agus saefudin_makalah kepemimpinan kewirausahaan

13
MAKALAH KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP) KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN WIRAUSAHAWAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Individual Akhir Semester Gasal Mata Kuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Dosen Pengampu Dr. Cahyo Budi Utomo, M.Pd. Oleh : AGUS SAEFUDIN 0102514057 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEDIDIKAN KONSENTRASI KEPENGAWASAN SEKOLAH UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DESEMBER 2014

Upload: agussaefudin

Post on 11-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Kepala sekolah adalah pemimpin yang menjalankan perannya dalam memimpin sekolah sebagai lembaga pendidikan. Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dalam organisasi sekolah mempunyai posisi yang penting bagi kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah diartikan sebagai model atau macam-macam kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dalam rangka mempengaruhi, mengarahkan, membimbing bawahan dengan cara memperkuat keyakinan, dukungan, dorongan dan kerja sama dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan lembaga pendidikan.

TRANSCRIPT

Page 1: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

MAKALAH

KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP) KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN WIRAUSAHAWAN

LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Individual Akhir Semester Gasal

Mata Kuliah Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu Dr. Cahyo Budi Utomo, M.Pd.

Oleh :

AGUS SAEFUDIN

0102514057

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEDIDIKAN

KONSENTRASI KEPENGAWASAN SEKOLAH

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

DESEMBER

2014

Page 2: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

1

KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP) KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN WIRAUSAHAWAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Oleh: Agus Saefudin / NIM. 0102514057 A. PENDAHULUAN

Kepala sekolah adalah pemimpinan yang yang menjalankan perannya dalam memimpin

sekolah sebagai lembaga pendidikan, kepala sekolah berperan sebagai pemimpin pendidikan.

Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan dalam organisasi sekolah mempunyai posisi yang

penting bagi kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah diartikan sebagai model atau

macam-macam kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dalam rangka mempengaruhi,

mengarahkan, membimbing bawahan dengan cara memperkuat keyakinan, dukungan, dorongan

dan kerja sama dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan lembaga pendidikan.

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah

sebagaimana dijabarkan oleh Dikmenjur (2003) mempunyai tujuan umum, yaitu: (1) menyiapkan

peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak, (2) meningkatkan keimanan dan

ketakwaan peserta didik, (3) menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri

dan bertanggung jawab, (4) menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan (5) menyiapkan peserta didik agar menerapkan

dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni. Lebih lanjut

tujuan khusus SMK, adalah: (1) menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri

atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali peserta

didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3) membekali

peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri

sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dengan memperhatikan tujuan SMK sebagaimana uraian di atas maka Kepala Sekolah

Menengah Kejuruan dituntut bukan hanya sekedar menjadi pemimpin sekolah yang memiliki

kompetensi manajerial dan supervisi semata tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk

mengantisipasi perubahan yang terjadi pada pasar kerja, dunia usaha/industri termasuk

mewujudkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja secara mandiri dengan wirausaha.

Kepala SMK diharapkan menerapkan kepemimpinan yang mengedepankan kreativitas dan inovasi

dalam menggerakkan dan mengarahkan organisasi sekolah menuju pencapaian optimal mutu

pendidikan yang handal dan kompetitif bagi kemajuan masyarakat dan bangsa secara gradual dan

Page 3: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

2

terus menerus (continous improvement). Secara umum kepemimpinan pendidikan dapat diartikan

sebagai kepemimpinan yang diterapkan dalam bidang pendidikan. Secara lebih khusus bila

diterapkan pada organisasi pendidikan seperti sekolah, maka kepemimpinan pendidikan dalam

tataran organisasi sekolah akan berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah (school

leader/principal), hal ini disebabkan kepala sekolah merupakan orang yang punya otoritas dalam

mengelola sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kepemimpinan pendidikan perlu terus mengembangkan diri agar dapat berperan efektif

dalam membawa organisasi sekolah kearah yang lebih baik dan berkualitas. Menurut Barth (1990)

