aktualisasi diri perempuan menikah dalam karier … · mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan...

102
AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER DOMESTIK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Sabina Wulung Rarasati 129114018 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hathu

Post on 28-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM

KARIER DOMESTIK

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Sabina Wulung Rarasati

129114018

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

iv

HALAMAN MOTTO

“Success will follow you precisely because you had

forgotten to think about it”

(Viktor E. Frankl)

“One is not born, rather becomes, a woman”

(Simone de Beauvoir)

“ Masalah itu, mendewasakan kita”

(Seorang sahabat)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus Pelindungku

Bunda Maria Perawan Suci dan Santo Yosef

Santa Sabina, pelindung Ibu Rumah Tangga

Untuk keluarga kecilku,

Bapak, Ibu, dan Mas,

serta para sahabat serta teman-teman,

atas semangat dan pernyertaanya.

Untuk para ibu rumah tangga yang selalu menjadi pelita keluarganya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

vii

AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER

DOMESTIK

Sabina Wulung Rarasati

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana perempuan

menikah mengaktualisasikan diri di wilayah domestik dengan mengetahui cara

aktualisasi diri di setiap bidang kehidupan di wilayah domestik. Partisipan dalam

penelitian ini adalah 6 perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

(usia 30-60 tahun) yang pernah berkarier di wilayah publik. Pengambilan data

dilakukan dengan metode wawancara (interview). Analisis data dilakukan dengan

metode analisis isi kualitatif (AIK), menggunakan pendekatan deduktif, yakni

analisis terarah. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa aktualisasi dapat dilakukan

melalui wilayah domestik, sehingga miskonsepsi tentang aktualisasi diri hanya bisa

dipenuhi di wilayah publik tidak sepenuhnya benar. Selain itu, peluang aktualisasi

diri bagi perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik meluas karena

dikotomi wilayah publik dan domestik yang semakin cair.

Kata kunci: aktualisasi diri, karier domestik, karier publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

viii

SELF ACTUALIZATION OF MARRIED WOMEN IN DOMESTIC CAREER

Sabina Wulung Rarasati

ABSTRACT

This study aims to explore how married women self actualize in domestic sphere

through the ways of self actualization in each area of domestic sphere. The participants

in this study are 6 married women who have a career in domestic area (ages 30-60)

and who had a career in public area. The data were collected by interview method.

Data analysis was done by qualitative content analysis method (QCA), using deductive

approach, namely directional analysis. In this study, it was found that self actualization

can be achieved through domestic territory which are in domestic sphere, so that self-

actualization can only be met in the public domain is a misconception. In addition, the

opportunities of self-actualization for married women who work in domestic area are

getting bigger due to increasingly fluid dichotomy of the public and domestic spheres.

Keywords: self-actualization, domestic career, public career.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

x

KATA PENGANTAR

Finally, this is my first research, akhirnya, selama 10 semester perkuliahan,

karya ini selesai juga. Banyak pelajaran yang didapat dalam perjalanan ini, tapi

dalam perjalanan ini..saya tahu, saya tidaklah sendiri, tetapi bersama begitu

banyak teman-teman dan orang-orang hebat yang menyertai saya. Oleh karena itu

dengan setulusnya saya ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Baik, terima kasih atas terkabulnya doa untuk selalu

diberikan kekuatan khususnya dalam mengerjakan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. A. Supratiknya selaku dosen pembimbing yang mendidik

mengantarkan penulis hingga akhir.

3. Ibu Christiana Handari atas doa-doanya yang tak pernah berhenti, Bapak

Totok Hedi Santosa, pelindung keluargaku dan Mas Gogor atas dukungan dan

semangatnya.

4. Bapak Dr. T. Priyo Widianto, M.si, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma, dan seluruh jajaran dekanat.

5. Dosen penguji skripsi ini, Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si dan Pak Eddy

Suhartanto, M.Si untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.

6. Ibu Diana Permata Sari, M.Sc atas saran dan kritikannya untuk skripsi ini.

7. Dosen pembimbing akademik, Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si.

8. Para dosen Fakultas Psikologi.

9. Orang-orang hebat disekitarku, Om Nardi dan Om Johan yang mendukung

dan turut memberi saran untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

xi

10. Si Manajer Maria Anita terima kasih atas jalan-jalan, makan-makan, karaoke,

belanja, menggosip, menginap, sampai muncul ide skripsi ini. Thank U,

Sangat!

11. “Anak-Anak Professor” sebagai teman seperjuangan dalam mengerjakan

skripsi, semangat teman-teman!

12. Sahabat dan teman-teman yang menemani di fakultas psikologi dan teman-

teman angkatan 2012.

13. Teman-teman asisten tes Kognitif, Inventori, dan Grafis beserta anak-anak

asisten yang turut mengembangkan penulis di perkuliahan.

14. Para partisipan dalam penelitian ini.

15. Yang datang dan tidak pergi untuk menemani, terima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. vi

ABSTRAK................................................................................................................vii

ABSTRACT...............................................................................................................viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..............................ix

KATA PENGANTAR .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 13

1. Manfaat Teoritis .................................................................................. 13

2. Manfaat Praktis .................................................................................... 13

3. Manfaat Kebijakan .............................................................................. 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14

A. Aktualisasi diri ........................................................................................... 14

1. Makna Aktualisasi Diri ................................................................. 14

2. Kriteria orang-orang yang mengaktualisasi diri............................ 15

B. Aktualisasi diri perempuan menikah melalui bidang-bidang kehidupan

di wilayah domestik................................................................................... 22

C. Pandangan Positif dan Negatif dalam Wilayah Karier Domestik.............. 27

D. Kerangka Konseptual................................................................................. 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

xiii

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 32

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................ 32

B. Fokus Penelitian ......................................................................................... 33

C. Partisipan ................................................................................................... 34

D. Peran Peneliti ............................................................................................. 34

E. Metode Pengambilan Data ......................................................................... 35

F. Analisis dan Interpretasi Data .................................................................... 38

G. Kredibilitas Data ........................................................................................ 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 43

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 43

B. Latar Belakang Partisipan dan Dinamika Proses Wawancara ................... 43

C. Hasil Penelitian .......................................................................................... 52

1. Wilayah pekerjaan rumah tangga (household chores) ........................ 52

2. Wilayah perawatan keluarga (family day care)....................................56

3. Wilayah pengasuhan anak (childrearing) ........................................... 60

4. Wilayah kehidupan sosial .................................................................... 65

5. Wilayah manajemen operasional dan keuangan .................................. 67

D. Pembahasan................................................................................................ 69

1. Aktualisasi diri di wilayah domestik ................................................... 69

2. Miskonsepsi aktualisasi diri..................................................................77

3. Dikotomi wilayah publik dan domestik .............................................. 79

BAB V. PENUTUP ................................................................................................ 82

A. Kesimpulan ................................................................................................ 82

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 84

C. Saran .......................................................................................................... 84

1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................. 84

2. Bagi Praktisi Psikologi ........................................................................ 85

3. Bagi Perempuan Menikah yang Berkarier di Wilayah Domestik ........ 85

DAFTAR ACUAN ................................................................................................. 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Wilayah karier perempuan menikah....................................................25

Tabel 2. Pedoman wawancara utama................................................................36

Tabel 3. Kriteria koding aktualisasi diri karier domestik..................................39

Tabel 4. Lokasi dan tempat pelaksanaan wawancara........................................43

Tabel 5. Wilayah persebaran aktualisasi diri perempuan menikah...................74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survei Litbang Kompas menjelang Hari Ibu 2015, sejumlah

1640 pelajar Sekolah Menengah Atas dari 12 kota besar di Indonesia menempatkan

ibu sebagai tokoh penting bagi kehidupan mereka. Lebih lanjut, sebanyak 47, 1

persen menyebut ibu sebagai tempat curhat dibandingkan ayah, yang hanya

mendapat 7,7 persen. Bahkan lebih dari 50 persen responden remaja memilih

membangun komunikasi dengan ibu dibandingkan ayah (kurang dari 10 persen).

Mereka juga tetap memilih ibu sebagai pahlawan (46,2 persen) meski mereka

menyebut ayah kepala keluarga dan pencari nafkah (Litbang Kompas, 2015 dalam

Vermonte, 2016). Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa ibu mempunyai

peranan penting dalam kehidupan berkeluarga. Bahkan menurut Denys Lombard,

kedudukan ibu di Indonesia memiliiki kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada

wanita pada masyarakat Asia lainnya dan memegang peranan penting yang sangat

menonjol (Handayani & Novianto, 2004). Di sisi lain, ada anggapan bahwa ibu atau

perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik yang juga sering disebut

ibu rumah tangga kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri

dibandingkan ibu atau perempuan pada umumnya yang berkarier di wilayah publik.

Manusia pada hakikatnya mempunyai tujuan hidup untuk mengembangkan

dirinya. Rogers (dalam Olson & Hergenhahn, 2013) mendefinisikannya sebagai

kecenderungan mengaktualisasi (actualizing tendency) yang merupakan daya

pendorong dalam hidup setiap orang, menyebabkan kita menjadi lebih terbedakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

2

(kompleks), lebih independen, dan lebih bertanggung jawab secara sosial. Selain

Rogers, Maslow, seorang ahli psikologi humanistik sebelum Rogers, memaknai

aktualisasi diri yang mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri, dan

keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin (Feist & Feist, 2006). Berbeda dengan

Rogers, Maslow menjelaskan aktualisasi diri sebagai suatu kebutuhan (Maslow,

1970 dalam Feist & Feist, 2006). Oleh karena itu, beberapa ahli mengartikan

aktualisasi diri sebagai suatu proses. Selanjutnya Goble (1997) menekankan konsep

aktualisasi-diri Maslow sebagai perkembangan atau penemuan jati diri dan

mekarnya potensi yang ada atau yang terpendam. Oleh karena itu orang yang

mengaktualisasi diri berarti menjadi manusia sepenuhnya yang dapat melihat

potensi diri yang belum tentu orang lain tidak dapat melihatnya atau

menemukannya.

Untuk mencapai aktualisasi diri, menurut Maslow (Schultz, 1991) seseorang

harus memuaskan terlebih dahulu empat kebutuhan yang berada dalam tingkat yang

lebih rendah, yaitu: (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan-kebutuhan rasa aman,

dan (3) kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta, dan (4) kebutuhan-

kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan-kebutuhan ini setidaknya harus sebagian

dipuaskan berdasarkan urutan ini, baru setelah itu bergerak pada kebutuhan

aktualisasi diri.

Ciri paling umum orang yang mengaktualisasi adalah kemampuannya

melihat hidup secara sederhana, dalam arti tidak menuntut sesuatu harus berjalan

seperti yang ia harapkan. Sebab, orang yang mengaktualisasi diri lebih

mengutamakan sisi objektif mereka, yaitu melihat masalah berdasarkan fakta dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

3

realita yang ada daripada menggunakan sisi emosional mereka (Goble, 1997). Akan

tetapi, untuk dapat disebut sebagai pribadi yang teraktualisasi, Maslow (Feist &

Feist, 2006) mempunyai empat kriteria. Pertama, mereka bebas dari psikopatologi.

Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan

menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua, pribadi pengaktualisasi-diri

bergerak maju melewati hierarki kebutuhan dan karenanya hidup di atas tingkatan

eksistensi yang mapan dan tidak pernah merasakan ancaman bagi rasa aman

mereka. Ketiga, pribadi yang mengaktualisasikan diri memegang erat-erat B-

values. B-Values atau nilai-nilai “Being” (“Kehidupan”) merupakan indikator

kesehatan psikologis dan merupakan kebalikan dari kebutuhan akan kekurangan

(deficiency needs) yang memotivasi orang-orang yang nonaktualisasi diri. Nilai-

nilai B bukanlah kebutuhan yang sama seperti makanan, perlindungan, atau

persahabatan. Maslow menamakan nilai-nilai B sebagai “metakebutuhan”

(metaneeds) untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai ini merupakan level tertinggi

dari kebutuhan. Ia membedakan antara motivasi berdasarkan kebutuhan biasa dan

motivasi dari orang-orang yang mengaktualisasi diri, yang disebutnya sebagai

metamotivasi. Mereka merasa nyaman, bahkan selalu menginginkan kebenaran,

keindahan, keadilan, keefektifan, dan humor. Keempat, akhirnya,

pengaktualisasian-diri berarti menggunakan dan mengeksploitasi secara penuh

talenta diri, kapasitas, potensi, dan seterusnya.

Ketika keempat kriteria tersebut telah dipenuhi, ketika orang yang

mengaktualisasi diri merupakan orang-orang yang bebas dari psikopatologi dan

memegang nilai-nilai “Being” maka mereka menganggap pekerjaan yang dihadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

4

sebagai suatu kegemaran bagi dirinya karena adanya minat dan ketertarikan

terhadap pekerjaan tersebut. Oleh karena adanya minat dan ketertarikan pada

pekerjaan tersebut, maka timbul suatu kenikmatan pada saat melakukan pekerjaan.

Selain itu, orang yang mengaktualisasi juga mengerjakan pekerjaan tersebut dengan

segenap kemampuannya karena adanya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan

tersebut (Goble, 1997). Artinya, ketika seseorang mempunyai kesehatan jiwa yang

baik, maka ia akan lebih mempunyai peluang untuk mengembangkan diri

dimanapun dan kapanpun ia berada.

Sejalan dengan pendapat Maslow bahwa untuk mengaktualisasi diri

seseorang harus mempunyai karier yang baik (Goble, 1997) perempuan menikah

atau ibu rumah tangga mempunyai dua wilayah pilihan karier, yaitu wilayah publik

dan wilayah domestik. Di wilayah karier publik, perempuan menikah dapat

mengaktualisasikan diri melalui prestasi kerja, jaringan kerja (networking),

pelatihan-pelatihan, kursus, atau dengan melanjutkan jenjang pendidikannya

(Zainal, 2014). Sedangkan di wilayah karier domestik, perempuan menikah dapat

mengaktualisasikan diri melalui bidang pekerjaan rumah tangga (household

chores), perawatan keluarga (family day care), pengasuhan anak (childrearing),

kehidupan sosial, dan manajemen operasional dan keuangan rumah tangga (Gatz et

al dan Brody, 1985 dalam Lemme 1999; Lemme 1999; Gray, 2000; Etikawati,

2014; Latshaw 2016).

Kelebihan perempuan yang memilih menjalani karier publik adalah

mendapat pengakuan, tampak lebih bahagia, lebih puas, rasa percaya diri yang

besar, dan adanya kemandirian finansial (Matlin, 2008 ; Vermonte, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

5

Kekurangannya, wanita karier yang sudah menikah lebih rentan mengalami konflik

peran dibanding laki-laki (Harsiwi, 2004; Martins & Veiga, 2002; Kinnunon et al,

1998 dalam Handayani, 2013). Hal itu disebabkan dalam keluarga perempuan

diidentikkan dengan peran ‘caregiver’. Ibu rumah tangga distereotipkan sebagai

caretakers. Dalam keluarga, perempuan dipandang sebagai pengasuh yang tunduk,

tergantung, dan akomodatif, dan dengan demikian lebih mungkin untuk dilihat

pantas menjalani tugas melayani dan menempati posisi bawahan (De Armond et al.,

2006, dalam Denmark & Paludi, 2008). Oleh karena itu, perempuan menikah yang

berkarier di wilayah publik juga secara langsung harus membagi tanggung jawab

kariernya dalam wilayah domestik.

Berbeda dengan karier publik, kelebihan karier domestik antara lain mereka

mempunyai standar mereka sendiri untuk dipenuhi, dapat merencanakan dan

mengontrol karier mereka sendiri, tidak diawasi, dan tidak dikritik, serta dapat

berkontribusi pada hubungan yang lebih setara antara suami dan istri (Santrock,

2002; Handayani, 2013). Sebaliknya, kekurangan yang didapat ketika perempuan

memutuskan untuk berkarier di wilayah domestik antara lain adalah aktivitas

tersebut tidak pernah berakhir, berulang-ulang, dan rutin yang biasanya mencakup

membersihkan, memasak, mengawasi anak, berbelanja mencuci pakaian, dan

beres-beres (Santrock, 2002). Lebih lanjut, peran pengasuh (caregiver) dianggap

sebagai sumber signifkan dari stres pada perempuan-perempuan ini karena tidak

mempunyai nilai untuk masa depan dalam hal dana pensiun atau sumber finansial

yang lain. (Lemme, 1999; Santrock, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

6

Selain itu, karier domestik yang erat kaitannya dengan profesi ibu rumah

tangga seringkali dianggap inferior dibandingkan dengan karier publik yang lebih

identik dengan wanita karier, bukan hanya di kalangan para laki-laki namun juga di

kalangan perempuan menikah. Kanwar (2014) menemukan bahwa 74 dari 89

perempuan memandang bahwa karier rumah tangga dapat menghambat

pertumbuhan dan pembelajaran dalam hidup. Ketika ditanya alasannya, ditemukan

bahwa hal ini berakar dari ide bahwa aktivitas ibu rumah tangga adalah mencuci

piring, memasak, dan membersihkan rumah sepanjang hari, sehingga tidak

mempunyai waktu untuk belajar dan mengeksplorasi identitasnya. Miskonsepsi

yang muncul antara lain adalah bahwa uang yang digunakan untuk pendidikan akan

terbuang sia-sia jika tidak mempunyai karier atau bekerja, menghambat kreativitas,

dan kehidupan ibu rumah tangga yang membosankan (Kanwar, 2014).

Kesalahpahaman lain tentang profesi ibu rumah tangga semakin terlihat, khususnya

pada perempuan yang berpendidikan tinggi. Hal ini dipertegas dengan temuan

Komarovsky, Lopata, dan Oakley (dalam Nilson, 1978) bahwa “hanya menjadi ibu

rumah tangga” mempunyai prestise yang rendah, paling tidak di mata perempuan

yang mempunyai tingkat pendidikan lebih tinggi dan mempunyai kesempatan

untuk dapat menduduki suatu jabatan.

Adanya miskonsepsi terhadap aktualisasi diri yang hanya dapat dipenuhi di

wilayah publik menjadi keprihatinan peneliti karena berdampak pada pengabaian

peran pengasuhan anak dan perawatan keluarga. Hal ini tampak misalnya pada

fenomena di Korea Selatan, para ibu rumah tangga yang berpendidikan

mengaktualisasikan dirinya dengan cara kembali ke universitas untuk memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

7

ketidakpuasan mereka dari peran penuh waktu ibu rumah tangga, terutama untuk

mengembalikan identitas pribadi sebagai individu yang independen (Jang &

Merriam, 2004). Hal ini disebabkan karena mereka berpikir bahwa mereka harus

mengaktualisasikan diri dan menjadi mandiri secara finansial dengan bekerja di luar

seperti laki-laki sepanjang hidup mereka (Cho, 2000 ; Lim & Chung, 1996 dalam

Jang & Merriam, 2004).

