aep
DESCRIPTION
ygkTRANSCRIPT
![Page 1: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/1.jpg)
http://pdpt.unesa.ac.id/portofolio/handout/1339/5414/06-new-manajemen-tian
1) MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN Untuk mencapai tujuan secara teratur
(organisasi dan pribadi) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang
saling bertentangan. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Pekerjaan itu berat
dan sulit untuk dikerjakan sendiri, sehingga diperlukan pembagian kerja, tugas dan
tanggungjawab dalam penyelesaiannya. Sebagai pedoman pikiran dan tindakan.
HAKIKAT MANAJEMEN Definisi/pengertian Manajemen Kerja sama dengan orang
lain untuk mencapai tujuan organisasi (2 orang atau lebih .....tujuan yang sama)
Mengatur sesuatu yang kurang baik menjadi baik. KONSEP-KONSEP MANAJEMEN
Pasti ada pattern.... yang harus dicari ... Teori kue donat terbalik... Portofolio
kehidupan... Musuh kita adalah "sistem nilai kita sendiri"... Modal pokok adalah
"otak bawahan"... KONSEP-KONSEP MANAJEMEN IF WE CAN MEASURE IT, WE CAN
MANAGE IT IF WE CAN MANAGE IT, WE CAN ACHIEVE IT KERJAKAN APA YANG ANDA
TULIS TULIS APA YANG ANDA KERJAKAN THE RIGHT MAN ON THE RIGHT PLACE
HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Sistem Keolahragaan Nasional (UU
RI No. 3 Tahun 2005) adalah keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait
secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang
meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan,
pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional.
Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pembinaan dan pengembangan olahraga
pendidikan Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi Pembinaan dan
pengembangan olahraga prestasi Pembinaan dan pengembangan olahraga amatir
Pembinaan dan pengembangan olahraga profesional Pembinaan dan pengembangan
olahraga penyandang cacat (UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional) Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang
dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan
untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan
kebugaran jasmani Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh
masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,
kebugaran, dan kesenangan. Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan
![Page 2: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/2.jpg)
mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan
melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan
teknologi keolahragaan. Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar
kecintaan atau kegemaran berolahraga. Olahraga profesional adalah olahraga yang
dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang
didasarkan atas kemahiran berolahraga. Olahraga penyandang cacat adalah olahraga
yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental
seseorang. Kesamaan Penjas dan Olahraga Perbedaan Penjas dan Olahraga Perilaku
Manusia Sehat Seutuhnya Perilaku Manusia Sehat Seutuhnya FUNGSI MANAJEMEN
Planning Organizing STAFFING Actuating Controlling Motivating Decision Making
Leadership PLANNING Adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena
organizing, staffing, directing, dan controlling pun harus terlebih dahulu
direncanakan. Perencanaan adalah masalah "memilih", artinya memilih tujuan, dan
cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada.
Tanpa alternatif, perencanaan pun tidak ada (Malayu, 2006). Perencanaan diproses
oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana (plan). Perencanaan adalah
suatu proses untuk menentukan rencana. Produk dari perencanaan adalah rencana.
MAKSUD PERENCANAAN (Purpose of planning) Perencanaan adalah salah satu fungsi
manajer yang meliputi seleksi atas alternatif-alternatif tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program. Perencanaan pada
asasnya adalah memilih dan persoalan perencanaan timbul, jika suatu alternatif cara
bertindak ditemukan. Perencanaan, sebagian besar merupakan usaha membuat hal-
hal terjadi sebagaimana yang dikehendaki. Perencanaan adalah suatu proses
pemikiran, penentuan tindakan-tindakan secara sadar berdasarkan keputusan-
keputusan menyangkut tujuan, fakta, dan ramalan. Perencanaan adalah usaha
menghindari kekosongan tugas, tumpang tindih, dan meningkatkan efektivitas
potensi yang dimiliki. (Malayu, 2006) TUJUAN PERENCANAAN (Objective of planning)
Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur
dan program SERTA memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif
dalam mencapai tujuan. Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan
ekonomis, karena semua potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan.
Perencanaan adalah suatu usaha untuk memperkecil resiko yang dihadapi pada
![Page 3: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/3.jpg)
masa yang akan datang. Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan
secara teratur dan bertujuan. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan
lengkap tentang seluruh pekerjaan. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat
pengukuran hasil kerja. Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.
Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam
penempatan karyawan. Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil
guna organisasi. Empat Tahap Dasar Perencanaan ORGANIZING adalah pembagian
kerja. Pengorganisasian (organizing) dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan
kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (subsistem) serta
penentuan hubungan-hubungan (Malayu, 2006). Organisasi hanya merupakan "alat"
dan "wadah" tempat manajer melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. MENGAPA ORGANISASI Organisasi diperlukan oleh
manajemen guna menjamin efektivitas kerja kelompok. Perlu diingat, pada
masyarakat modern, pekerjaan yang harus dilaksanakan seseorang, tidak mungkin
dikerjakan sendiri, melainkan akan merupakan usaha bersama dengan orang lain.
Oleh sebab itu, masyarakat modern lebih dikenal sebagai masyarakat organisasi.
Artinya tanpa berorganisasi, nonsen orang dapat mencapai tujuannya. Disinilah
pentingnya organisasi (Ranupandojo, 1996). Proses Pengorganisasian Proses
Pengorganisasian Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai,
apakah profit motive atau service motive. Penentuan kegiatan, manajer harus
mengetahui, merumuskan, dan menspesifikasikan kegiatan yang diperlukan,
menyusun daftar kegiatan yang akan dilakukan. Pengelompokan kegiatan.
Pendelegasian wewenang, manajer harus menetapkan besarnya wewenang kepada
setiap departemen. Rentang kendali, manajer harus menetapkan jumlah karyawan
pada setiap departemen atau bagian. Peranan perorangan, menetapkan tugas setiap
individu, menghindari tumpang-tindih tugas. Tipe organisasi. Struktur (organization
chart= bagan organisasi). Ciri Utama Individu dan Pengaruhnya terhadap Efektivitas
Organisasi (Siswanto, 2009) Karakteristik Kelompok dan Perilaku Organisasi
(Siswanto, 2009) BENTUK BAGAN ORGANISASI Bentuk Piramid Bentuk Vertikal
Bentuk Horizontal Bentuk Lingkaran (Henry G. Hodges dalam Handoko, 2000)
STAFFING adalah proses penyediaan/penempatan karyawan (tenaga kerja). Staffing
![Page 4: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/4.jpg)
menjadikan organisasi hidup, karena jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam
struktur telah diisi dengan orang-orang yang sesuai, melalui penarikan, pemilihan,
penempatan, pelatihan, pengembangan dan dipelihara dengan cara yang tepat dan
efektif (Ranupandojo, 1996). Perencanaan Sumber Daya Manusia Penentuan jabatan
dalam organisasi Penentuan jumlah tenaga kerja Penentuan mutu dan jenis tenaga
kerja Pengembangan kemampuan individu/kelompok Penempatan tenaga kerja
Kebijakan Isi program Mekanisme kerja Pelaksanaan Rencana SDM Tahap
pelaksanaan rencana penyediaan tenaga kerja adalah: Penentuan sumber tenaga
kerja Seleksi atau penyaringan Orientasi dan penempatan Pengembangan tenaga
kerja Pemeliharaan SDM Tindakan untuk memelihara sumber daya manusia adalah:
Akuntansi sumber daya manusia Penilaian prestasi Informasi sumber daya manusia
Evaluasi program ACTUATING Secara umum diartikan sebagai suatu proses
pembimbingan, pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka
bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Siswanto, 2009). Menentukan
apa yang harus/ tidak boleh dikerjakan. Menentukan atau melarang jenis perilaku
tertentu. TUJUAN PENGARAHAN Secara umum tujuan pengarahan: Menjamin
kontinuitas perencanaan. Suatu pengarahan dilakukan untuk menjamin
kelangsungan perencanaan. Membudayakan prosedur standar. Dengan adanya
pengarahan diharapkan bahwa prosedur kerja yang telah ditetapkan dapat
dilaksanakan sebagaimana mestinya sehingga lambat laun menjadi suatu kebiasaan.
