adha panca wardanu politeknik ketapang

29
1 USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI KULIT BUAH NIPAH (Nypa fruticans) DENGAN AKTIVATOR ZnCl2 SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN FENOL DALAM ASAP CAIR TIM PENGUSUL : Adha Panca Wardanu, S.TP, MP Ketua NIDN. 1117098305 Khairul Zaman, M.Si Anggota NIDN. 1112088501 POLITEKNIK KETAPANG APRIL, 2014 Kode/ Nama Rumpun Ilmu : 161/ Teknologi Industri Pertanian

Upload: adha-panca-wardanu

Post on 24-Nov-2015

166 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 1

    USULAN

    PENELITIAN DOSEN PEMULA

    KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI KULIT BUAH NIPAH (Nypa fruticans)

    DENGAN AKTIVATOR ZnCl2 SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENGURANGI

    KANDUNGAN FENOL DALAM ASAP CAIR

    TIM PENGUSUL :

    Adha Panca Wardanu, S.TP, MP Ketua NIDN. 1117098305

    Khairul Zaman, M.Si Anggota NIDN. 1112088501

    POLITEKNIK KETAPANG

    APRIL, 2014

    Kode/ Nama Rumpun Ilmu : 161/ Teknologi Industri Pertanian

  • 2

    HALAMAN PENGESAHAN

    PENELITIAN DOSEN PEMULA

    Judul Penelitian : KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI KULIT BUAH NIPAH (Nypa

    fruticans) DENGAN AKTIVATOR ZnCl2 SEBAGAI ADSORBEN

    UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN FENOL DALAM ASAP CAIR

    Kode/ Nama Rumpun Ilmu : 161/ Teknologi Industri Pertanian

    Ketua Peneliti :

    a. Nama Lengkap : Adha Panca Wardanu, S.TP, MP b. NIDN : 1117098305 c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli d. Program Studi : Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan e. Nomor HP : 0813 4502 8801 f. Alamat Email : [email protected] Anggota Peneliti (1) :

    a. Nama Lengkap : Khairul Zaman b. NIDN : 1112088501 c. Perguruan Tinggi : Politeknik Ketapang Lama Penelitian Keseluruhan : 1 Tahun

    Penelitian Tahun ke : 1

    Biaya Penelitian : - Diusulkan ke DIKTI Rp. 14.600.000 - Dana Internal PT Rp. 0,00 - Dana Institusi lain Rp. 0,00 - Inkind sebutkan

    Mengetahui, Ketapang, 24 - 4 - 2014

    Ketua Jurusan Ketua Peneliti

    (Irianto Sastro Prawiro) (ADHA PANCA WARDANU)

    NIP/NIK. 16118 0108 081 NIP/NIK. 16118 0108 049

    Menyetujui,

    Kepala UP2KM

    (Adha Panca Wardanu)

    NIP/NIK.161180108049

  • 3

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ............................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

    RINGKASAN .......................................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

    1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4

    1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4

    1.5. Target Luaran ....................................................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Tanaman Nipah ..................................................................................................... 5

    2.2. Karbon Aktif .......................................................................................................... 6

    2.3. Asap Cair ......................................................................................................... 8

    2.4. Fenol ......................................................................................................... 9

    2.5. Adsorben ......................................................................................................... 9

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1. Waktu dan Tempat Penelitian................................................................................ 12

    3.2. Bahan dan Alat Penelitian ..................................................................................... 12

    3.3. Prosedur Penelitian ................................................................................................ 13

    3.4. Rancangan Percobaan ............................................................................................ 14

    3.5. Parameter Pengamatan ......................................................................................... 14

    3.6. Analisis Data ......................................................................................................... 14

    BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

    4.1. Anggaran Penelitian ............................................................................................. 16

    4.2. Jadwal Penelitian .................................................................................................. 16

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 17

    LAMPIRAN ............................................................................................................... 19

  • 4

    RINGKASAN

    Adha Panca Wardanu : KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI KULIT

    BUAH NIPAH (Nypa fruticans) DENGAN AKTIVATOR ZnCl2 SEBAGAI

    ADSORBEN UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN FENOL DALAM ASAP

    CAIR

    Kulit buah nipah masih belum optimal, mengingat potensi kulit nipah cukup

    besar ketersediaanya. Maka perlu dilakukan diversifikasi menjadi produk lain yang

    bernilai ekonomi, diantaranya adalah pemanfaatan kulit buah nipah untuk arang

    (karbon) aktif. Arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%

    karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon yang telah diaktifkan

    melalui aktivasi dengan menggunakan gas CO2, uap air, atau bahan-bahan kimia

    sehingga pori-porinya terbuka dan demikian daya adsorpsinya menjadi lebih tinggi

    terhadap zat warna dan bau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan

    karakteristik arang aktif kulit buah nipah dengan menggunakan aktivator ZnCl2 dan

    mengetahui daya serapnya terhadap kandungan fenol didalam asap cair.

    Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 2x5x5

    ulangan dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu aktivasi (700oC dan 900

    oC) dan

    konsentrasi bahan pengaktif ZnCl2 (0,1% ; 0,4% ; 0,7% ; 1% ; 1,3%). Paramater

    kualitas arang aktif yang diuji meliputi : rendemen, kadar air, kadar

    abu, kadar zat mudah menguap, kadar karbon terikat, daya serap terhadap iodium dan

    daya serap terhadap metilen biru. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan F hitung

    dan pengaruh faktor-faktor diuji lanjut menggunakan Uji Duncan.

