akuntansi biaya

35
Akuntansi Biaya PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar: 1. Menurut Schaum Pengertian dari Akuntansi biaya: adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan. 1. Menurut Carter dan Usry Pengertian dari Akuntansi Biaya: Penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pendekatan akuntansi biaya Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (throughput accounting). Revolusi dalam akuntansi biaya Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk, perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya. Pengajaran dalam akuntansi biaya

Upload: win-zul-kim

Post on 17-Jan-2016

98 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fdsgdgdgf

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya menurut beberapa pakar:1. Menurut SchaumPengertian dari Akuntansi biaya: adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya: Melakukan akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.1. Menurut Carter dan UsryPengertian dari Akuntansi Biaya: Penghitungan biaya dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.

Pendekatan akuntansi biaya

Ada tiga pendekatan yang biasa dilakukan untuk akuntansi biaya, yaitu biaya standar (standard costing), biaya berdasarkan kegiatan (activity-based costing), dan biaya berdasarkan hasil (throughput accounting).

Revolusi dalam akuntansi biaya

Akuntansi biaya telah mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistem komputer hampir menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk, perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.

Pengajaran dalam akuntansi biaya

Banyak bahan pelajaran yang diajarkan dalam akuntansi biaya, dimana kesemuanya selalu berkaitan dengan biaya-biaya yang mungkin timbul dalam proses produksi. Pembelajaran yang dilakukan dalam akuntansi biaya antara lain mengenai penentuan harga pokok produk: bersama dan sampingan, harga pokok proses, pembiayaan: biaya variabel dan biaya tetap, biaya overhead pabrik,

Page 2: Akuntansi Biaya

departementalasi biaya overhead, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja: langsung dan tidak langsung, pengendalian biaya, serta analisis biaya pemasaran.

Manfaat akuntansi biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Keterbatasan dalam sistem akuntansi biaya

Dalam akuntansi biaya juga terdapat beberapa kekurangan yang menyertainya, terutama dalam sistem akuntansi biaya yang telah ketinggalan zaman. Gejala-gejala dari sistem biaya yang ketinggalan zaman diantaranya ialah hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing nampak lebih rendah sehingga kelihatan tidak masuk akal, produk-produk yang sulit diproduksi menunjukkan laba yang tinggi, manajer operasional berkeinginan menghentikan produk-produk yang kelihatan menguntungkan, marjin laba sulit dijelaskan, pelanggan tidak mengeluh atas biaya naiknya harga, departemen akuntansi menghabiskan banyak waktu hanya untuk memberi data biaya bagi proyek khusus, dan biaya produk berubah karena adanya perubahan peratauran pelaporan.

KONSEP OBJEK BIAYA

Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas yang disebut objek biayaObjek biaya : produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitasdan sebagainya, di mana biaya diukur dan dibebankanAktivitas: unit dasar kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi

KLASIFIKASI BIAYA BERDASAR FUNGSI POKOK PERUSAHAAN

Perusahaan Manufaktur:1. BIAYA PRODUKSI

Bahan Langsung Tenaga kerja langsung

Page 3: Akuntansi Biaya

Biaya Overhead Pabrik

2. BIAYA NON PRODUKSI:

Biaya Penjualan dan marketing Biaya administrasi

KLASIFIKASI BIAYA

Berdasarkan konsep Akuntansi Keuangan (Konsep Akrual)

1.BIAYA PRODUK Semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu produkDalam perusahaan manufaktur maka biaya produk meliputi: Bahan Langsung, TKL, BOPKarena biaya produk ditentukan dalam persediaan, maka disebut juga Inventoriable Cost

2.BIAYA PERIODIK Semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Biaya ini adalah beban dalam laporan laba rugi dalam periode dimana biaya tersebut terjadi. Yang termasuk biaya periodik dalam produk manufaktur meliputi: Beban penjualan dan biaya administrasi

