agenda - ristekdikti

50
1 1 “Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi dan SAPTO” BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI (BAN-PT) Balikpapan, 24-26 Mei 2017 Sugiyono Anggota Dewan Eksekutif BAN-PT 2016-2021 AGENDA 2 1. Pengantar. 2. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) 3. Perkembangan kebijakan akreditasi dari waktu ke waktu 4. Konsep perubahan instrumen akreditasi 5. Kebijakan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO)

Upload: others

Post on 13-Jun-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AGENDA - ristekdikti

1

1

“Kebijakan Akreditasi Perguruan Tinggi danSAPTO”

BADAN AKREDITASI NASIONALPERGURUAN TINGGI (BAN-PT)

Balikpapan, 24-26 Mei 2017

SugiyonoAnggota Dewan Eksekutif BAN-PT 2016-2021

AGENDA

2

1. Pengantar.2. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

(SPM Dikti)3. Perkembangan kebijakan akreditasi dari waktu

ke waktu4. Konsep perubahan instrumen akreditasi5. Kebijakan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi

Online (SAPTO)

Page 2: AGENDA - ristekdikti

2

3

1. Pengantar

4 http://forlap.dikti.go.id/perguruantinggi/homegraphpt

1102

254

2425

155

557

13

Distribusi Perguruan Tinggi berbasis Jenis

Page 3: AGENDA - ristekdikti

3

5

GAMBARAN NILAI AKREDITASI INSTITUSIDAN PROGRAM STUDI SECARA NASIONAL

(2 MEI 2017)

Page 4: AGENDA - ristekdikti

4

GAMBARAN NILAI AKREDITASI INSTITUSIDAN PROGRAM STUDILINGKUP KOPERTIS XI

(23 MEI 2017)

Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia

1. Issues Kualitas, relevansi, disparitas, budaya mutu

2. Tantangan Kompetisi global: MEA, GATS

Perkembangan teknologi di sektor pendidikantinggi: MOOCs, Flipped Class,

Perkembangan dunia kerja: online, off shore,freelancers, multiple portfolio

3. Perlu Sistem Penjaminan Mutu yang efektif

8

Page 5: AGENDA - ristekdikti

5

Fakta Sekilas1. Populasi 257,9 juta2. APK PT 23.44%3. Jumlah PT : 4,5064. Jumlah Prodi: 24,0575. Yang terakreditasi HEIs: 1,132 Programs: 19,033

6. Lembaga Akreditasi BAN-PT LAM-PT Kesehatan

7. KKNI – 9 Jenjang9

10

2. Sistem Penjaminan Mutu PendidikanTinggi (SPM Dikti)

Page 6: AGENDA - ristekdikti

6

11

12

Page 7: AGENDA - ristekdikti

7

13

14

Page 8: AGENDA - ristekdikti

8

15

16

Page 9: AGENDA - ristekdikti

9

17

18

Page 10: AGENDA - ristekdikti

10

19

20

Page 11: AGENDA - ristekdikti

11

21

22

Page 12: AGENDA - ristekdikti

12

23

24

Page 13: AGENDA - ristekdikti

13

25

3. Perkembangan Kebijakan Akreditasidari Waktu ke Waktu

26

19942003

2005

2012

2016

BAN-PTdibentuk

UU 20/2003 SisdiknasPP 19/2005

UU 12/2012 Dikti

Permenristekdikti32/2016

Page 14: AGENDA - ristekdikti

14

27

PERUBAHAN AKREDITASI DAN PENJAMINANMUTU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

(sejak tahun 2003)

1

2

3

4

28

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional

Pasal 60 ayat (1)Akreditasi dilakukan untukmenentukan kelayakan programdan satuan pendidikan padajalur pendidikan formal dannonformal pada setiap jenjangdan jenis pendidikan.

Pasal 60 ayat (2).Akreditasi terhadap programdan satuan pendidikandilakukan oleh Pemerintahdan/atau lembaga mandiriyang berwenang sebagaibentuk akuntabilitas publik.

