agregat halus

28
AGREGAT HALUS Kuliah D4 PPJJ 1 A 1

Upload: diarto

Post on 20-Dec-2015

401 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

ilmu bahan bangunan

TRANSCRIPT

AGREGAT HALUSKuliah D4 PPJJ 1 A

1

Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkanmahasiswa akan mampu :

• Menjelaskan persyaratan agregat halus. • Menjelaskan pengujian agregat halus

2

Outline Materi

• Fungsi Agregat• Jenis-jenis Agregat• Fungsi Agregat Halus• Persyaratan Agregat Halus• Pengujian Agregat Halus

3

Fungsi Agregat Secara Umum

4

1.Menghemat penggunaan Semen Portland2.Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton

3.Mengurangi susut pengerasan beton4.Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang padat

5.Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan.

SIFAT AGREGAT YANG BAIK

5

1.Memiliki butiran yang keras2.Kompak3.Tidak pipih4.Kekal/tidak mudah berubah volume karena perubahan cuaca

TIPE AGREGAT BERDASARKAN SUMBER

6

Agregat Alam

Menggunakan bahan baku batu alam atau penghancurannya. Jenis yang baik untuk agregat adalah batuan beku

Agregat Buatan

Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu, atau karena kekurangan agregat batuan alam. Agregat buatan umumnya ringan

AGREGAT BATU ALAM 7

Kerikil dan Pasir alam

merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya. Biasanya berbentuk bulat

Agregat Batu Pecah dibuat dengan memecah batuan alam. Bentuk agregat pecah biasanya tidak bulat. SUpay atidak pipih dilaukan pemecahan dua kali. Permukaan kasar sehingga bagus untuk membuat mutu beton lebih tinggi

Agregat Batu Apung

ringan, untuk beton dengan persyaratan mutu yang tidak tinggi

TIPE AGREGAT BERDASARKAN BERAT

8

Agregat Ringan :

memiliki berat jenis kurang dari 2 dan biasanya digunakan untuk beton non structural

Agregat Normal :

memiliki berat jenis 2.5 smpai dengan 2.7

Agregat Berat :

memiliki berat jenis lebih dari 2.8. Digunakan sebagi bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar X

TIPE AGREGAT BERDASARKAN BENTUK

9

Bulat :

Agregat alam

Bersudut :

Batu pecah

Pipih :

jika ukuran terlebar dan tertebal lebih dari 3

Lonjong

ukuran terpanjang dan terlebar lebih dari 3

TIPE AGREGAT BERDASARKAN UKURAN BUTIR

10

Agregat Halus :

mampu menenbus ayakan dengan lubang 0.8 mm

Agregat Kasar :

Tertinggal di lubang 4.8 mm tetapi lolos ayakan 40 mm

Batu :

agregat yang besar butirnya lebih dari 40 mm

TIPE AGREGAT HALUS

11

Pasir Galian :

bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur

Pasir Sungai :

berbutir halus dan berbentuk bulat

Pasir Laut :

berbutir halus dan bulat, mengandung garam

Fungsi Agregat Halus

12

Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan) dan beton.

Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton

Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan pengisi diatara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat

Persyaratan Agregat Halus – PBI 7113

a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat.

b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak.

c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras

d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji

dengan test ayakan ISO

- Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total

- Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total

- Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total

e. Tidak boleh menggunakan pasir laut

Pengujian Agregat Halus14

a. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan volume

Peralatan : gelas ukur 500 mm, benda uji : 250 ml pasir

b. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan berat.

Peralatan : Oven pengering, benda uji 1000 gram pasir

c. Kotoran Organis.

Dengan Larutan NaOH., Benda uji 130 ml pasir + 3% larutan NaOH.

