aktivitasii ekstrak etanol rumput laut merah.docx

23
EFEK ANTIINFLAMASI ETANOL RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma spinosum) TERHADAP ENZIM SIKLOOKSIGENASE-2 (COX-2) PADA KANKER PAYUDARA GYIDIAN UPA

Upload: whyra-namikaze-comey

Post on 26-Sep-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EFEK ANTIINFLAMASI ETANOL RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma spinosum) TERHADAP ENZIM SIKLOOKSIGENASE-2 (COX-2) PADA KANKER PAYUDARA

GYIDIAN UPA

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah di dunia dan juga di Indonesia. Menurut WHO 2005, di dunia tiap tahunnya sekitar 12 juta orang menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita, setelah kanker leher rahim, dan merupakan kanker yang paling banyak ditemui di antara wanita (Imam rasjidi, 2009). Kurang lebih 40.910 kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada tahun 2007. Sementara itu, juga berdasarkan American Cancer Society, secara umum angka kejadian kanker payudara meningkat sekitar 30 % dalam kurun waktu 25 tahun di Negara-negara maju. (Imam rasjidi, 2009).Di Indonesia, penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2013. Prevalensi penyakit kanker payudara di Indonesia sekitar 61.681 penderita dengan insiden tertinggi terjadi di Jawa Tengah sebesar 11. 511 kasus dan Jawa Timur sebesar 9.688 kasus, di Sulawesi Tenggara sendiri insiden kanker payudara sekita 590 kasus. (Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI).Etiologi dan perjalanan penyakit kanker payudara belum sepenuhnya dapat dijelaskan, akan tetapi banyak penelitian menunjukkan adanya beberapa factor yang berhubungan dengan peningkatan risiko atau kemungkinan untuk terkena kanker payudara. Factor risiko yang utama berhubungan dengan keadaan hormonal (estrogen dominan) dan genetik, telah diketahui beberapa gen yang dikenali mempunyai kecenderungan untuk terjadinya kanker payudara yaitu gen BRCA I, BRCA 2 dan juga factor proliferasi p53 germline mutation. (Imam rasjidi, 2009).Salah satu indicator penting dalam mempelajari sifat keganasan sel kanker adalah kemampuan proliferasinya. Pada kanker payudara, ekspresi COX- 2 sering dijumpai meningkat dan berperan dalam peningkatan proliferasi dan metastasis (Davies et al, 2002 dalam Tasminatum et al, 2012). COX-2 merupakan enzim yang terinduksi pada sel yang mengalami inflamasi oleh sitokin, endotoksin, dan faktor per-tumbuhan (growth factors). COX-2 akan meningkatkan angiogenesis dan meningkatkan volume kanker payudara (Willy, 2015).Pengobatan kanker payudara masih belum memberikan hasil yang diharapkan karena dapat terjadi resistensi sel kanker terhadap berbagai modalitas terapi seperti kemoterapi, radioterapi, maupun terapi antibody monoclonal. Untuk itu diperlukan pengembangan terapi kanker payudara dengan menggunakan bahan alam yang tidak menimbulkan efek resistensi (Willy, 2015).Eucheuma spinosum diketahui sebagai alga merah (Rhodophyceae) yang ditemukan di bawah air surut rata-rata. Alga ini mempunyai talus yang keras, silindris dan berdaging (Romimohtarto dan Juwana, 1999). Sejak 2700 SM Eucheuma spinosum telah digunakan oleh bangsa Cina sebagai bahan sayuran, obat-obatan dan kosmetik, sedangkan di Indonesia digunakan sebagai bahan sayuran, kue, manisan dan obat-obatan (Indriani dan Suminarsih, 2003). Menurut penelitian Eucheuma spinosum memiliki kandungan kimia karagenan dan senyawa fenol, terutama flavonoid. karagenan memiliki sifat antimikroba, antiinflamasi, antipiretik, antikoagulan dan aktivitas biologis lainnya ( Yoppi Iskandar et al,).Berdasarkan uraian tersebut maka disusunlah penelitian untuk mengetahui efek antiinflamasi etanol alga merah (Eucheuma spinosum) terhadap enzim siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker payudara.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah :1. Apa kandungan bioaktif alga merah (Eucheuma cottonii) ?2. Bagaimana peranan siklooksigenase-2 pada kanker payudara3. Bagaimana efek antiinflamasi etanol alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker payudara?

C. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui efek antiinflamasi etanol alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker payudara.2. Tujuan Khususa. Mengetahui kandungan bioaktif alga merah.b. Mengetahui mekanisme antiinflamasi etanol alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker payudara

D. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca dan penulis mengenai efek antiinflamasi etanol alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker payudara dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Alga Merah (Eucheuma spinosum)Genus ini mempunyai thallus berwarna kuning kecoklat-coklatan sampai merah keungu-unguan, berbentuk agak pipih dan bercabang-cabang tidak beraturan. Percabangan yang terjadi pada genus ini adalah dua (dichotome) atau tiga (trichotome) buah (Hidayat, 2006). Ciri khusus secara morfologis, jenis ini memiliki duri-duri yang tumbu berderet melingkari thallus dengan interval yang bervariasi sehingga terbentuk ruas-ruas thallus di antara lingkaran duri. Percabangan berlawanan atau berselang-seling dan timbul teratur pada deretan duri antar ruas dan merupakan perpanjangan dari duri tersebut. Ujung percabangan mudah melekat pada substrat (Anggadiredja, dkk, 2006).

Gambar 2.1 Alga Eucheuma spinosum (Anggadiredja, dkk, 2006)Eucheuma spinosum mempunyai taksonomi sebagai berikut(Anggadiredja, dkk, 2006) :Divisio : RhodophytaKelas : RhodophyceaeBangsa : GigartinalesSuku : SolierisceaeMarga : EucheumaJenis : Eucheuma SpinosumEucheuma spinosum tumbuh melekat pada rataan terumbu karang, batu karang, batuan, benda keras dan cangkang kerang (epilitic). Eucheuma spinosum memerlukan sinar matahari untuk proses fotosintesis sehingga hanya hidup pada lapisan fotik (permukaan atas laut) dan karena pertumbuhannya membutuhkan salinitas 28-33 per mil (Anggadiredja, dkk, 2006). Adapun komposisi nilai nutrisi alga merah Eucheuma spinosium terdapat dalam tabel di bawah ini :Tabel : Komposisi nilai nutrisi alga merah Eucheuma spinosiumKomponenjumlah

Kadar air (%)12.90

Karbohidrat (%)5.12

Protein (%)0.13

Lemak (%)13,38

Serat kasar (%)1,39

Abu (%)14,21

Mineral : Ca (ppm)52,820

Fe (ppm)0,0108

Cu (ppm)0,768

Pb (ppm)-

Vitamin B1 (Thiamin) (mg/100 g)0,21

Vitamin B2 (Riboflavin) (mg/100 g)2,26

Vitamin C (mg/100 g) 43,00

Karaginan (%)

B. Kanker Payudara1. EpidemiologiKarsinoma payudara merupakan kelompok tumor ganas epitelial dengan karakteristik invasif ke jaringan sekitarnya dan memiliki kecenderungan yang tinggi untuk bermetastasis jauh. Sebagian besar tumor ini adalah adenokarsinoma dan dipercaya berasal dari epitel parenkim payudara, terutama sel-sel dari Terminal Duct Lobular Unit (TDLU). Karsinoma payudara memiliki tipehistopatologik yang beragam, yang memiliki prognosis dan karateristik klinik yang bervariasi (Ellis et al, 2003).Di Indonesia, penyakit kanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2013. Prevalensi penyakit kanker payudara di Indonesia sekitar 61.681 penderita dengan insiden tertinggi terjadi di Jawa Tengah sebesar 11. 511 kasus dan Jawa Timur sebesar 9.688 kasus, di Sulawesi Tenggara sendiri insiden kanker payudara sekita 590 kasus. (Data Riset Kesehatan Dasar 2013, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI dan Data Penduduk Sasaran, Pusdatin Kementerian Kesehatan RI).