1• Dari Akreditasi Sukarela Menjadi

Wajib

Page 15: AGENDA - ristekdikti

15

29

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional

Pasal 61 ayat (2)

(2) Ijazah diberikan kepada pesertadidik sebagai pengakuanterhadap prestasi belajardan/atau penyelesaian suatujenjang pendidikan setelah lulusujian yang diselenggarakan olehsatuan pendidikan yangterakreditasi.

Pasal 61 ayat (3).

(3) Sertifikat kompetensi diberikanoleh penyelenggara pendidikandan lembaga pelatihan kepadapeserta didik dan wargamasyarakat sebagai pengakuanterhadap kompetensi untukmelakukan pekerjaan tertentusetelah lulus uji kompetensi yangdiselenggarakan oleh satuanpendidikan yang terakreditasiatau lembaga sertifikasi.

30

UU No. 12 Tahun 2012 tentangPendidikan Tinggi

Pasal 28 ayat (3)

Gelar akademik dan gelar vokasidinyatakan tidak sah dan dicabutoleh Menteri apabila dikeluarkanoleh:a. Perguruan Tinggi dan/atau

Program Studi yang tidakterakreditasi; dan/atau

b. perseorangan, organisasi, ataupenyelenggara Pendidikan Tinggiyang tanpa hak mengeluarkangelar akademik dan gelar vokasi

Pasal 28 ayat (4)

Gelar profesi dinyatakan tidak sahdan dicabut oleh Menteri apabiladikeluarkan oleh:a. Perguruan Tinggi dan/atau

Program Studi yang tidakterakreditasi; dan/atau

b. perseorangan, organisasi, ataulembaga lain yang tanpa hakmengeluarkan gelar profesi

Page 16: AGENDA - ristekdikti

16

31

UU No. 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi

Pasal 33 ayat (3)

(3) Program Studidiselenggarakan atas izinMenteri setelah memenuhipersyaratan minimumakreditasi.

Pasal 33 ayat (6)

(6) Program Studi wajibdiakreditasi ulang padasaat jangka waktuakreditasinya berakhir.

32

UU No. 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi

Pasal 42 ayat (1)

(1) Ijazah diberikan kepada lulusanpendidikan akademik danpendidikan vokasi sebagaipengakuan terhadap prestasibelajar dan/atau penyelesaiansuatu program studi terakreditasiyang diselenggarakan olehPerguruan Tinggi.

Pasal 43 ayat (2)

(2) Sertifikat profesi sebagaimanadimaksud pada ayat (1)diterbitkan oleh Perguruan Tinggibersama dengan Kementerian,Kementerian lain, LPNK,dan/atau organisasi profesi yangbertanggung jawab terhadapmutu layanan profesi, dan/ataubadan lain sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 17: AGENDA - ristekdikti

17

33

UU No. 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi

Pasal 60 ayat (4)

(4) Perguruan Tinggi yang didirikan harusmemenuhi standar minimum akreditasi.

34

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional

Pasal 60 ayat (1)Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dansatuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal

pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

2• Dari Akreditasi Program Studi

Menjadi Akreditasi Program Studidan Perguruan Tinggi

Page 18: AGENDA - ristekdikti

18

35

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005);

Pasal 86 ayat (1)Pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dansatuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program

dan/atau satuan pendidikan.

36

UU No. 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi

Pasal 60 ayat (4)

(4) Perguruan Tinggi yang didirikan harusmemenuhi standar minimum akreditasi.

Page 19: AGENDA - ristekdikti

19

37

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005);

Pasal 91Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dannonformal wajib melakukan penjaminan mutu

pendidikan

3• Dari Penjaminan Mutu Internal

Sukarela Menjadi Wajib

38

UU No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional

Pasal 60 ayat (2)Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan

dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiriyang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik..

4• Dari Badan Akreditasi Tunggal

Menjadi Majemuk

Page 20: AGENDA - ristekdikti

20

39

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005);

Pasal 86 ayat (2) mengatur kewenangan akreditasioleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh

Pemerintah untuk melakukan akreditasi.

