akuntansi kantor pusat dan cabang

26
A. PROSEDUR UMUM Dalam rangka meningkatkan penjualan, organisasi bisnis secara konstan berusaha memperluas area penjualan. Perluasan area pemasaran ini seringkali tidak cukup dicapai dengan perjalanan keliling karyawan bagian penjualan dari kantor pusat. Penggunaan katalog dengan pesanan melalui surat atau penjualan konsinyasi mungkin meningkatkan penjualan tetapi mungkin tidak mencapai seperti yang diinginkan. Penetapan pusat-pusat penjualan di beberapa wilayah mungkin dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pemasaran. Aktivitas pemasaran dapat dilakukan melalui kantor cabang di beberapa lokasi, dengan arahan dari kantor pusat. Kesepakatan dengan pelanggan tidak harus dilakukan dengan kantor pusat, tetapi dapat dilakukan dengan kantor cabang. Perbedaan Agen dan Kantor Cabang Agen merupakan unit yang menerima pesanan barang dan beroperasi di bawah pengawasan langsung dari kantor pusat. Kantor cabang merupakan unit yang menjual barang yang dikuasainya kepada pembeli dan memiliki wewenang untuk mengelola transaksi sebagai unit bisnis yg mandiri. 1. Agen a. Operasi Agen Agen beropersi sebagai unit penjual lokal dengan arahan dari kantor pusat, dan secara umum tidak memiliki persediaan kecuali sampel dari produk yang dijualnya. Kegiatan promosi iklan langsung ditangani oleh kantor pusat, agen tidak membuat perlengkapan sendiri untuk promosi. Biasanya agen diberi modal kerja yang digunakan untuk membayar beban operasional dan akan lebih mudah jika diselesaikan dan dibayar oleh agen. Sistem impres (tetap) sering diadopsi untuk mengendalikan kas. Pesanan pembelian yang diperoleh agen akan dikirimkan ke kantor pusat untuk dimintakan persetujuan. Jika harga jual 1 10 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

Upload: nurhee-hanafi

Post on 24-Apr-2015

191 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

akuntansi keuangan lanjutan

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

A. PROSEDUR UMUM

Dalam rangka meningkatkan penjualan, organisasi bisnis secara konstan berusaha memperluas area penjualan. Perluasan area pemasaran ini seringkali tidak cukup dicapai dengan perjalanan keliling karyawan bagian penjualan dari kantor pusat. Penggunaan katalog dengan pesanan melalui surat atau penjualan konsinyasi mungkin meningkatkan penjualan tetapi mungkin tidak mencapai seperti yang diinginkan.

Penetapan pusat-pusat penjualan di beberapa wilayah mungkin dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pemasaran. Aktivitas pemasaran dapat dilakukan melalui kantor cabang di beberapa lokasi, dengan arahan dari kantor pusat. Kesepakatan dengan pelanggan tidak harus dilakukan dengan kantor pusat, tetapi dapat dilakukan dengan kantor cabang.

Perbedaan Agen dan Kantor Cabang

Agen merupakan unit yang menerima pesanan barang dan beroperasi di bawah pengawasan langsung dari kantor pusat.Kantor cabang merupakan unit yang menjual barang yang dikuasainya kepada pembeli dan memiliki wewenang untuk mengelola transaksi sebagai unit bisnis yg mandiri.

1. Agena. Operasi Agen

Agen beropersi sebagai unit penjual lokal dengan arahan dari kantor pusat, dan secara umum tidak memiliki persediaan kecuali sampel dari produk yang dijualnya. Kegiatan promosi iklan langsung ditangani oleh kantor pusat, agen tidak membuat perlengkapan sendiri untuk promosi. Biasanya agen diberi modal kerja yang digunakan untuk membayar beban operasional dan akan lebih mudah jika diselesaikan dan dibayar oleh agen. Sistem impres (tetap) sering diadopsi untuk mengendalikan kas.Pesanan pembelian yang diperoleh agen akan dikirimkan ke kantor pusat untuk dimintakan persetujuan. Jika harga jual dan syarat-syarat kredit dapat diterima, kantor pusat akan memenuhi pesanan dan mengirimkan barang ke pelanggan. Kantor pusat yang bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pembukuan dari penjualan, membuat tagihan ke pelanggan dan menerima pelunasan pelanggan. Semua biaya operasi agen dipenuhi oleh kantor pusat.

b. Akuntansi untuk AgenAgen tidak menyelenggarakan pembukuan (akuntansi) atas transaksi yang dilakukan. Biasanya agen hanya mencatat ringkasan penerimaan dan pengeluaran modal kerja dan mencatat penjualan ke pelanggan. Ringkasan pemakaian modal kerja akan dikirim ke kantor pusat dilengkapi bukti-bukti dalam bentuk voucher yang telah dibayar. Jika manajer agen dibayar berdasarkan volume penjualan, maka catatan penjualan juga diserahkan ke kantor pusat.

1

10 AKUNTANSI KANTOR PUSAT DAN CABANG

Page 2: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Sistem impres yang diterapkan dalam modal kerja agen sebagai berikut : Kantor pusat mencairkan cek sejumlah dana yang ditentukan dan dikirimkan ke

agen.

