akuntan publik - public accountantpudjiadiandsons.co.id/files/annual_report_2010.pdf · di akhir...

Notaris & PPAT - Notary

Fathiah Helmi, SHGraha Irama Lt. 6cJl. H.R Rasuna Said Kav. 1 - 2, KuninganJakarta Selatan - IndonesiaPh. (62-21) 5290 7304 - 05/06Fx. (62-21) 526 1136

PT. EDI Indonesia

Divisi Biro Administrasi EfekWisma SMR 10th floorJl. Yos Sudarso Kav.89, Jakarta 14350 - IndonesiaPh. (62-21) 6515 1330, 650 5829Fx. (62-21) 651 5131, 650 5987

Akuntan Publik - Public Accountant

Tjahyadi, Pradhono & Teramiharja(An independent Member Firm of MORISON INTERNATIONAL)Registered Public Accounts - Licencies no 703/KM.1/2008Gedung JAYA lantai 4Jl. M.H. Thamrin No.12, Jakarta 10340, IndonesiaPh. (62-21) 3190 8550Fx. (62-21) 3190 8502

Kode Emiten - Ticker Name

PNSE

Sekretaris Perusahaan - Corporate Secretary

Dadang S

Komite Audit - Audit Committee

Ir. H. KRMH Daryanto M Yosodiningrat (Ketua - Chairman)Caroko (Anggota - Member)Sri Sunarmiatun (Anggota - Member)

Unit Audit Internal - Internal Audit Unit

Gatot Sanyoto (Ketua - Chairman)Retno M. (Anggota - Member)

PT Pudjiadi And Sons Tbk

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

PT PUDJIADI AND SONS Tbk

01

DAFTARISI

PROFILE PERUSAHAAN

LAPORAN KOMISARIS UTAMA

LAPORAN DIREKTUR UTAMA

IKHTISAR KEUANGAN

ANALISA DAN DISKUSI MANAJEMEN

SUMBER DAYA MANUSIA

LINGKUNGAN DAN KOMUNITAS

TINJAUAN MANAJEMEN

TATA KELOLA PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN

STRUKTUR KEPEMILIKAN

DEWAN KOMISARIS

DEWAN DIREKSI

LEMBAR PENGESAHAN

PORTFOLIO ASET

LAPORAN KEUANGAN

02

04

06

08

10

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

• Kejujuran• Disiplin• Transparan• Komitmen• Konsisten• Kreatif dan innovatif• Tekun dan ulet

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

PROFILPERUSAHAAN


02PT Pudjiadi And Sons Tbk (“Perusahaan”) yang didirikan pada tahun 1970,terus mengukuhkan eksistensinya dalam persaingan di dunia perhotelannasional sebagai salah satu perusahaan perhotelan yang fokus padapengembangan jaringan perhotelan nasional yang dikelola denganstandar internasional.

Di akhir tahun 2010, Perusahaan telah memiliki hotel di lokasiJakarta, Bali, Bandung, Anyer, Jogyakarta, Cisarua, Lombok danFlores dengan nama jaringan “The Jayakarta Hotels and Resorts”yang siap melayani keperluan akomodasi pelanggan dengansemboyan “Hotel dengan pelayanan bersahabat di lokasi yangbaik”.

Kepercayaan untuk mengelola hotel milik pihak ketiga diraihpada tahun 2009 dengan bergabungnya The Jayakarta - DairaHotel and Spa, Palembang dalam jaringan “The Jayakarta Hotelsand Resorts” yang memperluas area cakupan pelayananPerusahaan ke Sumatra.

Portofolio yang dimiliki Perusahaan cukup beragam dari segilokasi, standar kualifikasi bintang dan jenis bangunan, denganjumlah total saat ini 1324 kamar dan 41 bungalow. Selain itu,Perusahaan masih memiliki lahan di Bali, Lombok dan Jogyakartayang direncanakan sebagai proyek pembangunan multi-fungsiseperti mal, apartemen dan hotel.

Dengan total aktiva per 31 Desember 2010 sebesar Rp. 321.3milyar, pendapatan Rp. 203.4 milyar serta jumlah karyawan lebihdari 1100 orang, Perusahaan menjadi salah satu pemilik danpengelola jaringan hotel nasional terkemuka di Indonesia.

MISI• mengutamakan sikap positif dan

kinerja yang baik.• menjadi yang terbaik.• tumbuh dengan melakukan inovasi

terhadap pasar.• menjunjung tinggi dan melaksanakan

“core value”(nilai falsafah) perusahaan.• bertanggung jawab sosial kepada

masyarakat.

VISIMenjadi perusahaan perhotelan Indonesiadengan skala global, yang tumbuh secaraberkesinambungan untuk memberi manfaatbagi stakeholder.

NILAI FALSAFAH PERUSAHAAN

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


03Revitalisasi Perusahaan denganmemformulasikan kembali visi, misiPerusahaan dan peletakan dasar nilaibudaya atau falsafah Perusahaan telahdigariskan bersama sebelum Almarhummengundurkan diri dari aktifitasPerusahaan pada Rapat UmumPemegang Saham Perusahaan padabulan Mei 2007.

Amanat perubahan menuju perusahaanBaik, perusahaan Pilihan dan menjadiperusahaan Unggul adalah hal yangharus selalu diupayakan olehmanajemen Perusahaan dari tahun-ketahun. Perubahan dan perbaikanmenjadi semangat dan upaya tiadahenti untuk terus diperjuangkan.

Proses transformasi dan konsolidasiuntuk memperbaiki tata kelolaPerusahaan telah digulirkan supayalebih meningkatkan shareholder value.

Saat ini, perusahaan memiliki danmengelola beberapa asset bernilai tinggiberupa bangunan hotel dan lahan diJakarta, Bali dan kota-kota lain diIndonesia dengan jaringan hotel“The Jayakarta Hotels and Resorts”.

Berbekal asset dan pengalaman 40tahun dibidangnya serta amanat PendiriPerusahaan, maka diharapkanPerusahaan tumbuh berkembang secaraberkesinambungan untuk menjadiwarisan berharga untuk masa depanbagi stakeholder.

PT Pudjiadi And Sons Tbk(“Perusahaan”) didirikan pada tahun1970 oleh almarhum Bpk. SjukurPudjiadi dengan dimulainyapembangunan hotel 4 lantai berjumlah52 kamar beserta berbagai fasilitasnyadi Jakarta yang lalu berkembangmenjadi “The Jayakarta Jakarta Hoteland Spa”. Didukung oleh kompetensidan kepemimpinan Almarhum BpkSjukur Pudjiadi, Perusahaan tumbuhmenjadi salah satu perusahaanperhotelan nasional yang diseganisaat ini.

Mendirikan hotel tertinggi di Jakartapada masanya, pembentukan jaringanhotel nasional yang bertarafinternasional di beberapa lokasi tujuanwisata dan melakukan investasi diAmerika Serikat menjadi pencapaianPerusahaan di bawah kepemimpinanAlmarhum. Perusahaan juga menjadisalah satu pelopor Perusahaanperhotelan nasional yang melakukanpencatatan sahamnya di Bursa EfekJakarta pada bulan Maret 1990 sebagaiPerusahaan publik.

Warisan Untuk Masa Depan

Hotel JayakartaJakarta

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

LAPORANDEWAN KOMISARIS


04

Langkah-langkah proaktif dalammelaksanakan pengawasan kebijakandan penata-layanan, pengawasanmanajemen strategi dan resiko,serta peningkatan kualitas manajementerus dilakukan untuk perwujudan“shareholders value” yangberkelanjutan. Beberapa kali rapatevaluasi kinerja tim manajemen dankinerja Perusahaan serta rapat bersamaDireksi untuk menelaah mengenaistrategi dan kinerja usaha telahdilakukan oleh Dewan Komisarisselama tahun 2010.

Upaya perubahan tersebut telahmenunjukkan hasil yangmenggembirakan dengan keberhasilanPerusahaan menorehkan kembalitonggak sejarah baru pendapatan kotorPerusahaan sebesar Rp. 203.4 milyarpada tahun 2010 dan total asset Rp.321.3 milyar. Pencapaian tersebutmerupakan peningkatan sebesar 7.8%dan 10.6% dari pendapatan dan totalasset tahun 2009 yaitu sebesar Rp.188.6 milyar dan Rp. 290.4 milyarsecara berturutan.

Memang dalam pencapaian laba bersihmasih terkendala dengan permasalahanpeningkatan biaya utilitas dan masalahlainnya.

Kestablilan kondisi sosial politikmerupakan faktor positif eksternal bagipeningkatan kinerja Perusahaan, namunkami meyakini bahwa dedikasi dankerjasama pihak Manajemen bersamaseluruh karyawan, serta seluruh mitrakerja dalam melayani pelangganmenjadi faktor utama peningkatankinerja Perusahaan tersebut.

Atas nama Dewan Komisaris, sayamemberikan penghargaan terhadapsegenap usaha yang diberikan seluruhkaryawan, staff dan Direksi untukmeningkatkan mutu pelayanan,memperbaiki tata kelola danmenjalankan komitmen perubahanmenuju Perusahaan yang baik. Sayajuga mengucapkan terimakasih atassaran membangun dan dukungan tiadahenti yang telah diberikan oleh para“stakeholder” Perusahaan.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, empat puluhtahun sudah Perusahaan berkiprah dalam melayani pelanggandi industri perhotelan dan telah tiga tahun program revitalisasiPerusahaan untuk menjadi perusahaan Baik, lalu menjadiperusahaan Pilihan untuk menuju perusahaan Ungguldijalankan.

Dewan Komisaris bersama denganDireksi dan seluruh manajemenPerusahaan terus menggulirkan upayaperubahan agar Perusahaan dapatmemasuki fase sebagai perusahaan Baikdan bahkan menuju perusahaan Pilihan.

Sampai saat ini pencapaian pentingyang diperoleh adalah kepercayaanpengelolaan hotel milik pihak ketigayaitu The Jayakarta - Daira Hotel andSpa di Palembang oleh anak perusahaanpada tahun 2009 lalu. Kepercayaanyang diberikan tersebut menjadipetunjuk bahwa perubahan yangdilakukan manajemen Perusahaan telahmenuju arah yang benar yaitu untukmemberi manfaat yang lebih berartibagi para Stakeholder.

Dalam melaksanakan amanatStakeholder, pengurus Perusahaandalam menjalankan kegiatan operasinyaberpegang pada komitmen perubahanuntuk menjadi lebih baik denganpenerapan kebijakan dan praktiktata kelola perusahaan yang baik(Good Corporate Governance).

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


05Situasi sosial, politik dan ekonomi ditahun 2011 akan menjadi tantanganbagi Perusahaan. Diharapkanmomentum pemulihan perekonomiandunia dapat terus bergulir sehinggamenjadi faktor positif bagi pertumbuhankinerja Perusahaan walaupundibayangi oleh meningkatnya inflasiakibat harga minyak bumi yang terusnaik dan meningkatnya biaya sosialakibat berbagai bencana alam sertaproses politik di beberapa negara.

Untuk itu kami tetap mewaspadai arahpemulihan ekonomi tersebut denganmengkoordinasikan langkah antisipasibersama manajemen dalam mengurangidampak buruk terhadap Perusahaan.

Hanya dengan rahmat Tuhan YangMaha Esa, upaya perubahan kamibersama para mitra kerja yang dilandasidengan kerangka Visi, Misi dan NilaiFalsafah Perusahaan akan membuatPerusahaan terus mencatatkan sejarahyang baik di masa mendatang.


Gabriel Lukman PudjiadiKomisaris Utama

The Jayakarta Bandung

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

LAPORANDIREKTUR UTAMA


06

Industri pariwisata nasional jugadiuntungkan oleh pertumbuhanekonomi lokal, dan pemerataan dayabeli yang meningkatkan peranwisatawan nusantara dalam pasarpariwisata nasional.

Namun momentum pertumbuhan pasarindustri pariwisata nasional ini jugadiikuti oleh peningkatan biayaoperasional yang cukup tinggi bagiperusahaan khususnya pada biayautilitas dan pemasaran. Serta penurunanmarjin laba akibat menurunnya nilainominal Rupiah dari nilai kontrakpendapatan perusahaan dalam matauang asing.

Perusahaan di penghujung tahun 2010ini telah mulai mengoperasikanThe Jayakarta Komodo - Flores melaluicucu Perusahaan di Labuan Bajo, Floressetelah terkendala oleh berbagaipersoalan teknis. Hasil operasi dari hotelini baru akan terefleksi secara penuh didalam laporan keuangan perusahaanpada laporan pembukuan tahun 2011.

Juga manajemen telah berhasil menjualanak perusahaan PNSE Inc. Nevadadengan nilai nominal.

Penjualan ini membuat manajemenPerusahaan dapat menghilangkandampak negatif dari operasi anakperusahaan tersebut. Pembenahan danperbaikan fasilitas hotel dan kondisigedung juga telah dilakukan untukmemenuhi persyaratan yang berubahsesuai dengan perkembangan yang ada.

Keberhasilan anak Perusahaan dalammemperoleh hak pengelolaan hotelmilik pihak ketiga akan terusdikembangkan dengan menjalankanprinsip-prinsip tata kelola perusahaanyang baik dan didasarkan pada falsafahPerusahaan. Diharapkan di masamendatang akan lebih banyak hotelpihak ketiga yang dapat dikelola ataumelakukan pembangunan hotel barudengan bermitra dalam jaringan hotel”The Jayakarta Hotels and Resorts”.

Dewan Komisaris dan Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,pada tahun 2010, PT Pudjiadi And Sons Tbk. (”Perusahaan”)menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan dalampencapaian volume penjualan, dan pendapatan walaupunbelum diikurti oleh peningkatan laba bersih.

Selama tahun 2010, Perusahaan telahberhasil menjual 328.150 kamar dari315.742 kamar di tahun 2009, denganpendapatan bersih meningkat 7.7%menjadi Rp. 203.4 milyar namun lababersih menurun 6.6% menjadi Rp. 29.9Milyar. Penurunan laba bersih terjadikarena penurunan margin laba usahaakibat peningkatan biaya utilitas danmarketing, lalu adanya peningkatantotal biaya kantor pusat dan penurunanpendapatan dari anak perusahaan sertapendapatan lainnya.

Secara makro, industri pariwisatadiuntungkan dengan program ”VisitIndonesia Year 2010”, kondisi politikpesaing utama pasar industri pariwisataIndonesia yaitu Thailand, dan kondisiperekonomian negara tetanggaterutama Australia, yang telahmeningkatkan kunjungan wisatawanmancanegara yang masuk melalui Bali.


Kristian PudjiadiDirektur Utama

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


07

Manajemen dibawah arahan DewanKomisaris telah bersiap menghadapitantangan atas perubahan yang terjadipada tahun 2011.

Tantangan akan momentum pemulihankondisi perekonomian dunia yangberjalan saat ini akan terganggu denganbeberapa kejadian bencana alam danmaraknya proses pergantiankepemimpinan di wilayah Timur Tengahdan Afrika. Pasar wisata dapatterganggu dan tekanan peningkatanbiaya akibat kenaikan harga bahanbakar dapat terjadi.

Untuk itu manajemen telah dan akanmelakukan peremajaan alat-alat yangmengkonsumsi biaya cukup tinggiyaitu diantaranya elevator, generatordan boiler.

Juga peningkatan serangkaian layananyang bernilai tambah bagi konsumenmelalui peningkatan kualitas produkdan perbaikan sistem informasi, sinergiantar beragam layanan yang ditawarkandan tata kelola perusahaan yang baik.

Atas nama Direksi, saya inginmenyampaikan terimakasih kepadaDewan Komisaris, pemegang saham,mitra kerja, kreditor, pemasok,manajemen dan karyawan ataskepercayaan, kerjasama dan dedikasimereka selama ini.

Kami percaya bahwa dengan landasanfalsafah Perusahaan yang digariskanpendiri Perusahaan, kesamaan tujuandan dukungan stakeholders besertarahmat Tuhan Yang Maha Esa akanmeningkatkan kinerja perusahaan dimasa mendatang.

The Jayakarta Lombok

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

IKHTISARKEUANGAN


08Pendapatan Usaha

Laba Kotor Usaha

Laba Usaha

Laba (Rugi) Bersih

Laba (Rugi) Bersih Per Saham (Rupiah)

Modal Kerja Bersih

Jumlah Aktiva Tetap Bersih

Jumlah Aktiva

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Jumlah Saham yang beredar (000) Lembar

Rasio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Aktiva

Rasio Laba (Rugi) Terhadap Ekuitas

Rasio Lancar

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas

Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva

Dalam Jutaan Rupiah 2009200820072006

KEBIJAKAN DEVIDEN

TAHUNDALAM NILAI PENUH DALAM NILAI PER SAHAM

DIVIDEN LABA (RUGI) DIVIDEN LABA (RUGI)

2010

2009

2008

2007

2006

TAHUN 2010 TAHUN 2009

Periode 1 Januari - 31 Maret

Periode 1 April - 30 Juni

Periode 1 Juli - 30 September

Periode 1 Oktober - 31 Desember

STATISTIK PERDAGANGAN SAHAM

90,538

29,888

10,269

8,919

69

25,449

131,305

202,140

121,261

67,088

129,726

4.41%

13.29%

169.15%

180.75%

59.99%

123,283

53,811

19,863

12,235

94

(25,936)

134,922

211,515

123,364

71,634

129,726

5.78%

17.08%

137.47%

172.21%

58.32%

158,486

71,841

32,991

20,452

158

25,261

160,604

255,118

150,823

83,297

129,726

8.02%

24.55%

70.62%

181.07%

59.12%

188,605

92,587

53,524

32,045

247

29,196

189,670

290,457

146,785

114,973

129,726

11.03%

29.87%

66.87%

127.67%

50.54%

7,783,546,260

6,486,288,550

5,837,659,695

4,540,401,985

29,931,694,795

32,044,907,478

20,452,185,667

12,235,244,519

8,919,159,986

60

50

45

35

230.73

247.02

157.66

94.32

68.75

750

750

750

1,630

750

750

750

750

HARGA SAHAMTertinggi Terendah Tertinggi Terendah

900

830

830

930

830

830

830

750

2010203,430

93,010

50,728

29,932

231

201,756

321,325

149,187

134,996

129,726

129,726

9.32%

22.17%

59.69%

110.51%

46.43%

250,000

180,000

160,000

140,000

120,000

100,000

80,000

60,000

40,000

20,000

020102009200820072006

400,000

350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

10,000

5,000

020102009200820072006

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


09

100,000

90,000

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

020102009200820072006

67,08871,634

129,726

PENDAPATAN USAHA

JUMLAH EKUITAS

83,297

114,973

90,538

123,283

158,486

188,605203,420

LABA KOTOR USAHA

LABA (RUGI) BERSIH

29,888

53,8111

71,841

92,587 93,010

12,235

20,452

32,04529,932

8,919

131,305

JUMLAH AKTIVATETAP BERSIH

JUMLAH AKTIVA

134,922

160,604189,670

201,756202,140211,515

255,118

290,457321,325

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

ANALISA danDISKUSI MANAJEMEN


10PenjualanVolume penjualan pada tahun 2010adalah 327.585 kamar yang meningkatdari tahun sebelumnya yaitu 315.742kamar dengan tingkat hunian rata-rata68.82%. Harga jual kamar rata-ratayang dicapai adalah Rp. 380.587,-dibandingkan tahun laluRp. Rp.348.926,- .

ProdukPerusahaan saat ini memasarkan hotel-hotelnya yang dikelola oleh jaringanhotel “Jayakarta Hotels and Resorts”dengan merek “The Jayakarta” untukdilokasi Jakarta, Bali, Bandung,Jogyakarta, Lombok, Palembang,Cisarua, Anyer dan Labuan Bajo, Floresserta dengan merek “The BoutiqueSuites” untuk blok bangunan hoteldi Anyer dan Bandung.

Renovasi telah dan masih dilakukanuntuk The Jayakarta - Jakarta Hotel andSpa sebagai flagship hotel Perusahaandengan rencana penambahan ruangpertemuan dan fasilitas pendukung,sedangkan untuk unit-unit hotel lainnyadilakukan renovasi secara bertahap.

Pada tahun 2009, perusahaan anakmemperoleh kontrak pengelolaan hotelmilik pihak ketiga yaitu hotel TheJayakarta - Daira Palembang Hotel andSpa. Namun harapan untuk memulaioperasi komersial The JayakartaKomodo Flores, Suites di Labuan Bajodi bulan Mei 2010, dengan 71 kamarterkendala oleh hambatan teknissehingga baru terlaksanadipenghujung 2010.

Seluruh hotel Perusahaan mendapatkanklasifikasi bintang empat kecuali untukThe Jayakarta-Cisarua danThe Jayakarta-Anyer. Hal inidikarenakan jenis bangunan di lokasitersebut terdiri dari beberapa bungalowdengan fasilitas hotel dan pelayananyang lebih terbatas.

DistribusiPemasaran dilakukan secara langsungoleh manajemen di setiap hotel maupunsecara terpusat dengan jaringanmanajemen hotel “The Jayakarta Hotelsand Resorts”. Disamping itu,Perusahaan juga meluncurkan programkartu “Benefit” sebagai “customer

loyalty program” dari jaringan hotelyang memberi nilai tambah kepadaanggotanya dengan pemberianpotongan harga di hotel milikPerusahaan dan “merchant-merchant”disekitar lokasi hotel yang telah menjalinkerjasama dalam program pemasaranbersama.