40

UU No. 12 Tahun 2012 tentang PendidikanTinggi

Pasal 95

Sebelum terbentuknya lembaga akreditasi mandiri,akreditasi program studi dilakukan oleh BadanAkreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

Page 21: AGENDA - ristekdikti

21

41

1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005;

3Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 66 Tahun 2010

4 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan PendidikanTinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

5 Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi NasionalIndonesia

6 Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

7 Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

8 Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

9Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 100 Tahun 2016tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, DanPendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

42

Kepmendikbud

No032/U/

1994tentangBAN-PT

Kepmendikbud

No0224/U/

1995tentangBAN-PT

Kepmendiknas

No118/U/2

003tentangBAN-PT

PermendiknasNo 28Tahun2005

tentangBAN-

PT

PermendiknasNo 6

Tahun2010

tentangperuba

hanPermendiknasNo 28Tahun2005

tentangBAN-

PT

PermendikbudNo 59Tahun2012

tentangBAN-

PT

PermendikbudNo 87Tahun2014

Akreditasi

Program

Studidan

Perguruan

Tinggi

Permenristekdikti No

32Tahun2016

Akreditasi

Program

Studidan

Perguruan

Tinggi

Peraturan tentang BAN-PT

Page 22: AGENDA - ristekdikti

22

43

Permenristekdikti Nomor 32 Tahun 2016

44

Majelis AkreditasiKetua Dwiwahju SasongkoSekertaris Andi Sularso

Anggota

Mansyur RamlyBambangSuryoatmonoMustanirSetyo PertiwiImam BuchoriIwan MulyawanTjan Basaruddin

Dewan EksekutifDirektur Tjan BasaruddinSekretaris Agus Setiabudi

AnggotaS.M. WidyastutiSugiyonoFauzri Fahimuddin

Divisi Pengembangandan Evaluasi

Divisi Manajemen Datadan Informasi

DivisiProgram/Akreditasi

Sekretariat

Menristekdikti

STRUKTUR ORGANISASI BAN-PT

Page 23: AGENDA - ristekdikti

23

45

TUGAS DAN WEWENANG BAN-PT (1-3)

a. Mengembangkan sistem akreditasi Program Studi danPerguruan Tinggi selaras dengan kebijakanpengembangan pendidikan tinggi;

b. menyusun dan menetapkan instrumen akreditasiPerguruan Tinggi berdasarkan Standar PendidikanTinggi;

c. melakukan akreditasi Perguruan Tinggi;

d. menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusantentang status akreditasi dan peringkat terakreditasiPerguruan Tinggi;

e. memeriksa, melakukan uji kebenaran, dan memutuskankeberatan yang diajukan atas status akreditasi dan/atauperingkat terakreditasi Perguruan Tinggi;

46

TUGAS DAN WEWENANG BAN-PT (2-3)f. membangun dan mengembangkan jejaring dengan

pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupuninternasional;

g. melakukan penilaian kelayakan pendirian LAM sebagaidasar rekomendasi pengakuan Menteri kepada LAM;

h. mengevaluasi kinerja LAM secara berkala yang hasilnyadisampaikan kepada Menteri;

i. menyusun instrumen evaluasi pendirian PerguruanTinggi berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggibersama dengan Direktur Jenderal KelembagaanIlmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

Page 24: AGENDA - ristekdikti

24

47

TUGAS DAN WEWENANG BAN-PT (1-3)

j. memberikan rekomendasi pemenuhan persyaratanminimum akreditasi untuk pendirian Perguruan Tinggikepada Direktorat Jenderal Kelembagaan IlmuPengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; dan

k. menyampaikan laporan hasil akreditasi dilengkapidengan rekomendasi secara berkala kepada Menteri.