Klasifikasi Biaya Secara Umum

Akuntansi biaya menghasilkan biaya untuk memenuhi pencapaian tujuan antara lain penentuan harga pokok, perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan, maka dari itu penyajian biaya diklasifikasikan dengan tepat sangat diperlukan agar data yang dihasilkan akurat sebab informasi tersebut diperlukan untuk tindak lanjut dalam melaksanakan kegitan perusahaan dalam mengevaluasi serta melakukan perbaikan dimasa yang akan datang. Pada akuntansi biaya, umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang akan dicapai dengan penggolongan tersebut, karena pada akuntansi biaya dikenal konsep different costs for different purposes, yang artinya biaya yang berbeda digunakan untuk kepentingan yang berbeda pula. Pada dasarnya klasifikasi biaya adalah preses pengelompokan biaya atas keseluruhan elemen biaya secara sistematis ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih rinci yang bertujuan memberikan informasi biaya yang lebih lengkap bagi manajemen dalam mengelola perusahaan.

Peranan Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian, perbaikan mutu dan efisiensi, serta membuat baik keputusan rutin maupun keputusan strategik. Dalam hal ini, pengumpulan, penyajian, dan

Page 4: Akuntansi Biaya

analisis informasi dalam kaitannya dengan biaya dan manfaat sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas-tugas berikut :

1. Menyusun dan melaksanakan rencana serta anggaran operasi dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing.

2. Menetapkan metode kalkulasi biaya yang menjamin adanya pengendalian, pengurangan biaya, dan perbaikan mutu.

3. Mengendalikan jumlah persediaan secara fisis, dan menentukan biaya dari masing-masing barang dan jasa yang diproduksi untuk tujuan penentuan harga dan mengevaluasi prestasi suatu produk, departemen atau divisi.

4. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk suatu periode akuntansi.

METODE HARGA POKOK PROSES

KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSESKarakter produksinya sbb:

1. Produk yg dihasilkan merupakan produk standar

2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu

PERBEDAAN METODE HARGA POKOK PROSES DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN

1. pengumpulan biaya produksi

Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulka biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi

2. perhitungan harga pokok produksi per satuan

metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode akuntansi ( biasanya akhir bulan)

3. penggolongan biaya produksi

Page 5: Akuntansi Biaya

dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar biaya sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tariff yang ditentukan dimuka. Didalam metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan, terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk ( seperti perusahaan semen, pupuk, bumbu masak). Karena harga pokok persatuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi.

4. unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.

Dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tariff yang ditentukan dimuka. Di dalam metode harga pokok proses, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja ( baik yang langsung maupun yang tidak langsung). Dalam metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi tertentu.

Manfaat informasi harga pokok produksi

1. Menentukan harga jual produk2. Memantau realisasi biaya produksi3. Menghitung laba atau rugi periodic4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam

neraca

METODE HARGA POKOK PROSES- TANPA MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL

VARIASI CONTOH PENGGUNAAN METODE HARGA POKOK PROSES YANG DIURAIKAN DALAM BAB INI MENCAKUP:

a. metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya dioleh hanya melalui satu departemen produksi

b. metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi

c. pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan:

produk hilang pada awal proses

proiduk hilang pada akhir proses

METODE HARGA POKOK PROSES – PRODUK DIOLAH MELALUI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI

Page 6: Akuntansi Biaya

Contoh 1.

PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 19x1 disajikan dalam gambar 3.1

Biaya bahan baku

Biaya bahan penolong

Biaya tenaga kerja

Biaya overhead pabrik

Rp 5.000.000

Rp 7.500.000

Rp 11.250.000

Rp 16.125.000

Total biaya produksi Rp 39.875.000

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah :

Produk jadi

Produk dalam proses pada akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: Biaya bahan baku : 100 %;biaya bahan penolong 100 %, biaya tenaga kerja 50 %; biaya overhead pabrik 30 %.