ProspekTingkat hunian hotel Perusahaan masihmemiliki potensi untuk ditingkatkan jikakondisi keamanan, ekonomi dan politikmendukung. Tahun 2011 akan membericatatan tersendiri karena diharapkanberjalannya proses pemulihan ekonomidunia yang akan membawa dampakpositif di sisi pendapatan tetapi jugadampak negatif di sisi pengeluarankhususnya biaya utilitas. Diharapkandengan strategi pemasaran yangdiarahkan untuk pelayanan segmenpasar yang khusus secara unik akantetap mendorong tumbuh danberkembangnya pendapatanPerusahaan disamping penghematanpemakaian enerji untuk menekan biayautilitas.

TINJAUAN OPERASI

Hotel Cisarua

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


11Pendapatan UsahaTahun 2010, Perusahaan membukukanpendapatan usaha sebesar Rp. 203milyar, naik 7,86% (Rp. 14,8 milyar)dari pendapatan tahun 2009.Meningkatnya pendapatan tersebutdisebabkan karena meningkatnyapendapatan kamar sebesar 11.73%(Rp. 12.9 milyar) dan pendapatanmakanan dan minuman sebesar 2,82%(Rp.1.9 milyar) serta pada pendapatanlainnya naik 0,39% ( Rp. 0.045 milyar).

Beban UsahaSeiring dengan meningkatnyapendapatan usaha, Perusahaanmembukukan peningkatan beban usahayang terbagi menjadi bebandepartemental, beban usaha danlainnya, beban jasa manajemen, bebankantor pusat dan pajak serta hakminoritas yaitu sebesar 10,82% (Rp.16.9 milyar) menjadi Rp. 173,5 milyaruntuk tahun 2010.

Faktor utama meningkatnya bebanusaha terjadi pada biayaperalatan,pemeliharaan dan energi,biaya gaji dan, sewa, biaya umum danadministrasi serta pemasaran, dan jasamanajemen keagenan.

Biaya gaji dan beban lainnya meningkatsebesar 8,79% (Rp. 3.6 milyar) menjadiRp. 44.7 milyar disebabkan olehpenyesuaian kenaikan upah minimumdan penyesuaian lainnya. Biayaperalatan, pemeliharaan dan energimeningkat menjadi Rp. 27,6 milyar dariRp. 21,9 milyar sebelumnya

dikarenakan pemeliharaan yangdilakukan oleh manajemen. Dalamrangka mengurangi komplain tamu danditahun 2010 terjadi perubahan dalamtarif dasar listrik, sehingga kenaikanterbesar terletak pada energi.

Biaya umum dan administrasiPerusahaan meningkat sebesar 40.9%disebabkan oleh meningkatnya hargasatuan biaya secara umum. Serta dalamrangka meningkatkan penjualan kamarhotel manajemen melakukanpemasaran yang cukup gencar yaitudengan mengikuti pameran di dalamnegeri dan di luar negeri.

Laba BersihLaba bersih Perusahaan adalah sebesarRp. 29,9 milyar menurun dibandingkanpencapaian tahun 2009 -7,06%(-Rp. 2,1 milyar), sehingga laba bersihper saham dasar adalah Rp. 247 daritahun 2009 menjadi Rp. 231,- di tahun2010. Penurunan tingkatan Laba Bersihdisebabkan pencapaian anakPerusahaan yang dikonsolidasikan yaitudiantaranya PT Hotel Juwara Wargadengan kontribusi laba bersih setelahhak minoritas sebesar Rp. 21,4 milyardari Rp. 22,7 milyar di tahun lalu.Menurunnya permintaan kamar hoteldi lokasi hotel milik anak Perusahaanyaitu di Jogyakarta menjadi faktorutama penurunan pendapatan yangmemberikan kontribusi pada penurunanlaba bersih Perusahaan.

AktivaPerusahaan memiliki total aktiva sebesarRp. 321,3 milyar yang merupakanpeningkatan 9,61% (Rp. 30,8 milyar)dari tahun 2009. Kenaikan aktivadikarenakan peningkatan kas dan setarakas sebesar Rp. 12 milyar, peningkatanpiutang usaha sebesar Rp. 3,8 milyar,peningkatan nilai aktiva tetap bersihsebesar Rp. 12 milyar,. Dan Bebantangguhan sebesar Rp. 3.7 milyar.

Juga persediaan, biaya dibayar dimuka,investasi pada Perusahaan Asosiasi danaktiva pajak tangguhan mengalamikenaikan menjadi Rp. 11,5 milyar,Rp. 2.04 milyar, 3,22 milyar danRp. 4.13 milyar secara berturut-turut.

Sedangkan piutang lain-lain dan asettidak lancar lainnya mengalamipenurunan menjadi Rp. 0.94 milyardan Rp. 1.54 milyar dari Rp. 2.25 milyardan Rp. 2.23 milyar di tahunsebelumnnya .

TINJAUAN KEUANGAN

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


12KewajibanJumlah kewajiban Perusahaanmeningkat menjadi Rp. 149,2 milyardari Rp. 146,8 milyar di tahun 2009.Peningkatan kewajiban tersebutdiantaranya disebabkan oleh pinjamanbaru yang dilakukan cucu Perusahaandi tahun 2010 sebesar Rp. 10 milyaruntuk merefinance pembangunan hotelThe Jayakarta Komodo di Labuan Bajo.

Kenaikan hutang deviden di tahun 2010menjadi Rp. 4.87 milyar adalahmerupakan hutang deviden perseroankepada publik sebesar Rp. 212 juta dansisanya merupakan kewajiban devidenanak perusahaan yang dikonsolidasi.

Hutang usaha, beban yang masih harusdibayar, hutang pajak, pendapatanditerima di muka merupakan akun-akunkewajiban yang meningkat sesuaidengan meningkatnya kegiatan usahaperusahaan, kecuali pendapatanditerima dimuka mengalami penurunandibanding tahun 2009.

Hotel Cisarua

ProspekKinerja keuangan Perusahaandiperkirakan terus membaik seiringdengan perkembangan ekonomi danindustri pariwisata di Indonesia sertapemulihan perekonomian global.Pertumbuhan pendapatan sebesar rata-rata 12% ditargetkan untukmengimbangi tekanan kenaikan biayasupaya laba bersih dapat meningkat.

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


13

SUMBERDAYA MANUSIA

Dalam peningkatan kualitas SumberDaya Manusia ini, Perusahaanberkeyakinan bahwa di perlukankeseimbangan antarakeahlian/ketrampilan dan perilakupribadi yang positif. Kedua hal tersebutdapat ditingkatkan dengan melakukanaktifitas pelatihan, peningkatankesejahteraan karyawan danpengembangan aktifitas olahragadan sosial.

Serta bekerja sama dengan LembagaSertifikasi Profesi Indonesia melaluijaringan Jayakarta Hotels & Resort untukmengirimkan kader kader nya sehinggasecara kelembagaan mendapatpengakuan di bidangnya.

PelatihanProgram pendidikan dan pelatihan selaludikembangkan melalui programyang sistimatis dan terarah untukmenghasilkan Sumber Daya Manusiayang trampil dan memiliki integritasuntuk mencapai tujuan Perusahaan danmenerapkan tata kelola Perusahaanyang baik. Pelatihan tidak saja dilakukanuntuk peningkatan produktivitas kerjatetapi juga dilakukan untukmeningkatkan kesadaran karyawan dibidang kesehatan dan keselamatankerja. Melalui Jayakarta Hotels & Resortsmengembangkan program shining starssehingga dalam beberapa masakedepan telah disiapkan calon - calonpengganti yang handal.

Koperasi KaryawanUpaya meningkatkan kesejahteraankaryawan juga dilakukan denganmelakukan pembinaan dan pemberiandana abadi kepada koperasi-koperasikaryawan yang dibentuk di setiap unithotel. Saat ini, usaha koperasi karyawanmeliputi usaha di bidang simpan pinjam,perdagangan sembako dan penyediaanalat tulis serta kantin.

Aktifitas Olahraga dan SosialPengembangan dan pembinaan prestasiketrampilan profesi, olah raga danaktivitas sosial lainnya juga menjadi halyang dikembangkan di lingkunganperusahaan diantaranya denganpemberian fasilitas ruangan, dukunganmoral serta bantuan materi dalamrangka membangun sumber dayamanusia yang kompeten.

Komunitas olahraga maupun sosialbanyak terbentuk di Perusahaan. Adakomunitas pencinta alam, klub sepedamotor, klub “Bike to Work”, kelompokpengajian dan pembahasan agama,serta berbagai komunitas lainnya dihotel-hotel milik Perusahaan. Berbagaipenghargaan juga banyak telah diraiholeh komunitas-komunitas karyawantersebut.

PT Pudjiadi And Sons Tbk (“Perusahaan”) meyakini bahwa Sumber DayaManusia yang bermutu merupakan faktor kunci keberhasilan usaha.Sejalandengan perkembangan usaha yang ditandai dengan bertambahnya hotelyang dimiliki dan dioperasikan Perusahaan dan anak perusahaannya makaselama tahun 2010 Perusahaan telah menambah sebanyak 47 karyawansehingga total berjumlah 1138 karyawan pada akhir tahun 2010.

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

LINGKUNGAN danKOMUNITAS


14Komitmen SosialPerusahaan terus berupaya untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakatluas. Secara khusus program aktifitas sosial Perusahaan diarahkan kepadalingkungan disekitar operasi hotel-hotel miliknya dengan program-program sepertisunat massal, donor darah, bakti sosial pembangunan dan kebersihan lingkungan,olahraga bersama, serta lain-lainnya.

Perusahaan juga perduli pada perkembangan pendidikan dan penyiapan tenagakerja siap pakai. Berbagai bentuk kerjasama dilakukan dengan beberapa institusipendidikan untuk menyelenggarakan program pelatihan bersama dan programmagang, baik untuk tingkat “front liner” maupun sampai tingkat manajerial.

Komitmen LingkunganBergerak dalam industri pariwisata, Perusahaan menyadari bahwa konsep pelestarianlingkungan merupakan hal utama yang menjadi salah satu prinsip bisnis untukkelanggengan usaha. Daya tarik wisata Indonesia disamping terletak pada budayayang beragam juga oleh keindahan alamnya yang perlu dijaga.

Konsep pelestarian lingkungan dilakukan Perusahaan dengan melakukanpenghijauan disetiap lokasi hotel miliknya, melakukan penghematan energi danpenggunaan air bersih secara aktif, dan manajemen pengelolaan limbah secaraterpadu. Edukasi mengenai kepedulian lingkungan terhadap pelanggan dan jugamasyarakat luas juga dilakukan Perusahaan dengan menggunakan berbagai mediakomunikasi.

PT Pudjiadi And Sons Tbk(“Perusahaan”) peduli bahwauntuk mengupayakanpembangunan yangberkelanjutan sehinggaPerusahaan juga dapat terusberkembang, memerlukankeselarasan antara aspekekonomi, sosial danlingkungan untuk memenuhikebutuhan saat ini tanpamengorbankan kemampuangenerasi mendatangmemenuhi kebutuhannya.

Santunan untuk korban Merapi Santunan Panti Asuhan di Jakarta

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


15

TINJAUANMANAJEMEN

Resiko UsahaIndustri Pariwisata rentan terhadapperkembangan makroekonomi dankondisi sosial-politik. Menurunnyatingkat bunga, kemudahan pemberiankredit dari bank dan inflasi yangterkendali akan menggairahkanperekonomian dan mendorong tingkatmobilitas masyarakat yangmempergunakan jasa perhotelan, dansebaliknya. Masalah sosial-politik sepertimasalah keamanan, penanganan fluburung yang belum tuntas sertaberbagai perkembangan situasi lainnyamasih berakibat adanya hambatan bagipasar wisatawan mancanegara.

Resiko lain yang dihadapi Perusahaanadalah isu tsunami dan bencana alam,serta operasional dari pembukaan hotelbaru milik anak Perusahaan.

Lima (5) Hotel Perusahaan dari seluruhsembilan (9) hotel yang dimiliki terletakdi tepi pantai yang rentan terhadap isutsunami. Dan Labuan Bajo sebagaidaerah tujuan wisata khususnya bagipara wisatawan yang ingin berkunjungke Pulau Komodo akan menjaditantangan tersendiri karena sifatpasarnya yang unik.

Ikatan dan PerjanjianPerusahaan dan PT Hotel Juwara Warga(Anak Perusahaan) mengadakanperjanjian manajemen pengelolaan hoteldengan PT Jayakarta Inti Manajemen(d/h PT Jayakarta Inti ManagementCorporation) atau dikenal dengan“Jayakarta Hotels and Resorts”. Atasjasa tersebut Perusahaan dan AnakPerusahaan memberikan imbalansebesar 2.5% dari laba operasionalhotel, 1.75% dari jumlah pendapatanhotel. PT Jayakarta Inti Manajemenadalah Perusahaan asosiasi yang dimilikioleh Perusahaan sebesar 30% dandimiliki oleh Anak Perusahaansebesar 25%.

Penjualan InvestasiSesuai dengan amanat sejak tahun 2004lalu, akhirnya Perusahaan berhasilmenjual saham kepemilikannya padaanak perusahaan di Amerika Serikatyaitu PNSE Inc. Nevada, USA.

Rencana Manajemen LainnyaMenghadapi tahun 2011, Perusahaanakan melakukan beberapa pelaksanaankebijakan strategis diantaranya adalahmempersiapkan rencana pembangunanhotel yang baru atau melakukan akuisisiproperty hotel milik pihak ketiga.

Kebijakan lainnya adalah membenahikualitas produk dan seluruh sistempelayanan sehingga diharapkan jikasaat ini Perusahaan hanya mengelolasatu hotel milik pihak ketiga disampinghotel-hotel yang dimilikinya maka padamasa depan Perusahaan dapatmenambah pengelolaan hotel-hotelmilik pihak ketiga atau yang dibangundengan kemitraan antara Perusahaandengan pihak ketiga.

Lobby Jakarta

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

TATA KELOLAPERUSAHAAN


16

Dalam rangka menjalankan fungsipengawasan terhadap jajaran direksidan manajemen secara efektif, DewanKomisaris menugaskan komisarisindependen Perusahaan yaitu Bpk. Ir.H. KRMH Daryanto M. Yosodiningratsebagai ketua Komite Audit dengandidampingi oleh Ibu Sri Sunarmiatundan Bpk. Caroko sebagai anggotanya.Dengan komposisi yang memadaidiharapkan dapat memberikankeseimbangan antara wewenang dantanggung jawab yang jelas sehinggatercipta iklim sehat dimana integritasdapat berkembang menjadi bagian daribudaya Perusahaan.

Dewan Komisaris juga melakukanbeberapa kali pertemuan dengan Direksiuntuk menelaah kinerja perusahaan danrencana strategis perusahaan dalammenghadapi berbagai perubahan sertadua kali pertemuan dengan Direksi danteam manajemen unit-unit hotel dananak perusahaan di Indonesia untuksaling memberi masukan atas effektifitasfungsi pengawasan dan mendukungupaya-upaya yang dilakukan Direksiuntuk mencapai tujuan yang telahditetapkan.

LAPORAN KOMITE AUDITSelama tahun buku yang berakhir pada31 Desember 2010, Komite Audit telahmengadakan tujuh kali pertemuandalam rangka pelaksanaan tugas dantanggungjawabnya di bidang tata kelolaPerusahaan, pelaporan keuangan danaudit, manajemen resiko, audit internaldan perencanaan usaha.

Di bidang tata kelola Perusahaan,walaupun penilaian menunjukkan hasilyang cukup baik, komite auditmemberikan rekomendasi atas beberapaaspek yang perlu disempurnakan.

Dalam hal pelaporan keuangan danaudit, Dewan Komisaris mendampingiKomite Audit mengikuti pembahasanlaporan keuangan dengan KantorAkuntan Publik dan Direksi. Prosesseleksi untuk penunjukkan KantorAkuntan Publik sebagai auditoreksternal dilakukan oleh komite auditdengan memperhatikan lingkup,metodelogi audit, obyektifitas sertakualifikasi. Komite audit memastikanbahwa hasil audit dan pelaporankeuangan telah sesuai dengan PrinsipStandar Akuntansi (PSAK) yang berlakudi Indonesia.

Di bidang manajemen resiko dan auditinternal telah dilakukan identifikasi atasfaktor resiko utama Perusahaan danmetode pengawasan serta analisaperiodik terhadap laporan keuangandan operasi hotel. Hal tersebut telahberjalan cukup baik sehingga dapatcepat ditindak-lanjuti jika diperlukanperhatian khusus, walaupun masih adabeberapa aspek yang perludisempurnakan.

Akhirnya, di bidang perencanaan usaha,komite audit memastikan bahwaPerseroan juga telahmempertimbangkan berbagai masalahdan tantangan utama baik faktorinternal maupun eksternal dalampencapaian tujuan-tujuan Perusahaan.

Perusahaan tetap menempatkan tata kelola perusahaan yang baiksebagai alat yang efektif untuk menjunjung tinggi asas keterbukaan,tanggung jawab, kewajaran dan independensi dalam menjalankan kegiatanusaha sehari-hari. Pencapaian penerapan standar tata kelola perusahaanyang baik ini menjadi persyaratan utama untuk menumbuhkan kepercayaan“stakeholders” yang menjadi pendorong bagi pertumbuhan Perusahaanyang berkelanjutan.

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


17

STRUKTUR ORGANISASIdan MANAJEMEN

Dewan Komisaris

RUPS

Direktur Utama

Direktur Sekretaris Perusahaan

Internal Audit

Komite Audit

Akunting / Keuangan Divisi Support Pengembangan Usaha

General Manajer Unit-unit Hotel

MANAJEMENDewan Komisaris dan Direksi sebagaimana tercantum pada akta Notaris Fathiah Helmi, S.H.,No 61, tanggal 27 Mei 2010, susunan Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan GeneralManajer Hotel adalah sebagai berikut:

GENERAL MANAJER HOTEL

The Jayakarta - Jakarta : Rastim

The Jayakarta - Bandung : I.G. Rai Tantra

The Jayakarta - Bali : I. Ketut Budha

The Jayakarta - Jogyakarta : Ramlan Harahap

The Jayakarta - Komodo, Flores : Ronald Hendrajaya

The Jayakarta - Lombok : Aman Kusdiaman

The Jayakarta - Anyer : Eka Tumpa Rahardja

The Jayakarta - Cisarua : Lukman Hakim

The Jayakarta Residence - Bali : I. Ketut Budha

The Boutique Suites - Bandung : I.G. Rai Tantra

The Boutique Suites - Anyer : Eka Tumpa Rahardja

The Jayakarta Daira - Palembang *) : Nur Winantyo

* Hotel dalam kontrak pengelolaan

DEWAN KOMISARIS

Komisaris Utama : Gabriel Lukman Pudjiadi

Wakil Komisaris Utama : Marianti Pudjiadi

Komisaris Independen : Daryanto Mangun. P. Yosodiningrat

DIREKSI

Direktur Utama : Kristian Pudjiadi

Direktur : Ariyo Tejo

KOMITE AUDIT

Ketua : Daryanto Mangun. P. Yosodiningrat

Anggota : Sri Sunarmiatun

Anggota : Caroko

SEKRETARIS PERUSAHAAN : Dadang S

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

STRUKTURKEPEMILIKAN


18

KeluargaAlm. Sjukur Pudjiadi

PT Istana KutaRatu Prestige

PT JayakartaInvestindo

MasyarakatLainnya

12,83% 60,21% 20,52 6,44%


Memiliki Langsung:THE JAYAKARTA JAKARTA

THE JAYAKARTA BANDUNGTHE JAYAKARTA ANYER

THE JAYAKARTA CISARUA

99,99%

PTJAYAKARTA REALTIINVESTINDO

99,99%

Perusahaan Real Estate di Jakarta

PT BALI REALTINDO BENOA

99,99%

Perusahaan Real Estate di Bali

PT JAYAKARTA INTIMANAGEMENT

30%

Pengelola seluruh hotelTHE JAYAKARTA

PT HOTEL JAYAKARTAFLORESMemiliki:

THE JAYAKARTA KOMODO

PT JAYAKARTA BOGA MANDIRI

25%

99,9%

99,9%

PT JAYAKARTA PADMATAMA

MengelolaUNIT-UNIT APARTEMENT

BALI RESIDENCES

49,5%

PT HOTEL JUWARA WARGA

51%

Memiliki Langsung:THE JAYAKARTA BALI

THE JAYAKARTA LOMBOKTHE JAYAKARTA YOGYAKARTA

Gabriel Lukman Pudjiadi (54 Tahun)Komisaris Utama

Mendapatkan gelar pendidikan Bachelor of Science dari Universityof Southern California, Los Angeles, AS di tahun 1978. Memperoleh Masterof Business Administration dari Northrop University , AS serta Diploma HotelAdministration dari Cornell University, Ithaca, AS. Saat ini menjabat sebagaiDirektur Utama PT Hotel Juwara Warga dan.pernah menjabat sebagai DirekturUtama Perusahaan di tahun 1996-2001. Diangkat sebagai Komisaris UtamaPerusahaan sejak Mei 2007.

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


19

DEWANKOMISARIS

Marianti PudjiadiWakil Komisaris Utama

Menjadi Wakil Komisaris Utama Perusahaan sejak Mei 2007.Menyelesaikan studi Bachelor of Science in Industrial and Systems Engineering(BSISE) di University of Southern California, Los Angeles, AS tahun 1982.Berkarir dalam lingkungan The Jayakarta Group dan saat ini juga menjabatsebagai Wakil Direktur Utama PT Istana Kuta Ratu Prestige.

