agribisnis buah naga cv. wana bekti handayani melalui …... · pembudidaya sekaligus produsen...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY
AGRIBISNIS BUAH NAGA CV. WANA BEKTI HANDAYANI
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun Oleh
HANING FATMAWIATI
C0707026
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Haning Fatmawiati, 2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul
Perancangan Corporate Identity Agribisnis Buah Naga CV. Wana Bekti
Handayani Melaui Desain Komunikasi Visual. Corporate Identity adalah wujud
simbol visual identitas sebuah institusi, badan usaha atau perusahan, yang
diaplikasikan pada berbagai sarana, fasilitas, dan kegiatan perusahaan sebagai
bentuk komunikasi visual pada publik. Diciptakan dengan menyeragamkan
penampilan fisik tertentu dari salah satu atau beberapa aspek perusahaan, sehingga
dapat memperkuat usaha periklanan dan juga memberikan efek repetisi
(pengulangan) yang akan membuat usaha-usaha periklanan lebih efektif.
CV. Wana Bekti Handayani merupakan perusahaan yang mengembangkan
agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat guna, untuk meningkatkan
pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani modern sekaligus supplier
dari produk yang dihasilkan. Persaingan di dunia agribisnis yang kian bertambah,
baik pengembangan dari buah sejenis maupun buah lain tidak menutup
kemungkinan muncul dari dalam dan luar daerah. Oleh karena itu diperlukan
adanya perancangan Corporate Identity untuk meningkatkan image perusahaan,
yang sebelumnya belum tergarap dengan baik.
Pada perancangannya, CV. Wana Bekti Handayani diposisikan sebagai
pembudidaya sekaligus produsen makanan olahan buah naga. Dengan target
audience semua kalangan, baik muda maupun tua. Pesan yang akan ditanamkan
dalam benak calon konsumen ialah tetap sehat dengan cara yang nikmat. Dari
pesan komunikasi tersebut, maka dirancanglah bentuk visual yang kreatif dan
menarik yang kemudian diaplikasikan ke dalam material Corporate Identity.
Dengan adanya perancangan tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan
masyarakat mengenai CV. Wana Bekti Handayani serta dalam upaya memajukan
kesehatan masyarakat Sragen dan sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Haning Fatmawiati, 2011. This Final Project Introduction titled
Corporate Identity Design Dragon Fruit Agribusiness CV. Wana Bekti Handayani
Through Visual Communication Design. Corporate Identity is a realization of
visual symbols from institution identity or a company applied on various facilities
and corporate activity as a public visual communication. Created by specific
physical appearance from one or some aspects of the company uniformity, so as
to strengthen business advertising and gives the effect of repetition that would
make advertising efforts more effective.
CV. Wana Bekti Handayani a company that developed agribusiness
through utilization technology effectiveness to enhance from agricultural output
as well as being modern farmers and suppliers from product resulted.
Competition in the world of Agribusiness Group increased, both of development
of a type of fruit or other fruit, not ruled appear in and outside area. Therefore it
is necessary to design Corporate Identity to improve corporate image which
previously has not been well explored.
In the design, CV. Wana Bekti Handayani is positioned as a cultivators as
well as manufacturers of processed foods of dragon fruit. With target audience all
soriety, whether young or old. A message that will be implanted in the minds of
prospective consumers is staying healthy in a way that favors. Of communication
messages, then nearly identical visual form that is creative and interesting are
then applied to the Corporate Identity material. With the existence of such design
expected to increase knowledge society about CV. Wana Bekti Handayani and in
order to advancing public health in Sragen and surrounding areas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“HAMBATAN…
adalah hal-hal menakutkan yang terlihat
ketika menutup mata dari tujuan”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini Aku persembahkan bagi :
1. Ayah, Ibu, dan adik-adikku tercinta
yang dengan keikhlasanya telah
mencurahkan kasih sayangnya
2. Teman-teman yang telah banyak
memberi motivasi
3. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan
inayah-Nya serta segala pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Adapun Tugas Akhir ini disusun guna mencapai gelar Sarjana
Seni program studi Desain Komunikasi Visual. Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret.
Terselesaikannya Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bantuan,
dorongan dan bimbingan serta motivasi dari semua pihak yang telah membantu
penulis, baik lingkungan kampus maupun lingkungan luar kampus Universitas
Sebelas Maret. Maka ungkapan rasa terimakasih dan penghargaan yang tinggi
pantas penulis sampaikan kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed,Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
2. Drs. M. Suharto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Sastra dan Seni Rupa.
3. Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum, selaku Pembimbing I Tugas Akhir.
4. Andreas S. Widodo, S.Sn,M.Hum, selaku Pembimbing II Tugas Akhir.
5. Arief Iman Santoso, S.Sn, selaku Penasehat Akademik dan Koordinator
Kolokium.
6. Mahardika selaku Marketing Manager CV. Wana Bekti Handayani, Masaran
Sragen.
7. Seluruh dosen serta segenap staf karyawan Desain Komunikasi Visual
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Teman-teman Deskomvis atas perhatian, dukungan, dan semangatnya selama
ini.
Dengan segala keterbatasan dan kekurangan yang ada, penulis menyadari
bahwa konsep Tugas Akhir ini jauh dari sempurna dan segala kritik dan saran
penulis terima dengan hati dan pikiran terbuka. Semoga pengantar tugas akhir ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.
Surakarta, 7 Desember 2011
Haning Fatmawiati
NIM C0707026
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………..….. i
HALAMAN PERSETUJUAN………………………….……………… ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………..………………… iii
ABSTRAK………………………………………………….…….…….. iv
ABSTRACT………………………………………………..………….… v
HALAMAN MOTTO……………...………………………………..…. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………..…………………… vii
KATA PENGANTAR…………………………….…..……………….. viii
DAFTAR ISI…………………...……………….…..………………….. x
DAFTAR TABEL…………………...……………….…..…………….. xiii
DAFTAR BAGAN…………………...……………….…..……………. xiv
DAFTAR GAMBAR…………………...……………….…..…………. xv
BAB I PENDAHULUAN…...………………….…..………………. 1
A. Latar Belakang Masalah…..……….………….…....…… 1
B. Rumusan Masalah…...………………….…..…………… 3
C. Tujuan Perancangan.……………………...…………...… 3
D. Target Visual…...………………….…..………………… 4
E. Target Market dan Target Audience…..…………………. 5
F. Metode Pengumpulan Data......………….…...…..……… 6
BAB II KAJIAN TEORI…..............………………………………… 7
A. Tinjauan Agribisnis…...………………...….……….…… 7
B. Buah Naga…....……………………..………………….... 11
C. Tinjauan Desain Komunikasi Visual…...………...……… 18
D. Corporate Identity…...…………………..………………. 27
BAB III IDENTIFIKASI DATA…...………………….…..…………. 31
A. Identifikasi Objek...……………….…..…………………. 31
B. Kompetitor…...………………….…..………………….... 47
1. PT. Wana Natural Farm (WNF) .…………….…. ….. 47
2. Keboen Nogo.………..………….…. ……………..... 53
3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Analisa SWOT…...………………….…..……………….. 59
D. USP (Unique Selling Preposition) …...…………..……… 61
E. Positioning…...………………….…..………………….... 61
BAB IV KONSEP PERANCANGAN DESAIN..……………………. 62
A. Metode Perancangan…...………………….…..………….. 62
B. Konsep Kreatif …...………………….…..………….. …… 63
C. Standar Visual…...………………….…..……………….... 64
D. Pemilihan Media…...………………….…..…………..….. 77
E. Prediksi Biaya…...………………….…..……………….... 81
BAB V VISUALISASI KARYA..…………………………………… 82
A. Stationary...…………….…….…..……………………….. 82
1. Letterhead (kop surat) ...…………………….............. 82
2. Envelope (amplop) ...…………….………………….. 83
3. Kartu nama...…………….………….……………….. 84
4. Stempel...…………….…….………..……………….. 85
5. Nota...…………….…….…..…….………………….. 86
B. Company Profile. ……...……………….………………… 87
C. Brosur...…………….…….…..………………………..….. 92
D. Label Botol Produk...…………….……………………….. 94
E. Label Leher Botol Produk...…………….…..…………….. 96
F. X – Banner...…………….…….…..…...…………………. 98
G. 3D Brand Hostile...…………….…………………………. 99
H. Sign Board...…………….…….…..…...………………….. 100
I. Seragam Karyawan...……………..……………………….. 101
1. Seragam Karyawan Kebun...……..………………….. 101
2. Topi………………………………...………………… 102
J. Tas Botol Produk...…………….………………………….. 103
K. Merchandise...…………….…….…..…………………….. 104
1. Payung…………...………….……………………….. 104
2. Gantungan Kunci………………......………………… 105
3. Sticker......………….……………….………….…….. 106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB VI PENUTUP……………....……………………………………. 107
A. Kesimpulan……………………...…………………..…….. 107
B. Saran……...…………….…….…..……………………….. 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
1. Tabel Kandungan Nutrisi Buah Naga…...………………………… 17
2. Tabel Profil Wana Bekti Handayani………………………………. 32
3. Tabel Kelompok Grade Buah Naga ………………………………. 45
4. Tabel Profil Wana Natural Farm…..………………………………. 47
5. Tabel Profil Keboen Nogo………..……………………….………. 53
6. Tabel Analisa SWOT……………………………………………… 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR BAGAN
1. Bagan Struktur Organisasi CV. Wana Bekti Handayani……............ 33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar logo CV. Wana Bekti Handayani ……...…..…………..….. 31
2. Gambar Kebun Buah Naga……………………..………………….. 34
3. Gambar Kebun Buah Naga…………………..…..………………… 34
4. Gambar Manisan Buah Naga…...……………………………..…… 34
5. Gambar Buah Naga…...………………..……………..……………. 34
6. Gambar Minuman Buah Naga…...……………………….………… 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY
AGRIBISNIS BUAH NAGA
CV. WANA BEKTI HANDAYANI MELALUI
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Haning Fatmawiati1
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum2
Andreas S. Widodo,
S.Sn,M.Hum3
ABSTRAK
2011. Pengantar Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Corporate
Identity Agribisnis Buah Naga CV. Wana Bekti Handayani Melaui
Desain Komunikasi Visual. Corporate Identity adalah wujud
simbol visual identitas sebuah institusi, badan usaha atau
perusahan, yang diaplikasikan pada berbagai sarana, fasilitas, dan
kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual pada
publik. Diciptakan dengan menyeragamkan penampilan fisik
tertentu dari salah satu atau beberapa aspek perusahaan, sehingga
dapat memperkuat usaha periklanan dan juga memberikan efek
repetisi (pengulangan) yang akan membuat usaha-usaha periklanan
lebih efektif.
CV. Wana Bekti Handayani merupakan perusahaan yang
mengembangkan agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat
guna, untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pertanian serta
menjadi petani modern sekaligus supplier dari produk yang
dihasilkan. Persaingan di dunia agribisnis yang kian bertambah,
baik pengembangan dari buah sejenis maupun buah lain tidak
menutup kemungkinan muncul dari dalam dan luar daerah. Oleh
karena itu diperlukan adanya perancangan Corporate Identity
untuk meningkatkan image perusahaan, yang sebelumnya belum
tergarap dengan baik.
1 Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Dengan NIM C0707026
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
Pada perancangannya, CV. Wana Bekti Handayani diposisikan
sebagai pembudidaya sekaligus produsen makanan olahan buah
naga. Dengan target audience semua kalangan, baik muda maupun
tua. Pesan yang akan ditanamkan dalam benak calon konsumen
ialah tetap sehat dengan cara yang nikmat. Dari pesan komunikasi
tersebut, maka dirancanglah bentuk visual yang kreatif dan
menarik yang kemudian diaplikasikan ke dalam material
Corporate Identity. Dengan adanya perancangan tersebut
diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai
CV. Wana Bekti Handayani serta dalam upaya memajukan
kesehatan masyarakat Sragen dan sekitarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
CORPORATE IDENTITY DESIGN DRAGON
FRUIT AGRIBUSINESS CV. WANA BEKTI HANDAYANI
THROUGH VISUAL COMMUNICATION DESIGN
Haning Fatmawiati1
Drs. Bedjo Riyanto, M.Hum2
Andreas S. Widodo,
S.Sn,M.Hum 3
ABSTRACT
2011. This Final Project Introduction titled Corporate Identity
Design Dragon Fruit Agribusiness CV. Wana Bekti Handayani
Through Visual Communication Design. Corporate Identity is a
realization of visual symbols from institution identity or a company
applied on various facilities and corporate activity as a public
visual communication. Created by specific physical appearance
from one or some aspects of the company uniformity, so as to
strengthen business advertising and gives the effect of repetition
that would make advertising efforts more effective.
CV. Wana Bekti Handayani a company that developed
agribusiness through utilization technology effectiveness to
enhance from agricultural output as well as being modern farmers
and suppliers from product resulted. Competition in the world of
Agribusiness Group increased, both of development of a type of
fruit or other fruit, not ruled appear in and outside area. Therefore
it is necessary to design Corporate Identity to improve corporate
image which previously has not been well explored.
In the design, CV. Wana Bekti Handayani is positioned as a
cultivators as well as manufacturers of processed foods of dragon
fruit. With target audience all soriety, whether young or old. A
message that will be implanted in the minds of prospective
consumers is staying healthy in a way that favors. Of
communication messages, then nearly identical visual form that is
1 Mahasiswa Jurusan Desain Kominikasi Visual dengan NIM C0707026
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
creative and interesting are then applied to the Corporate Identity
material. With the existence of such design expected to increase
knowledge society about CV. Wana Bekti Handayani and in order
to advancing public health in Sragen and surrounding areas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara agraris yang beriklim tropis sehingga
berbagai macam tanaman dapat tumbuh dan berkembang di Negara Indonesia.
Banyak tanaman buah, sayur, dan tanaman konsumsi lain yang tumbuh di
Indonesia, bahkan sejumlah daerah telah menjadi pusat komoditas hasil pertanian
tersebut. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam
pengembangan agribisnis dan dimungkinkan akan menjadi leading sector dalam
pembangunan nasional.
Potensi agribisnis ini berpengaruh besar terhadap perkembangan sektor
pertanian di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya ialah daerah kabupaten
Sragen. Agribisnis di daerah Sragen tercatat mengalami perkembangan dalam
beberapa tahun terakhir, diantaranya meliputi komoditas beras organik, jagung
(komposit dan hibrida), semangka, jeruk besar (citrus celebia), garut (Marantha
Arundina, Arrowroot, West Indian Arrowroot), white melon, dan buah naga
(dragon fruit).
Khusus untuk meningkatkan komoditas buah naga, Pemerintah
Kabupaten Sragen mengambil langkah dengan cara mencanangkan diri sebagai
Kota buah naga. Kini seiring dengan adanya program tersebut usaha di bidang
agribisnis buah naga mulai dikembangkan. Membudidayakan buah naga dinilai
relatif mudah dan memiliki prospek yang sangat cerah dibanding buah lainnya,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sehingga tak sedikit pula pengusaha agribisnis yang mulai merintis bisnis buah
naga ini. Salah satu pengembang yang turut membudidayakan buah naga ialah
CV. Wana Bekti Handayani.
CV. Wana Bekti Handayani yang didirikan sejak tahun 2006 ini fokus
mengembangkan komoditas buah naga jenis Super Red (Hylocereus
costaricensis) atau buah naga super merah (merah hati) dan buah naga daging
putih. Perkembangan pola agribisnis terhadap komoditas buah naga Super Red di
pulau jawa yang saat ini sangat besar, mendorong Wana Bekti Handayani untuk
mengembangkan agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani modern
sekaligus supplier (gardener and Supplier) dari produk yang dihasilkan.