    Hasil terbaik dari penelitian ini diaplikasikan sebagai absorben untuk

    menurunkan kandungan fenol dalam asap cair tempurung kelapa

    Kata Kunci : Arang aktif, Nipah, Asap cair

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Nipah (Nypa fructicans) merupakan salah satu spesies utama penyusun

    hutan mangrove yang termasuk famili Palmae, tumbuh di daerah pasang surut

    serta tersebar hampir merata diseluruh Indonesia. Luas areal tanaman nipah di

    seluruh Indonesia mencapai 700.000 ha atau 10% dari luas lahan pasang surut

    yang mencapai 7 juta ha, dengan rerata populasi pohon 8.000/ha diperkirakan total

    populasi nipah di Indonesia mencapai 5.600 juta pohon (Baharudin dan

    Taskirawati, 2009). Penyebarannya meliputi wilayah kepulauan Sumatra,

    Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya (Rachman dan Sudarto,

    1992). Di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, daerah sentra tanaman nipah

    tersebar di kawasan pesisir selatan hingga utara yang melingkupi wilayah

    kabupaten ketapang hingga kabupaten sambas yang terletak di bagian utara.

    Sejauh ini, pemanfaatan nipah oleh masyarakat Kalimantan Barat

    khususnya pesisir pantai dan sungai terbatas pada daun dan tulang daun (lidi),

    daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat

    atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih

    muda mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah dan

    untuk melindungi daratan/pantai dari abrasi air laut. Padahal banyak sekali

    manfaat yang dapat diambil dari tanaman nipah seperti nira untuk dibuat gula, dan

    buah untuk makanan segar atau dibuat tepung serta kulit untuk dibuat briket dan

    bahan baku pembuat kertas seni.

    Pemanfaatan kulit buah nipah masih belum optimal, mengingat potensi

    kulit nipah cukup besar ketersediaanya. Pada satu pohon nipah dapat

    menghasilkan buah kurang lebih seberat 5 kg dan menghasilkan limbah kulit buah

    kurang lebih sekitar 3 kg. Kulit buah nipah itu sendiri mengandung 36,5%

  • 2

    selulosa dan kadar lignin sebesar 27,3% (Tamunaidu P dan Saka S, 2011).

    Menurut Baharudin dan Taskirawati (2009) dalam satu hektar terdapat kurang

    lebih 8.000 pohon, maka diperkirakan ada 48 ton limbah kulit buah dan pelepah

    nipah per hektar per tahun.

    Beberapa penelitian mengenai kulit buah nipah telah dilakukan

    diantaranya penelitian yang telah dilakukan Mulyadi dkk (2013), kulit nipah dapat

    dimanfaatkan menjadi biobriket sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu menurut

    Binta, D., Wijana, S., Mulyadi, A.F., (2013), kulit buah nipah berpotensi untuk

    dijadikan pulp sebagai bahan baku pembuatan kertas. Untuk lebih

    memaksimalkan peningkatan nilai ekonomis kulit tanaman nipah selain

    dimanfaatkan menjadi briket dan pulp, juga perlu diversifikasi menjadi produk

    lain yang bernilai ekonomi, diantaranya adalah pemanfaatan kulit buah nipah

    untuk arang (karbon) aktif.

    Arang aktif merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%

    karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon yang telah

    diaktifkan melalui aktivasi dengan menggunakan gas CO2, uap air, atau bahan-

    bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka dan demikian daya adsorpsinya

    menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau. Daya adsopsi yang tinggi

    membuat arang aktif banyak digunakan untuk proses pemurnian dan penghilangan

    bau pada industri. Industri yang menggunakan arang aktif antara lain industri

    makanan dan minuman, air mineral, petrokimia, kimia, farmasi dan kedokteran.

    Seiring dengan peningkatan permintaan akan arang aktif maka industri arang aktif

    di Indonesia berkembang dengan pesat. Pada tahun 2006, ekspor arang aktif

    Indonesia tercatat sebesar 2.012.675.965 kg (Intan Kurniawan, K.G., dan Gentur

    Sutapa, J.P., 2009).

    Arang aktif dapat dibuat dari semua bahan yang mengandung karbon, baik

    organik maupun anorganik dengan syarat bahan tersebut mempunyai struktur

    berpori. Pada pembuatan karbon aktif dari sekam, dedak dan tempurung kelapa,

    arang hasil karbonisasi diaktivasi menggunakan bahan kimia yang berbeda, antara

    lain : HCl, HNO3, H2SO4, NaOH, NaCl, KCl, ZnCl2, dan CaCl2. Ternyata kualitas

    karbon aktif yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh jenis bahan baku dan zat

  • 3

    aktivator yang digunakan. Pada pembuatan karbon aktif dari sekam padi dengan

    metode aktivasi kimia satu langkah dalam waktu retensi rendah menggunakan zat

    aktivator ZnCl2, NaOH, dan H3PO4, diperoleh hasil terbaik dari pembuatan

    menggunakan zat aktivator ZnCl2 dengan perbandingan massa sekam padi : ZnCl2

    1:1 yang memiliki luas permukaan SBET Sebesar 750 m2/g (Sukir, 2008).

    Pembuatan arang aktif dari kulit buah nipah belum pernah dilakukan,

    untuk itu pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan dan karakterisasi arang

    aktif dari kulit buah nipah dengan menggunakan aktivator ZnCl2 dan aplikasinya

    dalam meningkatkan mutu asap cair tempurung kelapa khususnya untuk

    mengurangi kandungan fenol didalam asap cair. Asap cair memiliki banyak

    manfaat antara lain sebagai biopreservatif, antioksidan dan perisa pada berbagai

    produk asapan. Visciano, dkk (2008) dalam Syahraeni Kadir, Darmadji, P.,

    Hidayat, C., dan Supriyadi, (2011) mengemukakan bahwa pengasapan pada

    berbagai produk merupakan metode pengawetan yang memberikan citarasa dan

    warna khas pada produk tersebut serta meningkatkan daya simpannya. Akan tetapi

    selain memiliki peran penting, asap cair juga mengandung senyawa PAH

    (polycyclic aromatic hydrocarbons) yang beberapa diantaranya bersifat

    karsinogenik di mana implikasinya terhadap kanker payudara, paru-paru dan

    kolon telah dibuktikan pada hewan percobaan.