Kepala Sekolah merupakan kunci sekolah yang baik dan berkualitas, faktor potensial penentu iklim

sekolah, serta sebagai pendorong bagi pertumbuhan para Guru. Sementara itu berkaitan dengan

pemimpin sekolah yang efektif memahami bahwa mereka berada dalam posisi untuk

menggerakan orang lain melalui :

1. Mengartikulasikan dan memodelkan nilaI-nilai inti yang mendukung pendidikan yang

menantang dan sukses bagi semua (articulating and modeling core values that support a

challenging and successful education for all);

2. Memapankan fokus publik secara konsisten atas pembelajaran pada tingkatan sekolah, kelas,

masyarakat dan individu (establishing a persistent, public focus on learning at the school,

classroom, community, and individual levels);

3. Bekerja dengan yang lain untuk menentukan standar pembelajaran yang tinggi (working with

others to set ambitious standards for learning); dan

4. Menunjukkan dan memberi inspirasi tanggungjawab dan akuntabilitas bersama atau peran

lulusan di masyarakat (demonstrating and inspiring shared responsibility and accountability

for student outcomes).

Kemampuan kepala sekolah yang memiliki jiwa kewirausahaan dalam berinovasi sangat

menentukan keberhasilan sekolah karena mampu menyikapi kebutuhan, keinginan dan harapan

masyarakat akan jasa pendidikan bagi anak-anaknya. Produktivitas sekolah bergantung kepada

kualitas kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan karena faktor yang sangat penting dalam

proses pendidikan adalah lembaga pendidikanyang berkualitas yang dapat mencetak lulusan yang

berkualitas. Kualitas lulusan pendidikan menengah kejuruan akan dilihat terutama pada

keterserapan lulusan pada dunia kerja baik sebagai tenaga kerja level teknisi menengah yang

bekerja pada dunia usaha/industri maupun yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri

dengan berwirausaha. Winarno (2009) menyatakan bahwa pembelajaran pada pendidikan

kejuruan akan lebih bermakna jika diajarkan dengan berbasis kewirausahaan karena dapat

menginternalisasikan jiwa dan mental kewirausahaan kepada peserta didik. Pendidikan berbasis

Page 4: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

3

kewirausahaan akan membentuk kurikulum berbasis kewirausahaan yang sangat sesuai dengan

karakter Sekolah Menengah Kejuruan yang lulusannya dipersiapkan memasuki dunia kerja.

Pembelajaran berbasis kewirausahaan dalam praktiknya memerukan dukungan dari kepala

sekolah, sehingga kepemimpinan kewirausahaan sangat diperlukan dalam menanamkan nilai-nilai

dan jiwa kewirausahaan pada peserta didik yang dapat dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan

lingkungannya dengan cara mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dalam proses

pembelajaran. Melalui integrasi ini diharapkan peserta didik akan memperoleh kesadaran betapa

pentingnya nilai-nilai kewirausahaan. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran bukan lagi

sekedar menjadikan peserta didik menguasai kompetensi yang ditargetkan tetapi juga mengenal,

menyadari dan peduli, serta menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan dan menjadikannya

perilaku dalam kehidupannya.

Hasil penelitian Suhartatik (2012) menyatakan bahwa kepemimpinan kewirausahaan

dapat meningkatkan produktivitas sekolah dilihat dari prestasi belajar peserta didik dan

meningkatnya kualitas manajemen sekolah karena dalam lingkungan sekolah diterapkan

komunikasi dan kerja sama dalam menjalankan tugas untuk memberikan layanan prima dalam

pembelajaran. Kepemimpinan kewirausahaan (enterpreneurial leadership) menjadi salah satu

model kepemimpinan yang dapat mengantisipasi perkembangan jaman yang selalu berubah

sebagai dampak pembangunan dan gobalisasi.

Dengan memperhatikan uraian di atas, makalah ini akan mengkaji kepemimpinan

kewirausahaan (entrepreneurial leadership) kepala sekolah dalam mewujudkan wirausahawan

lulusan Sekolah Menengah kejuruan. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas meliputi:

1. Bagaimana konsep kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership) ?

2. Bagaimana kepemimpinan kewirausahaan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan ?

3. Bagaimana implementasi kepemimpinan kewirausahaan kepala sekolah dalam mewujudkan

wirausahawan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ?

