adhito preskas morbili
Embed Size (px)
DESCRIPTION
untuk stase anak RSUD pasar rebo, sukses terus koasnyaTRANSCRIPT

ADHITO KARISTOMO1102009008
Morbili
Pembimbing :dr. Tuty Rahayu, Sp.A
Kepaniteraann Ilmu Kesehatan Anak RSUD PASAR REBO

Status Pasien
Nama : An. SKMTTL : Jakarta , 30 April 2014Usia : 11,5 Bulan ( 1 tahun )Jenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamAlamat : Jalan Jembatan 1 No. 53 RT/RW :
07/05 Kel. Balekambang Kec. Kramat jati, Jakarta
TimurMasuk RS : 20 April 2015Keluar RS : 25 April 2015

Identitas Orang Tua
Ayah Ibu
Nama Tn. J Ny. L
Agama Islam Islam
Pendidikan D3 SMK
Pekerjaan Wiraswasta Buruh

Anamnesa
Anamnesis dilakukan secara Alloanamnesis (ibu pasien)
Keluhan Utama : Demam sejak 4 hari SMRS
Keluhan tambahan : Ruam-ruam kemerahan sekujur
tubuh ,batuk pilek, mata bengkak dan merah
disertai keluar sekret, mencret.

Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo pada tanggal 20-4-2015 pada pukul 08:01:10 dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam naik turun tanpa disertai kejang.
Menurut ibu pasien bahwa demam naik turun sepanjang hari dan tanpa kejang.
Keluhan disertai dengan ruam kemerahan pada tubuh, batuk berdahak, pilek, mata bengkak dan merah disertai keluar kotoran sejak kemarin.
Pada awalnya muncul pada telinga dan wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh. Sejak tadi pagi buang air besar mencret 4 kali dengan konsistensi cair, ada ampas dan lendir, berwana hijau kekuningan tanpa disertai darah. Pasien mengkonsumsi susu formula dan makanan tambahan berupa nasi tim.
Pasien menjadi sulit makan selama sakit. Keluhan mual dan muntah disangkal ibu pasien.

Sebelum masuk rumah sakit pasien telah di bawa ke klinik dokter 24 jam dan diberikan obat sirup anti penurun panas , antibiotik dan obat batuk namun tidak ada perbaikan.
Ibu pasien lupa nama obat yang diberikan di klinik. Di Klinik pasien dilakukan pemeriksaan darah rutin dan hitung jenis leukosit. Pasien tidak sedang dalam pengobatan OAT. Riwayat alergi obat dan makanan disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu Paru (-) Asma (-) Penyakit Jantung (-) Riwayat gejala
penyakit seperti ini (-)
Diare (-) Sakit mata (-) Kejang (-)
Riwayat Penyakit Keluarga Paru (-) Asma (-) Penyakit Jantung (-) Riwayat gejala
penyakit seperti ini (-) Diare (-) Sakit mata (-) Kejang (-)

Riwayat Kehamilan dan PersalinanKEHAMILAN Morbiditas kehamilan Ibu pasien ketika hamil tidak
menderita penyakit apapun.
Perawatan antenatal care (ANC)
Ibu rajin memeriksakan kehamilan ke puskesmas.Terpapar radiasi foto rongent dan konsumsi obat-obatan selama kehamilan disangkal ibu pasien.
KELAHIRAN Tempat kelahiran di RS Restu Kasih
Penolong persalinan Dokter Kebidanan
Cara persalinan SC G3P1A1 (a/i riw.SC)
Keadaan bayi - Berat lahir : 3300 gram- Panjang badan : 47 cm- Lingkar Kepala : 35- Langsung menangis- Apgar Score : 9/10- Pucat : -- Biru : -- Kuning : -- Kelainan bawaan : -

Riwayat tumbuh kembang
0-3 bulan : menatap, mengangkat kepala tegak ketika tengkurap
3-6 bulan : berbalik dari telungkup ke terlentang, meraih benda disekitar.
6-9 bulan : belajar duduk, mengucapkan mama.
9-12 bulan : berdiri dan berjalan berpegangan, menirukan kata sederhana.
Kesan : Riw. Tumbuh Kembang Baik

Riwayat imunisasi
Imunisasi
Hepatitis B 3 kali (0, 1, 6 bulan)
polio 4 kali (0, 2, 4, 6 bulan)
BCG 1 kali (2 bulan)
DTP 3 kali (2, 4, 6 bulan)
Campak -
Hib 3 kali (2, 4, 6 bulan)
Imunisasi yang belum : PCV, Rotavirus, Influenza.
Kesan : Imunisasi tidak lengkap.