    Fenol merupakan salah satu senyawa organik dominan yang terkandung di

    dalam asap cair disamping dua senyawa dominan lainnya yakni asam dan

    karbonil. Fenol di dalam asap cair berperan sebagai antioksidan dan perisa pada

    produk pangan asap. Meskipun demikian, penggunaan fenol sebagai antioksidan

    dan sebagai perisa makanan harus dibatasi karena dapat berpengaruh negatif bagi

    kesehatan tubuh misalnya sebagai prooksidan atau menyebabkan aroma asap cair

    menjadi sangat kuat sehingga sulit diterima oleh konsumen. Asap cair komersial

    yang diizinkan mengandung fenol 1250 2500 mg/L (Syahraeni Kadir dkk,

    2011). Hasil penelitian Syahraeni Kadir, dkk (2011) Penurunan konsentrasi fenol

    dari asap cair tempurung kelapa hibrida dapat dilakukan melalui adsorpsi dengan

    menggunakan arang aktif. Hal ini terbukti dengan meningkatnya kapasitas

  • 4

    adsorpsi arang aktif pada berbagai konsentrasi fenol di dalam asap cair tempurung

    kelapa hibrida terutama pada suhu 30 C.

    1.2. Rumusan Masalah

    1. Berapa konsentrasi ZnCl terbaik untuk menghasilkan arang aktif kulit buah

    nipah sesuai standar SNI ?

    2. Berapa suhu aktivasi terbaik dalam pembuatan arang aktif kulit nipah ?

    3. Bagaimana daya serap arang aktif kulit buah nipah terhadap kandungan fenol

    dalam asap cair tempurung kelapa ?

    1.3. Tujuan Penelitian

    1. Menentukan konsentrasi ZnCl terbaik yang ditambahkan dalam pembuatan

    arang aktif kulit nipah.

    2. Menentukan suhu aktivasi terbaik untuk pembuatan arang aktif kulit nipah ?

    3. Mengetahui daya serap arang aktif terhadap fenol dalam asap cair tempurung

    kelapa?

    1.4. Manfaat Penelitian

    Manfaat dari hasil penelitian ini adalah diversifikasi produk dari tanaman

    nipah dalam upaya meningkatkan nilai tambah kulit buah nipah, sebagai sumber

    bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak, serta memperbaiki kualitas

    asap cair tempurung kelapa.

    1.5. Target Luaran

    Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

    1. Publikasi ilmiah dalam jurnal lokal atau Jurnal Nasional akreditasi.

    2. Pengayaan mata kuliah teknologi pengolahan pada program studi Teknologi

    Pengolahan Hasil Perkebunan di Politeknik Ketapang.

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Tanaman Nipah

    Nipah (Nypa fruticans (Thunb.) Wurmb.) termasuk tanaman dari suku

    Palmae, tumbuh di sepanjang sungai yang terpengaruh pasang surut air laut.

    Tumbuhan ini dikelompokkan pula kedalam tanaman hutan mangrove. Tanaman

    tumbuh rapat bersama, seringkali membentuk komunitas murni yang luas di

    sepanjang sungai dekat muara hingga sungai dengan air payau. Buahnya

    membulat seperti buah pandan dengan panjang bonggol hingga 45 cm. Sebaran

    jenis tanaman ini utamanya di daerah equator, melebar dari Sri Langka ke Asia

    Tenggara hingga Australia Utara. Luas areal pertanaman nipah di Indonesia

    diperkirakan 700.000 ha, terluas dibandingkan dengan Papua Nugini (500.000 ha)

    dan Filipina (8.000 ha) (Subiandono, E., dkk, 2011).

    Gambar 1. Buah Nipah

    Tanaman Nipah tumbuh subur di hutan daerah pasang surut (hutan

    mangrove) dan daerah rawa-rawa atau muara-muara sungai yang berair payau. Di

    Indonesia luas daerah tanaman nipah adalah 10% dari luas daerah pasang surut

    sebesar 7 juta Ha atau sekitar 700.000 Ha. Penyebarannya meliputi wilayah

  • 6

    kepulauan Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya

    (Subiandono, E., dkk, 2011).

    Nipah umumnya tumbuh di belakang formasi hutan mangrove di

    sepanjang sungai menuju muara. Di tempat tersebut banyak terdapat endapan

    tanah yang berasal dari hulu sungai, sehingga habitat nipah menjadi subur dan

    berlumpur dalam. Keadaan airnya juga relatif lebih baik dibandingkan dengan di

    hulu sungai. Pada areal yang ditumbuhi nipah, jumlah pohon dapat mencapai

    1.984 pohon/ha, 1.067 pohon/ha di antaranya berbuah. Setiap pohon nipah

    berbuah rata-rata 3,55 bonggol/pohon, 2,83 bonggol buah tua dan 0,76 bonggol

    buah muda/pohon. Setiap bonggol rata-rata berisi 65 buah nipah. Rata-rata tiap

    lima bonggol berisi 325 buah nipah muda atau 65 buah/bonggol, bobot buah rata-

    rata 209 g, yang terdiri atas sabut dan tempurung 172,65 g (82,6%) dan daging

    buah adalah 36 g (17,4%). Pada satu pohon nipah dapat menghasilkan buah

    kurang lebih seberat 5 Kg dan menghasilkan limbah kulit buah kurang lebih

    sekitar 3 Kg. Kulit buah nipah itu sendiri mengandung 36,5% selulosa dan kadar

    lignin sebesar 27,3%.

    Nipah juga merupakan sumber pangan dan energi, namun belum banyak

    dipublikasi mengenai potensi maupun pemanfaatannya. Padahal hampir di

    sebagian besar sungai yang masih terpengaruh olehpasangnya air laut banyak

    dijumpai tumbuhan nipah dengan populasi yang sangat besar. Dilaporkan bahwa

    pemanfaatan nipah secara tradisional oleh masyarakat di Batu Ampar, Pontianak,

    untuk menghasilkan gula dan garam selain jajanan yang dibuat dari buah

    (endosperma) nipah . Gula nipah diperoleh melalui pengolahan nira (cairan manis

    yang diperoleh dari tandan bunga sebelum mekar), sedangkan garam nipah

    diperoleh dari daging pelepah yang tua.

