aktivasi fiber optik untuk jaringan metro...

12
Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2019 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNET Imelda Piriaselina [email protected] Abstrak Semakin berkembangnya teknologi di bidang telekomunikasi maka semakin dibutuhkanlah akses internet yang cepat, handal dan murah untuk dapat berkomunikasi maupun bertukar data. Perangkat Metro Ethernet dapat menyediakan akses internet yang sangat cepat hal ini di dukung oleh media transmisi sebagai jalan yang akan dilalui oleh pelanggan. Fiber optik adalah media kabel transmisi yang digunakan oleh perangkat metro ethernet. Perangkat telekomunikasi saat ini banyak yang menggunakan fiber optik karena memiliki banyak keuntungan dibanding dengan kabel tembaga. Melakukan aktivasi fiber optik untuk perangkat Metro Ethernet dilakukan untuk dapat memberikan jalur yang akan dilalui oleh perangkat Metro Ethernet sehingga dapat memberikan akses internet yang cepat dan handal. Kata Kunci: Fiber Optik, Transmisi, Metro Ethernet, Area Network, Aktivasi Pendahuluan Semakin berkembangnya dunia telekomunikasi maka dibutuhkan suatu jaringan dengan akses internet yang cepat dan handal hal ini dapat terwujud oleh media kabel yang

Upload: phamcong

Post on 11-Apr-2019

259 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO

ETHERNET

Imelda Piriaselina

[email protected]

Abstrak

Semakin berkembangnya teknologi di bidang telekomunikasi maka

semakin dibutuhkanlah akses internet yang cepat, handal dan murah untuk

dapat berkomunikasi maupun bertukar data. Perangkat Metro Ethernet

dapat menyediakan akses internet yang sangat cepat hal ini di dukung oleh

media transmisi sebagai jalan yang akan dilalui oleh pelanggan. Fiber optik

adalah media kabel transmisi yang digunakan oleh perangkat metro

ethernet. Perangkat telekomunikasi saat ini banyak yang menggunakan

fiber optik karena memiliki banyak keuntungan dibanding dengan kabel

tembaga. Melakukan aktivasi fiber optik untuk perangkat Metro Ethernet

dilakukan untuk dapat memberikan jalur yang akan dilalui oleh perangkat

Metro Ethernet sehingga dapat memberikan akses internet yang cepat dan

handal.

Kata Kunci: Fiber Optik, Transmisi, Metro Ethernet, Area Network, Aktivasi

Pendahuluan

Semakin berkembangnya dunia telekomunikasi maka dibutuhkan suatu jaringan dengan

akses internet yang cepat dan handal hal ini dapat terwujud oleh media kabel yang

Page 2: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

disebut fiber optik. fiber optik memiliki keunggulan yang dapat memberikan kebutuhan

masyarakat dibidang internet.

Untuk memberikan akses internet maka dibutuhkanlah media Transmisi sebagai jalan

yang dapat memancarkan dan menerima data, suara, gambar dan video dengan

kecepatan yang tinggi, bandwidth yang besar serta tanpa adanya gangguan yang

dirasakan oleh pengguna.

Fiber Optik ini telah dapat membawa bandwith yang besar hingga mencapai ratusan

gigabits per second dan juga dapat mengirimkan sinyal cahaya hingga jarak yang sangat

jauh. Setiap kota di wilayah Indonesia telah terhubung oleh jaringan internet yang

disebut Jaringan Metro Ethernet.

Untuk dapat memberikan akses internet ke pengguna maka akan dibahas proses

pemberian jalur untuk tersambung ke perangkat Metro Ethernet dengan jalur

pengaktifan pada Arnet Tangerang – Cikupa.

Pembahasan

AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNET

Fiber optik adalah media transmisi berbentuk kabel fisik yang dapat mengirimkan sinyal

dengan kecepatan cahaya dan memiliki bandwidth yang besar sehingga tak dapat

diherankan bila dalam mengakses internet akan sangat cepat dan mudah.

Fiber optik sebagai media yang digunakan untuk menghubungkan internet pada

perangkat jaringan metro Ethernet agar pelanggan dapat mengakses internet. Sebelum

mengaktifkan jaringan Metro Ethernet maka pihak transmisi memberikan jalur yang

akan di lalu oleh jaringan tersebut.

Disini hanya membahas penyediaan jalur pada perangkat Metro Ethernet yang dimulai

dari pengukuran core idle, proses terminasi ke OTB hingga dapat memberikan jalur ke

perangkat Metro Ethernet.