48

Tugas dan Wewenang MajelisAkreditasi

Page 25: AGENDA - ristekdikti

25

49

TUGAS DAN WEWENANG MA (1-3)

a. menetapkan kebijakan dan pengembangan sistemakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi secaranasional;

b. menetapkan kebijakan pelaksanaan akreditasi PerguruanTinggi dengan mempertimbangkan usul Dewan Eksekutif;

c. mengesahkan Rencana Strategis, Rencana Kerja danAnggaran Tahunan BAN-PT yang diusulkan oleh DewanEksekutif dan menyampaikan kepada Menteri;

d. menetapkan instrumen akreditasi Perguruan Tinggi;

e. menetapkan instrumen akreditasi Program Studi atas usulLAM;

50

TUGAS DAN WEWENANG MA (2-3)

f. memberikan rekomendasi atas usul pendirian LAM dariPemerintah atau masyarakat kepada Menteri;

g. memantau, mengevaluasi dan mengawasi kinerja LAM;

h. menindaklanjuti dan memutuskan keberatan atas statusakreditasi dan/atau peringkat terakreditasi PerguruanTinggi;

i. memberikan rekomendasi kepada Menteri tentangpencabutan pengakuan LAM berdasarkan hasil evaluasisebagaimana dimaksud pada huruf g;

j. memantau, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja DewanEksekutif;

Page 26: AGENDA - ristekdikti

26

51

TUGAS DAN WEWENANG MA (3-3)

k. melakukan evaluasi dan memberi persetujuan terhadaplaporan Dewan Eksekutif;

l. melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dilingkungan Kementerian;

m. membangun dan mengembangkan jejaring denganpemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupuninternasional; dan

n. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Menteri setiapsemester dan setiap tahun.

52

Tugas dan Wewenang Dewan Eksekutif

Page 27: AGENDA - ristekdikti

27

53

TUGAS DAN WEWENANG DE (1-4)

a. melaksanakan kebijakan sistem akreditasi PerguruanTinggi secara nasional yang telah ditetapkan oleh MajelisAkreditasi;

b. menyusun Rencana Strategis, Rencana Kerja danAnggaranTahunan BAN-PT untuk diusulkan kepadaMajelis Akreditasi;

c. melaksanakan Rencana Strategis, Rencana Kerja danAnggaran Tahunan BAN-PT yang telah ditetapkanMenteri;

d. menyiapkan kebijakan pelaksanaan akreditasi PerguruanTinggi untuk diusulkan kepada Majelis Akreditasi;

54

TUGAS DAN WEWENANG DE (2-4)

e. menjalankan kebijakan pelaksanaan akreditasiPerguruan Tinggi, termasuk penilaian kembali hasilakreditasi Perguruan Tinggi;

f. menerima dan menyampaikan usul instrumen akreditasiProgram Studi dari LAM kepada Majelis Akreditasi;

g. menyampaikan rekomendasi pendirian dan pencabutanpengakuan LAM kepada Menteri;

h. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadappemenuhan syarat status akreditasi dan peringkatterakreditasi Perguruan Tinggi yang telah ditetapkan;

Page 28: AGENDA - ristekdikti

28

55

TUGAS DAN WEWENANG DE (3-4)

i. menyusun dan menyampaikan laporan secara berkalakepada Majelis Akreditasi;

j. menyiapkan dan melaksanakan kegiatan aliansi strategisBAN-PT setelah mendapat persetujuan Majelis Akreditasi;

k. menyelenggarakan kegiatan akreditasi sesuaidengan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

l. mengusulkan pengembangan sistem informasi, penelitiandan pengembangan sistem akreditasi kepada MajelisAkreditasi;

56

TUGAS DAN WEWENANG DE (4-4)

m. mengelola asesor BAN-PT, mulai dari rekrutmen,pelatihan dan pengembangan serta pemberhentian asesorsetelah mendapat pertimbangan dari Majelis Akreditasi;

n. mengangkat tim ahli dan panitia ad hoc sesuaikebutuhan;

o. dan menjalankan tugas teknis dan administratif.

