akper bethesda - biologi - jaringan
TRANSCRIPT
JARINGAN
Jaringan merupakan sistem yang tersusun oleh 2 macam komponen
pokok :
1. Komponen sel : terdiri sel yang telah mengalami diferensiasi yang
khas
2. Komponen interseluler : bahan antar sel yang bersifat khas dan
merupakan penunjang bagi sel dalam jaringan
JARINGAN EPITEL
Batasan :
Jaringan epitel ialah jaringan yang terdiri atas :
1. Komponen sel : berupa deretan sel, tersusun rapat yang melapisi
permukaan jaringan atau alat baik dari luar maupun dalam
2. Komponen interseluler : merupakan komponen pemisah sel yang
sangat sedikit dan tipis
3. Membrana basalis : merupakan jaringan di bawah deretan sel
tempat sel epitel melekat, bersifat permeabel sehingga zat
makanan dari jaringan di bawahnya dapat mencapai epitel
Jenis Jaringan Epitel
1. Epitel Pelapis
Merupakan sel epitel yang melapisi permukaan jaringan atau organ,
berbentuk membran atau lembaran
Berdasar bentuk sel epitel dikenal :
a. Epitel squamosa : berbentuk pipih
b. Epitel kuboid : berbentuk batang
c. Epitel kolumner : berbentuk bulat atau lonjong
Epitel yang dijumpai pada kulit tubuh terdiri atas beberapa lapisan
(stratum) sebagai berikut :
a. Stratum basale : lapisan dasar, sel kolumner atau kuboid
b. Stratum intermedium : lapisan tengah, sel bersudut banyak
(polyhedral)
c. Stratum superficiale : lapisan permukaan, sel pipih, kadang
mengalami penandukan (pengerasan)
2. Epitel Kelenjar (Epitel Glandula)
Merupakan sel epitel yang mampu mengeluarkan
sekret sehingga sering disebut sel kelenjar (sel glandula), bersama
jaringan lain dapat membentuk kelenjar (glandula)
Jenis kelenjar (glandula) dikenal :
a. Kelenjar eksokrin : melepaskan sekret melalui saluran kelenjar
(misal : kelenjar ludah) atau langsung ke dalam rongga yang
berdekatan (misal : kelenjar pada dinding usus)
b. Kelenjar endokrin : melepaskan sekret langsung ke dalam
pembuluh darah atau pembuluh limfe kemudian diangkut menuju
alat atau jaringan sasaran (misal : kelenjar tiroid, kelenjar
suprarenalis)
Fungsi Jaringan Epitel :
1. Sebagai penutup dan pelindung (misal :
epitel kulit)
2. Sebagai alat absorbsi (misal : epitel usus)
3. Sebagai alat sekresi (misal : epitel
kelenjar)
4. Sebagai alat indera (misal : epitel
sensorium)
JARINGAN IKAT
Batasan :
Jaringan ikat adalah jaringan yang terdiri atas :
1. Komponen sel : terdiri dari bermacam-macam sel (fibroblas,
mastosit, plasmosit, retikulosit, perisit, leukosit, makrofag, adiposit,
pigmentosa, kondrosit, osteosit)
2. Komponen interseluler : berupa matrix (cairan tubuh,
glikosaminoglikan, serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut
retikuler) yang bertugas menghubungkan dan mengikat sel, jaringan,
dan organ
Jenis Jaringan Ikat :
1. Jaringan ikat asli
a. Jaringan ikat longgar :
Terdapat paling banyak
Banyak mengandung sel fibroblas dan serabut kolagen yang
tersusun berkas (membentuk berkas)
Contoh : jaringan pengisi serabut dan sarung otot, jaringan
penyokong epitel, jaringan yang mengelilingi pembuluh darah
dan limfa
b. Jaringan ikat padat :
Banyak mengandung sel fibroblas dan serabut kolagen yang
tersusun padat
Contoh : tendo, kulit
2. Jaringan ikat khas
a. Jaringan ikat elastik
Banyak mengandung sel fibroblas dan serabut
elastik yang tebal
Contoh : ligamentum flavum, ligamentum
suspensorium penis
b. Jaringan ikat adiposa ( jaringan lemak)
Banyak mengandung sel adiposa (sel lemak)
Contoh : jaringan lemak subkutan
c. Jaringan ikat pigmentosa
Banyak mengandung sel pigmen
Contoh : jaringan penghasil melanin di kulit
