akhlakul karimah dalam kehidupan

8/17/2019 Akhlakul Karimah Dalam Kehidupan

1/7

Akhlakul Karimah Dalam KehidupanRabu, 05 Desember 20120 komentar

Aqidah yang kuat merupakan akar bagi tegak dan kokohnya bangunan Islam. Kemudian syariah

dan ibadah merupakan cabang-cabang yang akan membuatnya semakin rimbun, tampak subur,

teduh dan kian menjulang. Sementara akhlak adalah buah yang akan dihasilkan oleh pohon yang berakarkan aqidah serta bercabang syariah dan berdaun ibadah. Pohon yang baik, tentunya akan

menghasilkan buah yang baik. Maka aqidah, syariah serta ibadah yang mantab tentunya akan

menghasilkan akhlak yang mantab pula, yaitu akhlakul karimah.

Akhlak merupakan salah satu aktor kehidupan yang sangat mendasar dan !ital. "al ini

dibuktikan dengan diutusnya #asulullah sa$ ke muka bumi ini yang tidak lain adalah untukmenyempurnakan akhlak umat manusia, sebagimana tertuang dalam salah satu hadits #asulullahsa$ yang artinya%

&Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia'. ("#. )ukhari, )aihaqi,dan "akim*

Selain itu, #asulullah sa$ juga bersabda%&Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.' ("#. Abu +a$ud

dan irmidi*

)erdasarkan hadits di atas, dapat dilihat bah$a sesungguhnya akhlak yang mulia bukan hanyadiperuntukkan bagi umat muslim saja, namun bagi seluruh manusia.

&dan iadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi* rahmat bagi semesta alam'.S. Al Anbiyaa% /01

Ayat ini dikaitkan dengan hadits yang berbunyi &Sesungguhnya aku diutus untukmenyempurnakan akhlak yang mulia'. ("#. )ukhari, )aihaqi, dan "akim* menyiratkan satu

isyarat bah$a #asulullah sa$ diutus untuk akhlak manusia yang merupakan kunci untuk

mendapatkan rahmat Allah s$t. Akhlak mulia menjadi salah satu perintah !ital di dalam Al

uran yang dilaksanakan dengan meneladani #asulullah sa$.

2Aisyah ra. ditanya mengenai akhlaq #asulullah sa$, maka beliau menja$ab &Akhlaq #asulullah

adalah Al uran'. ("#. Muslim*

+unia ini adalah alam sosialis yang mengharuskan setiap manusia atau bahkan he$an dan

tumbuhan untuk dapat saling berinteraksi dengan baik. +an itulah urgensi dari akhlakul karimah,sebagai sarana yang dapat melahirkan kehidupan sosial yang tenteram tanpa gontok-gontokan.


2/7

Pada hakikatnya, hidup adalah untuk beribadah kepada Allah s$t semata sebagaimana irman

Allah s$t yang artinya%

&dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.'

S. Ad +ariyaat%34

+an tentunya, ketenteraman dalam beribadah akan semakin mudah diraih manakala

ketenteraman kehidupan pun ada. +an ketenteraman hidup tentunya akan sangat membutuhkan

timbal balik akhlakul karimah antar indi!idu.

5abi sa$ bersabda, &ahukah kalian siapa orang yang bangkrut6'. Mereka menja$ab, &7rang

yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai uang dan harta'. )eliau lalu menjelaskan,

&orang yang bangkrut di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat denganmemba$a shalat, puasa dan akatnya. 5amun ia pernah mencela orang, mencaci orang,

memakan harta orang, memukul dan menumpakan darah orang. Maka iapun harus memberikan

pahala baiknya kepada orang-orang itu. 8ika amal baiknya sudah habis sebelum dibayar semua,

diambillah dosa mereka untuk diberikan kepadanya. Maka iapun dilemparkan ke neraka.' ("#.Muslim dan irmidi*

#asulullah sa$ bersabda, &+emi Allah tidak beriman, +emi Allah tidak beriman, +emi Allah

tidak beriman'. Mereka bertanya, &Siapa ya #asul6'. )eliau menja$ab, &7rang yang

tetangganya merasa tidak aman dari keburukannya.' ("#. Muslim dan Imam Ahmad*

)eberapa orang datang kepada #asulullah sa$. Mereka berkata, &9ahai #asulullah, ulanah

terkenal rajin mengerjakan shalat, berpuasa dan berakat. "anya saja, ia sering menyakiti

tetangganya'. #asul sa$ menja$ab, &+ia di neraka'. :alu disebutkan ada seorang $anita yangshalat, puasa dan akatnya biasa saja tetapi ia tidak menyakiti tetangganya. Maka #asul sa$

menja$ab, &+ia di surga'.