Kemudian membangun sebuah agroindustries plant yang menjadi solusi over
kapasitif buah segar yang kemudian diproduksi dan didistribusikan dalam bentuk
produk minuman dan makanan olahan berbahan baku buah naga jenis Super Red
dengan segment market seluruh Indonesia.
Mengingat permintaan buah naga yang semakin mengalami peningkatan,
sedangkan pelaku bisnis agronomi terutama buah naga yang belum begitu banyak,
maka selain menjual bibit dan buah segar buah naga Wana Bekti Handayani
menerima konsultasi untuk bisnis agronomi buah naga baik disekitar Jawa Tengah
pada khususnya maupun di seluruh Indonesia pada umumnya. Selain itu tempat
ini juga menawarkan agrowisata perkebunan buah naga seluas 5000 m2, serta
berkesempatan menikmati produk olahan berbahan baku buah naga.
Meskipun CV. Wana Bekti Handayani memiliki peluang yang cukup
besar, belum banyak masyarakat yang mengenal serta mendapatkan informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lebih jauh mengenai tempat ini. Di sisi lain persaingan di dunia agribisnis terus
bertambah, baik dari pengembangan buah sejenis maupun buah lain seperti jeruk,
white melon, semangka dan lain sebagainya. Persaingan tersebut tidak menutup
kemungkinan muncul dari dalam dan luar daerah. Oleh karena itu CV. Wana
Bekti Handayani pun perlu membentuk corporate identity yang sesuai, sehingga
meningkatkan image perusahaannya di mata masyarakat dan dapat
membedakannya dengan usaha agribisnis yang lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas Wana Bekti Handayani
dalam pokok permasalahannya tidak lepas dari permasalahan ini, yaitu masalah
penyampaian informasi dan promosi untuk meraih peluang dalam persaingan.
Untuk itu perlu diupayakan penyelesaian dengan adanya permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang ulang (re-design) corporate identity bagi agribisnis
CV. Wana Bekti Handayani?
2. Bagaimana memilih media yang tepat sebagai pendukung komunikasi
sehingga dapat meningkatkan image dari CV. Wana Bekti Handayani?
C. Tujuan Perancangan
Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diambil pemecahan masalah
sebagai berikut :
1. Merancang ulang (re-design) corporate identity bagi agribisnis CV. Wana
Bekti Handayani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Merancang corporate identity serta memilih media pendukungnya yang
dapat meningkatkan image Wana Bekti Handayani, sehingga lebih dikenal
masyarakat.
D. Target Visual
Target visual perancangan antara lain:
1. Redesign Logo
2. Stationary
a. Letterhead (kop surat)
b. Envelope (amplop)
c. Kartu nama
d. Stempel
e. Nota
3. Company Profile
4. Brosur
5. Label Botol Produk
6. Label Leher Botol Produk
7. X – Banner
8. 3D Brand Hostile
9. Sign Board
10. Seragam Karyawan
a. Seragam karyawan kebun
b. Topi
11. Tas Botol Produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12. Merchandise
a. Payung
b. Gantungan Kunci
c. Cutting Sticker
E. Target Market dan Target Audience
Target sasaran dalam perancangan corporate identity Wana Bekti
Handayani meliputi :
1. Geografis
Wilayah : Sragen, Solo, Karanganyar, Boyolali,
Sukoharjo.
2. Demografis
Usia : 13–50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
Latar belakang pendidikan : Semua latar belakang pendidikan
Sosial ekonomi : Semua tingkat sosial ekonomi
3. Psikografis
Minat : - Bergaya hidup sehat.
- Menyukai makanan berbahan alami
dengan penyajian yang bervariasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu antara lain :
1. Wawancara
Merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara yang bertujuan untuk mendapatkan suatu
informasi. Wawancara dilakukan terhadap pemilik CV. Wana Bekti
Handayani dan wawancara kepada responden umum didaerah sekitar berupa
kuesioner, sehingga diperoleh informasi yang dibutuhkan dalam perancangan
corporate identity tersebut.
2. Pengamatan (Observasi)
Yakni teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki. Observasi
dilakukan di CV. Wana Bekti Handayani yang berada di Dukuh Prampalan,
Masaran, Sragen.
3. Studi Pustaka
Mengkaji informasi melalui medi-media cetak seperti buku, koran, majalah,
jurnal maupun internet yang berhubungan dengan buah naga dan perancangan
corporate identity. Data-data tersebut biasanya berupa artikel atau pendapat-
pendapat dari seseorang. Selain itu data juga dapat berupa foto-foto untuk
referensi data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Agribisnis
Agribisnis terbentuk dari unsur kata “agri” yang berasal dari kata
agriculture (pertanian) dan bisnis yang berasal dari kata “bisnis” (usaha).
Agribisnis adalah suatu konsep yang utuh, mulai dari proses produksi, mengolah
hasil, pemasaran dan aktivitas lain yang berkaitan dengan pertanian (Soekartawi,
2001: 18).
Dalam agribisnis proses transformasi material yang diselenggarakannya
tidak terbatas kepada budidaya proses biologis dari biota (tanaman, ternak, ikan)
tetapi juga proses prausaha tani, pascapanen, pengolahan dan niaga yang secara
structural diperlukan untuk memperkuat posisi adu tawar (bargaining) dalam
interaksi dengan mitra transaksi di pasar.
Wawasan agribisnis adalah cara pandang terhadap pertanian sebagai
lapangan usaha dan lapangan kerja yang menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi permintaan pasar dengan tujuan untuk memperoleh nilai tambah yang
maksimal secara kompetitif. Dalam meraih nilai tambah itu, agribisnis
memandang ruang gerak dan ruang hidupanya tidak terbatas kepada budidaya,
tetapi juga usaha pada penyediaan bahan, sarana, alsin, dan jasa di sektor hulu
usaha tani, serta pascapanen, pengolahan, penanganan hasil, pemasaran dan
lainnya di sektor hilirnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis merupakan
upaya sistematis yang ampuh dalam mecapai beberapa tujuan ganda sebagai
berikut :
1. Menarik dan mendorong sektor pertanian.
2. Menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, efisien dan fleksibel.
3. Menciptakan nilai tambah.
4. Meningkatkan penerimaan devisa.
5. Menciptaksn lspsngsn kerja.
6. Memperbaiki pembagian pendapatan.
Agribisnis dapat dibagi menjadi tiga sektor yang saling tergantung secara
ekonomis, yaitu sektor masukan (input), produksi (farm), dan sektor keluaran
(output) (Downey, David, Steven Erickson, 1992: 5).
Sektor masukan menyediakan perbekalan kepada para pengusaha tani
untuk dapat memproduksi hasil tanaman dan ternak. Sektor masukan yang efisien
ialah yang mampu memasok masukan yang tepat pada waktu dan jumlah yang
tepat pula. Hal ini menjadi faktor penentu untuk mempertahankan peningkatan
efisiensi produksi yang telah dicapai sebelumnya. Adapun yang termasuk dalam
sektor masukan anatara lain bahan makanan (ternak), bibit, pupuk, kapur, bahan
kimia, minyak bumi, mesin dan peralatan usaha tani.
Sektor kedua ialah sektor produksi usaha tani, merupakan sektor pusat
dalam agribisnis. Apabila ukuran, tingkat keluaran, dan efisiensi sektor ini
bertambah, sektor lain juga akan ikut bertambah. Baik maupun buruknya keadaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sektor ini berdampak langsung terhadap situasi keuangan sektor masukan dan
sektor keluaran agribisnis.
Sektor terakhir pada sistem produksi dan distribusi pangan ialah sektor
keluaran. Sektor ini bertanggung jawab atas perubahan bentuk bahan baku yang
dihasilkan usaha tani menjadi produk konsumen akhir pada tingkat pengecer. Di
Amerika Serikat hal tersebut menjadikan sektor ini terbesar diantara ketiga sektor
sistem pangan sebelumnya. Sementara di Indonesia, sektor terbesar adalah usaha
tani atau pada sektor produksi.
Indonesia sebagai negara tropis, sangat cocok untuk tempat mengolah
usaha di bidang pertanian. Berbagai komoditi pertanian dapat tumbuh subur
karena matahari yang terus bersinar sepanjang tahun di wilayah geografis seperti
Indonesia.
Pertanian dalam arti luas mencakup :
1. Pertanian Rakyat :
Usaha pertanian keluarga yang memproduksi bahan makanan utama seperti
beras, palawija, dan tanaman holtikultura yaitu sayur-sayuran dan buah-
buahan.
2. Perkebunan :
Perkebunan atau plantation tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di
Negara lain. Pada umumnya, perkebunan terdapat di daerah-daerah bermusim
panas di dekat khatulistiwa. Oleh karena menggunakan sistem manajemen
seperti pada perusahaan industri dengan memanfaatkan hasil-hasil penelitian
dan teknologi terbaru, maka perkebunan sering pula disebut industri
perkebunan atau industri pertanian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Kehutanan :
Ilmu kehutanan pada prinsipnya merupakan ilmu yang menerangkan
bagaimana hubungan antara tanah hutan dengan manusia dan alokasi sumber-
sumber industrinya serta bagaimana cara mengelolanya sehingga sumber-
sumber tersebut dapat memberikan kepuasan seperti yang diinginkan oleh
manusia.
4. Peternakan :
Dilihat dari pola pemeliharaannya, peternakan di Indonesia dapat dibagi
menjadi :
a. Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan tradisional.
Pemeliharaan ternak secara tradisional menggunakan ketrampilan
yang sederhana dan menggunakan bibit lokal dalam jumlah dan mutu
yang relatif terbatas. Pemeliharaan dilakukan setiap hari dan
dikerjakan oleh anggota keluarga peternak.
b. Peternakan rakyat dengan cara pemeliharaan yang semi komersil.
Kertrampilan yang dimiliki peternak dapat dikatakan lumayan.
Penggunaan bibit unggul, obat-obatan, dan makanan, penguat
cenderung meningkat, walaupun lamban. Jumlah ternak yang dimiliki
2-5 ekor ternak besar, dan 5-100 ekor ternak kecil terutama ayam.
c. Peternak Komersil.
Usaha ini dijalankan oleh golongan ekonomi kuat sehingga
mempunyai kemampuan dalam modal dan sarana produksinya
menggunakan teknologi modern. Semua tenaga kerja dibayar dan
makanan ternak dibeli dalam jumlah yang besar. Dalam hal ini tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
utamanya ialah mengejar keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi
dengan biaya produksi serendah mungkin.
5. Perikanan :
Perikanan ialah segala usaha penangkapan budidaya ikan serta pengolahan
sampai pada pemasaran hasilnya. Sementara yang dimaksud sumber
perikanan ialah binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di peraiaran, baik
darat maupun laut.
B. Buah Naga
1. Sejarah Penyebaran Buah Naga
Buah naga atau dragon fruit ialah kaktus hutan yang buahnya berwarna
merah dan bersisik, berasal dari daerah Meksiko, Amerika Tengah, dan
Amerika Utara. Di daerah asalnya buah naga disebut dengan nama pitahaya
atau pitaya roja. Penduduk Indian sering memanfaatkan buah yang berasa
manis asam ini sebagai buah meja atau buah yang dikonsumsi segar.
Meskipun berasal dari Amerika, buah naga lebuh dikenal sebagai
tanaman dari Asia. Hal ini dikarenakan buah naga secara besar-besaran
dikembangkan di Asia seperti Vietnam dan Thailand. Sekitar tahun 1870 buah
naga masuk ke daratan Asia dibawa oleh orang Perancis dari Guyana, Amerika
Selatan. Masuknya tanaman ini ke Vietnam sebenarnya ditujukan sebagai
tanaman hias. Keunikan batang yang berbentuk segitiga dan berduri sangat
pendek membuat buah naga menjadi tanaman hiasan karena pada umumya
batang tanaman berbentuk bulat atau segi empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Nama dragon fruit di Asia disebabkan oleh fungsi buahnya. Masyarakat
Cina kuno sering meletakkan buah tanaman ini di antara dua ekor patung naga
berwarna hijau di atas meja altar. Tradisi religius ini dipercaya membawa
berkah. Warna merah menyala dari buah tersebut sangat mencolok di antara
patung naga hijau memunculkan nilai estetika, sehingga mendasari julukan
thang loy, dragon fruit, atau buah naga.
Di Indonesia, buah naga mulai dikenal sekitar pertengahan tahun 2000.
Buah naga yang dihasilkan belum berasal dari budi daya dalam negeri,
melainkan hasil impor dari Thailand. Mulai dikembangkan di Indonesia pada
tahun 2001, dan hinga kini telah dikembangkan di beberapa daerah anatara lain
Pasuruan, Jember, Mojokerto, dan Jobang.
2. Klasifikasi Buah Naga
Buah naga termasuk dalam kelompok tanaman kaktus atau famili
Cactaceae dan subfamily Hylocereanea. Dalam subfamili terdapat beberapa
genus, sedangkan buah naga termasuk dalam genus Hylocereus. Genus ini
terdiri dari sekitar 16 spesies. Adapun klasifikasi buah naga tersebut sebagai
berikut.
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (berkeping dua)
Ordo : Cactales
Famili : Cactaceae
Subfamili : Hylocereanea
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Genus : Hylocereus
Spesies : - Hylocereus undatus (daging putih)
- Hylocereus costaricensis (daging merah)
3. Morfologi Buah Naga
Tanaman yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika
selatan bagian utara ini sudah lama dimanfaatkan buahnya untuk konsumsi
segar. Jenis dari tanaman ini merupakan tanaman memanjat. Secara morfologi
tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun yang
mana hanya memiliki akar, batang dan cabang, bunga, buah serta biji.
Perakaran tanaman buah naga bersifat epifit, yaitu merambat dan
menempel pada batang tanaman lain. Akarnya tidak terlalu panjang, berbentuk
akar cabang, sangat tahan dengan kekeringan dan tidak tahan genangan yang
cukup lama. Dari akar cabang tumbuh akar rambut yang sangat kecil, lembut,
dan banyak. Perakaran menjelang produksi buah mencapai kedalaman 50-60
cm, mengikuti perpanjangan batang pokok berwarna cokelat mengarah di
dalam tanah.
Batang tanaman buah naga mengandung air dalam bentuk lendir dan
berlapiskan lilin saat dewasa. Berwarna hijau kebiru-biruan atau ungu. Batang
tersebut berukuran panjang dan bentuknya siku atau segi tiga. Dari batang
tumbuh banyak cabang yang memiliki bentuk dan warna sama dengan batang.
Batang dan cabang ini juga berfungsi sebagai daun dalam proses asimilasi.