Jurnal yang dibuat kantor pusat :Working Fund – Agency A $1,000 Cash $1,000

Agen akan mengajukan pengisian kembali modal kerja jika saldo modal kerja sudah menipis dan juga pada akhir periode. Ketika mengajukan pengisian kembali, agen juga menyertakan bukti-bukti pengeluaran dan pembayaran atas penggunaan modal kerja sebelumnya. Kantor pusat akan mencatat penerimaan pertanggungjawaban atas penggunaan modal kerja sebelumnya dengan mencatat :

Expenses- Agency A $200 Cash $200

Jika kantor pusat mengirimkan aset non kas ke agen, seperti barang sampel, peralatan atau perlengkapan, maka Kantor Pusat akan mencatat :

Agency Samples $200 Inventory $200

Kantor pusat memberikan persetujuan pesanan yang diajukan Agen, dan mengirimkan barang dagang ke pelanggan, maka jurnal yang dicatat adalah :

Accounts Receivable $1,200 Sales-Agency A $1,200

Cost of Goods Sold-Agency A $800 Merchandise Inventory-Agency A $800

Kantor Pusat menerima pembayaran dari pelanggan

Cash $1,200 Accounts Receivable $1,200

Pada akhir periode, jika Kantor pusat menyajikan transaksi-transaksi agen seolah-olah transaksinya sendiri, maka setelah akun-akun transaksi agen akan ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.

Sales-Agency A $1,200 Income – Agency A $1,200

Income – Agency A $1,000 COGS – Agency A $800 Expenses- Agency A 200

Income – Agency A $200 Income Summary $200

2

Page 3: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Jika pada akhir periode masih terdapat perlengkapan yang belum habis terpakai, maka Kantor Pusat membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :

Expense $50 Prepaid Expenses $50

2. Kantor Cabanga. Operasi Kantor Cabang

Meskipun kantor cabang beroperasi sebagai unit bisnis yang terpisah, kantor cabang tetap menjadi subyek yang dikendalikan oleh kantor pusat. Otonomi kantor cabang ditentukan oleh kantor pusat. Kebijakan dan prosedur umum ditetapkan oleh kantor pusat, dan biasanya diterapkan untuk keseluruhan cabang. Manajer cabang biasanya diberikan kewenangan terkait dengan pengelolaan dan pengambilan keputusan menyangkut teknis operasional cabang.

Kas dan barang dagang kantor cabang serta aset lainnya disuplai dari kantor pusat. Dan kantor cabang juga dapat membeli barang dagang dari pemasok lain, jika kebutuhan akan barang tidak dapat disediakan oleh kantor pusat. Cabang dapat mengirimkan barang dagang ke pelanggan, mengirimkan tagihan, menerima pembayaran dan menyetorkan hasil penjualan ke rekening Cabang di bank. Cabang dapat menggunakan rekening Cabang di Bank untuk menerima pelunasan pelanggan dan juga membayar tagihan-tagihan untuk kantor Cabang. Dalam kasus tertentu, kantor pusat yang memiliki kewenangan dalam penerimaan pelunasan dari pelanggan, atau Cabang diharuskan menyetorkan hasil penjualan ke rekening Kantor Pusat di Bank dan menetapkan modal kerja untuk cabang dengan sistem tetap (imprest fund).

b. Akuntansi untuk Kantor CabangSistem akuntansi kantor cabang dapat dibedakan menjadi :1) Pembukuan pada kantor pusat saja

Semua transaksi Cabang dicatat dan dibukukan oleh Kantor Pusat, baik dalam jurnal maupun buku besar pembantu atau dicatat secara terpisah untuk masing-masing Cabang. Cabang menyediakan bukti-bukti transaksi apakah dalam bentuk bukti asli atau catatan memorandum yang dilengkapi voucher asli. Metode pembukuan seperti ini mirip dengan pembukuan agen dengan kantor pusat.

2) Pembukuan pada kantor pusat dan cabangCabang membukukan dan mencatat semua transaksinya , kemudian mengirimkan kopi dokumen transaksi ke Kantor Pusat, dimana oleh Kantor Pusat akan dicatat pada buku yang terpisah atau dimasukkan ke dalam buku besar umum Kantor Pusat.

3) Pembukuan pada kantor cabangSecara umum, sistem akuntansi cabang diselenggarakan oleh Cabang. Cabang mencatat semua transaksinya dalam bentuk jurnal, lalu dirangkum dalam buku besar. Laporan keuangan disusun secara periodik oleh Cabang dan juga dikirimkan ke Kantor Pusat. Laporan keuangan yang diajukan oleh Cabang akan diperiksa oleh pemeriksa internal perusahaan.

Akuntansi Cabang :a) Transfer antara Kantor Pusat dengan Cabang

3

Page 4: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Cabang menggunakan akun “Home Office” yang setara dengan akun modal, digunakan untuk mencatat Kas, Barang, dan Jasa yang diterima dari Kantor Pusat.Sedangkan Kantor Pusat menggunakan akun “Branch” atau “Investment in Branch” untuk mencatat semua pengeluaran yang dikirimkan ke Kantor Cabang.