2.000 kg

500 kg

Data produksi PT Risa Rimendi Bulan Januari 19x1

Masuk ke dalam proses: 2.500 kg

Produk jadi : 2000 kg

Produk dalam proses akhir 500 kg

Perhitungan harga pokok produksi per satuan

Unsure biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per satuan

(1) (2) (3) (2);(3)

Bahan baku

Bahan penolong

Tenaga kerja

Rp 5.000.000

Rp 7.500.000

Rp 11.250.000

2.500

2.500

2.250

Rp 2.000

3.000

5.000

Page 7: Akuntansi Biaya

Overhead pabrik Rp 16.125.000

39.875.000

2.150 7.500

17.500

Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses

Harga pokok produk jadi : 2.000 x Rp 17.500 Rp 35.000.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses

Biaya bahan baku : 100 % x 500 x Rp 2.000 = Rp 1.000.000

Biaya bahan penolong 100 % x 500 x Rp 3.000= Rp 1.500.000

Biaya tenaga kerja 50 % x 500 x Rp 5.000= Rp 1.250.000

Biaya overhead pabrik 30 % x 500 x rp 7.500= Rp 1.125.000 Rp 4.875.000

Jumlah biaya produksi bulan januari 19x1 Rp 39.875.000

Jurnal pencatatan biaya produksi

jurnal untuk mencatat biaya bahan baku ;

Barang dalam proses- biaya bahan baku Rp 5.000.000

Persediaan bahan baku Rp 5.000.000

Jurnal untuk mencatat biaya bahan penolong

Barang dalam proses- biaya bahan penolong Rp 7.500.000

Persediaan bahan penolong Rp 7.500.000

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja

Barang dalam proses- biaya tenaga kerja Rp 11.250.000

Gaji dan upah Rp 11.250.000

Page 8: Akuntansi Biaya

JurnaL untuk mencatat biaya overhead pabrik

Barang dalam proses- biaya overhead pabrik Rp 16.125.000

Berbagai rekening yang dikredit Rp 16.125.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

Persediaan produk jadi Rp 35.000.000

Barang dalam proses- biaya bahan baku Rp 4.000.000

Barang dalam proses- biaya bahan penolong Rp 6.000.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja Rp 10.000.000

Barang dalam proses- biaya overhead pabrik Rp 15.000.000

Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai dioleh pada akhir bulan januari 19 x1

Persediaan produk dalam proses Rp 4.875.000

Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp 1.000.000

Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp 1.500.000

Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja Rp 1.250.000

Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp 1.125.000

METODE HARGA POKOK PROSES –PRODUK DIOLAH MELALUI LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN PRODUKSI

Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif. Karena produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnyua tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari:

Page 9: Akuntansi Biaya

a. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya

b. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama

Contoh2:

PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :

Data produksi Bulan Januari 19x1

Departemen A Departemen B

Produk yang dimasukkan dalam proses 35.000 kg

Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000 kg

Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg

Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg

Biaya yang dikeluarkan bulan Januari 19x1

Biaya bahan baku

Biaya tenaga kerja

Biaya overhead pabrik

Rp 70.000

Rp 155.000

Rp 248.000

Rp 0

Rp 270.000

Rp 405.000

Tingkat penyelesaian produk dalam produk proses akhir

Biaya bahan baku

Biaya konversi

100%

20% 50%

Page 10: Akuntansi Biaya

Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen A

Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per kg

Bahan baku

Tenaga kerja

Overbead pabrik

Rp 70.000

155.000

248.000

35.000

31.000

31.000

Rp 2

5

8

Total Rp 173.000 Rp 15

Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A

Harga pokok produk jadi : 30.000 x Rp 15 Rp 450.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses

Biaya bahan baku : 100 % x 5.000 x Rp 2 = Rp 10.000

Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 = Rp5.000

Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8= Rp 8.000

Rp 23.000

Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari 19x1 Rp 473.000

Jurnal pencatatan biaya produksi departemen A

Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :

Barang dalam proses-biaya bahan baku departemen A Rp 70.000

Persediaan bahan baku Rp 70.000

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :

Barang dalam proses- biaya tenaga kerja departemen A Rp 155.000

Page 11: Akuntansi Biaya

Gaji dan upah Rp 155.000

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen A

Barang dalam proses- biaya overhead pabrik departemen A Rp 248.000

Berbagai rekening yang di kredit Rp 248.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke departemen B:

Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B Rp 450.000

Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 60.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah dalam department A pada akhir bulan januari 19x1

Persediaan produk dalam proses-departemen A Rp 23.000

Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 10.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 5.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 8.000