Oleh karena itu batang dan cabangnya berwarna hijau.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Bunga tanaman buah naga berbentuk seperti terompet, mahkota bunga
bagian luar berwarna krem dan mahkota bunga bagian dalam berwarna putih
bersih sehingga pada saat bunga mekar tampak mahkota bunga berwarna krem
bercampur putih. Kuncup bunga mulai mekar pada sore hari dan mekar
sepenuhnya pada tengah malam (night blooming cereus). Bunga buah naga
tergolong bunga hermaprodit, yaitu dalam satu bunga terdapat benangsari (sel
kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina)
Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair. Buahnya
berbentuk bulat panjang serta berdaging warna merah dan sangat tebal. Pada
cabang atau batang dapat tumbuh buah lebih dari satu, terkadang bersamaan
atau berhimpitan. Ketebalan kulit buah mencapai 2-3 cm. Permukaan kulit
buah terdapat jumbai atau jambul menyerupai sisik-sisik ular naga berukuran
1-2 cm. Berat buah beragam berkisar antara 80-500 gram, tergantung dari
jenisnya.
Biji berbentuk bulat kecil berukuran kecil dengan warna hitam. Kulit
biji sangat tipis dan keras. Biji ini dapat digunakan untuk pembudidayaan
tanaman secara generatif. Setiap buah naga terdapat sekitar 1.200-2.300 biji
dan dapat langsung dimakan tanpa mengganggu kesehatan.
4. Jenis Buah Naga
a. Hylocereus undatus
Hylocereus undatus atau white pitaya adalah buah naga berkulit
merah dan dagingnya berwarna putih. Sisik pada kulit buah berwarna
hijau. Berat rata-rata 400-500 gram, bahkan bisa mencapai 650 gram. Rasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
buahnya masam bercampur manis dibanding jenis lainnya, kadar
kemanisannya tergolong rendah yakni sekitar 10-13 briks. Daerah tumbuh
yang ideal pada ketinggian kurang dari 400 m dpl. Tanaman ini lebih
banyak dikembangkan di negara-negara produsen utama buah naga karena
buahnya cenderung lebih banyak diekspor.
b. Hylocereus polyrhizus
Hylocereus polyrhizus memiliki buah dengan kulit berwarna merah
dan daging berwarna merah keunguan.rasa buah lebih manis disbanding
Hylocereus undatus, yakni sekitar 13-15 briks. Tanamannya lebih kekar
dan berduri lebih rapat. Tanaman yang banyak dikembangkan di Cina dan
Australia ini cenderung berbunga sepanjang tahun, namun tingkat
keberhasilan bunga menjadi buah sangat kecil, hanya mencapai 50%.
Rata-rata berat buah hanya 400 gram dengan lokasi penanaman yang ideal
pada ketinggian rendah sampai sedang.
c. Hylocereus costaricensis
Buah Hylocereus costaricensis hamper mirip dengan buah
Hylocereus polyrhizus, namun warna daging buahnya lebih merah
sehingga disebut juga buah naga super merah. Batangnya lebih besar dan
akan berwarna loreng saat berumur tua. Berat buahnya sekitar 400-500
gram. Rasanya manis dengan kadar kemanisan mencapai 13-15 briks.
Tanaman ini sangat menyukai daerah yang panas dengan ketinggian
rendah sampai sedang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
d. Selenicereus megalanthus
Selenicereus megalanthus berpenampilan berbeda dibanding jenis
anggota genus Hylocereus. Kulit buahnya berwarna kuning tanpa sisik.
Rasa buahnya jauh lebih manis disbanding buah naga lainnya karena
memiliki kadar kemanisan mencapai 15-18 briks. Namun buah yang
dijuluki yellow pitaya ini kurang popular dibanding jenis lainnya. Berat
buahnya hanya sekitar 80-100 gram. Tanamannya pun lebih mungil
berwarna hijau terang. Pertumbuhannya akan optimal jika ditanam di
daerah dingin dengan ketinggian lebih dari 800 m dpl.
5. Khasiat Buah Naga
Manusia memerlukan asupan gizi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
dan mineral) untuk menunjang kehidupan dan kesehatan sehari-hari. Selain itu
tubuh kita juga memerlukan kandungan zat aktif dalam pangan fungsional.
Dewan informasi makanan internasional (The International Food Information
Council) mendefinisikan makanan fungsional sebagai makanan yang
menguntungkan bagi kesehatan, selain fungsinya sebagai sumber zat gizi dasar
(Jansen Silalahi, 2006: 18).
Makanan fungsional memiliki tiga syarat, yaitu harus berupa makanan
(bukan dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk) yang berasal dari bahan alami,
harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari, dan
memiliki suatu fungsi khusus bila dikonsumsi. Fungsi khusus tersebut yakni
mengatur atau mempengaruhi proses dalam tubuh seperti meningkatkan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
kekebalan, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu, mengontrol fisik dan
mental, serta memperlambat proses penuaan.
Buah naga termasuk salah satu buah terbaik yang termasuk dalam
kategori pangan fungsional. Buah naga mengandung zat aktif dengan
konsentrasi yang termasuk dalam pangan fungsional. Zat aktif tersebut adalah
antioksidan dalam asam asorbat (bakal vitamin C), karoten (bakal vitamin A)
dan anthocyanin, dan serat pangan. Pada penelitian mengenai total kandungan
fenolik (TSP) aktivitas antioksidan dan antiproliferatif buah naga merah pada
sel melanoma, berhasil disimpulkan kalau kedua buah tersebut merupakan
sumber utama antioksidan dan agen antikanker.
Nutrisi Kandungan
Kadar gula 13-18 briks
Air 90,20%
Karbohidrat 11,5 g
Asam 0,139 g
Protein 0,53 g
Serat 0,71 g
Kalsium 134,5 mg
Fosfor 8,7 mg
Magnesium 60,4 mg
Vitamin C 9,4 mg
Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Buah Naga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Buah naga umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai
penghilang dahaga. Hal ini disebabkan kandungan airnya 90,20% dari berat
buah. Selain rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat
diantaranya ialah sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker
usus, pelindung kesehatan mulut, penurun kolestrol, pencegah pendarahan, dan
obat keluhan keputihan.
C. Tinjauan Desain Komunikasi Visual
Secara keseluruhan, Desain Komunikasi Visual didefinisikan sebagai suatu
disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta
ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan
secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis berupa bentuk dan gambar,
tatanan huruf seta komposisi warna dan layout, sehingga gagasan bisa diterima
oleh sasaran penerima pesan (Adi Kusrianto, 2007: 2).
Secara etimologi, istilah Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata.
1. Desain
Kata desain berasal dari bahasa Itali, yakni “designo” yang berarti
gambar. Dalam bahasa Inggris, kata desain diambil dari bahasa latin
“designare” yang berarti merencanakan atau merancang. Sedangkan
perancangan diartikan sebagai suatu proses atau perbuatan merancang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996: 815).
P. J. Booker berpendapat mengenai definisi desain sebagai berikut :
Simulating what we want to make (or do), before we make (or do) it as
many times as may be necessary to feel confident in the final result.
Melakukan simulasi atas sesuatu yang ingin diciptakan atau dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
sebelum benar-benar menciptakan atau melakukan sesuatu yang
diinginkan tersebut. Simulasi dilakukan berulang-ulang, sesering yang
dianggap perlu sehingga dirasa yakin akan hasil akhirnya (Jonathan
Sarwono, Hary Lubis, 2007: 2)
Setiap desain berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa, serta
kreativitas. Elemen atau unsur menjadi bagian dari suatu karya desain yang
saling berhubungan satu sama lain. Masing-masing memiliki makna yang
tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip penyusunan atau
prinsip desain. Susunan tersebut sering kali dijadikan dasar pertimbangan atas
suatu kritik seni.
a. Unsur-unsur Desain
1) Garis
Garis merupakan unsur terbentuknya sebuah gambar. Garis
memiliki arah dan berdimensi memanjang. Kualitas garis
ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuat, alat yang
digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.
Goresan suatu garis memilik arti atau kesan sebagai berikut :
a) Garis tegak : kuat, kokoh, tegas, dan hidup.
b) Garis datar : lemah, tidur, dan mati.
c) Garis lengkung : lemah, lembut, mengarah.
d) Garis patah : tegas, tajam, hati-hati, naik turun.
e) Garis miring : sedang, menyudutkan.
f) Garis berombak : halus, lunak, berirama.
Adapun fungsi garis, antara lain :
a) Sebagai abstrak bentuk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
b) Sebagai simbol pertemuan antara dua bidang yang
berpotongan.
c) Sebagai ekspresi atau ungkapan suatu ide.
d) Sebagai irama gerak.
2) Bidang
Bidang merupakan unsur desain yang berdimensi panjang
dan lebar. Bidang dapat dibuat dengan menyusun titik maupun
garis dalam kepadatan tertentu, atau dengan mempertemukan
potongan hasil goresan satu garis atau lebih. Ditinjau dari
bentuknya, bidang dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang
geometri (beraturan) dan bidang non geometri (tidak beraturan).
Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur
keluasannya, sedangkan bidang non geometri merupakan bidang
yang relatif sulit diukur keluasannya.
3) Ruang
Ruang dapat diciptakan dengan adanya bidang. Ruang lebih
mengarah pada perwujudan tiga dimensi, sehingga ruang dapat
dibagi menjadi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan
ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat
diraba tetapi dapat dimengerti.
4) Warna
Warna diartikan dalam dua definisi, yakni secara objektif
(fisik) dan subjektif (psikologis). Secara objektif warna ialah
sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara subjektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
warna sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan, warna
merupakan pantulan cahaya dari sesuatu yang nampak, yang
diterima oleh mata. Permasalahan dasar dari warna diantaranya
adalah Hue (spektrum warna), Saturation (nilai kepekatan), dan
Lightness (nilai cahaya dari gelap ke tearang).
5) Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik
tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan
pantul mengkilat dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya,
tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu..
tekstur nyata memiliki persamaan antara hasil raba dengan
penglihatan. Sementara tekstur semu memiliki perbedaan antara
hasil penglihatan dengan perabaan.
b. Prinsip Dasar Desain
1) Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip yang menekankan
pada keselarasaan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam
wujudnya maupun kaitannnya dengan ide dasar. Dengan adanya
kesatuan dalam karya desain, maka elemen-elemen yang ada dapat
saling mendukung sehingga diperoleh fokus yang dituju.
2) Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang
menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Adapun jenis-jenis
keseimbangan antara lain keseimbangan simetris dan asimetris
serta keseimbangan memusat dan menyebar.
3) Irama
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan
mengikuti suatu pola penataan tertentu secara teratur agar
didapatkan kesan yang menarik. Beberapa tipe ritme antara lain :
a) Repetitif
Pengulangan dan hasil ritme tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lain. Repetisi merupakan metode untuk
menarik perhatian secara terus menerus terhadap unit-unit
visual pada suatu pola, dam merupakn car yang mudah
untuk mengikat keseluruhan unsur-unsur desain kedala
satu kesatuan.
b) Alternatif
Penyusunan unsur-unsur suatu pola secara bergantian,
dapat berupa bentuk atau pun warna. Misalnya
penyusunan warna hitam dan putih secara bergantian, atau
antara shape besar dengan shape kecil.
c) Progresif
Progresif merupakan tipe ritme perulangan suatu elemen
dengan satu perubahan pembesaran atau pengulangan
ukuran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
d) Flowing
Tipe ritme ini menggunakan perulangan teratur dari suatu
perbedaan jarak ruang yang menerus, peralihan lembut
dari suatu bentuk ke bentuk lainnya yang selaras dalam
gerak.
4) Kontras
Kontras diperlukan dalam suatu komposisi sebagai vitalitas
agar tidak terkesan monoton. Namun penampilan kontras yang
berlebihan akan mengakibatkan munculnya ketidakteraturan dan
kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis.
5) Fokus
Fokus atau pusat digunakan untuk menunjukkan bagian
yang dianggap penting dan diharapkan menjadi bagian utama.
Keharmonisan dalam membuat suatu fokus tetap diperhatikan
dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus
mendukung fokus yang ditentukan.
6) Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan
bagian, dan anatara bagian dengan keseluruhan. Prinsip komposisi
tersebut menekankan pada ukuran dari suatu unsur yang akan
disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang keharmonisan
tampilan suatu desain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Inggris “communication” diambil dari
bahasa Latin “communis” yang berarti “sama”. Dengan demikian secara garis
besar dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan
atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima
pesan (komunikan).
a) Elemen Komunikasi
1) Sumber Informasi (source)
Merupakan orang atau sekelompok orang yang memiliki
pemikiran untuk disampaikan kepada orang atau kelompok orang
lain.
2) Encoding
Suatu proses dimana sistem pusat syaraf sunber informasi
memerintahkan sumber informasi untuk memilih simbol-simbol
yang dapat dimengerti dan menggambarkan pesan.
3) Pesan (message)
Segala sesuatu yang memiliki makna bagi penerima. Pesan
merupakan hasil akhir dari encoding, dapat berupa kata-kata,
ekspresi wajah, tekanan suara dan penampilan.
4) Media
Merupakan cara atau peralatan yang diguakan untuk
menyampaikan pesan kepada penerima.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
5) Decoding
Proses dimana penerima pesan menginterpretasikan pesan yang
telah diterimanya sesuai dengan pengetahuan, minat,
dankepentingannya.
6) Feedback (umpan balik)
Merupakan respon yang diberikan oleh penerima pesan kepada
pengirim sebagai tanggapan atas informasi yang dikirim sumber
pesan.
7) Hambatan (noise)
Berbagai hal yang dapat dapat membuat proses komunikasi tidak
berjalan dengan efektif. Hambatan dapat berupa hambatan verbal,
nonverbal, fisik atau lingkungan.
b) Jenis-jenis Komunikasi
1) Komunikasi Verbal
Merupakan komunikasi yang dilakukan secara lisan. Jenis
komunikasi ini menggunakan pengucapan maupun bunyi-bunyian
serta indera telinga (pendengaran) sebagai sensasi dengar.
2) Komunikasi Nonverbal (yang merujuk pada tulisan)
Merupakan komunikasi yang disampaikan secara visual lewat
tulisan, seperti melalui surat, majalah, koran, dan lainnya.
3) Komunikasi Tactual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Komunikasi tactual menggunakan kulit sebagai sensasi rabaan.
Misalnya huruf Braile bagi kaum Tuna Netra, brosur atau sampel
yang memberikan contoh tekstur kertas, dan lain sebagainya.
4) Komunikasi Olfactoral / Gustaroy
Komunikasi jenis ini mempergunakan hidung sebagai sensasi
penciuman. Sebagai contoh yakni polisi yang memanfaatkan
anjing sebagai pelacak.
5) Komunikasi Pengecap
Komunikasi pengecap menggunakan lidah sebagai sensasi
pengenal rasa. Misalnya pada produk minuman baru, calon
pembeli dipersilahkan untuk mencicipi agar pembeli tertarik dan
mau membeli produk baru tersebut.
6) Komunikasi Tubuh
Merupakan komunikasi yang mepergunakan organ-organ tubuh
manusia, atau biasa dikenal dengan sebutan bahasa tubuh (body
language).