Page 3: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

TEORI FIBER OPTIK

Kabel fiber optik adalah suatu media transmisi guided (fisik) yang terbuat dari serat

kaca yang dapat mengirimkan sinyal cahaya dengan kecepatan 3x108 m/s. Kabel serat

optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang sangat kecil

berukuran mikro.

Karena sifat dari fiber optik yang dapat mengirimkan suara, gambar, data, video dengan

sangat cepat karena memiliki kecepatan cahaya, dapat mengirimkan informasi dengan

jarak yang jauh dan dapat menampung bandwidth yang besar hingga mencapai ratusan

gigabits per second hal inilah yang membuat fiber optik sangat digemari untuk

digunakan sebagai media untuk telekomunikasi.

Untuk satu link komunikasi membutuhkan 2 core, satu sebagai transmitter (pemancar)

yang berfungsi menerima input yang berbentuk sinyal elektrik yang kemudian di ubah

dan selanjutnya dikirim dengan sinyal cahaya yang akan merambat melewati kabel fiber

optik tersebut dan sebagai receiver (penerima) yang berfungsi menerima sinyal cahaya

dari serat optic yang mengandung sinyal informasi kemudian diubah menjadi sinyal

elektrik disisi pengguna.

Pada fiber optik memiliki bermacam-macam jumlah atau kapasitas core yang terdapat

pada kabel fiber optic tersebut sesuai dengan kebutuhan yang digunakan. Dalam fiber

optik bisa terdapat 6 core, 12 core, 24 core, 48 core, 96 core, 144 core bahkan mencapai

288 core.

Kabel fiber optic yang digunakan oleh telekomunikasi harus memenuhi standart dari

badan International PBB, yaitu International Telecomunication Union –

Telecommunication Standardization sector (ITU-T). Beberapa standart kabel fiber optik

yang dikenal dari ITU-T antara lain adalah:

a. ITU-T G 651 standart kabel optik multimode graded indeks.

b. ITU-T G 652 standart kabel optik single mode

c. ITU-T G 653 standart kabel optik single mode dengan shift dispersion.

d. ITU-T G 654 standart kabel optik single mode untuk kabel laut.

Page 4: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

e. ITU-T G 655 standart kabel optik single mode dengan Non Zero Shift

Dispersion yang digunakan untuk DWDM.

pada kabel type G-652 menggunakan lamda 1310 untuk jarak menegah pada saat

pengukuran menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) dan Optical

Power Meter (OPM) sedangkan pada type G-655 menggunakan lamda 1550 untuk jarak

jauh.

KOMPONEN PASSIVE FIBER OPTIK

Komponen passive pada instalasi kabel fiber optik yaitu komponen yang tidak

memerlukan daya listrik atau sumber arus, komponen passive untuk jaringan Transmisi

yang sering digunakan adalah

1. Connector yang fungsinya sebagai alat penghubung atau penyambung temporer

atau non permanen karena sifatnya dapat dilepas dan dipindah-pindah. Tipe

konektor adalah Fiber connector (FC) yang berbentuk bulat, Square Connector

(SC) yang berbentuk kotak dan Lucent Fiber (LC) bentuknya hampir sama

seperti SC tapi lebih panjang.

2. Adapter yang fungsinya sebagai penghubung konektor dengan konektor baik

dalam satu tipe atau berlainan tipe.

3. Pigtail adalah serat optik yang salah satu yang salah satu ujungnya dipasang

dengan konektor sedang kan sisi pig tail satunya lagi berupa fiber yang dapat

disambung dengan kabel fiber optik. Pigtail ini berfungsi untuk ternminasi pada

Optical Termination Box (OTB).

4. Patchcord adalah serat optik yang yang kedua ujungnya dipasang dengan

konektor, fungsi dari patchcord sebagai penghubung antara terminasi optik pada

OTB dengan perangkat optik dan sebagai penghubung alat ukur dengan kabel

serat optik.

5. Optical Termination Box (OTB) yaitu sebagai titik terminasi dari kabel serat

optic yang diletakkan didalam gedung. Dalam OTB terdapat Pigtail, adapter,

Page 5: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

cartridge (sebagai pelindung sambungan fiber optik). Fungsi dari OTB

diantaranya adalah

a. Titik distribusi kabel serat optik ke perangkat optik di dalam gedung.

b. Titik hubung kabel serat optik antar OTB pada STO yang berlainan

yang sering disebut throught connect.

c. Titik ukur kabel serat optik baik untuk pemeliharaan rutin dan

pemeliharaan perbaikan.

