akuntansi syariah-sri nurhayati

19
AKAD MURABAHAH Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Syariah Dosen Pengampu : Rita Rosiana, SE., M.Si Disusun Oleh Kelompok 4 , Kelas IV C : Dhera Agung D. NIM 5552131620 Irfan Akhmad F. NIM 555213 Ridwan Maulana NIM 5552131421 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

Upload: kelascakuntansi13

Post on 13-Nov-2015

79 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

AKAD MURABAHAH

TRANSCRIPT

AKAD MURABAHAHDitujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi SyariahDosen Pengampu : Rita Rosiana, SE., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 4 , Kelas IV C :Dhera Agung D.NIM 5552131620

Irfan Akhmad F.NIM 555213

Ridwan MaulanaNIM 5552131421

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASASERANG2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam penulisan selanjutnya.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Serang, 15 April 2015

Penyusun

DAFTAR ISIJudul makalah . iKata pengantar .ii BAB IPENDAHULUAN..IA Latar belakang ..4BRumusan Masalah............................................4BAB IIPEMBAHASAN...IIA. Pengertian Murabahah.. ...5B. Jenis Akad Murabahah.. ...5C. Dasar Syariah.. ...6D.Perlakuan Akuntansi.. ...8E.Ilustrasi Kasus Akad Murabahah

BAB IIIPENUTUP.III A.Kesimpulan....Daftar Pustaka.

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangDalam makalah ini penulis akan membahas salah satu akad yang ada dalam akuntansi syariah.Akad yang akan diulas dalam makalah ini adalah murabahah. Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui jual beli yang di perbolehkan dalam syariah islam agar harta yang dimiliki halal dan baik. Seperti yang kita ketahui, jual beli adalah salah satu aspek dalam muamalah, dengan kaidah dasar semua boleh kecuali yang di larang. Apabila belum mengetahui apa saja yang di bolehkan dalam syariah, atau belum mengetahui suatu ilmumaka wajib untuk mencari tahu hal tersebut.

B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Akad Murabahah2. Jenis Akad Murabahah3. Dasar Syariah4. Perlakuan Akuntansi (PSAK 102)5. Ilustrasi Kasus Akad Murabahah

BAB IIPEMABAHASAN

A. Pengertian MurabahahMurabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati antara penjual dan pembeli. Yang membedakan murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya.

B. Jenis Akad Murabahah

Ada dua jenis akad murabahah, yaitu:1. Murabahah dengan pesanan (murabaha to the purchase order)

Dalam murabahah jenis ini, penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari pembeli. Murabahah dengan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barang yang di pesannya. Kalau bersifat mengikat, berarti pembeli harus membeli barang yang dipesannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh penjual, dalam murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai akad.

Skema Murabahah dengan pesanan

Keterangan:(1)Melakukan akad murabahah(2)Penjual memesan dan membeli pada supplier/produsen(3)Barang diserahkan dari produsen(4)Barang diserahkan kepada pembeli(5)Pembelian dilakukan oleh pembeli

2.Murabahah tanpa pesananMurabahah jenis ini bersifat tidak mengikat dan pembeli dapat membatalkan akad pembelian.

Skema Murabahah tanpa pesanan

Keterangan :(1)Melakukan akad murabahah(2)Barang diserahkan kepada pembeli(3)Pembayaran dilakukan oleh pembeli

C. Dasar Syariah

Sumber Hukum Akad Murabahah1. Al-quranHai orang-orang yang beriman!,janganlah kamu saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu... (QS 4:29)Hai orang-orang yang beriman penuhilah akad-akad itu... (QS: 5)Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. (QS2:275)dan jika (orang yang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia berkelapangan. (QS.2:280). ...dan tolong menolonglah dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa... (QS 5:2)Hai orang yang beriman!, Jika kamu melakukan transaksi utang piutang untuk jangka waktu yang ditentukan, tuliskanlah... (QS 2:282)

2. Al-HadisDari Abu Said Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka. (HR. al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan shahih menurut Ibnu Hibban)Rasulullah saw bersabda, Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual. (HR.Ibnu Majah dari Shuhaib) Allah mengasihi orang yang memberikan kemudahan bila ia menjual dan membeli serta di dalam menagih haknya (Dari Abu Hurairah) orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba Nya selama ia (suka) menolong saudaranya. (HR Muslim)Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu menghalalkan harga diri dan pemberian sangsi kepadanya (HR Abu Dawud, Ibn Majah, dan Ahmad)Penundaan (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu adalah suatu kezaliman. (HR Bukhari & Muslim)Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi menghapus keberkahannya (HR Al Bukhari)

Rukun dan Ketentuan Akad Murabahah

Rukun dan ketentuan murabahah, yaitu sebagai beriku.