B. KONSEP KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP)

Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership) merupakan kepemimpinan

yang menerapkan jiwa kewirausahaan dalam menjalankan peran kepemimpinannya. Penerapan

prinsip kewirausahaan dalam mempengaruhi anggota organisasi akan memberi dampak pada

kinerja mereka sejalan dengan prinsip dan nilai seorang entrepreneur. Kotelnikov (2005) telah

memasukkan entrepreneur sebagai salah satu decisional role, dimana manager mencari peluang

untuk kemudian berinisiatif terhadap sesuatu untuk melaksanakan perubahan. Hal ini bermakna

Page 5: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

4

bahwa salah satu sikap kunci dari entrepreneur adalah inovatif yang diperlukan dalam berbagai

bidang kehidupan, termasuk dalam bidang manajemen dan kepemimpinan apalagi jika mengingat

bahwa dewasa ini tingkat perubahan yang terjadi sangat cepat dalam berbagai bidang kehidupan.

Berkaitan dengan penerapan kepemimpinan kewirausahaan, Ingraham dan Taylor (2004)

menyatakan bahwa model kepemimpinan kewirausahaan denagn berbagai karakteristiknya telah

banyak dipergunakan pada sektor publik yang dimaksudkan untuk meningkatkan keefektifan dan

peningkatan kualitas layanan sektor publik. Kepemimpinan kewirausahaan merupakan

kepemimpinan yang mempunyai kemampuan untuk mengantisipasi berbagai perubahan dengan

visi masa depamyang jelas serta berupaya mendorong suatu kerja sama dalam melakukan

perubahan melalui fleksibilitas menjalankan perannya dalam mengelola organisasi.

Kepemimpinan kewirausahaan dalam menjalankan tugas dan perannya berusaha menggunakan

pengaruhnya untuk menjadikan kegiatan organisasi mempunyai posisi yang berbeda melalui

berbagai kebijakan yang dapat merubah organisasi meskipun hal itu akan berbeda dengan yang

lain.

Kepemimpinan kewirausahaan mempunyai motivasi yang kuat untuk membuat

perbedaan dan bekerja dengan penuh keyakinan dan optimisme. Kepemimpinan kewirausahaan

selalu mencari peluang dalam menjalankan organisasi ke arah yang makin meningkat sehingga

diperlukan keberanian untuk berubah. Kepemimpina kewirausahaan membangun tujuan dan visi

yang dapat mendorong bawahan berupaya bekerja ke tingat kinerja yang tinggi serta menentukan

strategi yang inovatif dalam mencapai tujuan organisasi. Vipin Gupta, et. Al. (2004) menyatakan

bahwa kepemimpinan kewirausahaan memiliki tiga karakter kunci, yaitu: (1) being inclined to take

more business related risk; (2) favoring cange and innovation to obtain competitiveadvantage; dan

(3) competing aggresively with other firms.

Kepemimpinan kewirausahaan menggambarkan kepemimpinan yang mempunyai visi

yang dengan visi tersebut mengelola dan mempertahankan kompetensi serta mengembangkan

kualitas sumber daya manusia, di samping itu pemimpin kewirausahaan juga membangun budaya

organisasi yang efektif secara inovatif, etis, dan melakukan pengawasan organisasi secara

seimbang. Mengambil inisiatif, menunjukkan kreativitas kewirausahaan, keberanian mengambil

resiko, serta bertanggung jawab atas kegagalan dan mengambil pelajaran darinya menjadi hal

yang menggambarkan kepemimpinn kewirausahaan, dan semua itu melibatkan penguatan

kepercayaan dalam berfikir dan bertindak dalam merealisasikan tujuan organisasi bagi

kemanfaatan pemangku kepentingan (Kotelnikov, 2005).