Transaksi : Cabang menerima kas Rp1.000 dari Kantor Pusat

Cabang Kantor PusatCash 1,000 Branch#1 1,000 Home Office 1,000 Cash 1,000

Transaksi : Kantor Cabang menyetorkan kas Rp500 ke Kantor Pusat

Cabang Kantor PusatHome Office 500 Cash 500 Cash 500 Branch#1 500

b) Pengiriman Barang Dagang oleh Kantor Pusat ke CabangKetika Kantor Pusat mengirimkan Barang Dagang ke Cabang, Kantor Pusat akan mendebit akun “Branch” dan mengkredit “Shipment to Branch”.Pada akhir periode, saldo akun “Shipment to Branch” akan dikurangkan terhadap Saldo Barang yang tersedia untuk Dijual.

Cabang akan mencatat Barang Dagang yang diterima dari Kantor Pusat dengan mendebit “Shipment from Home Office” dan kredit pada akun “Home Office”.Pada akhir periode, Cabang akan menambahkan barang dagang yang diterima dari Kantor Pusat dan barang yang dibeli dari pemasok lain dengan Persediaan Awal, untuk menentukan barang yang tersedia untuk dijual.

Transaksi : Kantor Pusat mengirimkan Barang Rp120 ke Cabang

Cabang Kantor PusatShipment from HO 120 Branch#1 120 Home Office 120 Shipment to B 120

c) Cabang mencatat semua pembebanan biaya operasional yang dibayar Cabang itu sendiri.

Transaksi : Cabang membayar beban-beban operasi sebagai berikut :- Beban gaji dan komisi Rp400- Beban Sewa Rp200- Beban Rupa-Rupa Rp150

Cabang Kantor PusatSalaries exp Rp400Rent Exp 200Miscellaneous exp 150 Cash 750

d) Jika beban operasional cabang menjadi tanggungan Kantor Pusat, seperti pajak, iklan dan asuransi, maka pembayaran beban ini akan dicatat di Kantor Pusat. Cabang akan mencatat biaya-biaya tersebut yang digunakan dalam operasional cabang dengan mendebit “Expenses” dan kredit “Home Office”.

4

Page 5: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Kantor Pusat akan mendebit “Branch” dan mengkredit akun dari aset yang terpakai oleh Cabang.

Transaksi : Cabang membebankan biaya-biaya operasional Cabang ke Kantor Pusat. Biaya-biaya antara lain :- Asuransi aset pada cabang Rp100- Pajak Cabang Rp50- Biaya iklan Rp150

Cabang Kantor PusatInsurance Exp Rp100 Branch#1 300Taxes Exp 50 Prepaid Insuran 100Advertising Exp 150 Taxes Payable 50 Home Office 300 Advertising Exp 150

e) Cabang mencatat penjualan Cabang dan menerima penagihan dari hasil penjualan tersebut.

Transaksi : Cabang #1 menjual barang dagang secara kredit Rp2.000

Cabang Kantor PusatAccount Receivabl 2,000 Sales 2,000

Transaksi : Cabang menerima pelunasan dari pelanggan

Cabang Kantor PusatCash 2,000 Acc Receivable 2,000

f) Pembelian aset tetap biasanya dicatat di buku Kantor Pusat, dan prosedur ini diikuti dengan penerapan kebijakan penyusutan yang seragam untuk sekelompok aset, apakah dipakai oleh Cabang maupun Kantor Pusat.

Transaksi : Kantor Pusat membeli Peralatan Rp3.000 dan mengirim Peralatan tersebut ke Cabang

Jurnal pembelian Peralatan oleh Kantor PusatCabang Kantor Pusat

Equipment 3,000 Cash 3,000

Ketika Peralatan tersebut dikirim oleh Kantor Pusat ke Cabang, baik kantor Pusat maupun Cabang tidak melakukan pencatatan atas pengiriman tersebut.

Pada akhir periode, Cabang yang menggunakan Peralatan tersebut mencatat beban penyusutan dengan debit “Depreciation Expense” dan kredit “Home Office”.Kantor Pusat mencatat penyusutan aset tetap yang digunakan Cabang dengan mendebit “Branch” dan mengkredit “Accumulated Depreciation”.

5

Page 6: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Transaksi : Peralatan yang digunakan oleh Cabang disusutkan sebesar Rp300 pada akhir periode.

Cabang Kantor PusatDepreciation Exp 300 Branch#1 300 Home Office 300 Acc. Depre. 300

g) Pembelian aset tetap oleh kantor Cabang yang akan dicatat di buku Kantor Pusat saja, maka Cabang akan mencatat debit “Home Office” dan kredit “Cash/Liability”.Kantor Pusat akan mencatat pembelian oleh cabang tersebut dengan debit “Asset” dan kredit “Branch”

Transaksi : Cabang membeli Tanah seharga Rp2.000 secara tunai, tanah tersebut dibukukan di pembukuan Kantor Pusat.