Rukun jual beli:

Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual Obyek jual beli berupa barang yang diperjualbelikan Ijab kabul /serah terima

Ketentuan Syariah:

1. Pelakua. ada penjual dan pembelib. cakap hukum (Berakal dan dapat membedakan), c. akad anak kecil dianggap sah, apabila seizin walinya

2. Obyek Jual Beli harus memenuhi:a. Barang yang diperjualbelikan adalah barang halal.b. Barang yang diperjualbelikan harus dapat diambil manfaatnya. c. Barang dimiliki oleh penjual.d. Barang dapat diserahkan tanpa tergantung dengan kejadian tertentu dimasa depan.e. Barang dapat diketahui kuantitasnya dengan jelas f. Barang dapat diketahui kualitasnya dengan jelas g. Harga barang tersebut jelas.h. Barang secara fisik ada ditangan penjual

3. Ijab KabulIjab kabul dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Ekspresi saling ridha/rela antara penjual dan pembeli terhadap barang yang dan jual dan harganya. Apabila salah satu dari mereka ada unsur terpaksa (ikrah) atau ada unsur penipuan (tadlis) atau ada ketidaksesuaian (gharar) obyek akad maka jual beli menjadi tidak sah karena prinsip saling ridha/rela tidak terpenuhi. Dalam hal terjadi ketidaksesuaian obyek akad, pelaku boleh memilih untuk membatalkan akad atau melanjutkannya. Dalam hal terjadi paksaan apabila bertujuan untuk kepentingan umum dibolehkan.

D. Perlakuan Akuntansi (PSAK 102)Akuntansi Murabahah (PSAK 102 Revisi 2013)Akuntansi Untuk Penjual 1. Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan Dr. Aset Murabahah xxx Cr. Kas xxx2. Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan mengikat, akan ditanggung penjualDr. Beban penurunan nilai xxx Cr. Aset Murabahah xxx Jika terjadi penurunan nilai untuk murabahah pesanan tidak mengikatDr. Kerugian penurunan nilai xxx Cr. Aset Murabahah xxx

3. Apabila terdapat diskon pada saat pembelian aset murabahah, maka:(a) Akan menjadi pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika terjadi sebelum akad murabahah, Jurnal:Dr. Aset Murabahah (net) xxx Cr. Kas xxx(b) menjadi kewajiban kepada pembeli, jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi hak pembeli; Dr. Kas xxx Cr. Utang xxx(c) menjadi tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelah akad murabahah dan seusai akad menjadi hak penjual.Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan Murabahah xxx(d) pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akadDr. Kas xxxCr. Pendapatan Operasional lain xxx

4. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembalian potongan tersebut akan tereliminasi pada saat :(a) Dilakukan pembayaran kepada pembeli, Jurnal: Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx(b) akan dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudah tidak dapat dijangkau oleh penjual : Dr. Utang xxxCr. Kas xxxDr. Dana kebajikan kas xxxCr. Dana Kebajikan Potongan pembelian xxx5. Keuntungan murabahah diakui: (a). Pada saat terjadinya akad murabahah jika dilakukan secara tunai atau secara tangguh sepanjang masa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan dapat langsung diakui. Jurnal: Dr. Kas xxx Dr. Piutang Murabahah xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr. Pendapatan margin murabahah xxx(b). namun apabila lebih dari satu periode, maka:(1). Keuntungan diakui saat penyerahan aset murabahah dengan syarat apabila risiko penagihannya kecil, jurnal sama dengan butir a.(2). Diakui secara proporsional dengan besaran kas yang berhasil ditagih dari piutang murabahah, jurnal:Pada saat penjualan kredit dilakukan: Dr. Piutang Murabahah xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr. Margin murabahah tangguhan xxxPada saat penerimaan angsuran : Dr. Kas xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Dr. Margin murabahah tangguhan xxx Cr. Pendapatan margin murabahah xxx(3). Keuntungan diakui saat seluruh piutang murabahah berhasil ditagih, dicatat dengan cara yang sama pada point (2), hanya saja jurnal pengakuan keuntungan saat penerimaan angsuran dibuat saat seluruh piutang telah selesai ditagih.

