aep

21
http://pdpt.unesa.ac.id/portofolio/handout/1339/5414/06-new- manajemen-tian 1) MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN Untuk mencapai tujuan secara teratur (organisasi dan pribadi) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan tanggungjawab dalam penyelesaiannya. Sebagai pedoman pikiran dan tindakan. HAKIKAT MANAJEMEN Definisi/pengertian Manajemen Kerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (2 orang atau lebih .....tujuan yang sama) Mengatur sesuatu yang kurang baik menjadi baik. KONSEP-KONSEP MANAJEMEN Pasti ada pattern.... yang harus dicari ... Teori kue donat terbalik... Portofolio kehidupan... Musuh kita adalah "sistem nilai kita sendiri"... Modal pokok adalah "otak bawahan"... KONSEP-KONSEP MANAJEMEN IF WE CAN MEASURE IT, WE CAN MANAGE IT IF WE CAN MANAGE IT, WE CAN ACHIEVE IT KERJAKAN APA YANG ANDA TULIS TULIS APA YANG ANDA KERJAKAN THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Sistem Keolahragaan Nasional (UU RI No. 3 Tahun 2005) adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Pembinaan dan Pengembangan

Upload: firmansyah-labanu

Post on 20-Feb-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ygk

TRANSCRIPT

Page 1: aep

http://pdpt.unesa.ac.id/portofolio/handout/1339/5414/06-new-manajemen-tian

1) MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN Untuk mencapai tujuan secara teratur

(organisasi dan pribadi) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang

saling bertentangan. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Pekerjaan itu berat

dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan

tanggungjawab dalam penyelesaiannya. Sebagai pedoman pikiran dan tindakan.

HAKIKAT MANAJEMEN Definisi/pengertian Manajemen Kerja sama dengan orang

lain untuk mencapai tujuan organisasi (2 orang atau lebih .....tujuan yang sama)

Mengatur sesuatu yang kurang baik menjadi baik. KONSEP-KONSEP MANAJEMEN

Pasti ada pattern.... yang harus dicari ... Teori kue donat terbalik... Portofolio

kehidupan... Musuh kita adalah "sistem nilai kita sendiri"... Modal pokok adalah

"otak bawahan"... KONSEP-KONSEP MANAJEMEN IF WE CAN MEASURE IT, WE CAN

MANAGE IT IF WE CAN MANAGE IT, WE CAN ACHIEVE IT KERJAKAN APA YANG ANDA

TULIS TULIS APA YANG ANDA KERJAKAN THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE

HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Sistem Keolahragaan Nasional (UU

RI No. 3 Tahun 2005) adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait

secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang

meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,

pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional.

Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pembinaan dan pengembangan olahraga

pendidikan Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi Pembinaan dan

pengembangan olahraga prestasi Pembinaan dan pengembangan olahraga amatir

Pembinaan dan pengembangan olahraga profesional Pembinaan dan pengembangan

olahraga penyandang cacat (UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang

dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan

untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan

kebugaran jasmani Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh

masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang

sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,

kebugaran, dan kesenangan. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan

Page 2: aep

mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan

melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan

teknologi keolahragaan. Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar

kecintaan atau kegemaran berolahraga. Olahraga profesional adalah olahraga yang

dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang

didasarkan atas kemahiran berolahraga. Olahraga penyandang cacat adalah olahraga

yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental

seseorang. Kesamaan Penjas dan Olahraga Perbedaan Penjas dan Olahraga Perilaku

Manusia Sehat Seutuhnya Perilaku Manusia Sehat Seutuhnya FUNGSI MANAJEMEN

Planning Organizing STAFFING Actuating Controlling Motivating Decision Making

Leadership PLANNING Adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena

organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu

direncanakan. Perencanaan adalah masalah "memilih", artinya memilih tujuan, dan

cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada.

Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada (Malayu, 2006). Perencanaan diproses

oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan). Perencanaan adalah

suatu proses untuk menentukan rencana. Produk dari perencanaan adalah rencana.