)agaimana mungkin seorang yang rajin beribadah dapat masuk neraka, sementara yang biasa-

biasa saja masuk surga hanya karena yang rajin beribadah suka menyakiti tetangganya

sedangkan yang biasa-biasa saja tidak pernah menyakiti tetangganya6 Mudah saja. :oginya,seorang yang biasa menyakiti tetangganya tentunya ia mempunyai hutang yang harus dibayar di

akhirat. )agaimana jika hutang atau dosa kepada tetangganya itu ternyata jauh lebih besar

ketimbang amal ibadahnya6 entu saja ja$abannya adalah &5eraka'. ;ang harus kita ingat

adalah, kita tidak pernah tahu bah$a keburukan yang kita lakukan kepada sesama dan kitaanggap sepele ternyata besar di mata Allah s$t karena meninggalkan luka yng teramat mendalam

di hati hamba-5ya. Sebaliknya, kita juga tidak pernah tahu manakala amala ibadah yang kita

sangka sangat besar, ternyata sangat sepele bahkan tidak bernilai di mata Allah s$t karena berunsur riya< dan sebagainya.

Kemuliaan akhlak adalah maklumat utama bagi ajaran Islam sebagaimana yang ditegaskan oleh#asulullah sa$ tentang tujuan pengutusan beliau ke muka bumi%

&Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia'. ("#. )ukhari, )aihaqi,

dan "akim*


3/7

)erdasarkan pengertiannya, maka akhlak bukanlah sesuatu yang ada dan melekat pada diri

seseorang dengan sendirinya, melainkan ditanam dan dilekatkan melalui suatu usaha atau proses

(pembiasaan*.

=ungsi akhlakul karimah dalam kehidupan adalah sebagai buah dari satu-satunya latar belakang

diciptakannya manusia, yaitu untuk beribadah (menyembah* kepada Allah s$t. Karena akhlakulkarimah merupakan cermin dari berbagai akti!itas ibadah kepada Allah s$t. anpa buah

(akhlakul karimah* ini maka ibadah hanyalah sebagai upacara dan gerak-gerik yang tidak

memiliki nilai dan manaat apa-apa.

Akhlakul Karimah

Pola pikir dan pola perilaku serta hasilnya yang bersumber pada sistim

nilai dan hukum Allah ( baik tulisan atau non tulisan *, seperti Agama dan Al-Kauni yang

membentuk budaya manusia semestinya disebut Akhlakul Karimah.

Proses pembentukan perilaku dan pelaksanaannya mencakup unsur pertanggungja$aban manusia kepada Allah,

yang mengatur hubungan atau tangggung ja$ab diri sendiri sebagai makhluk dan hamba Allah terhadap manusia

lain atau masyarakat dan tanggung ja$ab terhadap alam semesta, semua ini termasuk ibadah dalamarti luas.

Meskipun demikian karena pemahaman dan sikap terhadap agama sekarang ini tidak menyeluruh (dichotomis*

sering kali dipisahkan dari ayat-ayat uhan yang khusus bericara tentang ritual dan kemasyarakatan (budaya,

perdagangan, pendidikan, tumbuh-tumbuhan, he$an, dan sebagainya*. Akibat perdagangan yang bersiat dikhotomis

( tidak menyeluruh * ini akan melahirkan sikap eksterm, yaitu adanya agama di satu pihak dan bukan agama di lain

pihak. Atau sering diperlambangkan sebagai akhirat disatu pihak, dunia di lain pihak. Pandangan semacam ini

barangkali pengaruh paham materialisme yang bersiat protektis (sekulerlisme*. Sebaiknya bah$a sikap utuh dalam

memandang terhadap keseluruhan ayat Allah yang tertulis maupun yang tidak tertulis merupakan suatu sikap dasar

sebagai landasan untuk melaksanakan ibadah dalam arti luas., yaitu mencakup ritual dan muamalah.

Ibadah dalam arti yang luas (Muamalah* merupakan proses interaksi alam semesta dengan seluruh isinya.

