Distribusi biaya secara garis besar yang dikelola bagian Akuntansi.

Tanaman belum menghasilkan dalam akuntansi di tempatkan di posisi aktiva lainnya. Tanaman belum menghasilkan ini dalam akuntansi secara umum sama seperti perkiraan Aktiva dalam penyelesaian atau Bangunan dalam penyelesaian.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa segala biaya-biaya perawatan, pembesaran di tampung di akun “Tanaman belum menghasilkan.”

Informasi mengenai perkembangan tanaman biasanya dikelola oleh Administrasi Perkebunan (Estate Administration).

Informasi yang diberikan oleh Administrasi Perkebunan, kepada bagian akuntansi sebagai dasar untuk menghitung hal-hal tersebut dibawah ini:

1. Pengakuan luas areal kepemilikan tanah. Dapat berupa kepemilikan tetap atau hak guna usaha, hak guna garap.

2. Menghitung pajak bumi dan bangunan (PBB)

3. Tanaman mana yang sudah menghasilkan dan yang mana yang belum menghasilkan. 4. Jumlah Blok per Divisi 5. Jumlah Hektar per Blok

Proses perpindahan dari Immature (Tanaman Belum Menghasilkan – TBM) ke Mature (Tanaman Menghasilkan – TM) secara resmi akan dibuatkan Internal Memo. Dengan internal memo tersebut bagian akuntansi akan mencatat dan mengakuinya ke Daftar Aktiva Tetap kelompok “Tanaman Menghasilkan”. (Total Biaya Immature yang akan dipindahkan ke Mature dibagi Jumlah Pokok Pohon=Harga Satuan Aktiva Tetap) – Administrasi estate data melakukan sensus pokok tanaman.

Dalam akuntansi secara umum transaksi tersebut sama seperti pembelian aktiva tetap. Dan setelah itu dilakukan penyusutan.

Dari tanaman yang menhasilkan inilah yang kemudian diproses untuk menghasilkan nilai tambah. Komponen biaya yang umum terjadi adalah Biaya panen(Plantation) dan Biaya Proses Produksi (Mill)

Efisiensi dari pos “Profit Centre” dihitung dari Total Biaya Panen dibagi dengan hasil panen, sehingga ditemukan harga satuan.

Dalam akuntansi biaya “Biaya Panen” adalah Biaya Bahan, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung dan Biaya Overhead.

Perlakuan akuntansi disini dapat diterapkan menjadi 2 (Dua) yaitu:

Diperlakukan sebagai Persediaan atau langsung diproses sebagai Biaya Bahan Baku.

Dari perlakuan ini secara tidak langsung terjadi pengakuan perhitungan stok dan HPP secara alami. (Persediaan = “Weighted Average”; Biaya Bahan Baku = FIFO)

Harga satuan yang sesungguhnya akan dibandingkan dengan harga satuan yang ditaksir. (anggaran per Divisi)

Hal-hal yang dapat mempengaruhi perbedaan “Harga Satuan” adalah:

1. Keadaan Iklim dan Cuaca, 2. Cara Menanam,

3. Cara Pemeliharaan (Pupuk, Pestisida dan lainnya), 4. Cara Panen. (Jumlah Orang tidak sebanding dengan hasil Panen).

Contoh list budget:

Total biaya dibagi dengan target hasil panen = Harga Satuan Taksiran (Anggaran)

Ada kalanya dalam satu blok terjadi kerusakan dan/atau penanaman kembali.

Perlakuan tanaman rusak adalah:

Menghasilkan secara fisik dihitung berapa tanaman yang rusak dikalikan dengan harga satuan aktiva tetap.

Biaya Tanaman Rusak xxx

Aktiva Tetap (TM) xxx

Dengan Berita Acara Pemusnahan Tanaman Rusak, Daftar Aktiva Tetap (TM) dikoreksi nilai Perolehannya.

Belum menghasilkan secara fisik dihitung berapa tanaman yang rusak dikalikan dengan harga satuan immature cost.

Biaya Tanaman Rusak xxx

TBM xxx

Perlakuan menanam kembali (Replanting) adalah:

TBM xxx

Persediaan xxx

Hutang Dagang xxx