MAKSUD PERENCANAAN (Purpose of planning) Perencanaan adalah salah satu fungsi

manajer yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif tujuan, kebijaksanaan-

kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program. Perencanaan pada

asasnya adalah memilih dan persoalan perencanaan timbul, jika suatu alternatif cara

bertindak ditemukan. Perencanaan, sebagian besar merupakan usaha membuat hal-

hal terjadi sebagaimana yang dikehendaki. Perencanaan adalah suatu proses

pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusan-

keputusan menyangkut tujuan, fakta, dan ramalan. Perencanaan adalah usaha

menghindari kekosongan tugas, tumpang tindih, dan meningkatkan efektivitas

potensi yang dimiliki. (Malayu, 2006) TUJUAN PERENCANAAN (Objective of planning)

Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur

dan program SERTA memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif

dalam mencapai tujuan. Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan

ekonomis, karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan.

Perencanaan adalah suatu usaha untuk memperkecil resiko yang dihadapi pada

Page 3: aep

masa yang akan datang. Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan

secara teratur dan bertujuan. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan

lengkap tentang seluruh pekerjaan. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat

pengukuran hasil kerja. Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.

Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam

penempatan karyawan. Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil

guna organisasi. Empat Tahap Dasar Perencanaan ORGANIZING adalah pembagian

kerja. Pengorganisasian (organizing) dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan

yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan

kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) serta

penentuan hubungan-hubungan (Malayu, 2006). Organisasi hanya merupakan "alat"

dan "wadah" tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai

tujuan yang diinginkan. MENGAPA ORGANISASI Organisasi diperlukan oleh

manajemen guna menjamin efektivitas kerja kelompok. Perlu diingat, pada

masyarakat modern, pekerjaan yang harus dilaksanakan seseorang, tidak mungkin

dikerjakan sendiri, melainkan akan merupakan usaha bersama dengan orang lain.

Oleh sebab itu, masyarakat modern lebih dikenal sebagai masyarakat organisasi.

Artinya tanpa berorganisasi, nonsen orang dapat mencapai tujuannya. Disinilah

pentingnya organisasi (Ranupandojo, 1996). Proses Pengorganisasian Proses

Pengorganisasian Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai,

apakah profit motive atau service motive. Penentuan kegiatan, manajer harus

mengetahui, merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan,

menyusun daftar kegiatan yang akan dilakukan. Pengelompokan kegiatan.

Pendelegasian wewenang, manajer harus menetapkan besarnya wewenang kepada

setiap departemen. Rentang kendali, manajer harus menetapkan jumlah karyawan

pada setiap departemen atau bagian. Peranan perorangan, menetapkan tugas setiap

individu, menghindari tumpang-tindih tugas. Tipe organisasi. Struktur (organization

chart= bagan organisasi). Ciri Utama Individu dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas

Organisasi (Siswanto, 2009) Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi

(Siswanto, 2009) BENTUK BAGAN ORGANISASI Bentuk Piramid Bentuk Vertikal

Bentuk Horizontal Bentuk Lingkaran (Henry G. Hodges dalam Handoko, 2000)

STAFFING adalah proses penyediaan/penempatan karyawan (tenaga kerja). Staffing

Page 4: aep

menjadikan organisasi hidup, karena jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam

struktur telah diisi dengan orang-orang yang sesuai, melalui penarikan, pemilihan,

penempatan, pelatihan, pengembangan dan dipelihara dengan cara yang tepat dan

efektif (Ranupandojo, 1996). Perencanaan Sumber Daya Manusia Penentuan jabatan

dalam organisasi Penentuan jumlah tenaga kerja Penentuan mutu dan jenis tenaga

kerja Pengembangan kemampuan individu/kelompok Penempatan tenaga kerja

Kebijakan Isi program Mekanisme kerja Pelaksanaan Rencana SDM Tahap

pelaksanaan rencana penyediaan tenaga kerja adalah: Penentuan sumber tenaga

kerja Seleksi atau penyaringan Orientasi dan penempatan Pengembangan tenaga

kerja Pemeliharaan SDM Tindakan untuk memelihara sumber daya manusia adalah:

Akuntansi sumber daya manusia Penilaian prestasi Informasi sumber daya manusia

Evaluasi program ACTUATING Secara umum diartikan sebagai suatu proses

pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka

bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Siswanto, 2009). Menentukan

apa yang harus/ tidak boleh dikerjakan. Menentukan atau melarang jenis perilaku

tertentu. TUJUAN PENGARAHAN Secara umum tujuan pengarahan: Menjamin

kontinuitas perencanaan. Suatu pengarahan dilakukan untuk menjamin

kelangsungan perencanaan. Membudayakan prosedur standar. Dengan adanya

pengarahan diharapkan bahwa prosedur kerja yang telah ditetapkan dapat

dilaksanakan sebagaimana mestinya sehingga lambat laun menjadi suatu kebiasaan.