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan kewirausahaan

(entrepeneurial leadership) adalah kepemimpinan yang proaktif dalam mencari dan

Page 6: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

5

memanfaatkan peluang untuk mencapai kesuksesan sehingga akan membawa perubahan dalam

organisasi ke arah yang lebih adaptif dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan, dan hal

ini juga menunjukan orientasi ke masa depan menjadi dominan.

C. KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Dengan memperhatikan tantangan perubahan serta karakteristik kepemimpinan

kewirausahaan, serta peran yang harus dimainkan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan,

nampak bahwa dunia pendidikan dalam hal ini sekolah memerlukan kepemimpinan yang dapat

menghadapi berbagai tantangan perubahan dan kepemimpinan kewirausahaan akan dapat

memberikan kontribusi signifikan bagi organisasi sekolah dalam menyikapi hal tersebut

sebagaimana dikemukakan oleh Caldwell dan Spinks (1992:79), dalam konteks organisasi sekolah

dewasa ini, yang berpandangan bahwa sekolah memerlukan kepemimpinan kewirausahaan yang

menekankan pada kreativitas, kepercayaan, dan kontribusi yang terus menerus bagi masyarakat.

Dengan kepemimpinan kewirausahaan seorang kepala sekolah akan mampu mengembangkan

organisasi ke arah yang lebih inovatif melalui peningkatan kreativitas, kepercayaan dan kerja sama

dengan masyarakat. Kepemimpinan kewirausahaan adalah pemimpin yang proaktif dalam

mencari dan memanfaatkan peluang untuk mencapai kesuksesan, dan hal ini menunjukan bahwa

pemimpin yang demikian akan membawa perubahan dalam organisasi ke arah yang lebih adaptif

dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan serta menunjukan orientasi ke masa depan

yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Kondisi yang demikian sejalan dengan pendapat Lavinsky (2005) yang menyatakan bahwa

kepemimpinan pendidikan mencakup beberapa kemampuan, yaitu: mempunyai visi masa depan,

memahami maksud fihak lain, dan mengambil tindakan yang efektif. Kemampuan-kemampuan

tersebut akan menjadikan organisasi sekolah mampu memperkuat integrasi internal serta

adaptasi eksternal, sehingga daya hidup organisasi sekolah akan dapat bertahan dan mampu

bersaing di era global dewasa ini. Secara umum kepemimpinan wirausaha merupakan

kepemimpinan yang dapat mendorong organisasi dinamis, inovatif serta memberdayakan melalui

pembelajaran yang terjadi dari mulai tahapan individu, kelompok sampai organisasi, semua itu

hanya dapat dilakukan apabila kepala sekolah sebagai faktor kunci (key factor) dari keberhasilan

pendidikan di sekolah dapat berperan optimal serta dapat menerapkan prinsip kewirausahaan

dalam mengelola organisasi sekolah.

Tedjasutisna (2004) menyatakan bahwa ciri-ciri kepala sekolah yang menerapkan

kepemimpinan wirausaha ditunjukkan oleh tabel 1 berikut. Ciri-ciri tersebut, baik ciri generik

maupun spesifik pada dasarnya melihat kepemimpinan dan pemimpin entrepreneur/wirausaha

Page 7: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

6

pada apa yang dikerjakannya atau pada performance (actual performance), sehingga arahnya

lebih menekankan pada best practices dari kerakter kinerja pemimpin wirausaha dan dalam

konteknya dengan dunia pendidikan. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan harus memiliki

kompetensi kewirausahaan yang unggul sehubungan dengan karakteristik pendidikan kejuruan.

