agama islam

23
“ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN UMAT Disusun Oleh: 1. Anisa Pitaloka 2. Eva Vonny Cerano

Upload: anisa-p

Post on 11-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Zakat

TRANSCRIPT

Page 1: Agama Islam

“ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN UMAT

Disusun Oleh:1. Anisa Pitaloka2. Eva Vonny Cerano

Page 2: Agama Islam

Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, menurut lisan orang arab, kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zakat yang berarti suci, berkah, tumbuh, dan terpuji, yang semua arti ini digunakan didalam menerjemahkan Al-Qur’an dan hadits.Menurut terminologi syariat(istilah), zakat adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.Kaitan antara makna bahasa dan istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang. Dalam penggunaannya, selain untuk kekayaan, tumbuh dan suci disifatkan untuk jiwa orang yang menunaikan zakat. Maksudnya, zakat itu akan mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan pahalanya. Sedangkan dalam istilah ekonomi, zakat merupakan tindakan pemindahan kekayaan dari golongan kaya kepada golongan tidak punya.

Page 3: Agama Islam

B. Jenis-jenis Zakat

Zakat dibagi menjadi dua yaitu zakat fitri (nafs) dan zakat harta (maal), adapun zakat maal dibagi lagi dalam dua perspektif, diantaranya:

a) Jenis Zakat Maal dalam Perspektif Fiqh Klasik1. Zakat hewan ternak2. Zakat emas, perak dan uang3. Zakat perniagaan/kekayaan dagang4. Zakat pertanian5. Zakat rikaz

b) Jenis Zakat Maal dalam Perspektif Fiqh Kontemporer1. Zakat penghasilan dan profesi2. Zakat perusahaan3. Zakat barang tambang, hasil laut dan perikanan4. Zakat hasil manfaat

Page 4: Agama Islam

para ulama fiqh Islam kontemporer masih menawarkan banyak macam lagi zakat harta dari perolehan yang beragam, diantaranya:

1. Zakat infestasi properti.2. Zakat saham dan surat berharga.3. Zakat ansurasi syari’ah.4. Zakat deposito.5. Zakat perdagangan mata uang.6. Zakat sektor usaha modern.7. Zakat sektor usaha modern.8. Zakat undian, hadiah dan tunjangan

Page 5: Agama Islam

Pada prinsipnya nishab zakat dari macam zakat di atas disamakan dengan nilai nishab emas, 85 gram, dan besarnya zakat yang dikeluarkan 2,5%.

Page 6: Agama Islam

Pemberdayaan Zakat

Merujuk pada ayat-ayat diatas yang menerangkan mengenai zakat, sebetulnya sudah ideal bagaimana mengelola atau memberdayakan zakat, dari surat at-taubah ayat 60 mengenai ketentuan pembagian zakat, sejatinya ada dua yaitu diperuntukkan untuk umum dan juga untuk yang khusus, artinya tidak hanya tujuan keagamaan atau akhirat saja, akan tetapi berdimensi keduniaan juga, untuk kesejahteraan sehingga terciptanya integrasi social, yaitu seluruh warga masyarakat merasa bagian masyarakat, karena tidak ada diskriminasi.Ayat mengenai ketentuan pembagian zakat tersebut merupakan bentuk dari kesungguhan Iman yang menggambarkan orientasi spiritual dengan ekspresinya adalah untuk filantropi atau pemberdayaan sebagai sesuatu yang otentik.

Page 7: Agama Islam

Para ulama menegemukakan pendapatnya bahwa zakat tidak hanya untuk membersihkan dari dosa akan tetapi membersihkan akhlak dan membiasakan jiwa seseorarang untuk senantiasa berbuat yang lebih utama. Zakat juga tidak hanya untuk menghilangkan atau membersihkan dari dosa akan tetapi untuk fakir miskin, yang artinya berorientasi pada kemaslahatan umat, akan tetapi menghilangkan dari dosa juga merupakan salah satu hikmahnya.