TUJUAN PENGARAHAN Menghindari kemangkiran yang tak berarti. Karyawan yang

tidak masuk kerja sesuai dengan hari biasanya, tanpa memberitahukan kepada

pimpinannya dinamakan karyawan yang mangkir. Membina disiplin kerja. Pada

dasarnya karyawan harus mempertanyakan tugas rutinnya dan bagaimana

melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. TUJUAN PENGARAHAN

Membina motivasi yang terarah. Untuk membina motivasi kerja para karyawan yang

terarah. Maksudnya, karyawan melaksanakan pekerjaan sambil dibimbing dan

diarahkan untuk menghindari kesalahan prosedur yang berdampak terhadap

keluarannya. KOMUNIKASI Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau

pengertian dari pengirim pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda atau

simbol yang sama, baik bersifat oral maupun bukan oral. Komunikasi yang efektif

Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik

Page 5: aep

perhatian komunikan. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada

pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama

mengerti. Komunikasi yang efektif Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi

komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan

tersebut. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang

layak bagi situasi kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk

memberikan tanggapan yang dikehendaki. CONTROLLING Fungsi pengendalian

(controlling) sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses

manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian

berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal

yang saling mengisi, karena: Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.

Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana. Pelaksanaan rencana akan baik,

jika pengendalian dilakukan dengan baik. Tujuan baru dapat diketahui tercapai

dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan. TUJUAN

PENGENDALIAN Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat

penyimpangan-penyimpangan (deviasi). Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai

dengan rencananya. Pengendalian bukan hanya mencari kesalahan-kesalahan, tetapi

berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan serta memperbaikinya jika

terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan

setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui. PROSES PENGENDALIAN

Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian. Mengukur

pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. Membandingkan pelaksanaan atau hasil

dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada. Melakukan tindakan

perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan

rencana. CARA-CARA PENGENDALIAN > Pengawasan Langsung pengawasan yang

dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. > Pengawasan Tidak

Langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang

diberikan oleh bawahan. > Pengawasan Berdasarkan Kekecualian adalah

pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil

atau standar yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara

kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer. JENIS PENGENDALIAN

Page 6: aep

Pengendalian karyawan (personnel control) Pengendalian keuangan (financial

control) Pengendalian produksi (PRODUCTION CONTROL ) Pengendalian waktu

(time control) Pengendalian teknis (technical control) Pengendalian kebijaksanaan

(policy control) Pengendalian penjualan (sales control) Pengendalian inventaris

(INVENTORY CONTROL ) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)

(Malayu, 2006) MOTIVATING Pemotivasian merupakan tindakan pengembangan dari

sebuah manajemen dan menjadi fungsi tersendiri yang dewasa ini semakin giat

dilakukan. Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental

manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah atau

menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau

mengurangi ketidakseimbangan. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI Kebutuhan

individu yang melahirkan perilaku, kebutuhan yang paling kuat akan memimpin

perilaku individu. Elemen penggerak motivasi: Kinerja: prestasi sbg suatu kebutuhan

mendorong mencapai sasaran. Penghargaan: pengakuan atas kinerja yang telah

dicapai. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI 3. Tantangan: adanya tantangan merupakan

stimulus kuat bagi manusia untuk mengatasinya. 4. Tanggung jawab: adanya rasa

ikut serta memiliki. 5. Pengembangan: pengalaman kerja /kesempatan untuk maju,

menjadi stimulus kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat/bergairah. 6.