Dilihat perubahan warnanya

d. Berat Jenis/Specific Gravity dan Penyerapan,

Peralatan : piknometer

e. Gradasi / Sieve Analysis / Test Ayakan

Untuk mengetahui gradasi pasir dan modulus kehalusan dari pasir

f. Berat Isi / Unit Weight

Untuk mengkonversi berat ke volume atau sebaliknya

g. Kadar Air

Analisis AyakanLubang/Susunan Ayakan

NoASTM E 11 – 70

(mm)BS 410-1969

(mm)ISO(mm)

1 152 150 128

2 76 75 64

3 38 37.5 32

4 19 20 16

5 9.5 10 8

6 4.7 5 4

7 2.36 2.36 2

8 1.18 1.18 1

9 0.6 0.6 0.5

10 0.3 0.3 0.25

11 0.1 0.1 0.125

12 0.075 0.075 0.062

15

Contoh Hasil Analisis Ayakan

NoUkuran Ayakan

Berat tertinggal

(gram)

Berat kumulatif tertinggal (gram)

% kumulati

f tertingg

al(%)

% lewat ayakan(%)

Batas atas(%)

Bats bawah(%)

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (f) (f)

1 9.5 mm 0 0 0 100 100 100

24.75 mm

20 20 2 98 100 95

32.36 mm

27 47 4.7 95.3 100 80

41.18 mm

58 105 10.5 89.5 85 50

5 0.6 mm 179 284 28.1 71.6 60 25

6 0.3 mm 529 813 81.3 18.7 30 10

70.15 mm

172 985 98.5 1.5 0 15

8 Pan 15 1000 100 0 0 0

9 Jumlah 1000

16

Berat Contoh Pasir 1000 gram

MODULUS KEHALUSAN17

Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan / 100

Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar

FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.1

Untuk contoh diatas 254.2100

5.983.814.285.107.420

FM

TABEL HASIL ANALISIS AYAKAN AGREGAT HALUS

18

GRAFIK HASIL ANALISIS AYAKAN19

PENGARUH GRADASI AGREGAT

• Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan erat dengan besarnya luas permukaan agregat, banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam beton

• Gradasi yang baik akan memberikan tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum

• Berbagai standar menyarankan dan menetapkan batas-batas susunan besar butir yang baik untuk beton

20

GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-1990-03

Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona

• Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar• Zone/Daerah 2 : Pasir Agak Kasar• Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus• Zone/Daerah 4 : Pasir Halus

21

PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS

22

AGREGAT HALUS – ZONE 1

23

AGREGAT HALUS – ZONE 2

24

AGREGAT HALUS – ZONE 3

25

AGREGAT HALUS - ZONE 4

26

SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS

3) Ketentuan Gradasi Agregat a) Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan

yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.(1), tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila Kontraktor dapat menunjukkan dengan pengujian bahwa beton yang dihasilkan memenuhi sifat-sifat campuran yang yang disyaratkan dalam Pasal 7.1.3.(3).

Tabel 7.1.2 (1) Ketentuan Gradasi Agregat

Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos Untuk Agregat ASTM (mm) Halus Kasar

2” 50,8 - 100 - - - 1 1/2” 38,1 - 95 -100 100 - -

1” 25,4 - - 95 - 100 100 - 3/4” 19 - 35 - 70 - 90 - 100 100 1/2” 12,7 - - 25 - 60 - 90 - 100 3/8” 9,5 100 10 - 30 - 20 - 55 40 - 70 No.4 4,75 95 - 100 0 - 5 0 -10 0 - 10 0 - 15 No.8 2,36 - - 0 - 5 0 - 5 0 - 5 No.16 1,18 45 - 80 - - - -

No.50 0,300 10 - 30 - - - - No.100 0,150 2 - 10 - - - -

b) Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran

partikel terbesar tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor

27

SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS

4) Sifat-sifat Agregat a) Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel

yang bersih, keras, kuat yang diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder), atau dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.

b) Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang

ditunjukkan oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam Tabel 7.1.2.(2) bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur SNI (AASHTO) yang berhubungan.

Tabel 7.1.2.(2) Sifat-sifat Agregat

Sifat-sifat

Metode Pengujian

Batas Maksimum yang diijinkan untuk Agregat

Halus Kasar Keausan Agregat dengan Mesin Los Angeles pada 500 putaran

SNI 03-2417-1991 - 40 %

Kekekalan Bentuk Batu terhadap Larutan Natrium Sulfat atau Magne-sium Sulfat setelah 5 siklus

SNI 03-3407-1994

10 % 12 %

Gumpalan Lempung dan Partikel yang Mudah Pecah

SK SNI M-01-1994-03 0,5 % 0,25 %

Bahan yang Lolos Ayakan No.200 SK SNI M-02-1994-03 3 % 1 %

28