adsi requirement analisis

23
LAPORAN ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI ANALYSIS REQUIREMENT (KEBUTUHAN ANALISIS) OLEH : KELOMPOK I ANGGOTA : 1. I WYN SUKARYA (0708605009) 2. GST AYU VERA YASINTA GANDHI (0708605010) 3. I WYN BAYU KARISMA (0708605056) 4. LUH NYOMAN GITASHANTI E. (0708605001) 5. I B GEDE SURYA DINATA (0708605002) 6. I GST NGRH YOGA ADHYATMANA (0708605003) 7. DWI KANGGE CAHYA DINATA (0708605004) 8. I GST A A DIATRI DINDRADEWI (0708605006) 9. AYU EVI SAKASIH (0708605008) 10. LUH CAHYANI DEWI (0708605009) i

Upload: gede-aditra-pradnyana

Post on 21-Jun-2015

479 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: ADSI Requirement Analisis

LAPORAN ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI

ANALYSIS REQUIREMENT

(KEBUTUHAN ANALISIS)

OLEH :

KELOMPOK I

ANGGOTA :

1. I WYN SUKARYA (0708605009)2. GST AYU VERA YASINTA GANDHI (0708605010)3. I WYN BAYU KARISMA (0708605056)4. LUH NYOMAN GITASHANTI E. (0708605001)5. I B GEDE SURYA DINATA (0708605002)6. I GST NGRH YOGA ADHYATMANA (0708605003)7. DWI KANGGE CAHYA DINATA (0708605004)8. I GST A A DIATRI DINDRADEWI (0708605006)9. AYU EVI SAKASIH (0708605008)10. LUH CAHYANI DEWI (0708605009)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAJURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA

2010

i

Page 2: ADSI Requirement Analisis

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

I. Pendahuluan …................................................................................................................. 1

II. Analisis …........................................................................................................................ 1

2.1 Pengertian Analisis …………………............................................................................ 1

2.2 Tahapan Analisis …………………………………………............................................. 1

2.3 Analisis Kelemahan Sistem Lama ………………………………………………….... 3

2.3.1 Analisis Pieces ……………………………………………………………….. 3

2.4 Analisis Kebutuhan Sistem (Requirement Analisis)………………………………... 5

2.4.1 Teknik Pengumpulan Kebutuhan …………………………………………..... 7

III. Kesimpulan …................................................................................................................ 8

LAMPIRAN PERTANYAAN…………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA …………............................................................................................. 13

ii

Page 3: ADSI Requirement Analisis

I. PENDAHULUAN

Proses analysisi requirements bukanlah merupakan hal yang mudah. Seorang system

analyst, project manager, atau siapapun yang memegang peran project champion harus

mengumpulkan berbagai requirement dari para stakeholder, menganalisa requirement tersebut,

mengkomunikasikasikannya dengan para programmer, serta menyelesaikan konflik yang

terjadi antar berbagai requirement yang ada. Seringkali project champion ini harus bekerja di

luar kantor untuk bertemu dengan para stakeholder. Hal ini terutama terjadi pada kasus proyek

software development di mana organisasi pengembang berbeda dengan organisasi yang pada

akhirnya akan menggunakan perangkat lunak tersebut.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai analysis requirement maka akan dibahas pada

laporan ini.

II. ANALISIS

II.1PENGERTIAN ANALISIS

Analisis sistem didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk memahami

dan menspesifikasikan dengan detail apa yang akan dilakukan oleh suatu sistem yang

hendak dikembangkan. Atau dapat dikatakan analisis adalah mendefinisikan masalah (dari

kebutuhan menjadi spesifikasi).