Ir. H. KRMH Daryanto Mangun. P. Yosodiningrat (68 Tahun)Komisaris Independen

Mendapatkan gelar Insinyur dari jurusan arsitektur Institut Teknologi Bandung(ITB) tahun 1969, mulai berkarir di Pembangunan Jaya Group hingga menjadiDirektur Utama PT Pembangunan Jaya (1998-2004). Diangkat menjadikomisaris independen Perusahaan sejak Mei 2007 lalu, juga menjabat sebagaikomisaris independen di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk dan beberapaperusahaan lainnya.

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

DIREKSI


20Kristian Pudjiadi (53 Tahun)Direktur Utama

Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Science pada tahun 1981di University of Southern California, Los Angeles, AS. Menjabat sebagaiDirektur Utama Perusahaan sejak tahun 2001 setelah sebelumnya menjabatsebagai Wakil Direktur Utama.

Ariyo Tejo (45 Tahun)Direktur

Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1992 danmenyelesaikan pendidikan Master di bidang Keuangan pada tahun 1995di University of Dallas, Texas, AS. Memulai karir di The Jayakarta Groupsebagai Direktur Investasi di Twin Sixties Inc., USA tahun 1993-1996.Menjadi Direktur Perusahaan sejak tahun 2001.

LEMBARPENGESAHAN

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


21

PARA PEMEGANG SAHAM YANG TERHORMAT,

Bersama ini Direksi dan Dewan Komisaris PT.Pudjiadi And Sons,Tbk (PNSE) menyampaikan Laporan TahunanPNSE tahun 2010 kepada para Pemegang Saham.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikanoleh Pemegang Saham kepada Direksi dan Dewan Komisaris PNSE, serta atas kerjasama yang baik selama ini.

Akhirul kata, terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh Para Pemegang Saham kepada kami,

DEWAN KOMISARIS DIREKSI

Gabriel Lukman PudjiadiKomisaris Utama

Ir. H. KRMH Daryanto M. P. YosodiningratKomisaris Independen

Marianti PudjiadiWakil Komisaris Utama

Kristian PudjiadiDirektur Utama

Ariyo TejoDirektur

Jakarta, April 2011

Lapo

ran

Tahu

nan

2010

PORTFOLIOASET


22

THE JAYAKARTA JAKARTAHotel & SpaJl. Hayam Wuruk 126,Jakarta 11180 - IndonesiaTel. (62-21) 629 4408Fax.(62-21) 629 [email protected]

THE JAYAKARTA BANDUNGBoutique Suite Hotel & SpaJl. Ir. H. Juanda (Dago) 381A Bandung - IndonesiaTel. (62-22) 250 5888Fax.(62-22) 250 [email protected]

THE JAYAKARTA ANYERBeach Resort,Boutique Suite & SpaJl. Raya Karang Bolong, Km 17/135,Anyer - IndonesiaTel. (62-254) 601 781-2Fax.(62-254) 601 [email protected]

THE JAYAKARTA CISARUAMountain ResortsJl. Raya Puncak Km.84,Cisarua - IndonesiaTel. (62-251) 253 245Fax. (62-251) 253 [email protected]

THE JAYAKARTA YOGYAKARTAHotel & SpaJl. Laksda Adisucipto (Jl. Solo) Km.8,Yogyakarta - IndonesiaTel. (62-274) 488 418Fax. (62-274) 485 [email protected]

THE JAYAKARTA BALIBeach Resort, Residence & SpaJl.Werkudoro, Legian,Kuta, Bali - IndonesiaTel. (62-361) 751 433Fax.(62-361) 752 [email protected]

THE JAYAKARTA LOMBOKBeach Resort & SpaJl. Raya Senggigi Km.4,Lombok Barat - IndonesiaTel. (62-370) 693 045 - 8Fax.(62-370) 693 [email protected]

THE JAYAKARTA KOMODO FLORESSuitesJl. Pantai Pede, Desa Gorontalo,Labuan Bajo, Flores - IndonesiaTel. (62-385) 41919Fax. (62-385) [email protected]

Jl. Hayam Wuruk 126, Jakarta 11180P.O Box 5024Tel. (62-21) 659 3626 - 659 3629Fax. (62-21) 639 9573E-mail: [email protected]

THE JAYAKARTA JAKARTA LT. 21Kantor Pusat

LAPORANKEUANGAN

Lapo

ran

Tahu

nan

2010


23

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2009

PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT PUDJIADI AND SONS Tbk AND SUBSIDIARIES

Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Auditor Independen Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal -Tanggal 31 Desember 20 10 dan 2009

Consolidated Financial Statements With Independent Auditors’ Report

For The Years Ended December 31, 20 10 and 2009

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2010 DAN 2009

Daftar Isi

Halaman/

Pages


CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009

Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi Statements of Directors Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Neraca Konsolidasi 1-2 Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3-4 Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi 6-7 Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 8-62 Notes to the Consolidated Financial Statements

The original report included herein is in Indonesian language.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Report No. 0124/TPT-GA/RT/2011 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT PUDJIADI AND SONS Tbk

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT Report No. 0124/TPT-GA/RT/2011 The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors PT PUDJIADI AND SONS Tbk

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Pudjiadi And Sons Tbk (“Perusahaan”) dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan konsolidasi Anak Perusahaan PT Hotel Juwara Warga dan Anak Perusahaan, laporan keuangan PT Bali Realtindo Benoa dan PT Jayakarta Realti Investindo, yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aset masing-masing sebesar 49,63%, 14,49%, 1,63% dari jumlah aset konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010. Laporan keuangan konsolidasi PT Hotel Juwara Warga dan Anak Perusahaan, laporan keuangan PT Bali Realtindo Benoa dan PT Jayakarta Realti Investindo diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk Anak Perusahaan tersebut, semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.

We have audited the consolidated balance sheets of PT Pudjiadi And Sons Tbk (the “Company”) and Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009, and the related consolidated statements of income, changes in equity and cash flows for the years then ended. These consolidated financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits. We did not audit the consolidated financial statements of PT Hotel Juwara Warga and Subsidiaries, financial statement PT Bali Realtindo Benoa and PT Jayakarta Realti Investindo, which their finacial statements reflects total assets of 49.63%, 14.49%, 1.63%, respectively, from the total consolidated assets as of December 31, 2010. The consolidated financial statements of PT Hotel Juwara Warga and Subsidiaries, financial statement PT Bali Realtindo Benoa dan PT Jayakarta Realti Investindo were audited by other independent auditors whose reports expressed an unqualified opinion, which the reports have been furnished to us, and our opinion, in so far as it relates to the amounts included for those Subsidiaries, is based solely on the reports of the other independent auditors.

The original report included herein is in Indonesian language. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan konsolidasi bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the consolidated financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in consolidated the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall consolidated financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan dari auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, hasil usaha konsolidasi, serta arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

In our opinion, based on our audits and reports of the other independent auditors, the consolidated financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009, the results of their consolidated operations and their consolidated cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.

TJAHJADI, PRADHONO & TERAMIHARDJA

Roy Tamara, SE, Ak, CPA Izin Akuntan Publik No. 08.1.1014/Public Accountant License No. 08.1.1014

25 Maret 2011/March 25, 2011

The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.


Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

1


DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)


CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah) Catatan/ 2010 Notes 2009

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 66.356.797.698 2c,4 54.340.783.059 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 3.823.393.999 2r,5 3.801.388.000 Short-term investment Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 2e,6 Trade receivables - net of sebesar Rp159.505.039 pada 11,17b allowances for doubtful account tahun 2010 dan Rp96.369.596 of Rp159,505,039 in 2010 pada tahun 2009 19.649.740.247 15.829.405.398 and Rp96,369,596 in 2009 Piutang lain-lain 2e Other receivables Pihak ketiga 822.512.574 1.410.677.152 Third parties Pihak hubungan istimewa 122.452.217 2h,8a 841.558.896 Related parties Persediaan 11.493.731.975 2f,7,10,11 10.696.744.789 Inventories Biaya dibayar di muka 2.046.800.298 2g 1.196.299.476 Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar 104.315.429.008 88.116.856.770 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan 4.137.382.236 2n,15 4.074.451.275 Deferred tax assets Investasi pada perusahaan asosiasi 3.227.055.737 2d,9 2.612.106.707 Investment in associated companies Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Property and equipment – net of Rp132.304.848.866 accumulated depreciation pada tahun 2010 dan 2i of Rp132,304,848,866 in Rp120.545.768.957 7,10,11 2010 and Rp120,545,768,957 pada tahun 2009 201.756.205.979 17a,17b 189.669.738.651 in 2009 Beban tangguhan 6.348.027.875 2j 3.752.396.230 Deferred charges Aset tidak lancar lainnya 1.540.583.764 2.231.843.736 Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 217.009.255.593 202.340.536.599 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 321.324.684.601 290.457.393.369 TOTAL ASSETS





2


DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)



CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah) Catatan/ 2010 Notes 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek - 11 1.650.000.000 Short-term bank loans Hutang Accounts payable Usaha 7.976.185.441 12 6.879.941.423 Trade Lain-lain 3.748.205.250 13 4.389.022.092 Others Biaya masih harus dibayar 6.006.316.605 2h,8b,14 5.395.471.883 Accrued expenses Hutang pajak 10.037.025.975 15 12.951.894.219 Taxes payable Pendapatan diterima di muka 15.925.303.534 16 16.469.246.790 Unearned revenues Penyisihan untuk penggantian perabot Reserve for replacement of hotel’s dan peralatan hotel 298.893.038 2k 298.893.038 furnitures and equipments Hutang dividen 4.870.220.796 8c 186.552.874 Dividend payables Bagian hutang bank yang jatuh Current maturities of long-term tempo dalam waktu satu tahun 13.400.000.000 17 10.700.000.000 bank loans

Jumlah Kewajiban Lancar 62.262.150.638 58.921.022.319 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam Long-term bank loans - net of waktu satu tahun 66.907.410.150 17 69.987.738.870 current maturities Estimated liabilities for employees’ Kewajiban imbalan kerja karyawan 19.447.636.629 2l,18 17.246.906.512 benefits Kewajiban pajak tangguhan 106.572.496 2n,15 628.966.122 Deferred tax liabilities Hutang hubungan istimewa 463.575.073 2h, 8b - Due to related parties

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 86.925.194.348 87.863.611.504 Total Non-Current Liabilities

Jumlah Kewajiban 149.187.344.986 146.784.633. 823 Total Liabilities HAK MINORITAS ATAS ASET MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN ASSETS OF CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI 37.141.703.350 2b,28 28.699.384.751 SUBSIDIARIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp500 Share capital - Rp500 per saham par value Modal dasar - 496.000.000 saham Authorized - 496,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 129.725.771 saham 64.862.885.500 19 64.862.885.500 129,725,771 shares Tambahan modal disetor 152.000.000 20 152.000.000 Additional paid-in capital Difference in value of restructuring Selisih nilai transaksi restrukturisasi transaction with entity under entitas sepengendali (40.480.159.767) 2b,3 (40.480.159.767) common control Selisih kurs atas penjabaran laporan Exchange rate difference due to keuangan dalam mata uang asing - 2b 2.125.887.065 financial statements translation Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 1.200.000.000 1.100.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 109.260.910.532 87.212.761.997 Unapproriated

Jumlah Ekuitas 134.995.636.265 114.973.374.7 95 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 321.324.684.601 2 90.457.393.369 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY





3


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada

Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME For The Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah)

Catatan/ 2010 Notes 2009

PENDAPATAN DEPARTEMENTAL 2o DEPARTMENTAL REVENUES Kamar 122.811.513.908 109.920.258.019 Rooms Makanan dan minuman 68.796.009.630 66.907.230.657 Foods and beverages Departemental lainnya 11.823.309.204 11.777.608.333 Others departmental

Jumlah Pendapatan Departemental 203.430.832.742 188.605.097.009 Total Departmental Revenues BEBAN DEPARTEMENTAL 2o DEPARTMENTAL EXPENSES Beban pokok penjualan Cost of sales Kamar 7.173.184.473 5.918.457.774 Rooms Makanan dan minuman 22.098.428.062 20.943.709.685 Foods and beverages Departemental lainnya 5.410.876.819 4.280.911.876 Others departmental

Jumlah beban pokok penjualan 34.682.489.354 31.143.079.335 Total cost of sales Gaji dan tunjangan lainnya 20.256.004.137 18.230.626.578 Salary and other allowances Beban lain-lain 2.421.725.577 2.160.864.061 Other expenses Jumlah Beban Departemental 57.360.219.068 51.534.569.974 Total Departmental Expenses LABA DEPARTEMENTAL 146.070.613.674 137.070.52 7.035 DEPARTMENTAL PROFIT

BEBAN USAHA 2o OPERATING EXPENSES Peralatan, pemeliharaan Equipment, maintenance dan energi 27.640.072.737 22 21.878.800.453 and energy Gaji dan tunjangan lainnya 15.090.316.799 14.325.356.732 Salary and other allowances Pemasaran 6.295.612.569 23 4.832.844.983 Marketing Umum dan administrasi 4.034.036.582 24 3.446.384.094 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 53.060.038.687 44.483.386.262 Total Operating Expenses

LABA USAHA 93.010.574.987 92.587.140.773 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2o OTHER INCOME (EXPENSES) Penyusutan (11.941.939.388) 10 (11.088.076.174 ) Depreciation Beban bunga (7.544.111.351) (9.774.308.811 ) Interest expenses Sewa (1.731.911.231) (1.059.600.000 ) Rent Pajak bumi dan bangunan (1.229.498.472) (1.267.265.094 ) Land and building tax Asuransi (773.535.289) (635.593.934 ) Insurance Rugi selisih kurs - bersih (709.145.082) 2m (722.348.868 ) Loss on foreign exchange - net Penghasilan bunga 1.749.535.697 1.518.996.487 Interest income Lain-lain - bersih (1.275.951.303) (994.336.134 ) Miscellaneous - net

Beban Lain-lain - bersih (23.456.556.419) (24.022.532.528 ) Other Expenses - net

INCOME BEFORE LABA SEBELUM BEBAN JASA MANAGEMENT SERVICE, MANAJEMEN, INSENTIF DAN INCENTIVE AND MARKETING PEMASARAN 69.554.018.568 68.564.608.245 FEES

BEBAN JASA MANAJEMEN MANAGEMENT SERVICE, INSENTIF DAN INCENTIVE AND MARKETING PEMASARAN 5.410.297.205 27 5.088.650.841 FEES

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE HEAD KANTOR PUSAT 64.143.721.363 63.475.957.404 OFFICE EXPENSES





4


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada



CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME (continued) For The Years Ended December 31, 2010 and 2009


Catatan/ 2010 Notes 2009

PENDAPATAN (BEBAN) KANTOR HEAD OFFICE INCOME PUSAT 2o (EXPENSES) Gaji dan tunjangan lainnya (9.522.228.806) (7.875.644.429 ) Salary and other allowances Umum dan administrasi (5.417.967.137) (4.453.027.584 ) General and administrative Penyusutan (147.690.012) 10 (58.544.531 ) Depreciation Rugi selisih kurs - bersih (1.748.296) 2m (855.922.087 ) Loss on foreign exchange - net Laba investasi jangka Gain on short-term pendek - bersih 1.460.689.189 2r,5 2.947.070.432 investment - net Bagian laba bersih Equity in net income of perusahaan asosiasi 836.949.032 2d,9 818.580.803 associated companies Pendapatan bunga 103.875.594 200.162.478 Interest income Lain-lain (1.039.893.420) (674.764.984 ) Others

Jumlah Beban Kantor Pusat - Bersih (13.728.013.856) (9.952.089.902 ) Total Head Office Expenses - Net LABA SEBELUM MANFAAT INCOME BEFORE INCOME TAX (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 50.415.707.507 53.523.867.502 BENEFIT (EXPENSE) MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME PENGHASILAN 2n TAX BENEFIT (EXPENSE) Pajak kini (10.568.016.424) 15 (10.822.799.286 ) Current tax Pajak tangguhan 584.322.311 15 473.539.373 Deferred tax

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (9.983.694.113) (10.349.259.913 ) Income Tax Expense - Net

LABA SEBELUM HAK MINORITAS INCOME BEFORE MINORITY ATAS LABA BERSIH INTEREST IN NET INCOME ANAK PERUSAHAAN YANG OF CONSOLIDATED DIKONSOLIDASI 40.432.013.394 43.174.607.589 SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTEREST IN NET BERSIH ANAK PERUSAHAAN INCOME OF CONSOLIDATED YANG DIKONSOLIDASI (10.500.318.599) 2b,28 (11.129.700.111 ) SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 29.931.694.795 32.044.907.478 NET INCOME LABA PER SAHAM DASAR 2p,25 BASIC EARNINGS PER SHARE Laba usaha 717 714 Income from operations Laba bersih 231 247 Net income


Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

5


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Des ember 2010 dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah)

PT PUDJIADI AND SONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

For The Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah)

Catatan

Modal Saham – Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Issued and Fully Paid Share Capital

Tambahan Modal Disetor/

Additional Paid-in Capital

Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas

Sepengendali/ Difference in

Value of Restructuring

Transaction with Entity Under

Common Control

Selisih Kurs Atas Penjabaran

Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing/

Exchange Rate Difference due to

Financial Statements Translation

Saldo Laba/ Retained Earnings

Telah Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaanya/ Penggunaanya / Appropriated Unppropriated

Jumlah Ekuitas/ Total Equity Notes

Saldo, 31 Desember 2008 64.862.885.500 152.000.000 (40.480.159.767 ) (3.991.447.794 ) 1.000.000.000 61.754.143.069 83.297.421.008 Balance, December 31, 2008

Dividen kas 21 - - - - - (6.486.288.550 ) (6.486.288.550 ) 21 Cash dividend

Pembentukan dana Cadangan

21

- - - - 100.000.000 (100.000.000 ) -

21

Appropriation for general

Reserves

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

- - - 6.117.334.859 - 6.117.334.859

Exchange rate difference due

to financial statements translation

Laba bersih tahun 2009

- - - - - 32.044.907.478 32.044.907.478

Net income for 2009

Saldo, 31 Desember 2009

64.862.885.500 152.000.000 (40.480.159.767 ) 2.125.887.065 1.100.000.000 87.212.761.997 114.973.374.795

Balance, December 31, 2009

Dividen kas 21 - - - - (7.783.546.260 ) (7.783.546.260 ) 21 Cash dividend

Pembentukan dana cadangan

21

- - - 100.000.000 (100.000.000 )

21

Appropriation for general reserves

Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

- - - (2.125.887.065 ) - (2.125.887.065 )

Exchange rate difference due

to financial statements translation

Laba bersih tahun 2010

- - - - - 29.931.694.795 29.931.694.795

Net income for 2010

Saldo, 31 Desember 2010

64.862.885.500 152.000.000 (40.480.159.767 ) - 1.200.000.000 109.260.910.532 134.995.636.265

Balance, December 31, 2010





6


DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009



CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended

December 31, 2010 dan 2009 (Expressed in Rupiah)

2010 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 202.030.626.520 187.434.794.186 Cash receipts from customers Pendapatan bunga 1.038.636.729 1.719.158.965 Interest income Pembayaran kas kepada pemasok, Cash payments to suppliers, pihak ketiga dan pemerintah (84.639.339.825) (89.074.687.026) third parties and government Pembayaran kas untuk gaji dan Cash payments for salaries tunjangan lainnya (52.461.353.863) (41.335.796.130) and other allowances Pembayaran bunga (9.435.542.096) (10.267.224.578) Cash payment for interest Pengeluaran untuk kegiatan Cash payment for other usaha lainnya 1.266.418.624 (6.758.459.242) activities

Arus Kas Bersih yang Diperoleh Net Cash Flows Provided by dari Aktivitas Operasi 57.799.446.089 41.717. 786.175 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING INVESTASI ACTIVITIES Acquisition of property and Perolehan aset tetap (24.507.139.103) (39.294.158.723) equipment Perolehan surat – surat Acquisition of marketable berharga (4.936.714.362) (11.974.497.502) securities Hasil penjualan surat - Proceeds from sale of surat berharga 7.510.195.983 17.484.427.974 marketable securities Proceeds from sale of property Hasil penjualan aset tetap - 119.164.000 and equipment Penerimaan dividen 38.416.066 55.044.955 Proceeds from dividend

Arus Kas Bersih yang Digunakan Net Cash Flows Used in untuk Aktivitas Investasi (21.895.241.416) (33 .610.019.296) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan hutang bank - 9.843.572.703 Proceeds from bank loans Pembayaran hutang bank (12.350.000.000) (9.994.572.703) Payments of bank loans Pembayaran dividen (11.538.190.034) (6.459.328.295) Payments of dividend

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows used in Aktivitas Pendanaan (23.888.190.034) (6 .610.328.295) Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND SETARA KAS 12.016.014.639 1.497.438.584 CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 54.340.783.059 52.843.344.475 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 66.356.797.698 54.340.783.059 AT END OF YEAR





7


DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2010 dan 2009



CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Years Ended December 31, 2010 and 2009


2010 2009 INFORMASI TAMBAHAN ATAS TRANSAKSI YANG TIDAK SUPPLEMENTAL DISCLOSURES MEMPENGARUHI ARUS KAS OF NON-CASH TRANSACTIONS: Laba yang belum direalisasi atas Unrealized gain on short-term investasi jangka pendek 339.943.225 1.361.332.841 investment Reclassification of construction in Reklasifikasi aset dalam penyelesaian progress to building and ke aset bangunan dan prasarana 50.179.832.549 7.378.803.414 improvements Penghapusan piutang tak tertagih - 532.854 Write – off of trade receivables



DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada



NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


8

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT Pudjiadi And Sons Tbk ("Perusahaan") didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No 6. tahun 1968, juncto Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta, No. 34 tanggal 17 Desember 1970. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. Y.A.5/278/16 tanggal 2 Agustus 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 88 tanggal 30 Mei 2008 mengenai perubahaan anggaran dasar Perusahaan untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007 dan untuk menyesuaikan anggaran dasar Perusahaan dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No.IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan penawaran umum bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-14373.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 22 April 2009.