3. Visual
Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat
dilihat dan direspon oleh indera penglihatan yaitu mata. Berasal dari kata
Latin “videre” yang berartri “melihat” yang kemudian dimasukkan ke dalam
bahasa Inggris “visual”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
D. Corporate Identity
Semakin berkembang pesatnya dunia usaha telah menciptakan sutau
persaingan baik antara perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Masing-
masing bersaing untuk menarik perhatian konsumen, sehingga image suatu
perusahaan menjadi sangat penting terhadap keberhasilan perusahaan tersebut.
Banyak perusahaan, terutama perusahaan besar yang sadar akan pentingnya
menciptakan dan mempertahankan sebuah identitas grafis yang kuat dan mantap.
Salah satu usaha untuk meningkatkan image perusahaaan tersebut ialah dengan
merancang corporate identity.
Corporate identity adalah salah satu bentuk tertua dari komunikasi yang
didasarkan pada suatu rancangan tertentu (design communication) dan senantiasa
terarah pada tujuan-tujuan yang praktis. Ide dasarnya untuk menciptakan
identifikasi, melalui keseragaman (Frank Jefkins, 1996: 298).
Corporate identity merupakan wujud simbol visual identitas sebuah
institusi, badan usaha atau perusahan, yang diaplikasikan pada berbagai sarana,
fasilitas, dan kegiatan perusahaan sebagai bentuk komunikasi visual pada publik.
Diciptakan dengan menyeragamkan penampilan fisik tertentu dari salah satu atau
beberapa aspek perusahaan, sehingga dapat memperkuat usaha periklanan dan
juga memberikan efek repetisi (pengulangan) yang akan membuat usaha-usaha
periklanan lebih efektif. Melalui corporate identity pula, perusahaan dapat
menginformasikan jenis usaha yang dikelolanya, serta membangun image dan
karakter perusahaan tersebut di mata publik. Adapun fungsi lain dan aplikasi
Corporate Identity pada perusahaan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
1. Fungsi Corporate Identity
Selain sebagai identiras perusahaan, corporate identity juga mempunyai
fungsi-fungsi lain, antara lain :
a. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan.
Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana
perusahaan tersebut, bagaimana perusahaan itu pada masa sekarang
maupun di masa yang akan datang. Oleh karena itu, corporate identity
harus dapat dengan tepat mencerminkan image perusahaan melalui
produk dan jasanya.
b. Sebagai pemacu sistem operasional perusahaan.
Saat sebuah perusahaan akan menciptakan corporate identity bagi
perusahaan mereka, maka mereka harus berpikir dan mengevaluasi
sistem operasional mereka untuk menemukan keunggulan dan
kelemahan perusahaannya. Hal ini dilakukan agar tercipta tujuan
perusahaan yang lebih baik dan mantap di mata publik.
c. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.
Sebuah perusahaan yang berimage positif dan stabil, mampu menarik
perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam perusahaan
tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapat banyak
keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk-
produk dari perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling
laku dan digemari di pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
d. Sebagai alat jual dan promosi.
Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk
mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa
baru. Konsumen yang telah lama memakai produk dari perusahaan
tersebut akan dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan
lebih menerima karena telah membuktikan sendiri bahwa produk itu
benar-benar cocok untuk mereka.
2. Aplikasi Corporate Identity
Tahap terakhir dari proses desain corporate identity adalah aplikasi.
Dalam tahap ini seorang desainer komunikasi visual harus memahami jenis
aplikasi yang penting dan efektif untuk bentuk desain komunikasi visual ini,
misalnya aplikasi pada business stationery, katalog, daftar harga, gedung
perusahaan, bahkan kendaraan perusahaan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
menciptakan suatu sistem komunikasi visual yang efektif dan menyatu.
Berikut jenis-jenis aplikasi corporate identity yang sering digunakan,
anatara lain :
a. Bussiness Stationary (kop surat, amplop, memo, kartu nama,forms,
bon, dan lain-lain).
b. Advertising
c. Poster
d. Brosur dan katalog
e. Signage system
f. Gedung perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
g. Annual Report (laporan tahunan)
h. Newsletter (buletin perusahaan)
i. Kendaraan perusahaan, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Objek
1. Profil CV. Wana Bekti Handayani
CV. Wana Bekti Handayani didirikan sejak Juli tahun 2006 oleh
Bapak Ir Warjimin dan Ibu Sri Subekti dilahan seluas 5000 m2 di Dukuh
Prampalan RT 26 RW 06 Krikilan, Masaran Kabupaten Sragen Provinsi Jawa
Tengah. Wana Bekti Handayani ialah sebuah badan usaha yang bergerak di
bidang agrobisnis dan agroindustri sebagai petani dan supplier komoditas
buah naga segar. Pengembangan komoditas buah ini terfokus pada buah naga
jenis Super Red (Hylocereus costaricensis) atau buah naga super merah
(merah hati) dan buah naga daging putih yang masih dikembangkan untuk
peningkatan produksi. Selain itu CV. Wana Bekti Handayani juga menjual
bibit buah naga yang siap tanam, dan tanaman buah naga yang bisa dinikmati
secara satuan dalam pot. Lahan perkebunan dikembangkan secara terpisah
yakni sekitar 4 Ha di wilayah Sragen dan 3 Ha di luar Sragen.
Gambar 1. Logo CV. Wana Bekti Handayani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
CV. Wana Bekti Handayani juga berusaha melakukan penelitian,
percobaan dan pengembangan inovatif dalam membuat produk jadi berbahan
komoditas buah naga untuk mendukung persaingan usaha di bidang agribisnis
yang selalu menjadi trend dibicarakan masyarakat agribisnis khususnya.
Hingga saat ini CV. Wana Bekti Handayani telah melakukan penelitian dan
percobaan serta pengembangan produk buah naga dan menghasilkan produk
olahan dari buah naga seperti “Go Minaga” Health Drink. Go Minaga Health
Drink adalah minuman hasil fermentasi buah naga super merah (Hylocereus
costaricencis),
1 Nama Perusahaan CV. Wana Bekti Handayani
2 Alamat Dukuh Prampalan RT 26 RW 06 Krikilan,
Masaran, Kabupaten Sragen.
Telp. : 0271-9125075 / 0821 380 9500
3 Website & E-mail http : // www.wanabektihandayani.com
http : // wanabektihandayanigroup.blogspot.com
E-mail : [email protected]
4 Deskripsi
Perusahaan
Badan usaha di bidang agribisnis dan
agroindustri sebagai petani dan supplier
komoditas buah naga segar.
5 Contact Person Ir. Warjimin : 0815 655 6233
Sri Subekti : 0888 327 064
Tabel 1. Profil Wana Bekti Handayani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2. Visi dan Misi CV. Wana Bekti Handayani
Seiring dengan perkembangan pola agribisnis terhadap komoditas
buah naga Super Red (Hylocereus costaricensis) di Pulau Jawa yang sangat
besar, menjadikan CV. Wana Bekti Handayani memiliki visi untuk
mengembangkan agribisnis melalui pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
meningkatkan pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani modern
sekaligus supplier (Gardener and Supplier) dari produk yang dihasilkan.
Sedangkan misi dari CV. Wana Bekti Handayani yaitu membangun sebuah
agroindustries plant yang nantinya menjadi solusi over kapasitif buah segar
yang kemudian diproduksi dan didistribusikan dalam bentuk produk
minuman dan makanan olahan berbahan baku buah naga jenis Super Red
dengan segment market seluruh Indonesia.
3. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah pendelegasian jabatan dalam struktur organisasi
CV. Wana Bekti Handayani :
Bagan 1. Struktur Organisasi CV. Wana Bekti Handayani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 2. & 3. Kebun Buah Naga
Gambar 4. Manisan Buah Naga Gambar 5. Buah Naga
Gambar 6. Minuman Buah Naga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
4. Kegiatan Budidaya Buah Naga CV. Wana Bekti Handayani
a. Pembibitan
Pembibitan buah naga dapat dilakukan dengan cara generatif dan
vegetatif. Perbanyakan generatif yaitu upaya mendapatkan tanaman baru
menggunakan biji. Sistem ini keuntungannya yaitu bibit yang diperoleh
akan seragam dan mempunyai perakaran yang kuat. Namun untuk
mendapatkan bibit yang diinginkan waktu yang dibutuhkan relatif lama
sehingga petani jarang menggunakan sistem generatif.
Perbanyakan vegetatif yaitu dengan stek cabang atau batang.
Petani buah naga biasanya menggunakan sistem stek karena selain
pertumbuhan dan waktunya singkat juga menghasilkan rasa buah yang
sama dengan indukkannya. Batang yang digunakan untuk stek batang
atau cabang harus dalam keadaaan sehat, keras, tua, sudah pernah
berbuah 3–4 kali dan batang atau cabang berwarna hijau tua. Bibit yang
baik yaitu bibit yang memiliki minimal empat mata tunas atau lebih, agar
tanaman cepat menghasilkan cabang-cabang yang produktif. Ukuran stek
pada tanaman buah naga yang ideal yaitu antara 20–30 cm, tetapi juga
ada yang membuat bibit dengan panjang 40 cm. Stek dengan ukuran
tersebut mempunyai banyak mata tunas sehingga dapat membentuk tunas
baru dan tunas yang tumbuh akan cepat membesar. Selain itu diameter
batang bibit juga berpengaruh terhadap kwalitas bibit atau tanaman.
Sulur atau cabang yang akan dijadikan bibit dipotong sepanjang
20–40 cm kemudian bagian sulur yang akan ditanam atau ditancapkan
ditanah diruncingkan agar tidak terbalik dalam penanamannya, hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dilakukan agar akar yang muncul banyak sehingga tanaman kuat.
Pemotongan atau pembuatan bibit ini dilakukan menggunakan gunting
yang bersih, tajam dan steril. Pemotongan dengan tersebut agar bibit
mudah membentuk akar. Sebelum ditanam pada lahan semai atau
polybag, bibit diangin–anginkan selama 2-3 hari untuk mengeringkan
atau menghilangkan getah pada bekas potongan agar sulur tidak cepat
membusuk. Penanaman bibit pada lahan semai atau polybag yaitu
menggunakan tanah yang sedikit berpasir dan ditambah dengan pupuk
kandang dan dolomit dengan perbandingan yaitu 2 (tanah) : 1 (pupuk
kandang). Sebelum ditanam pada lahan semai bibit dicelupkan kedalam
larutan Roton selama 3–5 detik, berfungsi sebagai perangsang
pertumbuhan akar. Jika perlu ditambah pupuk NPK Mutiara agar
pertumbuhan bibit cepat membentuk tunas baru yang produktif. Fungsi
dari NPK Mutiara yaitu untuk mempercepat pertumbuhan, merangsang
tumbuhnya bunga, dan menambah rasa manis pada buah.
Waktu yang diperlukan untuk membentuk akar tanaman buah
naga ialah selama 3 minggu dimana bibit disemaikan di rumah kaca atau
diberi sungkup plastik agar tidak terkena sinar matahari langsung. Dua
minggu setelah sungkup dibuka bibit diberi Pupuk NPK phonska,
ditaburkan di sekitar bibit atau tanaman buah naga. Setelah tunas
bermunculan pilih satu tunas yang sehat, kuat dan besar dengan posisi
tunas pada ujung atau mendekati ujung stek, dan tunas yang lain
dipotong, apabila muncul lagi cabang yang tidak diinginkan maka harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
dipotong sampai bibit benar–benar siap untuk ditanam pada lahan
(Daniel Kristanto, 2010).
b. Pengolahan Tanah dan Pemberian Tiang Panjatan
Pada budidaya buah naga pengolahan tanah dilakukan sebelum
dilakukannya penanaman pada lahan pertanian. Pengolahan tanah sendiri
dibuat dengan sistem bedengan berukuran 2,5 m x 3 m, sesuai dengan
kebutuhan. Persiapan lahan dilakukan dengan memperhatikan karakter
dan sifat tanah yang akan ditanami buah naga. Untuk memperbaiki
struktur dan sifat tanah maka tanah lahan pertanian cukup dicampur
pupuk organik, dolomite dan pupuk NPK. Setelah lahan siap dan sambil
menunggu pembibitan selesai, kegiatan berikutnya yakni menyiapkan
panjatan untuk tanaman buah naga.
Buah naga tergolong jenis tanaman merambat sehingga
membutuhkan media sebagai panjatannya. Tiang panjatan yang
digunakan haruslah kuat. Biasanya petani buah naga menggunakan
panjatan yang dibuat dari beton. Selain awet panjatan dari beton juga
kuat dan tahan lama. Tiang panjatan yang berasal dari beton dibuat
berukuran 10 x 10 cm dengan tinggi 2–2,5 m. Pada ujung tiang beton
diberi kawat atau ban bekas untuk menopang pilar atau sulur yang
nantinya akan tumbuh memanjang dan menjadi tempat berbuah. Tiang
beton ini ditancapkan kedalam tanah sedalam 30–50 cm agar beton atau
panjatan benar–benar kokoh atau kuat menopang tanaman buah naga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
c. Pernanaman Buah Naga
Penanaman tanaman buah naga dilakukan setelah bibit memiliki
akar. Tanah yang akan digunakan untuk menanam tanaman buah naga
ialah tanah yang telah digemburkan terlebih dahulu, dimaksudkan agar
tanaman dapat tumbuh dan akar dapat berkembang dengan baik.
Penanaman buah naga pada satu tiang panjatan diletakkan atau ditanam
tiga atau empat bibit buah naga. Pembuatan lubang tanam disesuaikan
dengan ukuran panjang bibit. Bibit yang ditanam harus merapat pada
tiang panjatan sedalam 5–7 cm. Bibit ditanam yaitu dalam 1 tiang
panjatan empat bibit, kemudian bibit diikat kuat dengan tiang panjatan
menggunakan tali raffia atau menggunakan kawat supaya bibit tidak
roboh. Setelah selesai bibit tinggal dilakukan perawatan yaitu menjaga
agar tanaman tetap tumbuh dan tidak terserang hama dan penyakit.
d. Perawatan Buah Naga
Perawatan yang dilakukan oleh petani biasanya penyulaman,
pengikatan cabang, pengairan, pemupukan, pemangkasan, penjarangan
buah dan kuntum bunga, pengendalian OPT dan pengairan.
Untuk perawatannya sendiri tanaman buah naga yang paling
penting adalah tanaman buah naga harus mendapatkan sinar matahari
penuh dan memperoleh air yang cukup. Perawatan yang pertama yaitu
penyulaman. Penyulaman merupakan tindakan penggantian tanaman
yang mati, busuk pada batang, tidak tumbuh dan kerusakan fisik lainnya
atau stek mengalami gangguan yang mana harus diganti dengan stek
yang baru. Penyulaman ini dilakukan petani untuk menghasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
tanaman yang nantinya menghasilkan tanaman yang optimal.
Penyulaman sendiri dilakukan seminggu setelah tanam. Pada penanaman
ataupun penyulaman perlu diperhatikan kembali tentang letak tanaman
dan pengikatan cabang tanaman, karena hal tersebut juga penting dalam
budidaya buah naga.