Tahapan analisis akan menetukan masalah apa yang harus diselesaikan pada suatu

organisasi atau perusahaan. Kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap

ada walaupun sistem informasi telah diimplementasikan. Kesalahan pada saat analisis akan

berakibat pada dua hal yaitu :

1. Sistem informasi gagal untuk dikembangkan

2. Sistem informasi berhasil dibangun tetapi tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan

oleh customer

II.2TAHAPAN ANALISIS

Tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem

pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini dideskripsikan sebagai sebuah sistem yang sedang

berjalan, jika terdapat masalah akan terdapat kesempatan untuk memperbaikinya untuk

meningkatkan atau mengganti sistem yang sedang berjalan. Tahapan analisis merupakan

tahapan yang kritis pada pengembangan suatu sistem informasi. Tahapan analisis

sebenarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk menjawab beberapa pertanyaan kunci

1

Page 4: ADSI Requirement Analisis

yaitu: apakah sistem informasi perlu dikembangkan, apa alasan pengembangan sistem

informasi tersebut, sistem seperti yang akan dikembangkan. Tujuan utama dari fase analisis

adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan persyaratan proses

dari sistem baru. Ada enam aktifitas utama dalam fase ini yaitu :

1. Pengumpulan Informasi

Langkah awal pada tahapan analisis adalah mengumpulkan informasi tentang

bagaimana proses – proses bisnis yang sedang berjalan pada sistem lama. Kemudian

pada bagian mana saja proses bisnis yang mengalami masalah, yang bisa diselesaikan

dengan sistem informasi. Kelemahan – kelemahan dari sistem lama diidentifikasi dan

diperbaiki dengan sistem baru.

2. Mendefinisikan Sistem Requirement

Dari informasi kelemahan sistem yang didapat, analisis sistem kemudian

mendefinisikan apa saja sebenarnya yang dibutuhkan oleh sistem lama lama untuk

mengatasi masalahnya. Hal inilah yang disebut dengan system requirement (kebutuhan

sistem). Biasanya kebutuhan ini akan mengubah total keseluruhan proses bisnis pada

sistem lama, tetapi biasanya hanya perubahan penambahan beberapa prosedur baru.

3. Memprioritaskan Kebutuhan

Dalam beberapa kasus, kebutuhan yang diperoleh sangat lengkap dan rumit.

Ketersediaan waktu dan sumber daya lain untuk menyelesaikan keseluruhan

requirement bisa saja tidak mencukupi. Pada kondisi seperti ini maka analisis akan

memprioritaskan kebutuhan – kebutuhan yang dianggap kritis untuk diprioritaskan.

4. Menyusun dan Mengevaluasi Alternatif

Satu hal yang tidak boleh diabaikan analisis adalah rencana kedua. Setelah menyusun

dan memprioritaskan kebutuhan , analisis harus menyiapkan alternatif jika seandainya

susunan kebutuhan nantinya akan ditolak oleh klien.

5. Mengulas Kebutuhan dengan Pihak Manajemen

Langkah terakhir adalah mengulas kebutuhan yang sudah ada dengan pihak klien,

karena pihak klien yang paling tahu kebutuhan sistem yang mereka inginkan.

Tahapan analisis terbagi menjadi beberapa tahapan analisis yang terinci, yaitu:

Analisis Kelemahan Sistem Lama

Pada analisis kelemahan sistem lama, titik berat analisis adalah sistem lama yang akan

diganti dengan sistem baru. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan –

kelemahan pada proses – proses bisnis yang ada dan memastikan sistem baru bisa

mengatasi kelemahan – kelemahan ini.2

Page 5: ADSI Requirement Analisis

Analisis Kebutuhan Sistem Baru

Setelah daftar kelemahan disusun, maka analisis kebutuhan sistem baru dilakukan. Pada

analisis ini kebutuhan untuk sistem informasi yang baru didefinisikan dan diajukan.

Studi Kelayakan

Kebutuhan yang diajukan kemudian diuji kelayakannya dengan beberapa uji kelayakan

seperti kelayakan teknis, operasional, ekonomi, hukum, organisasional, dan jadwal.