Page 29: AGENDA - ristekdikti

29

BAN-PT :

57

1. Melakukan akreditasi Institusi2. Melakukan APS (Jika LAM Belum

terbentuk).3. Monev LAM

Current Accreditation Process in NAAHE (69 Days)SP Distribution

(Secretariat)Assessor Distribution

(Executive Board)

Desk Evaluation

Site Visit

DE Validation

SV Validation

Accreditationverdict

Documentsubmission

Ineligiblefor SV

Eligible forSV

Data Compilation(Secretariat)

NotAccredited

Accredited

Surveillance

Accreditation decreeand Certificate

(Secretariat)

Page 30: AGENDA - ristekdikti

30

59

4. Konsep perubahan instrumenakreditasi

A. Out of date sehingga perlu disesuaikan denganregulasi terkini yang mengatur PendididikanTinggi dan Akreditasi.

B. Beberapa regulasi terkini dan praktek baik QAdi Luar Negeri menuntut adanya paradigmshifting dari Input-Process-based ke Output-Outcome-based.

C. Terdapat beberapa kelemahan yang dijumpaidalam penilaian akreditasi menggunakaninstrumen yang ada, dan perlunya peningkatanakuntabilitas proses akreditasi

60

Page 31: AGENDA - ristekdikti

31

61

Instrumen TahunDiploma 2009Sarjana 2008Magister 2009Doktor 2009AIPT 2011

1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

2

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005;

3Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010

4 Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang PenyelenggaraanPendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

5 Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka KualifikasiNasional Indonesia

6 Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

7 Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 32Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

8 Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 62Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

9

Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 100Tahun 2016 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran PerguruanTinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin PerguruanTinggi Swasta

A. Instrumenout of date

62

INSTRUMEN DAN ASESEMEN YANG BERLAKUPADA SAT INI

Instrumen bersifat generik dan belum mampu mengukurkekhasan PS/Institusi

Page 32: AGENDA - ristekdikti

32

63

INSTRUMEN MENURUT PERMENRISTEKDIKTINOMOR 32 TAHUN 2016

64

Perlu Instrumen yang spesifik dan sesuai dengankekhasan PS/institusi

Page 33: AGENDA - ristekdikti

33

B. Perlu paradigm shifting dari Input-Process-basedke Output-Outcome-based

65

Dari instrumen yang digunakan saat ini

Aspek Input Proses Output Outcome

Rataan % 50.71% 33.53% 6.97% 8.79%

66

2827

2928

24

0

5

10

15

20

25

30

35

I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII

Diploma Sarjana Magister Doktor AIPT

Jumlah Butir per Standar

Page 34: AGENDA - ristekdikti

34

26.30

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII

Diploma Sarjana Magister Doktor AIPT

Bobot per Standar

68

Page 35: AGENDA - ristekdikti

35

Pencapaian level kualifikasi melalui berbagai alur

Tim Belmawa DIKTI 2014

Fokus padapengembangandanpeningkatankeahlian kerjayang spesifik

Fokus padapengembangan

keilmuan

LEVELKualifikasi

Diploma4

Profesi

SpesialisI

SpesialisII

MagisterTerapan

DoktorTerapan

Sarjana

Magister

Doktor

Diploma3

Diploma2

Diploma1

9

8

7

6

5

4

3

Page 36: AGENDA - ristekdikti

36

1

2

3

4

5

7

8

9

6

AHLI

TEKNISI/

ANALIS

OPERATOR

DIIIDIIIDII

DII

DIDI

DIV/ Sj.TDIV/ Sj.T

PROFESI

SPESIALISll

SPESIALISl

Dr. T

Mg.TMagister

Sarjana

Doktor

Pengukuran Capaian Pembelajaran /Learning Outcome menjadi sangat

penting

72

Praktek Baik Outcome-basedQA/Accreditation/Review

1. NZQA2. QAA3. MQA

4. APEC QA on OL5. ABET6. JABEE

Page 37: AGENDA - ristekdikti

37

73

C. Beberapa kelemahan instrumen dan perlunyapeningkatan akuntabilitas proses akreditasi

74

Aspect Current Conditions Expected conditions

Nature SP is treated as a resourceunit SP is an Academic Programme only

Instrument

One size fit for allShould be more specific andacknowledge the differentiatedmissions