Sedangkan pemenuhan ke$ajiban dan interaksi dengan uhan Penciptanya disebut ibadah dalam arti khusus (ritual*

http://en.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://maps.google.com/maps?ll=56.4166666667,58.5333333333&spn=0.1,0.1&q=56.4166666667,58.5333333333%20(Arti)&t=hhttp://maps.google.com/maps?ll=56.4166666667,58.5333333333&spn=0.1,0.1&q=56.4166666667,58.5333333333%20(Arti)&t=hhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ayahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ritualhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ritualhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ritualhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ibadahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ibadahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Prosehttp://en.wikipedia.org/wiki/Prosehttp://en.wikipedia.org/wiki/Allahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Budayahttp://maps.google.com/maps?ll=56.4166666667,58.5333333333&spn=0.1,0.1&q=56.4166666667,58.5333333333%20(Arti)&t=hhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ayahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ritualhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ibadahhttp://en.wikipedia.org/wiki/Prose


4/7

yang berpedoman pada syari *, ayat /?

ومن يك هب اغب لع! "#ا$ ,و +*! !ك ( )'& من بع % ما -ين

.!01ل / ! وما 23! 4

. ! % 5 ين .%! 6 . (

ي : !89ا 7ل 2 4. ! 6 . ;< 4.

ا = ! ـب

(/?* Sesungguhnya agama (yang diridhai* di sisi Allah hanyalah Islam. iada berselisih orang-orang yang telah

diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada* di antara mereka.

)arang siapa yang kair terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-5ya.

dimuka dapat kita pahami sebagai sebuah penegasan yang pasti tentang penciptaan Allah terhadap makhluknya, jadi

jangan mencari pedoman hidup selain Islam. seperti yang dijelaskan dalam irman Allah Ali-Imran (>* % @>.

( > 6* ع

$ ي

?

(و

ا

"

@ و

ا

5* BCD!و

E 8 . ! F< 4.ي Gغ * 6و 2, ?ل من ! Hين غ


5/7

olak Dkur &baik' dalam berakhlaqul karimah adalah baik secara aturan dan sikap (cara penyampaian* menurut%

1. Agama (Allah dan #asul*.

2. Aturan Perundangan yang berlaku

3. 5orma dan etika yang berlaku dalam masyarakat.

II1 A/h$a0&$ Kari%ah Se'a.ai A2ara) A.a%a Is$a%1

Seiring dengan kemajuan aman, khususnya terkait dengan globalisasi telah terjadi

pergeseran nilai-nilai budi pekerti di masyarakat. Sesuatu sikapCperbuatan yang tadinya dipandang tabu seperti berpakaian

seronok(seEy*, karena dampak globalisasi telah menjadi sesuatu yang biasa, yang tadinya dipandang sebagai hal yang

memalukan seperti ka$in di luar nikah, karena iblis pandainya mengemas godaannya sekarang telah menjadi hal yang biasa, dll.

Akan tetapi kita sebagai orang iman harus memahami bah$a akhlaqul karimah, bukanlah kultur yang bisa berubah karena

kondisi, $aktu dan tempat. Akhlaqul karimah harus dipandang dan diahami sebagai ibadah yang menjadi perintah Allah dan

#asulullah, Sa$. =irman Allah yang artinya% “Sesungguhnya engkau (uhammad) nis!aya di atas budi "ekerti yang agung

#Akhlaqul karimah$ (%S& Alqolam&')

:ebih tegas lagi 5abi Muhammad, sa$. diutus oleh Allah untuk menyempurnakan budi pekertiC akhlaq, sebagaimana yang

diri$ayatkan dari #asulullah, sa$ yang artinya% “Sesunguhnya aku (uhammad) diutus untuk menyem"urnakan ahlaq yang

mulia$ (. Albaihaqi).

)ahkan seorang muslim dinilai tidaklah menjadi muslim yang sempurna jika dia tidak berahlaqul karimah. Sebagaimana dalam

hadits yang artinya% “Dan berbuat baiklah "ada orang yang menjadi tetanggamu maka jadilah engkau orang islam yang

sem"urna$ (. Ibnu ajah *an Abi urairah)

7rang iman yang memiliki akhlaqul karimah mendapat kedudukan derajat yang mulia baik di kalangan manusia maupun di sisi

Allah, demikian diterangkan dalam "adits yang artinya% i. “Sesungguhnya orang iman dengan budi "ekertinya yang baik akian

menyamai derajatnya orang yang ahli "uasa sunah lagi ahli sholat malam$ (. Abudawaud)

ii.“Sesungguhnya kalian yang "aling aku (+abi) senangi dan yang "aling dekat tem"at

duduknya denganku di hari kiamat adalah kalian yang "aling bagus budi "ekertinya$ (.