Page 8: Agama Islam

Maka untuk mewujudkan implementasi pengelolaan zakat yang diharapkan yang bisa dilakukan adalah bagaimana mensinkronkan antara prinsip ekonomi islam dengan zakat itu sendiri, dapat dilihat beberaa prinsip ekonomi islam, diantaranya:

Menurut KH Abdullah Zaky Al-Koap prinsip pokok ekonomi Islam terbagi atas lima hal penting, yaitu :1. Kewajiban berusahaIslam tidak mengizinkan umatnya menjauhkan diri dari pencaharian kehidupan dan hidup hanya dari pemberian orang. Tidak ada dalam masyarakat Islam, orang-orang yang sifatnya non-produktif (tidak menghasilkan) dan hidup secara parasit yang menyandarkan nasibnya kepada orang lain

Page 9: Agama Islam

2. Membasmi pengangguranKewajiban setiap individu adalah bekerja, sedangkan negara diwajibkan menjalankan usaha membasmi pengangguran. Tidak boleh ada pengangguran.

3. Mengakui hak milikBerbeda dengan paham komunis, Islam senantiasa mengakui hak milik perseorangan berdasarkan pada tenaga dan pekerjaan, baik dari hasil sendiri ataupun yang diterimanya sebagai harta warisan. Selain dari keduanya tidak boleh diambil dari hak miliknya kecuali atas keridhaan pemiliknya sendiri.

Page 10: Agama Islam

4. Kesejahteraan agama dan sosialMenundukkan ekonomi dibawah hukum kepentingan masyarakat merupakan suatu prinsip yang sangat penting masa kini. Prinsip ini ditengok oleh Islam dengan suatu instruksi dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai kepala Negara Islam. Yang diantaranya adalah kewajiban untuk mengambil zakat kepada kaum muslimin.

5. Beriman kepada Allah SWTPokok pendirian terakhir ialah soal ketuhanan. Sewajarnya urusan ekonomi jangan melalaikan kewajiban kepada Allah SWT, harus menimbulkan cinta kepada Allah SWT, menafkahkan harta untuk meninggikan syi’ar Islam dan mengorbankan harta untuk berjihad dijalan Allah SWT.

Page 11: Agama Islam

Untuk itu ketika melihat beberapa prinsip ekonomi Islam diatas, maka yang bisa kita lakukan adalah memilah-milah mana zakat yang bisa di berdayakan untuk mengatasi atau untuk memenuhi prinsip ekonomi Islam satu persatu.

Diantara zakat yang bisa kita ambil contoh adalah diantaranya zakat bagi anak-anak, bahwa Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh at-Tirmudzi dari amir bin syuaib dari ayahnya dari neneknya bahwa Rasulullah SAW. Berkhotbah didepan umum:

• Artinya: “ketahuilah, barang siapa yang menjadi wali anak yatim yang memiliki harta, hendaklah ia putarkan (perniagakan) hartanya, dan jangan membiarkannya hingga dimakan oleh zakat.”

Page 12: Agama Islam

Melalui hadis ini Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang-orang yang menjadi wali anak yatim agar memutarkan ataupun memperniagakan hartanya untuk memperoleh keuntungan. Rasulullah juga melarang membiarkan harta anak yatim tersebut tanpa diputarkan atau diperniagakan sehingga akan berkurang harta tersebut karena dikeluarkan untuk zakat kalau dibiarkan saja. Karena tanpa diperniagakan maka harta tersebut habis untuk zakat, karena zakat merupakan kewajiban maka wajib dikeluarkan zakatnya. Diriwayatkan secara mauquf kepada Umar r.a. bahwa mengeluarkan sedekah yang merupakan sunah dari harta anak yatim tidak diperbolehkan, kecuali dalam hal yang wajib, maka itu menjadi wajib, seperti zakat, ini dikarenakan wali tidak diperkenankan ber-tabarru’ dengan harta milik anak kecil

Page 13: Agama Islam

Urgensi dan Tujuan Zakat

Tujuan zakat tidak sekedar menyantuni orang miskin secara konsumtif, tetapi mempunyai tujuan yang lebih permanen yaitu mengentaskan kemiskinan. Salah satu yang menunjang kesejahteraan hidup di dunia dan menunjang hidup di akherat adalah adanya kesejahteraan sosial-ekonomi. Ini merupakan seperangkat alternatif untuk mensejahterakan umat Islam dari kemiskinan dan kemelaratan. Untuk itu perlu dibentuk lembaga-lembaga sosial Islam sebagai upaya untuk menanggulangi masalah sosial tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, maka zakat dapat berfungsi sebagai salah satu sumber dana sosial-ekonomi bagi umat Islam.