PT Pudjiadi And Sons Tbk (”the Company”) was established within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 year 1968 and Law No. 12 year 1970 based on the notarial deed of Ridwan Suselo, S.H., notary in Jakarta, No. 34 dated December 17,1970. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through its decision letter No. Y.A.5/278/16 dated August 2, 1973. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 88 of Fathiah Helmi, S.H., dated May 30, 2008 concerning the changes in the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 of 2007 and with regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM-LK) No.IX.J.I concerning the principles of articles of association for the Company that conduct general offering with characteristic of Equity and Public Company. These amendments were approved by Minister of Law and Human Right of Republic of Indonesia through its letter No. AHU-14373.AH.01.02.Tahun 2009 dated April, 22 2009.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang perhotelan dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain jasa akomodasi, perkantoran, perbelanjaan, apartemen, sarana rekreasi dan hiburan yang berada di lokasi hotel. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantornya berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 126, Jakarta. Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersil pada tahun 1970.

According to article 3 of the Company’s articles of association, the Company’s scope of activities in the hotelier business with all the facilities and infrastructures, such as accomodation, office, shopping mall, apartment, recreation and entertaiment facilities that located in the hotel. The Company is domiciled at Jalan Hayam Wuruk No. 126, Jakarta. The Company started its commercial operations in 1970.









9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Company’s Public Offering

Pada tanggal 8 Maret 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. SI-086/SHM/MK.10/1990 untuk menawarkan 2.000.000 sahamnya kepada masyarakat melalui bursa efek di Indonesia. Harga penawaran saham perdana adalah Rp6.800 per saham. Saham-saham tersebut telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 1 Mei 1990 dan sisanya sebanyak 7.500.000 saham pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 18 Oktober 1994 dan Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Oktober 1994 (pada tahun 2008 kedua bursa tersebut telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).

On March 8, 1990, the Company obtained approval from the Minister of Finance of Republic Indonesia through its Decision Letter No. SI-086/SHM/MK.10/1990 to offer its 2,000,000 shares of stock to the public at the stock exchange in Indonesia. The initial offering price of stock was Rp 6,800 per share. Those shares of stock had been listed at Jakarta Stock Exchange on May 1, 1990. The Company had also listed the remaining of its shares of stock amounting to 7,500,000 shares at the Surabaya Stock Exchange on October 18, 1994 and Jakarta Stock Exchange on October 19, 1994 (in 2008, these stock exchanges were merged to become the Indonesian Stock Exchange).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, No. 26 tanggal 19 Agustus 1999, para pemegang saham menyetujui untuk meng- eksekusi waran sebagai peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 3.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar, sehingga nilai keseluruhannya sebesar Rp1.500.000. Dengan demikian jumlah saham beredar menjadi 124.743.000 lembar dengan nilai sebesar Rp62.371.500.000.

Based on Extraordinary Shareholders’ Meeting as stated in the Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H., Notary in Jakarta, No. 26 dated August 19, 1999, the shareholders approved to execute of warrant as additional issued and fully paid capital amounting to 3,000 shares with par value of Rp500 per share, totalling to Rp1,500,000. The outstanding shares become 124,743,000 shares with the value of Rp62,371,500,000.

Pada tanggal 24 Desember 2002, Perusahaan

melakukan eksekusi waran menjadi saham sebanyak 4.982.771 lembar saham dengan nilai total sebesar Rp2.491.385.500 sehingga jumlah saham beredar menjadi 129.725.771 lembar dengan nilai sebesar Rp64.862.885.500. Eksekusi waran menjadi saham didasarkan akta notaris Adam Kasdarmadji, S.H, Notaris di Jakarta No. 51 tanggal 5 Desember 1997.

On December 24, 2002, the Company had executed its warrant into share of 4,982,771 shares, with total value of Rp2,491,385,500, resulting the outstanding shares become 129,725,771 shares, with totalling to Rp64,862,885,500. The execution of warrant into shares is based on Notarial Deed of Adam Kasdarmadji, S.H., Notary in Jakarta, No. 51 dated December 5, 1997.

c. Kepemilikan Anak Perusahaan c. Ownership in Subsidiaries

Perusahaan atau melalui Anak Perusahaannya

memiliki penyertaan saham pada anak perusahaan berikut:

The Company or through its subsidiary has ownership interests in the following subsidiaries:









10


c. Kepemilikan Anak P erusahaan (lanjutan) c. Ownership in Subsidiaries (continued)

Kegiatan Pokok/ Main

Business

Domisili/ Domiciled

Persentase Pemilikan/ Percentage

of Ownership

(%)

Jumlah Aset / Total Assets

2010 2009 Rp Rp

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi/ Consolidated Subsidiaries PNSE Nevada Inc USA*) Kegiatan Umum/

General Activities Nevada, USA 100,00 - -

PT Bali Realtindo Benoa**) Real Estat/ Real Estates Bali 99,99 46.573.908.425 46.313.094.672

PT Jayakarta Realti Investindo

Real Estat/ Real Estates Jakarta 99,93 5.246.703.909 5.736.615.716

PT Hotel Juwara Warga Perhotelan/ Hotelier Bali 51,00 159.467.418.568 137.097.691.808

PT Jayakarta Padmatama Perhotelan/ Hotelier Bali 99,80 3.576.417.734 3.509.324.236

PT Hotel Jayakarta Flores**) Perhotelan/ Hotelier Flores 99,96 70.059.514.625 54.200.000.396

Perusahaan Asosiasi/ Associated Companies

PT Jayakarta Inti Manajemen Corparation

Pengelolaan Hotel/ Hotel Management Jakarta 30,00 7.769.534.668 6.374.794.964

PT Jayakarta Boga Mandiri Jasa Boga/ Boga Service Jakarta 49,50 - -

PT REI Sewindu Sosial/Social Jakarta 0,55 - -

*) Tidak diaudit oleh auditor independen/ Not audited by independent auditor **) Perusahaan dalam tahap pengembangan/ Company under development stage

i. Berdasarkan Anggaran Dasar PNSE Nevada Inc. USA (PNSE) tanggal 11 November 1998, Perusahaan memiliki 100% saham PNSE, Anak Perusahaan yang berkedudukan di Nevada, Amerika Serikat dengan total modal ditempatkan dan disetor sebesar $AS1.000. Anak Perusahaan ini didirikan untuk melakukan segala transaksi yang diijinkan oleh hukum negara bagian Nevada, USA. PNSE belum beroperasi secara komersial dan tidak memiliki asset. Berdasarkan Perjanjian The Sale and Purchase of Shares in The Capital of PNSE (Nevada), INC., tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan menyetujui penjualan seluruh kepemilikan di PNSE kepada Rose World Investment., Ltd., dengan harga jual sebesar USD1.000. Penjualan tersebut telah dilaporkan ke BAPEPAM-LK dalam Surat No. 045/PS-Dir/XII/2010., tanggal 23 Desember 2010.

i. Based on Articles of Association of PNSE Nevada Inc. USA, (PNSE) dated November 11, 1998, the Company have 100% shares ownership in PNSE a Subsidiary which domiciled in Nevada, United States of America with total issued and fully paid capital amounting to US$1,000. The Subsidiary was established to conduct all transactions that permitted by the state law of Nevada, USA PNSE not commenced commercial operations and has no asset. Based on the Agreement Relating to The Sale and Purchase of Shares in The Capital of PNSE (Nevada), INC., dated December 20, 2010, the Company has agree to sale all its ownership in PNSE to Rose World Investment., Ltd., with selling price of USD1.000, this transaction have reported to BAPEPAM-LK with letter No. 045/PS-Dir/XII/2010 dated December 23, 2010.









11


c. Kepemilikan Anak Perusahaan (lanjutan) c. Ownership in Subsidiaries (continued)

ii. Berdasarkan akta notaris No. 38 tanggal 7 April 1997 yang dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti notaris Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mendirikan PT Bali Bagus Benoa, Anak Perusahaan. Anggaran Dasar PT Bali Bagus Benoa telah mengalami perubahan melalui akta notaris No. 149 tanggal 30 Juni 1997, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H, notaris di Jakarta, mengenai perubahan nama PT Bali Bagus Benoa menjadi PT Bali Realtindo Benoa (BRB). Perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5990.HT.01.01.TH.97 tanggal 2 Juli 1997. BRB didirikan dengan modal dasar sebesar Rp6.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.500.000.000. Sesuai dengan pasal 3 dari anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan BRB adalah bidang pemborongan dan pembangunan rumah.

ii. Based on notarial deed No. 38 dated April 7, 1997, of Achmad Bajumi, S.H., replacement of Imas Fatimah, S.H., notary in Jakarta, the Company established PT Bali Bagus Benoa, Subsidiary. The Articles of Associaton of PT Bali Bagus Benoa has been amanded by notarial deed No.149 dated June 30, 1997 of Imas Fatimah S.H., notary in Jakarta, concerning the changes of name of PT Bali Bagus Benoa became PT Bali Realtindo Benoa (BRB). This amendment were approved by the Minister of Justice of Republic Indonesia through its Decision Letter No. C2-5590.HT.01.01.TH.97 dated July 2, 1997. BRB was established with authorized Capital of Rp6,000,000,000. From the authorized capital amounting to

Rp1,500,000,000 have been issued and fully paid. According to article 3 of articles of association, BRB scope of activities are developer and real estates.

Berdasarkan akta notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 114 tanggal 20 Juni 1998, Perusahaan meningkatkan penyertaannya pada BRB dari sebesar 99,93% menjadi 99,99% dengan total tambahan modal disetor sebesar Rp36.499.000.000 sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor BRB menjadi sebesar Rp38.000.000.000.

Based on notarial deed No. 114 dated June 20, 1998, of Adam Kasdarmadji, S.H., the Company increase its investment in BRB from 99.93% to 99.99% with additional paid in capital amounting to Rp36,499,000,000. So that total issued and fully paid capital BRB become amounting to Rp38,000,000,000.

Berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 4 pada tanggal 6 Juni 2001, BRB mengeluarkan 7.000 saham baru dengan nilai sebesar Rp7.000.000.000 yang seluruhnya disetor oleh Perusahaan sehingga total modal ditempatkan dan disetor BRB menjadi sebesar Rp45.000.000.000 dan total kepemilikan saham Perusahaan di BRB meningkat menjadi sebesar Rp44.999.000.000 dan persentase kepemilikan tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 99,99%.

Based on notarial deed No. 4 dated June 6, 2001, of Fathiah Helmi, S.H., BRB issued 7,000 new shares with nominal value amounting to Rp7,000,000,000 which have been fully paid by the Company, so that total issued and fully paid capital BRB become amounting to Rp45,000,000,000 and the Company’s ownership in BRB become amounting to Rp44,999,000,000 with the percentage of ownership still 99.99%.









12



iii. Berdasarkan akta No. 36 tanggal

7 April 1997, yang dibuat di hadapan notaris Achmad Bajumi, S.H., pengganti Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mendirikan PT Jayakarta Realti Investindo (JRI), Anak Perusahaan, yang berkedudukan di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-14452.HT.01.01.TH.98. tanggal 22 September 2000. JRI didirikan dengan modal dasar sebesar Rp6.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.500.000.000, dengan persentase kepemilikan Perusahaan sebesar 99,93%. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan JRI adalah bidang pemborongan dan pembangunan rumah.

iii. Based on notarial deed No. 36 dated April 7, 1997, of Achmad Bajumi S.H., replacement of Imas Fatimah S.H., Notary in Jakarta, the Company established PT Jayakarta Realti Investindo (JRI), a Subsidiary, which domicilied in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia through its Decision Letter No.C2-14452.HT.01.01.TH.98 dated September 22, 2000. JRI was established with authorized capital of Rp6,000,000,000. From this authorized capital, amounting to Rp1,500,000,000 has been issued and fully paid, with the Company’s ownership of 99.93%. According to article 3 of the Subsidiary’s articles of association, JRI scope of activities are developer and real estates.

iv. Perusahaan memiliki 51% hak kepemilikan

atas PT Hotel Juwara Warga (HJW) dengan biaya perolehan sebesar Rp43.350.000.000. Modal dasar HJW sebesar Rp75.000.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp20.000.000.000. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar HJW, ruang lingkup kegiatan Anak Perusahaan ini adalah bidang industri perhotelan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perhotelan (Catatan 3).

iv. The Company have 51% ownership in PT Hotel Juwara warga (HJW) with acquisition cost amounting to Rp43,350,000,000. Authorized capital of HJW amounting to Rp75,000,000,000. From the authorized capital have been issued and fully paid amounting to Rp20,000,000,000. According to article 2 of HJW’s articles of association, its scope of activities are hotelier industry and all related with the hotelier activities (Note 3).

v. Penyertaan HJW pada PT Jayakarta

Padmatama berdasarkan akta notaris nomor 32 dari Yosef Sunar Wibisono, S.H., dan telah disahkan oleh Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan nomor C-03362 HT.01.01.HT. 2003 tanggal 17 Pebruari 2003 dengan kepemilikan Perseroan sebesar 99,80%.

v. HJW,a Subsidiary, have 99.80% ownership in PT Jayakarta Padmatama based on notarial deed No. 32 of Yosef Sunar Wibisono, S.H., and had been approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia through its Decision Letter No.C-03362.HT.01.01.HT.2003 dated February 17, 2003.

vi. Penyertaan HJW pada PT Hotel Jayakarta

Flores berdasarkan akta notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 74 tanggal 21 Mei 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia no. AHU-30932.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 6 Juni 2008 dengan kepemilikan sebesar 99,96 %

vi. HJW, a Subsidiary have 99.96% ownership in PT Hotel Jayakarta Flores based on notarial deed No. 74 of Evi Susanti Panjaitan, S.H., and had approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia through its Decision Letter No. AHU-30932.AH.01.01.Tahun 2008 dated June 6, 2008.









13



vii. Berdasarkan akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 28 tanggal 18 Agustus 1998, Perusahaan membeli saham PT Jayakarta Inti Management Corporation sebanyak 300.000 lembar saham dengan harga nominal sebesar Rp1.000 per lembar saham dengan total kepemilikan sebesar Rp 300.000.000 atau 30 %.

vii. Based on notarial deed No. 28 dated August 18, 1998, of Fathiah Helmi S.H., the Company acquired 300,000 shares of PT Jayakarta Inti Management Corporation with par value of Rp1,000 per share with total ownership of Rp300,000,000 or 30%.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors and

Employees

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diaktakan dalam akta notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 61, tanggal 27 Mei 2010 dan No. 10, tanggal 11 Mei 2007, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

Based on Annual Shareholders’ General Meeting of the Company, which were notarized by deed No. 61, dated May 27, 2010 and No. 10, dated May 11, 2007 of Fathiah Helmi, S.H., the members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Dewan Direksi/ Board of Directors

Gabriel Lukman Pudjiadi - Presiden Komisaris/ Kristian Pudjiadi - Presiden Direktur/ President Commissioner President Director Marianti Pudjiadi - Wakil Presiden Komisaris/ Ariyo Tejo - Direktur/ Vice President Commissioner Director Daryanto Mangun P. - Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki masing-masing 1.103 dan 1.150 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 and 2009, the Company and Subsidiaries have 1,103 and 1,150 permanent employees (unaudited), respectively.

Kompensasi yang diterima oleh dewan komisaris dan direksi selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp1.367.200.000 dan Rp1.317.166.000.

Total compensation benefits received by the boards of Commissioners and Directors in 2010 and 2009 amounted to RP 1,367,200,000 and Rp1,317,166,000, respectively.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasi disajikan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), dan Peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

The accompanying consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia which are Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and the regulations and Financial Statements Presentation Guidelines issued by the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK), for companies which sell their shares to the public.









14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasi (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements (continued)

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis of accounting. The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of each account.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method that classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. The reporting currency used in the consolidated

financial statements is Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi

akun-akun Perusahaan dan seluruh Anak Perusahaan. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries. All significant intercompany balances of accounts and transactions have been eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its Subsidiaries as an entity.

Bagian proporsional pemegang saham

minoritas atas aset bersih dan laba bersih Anak Perusahaan disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” dalam neraca konsolidasi dan “Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” dalam laporan laba rugi konsolidasi.

The proportionate share of the minority shareholders in the net assets and net income of the Subsidiaries is reflected in “Minority Interest in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” account in the consolidated balance sheets and ”Minority Interest in Net Income of Consolidated Subsidiaries” account in the consolidated statements of income.

Sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi

Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih harga pengalihan dengan nilai buku aset, kewajiban, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba atau rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang merupakan bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

In accordance with SFAS No. 38, “Accounting for Restructuring of Entities under Common Control”, the differences between the transfer price and book value of assets, liabilities, shares or other ownership instruments between parties under common control are not recognized as gain or loss. The differences are presented as “Difference in Value of Restructuring Transaction with Entity under Common Control” account under the Equity section of the consolidated balance sheets.









15



b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Sesuai dengan PSAK No. 11, “Penjabaran

Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, selisih kurs karena penjabaran akun neraca dan akun laporan laba rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs Atas Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing” yang merupakan bagian dari Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

In accordance with SFAS No. 11, “The Translation Of Financial Statements In Foreign Currency”, the net resulting difference arising from the translation of balance sheet and profit and loss accounts is presented as “Exchange Rate Difference Due to Financial Statements Translation” under the Equity section of the consolidated balance sheets.

c. Setara Kas c. Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan

investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas hutang serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of all cash, banks and investment with maturities of three months or less from the dates of placement and not pledged as collateral to loans.

d. Investasi d. Investments

i. Investasi dalam saham

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, penyertaan pada perusahaan dimana perseroan mempunyai persentase hak suara kurang dari 20% dicatat dengan merode biaya.

Sejak tanggal 1 Januari 2010, investasi dalam saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual (lihat Catatan 2r) dicatat sebesar biaya perolehan setelah pengakuan awalnya karena terdiri dari efek ekuitas tanpa harga kuotasi yang nilainya tidak dapat diukur secara handal.

Dividen kas (kecuali dividen saham) yang diterima atas investasi dalam saham diakui sebagai pendapatan.

i. Investments in shares

Prior to 1 January 2010, investments where the company has an ownership interest less than 20% were recorded based on the cost method

Starting 1 January 2010, investment in shares classified as available-for-sale financial asset (see Note 2r) is carried at cost after its inisial recognition as it consists of unquoted equity securities whose fair value cannot be reliably measured.

Cash dividend (except stock dividend) received from investment in shares is recognized as income.

ii. Investasi pada perusahaan asosiasi

Penyertaan saham Perusahaan atau Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang diterima.

ii. Investme nts in associated companies

Investments in which the Company or a Subsidiary has an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50%, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company or Subsidiary’s equity in the net earnings (losses) of the associated companies since the date of acquisition and decreased by cash dividend received.









16



e. Cadangan penurunan nilai e. Allowance for impairment

Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan

nilai berdasarkan analisa atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih (Lihat Catatan 2r).

Prior to 2010, allowance for impairment is provided based on an analysis of the collectibility of outstanding amounts at the end of the period. Receivables are written-off during the period in which they are determined to be uncollectible (See Note 2r).

f. Persediaan f. Inventories

Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih

rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode first in, first out (FIFO). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan penyisihan persediaan usang berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined based on the first-in, first-out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business. The Company and Subsidiaries provide a provision for inventory obsolescence based on a review of the usability of inventories at the end of the period.

g. Biaya Dibayar di Muka g. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka dibebankan selama

masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are charged over the periods benefited using the straight-line method.

h. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan

Istimewa h. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 “Related Party Disclosures”.

.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

All significant transactions with related parties are disclosed in the Notes to the Consolidated Financial Statements.









17



i. Aset Tetap i. Property and Equipment

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Property and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losse, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Property and equipment, except land, are

depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/ Years

Bangunan dan prasarana 20 Buildings and improvements Mesin 5 - 8 Machinery Peralatan dan perabot 4 - 8 Equipments, furnitures and fixtures Kendaraan 5 Vehicles

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (Calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of operations in the year the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.

Jumlah terpulihkan suatu aset, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai, diestimasi bilamana terdapat kejadian atau perubahan kondisi yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai tersebut, jika ada, diakui sebagai kerugian pada tahun berjalan.

The recoverable amount of an asset, which is determined as the higher of net selling price or value in use, is estimated whenever events or changes is circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current years income.









18



i. Aset Tetap (lanjutan) i. Property and Equipment (continued)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost and presented as part of property and equipment. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate property and equipment account when the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use.

j. Beban Tangguhan j. Deferred Expense

Beban tangguhan merupakan biaya pra-

operasi yang dikeluarkan sehubungan dengan pendirian PT Hotel Jayakarta Flores, Anak Perusahan dari HJW.

Deferred expense represent pra-operating expense incurred in connection with establisment of PT Hotel Jayakarta Flores, Subsidiary of HJW.

k. Penyisihan untuk Penggantian Perabotan

dan Peralatan Hotel k. Reserve for Replacement of Hotel’s

Furniture and Equipment

Penyisihan untuk penggantian perabotan dan peralatan hotel ditetapkan sebesar 2% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Jakarta, 1% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Anyer dan Cisarua, dan 5% dari jumlah service charge untuk Hotel Jayakarta Bandung, Bali, Yogyakarta dan Lombok.

