akuntansi internasional dan ifrs

45
1 Tugas kelompok : Teori Akuntansi Teori akuntansi Akuntansi Internasional dan IFRS i Oleh: Kelompok 6 1102120373 Dwi Fionasari 1102136426 Diranggga Madali 1102112964 Riyondi Tiocandra 1102112986 Hendri Wijaya 1102135199 Siti Aminah JURUSAN AKUNTANSI

Upload: razuki-ridwan

Post on 23-Oct-2015

776 views

Category:

Documents


145 download

DESCRIPTION

TEORI AKUNTANSI

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Internasional dan IFRS

1

Tugas kelompok : Teori Akuntansi

Teori akuntansi Akuntansi Internasional dan IFRS

i

Oleh:

Kelompok 6

1102120373 Dwi Fionasari1102136426 Diranggga Madali1102112964 Riyondi Tiocandra1102112986 Hendri Wijaya1102135199 Siti Aminah

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS RIAU

TP : 2013/2014

Page 2: Akuntansi Internasional dan IFRS

2

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yaitu sebuah makalah kelompok tentang “IFRS dan Akuntansi Internasional”. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas akademis semester ganjil 2013/ 2014.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Teori Akuntansi kami: Bapak DR. Emrinaldi Nur DP, S.E., M.Si, Ak yang telah tulus ikhlas membimbing dan mengajarkan kami mata kuliah ini. Dan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dari segi penyajian, penulisan dan juga isi dari makalah ini.

Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua dan dapat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

Atas perhatian yang telah diberikan kami ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, November 2013

Tim Penulis

Page 3: Akuntansi Internasional dan IFRS

3

Daftar Isi

Kata Pengantar...............................................................................i

Daftar Isi........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................4

1.1 ....................................................................Latar Belakang...........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................5

1.3 Tujuan Penulisan................................................................5

BAB II PEMBAHASAN......................................................................6

2.1 Perbedaan-perbedaan akuntansi internasional..................6

2.2 Harmonisasi standar akuntansi internasional..................21

2.3 Sejarah IFRS.....................................................................23

BAB III Simpulan..........................................................................25

3.1 Kesimpulan......................................................................25

Daftar Pustaka............................................................................26

Page 4: Akuntansi Internasional dan IFRS

4

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

International Accounting Standards yang lebih dikenal sebagai

International Financial Reporting Standard (IFRS), merupakan standar tunggal

pelaporan akuntansi yang memberikan tekanan pada penilaian (revaluation)

profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi

ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. 

  Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para

pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu

diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua negara untuk

mempermudah proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini

dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation

model, yaitu kemungkinan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga

laporan keuangan di sajikan dengan basis ‘true and fair’.

IFRS merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan

kerangka akuntansi berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian profesional yang

kuat dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis

transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait

transaksi tersebut. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat dengan

mudah membandingkan informasi keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan

dunia.

Page 5: Akuntansi Internasional dan IFRS

5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahannya

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana perbedaan – perbedaan akuntansi internasional ?

2. Bagaimana harmonisasi standar akuntansi internasional ?

3. Bagaimana sejaran IFRS ?

1.3. Tujuan Penulisan

Yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah.

1. Menjelaskan mengenai perbedaan – perbedaan akuntansi internasional

2. Menjelaskan harmonisasi standar akuntansi internasional.

3. Menjelaskan sejaran IFRS.

Page 6: Akuntansi Internasional dan IFRS

6

Bab II

Pembahasan

2.1 Perbedaan-perbedaan Akuntansi Internasional2.1.1 Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional

Beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional dapat disebutkan sebagai

berikut.

1. Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin

luas dan besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation).

Dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang

dan modal internasional serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang

menyertainya misalnya dikemukakan oleh Jacoby (1970) tentang perubahan

perusahaan dari skala domestik menjadi skala internasional;

a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar

dan ekspor ke pasar internasional.

b. Membuka cabang-cabang penjualan di luar negeri.

c. Perusahaan memberikan lisensi atau franchising.

d. Pemilikan perusahaan di luar negeri baik melalui pemilikan sebagian, joint

ventures, pemilikan seluruhnya.

e. Manajemen dengan multinasional.

2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan

sebagainya

3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan

internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta

asing sehingga memerlukan informasi akuntasi

4. Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta monopoli

5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga

Page 7: Akuntansi Internasional dan IFRS

7

6. Meningkatnya peranan pasar modal. Dari aspek Pasar Modal Global

ditemukan berbagai indikator penting yang mau tidak mau memerlukan

akuntansi internasional.