Perhitungan harga pokok produksi per satuan departemen B

Unsur biaya produksi Total biaya Unit ekuivalensi Biaya produksi per kg

Tenaga kerja

Overbead pabrik

270.000

405.000

27.000

27.000

10

15

Page 12: Akuntansi Biaya

Total Rp 675.000 Rp 25

Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep B

Harga pokok produk selesai yang di transfer departemen B ke gudang

Harga pokok dari departemen A : 24.000 x Rp 15

Biaya yang ditambahkan oleh departemen B : 24.000x Rp 25 Rp 360.000

600.000

Total harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang

24.000 x Rp 40

960.000

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir

Harga pokok dari departemen A : 6.000 x Rp 15

Biaya yang ditambahkan oleh departemen B:

Biaya tenaga kerja 50 % x 6.000 x Rp 10 = Rp30.000

Biaya overhead pabrik 50 % x 6.000 x Rp 15= Rp 45.000

90.000

Rp 75.000

Total harga pokok persediaan produk dalam proses departemen B 165.000

Jumlah biaya produksi kumulatif Departemen B bulan januari 19x1 Rp 1.125.000

jurnal pencatatan biaya produksi departemen B

Jurnal untuk mencatat penerimaan produk dari departemen A: :

Barang dalam proses – biaya bahan baku departemen B Rp 450.000

Page 13: Akuntansi Biaya

Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen A Rp 60.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :

Barang dalam proses- biaya tenaga kerja departemen B Rp 270.000

Gaji dan upah Rp 270.000

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen B

Barang dalam proses- biaya overhead pabrik departemen B Rp 405.000

Berbagai rekening yang di kredit Rp 405.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke gudang

Persediaan produk jadi Rp 960.000

Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 360.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 240.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 360.000

Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai diolah dalam department A pada akhir bulan januari 19x1

Persediaan produk dalam proses-departemen B Rp 165.000

Barang dalam proses- biaya bahan baku departemen B Rp 90.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja departemen B Rp 30.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik departemen B Rp 45.000

Page 14: Akuntansi Biaya

PENGARUH TERJADINYA PRODUK YANG HILANG DALAM PROSES TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK PER SATUAN

Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada awal proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan

Contoh3:

PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :

Data produksi Bulan Januari 19x1

Departemen A Departemen B

Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg

Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg

Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg

Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :

Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %

Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %200 kg

100 kg

Produk yang hilang pada awal proses 100 kg 200 kg

Page 15: Akuntansi Biaya

Biaya produksi Bulan Januari 19 x1

Departemen A Departemen B

Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp -

Biaya bahan penolong 26.100 16.100

Biaya tenaga kerja 35.100 22.500

Biaya overhead pabrik 45.800 24.750

Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1

Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi)

Biaya produksi Departemen A

Biaya per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A

Biaya bahan baku 700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg Rp 22.500 Rp 25

Biaya bahan penolong

700 kg + 100 % x 200 kg = 900 kg 26.100 29

Biaya tenaga kerja 700 + 40%x200kg=780kg 35.100 45

Biaya overhead pabrik

700 + 40%x200kg=780kg 46.800 60

Rp 130.500 Rp 159

Page 16: Akuntansi Biaya

Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 19x1

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 159 Rp 111.300

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)

Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 25 = 5.000

Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 29 = 5.800

Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 45= 3.600

Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp 60= 4.800 Rp 19.200

Jumlah biaya produksi Departemen A Rp 130.500

Produk yang hilang pada awal proses di Departemen setelah departemen pertama

Perhitungan penyesuaian harga pokok per unit dari departemen A

Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A

Rp 111.300 : 700

Rp 159,00

Harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari departemen A setelah adanya produk yang hilang dalam proses di Departemen B sebanyak 200 kg adalah Rp 111.300 : ( 700 kg-200 kg)

Rp 222.60

Penyesuaian harga pokok produksi per satuan produk yang berasal dari Departemen A

Rp 63.60

Page 17: Akuntansi Biaya

Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1

Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi)