Selain itu, mereka juga menganggap keberadaan anak sebagai halangan

untuk pengembangan karier dan pengekang kebebasan sehingga membuat mereka

mengalami frustrasi yang berasal dari konflik diri dan tanggung jawab pengasuhan

(Jang & Merriam, 2004). Padahal ahli psikoanalisis Freud menempatkan tokoh ibu

paling penting dalam perkembangan seorang anak (Dagun, 1990). Oleh karena itu,

jika karier domestik yang dikaitkan sebagai ibu rumah tangga diabaikan akan

berpengaruh pada tumbuh kembang anak.

Pengamatan lain menunjukkan bahwa isolasi merupakan tantangan umum

pada ibu yang tinggal di rumah dan dapat menyumbang untuk perasaan sedih dan

kehilangan diri (Rubin & Wooten, 2007). Perasaan sedih dan kehilangan diri juga

menjadi keprihatinan peneliti karena perasaan sedih dan kehilangan diri

bertentangan dengan salah satu kriteria orang yang mengaktualisasi diri menurut

Maslow, yaitu bebas dari psikopatologi (Feist & Feist, 2006) sehingga menurut

pandangan peneliti, jika ibu rumah tangga dapat menghayati pekerjaannya di

wilayah domestik, maka peluang untuk mengaktualisasi diri akan semakin terbuka.

Dalam perkembangan lain, ada pandangan-pandangan negatif pada

pekerjaan rumah tangga (pekerjaan domestik) dan kemungkinan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

8

mengaktualisasi diri pada wilayah domestik. Pandangan-pandangan negatif

tersebut misalnya diungkapkan oleh Betty Friedan, seorang tokoh aliran feminis

yang mengatakan bahwa pekerjaan rumah tangga (pekerjaan domestik) dan

pekerjaan sebagai seorang istri mengekang perempuan menikah. Ia meyakini

bahwa secara tidak sadar perempuan memaksakan dirinya untuk mengerjakan

pekerjaan rumah tangga (Friedan, 1979). Senada dengan Friedan, feminis sosialis

Inggris, Ann Oakley (1974 : 225, dalam Hollows, 2008) mengatakan bahwa

pekerjaan rumah tangga (domestik) berlawanan kemungkinan seseorang untuk

mengaktualisasikan diri. Selanjutnya, ia juga mengatakan bahwa orang yang

merasa adanya kreativitas di dalam pekerjaan rumah tangga sebenarnya mengalami

kesalahpahaman.

Pandangan di atas berlawanan dengan pandangan feminis Marxis yang

memandang secara positif dengan memberikan penghargaan pada pekerjaan

domestik seperti mencuci, memasak, dan mengasuh anak (Tong, 2006). Tokoh

psikologi, Abraham Maslow (dalam Feist & Feist, 2006) juga berpendapat bahwa

semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri, tak

terkecuali perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik lewat karier

domestiknya. Beberapa temuan penelitian sebelumnya misalnya penelitian yang

dilakukan Daniel, Gutmann dan Raviv (2011) juga memperlihatkan adanya

kreativitas dalam aktivitas memasak yang termasuk dalam wilayah karier domestik.

Kanwar (2014) juga mengatakan bahwa anggapan pekerjaan ibu rumah tangga

menghambat pertumbuhan dan kreativitas adalah bias. Selain itu, Rubin & Wooten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

9

(2007) juga menemukan adanya pemenuhan diri ibu rumah tangga melalui

komunitas dan kegiatan di sekolah anak mereka.

Oleh karena itu, dengan melihat pandangan negatif dan positif terhadap

wilayah karier perempuan menikah dan adanya kemungkinan adanya peluang untuk

mengaktualisasikan diri di wilayah domestik, maka penelitian ini mempunyai

tujuan untuk mengeksplorasi bagaimana perempuan menikah yang berkarier di

wilayah domestik mengaktualisasikan diri dengan mengetahui cara aktualisasi diri

di setiap bidang kehidupan di wilayah domestik yang terdiri dari pekerjaan rumah

tangga (household chores), perawatan keluarga (family day care), pengasuhan anak

(childrearing), kehidupan sosial, dan manajemen operasional dan keuangan ibu

rumah tangga (Gatz et al dan Brody, 1985 dalam Lemme 1999; Lemme 1999; Gray,

2000; Etikawati, 2014; Latshaw 2016).

Beberapa penelitian tentang aktualisasi diri perempuan di wilayah domestik

pernah dilakukan, namun penelitian-penelitian tersebut menganggap bahwa

wilayah domestik menghambat kesempatan seseorang untuk mengaktualisasikan

diri. Penelitian yang dilakukan oleh Budiati (2006) mencoba menggali aktualisasi

diri perempuan dalam konteks sistem budaya Jawa yang terpaku pada nilai-nilai

3M yaitu masak (memasak), manak (melahirkan) dan macak (berdandan), bukan

mengenai bagaimana cara ibu rumah tangga di Jawa dapat mengaktualisasikan diri

dalam karier domestik sebagai ibu rumah tangga. Penelitian Rubin dan Wooten

(2007) memberikan gambaran umum tentang pengalaman menjadi ibu rumah

tangga, secara khusus ibu rumah tangga berpendidikan yang berkarier di wilayah

domestik, dan membahas pengembangan diri di wilayah domestik namun kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

10

memfokuskan pada bagaimana cara ibu rumah tangga mengaktualisasikan diri

melalui karier domestik ibu rumah tangga. Jang & Merriam (2004) juga meneliti

tentang aktualisasi diri ibu rumah tangga, namun lebih berfokus pada pengalaman

ibu rumah tangga yang ingin mengaktualisasikan diri di wilayah publik karena

merasa dirinya terkekang di wilayah domestik. Penelitian lain yang dilakukan oleh

Kanwar (2014) menunjukkan beberapa miskonsepsi tentang tidak adanya

kreativitas bagi perempuan yang berkarier sebagai ibu rumah tangga, meliputi : (1)

uang yang diberikan orangtua untuk pendidikan akan terbuang sia-sia, (2) terdapat

sedikit kesempatan untuk mengembangkan dan berkreasi, dan (3) kehidupan ibu

rumah tangga penuh dengan hal yang membosankan. Penelitian-penelitian tersebut

tidak mengungkap bagaimana kriteria-kriteria aktualisasi diri perempuan menikah

pada karier domestiknya.

Berdasarkan defisiensi penelitian-penelitian di atas, penelitian ini

dimaksudkan untuk melihat bagaimana perempuan menikah yang berkarier di

wilayah domestik mengaktualisasikan diri melalui karier di wilayah domestik yang

terdiri dari bidang-bidang kehidupan perawatan keluarga (family day care),

pengasuhan anak (childrearing), kehidupan sosial, dan manajemen operasional dan

keuangan ibu rumah tangga (Gatz et al dan Brody, 1985 dalam Lemme 1999;

Lemme 1999; Gray, 2000; Etikawati, 2014; Latshaw 2016).

Partisipan yang dipilih adalah perempuan menikah berpendidikan

SMA/SMK, D1/D2/D3, dan S1 karena tingkat pendidikan sudah terbukti

mempunyai kemungkinan untuk menjadi pekerja daripada perempuan yang

mempunyai tingkat pendidikan lebih rendah (Jensen, 2000 dalam Kitterod, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

11

Dari segi usia, partisipan dipilih dengan rentangan usia antara 30-60 tahun

karena pada rentangan usia ini kepuasan kerja meningkat secara stabil sepanjang

kehidupan kerja, baik orang dewasa yang berpendidikan tinggi, maupun tidak

berpendidikan tinggi (Rhodes, 1983; Thamir, 1982 dalam Santrock 2002). Selain

itu, partisipan juga dipilih yang pernah berkarier di wilayah publik lalu kemudian

berkarier penuh di wilayah domestik karena dalam miskonsepsi aktualisasi diri

banyak terjadi di kalangan perempuan berpendidikan dengan menjadi wanita karier

(Cho, 2000 ; Lim & Chung, 1996 dalam Jang & Merriam, 2004).

Desain penelitian ini menggunakkan analisis isi kualitatif (AIK), dengan

menggunakan pendekatan deduktif, yakni analisis terarah dengan cara

mengumpulkan data wawancara menjadi satu, kemudian ditafsirkan dengan

memberikan coding yang ditetapkan di awal sebagai satu unit analisis dan tidak

dianalisis setiap bagian atau setiap kasus, berdasarkan kriteria koding yang

dikembangkan dari teori aktualisasi diri Maslow (Hshieh & Shannon, dalam

Supratiknya, 2015).

Prosedur pengambilan data akan dilakukan dengan metode wawancara.

Moleong mengatakan, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Pada metode wawancara, interviewer berhadapan langsung dengan interviewee

untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang

dapat menjelaskan permasalahan penelitian (Moleong, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

12

B. Rumusan Masalah

Pertanyaan utama:

Bagaimana perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

mengaktualisasikan dirinya melalui karier sebagai ibu rumah tangga?

Pertanyaan turunan:

1. Bagaimana cara perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

mengaktualisasikan diri dalam bidang pekerjaan rumah tangga (household

chores)?

2. Bagaimana cara perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

mengaktualisasikan diri dalam bidang perawatan keluarga (family day care)?

3. Bagaimana cara perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

mengaktualisasikan diri dalam bidang pengasuhan anak (childrearing)?

4. Bagaimana cara perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

mengaktualisasikan diri dalam bidang kehidupan sosial rumah tangga?

5. Bagaimana cara perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

mengaktualisasikan diri dalam bidang manajemen operasional dan keuangan

rumah tangga?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

13

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi bagaimana perempuan

menikah mencapai aktualisasi diri di wilayah domestik dengan mengetahui cara

aktualisasi diri di setiap bidang kehidupan di wilayah domestik yang terdiri dari

pekerjaan rumah tangga (household chores), perawatan keluarga (family day care),

pengasuhan anak (childrearing), kehidupan sosial rumah tangga, serta manajemen

operasional dan keuangan rumah tangga.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah :

Manfaat Teoretis:

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan baru di bidang

psikologi sosial, khususnya yang berkaitan dengan aktualisasi diri perempuan

menikah yang berkarier di wilayah domestik.

Manfaat Praktis:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada masyarakat bahwa ibu

rumah tangga yang identik dengan karier domestik merupakan karier yang patut

dihargai setara dengan karier yang berada di wilayah publik.

Manfaat Kebijakan:

Penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan sumbangsih bagi kebijakan di

Indonesia khususnya tentang perlindungan dan hak-hak perempuan yang berkarier

di wilayah domestik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bagian tinjauan pustaka dibagi menjadi empat sub-bab. Penulis akan

menjelaskan konsep aktualisasi diri secara umum, kemudian, pada sub-bab

aktualisasi diri perempuan menikah, penulis akan mengeksplorasi bidang

kehidupan perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik. Setelah itu,

dalam sub-bab “pandangan positif dan negatif terhadap karier domestik”, penulis

akan memberikan gambaran tentang perbandingan ideologi yang berpengaruh pada

konsep aktualisasi diri dan karier domestik. Pada bagian akhir, peneliti akan

menyajikan kerangka konseptual penelitian.

A. Aktualisasi Diri

1. Makna Aktualisasi Diri

Menurut Maslow, aktualisasi diri adalah suatu proses perkembangan atau

penemuan potensi yang terpendam dalam diri seseorang (Goble, 1997).

Selanjutnya, orang yang mengaktualisasi diri adalah seseorang yang dapat

menemukan suatu potensi dalam dirinya karena orang yang mengaktualisasi diri

memegang erat nilai-nilai “Being” yaitu nilai-nilai yang menuju pada suatu

pemenuhan diri (Goble, 1997). Untuk mencapai aktualisasi diri, seseorang harus

memuaskan terlebih dahulu empat kebutuhan yang berada di bawah kebutuhan

aktualisasi diri yaitu : (1) kebutuhan fisiologis, (2) kebutuhan-kebutuhan rasa aman,

(3) kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta, dan (4) kebutuhan-kebutuhan

akan penghargaan (Feist & Feist, 2006). Penelitian ini secara khusus menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

15

teori Maslow karena ia menganggap bahwa aktualisasi diri dapat dilakukan di

manapun dan kapanpun (Feist & Feist, 2006) sehingga peneliti menduga bahwa

perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik juga memiliki kesempatan

untuk mengembangkan diri melalui karier domestiknya. Selain itu, perempuan

menikah juga dianggap sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar yang

terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan memiliki

dan cinta, dan kebutuhan akan penghargaan yang menjadi prasyarat untuk

aktualisasi diri. Untuk melihat aktualisasi diri perempuan menikah yang berkarier

di wilayah domestik, berikut merupakan karakteristik aktualisasi diri menurut teori

aktualisasi diri Maslow:

2. Kriteria orang-orang yang mengaktualisasi diri

a. Persepsi yang lebih efisien akan kenyataan

Menurut Maslow (Feist & Feist, 2006) orang yang mengaktualisasi diri

dapat cepat menangkap permasalahan lebih cepat dan kritis daripada orang pada

umumnya. Oleh sebab itu, mereka lebih hati-hati dan cepat menangkap kenyataan

secara lebih objektif berdasarkan pengamatan mereka walaupun pada kenyataanya

ada hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan mereka baik terhadap orang lain

maupun pada sesuatu hal yang ada di depan mereka.

b. Spontanitas, kesederhanaan, dan kealamian

Orang yang mengaktualisasi diri merupakan orang-orang yang spontan,

sederhana, dan alami. Selain itu, orang yang mengaktualisasi merupakan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

16

yang dapat melakukan sesuatu hal tanpa dipikirkan atau direncanakan terlebih

dahulu. Orang yang mengaktualisasi diri juga menjunjung nilai-nilai

kesederhanaan, artinya orang yang mengaktualisasi adalah orang yang apa adanya

dan tidak dibuat-buat sehingga biasanya orang-orang ini ekspresif dan mau

mengakui jika memang sedang merasakan suatu emosi tertentu. Di sisi lain ada

persamaan antara orang-orang yang mengaktualisasi diri dengan anak-anak atau

binatang yaitu sifat wajar atau alami dan sifat spontan mereka (Feist & Feist, 2006).

c. Kreativitas

Maslow melihat bahwa kreativitas dapat muncul dari mana saja. Oleh

karena itu ia beranggapan bahwa orang-orang yang mengaktualisasi diri dapat

memunculkan kreativitas dari mana saja, bahkan dari hal-hal yang sederhana

sekalipun menjadi seseuatu yang lebih beragam dan tidak perlu mempunyai bakat

khusus untuk memunculkan suatu kreativitas (Feist & Feist, 2006).

d. Penghargaan yang selalu baru

Orang-orang yang mengaktualisasi diri mempunyai kemampuan untuk

dapat mempertahankan penilaian mereka terhadap sesuatu yang mungkin dianggap

orang lain sebagai sesuatu yang sederhana dengan pandangan yang tetap positif.

Hal ini disebabkan orang-orang yang mengaktualisasi dapat menghargai hal-hal

yang dianggap kecil bagi orang-orang pada umumnya dengan penuh rasa syukur

(Feist & Feist, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

17

e. Diskriminasi cara dan tujuan

Orang-orang yang mengaktualisasi diri mempunyai pandangan bahwa

mereka tidak terlalu mementingkan bagaimana cara yang dipakai untuk mencapai

suatu tujuan dan lebih mementingkan tujuan. Yang dimaksud dengan

mementingkan tujuan bukanlah dengan menggunakan cara-cara yang bertentangan

dengan nilai-nilai dasar tetapi lebih bagaimana orang-orang yang mengaktualisasi

tidak terlalu memperhatikan cara yang mungkin menghambat tujuan utama mereka

(Feist & Feist, 2006).

f. Tidak mengikuti enkulturasi (pembudayaan)

Orang yang mengaktualisasi diri tidak mudah terpengaruh oleh kebiasaan

atau tren pada umumnya yang dikriteria secara sepihak oleh pihak luar yang diikuti

oleh orang-orang di sekitarnya atau pada zamannya, terutama jika memang

kebiasaan atau tren tersebut tidak sesuai atau merasa tidak cocok dengan dirinya.

Orang-orang yang mengaktualisasi diri mempunyai nilai-nilai untuk suatu

kebiasaan maupun perilaku sesuai dengan keyakinan yang dianggapnya benar yang

diterapkan pada dirinya sendiri (Feist & Feist, 2006).

g. Hubungan interpersonal yang kuat

Orang-orang yang mengaktualisasi diri lebih mengutamakan kualitas

daripada kuantitas dari suatu hubungan. Mereka mempunyai hubungan yang kuat

dan mendalam terhadap orang-orang tertentu yang mereka anggap sehat dan

memberikan kontribusi positif terhadap mereka. Akan tetapi, bukan berarti orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

18

yang mengaktualisasi diri enggan berteman dengan orang yang kurang sehat

menurut mereka. Mereka tetap menghargai dan berempati terhadap mereka (Feist

& Feist, 2006).

h. Gemeinschaftgefuhl (rasa kemasyarakatan)

Orang-orang yang mengaktualisasi mempunyai rasa keterikatan dan

ketertarikan pada lingkungan sosialnya sehingga bukan hanya sekedar terikat secara

formal dalam suatu masyarakat, namun yang lebih penting adalah perasaan menjadi

bagian dari suatu masyarakat sehingga orang yang mengaktualisasi dapat secara

tulus atau tidak mengharapkan keuntungan dalam bermasyarakat (Feist & Feist,

2006).

i. Kebutuhan akan privasi

Orang yang mengaktualisasikan diri tidak mengalami masalah atau tidak

merasa kesepian ketika dirinya harus sendirian. Sebaliknya mereka juga tidak

bermasalah ketika harus bersama-sama orang lain karena orang-orang ini pada

dasarnya kebutuhan cinta dan keberadaanya telah tercukupi (Feist & Feist, 2006).

j. Penerimaan diri, orang lain, dan alam

Orang yang mengaktualisasi diri dapat menerima dirinya apa adanya dan

tidak terlalu melihat kekurangan yang ada di dalam diri sehingga mereka tidak

terlalu membela diri dan merasa bersalah ketika ada kritik yang ditujukan pada

mereka. Mereka juga mempunyai rasa sayang terhadap binatang dan mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

19

selera yang baik terhadap kebutuhan dasar manusia. Di sisi lain mereka juga

menerima orang lain sebagaimana adanya serta dapat menoleransi kelemahan yang

ada pada orang lain dan tidak merasa tertekan oleh kekuatan orang lain sehingga

tidak mempunyai kebutuhan untuk mengendalikan, menginformasikan, atau

mengubah orang lain menurut kemauannya (Feist & Feist, 2006).

k. Berpusat pada tugas (task-oriented)

Orang-orang yang mengaktualisasi diri adalah orang yang lebih

mengutamakan tugas atau pekerjaan mereka (task-oriented) daripada masalah yang

terjadi pada diri mereka. Oleh karena lebih mementingkan hal-hal yang ada di luar

diri mereka, orang-orang yang mengaktualisasi diri mempunyai kemungkinan yang

lebih besar untuk mengembangkan suatu misi dalam hidupnya bukan hanya untuk

memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain.