II.3ANALISIS KELEMAHAN SISTEM LAMA

Pengembangangan sistem informasi lama menjadi sistem informasi baru karena sistem

informasi lama tidak dapat memenuhi tuntutan kebutuhan bisnis terbaru. Pengembangan

sistem informasi untuk produk pemesanan memerlukan analisis yang tepat untuk bisa

memetakan terlebih dahulu masalah dan kelemahan pada sistem lama. Ada beberapa metode

yang bisa digunakan, salah satunya yaitu metode PIECES (performance, information,

economic, control, efficiency, service).

2.3.1 ANALISIS PIECES

Untuk mengidentifikasikan masalah pada kelemahan sistem lama atau yang dikenal

dengan analisis PIECES, harus dilakukan beberapa analisis yaitu :

Analisis Kinerja

Masalah kinerja terjadi ketika tugas – tugas bisnis yang dijalankan tidak mencapai

sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu tanggap. Jumlah produksi

adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan selama jangka waktu tertentu. Waktu

tanggap adalah keterlambatan rata – rata antara suatu transakasi dengan tanggapan

yang diberikan kepada transaksi tersebut.

Analisis Informasi

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Evaluasi terhadap

kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat perlu

dilakukan untuk menyikapi peluang dan menangani masalah yang muncul. Dalam hal

ini meningkatkan kualitas informasi tidak dengan menambah jumlah informasi, karena

terlalu banyak informasi malah akan menimbulkan masalah baru. Situasi yang

membutuhkan peningkatan informasi meliputi :

i) Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang sekarang

ii) Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan ataupun situasi sekarang

iii) Kurangnya informasi yang tepat waktu3

Page 6: ADSI Requirement Analisis

iv) Terlalu banyak informasi

v) Informasi tidak akurat

Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan.

Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data meneliti data

yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang dihadapi meliputi :

1. Data yang berlebihan. Data yang sama diambil dan disimpan dibanyak tempat

2. Kekakuan data. Data diambil dan disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian

rupa sehingga laporan dan pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.

Analisis Ekonomi

Alasan ekonomi mungkin merupakan motivasi paling umum bagi suatu proyek.

Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah. Persoalan ekonomis

dan peluang berkaitan dengan masalah biaya. Adapun hal – hal yang perlu

diperhatikan yaitu :

Biaya : biaya tidak diketahui, biaya tidak dapat dilacak ke sumber, biaya terlalu

tinggi

Keuntungan : pasar – pasar baru dapat dieksplorasi, pemasaran saat ini dapat

diperbaiki, pesanan – pesanan dapat ditingkatkan

Analisis Keamanan

Tugas – tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di

bawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau

mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan.

Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu :

i) Keamanan atau kontrol yang lemah

Input data tidak diedit dengan cukup

Kejahatan (misalnya penggelapan atau pencurian) terhadap data

Pelanggaran etika pada data atau informasi. Misalnya data atau informasi diakses

orang yang tidak berwenang

Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada file – file atau database –

database yang berbeda

Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data

Terjadi error saat pemrosesan (oleh manusia, mesin, ayau perangkat lunak)

Terjadi error saat membuat keputusan

ii) Kontrol atau keamanan berlebihan

Prosedur birokratis memperlamban sistem4

Page 7: ADSI Requirement Analisis

Pengendalian yang berlebihan mengganggu para pelanggan atau karyawan

Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan

Analisis Efisiensi

Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak – banyaknya dengan

input yang sekecil mungkin. Berikut merupakan indikasi bahwa suatu sistem dapat

dikatakan tidak efisien :

Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau

komputer.