1) Pengikatan cabang
Pengikatan cabang ini dilakukan karena tanaman buah naga
sudah mengalami pertambahan panjang dan cabang pada tanaman
buah naga. Sehingga dengan pengikatan cabang ini kita dapat
mengarahkan pertumbuhan tanaman. Pengikatan dilakukan setiap
25–30 cm dengan menggunakan tali raffia ataupun kawat kecil.
Pengikatan ini tidak boleh terlalu erat karena dapat merusak tanaman
seperti batang terjepit dan akhirnya batang akan mengalami patah.
2) Pemupukan
Pada pemupukan pupuk yang digunakan adalah pupuk
kandang yang mana petani memilih pupuk kandang karena petani
merasa pupuk kandang adalah pupuk yang baik untuk menjaga rasa
dan keawetan dari buah naga. Tetapi untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman buah naga petani memberikan pupuk kimia
NPK mutiara yang mana pemberian pupuk ini diberikan setelah
pupuk kimia tersebut dicairkan dan disiramkan pada pangkal
tanaman buah naga. Selanjutnya diberikan pupuk NPK Phonska
yang mana diberikan sampai tanaman berbuah. Pupuk ini diberikan
ketanaman dengan menaburkan di sekitar tanaman buah naga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
3) Penyiraman
Penyiraman tanaman buah naga tergantung pada musim yang
sedang berjalan. Pada musim kemarau tanaman buah naga biasanya
disiram setiap hari dari atas pilar sampai pangkal buah naga, untuk
mencegah kerusakan pada perakaran akibat dari perubahan suhu
tanah yang tinggi ke suhu tanah yang rendah serta bunga pada
tanaman buah naga bisa terbentuk dan kebutuhan tanaman akan air
tetap tercukupi. Pada musim penghujan petani biasanya melakukan
penyiraman selama 2–3 hari. Sistem penyiraman sama pada saat
musim kemarau. Untuk memudahkan penyiraman pada lahan
biasanya petani menggenangi air pada parit yang berada di antara
bedengan buah naga. Pemberian atau penggenangan parit ini
dilakukan agar tanaman buah naga mudah mendapatkan suplai air.
4) Pemangkasan
Pemangkasan yaitu serangkaian kegiatan membuang batang
atau cabang, untuk membentuk percabangan dan membentuk cabang
produktif yang tujuannya untuk memperoleh keseimbangan
pertumbuahan sehingga produktivitasnya tinggi. Pemangkasan ini
dilakukan pada saat tanaman mengalami stress atau pergantian
musim dari musim kemarau ke musim penghujan yaitu sekitar bulan
September sampai bulan November. Bulan–bulan ini biasanya
tanaman buah naga sudah tidak berbunga dan berbuah atau bisa
dikatakan masa stress. Pemangkasan ini dilakukan pada pilar buah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
naga yang sudah tua dan sekaligus membuat bibit untuk tanaman
buah naga.
5) Proses pembungaan serta seleksi kuntum bunga dan buah
Perawatan yang berikutnya yaitu proses pembungaan dan
seleksi kuntum dan buah yaitu serangkaian kegiatan memilih kuntum
bunga dan memilih buah yang sesuai dengan persyaratan tanaman
buah naga produktif yang mana kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh tanaman dengan produktivitas tinggi dan mampu
berbuah sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Syarat
yang harus dipenuhi dalam proses pembungaan yaitu cabang
produksi terbentuk dengan baik, jumlah maupun ukurannya dengan
panjang 70–100 cm, telah dilakukan pemangkasan pada setiap
sulurnya yaitu sepanjang 5–10 cm agar terjadi tahapan penuaan.
Tidak boleh ada tunas pada cabang produksi yang terbentuk, jika ada
tunas yang tumbuh segera dipangkas.
Selanjutnya penyeleksian kuntum bunga yaitu dengan cara
memilih satu atau dua bunga yang tumbuh pada setiap sulur atau
cabang produksi buah naga. Jika memilih dalam 1 sulur 2 bunga
maka harus ada jarak sekitar 30 cm dan kuntum bunga yang dipilih
yaitu kuntum bunga yang menghadap ke matahari. Pemilihan buah
dilakukan jika cabang produksi berukuran kecil dan pendek maka
buah yang dipilih cukup satu yang mempunyai kwalitas yang baik.
Pemilihan buah ini dilakukan untuk memperoleh kwalitas buah yang
memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan di pasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
6) Penyiangan
Perawatan yang terakhir yaitu penyiangan. Waktu untuk
melakukan penyiangan tidak ditentukan, karena tanaman atau
rumput yang ada dilahan tidak mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Penyiangan dilakukan ketika rumput atau
tanaman kecil tumbuh di sekitar tanaman utama sudah terlihat lebat
atau rimbun. Hasil dari penyiangan ini biasanya digunakan untuk
makanan ternak.
e. Hama dan Penyakit Buah Naga
Pada budidaya buah naga juga terdapat kendala hama dan
penyakit yang menyerang tanaman budidaya sehingga dapat menghambat
pertumbuhan tanaman dan dapat mempengaruhi pertumbuhan pilar. Oleh
karena itu terdapat pengendalian OPT atau pengendalian hama dan
penyakit. Pengendalian OPT sendiri yaitu serangkaian kegiatan untuk
mengendaliakan hama atau penyakit dan gulma tanaman dengan satu
atau lebih tehnik pengendalian agar tanaman tumbuh optimal, produksi
tinggi dan mutu buah baik. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
menghindari kerugian secara ekonomis yaitu berupa kehilangan hasil
(kwantitas) dan penurunan mutu (kwalitas) dan menjaga kesehatan
tanaman dan kelestarian lingkungan hidup. Di antara kendala-kendala
tersebut seperti adanya ulat, semut, burung atau bahkan pembusukan
pada batang tanaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
f. Pemanenan Buah Naga
Pemanenan buah naga dilakukan ketika kulit buah naga berwarna
merah merata dan telah masak optimal. Pemanenan buah menggunakan
gunting agar pangkal buah dan pilar tidak rusak. Sebelum diadakannya
pemanenan buah ada beberapa prosedur yang harus diperhatikan yaitu
pemilihan buah siap petik dan cara pemetikan. Pemilihan buah siap petik
sangat diperlukan untuk mendapatkan buah dengan kwalitas baik dengan
masak panen, hal ini dilakukan agar konsumen puas dengan buah yang
dibeli atau ditanamannya.
Untuk pemanenan pertama waktu yang digunakan biasanya 11
bulan dan buah yang diambil pertanaman hanya 2. Kriteria buah yang
dipanen yaitu yang mempunyai tanda–tanda buah yang yang warna
kulitnya sudah menjadi merah tua atau merah mengkilap, mahkota bunga
sudah mengerut atau mengecil dan jumbai buah sudah berubah menjadi
kemerahan. Pemetikan buah dilakukan dengan cara memotong buah pada
tangkainya menggunakan gunting pangkas. Kesalahan dalam pemetikan
buah akan mempengaruhi harga jual buah naga sehingga keuntungan
yang didapat petani tidak dapat maksimal.
Pemotongan buah naga menurut letak buahnya ada dua jenis yaitu
pemotongan buah yang menempel pada cabang dan pemotongan buah
bertangkai panjang. Pemetikan buah yang menempel pada cabang ini
perlu memperhatikan posisi buah yang akan dipetik agar tidak merusak
buah. Buah yang akan dipetik dipegang dan digerakkan ke kanan dan ke
kiri lalu ke atas dan ke bawah. Jika buah menempel erat pada cabang atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
batang maka pemotongan dilakukan dari samping di sekitar buah naga
yang akan dipetik, buah seperti ini biasanya berbentuk bulat dan
membesar. Posisi yang kedua yaitu pemotongan buah yang bertangkai
panjang. Pada pemotongan buah ini merupakan pemotongan yang paling
mudah dilakukan karena dapat dilakukan dari segala arah. Buah yang
memiliki tangkai agak panjang ini biasanya buahnya berbentuh sedikit
agak lonjong. Waktu pemanenan tidak mempengaruhi kwalitas buah,
namun hasil panen harus segera diletakkan pada daerah yang teduh dan
tidak terkena sinar mata hari langsung.
g. Pasca Panen
Wana Bekti Handayani tidak hanya menanam dan menjual hasil
panen, tetapi juga melakukan pengolahan pada buah naga yang telah
dilakukan gradeing. Untuk buah naga yang berukuran kecil atau tidak
layak jual, pemilik akan memproses buah naga menjadi sirup buah naga
dan minuman fermentasi dari buah naga.
5. Data Produk
a. Buah naga segar
Terdapat 3 jenis buah naga yang tersedia di CV. Wana Bekti
Handayani, antara lain :
1) Buah naga super red (Hylocereus costaricensis)
2) Buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus)
3) Buah naga daging putih (Hylocereus undatus)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
No. Tingkat Grade Berat Buah Sasaran Kelas Ekonomi
1. Grade A 400-600 gram menengah - atas
2. Grade B 300-400 gram menengah - bawah
3. Grade C ≤ 300 gram bawah
Tabel 2. Kelompok Grade Buah Naga
Sejauh ini pemasaran buah naga CV. Wana Bekti Handayani telah
menjangkau beberapa swalayan seperti Goro Asalam, Mirora Babar Sari,
dan sejumlah pasar seperti pasar Gede dan pasar lokal daerah Sragen serta
Kios Buah Supermarket yang ada di Solo, Semarang, Yogyakarta dan
wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan harga jualnya berkisar antara Rp
10.000,- s/d Rp 20.000,- per kilogram.
b. Sirup buah naga
Buah naga yang tidak masuk dalam pengelompokkan grade,
diolah kembali menjadi sirup buah naga. Buah naga yang akan diproses
dikupas kulitnya terlebih dahulu dan direbus dengan air dan gula selama ± 5
jam, setelah itu dilakukan proses pembotolan. Sebelum proses pembotolan,
dilakukan sterilisasi terhadap botol yaitu dengan merebus botol
menggunakan air mendidih. Kemudian air hasil rebusan buah naga tersebut
disaring dan dimasukkan kedalam botol. Sirup buah naga dipasarkan dengan
harga Rp 25.000,- per botol (640 ml).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
c. Minuman fermentasi Go Minaga
Proses produksi minuman fermentasi buah naga sama seperti pada
pembuatan sirup, namun bedanya setelah selesai direbus hasilnya
difermentasi atau didiamkan selama 3 bulan agar mengandung sedikit
alkohol. Go Minaga berkhasiat dan memiliki kegunaan sebagai
penyeimbang kadar gula dalam darah, menguatkan ginjal, menguatkan
daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata, mengobati panas dalam
atau sariawan, menurunkan tekanan darah (hipertensi), mengurangi
keluhan keputihan, mengurangi kolesterol dalam tubuh, mencegah kanker
usus, mencegah sembelit, memperlancar pembuangan feses.
Minuman fermentasi ini dijual ke pasaran dengan harga Rp
35.000,- per botol (640 ml). Go Minaga juga telah terdaftar dan
terverifikasi di Badan POM (pengawas obat dan makanan) :
PO.07.05.862.08LL.336 SPP IRT NOMOR : 01.13.3314.03.144 dan
mempunyai sertifikasi halal.
d. Manisan kulit buah naga
CV. Wana Bekti Handayani juga telah melakukan percobaan
membuat manisan buah naga yang terbuat dari kulit buah naga untuk
mengurangi limbah yang dihasilkan dari pengolahan yang dijalankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
B. Kompetitor
1. PT. Wana Natural Farm (WNF)
a. Profil Wana Natural Farm
1 Nama Perusahaan PT. Wana Natural Farm
2 Alamat Jl. Dr. Saharjo Gang Lawu No.100,
Klotok Lebak Tumpang, Campurejo,
Kec. Mojoroto, Kab. Kediri, Jawa Timur.
Telp. : 0354-770142
Fax : 0354-777803
3 Website & E-mail http : // www.buahnaga.net
http : // www.buahnagagunungwilis.com
E-mail : [email protected]
4 Deskripsi
Perusahaan
Usaha agribisnis di bidang pertanian sebagai
pusat pembibitan dan pembudidayaan buah naga
jenis baru, yakni buah naga daging hitam
5 Contact Person Mas Demang
081 232 497 17 / 081335566626
Tabel 3. Profil Wana Natural Farm
Wana Natural Farm berlokasi di Lereng Gunung Wilis Kediri,
Jawa Timur merupakan perintis pertama budidaya Buah Naga Daging
Hitam di Indonesia. Buah Naga Hitam adalah hasil dari pembaharuan
buah naga Super Red yang dalam perawatannya menggunakan pupuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
hitam atau black natural. Pupuk ini mengubah genetika buah naga Super
Red menjadi buah naga daging hitam dalam masa penelitian dua generasi
tanaman buah naga atau sekitar 5 tahun.. Di lokasi yang merupakan
kantor pusat sekaligus menjadi kebun percontohan seluas 2500 m2
terdapat 1600 pohon Buah Naga Hitam dengan berbagai ukuran.
Wana Natural Farm didirikan oleh Prof(R)DR(Hc)Ir.AP
Kusumaningrat,MP.MMP.PhD atau lebih dikenal dengan nama Mas
Demang. Wana Natural Farm telah berdiri dengan ijin operasional
berdasar Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor
503.5/406/419.43/2004 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) nomor
13.11.5.52.03309. Sebagai pendiri sekaligus sebagai pemilik dan
pengelola Wana Natural Farm, Mas Demang telah berhasil melakukan
penyebaran dan Pembudidayaan Bibit Buah Naga Hitam ke seluruh
wilayah Indonesia. Berbagai penghargaan telah diterima Mas Demang
berkaitan dengan prestasinya dalam mengembangkan Agrobisnis Buah
Naga Hitam. Prestasi dan penghargaan tersebut antara lain :
1) The Leadership Award Tahun 2008.
2) Penghargaan Satya Bakti Tokoh, Pengusaha, Profesional, Pendidik
Indonesia Tahun 2008.
3) Indonesian Creative and Inovative Award Tahun 2008.
4) Best Entrepreneur of The Year Tahun 2009.
5) Indonesia Moslem Award Tahun 2009.
6) Penghargaan Bakti Utama Tokoh, Pengusaha, Profesional,
Pendidik Indonesia Tahun 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b. Kegiatan Usaha Wana Natural Farm
Di Desa Tunggul Selo Panggung, Wana Natural Farm memiliki
lahan produksi seluas 20 ha dengan total tertanam 2 ha dengan jumlah
pohon 60.000. Hingga akhir tahun 2006, dari total 61.600 pohon yang
produksi hanya 15.000 pohon dengan hasil panen per 2 minggu hanya
mencapai 3000-7000 kg. Di sisi lain target pengiriman atau suplai pada
Matahari Department store untuk Jawa dan Bali mencapai 60 ton per
bulan. Oleh karena itu usaha untuk perbanyakan pohon terus menerus
dilakukan baik secara mandiri maupun secara kemitraan mengingat
permintaan pasar juga terus mengalami peningkatan.