Sedangkan orang yang tidak mengaktualisasi diri lebih memusatkan perhatian pada

diri mereka sendiri dan cenderung melihat masalah-masalah yang ada kaitannya

dengan diri mereka (Feist & Feist, 2006).

l. Kemandirian

Orang-orang yang mengaktualisasi merupakan orang yang berusaha untuk

dapat bertanggung jawab pada dirinya sendiri namun ia tetap masih mempunyai

kesadaran bahwa seseorang tidak dapat sepenuhnya tidak bergantung pada orang

lain (Feist & Feist, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

20

m. Rasa humor yang filosofis

Rasa humor yang diciptakan orang-orang yang mengaktualisasikan diri

biasanya terjadi pada situasi unik tertentu, spontan dan tidak dibuat-buat. Oleh

karena itu orang yang ingin melihat ulang humor tersebut akan sia-sia karena humor

tersebut tidak dapat diulangi lagi. Inilah yang dimaksud Maslow sebagai humor

yang filosofis.

n. Pengalaman puncak

Pengalaman puncak adalah pengalaman tak terduga yang sulit dijelaskan

dan memberi perasaan sangat hebat. Pengalaman puncak ini sendiri ikut

membentuk kepribadian seseorang. Selama mengalami pengalaman puncak mereka

biasanya merasa lebih rendah hati dan sekaligus lebih kuat. Mereka tidak mau

mengubah hal-hal, merasa bisa menerima hal-hal baru, lebih mau memperhatikan

apa yang didengar dan lebih mampu untuk mendengar. Pada saat yang sama,

mereka merasa lebih bertanggung jawab atas aktivitas dan persepsi mereka, lebih

aktif, dan lebih yakin pada diri sendiri.

Orang-orang yang mengalami pengalaman puncak merasakan hilangnya

rasa takut, kecemasan, dan konflik serta menjadi lebih mencintai, menerima, dan

bersikap spontan. Walaupun orang-orang yang mengalami pengalaman puncak

sering kali merasakan emosi seperti kagum, terkejut, senang, bahagia, hormat,

rendah hati, dan berserah diri, mereka cenderung tidak menginginkan untuk

mendapatkan apapun dari pengalaman tersebut. Mereka sering kali mengalami

disorientasi waktu dan ruang, kehilangan kesadaran diri, sikap tidak mementingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

21

diri sendiri, dan kemampuan untuk melampaui segala perbedaan yang terjadi pada

kehidupan sehari-hari. (Feist & Feist, 2006).

o. Struktur watak demokratis

Orang yang mengaktualisasi mempunyai prinsip kesetaraan pada orang-

orang disekitarnya oleh karena itu, orang-orang ini menanggap bahwa mereka bisa

belajar dari siapa saja, bahkan pada orang-orang yang dipandang oleh-orang lainnya

terbuang atau tidak berguna karena orang yang mengaktualisasi diri mempunyai

sifat dasar yang rendah hati yang membuat dirinya dapat belajar dari siapa saja

(Feist & Feist, 2006).

p. Pembaktian pada pekerjaan

Ketika orang yang mengaktualisasi diri merupakan orang-orang yang bebas

dari psikopatologi dan memegang nilai-nilai “Being” maka orang-orang yang

mengaktualisasikan diri menganggap pekerjaan yang dihadapi sebagai suatu

kegemaran bagi dirinya karena adanya minat dan ketertarikan terhadap pekerjaan

tersebut. Oleh karena adanya minat dan ketertarikan pada pekerjaan tersebut, maka

timbul suatu kenikmatan pada saat melakukan pekerjaan. Selain itu, orang yang

mengaktualisasi juga mengerjakan pekerjaan tersebut dengan segenap

kemampuannya karena adanya rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut

(Goble, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

22

B. Aktualisasi diri perempuan menikah melalui bidang-bidang kehidupan di

wilayah domestik

Menurut Maslow, syarat orang yang mengaktualisasi diri adalah

mempunyai karier yang baik. Tidak hanya itu, orang yang mengaktualisasi diri juga

dapat menikmati kariernya dan sanggup untuk bertanggung jawab atas karier yang

dijalani (Goble, 1987). Selain itu, ahli psikologi humanistik tersebut juga

menambahkan bahwa mekarnya sebuah potensi juga dapat dilakukan dimanapun

dan kapan pun (Feist & Feist, 2006), termasuk perempuan menikah yang berkarier

di wilayah domestik.

Sejalan dengan pendapat Maslow bahwa prasyarat untuk mewujudkan

aktualisasi diri adalah memiliki karier yang baik. Ada dua kemungkinan wilayah

karier bagi perempuan menikah, yaitu wilayah publik dan wilayah domestik. Di

wilayah publik, bidang-bidang kehidupan karier yang dapat dipilih perempuan

menikah untuk mengembangkan potensi antara lain adalah dengan cara mencapai

prestasi kerja, memperluas jaringan kerja (networking), melalui pelatihan-

pelatihan, mengikuti kursus, atau dengan melanjutkan jenjang pendidikannya

(Zainal, 2014). Ada beberapa alasan mengapa perempuan menikah memilih untuk

berkarier di wilayah publik yaitu adanya keinginan untuk berkontribusi dalam

pendapatan keluarga, dukungan dari suami untuk berkarier publik, keyakinan

bahwa anak sudah dapat mandiri, dan keyakinan bahwa untuk mengaktualisasikan

diri adalah dengan berkarier di wilayah publik (Sudirman, 2014).

Di sisi lain, perempuan menikah yang berkarier di wilayah karier domestik

juga berpeluang untuk mengaktualisasikan diri melalui bidang-bidang kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

23

domestik yang mencakup pekerjaan rumah tangga (household chores), perawatan

keluarga (family day care), pengasuhan anak (childrearing), serta kehidupan sosial,

manajemen operasional dan keuangan rumah tangga (Gatz et al dan Brody, 1985

dalam Lemme 1999; Lemme 1999; Gray, 2000; Etikawati, 2014; Latshaw 2016).

Secara lebih rinci, wilayah karier domestik yang pertama adalah pekerjaan

rumah tangga (household chores), yang mencakup bantuan instrumental seperti

mendekorasi rumah, merapikan tempat tidur, menyetrika, mengepel lantai,

membersihkan kamar mandi, mencuci pakaian dan piring, merawat peliharaan

rumah, membuang sampah, menata halaman, perbaikan kerusakan rumah, antar

jemput, berbelanja, menyiapkan makanan, aktivitas menyetir, dan membereskan

mainan (Gatz et al dalam Lemme, 1999; Latshaw, 2015). Bidang kehidupan karier

domestik yang kedua adalah perawatan keluarga (family day care) yang

mencakup dukungan emosional dan saran, perawatan pada relasi yang lebih tua,

misalnya pada mertua atau orang tua dan perawatan pada suami yang dependen,

misalnya pada suami yang sakit dalam jangka waktu lama atau mengalami

disabilitas (Gatz et al; Brodi, 1985 dalam Lemme 1999). Bidang kehidupan yang

ketiga adalah pengasuhan anak (childrearing) yang mencakup perawatan anak

(basic care), kehadiran atau keterlibatan dalam aktivitas anak (accesibility), kendali

(control), bimbingan (guidance), dukungan emosional dan perhatian (emotional

support), perlindungan dan rasa aman (protection), dan pengharapan terhadap anak

(ekspectation) (Etikawati, 2014). Bidang kehidupan karier domestik yang keempat

adalah kehidupan sosial yang mencakup mengorganisasi kehidupan sosial dan

menjaga relasi (Gray, 2000). Bidang kehidupan yang terakhir adalah manajemen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

24

operasional dan keuangan rumah tangga yang terdiri dari mengelola keuangan,

keputusan tentang perawatan dan mengatur penyedia layanan formal seperti

perawat dan pembantu untuk datang ke rumah, membayar tagihan, dan bantuan

keuangan langsung. Beberapa alasan mengapa perempuan menikah memilih karier

di wilayah domestik antara lain lebih menghemat biaya dibandingkan memiliki

aktivitas di luar, dapat mengerjakan banyak pekerjaan rumah tangga, dapat

mengawasi anak-anak secara penuh, dapat mempunyai banyak waktu luang untuk

diri sendiri, tidak kehilangan momen penting pertumbuhan anak, dan tidak akan

menghadapi tuntutan-tuntutan untuk membagi peran di wilayah publik maupun

domestik (Reed, 2012). Perbandingan antara wilayah karier publik dan domestik

bagi perempuan menikah disajikan di Tabel 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

25

Tabel 1. Wilayah Karier Perempuan Menikah

Wilayah Karier Publik Wilayah Karier Domestik

Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan faktor yang

paling penting untuk meningkatkan

dan mengembangkan karier seorang

perempuan menikah. Kemajuan karier

sebagian besar tergantung pada

prestasi kerja yang baik dan etis.

Ketika kinerjanya di bawah standar,

dengan mengabaikan upaya-upaya

pengembangan karier lain, bahkan

tujuan karier yang paling sederhana

sekalipun biasanya tidak bisa dicapai.

Kemajuan karier umumnya terletak

pada kinerja dan prestasi (Zainal,

2014)

Pekerjaan

Rumah

Tangga

(Household

Chores)

Bantuan Instrumental seperti mendekorasi

rumah, merapikan tempat tidur,

menyetrika, mengepel lantai,

membersihkan kamar mandi, mencuci

pakaian dan piring, merawat peliharaan

rumah, membuang sampah, menata

halaman, perbaikan kerusakan rumah,

antar jemput, berbelanja, menyiapkan

makanan, aktivitas menyetir, dan

membereskan mainan. (Gatz et al dalam

Lemme, 1999; Latshaw, 2015)

Jaringan Kerja

(Networking)

Jaringan kerja berarti perolehan

eksposur di luar perusahaan. Kontak

pribadi dan profesional, utamanya

melalui asosiasi profesi akan

memberikan kontak kepada seseorang

yang bisa jadi penting dalam

mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan

yang lebih baik (Zainal, 2014)

Perawatan

Keluarga

(Family day

Care)

Dukungan emosional dan saran (Gatz et

al. dalam Lemme, 1999)

Perawatan pada relasi yang lebih tua

(Brody 1985 dalam Lemme 1999)

Perawatan pada suami yang dependen

(Lemme, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

26

Peluang untuk

tumbuh

(Growth

opportunities)

Melalui pelatihan-pelatihan, kursus

dan juga melanjutkan jenjang

pendidikannya. Hal ini memberikan

kesempatan kepada perempuan

menikah untuk tumbuh dan

berkembang sesuai dengan rencana

kariernya. (Zainal, 2014)

Pengasuhan

Anak

(Childrearing)

Perawatan anak (basic care), kehadiran

atau keterlibatan dalam aktifitas anak

(accesibility), kendali (control),

bimbingan (guidance), dukungan

emosional dan perhatian (emotional

support), perlindungan dan rasa aman

(protection), dan pengharapan terhadap

anak (ekspectation) (Etikawati, 2014)

Kehidupan

Sosial

Mengorganisasi kehidupan sosial (Gray,

2000)

Menjaga relasi (Gray, 2000)

Manajemen

Operasional

dan Keuangan

Rumah

Tangga

Mengelola keuangan (Gatz et al. dalam

Lemme, 1999)

Keputusan tentang perawatan dan

mengatur penyedia layanan formal, seperti

perawat dan pembantu untuk datang ke

rumah. (Gatz et al. dalam Lemme, 1999)

Membayar tagihan (Latshaw, 2015)

Bantuan keuangan langsung (Gatz et al.

dalam Lemme, 1999)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

27

C. Pandangan Positif dan Negatif terhadap Karier Domestik

Ada sebagian masyarakat modern, termasuk wanita karier yang cenderung

menganggap karier di wilayah domestik secara negatif. Pandangan negatif ini

menurut aliran konservatif (Robertson, 2000 & Schaffly dalam Brescoll & Uhlman,

2005) dipengaruhi oleh adanya gerakan kesetaraan (feminis). Hal tersebut

disebabkan karena gerakan kesetaraan (feminis), khususnya feminis liberal, yang

menganggap bahwa subordinasi kaum perempuan berakar pada kendala legal

seperti mengucilkan atau menghalangi keterlibatan penuh dan setara kaum

perempuan dalam ajang publik (Sumiyatiningsih, 2016).

Hal ini terungkap misalnya oleh beberapa feminis gelombang kedua sekitar

tahun 1960-an sampai dengan 1970-an seperti Betty Friedan yang mengklaim

bahwa domestisitas membuat para perempuan menikah yang berkarier di wilayah

domestik menjadi ‘sakit’. Selanjutnya ketika perempuan melihat diri mereka

sebagai istri dan ibu, mereka kehilangan identitas diri mereka. Dengan alasan inilah

Friedan percaya bahwa solusi yang paling baik adalah perempuan menolak

keterlibatannya di karier domestiknya dan memahami bahwa domestisitas tidak

akan mengisi rasa pemenuhannya sehingga ia menyarankan perempuan untuk

mengenyam pendidikan yang tinggi, mempunyai pekerjaan yang digaji, dan

mencari tempat di wilayah publik (Friedan, 1973).

Senada dengan Friedan, Ann Oakley percaya bahwa peran sebagai istri

bertentangan dengan identitas yang nyata dan berlawanan pada kesempatan

seseorang untuk mengaktualisasikan diri. Ia juga memandang bahwa orang yang

merasakan adanya kreativitas dalam pekerjaan rumah tangga sedang mengalami

kesalahpahaman (Hollows, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

28

Walaupun ada pandangan yang menganggap karier domestik secara negatif,

salah seorang feminis Marxis, Margaret Benston mengatakan bahwa memberikan

ruang publik bagi perempuan tanpa diimbangi sosialisasi yang baik terhadap karier

di wilayah domestik seperti memasak, membersihkan dan mengasuh anak, berarti

menjadikan kondisi opresinya menjadi lebih buruk. Menurutnya, begitu setiap

orang menyadari betapa sulitnya pekerjaan rumah tangga, masyarakat tidak akan

lagi mempunyai dasar bagi opresi terhadap perempuan sebagai orang-orang yang

tidak berguna atau lebih rendah sehingga dibutuhkan sosialisasi atau kesetaraan

pada pekerjaan rumah tangga (Tong, 2011).

Hal ini didukung dengan pandangan feminis domestik yang berargumen

bahwa perempuan secara natural lebih cocok untuk kehidupan domestik dan diberi

penghargaan yang tinggi. Hasilnya, feminis domestik mengklaim, perempuan harus

diberikan hak untuk menyelesaikan masalah yang berada di publik karena

keterlibatannya di domestik membuat mereka lebih superior dari laki-laki (Hayden,

1982; Matthews 1987 dalam Hollows 2008).

Pandangan positif ini juga dapat dilihat misalnya pada masyarakat Jawa

yang menekankan kelemahlembutan dan kehalusan sehingga karier domestik yang

identik dengan kekuatan feminin menemukan ruang untuk mengekspresikan diri

secara leluasa. Selain itu, sosok ibu atau perempuan menikah, secara spesifik dalam

kultur Jawa memiliki posisi sangat penting sekaligus dipandang sebagai pusat

rumah yang selalu dipercaya yang tidak dimiliki sosok bapak yang menjadi simbol

publik (Handayani & Novianto, 2004).

Di samping adanya pandangan positif dan negatif dalam karier domestik,

ahli psikoanalisis setelah Freud, Jung (dalam Sadli, 2009) mengkategorikan prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

29

maskulin (logos) berciri kompetensi, logika berpikir, kuasa, dan prestasi terukur

yang berorientasi pada prestasi (achievement) dan prinsip feminim (eros) yang

dicirikan dengan keterikatan (reatedness), kepekaan (receptivity), cinta kasih,

mengasuh berbagai potensi hidup yang mempunyai orientasi ‘communal’ atau

memelihara hubungan. Artinya ketika perempuan menikah memilih karier di

wilayah publik, maka ia menggunakan peran maskulin. Sebaliknya, ketika

perempuan menikah memilih karier di wilayah domestik, maka ia menggunakan

peran feminim.

Dalam dunia psikologi, peran maskulin dan peran feminim tersebut lebih

sering disebut sebagai stereotip gender yaitu gambaran tentang ciri sifat maupun

peran laki-laki dan wanita (Handayani & Novianto, 2004). Oleh karena itu, adanya

anggapan bahwa perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik dapat

menghambat seseorang untuk berkembang dan memiliki nilai yang lebih rendah

daripada perempuan yang berkarier di wilayah publik dapat dipertanyakan kembali.

Sadli (2009) juga mengatakan bahwa menjadi kurang relevan untuk

mempertentangkan karier publik dan karier domestik karena keduanya adalah

pilihan yang setara dan sama-sama memerlukan tanggung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

30

D. Kerangka Konseptual

Menurut Maslow, aktualisasi diri adalah sebuah kebutuhan untuk

pemenuhan diri. Lebih lanjut, pada jaman sekarang wilayah aktualisasi diri bagi

perempuan menikah dibagi menjadi dua wilayah karier yaitu wilayah publik dan

wilayah domestik. Di wilayah publik, karier diidentikkan dengan prestasi kerja,

jaringan kerja, dan potensi untuk mengembangkan diri untuk tumbuh melalui

pendidikan dan pelatihan. Sedangkan di wilayah domestik yang identik dengan

karier domestik yaitu sebagai ibu rumah tangga dihadapkan dengan pekerjaan

rumah tangga, perawatan keluarga, pengasuhan anak, manajemen operasional dan

keuangan. Di zaman dahulu, ketika perempuan menikah, perempuan diidentikkan

dengan ibu rumah tangga tradisional, dengan kata lain, perempuan mempunyai

tugas untuk menjalankan karier di wilayah domestik. Akan tetapi, adanya gerakan

kesetaraan perempuan (feminis) membuat adanya miskonsepsi wilayah domestik

tidak memberikan ruang perempuan menikah untuk mengaktualisasikan diri,

padahal menurut Maslow, peluang untuk mengaktualisasikan diri dapat dilakukan

dimanapun dan kapanpun asalkan seseorang dapat menghayati kariernya.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti mempunyai perkiraan bahwa

wilayah domestik tidak akan menghambat seseorang untuk mengaktualisasikan

diri. Selain itu, peneliti juga memperkirakan bahwa peluang aktualisasi diri bagi

perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik juga akan semakin luas

karena pada zaman sekarang dikotomi wilayah domestik dan publik yang semakin

kabur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

31

Perempuan

Menikah

Melalui

Wilayah

Pemenuhan

Diri (Self-

Fulfillment)

Domestik

Pekerjaan Rumah Tangga

(Household Chores)

- Perawatan Keluarga (Family Day

Care)

- Pengasuhan anak (Childrearing)

- Manajemen Keuangan dan

Operasional Rumah Tangga

Publik

Aktualisasi Diri

\

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitan yang mencoba menggali makna menurut para partisipan, sehingga

peneliti harus terjun langsung ke dalam lingkungan atau suasana alamiah partisipan

untuk mengambil berbagai macam data, baik melalui wawancara, observasi

maupun dokumen-dokumen. Penelitian kualitatif mencoba untuk mencari

gambaran menyeluruh dari isu yang diteliti, sehingga bisa saja pelaksanaan

penelitian ini lebih luas dari rencana penelitian yang telah disusun sebelumnya

(Creswell, 2009, dalam Supratiknya, 2015).

