ahmad miftahul huda. 13611044

9
AGAMA ISLAM RUKUN SHALAT SUNNAH-SUNNAH SHALAT HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN SHALAT OLEH : AHMAD MIFTAHUL HUDA ( 13611044 ) TEKNIK MESIN PERAWATAN

Upload: ahmad-miftahul-huda

Post on 14-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

AGAMA ISLAM

RUKUN SHALAT SUNNAH-SUNNAH SHALAT HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN SHALAT

OLEH : AHMAD MIFTAHUL HUDA ( 13611044 )

TEKNIK MESIN PERAWATAN

Page 2: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

RUKUN SHALAT

1. Berdiri Tegak, dilakukan pada saat shalat fardhu untuk orang yang mampu.Dalilnya terdapat pada firman Allah “azza wa jalla QS Al- Baqarah : 238 “ Jagalah shalat – shalat dan shalat wustha ( shalat ‘Ashar), serta berdirilah untuk Allah ‘azza wa jalla dengan khusyu.” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda kepada HR. Al-Bukhary “ Slahatlah dengan berdiri”.

2. Takbiiratul-ihraam, ialah mengucapkan “ Allahu Akbar”, tidak boleh dengan mengucapkan kata – kata lain.Dalilnya hadist HR. Abu Dawud dan dishahihkan Al-Hakim“Pembukaan (dimulainya) shalat dengan takbir dan penutupnya dengan salam.”

3. Membaca Al – Fatihah , merupakan rukun pada setiap raka’at sebagaimana yang tercantum dalam hadist Muttagaqun’ alaih “ Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Al- Fatihah.”

4. Ruku’5. I’tidal atau berdiri tegak setelah ruku’6. Sujud dengan tujuh anggota tubuh

Page 3: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

Lanjutan

7. Duduk diantara dua sujud, terdapat dalil dari rukun ini ialah firman Allah ‘ azza wa jalla QS : Al – Hajj : 77“ Wahai orang – orang yang beriman ruku’lah dan sujudlah.” Sabda Rasul shallallahu ‘ alaihi wa sallam tentang duduk diatara dua sujud oleh (Muttafaqun ‘alaih) “Saya telah diperintahkan untuk sujud dengan tujuh sendi.”

8. Thuma’ninah dalam semua amalan shalat9. Tertib urutan untuk tiap rukun yang dikerjakan

Dalilnya rukun – rukun ini adalah hadist musi’’ (orang yang salah shalatnya)

10.Tasyahhud AkbirTasyahhud akhir termasuk dalam urutan rukun shalat sesuai hadist Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu.

11.Duduk Tasyahhud Akhir, sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu’ alaihi wa sallam oleh (Muttafaquan ‘ alaih),“ Jika seseorang dari kalian duduk dalam shalat maka hendaklah ia mengucapkan At- Tahiyyat.”

12.Shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam13.Dua kali salam, sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘ alaihi wa

salam tentang dua kali salam,“……. Dan penutupnya (shalat) ialah salam.”

Page 4: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

SUNNAH – SUNNAH SHALAT

Sunnah – sunnah dalam shalat terdiri atas dua bagian :

1. Sunnah Ab’adh, ialah amalan – amalan dalam shalat yang sangat dituntut, jika ditinggalkan dengan sengaja atau tidak, disunatkan sujud sahwi.

a. Membaca tasyahud awal (kesatu) sertab. Duduk di saat tasyahud awalc. Membaca shalawat atas Nabi SAW pada tasyahud awald. Membaca doa qunut yaitu membacanya sewaktu berdiri

dari ruku’ pada raka’at kedua di shalat subuh.e. Membaca shalawat atas Rasulallah SAW dan

keluarganya sebagai penutup do’a qunut pada shalat subuh.2. Sunnah Haiat, ialah amalan – amalan sunnah dalam shalat, jika

ditinggalkan dengan segaja atau tidak, tidak disunnatkan sujud sahwi. Sunnah haiat ini sangat dianjurkan untuk dikerjakan agar menambah banyak pahala. Sunnah – sunnah tersebut diantaranya :

Page 5: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

a. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika bertakbiratul ihram, ketika akan ruku’, ketika bangkit dari ruku’, ketika berdiri setelah tasyahud awal.Sesuai dengan hadist dari Ibnu Umar ra, “ Bahwasanya Nabi SAW apabila beliau melaksanakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar dengan kedua bahu beliau, kemudian membaca takbir. Apabila beliau ingin ruku’, beliaupun mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan begitu pula jika beliau bangkit dari ruku’ (HR Bukhari Muslim)

b. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri di bawah dada dan di atas pusar.Dari Wail bin Hijr ra, “Saya pernah shalat bersama Nabi SAW, kemudian beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri di atas dadanya (HR Ibnu Huzaimah dalam shahih- nya).

c. Membaca do’a iftitah dilakukan sebelum membaca ta’awwudh (“Audzubillahi minas syaitonir rajim). Sesuai hadist dari Ali bin Abi Thalib ra, ia berkata “ Rasulullah SAW apabila shalat, beliau membaca do’a iftitah.

d. Membaca Ta’awwud ( Audzubillaahi minas syaitoonirojim ) sebelum membaca surat Al- Fatihah dengan perlahan – lahan.

e. Membaca amin setelah membaca surat Al – Fatihah. Hal ini disunnahkan kepada setiap orang yang shalat, baik sebagai imam maupun makmum jika mendengar bacaan imamnya atau shalat sendirian.

Lanjutan

Page 6: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

Lanjutan

Sabda Rasulullah SAW dari Abu Hurairah ‘ ra , “ Apabila imam membaca amin, malaikatpun membaca amin maka ucapkanlah pula amin olehmu. Maka sesungguhnya barang siapa yang bacaan aminnya berbarengan dengan aminnya malaikat, maka akan diampuni segala dosa – dosanya yang terdahulu. (HR Bukhari dan Muslim).

f. Membaca sesuatu dari ayat Al-Qur’an setelah membaca surat Al- Fatihah pada shalat subuh atau shalat lainnya. Dari Jabir bin Samrah’ ra, “ Rasulullah SAW ketika shalat Zuhur membaca surat “ Wallaili idza yaghsya”, dan pada shalat Ashar sama seperti itu panjangnya. Dan pada shalat subuh membaca surat lebih panjang dari itu (HR Bukhari Muslim).

g. Bertasbih pada waktu ruku’ dan sujud. Yaitu membaca “ Subhana Rabbiyal ‘adzim” waktu ruku’ dan membaca : “ Subhana rabbiyal ala” waktu sujud.

h. Meletakkan kedua tangan diatas paha ketika duduk diantara dua sujud.

i. Tawarruk pada duduk akhirj. Membaca do’a setelah tasyahud akhir sebelum salam.k. Memberi salam dengan memalingkan kepala ke kiri dan ke

kanan.

Page 7: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

HAL – HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT

1. Berbicara dengan sengajayang dimaksud disini adalah pembicaraan yang sering dilakukan manusia dalam kehidupan sehari – hari.

2. Makan dan Minum. Hal ini dapat membatalkan shalat apabila dilakukan dengan sengaja baik itu dilakukan sedikit maupun banyak tetap saja akan membatalkan shalat.

3. Banyak gerakan dan terus menerus, yang dimaksudkan disini adalah gerakan yang terus menerus dilaksanakan tapi tidak terdapat dalam gerakan shalat. Mazhab Imam Syafi’I memberikan batasan sampai tiga kali gerakan berturut- turut sehingga seseorang batal dari shalatnya.

4. Membelakangi atau tidak menghadap Kiblat, jika hal ini dilakukan dengan sengaja atau di dalam shalatnya melakukan gerakan yang menyebabkan badannya bergeser arah sehingga membelakangi kiblat, maka shalatnya akan batal dengan sendirinya. Akan tetapi ada pengecualian terhadap shalat sunnah dimana menghadap kiblat tidak menjadi syarat shalat.

5. Terbuka aurat secara sengaja

Page 8: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

Lanjutan

6. Mengalami Hadats Kecil atau Besar7. Tesentuh Najis baik pada Badan, Pakaian atau tempat shalat.8. Tertawa, disini baru dinyatakan batal apabila tertawa sampai

mengeluarkan suara, akan tetapi jika hanya tersenyum belumlah sampai batal shalatnya.

9. Murtad, Mati, Gila atau Hilang Akal10.Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja.

Page 9: Ahmad Miftahul Huda. 13611044

TERIMA KASIH