    2.2. Karbon Aktif

    Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%

    karbon, dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan

    pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi

    kebocoran udara di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung

  • 7

    karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi. Arang selain

    digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben

    (penyerap). Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan

    ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktivasi

    dengan aktif faktor bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada

    temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat

    fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang aktif. Proses

    pembuatan karon aktif dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu :

    1. Dehidrasi yaitu proses penghilangan air. Bahan baku dipanaskan sampai

    temperatur 170C.

    2. Karbonisasi yaitu pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon.

    Pembentukan karbon terjadi pada temperatur 400-600C.

    3. Aktivasi yaitu dekomposisi tar dan perluasan pori-pori.

    Untuk mendapatkan karbon aktif yang baik, maka karbon hasil proses

    karbonisasi perlu diaktivasi. Proses aktivasi merupakan suatu perlakuan terhadap

    arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan

    ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga

    arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas

    permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Metoda

    aktivasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:

    a. Aktivasi Kimia: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan

    pemakaian bahan-bahan kimia. Aktivator yang digunakan adalah bahan-

    bahan kimia seperti: hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida,

    sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2 asam-asam

    anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4.

    b. Aktivasi Fisika: proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan

    bantuan panas, uap dan CO2.

    Luas permukaan arang aktif berkisar antara 300-3500 m2/g dan ini

    berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan arang aktif

    mempunyai sifat sebagai adsorben. Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan

    senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada

  • 8

    besar atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap arang aktif sangat

    besar, yaitu 25-100% terhadap berat arang aktif. Menurut persyaratan Standar

    Industri Indonesia (SII) Nomor 0258-79, karakteristik suatu karbon aktif sebagai

    berikut :

    Kadar Air : maksimum 10%

    Kadar Abu : maksimum 2,5%

    Kadar Zat terbang : maksimum 25%

    Kadar Karbon : minimum 65%

    Bagian yang tidak diperarang : Tidak nyata

    Daya serap terhadap larutan I2 : minimum 20%

    Pemanfaatan arang aktif dalam industri antara lain : menghilangkan zat

    bau zat warna dan pemurnian air, serta menghilangkan bahan pencemar dan lain

    sebagainya.

    2.3. Asap Cair

    Asap merupakan dispersi uap asap dalam udara, yang dihasilkan dari

    proses distilasi kering atau pirolisa biomasa seperti kayu, kulit kayu, tempurung,

    sabut, bambu, daun, dan lain sebagainya.

    Proses pirolisa ini berjalan secara bertahap diawali dari tahap pertama

    penghilangan air biomasa pada suhu 120150oC, diikuti tahap kedua proses

    pirolisa hemiselulosa pada suhu 150-200o C, kemudian tahap ketiga proses

    pirolisa selulosa pada suhu 250300o C, dilanjutkan tahap ke empat proses

    pirolisa lignin pada suhu 400oC. Pada tahap lebih lanjut proses pirolisa akan

    menghasilkan senyawa-senyawa baru hasil pirolisa produk kondensasi yang

    mengandung komponen senyawa kimia yang sangat komplek seperti aldehid,

    keton, alkohol, asam karboksilat, ester, furan, turunan piran, fenol, tar dan

    senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH) yang terjadi pada suhu >500

    oC (Aditria, R., Cahyono, B., dan Swastawati, 2013).

  • 9

    2.4. Fenol

    Senyawa asap memberikan flavor asap (smoky) khas yang tidak dapat

    digantikan dengan cara lain. Fenol merupakan senyawa yang paling bertanggung

    jawab pada pembentukan aroma spesifik yang diinginkan pada produk asapan,

    terutama fenol dengan titik didih medium seperti guaikol, eugenol dan siringol

    Fenol dalam hubungannya dengan sifat sensoris mempunyai bau pungent kresolik,

    manis, smoky dan seperti terbakar.

    Fenol merupakan salah satu senyawa organik dominan yang terkandung di

    dalam asap cair disamping dua senyawa dominan lainnya yakni asam dan

    karbonil. Fenol di dalam asap cair berperan sebagai antioksidan dan perisa pada

    produk pangan asap. Meskipun demikian, penggunaan fenol sebagai antioksidan

    dan sebagai perisa makanan harus dibatasi karena dapat berpengaruh negatif bagi

    kesehatan tubuh misalnya sebagai prooksidan atau menyebabkan aroma asap cair

    menjadi sangat kuat sehingga sulit diterima oleh konsumen. Asap cair komersial

    yang diizinkan mengandung fenol 1250 2500 mg/L (Kadir,S., dkk, 2011).

    Salah satu upaya pemisahan senyawa aktif yang mengkontribusi aroma

    dari senyawa kompleksnya adalah adsorpsi (Diban dkk., 2007). Adsorpsi

    merupakan proses pemisahan suatu zat (adsorbat) dengan menggunakan adsorben,

    baik melalui proses elusi maupun tanpa elusi. Proses elusi dilakukan apabila

    senyawa yang diinginkan teradsorp di dalam adsorben dan sebaliknya proses elusi

    tidak diperlukan apabila senyawa yang tidak diinginkan teradsorp.

    2.5. Adsorpsi

    Sorpsi merupakan istilah umum yang menggambarkan pergerakan materi

    dari satu fase ke fase lain. Bila sorpsihanya terjadi pada permukaan fasa lain

    disebut adsorpsi, sedangkan bila materi tersorpsi terbagi rata di seluruh fasa

    disebut absorpsi.

