agromania dani

23
agromania <-- Terurut Topik --> <-- Terurut Waktu --> [agromania] M I N D I qitanonq Sat, 30 Dec 2006 21:51:25 -0800 PENDAHULUAN Pohon mindi atau geringging (Melia azedarach L.) merupakan jenis pohon cepat tumbuh dan selalu hijau di daerah tropis dan menggugurkan daun selama musim dingin, suka cahaya, agak tahan kekeringan, agak toleran terhadap salinitas tanah dan subur dibawah titik beku. Pada umur 10 tahun dapat mencapai tinggi bebas cabang 8 meter dan diameter +/- 40 cm. HABITUS Tinggi pohon mencapai 45 m, tinggi bebas cabang 8 - 20 m, diameter sampai 60 cm. Tajuk menyerupai payung, percabangan melebar, kadang menggugurkan daun. MORFOLOGI Batang silindris, tegak, tidak berbanir; kulit batang (papagan) abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis dan bersisik. Pada pohon yang masih muda memiliki kulit licin dan berlentisel; kayu gubal putih pucat; kayu teras coklat kemerahan. Daun majemuk ganda menyirip ganjil, anak daun bundar telur atau lonjong,

Upload: anggapangkuwinata

Post on 26-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

DD

TRANSCRIPT

Page 1: Agromania Dani

agromania

<-- Terurut Topik --> <-- Terurut Waktu --> [agromania] M I N D I qitanonq

Sat, 30 Dec 2006 21:51:25 -0800

PENDAHULUAN

Pohon mindi atau geringging (Melia azedarach L.) merupakan jenis pohon cepat tumbuh dan selalu hijau di daerah tropis dan menggugurkan daun selama musim dingin, suka cahaya, agak tahan kekeringan, agak toleran terhadap salinitas tanah dan subur dibawah titik beku. Pada umur 10 tahun dapat mencapai tinggi bebas cabang 8 meter dan diameter +/- 40 cm.

HABITUS

Tinggi pohon mencapai 45 m, tinggi bebas cabang 8 - 20 m, diameter sampai 60 cm. Tajuk menyerupai payung, percabangan melebar, kadang menggugurkan daun.

MORFOLOGI

Batang silindris, tegak, tidak berbanir; kulit batang (papagan) abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis dan bersisik. Pada pohon yang masih muda memiliki kulit licin dan berlentisel; kayu gubal putih pucat; kayu teras coklat kemerahan. Daun majemuk ganda menyirip ganjil, anak daun bundar telur atau lonjong, pinggir helai daun bergirigi. Bunga majemuk malai, pada ketiak daun, panjang malai 10-22 cm, warna kunguan, berkelamin dua (biseksual) atau bunga jantan dan bunga betina pada pohon yang sama. Buah bulat atau jorong, tidak membuka,

ukuran 2-4 cm x 1-2 cm, kulit luar tipis, licin, berkulit kering keriput kulit dalam keras, buah muda hijau, buah masak kuning, dalam satu buah umumnya terdapat 4-5 biji. Biji kecil 3,5 x 1,6 mm, lonjong, licin, warna coklat, biji kering warna hitam.

Page 2: Agromania Dani

PERSEBARAN

Pohon mindi memiliki persebaran alami di India dan Burma, banyak ditanam di daerah tropis dan sub tropis, di Indoanesia banyak ditanam di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Irian Jaya.

TEMPAT TUMBUH

Tanaman mindi tumbuh pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, ketinggian 0 - 1200 m di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 - 2000 mm, dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah. Tumbuh subur pada tanah berdrainase baik, tanah yag dalam, tanah liat berpasir, toleran terhadap tanah dangkal, tanah asin dan basa.