Jumlah biaya produksi yang ditambahkan di departemen B

Biaya per kg yang ditambahkan Departemen B

Biaya bahan penolong 400 kg + 60 % x 100 kg = 460 kg

Rp 16.100 Rp 35

Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg

Rp 22.500 Rp 50

Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 %x 100 kg = 450 kg

Rp 24.750 Rp 55

Rp 63.350 Rp 140

Perhitungan biaya produksi departemen B bulan Januari 19x1

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg @ Rp 362.60

Rp 145.040

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 kg):

Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 222.6= Rp 22.260

Biaya bahan penolong : 100 kg x 60 % x Rp 35 = 2.100

Biaya tenaga kerja : 100 kg x 50 % x Rp 50 = 2.500

Biaya overhead pabrik : 100 kg x 50 %x Rp 55 =2.750 Rp 29.610

Jumlah kumulatif dalam departemen B Rp 174.650

Page 18: Akuntansi Biaya

Pengaruh terjadinya produk yang hilang pada akhir proses terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan

Contoh:

PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya : Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen tersebut untuk bulan Januari 19 x1 disajikan dalam gambar berikut :

Data produksi Bulan Januari 19x1

Departemen A Departemen B

Produk yang dimasukkan dalam proses 1.000 kg

Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 700 kg

Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400 kg

Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :

Biaya bahan baku & penolong 100 % biaya konversi 40 %

Biaya bahan penolong 60 %, biaya konversi 50 %200 kg

100 kg

Produk yang hilang pada akhir proses 100 kg 200 kg

Biaya produksi Bulan Januari 19 x1

Departemen A Departemen B

Biaya bahan baku Rp 22.500 Rp -

Biaya bahan penolong 26.100 16.100

Biaya tenaga kerja 35.100 22.500

Biaya overhead pabrik 45.800 24.750

Page 19: Akuntansi Biaya

Perhitungan biaya produksi per unit departemen A bulan januari 19 x1

Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemn A ( unit ekuivalensi)

Biaya produksi Departemen A

Biaya per kg produk yang dihasilkan oleh departemen A

Biaya bahan baku 700 kg + 100 % x 200 kg + 100 kg= 1000 kg

Rp 22.500 Rp 22.5

Biaya bahan penolong

700 kg + 100 % x 200 kg+ 100 kg = 1000 kg

26.100 26.10

Biaya tenaga kerja 700 + 40%x200kg + 100 kg = 880kg 35.100 39.89

Biaya overhead pabrik

700 + 40%x200kg+ 100 kg = 880kg 46.800 53.18

Rp 130.500 Rp141.67

Perhitungan biaya produksi Departemen A bulan Januari 19x1

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 700 x Rp 141.67

Rp 99.169

Penyesuaian harga pokok produk selesai karena adanya produk yang hilang pada akhir proses 100 xRp 141,67

14.167,00

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan : 700 x Rp 161,91

113.334,40

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 200 Kg)

Biaya bahan baku 200 kg x 100 % x Rp 22.5 = 4.500

Biaya bahan penolong 200 kg x 100 % x Rp 26.1 = 5.220

Biaya tenaga kerja 200 kg x 40 %x Rp 39.89= 3.191,2

Biaya overhead pabrik 200 kg x 40 %x Rp 53.18= 4.254,4 Rp 17.165.60

Jumlah biaya produksi Departemen A Rp 130.500,00

Page 20: Akuntansi Biaya

Produk yang hilang pada akhir proses di departemen produksi setelah departemen produksi pertama

Perhitungan biaya produksi per unit Departemen B bulan januari 19 x1

Jenis biaya Jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen B ( unit ekuivalensi)

Jumlah biaya produksi yang ditambahkan di departemen B

Biaya per kg yang ditambahkan di Departemen B

Biaya bahan penolong 400 kg + 60 % x 100 kg + 200 kg = 660 kg

Rp 16.100 Rp 24.39

Biaya tenaga kerja 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg = 650 kg