    Arang aktif merupakan salah satu jenis adsorben yang penggunaannya

    sangat populer hingga saat ini karena memiliki kapasitas adsorpsi yang tinggi.

    Sifat karbon aktif yang paling penting adalah kapasitas adsorspinya. Dalam hal

    ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas adsorpsi yaitu :

  • 10

    1. Sifat Adsorben

    Arang aktif yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang

    sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing-masing berikatan

    secara kovalen dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar.

    Selain komposisi dan polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang

    penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan, semakin

    kecil pori-pori arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan

    demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi,

    dianjurkan agar menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Jumlah atau

    dosis arang aktif yang digunakan, juga diperhatikan.

    2. Sifat Serapan

    Banyak senyawa yang dapat diadsorpsi oleh arang aktif, tetapi

    kemampuannya untuk mengadsorpsi berbeda untuk masing-masing senyawa.

    Adsorpsi akanbertambah besar sesuai dengan bertambahnya ukuran molekul

    serapan dari sturktur yang sama, seperti dalam deret homolog. Adsorsi juga

    dipengaruhi oleh gugus fungsi, posisi gugus fungsi, ikatan rangkap, struktur rantai

    dari senyawa serapan.

    3. Temperatur

    Dalam pemakaian arang aktif dianjurkan untuk menyelidiki temperatur

    pada saat berlangsungnya proses. Karena tidak ada peraturan umum yang bisa

    diberikan mengenai temperatur yang digunakan dalam adsorpsi. Faktor yang

    mempengaruhi temperatur proses adsoprsi adalah viskositas dan stabilitas termal

    senyawa serapan. Jika pemanasan tidak mempengaruhi sifat-sifat senyawa

    serapan, seperti terjadi perubahan warna maupun dekomposisi, maka perlakuan

    dilakukan pada titik didihnya. Untuk senyawa volatil, adsorpsi dilakukan pada

    temperatur kamar atau bila memungkinkan pada temperatur yang lebih kecil.

    4. pH (Derajat Keasaman)

    Untuk asam-asam organik adsorpsi akan meningkat bila pH diturunkan,

    yaitu dengan penambahan asam-asam minreal. Ini disebabkan karena kemampuan

    asam mineral untuk mengurangi ionisasi asam organik tersebut. Sebaliknya bila

  • 11

    pH asam organik dinaikkan yaitu dengan menambahkan alkali, adsorpsi akan

    berkurang sebagai akibat terbentuknya garam.

    5. Waktu Kontak

    Bila arang aktif ditambahkan dalam suatu cairan, dibutuhkan waktu untuk

    mencapai kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan berbanding terbalik dengan

    jumlah arang yang digunakan. Selain ditentukan oleh dosis arang aktif,

    pengadukan juga mempengaruhi waktu singgung. Pengadukan dimaksudkan

    untuk memberi kesempatan pada partikel arang aktif untuk bersinggungan dengan

    senyawa serapan. Untuk larutan yang mempunyai viskositas tinggi, dibutuhkan

    waktu singgung yang lebih lama (Sembiring, 2003).

  • 12

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilakukan selama 4 (empat) bulan dan dilakukan di

    laboratorium pengolahan dan kimia politeknik ketapang.

    3.2. Bahan dan Alat

    3.2.1. Bahan

    Bahan baku yang digunakan adalah kulit buah nipah (Nypa fruticans),

    aquades, larutan ZnCl2, larutan iodium, larutan kanji, larutan biru metilen, larutan

    natrium tiosulfat dan larutan benzena serta asap cair tempurung kelapa.

    3.2.2. Alat

    Peralatan utama yang digunakan antara lain : retort, furnace,

    spektrofotometer, gelas ukur, crusible, kertas saring, ayakan, desikator,

    elenmeyer, labu ukur, buret, gelas beker, cawan arloji, timbangan analitik, oven

    dan spektrofotometer.

    3.3. Prosedur Kerja

    Sebelum digunakan kulit buah Nipah dibersihkan dan dicuci untuk

    menghilangkan tanah liat dan impuritas anorganik lainnya. Kemudian kulit nipah

    dipotong dengan ukuran 505 mm dan dikeringkan di dalam oven selama 24 jam

    pada suhu 120C untuk mengurangi kandungan airnya. Selanjutnya dilakukan

    tahap-tahap sebagai berikut :

  • 13

    1. Tahap Pirolisis

    Kulit buah nipah kering dimasukkan ke dalam tungku pengarangan dan

    dipanaskan pada suhu 300oC selama 5 jam hingga menjadi arang (pirolisis).

    Arang yang terbentuk diambil dan didinginkan pada suhu ruang (udara terbuka).

    2. Tahap Aktivasi :

    Arang yang dihasilkan diaktifkan secara kimia yaitu direndam dalam

    larutan ZnCl2 0,1 %, 0,4 %, 0,7 %, 1%, 1,3 % selama 24 jam, kemudian

    ditiriskan. Setelah itu arang dipanaskan pada tungku aktivasi pada suhu 700C dan

    900C selama 1 jam. Selanjutnya didinginkan selama 24 jam kemudian

    ditimbang, dan dihitung rendemennya. Sebelum diperlakukan lebih lanjut, arang

    aktif disimpan dalam plastik yang tertutup rapat. Arang aktif kemudian ditumbuk

    dengan dan diayak dengan ayakan berukuran 80 mesh dan selanjutnya siap diuji

    kualitasnya.

    3. Tahap Pengujian :

    Rendemen, kadar air, kadar abu, kadar zat mudah menguap, kadar karbon

    terikat, daya serap terhadap iodium, daya serap terhadap metilen biru (SNI 06-

    3730-1995) dan arang aktif kualitas terbaik yang dihasilkan digunakan sebagai

    absorben pada pemurnian asap cair tempurung kelapa. Untuk menguji keefektifan

    arang aktif kulit nipah dalam mengurangi kandungan fenol dalam asap cair

    dilakukan pengujian daya serap terhadap fenol.