Sosial, ekonomi dan lingkungan
Penghasilan keluarga dan jumlah anggota kelurga yang dihidupi untuk 4 orang adalah cukup
Pasien tinggal bersama bapak dan ibu beserta satu kakak laki-lakinya yang berselisih 5 tahun dengan pasien.
Ayah pasien bekerja di luar kota, tiap hari libur tinggal bersama dengan keluarga.

Ukuran rumah sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Sangat berdekatan dengan rumah tetangga, tetapi sirkulasi udara dan pencahayaan rumah cukup baik.
Kurang lebih seminggu yang lalu ada 4 anak yang sakit campak di lingkungan rumah.
Hubungan dengan tetangga baik.
Didalam rumah terdapat 1 ruangan keluarga, 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan dapur. Sarana air bersih berasal dari pompa air tanah dan listrik berasal dari PLN.

PEMERIKSAAN FISIKDilakukan pada tanggal 20 April 2015
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda vital HR : 130 x/menit RR : 36 x/menit Suhu : 38,7oC
Status gizi BB : 7,9 kg TB : 75 cm BB/U : 78% ( Gizi kurang ) TB/U : 101% ( baik/ N ) BB/TB: 80,61%
(Gizi kurang ) Status gizi menurut kurva cdc
2000 adalah gizi kurang
Kepala : Normocephal UUB = cekung
Mata: conjungtiva anemis -/-, Skelera Ikterik -/-, air mata +/+, hiperemis+/+, edema palpebra +/+, Sekret +/+, Cekung +/+
Hidung : deviasi septum (-), sekret (+)
Mulut : hiperemis(-) ,sianosis (-)
Tenggorok: Stomatitis +, Hiperemis +, mukosa basah, bibir kering (+)
Leher : kelenjar getah bening tidak membesar



Paru-paru : o Inspeksi : bentuk dada
simetris kanan dan kiri, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi dinding dada (-)
o Palpasi : fremitus taktil dan fremitus vokal normal
o Perkusi : sonor di kedua hemitoraks
o Auskultasi : SN Vesikular +/+, ronki basah halus +/+, wheezing -/-
Jantung :o Inspeksi : iktus kordis
tampak o Palpasi : iktus kordis
teraba di ICS 4 linea midclavicula sinistra
o Perkusi : batas jantung normal
o Auskultasi : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Inspeksi : bentur datar,
simetris, sikatrik (-) Auskultasi : bising usus
normal Palpasi : supel, tidak
teraba masa, tidak nyeri tekan di empat kuadran perut , tidak ada pembesaran hepar dan lien. Turgor melambat
Perkusi : timpani diseluruh quadran perut
Ekstremitas: Akral hangat (+), edema
ekstremitas (-), capilary refill time <2 detik. turgor kulit melambat, Makulopapular Rash+ kedua tangan.
Kulit : Makulopapular Rash+ pada
wajah, telinga, leher, badan, punggung.
St. Neurologis :o Tanda Rangsang meningeal :
o Kaku kuduk : -o Burdzinski I : -o Burdzinski II : -
o Refleks patologis : -

Pemeriksaan LaboratoriumJenis pemeriksaan
19/04/15 20/04/15satuan Nilai normal
Hemoglobin 9.9 10.8 g/dl 10,8-12,8
Hematokrit 30 32 % 35-43
Eritrosit 3.86 4.2 Jt/ul 3,6-5,2
Leukosit 4.400 5.430 ul 5.500-15.500
Trombosit 166.000
224.000
ul 229000-553.000
LUC - 6 % <4
Diff count-Basofil-Eosinofil-Batang-Segmen -Limfosit-Monosit
023
43493
010
39485
%
0-11-33-6
50-7025-401-6
MCV 78.2 74 Fl 73-101
MCH 25.6 22 Pg 23-31
MCHC 32.8 30 g/dl 26-34