PERBENIHAN

Tanaman mindi mengalami musim berbungan dan berbuah berbeda antara tempat satu dengan lainnya. Tanaman di Jawa Barat berbunga dalam bulan Maret sampai dengan Mei, di Jawa Timur antara bulan Juni sampai dengan Nopember, di Nusa Tenggara Barat dalam bulan September dan Juni. Buah masak dalam bulan Juni, Agustus, Nopember dan Desember.

Esktraksi biji dilakukan dengan merendam buah dalam air selama 1 sampai 2 hari, kemudian biji dibersihkan dan dikeringkan di tempat teduh. Jumlah biji kering tiap kilogram +/- 3000 butir. Penyimpanan biji dilakukan dengan memasukan biji ke dalam wadah yang tertutup rapat, disimpan di ruang dingin (suhu 3-5 °C) daya kecambah 80% selama satu tahun dan turun 20% setelah lima tahun.

Page 3: Agromania Dani

PEMBIBITAN

Pengadaan bibit mindi secara generatif (menggunakan biji), untuk menghilangkan dormansi kulit biji yang dapat menghambat perkecambahan dilakukan dengan cara membuang kulit dalam dari buah atau cara lain dengan merendam biji dalam air bersuhu 80°C selama 30 menit. Penaburan biji dilakukan di persemaian yang tidak di naungi. Biji ditutup tanah atau serasah tipis. Setelah kecambah mencapai tinggi 2-4 cm dapat dipindah ke kantong plastik ukuran 200-300 ml yang berisi tanah lapisan atas (top-soil). Bibit dipelihara di pesemaian sampai tingginya mencapai 20-30 cm.

Bibit siap tanam pada umur 4 bulan sampai 6 bulan. Apabila akan menggunakan bibit yang berupa stump, dibuat dengan memotong batang dan akar tunggang, masing-masing berukuran 20 cm dan diameter leher akar stump sebaiknya antara 11,25 cm. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan membuat stek batang. Pemberian hormon indole butiric acid (IBA) dengan dosis 50 ppm pada stek mindi dapat meningkatkan keberhasilannya.

PENANAMAN

Penanaman di lapangan harus dilakukan setelah areal dibuka bersih, dicangkul sampai kedalaman 30 cm. Penanaman bibit sebatas leher akar. Bibit dibuka dari wadahnya, tidak boleh ada akar yang terlipat. Jarak tanam mindi dapat 2 m x 2 m atau 2 m x 3 m.

PEMELIHARAAN

Pemeliharaan tanaman yang berupa pemupukan perlu dilakukan. Penyiangan gulma dilakukan beberapa kali pada tahun pertama dan kedua. Penjarangan dilakukan setelah tanaman berumur 3 tahun dengan meninggalkan 400 batang per hektar, kemudian pada umur 6 tahun penjarangan tanaman dilakukan lagi sampai jumlah pohon tiap hektar menjadi 200 batang.

Pohon mindi mudah diserang penggerek pucuk Hypsipyla robusta Moore dan batangnya kadang-kadang diserang kumbang ambrosia Xleborus ferrugineus yang mengakibatkan kualitas kayunya menurun. Pengendalian hama penggerek pucuk dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain menggunakan bibit tanaman yang tahan serangan hama, dapat pula dengan membuat hutan tanaman campuran.

Cara lain untuk memberantasnya dengan menyuntikkan insektisida Nuvacron 20 SCW, Dimecron 50 SCW dan Gusadrin 15 WSC setelah batangnya ditakkik.

Page 4: Agromania Dani

PERTUMBUHAN

Pohon mindi termasuk jenis yang tumbuh cepat, dengan batang lurus, bertajuk ringan, berakar tunggang dalam dan berakar cabang banyak. Pohon mindi di kebun rakyat Cimahpar, Bogor umur 10 tahun mempunyai tinggi bebas cabang sekitar 10 m dan diameter 38,20 cm.