Desain penelitian menggunakan analisis isi kualitatif (AIK), yaitu

penafsiran secara partisipantif dari isi data yang berupa teks dengan proses

klasifikasi sistematik berupa coding atau pengodean dan pengidentifikasian

berbaga tema dan pola (Hsieh & Shannon, 2005, dalam Supratiknya, 2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana cara perempuan

menikah mencapai aktualisasi diri melalui kariernya di wilayah domestik, meliputi

wilayah-wilayah pekerjaan rumah tangga (household chores), perawatan keluarga

(family day care), kehidupan sosial rumah tangga, dan manajemen operasional dan

keuangan rumah tangga. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

wawancara, dengan pertanyaan wawancara utama di setiap bidang-bidang

pekerjaan di wilayah karier domestik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

33

Analisis data diawali dengan mentranskripsikan data lisan atau rekaman

elektronik menjadi teks tertulis atau dokumen. Selanjutnya dengan analisis isi

kualitatif (AIK), teks atau kata-kata tersebut dikelompokkan dalam beberapa

kategori. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi yang padat dan kaya

tentang fenomena yang diteliti (Supratiknya, 2015).

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah aktualisasi diri perempuan menikah

dalam karier domestik. Penelitian ini hendak mengungkap bagaimana perempuan

menikah mengaktualisasikan dirinya di wilayah domestik dengan menggunakan

kriteria orang-orang yang mengaktualisasi diri menurut teori Maslow.

Kriteria orang yang mengaktualisasikan diri menurut Maslow adalah:

persepsi yang lebih efisien akan kenyataan, spontanitas; kesederhanaan; dan

kealamian, kreativitas, penghargaan yang selalu baru, diskriminasi cara dan tujuan,

tidak mengikuti enkulturasi, hubungan interpersonal yang kuat,

gemeinschafttgefuhl, kebutuhan akan privasi, penerimaan diri; orang lain; dan alam,

berpusat pada tugas, kemandirian, rasa humor yang filosofis, pengalaman puncak,

struktur watak demokratis, dan pembaktian pada pekerjaan.

Wilayah domestik tempat perempuan menikah mengaktualisasikan diri

adalah: (houshehold chores), perawatan keluarga (family day care), pengasuhan

anak (childrearing), kehidupan sosial, dan manajemen operasional rumah tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

34

C. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah 6 perempuan menikah yang berkarier

di wilayah domestik, berusia 30-60 tahun, mempunyai anak, pernah berkarier di

wilayah publik minimal selama satu tahun, berpendidikan minimal sekolah

menengah atas, tidak memiliki usaha skala besar (mempunyai karyawan), dan yang

terakhir adalah kesediaan dan kesanggupan partisipan untuk menceritakan

pengalamannya. Terkait dengan pemilihan partisipan, peneliti menggunakan teknik

sampling berupa criterion sampling. Patton (2002) menjelaskan bahwa, criterion

sampling bertujuan untuk meninjau dan mempelajari semua kasus yang memenuhi

kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti supaya sesuai dengan tujuan penelitian.

D. Peran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Artinya,

peneliti memainkan peranan penting dalam pengambilan data. Selain itu, peneliti

juga berperan menangkap suara partisipan dan mengolahnya. Peneliti turun sendiri

ke lokasi penelitian untuk mengumpulkan data dengan mewawancarai partisipan

dengan sebuah protokol yaitu instrumen pengumpulan data berupa pedoman

wawancara atau pedoman observasi, namun tetap peneliti sendiri yang benar-benar

mengumpulkan data (Supratiknya, 2015).

Peneliti tidak memiliki kaitan apapun dengan lokasi penelitian maupun

dengan partisipan. Peneliti memilih kediaman partisipan sebagai lokasi penelitian

karena peneliti merasa bahwa rumah partisipan merupakan tempat yang terkait

dengan topik penelitian dan merupakan tempat partisipan melakukan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

35

sehari-hari sehingga partisipan dapat lebih nyaman untuk menceritakan

pengalamannnya.

Potensi paling buruk yang bisa terjadi dari penelitian ini adalah munculnya

rasa malu dan sedih atau perasaan-perasaan lain yang dapat menimbulkan

ketidaknyamanan dalam diri partisipan ketika menceritakan pengalamannya

sebagai ibu rumah tangga. Untuk memastikan bahwa partisipan terbebas dari rasa

tidak nyaman, peneliti menempuh prosedur informed consent yaitu dengan cara

mempersilahkan partisipan untuk mengetahui tema penelitian, prosedur

pengambilan data, dan potensi paling buruk yang mungkin terjadi di dalam

penelitian.

Isu sensitif yang mungkin muncul terkait etika adalah terbongkarnya

identitas partisipan. Untuk menanggulangi hal itu, semua data mengenai identitas

partisipan akan diminimalisir, peneliti akan menggunakan inisial atau P1, P2, dan

seterusnya.

E. Metode Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, metode utama dalam pengambilan data adalah

wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

jawaban itu (Moleong, 2015). Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi

terstruktur dengan menggunakan daftar pertanyaan wawancara. Pertanyaan yang

disusun dapat dimodifikasi menurut respon partisipan sehingga memungkinkan

peneliti dan partisipan untuk melakukan dialog. Di samping itu, peneliti dapat

menyelidiki lebih jauh tentang hal-hal menarik dan penting yang mungkin muncul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

36

dalam wawancara. Sebelum wawancara dilakukan, ada beberapa langkah yang

digunakan agar pengambilan data dapat dilaksanakan dengan baik. Tahapan

pelaksanakan wawancara tersebut adalah:

1. Mencari partisipan yang sesuai dengan kriteria dan bersedia untuk berpartisipasi

dalam penelitian.

2. Membangun rapport, menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian yang akan

dilakukan dan memastikan kembali kesediaan partisipan untuk berpartisipasi dalam

penelitian.

3. Menyusun kesepakatan jadwal dilakukannya wawancara antara peneliti dan

partisipan.

4. Melaksanakan wawancara sesuai kesepakatan peneliti dan partisipan. Dalam sesi

wawancara, peneliti menggunakan alat bantuan alat perekam (digital recorder). Di

samping itu peneliti juga mencatat perilaku nonverbal dari partisipan selama proses

wawancara berlangsung. Setelah data terkumpul peneliti melakukan transkrip

wawancara dari hasil perekaman tersebut.

Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 2. Pedoman wawancara utama

Wilayah karier domestik Pertanyaan utama

Pekerjaan rumah tangga/ household

chores)

Coba ceritakan bagaimana peranan

ibu dalam mengerjakan pekerjaan

rumah tangga?

Perawatan keluarga/ family day care)

Coba ceritakan bagaimana peranan

ibu dalam merawat anak atau anggota

keluarga ibu?

Pengasuhan anak (childrearing) Coba ceritakan bagaimana peranan

ibu dalam mengasuh anak?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

37

Kehidupan sosial

Coba ceritakan bagaimana peranan

ibu dalam kehidupan sosial keluarga

ibu?

Manajemen operasional dan

keuangan rumah tangga

Coba ceritakan bagaimana peranan

ibu dalam manajemen operasional

dan pengaturan keuangan keluarga

ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

38

F. Analisis dan Interpretasi Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi kualitatif

(AIK). AIK merupakan suatu metode untuk menganalisis pesan-pesan komunikasi

yang bersifat lisan, tertulis, atau visual (Supratiknya, 2015). Penelitian ini

menghasilkan data berupa transkripsi dari hasil wawancara. Ketika data selesai

ditranskripsi lalu data tersebut dikumpulkan menjadi satuan analisis. Data-data

hasil penelitian tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan kesamaan makna

sehingga diperoleh suatu deskripsi yang padat terhadap fenomena yang sedang

diteliti (Supratiknya, 2015).

Analisis isi kualitatif (AIK) dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

deduktif atau analisis isi terarah. Peneliti akan melakukan pengodean terhadap

transkripsi wawancara yang sudah dikumpulkan menjadi satuan analisis. Skema

awal pengodean yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

kriteria orang-orang yang mengaktualisasi diri dari teori Maslow yang diterapkan

dalam lima wilayah bidang-bidang kehidupan rumah tangga yang terdiri dari

pekerjaan rumah tangga (household chores), perawatan keluarga (family day care),

kehidupan sosial, dan manajemen operasional dan keuangan rumah tangga. Apabila

peneliti masih menemukan data-data yang belum dimasukan ke dalam kode, maka

peneliti akan membaca dan kembali menganalisis apakah data-data tersebut

hanyalah termask subkategori atau perlu membuat suatu kode baru. Kriteria yang

hendak digunakan dalam koding tertera dalam Tabel 3, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

39

Tabel 3. Kriteria koding aktualisasi diri karier domestik

Aspek (beserta koding) Wilayah Karier Domestik

Pekerjaan

rumah

tangga

(Household

chores)

Perawatan

keluarga

(Family

day care)

Pengasuhan

anak

(Childrearing)

Kehidupan

sosial

rumah

tangga

Manajemen

operasional dan

keuangan

rumah tangga

Persepsi yang lebih efisien akan

kenyataan

Cepat menangkap permasalahan

dengan objektif

Spontanitas

Mengacu pada sifat spontan, tidak

banyak berpikir.

Kesederhanaan

Apa adanya, tidak dibuat-buat

Kealamian

Sikap wajar

Kreativitas

Intelektualitas seseorang untuk

mengkreasikan sesuatu menjadi lebih

beragam

Penghargaan yang selalu baru

Berusaha mempertahankan penilaian

secara postif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

40

Struktur karakter demokratis

Dapat belajar dari siapa saja

Diskriminasi cara dan tujuan

Mementingkan tujuan daripada cara

Tidak mengikuti enkulturasi

Tidak terpengaruh oleh kebiasaan

atau tren yang dibuat secara sepihak

dari pihak luar jika memang tidak

cocok.

Hubungan interpersonal yang

kuat

Mengutamakan kualitas dalam

hubungan sosial

Gemeinschagefuhl (Paguyuban)

Mempunyai rasa ketertarikan dalam

kemasyarakatan atau ketertarikan

dalam suatu kelompok sosial.

Kebutuhan akan privasi

Mempunyai perasaan nyaman ketika

bersama dengan orang lain maupun

ketika sendirian tanpa merasa

kesepian.

Penerimaan akan diri, orang lain,

dan alam

Menerima diri sendiri dan orang lain

apa adanya, kebutuhan yang sedikit

akan tuntutan kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

41

Berpusat pada tugas

Mengutamakan tugas sebagai hal

utama daripada kepentingan pribadi

Kemandirian

Dapat mengambil keputusan dan

tanggung jawab pada diri sendiri,

mempunyai niat untuk tidak

tergantung pada orang lain.

Rasa humor yang filosofis

Mempunyai rasa humor terhadap

sesuatu yang sedang dijalani.

.

Pengalaman puncak

Pengalaman tak terduga yang sulit

dijelaskan dan memberi perasaan

sangat hebat.

Pembaktian pada pekerjaan

Merasakan kenikmatan pada

pekerjaannya karena menganggap

pekerjaannya sebagai kegemaran,

bertanggung jawab pada

pekerjaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

42

G. Kredibilitas Data

Peneliti biasanya melakukan beberapa strategi untuk menguji kredibilitas

penelitiannya. Strategi pertama yang digunakan adalah member checking. Pada

member checking, setelah data dirumuskan ke dalam tema-tema, peneliti akan

membawa kembali kepada partisipan untuk mengetahui apakah tema-tema yang

telah dirumuskan tersebut sudah akurat atau sesuai dengan diri partisipan. Strategi

kedua yang digunakan adalah thick description atau deskripsi mendalam dimana

peneliti menyajikan deskripsi yang sangat rinci tentang setting atau lingkungan

penelitian dan dinamika ketika melaksanakan wawancara. Dengan cara itu, hasil-

hasil penelitian menjadi lebih realistik dan dapat dipercaya (Supratiknya, 2015).

Strategi ketiga yang digunakan adalah dengan menuliskan latar belakang setiap

partisipan sehingga peneliti dapat membuktikan bahwa setiap partisipan yang

dilibatkan dalam penelitian ini benar adanya dan bukan sekedar partisipan fiktif

Penelitian ini menggunakan dua strategi untuk menguji konsistensi hasil

penelitian. Strategi yang pertama adalah peneliti memeriksa berungkali transkrip-

transkrip rekaman wawancara untuk memastikan tidak ada kesalahan yang serius

saat proses transkripsi. Pada strategi yang kedua, peneliti juga membandingkan data

dengan kode-kode yang telah dirumuskan. Hal ini bertujuan untuk menghindari

pergeseran makna kode-kode yang mungkin terjadi selama proses transkripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini diadakan pada pertengahan Desember 2016 sampai awal

bulan Februari. Proses pengambilan data menggunakan metode wawancara yang

dilakukan oleh peneliti sendiri kepada enam ibu rumah tangga. Wawancara

dilakukan di rumah partisipan. Durasi wawancara bervariasi antara 30 menit sampai

paling lama 2,5 jam. Rangkuman waktu dan tempat diadakannya wawancara

disajikan di Tabel 4.

Tabel 4. Lokasi dan tempat pelaksanaan wawancara

No Partisipan Waktu Lokasi

1 P1 23 Desember 2016

3 Januari 2017

17 Januari 2017

Rumah Partisipan

Rumah Partisipan

Rumah Partisipan

2 P2 28 Desember 2016

7 Januari 2017

Rumah Partisipan

Rumah Partisipan

3 P3 13 Januari 2017

20 Januari 2017

Rumah Partisipan

Rumah Partisipan

4 P4 22 Januari 2017 Rumah Partisipan

5 P5 25 Januari 2017

28 Januari 2017

Rumah Partisipan

Rumah Partisipan

6 P6 1 Februari 2017 Rumah Partisipan

B. Latar belakang partisipan dan dinamika proses wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti secara tatap muka personal terhadap tiap

partisipan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti menjelaskan secara garis besar

mengenai penelitian dan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh partisipan. Tiap

partisipan juga telah menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

44

dibuktikan dengan surat pernyataan persetujuan (informed consent) yang mencakup

pemberian informasi lengkap tentang penelitian termasuk resiko-resiko dan

pemberian kesediaan kesediaan untuk partisipasi oleh partisipan sesudah tahu

seluk-beluk dan resikonya.

Partisipan pertama adalah P1. PI adalah perempuan menikah berumur 33

tahun yang mempunyai gelar pendidikan sarjana dan pernah berkarier di wilayah

publik selama enam setengah tahun sebagai HRD (Human Resources Development)

dan terakhir mempunyai posisi sebagai Departement Head Human Resources

Development di Jakarta. P1 memutuskan untuk berhenti berkarier di wilayah publik

ketika pindah ke Yogyakarta dan memutuskan untuk merawat anaknya yang masih

balita.

Walaupun partisipan memperoleh dukungan penuh dari suami dalam

mengambil keputusan untuk berkarier di wilayah domestik, partisipan tetap merasa

kurang percaya diri dengan status tersebut. Ia tetap dibayangi perasaan bersalah

tidak dapat memenuhi harapan ibunya untuk menjadi wanita karier dan mandiri di

pihak lainnya. Belum lagi ia harus mendengar komentar dari mantan teman

kerjanya bahwa partisipan terlihat tidak produktif .

Untuk membangun rasa percaya diri, P1 membuka usaha kecil berupa toko

yang menyediakan perlengkapan bayi di rumahnya baik secara offline maupun

online. Di tempat yang sama, dengan pengalamannya sebagai HRD, ia juga

membuka jasa konsultasi secara freelance. Selain dua hal tersebut, partisipan

menggunakan link tempat kerjanya terdahulu, masyarakat sekitarnya untuk

bersosialisasi sekaligus memasarkan produk MLM dimana ia menjadi salah satu

distributornya. Menurut pengakuannya, dalam statusnya sebagai ibu rumah tangga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

45

dengan tiga jenis kegiatan produktif tersebut ia memperoleh pendapatan yang jauh

lebih besar dibandingkan dengan ketika ia berkarir sebagai HRD. Lebih dari itu,

kini ia merasa dapat melakukan hal – hal yang ia sukai.

Akan tetapi, kendati pendapatan yang menjadi lebih besar dan merasa

mampu melakukan hal – hal yang ia sukai rupanya tidak dengan sendirinya

membuat ia merasa nyaman dengan karir domestik tersebut. Jauh di lubuk hatinya,

ia tetap merindukan untuk kembali berkarier di wilayah publik suatu saat nanti.

Menurutnya wanita yang berkarir di wilayah publik adalah sesuatu yang

membanggakan. Selain itu, partisipan juga beranggapan menjadi wanita karier

sebagai satu – satunya cara yang ia yakini untuk mengaktualisasi diri.

Pengambilan data dilangsungkan tiga kali, pada pengambilan data yang

pertama wawancara berkisar kurang lebih selama 30 menit, pengambilan data yang

kedua kurang lebih selama 60 menit, dan pengambilan data yang ketiga kurang

selama lebih 30 menit di rumah partisipan. Pada saat wawancara yang pertama,

partisipan mengenakan kaus putih dan celana panjang dan sesi wawancara

bertempat di ruang tengah rumah partisipan. Saat proses wawancara yang pertama,

P1 menjawab pertanyaan dengan cukup santai dan tanpa adanya pemberhentian

sampai sesi selesai. Selain itu, P1 berbicara dengan lancar dan cepat ketika sesi

wawancara berlangsung. Partisipan juga seringkali tertawa ketika bercerita tentang

pengalamannya sendiri. Selanjutnya, pada pengambilan data yang kedua,

pengambilan data dilakukan di ruang tamu rumah partisipan, pada saat sesi

wawancara partisipan menggunakan baju tidur dan selama wawacara berlangsung

partisipan sering berdeham karena partisipan mengaku sedang sakit flu dan lupa

untuk memberitahu peneliti sebelumnya. Pada pengambilan data yang ketiga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

46

pengambilan data dilakukan di ruang tengah rumah partisipan, selama sesi

wawancara, wawancara sempat dihentikan sejenak karena partisipan berbicara pada

suaminya dan meminta waktu untuk mengurus anaknya sebentar. Selanjutnya

wawancara dengan partisipan dilakukan di dapur sembari partisipan memasak dan

menyiapkan makan sore.