Focused on Book III Equal weights should be put on theinstruments

Has not been able tomeasure the fulfillmentNSoHE

Instrument should be able to measurethe fulfillment NSoHE

Assessment

Tends to be mechanistic Should be robust and rigorous

Lack of in depth analysis ofSP/Institution Performanceand SE Reports

Assessment should be carried outrigorously on SP/InstitutionPerformance and SE Reports

Report andRecommendation is bothminimal and shallow

Report should be based on an in depthanalysis of SP/Institution Performanceand SE Reports, leading to theproduction of good recommendation

Page 38: AGENDA - ristekdikti

38

75

Aspect Current Conditions Expected conditions

Accreditation A, B, C, NA Accredited (E, VG, G)NA

Other issueIncidents of copy and pasteoccur in both assessors andassessee

Incidents of copy and paste have to beeradicated

76

Aspect Current System Proposed system

Applicant SP Resource Unit

Instruments

SP

Borang PS

Academic PerformanceReport (Focused onLearning, Research, PublicServices) (APR)

LED Self Evaluation Report(SER)

Borang Pengelola PS

InstitutionBorang Institusi

Institution Performance(Focused on governance)(IPR)

LED Self Evaluation Report(SER)

Assesment Desk Evaluation & SiteVisit Desk Evaluation & Site Visit

Page 39: AGENDA - ristekdikti

39

77

Aspect Current System Proposed system

Markingsystem

SPBorang PS(75%) APR (60 %)

LED(10%) SER (40%)Borang Pengelola PS(15%)

InstitutionBorang Institusi (90%) IPR (60 %)

LED (10%) SER (40%)

Component

Input 50.71% 30 %

Process 33.53% 25 %

Output 6.97 35 %

Outcome 8.79 10 %

System Score and weight Score, Qualitative andJudgment

78

Aspect Current System Proposed system

Report 'Simple & Shallow" Comprehensive Report andRecommendation

Acceditation Score and grade A, B, C,NA

Qualitative grade (E, VG,G, NA)

Page 40: AGENDA - ristekdikti

40

79

APR/IPRBook 1

Formats andguidelines areneeded

(Most) data will begenerated from PD-Dikti

80

Academic/Institution Performance

Excellent Very Good Good NotAccredited

SER

Excellent

Excellent Very Good

Good

NotAcredited

Very Good

Good Good

NotAccredited Not Accredited

Proposed Accreditation Status

Page 41: AGENDA - ristekdikti

41

Messages:Messages:

Creating a betterfuture

1. Accreditation is not a goal, the ultimate goal is toimprove education quality continuously (CQI)

2. Management (top-bottom) is the most responsibleentity.

3. Team = management + taskforce4. Accreditation is an external evaluation5. Be honest and consistence

5/24/2017 81

Creating a better future

6. Do understand what the guideline asks and alwaysrefer to the scoring matrixes.• Validity (within table & among tables)

• Cutting date (five vs three years)..... (per tanggal visitasi/AK1 050314)

• Academic vs fiscal years

7. Make sure we present:• The best facts /data we have,

• What we do, not what we should do.

5/24/2017 82

Page 42: AGENDA - ristekdikti

42

Creating a better future

8. Be clear and concise (wording, coherence)9. Document(s) should be manageable:10.The accreditation team should be a single and unified

team

11. Assessors are peer reviewers12. Assessors bear a nurturing process duty for the

study program.13. Assessors with management experiences would be

beneficial.