Beberapa indikator itu adalah sebagai berikut :

a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar per

hari

b. Ada kecenderungan volume capital market sehingga meningkat

c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena :

1. Mengurangi transaction cost

2. Masalah likuiditas

3. Semakin besar suatu pasar bursa semakin baik

7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh :

a. Penggunaan Decimal Pricing dalam tgransaksi bursa

b. Munculnya pasa yang saling terkait atau linked exchange

c. Penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal

d. Adanya Global Accounting Standard satu standar global

e. Tidak ada lagi batas Negara borderless country

8. Pasar Modal USA

Pasar modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar

global. Pada tahun 1999 di pasar bursa NYSE (New York Stock Exchange)

terdapat 1200 perusahaan asing yang terdaftar (listed) di pasar modal USA

yang berasal dari 56 negara. Bayangkan semua perusahaan ini wajib

mengikuti standar akuntansi negaranya. Dari 56 negara ini memiliki 56

standar akuntansi yang saling berbeda, dan merupakan 32% dari seluruh

kapitalisasi pasar (market capitalization) di NYSE

Page 8: Akuntansi Internasional dan IFRS

8

Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten

perlu melakukan hal-hal sebagai berikut,

1. Proses pendaftaran.

2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS

atau GAAP Negara masing-masing, tetapi masing-masing ada persyaratan

tambahan antara lain;

a) Mengisi Form 20 – 7 untuk laporan tahunan.

b) Melakukan rekonsiliasi Net Earning dan Equity agar sesuai dengan US

GAAP.

c) Memberikan disclosure sesuai US GAAP.

d) Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.

Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi

pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (Individual Investor).

Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor Market biasanya dianggap

memiliki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu

secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.

Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional

Buyers). Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi.

Kelompok ini minimal harus menginves sebesar US $ 250 million. Bagi kelompok

investor ini biasanya tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan

keuangan.

Di samping itu, dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode

ini dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestic Amerika

sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham

nilai 10.000 dolar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau

sebaliknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,0 per lembar. Disamping ADR

adalagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk

Page 9: Akuntansi Internasional dan IFRS

9

mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan atau

Negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju

global market dan global accounting standard.

2.1.2 Definisi Akuntansi Internasional

Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam bidang

akuntansi secara umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi

ekonomi, meningkatnya jumlah perusahaan multinasional dan para pengguna

informasi bertaraf internasional.

Selama belum ada keseragaman, bidang akuntansi internasional merupakan

subyek peningkatan penelitian yang mendalam baik secara empiris maupun teoritis

untuk menyelidiki banyaknya isu-isu akuntansi internasional yang berhubungan

dengan keuangan maupun manajerial.

Penyelidikan yang dilakukan adalah sama halnya dengan penyelidikan

terhadap isu penyusunan standar baik di negara berkembang maupun negara maju.

Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi

akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian

orang terhadap akuntansi internasional ini.

Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for

foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Disini dianggap bahwa akuntasi

internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari

perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai Negara.

Kedua, konsep comparative atau international accounting yang menekankan

pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai

Negara. Disini menyangkut pengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik

pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing

Page 10: Akuntansi Internasional dan IFRS

10

Negara, dan kemampuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan

keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah menggunkan

konsep comparative accounting ini.

Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka

atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk di

dalamnya teori dan prinsisp akuntansi yang berlaku di semua Negara. Ini

merupakan tujuan akhir dari international accounting.

Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional

sebagai berikut.

“Mencakup semua perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua

Negara. Termasuk di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) yang ditetapkan di tiap

Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika

mempelajari kauntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip

yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan

geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum”

Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan

perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :

1. Relativisme budaya

2. Relativisme bahasa

3. Relativisme politik dan sipil

4. Relativisme ekonomi dan penduduk

5. Relativisme hukum dan pajak

Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan dan

pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa

perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian, di perlukan

akuntansi internasional. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme agama

Page 11: Akuntansi Internasional dan IFRS

11

dalam akuntansi khususnya agama Islam yang memiliki sistem ekonomi dan

keuangan tersendiri yang berdampak juga pada akuntansinya. Antara bank

konvensional dan bank Islam, ada beberapa perbedaaan prinsip nya seperti masalah

pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga,

pembiayaan yang boleh dilakukan, zakat, dan sebagainya. Perbedaan ini

menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara

akuntansi konvensional dan akuntansi islam.

Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul,

yaitu sebagai berikut :

1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder.

2. Single-domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar

dari domisili perusahaan tersebut.