Pemeriksaan ElektrolitJenis pemeriksaan
20-4-2015
satuan Nilai normal
Na+ 138 Mmol/L 135-147
K+ 4,6 Mmol/L 3,8-4,4
Cl 106 Mmol/L 98-108

Pemeriksaan Feses Lengkap21/4/2015
Jenis pemeriksaan
Hasil Nilai normal
Warna Coklat Coklat
Konsistensi Lembek Lembek
Lendir - -
Pus - -
Darah - -
Amoeba - -
Lemak - -
Serat Otot - -
Serat Tumbuhan - -
Amilum - -
Leukosit 3-5 / LPB 0-1
Eritrosit 1-2 / LPB 0-1
Jamur Spora (+) -
Telur CacingTidak
ditemukan-

Resume
Pasien seorang anak perempuan berusia 11,5 bulan dengan berat badan 7,9 kg dengan tinggi badan 75 cm datang ke RSUD Pasar Rebo dengan keluhan demam tanpa disertai kejang sejak 4 hari SMRS. Keluhan disertai ruam kemerahan pada tubuh, batuk berdahak, pilek, sesak, mata bengkak dan merah disertai keluar sekret sejak 1 hari SMRS. Bab mencret 4 kali konsistensi cair, ampas, berwarna hijau kekuningan tanpa disertai darah. Pasien mengkonsumsi susu formula dan makanan tambahan berupa nasi tim. Sebelum masuk rumah sakit pasien telah berobat ke klinik dokter 24 jam dan dilakukan pemeriksaan darah dan sudah diberi obat namun tidak ada perbaikan.

Hasil pemeriksaan fisik di dapatkan anak sakit sedang, febris, ubun-ubun cekung, konjungtiva hiperemis, mata cekung, edema palpebra, sekret pada mata dan hidung, terdapat ronkhi basah halus, turgor melambat dan Makulopapular Rash pada wajah, telinga, leher, badan, punggung, kedua tangan dan lengan. Hasil pemeriksaan laboratorium darah menunjukkan hemoglobin 10,8 g/dl, hematokrit 32%, penurunan leukosit 4.400 ul dan trombosit 166.000, hitung jenis limfosit 49%, monosit 5%, serta hasil analisa feses lengkap menunjukan leukosit 3 - 5 LPB, Eritrosit 1 - 2 LPB dan Spora (+).

Diagnosis Kerja
Morbili Stadium Akhir Prodromal - awal Stadium Erupsi
GEADRS ( Gastro-Enteritis Akut Dehidrasi Ringan Sedang )
Bronkopneumonia
Diagnosis Banding :
•Roseola Infantum•Rubela•Alergi Obat•Demam Skarlatina

Penatalaksanan
Non medikamentosa Tirah baring IVFD KAEN 3 B 8 tpm
Medikamentosa Cefotaxime Inj 2x400 mg Mycostatin drop 4 x 1 ml Paracetamol drip 4 x 80 mg
Prn febris Ambroxol HCL 2x10 tetes Cendo fenicol eye drops
0,25% 3x2 tetes Metronidazol 3 x 80 mg Rantin 2 x 10 mg Suplemen fe sirup (15 mg)
1x1/2 cth Zinkid 2 x 1 cth Lacto-B 2x1

RENCANA PEMERIKSAAN
Foto thoraxPemeriksaan SitologiKultur dan resistensi

Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonamQuo ad fungtionam : Ad bonamQua ad sanactionam : Ad bonam