3. Jaringan ikat penyokong
a. Jaringan ikat kartilago(jaringan tulang rawan)
Banyak mengandung sel kondrosit (sel tulang rawan) dan
kondroblas (sel pembentuk tulang rawan) serta serabut kolagen
dan elastik
Contoh : discus intervertebra, sympisis pubis, auricula, epiglotis
b. Jaringan ikat ossea (jaringan tulang)
Banyak mengandung sel osteosit (sel tulang ), osteoblas (sel
pembentuk tulang), dan osteoklas (sel perusak jaringan tulang)
serta serabut kolagen
Contoh : tulang keras di seluruh tubuh
Fungsi Jaringan Ikat :
1. Alat pengikat atau penyambung (misal : jaringan ikat di bawah
epitel, jaringan ikat di antara jaringan atau organ)
2. Gudang makanan (misal : menyimpan air dan elektrolit pada matrix
interseluler, menyimpan lemak pada adiposit)
3. Benteng Pertahanan (misal : plasmosit membentuk antibodi,
makrofag dapat memfagosit partikel asing)
4. Pusat reparasi (misal : fibroblas dapat membentuk jaringan baru
sebagai jaringan parut pada luka)
5. Alat pengangkut (misal : jaringan ikat longgar di sekitar pembuluh
darah dan pembuluh limfe dapat mengangkut sari makanan dan
metabolit dari dan ke jaringan lain)
6. Penyokong tubuh (misal : jaringan tulang rawan dan tulang)
JARINGAN OTOT
Batasan :
Jaringan otot adalah jaringan yang terdiri atas :
1. Komponen sel : berupa sel otot (sel-sel yang berdiferensiasi dan
mengandung protein kontraktil)
2. Komponen interseluler
Jenis Jaringan Otot :
1. Jaringan Otot Polos
Bentuk seperti kumparan (fusiform)
Inti terletak di tengah sel
Sitoplasma (sarcoplasma) memberikan gambaran homogen
Sifat kontraksi :
lebih lambat dan lama dibanding otot rangka
dipengaruhi oleh rangsang saraf, hormon, atau perubahan
lokal otot
tidak dapat dikendalikan menurut kehendak
Contoh : semua alat yang mampu melakukan kontraksi di luar
kehendak kita (dinding pembuluh darah, saluran pencernaan,
saluran kencing, saluran pernafasan, uterus)
2. Jaringan Otot Seran Lintang/Otot Lurik/Otot Rangka
Sel berdampingan dengan bentuk dan batas sel tidak jelas
Inti berbentuk oval terletak di bagian tepi sel, satu sel
mengandung banyak inti
Sitoplasma memiliki miofibril (serabut kontraktil) tampak
sebagai garis-garis melintang
Sifat kontraksi :
lebih cepat, kuat, tetapi singkat dibanding otot polos
dipengaruhi dan diatur oleh saraf motorik (sadar)
dapat dikendalikan
Contoh : semua otot yang melekat pada rangka tubuh dan
beberapa organ tertentu (misal : otot bola mata, otot lidah)
3. Jaringan Otot Jantung
Sel berbentuk silinder saling dihubungkan oleh hubungan
khusus yang disebut discus intercalatus
Inti jelas telihat di tengah sel
Sitoplasma mirip dengan ototrangka, tampak garis-garis
melintang seperti pada otot rangka
Sifat kontraksi seperti pada otot polos (tidak dapat
dikendalikan)
Contoh : otot pada dinding jantung
Fungsi Jaringan Otot
1. Alat penggerak (motorik) jaringan dan organ pada tubuh
2. Memberi bentuk pada tubuh
3. Tempat penimbunan makanan (glikogen)
4. Alat proteksi dan perlindungan tubuh
JARINGAN SARAF
Batasan :
Jaringan saraf adalah jaringan yang terdiri atas :
1. Sel Saraf (Neuron) : berperan menerima, mengintegrasikan, dan
menghantarkan pesan elektrokimiawi, terdiri atas :
a. Badan sel saraf/Soma/Perikaryon : tersusun oleh nukleus,
sitoplasma, dan membran plasma
b. Dendrit : merupakan taju sitoplasmik yang mengumpulkan
pesan yang datang dan membawa ke soma
c. Akson : merupakan taju sitoplasmik yang menghantarkan
pesan ke sel target
2. Sel Penyokong (Neuroglia/Sel Glia) : merupakan sel penopang yang
menyelubungi neuron yang berfungsi sebagai penopang struktural