Wana Natural Farm sebagai perintis pertama dan pusat
pembibitan buah naga daging hitam juga melakukan penawaran proyek
kerjasama investasi agrobisnis buah naga. Terdapat dua bentuk kerjasama
yang ditawarkan WNF kepada calon investor, antara lain :
1) Sistem Investasi Murni
a) Syarat calon Investor
Calon Investor harus menyediakan lahan, dana tunai untuk biaya
cek tanah, notaris, pembelian bibit, pancang cor beton, ban
penyangga, pupuk natural, pupuk bunga dan biaya perawatan
bulanan sampai panen pertama. Investor wajib pula menyediakan
tenaga perawat harian.
b) Tanggung jawab PT. Wana Natural Farm
PT. Wana Natural Farm bertanggung jawab mengadakan
pengecekan tanah, menyediakan bibit, pancang cor beton, ban
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
penyangga, pupuk natural, pupuk bunga, penanaman awal dan
perawatan bulanan sampai panen pertama. PT. Wana Natural
Farm akan mengembalikan dana investor apabila 1,5 tahun
setelah penanaman buah naga tidak berbuah. Selain itu PT. Wana
Natural Farm akan membeli seluruh buah tanpa sortir dan atau
memberikan rekomendasi kepada investor untuk mengirim
langsung buah naga ke Matahari Department store dimana
investor berada.
c) Hak Investor
Investor berhak mendapat pertanggung jawaban perawatan hingga
panen pertama. Pihak Wana Natural Farm, akan melakukan
perawatan kebun secara berkala 1-2 bulan sekali hingga panen
pertama. Seluruh modal investor yang telah diterima akan
dikembalikan utuh oleh Wana Natural Farm apabila dalam 1,5
tahun setelah penanaman buah naga ternyata tidak berbuah.
Namun dengan catatan pihak investor telah merawat tanaman
buah naga seperti petunjuk Wana Natural Farm Buah Naga
Gunung Wilis.
d) Pembelian hasil buah
Pembelian hasil buah pada tahun pertama Rp 16.000/kg, tahun
kedua Rp 14.000/kg, tahun ketiga Rp 12.000/kg, tahun keempat
dan seterusnya Rp 10.000/kg. hasil buah dikirim ke Supermarket
dengan rekomendasi Wana Natural Farm. Investor diperbolehkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
mensuplai sendiri ke Supermarket dengan harga Rp 23.750/kg
atau menjual langsung konsumen Rp 50.000/kg.
e) Areal tanam
Setelah buah naga berbuah, investor diperbolehkan menambah
areal penanaman dengan bibit sendiri satu kali penanaman awal.
f) Modal total investor hingga panen
Per pancang (4 pohon) = Rp 360.000,- atau
Per 1000 pohon = Rp 90.000.000,-
2) Sistem Investasi Semi (sistem pembelian bibit)
a) Analisa usaha
Rencana investasi sebagai berikut :
1. Penanaman 1.000 bibit buah naga daging hitam
2. Pancang penyangga sejumlah 250 buah
3. Lahan seluas 500 m2
4. Dana yang dibutuhkan Rp 400.000 x 250 pancang = Rp
100.000.000,- biaya ini diperlukan untuk pengadaan bibit,
tiang pancang, ban penyangga, pupuk natural, pupuk semprot
bunga, biaya legalisasi perjanjian notaris, biaya penanaman
awal oleh tim WNF dan biaya perjalanan untuk perawatan
bulanan konsultan WNF.
b) Analisa hasil dan penjualan
1. Hasil panen per pohon 6 kg (4 sulur x 3 buah x 0,5 kg)
2. Hasil panen 1.000 pohon x 6 kg = 6 ton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Pemetikan buah dilakukan setiap hari 30-35 kg selam 6 bulan
atau 180 hari.
4. Prediksi hasil penjualan untuk pengambilan 1 minggu sekali
atau jumlah buah 250 kg, sebagai berikut :
a. Buah dibeli WNF Buah Naga Gunung Wilis Kediri
harga Rp 16.000,- x 250 kg = Rp 4.000.000,-
b. Jika buah langsung dikirim ke Supermarket
harga Rp 23.750,- x 250 kg = Rp 5.940.000,-
c. Jika buah langsung dijual eceran
harga Rp 50.000,- x 250 kg = Rp 12.500.000,-
5. Total hasil panen untuk tahun pertama
a. Hasil panen dibeli WNF tidak kurang dari Rp 96.000.000
maka modal awal (Break Event Point) telah kembali.
b. Hasil panen dikirim ke Supermarket tidak kurang dari Rp
142.560.000,-
c. Hasil panen dijual langsung kepada konsumen dari Rp
300.000.000,-
6. Panen tahun kedua dan seterusnya setiap bulan November-
Juni per pohon 12 kg (8 sulur x 3 buah x 0,5 kg) x 1.000 pohon
= total 12 ton.
7. Prediksi Break Event Point (BEP) akan tercapai dalam satu
tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
c. Data Produk
Produk yang tersedia di Wana Natural Farm ialah berupa bibit
buah naga daging hitam. Terdapat 4 kriteria bibit yang dijual kepada
investor, antara lain :
1) Bibit berakar, bertunas tinggi total 10 cm
Rp 50.000,- / batang (garansi 1,5 th)
2) Bibit berakar, bertunas tinggi total 20 cm
Rp 80.000,- / batang (garansi 1,5 th)
3) Bibit potongan, belum berakar tinggi 10 cm
Rp 25.000,- / batang (tidak bergaransi)
4) Bibit potongan, belum berakar tinggi 20 cm
Rp 40.000,- / batang (tidak bergaransi)
2. Keboen Nogo
a. Profil Keboen Nogo
1 Nama Perusahaan KEBOEN NOGO
2 Alamat Jl. Koramil No.76 Bululawang, Malang,
Jawa Timur 65121.
Telp. : 081 8050 28933
3 Website & E-mail http : // www.dragonmalang.blog.friendster.com
http : // buahnagamerah.com
E-mail : [email protected]
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
4 Deskripsi
Perusahaan
Usaha agribisnis di bidang pertanian sebagai
pusat pembudidayaan dan pembibitan buah naga
jenis supet red .
5 Contact Person Agus Rhoma : 081 3226 88859
Tabel 4. Profil Keboen Nogo
KEBOEN NOGO yang berada di ketinggian sekitar 400m dpl,
merupakan pusat kebun buah naga Super Red di daerah Malang. Dalam
proses pengembangannya, Agus Rhoma dan Moch. Yasin sebagai
pengelola KEBOEN NOGO, berencana mengembangkan KEBOEN
NOGO menjadi agrowisata buah naga merah yang menarik di daerah
Malang.
KEBOEN NOGO juga melayani pembibitan buah naga Super Red
dengan kwalitas bibit yang sudah diakui oleh Dinas Pembibitan dan
Pertanian. KEBOEN NOGO melayani bibit ukuran besar atau bibit siap
produksi berukuran 120-170 cm, yang berpotensi berbuah pada bulan
ketiga sejak tanam dilahan. Stok bibit buah naga merah yang tersedia
mencapai lebih dari 15.000 pohon dari stek batang dengan kwalitas super.
Lebih dari 150.000 bibit tersebut telah dikirim ke seluruh Indonesia dan
ditanam di berbagai penjuru nusantara diantaranya Aceh, Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga Irian Jaya.
Sejauh ini KEBOEN NOGO telah memiliki kebun binaan di
sejumlah daerah, antara lain di Karang Awen Semarang lebih dari 15.000
pohon dan di Rumpin Bogor sejumlah 10.000 pohon. Kemudian pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
tahun 2010 KEBOEN NOGO melakukan kembali pengembangan
sejumlah 10.000 pohon di pekarangan rumah.
Sebagai salah satu produk unggulan dan merupakan salah satu
potensi bisnis di bidang pertanian yang sangat menguntungkan, buah naga
Super Red mampu mendongkrak taraf hidup petani dan mampu
meningkatkan perekonomian para petani. Dari usaha ini pula KEBOEN
NOGO mendapatkan sejumlah award dan apresiasi yang membanggakan,
diantaranya yaitu :
1) Corporate Social Responsibility Award Best Entrepreneur 2010,
Category New Emerging Business PT Rajawali Nusantara Indonesia
(RNI) 8 November 2010.
2) Liputan acara “Bosan Jadi Pegawai” Trans TV 11-12 Januari 2010,
sebagai salah satu profile usaha yang berpotensi.
3) Acara “From Zero to Hero” TV TEMPO, Desember 2009.
b. Kegiatan Usaha Keboen Nogo
Kini buah naga menjadi salah satu buah favorit di masyarakat
Indonesia. Meskipun pengembangan buah naga telah dilakukan di
berbagai daerah, namun masih belum mampu memasok kebutuhan akan
buah naga, khususnya buah naga jenis daging merah. Saat ini KEBOEN
NOGO menerima permintaan buah naga Super Red minimal 10 ton per
minggu (hanya dari 1 store), namun belum dapat dilayani secara
continue. Di sisi lain kebutuhan akan buah naga di Supermarket Modern
Nasional mencapai minimal 2 ton per hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Oleh karena permintaan buah naga Super Red sangat tinggi, dan
suplai buah naga merah secara nasional baru terpenuhi kurang dari 10%,
maka KEBOEN NOGO membuka kerjasama dengan investor yang
berminat dalam pengembangan dan budidaya buah naga Super Red. Mulai
dari pengolahan lahan sampai dengan perawatan bahkan hingga masa
panen. KEBOEN NOGO juga bersedia melakukan kontrak pembelian
buah naga merah dari rekan petani.
KEBOEN NOGO menawarkan harga negotiable, termasuk
seluruh biaya budidaya dalam jangka waktu sekitar 1 tahun yaitu : bibit,
tiang beton, pupuk organik, pupuk pendukung lain, biaya tenaga kerja dll.
Dengan target 1 pohon menghasilkan 3 kg buah naga, maka dalam 1
tahun masa panen modal atau biaya dapat kembali.
Dalam proses pembudidayaannya, KEBOEN NOGO memakai
teknik double row, sehingga 1 ha mampu ditanami buah naga sejumlah
13.000 pohon. Teknik double row sepintas mirip tiang jemur, dua buah
tiang dihubungkan dengan kawat tebal penyangga sulur tanaman buah
naga. Setiap panjang 4 m rambatan double row dapat menampung 26
tanaman secara berjajar, 13 tanaman di sisi kanan dan 13 di sisi kiri.
Penataan seperti ini membuat jumlah penerimaan cahaya dan jumlah sulur
yang bertumpuk akan seimbang, sehingga buah yang dihasilkan lebih
efisien dan berkwalitas. Hasil pengamatan menunjukkan sulur yang
berhadapan dengan cahaya lebih mudah berbuah dan berbunga serta
menghasilkan buah 80% kelas A.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
c. Data Produk
1) Bibit Buah Naga Super Red
KEBOEN NOGO menjual bibit Buah naga merah super (super red)
dengan indukan berasal dari keturunan Thailand. Indukan telah
berbuah dan terjamin kwalitas dan sifat genetisnya (dari stek batang).
Kwalitas bibit yang terjamin (Pengakuan Dinas Pertanian
Pembibitan), mampu menghasilkan buah pada umur 2-13 bulan. Bibit
telah berakar dan bertunas, dengan bungkus polybag / kantong sak.
Pembibitan dilakukan pada media yang terkontrol sehingga
pertumbuhan maksimal dengan ukuran bibit mulai dari 30-70 cm
a) 15-25 cm = Rp 10.000/pohon
b) 26-50 cm = Rp 12.500/ pohon
c) 51-80 cm = Rp 15.000/ pohon
d) 81-120 cm = Rp 20.000/ pohon
e) Min 120 cm = Rp 25.000/ pohon
2) Bibit Buah Naga Super Red Hitam
a) Stek potong = Rp 5000/30 cm
b) 26-50 cm = Rp 10.000/phn (akar + polybag)
c) 51-70 cm = Rp 12.500/phn (akar + polybag)
d) 71-90 cm = Rp 15.000/phn (akar + polybag)
e) 91-120 cm = Rp 17.000/phn (akar + polybag)
f) min 121 cm = harga nego (akar + polybag)
*Mininum order 1.000 bibit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3) GOLDEN ENZYME
GOLDEN ENZYME terbuat dari sari buah naga 100% alami tanpa
tambahan air dan pengawet, mengandung zat besi untuk menambah
darah; vitamin B1 (mencegah demam badan); vitamin B2 (menambah
selera); vitamin B3 (menurunkan kadar kolesterol) dan vitamin C
(menambah kehalusan kulit serta mencegah jerawat), serat alami,
potasium, ferum, protein, serat, sodium dan kalsium. Berbagai
manfaat GOLDEN ENZYME antara lain :
a) Memperlancar sistem peredaran darah.
b) Menetralkan racun dalam darah.
c) Mencegah kanker usus.
d) Mengurangi dan mencegah kandungan kolesterol yang tinggi.
e) Menurunkan kadar lemak dalam tubuh.
f) Mengandung protein yang mampu meningkatkan metabolisme
tubuh.
g) Menjaga kesehatan jantung.
h) Kandungan karotin bermanfaat untuk kesehatan mata, menguatkan
otak dan mencegah masuknya penyakit.
i) Kandungan kalsium untuk menguatkan tulang.
j) Bermanfaat untuk penyakit Hypertensi.
k) Menyeimbangkan kadar gula
l) Betakaroten dan Fitokimia menurunkan resiko kanker dan paru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
C. Analisa SWOT
SWOT
Nama Perusahaan
CV. Wana Bekti
Handayani
PT. Wana Natural
Farm KEBOEN NOGO
Strength
Mengembangkan 3
jenis buah naga
yakni buah naga
Super Red, buah
naga daging merah
dan daging putih.
Memiliki berbagai
macam produk
olahan buah naga,
seperti sirup buah
naga, minuman
fermentasi buah
baga, dan manisan
buah naga.
Perintis pertama
adanya buah naga
daging hitam.
Satu-satunya pusat
pembibitan,
pengembangan dan
budidaya buah
naga daging hitam
di Indonesia
bahkan di dunia.
Adanya jaminan
investasi modal
selama 1,5 tahun.
Pusat
pembudidayaan
buah naga Super
Red di Jawa
Timur.
Jaminan kwalitas
bibit yang telah
diakui Dinas
Pertanian &
Pembibitan
daerah setempat.
Menghasilkan
80% buah naga
yang termasuk
dalam kelas A.
Weakness Pengolahan
produk tergantung
pada hasil panen.
Lokasi yang cukup
jauh di daerah
lereng gunung,
menambah biaya
Produk GOLDEN
ENZYME
masih dalam
tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
transportasi. pengembangan.
Opportunity Masih tingginya
ketertarikan
masyarakat
terhadap buah
naga.
Pemerintah daerah
setempat
memberikan
dukungan terhadap
pengembangan
bisnis buah naga.
Besarnya minat
masyarakat dengan
adanya agrowisata
buah naga.
Masih banyaknya
mitra usaha dan
investor yang ingin
bekerjasama
mengembangkan
bisnis buah naga
daging hitam.
Tingginya
permintaan suplai
buah naga Super
Red di berbagai
wilayah.
Besarnya minat
masyarakat
dengan adanya
agrowisata buah
naga.
Threat Kemungkinan
perusahaan lain
meniru dan
menghasilkan
produk yang sama,
atau bahkan
dengan kwalitas
yang lebih baik.
Sebagian besar
masyarakat belum
mengerti tentang
keberadaan buah
naga daging hitam.