Partisipan kedua adalah perempuan menikah berumur 37 tahun dengan

gelar Diploma (D3). Ia pernah berkarier di wilayah publik selama enam tahun

sebagai Branch Operational Support di Jakarta. Atas permintaan suaminya untuk

lebih fokus mengasuh ketiga anaknya yang masih kecil, ia berhenti berkarier di

wilayah publik. Awalnya partisipan merasa tidak terima dan keberatan menjadi ibu

rumah tangga penuh waktu. Hal itu disebabkan karena partisipan memandang

perjuangan menyelesaikan kuliah untuk kemudian meniti karir di wilayah publik

untuk waktu yang tidak sebentar menjadi sia - sia. Bahkan ia menjadi semakin tidak

percaya diri ketika mendengar komentar tetangga yang tertuju pada dirinya sebagai

pengangguran.

Bergulirnya waktu dan dukungan terus menerus dari suami, orangtua,

mertua, dan anak-anaknya perlahan-lahan membuat ia mampu menerima dirinya

sebagai ibu rumah tangga. Untuk membangkitkan kepercayaan dirinya yang sempat

hilang, ia membuka toko kelontong kecil di dekat rumahnya. Akan tetapi, ketiga

anaknya rupanya membuat ia sibuk luar biasa. Akhirnya toko kelontong tersebut

dilanjutkan kakaknya dan partisipan bertekad bulat untuk fokus mengurus anak -

anaknya. Untuk kedepannya ketika anak-anaknya sudah cukup besar, partisipan

masih mempunyai keinginan untuk berwirausaha sebagai perias atau sebagai MC

Adat Jawa. Secara tegas partisipan tidak lagi memiliki keinginan untuk berkarier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

47

di wilayah publik (institusi pemerintah, swasta) dengan pertimbangan pada saat itu

tiba ia sudah tidak lagi muda.

Pengambilan data wawancara dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 28

Desember 2016 dan 7 Januari 2017 bertempat di rumah partisipan. Pada

pengambilan data yang yang pertama, paritisipan menggunakan kemeja bergaris

dan celana panjang dan sesi wawancara dilakukan di ruang tamu. Saat wawancara,

meski terganggu dengan keberadaan anaknya yang selalu mengajaknya bicara dan

ingin terlibat pembicaraan, P2 menjawab dengan cukup fokus dan bersemangat. Hal

ini terlihat dari jawaban partisipan yang cukup panjang dan sesuai dengan konteks

pertanyaaan yang diajukan. Bahkan kadang - kadang partisipan balik bertanya

kepada peneliti untuk lebih mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan.

Di waktu yang berbeda pada tempat yang sama, gangguan yang serupa dari

ketiga anaknya, dan suara musik yang keras di luar rumah partisipan, pengambilan

data kedua untuk melengkapi kekurangan dalam wawancara pertama dilakukan.

Kali ini partisipan mengenakan kaus berwarna merah dan celana panjang hitam.

Banyak sekali jeda pada wawancara kali ini karena ketiga anaknya jauh lebih

terlibat dalam pembicaraan tidak hanya dengan partisipan tapi juga pada peneliti,

mungkin karena sudah semakin akrab.

Partisipan ketiga adalah seorang perempuan menikah berumur 46 tahun

yang pernah menjadi karyawan (perias) selama dua tahun. Partisipan memutuskan

untuk berhenti menjadi karyawan karena mempunyai anak. Selama menjadi ibu

rumah tangga, partisipan pernah membantu keuangan keluarga dengan mengajar

bahasa Indonesia untuk orang-orang Jepang dan berjualan untuk membantu

perekonomian keluarga dengan membuka toko kecil. Akan tetapi karena adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

48

kerusuhan di Jakarta, partisipan memutuskan untuk menutup toko nya. Partisipan

tidak merasa terbebani ketika ia tidak menjadi karyawan lagi dan mengurus anak,

hal itu disebabkan karena setelah enam tahun setelah menikah, partisipan baru

dikaruniai seorang anak. Pada saat anak partisipan sudah dewasa, partisipan sempat

membuka usaha dengan membuka warung soto, tetapi karena kondisi fisik

partisipan yang tidak memungkinkan, akhirnya warung soto miliknya terpaksa

dihentikan walaupun partisipan sebenarnya memiliki keinginan untuk membuka

warung. Alasan partisipan membuka warung soto adalah karena ia ingin memiliki

teman bicara dan berinteraksi dengan orang lain jika membuka warung. Karena

keterbatasan fisik, akhirnya partisipan banyak tinggal di rumah untuk menemani

anak-anaknya dan mengurus rumah karena suami partisipan tidak tinggal satu kota

dengan partisipan.

Partisipan pernah mendengar komentar bahwa ibu rumah tangga merupakan

pekerjaan yang mudah dari wanita yang bekerja di wilayah publik (karyawan) tetapi

partisipan merasa bahwa ibu rumah tangga adalah sesuatu yang melebihi karier

karena tidak terbatas waktu bekerja. Bagi partisipan, menjadi ibu rumah tangga

bukan sesuatu yang membuat ia tidak percaya diri, ia malah merasa bahwa ia

bangga karena dapat membesarkan anak-anaknya sendiri.

Pengambilan data dilakukan dua kali. Pada pengambilan data yang

pertama, partisipan mengenakan atasan kemeja berwarna hijau dan celana panjang.

Ketika sesi wawancara, wawancara berlangsung cukup kondusif, partisipan

menjawab pertanyaan peneliti dengan cepat dan lancar. Akan tetapi, di tengah sesi

wawancara peneliti sempat memberi waktu jeda karena partisipan sempat menangis

ketika diwawancarai. Ketika ditanya mengapa menangis, partisipan merasa terharu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

49

karena anak-anaknya sudah mulai besar dan seringkali berinisiatif membantu

mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena suami partisipan berada di kota yang

berbeda dengan partisipan untuk mencari nafkah.

Partisipan keempat adalah perempuan berusia 50 tahun dan mempunyai

tingkat pendidikan D2. Partisipan mempunyai pengalaman berkarier di wilayah

publik selama empat tahun. Partisipan pernah menjadi guru PMP, bekerja sebagai

staff di showroom marketing, dan terakhir sebagai distributor MLM. Partisipan

pernah menerima pesanan kue-kue dan manisan dan dititipkan di warung sebagai

sarana untuk membantu perekonomian keluarga. Partisipan juga pernah menerima

jahitan dan sempat berhenti karena menjadi agen distributor MLM. Partisipan

memutuskan berhenti sebagai agen MLM karena tidak sesuai dengan kepercayaan

yang dianutnya sehingga ia tidak mempunyai pemasukan dari keanggotaanya

kendati secara formal masih tercatat sebagai agen. Partisipan mengaku belum

pernah mendengar komentar orang lain terkait status partisipan karena di

lingkungan partisipan, banyak perempuan menikah yang juga berkarier di wilayah

domestik.

Ketika wawancara berlangsung, partisipan sering menanyakan apakah

jawabannya sudah menjawab pertanyaan yang disampaikan peneliti atau belum.

Partisipan juga terlihat cukup lama dalam berpikir untuk menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh peneliti. Proses pengambilan data dilakukan dua kali. Pada

pengambilan data yang pertama dilakukan di ruang tamu rumah partisipan, pada

saat itu, partisipan menggunakan kemeja bermotif bunga dan celana panjang hitam.

Sebelum sesi wawancara dimulai, partisipan banyak bertanya tentang bagaimana

cara menjawab pertanyaan wawancara dan meminta peneliti untuk tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

50

menanyakan hal-hal yang sulit untuk dijawab sehingga peneliti berulangkali

menjelaskan untuk menjawab apa adanya sesuai dengan keadaan diri partisipan.

Pada pengambilan data yang kedua, partisipan menggunakan kemeja hitam

bergaris dan celana panjang hitam. Ketika akhir sesi wawancara, partisipan banyak

bertanya pada peneliti seperti misalnya apakah dari hasil wawancara dapat

diketahui seseorang stress atau tidak, maka dari itu peneliti menjelaskan bahwa

wawancara yang sudah dilakukan tidak untuk mencari kecenderungan stress

seseorang.

Partisipan kelima adalah perempuan menikah berumur 53 tahun yang

mempunyai tingkat pendidikan sarjana (S1). Partisipan memiliki pengalaman

berkarier di wilayah publik setelah lulus selama dua belas tahun diantaranya

menjadi penerjemah di kantor media cetak koran berbahasa inggris, menjadi local

staff di konsulat jendral jepang, dan yang terakhir adalah menjadi coordinator

customer care perusahaan Telekomunikasi. Partisipan memilih berhenti berkarier

di wilayah publik karena diberi peringatan dokter untuk memilih anak atau karier

karena sudah delapan tahun tidak dikaruniai seorang anak dan karier yang

dilakukan partisipan berisiko menimbulkan stress dan dapat menjadi pemicu yang

dapat menyebabkan sulit untuk mendapat keturunan.

Partisipan merasa tidak menyesal dengan menjadi ibu rumah tangga penuh

waktu karena sudah menjadi pilihannya untuk memiliki anak dan dapat memiliki

waktu untuk mengurus dan merawat keluarganya. Di sisi lain, partisipan ingin

mempunyai pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah untuk menambah

penghasilan dan membantu ekonomi keluarganya tetapi belum dapat terlaksana.

Pada pengambilan data yang pertama, wawancara dilaksanakan di ruang makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

51

rumah partisipan. Partisipan mengenakan atasan kaus bewarna abu-abu dan

bawahan celana sepanjang lutut. Secara umum, pada sesi wawancara yang pertama,

wawancara terbilang lancar, partisipan menjawab dengan cepat dan sangat antusias

ketika bercerita. Hal ini terlihat dari partisipan yang memberikan jawaban yang

sangat panjang ketika diberi pertanyaan oleh peneliti.

Suasana di lokasi penelitian cukup tenang dan kondusif dan jauh dari

kebisingan dan gangguan-gangguan lain karena hanya ada peneliti dan partisipan

di lokasi. Ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, partisipan

berkali-kali bertanya pada pada peneliti apakah yang telah dijawabnya sudah

menjawab pertanyaan peneliti apa belum. Akan tetapi karena sesi wawancara

berlangsung selama 2,5 jam dan belum menjawab seluruh pertanyaan, peneliti

menjadwalkan kembali untuk melakukan sesi wawancara di lain kesempatan.

Pada pengambilan data yang kedua, sesi wawancara juga bertempat di ruang

makan rumah partisipan. Pada kesempatan yang kedua, partisipan memakai atasan

kaus hitam dan celana pendek abu-abu. Saat wawancara, partisipan juga menjawab

dengan lancar dan banyak bercerita seperti saat pada pengambilan data yang

pertama, partisipan juga kembali menanyakan apakah jawaban yang diberikan

sudah menjawab pertanyaan apa belum.

Partisipan keenam adalah perempuan menikah berumur 57 tahun dan

mempunyai tingkat pendidikan S1. Partisipan mempunyai pengalaman berkarier di

wilayah publik sebagai guru. Akan tetapi, karena partisipan merasa bahwa

kariernya sebagai guru tidak mengembangkan dirinya padahal sudah berkarier

selama kurang lebih dua puluh tahun, maka partisipan memilih untuk berkarier di

wilayah domestik sehingga dapat meluangkan waktunya untuk keluarga dan anak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

52

anaknya. Wawancara dilangsungkan di ruang tamu rumah partisipan selama kurang

lebih 45 menit. Saat itu partisipan memakai atasan sweater abu-abu dan celana

coklat selutut. Saat wawancara berlangsung, suasana cukup kondusif, partisipan

juga fokus terhadap sesi wawancara dan sesekali tertawa ketika menceritakan

pengalamannya. Partisipan cenderung menjawab pertanyaan yang diajukan secara

ringkas sehingga sesi wawancara tidak berlangsung terlalu lama.

C. Hasil Penelitian

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, peneliti akan

mengeksplorasi bagaimana cara perempuan menikah mencapai aktualisasi diri di

wilayah domestik melalui karier domestik berdasarkan wilayah-wilayah yang

sudah dirumuskan. Wilayah-wilayah tersebut terdiri dari wilayah pekerjaan rumah

tangga (household chores), perawatan keluarga (family day care), pengasuhan anak

(childrearing), kehidupan sosial rumah tangga, dan yang terakhir manajemen

operasional dan keuangan. Untuk memperkuat hasil, peneliti juga akan mengutip

kutipan wawancara dari partisipan yang mendukung paparan hasil. Di bagian akhir,

peneliti juga akan memperlihatkan tabel persebaran wilayah kriteria-kriteria

aktualisasi diri yang dapat muncul dalam wilayah domestik perempuan menikah.

1. Wilayah pekerjaan rumah tangga (household chores)

Wilayah pekerjaan rumah tangga mencakup pekerjaan yang bersifat

instrumental seperti mendekorasi rumah, merapikan tempat tidur, menyetrika,

mengepel lantai, membersihkan kamar mandi, mencuci pakaian dan piring,

merawat peliharaan rumah, membuang sampah, menata halaman, perbaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

53

kerusakan rumah, antar jemput anak, berbelanja, menyiapkan makanan, aktivitas

menyetir, dan membereskan mainan.

Dalam wilayah pekerjaan rumah tangga, ada delapan kriteria aktualisasi diri

yang muncul dalam penelitian ini dengan urutan frekuensi mulai dari yang tertinggi

sampai yang terendah sebagai berikut: kreativitas, pembaktian pada pekerjaan,

kemandirian, berpusat pada tugas, persepsi yang lebih efisien akan kenyataan,

spontanitas, penghargaan yang selalu baru, dan diskriminasi cara dan tujuan.

Kriteria aktualisasi diri yang paling sering muncul pada wilayah pekerjaan

rumah tangga adalah kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk

mengkreasikan sesuatu hal menjadi lebih beragam. Kreativitas yang muncul dalam

wilayah pekerjaan rumah tangga (household chores) misalnya pada aktivitas

memasak. Pada aktivitas memasak, kreativitas muncul ketika partisipan mencari

cara untuk memasak makanan dengan bantuan informasi resep atau tutorial video

memasak yang diunduh dari internet. Hal ini dapat dilihat dari pendapat seorang

partisipan (PI):

“Kayak masak gitu kan akhirnya saya juga, seneng kan bikin apa bisa googling, pengen tahu caranya bikin apa misalnya steak tinggal

googling terus bisa bikin dan bisa jadi enak”.

Kriteria aktualisasi diri kedua yang paling sering dialami adalah

pembaktian pada pekerjaan. Pembaktian pada pekerjaan adalah keadaan ketika

seseorang menganggap pekerjaannya adalah kegemarannya dan menikmatinya. Hal

ini misalnya terlihat pada salah seorang partisipan yang mempunyai kegemaran dan

menikmati aktivitas mencuci baju seperti yang diungkapkan oleh seorang partisipan

(P6):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

54

“Caranya kan aku seneng ngumbahi ya, aku sebenernya seneng

ngumbahi sampe pernah kepikiran pengen buka laundry, aku dari muda

suka bersih-bersih”.

Kriteria aktualisasi diri ketiga yang paling sering muncul dalam pekerjaan

rumah tangga adalah kemandirian. Kemandirian adalah karakteristik dimana

seseorang mempunyai inisiatif untuk tidak tergantung pada orang lain. Kriteria

kemandirian ini misalnya terungkap dari salah satu partisipan yang tidak menuntut

suaminya untuk membantu dirinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti

yang diungkapkan oleh seorang partisipan (P4) :

“Saya juga tidak menuntut bapaknya untuk ngewangi itu enggak karena

kan udah punya pekerjaan sendiri”.

Kriteria aktualisasi diri keempat yang paling sering muncul adalah

berpusat pada tugas. Berpusat pada tugas mengutamakan tugas sebagai hal utama

daripada kepentingan diri sendiri. Hal ini misalnya terlihat pada aktivitas

menyiapkan bekal (memasak) untuk kebaikan anaknya dari pagi hari pada salah

satu partisipan (P3):

“Ya tante pagi-pagi nyiapkan sarapan sama bekal untuk anak itu kan

memang demi kebaikan anak sendiri kan daripada jajan di luar..terus

memang kan tante usahakan biarpun sedikit harus sarapan kan anak-

anak itu semua dari dulu kan memang udah tante ini..gitu… pagi tuh memang biarpun sedikit harus sarapan…Jadi biarpun kita bangun pagi..jam berapapun kita ya tetep masak nyiapin sarapan untuk bekal.”

Kriteria aktualisasi diri kelima yang paling sering muncul adalah persepsi

yang lebih efisien akan kenyataan. Persepsi yang lebih efisien akan kenyataan

adalah intelektualitas seseorang untuk melihat permasalahan secara lebih objektif.

Kriteria persepsi yang lebih efisien akan kenyataan misalnya terlihat pada seorang

partisipan yang berusaha mensugesti dirinya sendiri untuk untuk melakukan

pekerjaan rumah tangga (P1):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

55

“Kalau dulu ya saya merasa terbebani ya, waktu jaman-jaman habis

kerja terus resign, terus mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena

saya merasa saya terlahir bukan untuk ginian, maksudnya saya lebih

senang bekerja di suatu departemen, tapi saya berusaha membalikkan

pola pikir saya dan mengelola konsekuensi yang diambil, dan mungkin

ini kesempatan saya untuk belajar nanganin pekerjaan rumah tangga

karena nggak ada pembantu, ibu, dan suami ke kantor, jadi saya

berusaha mensugesti diri saya sendiri”.

Kriteria aktualisasi diri keenam yang paling sering muncul adalah

spontanitas. Spontanitas, yaitu sifat spontan dan tidak terlalu banyak berpikir.

Kriteria aktualisasi diri ini misalnya terlihat dari pernyataan seorang partisipan (P6)

yang mengatakan bahwa setiap pagi ketika bangun tidur langsung membersihkan

rumah tanpa perlu berpikir lagi:

“ Kalau setiap pagi bangun tidur langsung membersihkan yang di dalam rumah itu kan mungkin sudah spontan, ya tidak pakai berpikir”.

Kriteria aktualisasi diri ketujuh yang paling sering muncul adalah

penghargaan yang selalu baru. Penghargaan yang selalu baru adalah usaha

seseorang untuk mempertahankan penilaian terhadap sesuatu tetap positif. Pada

kriteria aktualisasi diri penghargaan yang baru misalnya terlihat dari salah satu

partisipan (P5) yang tidak mengeluh ketika waktunya habis untuk memelihara

barang-barang di rumah supaya tidak rusak dan tetap bersih karena merasa bahwa

pekerjaan tersebut memang tugasnya:

“Jadi waktunya emang habis untuk mengurusi rumah tapi saya tidak

apa tidak mengeluh ya ini kan memang tugasnya ibu rumah tangga itu

kan memelihara supaya barang-barang yang ada di rumah itu tidak

rusak dan rumah bisa bersih”.