Follow upTanggal S O A P
20-4-2015 Demam (+) dari kamis siang (H-4), batuk dahak (+) dari hari minggu ( dahak tidak bisa dikeluarkan, pilek (+),bab 4 kali cair, ampas berwarna hijau kekuningan ( hari ini), Air mata (+) (sebelumnya di IGD air mata (-)), tampak merah2 pada muka, leher, & badan, susu formula + makan sulit, Muntah (-), Rewel (+), perut kembung (+), tidur susah (+)BAK (+) NSariawan +
KU : TSSKS : CMFN : 130x/m, RR : 38x/m, S : 38,5ocKepala : normocephal, ruam muka dan leher, belakang telinga, ubun-ubun cekung (+).Mata : CA-/-, SI : -/-, RC +/+, hiperemis+/+,edema palpebra+/+, cekung (+), Air mata (+)Hidung : nafas cuping hidung -/-, sekret +Tenggorokan (mulut) : hiperemis +, bercak koplik -, mukosa basah+, bibir kering+, stomatitis +Leher : pemb. KGB -, Pulmo : vbs+/+, rh basah halus +/+,wh-/-, retraksi dinding dada -.Cor : BJ I/II reguler, M -, G –Abdomen : datar, supel, BU +, NT -, tidak teraba pembesaran hepar & lien, turgor melambat, timpaniExt : akral hangat, edema –, CRT <2’s, Makulopapular rash + pada 4 ekstremitas kecuali betis dan kaki
- Morbili - GEADRS- BRPN
- KAEN 3B 8tpm-loading RA 80 cc 1 jam- Cefotaxime 2x400mg iv- Mycostatis 4 x 1 ml- Paracetamol drip 4 x 80mg-Lacto-B 2x1-Cariamyl 3 x 0,4 ml- Cendo fenicol eye drops 0,25% 3x2 tts-Caladine lotion- Vit A 200.000 IU I, II, VII per oral-Rencana FLAmbroxol HCL 2x10 tetes

Follow up21-4-2015 Demam (+) (H-5), batuk
dahak +, pilek +, bab cair 3 x lendir +, ampas - warna hijau kekuningan, tampak merah2 pada muka dan badan, susu formula + & makan -, Mual +, muntah -, perut kembung +, rewel +, ruam diseluruh tubuh kecuali kaki, air mata +Sariawan + BAK (+) N
KU : TSSKS : CMFN : 120x/m, RR : 34x/m, S : 38,6ocKepala : normocephal, ruam +, ubun-ubun cekung +Mata : CA-/-, SI : -/-, RC +/+. hiperemis+/+,edema palpebra+/+, air mata +, sekret +↓, cekung+Hidung : napas cuping hidung -/-, sekret +Tenggorokan : hiperemis +, bercak koplik -, stomatitis+, bibir lembap+Leher : pemb. KGB -, Pulmo : vbs+/+, rh basah halus+/+,wh-/-, retraksi dinding dada-.Cor : BJ I/II reguler, M -, G –Abdomen : datar, ruam +, supel, BU +, NT -, tidak teraba pembesaran hepar & lien, turgor melambat, timpaniExt : akral hangat, edema –, CRT <2’s, Makulopapular rash + pada 4 ekstremitas kecuali betis dan kakiKultur feses : Jamur +
- Morbili - GEADRS- BRPN
- KAEN 3B 8tpm- Cefotaxime 2x400mg iv- Mycostatis 4 x 1 ml- Paracetamol drip 4 x 80mg-Lacto-B 2x1-Cariamyl 3 x 0,4 ml- Cendo fenicol eye drops 0,25% 3x2 tts-Caladine lotion-Vit A 200.000 IU I, II, VII per oral-Ambroxol HCL 2x10 tetes

Follow up22-4-2015 Demam berkurang (H-6),
batuk dahak berkurang, pilek -, bab cair + 4x hijau cair, ampas -, sesak -, tampak merah2 pada bagian tangan dan kaki, susu formula + & makan - ( sama sekali tidak ada yang masuk ),Ruam sudah sampai kaki, Rewel +, perut kembung +, mata merah +Sariawan +BAK (+) N
KU : TSSKS : CMFN : 108x/m, RR : 30x/m, S : 37,8ocKepala : normocephal, ruam +, ubun-ubun cekung+Mata : CA-/-, SI : -/-, hiperemis+/+,edema palpebra-/-, sekret -, cekung (+)Hidung : napas cuping hidung -, sekret –Tenggorokan : hiperemis -, bercak koplik -, bibir lembap+, stomatitis+Leher : pemb. KGB -, Pulmo : vbs+/+, rh basah halus ↓+/+,wh-/-Cor : BJ I/II reguler, M -, G –Abdomen : datar, supel, BU +, NT -, tidak teraba pembesaran hepar & lien, turgor mulai membaikExt : akral hangat, edema –, CRT<2’s, Makulopapular rash + pada 4 ekstremitas betis dan kaki ( telapak kaki tidak ada ruam )
- Morbili - GEADRS- BRPN
- KAEN 3B 8tpm- Cefotaxime 2x400mg iv- Mycostatis 4 x 1 ml- Paracetamol drip 4 x 80mg-Lacto-B 2x1-Cariamyl 3 x 0,4 ml- Cendo fenicol eye drops 0,25% 3x2 tts-Caladine lotion- Vit A 200.000 IU I, II, VII per oral ,Zinkid 2 x 1 cthRantin 2 x 10mgMetronidazol 3 x 80 mgAmbroxol HCL 2x10 tetes