Cabang Kantor PusatHome Office 2,000 Land 2,000 Cash 2,000 Branch#1 2,000

h) Cabang membeli barang dagang dari pemasok luar.Cabang akan mencatat pembelian ini sebagaimana pembelian barang dagang pada umumnya, jika menggunakan metode periodik, Cabang akan mendebit “Purchase” dan kredit “Cash/Payable”.

Transaksi : Cabang membeli barang dagang dari pihak luar seharga Rp350

Cabang Kantor PusatPurchase 350 Cash/Payable 350

i)j) Penentuan laba/rugi dari Cabang

Ketika cabang melaporkan laba periode berjalan, kantor pusat akan mendebit akun “Branch” dan mengkredit “Branch Income”. Pada akhir periode, Cabang akan menutup semua akun-akun seperti lazimnya pada siklus akuntansi.

CabangIncome Summary 1,350 Expenses 1,350

CabangSales 1,550 Income Summary 1,550

Cabang Kantor PusatIncome Summary 200 Branch#1 200 Home Office 200 Branch Income 200

Kantor PusatBranch Income 200 Income Summar 200

6

Page 7: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

4) Jurnal PenyesuaianSaldo akun “Home Office” yang tercatat di Cabang dan juga akun “Branch” di Kantor Pusat terkadang tidak menunjukkan transaksi timbal balik (reciprocal) antara Cabang dan Kantor Pusat. Contoh : kantor pusat telah mengirimkan barang dagang ke Cabang tetapi barang tersebut belum diterima oleh Cabang. Kantor Pusat telah mencatat pengiriman barang tersebut dengan mendebit “Branch” dan mengkredit “Shipment to Branch”, tetapi akun “Home Office” milik Cabang belum mencatat adanya pengiriman barang dagang tersebut. Pada akhir periode akan dilakukan penyesuaian pada catatan Cabang.

Beberapa kejadian yang dipertimbangkan untuk dilakukan rekonsiliasi antar akun :(1) Debit akun pada Cabang tanpa terkait dengan kredit rekening Kantor Pusat

Ilustrasi kasus ini terjadi jika kantor pusat telah mengirimkan barang dagang seharga Rp3.000 ke kantor cabang, dan pada akhir periode barang dagang tersebut belum sampai ke Cabang, sehingga Cabang belum membukukan pengiriman barang dagang tersebut.Konsekuensi dari peristiwa terebut, Cabang akan membukukan penyesuaian:

CabangShipment from HO 3.000 HO 3.000

(2) Kredit akun pada Cabang tanpa terkait dengan kredit rekening Kantor PusatKetika Kantor Pusat menerima dan mencatat Rp750 pelunasan pelanggan dari penjualan yang dicatat oleh Cabang. Kantor Pusat mencatat penerimaan kas dan mengkredit “Branch”. Maka pembukuan kantor Cabang disesuaikan dengan pelunasan tersebut, dengan jurnal penyesuaian :

CabangHome Office 750 Account Receivabl 750

(3) Debit akun pada Kantor Pusat tanpa terkait dengan kredit rekening Cabang

(4) Kredit akun pada Kantor Pusat tanpa terkait dengan kredit rekening Cabang

3. Ilustrasi Pembukuan Kantor Cabang dan Kantor Pusat

Pada tanggal 1 Oktober 2010, PT Makmur membuka cabang pertamanya di Kota Lama. Cabang berikutnya akan dibuka tahun depan. Pembukuan dilakukan di Cabang dan laporan keuangan Cabang disusun setiap akhir bulan dan dikirimkan ke Kantor Pusat. Barang dagang ditagih pada harga pokoknya, peralatan dicatat pada pembukuan Kantor Pusat. Cabang dikenakan biaya investasi sebesar 6% atas investasi Kantor Pusat, yang dibayarkan setiap awal bulan.

Berikut ini adalah transaksi Cabang Kota Lama :1 Oktober menerima transfer uang dari kantor pusat sebesar Rp6.000,-5 Oktober menerima barang dagang dari kantor pusat pada harga pokok Rp12.00010 Oktober membeli peralatan kantor seharga Rp3.000, tunai. Peralatan ini akan

dicatat di buku kantor pusat.

7

Page 8: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

15 Oktober menjual kredit barang dagang seharga Rp6.500 17 Oktober menerima pelunasan piutang sebesar Rp3.50020 Oktober membayar beban-beban operasional :

o Beban gaji Rp400o Beban Sewa Rp200o Beban Rupa-Rupa Rp150

22 Oktober menyetor uang Rp2.000 ke kantor pusat28 Oktober mencatat beban-beban tidak langsung yang telah dibayar oleh kantor

pusat:o Beban Asuransi Rp35o Beban penyusutan Rp50o Beban pajak Rp25o Biaya iklan Rp300o Beban bunga atas investasi kantor Pusat 6%/12 x $18,000= $90