    3.4. Rancangan Percobaan

    Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial

    2x5x5 ulangan dengan dua faktor perlakuan yaitu suhu aktivasi (700oC dan

    900oC) dan konsentrasi bahan pengaktif ZnCl2 (0,1% ; 0,4% ; 0,7% ; 1% ; 1,3%).

    Dari kedua faktor tersebut didapat 10 kombinasi perlakuan yaitu :

    S1A1 = Konsentrasi ZnCl2 0,1 % dengan suhu aktivasi 700C

    S2A1 = Konsentrasi ZnCl2 0,4 % dengan suhu aktivasi 700C

    S3A1 = Konsentrasi ZnCl2 0,7 % dengan suhu aktivasi 700C

    S4A1 = Konsentrasi ZnCl2 1,0 % dengan suhu aktivasi 700C

  • 14

    S5A1 = Konsentrasi ZnCl2 1,3 % dengan suhu aktivasi 700C

    S1A2 = Konsentrasi ZnCl2 0,1 % dengan suhu aktivasi 900C

    S2A2 = Konsentrasi ZnCl2 0,4 % dengan suhu aktivasi 900C

    S3A2 = Konsentrasi ZnCl2 0,7 % dengan suhu aktivasi 900C

    S4A2 = Konsentrasi ZnCl2 1,0 % dengan suhu aktivasi 900C

    S5A2 = Konsentrasi ZnCl2 1,3 % dengan suhu aktivasi 900C

    Setiap kombinasi perlakuan di ulang lima kali, sehingga diperoleh 50 unit

    percobaan.

    3.5. Parameter Pengamatan

    Kualitas arang yang dihasilkan di uji kualitasnya berdasarkan Standar

    ASTM (Anonim, 1982) yang meliputi penetapan kadar air, zat terbang, abu, dan

    kadar karbon terikat. Sedangkan kualitas arang aktif di uji berdasarkan standar

    Indonesia (Anonim, 1995) yang meliputi penetapan kadar air, abu, zat terbang,

    karbon, daya serap terhadap yodium dan fenol. Pengamatan untuk setiap

    parameter dilakukan sebanyak lima ulangan.

    3.6. Analisa Data

    Data-data yang diperoleh dianalisis dengan F hitung dan pengaruh faktor-

    faktor diuji lanjut menggunakan uji beda nyata menggunakan Duncan Multiple

    Range Test (DMRT) pada taraf 0,5.

  • 15

    Kulit Buah Nipah

    Dipotong 2x2 cm

    Dikeringkan

    (Suhu 170C, Selama 24 Jam)

    Pirolisasi

    (Suhu 500C)

    Arang Kulit Buah Nipah

    Direndam dalam larutan ZnCL2

    (Sesuai Perlakukan) Selama 24 Jam

    Diaktifasi

    (Suhu 700C dan 900C)

    Arang Aktif Kulit Buah Nipah

    Aplikasi pada Asap Cair

    Analisis :

    Rendemen, Kadar Air,

    Kadar, Abu, Daya Serap

    I2, Kadar Karbon

    Analisis :

    Daya serap fenol

    Gambar 2. Tahapan Penelitian

  • 16

    BAB IV

    BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

    4.1. Anggaran Biaya

    Berikut ringkasan Anggaran Biaya Penelitian yang diusulkan :

    No Jenis Pengeluaran Biaya yang

    Diusulkan (Rp.)

    1 Gaji dan Upah 2.920.000

    2 Bahan habis pakai dan peralatan 7.300.000

    3 Perjalanan 2.190.000

    4 Lain-lain 2.190.000

    Jumlah Total Biaya Penelitian yang diusulkan : 14.600.000

    4.2. Jadwal Penelitian

    Berikut jadwal pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan :

    Uraian Kegiatan Tahun I

    Bulan Ke -

    1 2 3 4 5 6

    Persiapan Penelitian (Administrasi, Rencana Kerja,

    Rencana Kebutuhan, Koordinasi tim)

    Pelaksanaan Penelitian

    - Penyiapan Alat dan Bahan Penelitian

    - Pembuatan Arang Aktif dan Aplikasinya

    - Pengujian Arang Aktif

    - Validasi data dan olah data penelitian

    Penyusunan Laporan Akhir

    Pelaporan Akhir/ Publikasi

  • 17

    DAFTAR PUSTAKA

    Baharudin dan Taskirawati. 2009. Hasil Hutan Bukan Kayu. Fakultas Kehutanan Universitas Hassanudin.

    Binta, D., Wijana, S., Mulyadi, A.F., 2013. Pengaruh Lama Pemeraman Terhadap KadarLignin dan Selulosa Pulp (Kulit Buah dan Pelepah Nipah) Menggunakan Biodegradator EM4. Jurnal Industria Vol. 2 [1] : 75-83

    Intan Kurniawan, K.G., dan Gentur Sutapa, J.P., 2009. Pembuatan dan Pemanfaatan Arang Aktif dari Tempurung Buah Lontar (Borassus flabellifer Linn) Sebagai Adsorben Limbah Batik Kayu. Fakultas Kehutanan, Universitas Gajahmada.

    Mulyadi, A.P, Dewi, I.K., dan Deoranto, P., 2013. Pemanfaatan Kulit Buah Nipah Untuk Pembuatan Briket Bioarang Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal Teknologi Pertanian Vol. 14. [1] : 65-72.

    P. Tamunaidu and S. Saka, 2011. Chemical Characterization of Various Parts of Nipa Palm (Nypa fruticans). Industrial Crops and Products, 34:14231428.

    Pambayun, G.S., Yulianto, R.Y.E., Rachimoellah, M., Endah Putri, 2013. Pembuatan Karbon Aktif Dari Arang Tempurung Kelapa Dengan Aktivator ZnCl2 dan Na2CO3 Sebagai Adsorben Untuk Mengurangi Kadar Fenol Dalam Air Limbah. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2 [1]: 116-120.