TUJUAN PENGARAHAN Menghindari kemangkiran yang tak berarti. Karyawan yang
tidak masuk kerja sesuai dengan hari biasanya, tanpa memberitahukan kepada
pimpinannya dinamakan karyawan yang mangkir. Membina disiplin kerja. Pada
dasarnya karyawan harus mempertanyakan tugas rutinnya dan bagaimana
melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. TUJUAN PENGARAHAN
Membina motivasi yang terarah. Untuk membina motivasi kerja para karyawan yang
terarah. Maksudnya, karyawan melaksanakan pekerjaan sambil dibimbing dan
diarahkan untuk menghindari kesalahan prosedur yang berdampak terhadap
keluarannya. KOMUNIKASI Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau
pengertian dari pengirim pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda atau
simbol yang sama, baik bersifat oral maupun bukan oral. Komunikasi yang efektif
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik
![Page 5: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/5.jpg)
perhatian komunikan. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada
pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama
mengerti. Komunikasi yang efektif Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi
komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan
tersebut. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang
layak bagi situasi kelompok ketika komunikan berada pada saat digerakkan untuk
memberikan tanggapan yang dikehendaki. CONTROLLING Fungsi pengendalian
(controlling) sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses
manajemen, karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Pengendalian
berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal
yang saling mengisi, karena: Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan.
Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana. Pelaksanaan rencana akan baik,
jika pengendalian dilakukan dengan baik. Tujuan baru dapat diketahui tercapai
dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan. TUJUAN
PENGENDALIAN Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan perbaikan (corrective), jika terdapat
penyimpangan-penyimpangan (deviasi). Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai
dengan rencananya. Pengendalian bukan hanya mencari kesalahan-kesalahan, tetapi
berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan serta memperbaikinya jika
terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan
setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui. PROSES PENGENDALIAN
Menentukan standar-standar yang akan digunakan dasar pengendalian. Mengukur
pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai. Membandingkan pelaksanaan atau hasil
dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada. Melakukan tindakan
perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan
rencana. CARA-CARA PENGENDALIAN > Pengawasan Langsung pengawasan yang
dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. > Pengawasan Tidak
Langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang
diberikan oleh bawahan. > Pengawasan Berdasarkan Kekecualian adalah
pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil
atau standar yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara
kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer. JENIS PENGENDALIAN
![Page 6: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengendalian karyawan (personnel control) Pengendalian keuangan (financial
control) Pengendalian produksi (PRODUCTION CONTROL ) Pengendalian waktu
(time control) Pengendalian teknis (technical control) Pengendalian kebijaksanaan
(policy control) Pengendalian penjualan (sales control) Pengendalian inventaris
(INVENTORY CONTROL ) Pengendalian pemeliharaan (maintenance control)
(Malayu, 2006) MOTIVATING Pemotivasian merupakan tindakan pengembangan dari
sebuah manajemen dan menjadi fungsi tersendiri yang dewasa ini semakin giat
dilakukan. Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan kejiwaan dan sikap mental
manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan (moves), dan mengarah atau
menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau
mengurangi ketidakseimbangan. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI Kebutuhan
individu yang melahirkan perilaku, kebutuhan yang paling kuat akan memimpin
perilaku individu. Elemen penggerak motivasi: Kinerja: prestasi sbg suatu kebutuhan
mendorong mencapai sasaran. Penghargaan: pengakuan atas kinerja yang telah
dicapai. ELEMEN PENGGERAK MOTIVASI 3. Tantangan: adanya tantangan merupakan
stimulus kuat bagi manusia untuk mengatasinya. 4. Tanggung jawab: adanya rasa
ikut serta memiliki. 5. Pengembangan: pengalaman kerja /kesempatan untuk maju,
menjadi stimulus kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat/bergairah. 6.
