akulturasi budaya nusantara dan hindu budha

Upload: fikri-fauzian

Post on 09-Oct-2015

369 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Akulturasi budaya nusantara dan hindu-budha

TRANSCRIPT

  • A k u l t u r a s iKebudayaan Nusantara dan Hindu Budha

    Anggota Kelompok :Almira Herry SElvira H Panjaitan Fikri FauzianM Ridwan RNabila MardhiyyahUlya Fauziyah

  • Akulturasi Kebudayaan Lokal & Kebudayaan Hindu-Buddha

    PendahuluanMasuknya budaya Hindu-Buddha ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia menyebabkan perubahan di berbagai kehidupan masyarakat. Namun perubahan tersebut tidak meninggalkan kebudayaan lama. Kebudayaan baru yang masuk bercampur dengan kebudayaan lama dan menghasilkan kebudayaan baru. Proses percampuran kebudayaan tersebut disebut akulturasi. Bentuk-bentuk akulturasi apa sajakah yang dapat kita lihat di sekitar kita sekarang?

  • Pembahasan1. Seni BangunanBangunan-bangunan peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha yang masih dapat kita temui dewasa ini adalah bangunan keagamaan yang biasa disebut candi. Sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, penduduk di Kepulauan Nusantara sudah mempunyai kepercayaan sendiri. Bentuk kepercayaan tersebut antara lain pemujaan terhadap arwah nenek moyang. Pemujaan tersebut biasanya dilakukan di sebuah bangunan yang berciri punden berundak-undak atau bertingkat-tingkat. Candi Hindu-Buddha di Indonesia juga mendapat pengaruh ini, contohnya bisa dilihat pada bentuk Candi Borobudur.

  • 2. Seni RupaBangunan candi dihiasi oleh arca-arca dan pahatan-pahatan dinding yang disebut relief. Arca-arca tersebut biasanya berupa arca dewa sebagai lambang dari orang yang sudah meninggal. Contohnya Arca Airlangga dari Jawa Timur yang dilambangkan sebagai Dewa Wisnu. Pada beberapa candi terlihat pengaruh kebudayaan asli Indonesia, seperti patung Buddha yang berlanggam Amarawati di Sulawesi Selatan.Selain arca, beberapa relief candi juga mendapat pengaruh dari kebudayaan asli Indonesia, misalnya relief rumah panggung dan perahu bercadik pada Candi Borobudur.

  • 3. Seni Aksara dan Seni SastraAksara Jawa dan Bali dipengaruhi oleh bentuk tulisan India. Aksara Dewa Nagari yang dipakai oleh masyarakat Bali Kuno merupakan pengembangan aksara Kawi yang banyak mendapat pengaruh dari aksara Pallawa yang banyak digunakan di India Selatan.Kesusastraan Jawa Kuno hadir pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Secara garis besar kesusastraan Jawa Kuno terbagi menjadi dua, yaitu prosa dan puisi. Hasil karya para pujangga Jawa banyak diilhami oleh sastra India. Salah satu contoh hasil karya sastra Jawa Kuno yang merupakan hasil akulturasi budaya lokal dengan budaya Hindu-Buddha adalah Kitab Negarakertagama.

  • 4. Sistem KepercayaanSejak masa praaksara, orang-orang di Kepulauan Indonesia sudah mengenal simbol-simbol yang bermakna filosofis. Sebagai contoh, kalau ada orang meninggal, di dalam kuburnya disertakan benda-benda. Di antara benda-benda itu ada lukisan seorang naik perahu, ini memberikan makna bahwa orang yang sudah meninggal rohnya akan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yaitu alam baka, Masyarakat waktu itu sudah percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Oleh karena itu, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih hidup (animisme).Setelah masuknya pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah. Misalnya dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, disamping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya. Ini jelas merupakan perpaduan antara fungsi candi di India dengan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.Bentuk bangunan lingga dan yoni juga merupakan tempat pemujaan terutama bagi orang-orang Hindu penganut Syiwaisme. Lingga adalah lambang Dewa Siwa. Secara filosofi lingga dan yoni adalah lambang kesuburan dan lambang kemakmuran. Lingga lambang laki-laki dan yoni lambang perempuan.

  • 5. Sistem PemerintahanGambar di samping adalah Candi Bajang Ratu yang merupakan salah satu peninggalan kerajaan Majapahit sebagai salah satu kerajaan yang bercorak Hindu.

    Pengaruh Hindu-Buddha dalam sistem pemerintahan adalah dikenalnya konsep Pendeta Ratu, yaitu raja merupakan reinkarnasi atau titisan dewa. Raja memiliki kesaktian dan berbeda dari rakyat umum.

  • 6. Sistem KalenderPada saat kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia berkembanglah sistem yang disebut Tahun Saka. Tahun Saka berasal dari India Barat dan digunakan di Indonesia pada abad ke-7 sampai ke-14.

  • Thanks for your attentionSee you laterBye bye