addendum kak taluduyunu
DESCRIPTION
nnnnTRANSCRIPT
-
1ADDENDUM KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PEKERJAAN :
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI. TALUDUYUNU
1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan, terutama padi
dan palawija dengan pola swasembada, serta penunjang program pemerintah saat ini yaitu
program ketahanan pangan, maka Pemerintah Indonesia berupaya terus sejak Pelita I
hingga sekarang melakukan pembangunan berbagai prasarana pengairan, baik berupa
sistim irigasi teknis maupun semi-teknis. Tentunya pembangunan prasarana tersebut harus
melalui sistem perencanaan yang matang, pelaksanaan yang baik serta
perbaikan/rehabilitasi yang rusak-rusak guna untuk mendapatkan hasil yang tepat, efisien
dan efektif.
Saat ini telah berkembang sebagai daerah pertanian untuk berbagai komoditi
pertanian, namun pada tahun-tahun terakhir ini kondisi jaringan irigasi baik bangunan
utama (bendung) dan jaringan irigasinya telah mengalami perubahan fungsi jaringan.
Akibat yang ditimbulkan karena menurunnya fungsi jaringan adalah menurunnya produksi
pangan yang akan tidak tercapai ketahanan pangan.
Mengingat kondisi jaringan saat ini banyak mengalami penurunan fungsi jaringan,
maka diperlukan rehabilitasi sekaligus peningkatan prasarana dan sarana jaringan irigasi
agar lahan produksi pertanian dapat meningkat dan pendapatan masyarakat akan lebih
baik.
Untuk itu maka Dinas PU Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 ini akan melaksanakan
pekerjaan rehabiitasi dan peningkatan jaringan irigasi untuk mengoptimalkan jaringan
irigasi yang ada baik sarana dan prasarana pada Daerah Irigasi (DI) Taluduyunu.
-
22. MAKSUD DAN TUJUANMaksud pekerjaaan ini adalah melaksanakan pekerjaan konstruksi, REHABILITASI
JARINGAN IRIGASI DI TALUDUYUNUagar dapat meningkatkan pelayanan jaringanirigasi di daerah irigasi tersebut.
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengoptimalisasi jaringan irigasi yang ada di
DI Taluduyunu.
3. TARGET DAN SASARANTarget atau Sasaran ingin yang dicapai dari pekerjaan ini adalah :
3.1. Tercapainya peningkatan Rehabilitasi dan Peningkatan Jaringan Irigasi
3.2. Tercapainya sarana dan prasarana irigasi khususnya dibidang pertanian.3.3. Tercapainya layanan Jaringan Irigasi yang optimal guna tersedianya air untuk
pertanian pada sistem irigasi yang sudah ada.
4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN KONSTRUKSIPekerjaan : REHABILITASI JARINGAN IRIGASI DI. TALUDUYUNU
SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo Bidang SDAPPK/KPA : SURJADI PULUKADANG, ST.MT
5. SUMBER PENDANAAN DAN PERKIRAAN BIAYA
Untuk pelaksanaan kegiatan ini tersedia Pagu Anggaran sebesar Rp. 2.168.253.000(Dua Miliyar Seratus Enam puluh Delapan Juta Dua Ratus ) termasuk PPn, sumber dana
APBD (DAK) Tahun Anggaran 2015.
6. LOKASI PEKERJAAN DAN RUANG LINGKUP
Lokasi pelaksanaan pekerjaaan di Kabupaten Boalemo dengan jarak 210 Km daripusat kota gorontalo dengan kondisi jalan yang cukup baik
Ruang Lingkup Pekerjaan :
6.1. Pekerjaan saluran :a. Galian tanah Biasa (M)
b. Galian Tanah Lumpur (M)
-
3c. Timbunan Tanah Kembali (M)
d. Pasangan Batu 1 : 4
e. Siaran 1 : 2
f. Plesteran 1 : 3
g. Bongkaran Pasangan Batu
6.2. Plat Precasta. Beton K 175
b. Bekisting
c. Pembesian
6.3. Pemasangan Plat Preecast
7. JANGKA WAKTU PELAKSANAANKeseluruhan jadwal waktu jasa pekerjaan Rehab dan peningkatan jaringan irigasi
DI. Taluduyunu210 Hari Kalender (7 Bulan) terhitung sejak dikeluarkan Surat PerintahMulai Pekerjaan.