31 Oktober membuat jurnal penyesuaian :Barang Dagang yang masih ada di Cabang Rp8.400

31 Oktober membuat jurnal penutup semua akun Laba Rugi31 Oktober menutup akun Laba/Rugi Cabang

8

Page 9: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Home Office Books Branch Book1/10 Branch #1 $6,000

Cash $6,000Cash $6,000 Home Office $6,000

5/10 Branch #1 $6,000 Shipment to Branch #1 $6,000

Shipment from Home Office $6,000 Home Office $6,000

10/10 Equipment $3,000 Branch#1 $3,000

Home Office $3,000 Cash $3,000

Acccount Receivable $6,500 Sales $6,500

Cash $3,500 A/R $3,500

Salaries Exp $400Rent Expense 200Miscellaenous Exp 150 Cash $750

Cash $2,000 Branch#1 $2,000

Home Office $2,000 Cash $2,000

Branch#1 $500 Prepaid Insurance $35 Acc depreciation $50 Taxes payable $25 Advertising Expense $300 Interest Income, Branch#1 $90

Insurance Expense $35Deprecition Expense $50Taxes expense $25Advertising Expense $300Interest Exp-Home Office $90 Home Office $500

Merchandise inventory $8,400 Income Summary $8,400

Sales $6,500 Income Summary $6,500

Income Summary $13,250 Shipment from HO $12,000 Salaries exp 400 Rent expense 200 Miscellaneous exp 150 Insurance exp 35 Depreciation exp 50 Taxes expense 25 Advertising exp 300 Interest exp 50

Branch#1 $1,650 Branch#1 income $1,650

Branch #1 income $1,650 Income Summary $1,650

Income summary $1,650 Home Office $1,650

9

Page 10: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Kertas Kerja Penggabungan antara Kantor Pusat dan Cabang

Accounts Home Office BranchAdjustment & Eliminations Combined F/S

Income st :

Sales 24.000 6.500 30.500

Branch Income 1.650 1.650 -

COGS :

M/I beginning (38.000) (38.000)

Purchases (16.000) (16.000)

Shipment from Home Office (12.000) 12,000

Shipment to Branch 12.000 12,000

M/I ending 30.000 8.400 38.400

COGS (12.000) (3.600) (15.600)

Expenses :

Salaries expense (1.900) (400) (2.300)

Rent expense (1.000) (200) (1.200)

Advertising expense (800) (300) (1.100)

Depreciation expense (400) (50) (450)

Insurance expense (250) (35) (285)

Taxes expense (150) (25) (175)

Miscellaneous expense (1.450) (150) (1.600)

Total expenses (5.950) (1.160) (7.110)

Operating income 7.700 1.740 7.790

Add interest income 90 90

Less interest expense (90) 90

Net income 7.790 1.650 7.790

Beginning R/E 21.110 21.110

Home office – preclosing 13.500 13.500 -

Devidend - -

Ending R/E 28.900 28.900

Home office – postclosing 15.150

Balance sheet :

Cash 6.250 3.750 10.000

Acc Receivable 18.000 3.000 21.000

Merchandise Inventory 30.000 8.400 38.400

Prepaid Insurance 150 150

Branch#1 15.150 1.650 13.500

13.500 (13.500)

Furniture&Fixture-HO 14.000 14.000

Acc depreciation (9.100) (9.100)

Furniture&Fixture-Branch#1 3.000 3.000

Acc depreciation (50) (50)

Total assets 77.400 15.150 77.400

Accounts Payable 23.300 23.300

Taxes Payable 200 200

Capital Stock 25.000 25.000

R/E 28.900 28.900

Home office-post closing 15.150

10

Page 11: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Total Liabilities + OE 77.400 77.400

Jurnal eliminasi yang dibuat dalam rangka penggabungan laporan keuangan Kantor Pusat dan Cabang adalah :

a) Eliminasi akun “pendapatan dari Cabang”Income from Branch 1,650 Branch#1 1,650

b) Eliminasi akun “Shipment from HO” dan “Shipment to Branch”Shipment to Branch#1 12,000 Shipment from HO 12,000

c) Eliminasi akun resiprokal “Home Office” dan “Branch#1”Home Office 13,500 Branch#1 13,500

d) Eliminasi akun resiprokal “Interest Expense” dan “Interest Income”Interest Income 90 Interest Expense 90

Home Office and Branch Relationship-Special Problems

Di samping hubungan biasa antara Kantor pusat dan cabang, terdapat hubungan lain yang menimbulkan masalah akuntansi khusus. Ketiga hubungan tersebut adalah transfer kas antarcabang, transfer barang dagangan antar cabang, dan pengiriman barang dagangan ke cabang dengan harga di atas costnya atau dengan harga ecerannya.

