akumulasi- radiofosfor 32p pada tanaman kacang

12
AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L) M~NURUT F ASE PERTUMBUHAN- NYA T. Sugiyanto*, M. Darussalam*, dan M.M. Muhadjir** ABSTRAK - ABSTRACT AKUMULASI RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG MERAH (phaseolus vulgaris L) MENURUT FASE PERTUMBUHANNY A. Unsur fosfor sangat penting dalam menentukan daya produksi tanaman pertanian, sedang kapasitas pupuk fosfat tidak mencukupi kebutuhan dan batuan yang kaya akan fosfor sulit diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyerapan dan akumulasi unsur fosfor dalam berbagai organ tanaman serta menen- tukan waktu pemupukan yang tepat agar absorpsi unsur terse but yang paling banyak pada tanaman kacang merah. Tanaman kacang merah pada beberapa fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif, fase berbunga, dan fase berbuah masing-masing berumur 2, 4, dan 8 minggU diberi radiofosfor 32p dengan interval waktu 1 sampai 6 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa fase berbunga memerlukan unsur fosfor paling banyak, diikuti fase vegetatif, dan fase berbuah paling rendah untuk pertumbuhannya. Efisiensi penyerapan yang tertinggi oleh tanaman kacang merah untuk fase vegetatif dan fase berbun~ terdapat pada hari keempat, sedang fase berbuah pada hari kedua sejak pemberian radiofosfor 2p. RADIOPHOSPHORUS 32p ACCUMULATION IN THE BEAN PLANT (Phaseolus vulgaris L) DURING THE GROWTH STADIA. Phosphorus (P) was an essential element dealing with the determination of crop yield in agroplant, whereas the production capacity of phosphate manure is unsufficient and the phosphate rich deposit is hardly available. The goal of the experiment was to study the uptake and accumulation of 3 2p in various organs of plant on one side and to determine the proper manuring periods to achieve the efficient uptake of 32p on the other side. The plants of various growth stadia i.e. vegetative, blooming, and fruit bearing plant at the age of 2,4, and 8 weeks respectively were treated with radiophosphorus 32p within time interval 1 - 6 days. The results of the experiment have shown that phosphorus (P) was mostly required by the plant in bloomi~ stadia, and followed by the vegetative and fruit bearing individuals. The most efficient 2p uptake by the vegetative and blooming plants was performed on the fourth day after treatment, while the fruit bearing plant has reached the situation on the second day post treatment. PENDAHULUAN Tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L) merupakan jenis tanaman yang sudah banyak dikenal dan ditanam secara merata. Tanaman ini berasal dari dataran tinggi Meksiko (3), kemudian dibawa ke Eropa pada abad ke 16 oleh orang-orang Spanyol dan Portugis. Kacang merah muda dimakan sebagai lalap dan sesudah tua sebagai sayur serta merupakan sumber makanan yang berprotein tinggi (5). * Pusat Penditian Teknik Nuklir, BATAN ** FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung 267

Upload: doanthien

Post on 12-Jan-2017

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

MERAH (Phaseolus vulgaris L) M~NURUT FASE PERTUMBUHAN­NYA

T. Sugiyanto*, M. Darussalam*, dan M.M. Muhadjir**

ABSTRAK - ABSTRACT

AKUMULASI RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG MERAH (phaseolus

vulgaris L) MENURUT FASE PERTUMBUHANNY A. Unsur fosfor sangat penting dalammenentukan daya produksi tanaman pertanian, sedang kapasitas pupuk fosfat tidak mencukupikebutuhan dan batuan yang kaya akan fosfor sulit diperoleh. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui penyerapan dan akumulasi unsur fosfor dalam berbagai organ tanaman serta menen­tukan waktu pemupukan yang tepat agar absorpsi unsur terse but yang paling banyak padatanaman kacang merah. Tanaman kacang merah pada beberapa fase pertumbuhan, yaitu fasevegetatif, fase berbunga, dan fase berbuah masing-masing berumur 2, 4, dan 8 minggU diberiradiofosfor 32p dengan interval waktu 1 sampai 6 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwafase berbunga memerlukan unsur fosfor paling banyak, diikuti fase vegetatif, dan fase berbuahpaling rendah untuk pertumbuhannya. Efisiensi penyerapan yang tertinggi oleh tanaman kacang

merah untuk fase vegetatif dan fase berbun~ terdapat pada hari keempat, sedang fase berbuahpada hari kedua sejak pemberian radiofosfor 2p.