Rp 22.500 Rp 34.62

Biaya overhead pabrik 400 kg + 50 % x 100 kg + 200 kg = 650 kg

Rp 24.750 Rp 38.08

Rp 63.350 Rp 97.09

Perhitungan biaya produksi Departemen B bulan Januari 19x1

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B : 400 x Rp 161.91

Rp 64.764,00

Biaya yang ditambahkan departemen B 400 x Rp 97.09 38.836,00

Harga pokok produk yang hilang pada akhir proses : 200 kg ( Rp 161.91+Rp 97.09

51.800,00

Page 21: Akuntansi Biaya

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke departemen B setelah disesuaikan : 400 x Rp 388.5

155.400,00

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir bulan ( 100 Kg)

Harga pokok dari departemen A : 100 kg x Rp 161.91 = Rp 16.191,00

Biaya bahan penolong 100 kg x 60 % x Rp 24.39 = 1.463.3

Biaya tenaga kerja 100 kg x 50 %x Rp 34.62= 1.731

Biaya overhead pabrik 100 kg x 50 %x Rp 38.08= 1.904 Rp 21.289.40

Jumlah biaya produksi Departemen B Rp 176.689.40

CONTOH SOAL JAWAB AKUNTANSI BIAYA 1.    Perusahaan X menetapkan kebijakan bahwa, jika karyawan bekerja lebih dari  45 jam dalam seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 50 jam dengan tarif upah Rp 1.500 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?Jawab        :Jam Biasa                           45 x Rp 1.500                                     =   Rp 67.500Lembur                                5 x Rp 1.500                                      =   Rp   7.500Premi Lembur                     5 x Rp 750                                         =     Rp       3.750   +                           Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu                    =   Rp 78.750 2.    Misalkan seorang karyawan harus bekerja 45 jam per minggu. Upahnya Rp 500 per jam. Dari 45 jam kerja tersebut, 10 jam merupakan waktu mengangggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu. Maka bagaimanakah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut ?Jawab:Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung             Rp 17.500Biaya overhed pabrik sesungguhnya                                   Rp   5.000                               Gaji dan Upah                                                             Rp 22.500      3.    Menurut penyelidikan waktu, jumlah keluaran standar per jam adalah 10 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp 800 per jam, maka tarif upah per satuan adalah Rp 80. Jika karyawan tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam, ia tetap dijamin mendapatkan upah Rp 800 per jam. Tetapi bila karyawan dapat menghasilakan 15 satuan per jam, maka berapakah upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?Jawab:

Page 22: Akuntansi Biaya

Tarif upah per satuan   Rp 800 : 10 = Rp 80 Upah standar per jam                             = Rp    800Insentif                                5 x Rp 80    = Rp    400Upah yang diterima pekerja per jam      = Rp 1.200 4.    Suatu perusahaan menetapkan bahwa  karyawan harus bekerja selama 5 jam dalam sehari sehingga, setidaknya jam kerja karyawan selama seminggu adalah 35 jam. Adapun upahnya adalah sebesar Rp 2.000 per jam. Dari 35 jam kerja tersebut, 5 jam digunakan sebagai waktu menganggur. Tentukanlah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut ?Jawab:Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung            Rp 60.000Biaya overhed pabrik sesungguhnya                                  Rp 10.000Gaji dan upah                                                                          Rp 70.000 5.    Jika menurut penyelidikan waktu (time study), di butuhkan waktu 10 menit untuk menghasilkan 1 satuan produk, maka jumlah keluaran standar per jam adalah 6 satuan. Jika upah pokok sebesar Rp 2400 per jam, maka tarif upah per satuan adalah 400 (Rp 2400 : 6). Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah standar per jam tetap dijamin mendapatkan upah Rp 2400 per jam, tetapi bila ia dapat menghasilkan 10 satuan per jam (ada kelebihan 4 satuan dari jumlah satuan standar per jam). Maka bagaimana perhitungan upahnya?Jawab :Upah Dasar per jam                                                Rp 2.400Insentif                   : 4 x Rp 400 (2.400 : 6)                1.600  +       Upah yang di terima pekerja per jam              Rp 4.000 6.    Dalam suatu perusahaan, jika karyawan bekerja lebih dari  50 jam dalam seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 52 jam dengan tarif upah Rp 1.000 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?Jawab:   Jam Biasa            50 x Rp 1.000                                     =   Rp 50.000    Lembur                  2 x Rp 1.000                                     =   Rp   2.000   Premi Lembur        2 x Rp    500                                     =     Rp     1.000   +                              Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu     =   Rp 53.000 7.    Jika seorang operator mesin bubut, Gunadi, memperoleh Rp 12.000 per jam untuk kerja biasa dan lemburnya dibayar satu setengah kali tarif biasa, maka preminya adalah Rp 6.000 per jam lembur. Jika dia bekerja 44 jam termasuk 4 jam lembur dalam satu minggu, dan jika mesin operator bubut diberhentikan selama 3 jam, berapakah total upah Gunadi dan buatlah jurnalnya?Jawab :  Tenaga Kerja Langsung     41 jam x Rp 12.000                 Rp 492.000Premi Lembur                       4 jam x Rp   6.000                 Rp   24.000(Overhead Pabrik)

