akuntansi pemerintahan

21
Perbedaan PP No.24 Tahun 2005 & PP No.71 Tahun 2010 (PSAP No.01 s.d 03) A. PSAP 01 - PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN 1. Basis Akuntansi Cash Towards Accrual Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana.(Par 5) Penggunaan sepenuhnya basis akrual bersifat optional (Par 6) Acrual Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis akrual (Par 5) 2. Definisi Cash Towards Accrual Pendapatan : adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang

Upload: zainudin-fajri

Post on 15-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perbedaan PP 24 Tahun 2005 dengan PP 71 Tahun 2010

TRANSCRIPT

Perbedaan PP No.24 Tahun 2005 &PP No.71 Tahun 2010 (PSAP No.01 s.d 03)A. PSAP 01-PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN1. Basis Akuntansi

Cash Towards Accrual Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan dan basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana.(Par 5)

Penggunaan sepenuhnya basis akrual bersifat optional (Par 6)Acrual Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah yaitu basis akrual (Par 5)

2. Definisi

Cash Towards Accrual Pendapatan: adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.(Par 8)

Belanja:semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangiekuitas dana lancardalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.(Par 8)

Surplus/Defisit: selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu periode pelaporan.

Penyusutanadalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset (Par 8)

Acrual Pendatapan-LRA: semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Pendapatan-LO: hak pemerintah pusat/daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan & tidak perlu dibayar kembali.(Par 8)

Belanja:semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Beban: penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.(Par 8)

Surplus/Defisit-LRA:selisih lebih/kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.

Surplus/Defisit-LO: selisih antara pendapatan-LO dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus/ defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa.

Penyusutanadalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.(Par 8)

Pos luar biasa:pendapatan luar biasa/ beban luar biasa yg terjadi karena kejadian atau transaksi yg bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.

Saldo Anggaran Lebihadalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan.(Par 8)

3. Informasi Laporan Keuangan

Cash Towards Accrual Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal: Aset, Kewajiban, EkuitasDana, Pendapatan, Belanja, Transfer, Pembiayaan&Arus kas.(Par 11)

Acrual Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal: Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan-LRA, Belanja, Transfer, Pembiayaan, Saldo anggaran lebih, Pendapatan-LO, BebandanArus kas.(Par 11)

4. Komponen Laporan Keuangan

Cash Towards Accrual Laporan Keuangan Pokok:LRA,Neraca,LAK,CaLK (Par 14)

Laporan yang bersifat optional:Laporan Kinerja Keuangan (LKK),Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).(par 20)

Setiap entitas pelaporan menyajikan komponen-komponen laporan keuangan tersebutkecuali: LAKyang hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.(Par 15)

Acrual Laporan Keuangan Pokoka. Laporan Pelaksanaan Anggran:LRA,Laporan Perubahan SAL

b. Laporan Finansial:Neraca,Laporan Operasional (LO),LAK,Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

c. Catatan Atas Laporan Keuangan(Par 14) Setiap entitas pelaporan menyajikan komponen-komponen laporan keuangan tersebutkecuali :a. LAKyang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum;

b. Laporan PerubahanSALyang hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya. (Par 15)

Entitas pelaporan pemerintah pusat juga menyajikanSaldo Anggaran Lebihpemerintah yang mencakup Saldo Anggaran Lebih tahun sebelumnya, penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) tahun berjalan, dan penyesuaian lain yang diperkenankan (Par 18)

Entitas pelaporan menyajikankekayaan bersih pemerintahyang mencakup ekuitas awal, surplus/defisit periode bersangkutan, dan dampak kumulatif akibat perubahan kebijakan dan kesalahan mendasar (Par 22)

5. Laporan Realisasi Anggaran

Cash Towards Accrual Diperlukan dalam rangka memenuhi kewajiban pemerintah yang diatur dalam peraturan perundangan (statutory)

Acrual Tetap diperlukan untuk memenuhi kewajiban pemerintah yang diatur dalam peraturan perundangan (statutory)6. Laporan Perubahan SAL(LPSAL)

Cash Towards Accrual Tidakada laporan tersendiri

Acrual LPSAL menyajikan secara komparatif dg periode sebelumnya pos-pos berikut:

Saldo Anggaran Lebih awal;

Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;

Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;

Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan

Lain-lain;

Saldo Anggaran Lebih Akhir.(Par 41)

7. Neraca

Cash Towards Accrual Ekuitas Dana terbagi;

Ekuitas Dana Lancar: selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek, termasuk sisa lebih pembiayaan anggaran/saldo anggaran lebih

Ekuitas Dana Investasi: mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang

Ekuitas Dana Cadangan: mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (Par 78-81)

Acrual Hanya Ekuitas, yaitu kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan.

Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas

(Par 84-85)

8. Laporan Arus Kas

Cash Towards Accrual Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkanaktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran(Par 86)

Acrual Disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum (Par 15)

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitasoperasi, investasi, pendanaan, dan transitoris(Par 90)

9. Laporan Kinerja KeuanganCash Towards Accrual Bersifat optional

Disusun oleh entitas pelaporan yang menyajikan laporan berbasis akrual

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos :

a. Pendapatan dari kegiatan operasional;

b. Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan klasifikasi ekonomi;

c. Surplus atau defisit

(Par 20 & 86)

10. Laporan OperasionalAcrual Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Menyajikan pos-pos sebagai berikut:a. Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;

b. Beban dari kegiatan operasional ;

c. Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;

d. Pos luar biasa, bila ada;

e. Surplus/defisit-LO.

(Par 14 & 92)

11. Laporan Perubahan EkuitasCash Towards Accrual Bersifat optional

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

a. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran;

b. Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya seperti diisyaratkan dalam standar-standa lainnya, yang diakui secara langsung dalam ekuitas;

c. Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang mendasar diatur dalam suatu standar terpisah . (Par 20 & 95)

Acrual Merupakan Laporan Keuangan Pokok

Sekurang-kurangnya menyajikan pos-pos:

a. Ekuitas awal;

b. Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;

c. Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, misalnya: koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.

d. Ekuitas akhir.

(Par 14 & 101)

12. Catatan Atas Laporan Keuangan

Cash Towards Accrual Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA, Neraca, LAK harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

CaLK meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, Neraca, dan LAK

(Par 98 & 99)

Acrual Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,Laporan Perubahan SAL, Neraca,LO, LAK, danLPEharus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA,Laporan Perubahan SAL, Neraca,LO, LAK, danLPE

(Par 105 & 106)

B. PSAP 02-LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KASKETERANGANKAS MENUJU AKRUAL

AKRUAL

Basis AkuntansiLRA berbasis Kas, dengan prinsip penyajian samaLRA berbasis Kas, dengan prinsip penyajian sama.

Definisi-tidak ada-Saldo Anggaran Lebih adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun-tahun anggaran sebelumnya & tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan (Par 7)

Akuntansi Pendapatan -LRAPengecualian asas bruto Tidak ada pengecualian.Pengecualian asas bruto- Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan. (Par 25)

Akuntansi SILPA/SIKPA

SILPA/SIKPA pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Neraca Ekuitas Dana LancarSILPA/SIKPA pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan SAL. (Par 62)

Transaksi Dalam Mata Uang Asing

Penjabaran mata uang asing ke dalam mata uang rupiah menggunakankurs tengah banksentral padatanggal transaksi(Par 62)Penjabaran mata uang asing ke dalam mata uang rupiah, tergantung pd kondisi berikut:Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang digunakan dlm transaksi, maka penjabaran ke dalam mata uang rupiah berdasarkankurs tengah bank sentral padatgl transaksi. (Par 64)Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dgn Rp, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkankurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut. (Par 65)Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka:(a)Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainya dijabarkn dengan menggunakankurs transaksi(b)Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkankurs tengah bank sentralpadatanggal transaksi. (Par 66)

Transaksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Berbentuk Barang & Jasa

Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa harus dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan cara menaksir nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi.Contoh transaksi berwujud barang dan jasa adalah hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi

-- tidak ada --

C. PSAP No.03 Laporan Arus KasPP No.24 Tahun 2005PP No.71 Tahun 2010

Diperlukan, karena merupakan laporan pertanggungjawaban dari unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan adalah unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan negara/daerah.

(par 12, PP 24/2005)Tetap diperlukan, karena merupakan laporan pertanggungjawaban dari unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.Unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum adalah unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum negara/daerah.

(par 13, PP 71/2010)

Pengklasifikasian LAK berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan dan non anggaran.

Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan non anggaran memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran.

(par 14, PP 24/2005)

Pengklasifikasian LAK berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris.

Klasifikasi arus kas menurut aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

(par 15, PP 71/2010)

Definisi aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan dan non anggaran dalam bagian definisi.

(par 8, PP 24/2005)

Definisi aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan transitoris dalam paragraf PSAP.

(par 21, 27, 31 & 35, PP 71/2010)

Tidak adaPenegasan :Kas dan setara kas harus disajikan dalam laporan arus kas.

Setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

(par 9, PP 71/2010)

Format LAK(Pemerintah Pusat)Kenaikan/Penurunan KasS.Awal Kas di BUNS.Akhir Kas di BUNS.Akhir Kas di B.PengeluaranS.Akhir Kas di B.PenerimaanS.Akhir KasFormat LAK(Pemerintah Pusat)Kenaikan/Penurunan KasS.Awal Kas di BUN+Kas di B.PengeluaranS.Akhir Kas di BUN+Kas di B.PengeluaranS.Akhir Kas di B.PenerimaanS.Akhir Kas