RADIOPHOSPHORUS 32p ACCUMULATION IN THE BEAN PLANT (Phaseolus vulgaris

L) DURING THE GROWTH STADIA. Phosphorus (P) was an essential element dealing withthe determination of crop yield in agroplant, whereas the production capacity of phosphatemanure is unsufficient and the phosphate rich deposit is hardly available. The goal of theexperiment was to study the uptake and accumulation of 3 2p in various organs of plant on oneside and to determine the proper manuring periods to achieve the efficient uptake of 32p on theother side. The plants of various growth stadia i.e. vegetative, blooming, and fruit bearing plantat the age of 2,4, and 8 weeks respectively were treated with radiophosphorus 32p within timeinterval 1 - 6 days. The results of the experiment have shown that phosphorus (P) was mostly

required by the plant in bloomi~ stadia, and followed by the vegetative and fruit bearingindividuals. The most efficient 2p uptake by the vegetative and blooming plants wasperformed on the fourth day after treatment, while the fruit bearing plant has reached thesituation on the second day post treatment.

PENDAHULUAN

Tanaman kacang merah (Phaseolus vulgaris L) merupakan jenis tanaman yangsudah banyak dikenal dan ditanam secara merata. Tanaman ini berasal dari dataran

tinggi Meksiko (3), kemudian dibawa ke Eropa pada abad ke 16 oleh orang-orangSpanyol dan Portugis. Kacang merah muda dimakan sebagai lalap dan sesudah tuasebagai sayur serta merupakan sumber makanan yang berprotein tinggi (5).

* Pusat Penditian Teknik Nuklir, BATAN** FMIPA, Universitas Padjadjaran, Bandung

267

Page 2: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Untuk mendapatkan hasil yang optimal selama pertumbuhannya, perlu kondisi

ynng optimal yanK dapat dicapai diantaranya dcngan pcmupukan. Pemupukanmerupakan tindakan pemasukan zat hata dengan maksud menambah zat haratersebut pada tanaman agar hasil produksinya sesuai dengan yang diharapkan.

Unsur fosfor merupakan salah satu unsur hara penting yang sangat dibutuhkanoleh tanaman. Efisiensi pengambilan fosfor dari pupuk fosfat melalui tanah relatifkeeil, sebab di dalam tanah fosfat mengalami fiksasi sehingga sebagian besar menjaditidak larut dan tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Besar kecilnya efisiensi serapini tergantung pada berbagai maeam faktor, di antaranya jenis dan sifat pupuk yangdiberikan, jenis tanah, eara penempatan pupuk, waktu pemupukan dan faktorlingkungan (1).

Tanaman yang kekurangan unsur fosfor akan lambat menjadi dewasa danterutama lambat dalam pembungaan dan pertumbuhan bunganya, sehingga banyakbiji yang hampa.

Pada tanaman muda, kekurangan unsur fosfor ini ditandai oleh warna hijau tuayang bertendensi violet pada 'daunnya (4).

Unsur fosfor sangat mudah diikat oleh partikel tanah. Jumlah fosfor dalamtumbuhan hanya sekitar 0,2 - 0,8 % dari berat kering (2). Fosfor yang terdapatdalam tanah dapat berupa fosfor organik atau anorganik dan keduanya merupakansumber P yang penting bagi tumbuhan. Teknik perunut menggunakan radioaktiftelah banyak dipakai untuk memeeahkan berbagai masalah dalam kehidupan tanam­an atau hewan. Penelitian dengan radiofosfor 32p telah banyak dilaku-kan SUGI­YANTO dkk. (7) mempelajari penyerapan fosfor pada berbagai pH tanah olehtanaman kedele varitas Orba. Dalam penelitian terse but disimpulkan bahwapenyerapan fosfor melalui daun lebih besar dari pada melalui akar. Penyerapanfosfor oleh tanaman kaeang hijau pada fase berbunga paling besar dibandingkandengan fase pertumbuhan lainnya (8).