SIFAT KAYU

Kayu teras berwarna merah coklat muda semu-semu ungu, gubal berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras. Serat lurus atau agak berpadu, berat jenis rata-rata 0,53. Penyusutan dari keadaan basah sampai kering tanur 3,3% (radial) dan 4,1% (tangensial). Kayu mindi tergolong kelas kuat III-II, setara dengan mahoni, sungkai, meranti merah dan kelas awet IV

V. Pengeringan alami, pada papan tebal 2,5 cm dari kadar air 37% sampai 15% memerlukan waktu 47 hari, dengan kecenderungan pecah ujung dan melengkung.

Pengeringan dalam dapur pengering dengan bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 60-80% dengan kelembaban nisbi 80-40%.

KEGUNAAN KAYU

Kayu mindi sudah terbukti baik sebagai bahan baku mebel untuk ekspor dan domestik. SIfat kayu mindi yang sesuai untuk mebel adalah kayunya bercorak indah, mudah dikerjakan termasuk kelas kuat III-II dan dapat mengering tanapa cacat. Mebel kayu mindi dapat terdiri dari kayu utuh atau merupakan kombinasi antara kayu utuh dan panel kayu yang dilapisi venir mindi. Produk lantai kayu biasanya berupa parket atau mozaik. Bahan baku untuk lantai mindi yang berupa parket berupa kayu lapis indah (multipleks) dan berupa produk perekatan terdiri dari 3 lapis kayu gergajian atau bagian bawah venir sedangkan bagian atas dan tengah berupa kayu gergajian. Pada saat ini kayu gergajian mindi tebal 5 mm dipakai untuk bagian atas lantai parket 3 lapis dan produknya di ekspor. Di sisi lain, kayu mindi yang berukuran kecil dapat di gunakan sebagai bahan untuk membuat barang kerajinan.

Page 5: Agromania Dani

KEGUNAAN BUKAN KAYU

Daun dan biji mindi telah dilaporkan dapat digunakan sebagai pestisida nabati. Kandungan bahan aktif mindi sama dengan mimba (Azadirachta indica) yaitu azadirachtin, selanin dan meliantriol. Namun kandungan bahan aktifnya lebih rendah dibandingkan dengan mimba sehingga efektivitasnya lebih rendah pula.

Ekstrak daun mindi dapat digunakan pula sebagai bahan untuk mengendalikan hama termasuk belalang. Kulit mindi dipakai sebagai penghasilobat untuk mengeluarkan cacing usus. Kulit daun dan akar mindi telah digunakan sebagai obat rematik, demam, bengkak dan radang. Suatu glycopeptide yang disebut meliacin diisolasi dari daun dan akar mindi berperan dalam menghambat perkembangan beberapa DNA dan RNA dari beberapa virus misalnya virus polio.

NILAI EKONOMI

Berdasarkan data yang diperoleh dari pengrajin/industri pengolahan kayu mindi di Bogor, Sukabumi dan Jakarta pada tahun 2000, nilai ekonomi kayu mindi tercantum pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Biaya produksi dan pendapatan usaha dari pemanfaatan kayu mindi

No. Jenis produk Harga jual (Rp)

Biaya produksi

(Rp.)

Pendapatan (Rp) Pelalu

1. Tegakan (pohon) 250.000,*)

250.000,-**) Petani pemilik

2. Kayu bundar (m3) 300.000,250.000,

50.000,-

Pedagang

pengumpul

Page 6: Agromania Dani

3. Kayu gergajian (m3)

850.000,- s/d

1.900.000,710.000,

140.000,-

s/d

1.190.000,-

Industri

penggergajian

4. Mebel :

- Dalam negeri (unit)

250.000,- s/d

500.000,175.000,-

s/d

441.000,26.000,-

s/d

75.000,-

Pengrajin mebel

- Ekspor, FOB (unit

935.000,1.995.000,

2.975.000,

935.000,

1.995.000,

2.975.000,-

**)

Industri mebel

Page 7: Agromania Dani

(kursi, meja dan

tempat tidur)

Page 8: Agromania Dani

Keterangan

:

Kurs USD = Rp. 8.500,- * = tidak tercatat **) = pendapatan kotor

Negara tujuan usaha, USA, Jepang, SIngapura dan Taiwan.