Reserve for replacement of hotel’s furniture and equipment is determined at 2% of total service charge for Jayakarta Hotel Jakarta, 1% of total service charge for Jayakarta Hotel Anyer and Cisarua, and 5% of total service charge for Jayakarta Hotel Bandung, Bali, Yogyakarta and Lombok.

l. Kewajiban Imbalan Kerja Karyawan l. Estimated Liability for Employees’ Benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” dan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”).

The Company and Subsidiaries recognize employees benefits liabilities in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), regarding “Accounting for Employee Benefits” based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”)

Biaya untuk penyediaan imbalan kerja berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama sisa masa kerja masing-masing karyawan.

The cost of providing employee benefits under the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses arrecognized on a straight-line basis over the remaining working lives of each employee.









19



m. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing m. Foreign Currency Transactions and

Balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the last published prevailing rate of exchange by Bank Indonesia at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 nilai tukar yang digunakan untuk $AS1 masing-masing sebesar Rp8.991 dan Rp9.400.

As of December 31, 2010 and 2009, the rates of exchange used for US$1 were Rp8,991 and Rp9,400, respectively.

n. Perpajakan n. Taxation

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and loss carryforwards to the extent that it is probable that taxable income will be available in future years against which the deductible temporary differences and loss carryforwards can be utilized.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi atas dasar saling hapus, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini masing-masing entitas tersebut.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except for assets and liabilities of different legal entities, in accordance with the current tax assets and liabilities are presented.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca konsolidasi. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at consolidated balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change of tax rate are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.









20



n. Perpajakan (lanjutan) n. Taxation (continued)

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban o. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa

atau penyerahan barang. Beban diakui pada saat terjadinya.

Revenues are recognized when service or goods are delivered to the customers. Expenses are recognized when incurred.

p. Laba per Saham Dasar p. Basic Earnings per Share

Laba usaha dan laba bersih per saham

dihitung dengan dengan membagi laba usaha dan laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham beredar dalam tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebanyak 129.725.771 saham.

Income from operation and net income per share is computed by dividing the income from operation and net income for the year with the weighted average number of outstanding shares during the year. The weighted average number of outstanding shares for the years ended December 31, 2010 and 2009 is 129,725,771 shares, respectively.

q. Informasi Segmen q. Segment Information

Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau kelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan di luar entitas Perusahaan dan Anak Perusahaan

Segment information of the Company and Subsidiaries are presented based on business segment group. Business segment is a distinguishable component and provides a different product or service based on industry classification, especially for customer outside the Company and Subsidiaries’ entity.

r. Instrumen Keuangan r. Financial Instruments

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

Starting January 1, 2010, the Company and its Subsidiaries adopted SFAS No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosure”, and SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. These revised SFAS, have been applied prospectively. The transaction costs of those already existing contracts at thetime these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.









21



r. Instrumen Keuangan (lanjutan) r. Financial Instruments (continued)

PSAK No. 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus.

SFAS No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara

lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-

prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

SFAS No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.

i. Aset keuangan

Pengakuan awal dan pengukuran Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.

i. Financial assets

Initial recognition and measurement Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets. The Company and its Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition.

Aset keuangan diakui pada posisi keuangan jika dan hanya jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menjadi salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian instrumen keuangan.

Financial assets are recognized on the statements of financial position when, and only when, the Company and its Subsidiaries becomes a party to the contractual provisions of the financial instrument.









22




i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi konsolidasi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through consolidated statements of income, directly attributable transaction costs.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

All regular way purchases and sales of financial assets are recognized or derecognized on the trade date i.e., the date that the Company and its Subsidiaries commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the market place concerned.

Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial year end

Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan seluruh aset keuangan mereka sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company’s financial assets include cash and cash equivalent, short term investment, trade receivables and other receivables. The Company classified all their financial assets as loans and receivables.

a. Aset keuangan yang dinilai pada nilai

wajar melalui laba atau rugi Aset keuangan yang diperdagangkan dikasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi. Aset keuangan yang diperdagangkan adalah derivatif (termasuk derivatif melekat yang terpisah) atau aset keuangan yang dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.

a. Financial assets at fair value through profit or loss

Financial assets held for trading are classified as financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets held for trading are derivatives (including separated embedded derivatives) or financial assets acquired principally for the purpose of selling in the near term.









23





b. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

b. Loans and receivables

Financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables.

c. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.

c. Held-to-maturity investments

Financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity are classified as held-tomaturity when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold the investment to maturity.

d. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang tidak diklasifikasikan dalam kategori yang lain.

d. Available-for-sale financial assets

Available-for-sale financial assets are financial assets that are not classified in any of the other categories.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diukur menggunakan biaya perolehannya dikurangi dengan rugi penurunan nilai.

Investments in equity instruments whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost less impairment loss.

Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga dan pihak hubungan istimewa, dan aset yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, short-term investment, trade receivables, other receivables - third parties and related parties, and assets which fall under the loans and receivables category.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Subsequent measurement

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.









24





Penghentian pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

Derecognition A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through”arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

Impairment of Financial Assets The Company and Subsidiaries assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.









25





Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.









26





Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaannya. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and its Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.

ii.Kewajiban keuangan

Pengakuan awal dan pengukuran Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

ii. Financial liabilities

Initial recognition and measurement Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.

Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.









27




ii. Kewajiban keuangan (lanjutan) ii. Financial liabilities (continued)

Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang usaha dan lain-lain, beban masih harus dibayar, penyisihan untuk penggantian perabot dan peralatan hotel dan hutang bank jangka panjang. Perusahaan mengklasifikasi seluruh kewajiban keuangan mereka sebagai pinjaman dan hutang.

The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities includes, trade and other payables, accrued expenses, unearned revenues, reserve for replacement of hotel’s furnitures and equipments and long term bank loan. The Company classified all their financial liabilities as loans and borrowings.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui di laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan hutang jangka panjang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasi.

Subsequent measurement

Subsequent to initial recognition, all financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and borrowings are derecognized as well as through the effective interest method amortization process.

Penghentian pengakuan

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Derecognition

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.









28




iii. Saling hapus instrumen keuangan iii. Offseting of financial statements

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai wajar instrumen keuangan iv. fair value of financial statements

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.









29




v. Penghentian pengakuan aset dan

kewajiban keuangan v. Derecognition of financial assets and

liabilities

Aset keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Financial assets

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.

Kewajiban keuangan

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.

Financial liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of income.









30



s. Penggunaan Estimasi s. Use of Estimates

Penyajian laporan keuangan konsolidasian sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Oleh karena adanya ketidakpastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil akhir yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts which differ from those estimates.

t. Pernyataan Yang Telah Dikeluarkan Tapi

Belum Efektif t. Standards issued which are not yet effective

Standar Akuntansi yang relevan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum efektif di tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Relevant Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) of the Indonesian Institute of Accountants which are not yet effective in 2010 are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

Effective on or after January 1, 2011:

• PSAK 1 (Revisi 2009), ”Penyajian Laporan

Keuangan” - Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

• PSAK 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” - Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

• PSAK 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”

- Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

• PSAK 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows” - Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statements of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.

• PSAK 3 (Revisi 2010), ”Laporan

Keuangan Interim” - Menetukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

• PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” - Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or consolidated financial statements for an interim period.









31




Belum Efektif (lanjutan) t. Standards issued which are not yet effective

(continued)

• PSAK 4 (Revisi 2009), ”Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” - Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

• PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” - shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.

• PSAK 5 (Revisi 2009), ”Segmen Operasi”

- Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungkan ekonomi dimana entitas beroperasi.

• PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments” - segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.

• PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi” - Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” - Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

• PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah

Periode Laporan” - Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

• PSAK 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” - Prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.









32



t. Pernyataan Yang Telah Dikeluarkan Tapi Belum Efektif (lanjutan)

t. Standards issued which are not yet effective (continued)

• PSAK 15 (Revisi 2009), ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” - Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994), ”Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997), ”Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

• PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associates” - shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997), “Accounting for changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.

• PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud” - Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

• PSAK 19 (Revised 2010) “Intangible Assets” - Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

• PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis” - Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

• PSAK 22 (Revised 2010) “Business Combinations” - Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

• PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan” - Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

• PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue” - Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition

• PSAK 25 (Revisi 2009), ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” - menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

• PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Polices, Changes in Accounting Estimates and Errors” - prescribes the criteria for selecting and changing accounting polices, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting polices, changes in accounting estimates and corrections of errors

• PSAK 48 (Revisi 2009), ”Penurunan Nilai Aset” - menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

• PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” - Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.









33





(continued)

• PSAK 57 (Revisi 2009), ”Provisi, Liabilitias Kontijensi, dan Aset Kontijensi” - Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

• PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” - aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

• PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” - Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

• PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations.

• ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna

Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” - Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.

• ISAK 9 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” - Applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liabilities recognized as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK 16 and as a liability in accordance with PSAK 57.

• ISAK 14 “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs

Web” - Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 (Revisi 2010).

• ISAK 14 “Intangible Assets - Web Site Costs” Web site that arises from development and is for internal or external access is an internally generated intangible asset, and any internal expenditure on the development and operation of the web site shall be accounted for in accordance with PSAK 19 (Revised 2010).

• ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai” - Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

• ISAK 17 “Interim Financial Reporting and Impairment” - Requires that an entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.









34





(continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

Effective on or after January 1, 2012:

• PSAK 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh

Perubahan Kurs Valuta Asing” - Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

• PSAK 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” - Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.

• PSAK 24 (Revisi 2010) ”Imbalan Kerja” -

Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui: a) liabilitas jika pekerja telah memberikan

jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan

b) beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yangberhak memperoleh imbalan kerja.

• PSAK 24 (Revised 2010) ”Employee Benefits” - Prescribe the accounting and disclosure for employee benefits. The Standard requires an entity to recognise:

a) a liability when an employee has provided service in exchange for employee benefits to be paid in the future; and

b) an expense when the entity consumes the economic benefit arising from service provided by an employee in exchange for employee benefits.

• PSAK 50 (Revisi 2010) ”Instrumen

Keuangan: Penyajian” - Berisi penetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan.

• PSAK 50 (Revised 2010) ”Financial Instrument: Presentation” - Contains establishment of principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

• PSAK 60 ”Instrumen Keuangan:

Pengungkapan” – Mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi: a) signifikansi instrumen keuangan atas

posisi dan kinerja keuangan entitas; dan

b) jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

• PSAK 60 ”Financial Instrument: Disclosures” – Require entities to provide disclosures in their financial statements that enable users to evaluate:

a) the significance of financial instruments for the entity’s financial position and performance; and

b) the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

Perusahaan dan anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations of current standards on their financial statements









35

3. PEMBELIAN SAHAM PT HOTEL JUWARA WARGA

3. ACQUISITION SHARES OF PT HOTEL JUWARA WARGA

Berdasarkan akta notaris Mintarsih Natamihardja, S.H., No 16, 17, 18 dan 19 tanggal 27 Desember 1999, Perusahaan membeli saham HJW dari pihak-pihak yang berada dalam pengendalian yang sama.

Perhitungan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendalian atas transaksi pembelian saham HJW sebagai Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the Notarial Deed of Mintarsih Natamiharja, S.H., No. 16, 17, 18, and 19 dated December 27, 1999, the Company acquired the shares of HJW from the parties under common control.

The computation of the difference in value of restructuring transaction with entity under common control regarding the purchase of the share of HJW as a Subsidiary is as follows:

Harga perolehan 43.350.000.000 Acquisition cost

Dikurangi nilai buku bersih Anak Perusahaan:

Less net book value of the subsidiary:

Modal 20.000.000.000 Capital Stock

Saldo rugi ( 14.372.862.289 ) Accumulated losses

Bersih 5.627.137.711 Net

Bagian Perusahaan - 51% (51% x 5.627.137.711) ( 2.869.840.233 )

The portion of the Company - 51%

(51% x 5,627,137,711)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali 40.480.159.767

Difference in Value of Restructuring Transaction with Entity under Common Control

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENT S

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009

Kas 1.204.413.797 763.803.020 Cash on hand Bank Cash in banks Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.222.079.576 23.250.746.743 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk 7.602.822.772 7.420.822.298 PT Bank Mega Tbk PT Bank Central Asia Tbk 3.266.116.284 3.738.883.236 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.566.540.182 700.445.655 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.448.739.734 1.002.127.919 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 530.340.668 613.881.554 (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 69.160.780 98.543.314 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Resona Perdania 15.874.574 15.947.769 PT Bank Resona Perdania Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.355.486.599 2.480.212.100 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 819.608.591 567.689.970 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Resona Perdania 120.720.629 126.212.203 PT Bank Resona Perdania PT Bank CIMB Niaga Tbk 64.557.898 152.888.889 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 82.146.901 9.312.800 (Persero) Tbk

Jumlah bank 42.164.195.188 40.177.714.450 Total cash in banks









36

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 2009

Reksadana Mutual Fund PT Danareksa Investment PT Danareksa Investment Management 8.988.188.713 7.899.265.589 Management Deposito berjangka Time Deposit Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 8.500.000.000 5.500.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara 2.500.000.000 - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.000.000.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Victoria 500.000.000 - PT Bank Victoria PT Bank Jasa Jakarta 500.000.000 - PT Bank Jasa Jakarta

Jumlah 66.356.797.698 54.340.783.059 Total

Suku bunga tahunan deposito berjangka berkisar antara 4,63% sampai dengan 9,25% per tahun pada tahun 2010 dan 6,50% sampai dengan 7,00% per tahun pada tahun 2009.

Time deposits earned interest rate ranging from 4.63% to 9.25% per year in 2010 and 6.50% to 7.00% per year in 2009.

5. INVESTASI JANGKA PENDEK 5. SHORT-TERM INVESTMENT Akun ini merupakan investasi jangka pendek atas

efek ekuitas yang diperoleh untuk diperdagangkan dan disajikan dalam nilai wajar.

This account represents short-term investment in equity stock that obtained for trading purposes and stated in fair value.

Laba atas investasi jangka pendek baik yang

sudah direalisasi dan belum direalisasi masing-masing sebesar Rp1.120.745.964 dan Rp339.943.225 pada tahun 2010 dan masing-masing sebesar Rp1.585.737.591 dan Rp1.361.332.841 pada tahun 2009, disajikan secara bersih dalam akun ”Laba Investasi Jangka Pendek - Bersih” sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Kantor Pusat pada laporan laba rugi konsolidasi.

Gain on short term investments which have been

realized and unrealized amounting to Rp1,120,745,964 dan Rp339,943,225 in 2010 respectively, Rp1,585,737,591 and Rp1,361,332,841 in 2009 respectively, presented by net amount in account “Gain on Short-Term Investment - net” as a part of Head Office Income (Expenses) section of the consolidated Statements of Income.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of :

2010 2009

City ledger 16.424.731.927 12.079.654.289 City ledger Guest ledger 2.620.460.768 3.025.898.748 Guest ledger Sewa 424.644.261 560.181.721 Rental Lain-lain 339.408.330 260.040.236 Others Jumlah piutang usaha 19.809.245.286 15.925.774.994 Total trade receivables

Penyisihan piutang tak tertagih (159.505.039) (96.369.596) Allowance for doubtful accounts Bersih 19.649.740.247 15.829.405.398 Net









37

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Rincian umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details aging of trade receivables based on the date of invoice are as follows:

2010 2009

Sampai dengan 1 bulan 12.548.874.467 11.934.198.677 Until 1 month 1 bulan – 3 bulan 5.254.564.646 1.773.367.774 1 month – 3 months 3 bulan – 6 bulan 1.824.453.635 1.146.579.880 3 months – 6 months

> 6 bulan 181.352.538 1.071.628.663 > 6 months

Jumlah piutang usaha 19.809.245.286 15.925.774.994 Total trade receivables Penyisihan piutang tak tertagih (159.505.039) (96.369.596) Allowance for doubtful accounts Bersih 19.649.740.247 15.829.405.398 Net

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan atas piutang tak tertagih cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Based on the review of the status of the individual receivable at the end of the year, the Company’s and Subsidiaries’ management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover any possible losses on uncollectible trade receivables in the future.

Sebagian piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan jumlah sebesar masing-masing sebesar Rp1.600.000.000 dan Rp5.800.000.000 dijaminkan atas hutang bank jangka pendek yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 11) dan hutang bank jangka panjang yang diperoleh HJW, Anak Perusahaan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 17b).

Some of the Company’s and Subsidiary’s trade receivables amounting to Rp1,600,000,000 and Rp5,800,000,000, respectively, used as collaterals for short term bank loan obtained by the Company from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 11) and for long term bank loan obtained by HJW, Subsidiary from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 17b).

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari This account consists of : 2010 2009

Makanan 610.276.224 528.623.371 Foods Minuman 496.139.055 340.558.359 Beverages Lain-lain 10.387.316.696 9.827.563.059 Others

Jumlah 11.493.731.975 10.696.744.789 Total

Persediaan lain-lain merupakan persediaan unit apartemen siap dijual yang berlokasi di Legian, Bali, yang merupakan hasil kerjasama antara HJW, Anak Perusahaan, dengan PT Pudjiadi Prestige Tbk, pihak hubungan istimewa, persediaan unit ruko, persediaan untuk keperluan tamu, alat cetak, seprai, peralatan untuk bungalow dan lain-lain.

Other inventories represent apartment unit available for sale located in Legian, Bali, that represent joint operation between HJW, Subsidiary and PT Pudjiadi Prestige Tbk, related party, shop-house unit inventories, guest supplies, printing supplies, linen, bungalow equipment and others.

Pada tahun 2009, sebagian persediaan

Perusahaan dengan jumlah sebesar Rp875.000.000 dijaminkan untuk hutang bank jangka pendek yang diperoleh Perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

In 2009, certain of the Company’s inventories amounting to Rp875,000,000 used as collateral for short-term bank loan that obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.









38

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued) Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat barang usang dan penurunan nilai persediaan, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut.

Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, the Company’s and Subsidiaries' management believes that there are no inventory obsolescence and declining in value of inventories, accordingly, not necessary to provide the related allowance.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,

persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu yang merupakan satu kesatuan dengan asuransi aset tetap (Catatan 10). Manajemen berpendapat nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2010 and 2009, the Company’s and Subsidiaries’ inventories are covered by insurance against losses from fire and others risk under certain blanket policies together with the property and equipment insurance (Note 10). The management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses arising from such risks.

8. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN

ISTIMEWA 8. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES

a. Piutang lain–lain – pihak hubungan istimewa a. Other receivables – related parties

Akun ini merupakan piutang atas tagihan-tagihan operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan, dengan rincian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebagai berikut:

This account represents operational receivable of the Company and Subsidiaries, with the details as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:

Persentase Terhadap

Jumlah Aset Konsolidasi/ Percentage to Total

Consolidated Assets

Pihak hubungan istimewa/ related parties 2010 2009 2010 2009 PT Jayakarta Boga Mandiri - 291.200.000 - 0,10 PT Pudjiyaksindo Internusa - 390.954.400 - 0,13 PT Jayakarta Inti Management Corporation (JIMC) - 47.491.830 - 0,02 Lain-lain 122.452.217 111.912.666 0,07 0,04

Jumlah/ Total 122.452.217 841.558.896 0,07 0,29

b. Hutang hubungan istimewa b. Due to related parties

Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban

Konsolidasi/ Percentage to Total

Consolidated Liabilities

Pihak hubungan istimewa/ related parties 2010 2009 2010 2009 PT Jayakarta Inti Management Corporation (JIMC) 330.375.073 - 0,22 - Lain-lain 133.200.000 - 0,09 -

Jumlah/ Total 463.575.073 - 0,31 0,00









39

8. TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

8. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES (continued)

c. Hutang Dividen c. Dividend Payables

Akun ini terdiri atas hutang dividen kepada publik sebesar Rp212.220.796 dan kepada pihak hubungan istimewa sebesar Rp4.658.000.000. Pada tahun 2009, merupakan bagian hutang dividen kepada public saja.

This account consists of dividend payable to public amounting to Rp212,220,796 and to related parties amounting to Rp4,658,000,000. On 2009, dividend payable is part of public only.

9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 9. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES Akun ini merupakan investasi Perusahaan dan

Anak Perusahaan pada perusahaan asosiasi dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the Company’s and Subsidiaries’ investments in associated companies are as follows :

Perusahaan Asosiasi/

Associated Company

Persentase

Pemilikan/

Percentage of

Ownership 2010 2009

Kepemilikan Langsung/ Direct Ownership

Metode Ekuitas/Equity Method

PT Jayakarta Inti Management Corporation (JIMC) 30,00% 1.520.896.299 1.286.378.676

Kepemilikan Melalui Anak Perusahaan/

Ownership through Subsidiaries

Metode Ekuitas/Equty Method

PT Jayakarta Inti Management Corporation (JIMC) 25,00% 1.706.159.438 1.325.728.029

PT Jayakarta Boga Mandiri (JBM) 49,50% - 1

AP - Prescott Twin Sixties LP. (PTS) 20,00% - 1

Jumlah/ Total 3.227.055.737 2.612.106.707

Penyertaan Perusahaan dan HJW, Anak Perusahaan, pada JIMC dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 30% dan 25% dinyatakan sebagai berikut:

The investments of Company and HJW, a Subsidiary, in JIMC with percentage of ownership of 30% and 25%, respectively, are presented as follow:

2010 2009

Nilai tercatat awal oleh Beginning carrying value that Perusahaan 1.286.378.676 952.380.056 recorded by the Company Ditambah bagian atas laba bersih 456.517.623 446.498.620 Add by equity in net earnings Dikurangi dividen yang diterima (222.000.000) (112.500.000) Less dividend received Jumlah tercatat akhir tahun 1.520.896.299 1.28 6.378.676 Carrying value at the end of the year

Nilai tercatat awal oleh Beginning carrying value that HJW 1.325.728.029 1.047.395.846 recorded by HJW Ditambah bagian atas laba bersih 380.431.409 372.082.183 Add by equity in net earnings Dikurangi dividen yang diterima - (93.750.000) Less dividend received Jumlah tercatat akhir tahun 1.706.159.438 1.32 5.728.029 Carrying value at the end of the year









40

9. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)

9. INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES (continued)

Penyertaan HJW, Anak Perusahaan, pada JIMC berdasarkan akta pendirian dari notaris Miryam Magdalena Indriani Wiardi, S.H., No. 53 tanggal 21 Juni 1995 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C2-12581.HT.01.01 Th.95 tanggal 4 Oktober 1995 dengan kepemilikan sebesar 25%. JIMC adalah perusahaan yang berdomisili di Jakarta dan mempunyai usaha jasa pengelola hotel dan konsultasi.