Maksud dari pereobaan ini ialah untuk mempelajari penyerapan dan akumulasiunsur fosfor pada organ-organ tanaman untuk berbagai fase pertumbuhan denganinterval waktu yang telah ditentukan.

BAHAN DAN TATAKERJA

Dalam penelitian ini digunakan biji kacang merah (Phaseo/us vulgaris L) varitaslokal Garut. Biji kacang merah ini diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman PanganLembang.

Biji kaeang merah yang akan ditanam dipilih yang kira-kira sarna besar, segar dansehat. Biji tersebut direndam dalam air suling selama 24 jam, kemudian ditanamdalam pot plastik bergaris tengah 30 em yang berisi tanah jenis latosol yang diambildisekitar laboratorium Biologi PPTN. Dalam penelitian ini digunakan perunut 32p

dengan aktivitas 25 uCi/ml berupa larutan NaH232PC4 (natrium ortofosfat).Tanaman dikelompokkan dalam tiga fase pertumbuhan yaitu fase sebelum

berbunga (fase vegetatif), fase berbunga, dan fase berbuah, masing-masing berumur

2, 4 dan 8 rninggu. Pemberian 32p pacta tanaman dilakukan dengan eara memasuk­kan larutan radiofosfor ke dalam kapsul gelatin dengan aktivitas 25 uCi/ml pot.

268

Page 3: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Kapsul diletakkan di tengah-tengah pot dengan kedalaman kira-kira 5 cm dari ataspermukaan tanah.

Setelah 1, 2, 3,4, 5, dan 6 hari sejak pemberian isotop secara berturut-turutuntuk setiap fase pertumbuhan, tanaman dipanen serta organ akar, batang, daun,bunga, dan buah dicacah.

Hasil penelitian dihitung menurut Rancangan Acak Kelompok dengan PolaPerhitungan Faktorial. Sebagai perlakuannya adalah fase pertumbuhan dan haripengambilannya dengan pengulangan sebanyak 5 kali.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dinyatakan dengan cacahan masing-masing organ tanaman,yaitu : akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hasil penelitian ini dianalisis secarapositif dengan rancangan percobaan acak kelompok dengan pola perhitungan fak­torial (9) yang terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam log X.

Cacahan radiofosfor 32p dalam akar pada fase vegetatif, fase berbunga dan faseberbuah memperlihatkan adanya perbedaan yang nyata, demikian pula waktupemberian isotop mempengaruhi penyerapan yang diuji menu rut uji Duncan padataraf 5% (Tabell).

Tabcll. Hasil uji beda rata-rata perlakuan fase pertumbuhan tanaman kacang merah terhadapeaeahan akar (epm/g).

Fase pertumbuhan

VegetatifBerbungaBerbuah

Rata-rata cacahan

Keterangan : Huruf di bclakangangka,jika sama menunjukkan tidak berbeda nyata taraf 50/a.

Tabcl 2. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p (oari) terhadapcacahan akar (epm/g).

Lama pemberian (hari ke)

IIIIIIIVVVI

Rata-rata cacahan

3,11 b

3,20ab3,21 ab

3,35a3,13b3,06b'

Keterangan Hurof di bclakang angka, jika sarna menujukkan tidak berbeda nyata padataraf 5%.

269

Page 4: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Tabel I menunjukkan bahwa pengaruh fase pertumbuhan tanaman, memberi-

[~~~~f~ru~J~I~~I~m~I~I~~~i~~~~"~"rt~o~m~nk~~n~merah, temtamapada fase berbunga menunjukkan angka cacahan yang paling besar dan berbedanyata dengan fase vegetatif maupun fase berbuah. Hal ini berarti bahwa pada faseberbunga, tanaman sangat memerlukan unsur fosfor untuk pertumbuhannya. Unsurfosfor penting dalam proses pembentukan bunga dan buah. Selain itu fosfor terda­pat pada semua jaringan muda yang masih membelah di dalam bunga dan buah (6).