Tabel 2. Nilai tambah produk dari pemanfaatan kayu mindi

No. Jenis produk

Nilai masukan

(Rp/m3)

Nilai keluaran (Rp)

Nilai tambah

(Rp/m3) %

1.

2.

Kayu gergajian

Mebel lokal

200.000,200.000,

425.000,-

s/d

950.000,750.000,

225.000,-

s/d

Page 9: Agromania Dani

750.000,550.000,

112,5

s/d 375

225

Harga kayu bundar mindi di bawah mahoni dan di atas sengon. Harga

kayu

gergajian mindi pada Mei 2001 di Jakarta adalah Rp. 800.000,- s/d

Rp. 1.900.000,/

m3 tergantung pada mutunya (kurs USD 1 = Rp. 11.000,-). Harga FOB

kursi untuk

espor (belum dipelitur) USD 110/buah.

Sumber : Brosur terbitan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

[agromania] M I N D I qitanonq

Kirim email ke

...just Azadirachta indica.....

Remember This....

Allah answer pray in 3 ways :

Allah says YES n gives u what u want

Allah says NO n gives u something better

Page 10: Agromania Dani

Allah says WAIT n gives u the best in his own time

Pohon Mimba

Daunnya selintas kaya kedongdong y??

Bunga Tanaman Mimba

Bunga tanaman mimba yang merupakan cikal bakal buah mimba

Buah Mimba

Ini adalah gambar buah mimba....

Daun Mimba dan Daun Mindi

Terlihat jelas perbedaan daun mimba dan daun mindi

Pohon Mindi

Ni tanaman hampir mirip ma mimba

Labels

artikel (8)

Mimba vs Keong Mas (2)

Oct

09

Kandungan Bahan Aktif Mimba

Tanaman merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan kandungan berbagai jenis bahan aktif. Di dalam tanaman mungkin terkandung puluhan atau ratusan, bahkan ribuan jenis bahan kimia, sehingga sangat sulit untuk menentukan jenis dan fungsi atau manfaat setiap jenis kandungan bahan aktif tersebut. Dikenal suatu kelompok bahan aktif yang disebut “Produk metabolit sekunder” (Secondary metabolic products), dimana fungsinya bagi tumbuhan tersebut

Page 11: Agromania Dani

dalam proses metabolismenya kurang jelas. Namun kelompok ini dikenal berperan dalam hal berinteraksi atau berkompetisi, termasuk menjadi bahan untuk melindungi diri dari gangguan pesaingnya (Kardinan, 2002).

Mimba, terutama dalam biji dan daunnya mengandung beberapa komponen dari produksi metabolit sekunder yang diduga sangat bermanfaat, baik dalam bidang pertanian (pestisida dan pupuk), maupun farmasi (kosmetik dan obat-obatan). Beberapa diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan nimbidin (Ruskin, 1993). Azadirachtin sendiri terdiri dari sekitar 17 komponen dan komponen yang mana yang paling bertanggung jawab sebagai pestisida atau obat, belum jelas diketahui (Rembold, 1989). Mimba tidak membunuh hama secara cepat, namun mengganggu hama pada proses makan, pertumbuhan, reproduksi dan lainnya (Senrayan, 1997).

Buah dan Biji Mimba

Azadirachtin berperan sebagai ecdyson blocker atau zat yang dapat menghambat kerja hormon ecdyson, yaitu suatu hormon yang berfungsi dalam proses metamorfosa serangga. Serangga akan terganggu pada proses pergantian kulit, ataupun proses perubahan dari telur menjadi larva, atau dari larva menjadi kepompong atau dari kepompong menjadi dewasa. Biasanya kegagalan dalam proses ini seringkali mengakibatkan kematian (Chiu, 1988).