Page 23: Akuntansi Biaya

Waktu menganggur              3 jam x Rp 12.000                 Rp   36.000(Overhead Pabrik)Total upah untuk 44 jam                                                    Rp 552.000 Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung            Rp 492.000Biaya overhed pabrik sesungguhnya                                  Rp   60.000Gaji dan upah                                                                      Rp 552.000 8.    Misalkan Perusahaan A hanya mempekerjakan 3 orang karyawan; Sule, Andre, dan Nunung. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan Maret 2010, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartu hadir karyawan Sule bekerja selama seminggu          sebanyak 42 jam, dengan upah per jam Rp 1.500, Karyawan Andre bekerja  selama seminggu  sebanyak  42 jam dengan tarif upah Rp 1.250  per jam. Sedangkan Karyawan Nunung bekerja selama periode yang sama, bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp 1.200 per jam. Bagaimana penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut menurut kartu jam kerja?Jawab :Penggunaan Waktu Kerja                               Sule                 Andre              NunungUntuk pesanan # 103                                     15 jam               20 jam                        20 jamUntuk pesanan # 108                                     23 jam              18 jam             10 jamUntuk menunggu persiapan pekerjaan            4 jam                 4 jam             10 jam Dengan demikian upah karyawan tersebut di hitung sebesar Rp 163.500 (42 jam x Rp 1.500, ditambah 42 jam x Rp 1.250, ditambah 40 jam x Rp 1.200)Dan di distribusikan sebagai berikut : Distribusi biaya tenaga kerja                           Sule                 Andre              NunungDibebankan sebagai BTK langsung            Pesanan # 103                                     22.500             25.000             24.000            Pesanan # 108                                     34.500             22.500             12.000Dibebankan sebagai BOP                                  6.000+           5.000  +          12.000  +Jumlah upah minggu pertama bulanMaret 2010                                                      63.000             52.500             48.000 PPh yang dipotong oleh Perusahaan15% dari upah minggu pertama bulanMaret 2010                                                        9.450 _            7.875 _            7.200  _ Jumlah upah bersih yang diterimaKaryawan                                                        53.550             44.625             40.800 9.    PT. Maju Terus hanya memperkerjakan 2 orang karyawan, Anisa dan Hasna. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan April 2010, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk perioda yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Anisa bekerja selama seminggu sebanyak 40 jam, dengan upah per jam Rp 1.500, sedangkan karyawan

Page 24: Akuntansi Biaya

Hasna selama perioda yang sama bekerja 30 jam dengan tarif upah  Rp 1.000. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan sebagai berikut:Penggunaan Waktu Kerja                          Anisa                      Hasna Untuk pesanan # 123                                     15 jam                    20 jamUntuk pesanan # 234                                     20 jam                    10 jamUntuk menunggu persiapan pekerjaan            5 jam                      0 jam Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut!