2. Gambaran KlinikKanker payudara terjadi sedikit lebih sering pada payudara kiri dibandingkan payudara kanan dengan perbandingan 1,07:1. Lokasi tersering adalah pada kuadran lateral atas (40-50%), kemudian secara berturut-turut diikuti oleh area sentral, kuadran medial atas, kuadran lateral bawah, dan kuadran medial bawah (Ellis et al, 2003). Gejala dan tanda klinik yang paling sering ditemukan adalah adanya massa padat, berbatas tidak tegas, terfiksir, dengan atau tanpa nyeri. Tanda lain yang bias ditemukan, antara lain gambaran peaud orange pada kulit, ulkus, keluar cairan dari puting susu dan retraksi puting susu (Ellis et al, 2003; Rosen, 2009). Kelainan pada payudara harus dievaluasi dengan triple assessment, yaitu pemeriksaan fisik, radiologi (mammografi dan ultrasonografi) dan sampel jaringan (baik dengan biopsi aspirasi jarum halus, needle core biopsy maupun biopsi terbuka). Pemeriksaan radiologi harus menggunaka mammografi, kecuali pada wanita kurang dari 35 tahun. Gambaran mammografinya sangat bervariasi, seperti ditemukannya massa berbatas tegas, massa berbatas tidak tegas, speculate mass, deformitas parenkim dan kalsifikasi. Sebagian besar gambaran kanker payudara pada mammografi berupa massa tumor tanpa kalsifikasi (Ellis et al, 2003; Lester, 2010).

3. Klasifikasi Kanker PayudaraLebih dari 95% keganasan payudara adalah suatu adenokarsinoma, yang dibagi menjadi karsinoma in situ dan karsinoma invasif. Karsinoma in situ adalah proliferasi sel-sel anaplastik yang terbatas pada duktus dan lobulus, dibatasi oleh membran basal. Pada karsinoma invasif (disebut juga karsinoma infiltratif ), sel sel anaplastik mempenetrasi membran basal dan invasif ke stroma jaringan ikat sekitarnya. Sel-sel invasif tersebut memiliki potensi untuk mencapai pembuluh limfe dan pembuluh darah yang kemudian bermetastasis ke kelenjar getah bening (KGB) regional dan bermetastasis jauh (Lester, 2010).Terdapat berbagai tipe histologik karsinoma payudara yang memiliki karakteristik yang bervariasi. Berikut ini adalah berbagai tipe karsinoma ductal invasif payudara menurut klasifikasi WHO (Ellis et al, 2003) :1. Karsinoma duktal invasif tipe tidak spesifik2. Karsinoma lobuler invasif3. Karsinoma tubuler4. Karsinoma kribriform invasif5. Karsinoma meduler6. Karsinoma musinus dan tumor lain dengan musin yang luas7. Karsinoma musinus Kistadenokarsinoma dan karsinoma musinus sel kolumner Signet ring cell carcinoma8. Tumor neuroendokrin Karsinoma neuroendokrin solid Tumor karsinoid atipikal Karsinoma sel kecil /oat cell carcinoma Karsinoma neuroendokrin sel besar9. Karsinoma papiler invasif10. Mikrokarsinoma papiler invasif11. Karsinoma apokrin12. Karsinoma metaplastik Karsinoma metaplastik yang murni epitelial- Karsinoma sel skuamus- Adenokarsinoma dengan metaplasia sel spindel- Karsinoma adenoskuamus- Karsinoma mukoepidermoid Karsinoma metaplastik campuran epitelial/mesenkimal13. Lipid-rich carcinoma14. Secretory carcinoma15. Oncocytic carcinoma16. Adenoid cystic carcinoma17. Acinic cell carcinoma18. Glycogen-rich clear cell carcinoma19. Sebaceous carcinoma20. Inflammatory carcinoma4. PrognosisOutcome pada wanita penderita kanker payudara sangatlah bervariasi. Banyak wanita penderita kanker payudara dengan perkiraan harapan hidup yang normal, dimana yang lainya hanya mempunyai harapan hidup 5 tahun sebesar 10%. Perkecualian pada wanita penderita kanker payudara dengan metastasis jauh (