6. Joint Closure adalah sebagai pelindung sambungan kabel fiber optik yang sudah

disambung. fiber optik yang sudah disambung dilindungin oleh catridge yang

bentuknya oval atau lonjong sebagai tempat peletakkan fiber optik agar tidak

terjadi bending. Pada joint closure harus terbuat dari bahan yang keras dan tahan

tekanan serta tahan terhadap temperature tinggi.

ALAT PENGUKURAN PADA FIBER OPTIK

1. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

Merupakan alat ukur untuk menentukan jarak gangguan pada kabel fiber optik

dan melihat karakteristik atau sifat kabel fiber optik dengan cara mengirimkan

cahaya laser dan setiap ada kejadian (event) cahaya tersebut akan memantul

(refleksi) kemudian dianalisa berdasarkan fungsi waktu refleksi. Fungsi pada

OTDR sebagai berikut :

a. Menampilkan jarak kabel hingga sampai ke end fiber

b. Menampilkan jarak sambungan kabel fiber optik

c. Menampilkan jarak pada titik konektor yang tersambung pada OTB

d. Menampilkan jarak pada gangguan (bending)

e. Dapat mengukur loss pada setiap segmen namun kurang akurat.

2. Optical Power Meter (OPM) dan Optical Light Source (OLS)

Optical power meter digunakan untuk mengukur total loss dalam sebuah link

optik baik saat instalasi (uji akhir) atau dalam pemeliharaan sedangkan OLS

Page 6: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

digunakan untuk memancarkan sinar laser hingga dapat diterima menggunakan

OPM.

Ada 2 konsfigurasi yang dapat dipakai pada saat pengukuran, yaitu :

a. Loop back yaitu saat pengukuran hanya dilakukan pada OTB stasiun A

menggunakan OPM dan OLS sedangkan pada OTB stasiun B dilakukan

loop menggunakan patchcord yang berfungsi agar sinyal laser yang

terkirim ke OTB stasiun B kembali lagi ke OTB stasiun A untuk dilihat

loss nya.

b. End to end yaitu pengukuran dilakukan di kedua sisi OTB yang

terhubung. Misalnya OPM diletakkan pada OTB stasiun A lalu di

connect dengan patchcord ke OTB tersebut setelah itu disisi OTB B

dilakukan connect dengan patchcord menggunakan alat OLS. Optical

light source adalah alat pemancar sinyal optik dengan sinyal laser.

HASIL PENGAKTIFAN

Setelah melakukan pengaktifan fiber optik untuk jaringan Metro Ethernet seperti yang

telah dijelaskan pada langkah – langkah diatas maka telah diperoleh data.

Data yang di peroleh :

1. data hasil pengukuran mengunakan OTDR

a. Core ke-1

Page 7: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Gambar 2.1 Hasil Pengukuran OTDR Core ke-1

Pada gambar tersebut lihat tulisan jarak yang ditempuh untuk sampai ke tujuan atau

untuk sampai ke end of fiber memiliki jarak (span length) 17,7 km. Span loss yang

menunjukan loss sebesar 7,9 dB, rata-rata loss per km nya 0,4 dB dan rata-rata loss

sambungan 0,1 dB maka dapat dikategorikan jalur pada core tersebut baik untuk

dilewati oleh pelanggan dan tidak terdapat gangguan.

b. Core ke-2

Page 8: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Gambar 2.2 Hasil Pengukuran OTDR Core ke-2

Pada gambar tersebut lihat tulisan jarak yang ditempuh untuk sampai ke tujuan atau

untuk sampai ke end of fiber memiliki jarak 17,7 km (Span length) . loss total (span

loss) yang menunjukan loss sebesar 7,7 dB, rata-rata loss (average loss) per km nya 0,4

dB, dan rata-rata sambungan (average splice loss) 0,1 dB maka dapat dikategorikan

jalur pada core tersebut baik untuk dilewati oleh pelanggan dan tidak terdapat

gangguan.

Page 9: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

c. Table hasil pengukuran core

Tabel 2.1 Hasil Pengukuran OTDR

No.

Core

Ruas Proyek Tipe Span length

(km)

Span loss

(dB)

Ket.

1 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,9 Baik

2 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,7 Baik

3 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 8,1 Baik

4 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,8 Baik

5 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7 Baik

6 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 8,2 Baik

11 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,5 Baik

12 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,7 Baik

13 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,6 Baik

14 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

13 - Gangguan

15 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 7,4 Baik

16 TAN-CKA OSP SM/DUCT/

G-655/1550

17,7 8,1 Baik

Page 10: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Data hasil pengukuran menggunakan OPM

Loss pada sinyal laser yang dikirim OLS dan diterima menggunakan OPM

menunjukkan -10 dB pada core 1 dan 2 karena pada patchcord juga memiliki loss maka

dapat diketahui loss kabel yang sesungguhnya adalah

Dengan rumus :

Total loss = loss OPM + loss patchcord (TAN) + loss kabel + loss patchcord

(CKA)

-10 dB = 0 + ( -1 dB ) + loss kabel + ( -1 dB )

-10 dB = -2 dB + loss kabel

Loss kabel = -10 dB + 2 dB

= - 8 dB

Maka dapat dikatakan loss pada core 1 dan 2 memiliki kriteria baik untuk dapat masuk

ke perangkat metro ethernet sehingga core yang digunakan adalah core 1 dan 2 yang

kemudian tersambung pada OTB tieline core 19 dan 20.