Pada Tabel 2 terlihat bahwa pengaruh lama pemberian radiofosfor 32p (hari)memberikan pengaruh nyata terhadap cacahan akar, terutama pada hari keempatmenunjukkan angka cacahan yang paling besar dan tidak berbeda nyata dengan harikedua dan ketiga, tetapi berbeda nyata dengan hari kesatu kelima dan keenam.Dengan dernikian pada hari keempat, akar paling optimal menyerap unsur fosforuntuk perkembangannya. Sedangkan pada hari keenam penyerapan unsur fosforpaling sedikit. Kemungkinan unsur fosfor terse but telah diangkut ke organ lain yangmemerlukannya.

Untuk mengetahui pada fase dan hari pengamatan yang mana terdapat cacahanakar terbesar, dapat dilihat dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhan denganlama pemberian (hari) terhadap cacahan akar.

Tabd 3. Hasil uji int~raksi antara fas~ p~rtumbuhan tanaman d~ngan hari p~ngamatan t~rha­

dap cacahan akar (cpm/g).

Hari ke Fase pertumbuhan tanaman

IIIIIIIVV

VI

Vegetatif

3,16b3,12c3,29ab3,42ab3,17bc2,6gc

Berbunga

3,3oab3 ,3 2ab

3,30ab3,S3a3,28ab3,36ab

Berbuah

2,89c3,lSc3,03c3,llc2,93c3,12c

K~t~rangan Huruf di bdakang angka, jika sarna m~nunjukkan tidak b~r~da nyata padataraf 5%.

Pada Tabel 3 terlihat bahwa cacahan akar terbesar terdapat pada hari keempatsaat berbunga. Depgan demikian pada hari keempat saat fase berbunga, akar tanam­an kacang merah paling optimal menyerap unsur fosfor, sedang pada hari keenamsaat fase vegetatif penyerapan unsur fosfor oleh akar paling sedikit. Hal ini mungkindisebabkan karena pada fase vegetatif, unsur fosfor sangat diperlukan, sehinggaunsur ini diangkut ke organ lain yang lebih memerlukan, seperti batang dan daun.

270

Page 5: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Akumulasi fosfor oleh akar tanaman kacang merah yang optimal terdapat pada faseberbunga hari keempat.

Batang merupakan alat transportasi zat anorganik dari akar ke daun maupun keorgan tanaman lainnya. Hasil perhitungan cacahan batang temyata menunjukkanadanya interaksi antara fase pertumbuhan dan waktu pemberian radiofosfor.32p.

Tabd 4. Hasil uji beda rata-rata perlakuan fase pertumbuhan tanaman kacang merah terhadapcacahan batang (cpm{g).

Fase pertumbuhan

BegetatifBerbungaBerbuah

Rata-rata cacahan

Keterangan Huruf di belakang angka, jika sama menunjukkan tidak berbeda nyata padataraf 5%.

Tabd 5. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p (hari) terhadapcacahan batang (cpm{g).

Lama pemberian (hari)

IIIIIIIVV

VI'

Rata-rata cacahan

2,83ab2,8Sab2,8Sab2,93a2,78b2,62c

Keterangan Huruf di bdakang angka. jika sama menunjukkan tidak berbeda nyata padataraf 5%.

Pada Tabel 4 terlihat bahwa pengaruh fase pertumbuhan tanaman ternyatamemberikan pengaruh yang nyata terhadap cacahan batang tanaman kacang merah,terutama pada fase berbunga menunjukkan cacahan terbesar dan berbeda nyatadengan fase vegetatif maupun fase berbuah. Hal ini berarti bahwa pada fase ber­bunga, batang tanaman kacang merah memerlukan unsur fosfor lebih banyak darifase yang lainnya. Tentu hal ini disebabkan karena batang sebagai alat transportasibahan makanan dari daun keseluruh organ tanaman, terutama untuk persia panpembentukan bunga dan buah.