1. Transfer kas antar cabang

Biasanya, kegiatan cabang terbatas kepada transaksi dengan kantor pusat dan pihak luar saja, tetapi dalam kondisi tertentu kantor pusat bisa mengotorisir transfer aset tertentu dari satu cabang ke cabang yang lainnya. Daripada membuka akun khusus dengan cabang lainnya, cabang biasanya menyelesaikan transaksi tersebut melalui akun kantor pusat. Sebagai ilustrasi, misalkan Cabang 1 mengirimkan uang sebesar Rp1.000,- ke Cabang 2. Transaksi ini akan dicatat sebagai berikut:

Kantor Pusat Cabang 1 Cabang 2Branch 2 1.000 Branch 1 1.000

Home Office 1.000 Cash 1.000

Cash 1.000 Home Office 1.000

2. Transfer barang dagangan antar cabang

Kantor pusat bisa memerintahkan satu Cabang untuk mentransfer barang dagangan ke Cabang yang lainnya. Transaksi ini juga bisasanya diselesaikan melalui akun Home Office. Yang menjadi masalah adalah siapa yang menanggung biaya pengangkutan. Biaya pengangkutan normalnya dibebankan ke Cabang yang menerima barang, meskipun demikian Cabang tersebut tidak boleh dibebani biaya pengangkutan yang berlebihan; maksimal biaya yang menjadi tanggungannya adalah sebesar biaya seperti pengiriman biasa dari Kantor Pusat. Biaya pengangkutan yang lebih besar dari itu, ditanggung oleh Kantor Pusat.

11

Page 12: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Sebagai ilustrasi, Kantor Pusat mengirimkan barang dagangan ke Cabang 1 senilai Rp.4.500 ditambah biaya pengangkutan Rp.600. Beberapa hari kemudian, Kantor Pusat memerintahkan Cabang 1 untuk mengirimkan barang dagangan tersebut ke Cabang 2. Cabang 1 membayar biaya pengangkutan ke Cabang 2 Rp.450. Seandainya transfer ke Cabang 2 dilakukan oleh Kantor Pusat, maka biaya pengangkutan hanya akan sebesar Rp.650. Jurnal yang akan dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:

Pembukuan Kantor Pusat

TransaksiPengiriman barang ke Cabang 1 Branch 1 Rp.5.100

Shipment to Branch 1 Rp.4.500 Cash 600

Perintah pengiriman barang dagangan dari Cabang 1 ke Cabang 2

Shipment to Branch 1 Rp.4.500 Shipment to Branch 2 Rp.5.100

Branch 2 Rp.5.150Excess freight on interbranch transfer 400 Branch 1 5.550

Pembukuan Kantor Cabang 1

TransaksiPenerimaan barang dari Kantor Pusat Shipment from Home Office Rp.4.500

Freight in 600 Home Office Rp.5.100

Pengiriman barang dagangan dari Cabang 1 ke Cabang 2 atas perintah Kantor Pusat

Home Office Rp.5.550 Shipment from Home Office Rp.4.500 Freight in 600 Cash 450

Pembukuan Kantor Cabang 2

TransaksiPengiriman barang dagangan dari Cabang 1 ke Cabang 2 atas perintah Kantor Pusat

Shipment from Home Office Rp.4.500Freight in 650 Home Office Rp. 5.150

3. Pengiriman barang dagangan ke cabang dengan harga di atas costnya atau dengan harga ecerannya.

Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang pada harga selain cost, yaitu pada harga di atas cost atau pada harga jual eceran (retail sales price).

a. Pengiriman barang dagangan pada harga di atas cost

Billing atas pengiriman barang oleh kantor pusat mungkin menggunakan harga di atas cost. Hal ini dilakukan untuk menyembunyikan informasi lengkap tentang laba kantor cabang yang sebenarnya dari para pegawai kantor cabang. Kebijakan ini juga dilakukan sebagai alat untuk membagi beban pembelian dan penanganan barang dagangan juga biaya-biaya lain yang berkaitan dengan hubungan kantor pusat dan cabang.

12

Page 13: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Pada saat Cabang menerima pengiriman barang, maka cabang akan mencatat harga yang tertera di dalam faktur yang menyertai barang. Bila tagihan ke cabang melebihi costnya,maka laba yang dihitung oleh cabang akan lebih kecil dibandingkan laba yang sebenarnya. Inventory yang dilaporkan cabang akan dilaporkan dengan angka yang lebih tinggi. Hal ini harus diakui oleh kantor pusat,

Misalkan, barang dagangan dengan harga perolehan Rp.10.000 dikirimkan oleh Kantor Pusat Ke Cabang dengan tagihan 20% diatas harga perolehan. Transaksi ini akan dicatat:

Home Office BranchBranch 12,000 Shipments from HO 12,000

Shipments to Branch 10,000 Home Office 12,000Unrealized Interco. inventory Profit

2,000

Akhir periode, Branch melaporkan inventory $8,400 dan Cost of goods sold $3,600. Dari sudut pandang Kantor Pusat, inventory tersebut harusnya $8,400 : 120% = $7,000 dan COGS $3,600 : 120% = $3,000. Laba cabang harus dinaikkan $600.