Kriteria aktualisasi diri kedelapan yang paling sering muncul adalah

diskriminasi cara dan tujuan. Diskriminasi cara dan tujuan adalah bagaimana

seseorang lebih mementingkan tujuan daripada cara. Kriteria diskriminasi cara dan

tujuan ini misalnya terlihat ketika salah seorang partisipan lebih memilih untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

56

menyiapkan sendiri bekal untuk anaknya daripada membeli bekal di luar yang

diungkapkan oleh seorang partisipan (P3):

“Kalau mbikin bekal sendiri itu kan ibaratnya gini lho kebersihannya

kan udah terjamin ya terus bahan-bahannya juga kan kita milih sendiri

jadi dah tahu oh ini mana yang baik untuk anak kan…gitu.. jadi ya itu kalau tujuan tante sih gitu, lebih suka mbikin sendiri…lebih puas lah untuk..untuk anak-anak gitu lho…ya untuk keluarga lah…daripada jajan kan…daripada kita pagi-pagi pergi keluar cari sarapan apa kan

lebih baik mbikin sendiri”.

Dari hasil di atas, dapat disimpulkan jika pekerjaan rumah tangga yang

dianggap membosankan dan menghambat perkembangan diri atau aktualisasi diri

dapat dipertimbangkan kembali karena di wilayah pekerjaan rumah tangga

beberapa kriteria aktualisasi diri dapat muncul. Selain itu, peluang pengembangan

potensi di wilayah pekerjaan rumah tangga juga semakin luas dengan semakin

mudah dan cepatnya seseorang untuk mendapatkan informasi.

2. Wilayah perawatan keluarga (family day care)

Wilayah perawatan keluarga mencakup dukungan emosional dan saran,

perawatan pada relasi yang lebih tua, misalnya orang tua atau mertua dan perawatan

pada suami yang dependen karena sakit atau cacat fisik. Dari hasil yang didapatkan

pada kategori perawatan keluarga, terdapat sembilan kriteria aktualisasi diri yang

muncul, dengan urutan frekuensi mulai dari yang tertinggi sampai yang terendah

sebagai berikut: pembaktian pada pekerjaan, berpusat pada tugas,

kemandirian, kesederhanaan, struktur watak demokratis, penerimaan diri;

orang lain; dan alam, hubungan interpersonal yang kuat, kebutuhan akan

privasi, dan persepsi yang lebih efisien akan kenyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

57

Kriteria aktualisasi diri pertama yang paling sering muncul dalam wilayah

perawatan keluarga adalah pembaktian pada pekerjaan. Pembaktian pada

pekerjaan adalah keadaan dimana seseorang menganggap pekerjaannya adalah

kegemarannya, menikmatinya, dan merasa bertanggung jawab akan pekerjaan

tersebut. Misalnya hal ini terwujud pada partisipan yang merasa bertanggung jawab

merawat orang tuanya (P6):

“Ya gimana ya itu kan perasaan kasih ya..gimana

menceritakannya..karena ya kalau terhadap orang tua, orang tua saya

dulu yang membuat saya jadi seperti ini...lalu sekarang dia sudah tua,

tidak bisa apa-apa ya saya yang berkewajiban gantian memperhatikan

dia”

Kriteria aktualisasi diri kedua yang juga paling sering muncul dalam wilayah

perawatan keluarga adalah berpusat pada tugas. Berpusat pada tugas adalah sikap

seseorang untuk lebih memprioritaskan pekerjaannya daripada kepentingan diri

sendiri. Misalnya pada salah satu partisipan (P1), ia rela untuk meninggalkan

tawaran karier publik untuk fokus pada keluarganya:

“Saya fokusnya yang penting saya sama suami saya lagi membina

keluarga gak ada konsep untuk jauh-jauhan, kalau nggak percuma saya

nikah gitu lho. Yaudah trus saya tinggal aja gitu lho karena karena

pikirannya nanti saya di Bali paling kerja lagi, jadi biasa saja.

Prioritasnya lebih ke keluarga, kalau saya punya suami saya mau

membina keluarga”.

Kriteria aktualisasi diri ketiga yang paling sering muncul adalah

kemandirian. Kemandirian adalah karakteristik dimana seseorang mempunyai

inisiatif untuk tidak tergantung pada orang lain. Kriteria kemandirian itu misalnya

terlihat bahwa partisipan lebih memilih untuk menangani masalahnya sendiri tanpa

melibatkan suami yang terlihat pada pernyataan partisipan ketiga (P3):

“Nggak mungkin kalau ada apa-apa kita nggak mungkin langsung

cerita sama suami kan karena apa nanti takutnya kan nanti jadi beban

buat suami selama tante masih bisa nanganin tante tanganin ya paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

58

kita kumpul ngomong sama anak-anak itu aja nggak...nggak...selalu ada

masalah tante cerita ke suami..nggak...karena takutnya ada masalah

sedikit cerita ada masalah sedikit cerita...nanti takutnya jadi

beban...udah mikirin kerjaan mikirin ini..kan, sebisa mungkin

menyelesaikan masalah di rumah kalau bisa sendiri supaya tidak

membebani”.

Kriteria aktualisasi diri keempat yang paling sering muncul adalah

kesederhanaan. Kesederhanaan adalah karakteristik dimana seseorang bersikap

wajar dan apa adanya. Kriteria aktualisasi diri ini diperlihatkan pada sikap

partisipan yang dapat bersyukur dari hal-hal kecil, bahwa ia tidak menghambat

suaminya yang terlihat pada partisipan lima (P5) :

“ Ya seneng aja, maksudnya bahwa aku tidak menghambat suami, gitu aja aku merasa bersyukur karena aku tidak menghambat suamiku”

Kriteria aktualisasi diri kelima yang paling sering muncul adalah struktur

watak demokratis. Struktur watak demokratis adalah sikap rendah hati sehingga

dapat belajar dari siapapun. Kriteria aktualisasi diri itu misalnya terlihat bahwa

partisipan dapat melihat bahwa dirinya dapat belajar sabar dari anak dan suaminya

yang sulit yang terlihat pada pernyataan partisipan 5 (P5):

“Oh rupanya ini dan saya akui anak yang sulit dan suami yang dulu juga

sulit itu membuat saya jadi sekarang lebih sabar dan lebih

mengendalikan diri”.

Kriteria aktualisasi diri keenam yang paling sering muncul dalam wilayah

perawatan keluarga adalah penerimaan diri, orang lain, dan alam. Penerimaan

orang lain adalah ketika seseorang menerima orang lain sebagaimana adanya

seperti yang dinyatakan oleh partisipan bahwa dirinya tetap merawat keluarganya

walaupun kadang mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan (P6):

“Mungkin karena kalau saya pribadi itu meskipun disakiti mungkin

menyakiti ya kadang-kadang anggota keluarga itu menyakiti saya tapi

gimana ya kalau saya pribadi tidak memasukkan ke dalam hati. Jadi

meskipun kadang-kadang kalaupun bertengkar atau marah tetap saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

59

saya menyiapkan apa kesukaannya, menyiapkan makan siang, makan

malam itu tetap jadi mungkin itu berbeda kalau orang lain tetapi kalau

di dalam keluarga itu tidak ada yang namanya marah atau dendam atau

sakit hati ya sudah kalau saya disakiti lalu saya tidak merawat lagi itu

tidak ada ee di kamus saya.”

Kriteria aktualisasi diri ketujuh yang paling sering muncul dalam wilayah

perawatan keluarga adalah hubungan interpersonal yang kuat. Hubungan

interpersonal yang kuat adalah lebih mengutaman kualitas daripada kuantitas

hubungan. Hal ini misalnya terwujud dengan cara meluangkan banyak waktu untuk

anak-anak daripada harus bekerja yang terlibat orang banyak (P6):

“Kalau saya bekerja di luar itu nanti waktu keluarga itu semakin sedikit,

jadi saya memperhatikan keluarga itu waktunya singkat sekali tidak

bisa leluasa seperti kalau saya di rumah, kalau saya di rumah kan saya

bisa mengalokasikan waktu saya sebanyak-banyaknya untuk keluarga.”

Kriteria aktualisasi diri kedelapan yang paling sering muncul dalam wilayah

perawatan keluarga adalah kebutuhan akan privasi. Kebutuhan akan privasi

adalah sikap seseorang ketika tidak masalah ketika ia sendirian atau bersama-sama

dengan orang lain. (P6):

“Ya tidak masalah, malah kadang-kadang juga menyenangkan juga

sendirian di rumah itu karena merasa bebas to, mau mengerjakan

pekerjaan rumah itu tidak terburu-buru, mau mengerjakan hal-hal yang

menyenangkan, ya mau ngapain aja itu tidak ada yang tidak ada beban

kan kalau pas sendirian, jadi bagi saya itu ya kadang-kadang sendiri

kadang-kadang berkumpul”

Kriteria aktualisasi diri kesembilan yang paling muncul dalam wilayah

perawatan keluarga adalah persepsi yang efisien akan kenyataan. Persepsi yang

efisien akan kenyataan yaitu karakteristik kritis dan cepat menangkap suatu

permasalahan. Hal ini misalnya ketika seorang partisipan memberi dukungan pada

suaminya dengan cara menyadari bahwa suaminya perlu untuk bergaul dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

60

orang lain sehingga ia tidak lagi menuntut suaminya untuk terus bersama dirinya

(P5):

“Dulu waktu masih pacaran menikah muda aku melarang, angger

ketemu koncone aku nggak suka..karena aku merasa sendirian...dewean

terus sendirian kan enggak enak...tapi lama-lama aku mikir...oh

iya...dia kan butuh bertemu dengan orang-orang yang siapa tahu akan

menjadi partnernya dia dalam mencari uang...akhirnya aku memberi

kesempatan suami untuk bertemu dengan orang-orang yang membuat

dia berpikir dia untuk mencari uang itu adalah kriteria dukungan istri,

jadi itu tidak menghambat”.

Dalam wilayah perawatan keluarga (family day care), kriteria aktualisasi diri

yang paling sering muncul adalah pembaktian akan pekerjaan. Pembaktian pada

pekerjaan adalah keadaan dimana seseorang menganggap pekerjaannya adalah

kegemarannya, menikmatinya, dan merasa bertanggung jawab akan pekerjaan

tersebut. Hal ini sesuai dengan tugas sebagai ibu rumah tangga, yaitu sebagai

‘caregiver’.

3. Wilayah Pengasuhan Anak (childrearing)

Pengasuhan anak terdiri dari perawatan anak, kehadiran atau keterlibatan

dalam aktivitas anak, kendali, bimbingan, dukungan emosional, perhatian,

perlindungan dan rasa aman, dan pengharapan terhadap anak. Terdapat sepuluh

kriteria aktualisasi diri yang termasuk dalam wilayah pengasuhan anak

(childrearing) yang mencakup kreativitas, berpusat pada tugas, persepsi yang

lebih efisien akan kenyataan, kesederhanaan, struktur watak demokratis,

penerimaan diri; orang lain; dan alam, penghargaan yang selalu baru,

diskriminasi cara dan tujuan, pembaktian pada pekerjaan, dan kemandirian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

61

Kriteria aktualisasi diri yang pertama dan paling sering muncul pada

wilayah pengasuhan anak adalah kreativitas. Kreativitas adalah intelektualitas

seseorang untuk mengkreasikan sesuatu hal menjadi lebih beragam. Kriteria-

kriteria kreativitas yang muncul misalnya dapat dilihat dari salah satu partisipan

yang menjadikan barang bekas dan barang-barang keperluan rumah tangga untuk

menjadi stimulus untuk keperluan belajar anaknya yang masih kecil. Hal ini dapat

dilihat dari pendapat salah seorang partisipan (PI):

“Maksudnya dia suka pukul-pukul nih...apa aja di pukul...yaudah saya

kasihin kaleng bekas....kadang saya kasih baskom.....kadang saya kasih

wajan..biarin dipukul-pukul...dia belajar...oh ini suaranya beda...oh ini

kalau di lempar jatuh..rusak, jadi mainan dia banyak yang rusak, jadi

stimulusnya begitu.”

Kriteria aktualisasi diri yang kedua yang paling sering muncul adalah

berpusat pada tugas. Berpusat pada tugas adalah ketika seseorang lebih

memprioritaskan tugas yang sedang dijalankan daripada kepentingan dirinya.

Kriteria berpusat pada tugas misalnya terlihat pada pernyataan salah satu partisipan

bahwa hidupnya sepenuhnya untuk anak-anaknya (P2):

“Seperti itu sekitar tiga tahunan lah anak kedua itu lahir saya full untuk

memberi segalanya, kasarannya sih hidup saya untuk mereka, gitu lah,

seperti itu.

Kriteria aktualisasi diri yang ketiga yang paling sering muncul adalah

persepsi yang lebih efisien akan kenyataan. Persepsi yang lebih efisien akan

kenyataan adalah kemampuan seseorang untuk melihat permasalahan dengan cepat

dan objektif. Kriteria ini misalnya terwujud dalam aktivitas salah seorang partisipan

dalam hal mencarikan dan memilah sumber yang dapat dipercaya atau tidak untuk

pengasuhan anak:

“Saya banyak googling ya, baca kan dulu kuliah ada psikologi perkembangan

dari kuliah dulu, kemaren-kemaren sempet baca sekarang gak sempat,

googling pun juga kadang sumbernya banyak dan kadang berbenturan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

62

jadi ya mesti yang ini sih yang sumbernya kira-kira jelas, terus secara

yang jelas logic juga masuk, jadi banyak hal yang tadinya gak tahu jadi

tahu. Tapi bagus ya perkembagan internet jaman sekarang jadi banyak

hal yang tadinya nggak tahu jadi tahu”.

Kriteria aktualisasi diri yang keempat yang paling sering muncul adalah

kesederhanaan. Kesederhanaan adalah sikap sesorang yang apa adanya dan tidak

dibuat-buat. Kriteria kesederhanaan misalnya terlihat paa pernyataan salah satu

partisipan kelima yang mengatakan bahwa ia sudah sangat senang ketika anaknya

mau pergi ke sekolah dan tidak terlalu menuntut anaknya dalam hal sekolah (P5):

“Tapi untung dia mau untung dia masih mau ya udah tak cobani, mau

sekolah tapi itu setiap hari ada rutinitas yang saya lakukan sampai

sekarang membujuk dia agar mau berangkat sekolah jadi kalau dia mau

sekolah itu dah terima kasih ndak usah muluk muluk sekarang karena

ee juga banyak masalah kan di sekolah itu homeschooling tu.”

Kriteria aktualisasi diri yang kelima yang paling sering muncul adalah

struktur watak demokratis. Struktur watak demokratis merupakan karakteristik

seseorang di mana ia mempunyai sikap rendah hati terhadap orang lain sehingga ia

dapat belajar dari siapa saja. Kriteria ini misalnya terlihat pada salah satu partisipan

(P1) yang belajar dari proses merawat anaknya yang masih kecil. Partisipan

menganggap bahwa bukan hanya anaknya saja yang belajar, ia juga dapat belajar

cara menghadapi anak yang diperlihatkan pada pernyataan seorang partisipan (PI):

“Ya kadang lagi muncul agresinya ini lho, ya itu, muncul, nyakar-

nyakar, godain, gitu ya, padahal sama neneknya itu galak, kalau dah

ngomongin apa-apa suka haiyah...suka dibantah gitu (ketawa), dah

mulai muncul...saya apa ya...saya menikmati sih proses...prosesnya

itu...jadi bukan hanya dia yang belajar, saya juga belajar...gitu”.

Kriteria aktualisasi diri yang keenam yang paling sering muncul adalah

penerimaan diri, orang lain, dan alam. Penerimaan orang lain adalah ketika

seseorang menerima orang lain sebagaimana adanya. Hal ini misalnya diperlihatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

63

oleh salah satu partisipan (P5) yang akhirnya bisa menerima anaknya yang

mempunyai sifat seenaknya sendiri:

“Anakku belajar setengah jam itu udah matur nuwun, nggak tahan dia

belajar lama-lama, jadi dia tipenya kalau belajar kudu dikemas jadi

sesuatu yang menarik bagi dia, terus tipe berantakan...sak penake dewe

mungkin anakku seperti itu, ya sudah dulu aku nggak bisa menerima

tapi berjalannya waktu bisa menerima akhirnya, belajar menerima”.

Kriteria aktualisasi diri yang ketujuh yang paling sering muncul adalah

adalah penghargaan yang selalu baru. Penghargaan yang selalu baru adalah sikap

untuk mempertahankan sesuatu tetap positif. Kriteria penghargaan yang selalu baru

ini misalnya terlihat pada salah seorang partisipan (P4) yang menganggap pekerjaan

mengasuh anak sebagai sesuatu yang berat karena dikerjakan sendiri. Akan tetapi

rasa berat tersebut lama-kelamaan hilang karena ketika ia melihat tingkah laku

anak-anaknya ia menjadi gembira. Artinya, partisipan dapat melihat pekerjaan yang

terasa berat tersebut menjadi lebih positif karena sesuatu yang sederhana:

“Kadang - kadang ya anu..kadang-kadang apa ya rasane waduh apa-

apa sendiri kok rasanya berat, rasanya berat (mengasuh anak) tapi ya

itu nanti rasa-rasa yang seperti itu akhirnya hilang sendiri, mungkin

apa...tingkah laku anak-anak yang bikin membuat saya gembira”

Kriteria aktualisasi diri yang kedelapan yang paling sering muncul adalah

diskriminasi cara dan tujuan. Diskriminasi cara dan tujuan adalah mementingkan

tujuan daripada cara. Kriteria diskriminasi cara dan tujuan misalnya tercermin pada

salah seorang partisipan yang lebih memilih merawat anaknya sendiri daripada

menitipkan anaknya di day care (P1) :

“Saya mau saya mau saya berhasil dengan anak saya dalam artian secara fisik

secara mental gitu ya, ee secara emosional, secara physicall secara

intelegensinya, apa ya apa ya maksudnya anak saya tumbuh kembangnya itu

optimal sesuai dengan standar saya gitu lho bukan standar dari baby sitter

atau standar siapapun yang saya titipin gitu. Saya taruh di day care juga belum

tentu day care juga belum tentu punya standar yang sama seperti saya, gitu

lho.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

64

Kriteria aktualisasi diri yang kesembilan yang paling sering muncul adalah

pembaktian pada pekerjaan. Pembaktian pada pekerjaan adalah keadaan dimana

seseorang merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehingga menjadikan

seseoarang bersungguh-sungguh terhadap pekerjaannya. Kriteria pembaktian

terhadap pekerjaan ini misalnya diperlihatkan oleh salah satu partisipan (P1) yang

menyatakan bahwa ia harus bertanggung jawab pada anaknya karena partisipan

merasa bagaimana cara ia mengasuh anak akan berpengaruh pada tabiat anak nanti

sehingga ia merasa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya:

“Keuntungannya bisa fokus ke anak sama keluarga, maksudnya kan kita harus bertanggung jawab untuk itu, nanti anak jadi orang baik atau

orang jahat itu kan peran terbesar ada di diri kita sebagai ibu, jadi

kontrol terhadap anak dan keluarga itu full di tangan saya”

Kriteria aktualisasi diri yang kesepuluh yang paling sering muncul adalah

kemandirian. Kemandirian adalah inisiatif seseorang untuk tidak bergantung

dengan orang lain. Hal ini misalnya terlihat pada salah seorang partisipan (P3),

dalam aktivitas bertanggung jawab penuh terhadap anak-anaknya ketika suami

berada di luar kota:

“Jadi tante gak ini ini banget ya biasa aja njalaninnya terutama karena

bapak kan memang jarang pulang ya karena bapak kadang sebulan

sekali kadang sebulan dua kali pulang, jadi selama nggak ada bapak ya

tanggung jawab anak anak itu otomatis kan jatuh nya ke tante to selama

nggak ada bapak, bapak kan ada di luar kota”

Pada wilayah pengasuhan anak (childrearing) kriteria-kriteria aktualisasi

diri paling banyak muncul pada perempuan menikah yang mempunyai anak remaja

maupun anak di bawah remaja, hal tersebut wajar karena pada tahap ini orang tua

masih menganggap anak pada kisaran umur ini merupakan tanggung jawab mereka

dan belum sepenuhnya mandiri. Sedangkan pada perempuan menikah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

65

anaknya sudah memasuki masa dewasa awal atau dewasa tidak banyak kriteria

aktualisasi diri yang muncul karena kontrol dan tanggung jawab mereka terhadap

anak juga makin berkurang.