3. Laporan keuangan disusn menurut standar internasional.

2.1.3 Perbedaan Akuntansi Internasional

Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai

transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar negara yang berbeda dan

harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing

dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu

memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di

perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan

peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah

menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk

membuat keputusan ekonomi.

Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana

akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.

Page 12: Akuntansi Internasional dan IFRS

12

Akuntansi intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas,

dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan

transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban

pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain.

Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar

pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada Negara

tertentu.

Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses

akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi,

perbedaan budayan praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang,

tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan

mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan

operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang

menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya,

perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:

1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).

2. Batas Negara.

3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.

4. Perpajakan Internasional.

5. Transaksi Internasional.

Page 13: Akuntansi Internasional dan IFRS

13

2.1.4 Tiga Bidang Luas Akuntansi Internasional

Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:

1. Pengukuran

Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi

suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,

mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan

mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.

2. Pengungkapan

Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna

laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses

mengkomunikasikan kepada para pengguna.

3. Auditing

Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor)

melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan

komunikasi.

Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global

Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi

internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking),

suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang

memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini

melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Menurut peraturan di

Page 14: Akuntansi Internasional dan IFRS

14

Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal

sebagai berikut.

1. Proses pendaftaran

2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US

GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing

ada persyaratan tambahan antara lain :3. a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan.

b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP.

c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP.d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit.

Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi

pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (individual investor).

Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap

memilki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak

perlu secara khusus mendapat perlindungan pemerintah. Dalam transaksi pasar

modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers). Pengelompokan ini

dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini minimal harus

menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor ini biasanya tidak

memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.

Di samping itu dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini

dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika

sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham

nilai 10.000 dollar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau

seballiknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping

ADR ada lagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama

Page 15: Akuntansi Internasional dan IFRS

15

untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar,

perusahaan atau negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat

proses menuju global market dan global accounting standard.

Terdapat 2 model umum  pelaporan  keuangan yang telah berevolusi di

negara-negara ekonomi maju. Yaitu:

1. Model Anglo American (juga disebut sebagai model Anglo-Saxon) 

Anglo saxon model  hadir dengan  fitur  profesi akuntansi yang kuat .

peran yang agak terbatas dari pemerintah serta pentingnya  sekuritas market  untuk

menaikkan modal ekuitas dan penekanan pada pandangan yang benar dan jujur di

dalam  laporan keuangan diaudit.  melalui tampilan dan mengacu

pada  instrumen penilaian untuk membuat laporan keuangan  berguna dalam

membuat keputusan investasi, sebagai tandingan  untuk memastikan bahwa mereka

telah disajikan dengan benar sesuai dengan pembuatan peraturan yang berlaku.

Di dalam model Anglo American menunjukkan pengelompokan yang

termasuk  United Kingdom ( England , Wales, scotland, dan Irlandia Utara), serta

banyak anggota Persemakmuran Inggris ( British Commonwealt ), dan  negara

bersatu,  yang termasuk  koloni inggris  hingga 1776 .

a. United Kingdom

Akar dari akuntansi berrjalan cukup dalam di United Kingdom  .

perhimpunan profesi akuntansi yang paling lama terbentuk di United

Kingdom di pertengahan abad ke 19 di Scottish cities of Edinburgh,

Gashgow, and Aberdeen. Profesi akuntansi di UK terdiri dari enam

organisasi besar yaitu:

1. Institute of Chartered Accountants in England and Wales

2. Institute of Chartered Accountants of Scotland

Page 16: Akuntansi Internasional dan IFRS

16

3. Institute of Chartered Accountants in Ireland

4. Association of Certified Accountants

5. Institute of Cost and Management Accountants

6. Chartered Instituted of Public Finance and Accountancy

  Tidak ada organisasi yang bertindak sebagai pengatur standard  di England

hingga tahun 1970. Pengaturan Standard yang pertama yaitu ASSC  ( accounting

Standart Seering Committe ) yang diorganisir oleh ICAEW (  Institute of chartered

Accountants In |England and Wales )  pada tahun 1970.

b. United States

Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang

representational faithfulness demi kepentingan pengambilan keputusan

oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan kepentingan

legitimasi/ pemerintah untuk kepentingan pajak.

c. Kanada

Pada awalnya, Kanada lebih condong pada standar akuntansi di

England. Namun seiring perkembangannya, Kanada terpengaruh dengan

US standards.