Data diinput atau disalin secara berlebihan

Data diproses secara berlebihan

Informasi dihasilkan secara berlebihan

Usaha yang dibutuhkan untuk tugas – tugas terlalu berlebihan

Material yang dibutuhkan untuk tugas – tugas terlalu berlebihan

Layanan

Berikut bisa dikatakan beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa

dikatakan buruk

Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat

Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten

Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya

Sistem tidak mudah dipelajari

Sistem tidak mudah digunakan

Sistem tidak fleksibel

II.4ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM (REQUIREMENT ANALISYS)

Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar – benarnya kebutuhan dari

sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau

memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. Penetuan

kebutuhan sistem merupakan langkah yang paling krusial dalam tahapan SDLC. Kebutuhan

sistem dapat diartikan sebagai berikut :

Pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh sistem

Pernyataan tentang karakteristik yang harus dimiliki oleh sistem

Untuk mempermudah analis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan secara

lengkap, maka analis membagi kebutuhan sistem ke dalam 2 jenis yaitu :

1) Kebutuhan fungsional (fuctional requirement)5

Page 8: ADSI Requirement Analisis

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses – proses apa saja yang

nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi – informasi

apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem. Macam – macam kebutuhan

fungsional yaitu :

Adanya deskripsi dari fungsi yang diperlukan

Adanya garis besar dari laporan tersebut

Adanya penyimpanan, pengambilan, dan transfer data

2) Kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirements)

Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh

sistem, meliputi :

OPERASIONAL

Pada bagian ini harus dijelaskan secara teknis bagaimana sistem baru akan

beroperasiPlatform sistem yang dipakai harus didefinisikan. Misalkan menggunakan

windows atau linux. Perangkat lunak untuk mengembangkan sistem dan perangkat

keras spesifik yang diperlukan juga ditentukan.

KINERJA

Pada bagian ini dijelaskan seberapa bagus kinerja perangkat lunak yang dikembangkan

dalam mengolah data, menampilkan informasi, dan secara keseluruhan menyelesaikan

proses bisnis yang ditangganinya. Efisiensi dari perangkat lunak juga dicantumkan.

KEAMANAN

Kebutuhan keamanan berisi pernyataan tentang mekanisme pengamanan aplikasi,

data, maupun transaksi yang akan diimplementasikan pada sistem. Sistem password

yang digunakan akan seperti apa dan perangkat keras spesifik untuk pengamanan

sistem juga dideskripsikan.

POLITIK dan BUDAYA

Kebutuhan yang isinya menyangkut atau berhubungan dengan isu politik dan budaya

ditentukan di sini. Isi yang secara politik dan budaya harus dijamin tidak menimbulkan

persepsi negatif terhadap sistem.

2.4.1 TEKNIK PENGUMPULAN KEBUTUHAN

Dalam menyusun kebutuhan ada beberapa teknik yang sering digunakan yaitu :

A. Wawancara

6

Page 9: ADSI Requirement Analisis

Wawancara merupaka teknik pengumpulan kebutuhan yang paling umum

digunakan. Langkah – langkah dasar dalam teknik wawancara yaitu :

Memilih target wawancara

Mendesain pertanyaan – pertanyaan untuk wawancara

Persiapan Wawancara

Melakukan Wawancara

Menindak lanjuti hasil wawancara

Wawancara merupakan salah satu metode yang paling mudah digunakan, jika

sistem yang dianalisis tidak terlalu besar. Sebagai contoh, untuk melakukan

wawancara pada seluruh petugas perpustakaan tidak akan terlalu sulit, karena

personelnya tidak terlalu banyak. Tetapi jika sistem informasi yang dibangun

berskala enterprise, metode wawancara akan memakan waktu yang sangat besar

karena banyak departemen – departemen harus diwawancarai secara terpisah.

B. Joint Application Development

Untuk mengatasi masalah pada teknik wawancara, terutama untuk pengembangan

sistem berskala besar digunakan metode joint application development (JAD).

JAD adalah proses kelompok terstruktur yang terfokus untuk menetukan

kebutuhan, melibatkan tim proyek, pengguna, dan manajemen bekerja bersama –

sama. Teknik ini digunakan untuk meredksi waktu pengumpulan informasi

sampai 50%. Kelompok yang terlibat sebagai pelaku JAD yaitu :

Fasilitator

Fasilitator tujuannya untuk menjembatani komunikasi antara pengguna sistem dan

pembuat sistem selama proses diskusi berlangsung. Fasilitator harus benar – benar

terlatih untuk teknik JAD, sehingga komunikasi benar – benar bisa efektif.