Keterlibatan: rasa ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan (bisa dengan
bentuk kotak saran). 7. Kesempatan: kesempatan untuk maju TEORI MOTIVASI Teori
Kepuasan Berorientasi pada faktor dari dalam diri individu. a. Teori Hierarki
Kebutuhan (Maslow) b. Teori Dua Faktor (Hezberg) c. Teori Kebutuhan (McClleland)
Teori Proses Analisa bagaimana perilaku dikuatkan, diarahkan, didukung dan
dihentikan. a. Teori Harapan: P = f (M x A) b. Teori Keadilan: membandingkan usaha
dengan imbalan. c. Teori Penguatan. MOTIVASI TO BE COFFEE adalah serangkaian
aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dalam usaha memecahkan permasalahan
yang sedang dihadapi kemudian menetapkan berbagai alternatif yang dianggap
paling rasional dan sesuai dengan lingkungan organisasi (Siswanto, 2009). Proses
Pengambilan Keputusan (Herbert A Simon): ? Penelitian: data mentah, diolah, diuji
menjadi identifikasi masalah. ? Desain: mendaftar, mengembangkan dan
menganalisis arah tindakan. ? Pemiihan: menetapkan arah tindakan. Pilihan
ditentukan dan dilaksanakan. Fase dalam pengambilan keputusan: Merasakan
![Page 7: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/7.jpg)
adanya permasalahan. Penjelasan, untuk mengetahui hal-hal yang sedang kritis.
Mengumpulkan data yang relevan. Menganalisis data. Mengidentifikasi beberapa
alternatif yang akan dijadikan solusi. Membuat keputusan. Menerapkan keputusan
Memotivasi Monitoring dan penilaian. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang
mempunyai karakter yang berbeda antara satu dan lainnya. Perbedaan ini termasuk
bagaimana gaya seseorang mengambil keputusan. Bagaimana gaya anda mengambil
keputusan? Survei oleh Center of Creative Leadership (CCL), terdapat beberapa tipe
atau gaya pengambilan keputusan, sebagai berikut: Anda memutuskan sendiri. Anda
dalam memutuskan tidak memerlukan suatu diskusi dengan siapapun. Dalam
mengambil keputusan anda hanya mengandalkan informasi yang ada secara tertulis.
Anda mencari informasi, kemudian memutuskannya sendiri. Anda berusaha mencari
informasi dari bawahan anda sebagai bahan pertimbangan. Pada bawahan, anda
hanya sekedar bertukar pikiran dan tidak memintanya untuk memberi masukan.
Anda berkonsultasi dengan bawahan anda, tetapi keputusan tetap anda buat sendiri.
Anda mengajak bawahan anda untuk membahas masalah dan meminta masukan
dari mereka. Bawahan yang anda ajak bicara secara selektif anda tentukan sendiri.
Masukan atau hasil diskusi dengan bawahan diolah sendiri untuk kemudian anda
putuskan tanpa melibatkan mereka. Anda konsultasi dengan tim kerja dan kemudian
memutuskannya sendiri. Anda berkonsultasi dengan Tim Kerja, dan meminta mereka
untuk terlibat secara aktif dalam pembahasan masalah. Keputusan tetap anda
tentukan sendiri, tanpa meminta kesepakatan dari mereka terlebih dahulu. Anda
bersama-sama bawahan mengambil keputusan. Masalah didiskusikan secara
bersama-sama, baik yang menyangkut alternatif maupun pilihan keputusan.
Keputusan yang anda ambil harus mendapatkan persetujuan bersama.
http://edratna.wordpress.com/2007/09/16/bagaimana-gaya-pengambilan-
keputusan-anda/ Untuk mengambil keputusan, perlu dipikirkan agar hasil keputusan
efektif. Untuk mendapatkan keputusan yang efektif perlu diperhatikan beberapa hal,
sebagai berikut: 1. Kualitas putusan (Quality of Decision) Apakah dalam pengambilan
keputusan, seorang pimpinan memiliki sejumlah informasi yang cukup dan relevan?
Apakah dalam rangka mendapatkan informasi tersebut perlu melibatkan bawahan
anda? Kualitas keputusan akan semakin baik apabila selaku pimpinan cukup
mempunyai kesempatan mendapatkan informasi yang relevan, bahwa informasi
![Page 8: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/8.jpg)
tersebut berkaitan dengan masalah yang dihadapi dan memang diperlukan.
Keterlibatan bawahan dalam menyajikan informasi sangat penting, karena
bagaimanapun juga anda sebagai pimpinan, tidak mempunyai kesempatan untuk
mengerjakan masalah teknis. 2. Tingkat penerimaan keputusan (Acceptance of
Decision) Apakah bawahan anda secara mutlak selalu menerima keputusan yang
dibuat? Apakah suatu keputusan yang anda buat memerlukan adanya komitmen dari
bawahan? Suatu keputusan yang dapat diterima oleh bawahan serta mendapat
dukungan berupa komitmen yang kuat dari mereka, maka keputusan itu termasuk
keputusan yang berkualitas. Sebab harus diingat bahwa keputusan yang dibuat
pimpinan secara operasional akan lebih banyak dikerjakan oleh bawahan anda.