Atturmid,i)

III1 Pe)era3a) A/h$a0&$ /ari%ah 3ada diri se)diri

Indi!idu adalah elemen terkecil dari sebuah lingkungan sosial, dimana segala proses

interaksi sosial bera$al dari kepentingan indi!idu. +alam interaksi sosial harus ada komunikasi dan kompromiC kesepakatan

yang saling menguntungkan dan saling menerima kepentingan masing-masing sehingga tercipta sebuah kesepakatan kerjasama

antar dua indi!idu atau lebih. Proses interaksi inilah yang sering kali menimbulkan masalah sosial, ketika salah satu atau kedua

indi!idu tersebut tidak berakhlaqul karimah baik dalam ucapan, tingkah laku atau janji yang tidak ditepati sehingga menimbulkan

kekece$aan salah satu pihak. +engan dasar inilah maka praktek akhlaqul karimah harus dia$ali dengan memahamkan diri

sendiri bah$a%

1. Apabila kita tidak senang diperlakukan tidak baik, maka orang lain pada haekatnya juga

tidak senang apbila diperlakukan tidak baik. Apabila diri kita merasa senang dihormati

maka orang lain juga senang hal yang serupa dengan diri kita sendiri.1. idak mungkin kita memaksakan kehendak kita agar orang lain mengikutinya

sebagaimana tidak mungkinnya kehendak orang lain dipaksakan pada diri kita.

1. )erperilaku yang baik(akhlaqul karimah* ataupun berperilaku yang jelek yang diperbuat

secara indi!idu harus diahami bah$a perilaku tersebut dapat memba$a dampak pada

lingkungan sosial atau kelompoknya.

Penerapan akhlaqul karimah pada diri sendiri tidaklah mudah, harus dilatih terus menerus karena disitu ada pengendalian ha$a

nasu.


6/7

I41Pe)era3a) A/h$a0&$ /ari%ah 3ada Li)./&).a) Ke$&ar.a

+iantara anggota keluarga perlu pula dikembangkan sikap akhlaqul karimah yaitu untuk saling menghormati kepentingan

masing-masing anggota keluarga. Akhlakaqul karimah yang dilaksanakan pada le!el keluarga akan memberikan dampak

sebagai berikut%

1. Merupakan proses pembelajaran dan pembiasaan pada seluruh angota keluarga untuk

selalu ber-akhlaqul karimah, sehingga pada tataran yang lebih luas terhadap tetangga, di

lingkungan masyarakat menjadi kebiasaanCthobiat yang dengan sendirinya akan

dipraktekkan.

1. Kehidupan keluarga akan menjadi damai, nyaman dan harmonis bagaikan hidup di surga.

2. Akan menjadi tauladan bagi masyarakat di sekitarnya dan akhirnya mulya di sisi Allah.

)eberapa contoh akhlaqul karimah anak kepada kedua orang tua%

1. )ertutur kata dengan bahasa yang halus.

2. Mohon ijin ketika akan bepergian dan pamitan dengan mencium tangan se$rta memohon doa mereka.

3. )ila disuruh segera melaksanakan, selama tidak maksiat.

4. )ila dinasehati, anak mendengarkan dengan baik dan tidak memotong pembicaraan.

5. )ila berbicara supaya dengan nada yang rendah dari orang tuaC tidak membentak, atau mengeluarkan kalimat yang kasar.

6. Senang membantu pekerjaan orang tua di rumah

7. Mendahulukan kepentinganC perintah orang tuanya dari pada kepentingan diri sendiri.

8. Apabila makan bersama orang tuanya C keluarga orang tua diutamakanCdidahulukan atau orang tuanya diambilkan dulu

dan tidak meninggalkan tempat sebelum orang tuanya selesai makan.

9. 8ujur dan amanah, tidak bohong dan tidak berkhianat kepada orang tua.

10. Apabila berselisih pendapat dengan orang tuanya anak tetap menghargai pendapat orang tuanya.

11. Selalu mendoakan baik kepada orang tuanya.

12. Mera$at orang tuanya ketika sedang sakit.

13. Meramut orang tuanya, utamanya ketika sudah tua.

14. )ila dipanggil segera memenuhi panggilannya sambil mendekat.

Fontoh akhlaqul karimah orang tua terhadap anaknya%

/. Selalu mendoakan yang baik kepada anak-anaknya.

. +apat mendidik anaknya dengan baik dan sabar.

>. +apat memberi contoh yang baik, seperti memanggil anak dengan pangilan yang baik.