Fasilitator juga bertugas untuk menyiapkan agenda dan memandu proses

kelompok dalam menetukan sistem.

Scribe

Scribe adalah peserta JAD yang bertugas untuk mencatat isi dari sesi JAD. Tugas

ini harus dilakukan secara teliti karena hasil catatan inilah yang merupakan bahan

mentah untuk kebutuhan sistem yang akan dirumuskan.

Pengguna

Pengguna merupakan perusahaan yang akan dibuat sistemnya.

C. Kuisioner

7

Page 10: ADSI Requirement Analisis

Kuisioner adalah sekumpulan pertanyaan tertulis dan biasanya melibatkan banyak

orang. Kuisioner bisa dilakukan secara tertulis (paper based) atau secara

elektronik. Biasanya sampel dipilih untuk mewakili populasi tertentu. Setelah

hasil kuisioner diperoleh diperlukan analisis untuk mengambil data yang sesuai

dengan keperluan pengumpulan kebutuhan.

D. Analisis Dokumen

Teknik ini dilakukan dengan mempelajari material yang menggambarkan sistem

yang sedang berjalan. Biasanya dokumen yang diamati berupa form, laporan,

manual kebijakan, grafik organisasi. Untuk perusahaan atau organisasi berskala

kecil dan belum memiliki sistem yang terkomputerisasi. Cara ini adalah cara yang

efektif untuk menyusun kebutuhan sistem.

E. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses

– proses yang sedang berjalan. Hal ini penting karena kadang – kadang pengguna

atau manajer tidak dapat mengingat secara keseluruhan apa yang mereka lakukan

dan menceritakan kembali ke analis. Teknik observasi biasanya dilakukan

bersama – sama dengan teknik pengumpulan kebutuhan sistem yang lain.

III.KESIMPULAN

Kebutuhan sistem dapat digolongkan dalam dua tipe yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan

nonfungsional. Kebutuhan fungsional berisi informasi dan proses apa saja yang harus dilakukan

oleh sistem, sedangkan kebutuhan nonfungsional menyangkut perilaku sistem yang

berhubungan dengan kinerja, operasional, platform sistem, keamanan, termasuk dengan politik

dan budaya.

Metode untuk mendapatkan kebutuhan sistem sangat bervariasi, tergantung pada skala sistem

yang akan dikembangkan. Beberapa metode yang berkembang adalah wawancara, JAD,

kuisioner, analisis dokumen dan observasi. Terkadang beberapa metode dapat dipakai sekaligus

untuk lebih menyempurnakan kebutuhan sistem yang akan disusun.

LAMPIRAN PERTANYAAN :

1. Apa yang dimaksud dengan teknik pengumpulan kebutuhan JAD ? (Dwi Ningsih)

Jawaban :

8

Page 11: ADSI Requirement Analisis

Joint Application Development (JAD) merupakan salah satu teknik pengumpulan kebutuhan

untuk mengatasi masalah teknik wawancara yang agak sulit dilakukann untuk

pengembangan system berskala besar. JAD adalah proses kelompok terstruktur yang

terfokus untuk menetukan kebutuhan, melibatkan tim proyek, pengguna, dan manajemen

bekerja bersama – sama. Teknik ini digunakan untuk mereduksi waktu pengumpulan

informasi sampai 50%. Kelompok yang terlibat sebagai pelaku JAD yaitu :

Fasilitator

Fasilitator tujuannya untuk menjembatani komunikasi antara pengguna sistem dan

pembuat sistem selama proses diskusi berlangsung. Fasilitator harus benar – benar

terlatih untuk teknik JAD, sehingga komunikasi benar – benar bisa efektif. Fasilitator

juga bertugas untuk menyiapkan agenda dan memandu proses kelompok dalam

menetukan sistem.