Jawab :                             PT MAJU TERUSBIAYA BAHAN BAKU

MINGGU KE-1  APRIL 2010Distribusi Biaya Tenaga Kerja           Anisa                          HasnaDibebankan sebagai biaya                          tenaga kerja langsung:Pesanan # 123                                Rp 22.500                   Rp 20.000Pesanan # 234                                Rp 30.000                    Rp 10.000Dibebankan sebagai BOP                  Rp   7.500                    Rp          0 Jumlah upah minggu pertama             Rp 60.000                   Rp 30.000bulan April 2010 PPh yang dipotong oleh perusahaan        20% dari upah minggu pertama                bulan April 2010                                Rp  12.000                    Rp   6.000 Jumlah upah bersih yang diterimakaryawan                                            Rp 48.000                    Rp 24.000·      Atas dasar rekapitulasi gaji dan upah tersebut, Bagian Akuntansi kemudian menjurnal:Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja        Rp  82.500Biaya Overvead Pabrik                                     Rp    7.500          Gaji dan Upah                                                                    Rp  90.000·      Atas dasar bukti kas keluar, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut:Gaji dan Upah                                                   Rp  90.000          Utang PPh Karyawan                                                         Rp  18.000          Utang Gaji dan Upah                                                         Rp  72.000·      Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut:Utang Gaji dan Upah                                        Rp  72.000       Kas                                                                                     Rp  72.000·      Penyetoran PPh karyawan ke Kantor Perbendaharaan Negara dijurnal oleh Bagian Akuntansi sebagai berikut:Utang PPh Karyawan                                        Rp  18.000       Kas                                                                                     Rp  18.000 

Page 25: Akuntansi Biaya

10. Perusahaan ABC hanya memperkerjakan 3 orang karyawan, Fitriani, Lala dan Meddy. Berdasarkan kartu hadir minggu pertama bulan November 2010, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk perioda yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Fitriani bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp 1.000; karyawan Lala bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp. 1.200; sedangkan Meddy selama perioda yang sama bekerja  45 jam dengan tarif upah  Rp 1.500. Menurut kartu jam kerja, penggunaan jam hadir masing-masing karyawan tersebut disajikan sebagai berikut: Penggunaan Waktu Kerja                     Fitriani          Lala        MeddyUntuk pesanan # 432                                  15 jam         20 jam        25 jamUntuk pesanan # 321                                  15 jam        15 jam        10 jamUntuk menunggu persiapan pekerjaan          5 jam          0 jam        10 jam Buatlah jurnal akuntansi biaya gaji dan upah berdasarkan data tersebut! Jawab:                                                  PT ABC

BIAYA BAHAN BAKUMINGGU KE-1  NOVEMBER 2010

Distribusi Biaya Tenaga Kerja         Fitriani                Lala                  Meddy     Dibebankan sebagai biaya      tenaga kerja langsung:Pesanan # 432                              Rp 15.000           Rp 24.000          Rp 37.500Pesanan # 321                              Rp 15.000            Rp 18.000          Rp 15.000Dibebankan sebagai BOP                 Rp   5.000            Rp          0          Rp 15.000 Jumlah upah minggu pertama           Rp 35.000           Rp 42.000          Rp 67.500 bulan November 2010 PPh yang dipotong oleh perusahaan         20% dari upah minggu pertama                 bulan November 2010                      Rp  7.000             Rp   8.400          Rp 13.500 Jumlah upah bersih yang diterimaKaryawan                                        Rp 28.000            Rp 33.600          Rp 54.000 ·      Atas dasar rekapitulasi gaji dan upah tersebut, Bagian Akuntansi kemudian menjurnal: Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja        Rp  124.500Biaya Overvead Pabrik                                     Rp    20.000          Gaji dan Upah                                                                    Rp  144.500 ·      Atas dasar bukti kas keluar, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut: Gaji dan Upah                                                   Rp  144.500          Utang PPh Karyawan                                                         Rp    28.900

Page 26: Akuntansi Biaya

          Utang Gaji dan Upah                                                         Rp  115.600 ·      Atas dasar daftar gaji dan upah yang telah ditandatangani karyawan, Bagian Akuntansi membuat jurnal sebagai berikut: Utang Gaji dan Upah                                        Rp  115.600       Kas                                                                                     Rp  115.600 ·      Penyetoran PPh karyawan ke Kantor Perbendaharaan Negara dijurnal oleh Bagian Akuntansi sebagai berikut: Utang PPh Karyawan                                        Rp  28.900       Kas                                                                                     Rp  28.900