    Pari, G. dan Hendra, D., 2006. Pengaruh Lama Waktu Aktivasi dan Konsentrasi Asam Fosfat Terhadap Mutu Arang Aktif Kulit Kayu Acacia mangium. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan.

    Pari, G., Sofyan, K., Syafii, W., dan Buchari, 2006. Arang Aktif Sebagai Bahan Penangkap Formaldehida Pada Kayu Lapis. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 14[1] : 17-23.

    Subiandono, E., Heriyanto, N.M., dan Karlina, E., 2011. Potensi Nipah (Nypa Fruticans) Sebagai Sumber Pangan dari Hutan Mangrove. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor.

    Suhendra, D., dan Gunawan E.R., 2010. Pembuatan Arang Aktif dari Batang Jagung Menggunakan Asam Sulfat dan Penggunaanya Pada Penyerapan Ion Tembaga (II). Jurnal Makara, Sains Vol 14 [1] : 22-26.

    Sukir, 2008. Pembuatan dan Karakterisasi Karbon Aktif dari Sekam Padi. Tesis. Institut Teknologi Bandung.

  • 18

    Syahraeni Kadir, Darmadji, P., Hidayat, C., dan Supriyadi, 2011. Kesetimbangan Adsorpsi Fenol dari Asap Cair Tempurung Kelapa Hibrida pada Arang Aktif. Jurnal Agritech Vol. 31[1]: 30-35.

  • 19

    Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

    I. Anggaran Tahun Pertama

    1. Honor Tim Peneliti

    No. Honor Honor/ Jam

    (Rp.)

    Waktu

    (Jam/ Minggu) Minggu

    Honor per Tahun

    (Rp.)

    Tahun I

    1. Ketua 22.500 4,5 24 2.430.000

    2. Anggota 10.000 2 24 480.000

    Sub Total (Rp.) 2.920.000

    Persentase 20%

    2. Peralatan Penunjang dan bahan habis pakai

    No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp.)

    Harga

    Peralatan

    Penunjang

    (Rp)

    1. Buah Nipah Bahan Baku Utama 200 12.000 2.400.000

    2. Asap Cair Pengujian 3000 65 195.000

    3. Kalium Iodin Analisa Daya Serap I2 1000 500 500.000

    4. Na. Thisulfat Analisa Daya Serap I2 1000 200 200.000

    5. Iodium Analisa Daya Serap I2 250 2.000 500.000

    6. Larutan Kanji Analisa Daya Serap I2 250 500 125.000

    7. Oven Analisa Kadar Air 72 5.000 360.000

    8. Tanur/furnace Analisa Kadat Abu 24 15.000 360.000

    9. Glass wear Analisa dan Pengujian 40 5.000 200.000

    10. Spektrofotometri Kadar Fenol 50 35.000 1.750.000

    11. Drum klin Proses pirolisis 2 300.000 600.000

    12. Minyak Tanah Proses pirolisis 2 15.000 30.000

    13. Pipa Besi 2" Proses pirolisis 1 80.000 80.000

    Sub Total (Rp.) 7.300.000

    Persentase 50%

    3. Perjalanan

    No. Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas

    Harga

    satuan

    (Rp.)

    Biaya

    Perjalanan

    per Tahun

    (RP)

    1. Perjalanan survey

    bahan baku

    Transport ke sentra

    nipah 1 50.000 100.000

    2. Monev 70% Transport Ketapang-

    Pontianak PP 2 500.000 1.000.000

    3. Monev

    Desentralisasi

    Transport Ketapang-

    Pontianak PP 2 500.000 1.000.000

  • 20

    4. Transportasi ke

    instansi terkait Ketapang 1 50.000 100.000

    Sub Total (Rp.) 2.190.000

    Persentase 15%

    5. Lain-lain

    No. Material Justifikasi

    Pemakaian Kuantitas

    Harga

    Satuan

    (Rp.)

    Harga

    Lain-lain

    (Rp.)

    1 Rapat Koordinasi Koordinasi 3 120.000 360.000

    2 Kerta Ukuran A4 70

    Gsm

    Print Out laporan

    dan administrasi 3 45.000 135.000

    3 Tinta Printer Warna

    Print Out laporan

    dan administrasi 2 45.000 90.000

    4 Tinta Printer Hitam

    Print Out laporan

    dan administrasi 3 40.000 120.000

    5 Kertas Sampul Ukuran

    A4

    Laporan

    Kemajuan dan

    Akhir

    10 1.500 15.000

    6 Stapler + Isinya Penjilidan 1 30.000 30.000

    7 Referensi dan Literatur Penggandaan 200 250 50.000

    8 Laporan Sementara

    (Kemajuan 70%)

    Penggandaan 4 20.000 80.000

    9 Materai 6000 Laporan

    Keuangan 10 8.000 80.000

    10 Materai 3000 Laporan

    Keuangan 10 5.000 50.000

    11 Laporan Akhir Penggandaan 5 20.000 100.000

    12 Seminar Laporan Akhir 1 150.000 150.000

    13 Laporan ke Kopertis Pengiriman 2 40.000 80.000

    14 Pajak PPH 21 dan PPN 1 350.000 350.000

    15 Publikasi Publikasi 1 500.000 500.000

    Sub Total 2.190.000

    Persentase 15%

    Total Biaya yang di Usulkan (Rp.) 14.600.000

    Persentase 100%

  • 21

    Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

    Adapun susunan organisasi tim peneliti adalah sebagai berikut :

    No

    . Nama NIDN

    Bidang

    Ilmu

    Alokasi Waktu

    (Jam / Minggu) Uraian Tugas

    1. Adha Panca

    Wardanu

    1117098305

    Teknologi

    Industri

    Pertanian

    4,5/ Minggu

    Survey lapangan,

    pengambilan data,

    analisa data dan

    pelaporan akhir.