Kemungkinan
perusahaan lain
menggunakan
strategi yang
sama dalam
mengembangkan
usahanya.
Tabel 5. Analisa SWOT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
D. USP (Unique Selling Preposition)
Unique Selling Preposition (USP) berorientasi pada keunggulan atau
keleihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut
juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen
menggunakan suatu produk (M. Suyanto, 2004: 116).
Keunikan CV. Wana Bekti Handayani yakni disamping membudidayakan
buah naga, CV. Wana Bekti Handayani juga menghasilkan berbagai produk jadi
berbahan komoditas buah naga untuk mendukung persaingan usaha dibidang
agribisnis. Produk yang dihasilkan yaitu sirup buah naga, minuman fermentasi
buah baga, dan manisan buah naga. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi
konsumen untuk mencoba kreasi terbaru dari bahan baku buah naga, sehingga
konsumen tidak hanya sekedar menikmati buahnya saja.
E. Positioning
Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran calon
konsumen, yakni menempatkan suatu produk atau jasa pada pikiran calon
konsumen sesuai dengan keinginan (Freddy Rangkuti, 2009: 172).
Sebagai pembudidaya sekaligus penghasil produk jadi olahan buah naga,
CV. Wana Bekti Handayani ingin menjadikan produknya bermanfaat, dalam hal
ini erat kaitannya dengan kesehatan sebagaimana manfaat buah naga pada
umumnya. Namun, CV. Wana Bekti Handayani akan menyajikan manfaat buah
naga dengan cara yang berbeda, yakni dengan minuman dan makanan berbahan
baku buah naga. Di sini CV. Wana Bekti Handayani dapat diposisikan sebagai
“Pembudidaya sekaligus Produsen Makanan Olahan Buah Naga”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN DESAIN
A. Metode Perancangan
Metode perancangan adalah satu tahap awal yang dilakukan sebelum
membuat konsep perancangan suatu kegiatan promosi. Dalam hal ini, diperlukan
adanya perancangan yang matang agar tujuan yang ingin dicapai dapat mencapai
target sasaran. Salah satu aspek yang memiliki peranan penting dalam metode ini
adalah menentukan tujuan dari kegiatan promosi. Suatu kegiatan promosi akan
berjalan dengan baik, apabila memiliki tujuan yang baik pula, sehingga dalam
proses pengambilan keputusan dapat terarah dan terkendali.
CV. Wana Bekti Handayani adalah salah satu pembudidaya buah naga di
Kota Sragen, yang menjalankan dua usaha sekaligus yakni pembudidayaan serta
pengolahan hasil budidaya. CV. Wana Bekti Handayani memiliki letak yang
cukup strategis, karena letaknya yang berdekatan dengan pusat kota. Meskipun
demikian, banyak masyarakat Kota Sragen pada khususnya yang tidak tau
mengenai keberadaan pembudidayaan buah naga ini. Hal ini disebabkan karena
kurangnya informasi tentang CV. Wana Bekti Handayani, media promosi yang
digunakan dinilai masih kurang efektif dan persaingan antar perusahaan yang kini
semakin ketat.
Melalui perancangan corporate identity ini, permasalahan yang dihadapi
oleh CV. Wana Bekti Handayani diharapkan dapat dipecahkan. Untuk
memudahkan dalam pembuatannya, maka perlu melakukan strategi-strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
perancangan agar mencapai target sasaran. Strategi yang akan digunakan antara
lain :
1. Teknik pengumpulan data dan pengolahan data, sebagai acuan untuk
menentukan tujuan media, dan tema yang akan dibuat.
2. Mengidentifikasi sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan.
3. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan komunikasi.
4. Mengidentifikasi audiens sasaran berdasarkan segmentasi geografis,
demografis, psikografis serta segmentasi perilaku dan manfaat.
5. Menetapkan Unique Selling Propotition (USP).
6. Merancang strategi kreatif.
7. Merancang gaya dalam mengeksekusi pesan.
8. Merancang daya tarik pesan sesuai dengan standar visual yang sudah
ditetapkan.
9. Menetapkan media yang akan digunakan/pemilihan media placement.
10. Menetapkan anggaran media promosi yang akan digunakan untuk keperluan
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan anggaran CV. Wana Bekti
Handayani.
B. Konsep Kreatif
Konsep kreatif merupakan suatu teknik perancangan iklan untuk
menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan metode pendekatan
tertentu sebagai acuan dari keseluruhan konsep desain. Teknik yang digunakan
berupa pemberian informasi mengenai suatu barang atau jasa yang ditawarkan dan
disampaikan secara visual. Konsep perancangan yang dibuat harus memiliki satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
kesatuan antara isi pesan dengan penampilannya. Selain itu, konsep perancangan
harus dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian.
Strategi kreatif memfokuskan pada apa yang harus dikomunikasikan yang
akan memandu pengembangan seluruh pesan yang digunakan dalam kegiatan
promosi. Strategi kreatif didasarkan pada beberapa faktor yaitu :
1. Identifikasi audien sasaran.
2. Masalah dasar, isu, atau peluang periklanan.
3. Ide penjualan utama.
4. Tema kampanye.
5. Daya tarik.
6. Gaya eksekusi yang digunakan.
7. Informasi pendukung yang dibutuhkan dalam periklanan (M. Suyanto,
2004: 106)
Berdasarkan Positioning dan Unique Selling Proposition (USP) yang telah
ditetapkan maka dapat ditentukan sebuah tema perancangan yang akan menjadi
dasar keseluruhan konsep desain. Tema yang akan diangkat dalam perancangan
ini adalah “Sajian Nikmat Buah Naga”. Penggunaan strategi ini ditujukan untuk
membentuk kesadaran target audiens agar mengenal CV. Wana Bekti Handayani
beserta produk yang ditawarkan, sehingga konsumen dapat melakukan penilaian
dan mengetahui mana mana yang lebih baik untuk dijadikan pilihan.
C. Standar Visual
1. Gaya Desain
Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh tim kreatif dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
mengeksekusi pesan adalah gaya desain. CV. Wana Bekti Handayani
mengangkat gaya desain yang dapat membangkitkan citra perusahaan atau
suasana di sekitar produk tersebut. Gaya desain akan divisualisasikan dengan
gaya layout modern dan simple. Gaya ini akan diperkuat dengan menonjolkan
ilustrasi foto buah naga dan dengan suasana yang natural.
2. Pesan Verbal
a. Headline
Headline merupakan judul utama dari seluruh naskah iklan, yang
dapat berupa serangkaian kalimat atau kata-kata pendek, namun lebih
sering berupa slogan. Headline biasanya digunakan untuk menarik minat
konsumen agar melanjutkan membaca teks berikutnnya secara lebih
detail. Headline yang digunakan pada media promosi ini yaitu “Cara
Nikmat Untuk Sehat”.
b. Body Copy
Merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan
informasi terhadapat topik bacaan tersebut. Elemen ini sangat menunjang
tujuan dan gaya penampilan iklan yang dimaksud. Biasanya disajikan
dalam bentuk wacana yang informatif atau gambar ataupun keduanya
(gambar beserta informasinya). Dalam hal ini, body copy yang digunakan
berisi mengenai penjelasan secara detail mengenai perusahaan dan
produk-produk yang ditawarkan oleh CV. Wana Bekti Handayani.
c. Slogan
Slogan atau semboyan adalah kalimat pendek yang unik dan khas
yang dimiliki oleh sebuah produk untuk memancing ingatan konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Slogan berfungsi sebagai pengingat atas sebuah produk, yang digunakan
untuk meningkatkan citra atau image sebuah perusahaan. Pada kegiatan
promosi ini CV. Wana Bekti Handayani akan menggunakan slogan
“Cara Nikmat Untuk Sehat”.
3. Pesan Nonverbal
a. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan seni gambar yang dimanfaatkan untuk
memberi penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual. Dalam
perkembangannya, ilustrasi secara lebih lanjut tidak hanya berguna
sebagai sarana pendukung cerita tetapi juga menghiasi ruang kosong.
(Adi Kusrianto, 2009: 110). Penggunaan ilustrasi pada kegiatan promosi
CV. Wana Bekti Handayani dilakukan dengan menonjolkan produk-
produk yang ditawarkan.
b. Teks
Teks digunakan untuk menerangkan produk secara detail, lebih
detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan kandungan dalam
produk. Dalam perancangan promosi CV. Wana Bekti Handayani teks
digunakan untuk memperjelas informasi yang dibutuhkan oleh target
audiens mengenai produk yang ditawarkan.
c. Tipografi
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari rancangan huruf yang
ada dan menggabungkannya serta menentukan penggunaan hierarki huruf
sehingga membentuk suatu keharmonisan dan kesatuan yang menarik,
mudah dibaca, dan dipahami. Tipografi yang baik mengarah pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
keterbacaan, kemenarikan dimana desain huruf tertentu dapat
menciptakan gaya (style) dan karakter dari subjek yang diiklankan. Jenis
huruf yang dipilih antara lain :
d. Warna
Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif.
Empat warna (selain hitam dan putih) akan meningkatkan efektivitas dan
biaya iklan. Dengan demikian, multimedia yang dirancang sesuai dengan
warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
periklanan (M. Suyanto, 2004: 43). Warna yang akan digunakan dalam
promosi CV. Wana Bekti Handayani ini adalah warna-warna yang dapat
mencerminkan perusahaan beserta produk atau jasa yang ditawarkan.
Warna tersebut dapat memberi kesan kesegaran dan kepercayaan. Warna
yang dipilih dalam perancangan antara lain:
1) Merah (C:0 M:100 Y:100 K:26) merupakan warna
yang melambangkan kekuatan dan kepercayaan.
2) Kuning (C:0 M:20 Y:100 K: 0) merupakan warna
yang melambangkan energi positif dan kesegaran.
e. Layout
Layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu
bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang
dibawanya. Ada beberapa prinsip dasar dalam layout yaitu:
1) Hukum Kesatuan
Semua bagian dari layout harus menyatu guna membentuk
keseluruhan layout.
2) Hukum Keberagaman
Dalam suatu layout harus ada bagian yang lebih ditonjolkan dengan
pembedaan dari tebal tipis atau besar kecilnya huruf. Bisa juga
menggunakan unsur gambar atau visualisasi bentuk.
3) Hukum Keseimbangan
Keseimbangan optis adalah sepertiga bagaian bawah suatu iklan,
bukan setengahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
4) Hukum Ritme atau Irama
Meskipun iklan cetak bersifat statis, namun masih memungkinkan
untuk menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat
dibawa dan diarahkan ke seluruh bagian iklan.
5) Hukum Harmoni
Menciptakan suatu kesatuan harus memperhatikan hierarki dan
keharmonisan semua unsur yang digunakan. Kecuali untuk kasus-
kasus iklan tertentu yang memang menerapkan strategi bombastis.
6) Hukum Proporsi
Khususnya berkenaan dengan penggunaan huruf atau typo, biasanya
tergantung besar kecilnya media iklannya.
7) Hukum Skala
Jarak penglihatan atau visibility tergantung pada skala nada serta
warna yang digunakan.
8) Hukum Penekanan
Bila semua ditonjolkan maka pada akhirnya yang terjadi adalah tidak
ada hal yang ditonjolkan.
Macam-macam layout antara lain :
1) Axial
Salah satu bentuk layout yang lebih banyak menampakkan
bidang kosong. Elemen-elemen iklan diletakkan berdasarkan sebuah
sumbu yang diletakkan pada posisi tertentu di halaman iklan.
Alasan penggunaan layout ini dalam perancangan ialah agar
pembaca lebih terfokus dengan pesan yang ingin disampaikan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
sehingga tidak perlu menampilkan semua materi informasi.
2) Group
Layout yang menggunakan sejumlah elemen berupa foto
yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang
di halaman iklan yang bertujuan untuk memberikan satu pusat
perhatian.
Alasan penggunaan layout ini dalam perancangan ialah untuk
memberi kesan kontras pada layout media iklan yang berukuran
lebih besar, sehingga dapat mengarahkan perhatian pembaca.
3) Band
Layout dengan elemen iklan dipasang membentang seperti
sabuk, tetapi letaknya membujur secara vertikal. Tipikal tersebut
memberikan blocking materi setinggi halaman iklan.
Penggunaan layout jenis ini dalam perancangan ditujukan
untuk lebih menonjolkan elemen yang berkaitan dengan produk,
serta memudahkan pembaca untuk memahami informasi secara
berurutan dari atas ke bawah.
4) Z
Bentuk layout yang bertujuan untuk meratakan di seluas
permukaan halaman. Biasanya layout ini banyak digunakan oleh
iklan-iklan yang dengan script latin yang dibaca dari kiri ke kanan.
Penggunaan layout jenis ini dalam perancangan ditujukan
untuk mengikuti kebiasaan masyarakat membaca dari kiri ke kanan
dan dari atas ke bawah. Sehingga diharapkan materi publikasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
ditampilkan mampu diterima pembaca secara keseluruhan.
f. Logo
1) Konsep Logo
Logo merupakan identitas yang dipergunakan untuk
menggambarkan citra dan karakter dari suatu perusahaan. Bentuk logo
dapat berupa logogram (logo yang menggabungkan antara simbol dan
gambar) dan logotype (logo yang berupa tulisan).
Konsep logo Wana Bekti Handayani ini menggunakan buah
naga sebagai simbol utama. Selanjutnya dilakukan stilasi pada gambar
buah naga agar tampilannya menjadi lebih sederhana namun dinamis.
Logo Wana Bekti Handayani menggunakan dua warna, yakni
merah & hitam. Warna merah pada logo identik dengan warna buah
naga pada umumnya, sehingga mempermudah pemahaman
masyarakat mengenai bidang kerja Wana Bekti Handayani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
2) Ukuran Logo
a. Grid dan proporsi
Untuk menentukan dimensi, bentuk, proporsi dan skala adalah
dengan menggunakan acuan grid, yang diatur sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
b. Tipografi
c. Skala
Untuk menjaga keutuhan bentuk dan keterbacaan logo, maka
ditetapkan batas pengecilan minimum 25 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Ukuran logo disesuaikan dengan media yang dipakai. Semakin
besar media, logo akan diperbesar disesuaikan dengan kebutuhan.
d. Slogan
Color Guide :
Tipografi : Worstveld Sling Bold Oblique
Selain warna diatas warna slogan dapat diubah menjadi hitam :
Color Guide :
3) Aplikasi Logo pada background
Penggunaan warna background logo Wana Bekti Handayani tidak
boleh bertentangan dengan logo. Warna yang dikehendaki untuk logo
positif ialah warna putih dan kuning, logo dapat diterima apabila
warna logo diubah menjadi putih dengan catatan logo tetap terlihat
jelas dan kontras.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
a. Contoh aplikasi logo yang dapat diterima :
b. Contoh aplikasi logo yang tidsk dapat diterima :
Logo tidak dapat diterima apabila dicetak dengan penambahan
outline hitam.
Logo tidak dapat diterima apabila dicetak dengan meletakkan logo
positif diatas background ilustrasi atau fotografis yang ruwet dan
tidak kontras.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
D. Pemilihan Media
Dalam pemilihan media promosi diperlukan adanya perencanaan yang
tepat, agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
konsumen. Pemilihan media tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu keunggulan dan kelemahan dari suatu media, jenis pesan yang ingin
disampaikan, jangkauan yang dapat dicapai, anggaran dana yang dikeluarkan,
khalayak sasarannya serta tujuan dari periklanan itu sendiri.