Sketsa hasil pengaktifan fiber optic untuk jaringan metro ethernet :

RUANG MULTIMEDIA

TANGERANG

METRO

ETHERNET

TAN

OTB

OTB

OTB

OSP

TAN

RUANG TRANSMISI

TANGERANG

OTB

OSP

CKA

RUANG TRANSMISI

CIKUPA

METRO

ETHERNET

CKA

RUANG

MULTIMEDIA

CIKUPA

PC

TIE

LINE

CORE 19

dan 20PC PC

CORE FO

1 dan 2

TANGERANG CIKUPA

Page 11: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

Gambar 2.3 Sketsa Hasil Pengaktifan Metro Ethernet.

Kemudian masukan hasil pengaktifan fiber optik untuk jaringan metro Ethernet kedalam

data pemakaian core untuk mengetahui bahwa pada core tersebut telah dilalui oleh

sebuah layanan dan juga untuk data pemeliharaan rutin.

Tabel 2.2 Data Pemakaian Core

DATA PEMAKAIAN CORE OTB OSP

LOKASI : STO TAN DAN STO CKA

TAHUN : 2014

NO.

RUAS

PROYEK

TYPE

JARAK

NOMOR

HASIL UKUR KETERANG

AN TERSAMBU

NG PEMAKAI

AN KM CORE

LOSS (dB)*

1 TAN

-CKA

OSP

SM/DUCT/

G-655/1550

17,51 1 ISI

7,9

ME-A-TAN-

1-1-1 TL CORE 20 TAN-CKA

48 COR

E

17,51 2 ISI

7,7

ME-B-TAN-

1-1-2 TL CORE 19 TAN-CKA

2 CKA

-

TAN

OSP

SM/DUCT/ G-

655/1550

17,51 1 ISI 7,9

ME-A-CKA- 1-1-1

ME-A-CKA- 1-1-1

CKA-TAN

48 COR

E

17,51 2 ISI 7,7

ME-B- CKA 1-1-2

ME-B-CKA 1-1-2

CKA-TAN

Penutup

Untuk dapat menyediakan jalur yang akan dilalui jaringan metro ethernet pertama harus

melalui nota dinas. Setelah itu barulah dilakukan pengaktifan dengan memperhatikan

kehandalan proses transmisi. Hal ini di artikan bahwa saat melakukan aktivasi pada

Page 12: AKTIVASI FIBER OPTIK UNTUK JARINGAN METRO ETHERNETilmuti.org/wp-content/uploads/2019/02/ImeldaPiriaselina247...optik ini memiliki diameter kabel sekitar 3 cm dan diameter core yang

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2008-2019 ilmuti.org

Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

(nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap

dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org

layanan metro ethernet harus dipastikan jalur fiber optik dapat bekerja dengan sangat

baik, dan tanpa adanya gangguan.

Pengaktifan pada jaringan metro ethernet harus dilakukan proses pengukuran core yang

belum digunakan pada OTB OSP TAN-CKA menggunakan alat OTDR dan OPM

setelah dipastikan jalur fiber optik dapat berfungsi dengan baik maka selanjutnya

patchcord dapat di hubungkan ke perangkat metro ethernet sehinnga proses pengaktifan

telah berhasil.

Referensi

Pragulo,Sukhendro.Ir.ModulPembelajaranSistemKomunikasiSeratOptik.SMKTe

lkom:2012

Dwi,Maryono.Modul-1OverviewJaringanAksesOptik.PT.TelkomIndonesia

“Pengalaman Pribadi saat Praktek Kerja Industri di PT Telkom Indonesia STO

Tangerang”

Biografi

Nama saya Imelda Piriaselina saat ini mahasiswi di Perguruan Tinggi Raharja.

Jurusan Teknik Informatika Konsentrasi Software Engineering. Lulusan SMK

Telkom Jakarta. Pernah bekerja di PT Aplikanusa Lintasarta dan saat ini

bekerja di PT Bank BRI, Tbk. Hobi Membaca.