Misalkan Kantor Cabang melaporkan laba $5,000, maka jurnal yang akan dibuat adalah:

Transactions Home Office BranchUntuk menutup laba cabang ke buku kantor pusat

Branch 5,000 Branch Income 5,000

Income Summary 5,000 Home Office 5,000

Untuk menyesuaikan unreal-ized profit dan mengoreksi laba cabang

Unrealized Interco. inventory Profit 600 Branch income 600

Untuk menutup laba cabang ke akun income summary

Branch Income 5,600 Income Summary 5,600

Bila inventory Kantor Cabang terdiri dari barang yang dibeli dari Kantor Puat dan dari pihak luar, maka inventory tersebut harus dibedakan sehingga Kantor Pusat dapat menentukan unrealized profit di dalam inventory cabang yang dibeli dari kantor pusat.

b. Pengiriman barang dagangan pada harga jual ecerannya

Kantor Pusat dapat mengirim barang ke cabang dengan harga ecerannya, bukan saja untuk menyembunyikan laba cabang dari para pegawai cabangnya, melainkan juga untuk dapat lebih mengontrol barang yang ditangani kantor cabang secara lebih efektif. Bila Kantor Pusat menerima informasi tentang penjualan cabang, secara otomatis ia juga mendapatkan catatan yang terus menerus tentang barang yang ada di cabang. Posisi Inventory bisa langsung diketahui dengan cara mengurangkan penjualan dari barang yang tersedia untuk dijual pada harga ecerannya. Pada akhir periode, inventarisasi fisik atas inventory cabang at retail price harus sama dengan selisih antara billed price of goods available for sasle dengan penjualan bersih selama periode berjalan.

Kalau barang dagangan yang dikirimkan ke kantor cabang ditagihkan pada harga jual ecerannya, , maka harga pokok barang yang dijual oleh cabang akan sama dengan penjualannya, dan kegiatan cabang akan menunjukkan rugi operasi sebesar biaya operasi. Akun-akun kantor cabang akan disesuaikan dan ditutup seperti biasa pada akhir periode akuntansi dan akun kantor pusat didebet sebesar rugi yang dilaporkan.

13

Page 14: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Prosedur pencatatan pengiriman barang dengan harga jual eceran sama dengan pengiriman barang pada harga di atas cost yang telah dibahas sebelumnya.

3. Laporan gabungan jika barang dagangandikirim ke kantor cabang pada harga selain cost (Combined statements when Goods Are Billed at Amounts other than Cost)

Bila Kantor Pusat mengirimkan barang ke kantor cabang dengan harga selain costnya, maka dalam penyusunan laporan gabungan, kantor pusat harus membuat jurnal penyesuaian untuk beberapa akun. Berikut adalah contoh penyusunan kertas kerja dimana kantor pusat mengirim barang dengan harga selain cost.

Neraca masing-masing Kantor Pusat dan Kantor Cabang akhir tahun 2009 tampak sbb:

X Corp.Statement of Financial Position – Home Office

December 31, 2009

Assets Liabilities & Stockholders’ EquityCash 25,000 Accounts Payable 40,000Accounts Receivable 60,000 Capital Stock 200,000Merchandise inventory 100,000 Retained earnings 36,500Equipment 30,000Less: accm depreciation 12,000 18,000Branch 78,500Less: unrealized interco. inventory profit 5,000 73,500Total assets 276,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 276,500

X Corp.Statement of Financial Position – Branch

December 31, 2009

Assets Liabilities & Stockholders’ EquityCash 10,000 Accounts Payable 10,000Accounts Receivable 20,000 Home Office 78,500Merchandise inventory 45,000Equipment 22,500Less: accm depreciation 9,000 13,500Total assets 88,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 88,500

X Corp.Combined Statement of Financial Position for Home Office and Branch

December 31, 2009

Assets Liabilities & Stockholders’ EquityCash 35,000 Accounts Payable 50,000Accounts Receivable 80,000 Capital Stock 200,000Merchandise inventory 140,000 Retained earnings 36,500Equipment 52,500Less: accm depreciation 21,000 31,500Total assets 286,500 Total Liabilities & Stockholders’ Equity 286,500

Inventory yang ada di kantor cabang sebesar $45,000 terdiri dari inventory yang berasal dari pembelian ke pihak luar $20,000 dan pembelian dari kantor pusat senilai $25,000 yang ditagihkan dengan margin 25%,

14

Page 15: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

sehingga inventory ini harus disesuaikan sebesar $25,000 – (25,000 : 125%) = $5,000. Dengan demikian inventory di kantor pusat menjadi 100,000 + 40,000 = 140,000.

Transaksi yang terjadi dan jurnal yang dibuat selama tahun 2010 adalah sbb:

Transactions Home Office Books Branch BooksPembelian secara kredit Purchase 220,000

Acct Payable 220,000Purchase 25,000

Acct Payable 25,000Pengiriman barang ke kantor cabang, cost $48,000 margin 25%

Branch 60,000 Shipments to Branch 48,000 Unrealized interco inventory profit 12,000