Keterlibatan: rasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan (bisa dengan

bentuk kotak saran). 7. Kesempatan: kesempatan untuk maju TEORI MOTIVASI Teori

Kepuasan Berorientasi pada faktor dari dalam diri individu. a. Teori Hierarki

Kebutuhan (Maslow) b. Teori Dua Faktor (Hezberg) c. Teori Kebutuhan (McClleland)

Teori Proses Analisa bagaimana perilaku dikuatkan, diarahkan, didukung dan

dihentikan. a. Teori Harapan: P = f (M x A) b. Teori Keadilan: membandingkan usaha

dengan imbalan. c. Teori Penguatan. MOTIVASI TO BE COFFEE adalah serangkaian

aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan

yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap

paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi (Siswanto, 2009). Proses

Pengambilan Keputusan (Herbert A Simon): ? Penelitian: data mentah, diolah, diuji

menjadi identifikasi masalah. ? Desain: mendaftar, mengembangkan dan

menganalisis arah tindakan. ? Pemiihan: menetapkan arah tindakan. Pilihan

ditentukan dan dilaksanakan. Fase dalam pengambilan keputusan: Merasakan

Page 7: aep

adanya permasalahan. Penjelasan, untuk mengetahui hal-hal yang sedang kritis.

Mengumpulkan data yang relevan. Menganalisis data. Mengidentifikasi beberapa

alternatif yang akan dijadikan solusi. Membuat keputusan. Menerapkan keputusan

Memotivasi Monitoring dan penilaian. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang

mempunyai karakter yang berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan ini termasuk

bagaimana gaya seseorang mengambil keputusan. Bagaimana gaya anda mengambil

keputusan? Survei oleh Center of Creative Leadership (CCL), terdapat beberapa tipe

atau gaya pengambilan keputusan, sebagai berikut: Anda memutuskan sendiri. Anda

dalam memutuskan tidak memerlukan suatu diskusi dengan siapapun. Dalam

mengambil keputusan anda hanya mengandalkan informasi yang ada secara tertulis.

Anda mencari informasi, kemudian memutuskannya sendiri. Anda berusaha mencari

informasi dari bawahan anda sebagai bahan pertimbangan. Pada bawahan, anda

hanya sekedar bertukar pikiran dan tidak memintanya untuk memberi masukan.

Anda berkonsultasi dengan bawahan anda, tetapi keputusan tetap anda buat sendiri.

Anda mengajak bawahan anda untuk membahas masalah dan meminta masukan

dari mereka. Bawahan yang anda ajak bicara secara selektif anda tentukan sendiri.

Masukan atau hasil diskusi dengan bawahan diolah sendiri untuk kemudian anda

putuskan tanpa melibatkan mereka. Anda konsultasi dengan tim kerja dan kemudian

memutuskannya sendiri. Anda berkonsultasi dengan Tim Kerja, dan meminta mereka

untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan masalah. Keputusan tetap anda

tentukan sendiri, tanpa meminta kesepakatan dari mereka terlebih dahulu. Anda

bersama-sama bawahan mengambil keputusan. Masalah didiskusikan secara

bersama-sama, baik yang menyangkut alternatif maupun pilihan keputusan.

Keputusan yang anda ambil harus mendapatkan persetujuan bersama.

http://edratna.wordpress.com/2007/09/16/bagaimana-gaya-pengambilan-

keputusan-anda/ Untuk mengambil keputusan, perlu dipikirkan agar hasil keputusan

efektif. Untuk mendapatkan keputusan yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal,

sebagai berikut: 1. Kualitas putusan (Quality of Decision) Apakah dalam pengambilan

keputusan, seorang pimpinan memiliki sejumlah informasi yang cukup dan relevan?

Apakah dalam rangka mendapatkan informasi tersebut perlu melibatkan bawahan

anda? Kualitas keputusan akan semakin baik apabila selaku pimpinan cukup

mempunyai kesempatan mendapatkan informasi yang relevan, bahwa informasi

Page 8: aep

tersebut berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memang diperlukan.

Keterlibatan bawahan dalam menyajikan informasi sangat penting, karena

bagaimanapun juga anda sebagai pimpinan, tidak mempunyai kesempatan untuk

mengerjakan masalah teknis. 2. Tingkat penerimaan keputusan (Acceptance of

Decision) Apakah bawahan anda secara mutlak selalu menerima keputusan yang

dibuat? Apakah suatu keputusan yang anda buat memerlukan adanya komitmen dari

bawahan? Suatu keputusan yang dapat diterima oleh bawahan serta mendapat

dukungan berupa komitmen yang kuat dari mereka, maka keputusan itu termasuk

keputusan yang berkualitas. Sebab harus diingat bahwa keputusan yang dibuat

pimpinan secara operasional akan lebih banyak dikerjakan oleh bawahan anda.