8. PERSYARATAN ADMINISTRASI BAGI PENYEDIA JASA KONSTRUKSIPersyaratan Klasifikasi dan Kualifikasi Penyedia Jasa :
8.1. Ijin Usaha
Ijin Usaha Klasifikasi dan Kualifikasi
a. IUJK Yang masih berlaku, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, alamat yang tercantum
didalamnya sesuai dengan alamat data isian
kualifikasi pada LPSE.
b. SITU/SIGU/SIUP/Domisili Yang masih berlaku, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, alamat yang tercantum
didalamnya sesuai dengan alamat data isian
kualifikasi pada LPSE.
c. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) Yang masih berlaku, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, alamat yang tercantum
didalamnya sesuai dengan alamat data isian
kualifikasi pada LPSE.
d. Akta Perusahaan Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahannya(apabila ada)
-
4e. NPWP NPWP Perusahaanf. SBU Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana
Konstruksi, (Kode: SI001) Jasa Pelaksana UntukKonstruksi Saluran Air, Pelabuhan, Dam, dan
Prsasarana Sumber Air Lainnya;
g. Kualifikasi Usaha Perusahaan Kecil
8.2. Telah melunasi kewajiban pajak tahun terakhir (Tahun 2013/2014);
8.3. Tidak masuk dalam daftar hitam (Black List);
8.4. Mempunyai pengalaman penyedia jasa konstruksi paling sedikit 1 (satu) pekerjaan
sejenis, dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia jasa
konstruksi yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
8.5. Memilki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman;
8.6. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas / peralatan / perlengkapan untuk
melaksanakan pekerjaan jasa konstruksi;
9. PERSYARATAN TENAGA AHLITenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruksi
SEMULA :9.1. Pelaksana Utama 1 (satu ) orang
Pelaksana utama adalah seorang Lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil /
Pengairan dengan pengalaman professional sekurang-kurangnya 5 (Lima)
tahun dibidang Irigasi. Disyaratkan memiliki Sertifikat Keahlian / SKA (Kode212 Ahli Teknik Irigasi Atau 211 Ahli Sumber Daya Air) yang dikeluarkanoleh LPJK dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Sipil atau
Sumber Daya Air
MENJADI :9.1. Pelaksana Utama 1 (satu ) orang
Pelaksana utama adalah seorang Lulusan Sarjana (S1) Teknik Sipil /
Pengairan dengan pengalaman professional sekurang-kurangnya 3 (tiga)
-
5tahun dibidang Irigasi. Disyaratkan memiliki Sertifikat Keahlian / SKA (Kode212 Ahli Teknik Irigasi Atau 211 Ahli Sumber Daya Air) yang dikeluarkanoleh LPJK dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik Sipil atau
Sumber Daya Air
SEMULA :9.2. Pelaksana Lapangan 1 (Satu) orang
Pelaksana lapangan Lulusan D3/STM. Untuk D3 pengalaman 7 (Tujuh) tahun
atau STM dengan pengalaman 10 (Sepuluh) tahun kerja dibidangnya.
Diutamakan memiliki Sertifikat Ketrampilan Kerja / SKTK (TS.031PELAKSANA SALURAN IRIGASI atau TS.032 PELAKSANA BANGUNANIRIGASI) yang dikeluarkan oleh LPJK dengan Klasifikasi Bidang Sipil, SubBidang Teknik Sipil atau Sumber Daya Air
MENJADI :9.2. Pelaksana Lapangan 1 (Satu) orang
Pelaksana lapangan Lulusan D3/STM. Untuk D3 pengalaman 5 (lima) tahun
atau STM dengan pengalaman 7 (tujuh) tahun kerja dibidangnya. Diutamakan
memiliki Sertifikat Ketrampilan Kerja / SKTK (TS.030 PELAKSANALAPANGAN PEKERJAAN JARINGAN IRIGASI atau TS.031 PELAKSANASALURAN IRIGASI atau TS.032 PELAKSANA BANGUNAN IRIGASI) yangdikeluarkan oleh LPJK dengan Klasifikasi Bidang Sipil, Sub Bidang Teknik
Sipil atau Sumber Daya Air
9.3. Pelaksana Surveyor 1 (satu ) orangPelaksana Surveyor adalah Lulusan STM dengan pengalaman 5 (Tahun) t
ahun kerja dibidangnya.
9.4. Pelaksana Administrasi teknis 1 (satu) orangPelaksanaan Administrasi teknis adalah Lulusan SMA/ SMEA dengan
pengalaman 4 / 5 (Empat Atau Lima) tahun kerja dibidangnya.
9.5. Pelaksana Sistem K3 Konstruksi 1 (satu) OrangPelaksana Sistem K3 Konstruksi adalah Lulusan D3 / SLTA Sederajat dengan
pengalaman 4 / 5 (Empat Atau Lima) tahun kerja dibidangnya, dan
disyaratkan memiliki Sertifikat SMK3 Konstruksi
-
69.6. Pelaksana Sistem Manajemen Mutu (SMM) 1 (satu) OrangPelaksana Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah lulusan D3/SLTA
Sederajat dengan pengalaman 4/5 (Empat atau Lima) tahun kerja
dibidangnya dan disyaratkan memiliki Sertifikat Sistim Manajemen Mutu(SMM);
10. PERSYARATAN PERALATAN YANG DIBUTUHKANKetentuan penggunaan peralatan yang diperlukan :
10.1. Dump Truck : 2 Unit10.2. Concret Mixer : 1 Unit10.3. Pompa Air : 1 Unit10.4. Water Pass : 1Unit10.5. Meter Roll : 1 Unit10.6. Alat Pertukangan : 1 Set.
11. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSISpesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi :
11.1. Ketentuan penggunaan bahan / material yang diperlukan :a. Semen
Mutu semen yang dipergunakan harus setara dengan Semen Portland
Type 1 atau type lain yang disetujui Direksi. Semen harus produksi dalam
negeri dan sesuai dengan SKSNI T15-1991-03 atau standar lain yang
setara atau lebih tinggi.
Kontraktor harus membangunfasilitas yang akan melindungi Semen dari
kondisi basah, lembab dan pengaruh matahari yang bias mengurangi mutu
dari semen yang akan dipergunakan. Semen harus diletakkan minimum 30
cm di atas lantai dan penataannya tidak boleh melebihi 15 zak semen pada
arah vertical yang dapat mengakibatkan pengerasan semen. Penyimpanan
semen di lapangan tidak boleh lebih dari 90 hari, kecuali melalui pengujian
terlebih dahulu. Pemakaian semen diatur sesuai urutan waktu kedatangan,
masuk pertama keluar pertama. Semen yang telah mengeras tidak boleh
dipergunakan.
b. BatuBatu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam Gambar seperti
-
7pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan
keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari
campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna
lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui PPTK.
batu terdiri dari batu sungai dan atau batu gunung dan setiap batu harus
mem-punyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih
kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus
memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat
seperti tercantum diatas. Sebagai contoh : sebuah batu berukuran 0.20 x
0.20 x 0.25 m3 akan mempunyai berat kira-kira 25 kg.
c. PasirPasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang
memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik.
d. KerikilKerikil isian harus terdiri dari batu pecah atau kerikil, berukuran dari 5 mm,
bergradasi baik sampai debu dan tidak mengandung bahan tanah
lempung. Bahan ini disebar diatas lapis makadam, disiram air dan digilas
sampai padat.
e. Besi BetonUntuk Besi Beton Menggunakan Besi Sesuai dengan Petunjuk Direksi atau
yang telah memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) dan untuk ukuran
mengikuti gambar kerja
11.2. Metode kerja / prosedur pelaksanaan pekerjaana). Pekerjaan Galian tanah
Pekerjaan Galian Tanah Dibedakan Menjadi 2 (Dua) Kelompok
Pembayaran Sebagi Berikut :
Galian Tanah Biasa Galian Tanah LumpurHal yang membedakan jenis galian tersebut diatas adalah tingkat
kekerasan material yang harus digali yang berimplikasi terhadap jenis
peralatan yang dipakai dan produktifitas peralatan terhadap volume
galian.
-
8Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan galian untuk konstruksi
saluran maupun bangunan sadap atau pelengkap yang dilaksanakan
dengan menggunakan tenaga manusia atau menggunakan alat berat,
Penggalian dilaksanakan hingga kedalaman dan lebar sebagaimana
elevasi dan ukuran dimensi seperti terlihat pada gambar rencana.
Hasil galian jika memenuhi syarat akan digunakan sebagai bahan
timbunan tanah atau urugan tanah kembali.
b). Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali (m)
Pekerjaan timbunan tanah kembali adalah pekerjaan timbunan yang
menggunakan tanah hasil galian tanah biasa yang memenuhi syarat,
yang pelaksanaannya dikerjakan lapis demi lapis dihampar, diratakan
dengan tenga manusia menggunakan pacul atau skop setebal 0,20m,
serta harus memenuhi standar proctor yang disyaratkan dan dibentuk
sesuai ukuran dimensi dan elevasi seperti terlihat pada gambar
rencana.
c). Pasangan Batu 1 : 4
Pekerjaan Pasangan Batu dilaksanakan untuk konstruksi suatu
bangunan atau saluran yang terdiri dari pondasi/koperan, talud/dinding
dan lantai yang pengerjaannya diawali dari pemasangan pada bagian
pondasi/koperan, dilanjutkan bagian talud/dinding kemudian lantai dari
suatu konstruksi bangunan atau saluran.
Pemasangan dilakukan dengan cara pasir dan semen diaduk dengan
menggunakan beton mollen diberi air secukupnya, kemudian batu
disusun sedemikian rupa dengan terlebih dahulu diberi alas mortar
setebal 3 cm selanjutnya rongga antara batu yang disusun, satu
dengan lainnya harus diisi dengan mortar sebagai pengikat dengan
adukan mortal 1 pc : 4 ps.
d). Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan
lain oleh Direksi. Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang
sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum adukan
-
9mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama). Pekerjaan siar dapat
dibagi atas :
- Siar tenggelam (masuk kedalam + 1 cm dari permukaan batu).
- Siar rata (rata dengan permukaan batu).
- Siar timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2 cm)
Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan siar harus siar rata.
e). Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yangada maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Psr.Pekerjaan plasteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm.Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagianatas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 mdibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada Gambar.
Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untukbangunan kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang padasamping rangka pintu sorong, diplester tegak selebar 10 cm. Plesteranjuga dilakukan pada alur skot balk.
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harusdibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus dan halus.Setelah pekerjaanplesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman airsecara rutin.
f). Betok K 175
Material beton harus dicampur secara menyeluruh dalam mixer
hingga semua agregat tercampur dengan sempurna. Contoh beton
(sample) yang diambil di awal dan akhir penuangan harus sesuai
dengan ketentuan sebagai berikut :
Pemeriksaan dari kedua contoh tidak boleh berbeda lebih dari 25
mm
Kandungan udara dari kedua contoh tidak boleh berbeda lebih
dari 1.
Berat jenis dari kandungan udara adukan dari kedua contoh tidak
boleh berbeda lebih
dari 1.0 % dari berat rata rata dua contoh
-
10
Berat jenis dari agregat kasar dari kedua contoh, setiap 50 liter
dalam volume, tidak boleh berbeda lebih dari 8 % dari berat rata
rata dua contoh.
Alat campur beton manual (molen) tidak boleh dipergunakan
kecuali untuk struktur sementara dan harus sepengetahuan
dan disetujui Direksi. Kecuali ditentukan lain oleh Direksi,
pencampuran harus terus menerus dalam waktu seperti
ketentuan di bawah ini.
Semua tahapan pengecoran harus melalui Persetujuan Direksi,
persetujuan direksi terhadap campuran yang diusulkan tidak akan
diberikan sebelum kontraktor mengadakan percobaan campuran (trial
mix) dengan pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah
menyerahkan keterangan llengkap hasil percobaannya tentang mutu
pekerjaan (factor kepadatan dan slump), kekuatan dan berat jenis
kepada Direksi untuk persetujuannya. Kontraktor tidak boleh memulai
pekerjaan pembetonan sebelum usul campuran tersebut disetujui.
Kontraktor harus membuat campuran percobaan untuk setiap kelas
beton dengan memakai alat alat yang sama yang akan dipakai di
lapangan.
Campuran percobaan akan diijinkan, apabila kekuatan tekan dari UjiSilinder yang diambil dari tiap kelas beton memenuhi syarat syaratspesifikasi untuk masing masing kelas beton. Silinder harus dibuat
dalam cetakan dengan diameter 15 cm, tinggi 30 cm seperti
disyaratkan dalam SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara
atau lebih tinggi.
Kapasitas Mixer (meter kubik) Waktu Campuran
(menit)
2 s/d 3
1,5 s/d 2
1.5 atau kurang
2
.
5
2
.
0
1
.
5
-
11
Paling tidak 60 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton permanen,
kontaktor harus melaksanakan uji campuran untuk setiap masing
masing kelas beton yang disyaratkan dibawah pengawasan dari
Direksi, penyiapan penggunaan agregat, campuran dan alat
pencampur beton untuk pelaksanaan pekerjaan. Uji beton akan
dilaksanakan secara menerus sampai beton memenuhi spesifikasi
teknik.
Tidak ada pembayaran secara terpisah untuk contoh material yang
akan dilaksanakan tes. Bagaimanapun biaya untuk operasi dan
perawatan dari laboratorium lapangan dan untuk semua tes beton dan
material beton sudah termasuk dalam harga lumpsum.
g). Bekesting
Acuan Bekisting dipergunakan untuk permukaan beton yang
tampak dari luar. Permukaan beton yang dihasilkan harus cukup
halus. Acuan dapat dibuat dari bahan multipleks 12 milimeter,
diperkuat dengan rangka balok-balok kayu 5/7 sesuai dengan
kebutuhan. Acuan tegak diikat dengan besi tarik (plastic cone)
secukupnya sehingga mampu menahan beban horizontal dari adonan
beton.
Acuan harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan proses
pengerasan beton, untuk memperoleh bentuk permukaan sesuai
Gambar. Kontraktor harus menyerahkan rencana dan penjelasan
tentang acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk
mendapat pengesahan Direksi.
Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-
bentuk dan ukuran yang benar seperti ditunjukkan dalam Gambar.
Cara pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau
tali-tali kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan
beton tidak dibenarkan. Acuan dibuat pada permukaan beton
dengan kemiringan lebih curam dari 1 : 3.
Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk
mencegah hilangnya bahan- bahan dari beton dan bisa
menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh
-
12
Direksi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus
tanpa adanya garis atau kelihatan terputus.
Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus
diperiksa dengan teliti dan dibersihkan. Pembetonan hanya
boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi
persetujuan terhadap acuan yang telah dipasang.
Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Kontraktor harus
membuat rencana acuan yang mudah dibuka sehingga permukaan-
permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera
mungkin.
h). Pembesian
Sebelum pembesian beton di lokasi pengecoran, semua
permukaan dari areal kerja dan pondasi dimana beton akan
dituang harus bersih dari minyak, lumpur, bahan organik,
serpihan kayu, bahan lain yang tidak diijinkan, puing, serpihan
batu atau material yang mudah hancur lainnya dengan
menggunakan air bertekanan atau cara lain yang lebih efektif
yang di setujui oleh Direksi.
Seluruh permukaan dari acuan dan material yang menempel dan
telah menjadi kerak seperti adukan kering dari penuangan beton
sebelumnya harus dibersihkan seperti semua adukan disekitar atau
berbatasan dengan beton yang akan dituang.
Permukaan pondasi batuan harus dalam kondisi lembab
seluruhnya sebelum penuangan beton dan apabila terdapat genangan
air harus dikeringkan. Permukaan pondasi dari tanah atau pasir dan
kerikil dimana beton akan dituang harus bersih dari aliran air, serpihan
kayu atau bahan lain yang tidak diijinkan seperti dijelaskan diatas.
Untuk pondasi tanah atau pasir dan kerikil, pondasi harus dalam
kondisi lembab sebelum penulangan beton.
i). Pemasangan Plat Precast
Pemasangan Plat Precast merupakan tahapan pengangkatan plat dari
-
13
lokasi pengecoran ke dalam saluran atau diletakan pada posisi yang
telah ditentukan oleh direksi
j). Bongkaran Pasangan Batu
Pelaksanaan bongkaran harus dilakukan seteliti mungkin dengan
memperhatikan kondisi dan bagian yang mempunyai keterkaitan
dengan bagian yang dibongkar.
Harus dijaga faktor kebisingan atau gangguan lainnya, sehingga tidak
mengganggu situasi kerja rutin pada bangunan yang bersangkutan.
Pembongkaran harus menjamin keamanan dan keselamatan, baik
untuk pekerja, pengguna bangunan, peralatan maupun bangunan
sendiri.
Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan pada bagin-bagian lain
yang nyata-nyata diakibatkan oleh adanya pekerjaan pembongkaran.
Bekas bongkaran yang tidak akan digunakan lagi harus secepatnya
disingkirkan dan dibersihkan dari lapangan, sehingga tidak menggaggu
lalu lintas pandangan.
Pemborong bertanggung jawab atas keamanan barang-barang
bongkaran yang akan digunakan lagi
11.3. Ketentuan Gambar Kerja
Kontraktor harus menggunakan Gambar Kontrak/Desain sebagai dasar
untuk memper-siapkan Gambar Pelaksanaan/Kerja. Gambar Pelaksanaan
disiapkan dalam ukuran A3 dengan memperlihatkan detail bangunan,
potongan-potongan bangunan secara lengkap, termasuk tata-letak
pembesian, rencana pembengkokan, daftar pembesian, tipe beton yang
digunakan dan ukuran-ukuran bagian-bagian bangunan secara tepat.
Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui dan disahkan oleh PPK harus
diserahkan kepada PPK sebanyak 5 (Lima) set dan Konsultan 1 (satu)
set.Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Gambar Pelaksanaan
yang telah disetujui dan disahkan oleh PPK. Setiap perubahan dari Gambar
Pelaksanaan terlebih dahulu harus dimintakan persetujuan kembali kepada
-
14
PPK. Resiko yang timbul akibat pekerjaan yang dilaksanakan tanpa
persetujuan PPK, sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kontraktor
11.4. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasia) Laporan
Kontraktor harus menyiapkan Program Kegiatan sesuai dengan Jadual
Pelaksanaan (Master Schedules) yang telah disetujui KPA. Program
tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu Bar-chart dan Network
planning yang dilengkapi dengan bagan yang mem-perlihatkan kegiatan-
kegiatan kritis, serta jadual pelaksanaan dari masing-masing kegiatan :
- Waktu yang diperlukan untuk tiap-tiap kegiatan,
- Tanggal kegiatan paling awal,
- Tanggal kegiatan paling lambat,
- Kelonggaran waktu,
- Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Program kegiatan harus dirancang sesuai dengan waktu efektif dalam
periode Kontrak dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, waktu yang
diperlukan untuk persiapan, persetujuan gambar-gambar, kendala-kendala
yang mungkin dijumpai di lapangan, adanya hari libur umum maupum
keagamaan.
b) Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan
Paling lambat tanggal 10 (sepuluh) tiap bulan atau pada suatu waktu
yang ditentukan Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) buah
Laporan Kemajuan Bulanan yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan selama bulan-bulan sebelumnya. Laporan ini
merupakan rekap dari Laporan Mingguan.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:
- Prosentase kemajuan pekerjaan sesuai dengan hasil Pemeriksaan
bersama (opname).
- Program Kerja dan Rencana kegiatan dalam waktu 2 (dua) bulan
ke depan disertai rencana tanggal permulaan dan
penyelesaiannya.
-
15
- Daftar personil dan jumlah tenaga kerja.
- Volume bahan yang terpakai dan sisa bahan (stock) yang ada di
lapangan.
- Progress per item pekerjaan untuk tiap-tiap bangunan atau bagian-
bagian konstruksi, antara lain :
Volume pekerjaan pembetonan Volume pekerjaan tanah Daftar bangunan yang sedang dan telah selesai dikerjakan
- Progress pembayaran dan rencana tagihan pembayaran bulan
berikutnya.
- Hasil pengujian lapangan dan laboratorium
- Permasalahan yang dijumpai di lapangan dan Risalah rapat-rapat
pelaksanaan.
c) Laporan Harian dan Mingguan
Progress pekerjaan per hari harus dilaporkan, diperiksa dan disetujui
oleh PPK. Laporan harian mencakup progress volume tiap-tiap item
pekerjaan untuk tiap-tiap bagunan disertai catatan volume bahan yang
terpakai, peralatan yang digunakan dan jumlah tenaga kerjanya.
Laporan harian dibuat dalam 5 (Lima) rangkap dan diserahkan kepada
PPK pada hari itu juga dalam 2 (dua) rangkap. Laporan harian ini
kemudian direkap menjadi Laporan Mingguan yang diserahkan kepada
pengawas pada saat Rapat Mingguan.
d) Laporan Pengujian LaboratoriumUntuk laporan pengujian ini meliputi :
- Laporan Uji Rencana Campuran (Trial Mix Design)
- Laporan Uji Slump Test
e) Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap
dan dibuatkan Album Foto berikut keterangan berupa tanggal
pengambilan foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi
-
16
pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto pada kondisi sebelum pelaksanaan
(0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah selesai dilaksanakan
(100%). Titik sudut pengambilan foto untuk tahap-tahap kegiatan
diusahakan dari posisi yang sama. Oleh karena itu, sebelum
pengambilan foto perlu dibuat rencana/denah yang menunjukan lokasi,
posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada
Direksi untuk disetujui.
Tiap foto berukuran 3R dan diberi catatan sebagai berikut:
Nama dan lokasi Bangunan Tanggal pengambilan Tahap pelaksanaanBerita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilampiri dengan
beberapa foto-foto pelaksanaan pada periode tersebut. Pada akhir
pelaksanaan Kontrak, Kontraktor harus menyerahkan Album foto
pelaksanaan pekerjaan kepada Direksi untuk tiap-tiap bagunan atau
bagian konstruksi pada kondisi awal (0 %), 50 % dan selesai 100 %
dalam satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) set
album negatifnya. Tiap album diberi daftar yang berisi keterangan atau
tanda untuk memudahkan mengidentifikasi negatif dan cetakannya.
11.5. Ketentuan mengenai penerapan / manajemen K3 konstruksi
Fasilitas KesehatanSebelum Pelaksanaan Pekerjaan dimulai Kontraktor harus
menyediadan fasilitas kesehatan untuk kepentingan karyawan dan
tenaga kerja di lapangan. Kontraktor harus mengusahakan lapangan
kerja dalam keadaan bersih dan sehat.
AsuransiSemua peralatan dan terutama tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan ini agar diasuransikan.
-
17
12. HARGA PERKIRAAN SENDIRIPerhitungan Harga perkiraan sendiri sebesar Rp. 2.168.253.000
13. BILL OF QUANTITYDaftar Kuantitas Dan Harga (Bill Of Quantity) Terlampir;
14. Gambar DED (Detail Engenering Desain)Gambar Detail Engenering Desain Terlampir;
15. KELUARAN / OUTPUT
Keluaran/ produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan pekerjaan konstruksi
Pekerjaan Konstruksi saluran Irigasi Gambar pelaksanaan Dokumentasi Pekerjaan Laporan Kemajuan Pekerjaan
Gorontalo, 29 April 2015
Kuasa Pengguna Anggaran
Bidang Sumber Daya Air
Dinas PU Provinsi Gorontalo
TTD
SURJADI PULUKADANG, ST.MTNIP. 196701301998031004