Follow up23-4-2015 Demam - ( H-7) , batuk
dahak +↓, pilek -, bab cair +3x cair warna hijau berlendir, ampas + sedikit, sesak -, tampak merah2 pada muka & badan tangan dan kaki, susu formula + & makan -, sariawan masih ada + Mata sudah tidak merahBAK (+) N
KU : SedangKS : CMFN : 120x/m, RR : 28x/m, S : 37,1ocKepala : normocephal, ruam +, ubun-ubun cekung-Mata : CA-/-, SI : -/-, hiperemis-/-,edema palpebra-/-, sekret -, cekung -Hidung : napas cuping hidung -, sekret –Tenggorokan : hiperemis -, bercak koplik -, bibir lembap+, stomatitis-Leher : pemb. KGB -, Pulmo : vbs+/+, rh basah halus+/+↓,wh-/-Cor : BJ I/II reguler, M -, G –Abdomen : datar, ruam +, supel, BU +, NT -, tidak teraba pembesaran hepar & lien. turgot baikExt : akral hangat, edema –, CRT<2’s, Makulopapular rash + pada 4 ekstremitas betis dan kaki
- Morbili - GEADRS- BRPN
- KAEN 3B 8tpm- Cefotaxime 2x400mg iv- Mycostatis 4 x 1 ml- Paracetamol drip 4 x 80mg-Lacto-B 2x1-Cariamyl 3 x 0,4 ml- Cendo fenicol eye drops 0,25% 3x2 tts-Caladine lotion- Vit A 200.000 IU I, II, VII per oral ,Zinkid 2 x 1 cthRantin 2 x 10mgMetronidazol 3 x 80 mgAmbroxol HCL 2x10 tetes

Follow up24-4-2015 Demam - ( H-8) , batuk
dahak berkurang, pilek -, bab 2x cair hijau kekuningan, lendir + ampas +, merah2 pada muka,badan berkurang, susu formula & makan +, minum +, sariawan -Kulit di leher dan telinga mulai terkelupasBAK (+) N
KU : TSSKS : CMFN : 136x/m, RR : 28x/m, S : 37,1ocKepala : normocephal, ruam berkurang.(di telinga sudah mulai berkurang)Mata : CA-/-, SI : -/-, RC+/+, hiperemis-/-, edema palpebra-/-Hidung : napas cuping hidung -, sekret –Tenggorokan (mulut) : hiperemis -, bercak koplik -stomatitis -, bibir lembap+Leher : pemb. KGB -, Pulmo : vbs+/+, rh-/-,wh-/-Cor : BJ I/II reguler, M -, G –Abdomen : datar, ruam +, supel, BU +, NT -, tidak teraba pembesaran hepar & lien, turgor baikExt : akral hangat, edema –, CRT<2’s, Makulopapular rash + pada 4 ekstremitas betis dan kaki
- Morbili - GEADRS- BRPN
- KAEN 3B 8tpm- Cefotaxime 2x400mg iv- Mycostatis 4 x 1 ml- Paracetamol drip 4 x 80mg-Lacto-B 2x1-Cariamyl 3 x 0,4 ml- Cendo fenicol eye drops 0,25% 3x2 tts-Caladine lotion- Vit A 200.000 IU I, II, VII per oral ,Zinkid 2 x 1 cthRantin 2 x 10mgMetronidazol 3 x 80 mg