5/24/2017 83

84

5. Kebijakan Sistem AkreditasiPerguruan Tinggi Online (SAPTO)

Page 43: AGENDA - ristekdikti

43

Kebijakan dasar

Tantangan Yang Dihadapi

Jumlah PT dan Prodi yang harus diakreditasi dengansiklus 5 tahunan

Secara geografis tersebar luas Instrument penilaian yang memuat sejumlah besar

items Akurasi dan konsistensi

Sistem manual melibatkan banyak data entry Integritas data sulit untuk dikontrol

Page 44: AGENDA - ristekdikti

44

Kebijakan Akreditasi Online

1. Equal opportunity and access PT mendapat kesempatan yang sama utk

menggunakan sistem Dimungkinkan difasilitasi semi manual

2. Jaminan Reliabilitas sistem Secara teknis sistem harus dapat berfungsi secara

benar setiap kali diperlukan3. Peningkatan efisiensi dan efektivitas

Dalam aspek waktu, biaya, dan akurasi hasil

Implementasi 2017

1. Instrument yang digunakan tetap sama denganyang saat ini berlaku Data-data kuantitative dipisahkan dalam format

excel (disediakan form baku) yg (downloadable) Borang Institusi dan Laporan Evaluasi Diri

disampaikan dalam format pdf.2. Tahapan proses akreditasi tetap sama

Dengan beberapa penyesuaian

Page 45: AGENDA - ristekdikti

45

Overview SAPTOAssessors

PDDikti

SAPTO

Perguruan Tinggi

DE-BANPT

Alur proses akreditasi olehBAN-PT

Page 46: AGENDA - ristekdikti

46

Prosedur penyampaian usulan Online

1. PT mendaftarkan diri sebagai user SAPTO2. Mendownload template excel3. Mengisi tabel excel dan menyiapkan dokumen

usulan akreditasi4. Meng-upload dokumen dan file excel

Ada validity check utk memeriksa apakah fileexcel yg disubmit sudah diisi dengan benar.

Ada batas ukuran file maksimal di set oleh system Lampiran yg harus disampaikan disederhanakan

5. Mencetak Surat Keterangan sedang prosesakreditasi

Verifikasi Administrative

1. Kelengkapan dokumen2. Sinkronisasi dengan PDDikti

Untuk tahun 2017 Nama prodi/institusi otomatis Status aktif/non-aktif otomatis Jumlah Dosen Tetap diverifikasi dg tool SAPTO

Tahun2 mendatang Disesuaikan dengan availability data di PDDikti

3. Secara bertahap item verifikasi sinkronisasi dgPDDikti ditingkatkan

4. Ada notifikasi jika tidak memenuhi verifikasiadministrasi

Page 47: AGENDA - ristekdikti

47

Penugasan Assessor

1. Dilakukan oleh DE didasari rules and procedureyg telah ditetapkan Terintegrasi dengan database assessor

2. Notifikasi penawaran melalui email3. Salah satu assessor diassign sebagai anchor

Mengkoordinir proses reconciliation Mengatur jadwal AL Menyampaikan laporan AL

Assessment Kecukupan & Validasi1. Dilakukan secara online pada periode waktu yg

telah ditetapkan Bukti otentik beberapa dokumen akan dicek di

lapangan; tidak dilampirkan dalam file elektronik2. Proses dipantau oleh DE3. Anchor Assessor bertanggungjawab untuk

mengkoordinir proses AK online4. Proses reconciliation in case of split5. Validasi hasil AK oleh DE + Validator6. Proses revisi jika diperlukan setelah proses

validasi

Page 48: AGENDA - ristekdikti

48

Assessment Lapangan dan Validasi

1. Proses assessment lapangan akan berjalan sepertibiasa

2. Laporan AL hanya satu set (consolidated) Soft copy (tanpa ttd.) disubmit dari lapangan (PT) Hardcopy berita acara (form 4) dikirim via post.

Fitur Utama Sapto

1. Fasilitasi online untuk penyampaianusulan

2. Proses AK termasuk rekonsiliasi secaraonline

3. Penyampaian laporan AL secara online4. Pemantauan status proses secara online

Page 49: AGENDA - ristekdikti

49

Rencana Integrasi SAPTO - PDDikti

Rencana Implementasi SAPTO1. Pelatihan Perg. Tinggi: April – Mei, 2017

Kerjasama dengan Kopertis, Asosiasi, ForumPT

2. Implementasi Online: Pemasukan usulan: mulai 10 April Assessment online: mulai Juni 2017

Page 50: AGENDA - ristekdikti

50

99

Matur Nuwun