Apabila bawahan anda tidak melaksanakannya dengan baik, maka kualitas
keputusan yang anda ambil masih diragukan. 3. Efisiensi waktu (Time of Efficiency)
Apakah waktu untuk mengambil keputusan cukup tersedia? Apakah perlu
didiskusikan lebih dulu dengan bawahan anda? Dalam praktek, sering terjadi suatu
persoalan dibicarakan berlarut-larut tanpa menghasilkan suatu keputusan. Ada
saatnya, karena terbatasnya waktu, keputusan harus segera dibuat, agar pelayanan
dan informasi berjalan lancar.
http://edratna.wordpress.com/2007/09/16/bagaimana-gaya-pengambilan-
keputusan-anda/ LEADERSHIP Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu
proses pengaruh sosial yang mana seseorang mampu memberikan bantuan dan
dukungan pada yang lainnya dalam penyelesaian tugas bersama (Martin M.
Chemers, 1997). Kepemimpinan adalah suatu perilaku dari seorang individu yang
memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai
bersama (Hemhill & Coons, 1957). Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan
(Rauch & Behling, 1984). Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti
(pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, danyang mengakibatkan
kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs
& Jacques, 1990). Kepemimpinan didefinisikan secara luas sebagai suatu proses
sosial yang mana anggota dari suatu kelompok atau organisasi mempengaruhi
interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa internal dan eksternal, pilihan dari
sasaran-sasaran atau hasil yang diinginkan, aktifitas-aktifitas kerja dari organisasi,
![Page 9: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/9.jpg)
kemampuan dan motivasi individu, hubungan-hubungan kekuasaan, dan orientasi-
orientasi bersama (Yukl, 1998). Leadership: mempengaruhi untuk mencapai tujuan
(bisa organisasi atau pribadi). Management: suatu proses pencapaian tujuan
organisasi melalui usaha kerja sama dengan orang-orang lain. Kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Leadership: kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang
lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia, baik perorangan maupun kelompok,
dan kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tatakrama birokrasi.
Seorang leader (pemimpin) belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer
bisa berperilaku sebagai seorang leader. Anggapan/Mitos Yang Salah Tentang
Kepemimpinan Kepemimpinan yang baik adalah sekedar akal sehat saja. Mitos ini
mengakibatkan orang hanya mengandalkan akal sehat saja, sehingga mengira
kepemimpinan tidak perlu dipelajari. Berdasarkan penelitian, akal sehat tidak selalu
benar, bahkan kadang bertentangan. Kepemimpinan itu dilahirkan, tidak dapat
dibuat. Implikasinya, studi formal merupakan lingkungan yang membentuk
sikap/perilaku kita. Pengalamanlah yang membentuk pemimpin. Pengalaman adalah
orang yang mengalami sesuatu. Tapi belum tentu orang yang mengalami sesuatu
adalah orang yang berpengalaman. Agar berpengalaman maka harus ada action,
observation and reflektion, sehingga baru terjadi learning process. Physical
Characteristic (tinggi badan, berat badan, postur tubuh). Social Background
(pendidikan, status sosial, mobilitas sosial). Intelligence (IQ, pengetahuan,
kecakapan, kemampuan membuat keputusan) Personality (agresifitas, memiliki
kepribadian yang dominant, kreatifitas tinggi). Task Related Characteristic
(kebutuhan aktualisasi diri, motivasi kerja yang tinggi, berorientasi pada tugas,
berpikir secara bisnis). Social Characteristic (kemampuan memanajemen, memiliki
daya tarik, kerja sama, popularitas). Universitas IOWA - Otoriter (authoritarian) -
Demokratis (democratic) - Kebebasan (laissez-faire) OHIO - Struktur Tugas (initiating
structure) - Perhatian (consideration) Michigan - Terpusat pada pekerjaan (the job
centered) - Terpusat pada pegawai (the employee centered)
http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/01/manajemen-olahraga.html
![Page 10: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/10.jpg)
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola atau mengatur
Defenisi manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organiasi lainnya untuk mencapai
tujuan.(Bucher&Krotee,1993:4)
Apa sih pengertian dari Manajemen Olahraga ?