Salanin berperan sebagai penurun nafsu makan (anti-feedant) yang mengakibatkan daya rusak serangga sangat menurun, walaupun serangganya sendiri belum mati. Oleh karena itu, dalam penggunaan pestisida nabati dari mimba, seringkali hamanya tidak mati seketika setelah disemprot (knock down), namun memerlukan beberapa hari untuk mati, biasanya 4-5 hari. Namun demikian, hama yang telah disemprot tersebut daya rusaknya sudah sangat menurun, karena dalam keadaan sakit (Ruskin, 1993).

Meliantriol berperan sebagai penghalau (repellent) yang mengakibatkan serangga hama enggan mendekati zat tersebut. Suatu kasus terjadi ketika belalang Schistocerca gregaria menyerang tanaman di Afrika, semua jenis tanaman terserang belalang, kecuali satu jenis tanaman, yaitu mimba (Sudarmadji, 1999). Mimbapun dapat merubah tingkah laku serangga, khususnya belalang (insect behavior) yang tadinya bersifat migrasi, bergerombol dan merusak menjadi bersifat solitair yang bersifat tidak merusak (informasi lisan Prof. K. Untung).

Nimbin dan nimbidin berperan sebagai anti mikro organisme seperti anti-virus, bakterisida, fungisida sangat bermanfaat untuk digunakan dalam mengendalikan penyakit tanaman (Ruskin, 1993). Tidak terbatas hal itu, bahan-bahan ini sering digunakan dan dipercaya masyarakat

Page 12: Agromania Dani

sebagai obat tradisional yang mampu menyembuhkan segala jenis penyakit pada manusia (Kardinan dan Taryono, 2003).

Selain mengandung bahan-bahan tersebut di atas, di dalam tanaman mimba masih terdapat berpuluh, bahkan beratus jenis bahan aktif yang merupakan produksi metabolit sekunder yang belum teridentifikasi dan belum diketahui manfaatnya. Oleh karena itu,penelitian mengenai penggalian potensi mimba masih banyak diperlukan.

Salam Azadirachta!!

Pengenalan kandungan bahan aktif yang terdapat dalam tumbuhan pestisida nabati

3 Votes

Pemanfaatan bahan-bahan alami untuk perlindungan tanaman semakin meningkat dalam beberapa dekade terakhir ini. Hal ini mungkin merupakan respon terhadap pengaruh negatif penggunaan senyawa kimia sintetis. Seperti diketahui, penggunaan senyawa-senyawa kimia sintetis secara tidak bijaksana telah menimbulkan masalah yang berkaitan dengan pengaruh samping terutama yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan kualitas lingkungan hidup.

Sejak ribuan tahun yang lalu orang mengetahui bahwa tumbuh-tumbuhan dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Juga telah diketahui bahwa beberapa spesies tumbuhan tertentu menunjukkan sifat-sifat ketahanan terhadap serangan serangga. Melalui cara “trial and error” orang menemukan metode-metode ekstraksi dan aplikasi pestisida nabati. Dengan adanya kemajuan dalam ilmu kimia dan pengembangan alat-alat analisis, banyak senyawa-senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan telah diisolasi dan diidentifikasi bahkan telah disintesis.

Dibawah ini diberikan beberapa contoh tumbuhan pestisida nabati dengan kandungan bahan aktif yang sudah umum dikenal. 1. Famili Asteraceae (Compositae)

a Piretrum (Tanacetum cinerariifolium)

Page 13: Agromania Dani

Bahan aktif : Piretrin, bekerja sebagai racun syaraf, bersifat sebagai racun kontak dan racun perut, aktif terhadap berbagai jenis serangga. Piretrin dapat menyebabkan serangga pingsan secara tiba-tiba (efek knokdown). Insektisida yang mengandung piretrin aktif terhadap serangga menggigit mengunyah maupun serangga menusuk mengisap karena efek kontaknya yang cukup kuat.

b. Echinacea angustifolia

Bahan aktif : ekhinasein (golongan isobutilamida), bekerja sebagai racun syaraf, bersifat racun perut dan kontak.

c.

d. Kenikir/ramidang (Cosmos caudatus) Bahan aktif : terpenoid. Ekstrak metanol daun dan batang bersifat sebagai penghambat peneluran (antioviposisi) pada imago betina Lepidoptera

Berbagai spesies Asteraceae lain mengandung senyawa sesquiterpene laktona yang bersifat sebagai penghambat makan (antifeedant).