dan nutrisional neuron, isolasi elektrikal, dan mempercepat
konduksi aksonal
Jenis Jaringan Saraf :
1. Jaringan saraf motorik (berisi neuron motorik) : berfungsi menerima
impuls dari perifer dan melanjutkan ke pusat
2. Jaringan saraf sensorik (berisi neuron sensorik) : berfungsi
memberikan impuls dari pusat ke perifer
3. Jaringan saraf perantara (berisi interneuron/neuron asosiasi) :
berfungsi menghubungkan antar sel saraf
Fungsi Jaringan Saraf :
1. Transmisi dan pembangkitan sinyal : membangkitkan dan
menghantarkan sinyal dalam bentuk impuls saraf atau potensial aksi
dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain
2. Transportasi aksonal : menghantarkan produk metabolisme tertentu
(misal : neurotransmitter)
JARINGAN DARAH
Batasan :
Darah merupakan jaringan ikat cair, terdiri atas :
1. Komponen sel : haemosit/sel darah (eritrosit, leukosit, dan
trombosit)
2. Komponen interseluler : merupakan bahan amorf berupa cairan
plasma yang tersusun atas protein albumin, globulin, dan fibrinogen
Fungsi Darah :
1. Mengangkut oksigen dan karbondioksida dari dan ke jaringan tubuh
(misal : eritosit)
2. Pertahanan tubuh dengan proses fagositosis (misal : leukosit)
3. Membantu proses pembekuan darah (misal : trombosit)
4. Membawa epinefrin dan serotonin agar terjadi kontraksi pembuluh
darah saat terjadi perdarahan (misal : trombosit)
SISTEM DAN ORGAN
SISTEM KOORDINASI
Fungsi :
Sistem koordinasi berfungsi mengatur keserasian/keselarasan kerja organ
tubuh agar dalam melaksanakan fungsinya tidak terjadi benturan
Pembagian :
Sistem Saraf
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol
yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan,
dan sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan
Susunan sistem saraf :
1. Otak: merupakan pusat saraf sadar dan pusat koordinasi tubuh
a. Otak besar (serebrum) : merupakan pusat penerima sensasi
penginderaaan (pusat penglihatan, pusat pendengaran),
mengatur kerja organ-organ tertentu (pusat pengatur kerja kulit
dan otot), dan pusat perkembangan (kecerdasan, ingatan,
kemauan, dan sikap)
b. Otak tengah (mesensefalon) : merupakan pusat dari refleks
penglihatan dan pendengaran
c. Otak depan (diensefalon) : merupakan pusat pengatur
sensoris, suhu, selera makan, keseimbangan cairan tubuh,
menjaga agar tetap bangun, dan menumbuhkan sikap agresif
d. Otak kecil (serebelum) : merupakan pusat kesimbangan dan
koordinasi otot
2. Sumsum : merupakan pusat saraf yang letaknya di belakang otak
a. Sumsum lanjutan : mengatur gerakan refleks fisiologis
(denyut jantung, pernafasan, gerakan pembuluh darah)
b. Sumsum tulang belakang : merupakan penghubung impuls
dari dan ke otak dan mencetuskan gerakan refleks
3. Serabut saraf : merupakan jalur penjalaran impuls dari
jaringan/organ ke otak atau sebaliknya
Sistem Hormon
Sistem hormon merupakan sistem yang berfungsi untuk
mengatur homeostasis (keseimbangan), memacu pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku dengan adanya
pengeluaran hormon
Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan
langsung diedarkan oleh darah
Kelenjar penghasil hormon :
1. Kelenjar hipofisis : menghasilkan hormon somatotrof, prolaktin, TSH,
ACTH, FSH, dan LH
2. Kelenjar tiroid (kelenjar gondok) : menghasilkan hormon tiroksin,
triodotironin, dan kalsitonin
3. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok) : menghasilkan hormon
parathormon
4. Kelenjar suprarenalis (kelenjar anak ginjal) : menghasilkan hormon
glukokortikoid, androgen, dan adrenalin