6. Pada saat akad murabahah, piutang diakui sebesar biaya perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (sama dengan akuntansi konvensional). Dr. Beban Piutang tak tertagih xxx Cr. Penyisihan piutang tak tertagih xxx

7. Potongan pelunasan piutang murabahah diberikan pada saat pelunasan, diakui sebagai pengurang keuntungan murabahah dan dapat dilakukan dengan cara:(a) Diberikan pada saat pelunasan, jurnal:Dr. Kas xxxDr. Margin murabahah tangguhan xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Pendapatan margin murabahah xxx (net setelah dikurangi potongan pelunasan)(b) memberikan setelah pelunasan (penjual menerima pelunasan dan membayarkan potongan kepada pembeli). Jurnal: Pada saat penerimaan piutang dari pembeli:Dr. Kas xxxDr. Margin murabahah tangguhan xxx Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Pendapatan margin murabahah xxxPada saat pengembalian kepada pembeli:Dr. Pendapatan margin murabahah xxx Cr. Kas xxx8. Denda dikenakan jika pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya maka denda yang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikanDr. Dana Kebajikan-Kas xxx Cr. Dana Kebajikan-Dendaxxx 9. Pengakuan dan pengukuran uang muka : - uang muka diakui sebagai uang muka pembelian sebesar jumlah yang diterima; - pada saat barang jadi dibeli oleh pembeli maka uang muka diakui sebagai pembayaran piutang (merupakan bagian pokok) - Jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual. Jurnal yang terkait dengan penerimaan uang muka: a. Penerimaan uang muka dari pembeli: Dr. Kas xxxCr. Utang lain-uang muka murabahah xxx b. Apabila murabahah jadi dilaksanakan Dr. Utang lain-uang muka murabahah xxxCr. Piutang Murabahah xxxc.Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan oleh calon pembeli lebih besar daripada biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenuhi permintaan calon pembeli maka selisihnya dikembalikan pada calon pembeli. Dr. Utang lain-uang muka murabahah xxx Cr Pendapatan operasional xxx Cr. Kas /Utang xxxd. Pesanan dibatalkan, jika uang muka yang dibayarkan oleh calon pembeli lebih kecil daripada biaya yang telah dikeluarkan oleh penjual dalam rangka memenuhi permintaan calon pembeli, maka penjual dapat meminta pembeli untuk membayarkan kekurangannya kekurangannya Dr. Kas/Piutang xxx Dr. Utang lain-uang muka murabahah xxx Cr. Pendapatan operasional xxxe. Pesanan dibatalkan, dan perusahaan menanggung kekurangan nya atau uang muka sama dengan beban yang dikeluarkan: Dr. Utang lain-uang muka murabahah xxx Cr. Pendapatan operasional xxx10. Acuan AlternatifSeluruh pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan terkait dengan pembiayaan murabahah berbasis jual beli akan mengacu pada PSAK 50,55,dan 60.a. Pada saat disepakati pembiayaan murabahah:Dr. Piutang Murabahah xxx Cr. Aset Murabahah xxx Cr. Margin Murabahah tangguhan xxxb. Pada saat pembayaran angsuran pembiayaan murabhah:Dr.kas xxx Cr. Piutang murabahah xxxDr.Margin murabahah tangguhan xxx Dr/Cr. Piutang Murabahah xxx Cr. Pendapatan Murabahah xxx

11. Penyajian Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan: saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah.

12. Pengungkapan Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:(a) harga perolehan aset murabahah(b) janji pemesanan dalam murabahah berdasarkanpesanan sebagai kewajiban atau bukan; dan(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syariah

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Murabahah merupakan transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Terdapat 2 Jenis Murabahah yaitu Murabahah dengan pesanan dan Murabahah tanpa pesanan. Selain itu terdapat rukun dan ketentuan dalam akad murabahah yaitu Pelaku, objek jual beli, dan ijab kabul. Dan ada cara pembayaran dalam murabahah yaitu secara tunai dan tangguh.

DAFTAR PUSTAKANurhayati, Sri dan Wasilah. 2015.Akuntansi Syariah Indonesia, Jakarta: Salemba Empat