Shipments from HO 60,000 Home Office 60,000

Penjualan secara kredit Acct Receivables 300,000 Sales 300,000

Acct Receivables 125,000 Sales 300,000

Penerimaan pembayaran piutang

Cash 305,000 Acct Receivables 305,000

Cash 115,000 Acct Receivables 115,000

Pembayaran utang Accounts Payable 200,000 Cash 200,000

Accounts Payable 30,000 Cash 30,000

Pembayaran biaya Expenses 47,000 Cash 47,000

Expenses 17,750 Cash 17,750

Pengumuman dan pemba-yaran dividen oleh kantor pusat

Dividends 25,000 Cash 25,000

Remittance (setoran) dari kantor cabang ke pusat

Cash 30,000 Branch 30,000

Home Office 30,000 Cash 30,000

Depresiasi asset tetap Depreciation expense 3,000 Accm depreciation 3,000

Depreciation expense 2,250 Accm depreciation 2,250

Penutupan akun inventory awal

Income Summary 100,000 Merch inventory, Jan 1 100,000

Income Summary 45,000 Merch inventory, Jan 1 45,000

Pencatatan ending inventoryHome Office 80,000Branch:From outsiders 10,000From HO at billed price 20,000 30,000

Merch invent, Dec 31 80,000 Income Summary 80,000

Merch invent, Dec 31 30,000 Income Summary 30,000

Dari data tersebut di atas, dibuat kertas kerja penyusunan laporan gabungan sbb:

15

Page 16: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Home Office Branch

Adjustment & Eliminations

Combined Statement

Debits CreditsIncome StatementsSales 300,000 125,000 425,000Branch Income 18,000 a)18.000Cost of goods sold:Beg inventory 100,000 45,000 d)5,000 140,000Purchases 220,000 25,000 245,000Shipments from Home Office 60,000 b)60,000

320,000Less: Shipments to Branch (48,000) b)48,000Goods available for sale 272,000 130,000 385,000Ending inventory (80,000) (30,000) c)4,000 (106,000)COGS 192,000 100,000 279,000Gross Profit 126,000 146,000Expenses 50,000 20,000 70,000Net income 76,000 5,000 76,000Retained EarningRetained earnings, beg 36,500 36,500Home Office -preclosing 108,500 108,500Dividends (25,000) (25,000)Retained earnings, ending 87,500 87,500Home Office -postclosing 113,500St. of Financial Position :Cash 88,000 47,250 135,250Accounts Receivable 55,000 30,000 85,000Merchandise inventory 80,000 30,000 c)4,000 106,000Unrealized Interco. Inventory profit (4,000) b)12,000

d)5,000a)13,000

Equipment 30,000 22,500 52,500Less: Accmulated depreciation (15,000) (11,250) (26,250)Branch 113,500 a)5,000

e)108,500-

Total Assets 347,500 118,500 352,500Accounts Payable 60,000 5,000 65,000Home Office-postclosing 113,500 -Capital stock 200,000 200,000Retained earnings-ending 87,500 87,500 Total liabilities & Equities 347,500 118,500 352,500

Jurnal eliminasi yang dibuat Kantor Pusat adalah sbb:

a. Branch Income $18,000Branch $5,000Unrealized profit $13,000

(untuk menghilangkan reciprocal accounts)

16

Page 17: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

b. Shipment to Branch $48,000Unrealized profit $12,000

Shipment from Home Office $60,000(untuk menghilangkan reciprocal accounts dan menghilangkan unrealized interco. Inventory profit)

c. COGS (Merchandise Inventory ending I/S) $4,000Merchandise Inventory (B/S) $4,000

[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory $20,000 – (20,000 : 125%) = 4,000]

d. Unrealized profit $5,000COGS (Merchandise Inventory beg I/S) $5,000

[untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam beginning inventory $25,000 – (25,000 : 125%) = 5,000]

e. Home Office-preclosing $108,500Branch $108,500

(untuk menghilangkan reciprocal accounts)

Akun-akun Kantor Pusat dan Kantor Cabang ditutup dengan jurnal sbb:

Transactions Home Office Books Branch BooksJurnal penutup:Untuk menutup akun-akun laba rugi

Sales 300,000Shipments to Branch 48,000 Ending Inventory 80,000

Purchases 220,000 Beg Inventory 100,000 Expenses 50,000 Income summary 58,000

Sales 125,000 Purchases 25,000 Shipments from HO 60,000 Expenses 20,000 Income summary 20,000

Untuk menutup laba cabang ke akun kantor pusat

Income Summary 5,000 Home Office 5,000

17

Page 18: Akuntansi Kantor Pusat Dan Cabang

Untuk mengakui laba cabang di buku kantor pusat:a.laba cabang menurut buku cabang $5,000b. Untuk membawa akun unrealized profit ke jumlah yang seharusnya dan untuk mengoreksi laba cabang:Saldo sebelum penyesuaian 17,000Saldo yg dibutuhkan 20,000 – (20,000:125%) 4,000Transfer ke laba cabang 13,000

a. Branch 5,000 Branch Income 5,000

b. Unrealized interco. Inventory profit 13,000 Branch income 13,000

Untuk menutup laba cabang ke akun Income Summary

Branch Income 18,000 Income summary 18,000

Untuk menutup laba gabungan ke Retained earnings

Income summary 76,000 Retained earnings 76,000

Untuk menutup akun dividend Retained earnings 25,000 Dividends 25,000

18