Manajemen olahraga adalah suatu kombinasi keterampilan yg berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, dan evaluasi dlm kontek suatu
organisasi yg memiliki produk utama berkaitan dg olahraga.(Janet Park,1998:4)
Pengkombinasian tsb perlu SDM yg terlibat dlm organisasi, bersatu dlm sebuah sistem bahu
membahu bekerja utk mencapai tujuan
Manajer adalah orang salah satu orang yg utama dlm organisasi olahraga karena harus mampu
merencanakan, mengambil keputusan, melakukan koordinasi serta memotivasi produktivitas
karyawan dan hubungan antar pengurus, memahami dan mengerti fungsi-fungsi manajemen
Apa sih Fungsi –fungsi manajemen olahraga ?
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penentuan keputusan
4. Pembimbingan /directing
5. Pengendalian
6. Evaluasi
1. Perencanaan
Merupakan tindakan teratur dengan didasari pemikiran yg cermat sebelum melakukan usaha
pencapaian tujuan yg telah ditentukan
Perencanaan ini terdiri dari 5W+1H
1. What(apa yang akan dikerjakan /materi apa)
2. why(mengapa pekerjaan itu dilaksanakan/dasar pertimbangan)
3. who(siapa yg mengerjakan/pelaksana),
4. where(dimana akan dikerjakan), when(kapan waktunya)
5. how(bagaimana mengerjakannya/tatakerja)
2. Pengorganisasian
![Page 11: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/11.jpg)
Merupakan proses aktivitas kerjasama antar fungsi dalam manajemen untuk mencapai tujuan.
Aktivitas ini berusaha menghubungkan orang-orang dan job deskripsinya agar tidak ada ketumpang
tindihan
3. Penentuan keputusan
Merupakan aktivitas mengahkiri pertentangan mengenai sesuatu hal atau pemilihan terhadap
macam-macam alternatif selama kerja sama berlangsung
4. Pembimbingan /directing
Merupakan aktivitas memberikan petunjuk atau perintah untuk mempengaruhi dan mengerahkan
anggota dalam kerjasma
5. Pengendalian
Merupakan aktivitas yg berusaha agar kerjasama itu dapat berhasil sesuai dengan rencana, perintah,
petunjuk serta ketentuan-ketentuan lain yg telah ditetapkan dengan mengawasi, memerikasa dan
mencocokan segala sesuatu, apakah sudah berjalan dengan baik dlm usaha pencapaian tujuan
bersama
6. Evaluasi
Merupakan aktivitas yg berusaha memperbaiki dan menyempurnakan segala segi dlm usaha
kerjasama. Aktivitas itu terutama ditujukan kepada struktur organisasi dan metode kerjasama .
http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/4-fungsi-utama-
dalam-manajemen.html
Fungsi Perencanaanproses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
![Page 12: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/12.jpg)
- Menetapkan tujuan dan target bisnis
- Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
- Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
- Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi Pengorganisasianproses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi
yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur
yang diperlukan
- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga
kerja
- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasiproses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta
proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh
kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
- Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada
tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
- Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
- Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Fungsi Pengawasan dan Pengendalianproses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
![Page 13: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/13.jpg)
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
- Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
- Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
- Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan
dan target bisnis
Fungsi Operasional dalam ManajemenPada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan
sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. secara operasional, fungsi planning
untuk sumber daya manusia akan berbeda dengan fungsi planning untuk sumber daya fisik/alam,
dan sebagainya.
Manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan menjadi fungsi-fungsi :
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
2. Manajemen Pemasaran
3. Manajemen Operasi/Produksi
4. Manajemen Keuangan
5. Manajemen Informasi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk
memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana
sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan
kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah
Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana
bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan
![Page 14: aep](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083013/5695d4491a28ab9b02a0efb8/html5/thumbnails/14.jpg)
Manajemen Produksi
Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan
teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang
dihasilkan dalam proses produksi
Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya
secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya
merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal
yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
Manajemen Informasi
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya
berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam
jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh
informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang
dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di masyarakat.