Apabila bawahan anda tidak melaksanakannya dengan baik, maka kualitas

keputusan yang anda ambil masih diragukan. 3. Efisiensi waktu (Time of Efficiency)

Apakah waktu untuk mengambil keputusan cukup tersedia? Apakah perlu

didiskusikan lebih dulu dengan bawahan anda? Dalam praktek, sering terjadi suatu

persoalan dibicarakan berlarut-larut tanpa menghasilkan suatu keputusan. Ada

saatnya, karena terbatasnya waktu, keputusan harus segera dibuat, agar pelayanan

dan informasi berjalan lancar.

http://edratna.wordpress.com/2007/09/16/bagaimana-gaya-pengambilan-

keputusan-anda/ LEADERSHIP Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu

proses pengaruh sosial yang mana seseorang mampu memberikan bantuan dan

dukungan pada yang lainnya dalam penyelesaian tugas bersama (Martin M.

Chemers, 1997). Kepemimpinan adalah suatu perilaku dari seorang individu yang

memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai

bersama (Hemhill & Coons, 1957). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi

aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan

(Rauch & Behling, 1984). Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti

(pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, danyang mengakibatkan

kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs

& Jacques, 1990). Kepemimpinan didefinisikan secara luas sebagai suatu proses

sosial yang mana anggota dari suatu kelompok atau organisasi mempengaruhi

interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa internal dan eksternal, pilihan dari

sasaran-sasaran atau hasil yang diinginkan, aktifitas-aktifitas kerja dari organisasi,

Page 9: aep

kemampuan dan motivasi individu, hubungan-hubungan kekuasaan, dan orientasi-

orientasi bersama (Yukl, 1998). Leadership: mempengaruhi untuk mencapai tujuan

(bisa organisasi atau pribadi). Management: suatu proses pencapaian tujuan

organisasi melalui usaha kerja sama dengan orang-orang lain. Kerja sama untuk

mencapai tujuan bersama. Leadership: kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang

lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perorangan maupun kelompok,

dan kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tatakrama birokrasi.

Seorang leader (pemimpin) belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer

bisa berperilaku sebagai seorang leader. Anggapan/Mitos Yang Salah Tentang

Kepemimpinan Kepemimpinan yang baik adalah sekedar akal sehat saja. Mitos ini

mengakibatkan orang hanya mengandalkan akal sehat saja, sehingga mengira

kepemimpinan tidak perlu dipelajari. Berdasarkan penelitian, akal sehat tidak selalu

benar, bahkan kadang bertentangan. Kepemimpinan itu dilahirkan, tidak dapat

dibuat. Implikasinya, studi formal merupakan lingkungan yang membentuk

sikap/perilaku kita. Pengalamanlah yang membentuk pemimpin. Pengalaman adalah

orang yang mengalami sesuatu. Tapi belum tentu orang yang mengalami sesuatu

adalah orang yang berpengalaman. Agar berpengalaman maka harus ada action,

observation and reflektion, sehingga baru terjadi learning process. Physical

Characteristic (tinggi badan, berat badan, postur tubuh). Social Background

(pendidikan, status sosial, mobilitas sosial). Intelligence (IQ, pengetahuan,

kecakapan, kemampuan membuat keputusan) Personality (agresifitas, memiliki

kepribadian yang dominant, kreatifitas tinggi). Task Related Characteristic

(kebutuhan aktualisasi diri, motivasi kerja yang tinggi, berorientasi pada tugas,

berpikir secara bisnis). Social Characteristic (kemampuan memanajemen, memiliki

daya tarik, kerja sama, popularitas). Universitas IOWA - Otoriter (authoritarian) -

Demokratis (democratic) - Kebebasan (laissez-faire) OHIO - Struktur Tugas (initiating

structure) - Perhatian (consideration) Michigan - Terpusat pada pekerjaan (the job

centered) - Terpusat pada pegawai (the employee centered)

http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/01/manajemen-olahraga.html

Page 10: aep

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau mengatur

Defenisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian

usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organiasi lainnya untuk mencapai

tujuan.(Bucher&Krotee,1993:4)

Apa sih pengertian dari Manajemen Olahraga ?