The investment of HJW, a Subsidiary, in JMIC based on the deed of establishment No. 53 dated June 21, 1995 of Miryam Magdalena Indriani Wiardi, S.H., that already approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No.C2-12581.HT.01.01 Th.95 dated October 4, 1995 with percentage of ownership of 25%. JIMC is domiciled in Jakarta with scope of activities in hotel management and consultancy.

Penyertaan HJW, Anak Perusahaan, pada JBM berdasarkan akta pendirian dari notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 64 tanggal 20 Juni 2005 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-26147 HT.01.01 TH2005 tanggal 21 September 2005 dengan kepemilikan perseroan sebesar 49,50%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, investasi di JBM dinyatakan sebesar Rp1, hal ini disebabkan karena JBM telah mengalami defisit modal yang mengakibatkan bagian rugi bersih yang diserap oleh HJW telah melebihi nilai investasinya. Efektif Maret 2010, JBM telah menghentikan operasinya, oleh karena itu, pada tanggal 15 Desember 2010, HJW telah menghapusbukukan penyertaan pada JBM.

The investment of HJW, a Subsidiary, in JBM based on the deed of establishment No.64 dated June 20, 2005 of Evi Susanti Panjaitan, S.H., that already approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No.C-26147 HT.01.01 TH2005 dated September 21, 2005 with percentage of ownership of 49,50%. As of December 31, 2009, investment in JBM is recorded by Rp1, because JBM has incurred capital deficiency, therefore the equity in net loss that absorbed by HJW has exceeded from its investment value. Effective March 2010, JBM has stopped its operations, therefore on December 15, 2010, HJW has been disposed its investment in JBM.

Pada tanggal 18 Desember 1998, PNSE Nevada Inc., USA (PNSE), Anak Perusahaan, melakukan investasi sebesar $AS600.000 di PTS dengan persentase bagi hasil sebesar 20%. PTS merupakan perusahaan berbentuk persekutuan firma yang memiliki dan mengoperasikan gedung perkantoran. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, investasi di PTS dinyatakan sebesar Rp1, hal ini disebabkan karena PTS telah mengalami defisit modal yang mengakibatkan bagian rugi bersih yang diserap oleh PNSE telah melebihi nilai investasinya. Pada tanggal 23 Desember 2010, Perusahaan telah menjual seluruh kepemilikan di PNSE, sehingga Perusahaan tidak mencatat investasi di PTS pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 1c).

On December 18, 1998, PNSE Nevada Inc., USA (PNSE), a subsidiary made an investment amounting to US$600,000 with percentage of profit sharing of 20%. PTS represents partnership firm that owns and operates an office building. As of December 31, 2009, investment in PTS is recorded by Rp1, because PTS has incurred in capital deficiency, therefore the equity in net loss that absorbed by PNSE has exceeded from its investment value. On December 23, 2010, the Company has sold all its ownership in PNSE, so that the Company did not recorded investment in PTS on December 31, 2010 (Note 1c).









41

10. ASET TETAP 10. PROPERTY AND EQUIPMENT

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of property and equipment are as follows:

2010

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Beginning Additions/ Deductions/ Saldo Akhir/ Balance Reclassifications Reclassifications Ending Balance

Biaya Perolehan Cost Tanah 57.660.788.629 3.679.796.550 - 61.340.585.179 Land Bangunan dan prasarana 123.915.557.910 42.785.122.647 121.016.411 166.579.664.146 Buildings and improvements Mesin 17.585.717.032 16.690.633.448 819.599.391 34.240.147.980 Machineries Peralatan dan perabotan 52.024.733.007 7.955.930.183 36.202.500 59.161.063.799 Furniture and fixtures Kendaraan 4.257.775.127 1.309.690.384 604.920.384 4.962.545.127 Vehicles Aset dalam penyelesaian 54.770.935.903 3.185.945.260 50.179.832.549 7.777.048.614 Construction in progress

Jumlah biaya perolehan 310.215.507.608 75.278.213.472 51.761.571.235 334.061.054.845 Total Cost


Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan prasarana 66.372.177.338 5.685.446.565 25.505.422 72.032.118.481 Buildings and improvements Mesin 13.107.129.521 1.188.445.548 160.976.103 14.134.598.966 Machineries Peralatan dan perabotan 37.472.188.841 4.787.375.007 6.146.873 42.253.416.975 Furniture and fixtures Kendaraan 3.594.273.257 428.362.280 137.921.093 3.884.714.444 Vehicles Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan 120.545.768.957 12.089.629.400 330.549.491 132.304.848.866 depreciation Nilai Buku Bersih 189.669.738.651 201.75 6.205.979 Net Book Value

2009


Biaya Perolehan Cost Tanah 58.545.806.092 3.606.296.136 885.017.463 57.660.788.629 Land Bangunan dan prasarana 123.901.495.772 4.244.245.985 3.592.233.998 123.915.557.910 Buildings and improvements Mesin 17.340.170.499 245.546.533 - 17.585.717.032 Machineries Peralatan dan perabotan 49.634.616.611 3.133.358.310 743.241.914 52.024.733.007 Furniture and fixtures Kendaraan 5.325.368.211 - 1.067.593.084 4.257.775.127 Vehicles Aset dalam penyelesaian 22.462.691.199 39.687.048.118 7.378.803.414 54.770.935.903 Construction in progress

Jumlah biaya perolehan 277.210.148.384 46.672.249.097 13.666.889.873 310.215.507.608 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan prasarana 62.525.092.684 6.171.028.043 2.323.943.389 66.372.177.338 Buildings and improvements Mesin 14.300.545.874 774.358.508 1.967.774.861 13.107.129.521 Machineries Peralatan dan perabotan 35.503.438.130 3.612.992.748 1.644.242.037 37.472.188.841 Furniture and fixtures Kendaraan 4.277.259.928 588.241.406 1.271.228.077 3.594.273.257 Vehicles Jumlah akumulasi Total accumulated penyusutan 116.606.336.616 11.146.620.705 7.207.188.364 120.545.768.957 depreciation

\Nilai Buku Bersih 160.603.811.768 189.669 .738.651 Net Book Value









42

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)

Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut: Depreciation charged to expenses are as follows: 2009 2008

Beban lain-lain - bersih 11.941.939.388 11.088.076.174 Other expenses - net Beban kantor pusat - bersih 147.690.012 58.544.531 Head office expenses - net

Jumlah 12.089.629.400 11.146.620.705 Total

Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perusahaan seluas 10.000 m2 yang terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, berikut bangunan Hotel Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar dijaminkan atas hutang bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) (Mandiri) Tbk (Catatan 11 dan 17a).

An area of 10,000 sqm with Hak Guna Bangunan (HGB) owned by the Company which is located in Kecamatan Coblong, Bandung, Province of West Java, including the Jayakarta Hotel Bandung building of 4,717 sqm which consists of 138 rooms used as collateral for short-term and long-term bank loan that obtained from PT Bank Mandiri (Persero) (Mandiri) Tbk (Notes 11 and 17a).

Bangunan Hotel Jayakarta Bandung atas nama Perusahaan seluas 4.396 m2 dan terdiri dari 75 unit kamar dijaminkan atas hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 17a).

The Jayakarta Hotel Bandung building that owned by the Company with an area of 4,396 sqm which consists of 75 rooms used as collateral for long-term bank loan obtained from Mandiri (Note 17a).

Beberapa tanah milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Mandiri (Catatan 17a), sebagaimana yang dinyatakan dalam akta notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata S.H., No. 35 dan 36 tanggal 15 Juli 2008, antara lain: • HGB No.146 atas tanah seluas 3.325 m2 yang

terletak di Mangga Besar. • HGB No. 147 atas tanah seluas 4.014 m2 yang

terletak di Mangga Besar. • HGB No. 211 atas tanah seluas 3.556 m2 yang

terletak di Mangga Besar.

Some of land that owned by the Company used as

collateral for bank loan that obtained from Mandiri (Note 17a), as which notarized by deed No. 35 and 36 dated July 15, 2008 of Evy Hybridawati Wargahadibrata S.H., as follows: • HGB No. 146 of 3,325 sqm land area that

located in Mangga Besar. • HGB No. 147 of 4,014 sqm land area that

located in Mangga Besar. • HGB No. 211 of 3,556 sqm land area that

located in Mangga Besar.

Beberapa tanah milik HJW, Anak Perusahaan, yaitu HGB No.214, 215, 217, 220, 237 dan 296 masing-masing terletak di Kabupaten Badung, Kuta, Bali digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 17b), sebagaimana dinyatakan dalam akta notaris Putut Mahendra S.H., No.66 tanggal 25 September 2008.

Some of land that owned by HJW, a Subsidiary, such as HGB No. 214, 215, 217, 220, 237 and 296 located in Kabupaten Badung, Kuta, Bali, respectively, used as collateral for bank loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 17b), as notarized by deed No.66 dated September 25, 2008 of Putut Mahendra S.H.

Aset tetap dan persediaan (Catatan 7) Perusahaan dan Anak Perusahaan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan sejumlah $AS47.170.000 (atau setara dengan Rp424.105.470.000) pada tanggal 31 Desember 2010 dan $AS47.170.000 (atau setara dengan Rp443.398.000.000) pada tanggal 31 Desember 2009, yang menurut pendapat manajemen Perusahaan dan Anak

Perusahaan, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

The Company’s and Subsidiaries’ property and equipment and inventories (Note 7) are covered by insurance against losses from fire and others risk under certain blanket policies with total covered amounting to $AS47,170,000 (or equivalent with Rp424,105,470,000 as of December 31, 2010 and US$47,710,000 (or equivalent with Rp443,398,000,000 as of December 31, 2009, which the Company’s and Subsidiaries ’management believes that the insurance is adequate to cover possible losses arising from such risks.









43

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY AND EQUIPMENT(continued)

Aset dalam penyelesaian merupakan biaya pembangunan dan biaya renovasi unit-unit hotel yang masih dalam tahap pengerjaan. Menurut manajemen, dari sudut pandang keuangan, penyelesaian pembangunan dan renovasi unit-unit hotel per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing telah mencapai 90% dan 85%.

Construction in progress represents accumulated costs of construction and hotel’s units renovation which still under construction. According to the management, from financial perspective, the completion of construction and hotel’s units renovation as of December 31, 2010 and 2009 has completed by 90% and 85%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2010, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai asset tetap.

As of December 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ manajemen belives that there is no impairment in the values of property and equipment.

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 11. SHORT-TERM BANK LOANS

Pada tanggal 17 Maret 2006, Perusahaan memperoleh kredit modal kerja dari Mandiri dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp1.650.000.000. Pada tanggal 11 Maret 2009, jatuh tempo pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Maret 2010 dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 13,5% per tahun (Catatan 30).

Atas pinjaman ini, Perusahaan memberikan jaminan sebagai berikut: • Jaminan secara fidusia atas piutang sebesar

Rp1.600.000.000 dan persediaan sebesar Rp875.000.000 (Catatan 6 dan 7).

• Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan atas nama Perusahaan seluas 10.000 m2 yang terletak di Propinsi Jawa Barat Kota Bandung, Kecamatan Coblong, berikut bangunan Hotel Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar (Catatan 10).

On March 17, 2006, the company obtained working capital loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) with maximum credit facility amounting to Rp 1,650,000,000. On March 11, 2009, this loan has been extended untill March 16, 2010 and bears interest 13.5% per year (Note 30).

For this loan, the Company gives the following collaterals: • Fiduciary transfer of trade receivables

amounting to Rp1,600,000,000 and inventories amounting to Rp875,000,000 (Notes 6 and 7).

• An area of 10,000 sqm with HGB owned by the Company which located in Kecamatan Coblong, Bandung, Province of West Java, including the Jayakarta Hotel Bandung building of 4,717 sqm which consists of 138 rooms (Note 10).

Pada tanggal 16 Maret 2010, Perusahaan telah melunasi hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut.

On March 16, 2010, the Company has fully paid its short-term loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

12. HUTANG USAHA 12. TRADE PAYABLES Akun ini merupakan hutang kepada pemasok atas

pembelian persediaan hotel masing-masing sebesar Rp7.976.185.441 dan Rp6.879.941.423 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

This account represents payable to suppliers for purchases of hotel’s inventories amounting to Rp7,976,185,441 and Rp6,879,941,423 as of December 31, 2010 and 2009, respectively.









44

13. HUTANG LAIN-LAIN 13. OTHERS PAYABLE Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009

Service charge yang belum dibagikan 1.449.540.348 1.230.566.105 Undistributable service charge Hutang kontraktor - 1.263.382.395 Contractor payables Lain-lain 2.298.664.901 1.895.073.592 Others

Jumlah 3.748.205.249 4.389.022.092 Total

14. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 14. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009

Jasa manajemen, insentif Management services, incentive and dan pemasaran 2.210.166.210 2.078.044.725 marketing fees Listrik dan air 2.003.985.038 1.576.352.726 Electricity and water Gaji dan tunjangan lainnya 199.823.806 623.858.710 Salaries and others allowance Bunga 191.404.419 362.127.330 Interest Lain-lain (masing-masing dibawah Others (below Rp100 million Rp100 juta) 1.400.937.132 755.088.392 each)

Jumlah 6.006.316.605 5.395.471.883 Total

15. PERPAJAKAN 15. TAXATION

Hutang Pajak Taxes Payable Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009

Pajak Penghasilan: Income taxes: Pasal 4 (2) 44.044.511 20.518.146 Article 4 (2) Pasal 21 580.971.895 446.254.092 Article 21 Pasal 23 22.619.162 23.076.406 Article 23 Pasal 25 1.955.389.650 3.534.120.333 Article 25 Pasal 29 3.409.511.833 3.967.369.426 Article 29 Pajak lainnya: Other taxes: Pajak pembangunan I 4.013.593.720 4.893.243.091 Development tax Pajak pertambahan nilai 10.895.204 67.312.725 Value added tax Jumlah 10.037.025.975 12.951.894.219 Total

Manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari: Income tax benefit (expense) are as follows: 2010 2009 Pajak kini (10.568.016.424) (10.822.799.286) Current tax Pajak tangguhan 584.322.311 473.539.373 Deferred tax

Beban pajak penghasilan - bersih (9.983.694.113) (10.349.259.913) Income tax expenses - net









45

15. PERPAJAKAN (lanjutan) 15. TAXATION (continued)

Pajak Penghasilan - Pajak Kini Income Tax - Current

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2010 2009 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut Income before income tax benefit (expense) laporan laba rugi konsolidasi 50.415.707.507 53.523.867.502 per consolidated statements of income Dikurangi: Less: Laba sebelum pajak Income before income tax penghasilan Anak Perusahaan (30.299.233.732) (36.799.163.842) of Subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax attributable Perusahaan 20.116.473.735 16.724.703.660 to the Company

Beda temporer Temporary differences Penyisihan imbalan kerja karyawan 1.807.181.377 1.646.216.006 Provision for employees’ benefit Penyusutan aset tetap 1.130.823.414 228.797.235 Depreciation of property and equipment Kesejahteraan karyawan 438.875.696 1.148.038.512 Employees’ welfare Jamuan dan sumbangan 274.051.279 271.496.391 Representation and donation Penyisihan piutang tak tertagih 159.505.309 - Provision for doubtful accounts Pembayaran imbalan kerja karyawan (1.756.168.405) (1.084.161.041) Payment of employees’ benefit Rugi belum direalisasi atas Unrealized loss on marketable pemilikan efek (339.943.225) (1.361.332.841) securities

Pemulihan penyisihan piutang Reversal on allowance for doubtful tak tertagih (96.369.596) - accounts Beda tetap Permanent differences Penghapusan piutang tak tertagih - 532.854 Write-off of trade receivables Lain-lain (1.031.154.966) 959.567.680 Others Penghasilan yang pajaknya Income already subjected to bersifat final: final tax: Pendapatan sewa (6.981.062.400) (6.393.394.868) Rent income Laba penjualan surat berharga (1.120.745.694) (1.422.584.519) Gain on sale of marketable securities Pendapatan bunga (566.290.868) (653.553.494) Interest income Pendapatan dividen (38.416.066) (55.044.955) Dividend income

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income Perusahaan 11.996.759.590 10.009.280.620 the Company \ Perhitungan beban pajak dan hutang pajak

penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The computations of income tax expense and corporate tax payable for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009 Beban pajak kini Current income tax expense Perusahaan 2.999.189.898 2.802.598.573 Company Anak Perusahaan 7.568.826.526 8.020.200.713 Subsidiaries Jumlah beban pajak kini 10.568.016.424 10.822 .799.286 Total current income expense \









46


Pajak Penghasilan - Pajak Kini (lanjutan) Income Tax – Current (continued) 2010 2009 Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Less prepaid income tax Perusahaan 2.842.883.948 2.581.153.364 Company Anak Perusahaan 4.315.620.643 4.274.276.496 Subsidiaries Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 7.158.504.591 6.855.429.860 Total prepaid income tax

Hutang pajak penghasilan Income tax payable Perusahaan 156.205.949 221.445.209 Company Anak Perusahaan 3.253.205.883 3.745.924.217 Subsidiaries Jumlah hutang pajak penghasilan 3.409.511.832 3.967.369.426 Total corporate tax payable \

Perusahaan akan melaporkan jumlah penghasilan kena pajak untuk tahun 2010 dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Tahunan (SPT) Perusahaan yang akan disampaikan ke Kantor Pajak. Perusahaan telah melaporkan jumlah penghasilan kena pajak tahun 2009 dalam SPT yang disampaikan ke Kantor Pajak.

The Company will report the taxable income for 2010 in the Company’s Annual Income Tax Return (SPT) to be submitted to the Tax Office. The Company had reported the taxable income for 2009 in the SPT submitted to the Tax Office.

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income tax benefit (expense) which are computed using the applicable tax rate are 25% for income before income tax, with income tax benefit (expense) as reported in the consolidated statements of income for the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut Income before income tax benefit (expense) laporan laba rugi konsolidasi 50.415.707.507 53.523.867.502 per consolidated statements of income Dikurangi: Less: Laba sebelum pajak Income before income tax penghasilan Anak Perusahaan (38.418.947.917) (36.799.163.842 ) of Subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax attributable Perusahaan 11.996.759.590 16.724.703.660 to the Company

Beban pajak penghasilan Perusahaan Income tax expense using the applicable dengan tarif pajak yang berlaku 2.999.189.898 4.682.917.025 tax rate of the Company Dampak penurunan tarif pajak - bersih - 553.094.495 Impact of the decrease in tax rate - net Pengaruh pajak atas beda tetap Tax effect on permanent differences pada tarif pajak yang berlaku (226.257.219) (1.720.583.872) with prevailing tax rate Beban pajak penghasilan Income tax expense Perusahaan 2.772.932.679 3.515.427.648 Company Anak perusahaan 7.568.826.526 6.833.832.265 Subsidiaries Beban pajak penghasilan per Income tax expense per laporan laba rugi konsolidasi 9.983.694.113 10.349.259.913 consolidated statements of income









47


Pajak Penghasilan - Pajak Kini (lanjutan) Income Tax – Current (continued)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:

2010 2009 Perusahaan Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Kewajiban imbalan kerja karyawan 2.769.486.876 2.756.733.482 Estimated liability for employees’ benefit Penyusutan aset tetap 786.719.475 504.013.622 Depreciation of property and equipment Rugi belum direalisasi atas pemilikan efek 26.396.252 111.382.058 Unrealized loss on marketable securities Penyisihan piutang tak tertagih 39.876.327 24.092.399 Provision for doubtful account Anak Perusahaan 514.903.306 678.229.714 Subsidiaries Jumlah 4.137.382.236 4.074.451.275 Total Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities Anak Perusahaan 106.572.496 628.966.122 Subsidiaries

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, berpendapat bahwa aset dan kewajiban pajak tangguhan di atas dapat direalisasikan pada periode mendatang.

The Company and Subsidiraries’ management believes the deferred tax assets and liabilities above can be realized in the future.

16. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 16. UNEARNED REVENUES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009

Uang muka tamu 13.162.122.055 14.693.298.329 Advance from customers Lain-lain 2.763.181.479 1.775.948.461 Others Jumlah 15.925.303.534 16.469.246.790 Total

Uang muka tamu merupakan uang muka yang diterima oleh Perusahaan dan HJW, Anak Perusahaan, dari pelanggan atas sewa pakai kamar hotel.

Advance from customers represent advances received by the Company and HJW, Subsidiary for rental of hotel room unit.