271

Page 6: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Pada Tabel 5 terlihat bahwa pengaruh lama pemberian radiofosfor 32p (hari)

ternyata memb~rikart pengaroh yang nyata terhadap cacahan batang, terutamapadahari keempat menunjukkan cacahan !~~esar yang tidak berbeda nyata dengan harikesatu, kedua dan ketiga tetapi berbeda nyata dengan hari kelima dan keenam. Hal

ini menunjukkan bahwa hari keempat batang tanaman kacang merah paling optimalmengakumulasi unsur fosfor. Unsur fosfor penting untuk memperkokoh batang.Sedangkan pada hari keenam akumulasi unsur fosfor pada batang kecil, kemungkin­an unsur ini telah banyak diangkut ke organ lain yang lebih membutuhkan.

Untuk mengetahui pada fase dan hari keberapa terdapat cacahan batangterbesar, maka dapat diketahui dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhandengan hari pengamatan terhadap cacahan batang.

Tabd 6. Hasil uji interaksi antara fase pertumbuhan dengan lama pernberian (hari) radiofosfor32p terhadap cacahan batang (cpm/g).

Hari ke Fase pertumbuhan tanaman

IIIIIIIV

V

VI

Vegetatif

2,80ab2,81ab2,91ab3,02a2,75ab2,12c

Berbunga

2,92ab2,93a2,89ab3,06a2,94a2,87ab

Berbuah

2,76ab2,76ab2,76ab2,72ab2,74b2~87ab

Keterangan Huruf di belakang angka, jika sarna rnenunjukkan tidak berbeda nyata padataraf 5%.

Pada Tabel 6 terlihat bahwa cacahan batang terbesar £erdapat pad a harikeempat saat fase berbunga yang tidak berbeda nyata hari-hari yang lain pada faseberbunga. Kemungkinan hal ini disebabkan karena pada saat berbunga tanamanaktif menyerap unsur fosfor untuk persia pan pembentukan bunga, sehingga selamapengamatan tidak menunjukkan perbedaan nyata. Akan tetapi yang terbesarterdapat pada hari keempat setelah pemberian radiofosfor. Hal ini berarti pada harikeempat pada saat berbunga batang tanaman kacang merah paling optimal menga­kumulasi unsur fosfor. Hari keenam fase vegetatif merupakan saat dimana unsurfosfor paling sedikit diakumulasikan oleh batang. Keadaan ini mungkin disebabkankarena pada fase vegetatif unsur fosfor akan diangkut ke organ lain yang mem­butuhkan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa akumulasi unsur fosfor pada batangpaling optimal terdapat pada fase berbunga.

Hasil perhitungan cacahan daun sebagai organ tanarnan untuk memprosesfotosintesis dapat diikuti pada tabel dibawah ini.

272

Page 7: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Tabd 7. Hasil uji beda tata-rata perlakuan fase pertumbuhan terhadap cacahan daun (cpm/g).

Fase pertumbuhan

Vegetatif

BerbungaBe'rbuah

rata-rata cacahan

Keterangan Humf di bdakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata padatataf 5%.

Paling kecil, kemungkinan unsur fosfor telah banyik diangkut ke organ lain yanglebih membutuhkan terutama untuk persiapan pembentukan bunga dan buah.

Selanjutnya untuk mengetahui pada fase dan hari keberapa cacahan daunterbesar, hal ini dapat dilihat dari pengaruh interaksi antara fase pertumbuhandengan lama pemberian terhadap cacahan daun.

Tabd 8. Hasil uji interalui antara fase pertumbuhan dengan lama pemberian radiofosfor 32p(hari) terhadap cacahan (cpm/g).

Hari ke

IIIIIIIVV

VI

Keterangan

Fase pertumbuhan

Vegetatif

BerbungaBerbuah

2,87 a

2,96 a2,91 a2,93 a

2,84 a2,86 a3,00a

2,92 a3,02a2,93 a

2,92 a3,01 a2,92 a

2,93 a2,88 a2,20b

2,93 a2,96 a

Humf di bdakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata padataraf 5%.

Pada Tabel 8 tedihat bahwa cacahan daun terbesar terdapat pada hari ketigasaat berbuah. Keadaan ini berarti bahwa pada hari ketiga saat berbuah, daun palingoptimal mengakumulasi unsur fosfoT. Sedangkan pada hari keenam saat fasevegetatif akumulasi unsur fosfor oleh daun paling sedikit. Hal ini mungkin diseba­kan karena pada fase vegetatif unsur fosfor sudah tidak begitu lagi diperlukansehingga unsur fosfor akan diangkut ke organ lain yang memerlukan.

273

Page 8: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

HasH percobaan dapat disimpulkan bahwa akumulasi unsur fosfor oleh daun

ta"jUi\~ kacan~mv~h fal\n~ Qtma\ t~Idarat rada fas~ 'o~I'ol,\ahhart k~ti~alHasil perhitungan cacahan bunga sehubungan dengan fase tanaman dan waktu

pemberian radiofosfor 32p tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabd 9. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p terhadap eacahanbunga (epm/g).

Lama pemberian (hari)

IIIIIIIV

V

VI

Rata-rata cacahan

3,39ab3,31 a3,53b3,38ab3,29a3,2oa

i

Keterangan : Huruf di belakang angka, jika sarna tidak menunjukkan perbedaan yang nyatapada taraf 5 %.

Pada Tabel 10 terliha t bahwa angka cacahan terbesar terdapat pada hari ketigayang tidak berbeda nyata dengan hari kesatu dan keempat, tetapi berbeda nyatadengan hari kedua, keempat, kelima, dan keenam. Hal ini berarti bahwa pad a hariketiga bunga memerlukan unsur fosfor paling banyak guna persiapan pembentukanbiji dan'juga untuk penyempurnaan pembentukan bunga itu sendiri. Dimana padafase berbunga fosfat ban yak diangkUt ke tempat terbentuknya bakal buah.

HasH perhitungan cacahan buah yang merupakan organ tanaman dimana zat­zat organik sebagai hasil proses fotosintesis disimpan sebagai cadangan makanantertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 10. Hasil uji beda rata-rata perlakuan lama pemberian radiofosfor 32p terhadap eaeahanbuah (epm/g).

Lama pemberian (hari)

IIIIIIIVVVI

Rata-rata cacahan

3,OOa

3,06a2,93a2,93a2,86a2,79b

Keterangan

274

Huruf di belakang angka, jika sarna menunjukkan tidak berbeda nyata padataraf 5%

Page 9: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

Pada Tabel 11 terlihat bahwa angka cacahan terbesar padahari kedua yangtidak berbeda nyata dengan hari kesatu, tiga, empat, dan kelima, tetapi berbedanyata dengan hari keenam. Hal ini berarti bahwa pada hari kedua sejak pemberianradiofosfor 32p, buah tanaman kacang merah paling banyak membutuhkan unsurfosfor untuk penyempurnaan pembentukan buah dan pembentukan biji. Hasilpenelitian menunjukkan pula bawah pada tanaman dewasa unsur fosfor banyakditimbun dan terlokasi pada buah dan biji untuk keperluan perkembangannya.

KESIMPULAN.

HasH penelitian menunjukkan bahwa efIsiensi penyerapan unsur fosfor olehtanaman kacang merah pada fase vegetatif dan fase berbunga pad a hari keempat

sejak pemberian 3 2p. Sedan~kan untuk fase berbuah terdapat pada hari kedua.Akumulasi radiofosfor 2p pada tanaman kacang merah paling banyak ditemu­

kan berturut-turut pada akar, bunga, buah, daun dan batang. Sedangkan besarnyaunsur fosfor yang diakumulasikan pada organ tanaman tergantung pada fase tanam­an dan waktu pemberian.

HasH penelitian ini merupakan rangkaian hasil penelitian terdahulu dandiharapkan dapat merupakan gambaran secara praktis.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bidang Radioisotop dan para teknisiLaboratorium Biologi PPTN-BATAN. Ucapan terima kasih disampaikan pulakepada Saudara Dedy Ronadi dan Ruchiyat atas bantuannya sehingga penulisanmakalah ini dapat tersusun ..

DAFTAR PUSTAKA

1. DEAN, L.A., and FRIED, M., Soil Plant Relationships in the Phosphorus'Nutrition of Plant Soil and Fertilizer Phosphorus Agronom, AcademicPress Inc., New York (1953).

2. GILBERT, F .A., Mineral Nutrition of Plant and Animal Norma, Univ. Okla­

homa, Oklahoma (1953).

3. HERKLOTS, GAC., Vegetables in South East Asia, 1st Ed., George Allen andUnwin Ltd., London, Printed in Hongkong by South China Morning PostLtd. (1972).

4. HOFFER, G.N., and KRUNTZ, B.A., "Defficiency simpton of corn and smallgrain", Hunger Sign in Crop (BEAR, Ed.). Amer, Soc. Agron., WashingtonDC (I 984).

5. PURSEGLOVE, J .W., Tropical Crops Dicotylledoneae I, Longmans, Green& Co. Ltd., London and Harlow (1959).

275

Page 10: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

6. RUSSEL, E.W., and RUSSEL, EJ., Soil Condition and Plant Growth, Long­

mans, William Clovc~ and Son~ Ltd., London (1973).

7. SUGIYANTO, T., DARUSSALAM, M., dan SUSILAWATI, T., "Pengaruh pHtanah terhadap eflsiensi penyerapan fosfor oleh tanaman kedelai (Glycinemax Me".;': Kolokium Teknologi Eleemen Bahan Bakar Nuklir, Tekno­logi Reaktor, Pusat Penelitian Teknik Nuklir, (1979).

8. SUGIY ANTO, T., DARUSSALAM, M., dan UMAR, L., "Daya serap tanaman

kacang hijau (Phaseolus radiatus L.j varietas MB-129 pada berbagai fasepertumbuhan terhadap radiofosfor 2p", Kongres Nasional Biologi ke VI,Surabaya (1983).

9. WARSA, T., dan CUCU, S.A. Teknik Perancangan Percobaan (RancanganAnalisis), Bandung (1981).

276

Page 11: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

DISKUSI

HOEDAYA:

1. Mohon informasi lebih lanjut mengenai volume kapsul, jarak kapsul ditanam­kan dari tanaman, dan berapa lama larutan dalam kapsul habis keluar/masuk kedalam tanah.

2. Bagaimana kemungkinannya menandai tanaman umur kurang dari I minggudi lapangan.

T. SUGIY ANTO :

1. Volume kapsul 2 ml, 32p yang diisikan I mi. Jarak tanam kapsul 5 em daritanaman dan diletakkan di tengah-tengah pot larutan setelah 2 - 3 jam sejak

pemberian akan larut.2. Dapat dilakukan karena tanaman sejak tumbuh akan membutuhkan unsur hara.

MUGIONO :

Apakah penyerapan fosfor oleh tanamanitu dipengaruhi oleh pH tanah? Seandainyadipengaruhi oleh pH tanah,mengapa dalam penelitian ini pH tanah tidak dilibatkan?

T. SUGIY ANTO :

Penyerapan tentu akan dipengaruhi oleh pH tanah. Sebagaimana diketahui sayatelah meneoba penyerapan 32p oleh tanaman kedelai pad a pH 4, 6, dan 8, makapada pH 6 akan menyerap paling tinggi.Pada penelitian in pH tanah adalah 7, tidak mempengaruhi penyerapan 3 2p.

ZUHDl S.W.:

1. Apakah kegunaan praktek dari penelitian yang dilakukan tersebut.2. Kesulitan-kesulitan apa yang didapatkan dalam meneari tanaman sebelum

dieaeah, terutama pada akarnya.

T. SUGIY ANTO :

1. Untuk membantu serta memberikan informasi pemberian pupuk atau unsurhara lainnya sebelum dilakukan di lapangan.

2. Saya harus bersabar untuk menunggu peneucian akar dengan air melalui airmengalir sampai saya yakin berkurangnya kontaminasi pada akar.

C.J. SOEGlARTO :

Apakah akumulasi P dalam akar yang tinggi karena kebutuhan?Bagaimana kalau pemberian P lewat daun.

277

Page 12: AKUMULASI- RADIOFOSFOR 32p PADA TANAMAN KACANG

T. SUGIY ANTO :

Akumulasi P dalam akar yan6 tinggi tidak hanya kebutuhan saja, tetapi sesuai

dengan fungsi akar sebagai organ penyerap unsur hara untuk kebutuhan pertumbuh­an tanaman. Pemberian P lewat daun maka unsur P tersebut akan disebarkan pula

ke organ tanaman lainnya termasuk akar.

278