Page 14: Agama Islam

tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan ekonomi umat, seperti dalam program pengentasan kemiskinan dan pengangguran dengan memberikan zakat produktif kepada mereka yang memerlukan sebagai modal usaha.

Zakat memiliki peranan yang sangat strategis dalam upaya pengentasan kemiskinan atau pembangunan ekonomi. Berbeda dengan sumber keuangan untuk pembangunan yang lain, zakat tidak memiliki dampak balik apapun kecuali ridha dan mengharap pahala dari Allah semata. Namun demikian, bukan berarti mekanisme zakat tidak ada sistem kontrolnya.

Page 15: Agama Islam

Signifikansi Zakat

Signifikasi zakat antara lain :1. Sebagai realisasi iman kepada Allah SWT, berzakat merupakan upaya mensyukuri nikmatnya.

Zakat adalah ibadah, karena itu aturannya harus sesuai dengan petunjuk syari’ah.2. Sebagai sumber dana bagi pembangunan sarana maupum prasarana yang dibutuhkan umat

Islam, seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi, sekaligus sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia muslim.

3. Menolong, membantu dan membina kaum Dhuafa’ (orang yang lemah secara ekonomi) maupum mustahiq lainnya ke arah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus memberantas sifat iri, dengki dan hasad yang mungkin timbul ketika mereka (orang-orang fakir miskin) melihat orang kaya yang berkecukupan hidupnya tidak mempedulikan mereka.

4. Untuk mewujudkan keseimbangan dalam kepemilikan dan distribusi harta, sehingga diharapkan akan lahir masyarakat marhamah di atas prinsip ukhuwah Islamiyah dan takaful ijtima’i.

5. Zakat mengembangkan harta benda, pengembangan tersebut dapat ditinjau dari segi spiritual keagamaan berdasarkan firman Allah, “Allah memusnahkan riba (tidak berkah), dan mengembangkan sedekah (zakat)”. (QS 2:276).

6. Menumbuhkan akhlak mulia dengan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan ketegangan batin dan kehidupan, sekaligus mengembangkan harta yang dimiliki.

7. Menyebarkan dan memasyarakatkan etika bisnis yang baik dan benar.

Page 16: Agama Islam

Organisasi Pengelola Zakat

Pengertian Organisasi Pengelola ZakatOrganisasi Pengelola Zakat merupakan sebuah institusi yang bergerak di bidang pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah. Definisi menurut UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Page 17: Agama Islam

Organisasi Pengelola Zakat (lnjtn)

Fungsi Organisasi Pengelola Zakat Organisasi pengelola zakat apapun bentuk dan posisinya secara umum

mempunyai dua fungsi yakni: a. Sebagai perantara keuangan

Amil berperan menghubungkan antara pihak Muzakki dengan Mustahiq

b. Pemberdayaan Fungsi ini, sesungguhnya upaya mewujudkan bagaimana masyarakat Muzakki menjadi lebih berkah rezekinya dan ketentraman kehidupannya menjadi terjamin disatu sisi dan masyarakat Mustahiq tidak selamanya tergantung dengan pemberian bahkan dalam jangka panjang diharapkan dapat berubah menjadi Muzakki baru.

Page 18: Agama Islam

ZAKAT HILANGKAN KEMISKINAN

• Salah satu cara menanggulangi kemiskinan adalah dukungan orang yang mampu untuk mengeluarkan harta kekayaan mereka berupa dana zakat kepada mereka yang kekurangan. Zakat merupakan salah satu dari lima nilai instrumental yang strategis dan sangat berpengaruh pada tingkah laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi umumnya.

Page 19: Agama Islam

Zakat hilangkan kemiskinan(Lnjtn)Langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian adalah:• Pertama, pemerintah melalui kementerian urusan zakat hendaknya

melakukan pendataan terhadap kaum mustahiq dengan menggunakan lembaga independent yang bersih. Selanjutnya dana zakat didistribusikan melalui badan pengelola zakat kepada kaum mustahiq dengan rekomendasi lembaga independent tersebut. Pendistribusi dana zakat oleh lembaga pengelola juga harus diikuti dengan melakukan manajemen terhadap mustahiq. Pengelolaan dilakukan secara desentralisasi.

• Kedua, sifat transparansi harus diterapkan dalam pengelolan dana zakat. Untuk menjaga transparansi pengelolaan dana zakat hendaknya dibuat satu badan independent yang mengawasi langsung perolehan dan pengalokasian dana tersebut. Badan tersebut berhak melakukan audit terhadap lembaga zakat yang mengelola dan berhak pula membuat rekomendasi kepada menteri zakat untuk memberhentikan operasionalnya, jika terjadi mismanage dana zakat tersebut.

• Ketiga, dengan melakukan stimulant terhadap para pembayar zakat berupa kompensasi pajak secara langsung.

Page 20: Agama Islam

Zakat dan Ekonomi Umat• Fakta sejarah membuktikan di zaman sahabat, ummayah

dan Abbasiah, ekonomi umat, bila potensi zakat umat dapat digali secara optimal. Di zaman Umar bin Abdul Aziz dalam tempo 30 bulan tidak ditemukan lagi masyarakat miskin, karena semua muzakki mengeluarkan zakat dan distribusi zakat tidak sebatas konsumtif, tetapi juga produktif. Kenyataan itu harus kita wujudkan saat ini agar kemiskinan yang menjadi musuh kita dapat diatasi.

• Islam menyediakan seperangkat ajaran yang komprehensif utnuk memecahkan masalah kemiskinan, diantaranya melalui lembaga zakat, infaq, sedekah (ZIS) tersebut.

Page 21: Agama Islam

ZAKAT DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT

• Zakat sebagai instrumen ekonomi dalam Islam tampaknya belum dapat dikelola dengan baik dan profesional di negeri ini. Faktor penyebabnya antara lain tidak efektifnya UU No 38/ 1999, hingga kinerja Badan/Lembaga Amil Zakat yang tidak optimal.

• Penelitian Pirac mengasumsikan potensi zakat di Indonesia adalah Rp 20 triliun/tahun. Angka tersebut belum terurus dengan baik, karena masih kecilnya penyaluran zakat melalui BAZ/LAZ, yang antara lain faktor kedekatan jarak. Karena 80% responden lebih senang menyalurkan dana zakat ke panitia setempat.

Page 22: Agama Islam

Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian

• Pendayagunaan zakat produktif sesungguhnya mempunyai konsep perencanaan dan pelaksanaan yang cermat seperti mengkaji penyebab kemiskinan, ketidakadaan modal kerja, dan kekurangan lapangan kerja, dengan adanya masalah tersebut maka perlu adanya perencanaan yang dapat mengembangkan zakat bersifat produktif tersebut.

Page 23: Agama Islam

Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian (lnjtn)

• Zakat dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk modal bagi usaha kecil. Dengan demikian, zakat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai hal kehidupan umat, di antaranya adalah pengaruh dalam bidang ekonomi. Pengaruh zakat yang lainnya adalah terjadinya pembagian pendapatan secara adil kepada masyarakat Islam.

• Dengan kata lain, pengelolaan zakat secara profesional dan produktif dapat ikut membantu perekonomian masyarakat lemah dan membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian negara, yaitu terberdayanya ekonomi umat sesuai dengan misi-misi yang diembannya. Diantara misi-misi tersebut adalah:

1. Misi pembangunan ekonomi dan bisnis yang berpedoman pada ukuran ekonomi dan bisnis yang lazim dan bersifat universal.

2. Misi pelaksanaan etika bisnis dan hukum. 3. Misi membangun kekuatan ekonomi untuk Islam, sehingga menjadi sumber

dana pendukung dakwah Islam