Tabel 1. Ciri-ciri Kepala Sekolah dengan Kepemimpinan Kewirausahaan

Ciri Generik

Berinisiatif untuk melakukan sesuatu bagi kepentingan organisasi

Inovatif kreatif dalam menjalankan tugas

Visioner dengan orientasi yang kuat ke masa depan

Berfikir strategis

Mempunyai motivasi berprestasi yang kuat

Mandiri dan optimis

Berani mengambil resiko dalam melakukan sesuatu

Bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, tidak menyalahkan orang lain

Mampu berubah dan mengelola perubahan/manajemen perubahan

Berani melakukan sesuatu meskipun berbeda dari yang lain dan dari kebiasaan

Menjadi model dalam menjalankan tugas secara baik

Belajar dan membelajarkan bawahan secara terus menerus untuk meningkatkan

kompetensi/kemampuan organisasi

Mencari dan memanfaatkan peluang secara efektif

Mendorong kreativitas pegawai/bawahan

Komunikatif dan memberdayakan pegawai/bawahan

Ciri Spesifik

Memperkuat dan mengembangkan hubungan dengan masyarakat serta Memberdayakan komite

sekolah

Mentransformasikan aspirasi siswa, guru, tenaga kependidikan serta komite sekolah ke dalam visi

sekolah, serta mensosialisasikannya kepada seluruh pemangku kepentingan pendidikan

Memfasilitasi Guru dan Tenaga Kependidikan untuk meningkatkan kompetensi melalui diskusi,

pelatihan dan sekolah lanjut

Menjadi mitra Guru dalam mengembangkan mutu proses pembelajaran

Aktif mencari informasi tentang perkembangan ilmu khususnya ilmu di bidang kependidikan serta

menerapkan kebijakan dari superstruktur pendidikan secara kreatif

Memperkuat dan mentransformasikan proses pembelajaran dengan menggunakan pengetahuan yang

terus berkembang

Berfokus pada memperbaiki proses pendidikan/pembelajaran ketimbang menunggu hasil

pendidikan/pembelajaran

Demikian juga halnya dengan peran kepemimpinan kepala sekolah sebagaimana

tercantum dalam Permendiknas No 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan,

dimana dalam bidang kepemimpinan, kinerja kepala sekolah dirinci sebagai berikut

1. Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;

2. Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;

3. Menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;

4. Membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan peningkatan

mutu;

5. Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;

Page 8: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

7

6. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan penting sekolah/madrasah.

Dalam hal sekolah/madrasah swasta, pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan

penyelenggara sekolah/madrasah;

7. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik dan

masyarakat;

8. Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan dengan

menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran

peraturan dan kode etik;

9. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;

10. Bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan kurikulum;

11. Melaksanakan dan merumuskan program supervisi, serta memanfaatkan hasil supervisi untuk

meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;

12. Meningkatkan mutu pendidikan;

13. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan

kepercayaan yang diberikan kepadanya;

14. Memfasilitasi pengembangan, penyebarluasan, dan pelaksanaan visi pembelajaran yang

dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas sekolah/madrasah;

15. Membantu, membina, dan mempertahankan lingkungan sekolah/madrasah dan program

pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar peserta didik dan pertumbuhan profesional

para guru dan tenaga kependidikan;

16. Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya sekolah/madrasah untuk

menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, efisien, dan efektif;

17. Menjalin kerja sama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat, dan komite

sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan komunitas yang beragam, dan

memobilisasi sumber daya masyarakat;

18. Memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab.

Dari 18 (delapan belas) aspek kepemimpinan kepala sekolah seperti dikemukakan di atas nampak

bahwa hampir semuanya menunjukan apa yang harus dikerjakan oleh kepala sekolah dalam

memerankan sebagai pemimpin sekolah. Dengan demikian bagaimana kepala sekolah

mengerjakan atau melaksanakan peran sebagai pemimpin sekolah akan ditentukan oleh

kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing kepala sekolah, sehingga variasi

kinerja kepala sekolah akan tetap terlihat dalam aktualisasi pelaksanaan peran dan tugas yang

dilaksanakan kepala sekolah, bukan karena apa yang dikerjakannya tapi oleh bagaimana

dikerjakannya.

Page 9: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

8

D. KEPEMIMPINAN KEWIRAUSAHAAN MEWUJUDKAN WIRAUSAHAWAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional mempunyai

peluang yang cukup besar untuk ikut serta dalam pembangunan sistem perekonomian yang

bertumpu pada kekuatan rakyat, yang tetap tumbuh dalam situasi krisis sekalipun. Untuk

mencapai hasil tersebut, sistem perekonomian nasional perlu ditopang oleh pelaku-pelaku bisnis

yang kreatif, inovatif dan mempunyai daya tahan terhadap perubahan. Dalam konteks ini,

kegiatan pembelajaran di SMK sejatinya memiliki potensi yang besar didesain sebagai wahana

untuk mengembangkan calon pelaku wirausaha yang kreatif, inovatif, serta mempunyai daya

tahan terhadap perubahan.