Scribe

Scribe adalah peserta JAD yang bertugas untuk mencatat isi dari sesi JAD. Tugas ini

harus dilakukan secara teliti karena hasil catatan inilah yang merupakan bahan mentah

untuk kebutuhan sistem yang akan dirumuskan.

Pengguna

Pengguna merupakan perusahaan yang akan dibuat sistemnya.

2. Sebutkan contoh dari Functional dan Non Functional!(Aditra Pradnyana)

Jawaban :

Misalnya untuk system yang harus bisa menampilkan pendataan guru dan karyawan

Contoh dari analisis kebutuhan system fungsional :

- Pengguna dapat menampilkam jumlah guru dan karyawan yang bekerja

- Pengguna dapat menampilkan kelompok guru atau karyawan melalui jabatan

- Pengguna dapat mencetak kartu, slip gaji guru dan karyawan

- System harus bisa menampilkan jumlah gaji, guru dan karyawan

- Pengguna dapat memproses gaji guru dan karyawan sesuai dengan jabatan

- Pengguna dapat menampilkan rekap absen, laporan gaji guru dan karyawan

Contoh dari analisis kebutuhan system nonfungsional :

1. Operasional :

Penjelasan secara teknis bagaimana system baru akan beroperasi, platform yang digunakan,

arsitektur system, serta perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan juga dijelaskan

secara spesifik.9

Page 12: ADSI Requirement Analisis

- Menggunakan system operasi Windows XP SP 2

- Intel Pentium IV

- RAM sekitar 256-512 MB

- Printer untuk mencetak slip gaji, kartu anggota dan laporan penggajian

- Magnetic Card Reader

2. Keamanan :

Kebutuhan keamanan berisi pernyataan tentang mekanisme pengamanan aplikasi, data,

maupun transaksi yang akan diimpilementasikan pada system.

Keamanan untuk kebutuhan system yang dibuat adalah dilengkapi dengan password untuk

system aplikasi maupun databasenya dan hanya bisa diakses oleh admin, pengguna biasa

tidak dapat mengakses.

3. Informasi

- Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang dimasukan salah

- Digunakan untuk menampilkan slip gaji

4. Kinerja

Bagian ini menjelaskan seberapa baiknya kinerja perangkat lunak yang dikembangkan

dalam mengolah data, menampilkan informasi, penyelesaian proses bisnis yang ditangani

dan efisiensi dari perangkat lunak yang digunakan.

Untuk system ini misalnya waktu untuk memproses gaji guru dan karyawan dibatasi 1 menit

ditambah dengan mencetak slip gaji.

3. Apakah prototype pada pengumpulan data sama artinya dengan pembuatan system secara

prototype?(Aditra Pradnyana)

Jawaban :

Berbeda, karena prototype yang dimaksud disini adalah dokumentasi awal dari pembuatan

system yang sesungguhnya nanti dari. Dimana dokumentasi itu dituangkan pada proposal RSS

4. Apakah ada metode pembuatan suatu system yang tekniknya sama dengan Analisis

Sensistivitas dimana jika terdapat kesalahan dapat diperbaiki dengan mengubah batasnya saja?

(Aditra Pradnyana)

Jawaban :.

Menurut kelompok kami hal tersebut tidak dapat disamakan karena analisis sensitivitas dan

analisis kebutuhan merupakan hal yang berbeda. Namun pada pembuatan sistem jika ada

kesalahan dapat diperbaiki pada bagian yang salah saja. Jika bagian yang salah tersebut 10

Page 13: ADSI Requirement Analisis

berkaitan dengan bagian-bagian yangn lain maka perbaikan akan dilakukan pada skala yang

lebih luas.

5. Mengapa faktor keamanan terdapat pada Non Functional ?(Kusuma Hendra)

Jawaban :

Kebutuhan Nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi property perilaku yang dimiliki

oleh system yang meliputi operasional, kinerja, keamanan dan informasi. Keamanan

merupakan pernyataan mengenai mekanisme pengamanan aplikasi, data, maupun transaksi

yang akan diimplementasikan pada system. Dan hal itu termasuk pada salah satu property

perilaku yang dimiliki oleh system, sehingga termasuk dalam kebutuhan nonfungsional.