    2. Khairul

    Zaman 1112088501 Ilmu Sains 2/ Minggu

    Pengambilan data,

    pelaporan.

  • 22

    Lampiran 3. Biodata Peneliti

    Identitas Ketua

    Nama Lengkap : Adha Panca Wardanu, S.TP, MP

    Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

    NIK : 16118-0108-049

    NIDN : 11-1709-8305

    Tempat Tanggal Lahir : Pontianak, 17 September 1983

    Alamat Rumah : Jl. Gajahmada Kompl. Palm Vista Residance D 61, Ketapang

    Nomor Telepon/ Faks/ HP : 0813 4502 8801

    Alamat Kantor : Jl. Rangga Sentap (Dalong), Kab. Ketapang

    Alamat Email : [email protected]

    Mata Kuliah yang Diampu 1. Pengantar Teknologi Pertanian 2. Pengawasan Mutu 3. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit

    Riwayat Pendidikan

    S-1 S-2

    Nama Perguruan

    Tinggi

    Institut Pertanian STIPER

    Jogjakarta

    Universitas Brawijaya

    Bidang Ilmu Teknologi Industri Hasil

    Pertanian

    Teknologi Industri Pertanian

    Tahun Masuk-

    Lulus

    2005 -2007 2008 -2010

    Judul Skripsi/ Tesis Karakteristik Minuman

    Probiotik Sari Lidah Buaya

    dengan Variasi jenis bakteri

    asam laktat dan penambahan

    gelatin

    Pemanfaatan Limbah Industri

    Konsentrat Nanas dalam Pembuatan

    Nata de Pina dan prakiraan kelayakan

    teknis dan finansial pada skala industri

    kecil

    Nama Pembimbing Ngatirah, SP. MP Prof. Sri Kumalaningsih, MApp.Sc

    Pengalaman Penelitian

    Tahun Judul Penelitian Pendanaan

    Sumber Jumlah (Rp.)

    2013 Strategi Pengembangan Agroindustri

    Kelapa Terpadu (Studi Kasus di

    Kabupaten Ketapang)

    DP2PM DIKTI

    (Dosen Pemula) 12.5000.000.,

    Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

    Tahun Judul Pengabdian Pada Masyarakat Pendanaan

    Sumber Jumlah (Rp)

    2012 Pelatihan Tepat Guna Berbasis

    Komoditi Kelapa di Kecamatan

    Muara Pawan Ketapang

    Hibah Kerjasama

    Pengembangan Politeknik

    Pemda (Dikti)

    15.000.000.,

  • 23

    Publikasi Ilmiah

    Judul Artikel

    Volume/

    Nomor/

    Tahun

    ISSN Nama Jurnal

    Characteristic Probiotik Bevarage of

    Juice Aloevera With Lactic Acid

    Bacterial Type and Gelatin Addition

    Vol. III. No.

    1.

    January,

    2007

    ISSN 1829 -

    8451 AgroteknoSE

    An Innovative Natural Dietary Fibre

    (Nata)Product Made from Solid

    Waste of Pineapple Concentrate

    Industry Using Acetobacter xylinum

    Vol. 4. No. 1.

    January,

    2012

    ISSN 2075 -

    4124

    International

    Journal Of

    Academic

    Research

    Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

    dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

    dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

    Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu

    persyaratan dalam pengajuan Hibah Dosen Pemula.

    Ketapang, 14 04 - 2014

    Pengusul,

    ( Adha Panca Wardanu )

  • 24

    Identitas Diri Anggota

    Nama Lengkap : Khairul Zaman

    Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

    NIDN : 1112088501

    Tempat Tanggal Lahir : 12 Agustus 1985

    Alamat Rumah : Jl. Rangga Sentap, Dalong.Sukaharja. Ketapang

    Nomor Telepon/ Faks/ HP : 08

    Alamat Kantor : Jl. Rangga Sentap (Dalong), Kec. Sukaharja.

    Kab. Ketapang

    Alamat Email : [email protected]

    Mata Kuliah yan Diampu 1. Ilmu Alamiah Dasar

    2. Etika Profesi

    Riwayat Pendidikan

    S-1 S-2

    Perguruan Tinggi Universitas Tanjungpura Universitas Tanjungpura

    Bidang Ilmu Bahasa Inggris Ilmu Sains

    Tahun Masuk-Lulus 2002 -2007 2008 -2011

    Pengalaman Penelitian

    Tahun Judul Penelitian

    Sumber Keterangan

    - - - -

  • 2

    POLITEKNIK KETAPANG UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

    Alamat Jalan Rangge Sentap(Dalong) Kel. Sukaharja Kec. Delta Pawan Ketapang,

    Telp (0534) 3037212 -3037213 Faks, (0534) 303212

    SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

    Yang bertanda tangan dibawah ini :

    Nama : Adha Panca Wardanu, S.TP, MP

    NIDN :1117098305

    Pangkat/ Gol. : III/ B

    Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

    Alamat : Jalan Gajahmada Komplek Palm Vista Residance D 61,

    Kalinilam. Kec. Delta Pawan, Kab. Ketapang 78813

    Dengan ini menyatakan bahwa Proposal penelitian saya dengan judul : KARAKTERISASI

    KARBON AKTIF DARI KULIT BUAH NIPAH (Nypa fruticans) DENGAN AKTIVATOR

    ZnCl2 SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENGURANGI KANDUNGAN FENOL DALAM

    ASAP CAIR yang diusulkan dalam skema Dosen Pemula untuk tahun anggaran 2015 bersifat

    original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/ Sumber dana lain.

    Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuain dengan pernyataan ini, maka saya bersedia

    dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya

    penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

    Ketapang, 14 April 2014

    Mengetahui, Yang Menyatakan

    Ketua UP2KM,

    Adha Panca Wardanu Adha Panca Wardanu

    NIK. 11618 0108 049 NIK. 11618 0108 049