Follow up25-4-2015 Demam - ( H-9) , batuk
dahak berkurang, pilek -, bab 1x padat kekuningan, ,merah2 pada muka,badan berkurang, susu formula + & makan -, nyemil +, sariawan –Kulit di leher dan telinga dan badan mulai terkelupas
BAK(+) N
KU : TSSKS : CMFN : 136x/m, RR : 40x/m, S : 36,7ocKepala : normocephal, ruam berkurang. ( ruam di telinga sudah mulai menghilang )Mata : CA-/-, SI : -/-, RC+/+, hiperemis-/-, edema palpebra-/-Hidung : napas cuping hidung -, sekret –Tenggorokan (mulut) : hiperemis -, bercak koplik -, bibir lembap+, stomatitis-Leher : pemb. KGB -,Pulmo : vbs+/+, rh-/-,wh-/-Cor : BJ I/II reguler, M -, G –Abdomen : datar, ruam +, supel, BU +, NT -, tidak teraba pembesaran hepar & lien, turgor baikExt : akral hangat, edema –, CRT<2’s, Makulopapular rash + pada 4 ekstremitas betis dan kaki
- Morbili - GEADRS- BRPN
- KAEN 3B 8tpm- Cefotaxime 2x400mg iv- Mycostatis 4 x 1 ml- Paracetamol drip 4 x 80mg-Lacto-B 2x1-Cariamyl 3 x 0,4 ml- Cendo fenicol eye drops 0,25% 3x2 tts-Caladine lotion- Vit A 200.000 IU I, II, VII per oral ,Zinkid 2 x 1 cthRantin 2 x 10mgMetronidazol 3 x 80 mg

ANALISA KASUS
Morbili : Demam naik turun suhu 38,7 oC,
Koriza, batuk, konjungtivitis ( Hiperemis Konjungtiva ),
Ditandai dengan keluarnya ruam makulopapular yang didahului dengan meningkatnya suhu badan, Makulopapular Rash + pada wajah, telinga, leher, badan, punggung, kedua tangan dan lengan,
Demam sangat tinggi di saat ruam merata dan menurun dengan cepat setelah 2-3 hari timbulnya eksantema.
Riwayat kontak dengan penderita campak sebelumnya

GEADRS :Ubun-ubun Cekung, mata cekung,
BAB 4x dengan konsistensi cair, ampas +, lendir +, berwarna kuning kehijauan tanpa disertai darah,
Turgor melambat

Pneumonia :Batuk berdahak dan pilekRhonki basah halus pada kedua lapang
paru

SAJIAN PUSTAKA

DefinisiCampak atau morbili adalah suatu infeksi virus akut yang memiliki 3 stadium, yaitu :
1. Stadium inkubasi (10 -12 hari ) Terjadi setelah pajanan pertama terhadap virus Dapat disertai gejala minimal maupun tidak bergejala
2. Stadium prodromal (2-4 hari)Gejala demam, konjungtivitis, pilek, dan batuk yang meningkat serta ditemukannya enantem pada mukosa (bercak Koplik)
3. Stadium erupsi (hari ke-4 atau ke-5)Keluarnya ruam makulopapular yang didahului dengan meningkatnya suhu badan
MORBILI

Epidemiologi Angka kejadian campak di Indonesia sejak tahun 1990 sampai 2002 masih tinggi sekitar 3000-4000 per tahun.
EtiologiVirus campak merupakan virus RNA famili paramyxoviridae dengan genus Morbili virus.

Manifestasi klinis1. Stadium inkubasi
Masa inkubasi campak berlangsung kira-kira 10 hari (8 hingga 12 hari). Penderita tidak menampakkan gejala sakit.
2. Stadium prodromal Manifestasi klinis campak biasanya baru mulai tampak pada
stadium prodromal yang berlangsung selama 2 hingga 4 hari. Batuk, pilek dan konjungtivitis, juga demam. Inflamasi
konjungtiva dan fotofobia dapat menjadi petunjuk sebelum munculnya bercak Koplik. Garis melintang kemerahan yang terdapat pada konjungtuva dapat menjadi penunjang diagnosis pada stadium prodromal. Garis tersebut akan menghilang bila seluruh bagian konjungtiva telah terkena radang


Koplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk campak muncul pada hari ke-10±1 infeksi. Koplik spot adalah suatu bintik putih keabuan sebesar butiran pasir dengan areola tipis berwarna kemerahan dan biasanya bersifat hemoragik. Tersering ditemukan pada mukosa bukal di depan gigi geraham bawah tetapi dapat juga ditemukan pada bagian lain dari rongga mulut seperti palatum, juga di bagian tengah bibir bawah dan karunkula .
Pada akhir masa prodromal, dinding posterior faring biasanya menjadi hiperemis dan penderita akan mengeluhkan nyeri tenggorokkan.