d. Australia

Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai Negara

bagian Australia juga memiliki Companies Act tersendiri yang

menekankan pentingnya disclosure ( Penyingkapan ) , peraturan

pengukuran  tidak selalu terjadi kesepakatan antara Negara bagian yang

satu dengan yang lainnya. Representational kepercayaan pada awalnya

Page 17: Akuntansi Internasional dan IFRS

17

dikedepankan tapi akhirnya mereka cenderung mengutamakan

kepentingan legalistic.

e. The ASEAN

Grup Negara berkembang yang terdiri dari Malaysia, Indonesia,

Singapore, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos,

Myanmar, dan Vietnam. Secara umum, Negara ASEAN lebih focus pada

disclosure ( pengungkapan ). Negara- Negara ini mengadopsi standard

baik dari Anglo- American Model, United Kingdom, dan IASB.

Page 18: Akuntansi Internasional dan IFRS

18

2. Continental Model.

Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah   akuntansi

professional yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi

akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam

presentasi laporan keuangan lebih yang diperlukan. Dan kemudian implikasi 

selanjutnya menekankan pada hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital

modal.

Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah  professional

akuntansi yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi

akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam

presentasi laporan keuangan lebih yang diperlukan. Dan kemudian implikasi 

selanjutnya menekankan pada hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital

modal. Adapun negara negara yang menganut sistem ini antara lain :

a.Perancis

Praktik akuntansi di Perancis diseragamkan dan cenderung bertujuan

untuk memenuhi kepentingan perpajakan.

b.Jerman

Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak

terdapat Standard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK.

Kegiatan profesi akuntansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman mulai

mengadopsi pendekatan Anglo- Saxon pada tahun 1965 dalam hal disclosure

atas banyaknya tuntutan konsolidasi bagi perusahaan – perusahaan besar.

c.Jepang

Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi

didominasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai mengadopsi

model dari Perancis dan Jerman.Neraca lebih diutamakan daripada laporan

Page 19: Akuntansi Internasional dan IFRS

19

laba rugi sebagai proteksi atas kreditur. Tahun 1990an kegagalan perusahaan

menyebabkan perubahan arah sehingga Jepang lebih menekankan pada

informasi investor dengan transparansi laporan laba rugi.

2.1.4 Lembaga Akuntansi Internasional

International Federation of Accountant dan International Accounting Standard

Committee (IASC).

Saat ini dunia semakin menyatukan berbagai kegiatan ekonomi khususnya

pasar modal dan semakin majunya teknologi komunikasi, internet, komputer,

semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu untuk semua. Inilah salah

satu tujuan dari IFAC maupun IASC.

Beberapa lembaga international dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Accounting International Study Group (AISG)

Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan Kanada. Grup

ini berupaya mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga negara

tersebut. Sampai saat ini grup ini telah melahirkan berbagai studi yang sangat

bermanfaat bagi perkembangan akuntansi internasional.

2. International Congress of Accountant (ICA) didirikan pada tahun 1904

dengan tujuan meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara akuntan di

berbagai negara.

3. International Coordination Committee for the Accounting Profession

(ICCAP)

Page 20: Akuntansi Internasional dan IFRS

20

Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk

mempelajari kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi

akuntansi regional. Pada tahun 1976 ICCAP dileburkan dan menjadi

International Federation of Accounting Committee (IFAC).

The International Accounting Standard Committee (IASC) Sebagai Embrio

IFRS

IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu 3-4 kali

setahun. Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di berbagai negara.

Pada tahun 1988 IASC berusaha mengeliminasi alternatif tersebut dan kemudian

dibuat satu benchmark standar akuntansi internasional dan dibolehkan menggunakan

alternatif standar akuntansi. Pada tahun 1993 dibuat rencana oleh IASC sehingga

untuk menjadi satu standar untuk seluruh dunia. Proyek ini disebut juga

Comparability Project. Sejauh ini sudah lebih 800 perusahaan public menggunakan

standar akuntansi IASC. Tahun 2005, 65 negara tetap mewajibkan International

Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang terdaftar di bursa.

Page 21: Akuntansi Internasional dan IFRS

21

2.2 Harmonisasi Standar Akuntansi InternasionalDi dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi

dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya

pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika

tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang

mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi

masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami

laporan keuangan yang ada.

            Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di

masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang

berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara

tersebut . Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan

standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain

sangat mungkin berbeda.

            Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara,

sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu

negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya

melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika

standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi

yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon

kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang

disajikan dengan standar yang berbeda- beda.  

Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam

langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan

standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang

dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.

Page 22: Akuntansi Internasional dan IFRS

22

Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas

(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar

praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi

standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya

standar yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar

standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi

internasional.

Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi

banyak Negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang

memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi

biaya penyiapan untuk Negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan

mereka untuk dengan seketik menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi

yang berlaku secara internasional.

Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan

mengingkatnya saling ketergantungsn dari Negara-negara di dalam kaitannya

dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang

utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansidan audit yang berlaku secara

internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan memfasilitasi trannsaksi-

transaksi internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan alokasi sumber

daya, dan dapat menjadikan pasar uang internasionalmenjadi lebih efisien.

Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperoleh

modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahana untuk mendanai

proyek-proyek dan pinjaman-pinajaman luar negeri yang tersedia, telah

meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.        

Page 23: Akuntansi Internasional dan IFRS

23

2.3 Sejarah IFRS

Tahun 1966

Sejarah International Accounting Standards (IAS) dimulai pada tahun ini dengan

pengajuan proposal pembentukan kelompok studi yang beranggotakan the

Institute of Chartered Accountants of England & Wales (ICAEW), American

Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dan Canadian Institute of

Chartered Accountants (CICA). Proposal ini pada tahun 1967 disetujui dengan

dibentuknyaAccountants International Study Group (AISG).

Tahun 1973

International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi,

dengan maksud dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standard akuntansi

internasional yang akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be

capable of rapid acceptance and implementation world-wide”.

Dalam 27 tahun umurnya, IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS.

Tahun 1997

Dibentuk suatu badan interpretasi yang disebut dengan Standing Interpretation

Committee (SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan perdebatan atas isu

yang timbul menyangkut suatu standard, dan menyusun suatu panduan untuk

menyelesaikan perdebatan tersebut. Interpretasi yang diterbitkan oleh badan ini

berjumlah 33 SIC sepanjang umur hidupnya.

Page 24: Akuntansi Internasional dan IFRS

24

Tahun 2000

Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO (International Organisation of Securities

Commissions) menyetujui penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar Negara

(cross border listing) dengan press release 17 May 2000.

Tahun 2001

Pada bulan April tahun ini, IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk

IASB (International Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti

IASC sebagai standard setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini

juga diputuskan bahwa IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang telah

diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya

dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards). IAS yang

belum digantikan dengan IFRS tetap berlaku. Standar pertama yang merupakan

produk IASB adalah IFRS 1 : First Time Adoption of IFRS tahun 2003.

Sedangkan komite penerbit interpretasi berganti nama dari SIC menjadi IFRIC

(International Financial Reporting Interpretation Committee) pada bulan Juli dan

sejak itu menerbitkan IFRIC interpretation. Pada tahun 2010 komite ini berganti

nama lagi menjadi IFRS Interpretation Committee.

Page 25: Akuntansi Internasional dan IFRS

25

Bab III

Kesimpulan

Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda

dengan yang lainnya, perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:

1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).

2. Batas Negara.

3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.

4. Perpajakan Internasional.

5. Transaksi Internasional.

Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam

langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan

standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang

dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.

IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun

standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan

standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun

standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian

dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-yang berada

dalam wilayah berlakunya standart.

Page 26: Akuntansi Internasional dan IFRS

26

Daftar PustakaAdhitswijanarko Blogspot. 2011. Latar Belakang,Tujuan, Definisi

dan Konvergensi harmonisasi IFRS akuntansi

internasional. Dapat diakses pada URL:

http://adhitswijanarko.blogspot.com/2011/02/latar-

belakang-tujuan-definisi-dan.html

Anjasmoro, mega. 2010. Adopsi InternationalFinancial Report Standard.

Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Ariyanto, Stefanus. 2011. Sejarah International Financial Reporting Standards.

Dapat diakses pada URL :

http://stefanusariyanto.wordpress.com/2011/08/18/sejarah-

international-financial-reporting-standards-ifrs/

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi.

Jakarta:Erlangga.

Lestari, Arnila Dwi. 2010. Harmonisasi Akuntansi Internasional. Dapat diakses pada

URL

:http://arniladwilestari.wordpress.com/2010/12/18/harmonisasi-

akuntansi-internasional/

Lilielly wordpress. 2013. Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi

lainnya. Dapat diakses pada URL:

http://lilielly.wordpress.com/2013/05/20/perbedaan-akuntansi-

internasional-dengan-akuntansi-lainnya/

Riahi-Belkaoui, Ahmed. 2011. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.

Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Prentice-hall Inc. 1998. Akuntansi Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Page 27: Akuntansi Internasional dan IFRS

27

Page 28: Akuntansi Internasional dan IFRS

28