Berikut adalah tahap-tahap dalam menetapkan pemilihan media yang
tepat, antara lain :
1. Mengambil keputusan mengenai jangkauan, frekuensi, dan dampak yang
diinginkan.
2. Memilih satu di antara berbagai jenis media utama.
3. Memilih sarana media tertentu.
4. Memutuskan waktu atau jadwal..
5. Memutuskan alokasi media secara geografis (Surachman, 2008: 200).
Media yang akan digunakan untuk perancangan promosi CV. Wana Bekti
Handayani, antara lain :
1. Stationery set
a. Kartu Nama
Kartu nama merupkan media promosi yang berfungsi untuk
memperkenalkan perusahaan pada target audiens.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
b. Amplop
Amplop berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan surat yang
akan dikirim untuk konsumen/perusahaan lain.
c. Kop Surat
Merupakan elemen dalam surat-menyurat yang dirancang untuk
kepentingan perusahaan.
d. Stempel
Stempel digunakan sebagai bukti/tanda identitas suatu perusahaan.
e. Nota
Nota digunakan sebagai alat bukti pembayaran dalam suatu
transaksi.
2. Company Profile
Berupa buku yang berisi penjelasan atau deskripsi perusahaan,
termasuk kegiatan usaha dan produk yang dihasilkan. Company Profile
sangat dibutuhkan dalam menjalin kerjasama dengan berbagai mitra usaha
untuk mempelajari lebih jauh mengenai perusahaan tersebut.
3. X-banner
Merupakan media yang berfungsi untuk meberikan informasi singkat
mengenai perusahaan dan produk-produknya, sifatnya yang fleksibel dapat
dipindah tempatkan sesuai kebutuhan. Media placement untuk X-banner
WBH akan diletakkan berdekatan dengan pintu masuk kantor.
4. Brosur
Brosur merupakan media promosi berupa lembaran kertas yang dilipat
menjadi dua bagian atau lebih. Media ini dipilih karena dapat memuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan CV. Wana Bekti
Handayani dan bersifat fleksibel yang mudah dibawa keman-mana oleh
konsumen.
5. Label produk
Media yang berisi keterangan mengenai produk, seperti nama produk,
logo perusahaan, komposisi produk, cara penggunaan, dll.
6. 3D Brand Hostile
3D Brand Hostile adalah media promosi yang digunakan sebagai
identitas suatu perusahaan. Memiliki fungsi seperti papan nama memudahkan
konsumen mengetahui lokasi dari suatu perusahaan. Media placement untuk
3D Brand Hostile WBH yakni diletakkan di bagian depan bangunan kantor.
7. Sign board
Sign board adalah papan penunjuk arah ke lokasi perusahaan. Sign
board berfungsi untuk membantu konsumen yang akan menuju ke lokasi
perusahaan. Media placement untuk sign board WBH akan diletakkan di tepi
jalan utama.
8. Seragam karyawan
a. Kaos
Kaos juga merupakan bagian dari fashion dan dapat dipakai saat
bepergian, memiliki waktu peredaran yang cukup lama sehinga secara
tidak langsung orang tersebut juga ikut mempromosikan perusahaan saat
mengenakan kaos tersebut.
b. Topi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Sama seperti kaos, topi merupakan media yang bersifat
fashionable, berfungsi sebagai pelindung kepala, sekaligus sebagai
pelengkap busana.
9. Tas Botol Produk
Merupakan media promosi yang sekaligus berfungsi sebagai
packaging produk yang menarik dan dapat digunakan kembali oleh
konsumen.
10. Merchandise
a. Payung
Payung merupakan media promosi yang efektif, dan dapat
digunakan dalam berbagai cuaca, baik saat musim panas maupun musim
hujan.
b. Gantungan Kunci
Gantungan kunci merupakan media promosi yang bersifat tahan
lama. Gantungan kunci nantinya akan diberikan kepada pengunjung
sebagai merchandise.
c. Sticker
Sticker merupakan media promosi yang bersifat fleksibel dan
dapat bertahan lama. Sticker nantinya akan diberikan kepada pengunjung
sebagai merchandise.
E. Prediksi Biaya
Berikut ini merupakan prediksi biaya yang akan dikeluarkan untuk
menunjang perancangan corporate identity CV. Wana Bekti Handayani :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
No. Jenis Media Ukuran Harga satuan Produksi Biaya
1. Letterhead A4 Rp. 125.000,00 2 rim Rp. 250.000,00
2. Amplop 26 x 23,5 cm Rp. 150.000,00 1 rim Rp. 300.000,00
3. Kartu Nama 4 x 7,5 cm Rp. 40.000,00 3 box Rp. 120.000,00
4. Nota 17 x 8,5 cm Rp. 85.000,00 2 rim Rp. 170.000,00
5. Stempel 3 x 3 cm Rp. 25.000,00 1 buah Rp. 25.000,00
6. Brosur 24 x 20 cm Rp. 600.000,00 2 rim Rp. 1.200.000,00
7. Company Profile 29 x 20 cm Rp. 30.000,00 10 buah Rp. 300.000,00
8. Label botol sirup 8 x 15 cm Rp. 750,00 400 buah Rp. 375.000,00
9. Label botol minuman
fermentasi
11,5 x 12 cm Rp. 600,00 500 buah Rp. 300.000,00
10. Label leher botol sirup 10,4 x 3,5 cm Rp. 250,00 500 buah Rp. 125.000,00
11. Label leher botol
minuman fermentasi
10,4 x 3,5 cm Rp. 250,00 500 buah Rp. 125.000,00
12. X-banner 60 x 160 cm Rp. 45.000,00 2 buah Rp. 90.000,00
13. 3D Brand Hostile 75 x 200 cm - 1 buah Rp. 3.000.000,00
14. Sign board 60 x 250 cm - 1 buah Rp. 500.000,00
15. Kaos All size Rp. 35.000,00 15 buah Rp. 525.000,00
16. Topi - Rp. 10.000,00 15 buah Rp. 150.000,00
17. Tas Botol Produk 22,5 x 22 cm Rp. 3.500,00 100 buah Rp. 300.000,00
18. Payung - Rp. 17.000,00 50 buah Rp. 850.000,00
19. Gantungan Kunci 4 x 6 cm Rp. 5.000,00 100 buah Rp. 500.000,00
20. Sticker 5 x 5 cm Rp. 200,00 300 buah Rp. 60.000,00
Jumlah (estimasi biaya produksi) Rp. 9.265.000,00
Sumber : Sinar Solo, Zeroseventh, Fokus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
BAB V
VISUALISASI KARYA
A. Stationery
1. Letterhead (kop surat)
Media : Kertas PaperOne 80 gr
Ukuran : A4 (29,7 x 21 cm)
Format desain : Portrait
Tipografi : Tw Cen MT Condensed
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Print
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
2. Envelope (amplop)
Media : Kertas PaperOne 80 gr
Ukuran : 26 x 23,5 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Tw Cen MT Condensed
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Print
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
3. Kartu nama
Media : Art paper 230 gr laminasi doff
Ukuran : 4 x 7,5 cm
Format desain : Portrait
Tipografi : Tw Cen MT Condensed, Polo
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Teknik Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
4. Stempel (1 warna)
Media : stempel kayu
Ukuran : 3 x 3 cm
Format desain : Portrait
Tipografi : Tw Cen MT Condensed, Polo
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : stempel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
5. Nota
Media : Kertas PaperOne 80 gr
Ukuran : 17 x 8,5 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Tw Cen MT Condensed
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Teknik Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
B. Company profile
1. Cover
Media : Art paper 260 gr laminasi doff
Ukuran : 29 x 20 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Fontasique, Lucida sans, Tw Cen MT
Condensed
Ilustrasi : Logo, foto buah naga, foto produk
Visualisasi karya : Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Teknik Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
2. Halaman isi
Hal. 1-2
Hal. 3-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Hal. 5-6
Hal. 7-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Hal. 9-10
Hal. 11-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Hal. 13-14
Media : Art paper 260 gr laminasi doff
Ukuran : 29 x 20 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Fontasique, Lucida sans, Tw Cen MT
Condensed
Visualisasi karya : Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Teknik Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
C. Brosur
Front
Back
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Media : Art paper 150 gr laminasi doff
Ukuran : 24 x 20 cm
Mode : Warna
Format desain : landscape
Tipografi : Fontasique, Lucida sans, Tw Cen MT
Condensed
Ilustrasi : Logo, foto buah naga, foto produk
Visualisasi karya : Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Teknik Cetak Offset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
D. Label botol produk
1. Sirup Buah Naga
Media : Sticker 150 gr
Ukuran : 8 x 15 cm
Format desain : Portrait
Tipografi : Arial Black, Tw Cen MT, Tw Cen MT
Condensed, Brush Script MT
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga
Visualisasi karya : Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Teknik Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
2. Minuman Fermentasi Buah Naga
Media : Sticker 150 gr
Ukuran : 11,5 x 12 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Arial Black, Tw Cen MT, Tw Cen MT
Condensed
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga
Visualisasi karya : Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Teknik Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
E. Label leher botol produk
1. Sirup Buah Naga
Media : Sticker 150 gr
Ukuran : 10,4 x 3,5 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Arial, Fontasique
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Teknik Digital Printing
2. Minuman Fermentasi Buah Naga
Media : Sticker 150 gr
Ukuran : 10,4 x 3,5 cm
Format desain : landscape
Tipografi : Arial, Fontasique
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Teknik Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
F. X-banner
Media : MMT, laminasi doff
Ukuran : 60 x 160 cm
Format desain : Portrait
Tipografi : Arial Black, Tw Cen MT Condensed
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga, foto produk
Visualisasi karya : Corel Draw X3 dan Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Teknik Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
G. 3D Brand Hostile
Media : Bahan bangunan
Ukuran : 75x 200 cm
Format desain : Portrait
Ilustrasi : Logo, gambar buah naga
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Teknik Bangunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
H. Sign board
Media : Papan Besi
Ukuran : 60 x 250 cm
Format desain : Portrait
Tipografi : Arial
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Corel Draw X3
Realisasi : Teknik Cat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
I. Seragam karyawan
1. Seragam Karyawan Kebun
Bahan : Cotton 100%
Ukuran : All size
Ilustrasi : Logo, slogan
Visualisasi karya : Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
2. Topi
Bahan : Drill
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Bordir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
J. Tas botol produk
Bahan : Spunbond
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Sablon & Teknik jahit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
K. Merchandise
1. Payung
Bahan : Parasut
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Sablon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
2. Gantungan kunci
Bahan : Acrilic
Ukuran : 4 x 6 cm
Ilustrasi : Logo, teks, gambar buah naga
TIpografi : Tw Cen MT Condensed
Visualisasi karya : Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Sablon Acrilic
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
3. Sticker
Bahan : Sticker 150 gr
Ukuran : 5 x 5 cm
Ilustrasi : Logo
Visualisasi karya : Adobe Photoshop CS2
Realisasi : Digital Printing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melalui beberapa proses dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, dapat
diambil kesimpulan bahwa dalam pengerjaan sebuah karya, dalam hal ini desain
corporate identity, yang diperlukan bukan hanya mempunyai keterampilan atau
keahlian dalam menggambar saja, namun perlu adanya kemampuan dalam
memahami karakter perusahaan, karena melalui corporate identity, perusahaan
dapat menginformasikan jenis usaha yang dikelolanya, serta membangun image
dan karakter perusahaan tersebut di mata publik. Selain hal tersebut, sebagai
bentuk komunikasi visual pada publik, faktor yang harus diperhatikan dan
diterapkan dalam pembuatan corporate identity yakni perencanan media pada
berbagai sarana, fasilitas, kegiatan perusahaan dan lain sebagainya, agar dapat
mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan.
Dari apa yang telah diuraikan pada beberapa bab di atas, dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. Sebuah corporate identity merupakan alat yang dapat menyatukan strategi
perusahaan.
2. Corporate identity selain sebagai media wujud simbol visual identitas
perusahaan, juga dapat digunakan sebagai alat jual dan promosi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
3. Corporate identity yang dapat meningkatkan image positif perusahaan,
mampu menarik perhatian para investor untuk menanamkan modal dalam
perusahaan tersebut, sehingga perusahaan mendapatkan berbagai kemudahan
serta keuntungan.
B. Saran
Setelah menilik semua uraian pada karya Tugas Akhir juga kesimpulan-
kesimpulan diatas serta realitas perkembangan mengenai corporate identity di
Indonesia, maka penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Corporate identity itu penting. Saat ini penggunaan corporate identity secara
konsisten cenderung hanya dilakukan oleh perusahaan yang dinilai berskala
atau bermodal cukup besar, sedangkan perusahaan kecil kerap kali
mengabaikan dan bahkan menganggap corporate identity tidak penting,
sehingga banyak yang “asal-asalan” dalam menciptakan corporate identity.
Akhirnya banyak pula ketidaksesuaian image yang dapat memunculkan
anggapan kurang baik di masyarakat.
2. Bagi perancang corporate identity, buatlah corporate identity dengan
visualisasi yang menarik, namun tetap memperhatikan prinsip-prinsip desain.
Kesesuaian visi dan misi perusahaan juga perlu diperhatikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Adi Kusrianto. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.
Daniel Kristianto. 2010. Buah Naga : Pembudidayaan di Pot dan di Kebun.
Depok: Penebar Swadaya.
Downey, W. David & Steven P. Erickson. 1992. Manajemen Agribisnis. Jakarta:
Erlangga.
Freddy Rangkuti. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Jansen Silalahi. 2010. Makanan Fungsional. Yogyakarta: Kanisius.
Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Jakarta: Erlangga.
Jonathan Sarwono & Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi
Visual. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
M Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan Dilengkapi Sampel
Iklan Terbaik Kelas Dunia. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Rhenald Kasali. 1995. Manajemen Periklanan. Jakarta: PT. Pustaka Utama
Grafiti.
Soekartawi. 2001. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Sri Astuti Pratminingsih. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Surachman S A. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Merek. Malang: Banyumedia
Publishing.
Artikel :
Christine Suharto Cenadi. Corporate Identity, Sejarah dan Aplikasinya.
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article . Sabtu/7 Mei 2011/20.00
Minny_Minds***.Corporate Identity (Identitas Korporat).
http://minnyminds.wordpress.com/2009/02/06/corporate-identity-identitas-
korporat. Minggu/8 Mei 2011/11.30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Letterhead (kop surat) 75%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Envelope (amplop) 75%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kartu nama 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Stempel (1 warna) 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nota 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Company profile 70%
Cover
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman isi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Brosur 70%
Halaman depan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman belakang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Label botol produk 100%
Sirup Buah Naga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Minuman Fermentasi Buah Naga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Label leher botol produk 100%
Sirup Buah Naga
Minuman Fermentasi Buah Naga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
X-banner 7%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3D Brand Hostile 8%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sign board 9%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Seragam Karyawan Kebun 10%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Topi 25%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tas botol produk 25%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Payung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gantungan kunci 100%
Front Back
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sticker 100%