3. Stadium erupsiRuam akan muncul sekitar hari ke-14 infeksi
yaitu pada saat stadium erupsi. Ruam muncul pada saat puncak gejala gangguan pernafasan dan saat suhu berkisar 39,5˚C. Kemudian ruam menjadi makulopapular dan menyebar ke seluruh wajah, leher, lengan atas dan dada bagian atas pada 24 jam pertama. Ruam bertahan selama 5-6 hari.

Kemudian ruam akan menjalar ke punggung, abdomen, seluruh tangan, paha dan terakhir kaki, yaitu sekitar hari ke-2 atau 3 munculnya ruam. Saat ruam muncul di kaki, ruam pada wajah akan menghilang diikuti oleh bagian tubuh lainnya sesuai dengan urutan munculnya.
Saat awal ruam muncul akan tampak berwarna kemerahan yang akan tampak memutih dengan penekanan. Saat ruam mulai menghilang akan tampak berwarna kecokelatan yang tidak memudar bila ditekan. Seiring dengan masa penyembuhan maka muncullah deskuamasi kecokelatan pada area konfluensi. Beratnya penyakit berbanding lurus dengan gambaran ruam yang muncul. Pada infeksi campak yang berat, ruam dapat muncul hingga menutupi seluruh bagian kulit, termasuk telapak tangan dan kaki. Wajah penderita juga menjadi bengkak sehingga sulit dikenali.

Patologi Lesi terutama terdapat pada kulit., membran
mukosa nasofaring, bronkus, saluran pencernaan, dan konjungtiva.
Karakteristik patologi dari Campak ialah terdapatnya distribusi yang luas dari sel raksasa berinti banyak yang merupakan hasil dari penggabungan sel.
Dua tipe utama dari sel raksasa yang muncul adalah
1. Sel Warthin-Findkeley yang ditemukan pada sistem retikuloendotel (adenoid, tonsil, appendiks, limpa dan timus).
2. Sel epitel raksasa yang muncul terutama pada epitel saluran nafas.

Patogenesis Lokasi utama infeksi virus campak adalah epitel
saluran nafas nasofaring. Penyebaran pertama virus campak ke jaringan
limfatik regional yang menyebabkan terjadinya viremia primer.
Setelah viremia primer, terjadi multiplikasi ekstensif dari virus campak yang terjadi pada jaringan limfatik regional maupun jaringan limfatik yang lebih jauh. Multiplikasi virus campak juga terjadi di lokasi pertama infeksi.
Selama lima hingga tujuh hari infeksi terjadi viremia sekunder yang ekstensif dan menyebabkan terjadinya infeksi campak secara umum.

Kulit, konjungtiva, dan saluran nafas adalah tempat yang jelas terkena infeksi, tetapi organ lainnya dapat terinfeksi pula. Dari hari ke-11 hingga 14 infeksi, kandungan virus dalam darah, saluran nafas, dan organ lain mencapai puncaknya dan kemudian jumlahnya menurun secara cepat dalam waktu 2 hingga 3 hari.
Selama infeksi virus campak akan bereplikasi di dalam sel endotel, sel epitel, monosit, dan makrofag.
Daerah epitel yang nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasan memberikan kesempatan serangan infeksi bakteri sekunder berupa bronkopneumonia, otitis media, dan lainnya. Dalam keadaan tertentu, adenovirus dan herpes virus pneumonia dapat terjadi pada kasus campak


Diagnosis- Dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinis. - Pemeriksaan laboratorium jarang dilakukan. - Pada stadium prodromal dapat ditemukan sel
raksasa berinti banyak dari apusan mukosa hidung.
- Serum antibodi dari virus campak dapat dilihat dengan pemeriksaan Hemagglutination-inhibition (HI), complement fixation(CF), neutralization, immune precipitation, hemolysin inhibition, ELISA, serologi IgM-IgG, dan fluorescent antibody (FA).
- Pemeriksaan HI dilakukan dengan menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada masa prodromal dan serum sekunder pada 7 – 10 hari .Hasil dikatakan positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak 4x atau lebih.