Manajemen olahraga adalah suatu kombinasi keterampilan yg berhubungan dengan perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi dlm kontek suatu

organisasi yg memiliki produk utama berkaitan dg olahraga.(Janet Park,1998:4)

Pengkombinasian tsb perlu SDM yg terlibat dlm organisasi, bersatu dlm sebuah sistem bahu

membahu bekerja utk mencapai tujuan

Manajer adalah orang salah satu orang yg utama dlm organisasi olahraga karena harus mampu

merencanakan, mengambil keputusan, melakukan koordinasi serta memotivasi produktivitas

karyawan dan hubungan antar pengurus, memahami dan mengerti fungsi-fungsi manajemen

Apa sih Fungsi –fungsi manajemen olahraga ?

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Penentuan keputusan

4. Pembimbingan /directing

5. Pengendalian

6. Evaluasi

1. Perencanaan

Merupakan tindakan teratur dengan didasari pemikiran yg cermat sebelum melakukan usaha

pencapaian tujuan yg telah ditentukan

Perencanaan ini terdiri dari 5W+1H

1. What(apa yang akan dikerjakan /materi apa)

2. why(mengapa pekerjaan itu dilaksanakan/dasar pertimbangan)

3. who(siapa yg mengerjakan/pelaksana),

4. where(dimana akan dikerjakan), when(kapan waktunya)

5. how(bagaimana mengerjakannya/tatakerja)

2. Pengorganisasian

Page 11: aep

Merupakan proses aktivitas kerjasama antar fungsi dalam manajemen untuk mencapai tujuan.

Aktivitas ini berusaha menghubungkan orang-orang dan job deskripsinya agar tidak ada ketumpang

tindihan

3. Penentuan keputusan

Merupakan aktivitas mengahkiri pertentangan mengenai sesuatu hal atau pemilihan terhadap

macam-macam alternatif selama kerja sama berlangsung

4. Pembimbingan /directing

Merupakan aktivitas memberikan petunjuk atau perintah untuk mempengaruhi dan mengerahkan

anggota dalam kerjasma

5. Pengendalian

Merupakan aktivitas yg berusaha agar kerjasama itu dapat berhasil sesuai dengan rencana, perintah,

petunjuk serta ketentuan-ketentuan lain yg telah ditetapkan dengan mengawasi, memerikasa dan

mencocokan segala sesuatu, apakah sudah berjalan dengan baik dlm usaha pencapaian tujuan

bersama

6. Evaluasi

Merupakan aktivitas yg berusaha memperbaiki dan menyempurnakan segala segi dlm usaha

kerjasama. Aktivitas itu terutama ditujukan kepada struktur organisasi dan metode kerjasama .

http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/4-fungsi-utama-

dalam-manajemen.html

Fungsi Perencanaanproses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang

akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan

organisasi.

Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :

Page 12: aep

- Menetapkan tujuan dan target bisnis

- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut

- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi Pengorganisasianproses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan

didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi

yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara

efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi

Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :

- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur

yang diperlukan

- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab

- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga

kerja

- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat

Fungsi Pengarahan dan Implementasiproses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta

proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh

kesadaran dan produktifitas yang tinggi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :

- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada

tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Fungsi Pengawasan dan Pengendalianproses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,

diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan

Page 13: aep

sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.

Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :

- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator

yang telah ditetapkan

- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan

- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan

dan target bisnis

Fungsi Operasional dalam ManajemenPada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan

sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning

untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam,

dan sebagainya.

Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi :

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

2. Manajemen Pemasaran

3. Manajemen Operasi/Produksi

4. Manajemen Keuangan

5. Manajemen Informasi

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk

memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana

sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan

kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah

Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya

berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana

bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan

Page 14: aep

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan

produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan

teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang

dihasilkan dalam proses produksi

Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya

berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya

secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya

merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal

yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan

Manajemen Informasi

Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya

berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam

jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh

informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang

dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang

terjadi di masyarakat.