Senicopalmensis mengandung senyawa aktif sesquiterpen yang dapat menghambat aktifitas makan larva dan imago Leptinotarsa decimlineata

2. Famili Solanaceae (Tembakau dan kerabatnya)

Bahan aktif : Nikotin, bekerja sebagai racun syaraf, bersifat sebagai racun kontak, racun perut dan fumigan. Nikotin aktif terhadap berbagai jenis serangga bertubuh lunak seperti kutu daun. Seperti halnya piretrin, nikotin merupakan salah satu insektisida nabati yang diperdagangkan secara luas sebelum era insektisida sintetik.

3. Famili Fabaceae

Page 14: Agromania Dani

Tuba (Derris spp), kacang babi (Tephrosia vogelli)

Bahan aktif : Rotenon, bekerja sebagai racun respirasi sel, bersifat sebagai racun perut dan kontak, aktif terhadap berbagai jenis serangga pemakan daun dan serangga bertubuh lunak.

4. Famili Meliaceae

a Mimba (Azadirachta indica)

Bahan aktif : azadirachtin dan senyawa limonoid. Azadirachtin bekerja dengan mengganggu fungsi hormon perkembangan serangga sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan serangga. Azadirachtin dan limonoid memiliki efek racun perut dan racun kontak. Ekstrak mimba selain dapat mengganggu perkembangan serangga, juga bersifat sebagai antifeedant dan antioviposisi

b.

c.

d.

e. Mindi (Melia azedarach)

Mindi juga mengandung azadirachtin dan berbagai senyawa limonoid lain. Cara kerja dan sifat ekstrak mindi menyerupai mimba, tetapi ekstrak mindi lebih beracun terhadap mamalia dibandingdengan ekstrak mimba.

Page 15: Agromania Dani

Dysoxylum acutangulum dan spesies Dysoxylum lainnya seperti D.malabatricum, D. reticulatum, D. spectabile

Bahan aktifnya : senyawa terpenoid, bekerja sebagai penghambat perkembangan dan metamorfosis.

Ekstrak daun, ranting dan kulit batang D. acutangulum dapat menghambat perkembangan dan metamorfosis, bersifat sebagai racun perut dan racun kontak. Berbeda dengan ekstrak tumbuhan dari Famili meliaceae pada umumnya, ekstrak D. acutangulum tidak menunjukkkan efek antifeedant

Aglaia spp (A. harmsiana, A. odorata, A. elliptica, A. angustifolia dll.)

Bahan aktif : Benzofuran (rokaglamida dan turunannya) yang memiliki aktifitas insektisida dan antifeedant yang kuat terhadap larva Lepidoptera, tetapi tidak menghambat metamorfosis serangga (tidak mengganggu sistem hormon perkembangan serangga). Penggunaan ekstrak Aglaia spp. Perlu hati-hati karena ekstrak metanol Aglaia odorata dan Agalia harmsiana fototoksik terhadap beberapa jenis tanaman seperti brokoli, kedelai, kacang merah, caisin, cabe, tomat dan jagung tetapi tidak fitotoksik terhadap tanaman bawang merah dan mentimun.

Agalia odorata (culan) di Vietnam digunakan untuk campuran teh. Bunganya yang ber bau harum sering digunakan untuk pengharum pakaian. Bunga Aglaia odorata bersifat repellent terhadap nyamuk.