48

17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 17. LONG-TERM BANK LOANS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2010 2009

Perusahaan Company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 36.462.738.870 41.762.738.870 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Anak Perusahaan Subsidiaries PT Bank CIMB Niaga Tbk 43.844.671.280 38.925.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 80.307.410.150 80.687.738.870 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Less current portion of long-term loan Perusahaan Company PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.100.000.000 5.300.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Anak Perusahaan Subsidiaries PT Bank CIMB Niaga Tbk 7.300.000.000 5.400.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk Bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun 13.400.000.000 10.700.000.000 Current portion of long-term loan Bagian jangka panjang 66.907.410.150 69.987.7 38.870 Long-term portion

a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), terdiri dari:

a. Bank loan obtained by the Company from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), consist of:

i. Kredit Investasi Refinancing, diperoleh pada

tanggal 15 Juli 2008 yang digunakan untuk keperluan pelunasan pinjaman dari PT Bank Resona Perdania dan Victoria Securities International Corp., dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp24.900.000.000. Pinjaman ini akan diangsur dalam periode 3 bulanan yang dimulai pada tanggal 23 September 2008 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,50% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya dan dijamin dengan beberapa hak atas tanah dan Bangunan Hotel Jayakarta Jakarta milik Perusahaan dengan bukti kepemilikan HGB No.146, 147 dan 211 (Catatan 10).

i. Refinancing Investment Credit, obtained on July 15, 2008 which used for settlement of loan obtained from PT Bank Resona Perdania and Vitcoria Securities International Corp., with maximum credit facility amounting to Rp24,900,000,000. This loan is payable every 3 months that started on September 23, 2008 until December 23, 2015. This loan bears interest at 11.50% per year and payable monthly on 23rd and secured by the Company’s landrights’ and Jayakarta Hotel Jakarta building with ownership of HGB No.146, 147 and 211 (Note 10).









49

17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

ii. Kredit Investasi Renovasi, diperoleh pada tanggal 15 Juli 2008 yang digunakan untuk keperluan renovasi Hotel Jayakarta Jakarta, dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp12.500.000.000. Pinjaman ini akan diangsur dalam periode 3 bulanan yang dimulai pada tanggal 23 September 2008 sampai dengan tanggal 23 Desember 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,50% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya dan dijamin dengan beberapa hak atas tanah dan Bangunan Hotel Jayakarta Jakarta milik Perusahaan dengan bukti kepemilikan HGB No.146, 147 dan 211 (Catatan 10).

ii. Renovation Investment Credit, obtained on July 15, 2008 which used for renovation purpose of Jayakarta Hotel Jakarta, with maximum credit facility amounting to Rp12,500,000,000. This loan is payable every 3 months that started on September 23, 2008 until December 23, 2015. This loan bears interest at 11.50% per year and payable monthly on 23rd and secured by the Company’s landrights’ and Jayakarta Hotel Jakarta building with ownership of HGB No.146, 147 and 211 (Note 10).

iii. Kredit Investasi, diperoleh tahun 2006

dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp15.600.000.000. Pinjaman ini akan diangsur dalam periode 3 bulanan dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 16% per tahun dan dibayarkan pada tanggal 23 setiap bulannya.

iii. Investment credit, obtained in 2006 with maximum credit facility amounting to Rp15,600,000,000. This loan is payable every 3 months and will due on December 31, 2012. This loan bears interest at 16% per year and payable monthly on 23rd.

Atas pinjaman ini, Perusahaan memberikan jaminan sebagai berikut: • Bangunan Hotel Jayakarta Bandung

milik Perusahaan seluas 4.396 m2 yang terdiri dari 75 unit kamar (Catatan 10).

• Sebidang tanah dengan Hak Guna Bangunan atas nama Perusahaan seluas 10.000 m2 yang terletak di Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat, berikut bangunan Hotel Jayakarta Bandung seluas 4.717 m2 yang terdiri dari 138 unit kamar (Catatan 10).

This loan was secured by following collaterals: • The Company’s Jayakarta Hotel

Bandung building of 4,396 sqm which consists of 75 room units (Note 10)

• An area of 10,000 sqm with HGB owned by the Company which located in Kecamatan Coblong, Bandung, Province of West Java, including the Jayakarta Hotel Bandung building of 4,717 sqm which consists of 138 rooms (Note 10).

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan telah melakukan pembayaran angsuran masing-masing sebesar Rp6.100.000.000 dan Rp2.000.000.000.

In 2010 and 2009, the Company has payment installment amounting to Rp6,100,000,000 and Rp2,000,000,000, respectively.

b. Pinjaman yang diperoleh HJW, Anak

Perusahaan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Niaga), terdiri dari:

b. Bank loan that obtained by HJW, a Subsidiary from PT Bank CINB Niaga Tbk (Niaga), consist of:









50

17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

i. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus yang diperoleh pada tanggal 25 September 2008 dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp28.000.000.000. Pinjaman ini akan diangsur dalam periode 3 bulanan setiap tanggal 30 sampai dengan tanggal 30 September 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun dan dijamin dengan beberapa hak atas tanah berikut bangunan Hotel Jayakarta Bali milik HJW, Anak Perusahaan dengan bukti kepemilikan HGB No.214, 215, 217, 220, 237 dan 296 serta fidusia atas piutang dagang sebesar Rp5.800.000.000 (Catatan 6 dan 10), sesuai dengan akta notaris No.66 dari notaris Putut Mahendra, S.H., pada tanggal yang sama.

i. Special Transaction Credit Facility that obtained on September 25, 2008 with maximum credit facility amounting to Rp28,000,000,000. This loan is payable every 3 months on 30rd until September 30, 2016. This loan bears interest at 11.5% per year and secured by HJW’s landrights’ including Jayakarta Hotel Bali building with ownership of HGB No.214, 215, 217, 220, 237 and 296 also fiduciary transfer of trade receivables amounting to Rp5,800,000,000 (Notes 6 and 10), in accordance with notarial deed No. 66 of Putut Mahendra, S.H., on the same date.

ii. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus II yang

diperoleh pada tanggal 25 September 2008 dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp23.000.000.000. Pinjaman ini akan diangsur dalam periode 3 bulanan setiap tanggal 30 sampai dengan tanggal 30 December 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun dan dijamin dengan beberapa hak atas tanah berikut bangunan Hotel Jayakarta Bali milik HJW, dengan bukti kepemilikan HGB No.214, 215, 217, 220, 237 dan 296 serta fidusia atas piutang dagang sebesar Rp5.800.000.000 (Catatan 6 dan 10), sesuai dengan akta notaris No.66 dari notaris Putut Mahendra, S.H., pada tanggal yang sama.

ii. Special Transaction II Credit Facility that obtained on September 25, 2008 with maximum credit facility amounting to Rp23,000,000,000. This loan is payable every 3 months on 30rd until December 30, 2016. This loan bears interest at 11.5% per year and secured by HJW’s landrights’ including Jayakarta Hotel Bali building with ownership of HGB No.214, 215, 217, 220, 237 and 296 also fiduciary transfer of trade receivables amounting to Rp5,800,000,000 (Notes 6 and 10), in accordance with notarial deed No. 66 of Putut Mahendra, S.H., on the same date.









51

18. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 18. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEES’ BENEFITS

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan HJW, Anak Perusahaan mencatat cadangan imbalan kerja karyawan masing-masing sebesar Rp2.200.730.117 dan Rp4.422.533.188 , sehingga saldo kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp19.447.636.629 dan Rp17.246.906.512. Perusahaan dan HJW mengakui estimasi kewajiban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13/2003 dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”. Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan penilaian dari PT Pointera Aktuarial Strategis, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing tertanggal 11 February 2011 dan 10 Maret 2010.

In 2009 and 2008, the Company and HJW, a Subsidiary, recorded provision for employees’ benefit amounting to Rp2,200,730,117 and Rp4,422,533,188 , respectively. The balance of estimated liabilities for employees’s benefit as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp19,447,636,629 and Rp17,246,906,512, respectively. The Company and HJW, recognized the estimated liability for employees’ benefit under Law No. 13/2003 and recorded in accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004) ”Employees’ Benefits”. In 2010 and 2009, the Company recorded estimated liabilites for employees’ benefit in accordance with actuarial valuation from PT Pointera Aktuarial Strategis, independent actuary, based on its report dated February 11, 2011 and March 10, 2010, respectively.

Pada tahun 2010 dan 2009, HJW mencatat kewajiban imbalan kerja karyawan berdasarkan penilaian dari PT Pointera Aktuarial Strategis, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing tertanggal 11 Februari 2011 dan 10 Maret 2010, JRI dan BRB belum mencatat kewajiban imbalan kerja, karena JRI dan BRB masih dalam tahap pengembangan dan belum memiliki karyawan tetap sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

In 2010 and 2009, HJW recorded estimated liabilites for employees’ benefit in accordance with actuarial valuation from PT Pointera Aktuarial Strategis, independent actuary, based on its report dated February 11, 2011 and March 10, 2010, respectively while JRI and BRB not yet recorded estimated liabilities for employees’ benefit, because JRI and BRB still in development stage and do not have permanent employees as of December 31, 2010.

Asumsi-asumsi yg digunakan pada tahun 2010 dan 2009, sebagai berikut:

The assumptions used in 2010 and 2009, are as follows :

Tingkat diskonto 11% per tahun pada tahun 2010 and 2009 /

11% per year in 2010 and 2009 Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 12% per tahun untuk unit Jakarta dan 10% per tahun untuk unit lainnya pada

tahun 2010 dan 2009/ 12% per year for Jakarta unit and

10% per year for other units in 2010 and 2009

Salary increase

Usia pensiun 55 tahun pada tahun 2010 dan 2009/ 55 years in 2010 and 2009

Retirement age

Tingkat kematian Tabel mortalita Indonesia 1999 pada tahun 2010 dan 2009/

The 1999 Indonesia’s mortality table in 2010 and 2009

Mortality Rate

Metode penilaian Metode Projected Unit Credit pada tahun 2010 dan 2009/

Projected Unit Credit Method in 2010 and 2009

Valuation method









52

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan laporan PT EDI Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :

The composition of the Company’s share ownership as of December 31, 2010 and 2009 based on the reports provided by PT EDI Indonesia, the Share Administrator Bureau, are as follows:

Pemegang Saham/ Shareholders

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Shares Issued and Fully

Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

Jumlah/ Amount

PT Istana Kuta Ratu Prestige 78.109.654 60,21 39.054.827.000

PT Jayakarta Investindo 26.622.772 20,52 13.311.386.000

Lenawati Setiadi Pudjiadi 8.319.617 6,41 4.159.808.500

Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)/ Public (below than 5% each)

16.673.728

12,86 8.336.864.000

Jumlah/ Total 129.725.771 100,00 64.862.885.500

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Akun ini merupakan agio saham yang berasal dari

penawaran umum perdana sebesar Rp 1.340.000.000.

This account represents capital paid in excess of par value arise from the intial public offering amounted to Rp 1,340,000,000.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan tanggal 7 Juni 1995 yang telah diaktakan dengan akta notaris No.96 pada tanggal yang sama oleh notaris Diah Retnasari, S.H., diputuskan bahwa Perusahaan memberikan bonus saham sebesar 1 lembar saham kepada setiap pemilik 20 lembar saham dengan total pembagian bonus saham sebesar Rp1.188.000.000. Pembagian bonus saham ini mengakibatkan saldo agio saham sejak tanggal 31 Desember 1995 menjadi Rp152.000.000.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting on June 7, 1995 which notarized by notarial deed No. 96 of Diah Retnasari, S.H., at the same date, the shareholder approved to distribute the bonus shares of 1 share to each shareholders that have 20 shares with totalling the bonus shares distribution of Rp1,188,000,000. The distribution of this bonus shares resulting balance of additional paid-in capital, since December 31, 1995 become Rp152,000,000.

21. SALDO LABA 21. RETAINED EARNINGS Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 27 Mei 2010, dan telah diaktakan dengan akta notaris No.61 pada tanggal yang sama oleh notaris Fathiah Helmi, S.H., diputuskan bahwa penetapan penggunaan laba Perusahaan tahun 2009 adalah pembagian deviden sebesar Rp7.783.546.260 untuk 129.725.771 lembar saham atau Rp60 per saham, pembentukan dana cadangan sebesar Rp100.000.000 serta pembagian tantiem kepada dewan komisaris dan direksi sebesar-besarnya 10 % dari laba bersih tahun buku 2009.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting on May 27, 2010 which notarized by notarial deed No.61 of Fathiah Helmi, S.H., at the same date, the shareholders approved that the allocation of the Company’s profit in 2009 were allocated to distribution of dividend amounting to Rp7,783,546,260 for 129,725,771 shares or Rp60 per share, appropriation for general reserve fund amounting to Rp100,000,000 and paid of compensation benefits to boards of commissioners and directors at maximum of 10% from 2009 net income.









53

21. SALDO LABA (lanjutan) 21. RETAINED EARNINGS (continued) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Perusahaan yang diadakan pada tanggal 18 Mei 2009, dan telah diaktakan dengan akta notaris No.46 pada tanggal yang sama oleh notaris Fathiah Helmi, S.H., diputuskan bahwa penetapan penggunaan laba Perusahaan tahun 2008 adalah pembagian deviden sebesar Rp6.486.288.550 untuk 129.725.771 lembar saham atau Rp50 per saham, pembentukan dana cadangan sebesar Rp100.000.000 serta pembagian tantiem kepada dewan komisaris dan direksi sebesar-besarnya 10 % dari laba bersih tahun buku 2008.

Based on the Annual Shareholders’ General Meeting on May 18, 2009 which notarized by notarial deed No.46 of Fathiah Helmi, S.H., at the same date, the shareholders approved that the allocation of the Company’s profit in 2008 were allocated to distribution of dividend amounting to Rp6,486,288,550 for 129,725,771 shares or Rp50 per share, appropriation for general reserve fund amounting to Rp100,000,000 and paid of compensation benefits to boards of commissioners and directors at maximum of 10% from 2008 net income.

22. BEBAN USAHA –PERALATAN, PEMELIHARAAN DAN ENERGI

22. OPERATING EXPENSES–EQUIPMENT, MAINTENANCE AND ENERGY

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009 Listrik dan air 14.589.585.327 10.858.287.493 Electricity and water Bahan bakar 6.897.633.614 5.607.284.579 Fuel Perbaikan dan pemeliharaan 4.686.489.169 4.262.587.397 Repairs and maintenance Perlengkapan dan peralatan 1.466.364.627 1.150.640.984 Supplies and equipment

Jumlah 27.640.072.737 21.878.800.453 Total

23. BEBAN USAHA – PEMASARAN 23. OPERATING EXPENSES – MARKETING

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009 Iklan dan promosi 4.170.357.022 2.807.988.000 Advertisement and promotion Transportasi 737.164.382 879.898.659 Transportation Jamuan 269.392.553 350.570.943 Representation Cetakan dan perlengkapan kantor 171.726.759 140.847.506 Printing and office supplies Majalah dan koran 53.673.942 75.745.777 Magazine and newspaper Lain-lain (di bawah Rp50 juta) 893.297.911 577.794.098 Others (below Rp50 million)

Jumlah 6.295.612.569 4.832.844.983 Total 24. BEBAN USAHA – UMUM DAN ADMINISTRASI 24. OPERATING EXPENSES – GENERAL AND

ADMINISTRATIVE

Akun ini terdiri dari: This account consists of: 2010 2009 Pajak dan perijinan 955.254.321 892.532.463 Tax and permit Jamuan 378.786.469 200.353.099 Representation Transportasi 368.817.382 309.166.530 Transportation Telekomunikasi 363.370.283 319.205.784 Telecommunication Cetakan dan perlengkapan kantor 351.560.191 327.908.191 Printing and office supplies Komisi kartu kredit 294.880.897 313.686.414 Credit card commissions Piutang tak tertagih 159.505.309 532.854 Bad debt expense Lain-lain (dibawah Rp100 juta) 1.161.915.640 1.082.998.759 Others (below Rp100 million)

Jumlah 4.034.036.582 3.446.384.094 Total









54

25. LABA PER SAHAM DASAR 25. EARNING PER SHARE Laba usaha dan laba bersih per saham dasar

dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebagai berikut:

Operating profit and net income per share are computed based on the weighted average of outstanding shares during the years as follows:

2010 2009 Laba usaha 93.010.574.987 92.587.140.773 Income from operation Laba bersih 29.931.694.796 32.044.907.478 Net income Rata-rata jumlah lembar saham beredar 129.725.771 129.725.771 Weighted average of outstanding shares Laba usaha per saham 717 714 Income from operating per share Laba bersih per saham 231 247 Net income per share 26. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG

ASING 26. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCIES Pada tanggal 31 Desember 2010, aset moneter

Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam dolar AS adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries has monetary asset in US dollar as follows:

Ekuivalen Rupiah/

Rupiah Equivalent

Aset – kas dan setara kas dalam Asset - Cash and cash equivalents dolar Amerika Serikat ( $AS382.885) 3.442.520.618 In United States dollar (US$382,885)

Pada tanggal 25 Maret 2011, kurs tengah transaksi

Bank Indonesia adalah sebesar Rp8.708 terhadap 1 $AS. Jika aset moneter dalam Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah pada tanggal 25 Maret 2011, maka aset moneter akan turun sebesar Rp108.356.455.

On March 25, 2011, the transaction middle rate of Bank Indonesia amounting to Rp8,708 for US$ 1. If monetary asset in US Dollar as of December 31, 2010 are reflected to the Indonesian Rupiah using the middle rate on March 25, 2010, the monetary asset will decreased by Rp108,356,455.

27. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

Perusahaan dan HJW, Anak Perusahaan mengadakan perjanjian manajemen dengan PT Jayakarta Inti Management Corporation (JIMC), pihak hubungan istimewa, dimana JIMC bersedia untuk memberikan bantuan jasa manajemen dan keagenan dengan tugas-tugas sebagai berikut:

The Company and HJW, a Subsidiary, sign management agreement with PT Jayakarta Inti Management Corporation (JIMC), related party, in which JIMC is willing to provide agency and management consulting services with detail of works as follows :

a. Mengelola dan mengoperasikan hotel

berdasarkan prosedur operasional dan teknik manajemen yang dipergunakan oleh JIMC,

b. Mengembangkan kebijakan dan program pemasaran,

c. Menyusun sistem akuntansi dan pengendalian internal hotel,

d. Menetapkan semua harga, daftar harga, tarif dan daftar tarif.

a. Manage and operate the hotels in accordance with the operation procedures and management technique used by JIMC,

b. Develop marketing policies and programs, c. Arrange accounting system and internal control

for hotels, d. Determine all prices, list of prices, rate and list

of rate.









55

27. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan) 27. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Sebagai imbalannya, Perusahaan dan HJW berkewajiban membayar jasa insentif manajemen sebesar 2,5% dari laba usaha hotel, jasa manajemen sebesar 1% dari jumlah pendapatan departemental hotel dan jasa pemasaran sebesar 0,75% dari jumlah pendapatan departemental hotel. Jasa-jasa tersebut diatas diperhitungkan tiap bulannya.

As compensation, the Company and HJW obliged to pay incentive fee amounting to 2.5% from income from operation, management fee amounting to 1% from total departmental revenues and marketing fee amounting to 0.75% from total departmental revenues. Those fees are calculated on a monthly basis.

Perjanjian ini telah dimulai sejak tahun 1995 dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perpanjangan perjanjian. Perubahaan terakhir adalah pada tanggal 1 September 2010 dan akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2015.

The agreement starting on 1995 and has been changed and extended for several times. The last amendment on September 1, 2010 and will be expired on August 31, 2015.

28. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI

28. MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES

Perhitungan hak minoritas atas aset bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

The calculation of minority interest in net assers of consolidated subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

2010 2009 Hak minoritas awal tahun 28.699.384.751 20.997.184.640 Minority interest at the beginning of the year Bagian minoritas atas laba bersih Net income attributable to minority interest tahun berjalan 10.500.318.599 11.129.700.111 for current year Dividen (2.058.000.000) (3.427.500.000) Dividend Hak minoritas akhir tahun 37.141.703.350 28.699 .384.751 Minority interest at the end of the year


PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Des ember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)

PT PUDJIADI AND SONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


56

29. INFORMASI SEGMEN 29. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari kamar, makanan dan lain-lain. Divisi ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi persyaratan dalam Standar Akuntansi Keuangan.

Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company and Subsidiaries are managed and classified into business division, which consist of room, food and beverage and others. This division is used as the bases of reporting the primary segment information. The segmentation reported are comply with the Statements of Financial Accounting Standard. The Company’s and Subsidiaries’ segment information are as follows:

2010

Hotel Jayakarta Jakarta

Hotel Jayakarta Bandung

Hotel Jayakarta Anyer

Hotel Jayakarta Cisarua

Hotel Jayakarta Bali

Hotel Jayakarta Lombok

Hotel Jayakarta Yogyakarta Residence Bali

Lainnya/ Others

Elliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidated

Pendapatan Revenues

Kamar 19.808.123.837 21.232.956.326 6.891.881.918 2.544.031.367 38.758.940.781 12.144.676.961 10.482.749.804 10.948.152.914 - - 122.811.513.908 Rooms

Makanan dan minuman 12.798.240.265 11.457.664.760 5.723.201.253 1.185.719.095 20.976.668.574 9.231.556.406 7.422.959.277 - - - 68.796.009.630 Food and beverages

Lainnya 7.249.669.727 1.951.826.962 223.245.524 204.467.174 1.277.717.827 458.528.944 608.787.247 15.000.000 - - 11.823.309.204 Others

Jumlah 39.856.033.829 34.642.448.048 12.819.550.345 3.787.061.785 61.013.327.182 21.834.762.311 18.514.496.328 10.963.152.914 - - 203.430.832.742 Total

Hasil Segmen

Result of Segmen

Kamar 16.139.227.603 20.171.308.510 5.843.774.477 2.090.839.214 34.140.421.917 10.430.737.064 8.797.520.905 9.777.880.768 - - 107.391.710.458 Rooms

Makanan dan minuman 5.941.109.464 6.989.175.504 3.006.820.786 524.201.119 11.718.323.490 4.583.731.399 4.095.875.313 - - - 36.859.237.075 Food and beverages

Lainnya 2.565.348.393 (758.097.245) 109.618.110 47.920.492 370.285.206 229.729.252 414.529.828 15.000.000 - (1.174.667.895) 1.819.666.141 Others

Jumlah 24.645.685.460 26.402.386.769 8.960.213.373 2.662.960.825 46.229.030.613 15.244.197.715 13.307.926.046 9.792.880.768 - (1.174.667.895) 146.070.613.674 Total

Beban usaha (11.779.786.340) (7.683.105.771) (2.965.499.894) (1.033.377.720) (6.663.464.208) (6.037.665.423) (5.897.399.673) (2.196.193.801) (11.808.435.435) (3.004.889.578) (53.060.038.687) Operating expenses

Laba Usaha 12.865.899.120 18.719.280.998 5.994.713. 479 1.629.583.105 39.565.566.405 9.206.532.292 7.410.526.373 7.596.686.967 (11.808.435.435) 1.830.221.683 93.010.574.987 Income from operations

Penghasilan (Beban) lainnya (8.217.147.301) (4.748.626.525) (1.231.190.382) (169.968.501) (3.023.466.902) 604.756.549 (1.364.298.667) (149.970.432) (25.157.720.410) 862.765.091 (42.594.867.480) Other income (expenses)

Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan 4.648.751.819 13.970.654.473 4.76 3.523.097 1.459.614.604 36.542.099.503 9.811.288.841 6.046.227.706 7.446.716.535 (36.966.155.845) 2.692.986.774 50.415.707.507

Income (loss) before income tax expense

Beban pajak (9.983.694.113) Income tax expense

Beban yang tidak dapat dialokasi (10.500.318.599) Unallocated expenses

Laba Bersih Konsolidasi 29.931.694.795 Consolidated Net

Income






57

29. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 29. SEGMENT INFORMATION (continued)

2010 Hotel Jayakarta

Jakarta Hotel Jayakarta

Bandung Hotel Jayakarta

Anyer Hotel Jayakarta

Cisarua Hotel Jayakarta

Bali Hotel Jayakarta

Lombok Hotel Jayakarta

Yogyakarta Residence Bali Lainnya/ Others



Aset Segmen Segmen Assets Kamar, makanan dan

minuman 22.346.796.980 20.025.361.846 6.932.838.350 2.488.456.954 28.169.035.257 15.977.865.465 12.276.882.626 814.058.824 123.868.381.900 - 232.899.678.202 Rooms, Foods and

beverages Investasi pada perusahaan

asosiasi - - - - - - - - 93.940.308.889 (90.713.253.153) 3.227.055.736 Investment in associated

company

Aset tidak dapat dialokasi 13.594.349.232 34.136.036.621 20.401.690.143 9.930.829.302 150.388.089.929 3.465.761.929 2.133.854.629 2.762.358.910 (58.641.659.040) (92.973.360.991) 85.197.950.663 Unallocated assets

Jumlah Aset 35.941.146.212 54.161.398.467 27.334.52 8.493 12.419.286.256 178.557.125.186 19.443.627.394 14.410.737.255 3.576.417.734 159.167.031.749 (183.686.614.144) 321.324.684.601 Total Assets

Kewajiban segmen 12.176.729.196 3.118.634.468 1.327.255.090 401.208.389 5.544.931.183 2.081.012.371 2.114.225.451 742.911.152 2.400.898.280 - 29.907.805.580 Segment liabilities

Kewajiban tidak dapat dialokasi 48.273.609.555 9.273.123.198 1.200.330.519 498.722.603 36.333.581.897 19.364.886.686 26.730.721.730 1.162.383.596 (21.566.509.579) (1.991.310.798) 119.332.890.405 Unallocated liabilities

Jumlah Kewajiban 60.450.338.751 12.391.757.665 2.527.585.809 899.930.992 41.878.513.080 21.445.899.057 28.844.947.181 1.905.294.748 (19.165.611.299) (1.991.310.798) 149.187.344.986 Total Liabilities

Pengeluaran barang modal 3.600.100.752 974.252.810 1.087.021.753 945.004.228 903.632.225 1.402.484.283 26.000.000 70.515.871 18.436.636.066 - 27.445.647.989 Capital expenditures

Penyusutan 2.785.410.000 2.725.508.048 1.120.498.433 128.372.412 1.694.255.861 1.559.097.160 1.913.874.058 75.007.343 87.606.085 - 12.089.629.400 Depreciation

Arus Kas Operasi Cash Flows From

Operating Activities

Penerimaan dari pelanggan 39.856.033.829 34.642.448.048 12.819.550.345 3.787.061.785 61.013.327.182 21.834.762.311 18.514.496.238 10.963.152.914 25.825.919.757 - 229.256.752.499 Receipts from customers

Pembayaraan kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya (4.068.756.154) 1.507.383.181 (41.653.864) (464.592.882) (816.519.710) (349.290.787) 2.926.535.295 63.684.393 (15.460.578.837) - (16.703.789.364)

Payment to suppliers and other third parties

Lain-lain 5.715.517.016 (12.719.689.513 (5.295.651.109) (1.106.113.523) (35.408.462.321) (1.283.695.371) (54.447.904) (130.777.891) (104.470.196.430) - (154.753.517.045)) Others

Jumlah 41.502.794.891 23.430.141.717 7.482.245.373 2.216.355.380 3.517.469.939 20.201.776.153 21.386.583.719 10.896.059.416 (94.104.855.511) - 57.799.446.089 Total

Arus Kas Investasi Cash Flows From

Investing Activities

Perolehan aset tetap (3.600.100.752) (974.252.810) (1.087.021.753) (945.004.228) (903.632.225) (1.402.484.283) (26.000.000) (70.515.871) (11.695.438.002) - (20.704.449.924) Acquisition of property

and equipment

Hasil penjualan dan pembelian surat berharga - - - - - - - 2.573.481.261 - 2.573.481.261

Proceeds and sale of marketable securities

Lain-lain - - - - - - - - (3.764.272.753) - (3.764.272.753) Others

Jumlah ( 3.600.100.752) (974.252.810) (1.087.021.753) (945.004.228) (903.632.225) (1.402.484.283) (26.000.000) (70.515.871) (12.886.229.494) - (21.895.241.416) Total

Arus Kas Pendanaan Cash Flows From

Financing Activities

Perolehan hutang bank - - - - - - - - - - - Proceeds of bank loan

Pembayaraan hutang bank (6.300.000.000) (650.000.000) - - (550.000.000) - (550.000.000) - (8.054.643.774) - (16.104.643.774) Payment of bank loan

Pembayaraan dividen - - - - - - - - (7.783.546.260) - (7.783.546.260) Payment of dividend

Jumlah (6.300.000.000) (650.000.000) - - (550.000.000) - (550.000.000) - (15.838.190.034) (23.888.190.034) Total






58












Pendapatan Revenues

Kamar 18.564.173.319 18.491.098.865 5.848.659.311 2.304.578.074 35.476.722.786 10.034.262.200 9.900.923.564 9.299.839.900 - - 109.920.258.019 Rooms

Makanan dan minuman 11.855.860.272 10.661.050.716 5.098.074.656 1.147.197.866 22.141.168.317 8.888.346.284 7.115.532.546 - - - 66.907.230.657 Food and beverages

Lainnya 7.437.735.316 1.592.217.645 223.245.524 44.019.068 1.430.140.167 418.497.252 612.682.161 19.071.200 - - 11.777.608.333 Others

Jumlah 37.857.768.907 30.744.367.226 11.169.979.491 3.495.795.008 59.048.031.270 19.341.105.736 17.629.138.271 9.318.911.100 - - 188.605.097.009 Total

Hasil Segmen

Result of Segmen

Kamar 15.005.066.086 16.147.751.183 4.916.700.152 1.871.168.783 30.379.498.104 7.836.275.609 7.785.174.714 8.164.970.048 10.904.271 - 92.117.508.950 Rooms

Makanan dan minuman 6.037.789.087 6.797.529.292 2.500.737.543 501.130.611 13.822.153.091 5.026.101.468 3.998.088.646 - 46.156.151 - 38.729.685.889 Food and beverages

Lainnya 1.824.722.791 2.359.045.762 67.444.673 25.525.686 659.082.550 214.821.211 323.686.823 758.290 748.244.411 - 6.223.332.197 Others

Jumlah 22.867.577.964 25.304.326.237 7.484.882.368 2.397.825.080 44.860.733.745 13.077.198.288 12.106.950.183 8.165.728.338 805.304.833 - 137.070.527.036 Total

Beban usaha (8.692.681.943) (8.207.137.830) (2.380.129.516) (767.917.545) (13.993.781.729) (5.914.678.951) (5.555.525.364) (5.716.830.730) 6.745.297.346 - (44.483.386.262) Operating expenses

Laba Usaha 14.174.896.021 17.097.188.407 5.104.752. 852 1.629.907.535 30.866.952.016 7.162.519.337 6.551.424.819 2.448.897.608 7.550.602.179 - 92.587.140.774 Income from operations

Penghasilan (Beban) lainnya (7.957.607.701) (5.557.584.412) (1.986.015.919) (475.163.413) (5.571.132.364) (1.591.608.134) (2.838.546.771) (1.303.499.685) (11.323.812.088) (458.302.785) (39.063.273.272) Other income (expenses)

Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan 6.217.288.320 11.539.603.995 3.11 8.736.933 1.154.744.122 25.295.819.652 5.570.911.203 3.712.878.048 1.145.397.923 (3.773.209.909) (458.302.785) 53.523.867.502

Income (loss) before income tax expense

Beban pajak (10.349.259.913) Income tax expense

Beban yang tidak dapat dialokasi (11.129.700.111) Unallocated expenses

Laba Bersih Konsolidasi 32.044.907.478 Consolidated Net

Income






59












Aset Segmen Segmen Assets Kamar, makanan dan

minuman 18.278.040.826 21.532.745.027 6.891.184.486 2.023.864.072 27.352.515.547 15.628.574.678 15.203.417.921 877.743.217 108.407.803.063 - 216.195.888.837 Rooms, Foods and

beverages Investasi pada perusahaan

asosiasi - - - - - - - - 76.440.121.519 (73.828.014.813) 2.612.106.706 Investment in associated

company

Aset tidak dapat dialokasi 19.309.866.248 21.416.347.108 15.106.039.034 8.824.715.779 114.979.627.608 2.182.066.558 2.079.406.725 2.631.581.019 - (114.880.252.253) 71.649.397.826 Unallocated assets

Jumlah Aset 37.587.907.074 42.949.092.135 21.997.22 3.520 10.848.579.851 142.332.143.155 17.810.641.236 17.282.824.646 3.509.324.236 184.847.924.582 (188.708.267.066) 290.457.393.369 Total Assets

Kewajiban segmen 8.451.457.244 2.557.871.917 745.516.669 80.751.627 6.338.176.950 2.036.746.038 2.327.545.825 756.888.429 1.899.705.397 - 25.194.660.096 Segment liabilities

Kewajiban tidak dapat dialokasi 58.294.394.159 12.592.233.888 1.208.287.065 708.087.564 23.645.947.469 25.376.474.948 32.908.411.937 1.586.171.118 - (34.730.034.421) 121.589.973.727 Unallocated liabilities

Jumlah Kewajiban 66.745.851.403 15.150.105.805 1.953.803.734 788.839.191 29.984.124.419 27.413.220.986 35.235.957.762 2.343.059.547 1.899.705.397 (34.730.034.421) 146.784.633.823 Total Liabilities

Pengeluaran barang modal 4.369.893.239 708.167.087 855.779.391 164.882.268 1.193.564.772 273.913.693 16.498.712 120.647.590 31.109.261.817 - 38.812.608.569 Capital expenditures

Penyusutan 2.458.076.164 2.660.373.962 1.056.015.748 151.712.044 1.507.593.000 1.229.809.337 1.938.922.464 73.485.685 70.632.301 - 11.146.620.705 Depreciation

Arus Kas Operasi Cash Flows From

Operating Activities

Penerimaan dari pelanggan 37.614.039.881 31.021.363.473 10.906.496.589 3.158.732.723 57.546.245.838 19.314.683.272 17.603.148.770 9.440.004.221 - (1.169.920.582) 185.434.794.185 Receipts from customers

Pembayaraan kepada pemasok dan pihak ketiga lainnya (26.324.495.649) (14.842.498.588) (6.497.941.246) (1.898.078.990) (24.184.493.558) (9.197.786.211) (10.473.349.377) (3.624.933.311) - 11.968.889.903 (85.074.687.027)

Payment to suppliers and other third parties

Lain-lain (7.783.864.749) (11.298.414.483) (3.053.313.082) (990.945.773) (29.844.282.341) (9.817.602.944) (6.633.405.890) (5.448.250.424) - 19.727.563.434 (55.142.516.252) Others

Jumlah 3.505.679.483 4.880.450.402 1.355.242.261 269.707.960 3.517.469.939 299.294.117 496.393.503 366.820.486 30.526.532.755 45.217.590.906 Total

Arus Kas Investasi Cash Flows From

Investing Activi ties

Perolehan aset tetap (4.369.893.239) (708.167.087) (856.492.431) (164.882.268) (1.193.564.772) (273.913.693) (16.498.712) - (35.210.551.252) - (42.793.963.454) Acquisition of property

and equipment

Hasil penjualan dan pembelian surat berharga - - - - - - - - 17.484.427.974 - 17.484.427.974

Proceeds and sale of marketable securities

Lain-lain - - - - - - - - (11.800.288.547) - (11.800.288.547) Others

Jumlah (4.369.893.239) (708.167.087) (856.492.431) (164.882.268) (1.193.564.772) (273.913.693) (16.498.712) - (29.526.411.825) - (37.109.824.027) Total

Arus Kas Pendanaan Cash Flows From

Financing Activities

Perolehan hutang bank 9.843.572.703 - - - - - - - - - 9.843.572.703 Proceeds of bank loan

Pembayaraan hutang bank (2.719.572.703) (2.000.000.000) - - (3.712.500.000) - (1.562.500.000) - - - (9.994.572.703) Payment of bank loan

Pembayaraan dividen - - - - - - - - (6.459.328.295) - (6.459.328.295) Payment of dividend

Jumlah 7.124.000.000 (2.000.000.000) - - (3.712.500.000) - (1.562.500.000) - (6.459.328.295) (6.610.328.295) Total




KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal




For The Years Ended December 31, 2010 and 2009


60

30. INSTRUMEN KEUANGAN 30. FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai wajar instrumen keuangan adalah jumlah di mana instrumen tersebut dapat dipertukarkan atau diselesaikan antara pihak yang berpengetahuan dan bersedia dalam transaksi pasar yang wajar, selain dalam situasi likuidasi paksa atau dijual.

The fair value of a financial instrument is the amount at which the instrument could be exchanged or settled between knowledgeable and willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale situation.

Aset dan kewajiban keuangan lancar Instrumen keuangan lancar Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, hutang bank jangka pendek, hutang usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar, saldo dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. Nilai tercatat instrumen keuangan lancar Perusahaan dan Anak Perusahaan mendekati perkiraan nilai wajarnya dikarenakan jatuh tempo jangka pendek atas instrumen keuangan tersebut.

Current financial assets and liabilities The Company and subsidiaries current financial instruments consist of cash on hand and in banks, , trade receivables, short-term bank loan, trade and other payables, accrued expenses, balances with related parties, and current borrowings. The carrying values of the Company and subsidiaries current financial instruments approximate their fair value due to the short-term maturity of these financial instruments.

Perbandingan dengan kategori jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan kewajiban keuangan lancar pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

A comparison by category of carrying amounts and fair values of current financial assets and liabilities as of December 31, 2010 is set out below:

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair Value Aset Keuangan Financial Assets Kas dan setara kas 66.356.797.698 66.356.797.698 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 3.823.393.999 3.823.393.999 Short-term investment Piutang usaha 19.649.740.247 19.649.740.247 Trade receivables Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga 822.512.574 822.512.574 Third parties Pihak hubungan istimewa 122.452.217 122.452.217 Related parties Kewajiban Keuangan Financial Liabilities Hutang Accounts payable Usaha 7.976.185.441 7.976.185.441 Trade Lain-lain 3.748.205.249 3.748.205.249 Others Beban masih harus dibayar 6.006.316.605 6.006.316.605 Accrued expenses Pendapatan diterima di muka 15.925.303.534 15.925.303.534 Unearned revenues Hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang 66.907.410.150 66.907.410.150 Long-term bank loans










61

30. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

30. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar Nilai wajar hutang pembiayaan konsumen jangka panjang mendekati perkiraan nilai tercatatnya dikarenakan dikenakan suku bunga mengambang.

Non-current financial assets and financial liabilities

The fair value of long-term consumer financing payable approximate their carrying value as they bear floating interest rates.

Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai nominal dikurangi penurunan nilai.

It is not possible to determine the future effects a For other non-current financial instruments which are not stated at quoted market price and whose fair value cannot be reliably measured without incurring excessive costs, they are carried at their nominal amounts less any impairment losses.

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Instrumen keuangan pokok Perusahaan dan Anak Perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan hutang usaha, terutama berasal langsung dari operasi Perusahaan, hutang bank jangka pendek dan hutang pembiayaan konsumen. Aset dan kewajiban keuangan lainnya Perusahaan dan Anak Perusahaan termasuk hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

The Company and Subsidiaries principal financial instruments comprise cash on hand and in banks, trade receivables and trade payables, mostly arising directly from their operations, short-term bank loan and consumer financing payable. The Company and Subsidiaries other financial assets and liabilities include other payables, accrued expenses and balances with related parties.

Itu adalah dan selalu merupakan kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan bahwa instrumen keuangan tidak diperdagangkan.

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Perusahaan secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan. Direksi mereview dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Perusahaandan Anak Perusahaan, yang dirangkum di bawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan.

a. Risiko kredit

Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang memiliki potensi konsentrasi secara signifikan risiko kredit pada dasarnya terdiri dari kas dan bank dan piutang usaha. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan kredit dan prosedur untuk memastikan berlangsungnya evaluasi kredit dan pemantauan akun secara aktif.

It is and has been the Company and Subsidiaries policy that no trading in financial instruments shall be undertaken

The main risks arising from the Company and Subsidiaries financial instruments are credit risk, foreign currency risk and liquidity risk. The Company and Subsidiaries overall risk management objectives are to effectively manage these risks and minimize potential adverse effects on their financial performance. The Board of Directors reviews and agrees with the policies for managing each of these risks, as well as economic risks and business risks of the Company and Subsidiaries which are summarized below, and also monitors the market price risks arising from all financial instruments.

a. Credit risk The financial assets that potentially subject the Company and Subsidiaries to significant concentrations of credit risk consist principally of cash on hand and in banks and trade receivables. The Companyand subsidiaries has in place credit policies and procedures to ensure the ongoing credit evaluation and active account monitoring.










62

31. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit Perusahaan dan Anak Perusahaan timbul dari kegagalan bayar pihak lain, dengan risiko maksimum sama dengan jumlah tercatat instrumen tersebut. Pada tanggal neraca konsolidasi, tidak terdapat konsentrasi risiko kredit secara signifikan. Risiko kredit maksimum Perusahaan untuk komponen dalam neraca pada tanggal 31 Desember 2010 adalah nilai tercatat seperti yang diilustrasikan dalam Catatan 6 atas laporan keuangan.

The Company and Subsidiaries exposure to credit risk arise from default of other parties, with maximum exposure equal to the carrying amount of these instruments. At the consolidated balance sheet date, there were no significant concentrations of credit risk.

The Company’s maximum exposure to credit risk for the components of the consolidated balance sheets as of December 31, 2010 is the carrying amounts as illustrated in Note 6 of the consolidated financial statements.

b. Risiko mata uang asing

Perusahaan dan Anak Perusahaan terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Rupiah Indonesia dan Dolar Amerika Serikat pada biaya-biaya tertentu, aset dan kewajiban yang timbul dari operasi sehari-hari.

b. Foreign currency risk

The Company and Subsidiaries is exposed to foreign currency exchange rate movements primarily in Indonesian Rupiah and United States Dollar on certain expenses, assets and liabilities which arise from daily operations.

c. Risiko likuiditas

Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan dan Anak Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya.

c. Liquidity risk

Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on timely basis. The Company and Subsidiaries maintains a balance between continuity of accounts receivable collection and flexibility through the use of bank loans and other borrowings.

d. Manajemen modal

Tujuan Perusahaan dan Anak ketika mengelola modal adalah: - Mempertahankan basis modal yang kuat

sehingga dapat mempertahankan kepercayaan investor, kreditur dan pasar.

- Mempertahankan kelangsungan pembangunan usaha di masa depan.

d. Capital management

The Company and Subsidiaries objectives when managing capital are: - To maintain a strong capital base so as to

maintain investor, creditor and market confidence.

- To sustain future development in the business.

32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI 32. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan

bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.

The management of the Company and Subsidiaries are responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 25, 2011.

akuntan publik - public accountantpudjiadiandsons.co.id/files/annual_report_2010.pdf · di akhir...

Documents