5. Kelenjar pankreas (kelenjar langerhans) : menghasilkan hormon
insulin
6. Kelenjar usus : menghasilkan hormon skretin dan kolesistokinin
7. Kelenjar lambung : menghasilkan hormon gastrin
8. Kelenjar gonad (kelenjar kelamin) menghasilkan hormon androgen
dan testosteron (pria) serta hormon estrogen dan progesteron
(wanita)
SISTEM RESPIRASI
Fungsi :
Sistem respirasi berfungsi :
Memasukkan udara pernafasan dari luar tubuh ke dalam tubuh
dan mengeluarkan udara dari dalam tubuh ke luar tubuh
Melaksanakan proses pertukaran udara pernafasan dengan aliran
darah
Pembagian :
Pars Conductoria
Merupakan komponen sistem respirasi yang bertugas
memasukan udara pernafasan dari luar tubuh ke dalam tubuh dan
mengeluarkan udara dari dalam tubuh ke luar tubuh
Susunan pars conductoria :
1. Rongga hidung : merupakan tempat masuk dan keluarnya udara
pernafasan dan melakukan proses penyaringan dan penghangatan
udara pernafasan
2. Faring (tekak) : merupakan persimpangan antara saluran
pernafasan dan saluran pencernaan, memiliki epiglotis (klep) yang
bertugas mengatur pergantian antara perjalanan udara pernafasan
dan makanan
3. Trakea (batang tenggorok) : mempunyai epitel berlendir yang
berfungsi menangkap benda asing yang akan masuk ke paru-paru
dan mengeluarkan kembali
4. Bronkus : merupakan percabangan trakea yang mengalirkan udara
pernafasan ke kedua paru
5. Bronkiolus : merupakan percabangan bonkus
Pars Respiratoria
Merupakan komponen sistem respirasi yang bertugas
melaksanakan proses pertukaran udara pernafasan dengan aliran
darah
Susunan pars respiratoria :
1. Bronkiolus respiratorius merupakan kelanjutan bronkiolus yang
berperan sebagai daerah peralihan dari pars conductoria menjadi
pars respiratoria sistem respirasi
2. Alveolus : merupakan saluran udara buntu yang memenuhi paru-
paru, merupakan saluran akhir dari pernafasan, berperan penting
dalam pertukaran gas dari paru-paru ke darah
SISTEM SIRKULASI
Fungsi :
Sistem sirkulasi berfungsi untuk mengedarkan oksigen, nutrien, cairan
tubuh, komponen sistem kekebalan, serta sisa-sisa metabolisme ke dan
dari seluruh jaringan tubuh melalui cairan darah dan limfa
Pembagian :
Sistem Kardiovaskuler
Merupakan sistem sirkulasi yang mendistribusikan zat melalui
cairan darah dari dan ke jaringan (dua arah)
Susunan sistem kardiovaskuler :
1. Jantung (cor) : merupakan pusat sistem sirkulasi yang berfungsi
memompa darah ke jaringan dan mengumpulkan/menerima darah
dari jaringan
2. Pembuluh darah arteri : merupakan pembuluh yang
mendistribusikan darah dari jantung ke jaringan dengan berdenyut
(vasokonstriksi dan vasodilatasi
3. Pembuluh darah kapiler : merupakan tempat pertukaran nutrisi,
hormon, dan metabolit dari darah ke jaringan atau dari jaringan ke
darah
4. Pembuluh darah vena : merupakan pembuluh yang
mendistribusikan darah dari jaringan kembali ke jantung
Simtem Limfovaskuler
Merupakan sistem sirkulasi yang berfungsi mengumpulkan cairan
(cairan limfa) dari ruangan-ruangan di jaringan tubuh menuju ke dalam
darah (satu arah)
Susunan sistem limfovaskuler :
1. Kapiler limfatik : merupakan pembuluh limfa yang berhubungan
langsung dengan jaringan dan berfungsi mengambil/menampung
cairan dari jaringan
2. Pembuluh limfatik : merupakan pembuluh yang mengalirkan cairan
limfa menuju jantung
3. Duktus limfatikus : merupakan tempat pengumpulan cairan limfa
pada tempat-tempat tertentu (misal : ductus thoracicus, ductus
limfaticus dexter) sebelum dibawa ke jantung
SISTEM DIGESTI
Fungsi :
Sistem digesti berfungsi memproses makanan agar menjadi nutrien yang