G. Memperhatikan kebutuhan anaknya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani.

3. +apat berbuat adil, baik yang bersiat materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada

anak-anaknya.

4. idak mudah membentak kepada anak dan tidak melaknatinya.

41 Pe)era3a) A/h$a0&$ /ari%ah 3ada Li)./&).a) Mas*ara/at

Kehidupan sosial di dalam masyarakat tentunya jauh lebih komplek dari pada kehidupansosial dalam keluarga, apalagi kondisi ekonomi 5egara belum sepenuhnya pulih, telah menimbulkan dampak, dimana emosi

seseorang lebih mudah tersulut hanya karena masalah-masalah yang sebetulnya tidaklah signiikan (masalah sepele*. "al ini

terjadi karena masalah kesenjangan sosial. indakan pre!enti adalah dengan mengamalkan akhlaqul karimah sebagai ajaran

Allah dan #asulullah, sa$.

Secara amaliyah kita juga harus proakti mengikuti kegiatan-kegiatan di masyarakat baik dalam bentuk materi maupun tenaga,

jangan sampai kita mengabaikan bahkan acuh terhadap kegiatan di lingkungan sekitar sehingga berakibat munculnya penilaian

negati!e dari masyarakat. #asulullah, sa$ bersabda% yang artinya%


7/7

1. i. “-arang sia"a yang iman ke"ada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya$ (. -ukhari)

2. ii. “rang iman yang bergaul dalam masyarakat dan sabar terhada" hal/hal yang menyakitkan dari mereka0 adalah

lebih utama dari "ada orang iman yang tidak bergaul dalam masyarakat dan tidak sabar terhada" hal/hal yang

menyakitkan dari mereka$ (.Attirmid,i)

)eikut beberapa contoh akhlaqul karimah dalam masyarakat%

1. Apabila bertemu dengan tetangga menyapanya.

2. Apabila mele$ati sekelompok masyarakat menyapa dengan sopan dan permisi.

3. Apabila naik kendaraan di dalam kampung dengan kecepatan rendah dan tidak menggeberkan gasnya atau melepas

sarangan knalpotnya.

4. Melayar $arga yang meninggal dan memberikan sumbangan.

5. Membantu dan menjenguk $arga yang sakit.

6. Memberikan sumbangan untuk pembangunanC perbaikan rumah ibadah, pos kamling, jalan, jembatan dll yang bersiat

kepentingan umum.

7. Ikut serta dalam kegiatan gotong royongC kerja bakti.

8. Membantu $arga yang terkena musibah.

9. Mengikuti pertemua # dan akti memberikan ide-ide yang baik.

10. Menjaga keamanan lingkungan misalnya ronda.

11. Minta ijin apabila tidak dapat mendatangi undangan pada acara yang sudah rutin.

12. )erusaha menjadi penengah dalam masyarakat dan tidak memihak.

13. Apabila memiliki reki yang lebih memberikan santunan kepada tetangga yang memerlukan.

14. Menyadari kekurangan kita dan mudah memaakan orang lain.

4I1 Pe)era3a) A/h$a0&$ /ari%ah 3ada Tatara) Ber'a).sa da) Ber)e.ara1

Sebagian besar ulama Islam di Indonesia telah sama-sama sepakat bah$a bentuk 5egara Kesatuan #epublik Indonesia (5K#I*

ini adalah sudah inal dan tidak bisa dita$ar lagi. Sikap ini bahkan telah diperkuat dalam ijtima ulama se Indonesia dalam

pertemuan para ulama di ba$ah koordinasi Majelis Dlama Indonesia (MDI* di Pondok Hontor, Ponorogo pada tahun 004 yang

lalu.

+engan demikian penerapan akhlaqul karimah dalam berbangsa dan bernegara dapat dicontohkan sebagai berikut%

1. Mensepakati dan mendukung sepenuhnya untuk tetap tegaknya 5egara Kesatuan

#epublik Indonesia.

1. #ela berkorban untuk tetap utuhnya 5egara Kesatuan #epublik Indonesia.

2. )erusaha menempatkan kepentingan )angsa dan 5egara di atas kepentingan pripadi dan golongan.

3. Komitmen terhadap Pancasila sebagai +asar 5egara dan DD+ /?G3.

4. Menghormat, menjunjung tingi dan tidak mencela lambang-lambang kebesaran 5egara.

Penulis

Ir. Amat Sarjono

akhlakul karimah dalam kehidupan

Documents