6. Apakah analisis ekonomi dan efisiensi diperlukan pada requirement analysis ?(Wilsar Septiana)

Jawaban :

Analisis ekonomi dan efisiensi diperlukan pada requirement analisis, namun hal itu terdapat

pada property perilaku yang dimiliki oleh sistem yakni kinerja pada tipe kebutuhan non

fungsional. Jadi pada requirement analisis juga memiliki analisis ekonomi dan efisiensi.

7. Step apakah yang terpenting pada analisis requirement ?(Kusuma Hendra)

Jawaban :

Step yang terpenting adalah pengumpulan informasi dan mendefinisikan pada sistem

requirement. Dimana step ini akan mengumpulkan semua informasi yang akan dibutuhkan oleh

sistem dan menjadi pelaksanaan yang paling awal. Jika terjadi kesalahan pada pengumpulan

informasi dan sistem requirementnya maka pembuat sistem akan mengalami kerugian yang

sangat besar akibat harus mengulang kembali dari awal.

8. Apa yang dilakukan pada saat teknik pengumpulan data dengan cara Observasi ?(Hanindia )

Jawaban :

Yang dilakukan adalah melakukan pengamatan secara langsung pada proses-proses yang

sedang berjalan. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalanya

merubah sesuatu yang telah disepakati bersama. Teknik observasi biasanya dilakukan bersama-

sama dengan tenik pengumpulan kebutuhan system yang lain.

9. Sebutkan contoh kebutuhan functional menurut jenisnya !(Wilsar Septiana)

Jawaban :

11

Page 14: ADSI Requirement Analisis

Misalnya kita mengambil sebuah kasus kebutuhan system untuk pengembangan system

informasi perpustakaan berbasis komputer.

• Process-oriented adalah proses yang harus dilakukan oleh sistem. Contohnya :

- Sistem harus dapat melakukan entry buku yang berhubungan dengan pendataan buku

- Sistem harus dapat melakukan pendataan buku

- Sistem harus dapat melakukan transaksi peminjaman, pengembalian buku

- Sistem harus dapat melakukan laporan keungan secara otomatis

• Information-oriented adalah informasi yang harus dimiliki oleh sistem. Contohnya :

- Pengguna dapat memasukan berbagai jenis buku beserta dengan kode buku, kategori

buku, judul buku, penerbit, pengarang, jumlah halaman, ISBN buku dan lain-lain

- Pengguna bisa menambahkan koleksi buku baru

- Pengguna dapat memasukan anggota baru dengan kode anggota, nama, alamat dan nomor

telepon.

- Pengguna dapat mencatat semua informasi transaksi peminjaman

- Dan lain-lain

10. Apakah perbedaan dari wawancara dengan JAD ?

Jawaban :

Perbedaan antara wawancara dengan JAD adalah sebagai berikut :

1. Wawancara merupakan salah satu cara untuk teknik pengumpulan kebutuhan jika system

yang dianalisis tidak terlalu besar. Sedangkan JAD dapat digunakan untuk pengembangan

system yang beskala besar.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk teknik wawancara lebih lama dibandingkan dengan JAD,

karena masing-masing bagian dari personel yang akan menggunakan system tersebut akan

diwawncara satu per satu, sehingga jika personelnya terlalu banyak maka waktu yang

dibutuhkan akan semakin lama. Dengan menggunakan JAD kita dapat menghemat waktu

untuk pengumpulan informasi sampai 50 % dari teknik wawancara.

3. JAD lebih skematis karena seperti berupa rapat teknis.

12

Page 15: ADSI Requirement Analisis

DAFTAR PUSTAKA

Denis, Alan, dkk.2010. Information System Analysis and Design Fourth Edition. John Wiley&Sons

[Asia], Inc

Hanif al Fatta.2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.

13