dapat diserap oleh sel mukosa usus yang selanjutnya diproses untuk
sintesis senyawa yang digunakan sebagai :
Bahan pertumbuhan sel dan jaringan
Bahan regenerasi sel dan jaringan
Pembentukan hormon dan enzim
Pembagian :
Saluran Pencernaan
Merupakan sistem digesti yang berfungsi menghancurkan
makanan secara mekanik dan menyalurkan makanan yang masuk
tubuh dan sisa pencernaan makanan yang akan dibuang ke luar tubuh
Susunan saluran pencernaan :
1. Mulut : didalamnya terdapat gigi (menghancurkan makanan secara
mekanik), lidah (alat pengecap dan mengarahkan makanan), dan
kelenjar air liur (menghancurkan makanan secara kimiawi)
2. Faring (tekak) : merupakan persimpangan antara saluran
pernafasan dan saluran pencernaan, memiliki epiglotis (klep) yang
bertugas mengatur pergantian antara perjalanan udara pernafasan
dan makanan
3. Kerongkongan (esofagus) : merupakan saluran memanjang yang
berfungsi meneruskan makanan dari mulut ke lambung dengan
gerakan peristaltik
4. Lambung (gaster/ventrikel) : merupakan tempat mencerna
makanan secara mekanik dan kimiawi agar menjadi nutrien yang
dapat diserap oleh tubuh
5. Usus halus (intestinum tenue) : terdiri dari usus dua belas jari
(duedenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum),
merupakan tempat penyerapan nutrien hasil pencernaan
6. Usus buntu (isekum) : belum jelas fungsinya
7. Usus besar (intestinum crassum) : merupakan saluran pembuangan
sisa pencernaan makanan
8. Anus : merupakan lubang pelepasan sisa makanan untuk dibuang
ke luar tubuh dalam bentuk tinja (faeces)
Kelenjar Pencernaan
Merupakan sistem digesti yang berfungsi membantu
menghancurkan makanan secara kimiawi dengan bantuan enzim
pencernaan
Susunan kelenjar pencernaan
1. Kelenjar air liur/ludah (glandula salivales), mengeluarkan ludah/air
liur yang berfungsi :
memudahkan pencernaan dan penelanan makanan
mencernakan makanan secara kimiawi dengan enzim ptialin
melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin, asam,
dan basa
2. Kelenjar lambung, dinding lambung menghasilkan :
a. getah lambung (HCl/asam lambung) yang berfungsi :
mengubah PH menjadi lebih asam sehingga
membunuh kuman yang masuk bersama makanan
mengaktifkan enzim pencernaan
mengatur klep antara lambung dan usus halus
merangsang sekresi getah usus
b. enzim pencernaan (renin dan pepsinogen) yang berfungsi
membantu pemecahan makanan secara kimiawi (pepsinogen
yang aktif menjadi pepsin berfungsi memecah protein menjadi
pepton)
4. Kelenjar usus halus, menghasilkan :
a. hormon sekretin : berfungsi memacu kelenjar pankreas untuk
aktif mensekresikan getah pankreas
b. hormon kolesistokonin : berfungsi merangsang empedu untuk
mengeluarkan bilus (cairan empedu)
5. Kelenjar pankreas, menghasilkan :
a. enzim tripsinogen : bila aktif menjadi tripsin yang berfungsi
memecah pepton menjadi asam amino
b. enzim karbohidrase pankreas : berfungsi memecah disakarida
menjadi monosakarida
c. enzim lipase pankreas (steapsin) : berfungsi memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserin
SISTEM EKSKRESI
Fungsi :
Sistem ekskresi berfungsi mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang
tidak berguna dari dalam tubuh melalui proses defekasi dan eksksi
Pembagian :
Proses Defekasi
Merupakan proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan berupa
feses melalui anus
Sisa pencernaan yang dikeluarkan tersebut belum pernah mengalami
proses metabolisme di dalam sel jaringan tubuh (bukan sisa
metabolisme)
Feses yang dikeluarkan terdiri atas bahan makanan yang tidak diserap
oleh usus, sel-sel epitel usus yang rusak, dan mikroba usus
Proses Ekskresi
Merupakan proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang tidak
digunakan lagi oleh sel dan darah, dikeluarkan bersama urine,
keringat, dan udara pernafasan
Alat ekskresi :
1. Paru-paru : berfungsi mengeluarkan zat sisa yang berbentuk gas
(karbondioksida dan uap air)
2. Hati : berfungsi mengeluarkan zat sisa hasil pembongkaran eritrosit
yang dikeluarkan bersama dengan urine
3. Usus besar (kolon) : disamping sebagai alat pencernaan, kolon
berfungsi mengeluarkan logam berat (Fe dan Ca) yang berlebihan
dalam tubuh yang dikeluarkan bersama feses
4. Kulit : berfungsi mengeluarkan zat sisa berupa air beserta larutan
sisa bersama keringat
5. Ginjal : merupakan alat ekskresi utama yang berfungsi menyaring
sisa metabolisme yang terlarut dalam plasma darah (air, gula,
garam, urea) dan mengeluakannya bersama urine
SISTEM REPRODUKSI
Fungsi :
Sistem reproduksi berfungsi sebagai alat bereproduksi/berkembang biak
dari organisme untuk menghasilkan organisme yang sama dengan
dirinya dengan tujuan meneruskan keturunan/generasi agar tidak terjadi
kepunahan
Pembagian :
Sistem Reproduksi Pria
Alat reproduksi (kelamin) dalam :
1. Testes : berfungsi sebagai alat untuk memproduksi sel sperma dan
hormon kelamin pria (testosteron)
2. Saluran reproduksi (kelamin) pria, terdiri dari :
a. Epididimis : merupakan saluran yang keluar dari testes,
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma untuk sementara
waktu dan pematangan sperma
b. Vas deferens : merupakan saluran lanjutan epididimis,
berfungsi sebagai pengangkut (jalan) sperma dari epididimis
menuju kantung semen
c. Saluran ejakulasi : merupakan saluran pendek yang
menghubungkan kantung semen dengan urethra yang mampu
menyemprotkan sperma tinggu masuk urethra
d. Urethra : merupakan saluran akhir dalam penis yang berfungsi
sebagai alat pengeluaran (saluran) semen dari kantung semen
3. Kelenjar reproduksi (kelamin) pria :
a. Vesicula seminalis (kantung semen/kantung mani) :
menghasilkan getah kekuningan yang mengandung nutrisi bagi
sel-sel sperma
b. Kelenjar prostat : menghasilkan getah prostat yang dialirkan
ke saluran sperma
c. Kelenjar bulbourethra (cowper) : menghasilkan getah
bulbourethra berupa lendir yang dialirkan ke urethra
Alat reproduksi luar :
1. Skrotum : merupakan suatu kantung tempat menyimpan testes
2. Penis : merupakan alat untuk melakukan kopulasi (hubungan
kelamin) dengan tujuan memindahkan semen ke saluran kelamin
wanita
Sistem Reproduksi Wanita
Alat reproduksi (kelamin) dalam :
1. Ovarium (indung telur) : menghasilkan hormon dan sel tubuh
(folikel) yang membentuk sel telur (ovum)
2. Saluran reproduksi (kelamin) wanita :
a. Saluran telur (tuba fallopi) : merupakan tempat menangkap
sel telur dari ovarium dan mempertemukan dengan sperma
(tempat pembuahan sel telur) sehingga terjadi zigot yang akan
bergerak menuju uterus(rahim)
b. Uterus (rahim) : merupakan tempat perkembangan zigot
menjadi fetus
c. Vagina (liang peranakan) : merupakan saluran akhir dari
saluran reproduksi (kelamin) wanita dan alat kopulasi (hubungan
kelamin)
3. Kelenjar reproduksi (kelamin) wanita : peling penting adalah
kelenjar bartolini yang mengeluarkan getah yang disalurkan ke
vagina
Alat reproduksi (kelamin) luar :
1. Vulva : merupakan celah paling luar dari alat reproduksi (kelamin)
wanita, merupakan muara saluran urine (urethra) dan saluran
reproduksi (vagina)
2. Labium : merupakan bibir yang membatasi vulva