- Serum IgM merupakan tes yang berguna pada saat munculnya ruam.
- Serum IgM akan menurun dalam waktu sekitar 9 minggu, Serum IgG akan menetap kadarnya seumur hidup.
- Pada pemeriksaan darah tepi, jumlah sel darah putih cenderung menurun.
Diagnosis Banding1. Roseola infantum. 2. Rubella. 3. Alergi obat. 4. Demam skarlatina.

Penyulita) Bronkopneumonia
Merupakan salah satu penyulit tersering pada infeksi campak. Dapat disebabkan oleh invasi langsung virus campak maupun infeksi sekunder oleh bakteri (Pneumococcus, Streptococcus, Staphylococcus, dan Haemophyllus influenza).
b) Encephalitisc) Subacute Slcerosing Panencephalitis (SSPE)d) Konjungtivitise) Otitis Mediaf) Diareg) Laringotrakheitish) Jantungi) Black measles

Penatalaksanaan- Pasien campak tanpa penyulit dapat berobat
jalan. Sedangkan campak dengan penyulit, pasien perlu dirawat inap. Pengobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdd :
- istirahat, pemberian cairan dan kalori yang cukup, antitusif dan ekspektoran, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan bila terjadi infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam, dan vitamin A 100.000 Unit untuk anak usia 6 bulan hingga 1 tahun dan 200.000 Unit untuk anak usia >1 tahun.
- Vitamin A diberikan untuk membantu pertumbuhan epitel saluran nafas yang rusak, menurunkan morbiditas campak juga berguna untuk meningkatkan titer IgG dan jumlah limfosit total.
- Indikasi rawat inap bila hiperpireksia (suhu >39,5˚C), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit atau adanya penyulit. Pengobatan dengan penyulit disesuaikan dengan penyulit yang timbul.

BronkopneumoniaDiberikan AB ampisilin 100 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis IV dikombinasikan dengan kloramfenikol 75 mg/kgbb/ hari IV dalam 4 dosis ( 7-10 hari ) sampai gejala sesak berkurang dan pasien dapat minum obat per oral.
EntetritisPada keadaan yang berat anak mudah jatuh dalam dehidrasi. Pemberian cairan IV dapat dipertimbangkan apabila terdapat entetritis + dehidrasi
Otitis media
Seringkali disebabkan oleh infeksi sekunder, sehingga perlu diberikan AB Kotrimoksazol-sulfametoksazol ( TMP 4 mg/kgbb/ hari dibagi dalam 2 dosis (SMZ :TMP = 5 :1)
Ensefalopati Diberikan AB ampisilin 100 mg/kgbb/hari dalam 4 dosis IV dikombinasikan dengan kloramfenikol 75 mg/kgbb/ hari IV dalam 4 dosis ( 7-10 hari ) sampai gejala sesak berkurang dan pasien dapat minum obat per oral.Deksametason dengan dosis awal 1 mg/kgbb/hari, dilanjutkan 0,5 g/kbgg/hari dibagi dalam 3 dosis sampai kesadaran membaik. Pemberian yang melebihi 5 hari, lakukan tapering off saat menghentikan terapi.Kebutuhan cairan dikurangi sampai 3/4 kebutuhan, serta koreksi gangguan elektrolit dan gangguan gas darah.

Pencegahan- Imunisasi campak, diberikan terhadap anak usia 9
bulan dengan ulangan saat anak berusia 6 tahun Imunisasi campak dapat pula diberikan bersama Mumps dan Rubela (MMR) pada usia 12-15 bulan.
- Anak yang telah mendapat MMR tidak perlu mendapat imunisasi campak ulangan pada usia 6 tahun.
Prognosis Campak merupakan penyakit self
limiting sehingga bila tanpa disertai dengan penyulit maka prognosisnya baik.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA