ade candra

45
MORFOLOGI Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk- bentuk kata. Mofologi adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang menyelidiki seluk beluk bentuk kata, fungsi dan arti secara umum. A. Pembagian Morfem 1. Morfem Menurut Unsur a. Morfem dasar yaitu morfem yang terbentuk dari bentuk dasar baik tunggal maupun majemuk. Contoh: morfem dasar tunggal - rumah - pergi - sakit - cantik Contoh: morfem dasar majemuk - rumah sakit umum - rumah sakit jiwa 1

Upload: ulldi

Post on 15-Jun-2015

1.481 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ade Candra

MORFOLOGI

Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata.Mofologi adalah salah satu cabang ilmu bahasa yang menyelidiki seluk

beluk bentuk kata, fungsi dan arti secara umum.

A. Pembagian Morfem

1. Morfem Menurut Unsura. Morfem dasar

yaitu morfem yang terbentuk dari bentuk dasar baik tunggal maupun majemuk. Contoh: morfem dasar tunggal

- rumah - pergi - sakit - cantik

Contoh: morfem dasar majemuk - rumah sakit umum- rumah sakit jiwa

b. Morfem Afiks yaitu morfem yang berbentuk imbuhan. - Prefiks :awalan. Meng-, me-, men-, mem-, menye-, menge-, ber-, be-,

bel-.Contoh : Me + masak = memasak

Men + curi = mencuri

- Infiks :sisipan. el-, em-, er.Contoh : gugur + sisipan el = gelugur

1

Page 2: Ade Candra

getar + sisipan em= gemetargigi + sisipan er = gerigi

- Sufiks :akhiran. i-, kan-, an-.Contoh : jauh + i = jauhi

tidur + kan = tidurkanmakan+ an = makanan

- Konfiks :gabungan / campuran awalan dan akhiran ke-an Contoh : ke + hujan + an = kehujanan

2. Morfem Menurut Susunannyaa. Morfem Tunggal, yaitu morfem yang terdiri dari satu morfem.

Contoh: semua afiks dan kata dasar- me - makan- meng - minum

b. Morfem Majemuk, yaitu morfem yang terdiri dari dua morfem atau lebih Contoh: - mengambil

3. Morfem Menurut Kebebasannya a. Morfem Bebas,yaitu morfem yang dapat berdiri sendiri ( memiliki

makna) apabila di masukkan ke dalam kalimat dapat berdiri sendiri.Contoh: semua kata dasar adalah kata dasar

b. Morfem terikat, yaitu morfem yang tidak dapat berdiri sendiri Contoh: - semua afiks - ajar

- juang - alih- sua - temu

2

Page 3: Ade Candra

c. Morfem setengah bebas, yaitu morfem yang berupa bentuk setengah bebas yakni bentuk yang dalam ucapan bentuknya terikat tetapi secara grammatukai mempunyai sifat kebebasan. Contoh: lah, tah, kah, pun, mu, nya.

B. Kombinasi Morfem 1. Morfem bebas + morfem bebas = morfem

majemuk Contoh: Cinta + mati = cinta mati

Lemari + es = lemari es

2. Morfem terikat + morfem bebas = morfem majemuk Contoh: mem + baca = membaca

me + tulis = menulis

3. Morfem terikat + morfem terikat = morfem majemuk Contoh: bel + ajar = belajar

4. Morfem bebas + morfem terikat= morfem majemukContoh: Tahan + an = tahanan

Makan + an = makanan

5. Morfem bebas + morfem setengah bebas= morfem majemukContoh: Percaya+ kan = percaya kan

Buku + nya = bukunya

Kata Dasar dan Kata Turunan

3

Page 4: Ade Candra

Kata dasar adalah kata yang telah menjadi dasar pembentukan kata yang lainnya. Kategorial Kata Dasar :

1. Nomina : kata benda 2. Verba : kata kerja 3. Adjective : kata sifat 4. Adverbia : kata keterangan 5. Numeralia : kata bilangan6. Partikel : kata sandang7. Konjungsi : kata penghubung8. Preposisi : kata depan9. Pronomina : kata ganti orang10. Interjeksi : kata seru

4

Page 5: Ade Candra

Kata Turunan adalah kata yang telah mengalami proses morfologis.Kategori kata turunan Afiksasi : Semua kata dasar yang mendapat imbuhan

REDUPLIKASI

1. Dwi Lingga,adalah pengulangan yang mengalami proses pengulangan secara keseluruhan.Contoh : Makan-makan

Minum-minum

2. Dwi Lingga Salin Suara,adalah pengulangan yang di ulang secara keseluruhan dan mengalami perubahan bunyi.Contoh : Sayur-mayur

Seluk-beluk

3. Dwi Purwa, adalah pengulangan yang mengalami pengulangan pada suku awalnya saja. Contoh : Pohon-pohon = pepohonan

Daun-daun = dedaunan

4. Berimbuhan adalah kata dasar yang diulang keseluruhan dan diberi imbuhan.Contoh : Bermain-main

Buah-buahan

5

Page 6: Ade Candra

5. Semu adalah kata yang membentuk perulangan tetapi bukan merupakan kata dasar.

Makna Reduplikasi 1. Menyatakan banyak/lebih dari satu

Contoh : Sayur-sayur Buah-buah

2. Menyatakan kumpulan Contoh : Bersama-sama

Berkelompok-kelompok

3. Menyatakan keanekaan Contoh : Tumbuh-tumbuhan

Tari-tarian Buah-buahan

4. Menyatakan saling Contoh : Bermaaf-maafan

Bersalam-salaman

5. Menyatakan paling Contoh : setinggi-tingginya

Sepintar-pintarnya

6. Menyatakan agak Contoh : Kebiru-biruan

Kekuning-kuning

6

Page 7: Ade Candra

7. Menyatakan menyerupai/miripContoh : Mobil-mobilan

Rumah-rumahan

8. Menyatakan keadaan Contoh : Tidur-tiduran

Sakit-sakitan

9. Menyatakan berulang-ulang Contoh: Bermain-main

Berjalan-jalan

10.Menyatakan kesamaan sifat Contoh : Kekanak-kanakan

Kebarat-baratan

7

Page 8: Ade Candra

VERBAVerba adalah kata yang melakukan suatu perbuatan atau tindakan.

Ciri-ciri verba : 1. Melakukan perbuatan atau tindakan2. Verba tidak dapat diberi prefiks yang berarti paling (se-nya dan ter) 3. Tidak dapat diberi perposisi di, ke dan dari. 4. Dapat didahului dengan kata hendak, hampir dan akan.

Jenis Verba : A. Jenis Verba Menurut Bentuk 1. Verba asal entuknya berasal dari kata dasar.

Contoh : - Minum - Makan

2. Verba turunan a. Bentuk asal bebas wajib afiks

Contoh : memaku, memahat, mempercantik

b. Bentuk asal bebas, afiks manasuka Contoh : memakan, belajar

c. Bentuk asal terikat, wajib afiks

Contoh : berjuang, mengalir, bersua

d. Bentuk asal bebas, ( pemajemukan )Contoh : jalan santai, naik haji

8

Page 9: Ade Candra

e. Bentuk Asal bebas ( komposisi ) Contoh : jalan-jalan, tidur-tidur

B. Menurut Prilaku Sintaksis 1. Verba transitif Adalah Verba yang diikuti oleh objek

a. Eka transitif adalah verba yang di ikuti 1 objek Contoh : - Ibu membeli sayur

S P O

b. Dwi transitif adalah verba yang di ikuti 2 objek Contoh : - Ibu membelikan sepatu untuk adik

S P O Ket

c. Semi transitif adalah verba yang objek nya boleh ada boleh juga tidak.Contoh : - Saya membaca

S P

2. Verba intransitif Adalah Verba yang tidak berobjeka. Berpelengkap wajib adalah verba yang harus berpelengkap.

Menggunakan kata berlandaskan, bersendikan, berkata, berkesimpulan,Contoh : Rumahnya beratapkan rumbia

b. Berpelengkap mana suka adalah verba yang boleh ada pelengkapnya dan boleh ada pelengkapnya dan boleh juga tidak.Menggunakan kata beratap, berharga, berhenti, berbaju, berdinding, berpagar. Contoh : Rumahnya berpagar besi

S P ket c. Tak berpelengkap adalah verba yang tidak punya pelengkap.

9

Page 10: Ade Candra

Contoh : Mereka berlari

MORFOFONEMIK

Morfofonemik adalah perubahan bentuk bunyi. A. Morfofonemik Prefiks Meng- 1. Meng- tetap meng-,jika kata dasar diawali fonem: a, i, u, e, e, o, k, g, h, x.

Contoh : a: meng + ambi = mengambil i : meng + ikat = mengikat

meng + ajak = mengajak meng + incar = mengincar

u: meng + usap = mengusap e: meng + eja = mengeja

e: meng + elus = mengelus o: meng + obral = mengobralmeng + emas = mengemas meng + obat = mengobat

k: meng + kejar = mengejar g: meng + gali = menggali

h: meng + hajar = menghajar x: meng + xerox = mengxerox

2. Meng- menjadi me-, jika kata dasar diawali fonem : l, m, n, ny, ng, r, y, w. Contoh : l: meng + luas = meluas n: meng + nikah = menikah

meng + nilai = menilaim: meng + masak = memasakn: meng + nikah = menikah

meng + nilai = menilai

10

Page 11: Ade Candra

ng: meng + ngaji = mengajiy: meng + yakin = meyakinir: meng + rasa = merasaw: meng + wangi = mewangi

3. Meng- menjadi men-, jadi kata dasar diawali fonem : d, t, c, jContoh : d: meng + dengar = mendengart: meng + tari = menaric: meng + cari = mencarij: meng + jual = menjual

4. Meng- menjadi mem-, jika kata dasar diawali fonem : b, p, f, v Contoh : b: meng + bayar = membayar p: meng + protes = memprotesf: meng + focus = memokus

5. Meng- menjadi meny-, jika kata dasar diawali fonem : s, syContoh : s: meng + sapu = menyapu

meng + sikat = menyikat

sy: meng + syukur= menyukurimeng + sikat = menyikat

6. Meng- menjadi menge-, jika kata dasar bersuku satu. Contoh: meng + pel = mengepel Meng + cat = mengecat

11

Page 12: Ade Candra

Meng + las = mengelasMeng + tik = mengetik

B. Morfofonemik prefiks ber-1. Ber-

Diawali dengan kata dasar fonem rContoh : ber + rambut = berambut

ber + rumah = berumah

Suku awal diakhiri dengan er Contoh : ber + kerja = bekerja

ber + serta = beserta

2. Ber- menjadi bel-, jika diawali dengan kata ajar Contoh : ber + ajar = belajar

3. Ber- tetap ber-, selain ketentuan diatas, Contoh : ber + jalan = berjalan

ber + jumpa= berjumpa

C. Morfofonemik Prefiks Per-1. Per- mejadi pe-, jika

Diawali dengan suku kata dasar huruf r Contoh : per + raba = peraba

Suku awal di akhiri dengan erContoh: per + ternak= peternak

12

Page 13: Ade Candra

2. Per- menjadi pel-, jika diwali dengan kata ajar Contoh : per + ajar = pelajar

3. Per- tetap per-, selain ketentuan diatas Contoh : per + istri = peristri

per + anak = peranak

D. Morfofonemik Prefiks ter- 1. Ter- menjadi te-, jika :

Diawali dengan kata dasar huruf rContoh : ter + raba = teraba

ter + rantai = terantai ter + racun = teracun

Jika suku awal diakhiri er Contoh : ter + terka = teterka

ter + kerja = tekerjakanter + serbu = teserbu

2. Ter- tetap ter-, jika selain ketentuan diatas. Contoh : ter + cinta = tercinta

ter + siksa = tersiksa ter + pojok = terpojok

E. Morfofonemik Sufiks –I, -kan, -an. Tidak mengalami perubahan bunyi Contoh : tidur + i = tiduri

terus + kan = teruskan makan + an = makanan

13

Page 14: Ade Candra

KATA MAJEMUK

Kata majemuk adalah penggabungan kata yang satu dengan kata yang lain, yang masih dapat membentuk kata lain yang masih ditelusuri maknanya. Contoh : Rumah + Sakit = Rumah Sakit A + B = C

A. Ciri – Ciri Kata Majemuk1. Penjejeran dua kata atau lebih menumbuhkan makna secara langsung.

Contoh: Sapu tangan 2. Kesatuan unsur dalam hubungan dengan konstruksi yang lebih besar.

Contoh : rumah sakit umum/ keduanya diperluas

3. Kesatuan fungsi sintaksis / S, P, O, KContoh : ibu membeli meja makan

S P O 4. Kesatuan mebilitas, jika diletakan di dalam kalimat tidak dapat di pisahkan.

Contoh : Ibu membeli meja kemarin makan

Ciri-ciri kata majemuk yang lain :1. Ketidakterbalikan/tidak bisa dipertukarkan

Contoh : Rumah sakit 2. Ketidak tersisipan

Contoh : Meja makan3. Katakterpisahkan

14

Page 15: Ade Candra

Contoh : Ibu membeli meja kemarin makan

B. Klasifikasi Kata MajemukKata majemuk menurut komponen terdiri dari :

1. Kata Majemuk Setarayitu kata majemuk yang kedudukannya sama, artinya memiliki pola yang sama DD / MM.

Contoh : Hancur lebur Anak istri M M D D

2. Kata majemuk bertingkat Yaitu kata majemuk yang kedudukan nya tidak sama yaitu berpola DM/MD.

Contoh : Goreng Pisang Pisang GorengM D D M

Kata majemuk menurut bentuk morfologis terdiri dari: 1. Kata majemuk dasar

Contoh : - Rumah Sakit- Rumah makan

2. Kata majemuk berafiksContoh : - Memperjual belikan

- Mempertanggungjawabkan3. Kata majemuk berulang

Contoh : Lauk – Pauk

15

Page 16: Ade Candra

ADJEKTIVA

Adjectiva dari prilaku Semantik1. Adjektiva bertaraf

a. Adjektiva Pemberi SifatAdjectiva pemberi sifat dapat memberi penjelasan kualitas dan intensitas sering yang bercorak fisik atau mental.Contoh : aman, bersih, indah, kebal, panas, dingin dan dalam.

b. Adjektiva Ukuran mengacu kepada kualitas yang dapat diukur dengan ukuran yang sifatnya kuantitatif.Contoh : berat, ringan, tinggi, kecil, panjang, besar, rendah, tebal, tipis,

c. Adjektiva Warna mengacu kepada berbagai warna.Contoh : merah, kuning, hijau, biru.

d. Adjektiva Waktumengacu kepada proses, perbuatan/ keadaan berada atau berlangsung sebagai pembatas.Contoh : lama, cepat, segera, jarang, sering, larut, mendadak.

e. Adjektiva Jarak mengacu kepada ruang antara dua benda/ mewujud sebagai pewatas nomina.

Contoh : jauh, dekat, rapat, renggang, akrab, karib.

16

Page 17: Ade Candra

f. Adjektiva Sikap Batin berkaitan dengan pengacuan suasana hati/ perasaan.Contoh : sedih, senang, marah, takut, riang, heran, ragu-ragu.

g. Adjektiva Cerapan berhubungan dengan panca indra.Contoh : Pendengaran : jelas, nyaring Penciuman : wangi, bau, amis, anyir Penglihatan : terang, gemerlap, gelap Peraba : halus, kasar, licin, kesal Perasa : manis, asam, asin

2. Adjektiva tidak bertarafMenetapkan suatu aturan nomina yang dibatasinya didalam kelompok

atau golongan tertentu.Contoh : abadi, buntu, gaib,genap, ganjil.

Adjektiva adalah kata yang memberi keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.

17

Page 18: Ade Candra

Pertarafan Dalam Adjektiva1. Tingkat Kualitas

a. Tingkat Positif ialah tingkatan yang memberikan kualitas/intensitas mewujud yang dinyatakan oleh adjektiva tanpa pewatas.Contoh : - Indonesia kaya akan budaya

- Meskipun baru dibuka toko itu sudah ramai

b. Tingkat Intensif ialah tingkat yang menekankan kadar kualitas atau intensitas dinyatakan dengan pewatas : betul, benar.Contoh : - Cantik betul dia

c. Tingkat Elatif ialah yang menggambarkan tingkatan kualitas atau intensitas yang tinggi, dinyatakan dengan pewatas : sekali, sangat, amat, adi, maha.Contoh : Besar sekali

Sangat bodoh

d. Tingkat Eksesif ialah yang mengacu kekadar kualitas / intensitas yang berlebih atau yang melampaui kewajaran.Pewatasnya adalah terlalu, tumpul, kelewatContoh : Dia terlalu bodoh

e. Tingkat Augmentatif yaitu menggambarkan naik/bertambahnya tingkatan kualitas/intensitas yang pewatasnya makin… makin…Contoh : Makin belajar makin pintar

18

Page 19: Ade Candra

f. Tingkatan Aternuatif yaitu yang memberikan penurunan kadar kualitas atau pelemahan intensitas, yang pewatasnya : agak.Contoh : dia agak marah

2. Tingkat Bandingana. Tingkat Ekuatif yaitu mengacu kekadaran kualitas/intensitasnya sama

atau hampir sama, pewatasnya : se + adj.Contoh : dia secantik tabtenya

b. Tingkat Koperatif yaitu mengacu kekadar kualitas/itensitasnya bisa lebih/kurang. Pewatasnya : lebih… daripada…, kurang…daripada… kalah… dengan.Contoh : Dia lebih pintar dari pada kakaknya

c. Tingkat Superlatif yaitu mengacu kekualitas/intensitas yang paling tinggi antara semua acuan adjektiva yang dibandingkan. Pewatasnya : ter + adj, paling + adj, boleh diberi preposisi diantara.Contoh : Rumahnya terjatuh diantara temannya.

Adjektiva dari segi bentuknya1. Adjektiva dasar (monofornemis)Yaitu morfen yang terdiri satu morfen

adjektiva.Contoh : marah, kuat, malas, keras, lemah.

2. Adjektiva turunan (polimorfonemis)a) Adjektiva bersufiks yaitu adjektiva yang diberi sufiks bahasa arab, -i, -iah

dan –wi.

19

Page 20: Ade Candra

Contoh :i : hewani, islamiiah : rohaniah, jasmaniahwi : duniawi

b) Adjektiva bersufiks yang diberi sufiks bahasa inggris –al, -is, -er, dan –if.Contoh :al : formal, struktural, personal.is : komunis, nasionalis, agamiser : komplementerif : komunikatif, agresi

c) Adjektiva berulang yaitu segala bentuk adjektiva yang di ulang.Contoh : Marah-marah

Pajang-panjang

d) Adjektiva gabungan sinonim dan antonimAdjektiva gabungan sinonimContoh : Cantik jelita Hitam pekat

Kaya raya Terang benderangGelap gulita Sunyi senyap

Adjektiva gabungan berantonimContoh : Suka duka Kaya miskin

Baik buruk Terang gelap

c) Adjektiva majemuk bisa gabungan morfem terikat dengan morfem bebas dan bisa morfem bebas dengan morfem bebas.Morfem terikat + morfem bebasContoh : Adi + kuasa

20

Page 21: Ade Candra

Adi + daya

Morfem bebas + morfem bebas Contoh : Besar + kepala

ARTIKULA

Artikula ialah kata yang menerangkan kata tugas yang membatasi kata nomina.1. Mengacu kemakna kepangkatan/gelar

a. Sang digunakan untuk manusia, hewan, benda yang ditinggikan maknanya atau digunakan untuk menyindir, berolok-olok.Contoh : Sang raja

Sang pangeranSang putriSang jakaSang juara

b. Sri dugunakan untuk manusia laki-laki/perempuan baik dalam kerajaan/keagamaan.Contoh : Sri paduka rajaSri sultan

c. Dang digunakan untuk manusia saja, perempuan yang di tinggalkan martabatnya.Contoh : Dang merduati

d. Hang digunakan untuk manusia, laki-laki yang ditinggikan martabatnya.Contoh : Hang tuah

Hang jebat

21

Page 22: Ade Candra

2. Mengacu kemakna kelompokMenggunakan kata “para”Contoh : Para jamaah

Para mahasiswaPara hadirinPara remaja

3. Mengacu yang menominakana. Si, digunakan bisa tunggal dan bisa jamak tergantung dari yang dilihat.

Contoh : Si Doni Si kaya

b. Yang Contoh : Yang muda

Yang laki-laki

22

Page 23: Ade Candra

INTERJEKSI

Interjeksi atau kata seru ialah kata tugas yang mengungkapkan perasaan hati. Ada beberapa jenis interjeksi, yaitu :1. Interjeksi Kejijikan

Menggunakan bah,cih, cis, ih, idih.Contoh : Bah, kotor kau!

Cih, siapa peduli denganmu!Cis, muak aku melihat tingkahmu!

- Ih, baunya bajumu!Idih, baunya kau!

2. Interjeksi KekesalanMenggunakan brengsek, sialan, busyet, keparat.Contoh : Brengsek, kau!

Sialan, aku dirampok!Busyet, dah!Keparat, ternyata dia penipu!

3. Interjeksi KekagumanMenggunakan aduhai, amboi, asyik.Contoh : Aduhai, manis sekali cewek itu!

Amboi, cantik sekali kamu!Asyik, kami akan kepantai!

23

Page 24: Ade Candra

4. Interjeksi KesyukuranMenggunakan syukur dan alhamdulillahContoh : Syukur, saya dapat motor baru!

Alhamdulillah, sekarang saya sudah punya pekerjaan!

5. Interjeksi HarapanMenggunakan kata insyaAllahContoh : InsyaAllah nanti malam saya datang!

6. Interjeksi KeherananMenggunakan aduh, ai, lho, du’ilah, eh, oh, ah.Contoh : Aduh, dia menatapku!

Ai, bagus nya kamarmu!Lho, ternyata kau mengenalnya!Duilah, besarnya kamarmu!Eh, bisa juga kau rapi hari ini!Oh, cantiknya bajumu!Ah, dia benar-benar cantik!

7. Interjeksi KekagetanMenggunakan kata astaga, astagfirullah, masyaAllah.Contoh : Astaga, dia kah pelakunya!

Astagfirullah, ternyata dia penyebab semuanya!MasyaAllah tingginya gedung itu!

8. Interjeksi AjakanMenggunakan kata ayo dan mari.

24

Page 25: Ade Candra

Contoh : Ayo, kita ke kantin!Mari, ku ajari!

9. Intejeksi PanggilanMenggunakan hai, hei, hello.Contoh : Hai apa kabar

Hei, jangan rebut!.Hello teman-teman!

10. Interjeksi SimpulanMenggunakan nah.Contoh : Nah kan betul apa ku bilang

PRAKTIKEL

Partikel adalah penegasan. Partikel apabila berjumpa dengan kata dasar tidak akan berubah bentuknya.1. Partikel Kah

a. Digunakan pada kalimat introgative yang sudah ada kata tanya (apa, dimana, siapa, mengapa, bagaimana), partikel kah boleh dipakai boleh tidak.Contoh : Apa makanan kesukaanmu?

Apakah makanan kesukaanmu?

b. Digunakan pada kalimat deklaratif (kata berita), partikel kah berfungsi membentuk kalimat introgatif.

25

Page 26: Ade Candra

Contoh : Hari ini terjadi gempa.Hari inikah terjadi gempa?

c. Digunakan pada kalimat dengan intonasi tanya, partikel kah mempertegas kalimat tersebut dalam kalimat introgatif.Contoh : Gempa terjadi di Nias?

Gempa terjadikah di Nias?

2. Partikel Laha. Didunakan dalam kalimat imperatif (kalimat perintah), partikel lah

berfungsi memperhalus nada perintahnya.Contoh : Ambil buku itu!

Ambillah buku itu!

b. Dalam kalimat deklaratif, partikel lah berfungsi mempertegas/ mengeraskan kalimat.Contoh : Dari ceritamu jelas kamu yang salah.

Dari ceritamu jelaslah kamu yang salah.

3. Partikel TahDigunakan dalam kalimat retoris (kalimat yang tidak membutuhkan jawaban), partikel tah terbatas pada sastra lama dan tidak produktif lagi.Contoh : Apatah artinya hidup ini tanpa engkau?

4. Parikel PunDigunakan untuk menerangkan arti kata yang diiringinya. Biasanya partikel pun letaknya setelah subjek.Contoh : Mereka akhirnya setuju dengan usul kami.

Mereka pun akhirnya setuju dengan usul kami.

26

Page 27: Ade Candra

NUMERALIA

Numeralia adalah kata bilangan yang dipakai untuk menghitung maujud : benda, orang, hewan.

Numeralia terbagi :1. Numeralia pokok ( 0-9 ) angka arab

Numeralia pokok terbgai :a. Numeralia pokok tentu, mengacu pada bilangan pokok.

Contoh : 0 = nol 5 = lima1 = satu 6 = enam2 = dua 7 = tujuh3 = tiga 8 = delapan4 = empat 9 = sembilan

b. Numerelia pokok kolektif, dibentuk dengan prefiks “ke” menyatakan kumpulan dan diletakkan diawal kalimat.Contoh : Ketiga pemain itu saling merebut bola

Keenam pemain basket itu mengatur strategi.

Numeralia pokok kolektif juga bisa menggunakan prefiks ber dan terletak dikata dasar yang mengikutinya dan bisa juga terletak di nominanya.Contoh : Lima bersaudara saling tolong menolong.

Dua sejoli saling mencintai.Kami bertiga berjalan menyebrangi sunai.

27

Page 28: Ade Candra

Numeralia kolektif bersufiks anContoh : Ratusan.

Puluhan.c. Numeralia pokok distribusikan , dapat dibentuk dengan cara

mengulang bilangan. Menggunakan kata demi, masing-masing, tiap-tiap.Contoh : Satu persatu anak itu pergi bermain di halaman

Masing-masing siswa akan mendapat buku.Tiap-tiap peserta harus membayar uang pendaftaran.

d. Numeralia pokok tak tentu, jumlahnya tidak dapat dihitung. Menggunakan kata banyak, berbagi, beberapa, semua, segala, seluruh, segenap dan pelbagai.Contoh : Seluruh mahasiswa mengikuti ujian.

Kami melakukan berbagai kegiatan.

e. Numeralia pokok kritika, umumnya dipungut dari bahasa sanksekerta (jawa kuno), letaknya diawal dan tulisannya serangkai.Contoh : eka = satu eka matra = satu demensi

dwi = dua dwi warna = dua warnatri = tiga tri wulan = tiga bulancatur = empat catur wuluan = empat bulanpanca = lima pancasila = lima silasapta = tujuh sapta marga = tujuh peraturan prajuritdasa = sepuluh dasa lomba = sepuluh perlombaan

f. Numeralia pokok ukuran, biasanya menggunakan kata meter, lusin, kedi, liter, gram.Contoh : - Kalau ke toko belilah dua lusin piring.

28

Page 29: Ade Candra

2. Numeralia tingkatNumeralia tingkat menambahkan ke- dimuka bilangan yang bersangkutan

Karena numeralia kolektif juga dibetuk dengan ke-, maka beda antara numeralia tingkat dan numeralia kolektif adalah : Numeralia tingkat diletakkan dibelakang nomina yang diterangkan. Sedangkan numeralia kolektif diletakkan didepan nomina yang diterangkan.Contoh : Tingkat Kolektif

Pemain ketiga Ketiga pemain

3. Numeralia pecahanFrase numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.

4. Frase NumeraliaFrase numeralia dibentuk dengan menambahkan kata penggolong.Contoh : Dua ekor

Lima ekor

29

Page 30: Ade Candra

Penggolongan Numeralia (kata bantu bilangan)1. Orang = manusia

Contoh : Seorang dokter sedang merawat pasiennya.2. Ekor = hewan

Contoh : Saya memelihara lima ekor kerbau.3. Batang = pohon, rokok

Contoh : Abang menebang sebatang pohon.4. Bentuk =cincin, gelang

Contoh : saya membelikan sebentuk cincin untuk kekasih5. Bidang = tanah, sawah

Contoh : Paman membeli sebidang sawah.6. Belah = mata, telinga

Contoh : Dua belah mata diciptakan Tuhan untuk melihat kebaikan.7. Helai = kertas, rambut

Contoh: sehelai rambutku jatuh di tanah.8. Bilah = pedang pisau

Contoh : Kakek mengasah sebilah pisau untuk memotong Ayam.9. Utas = benang, tali

Contoh : kerbau itu diikat dengan seutas tali.10. Potong = kue, baju

Contoh : Ibu membeli tiga potong kue untuk kami.11. Tangkai = bunga, pena

Contoh : saya memberinya setangkai mawar.12. Butir = Nasi, pasir, telur

Contoh : Adik membeli 5 butir kelereng

30

Page 31: Ade Candra

13. Buah = untuk buah-buahanContoh : Monyet-monyet itu mengambil 5 buah pisang di ladang kami.

14. Pucuk = Surat, senapanContoh : Kakak menulis sepucuk surat buat nenek.

15. Carik =ketasContoh : Adik mengkoyak secarik kertas.

16. Rumpun Contoh : Ayah menebang serumpun bambu.

17. Keping = yang berbentuk logamContoh : Saya memasukkan kepingan uang logam kedalam celengan.

18. Biji = buah , mata, jagung, kelerengContoh : Sebiji jagung di tanam di belakang rumahnya.

19. Kuntum = bungaContoh : Enam kuntum mawar mekar ditaman.

20. Patah = kataContoh : Hanya sepatah kata yang bisa aku ucapkan padamu.

21. Laras = senapanContoh : Selaras senapan itu digunakan paman untuk menembak burung.

22. Karet = Roti , dagingContoh : Hanya ada sekerat daging di dapur

23. Untai = kalung24. Sekelindang = atap rumah25. Setetes = darah, air

Contoh : Setetes embun membasahi daun itu26. Seruas = jari

Contoh : Seruas jariku terluka karena pisau.

31

Page 32: Ade Candra

NOMINA

Nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, hewan dan benda serta konsep atau pengertian.

Ciri-ciri kata benda :1. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki

fungsi “S“ atau “O“ dan pelengkapContoh : Saya membaca buku

S P O2. Nomina tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”, kata pengingkarnya

adalah “bukan”.Contoh : Bukan meja

3. Nomina umumnya dapat diikuti oleh adjektiva, baik secara langsung maupun dengan diantarai kata “yang”.Contoh : Meja baru

Meja yang baru

Jenis-jenis NominaNomina dari segi bentuk

a. Nomina bentuk dasar adalah nomina yang hanya terdiri atas satu morfem.- Nomina dasar umum : Cakupannya luas.

Contoh : rumah, malam, tahun

- Nomina dasar khusus : Cakupannya sempit

32

Page 33: Ade Candra

Contoh : adik, batang, bawah

b. Nomina bentuk turunan adalah nomina yang sudah mengalami proses morfologis, baik afiksasi, reduplikasi dan komposisi. Nomina turunan kata dasarnya bisa nomina, verba dan adjektiva.

- Nomina bentuk afiksasi, bisa dibentuk dari kata dasar nomina, verba dan adjektiva.

Contoh : Laut + an = lautanMakan+ an = makananKe + ber + an = kebersihan

- Nomina bentuk reduplikasiContoh : Rumah – rumah

Buku – buku- Nomina bentuk komposisi / pemajemukan

1. Nomina majemuk dasar : nomina yang koponennya terdiri dari

kata dasar.

Contoh : Suami istri

Suka duka

2. Nomina majemuk berafiks : namina yang salah satu atau kedua

komponennya mempunyai afiks.

Contoh : Sokolah menengah

Penyakit menular

33

Page 34: Ade Candra

3. Nomina majemuk bebas dan terikat : nomina yang salah satu

unsurnya adalah unsur terikat.

4. Nomina majemuk setara : nomina yang koponennya memiliki

kedudukan yang sama.

Contoh : Suami istri

Doa restu

5. Nomina majemuk bertingkat : nomina yang salah satu

komponennya berfungsi sebagai induk, sedangkan komponen

lainnya sebagai pewatas.

Contoh : Lomba lari

Ganti rugi

34