Berdasarkan karakteristik khas Sekolah Menengah Kejuruan yang menekankan

pembelajaran pada penguasaan kompetensi lulusan untuk memasuki dunia kerja, baik sebagai

teknisi menengah maupun wirausaha. Dengan memperhatikan bahwa tantangan perkembangan

jaman dan globalisasi yang sangat kompetitif dan keterbatasan jumlah lowongan pekerjaan yang

tersedia untuk menampung angkatan kerja fresh graduate lulusan pendidikan maka

kewirausahaan menjadi hal yang penting untuk dikembangkan. Dewasa ini masyarakat

memandang bahwa nilai lebih suatu Sekolah Menengah Kejuruan bukan hanya pada prestasi

akademik dan non akademik yang diperoleh oleh peserta didik maupun sekolah tetapi lebih pada

kemampuan sekolah menghasilkan wirausahawan muda yang mampu menciptakan lapangan

kerja bagi dirinya dan lebih luas bagi orang lain. SMK mempunyai peran yang strategis dalam

menghasilkan wirausahawan muda karena kompetensi lulusan yang memungkinkan untuk itu.

Pembelajaran pada SMK bukan hanya menekankan penguasaan kompetensi dalam ranah kognitif

semata tetapi juga pada keterampilan baik hard skill maupun soft skill serta attitude yang

mendukung lulusan untuk tidak tergantung pada lapangan kerja yang tersedia tetapi dapat

membuka usaha secara mandiri.

Upaya internalisasi nilai-nilai dam jiwa kewirausahaan pada siswa SMk sehingga pada

akhirnya lulusan diharapan memiliki minat yang kuat untuk menjadi wirausahawan membutuhkan

dukungan dari kepala sekolah yang memiliki kompetensi kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan

Permendiknas Nomor 13 tahun 2007, tentang Standar Kepala Sekolah yang di dalamnya memuat

berbagai kompetensi yang harus dimiliki oleh Kepala Sekolah dalam menjalankan perannya

sebagai manajer dan pemimpin pendidikan pada suatu satuan pendidikan. Adapun kompetensi-

kompetensi tersebut mencakup kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi

dan sosial. Berkaitan dengan kepemimpinan kewirausahaan kepala Sekolah Menengah Kejuruan

maka harus dikuasai kompetensi kewirausahaan, meliputi: (1) Menciptakan inovasi yang berguna

Page 10: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

9

bagi pengembangan sekolah/madrasah; (2) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan

sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; (3) Memiliki motivasi yang kuat

untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin

sekolah/madrasah; (4) Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi

kendala yang dihadapi sekolah/madrasah; dan (5) Memiliki naluri kewirausahaan dalam

mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.

Dengan memperhatikan kompetensi-kompetensi kepala sekolah, maka terdapat dua

unsur yang penting untuk dicermati, yaitu unsur yang melekat dalam karakteristik individu dalam

konteks kehidupan sosial yang menuntut internalisasi dan sosialisasi, serta unsur yang berkaitan

dengan kemampuan yang menuntut pada pendidikan dan latihan. Kepemimpinan kewirausahaan

kepala SMK berdasarkan kelima kompetensi kepala sekolah mempunyai peran penting dalam

meningkatkan mutu pembelajaran dengan mengacu pada layanan prima yang memenuhi standar

nasional pendidikan bahkan melebihinya akan menghasilkan lulusan (output) yang berkualitas.

Lulusan yang berkualitas pada SMK dilihat dari keterserapan dalam dunia kerja baik bekerja

sebagai teknisi tingkat menengah maupun bekerja secara mandiri dengan wirausaha.

Gambar 1. Kepemimpinan Kewirausahaan Kepala SMK dalam Meningkatkan Mutu Lulusan

Page 11: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

10

Model Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagaimana terlihat dalam gambar 1 di atas

menjadikan Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneural leadership) sebagai transformer dari

dari berbagai kompetensi Kepala Sekolah, baik yang bersifat individu (kompetensi kepribadian

dan kompetensi sosial), yang bersifat pendidikan dan Latihan (kompetensi manajerial dan

kompetensi supervisi), maupun yang bersifat gabungan dari Individu dan sosial serta pendidikan

dan latihan (kompetensi kewirausahaan). Kepemimpinan kewirausahaan akan menjadikan

berbagai kompetensi dalam diri kepala sekolah terpadu dalam suatu konteks kinerja

kepemimpinan kepala sekolah yang efektif. Keterpaduan menjadikan keseimbangan antara

peran pemimpin dan manajer bertemu serta berpadu dalam dimensi individu dan dimensi

organisasi (sekolah), sehingga perkembangan individu baik karena kuatnya sifat individu melalui

internalisasi serta sosial melalui sosialisasi dengan lingkungan historis masing-masing maupun

karena proses pendidikan dan pelatihan akan menjadikan kepala sekolah berpotensi berkembang

dan mengembangkan organisasi sekolah ke arah memelihara kinerja organisasi yang stabil

sekaligus melakukan berbagai inovasi yang diperlukan sesuai dengan tuntutan konsumen primer

sekolah (siswa dan guru) maupun tuntutan konsumen sekunder (pemerintah dan masyarakat).

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki kompetensi kewirausahaan yang

unggul dan mampu mengimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah dan layanan

pendidikan kejuruan bermuatan nilai-nilai dan jiwa kewirausahaan akan menghasilkan nilai lebih

pada lulusannya. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang unggul adalah yang mampu terserap

dalam dunia kerja sebagai teknisi menengah maupun berwirausaha. SMK jika dipimpin kepala

sekolah dengan pendekatan kepemimpinan kewirausahaan maka lulusannya akan memiliki nilai

lebih, yaitu mampu menciptakan lapangan pekerjaan minimal bagi dirinya sendiri bahkan pada

tataran yang lebih luas dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain. Dengan demikian

nilai-nilai dan jiwa kewirausahaan dapat ditanamkan sejak awal menempuh pendidikan kejuruan.

Dengan demikian progra-program sekolah dan leyanan dalam kegiatan pembelajaran pada SMK

dilakukan dengan berbasis kewirausahaan..

E. SIMPULAN DAN SARAN

1. SIMPULAN

a. Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership) adalah kepemimpinan yang

proaktif dalam mencari dan memanfaatkan peluang untuk mencapai kesuksesan sehingga

akan membawa perubahan dalam organisasi ke arah yang lebih adaptif dalam

menghadapi berbagai perubahan lingkungan, dan hal ini juga menunjukan orientasi ke

masa depan menjadi dominan.

Page 12: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

11

b. Ciri generik maupun spesifik Kepemimpinan kewirausahaan (entrepreneurial leadership)

kepala sekolah pada dasarnya melihat kepemimpinan pada apa yang dikerjakannya

(actual performance) sehingga arahnya lebih menekankan pada best practices dari

kerakter kinerja kepemimpinan kewirausahaan dalam dunia pendidikan. Kepala Sekolah

Menengah Kejuruan harus memiliki kompetensi kewirausahaan yang unggul untuk

mencapai tujuan pendidikan menengah kejuruan.

c. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki kompetensi kewirausahaan yang

unggul dan mampu mengimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah dan

layanan pendidikan kejuruan bermuatan nilai-nilai dan jiwa kewirausahaan akan

menghasilkan nilai lebih pada lulusannya. Lulusan SMK yang unggul akan mampu

menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain dengan wirausaha.

2. SARAN

a. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan hendaknya mengimplementasikan kepemimpinan

kewirausahaan (entrepreneurial leadership) dalam kegiatan nyata persekolahan dan

layanan pendidikan sehingga sejak awal siswa sudah ditanamkan nilai-nilai dan jiwa

kewirausahaan sehingga lulusan yang dihasilkan memiliki nilai lebih, yaitu tidak hanya

memiliki kompetensi kejuruan yang dapat diterima di dunia kerja tetapi lebih utama

mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha sehingga dapat

membuka lowongan kerja bagi orang lain.

b. Guru selaku agent of change yang berada pada garda paling depan karena bersentuhan

secara langsung dengan siswa diharapkan dapat memberikan layanan prima dalam

kegiatan pembelajaran dengan memberikan ilmu yang bermanfaat serta menanamkan

nilai-nilai dan jiwa kewirausahaan pada siswa. Guru mempunyai peran yang strategis

dalam membangun lulusan berkualitas yang akan menjadi generasi penerus bangsa

sehingga diharapkan guru dapat memberikan dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan

tugas dan amanah mencerdaskan kehidupan bangsa demi kemajuan peradaban dan

kualitas sumber daya manusia yang akan melanjutkan pembangunan bangsa dan negara.

c. Perlu dilakukan kajian dan penelitian yang lebih mendalam dengan pendekatan research

and development agar dapat dihasilkan model kepemimpinan kewirausahaan

(entrepreneurial leadership) yang efektif yang dapat diterapkan pada Sekolah Menengah

Kejuruan sehingga pendidikan menengah kejuruan dapat menghasilkan wirausahawan-

wirausahawan muda yang dapat meningkatkan kesejahteraan diri, keluarga dan

masyarakat.

Page 13: Agus Saefudin_Makalah Kepemimpinan Kewirausahaan

12

DAFTAR PUSTAKA

Barth, Roland S. 1990. Improving School from Within. San Francisco: Jossey-Bass.

Bush, Tony. and Coleman, marianne. 2006. Leadership and Strategic Management in Education. London: IRCISoD.

Cadwell, Brian J. Dan Spink, Jim M. 1992. Leading th Self managing School. Wasgington DC: The falmer Press.

Gupta, Vipin., MacMillan, Ian C., dan Surie, Gita. 2004. Entrepreneurial Leadership: Developing and measuring a Croos Cultural Construct. Journal of Bussiness Venturing. Elsevier Inc., 19 (241-260). www.leadershipreview.org. diunduh 21 Desember 2014.

Ingraham, Patricia W. dan Taylor, Heather Getha. 2004. Leadership in the Public Sector: Model and Assumptions for Leadership Deveopment.

Katzenbach, John R. 2000. Peak Performance, a Lighning the Hearts and Minds of Your Employees. Boston: Harvard Business School Press.

Keith, Sherry. dan Girling, Robert H. 1991. Education, management, and participation. Boston: Allyn and Bacom.

Kelley, Tom. 2005. The Learning Person, The Ten Faces of Innovation. www.thetenfaces.com. diunduh 21 Desember 2014.

Kotelnikov, Vadim. 2005. Entrepreneurial Leadership, New managerial Task in the Era of Rampant Change. www.1000ventures.com. diunduh 21 Desember 2014.

Kuratko, Donald F. 2007. Entrrepreneurial Leadership in the 21st Century: Guest Editor’s Perspective. Journal of leadership and Organizational Studies. www.ezinearticle.com. diunduh 21 Desember 2014.

Lavinsky, Dave. Entrepreneurial Leadership. www.ezinearticle.com. diunduh 21 Desember 2014.

Lynn G, Beck. dan Murphy, Joseph. 2000. The Four Imperatives of Successful Scool. California: Corwin Press Inc.

Suhartatik. 2012. Implementasi kepemimpinan dan Kewirausahaan Kepala SMK Yadika bangil dalam Meningkatka Produktivitas Sekolah. Tugas Akhir. Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Fakultas Tarbiyah.UIN Malang.

Tedjasutisna, Ating. 2004. Memahami Kewirausahaan SMK. Bandung: CV. Armico

Winarno, Agung. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan pada SMK di Kota Malang. Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun 14, Nomor 2, Juli 2009.