4. Wilayah kehidupan sosial

Wilayah kehidupan sosial rumah tangga mencakup mengorganisasi

kehidupan sosial dan menjaga relasi dengan tetangga, rekan, saudara, maupun

teman. Terdapat empat kriteria aktualisasi diri yang muncul, yaitu paguyuban,

hubungan interpersonal yang kuat, kebutuhan akan privasi dan struktur

watak demokratis.

Kriteria aktualisasi diri pertama yang paling sering muncul pada wilayah

kehidupan sosial rumah tangga yang pertama adalah paguyuban. Paguyuban

adalah rasa kemasyarakatan yang dimiliki oleh seseorang. Kriteria paguyuban ini

misalnya terlihat pada salah satu partisipan (P1) ingin melakukan sesuatu pada

warga masyarakat karena mempunyai hutang budi:

“ Jadi saya ada semacam hutang budi gitu lho, hutang budi sama sana

yang membuat saya harus melakukan sesuatu untuk orang sana,

makanya ketika arisan itu saya nggak ambil untung, jadi motivasinya

itu menjalin relasi”

Kriteria aktualisasi diri kedua yang paling sering muncul pada wilayah

kehidupan sosial rumah tangga adalah hubungan interpersonal yang kuat.

Hubungan interpersonal yang kuat merupakan sikap seseorang yang lebih

mementingkan kualitas daripada kuantitas suatu hubungan sosial. Kriteria

hubungan interpersonal ini misalnya tercermin pada partisipan yang lebih

mengutamakan hubungan secara kualitas (P2):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

66

“Saya emang nggak suka yang arisan yang dalam jumlah yang besar gitu...memang nggak suka...kecuali ya...kalau trah memang mau nggak

mau suka nggak suka memang harus dipupuk kan kalau arisan trah itu

karena kalau dalam boso jawanya itu ngumpulke balung pisah”.

Kriteria aktualisasi diri ketiga yang paling sering muncul pada wilayah

kehidupan sosial rumah tangga yang kedua adalah kebutuhan akan privasi.

Kebutuhan akan privasi adalah ketika seseorang mempunyai perasaan nyaman

ketika bersama dengan orang lain maupun ketika sendirian tanpa merasa kesepian.

Hal ini misalnya terlihat dari pernyataan salah seorang partisipan (P5) yang tidak

mempermasalahkan ketika ia mendapat komentar karena sempat tidak ikut arisan

karena alasan ekonomi, akan tetapi tetap berusaha bergaul dengan warga

perumahan tempat ia tinggal:

“Misalnya dulu aku pernah juga dulu waktu itu sempat nggak ikut

arisan karena alasan ekonomi jadinya harus memberi alasan pada ibu

lingkungan...jadi aku nggak tak..nggak tak pikir...gitu lho, jadi saya

nggak mikir mau komentar apa tidak saya pedulikan..yang penting aku

tidak berbuat jahat..berusaha tetep srawung di perumahan...dan

berusaha yang terbaik untuk rumahku rumah tanggaku”

Kriteria aktualisasi diri keempat yang paling sering muncul pada wilayah

kehidupan sosial rumah tangga adalah struktur watak demokratis. Struktur watak

demokratis adalah kemampuan untuk belajar dari orang lain karena sikap rendah

hati yang dimiliki. Hal ini misalnya muncul ketika salah seorang partisipan dapat

mendapat nasehat dari kegiatannya mengikuti perkumpulan lansia (P3):

“Apalagi ditambah ikut perkumpulan lansia tante seneng sih terus

terang aja, ngliatnya tuh seneng biarpun maksudnya udah tua-tua semua

itu lebih kan kalau nenek lansia itu kan apa ke kita bisa nasehatin jadi

kita kan bisa dapet nasehat dari yang lebih tua dari kita, tante seneng

terus terang aja”

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa karier di wilayah domestik tidak

menghambat seseorang untuk berelasi yang mengakibatkan rasa terisolasi. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

67

hasil tersebut masih dapat ditemukan bahwa perempuan menikah yang berkarier di

wilayah domestik tetap dapat menjalin relasi dan dapat memenuhi kebutuhan

aktualisasi diri melalui kegiatan bermasyarakat.

5. Wilayah manajemen operasional dan keuangan

Wilayah manajemen operasional dan keuangan mencakup pengelolaan

keuangan, keputusan tentang perawatan dan mengatur penyedia layanan formal

seperti perawat dan pembantu untuk datang ke rumah, membayar tagihan keuangan

dan bantuan keuangan langsung. Kriteria aktualisasi diri yang muncul di wilayah

ini adalah kreativitas, kesederhanaan, kemandirian, dan yang terakhir adalah

pembaktian pada pekerjaan.

Kriteria aktualisasi diri pertama terbanyak yang muncul adalah

kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu

menjadi lebih beragam. Dalam hal ini, kreativitas misalnya muncul pada aktivitas

bantuan keuangan langsung misalnya dengan cara berjualan perlengkapan bayi oleh

salah satu partisipan (P1):

“Kalau yang online kan tidak terbatas ya...dari instagram...dari olx...itu

bisa dari mana-mana ya...dari luar kota gitu...kalau yang dari sini ya

tetangga-tetangga sekitar gitu..keuntungannya kalau yang online itu

customer saya tidak terbatas...jadi mereka bisa dari Indonesia dari

manapun mereka tahu saya lagi jualan....terus ini customer-

customernya baik yang tupperware atau baby shop ini juga sebagian

besar customernya dari link dari tempat kerja saya gitu.”

Kriteria aktualisasi diri kedua yang paling sering muncul adalah

kesederhanaan. Kesederhanaan adalah karakteristik yang ada pada seseorang

untuk bersikap apa adanya dan tidak dibuat-buat. Kriteria ini misalnya terwujud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

68

dalam pengaturan keuangan keluarga dengan berhemat yaitu dengan tidak

mengadakan jasa asisten rumah tangga (P6):

“Meskipun saya mungkin tidak bisa menghasilkan uang dari rumah

tetapi paling tidak misalnya dengan tidak usah menggunakan pembantu

saya itu sudah menghemat uang...misalnya kan seperti itu..itu kan

berarti tidak menghambat”

.

Kriteria aktualisasi diri ketiga yang paling sering muncul adalah

kemandirian. Kemandirian merupakan inisiatif seseorang untuk tidak bergantung

dengan orang lain. Di dalam wilayah manajemen operasional dan rumah tangga,

kemandirian diwujudkan misalnya yang diungkapkan oleh seorang partisipan (P4)

yang mencari tambahan penghasilan dengan cara menitipkan makanan-makanan

kecil ke warung:

“Ada usaha lain, he-em, ya bikin kue, pernah bikin telor asin, terus buat

manisan, saya titipkan warung-warung. Ya alasannya supaya saya

selain mengerjakan pekerjaan rumah tangga tapi saya juga ada

masukan, bukan hanya dari suami saja.”

Kriteria aktualisasi diri keempat yang paling sering muncul adalah

pembaktian pada pekerjaan. Pembaktian pekerjaan merupakan situasi dimana

seseorang merasakan kenikmatan dan tanggung jawab akan pekerjaan tersebut.

Kriteria pembaktian pada pekerjaan ini misalnya terungkap pada salah satu

partisipan (P6) yang merasa senang untuk membantu mengelola keungan karena

selain sudah terbiasa mengelola uang, yang mencarikan uang adalah suaminya:

“Ya kebetulan karena saya dari dulu sudah terbiasa mengelola uang ya senang, bisa membantu mengelola uang karena suami yang cari uang”.

Dari wilayah manajemen operasional dan keuangan, dapat diketahui jika

pada zaman sekarang, di wilayah domestik, kesempatan seseorang untuk

melakukan aktivitas bantuan keuangan menjadi lebih terbuka dengan adanya

pekerjaan yang tidak terikat waktu atau ruang. Di sisi lain, walaupun batas publik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

69

dan domestik menjadi lebih terbuka karena adanya perkembangan teknologi atau

pekerjaan yang dapat melampaui batas publik dan domestik, pekerjaan operasional

seperti membayar pajak masih sering dilakukan oleh orang lain seperti suami

sehingga kriteria aktualisasi diri di wilayah ini tidak terlalu tampak.

D. Pembahasan

Bagian ini akan dimulai dengan pembahasan terkait dengan aktualisasi diri

perempuan menikah di wilayah domestik yang terdiri dari pekerjaan rumah tangga

(household chores), perawatan keluarga (family day care), pengasuhan anak

(childrearing), kehidupan sosial, dan yang terakhir adalah manajemen operasional

dan keuangan rumah tangga. Setelah itu, akan dibahas mengenai miskonsepsi

aktualisasi diri dan karier domestik. Terakhir, akan dibahas mengenai peluang

aktualisasi diri di wilayah domestik yang meluas karena dikotomi wilayah publik-

domestik yang semakin cair.

1. Aktualisasi diri di wilayah domestik

Dalam wilayah pekerjaan rumah tangga (household chores), kriteria

aktualisasi diri yang muncul adalah kreativitas, pembaktian pada pekerjaan,

kemandirian, berpusat pada tugas, persepsi yang lebih efisien akan kenyataan,

spontanitas, penghargaan yang selalu baru, dan diskriminasi cara dan tujuan.

Di antara kedelapan kriteria aktualisasi diri yang muncul di bidang pekerjaan rumah

tangga, kriteria yang paling sering muncul adalah kreativitas. Hal ini sejalan

dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Daniel, Gutmann, dan Raviv (2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

70

yang menemukan bahwa kreativitas dapat ditemukan dari aktivitas memasak yang

merupakan bagian dari pekerjaan rumah tangga di wilayah domestik.

Sebaliknya, kriteria aktualisasi diri yang tidak muncul adalah kealamian,

struktur watak demokratis, tidak mengikuti enkulturasi, hubungan interpersonal

yang kuat, paguyuban, kebutuhan akan privasi, penerimaan akan diri; orang lain;

dan alam, serta rasa humor yang filosofis. Ada faktor yang diduga menyebabkan

kriteria-kriteria aktualisasi diri tersebut tidak semuanya muncul di wilayah

pekerjaan rumah tangga (household chores). Faktor tersebut adalah pekerjaan

rumah tangga (household chores) merupakan pekerjaan yang tidak terlalu

memerlukan keterlibatan atau kehadiran orang lain. Padahal dalam teori aktualisasi

diri Maslow, ada beberapa kriteria aktualisasi diri yang hanya dapat dilihat melalui

interaksi dengan orang lain sehingga ketidakmunculan kriteria-kriteria tertentu

merupakan hal yang wajar.

Pada wilayah karier domestik yang kedua, yaitu pada wilayah perawatan

keluarga (family day care) kriteria-kriteria aktualisasi diri yang muncul adalah

pembaktian pada pekerjaan, berpusat pada tugas, kemandirian,

kesederhanaan, struktur watak demokratis, penerimaan diri; orang lain; dan

alam, hubungan interpersonal yang kuat, kebutuhan akan privasi, dan

persepsi yang lebih efisien akan kenyataan.. Akan tetapi kriteria yang paling

menonjol dalam wilayah karier domestik adalah pembaktian pada pekerjaan yaitu

keadaan dimana seseorang dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan

menikmatinya. Hal ini dapat dimengerti karena peran ibu lebih dikaitkan dengan

pelaksana tugas-tugas rumah tangga dan pengasuhan anak (Brescoll & Uhlmann,

2005; Kim & Hoppe-Graff, 2001 dalam Etikawati, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

71

Sebaliknya, kriteria yang tidak muncul dalam wilayah perawatan keluarga

(family day care), antara lain adalah penghargaan yang selalu baru, paguyuban,

tidak mengikuti enkulturasi, pengalaman puncak, rasa humor yang filosofis,

kealamian, dan spontanitas. Kemungkinan bahwa tidak semua kriteria tidak muncul

adalah seperti yang pernah dijelaskan pada bidang kehidupan rumah tangga

(household chores) ada beberapa kriteria yang kemunculannya mengharuskan

kemunculan orang, dalam arti masyarakat.

Pada kategori yang ketiga, yaitu pada wilayah pengasuhan anak

(childrearing) kriteria aktualisasi diri yang paling sering muncul sampai tidak

paling sering muncul adalah kreativitas, berpusat pada tugas, persepsi yang

lebih efisien akan kenyataan, kesederhanaan, struktur watak demokratis,

penerimaan diri; orang lain; dan alam, penghargaan yang selalu baru,

diskriminasi cara dan tujuan, pembaktian pada pekerjaan, dan kemandirian.

Kriteria kreativitas khususnya paling sering muncul pada partisipan-partisipan yang

masih mempunyai anak di masa perkembangan kanak-kanak dan remaja. Hal ini

disebabkan pada masa kanak-kanak masih membutuhkan peran ibu secara penuh.

Sedangkan pada masa remaja adalah suatu periode ketika konflik dengan orang tua

meningkat (Steinberg, 1993 dalam Santrock 2002) sehingga partisipan dalam

penelitian ini menggunakan berbagai cara untuk mendidik anaknya. Selanjutnya,

kreativitas di wilayah domestik semakin sedikit pada partisipan yang mempunyai

anak yang memasuki tahapan perkembangan dewasa awal karena peran orang tua

untuk mengasuh semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena ciri pada masa

dewasa awal adalah sudah ada kemandirian dalam membuat keputusan pada diri

anak sendiri (Santrock, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

72

Pada kategori yang keempat, yaitu pada wilayah kehidupan sosial rumah

tangga kriteria-kriteria aktualisasi diri yang muncul adalah kriteria-kriteria

aktualisasi seperti paguyuban, hubungan interpersonal yang kuat, dan struktur

watak demokratis. Adanya peluang ibu rumah tangga dalam rangka pemenuhan

diri di wilayah kehidupan sosial hampir sama dengan penelitian (Rubin & Wooten,

2007) yang menemukan bahwa partisipan melakukan pemenuhan diri (self

fullfillment) melalui kegiatan sukarela pada sekolah anaknya atau pada komunitas

di sekitarnya.

Pada kategori yang kelima, yaitu pada wilayah manajemen operasional dan

keuangan rumah tangga, kriteria aktualisasi diri yang paling sering muncul sampai

yang tidak paling sering muncul adalah kreativitas, kesederhanaan,

kemandirian, dan yang terakhir adalah pembaktian pada pekerjaan. Akan

tetapi, kriteria yang paling sering muncul adalah kreativitas, khususnya kreativitas

di dalam aktivitas bantuan keuangan keluarga. Akan tetapi kebanyakan kriteria-

kriteria yang muncul dalam penelitian ini adalah dari bantuan keuangan, tugas

operasional seperti membayar pajak dan telepon, lima dari enam partisipan

dikerjakan oleh orang lain, misalnya suami mereka. Hal ini sesuai dengan temuan

(Kroska, 2003 dalam Latshaw 2015) bahwa perempuan lebih sedikit mengerjakan

tugas-tugas maskulin seperti tugas mengurusi pekarangan rumah dan tugas-tugas

maintenance rumah tangga.

Ada beberapa kriteria-kriteria aktualisasi diri yang sama sekali tidak

ditemukan dalam konteks wilayah domestik. Kriteria-kriteria aktualisasi diri yang

tidak ditemukan di setiap wilayah tersebut antara lain adalah rasa humor yang

filosofis, tidak mengkikuti enkulturas, dan pengalaman puncak. Ada hal-hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

73

diduga menjadi penyebab kriteria-kritteria ini tidak ditemukan di wilayah domestik.

Faktor pertama adalah rasa kriteria rasa humor filosofis sulit untuk diceritakan

kembali karena pada kriteria ini sifatnya tidak berulang. Artinya, pengalaman ini

merupakan suatu pengalaman unik yang terjadi pada situasi tertentu dan pada waktu

tertentu, sehingga sulit untuk diungkapkan dan diceritakan lagi kepada peneliti.

Kriteria kedua adalah tidak mengikuti enkulturasi atau pembudaayaan. Bisa

dimengerti mengapa kriteria ini tidak muncul karena menurut Hollows (2008)

budaya domestik sering direpresentasikan sebagai ‘outside’ dari modernitas dan

malah sering diasosiasikan mempunyai peran kunci sebagai tempat untuk

memproduksi modernitas. Artinya, wilayah domestik bukan sebagai objek dari

pembudayaan atau enkulturasi tetapi malah sebagai penghasil kebudayaan sehingga

kriteria aktualisasi diri dari Maslow, tidak mengikuti enkulturasi kurang relevan

jika diterapkan sebagai kriteria aktualisasi diri pada konteks domestik. Yang

terakhir adalah pengalaman puncak. Pengalaman puncak dalam penelitian ini juga

tidak muncul. Akan tetapi Maslow mengatakan bahwa pengalaman puncak bukan

merupakan kriteria yang membedakan antara orang yang mengaktualisasi diri dan

tidak mengaktualisasi diri (Feist & Feist, 2006).