Beberapa tumbuhan yang juga termasuk kedalam famili Meliaceae seperti Tricilia connaroides, Tricilia roka, Cedrela toona (suren) dan Swietenia mahogani (mahoni) mengandung senyawa limonoid yang bersifat sebagai antifeedant dan insektisida. Trichilia spp mengandung senyawa limonid berupa Trikhlin yang bersifat sebagai antioviposisi (menghambat/menolak aktivitas peneluran).

Page 16: Agromania Dani

Melia toosendan mengandung bahan aktif toosendanin yang bersifat sebagai racun perut.

5. Famili Annonaceae

a Annona squamosa (srikaya)

Biji srikaya mengandung bahan aktif : squamosa (golongan asetogenin). Cara kerja squamosa sama seperti cara kerja senyawa rotenon yaitu menyerang respirasi sel. Efektif terhadap larva nyamuk, kutu dan ulat, juga beracun terhadap ikan.

b.

c. Annona glabra (buah nona sabrang)

Biji buah nona sabrang mengandung bahan aktif ; asimisin (golongan asetogenin).Ekstrak biji buah nona sabrang dan srikaya aktif terhadap berbagai jenis serangga menggigit mengunyah dan menusuk mengisap. Senyawa asetogenin yang dikandungnya bekerja sebagai racun respirasi sel dan bersifat sebagai racun perut, racun kontak dan antifeedant.

Uvaria accuminata

Bahan aktif : Uvaricin (golongan asetogenin) berfungsi sebagai insektisida, anti tumor, anti bakteri dan anti jamur

6. . Famili Piperaceae

a.

Page 17: Agromania Dani

b. Lada (Piper nigrum)

Bahan aktif insektisida dalam biji lada adalah piperin, pipersida, dihidropipersida dan guinensin (golongan isobutilamida). Senyawa golongan isobutilamida bekerja sebagai racun syaraf dan bersifat sebagai racun perut dan racun kontak. Ekstrak biji lada aktif terhadap serangga menggigit mengunyah maupun menusuk mengisap.

Cabe Jawa (Piper retrofractum)

Bahan aktifnya adalah senyawa dari golongan isobutilamida termasuk senyawa retrofraktamida. Selain bersifat sebagai insektisida ekstrak cabe jawa juga efektif terhadap cendawan patogen.

c. Jenis- jenis tanaman dari famili Piperaceae yang juga mengandung senyawa isobutil amida yaitu Piper betle (sirih), Piper bantamense, Piper lognum, Piper tuberculatum

7. Famili Zingiberaceae

Ekstrak rimpang dari tumbuhan dari famili Zingiberaceae mengandung senyawa aktif xantorhizol dn benzilbenzoat yang dapat memberikan efek kematian pada serangga dan bersifat sebagai antifedant.

Ekstrak rimpang Alpinia galanga bersifat antifedant terhadap Plutela xylostela (Lepidoptera)

Ekstrak rimpang Curcuma xanthoriza, Zingiber americana, Zinguber aeroginosa, Zingiber zeodaria bersifat antifeedant terhadap wereng coklat.

Ekstrak rimpang Zingiberaceae lain yang juga memberi efek kematian serangga adalah Zingiber cassumar, Kaemferia galanga, Kaemferia rotunda, Curcuma aeroginosa, Curcuma heyneana, Boesenbergia pandurata.

Page 18: Agromania Dani

[Ir. Evy Taviana PS]

sumber : Ir. Evy Taviana PS. Pada Pelatihan Pestisida Nabati, Proyek Proteksi Tanaman Perkebunan Kalimantan Barat T.A 2004 di Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Kalimantan Barat

Disampaikan oleh : Ir. Evy Taviana PS. Pada Pelatihan Pestisida Nabati, Proyek Proteksi Tanaman Perkebunan Kalimantan Barat T.A 2004 di Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Kalimantan Barat

Ads by Google