Kriteria-kriteria aktualisasi diri Maslow juga tidak semuanya dapat muncul

di setiap wilayah domestik yang terdiri dari wilayah pekerjaan rumah tangga

(household chores), perawatan keluarga (family day care), pengasuhan anak

(childrearing), kehidupan sosial, dan manajemen operasional dan keuangan. Hal

ini disebabkan setiap bidang kehidupan rumah tangga mempunyai ‘jenis karier’ nya

sendiri-sendiri sehingga ada kriteria-kriteria yang tidak dapat muncul di wilayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

74

domestik. Secara lebih jelas persebaran aktualisasi diri perempuan menikah di

wilayah domestik akan digambarkan di Tabel 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

75

Tabel 5. Persebaran aktualisasi diri perempuan menikah di wilayah domestik

Kriteria aktualisasi diri Wilayah Karier Domestik

Pekerjaan Rumah

Tangga

(Household

chores)

Perawatan

Keluarga

(Family day care)

Pengasuhan

Anak

(Childrearing)

Kehidupan sosial Manajemen

operasional dan

keuangan rumah

tangga

Persepsi yang lebih efisien akan

kenyataan

P1, P2, P5 P5 P1, P2, P5 - -

Spontanitas, kesederhanaan, dan

kealamian

P2, P6 P5 P2, P5 - P6

Kreativitas

P1, P2, P3, P4, P5,

P6

- P1, P2, P5 - P1, P3, P4, P5

Penghargaan yang selalu baru

P3, P5 P3, P5, P6 - - -

Struktur karakter demokratis

- P5 P1, P2, P5 P3 -

Diskriminasi cara dan tujuan

P1, P3 - P1 - -

Tidak mengikuti enkulturasi

Hubungan interpersonal yang

kuat

- P6 - P2 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

76

Gemeinschagefuhl (Paguyuban)

-

- - P1, P3, P5, P6 -

Kebutuhan akan privasi

- P6 - P5 -

Penerimaan akan diri, orang lain,

dan alam

- P5 - - -

Berpusat pada tugas

P3,P4, P1, P4 P6 P1,P2, P3, P5 - -

Kemandirian P1, P3, P4, P6 P3 - - P4,P6

Rasa humor yang filosofis

.

Pengalaman puncak

Pembaktian pada pekerjaan

P1, P3, P4, P5, P6 P2,P5,P6 P1 - P1, P6

Tidak muncul kriteria sama sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

77

2. Miskonsepsi aktualisasi diri dan karier domestik

Dari hasil penelitian, ditemukan kriteria-kriteria orang-orang yang

mengaktualisasi diri dalam setiap bidang kehidupan di wilayah domestik yang

terdiri dari pekerjaan rumah tangga (household chores), perawatan keluarga,

pengasuhan anak (childrearing), kehidupan sosial, dan manajemen operasional dan

keuangan keluarga. Artinya adanya miskonsepsi tentang aktualisasi diri yang

berkembang di masyarakat dan membuat orang beranggapan bahwa seolah-olah

aktualisasi diri hanya dapat dipenuhi di wilayah publik dapar dipertimbangkan

kembali. Hal ini sesuai dengan teori awal Maslow tentang aktualisasi diri yang

menyatakan bahwa aktualisasi diri dapat dilakukan oleh siapa saja (Feist & Feist,

2006). Bahkan penelitian-penelitian sebelumnya seperti penelitian yang diteliti oleh

Daniel, Gutmann, dan Raviv (2011) menemukan bahwa aktualisasi diri dapat

dicapai dengan cara memasak. Sedangkan Rubin & Wooten (2007) menemukan

bahwa para perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik dapat

memenuhi kebutuhan untuk perkembangan diri melalui kehidupan sosialnya.

Di dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa para perempuan menikah

yang berkarier di wilayah domestik juga dapat menemukan dirinya puas, bangga,

bersyukur dan bahagia yang menurut Maslow merupakan kriteria seseorang yang

mengaktualisasi diri yaitu bebas dari psikopatologi (Feist & Feist, 2006). Akan

tetapi ada temuan yang cukup menarik dari penelitian ini. Perempuan menikah yang

berkarier di wilayah domestik yang berusia relatif lebih muda, mempunyai

kesempatan untuk mengaktualisasikan diri yang lebih luas karena mereka sudah

mengenal teknologi yang memungkinkan mereka dapat melampaui batas publik

atau domestik. Lebih lanjut, perempuan menikah juga dapat mencari informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

78

lebih lanjut cara pengasuhan anak melalui internet atau buku. Hal ini hampir sama

dengan temuan penelitian sebelumnya dimana perempuan menikah berpendidikan

dapat mestimulasi secara intelektual melalui membaca buku (Rubin & Wooten,

2007). Bahkan di zaman sekarang perempuan menikah juga dapat mengembangkan

diri pada pekerjaan domestik seperti memasak secara lebih luas misalnya dengan

melihat dan mempraktekkan cara memasak melalui video tutorial maupun resep

karena kemudahan informasi di jaman sekarang.

Selanjutnya, adanya miskonsepsi lain tentang perempuan menikah yang

berkarier di wilayah domestik adalah (1) uang yang diberikan orangtua untuk

pendidikan akan terbuang sia-sia, (2) sedikit kesempatan untuk mengembangkan

dan berkreasi, dan (3) kehidupan ibu rumah tangga penuh dengan hal yang

membosankan. Terkait pendidikan, dalam penelitian ini semua partisipan

menyatakan bahwa pendidikan bermanfaat bagi mereka dalam melatih cara berpikir

yang dapat diterapkan dalam pengasuhan anak, cara menghadapi suami, dan

mengatur rumah tangga mereka. Selain itu, mereka merasa bahwa dengan

pendidikan membuat mereka dapat berpikir jernih ketika ditimpa masalah di dalam

keluarga. Hal ini sejalan dengan pendapat Kanwar (2014) yang mengatakan bahwa

tujuan utama pendidikan adalah untuk melatih cara berpikir. Selanjutnya,

miskonsepsi bahwa sedikit kesempatan untuk mengembangkan diri dan berkreasi

juga tidak sepenuhnya benar karena berkat adanya banyak waktu luang, partisipan

dapat mencoba hal-hal baru yang biasanya tidak dilakukan seperti misalnya

membuka toko online atau mencoba berbagai resep makanan. Hal ini sesuai dengan

teori Maslow bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk mejadikan

sesuatu yang biasa menjadi unik dan bermakna (Feist & Feist. 2006). Jadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

79

kreativitas tidak tergantung tempat seseorang untuk berkarier. Miskonsepsi bahwa

kehidupan ibu rumah tangga penuh hal yang membosankan juga tidak sepenuhnya

benar karena para partisipan merasa ketika mereka berkarier di wilayah domestik

mereka merasa puas melihat perkembangan anak mereka atau bersyukur dapat

meluangkan waktu untuk mengurus anak yang perlu perhatian lebih. Bahkan, salah

seorang partisipan merasa bahwa ia dapat melakukan hobi dan kegiatan yang tidak

dapat ia lakukan ketika ia berkarier di wilayah publik. Selain itu beberapa partisipan

juga mengatakan bahwa karier domestik melebihi karier publik karena dalam karier

domestik pekerjaan mereka seperti tidak pernah selesai dan waktunya tidak

terbatas. Temuan ini hampir sama dengan temuan Kanwar (2014) bahwa para

perempuan yang berkarier di wilayah domestik menemukan mereka sibuk layaknya

perempuan yang berkarier di wilayah publik.

3. Dikotomi wilayah karier domestik-publik

Wilayah publik dan domestik sudah menjadi perdebatan sejak jaman dahulu

yang membuat kaum feminis memperjuangkan kesetaraan perempuan dengan

caranya masing-masing, mempertentangkan bagaimana perempuan menikah

mencapai kesetaraan yaitu apakah dengan menghargai karier di wilayah domestik

atau dengan mendapatkan ruang sebanyak-banyaknya di wilayah publik. Di satu

sisi, ada feminis-feminis yang mengangkat kesetaraan perempuan dengan cara

menghargai karier domestik seperti feminis Marxis dan feminis domestik (Hollows,

2008: Tong, 2011). Di sisi lain, ada feminis-feminis lain yang memahami bahwa

kesetaraan antara perempuan dan laki-laki hanya bisa dicapai jika perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

80

diberikan ruang di publik seperti feminis liberal yang mengingkan ruang publik

serta pekerjaan yang digaji (Friedan, 1973).

Adanya tuntutan perempuan terhadap ruang publik sendiri sebenarnya

karena kaum feminis, khususnya feminis liberal dan feminis sosialis kebanyakan

merupakan kaum kelas menengah yang banyak dipengaruhi produk publik seperti

pendidikan. Oleh karena itu, pembagian peran publik dan domestik di Barat

menurut Handayani dan Novianto (2004) tidak relevan jika diterapkan di Indonesia,

terutama terjadi pada masyarakat Jawa golongan petani dan pedagang karena dalam

masyarakat golongan ini wanita mengurus rumah tangga (domestik) sekaligus

mencari nafkah (ekonomi-publik).

Akan tetapi, ada temuan menarik di dalam penelitian ini terkait pembagian

wilayah karier domestik dan publik. Di zaman sekarang perempuan menikah

memiliki peluang yang lebih luas untuk mengembangkan diri dan tidak dibatasi

wilayah karier publik atau domestik karena wilayah publik dan domestik yang

semakin cair. Misalnya, di wilayah karier domestik perempuan menikah dapat

membuka pekerjaan yang tidak terbatas ruang dan waktu bahkan salah satu

partisipan di penelitian ini mengatakan bahwa pendapatan yang didapat ketika

berkarier di wilayah publik dibandingkan dengan pendapatan di wilayah domestik

lebih besar ketika ia berkarier di wilayah domestik. Hal ini disebabkan adanya

perkembangan teknologi ataupun perkembangan pekerjaan-pekerjaan yang tidak

terikat ruang dan waktu yang membuat pembagian wilayah domestik dan publik

menjadi semakin cair sehingga perempuan menikah di jaman sekarang sebenarnya

dapat melampaui batas publik dan domestik dengan tidak sepenuhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

81

meninggalkan karier domestiknya. Artinya pada jaman sekarang, definisi berkarier

dan tidak berkarier juga semakin melebur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan

mengenai aktualisasi diri perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik,

yaitu:

1. Secara umum, dari keseluruhan jawaban partisipan dapat ditarik kesimpulan

bahwa perempuan menikah memiliki peluang untuk mengaktualisasikan

melalui karier di wilayah domestik melalui bidang-bidang pekerjaan di wilayah

domestik. Secara khusus, partisipan yang mempunyai kemampuan

menggunakan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk

mengaktualisasikan diri di wilayah karier domestik karena dapat melampaui

batas publik dan domestik.

2. Kriteria aktualisasi diri yang paling sering muncul adalah Kreativitas. Kriteria

kreativitas paling banyak muncul di wilayah pekerjaan rumah tangga,

pengasuhan anak, dan manajemen operasional, terutama pada partisipan yang

menguasai teknologi dan masih memiliki anak pada usia kanak-kanak dan

remaja.

3. Partisipan yang berusia lebih muda dan mempunyai anak yang berada pada

masa kanak-kanak atau remaja menunjukkan lebih banyak kriteria aktualisasi

diri, secara khusus kriteria kreativitas pada wilayah pengasuhan anak

dibandingkan partisipan berusia lebih tua dan memiliki anak usia dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

83

4. Konsep terkait perempuan menikah berkarier di domestik yang menyatakan

bahwa (1) uang yang diberikan orangtua untuk pendidikan akan sia-sia, (2)

terdapat sedikit kesempatan untuk mengembangkan dan berkreasi, (3) dan

kehidupan yang penuh dengan hal yang membosankan, ternyata tidak terbukti.

5. Di zaman sekarang, dikotomi wilayah publik dan domestik menjadi semakin

cair. Hal ini disebabkan adanya pekerjaan-pekerjaan yang tidak terikat ruang

dan waktu sehingga sulit dibedakan pembatasan antara wilayah publik atau

domestik.

6. Tidak semua kriteria-kriteria orang yang mengaktualisasi diri menurut Maslow

dapat muncul di setiap bidang kehidupan di wilayah domestik. Akan tetapi,

perempuan menikah dapat mencapai aktualisasi di wilayah domestik. Sehingga

paham yang mengatakan bahwa di wilayah domestik tidak memungkinkan

seseorang untuk mengaktualisasikan diri merupakan bias. Bahkan pada zaman

sekarang, peluang perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

memiliki kesempatan yang lebih luas untuk mengaktualisasikan diri.

7. Kriteria-kriteria yang tidak muncul di setiap bidang kehidupan di wilayah

domestik adalah pengalaman puncak, rasa humor yang filosofis, dan tidak

mengikuti enkulturasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

84

B. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti kurang mempertimbangkan status sosial ekonomi para partisipan.

Selain itu peneliti juga tidak mencari tahu lebih lanjut dampak status sosial

ekonomi pada pemilihan karier domestik di kalangan perempuan menikah dan

kemungkinan adanya perbedaan wilayah aktualisasi diri di antara mereka.

2. Peneliti kesulitan untuk menggali keseluruhan peluang aktualisasi diri karier di

wilayah domestik karena bentuk-bentuk karier domestik yang terlalu luas,

khususnya di zaman sekarang dimana batas antara wilayah publik dan domestik

yang semakin cair.

C. Saran

1. Bagi Penelitian Selanjutnya

a. Bagi penelitian selanjutnya, dapat dipilih partisipan yang memasuki tahap

perkembangan dewasa madya dan mempunyai anak pada masa kanak-kanak

karena pada masa itu peluang untuk mengaktualisasikan lebih besar daripada

partisipan yang mempunyai masa perkembangan dewasa akhir.

b. Dapat dipertimbangkan lagi pemilihan partisipan terkait dengan

mempertimbangkan status sosial ekonomi tertentu.

c. Dapat dipertimbangkan dengan menggunakan partisipan yang lebih banyak dan

lebih beragam latar belakangnya supaya data yang didapatkan semakin kaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

85

2. Bagi Praktisi Psikologi

Bagi praktisi psikologi, agar lebih dapat membuka wawasan baru tentang karier ibu

rumah tangga dan lebih peka terhadap bias-bias dan miskonsepsi yang mungkin

banyak berkembang di masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat agar lebih menghargai perempuan menikah yang memilih

berkarier di wilayah domestik dan menganggap ibu rumah tangga sebagai karier

yang patut dihargai.

4. Bagi perempuan menikah yang berkarier di wilayah domestik

Bagi para perempuan menikah yang memilih menjalani karier domestik agar lebih

memiliki kebanggaan sebagai ibu rumah tangga dan dapat mencari peluang untuk

tetap mengembangkan diri melalui karier domestiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

86

DAFTAR ACUAN

Brescoll, V.E & Uhlmann, E.L. (2005). Attitudes toward traditional and

nontraditional parents. Psychology of Women Quarterly, 29, 436-445.

Budiati, A.C. (2006). Aktualisasi diri perempuan dalam sistem budaya jawa.

Pamator, 1 (3), 51-59.

Dagun, S. M. (1990). Psikologi keluarga: Peranan ayah dalam keluarga. Jakarta:

Rineka Cipta.

Daniel, M., Gutmann, Y, & Raviv, A. (2011). Cooking and Maslow’s hierarchy of needs: A qualitative analysis of amateur chef’s perspective. International

Journal of Humanities and Social Sciences, 20 (1), 86-94.

Denmark, F.L & Paludi, Michele A. (2008). Psychology of women: A handbook of

issues and theories. London: Praeger.

Etikawati, A.I. (2014). Apersepsi mengenai figur ayah dan ibu pada anak-anak di

Yogyakarta. Jurnal Penelitian Sanata Dharma, 2 (17), 78-90.

Feist, Jess & Feist, Gregory J. (2006). Theories of personality (sixth -ed.). New

York: McGrawHill.

Friedan, Betty. (1979). The feminine mystique. New York: Dell Publishing.

Goble, Frank. (1997). Mazhab ketiga psikologi humanistik Abraham Maslow.

Yogyakarta: Kanisius.

Gray, Edith. (2000). Employment, age, and children: How do they affect the

division of household labour. Negoitating the life course discussion paper

series, 3-21.

Handayani, Arri. (2013). Keseimbangan kerja pada perempuan bekerja: Tinjauan

teori border. Bulletin Psikologi, 2 (21), 90-101.

Handayani, C.S & Novianto, A. (2004). Kuasa wanita jawa. Yogyakarta: Lkis.

Hollows, Joanne. (2008). Domestic cultures in cultural and media studies. New

York : Open University Press.

Jang, S. Y. & Merriam, S. (2004). Korean culture and the reentry motivations of

university- graduated women. Adult Education Quarterly, 4 (54), 273-290.

Kanwar, Mitika. (2014). Misconception regarding housewives among youth

female: A psychological perspective. Indian Journal of psychological

sciences, 106-112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

87

Kitterod, R. H. (2002). Mother’s housework and childcare: Growing similiarities or

stable inequalities? Acta Sociologica, (45), 127-147.

Latshaw, B. A. (2016). From mopping to mowing: Masculinity and housework in

stay at home father households. Journal of men’s studies, 3 (23), 252-270.

Lemme, B. H. (1999). Development in adulthood. Needham Height: Allyn &

Bacon.

Matlin, Margaret W. (2008). The psychology of women. Belmont, CA: Wadsworth.

Moleong, Lexy. (2015). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Olson, M. H. & Hergenhahn, B.R. (2013). Teori-teori kepribadian. Edisi

kedelapan. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Nilson, L. B. (1978). The social standing of housewife. Journal of marriage and

family, 3 (40), 541-548.

Patton, Michael Quinn. (2009). Qualitative research and evaluations methods.

London: Sage Publications.

Reed, Brian. (2012, Februari 1). 5 Alasan perlu jadi ibu rumah tangga. Diakses

tanggal 2 Mei 2017 dari

http://lifestyle.kompas.com/read/2012/02/01/12291736/5.alasan.perlu.jadi.

ibu.rumah.tangga.

Rubin, S.E & Wooten, H.R. (2007). Highly educated stay-at-home mothers: A

study of commitment and conflict. The family journal: Counseling and

theraphy for couples and families. 4 (15), 336-345.

Sadli, Saparinah. (2009). Berbeda tetapi setara: Pemikiran tentang kajian

perempuan. Jakarta: Penerbit buku kompas.

Santrock, J.W. (2002). Life-span development : Jilid 2 (ed. ke-5). Jakarta: Erlangga.

Schultz, Duane. (1991). Psikologi pertumbuhan: Model-model kepribadian sehat.

Yogyakarta: Kanisius.

Smith, Jonathan. A. (2009). Psikologi kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudirman, S.A. (2014). Mother and carrier: Phenomenology study of dual-carrier

family. Jurnal Ilmiah Kajian Gender, 1 (4), 47-67.

Sumiyatiningsih. (2016). Pergeseran peran laki-laki dan perempuan dalam kajian

feminis. Jurnal studi agama dan masyarakat WASKITA, 125-137.

Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah.

Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: AKTUALISASI DIRI PEREMPUAN MENIKAH DALAM KARIER … · Mereka bukan neurotik atau psikotik, bahkan tidak memiliki kecenderungan menuju gangguan-gangguan psikologis. Kedua , pribadi

88

Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam

psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Tong, Rosarie P. Femnist thought: Pengantar paling komphrehensif kepada arus

utama pemikiran feminis. Yogyakarta: Penerbit Jalasutra.

Vermonte, S. F (2016). Sumbangan ibu rumah tangga. Harian Kompas. hlm.7

Zainal, V. R (2014). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan: Dari

teori ke praktik. Jakarta: Penerbit Rajawali Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI