adb’s secretary - asekmadb.ac.idasekmadb.ac.id/akademis/jurnal/dokumen/2017/adbs0622017.pdf ·...
TRANSCRIPT
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 i
Vol.6 No.2 - Juli 2017 ISSN 2089-4198
ADB’S Secretary JURNAL DUNIA SEKRETARIS
Susunan Kepengurusan Jurnal Ilmiah Dunia Sekretaris :
Penanggung Jawab
:
Muller Sagala, S.E., M.M.
Mitra Bestari/Reviewer
Pimpinan Redaktur
:
:
Dr. Nicolaus Uskono, S.Sos., M.Si.
Dr. V.W. Cahyana, M.Si.
Dr. Hendrikus Passagi
Dr. Zulkifli Rangkuti
V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
Wakil Pimpinan Redaktur : Drs. Redemptus Sriyono D H., Bc.Th.
Redaktur : Cecilia Agustien Umbas, S.Kom., M.Pd.
Astuti Widiati, S.E., M.Pd.
Penyunting / Editor : Ir. Markonah, ASAI, M.M.
Drs. Redemptus Sriyono D H., Bc.Th.
Muller Sagala, S.E., M.M
Desain Grafis dan Fotografer : Muller Sagala, S.E., M.M.
Sekretariat : M.V. Mieke Marini M.P., S.Pd
Widyastuti Listyawati, S.Sos.
Theresia Pawarti
A. Niken Budi Palupi
Alamat Redaksi : Kampus Asekma Don Bosco
Jl. Pulomas Barat V
Jakarta Timur
Telp: 021-4898774 Faks:021-4701190.
Situs http://www.asekma.ac.id
Email: [email protected]
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 ii
PENGANTAR REDAKSI
Pembaca yang terhormat,
Buku Jurnal Dunia Sekretaris Nomor Vol.6 No.2 Juli 2017 ini merupakan karya
ilmiah dari para dosen, alumni, mahasiswa dari perguruan tinggi, dan pegawai Akademi
Sekretari dan Manajemen Don Bosco yang relevan dengan dunia sekretaris. Buku Jurnal
Ilmiah volume ini menyajikan beberapa kajian yang menarik antara lain analisis bagaimana
memperkuat nilai keunggulan lulusan sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, serta
bagaimana solusi atas temuan kendala pada saat praktik kerja.
Semoga para pengguna buku Jurnal Ilmiah ini mendapatkan manfaat besar dalam
bidangnya masing-masing sekaligus untuk mendorong perkembangan profesi sekretaris
dalam dunia yang terus berubah.
Salam sukses dari Dewan Redaksi.
Jakarta, 3 Juli 2017
Dewan Redaksi
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 iii
Vol.6 No.2 - Juli 2017 ISSN 2089-4198
ADB’S Secretary JURNAL DUNIA SEKRETARIS
DAFTAR ISI
Hal
PERANAN SEKRETARIS SEBAGAI GENERAL ADMINISTRATIVE
SUPPORT DI PT HOSHINO GLOBAL
Oleh: Astuti Widiati, S.E., M.Pd.
Lisa
1
PERANAN SEKRETARIS DALAM MENUNJANG KINERJA PIMPINAN
PADA PT SINAR CEMPAKA SUKSES, JAKARTA
Oleh : V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si.
Aktis
22
KORELASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERHADAP KEUNGGULAN
PENAMPILAN DAN KETERAMPILAN KERJA
STUDI KASUS : MAHASISWA ASEKMA DON BOSCO ANGKATAN
TAHUN 2012-2014
Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M.
51
PERAN PUBLIC RELATIONS OFFICER DALAM PENANGANAN MEDIA
SOSIAL PT KOMPAS GRAMEDIA NUSANTARA
Oleh : Cecilia Agustien Umbas, S.Kom., M.Pd.
Gishella Monica Florence
73
PERAN SEKRETARIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA
PIMPINAN PADA DEPARTEMEN HRD DI PT ASTRA INTERNATIONAL
– ISUZU SALES OPERATION
Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M.
Yoventia Chrisnandhita
101
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 1
PERANAN SEKRETARIS SEBAGAI GENERAL ADMINISTRATIVE SUPPORT
DI PT HOSHINO GLOBAL
Oleh:
Astuti Widiati, S.E., M.Pd. (Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])
Lisa (mahasiswa tingkat III, [email protected])
ABSTRACT
In the business world and the industrial world, the secretary is one of the important
elements needed by this company. The secretary gives a lot of support to the divisions
within the company. One of them is administrative support. A good administration system
has a positive effect on the sustainability of the company's activities. Good administration
can be seen from several things: the archive with a neat archive so it makes it easier to
search data when necessary. The author has conducted observations and analysis during
the process of work practices in the company. Some suggestions and solutions for the
company is the improvement of the administrative system needs to be done primarily for
filing system so that data easily found when necessary, financial governance such as petty
cash advised to use the form of money in and out, the need for a recruitment process to add
human resources to work. Hopefully it can be completed on time and the addition of office
tools to support employee performance.
Keywords: Secretary, Administrative, Support
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan tugasnya seorang sekretaris dituntut untuk memiliki soft skill dan
hard skill. Tuntutan akan soft skill dan hard skill seorang sekretaris semakin hari semakin
berkembang menjadi lebih kompleks. Sekretaris tidak hanya terlibat dalam keseharian
seorang pimpinan akan tetapi seluruh bagian perusahaan. Seorang sekretaris dituntut harus
mampu memahami setiap kegiatan yang berlangsung di perusahaan, mulai dari keuangan,
sumber daya manusia dan hal-hal administratif lainnya.
Penulis tertarik untuk mengangkat karya tulis ini dengan judul “Peranan Sekretaris
Sebagai General Administrative Support Di PT Hoshino Global”. Penulis akan menelaah
peranan seorang sekretaris dalam melaksanakan fungsi-fungsi administatif serta fungsi-
fungsi lainnya. Penulis juga ingin melihat sejauh mana ilmu yang berlaku secara teori
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 2
dapat digunakan untuk menangani hal-hal yang berkaitan dengan dunia pekerjaan
khususnya dalam menjalankan fungsi administratif.
Penulis mencoba mengimplementasikan semua skills yang diperoleh selama duduk di
bangku kuliah baik itu soft skill maupun hard skill. Penulis terjun langsung melakukan
pengamatan dan praktik kerja dalam dunia kerja. Melalui praktik kerja ini Penulis juga
menyadari ada skill-skill yang harus Penulis perdalam guna meningkatkan kualitas kinerja
Penulis.
Sekretaris memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan mulai dari melakukan
kegiatan administrasi, keuangan hingga mengelola hubungan dengan pihak eksternal.
Selama melakukan kegiatan praktik kerja di perusahaan sebagai sekretaris Direktur Utama,
Penulis berhasil menemukan pelbagai masalah yaitu: 1) Sumber daya manusia yang
terbatas sehingga job description yang dilakukan bertambah; 2) Sistem administrasi yang
belum tertata dengan baik; dan 3) Peralatan kantor yang minim.
Penulis melaksanakan tugas-tugas administrasi di perusahaan. Sistem administrasi
yang ada sangat mempengaruhi kegiatan sebuah perusahaan. Semua kegiatan perusahaan
dapat berjalan dengan baik apabila sistem tertata dengan baik. Seorang sekretaris tentu
memiliki dasar seputar kegiatan administrasi, dalam hal ini peran seorang sekretaris yang
mampu mengelola sistem administrasi yang baik sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peran
seorang sekretaris dapat memberikan perbaikan sistem pengarsipan dalam suatu
perusahaan dengan menggunakan soft skills dan hard skills yang dimilikinya.
Manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan solusi atas
permasalahan sistem kearsipan yang ada dalam perusahaan dan sebagai bahan evaluasi
untuk perbaikan sistem lainnya untuk masa yang akan datang.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 3
Metode penyusunan karya ilmiah ini ini adalah studi pustaka dan studi lapangan
berdasarkan pengamatan dan pelaksanaan praktik kerja.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sekretaris
Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi asal kata, istilah
sekretaris berasal dari kata secretum dalam bahasa Latin yang berarti rahasia. Kata
secretum kemudian berubah menjadi kata secretaire dalam bahasa Perancis, secretary
dalam bahasa Inggris, dan akhirnya menjadi kata secretaries dalam bahasa Belanda.
Jadi sekretaris adalah orang, pegawai, atau karyawan yang diberi tugas dan pekerjaan
berhubungan dengan masalah rahasia negara atau perusahaan. Dengan demikian
sekretaris haruslah seorang pegawai atau karyawan yang dapat memegang rahasia
dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya sehari-hari, dan berperan sebagai pembantu
pimpinan.
Menurut M. Braum dan Ramon C. Portugal (1954) “The term secretary as used in
this booklet means as an assistant to chief who takes dictation, prepares
correspondence, receive visitor, checks or reminds her chief of his official engagement
or appointment and performs many other related duties that increase the effectiveness
of the chief.”
Pernyataan di atas berarti kata sekretaris seperti yang dipergunakan dalam buku ini
dapat diartikan seorang pembantu pimpinan yang bertugas menerima pendiktean,
menyiapkan surat-menyurat atau korespondensi, menerima tamu, mengingatkan
pimpinan tentang kewajibannya yang resmi atau perjanjiannya serta melakukan tugas-
tugas lainnya yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas kerja pimpinan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 4
2. Macam-macam Sekretaris
a. Sekretaris Organisasi. Ada beberapa pandangan tentang sekretaris organisasi.
Sekretaris organisasi disebut juga sekretaris instansi, sekretaris perusahaan,
business secretary, excecutive secretary. Seorang sekretaris organisasi disamping
mengerjakan perintah pimpinan, juga memiliki kedudukan sebagai manajer yang
mengelola suatu unit kerja dalam bidang kesekretariatan. Oleh karena itu, seorang
sekretaris organisasi memiliki peran dan fungsi manajerial, meliputi membuat
perencanaan, melakukan pengorganisasian, membimbing dan mengarahkan,
mengontrol serta mengambil keputusan atas berbagai masalah yang dihadapi dalam
bidang pekerjaan kesekretariatan.
b. Sekretaris Pimpinan. Sekretaris pimpinan sering disebut private secretary.
Sekretaris pimpinan dalam kedudukannya merupakan seorang pembantu pimpinan
yang bertugas memperingan, mempermudah, dan memperlancar tugas pekerjaan
dan tanggung jawab pimpinan.
c. Sekretaris Senior. Sekretaris yang memiliki masa kerja, pengalaman kerja,
kemampuan, dan prestasi kerja sebagai sekretaris yang mandiri, tidak tergantung
pada perintah pimpinan. Perlu digaris-bawahi bahwa seorang sekretaris senior tidak
sematamata diukur dari usia yang lebih tua dibandingkan pegawai atau staf yang
lain, tetapi atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh sekretaris itu secara nyata.
Sekretaris senior tidak hanya mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pimpinan, tetapi juga mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi.
d. Sekretaris Junior. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata junior berarti lebih
muda, dapat juga berarti berpangkat atau berkedudukan lebih rendah. Sekretaris
junior adalah sekretaris yang masih muda, dapat juga berarti sekretaris yang masih
berpangkat atau berkedudukan rendah, muda dalam pengalaman, belum memiliki
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 5
banyak pengalaman, atau baru saja diangkat sebagai pegawai dengan jabatan
sekretaris.
3. Peranan dan Tanggung Jawab Sekretaris
Pada dasarnya setiap sekretaris mempunyai peranan yang sama, yaitu membantu
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pimpinan. Dalam melaksanakan tugas tersebut,
seorang sekretaris bukan hanya berhubungan dengan pimpinannya saja melainkan juga
dengan klien perusahaan, karyawan lain, juga dengan pekerjaan yang ditekuninya.
Adapun peranan sekretaris adalah sebagai berikut:
a. Sekretaris sebagai duta. Peranan sekretaris dikatakan sebagai duta yaitu sekretaris
sebagai wakil dari perusahaan sehingga penampilan dan sikapnya haruslah baik dan
profesional, karena sekretaris bukan hanya berhubungan dengan masyarakat
tersebut.
b. Sekretaris sebagai pintu gerbang. Peranan sekretaris dikatakan sebagai pintu
gerbang karena fungsi sekretaris salah satunya adalah sebagai penerima tamu.
Untuk itulah letak meja dan kursi sekretaris berdekatan dengan pintu masuk
ruangan pimpinan di mana para tamu, relasi, maupun karyawan sendiri yang ingin
bertemu dengan pimpinan haruslah melapor atau ijin kepada sekretaris terlebih
dahulu.
c. Sekretaris sebagai ibu rumah tangga perusahaan. Di sini sekretaris harus dapat
berperilaku selayaknya ibu dari perusahaan. Ia harus dapat menaungi perusahaan
dan menjadi contoh yang baik dalam mengurus kantornya. Misalnya; membuat
ruangan menjadi seperti rumah sendiri sehingga terasa nyaman agar para tamu,
relasi, karyawan dan pimpinan di perusahaan merasa betah.
d. Sekretaris sebagai humas. Sekretaris sebagai penghubung antara perusahaan
dengan lingkungan kerja, lingkungan masyarakat, baik bertatap muka secara
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 6
langsung melalui telepon, atau media yang lain. Dalam peranannya sebagai humas,
sekretaris haruslah mengerti bagaimana menghadapi setiap orang yang tidak sama
sifat dan perilakunya. Dalam menghadapi pihak lain, ia harus dapat menempatkan
diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, demi tercapainya tujuan perusahaan
apalagi bila perusahaan membutuhkan suatu kerjasama yang baik dengan seseorang
atau lembaga lain.
Sedangkan tanggung jawab sekretaris adalah sebagai berikut:
a. Personal Responsibility (Tanggung Jawab Individu). Sekretaris bertanggung jawab
terhadap kemampuan diri sendiri dan upaya pengembangan ke arah yang lebih
berkualitas. Dengan “mengelola” diri sendiri supaya dapat tampil dengan
kemampuan prima dalam pelaksanaan tugas pokok sehari-hari, antara lain: (1)
Mempermudah dan memperlancar kerja pimpinan melalui pengaturan waktu dan
distribusi informasi yang efisien. (2) Mendistribusikan informasi dari kantor
pimpinan secara jelas dan akurat. (3) Mendukung kelancaran alur kerja antara
kantor pimpinan dengan bagian-bagian lainnya. (4) Memberikan peluang kepada
pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis dan memiliki dampak jangka
panjang. (5) Memberikan masukan positif dan inisiatif untuk perbaikan perusahaan.
b. Internal Responsibility (Tanggung Jawab Dalam). Sekretaris bertanggung jawab
terhadap upaya pencapaian superioritas kinerja kantor dan pengaruhnya terhadap
kinerja perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui aktivitas: (1) Mengelola
sumber daya kantor termasuk keuangan. (2) Menciptakan suasana (fisik dan
mental) yang mendukung kelancaran kerja. (3) Mendukung penciptaan budaya
kerja yang positif. (4) Membantu menciptakan “kelompok informal positif” di
lingkungan perusahaan. (5) Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi kerja di kantor.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 7
c. Networking Responsibility. Tanggung jawab sekretaris untuk meluaskan wawasan
dan jalinan perusahaan dengan tujuan peningkatan daya saing. Perwujudannya
adalah melalui upaya memperluas network perusahaan, mengatur dan mengawasi
pelaksanaan acara-acara formal dan informal yang diselenggarakan oleh kantor
dalam kaitannya dengan upaya mempertahankan dan berpartisipasi dalam
mengembangkan citra perusahaan.
d. Tanggung jawab atas keberhasilan perusahaan. Dalam peran aktifnya membantu
kelancaran tugas-tugas pimpinan sehingga dapat tercapai tujuan yang telah
ditetapkan.
e. Tanggung jawab hukum seorang sekretaris. Salah satu segi penting dari jabatan
sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak tercantum dalam peraturan tertulis,
adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara pimpinan dalam transaksi.
Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil pimpinan dalam
urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai wewenang ini.
Jadi sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.
4. Tugas Seorang Sekretaris
a. Tugas-tugas rutin. Yaitu tugas-tugas umum yang dikerjakan oleh sekretaris setiap
harinya tanpa menunggu instruksi dari pimpinan atau tanpa menunggu waktu sudah
harus dilaksanakan sesuai dengan yang telah diterapkan. Tugas ini meliputi: a.
Membuka surat masuk untuk pimpinan; b. Menerima dikte; c. Menerima dan
melayani tamu serta bertamu mewakili pimpinan; d. Menerima dan melayani
telepon serta menelpon; e. Menata arsip/surat; f. Menyusun dan membuat surat
untuk kepentingan pimpinan (korespondensi); g. Mengurus dan mengendalikan
surat; h. Menyiapkan pembuatan laporan; i. Menyusun dan membuat jadwal
kegiatan pimpinan; j. Mengelola kas kecil.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 8
b. Tugas-tugas khusus. Tugas-tugas ini tidak selalu setiap hari dilaksanakan oleh
sekretaris tetapi hanya dilaksanakan bila diperintahkan langsung/ instruksi khusus
oleh pimpinan kepada sekretaris dengan penyelesaiannya secara khusus. Jadi yang
dimaksud tugas di sini adalah pekerjaan yang hanya kadang-kadang dihadapi akan
tetapi harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan adanya unsur kepercayaan bahwa
tugas sekretaris mampu menyimpan rahasia perusahaan. Pimpinan beranggapan
bahwa untuk tugas tertentu sekretaris dianggap sudah menguasai sehingga
pimpinan memberikan kepercayaan kepada sekretaris untuk menyelesaikannya.
Tugas tersebut meliputi: a) Menyiapkan rapat dan membuat notulen; b)
Mengonsep surat perjanjian kerjasama dengan relasi atau instansi luar; c)
Menyusun surat rahasia (confidential); d) Menyiapkan perjalanan dinas pimpinan
(pemesanan tiket, booking hotel, menyusun agenda perjalanan pimpinan sampai
mencatat pengeluaran biaya perjalanan dinas); e) Menyusun acara pertemuan
bisnis; f) Menyusun makalah, pidato untuk pimpinan; g) Mengurus masalah dengan
bank; h) Mendatangi perusahaan lain atau instansi pemerintah untuk mencari
informasi atau menyampaikan informasi; i) Pemberian kado atau cindera mata
untuk klien pada event-event tertentu.
c. Tugas-tugas istimewa. Yaitu tugas yang menyangkut keperluan pimpinan, antara
lain: a) Membetulkan letak atau posisi alat tulis pimpinan serta perlengkapan yang
diperlukan; b) Bertindak sebagai penghubung untuk meneruskan informasi kepada
relasi; c) Mewakili seseorang menerima sumbangan untuk dana atau keperluan
kegiatan lainnya; d) Mengingatkan pimpinan membayar iuran atau asuransi dari
suatu badan atau instansi; e) Memeriksa hasil pengumpulan dana atau uang muka
dari instansi yang diberikan sebagai dana kesejahteraan; f) Menghadiri rapat-rapat
dinas, sebagai pendamping pimpinan selama mengadakan pertemuan bisnis; g)
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 9
Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana
yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
d. Tugas sosial. Tugas sosial, meliputi: a) Mengurusi rumah tangga kantor; b)
Mengatur penyelenggaraan resepsi untuk kantor pimpinan beserta pengurusan
undangannya; c) Menyampaikan ucapan selamat atau menyatakan bela sungkawa
kepada relasi atas nama pimpinan.
e. Tugas keuangan. Biasanya sekretaris mengurusi keuangan yang dinamakan petty
cash (uang cadangan/kas kecil). Tugas keuangan ini antara lain: a) Menangani
urusan keuangan pimpinan di bank, misalnya: penyimpanan uang di bank,
penarikan cek, pengambilan uang dari bank; b) Membayar rekening-rekening,
pajak, sumbangan dana atas nama pimpinan; c) Menyimpan catatan pengeluaran
sehari-hari untuk pimpinan dan penyediaan dana untuk keperluan sehari-hari.
f. Tugas resepsionis. Tugas sekretaris sebagai resepsionis, yaitu: a) Menerima dan
menjawab telepon serta mencatat pesan-pesan lewat telepon; b) Menerima tamu
yang akan bertemu dengan pimpinan; c) Mencatat janji-janji untuk pimpinan; d)
Menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan.
g. Tugas insidentil. Tugas ini merupakan pekerjaan yang tidak rutin dilakukan oleh
sekretaris meliputi: a) Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan
pidato atau pernyataan pimpinan; b) Membuat ikhtisar dari berita-berita dan
karangan yang termuat dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain
yang ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan; c) Mengoreksi bahan-bahan
cetakan, misal: brosur, undangan, formulir, dan daftar yang dikonsep oleh
perusahaan; d) Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.
h. Tugas sekretaris dalam Business Meeting (pertemuan bisnis). Pertemuan bisnis
(Business Meeting) ini terjadi ketika dua orang atau lebih saling menerima dan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 10
memberi sesuatu berupa informasi, menyimak kembali kemajuan, memecahkan
masalah dan menciptakan yang baru. Tugas inilah yang cukup berat dan
melelahkan bagi sekretaris untuk mengorganisir pertemuan-pertemuan tersebut.
i. Tugas kreatif. Tugas atas prakarsa sendiri sendiri yakni tanpa diminta oleh
pimpinan, tugas ini hasil pertimbangan sekretaris tentang perlu tidaknya sesuatu
dikerjakan sehingga dapat membantu, meringankan beban pekerjaan pimpinan.
Tugas kreatif meliputi: a) Membuat perencanaan kerja; b) Mempelajari
pengetahuan tentang bank; c) Mempelajari pengetahuan tentang kas kecil; d)
Pemantapan kepribadian; e) Efisiensi kerja; f) Pengembangan diri sekretaris dengan
mengikuti seminar, pelatihan ataupun kursus yang menunjang pekerjaan; g)
Mengirimkan bunga atau surat ucapan selamat kepada rekan pimpinan yang
memperoleh promosi jabatan; h) Menyiapkan perabot kantor perlengkapan dan
alat-alat penting bagi sekretaris; i) Membuat kliping iklan atau artikel yang
dibutuhkan perusahaan; j) Mengumpulkan brosur, pricelist dari berbagai macam
pameran yang berguna bagi perusahaan; k) Memahami cara kerja mesin kantor dan
audio visual (alat bantu peraga); l) Memahami dan mempelajari organisasi,
peraturan/ keadaan organisasi, product knowledge, budaya perusahaan tempat
bekerja.
5. Pengertian Administrasi
Secara etimologi administrasi berasal dari Bahasa Yunani atau Latin yakni: dari
kata administrare. Istilah ini timbul dari dua suku kata ad dan manistrare. Ad berarti
intensive "terus-menerus atau kontinu" dan ministrare berarti to serve or to conduct
"membantu, memenuhi atau melayani". Maksudnya administrasi adalah aktivitas yang
dilakukan secara teratur dan kontinu untuk membantu, memenuhi atau melayani orang-
orang dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 11
Dalam Bahasa Belanda timbullah kata administratie, Bahasa Inggris menjadi
administration, administratio and administrativus dan dalam Bahasa Indonesia jadilah
kata administrasi. Bahasa Indonesia tidak memberikan pengertian yang satu tetapi ada
dua pengertian yakni: administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
Administrasi dalam arti sempit lebih berorientasi pada istilah yang timbul dari
Bahasa Belanda. Menurut Irmanyah (1986), administrasi mengandung arti segala
pencatatan kegiatan kantor ialah tata usaha dan tata pembukuan. Tata usaha berkaitan
dengan kegiatan kantor yang bersifat non finansil dan tata pembukuan pada kegiatan
yang bersifat finansil. Selanjutnya dalam arti luas administrasi lebih berorientasi pada
istilah Bahasa Inggris baik sebagai verb; administratio, noun; administratio and
adjective: administrativus or administratious.
Rangkaian kegiatan yang digolongkan sebagai administrasi mencakup: dilakukan
oleh sekelompok orang; berlangsung dalam suatu kerjasama; dan dimaksudkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
6. Unsur Administrasi
Apabila administrasi sebagai suatu konsep diteliti, maka selain bermacam-macam
pekerjaan pokok yang dilakukan masing-masing orang bagi tercapainya tujuan, terlihat
pula adanya unsur umum. Unsur umum yang terdapat di dalam rangkaian administrasi
yaitu:
a) Organisasi. Unsur pertama dari administrasi adalah organisasi yaitu berupa
kegiatan penataan yang berupa penyusunan suatu kerangka yang menjadi wadah
bagi segenap kegiatan kerjasama dengan jalan mengelompokkan pekerjaan-
pekerjaan yang harus dilakukan, membagi tugas di antara para pejabat yang harus
melaksanakan, menetapkan wewenang dan tanggung jawab masing-masing serta
menyusun jalinan hubungan kerja di antara para pejabatnya. Dengan dilakukan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 12
rangkaian kegiatan tersebut akan tercipta kerangka kerjasama yang lazim yang
disebut organisasi.
b) Manajemen. Unsur kedua dari administrasi adalah manajemen yaitu rangkaian
kegiatan penataan yang berupa penggerakan orang-orang dan pengerahan fasilitas
kerja agar tujuan kerjasama benar-benar tercapai.
c) Komunikasi. Unsur ketiga dari administrasi adalah komunikasi yaitu rangkaian
kegiatan penataan yang berupa penyampaian warta dari seseorang kepada pihak
lain dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
d) Informasi. Unsur keempat daari administrasi adalah informasi yaitu rangkaian
kegiatan penataan yang berupa penghimpunan, pencatatan, pengolahan,
penggadaan, pengiriman, penyimpanan, pemeliharaan, penyusutan, dan
pemusnahan informasi.
e) Personalia. Unsur kelima dari administrasi adalah personalia yaitu rangkaian
kegiatan penataan yang berupa pencarian, pelamaran, pengujian, penerimaan,
pengangkatan, penempatan, pemutasian dan pemberhentian.
f) Finansial. Unsur keenam dari administrasi adalah finansial yaitu rangkaian kegiatan
penataan yang berupa penyusunan anggaran belanja, penentuan sumber biaya, cara
pemakaian, cara pembukaan dan pertanggungjawaban.
g) Materia. Unsur ketujuh dari administrasi adalah materia yaitu rangkaian kegiatan
penataan yang berupa pengadaan, pencatatan, pengaturan pemakaian dan
pemeliharaan.
h) Relasi Publik. Unsur kedelapan dari administrasi adalah relasi publik yaitu
rangkaian kegiatan penataan yang berupa usaha pengenalan kegiatan organisasi
kepada lingkungan dan penangkapan hasrat terhadap suasana lingkungan.
7. Kegiatan Administrasi
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 13
Terdapat tujuh pola kegiatan utama dalam administrasi yaitu:
a) Kegiatan menghimpun keterangan. Meliputi pekerjaan mencari, mengumpulkan,
serta mengusahakan informasi yang diperlukan. Hasil yang diperoleh dapat berupa
data kualitatif/kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif misalnya: Informasi tentang
masalah pegawai, pensiun, proses surat-menyurat sedangkan data yang bersifat
kuantitatif contohnya: data jumlah pegawai.
b) Kegiatan mencatat keterangan. Meliputi pekerjaan membukukan, membubuhkan,
atau memateri informasi dengan menggunakan peralatan tulis-menulis. Misalnya
kegiatan penulisan surat.
c) Kegiatan mengolah keterangan. Meliputi berbagai kegiatan untuk mengerjakan,
menganalisis atau menilai informasi dengan maksud menyajikan dalam bentuk
yang lebih bermanfaat bagi organisasi. Dalam melakukan pengolahan data dapat
digunakan dengan metode statistik serta non-statistik.
d) Kegiatan menggandakan keterangan. Kegiatan yang dilakukan untuk
memperbanyak berbagai keterangan dengan diketik, distensil, difotokopi dan
dicetak. Misal: kegiatan mencetak undangan, menggandakan peraturan, laporan
dan lain-lain.
e) Kegiatan pengiriman keterangan. Kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan
informasi baik secara langsung atau tidak langsung dari satu pihak kepada pihak
lain. Dalam menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tertulis.
f) Kegiatan penyimpanan keterangan. Kegiatan menaruh atau meletakan keterangan/
arsip dengan cara, teknik dan alat tertentu. Dalam hal ini selain perlunya rasa aman
juga kemudahan memperoleh kembali bila data itu diperlukan di masa yang akan
datang. Misalnya: kegiatan penyimpanan surat dengan sistem abjad.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 14
g) Kegiatan menghapus keterangan. Kegiatan menghapus berbagai keterangan yang
sudah tidak berguna dengan cara dan alat tertentu. Misalnya kegiatan
memusnahkan arsip dengan menggunakan jadwal retensi, angka tahun dan
sebagainya.
8. Prinsip Administrasi yang Baik
Menurut Henry Fayol dalam sebuah bukunya yang berjudul Administrationist
Industrialle Et Generalle (1990) terdapat 14 prinsip administrasi yang baik yaitu:
a) Division of work (pembagian kerja), merupakan spesialisasi yang mendapatkan
pertimbangan untuk mendapatkan efisiensi dalam pengelolaan tenaga kerja.
Pembagian kerja perlu mendapatkan ketegasan kepada para pelaksana dan
pimpinan mengenai tugas, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dan
batas-batasnya.
b) Authority and responsibility (wewenang dan tanggung jawab). Kedua istilah itu
selalu erat hubungannya bagaikan dua sisi mata uang. Maksudnya bahwa di mana
ada wewenang di situ terdapat tanggung jawab atau sebaliknya tanggung jawab itu
timbul akibat dari adanya kewenangan.
c) Descipline (disiplin), merupakan persetujuan untuk tunduk/mengikuti secara
langsung peraturan yang telah ditentukan di dalam organisasi. Untuk memperoleh
disiplin diperlukan pembinaan dari atas yang baik pada semua tingkatan
manajemen.
d) Unity of command (kesatuan komando atau perintah). Sesuai dengan prinsip
menghendaki bahwa seorang pegawai hanya memiliki satu orang atasan saja.
Sehingga kesatuan perintah lebih berkaitan dengan pegawai.
e) Unity of direction (kesatuan arah/tujuan). Bahwa kelompok kegiatan harus
mempunyai seorang kepala dan sebuah rencana kemana arah dan tujuan organisasi
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 15
akan dicapai. Seorang pimpinan yang mengarahkan semua kegiatan didasarkan
pada satu tujuan yang sama, yakni organisasi secara keseluruhan.
f) Subordination of individual to general interest (mendahulukan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi). Di sini berarti mendahulukan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi.
g) Remuneration of personnel (penggajian pegawai). Bahwa di dalam pembayaran
upah kepada para pegawai hendaknya adil hingga dapat menjamin kepuasan baik
bagi para pekerja maupun pimpinan.
h) Centralization (pemusatan). Adanya pemusatan kegiatan organisasi.
i) Scalar Chain (skala hierarki). Pola pimpinan harus menunjukkan mulai dari
pimpinan teratas hingga terendah.
j) Order (tata tertib). Bahwa segala sesuatu yang berguna dan diperlukan dalam
organisasi harus sesuai dengan tempatnya terutama dalam pengaturan tata tertib
material dan personalia.
k) Equaly (keadilan). Bahwa bila sudah kelihatan kesetiaan dan pengabdian para
pegawai maka pemimpinpun hendaknya mengimbangi tindakan yang adil kepada
bawahannya.
l) Stability of tenore of personnel (stabilitas jabatan). Bahwa organisasi sebaiknya
jangan terlalu sering melakukan reorganisasi, rotasi atau pemutusan hubungan
kerja. Memindahkan, memecat dan menerima pegawai baru tanpa adanya
pertimbangan dan alasan yang logis. Hal ini akan berbahaya lebih-lebih bila
didasarkan pada pertimbangan subjektif.
m) Initiative (prakarsa). Memberikan atau membuat gagasan atau pola-pola baru.
n) Esprit de corps (solidaritas antar sesama). Perlu adanya kerja sama (team work) dan
kombinasi di antara karyawan untuk memperkuat kesatuan organisasi.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 16
PEMBAHASAN
1. Gambaran Data Umum
PT Hoshino Global merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk teh Ten
Ren's di Indonesia, yaitu produk teh asal Taiwan / Tiongkok.
Job description dari pimpinan dalam struktur organisasi perusahaan tersebut yang
sangat relevan dengan tugas-tugas pengamatan dan praktik kerja yaitu :
a. Direktur Utama, yaitu 1) Sebagai pembuat keputusan atau kebijakan tertinggi; 2)
Menerbitkan, menandatangani, menyetujui suatu kegiatan; 3) Memberikan
masukan untuk setiap kinerja bawahan; 4) Melakukan negosiasi atau kerja sama
dengan pihak lain; 5) Melakukan perjalanan dinas bila diperlukan; dan 6)
Menghadiri meeting dengan rekan bisnis.
b. Sekretaris, yaitu 1) Melakukan kegiatan administrasi perusahaan seperti: membuat
surat, invoice dan purchase order; 2) Mengatur janji temu pimpinan; 3) Menghadiri
rapat, seminar dan acara eksternal lainnya; 4) Melaporkan update seputar internal
perusahaan; 5) Mengatur perjalanan dinas pimpinan; dan 6) Membuat laporan petty
cash perusahaan.
c. Business Development, yaitu 1) Memperkenalkan produk yang dijual oleh
perusahaan kepada pembeli; 2) Menjual serta mendistribusikan produk; 3)
Membina hubungan baik dengan pembeli; 4) Memberikan laporan kepada
pimpinan; 5) Memberikan masukan kepada pimpinan berkaitan dengan kegiatan
Business Development.
d. Purchasing, yaitu 1) Menerima order dari para staff serta pimpinan; 2) Melakukan
pembelian barang dari supplier; dan 3) Mengajukan pengadaan barang kepada
pimpinan ; 4) Melaporkan pembelian kepada accounting; 5) Melakukan dealing
dengan supplier melalui persetujuan pimpinan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 17
e. Accounting/Finance, yaitu 1) Melakukan pembayaran untuk pembelian yang
dilakukan oleh purchasing; 2) Memberikan laporan keuangan kepada pimpinan;
dan 3) Melakukan pembayaran sewa gedung, telepon, internet, pajak serta gaji
karyawan.
2. Hasil Pengamatan dan Praktik Kerja
Penulis bekerja sebagai Sekretaris Direktur Utama. Terbatasnya sumber daya
manusia mengakibatkan Penulis harus melakukan multi tasking. Ruang lingkup
kegiatan Penulis saat bekerja adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan kesekretariatan meliputi :
1) Mengelola petty cash. Penulis bertugas untuk mengelola petty cash perusahaan
dan membuat laporan petty cash untuk setiap kegiatan pembelian yang
dilakukan.
2) Mengatur janji temu. Penulis memiliki tanggung jawab untuk mengatur janji
temu untuk pimpinan. Janji temu biasanya dilakukan melalui telepon atau e-
mail. Setelah membuat janji temu Penulis juga memiliki kewajiban untuk
mengingatkan pimpinan.
3) Menghadiri rapat dan kegiatan eksternal. Selain kegiatan di dalam perusahaan
Penulis juga melakukan kegiatan di luar perusahaan yakni menghadiri rapat dan
acara eksternal dengan izin dan perintah pimpinan. Beberapa acara yang pernah
Penulis hadiri yaitu Taiwan Excellence, Taiwanese Dinner, serta rapat-rapat
lainnya.
b. Dukungan Administrasi meliputi :
1) Menerima surat masuk. Dalam hal ini Penulis bertugas untuk menerima surat
masuk dan menginformasikannya kepada pimpinan. Beberapa surat yang
pernah Penulis terima adalah surat tagihan dan surat pemberitahuan. Pimpinan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 18
biasanya akan memberikan perintah untuk menanggapi surat tersebut atau
melakukan sesuatu berdasarkan isi surat tersebut.
2) Membuat surat. Penulis bertugas untuk membuat draft surat yang kemudian
diserahkan kepada pimpinan untuk disetujui. Surat-surat yang sudah disiapkan
yaitu surat kuasa, surat keterangan dan surat pemberitahuan.
3) Menerima dan merespon email. Penulis bertugas menerima dan merespon email
yang masuk ke email perusahaan. Beberapa email yang masuk biasanya berupa
invoice atau surat penawaran kerja sama. Penulis juga bertugas
memberitahukan email tersebut kepada pimpinan.
4) Melakukan kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi menjadi hal utama
yang Penulis lakukan terutama mengarsip dokumen-dokumen seperti surat-
surat, invoice-invoice, serta dokumen-dokumen perusahaan lainnya. Kegiatan
administrasi lainnya adalah membuat invoice untuk penjualan yang dilakukan
oleh Business Development.
c. Dukungan Human Resource Department
Melakukan screening untuk kandidat karyawan. Dalam hal ini Penulis menerima
data dari pimpinan dan kemudian diberikan tugas untuk melakukan screening
karyawan via telepon dengan menggunakan Bahasa Inggris. Screening ini bertujuan
untuk menemukan kandidat yang memenuhi salah satu dari kriteria yang ada yakni
menguasai Bahasa Inggris. Setelah screening Penulis memberi info kepada
pimpinan mengenai kandidat yang terpilih dan kemudian menjadwalkan waktu
interview.
d. Dukungan Marketing
Mengoperasikan sosial media perusahaan. Penulis juga diberikan tanggung jawab
untuk mengelola akun sosial media yang dimiliki perusahaan salah satunya adalah
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 19
instagram. Penulis di sini bertugas memasukkan gambar yang berkaitan dengan
perusahaan tempat Penulis bekerja. Tujuannya agar perusahaan semakin dikenal
oleh masyarakat Indonesia.
3. Analisis Peranan Sekretaris
Sekretaris merupakan salah satu posisi penting dalam perusahaan yang memiliki
banyak peranan. Salah satu peranan sekretaris adalah melakukan kegiatan administrasi.
Peranan sekretaris dalam melakukan kegiatan administrasi yang baik yakni efektif dan
efisien sangat diperlukan. Administrasi dapat memiliki cakupan yang lebih luas dan
berhubungan dengan semua bagian yang ada di perusahaan.
Kegiatan administrasi yang baik tentunya akan memperlancar kegiatan
perusahaan. Penulis melakukan analisis peranan sekretaris dalam melakukan kegiatan
administrasi apakah telah mampu mendukung pekerjaan pimpinan. Dalam hal
ditemukan beberapa hambatan Penulis memberikan solusi berdasarkan teknis problem
solving.
Selama proses praktik kerja, ditemukan beberapa hambatan dalam menjalankan
tugas sebagai sekretaris pimpinan dan solusi yang diberikan antara lain :
a. Sistem pengarsipan yang ada perlu disesuaikan khususnya dalam menemukan
kembali data yang dibutuhkan. Penyesuaian sistem pengarsipan yang ada dapat
dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data-data misalnya: data bank, payment
untuk purchase order, data vendor, dan lain lain.
b. Sistem keuangan dapat disesuaikan sehingga mempermudah pembuatan laporan
petty cash, misalnya dengan cara membuat form untuk cash advance dan cash
reimbursment.
c. Dalam rangka mencegah adanya dokumen yang tercecer atau hilang dapat
dilakukan dengan menyesuaikan sistem invoice misalnya dengan mengharuskan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 20
setiap invoice harus disertai dengan surat jalan dan copy sebanyak 2 lembar untuk
diarsip.
Kesimpulan umum yang didapat disampaikan adalah dengan adanya peran serta
seorang sekretaris mendukung setiap divisi dalam melakukan kegiatan administrasi,
sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik.
PENUTUP
Sistem pengarsipan dalam suatu perusahaan haruslah dikelola dengan baik agar
operasional pencapaian target perusahaan dapat tercapai dengan baik. Terdapat beberapa
catatan terkait dengan sistem pengarsian yaitu : sistem yang berlaku perlu terkelola dengan
baik sehingga tidak sulit untuk menemukan data yang dibutuhkan; sistem keuangan yang
perlu terkelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan kebingungan kegiatan pembuatan
laporan petty cash; menghindari invoice tidak hilang; menjamin berfungsinya mesin fax;
data kepegawaian perlu selalu lengkap sehingga tidak menyulitkan ketika melakukan
proses penggajian.
Terhadap catatan dalam sistem pengarsipan tersebut ada beberapa solusi yang dapat
dilakukan yaitu :
1. Memperbaiki sistem pengarsipan yang ada dengan cara mengklasifikasikan data-data
misalnya: data bank, payment untuk purchase order, data vendor, dan lain lain.
2. Membuat form untuk cash advance dan cash reimbursment.
3. Membuat sistem baru untuk invoice yang harus disertai dengan surat jalan dan copy
invoice sebanyak 2 lembar untuk diarsip.
Dengan adanya peran serta seorang sekretaris mendukung setiap divisi dalam
melakukan kegiatan administrasi, sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 21
The Liang Gie. Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi. CV Adipura.
Yogyakarta. 1998.
Ignatius, Wursanto, Drs. Kompetensi Sekretaris Professional. Penerbit Andi. Yogyakarta.
2004.
Supriyanto, M.SI., Dr. Retrospektif Ilmu Administrasi Bisnis. Mitra Wacana Media.
Jakarta. 2016.
Syukur, Eman. Blog-definisi.blogspot.co.id/2016/02/tugas-tanggung-jawab-fungsidan-
peranan.html, diakses 1 Maret 2017
Regina, Debi. Debiregina.blogspot.co.id/2013/01/tugas-dan-peranansekretaris.html,
diakses 1 Maret 2017
www.academia.edu/10341097/tugas-dan-peranan-sekretaris, diakses 17 Februari 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 22
PERANAN SEKRETARIS DALAM MENUNJANG KINERJA PIMPINAN PADA
PT SINAR CEMPAKA SUKSES, JAKARTA
Oleh:
V.Y. Sri Sudarwinarti, S.Pd., M.Si. (Dosen ASEKMA Don Bosco,
Aktis (mahasiswa tingkat III, [email protected])
ABSTRACT
Secretary is a profession in charge of assisting the office in completing the work of
leadership. Thus a secretary is required to have a good performance in order to improve the
performance of leadership. The position of the secretary in this case is actually very
strategic as an important person of leadership, while the leader is a person who has the
authority to take all decisions for the benefit of the company or organization. Leadership
can be defined as individuals with trained souls and able to train other individuals to
realize a uniform vision. The linkage of secretary words, performance, and leadership in
this case can be expressed as a secretary whose duties to assist leaders are also required to
have good work performance. Good job performance will have an effect on assisting the
leader and automatically the leader's performance in the duties and responsibilities of
leading the company to be maximal. The secretarial activity in accompanying the head
office in general is the handling of correspondence, preparing the agenda of the meeting,
preparing the work agenda of the leadership, planning the official trip, ensuring the
completeness of the required documents of the leadership, assisting the promotion team in
socializing the event to be held by the office, accompanying the leadership to Attend
invitations, receive calls, receive guests and other creative and coordinative tasks for the
benefit of the company's chairman.
Keywords : Secretary, Performance, Leadership
PENDAHULUAN
Dalam dunia kerja khususnya perusahaan, secara mendasar sangat ditentukan oleh
adanya sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor
pendukung sekaligus penentu keberhasilan suatu perusahaan. Bagaimanapun baiknya
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 23
sebuah perusahaan, lengkapnya sarana dan fasilitas kerja, semuanya tidak akan mempunyai
arti tanpa kehadiran sosok manusia yang menjadi pusat sumber inspirasi dari aktivitas
suatu perusahaan.
Bagaimanapun baiknya sebuah perusahaan, sekretaris merupakan suatu profesi yang
telah berkembang dengan baik sehingga menjadi suatu profesi yang sangat penting dan
selalu diperlukan oleh perusahaan atau organisasi baik dalam ruang lingkup kegiatan yang
masih sederhana sampai kepada perusahaan atau industri besar.
Dalam kenyataannya saat ini praktik kesekretarisan tidak dapat diartikan lagi hanya
semata-mata sebagai clerical work atau paper work tetapi peranan dan fungsi sekretaris
dari hari ke hari semakin luas dan kompleks bidang tugas dan pelayanannya. Oleh karena
itu, sekretaris dituntut untuk gesit, tangkas, kerja keras, tegar dalam menghadapi
rintangan, mampu bersikap dewasa, memiliki pengetahuan yang sangat luas mengenai
tugas-tugas tersebut dan mengikuti perkembangan yang ada agar sekretaris dapat
menyesuaikan dengan lingkungan kerja dan lebih efektif dan efisien dalam mendukung
kelancaran tugasnya.
Sekretaris tidak hanya dituntut untuk membantu tugas pimpinan, namun turut
berpartisipasi dalam membantu kelancaran kinerja pimpinan. Sekretaris harus banyak
memahami tentang perusahaan tempatnya bekerja, apa yang akan dihadapi, bagaimana
mengatasinya dengan cepat, tepat dan memiliki informasi-informasi yang dapat membantu
meningkatkan efisiensi kerja pada perusahaan. Selain itu, sekretaris bukan semata-mata
hanya memberikan bantuan kepada pimpinan dalam hal mengetik, menyimpan surat,
menerima tamu dan menelepon saja, akan tetapi sekretaris dituntut dapat membantu dalam
hal meningkatkan kinerja pimpinan dan masalah-masalah yang berkaitan di bidang
perkantoran.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 24
Dalam meningkatkan kinerja pimpinan yang pertama kali dilakukan seorang
sekretaris adalah dengan menerapkan tata kerja yang baik. Selain untuk menetapkan
kedisiplinan kerja, penerapan tata kerja juga berfungsi untuk memudahkan dalam
pembagian tugas dan tanggung jawab dalam bekerja. Adanya kemungkinan yang akan
timbul dalam penyelenggaraan penerapan tata kerja yang tidak efisien dapat
mengakibatkan sulitnya pimpinan dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat bila
terjadi suatu masalah sehingga dapat terjadi penyimpangan, penyalahgunaan kekuasaan
dan sulitnya melakukan pengawasan dan pemeriksaan dengan cepat. Salah satu dimensi
penting dalam sebuah lembaga adalah adanya tata kerja yang teratur, terencana, dan
tersusun dengan rapi agar memudahkan dalam pengawasan dan monitoring terhadap hasil
yang telah dicapai dan tercipta suatu efisiensi dalam melaksanakan pekerjaan yang
bersangkutan. Di dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pekerjaan kantor adalah sesuatu
yang mencerminkan "wajah" mekanisme kerja sebuah perusahaan tersebut.
Dengan menggunakan cara kerja yang sederhana, penggunaan alat yang dapat
membantu mempercepat penyelesaian tugas serta menghemat gerak dan tenaga, maka
seorang sekretaris dapat dikatakan bekerja dengan profesional dan memperoleh hasil yang
memuaskan. Sekretaris profesional tidak akan mengeluh walaupun banyak yang harus
dikerjakannya, akan tetapi pegawai yang tidak profesional akan mengeluh walaupun
sedikit yang dikerjakannya. Oleh karena itu, penerapan tata kerja yang efisien hendaknya
diterapkan secara terus-menerus agar jiwa efisiensi benar-benar terbentuk dalam diri
seorang sekretaris profesional.
Untuk menjadi sekretaris professional sebaiknya memenuhi persyaratan utama yaitu
memiliki kompetensi kerja sebagai sekretaris, artinya:
1. Menguasai seluk beluk kantor.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 25
2. Memahami budaya organisasi, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, tata
hubungan kerja antar individu maupun antar bagian.
3. Memiliki ilmu pengetahuan khusus / spesialisasi yang sesuai / relevan dengan aktifitas
kantor. Contoh : sekretaris yang bekerja di biro hukum, di rumah sakit, airlines,
sehingga dapat mengerti hal-hal yang relevan tugas pimpinan.
4. Menguasai pengetahuan umum dengan banyak membaca, bekerja, maupun menyimak
siaran media massa.
5. Menguasai bahasa Indonesia, bahasa Inggris serta bahasa asing lainnya dengan baik
dan benar, sesuai kebutuhan perusahaan.
6. Berpengetahuan dan mampu melaksanakan tugas yang membutuhkan keterampilan
seperti korespondensi, mengetik dengan cepat dan akurat, mengoperasikan peralatan
kantor, perjamuan tamu, dan
7. Memiliki kepribadian yang sesuai dengan performance-nya sebagai sekretaris.
Adapun kepribadian sekretaris adalah kesatuan rasa, karsa, cipta, sifat dan watak
seseorang yang tercermin dalam tindakan dan perbuatannya, sehingga membuat seseorang
menjadi unik, khas, tidak ada yang menyamainya.
Keberhasilan seseorang di dunia kerja membutuhkan keterampilan lain yang
mengacu kepada seorang sekretaris profesional. Keterampilan tersebut antara lain :
penguasaan emosi kepemimpinan, kerja sama dengan lingkungan, motivasi, keterampilan
bernegoisasi, penciptaan harmonisasi hubungan antara perusahaan dengan media, serta
penguasaan teknologi untuk kecepatan informasi dan efisiensi perusahaan. Ilmu yang
diperoleh dari dunia pendidikan sangat penting sebagai pendukung untuk menjadi
sekretaris yang berkualitas.
Profesi sebagai sekretaris tidaklah mudah. Loyalitas, tanggung jawab dan motivasi
untuk belajar perlu dimiliki bagi seorang sekretaris. Time management yang baik sangat
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 26
membantu sekretaris dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Namun pada kenyataanya
masih terdapat kendala yang dihadapi sekretaris dalam melaksanakan tugasnya.
Berdasarkan pengamatan Penulis, peranan sekretaris dalam membantu kelancaran kerja
pimpinan belum terlaksana sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dalam membuat
notulen rapat serta pengarsipan dokumen yang tidak tertata dengan baik. Sebelumnya
pekerjaan sekretaris pimpinan di perusahaan tersebut ditangani oleh staf administrasi,
sehingga terdapat dokumen yang tidak rapi.
Masalah utama yang dibahas dalam karya tulis ini adalah sejauh mana sekretaris
dapat membantu meningkatkan kinerja pimpinan dalam lingkup tugasnya. Tujuan
penyusunan karya ilmiah ini adalah agar sekretaris dapat memenuhi kompentensi di
bidangnya, yang pada akhirnya akan memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja
pimpinan.
Sedangkan manfaat karya ilmiah ini adalah dapat memudahkan perusahaan untuk
mendapatkan referensi dalam perekrutan tenaga kerja dan meringankan beban kerja
karyawan dalam penyelesaian pekerjaan. Metodologi penyusunan karya ilmiah ini adalah
pengamatan dan praktik kerja serta melakukan studi pustaka.
LANDASAN TEORI
Sekretaris mempunyai arti rahasia atau orang yang memegang rahasia. Sejalan
dengan hal tersebut dan berdasarkan berbagai pendapat, Penulis mempunyai pengertian
bahwa sekretaris adalah orang yang berkaitan dengan tulis menulis atau catat-mencatat dari
suatu perkantoran atau perusahaan.
Secara definisi, kata sekretaris dapat kita pahami dari beberapa definisi, yaitu :
1. Menurut M.Braum dan Ramon, sekretaris adalah seorang pembantu dari seorang
kepala atau pimpinan yang menerima perdiktean, menyiapkan surat-menyurat,
menerima tamu, memeriksa, atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajibannya
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 27
yang resmi atau perjanjiannya dan melakukan banyak kewajiban lainnya yang
berhubungan untuk meningkatkan kinerja pimpinannya.
2. Menurut Drs. The Liang Gie mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang petugas
yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan surat-menyurat termasuk menyiapkan
bagi seorang pejabat penting atau organisasi.
3. Menurut Drs. Ig. Wursanto mengatakan bahwa sekretaris adalah seorang pegawai yang
bertugas membantu pimpinan kantor dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
pimpinannya. Dari beberapa pengertian sekretaris menurut para ahli di atas, pekerjaan
seorang sekretaris adalah membantu pimpinan agar pimpinan melaksanakan tugasnya
secara efektif dan efisien.
Seorang sekretaris yang professional mempunyai syarat-syarat tertentu yang harus
dipenuhi dengan baik jika tidak maka pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretarisnnya akan
dapat berjalan kurang baik. Secara umum, syarat seorang sekretaris harus mempunyai
minat untuk melaksanakan tugas kesekretarisan dan keahlian (skill) di bidang
kesekretarisan.
Sedangkan yang menjadi syarat-syarat lain untuk menjadi sekretaris adalah sebagai
berikut :
1. Syarat kepribadian, yaitu sifat-sifat yang dimiliki seorang sekretaris, seperti penyabar,
simpatik, bijaksana, penampilan baik, pandai bergaul, dapat dipercaya, memegang
teguh rahasia, dan lain-lain.
2. Syarat pengetahuan umum, yaitu memiliki pengetahuan tentang perkembangan yang
berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaan kesekretariatan seperti
bidang sosial kemasyarakatan, ekonomi, politik, dan hukum. Hal ini penting karena
seorang sekretaris menghadapi berbagai jenis pekerjaan sesuai dengan bidang yang
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 28
dilakukan oleh seorang pimpinan sehingga jika kurang mengikuti perkembangan yang
terjadi, tentunya dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya.
3. Syarat pengetahuan khusus, yaitu pengetahuan tertentu yang sesuai jabatan dan tugas
sekretaris sesuai tempat bekerja. Biasanya syarat pengetahuan khusus harus ditempuh
melalui pendidikan.
4. Syarat skill dan teknis kesekretarisannya. Kemampuan sekretaris yang langsung
berhubungan dengan tugas kesekretarisannya seperti kemampuan mengetik,
koresponden, dan kearsipan.
5. Syarat praktik, yaitu kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, seperti
menerima tamu, telepon, dan membuat agenda pertemuan pimpinan.
Dengan demikian peranan sekretaris terhadap kelancaran pelaksanann tugas dan
tanggung jawab pimpinan sangat besar sehingga jabatan sekretaris merupakan jabatan yang
menuntut profesional yang tinggi. Jadi, kemampuan pribadi seorang sekretaris dan
kemampuan melaksanakan tugas sehari-hari menjadi bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan pada tugas seorang sekretaris.
1. Peran dan Tugas Sekretaris
Pada umumnya perusahaan yang sedang berkembang berusaha untuk
meningkatkan usaha di segala bidang, baik perusahaan pemerintah maupun perusahaan
swasta. Semakin besar suatu perusahaan, maka semakin besar pula volume kerja dan
kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan. Untuk itu bantuan dari seorang sekretaris
sangat diperlukan oleh pimpinan.
Kelancaran tugas seorang pimpinan sering kali tidak dapat dilakukan karena
kurang diperhatikannya hal-hal yang bersifat rinci yang sesungguhnya merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tugas pimpinan, dan juga pimpinan dituntut
untuk mengetahui dengan cepat dan tepat setiap kondisi perusahaannya dan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 29
memanfaatkan waktunya dengan efektif dan efisien serta menguasai setiap masalah
yang menyangkut pelaksanaan tugas pokok perusahaannya.
Untuk membantu kelancaran tugas pimpinan dalam melaksanakan tugas-tugas
rutin perusahaan, maka pimpinan memerlukan bantuan dari seorang sekretaris. Dengan
adanya bantuan dari seorang sekretaris, maka pimpinan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan kegiatan perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam suatu
perusahaan atau organisasi peranan sekretaris dapat menentukan kelancaran kerja
pimpinan, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas yang bersifat rutin, seperti
menerima tamu dan telepon, serta mengatur jadwal kerja pimpinan, dan lain-lain.
Mengingat kedudukan sekretaris sangat penting dalam membantu pimpinan
melaksanakan pekerjaan kantor, maka sekretaris harus bekerja sama dalam mengelola
semua informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan. Untuk itu, sekretaris memiliki
kewajiban dan tanggung jawab dalam meringankan tugas pimpinan yang menjadi
atasannya. Sekretaris juga berperan sebagai penghubung atasan, staf serta pihak luar.
Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil
tidaknya tujuan perusahaan. Pentingnya peranan seorang sekretaris tentunya sesuai
dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi perusahaan.
Seorang sekretaris bertugas untuk meringankan tugas pimpinan maka dapat
dibayangkan jika pimpinan harus mengerjakan segala macam korespondensi,
mengangkat telepon, menerima semua tamu dan mengingat segala rencana kegiatannya
dalam sehari pasti akan sangat mengganggu kelancaran tugasnva sebagai seorang
pemimpin perusahaan. Kedudukan sekretaris dalam membantu produktivitas kerja
pimpinan harus bisa menjalankan peran yang sudah menjadi tanggung jawabnya
sebagai sekretaris. Peranan sekretaris adalah sebagai berikut :
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 30
a. Penjaga dan Beranda Perusahaan. Sekretaris harus bisa menyeleksi setiap tamu
yang datang untuk bertemu dengan pimpinan dan mengatur jadwalnya agar tidak
bertabrakan.
b. Filter dan Pengelola Informasi. Segala informasi yang masuk harus diolah terlebih
dahulu oleh sekretaris. Kemudian mencari, mengolah, menyimpan, mengatur, dan
bila diperlukan mencari informasi-informasi yang dibutuhkan pimpinan.
c. Asisten Pribadi / Tangan Kanan Pimpinan. Sekretaris membantu pimpinan dalam
tugas sehari-hari bahkan untuk banyak kesempatan mewakili pimpinan untuk
keperluan perusahaan.
d. Secret Keeper / Pemegang Rahasia. Sekretaris yang baik menyadari bahwa ia
memiliki informasi yang tidak boleh diteruskan kepada pihak yang tidak berhak.
e. Penasehat untuk dimintakan berbagai pendapat.
f. Penghubung / Humas. Sekretaris berdiri diantara pimpinan dan pihak lain. Untuk
itu sekretaris harus pandai menjabarkan kebijakan pimpinan ataupun menjadi
penyampai informasi dari luar.
g. Perawat / Pelindung. Walaupun bersifat pribadi, sekretaris harus memperhatikan
keselamatan dan kesehatan pimpinan termasuk di dalamnya menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan sehingga pimpinan tidak cepat lelah.
Tugas seorang sekretaris tentunya sesuai dengan fungsi jabatan tersebut. Bagi
perusahaan yang besar, tugas sekretaris juga lebih penting karena selain bertugas dan
bertanggung jawab terhadap pimpinannya, sekretaris juga harus bertanggungjawab
untuk mengatur dan mengawasi pegawai lainnya.
Secara umum, tugas-tugas sekretaris meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Menerima dikte dari pimpinan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 31
b. Melaksanakan korespondensi (menerima dan mengirim surat-surat, telepon, dan
email).
c. Menyimpan arsip-arsip yang dinilai penting.
d. Menyambut tamu-tamu pimpinan.
e. Membuat jadwal pertemuan dan perjanjian-perjanjian pimpinan dengan teman
relasi maupun kegiatan lainnya.
f. Menyiapkan bahan-bahan keterangan kepada pimpinan sesuai dengan kebutuhan
pimpinan dalam rapat maupun kegiatan lainnya.
g. Bertindak sebagai perantara antara pimpinan dan bawahan.
h. Mengatur rapat-rapat dan seminar.
i. Mendampingi pimpinan dalam pertemuan penting.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang sekretaris sangat
besar maka jika ingin menjadi seseorang sekretaris yang baik harus memiliki motivasi
dan semangat kerja yang tinggi pula.
2. Syarat Menjadi Sekretaris
Persyaratan dasar yang harus dimiliki seseorang yang ingin memulai karier
sebagai sekretaris yaitu :
a. Minat
Sama halnya dengan profesi yang lain, yang pertama harus dilihat adalah seberapa
jauh ingin menekuni bidang ini. Kita bisa melihat minat seseorang dari
keinginannya yang besar untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak terhadap
jenis pekerjaan yang akan ditekuni.
b. Sifat dan Kepribadian
Sifat dasar yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas, antara lain : 1) Akurat,
yaitu ketelitian dan sifat hati-hati dalam melakukan tugas; 2) Cermat, yaitu mampu
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 32
mengerjakan tiap-tiap bagian dari suatu pekerjaan dari awal sampai akhir dengan
sempurna tanpa diberi petunjuk oleh orang lain; 3) Banyak akal, kreatif, dan
mampu mencoba atau mencari berbagai cara untuk memecahkan berbagai masalah.
Dasar dari masalah ini adalah rasa tidak mudah putus asa; 4) Penuh pertimbangan
dan mampu membuat perhitungan sebelum bertindak atau melakukan suatu hal; 5)
Inisiatif, yaitu mampu menemukan atau mengerjakan sesuatu tanpa harus diberi
tahu oleh orang lain. Namun perlu diingat bahwa dalam profesi sekretaris jangan
sampai inisiatif ini melangkahi wewenang atau kebijaksanaan pimpinan.
3. Indikator Penilaian Kinerja
Konsep kinerja dapat didefinisikan sebagai sebuah pencapaian hasil atau degree
of accomplishment. Hal ini berarti bahwa kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari
tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif atau kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu menurut Lohman (2003) dalam Abdullah (2014: 145) indikator
kinerja adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif
efektivitas dan efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan
tujuan organisasi.
Dalam pandangan lain, Moeheriono (2012:108) mendefinisikan indikator kinerja
sebagai berikut:
a. Indikator kinerja adalah nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk
mengukur ouput atau outconte suatu kegiatan.
b. Indikator kinerja adalah alat ukur yang dipergunakan untuk menentukan derajat
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 33
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai pegawai maka perlu adanya
pengukuran kinerja seperti yang dikemukakan oleh Agus Dhanna (2004.24) bahwa
hampir semua pengukuran kinerja mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kuantitas, berkaitan dengan jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai.
b. Kualitas, berkaitan dengan mutu yang dihasilkan baik berupa kerapian kerja dan
ketelitian kerja atau tingkat kesalahan yang dilakukan pegawai.
c. Ketepatan waktu, yaitu sesuai apa tidak dengan waktu yang direncanakan.
Surya Dharma (2012:83) mengemukakan bahwa indikator kinerja sebagai berikut
: 1) Konsisten; 2) Tepat; 3) Menantang; 4) Dapat diukur; 5) Dapat dicapai; 6)
Disepakati; 7) Dihubungkan dengan waktu; 8) Berorientasikan kerja kelompok.
Pengukuran terhadap kinerja didapat dari : atasan langsung, penanggung jawab,
dan rekan kerja menurut Becker & Klimoski (1989 :348) dalam Journal of Personneel
Psycholog vol. 42, indikator kinerja adalah sebagai berikut : 1) Kualitas Pekerjaan; 2)
Kuantitas Pekerjaan; 3) Sikap; 4) Kerjasama; 5) Komunikasi; dan 6) Kinerja
Keseluruhan.
Terdapat beberapa indikator penilaian kinerja yaitu;
a. Loyalitas
Setiap karyawan yang memiliki tingkat loyaritas yang tinggi pada perusahaan-
perusahaan dimana mereka akan diberikan posisi yang baik. Hal ini dapat dilihat
melalui tingkat absensi ataupun kinerja yang mereka miliki.
b. Semangat kerja
Perusahaan harus menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini
akan meningkatkan semangat kerja karyawan dalam menjalankan tugas pada suatu
organisasi.
c. Kepemimpinan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 34
Pimpinan merupakan leader bagi setiap bawahannya, bertanggung jawab dan
memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan. Pimpinan harus
mengikutsertakan karyawan dalam mengambil keputusan sehingga karyawan
memiliki peluang untuk mengeluarkan ide, pendapat, dan gagasan demi
keberhasilan perusahaan.
d. Kerja sama
Pihak perusahaan perlu membina dan menanamkan hubungan kekeluargaan antar
karyawan sehingga memungkinkan karyawan untuk bekerja sama dalam
lingkungan perusahaan.
e. Tanggung jawab
Tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap karyawan baik bagi mereka yang berada
pada level jabatan yang tinggi atau pada level yang rendah.
f. Pencapaian target
Dalam pencapaian target biasanya perusahaan mempunyai strategi-strategi tertentu
dan masing-masing.
4. Pengertian Kepemimpinan
Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih dan mampu melatih
individu-individu lain untuk mewujudkan visi yang bersifat seragam. Seorang
pemimpin diharuskan mampu melibatkan diri dalam unsur keberagaman sifat anggota
yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu
membawa misi kelompoknya ke arah yang baik dan tetap teguh merangkul semua
anggota kelompok.
W.J. Reddin dalam artikelnya What Kind of Manager, dan disunting oleh
Wahjosumidjo (Dept. P&K., Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, 1982),
menentukan watak dan tipe pemimpin, yaitu : a) Berorientasikan tugas (task
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 35
orientation), b) Berorientasikan hubungan kerja (relationship orientation), dan c)
Berorientasikan hasil yang efektif (effectivess orientation).
Berdasarkan ketiga orientasi tersebut dapat ditentukan 8 (delapan) tipe
kepemimpinan, yaitu :
a. Tipe Deserter (Pembelot), yaitu sifatnya bermoral rendah, tidak memiliki rasa
keterlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas, dan ketaatan, sukar diramalkan.
b. Tipe Birokrat, yaitu sifatnya selalu merasa benar, kaku, patuh pada peraturan dan
norma-norma, disiplin keras.
c. Tipe Missionaris, yaitu sifatnya terbuka, penolong, lembut hati, ramah tamah.
d. Tipe developer (pembangun), yaitu sifatnya kreatif; dinamis, inovatif, mernberikan
/ melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan.
e. Tipe otokrat, yiatu sifatnya keras, diktatoris, sifat mau menang sendiri, keras
kepala, sombong.
f. Benevolent autocrat (otokrat yang bijak), yaitu sifatnya lancar, tertib, ahli dalam
mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
g. Tipe compromiser (kompromis), yaitu sifatnya selalu mengikuti angin tanpa
pendirian, tidak mempunyai keputusan berpandangan pendek dan sempit.
h. Eksekutif, yaitu sifatnya bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik.
5. Karakter Pemimpin
Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu membawa misi
kelompoknya ke arah yang baik dan tetap teguh merangkul semua anggota kelompok.
Ada 7 (tujuh) karakter utama pemimpin ideal adalah deskripsi yang menjelaskan
tentang point-point yang harus dimiliki seorang pemimpin. Baik secara sempit maupun
luas, seorang pemimpin tentunya perlu mengetahui dan memiliki sifat dari 7 karakter
utama pemimpin ideal, yaitu :
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 36
a. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang cerdas. Kecerdasan adalah titik tentu yang
idealnya harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kecerdasan merupakan point
utama yang menentukan seberapa baik langkah yang diambil oleh seorang
pemimpin jika dihadapkan oleh suatu masalah kelompok. Pemimpin ideal adalah
pemimpin yang cerdas dalam membawa diri yang didukung dengan keunggulan
berfikir dan peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam menjalankan tugasnya, seorang
pemimpin yang ideal akan mampu berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk
keberlangsungan kepentingan kelompoknya.
b. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang berinisiatif. Tidak hanya cerdas, pemimpin
yang ideal adalah pemimpin yang berani berinisiatif jika dihadapkan dengan suatu
masalah. Inisiatif diri jelas dibutuhkan oleh seorang pemimpin demi terciptanya
solusi yang bersifat nyata dan menjanjikan. Pemimpin yang berinisiatif adalah
pemimpin yang mampu menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk
memulai segala sesuatunya tanpa adanya paksaan. Dengan sifat inisiatif yang ada
dalam diri pemimpin, kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi
kelompok pun akan terjamin dengan baik.
c. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang bertanggung jawab. Bertanggung jawab
berarti berani untuk menanggung efek dari segala keputusan yang timbul akibat
tindakan yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif, seorang pemimpin
yang ideal tentunya perlu memiliki sifat bertanggung jawab. Pengambilan
keputusan terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu kelompok tentunya
diputuskan dengan tidak tergesa-gesa. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah
pemimpin yang tetap teguh dan mampu berfikir taktis untuk menerima segala risiko
yang timbul dari keputusan yang diambil.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 37
d. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang dapat dipercaya. Karakter yang satu ini
tentunya timbul dari seberapa berhasilnya seorang pemimpin dalam menggerakkan
anggotanya dan bijak dalam mengambil keputusan. Pemimpin ideal adalah
pemimpin yang tanpa perlu berfikir ulang, anggotanya akan dengan kesungguhan
hati mampu mempercayai pemimpin tersebut untuk mengambil keputusan.
Pemimpin yang dapat dipercaya adalah pemimpin yang mampu mendamaikan hati
semua anggota. Dengan pemimpin yang dapat dipercaya setiap anggota akan
merasa lebih terpacu untuk menyatukan hati dan menciptakan keseragaman
kelompok demi terciptanya keutuhan.
e. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang jujur. Kejujuran dalam diri seseorang
tentunya menjadi point khas yang harus dimiliki oleh seorang manusia, terutama
oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur menjanjikan keterbukaan dan
keluwesan dalam memberikan segala informasi yang mencakup kepentingan
kelompok. Kejujuran yang ada dalam diri seorang pemimpin akan menjadi ciri khas
tersendiri yang mampu diandalkan oleh anggota pemimpin ideal dengan tingkat
kejujuran tinggi akan mendapatkan kepercayaan yang luas dari kelompoknya.
f. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang rela berkorban. Rela berkorban berarti rela
menerjunkan diri dalam kepentingan kelompoknya dibandingkan dengan
kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban akan mampu memfokuskan
diri untuk mencapai visi kelompok secara detail. Sifat rela berkorban ini pun
tentunya harus didasari dengan kecerdasan dan kebijakan dari seorang pemimpin
Pemimpin ideal yang rela berkorban akan mampu mengambil keputusan secara
tepat tanpa merugikan banyak pihak.
g. Pemimpin ideal adalah pemimpin yang dicintai dan mencintai kelompoknya. Cinta
hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal dan juga kelompok yang
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 38
dipimpinnya. Segala bentuk tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang
ideal akan selalu diiringi dengan unsur cinta yang akan meminimalisir bentuk
kecurangan juga hal-hal buruk lainnya. Kelompok yang dipimpinnya pun akan
mampu mencintai pemimpin tersebut tanpa adanya unsur paksaan yang berlebih.
Pemimpin yang ideal jelas akan mampu menciptakan tindakan dengan cinta yang
terkoordinir rapih untuk kemajuan. Seorang pemimpin bukanlah manusia sempurna
namun seorang pemimpin yang ideal dituntut untuk mengusahakan kesempurnaan
untuk kemajuan visi dan misi perusahaan.
PEMBAHASAN
1. Gambaran umum data perusahaan
PT Sinar Cempaka Sukses merupakan perusahaan yang diberi kewenangan untuk
mengelola Green Pramuka Square, Jakarta Pusat. Green Pramuka Square ini memiliki
139 unit sewa yang terbagi menjadi empat lantai, yaitu lantai lower ground, lantai
ground floor, lantai upper ground, dan lantai 1. Perusahaan ini mempunyai misi :
sebagai tempat paling menyenangkan bagi keluarga untuk berkumpul dan mendapatkan
pengalaman baru di Jakarta, serta menjadi fasilitas ternyaman bagi keluarga yang
tinggal di sekitar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.
2. Job Description
Sebagaimana diketahui bahwa setiap perusahaan didirikan tentunya mempunyai
suatu tujuan yang hendak dicapai bersama-sama. Untuk tujuan tersebut diperlukan
suatu struktur yang fungsinya adalah untuk saling membantu dan saling berhubungan
dan berkoordinasi antara unit yang satu dengan unit yang lainnya sehingga suatu
pekerjaan yang hendak dikerjakan dapat diselesaikan dengan cepat, baik dan seoptimal
mungkin. Pembagian tugas dan wewenang yang jelas dan baik sangat menentukan
keberhasilan suatu perusahaan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 39
Setiap yang ada dalam perusahaan atau instansi tertentu mempunyai job
description jabatan yang harus dilaksanakan sesuai tugas dan wewenang masing-
masing. Struktur organisasi merupakan kerangka yang di dalamnya menggambarkan
hubungan wewenang dan tanggungjawab setiap tingkatan untuk melaksanakan
kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi yang telah
dibuat dapat berubah sesuai dengan perkembangan organisasi.
Dari struktur organisasi yang ada, berikut ini adalah job description perusahaan
tersebut.
a. Director, mempunyai tugas :
1) Memimpin rapat umum, khususnya untuk memastikan.
2) Mengambil keputusan sebagimana didelegasikan oleh Board of Director (BoD)
atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam
meeting-meeting BOD.
3) Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
4) Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan.
5) Menetapkan strategi-strategi yang strategis untuk mencapai visi dan misi
perusahaan.
6) Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian, hingga pengadaan barang
b. General Manager, mempunyai tugas :
1) Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
2) Mengelola operasional harian perusahaan.
3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengawasi proses
penganggaran di perusahaan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 40
4) Membuat prosedur dan standar perusahaan.
5) Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan efektif
dan optimal.
6) Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan.
c. Secretary General Manager, mempunyai tugas :
1) Membuat schedule pimpinan.
2) Mengatur meeting perusahaan (membuat jadwal meeting, mempersiapkan
notulen meeting sebelunnya, menata ruang meeting, membuat undangan rapat
dan memastikan kehadiran para peserta rapat).
3) Menyediakan makanan ringan / snack saat rapat.
4) Membuat notulen rapat, dan melaporkan pada pimpinan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum rapat dimulai.
5) Membalas surat masuk sesuai instruksi pimpinan.
6) Mencacat surat masuk / keluar.
7) Mendistribusikan surat sesuai arahan pimpinan.
8) Filing dokumen dengan rapi.
9) Memastikan kelengkapan dokumen.
d. Manager Engineering, mempunyai tugas :
1) Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan
teknis segera setelah penandatangan kontrak kerja.
2) Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan.
3) Memberikan solusi pada tim dalam menyelesaikan masalah teknis maupun
permasalahan kontrak.
e. Manager Event, mempunyai tugas :
1) Membuat jadwal event.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 41
2) Mencari informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan-kegiatan yang sedang
berlangsung di sekitar kita.
3) Mempromosikan semua kegiatan acara.
4) Membina hubungan baik dengan relasi-relasi perusahaan sekaligus memberikan
citra positif mengenai perusahaan.
5) Menciptakan dan memelihara citra yang baik dan menguntungkan bagi
perusahaan, baik yang berkenaan dengan kebijakan, produk, jas, maupun
dengan pegawainya.
f. Manager Finance, mempunyai tugas:
1) Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu.
2) Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran
kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku.
3) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cash
flow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
4) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan
mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana
secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan.
5) Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 42
semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan teratur, serta
mengurangi risiko keuangan.
6) Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan untuk
dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan
dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan investasi, ekspansi,
operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
7) Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan untuk
memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan.
g. Building Service Coordinator, mempunyai tugas :
1) Menetapkan visi buiding management dengan berorientasi pada misi
perusahaan.
2) Membuat planning, budgeting dan program tahunan.
3) Melakukan supervise total atas seluruh fungsi organisasi.
4) Membuat laporan rutin dan insidentil.
3. Implementasi Tugas-Tugas Sekretaris
Seorang General Manager memiliki kuasa penuh atas perkembangan dan
operasional bisnis perusahaan. General Manager membawahi beberapa manager
diantaranya : Project Manager, Event Manager, Leasing Manager, Finance & Account
Manager, Foodcourt Manager, dan Operational Manager. Sebagai sekretaris, Penulis
dituntut untuk mengikuti kinerja pimpinan. Attitude dan kreatifitas yang tinggi sangat
dibutuhkan.
a. Membuat schedule pimpinan, yang dilakukan setiap akhir bulan
Setiap hari mencocokkan dan mencatat semua perjanjian temu pimpinan, hal-
hal yang harus diingatkan kepada pimpinan bahwa seketaris berfungsi untuk
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 43
mengingatkan tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan sepanjang hari dan
memastikan kehadiran para peserta rapat.
Dalam menyusun jadwal kerja pimpinan, Penulis menerapkan sistem
manajemen waktu berdasarkan skala prioritas (penting dan mendesak, penting tapi
tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, dan tidak penting dan tidak
mendesak).
b. Mengatur rapat
Sebelum rapat dimulai, Penulis harus memastikan kehadiran peserta rapat.
Penulis juga harus menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan pada saat rapat,
diantaranya : mengkoordinasikan tempat / ruang yang akan digunakan untuk rapat
dan memastikan kebersihan kondisi ruangan, menyiapkan konsumsi untuk peserta
rapat, menyiapkan daftar hadir peserta rapat dan peralatan penunjang lainnya
(proyektor, layar, laptop).
Pada saat rapat berlangsung, Penulis menyusun notulen rapat. Notulen rapat
tersebut berguna untuk menganalisis hasil rapat yang telah berlangsung agar dapat
ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Notulen rapat tersebut harus diserahkan pada
pimpinan paling lambat 1 (satu) hari sebelum rapat berikutnya dimulai.
c. Menangani surat-surat.
1) Penanganan surat masuk
Surat masuk adalah surat-surat yang diterima oleh suatu organisasi di
perusahaan yang berasal dari seseorang / organisasi.
a) Penanganan surat masuk pola sentralisasi, meliputi : (1) Penanganan surat
masuk dengan sistem buku agenda : Penerimaan surat, penyortiran surat,
pembukaan surat, pencatatan surat masuk di buku agenda dan pembubuhan
stempel agenda, penyertaan lembar disposisi, pencatatan di buku ekspedisi
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 44
intern, pendistribusian surat, klasifikasi surat, penyampaian surat, tindak
lanjut surat pasca dari pimpinan / atasan (diedarkan, dibalas, disimpan); (2)
Penanganan surat masuk dengan sistem kartu kendali.
Fungsi kartu kendali : (a) Sebagai alat pengendali surat masuk; (b) Sebagai
alat pelacak surat; (c) Sebagai arsip pengganti bagi surat-surat yang masih
dalam proses; (d) Sebagai pengganti buku agenda dan buku ekspedisi.
Keuntungan menggunakan buku kendali : (a) Lebih efisien, membedakan
sifat surat (penting, biasa, rahasia); (b) Menghilangkan pencatatan yang
berulang; (c) Mudah melacak lokasi surat; (d) Memudahkan penyusunan
arsip; (e) Memudahkan inventarisasi dan penilaian arsip.
b) Penanganan surat masuk pola desentralisasi.
Langkah-langkah dalam menangani surat masuk pora desentralisasi, adalah
penerimaan surat, penyortiran surat, pembukaan surat, pencatatan surat,
pembubuhan stempel agenda, pembacaan surat, pemberian anotasi pada
surat, pengklasifikasian surat, penyampaian surat ke pimpinan / atasan,
pemprosesan surat oleh atasan.
c) Penanganan surat masuk pola gabungan sentralisasi dan desentralisasi
Langkah-langkah penanganan surat masuk pola gabungan sentralisasi dan
desentralisasi, adalah menerima surat, menyortir surat, mencatat surat,
menyampaikan surat (mengedarkan / membalas/ menyimpan surat).
2) Penanganan surat keluar
Surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan / dibuat organisasi /
perusahaan untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik perseorangan maupun
kelompok. Manfaat yang diperoleh dengan adanya penanganan surat yang baik.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 45
(a) Surat akan tercatat dengan baik; (b) Prosedur penanganan surat jelas; (c)
Surat akan tersimpan baik sehingga mudah untuk ditemukan.
3) Perlengkapan dalam penanganan surat
a) Baki surat / Tray, untuk membedakan jenis berkas sesuai keperluannya.
b) Secretaries desk file, kumpulan map dengan kode jenis klasifikasi sesuai
kelompok berkas yang ditangani (to be correct / diperbaiki, to be sign /
ditandatangani, to be send / dikirimkan, urgent / mendesak, important /
penting, just info / informasi).
c) Alat tulis kantor.
d) Kertas dan amplop.
e) Alat pembuka surat.
f) Stempel.
g) Buku agenda surat masuk dan keluar (mencatat surat masuk keluar).
h) Kartu kendali, lembar pengantar surat biasa, dan lembar pengantar surat
rahasia.
i) Buku ekspedisi dan formulir tanda terima.
j) Lembar disposisi.
k) Lembar konsep surat memperjelas tanggung jawab dalam pembuatan surat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengirim surat:
a) Jenis surat
b) Informasi yang tercantum
c) Tujuan/alamat surat
d) Volume / banyaknya surat.
4) Filling document
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 46
Penulis menerapkan sistem management kearsipan dengan cara menata
dan menyimpan file sesuai klasifikasinya. Penulis menyusun dokumen dengan
mengelompokkan dan membagi ke dalam 2 filling cabinet, yaitu filling cabinet
untuk data internal sesuai divisi dan filling cabinet khusus tenant berdasarkan
lokasi unit untuk mempermudah mendapatkan data yang dibutuhkan.
5) Memastikan kelengkapan dokumen
Dalam hal ini dokumen yang dimaksud adalah data infonnasi mengenai
progress suatu unit sewa yang penggunaannya berkaitan unfuk progress
berikutnya. Kelengkapan dokumen ini ditujukan untuk memperjelas dan
memastikan terjadinya transaksi sewa menyewa unit toko sehingga penanganan
tersebut lebih mudah.
6) Membantu tim promosi
Kegiatan atau acara yang berlangsung di mal merupakan jantung untuk
menarik pengunjung mal. Kegiatan ini biasanya berupa pentas seni, lomba,
senam, seminar dan lain-lain. Atas dasar itu, koordinasi dan persiapan yang
baik dari tim acara sangat dibutuhkan. Dalam hal ini Penulis membantu tim
promosi untuk mensosialisasikan acara melalui media sosial yang akan
diadakan paling lambat 1 bulan sebelumnya.
Penulis juga membantu tim untuk mempersiapkan hal-hal administrasi
untuk acara.
7) Mendampingi pimpinan saat menghadiri undangan
Kelancaran dalam berbisnis tentunya tidak lain dikarenakan oleh
terjalinnya hubungan baik antara perusahaan dengan relasi pimpinan. Oleh
karena itu, pimpinan seringkali diundang untuk menghadiri acara penting
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 47
seperti : soft opening dan grand opening dari beberapa tenant yang akan buka
toko.
Tentunya semakin banyak undangan maka ini berarti semakin banyak
kerjasama dengan pihak lain, ini merupakan salah satu jaringan kerja yang baik.
8) Membantu memberikan solusi dari beberapa hambatan
a) Penerapan sistem praktik komunikasi yang semakin efektif dengan menjalin
hubungan baik dengan karyawan lain, misalnya membuat grup di sosial
media, ramah, santun, beretika, melakukan komunikasi 2 (dua) arah. Karena
semua karyawan pada suatu perusahaan merupakan satu tim. Tetap
berperilaku yang sopan, beretika yang mencerminkan pribadi yang
berintegritas.
b) Membangun sistem pengarsipan yang belum tersusun dengan rapi sesuai
dengan klasifikasi yang tersedia. Salah satu tujuan dari arsip adalah untuk
memudahkan dalam menemukan kembali dokumen sesuai klasifikasi yang
tersedia. Dalam penataan arsip ini yang Penulis lakukan adalah menyusun
semua dokumen atau surat yang berkaitan dengan tenant tertentu dengan
cara / sistem arsip alphabetical.
c) Meningkatkan ketersediaan data-data yang selalu dibutuhkan pimpinan,
Penulis melakukan berkoordinasi dengan baik dengan pihak-pihak terkait
untuk mengetahui progress perkembangan informasi, misalnya informasi
tagihan sewa yang belum dibayar. Informasi tersebut sangat berguna bagi
prmpinan untuk memudahkan pimpinan dalam mengambil keputusan.
4. Analisis Peran Sekretaris Terhadap Kinerja Pimpinan
Sekretaris dengan pimpinan adalah satu kesatuan yang utuh dan bahkan sekretaris
adalah kunci kedua setelah manager atau pimpinan selain itu juga seketaris merupakan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 48
pintu masuk sebuah perusahaan yang mana setiap kegiatan, pergerakan yang ada di
perusahaan sekretaris yang mengetahui segala informasi yang ada secara menyeluruh
dibandingkan dengan jabatan yang lainnya yang hanya mengetahui kegiatan khusus di
bidangnya. Peran sekretaris sangat penting dari hal terkecil yaitu urusan perkantoran
mulai surat-menyurat sampai masalah besar yaitu pengambilan keputusan pimpinan
sangat mempunyai pengaruh terhadap sekretaris.
Segala penyelesaian urusan dan proses administrasi perkantoran terletak pada
kepintaran baik secara emotional condition dan inteligent quantity seorang sekretaris.
Untuk dapat meningkatkan kemampuan pribadi dan kepercayaan diri, maka seorang
sekretaris harus pandai menyesuaikan diri, yaitu mampu menempatkan diri pada situasi
kondisi toleransi secara cepat menyesuaikan diri sehingga dapat diterima oleh
lingkungan sekitarnya, memahami segala tugas yang menjadi hak dan kewajibannya
sehingga dapat mengurangi risiko serta kesalahan yang akan terjadi, mau bertanya,
belajar dari terhadap segala sesuatu yang baik diambil dikembangkan dan yang kurang
baik dilupakan / tidak diambil yang menjadi hambatan yang akan terjadi.
Realisasi yang Penulis alami di bidang kesekretarisan sangat berkaitan dengan
bagian administasi yaitu membuat surat masuk dan surat keluar, mengarsipkan
dokumen penting perusahaan, mempersiapkan keperluan pimpinan untuk rapat dengan
relasi perusahaan. Pada posisi dan kegiatan yang Penulis lakukan dalam melaksanakan
pekerjaan sebagai sekretaris, Penulis hanya sendiri tanpa dibantu oleh karyawan lain.
Dalam posisi sebagai sekretaris, hard skill memang diperlukan dalam menunjang
kinerja pimpinan. Tetapi soft skill juga mempengaruhi hasil kerja dari kegiatan
kesekretarisan. Soft skill seperti rendah hati, ramah, dan beretika baik diperlukan agar
terciptanya lingkungan kerja yang positif. Motivasi kerja juga mempengaruhi hasil
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 49
kerja dari kesekretarisan sehingga memberikan hasil yang lebih optimal dan dapat
meningkatkan kualitas kinerja pimpinan.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, bagian sekretaris di perkantoran
memegang peranan yang sama penting dengan bagian lainya. Sekretaris dituntut untuk
dibekali dengan kemampuan yang cukup di bagiannya. Selain itu, sekretaris juga harus
memiliki pandangan yang positif terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja menjadi yang lebih baik.
Kinerja sekretaris pimpinan sangatlah membantu pimpinan dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Pimpinan sering kali memiliki banyak tamu. Sekretaris berperan penting
untuk menjadi penghubung antara internal maupun relasi pimpinan. Maka sehari-hari
Penulis melakukan konfirmasi terlebih dahulu mengenai jadwal pimpinan dan selalu
komunikasi dengan pihak lain agar semua tim operasional dapat terpantau secara
maksimal. Oleh karena itu sekretaris sangatlah dibutuhkan untuk membantu pimpinan
dalam mengelola perusahaan agar dapat bekerja dengan efisien dan efektif.
PENUTUP
Berdasarkan pengamatan dan pelaksanaan praktik kerja sebagaimana telah diuraikan
di atas, maka Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagai seorang sekretaris yang mempunyai relasi hingga ke level top management,
lebih banyak mengetahui mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan para direksi,
termasuk membuat system filling dan lainnya.
2. Tugas-tugas secara umum yang harus dikuasi yaitu : (a) Menjaga tetap ulet, rapi, dan
tepat waktu dalam menyelesaikan, serta harus pintar berinteraksi dengan divisi lainnya;
(b) Mengarsip bukti tanda terima surat; (c) Mengarsip file; (d) Menginput data
transaksi yang terjadi.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 50
3. Dalam menjalankan tugas tetap mengacu kepada SOP yang ada. Jika belum tersedia
siapkan SOP dari masing-masing divisi guna memperjelas tugas dan tanggung jawab
dari setiap karyawan sehingga tidak membingungkan, saling menyalahkan dalam
melakukan tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
4. Seorang sekretaris pimpinan harus dapat : (a) Berpikir positif sebelum bertindak; (b)
Selalu mengucap syukur dalam segala hal dan jangan mengandalkan kekuatan sendiri
karena dalam bekerja sangat diperlukan menjalin hubungan yang baik dengan berbagai
pihak; (c) Dapat time management (priority decition) dan dapat dilaksanakan dengan
baik; (d) Segera menyelesaikan tugas-ugas yang ada dengan tidak menunda; (e)
Mencatat setiap tugas yang belum selesai untuk dapat dikerjakan segera; (f) Tetap
menjaga penampilan, berbusana, sopan dan santun dalam bersikap, bertindak dan
bertutur kata; dan (g) Memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
Adair, John, Gatot Triharso, Danan Priyatmoko. Bukan Bos Tetapi Pemimpin. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. 1993.
Birch, Paul. Instant Leadership. Erlangga. PT Gelora Kasara Pratama Hendarto. 2006.
MG Hartiti dan DRS F.X. Tulusharyono, M.M. Menjadi Sekretaris Profesional. PPM.
Jakarta. 2003.
Waworuntu, Tony. Manajemen untuk Sekretaris. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
1998.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 51
KORELASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI TERHADAP KEUNGGULAN
PENAMPILAN DAN KETERAMPILAN KERJA
STUDI KASUS : MAHASISWA ASEKMA DON BOSCO ANGKATAN TAHUN
2012-2014
Oleh: Muller Sagala, S.E.,M.M. (Dosen ASEKMA Don Bosco,
ABSTRACT
In early January 2017 several companies from the industrial world have submitted some
conditions that the level of competence of graduates from the education unit in Indonesia.
One of the points is that many graduates from vocational programs are unacceptable in the
industrial world because they do not meet the criteria of competency requirement. This
condition immediately received a response from the President of the Republic of
Indonesia. The government expects the education units to immediately evaluate that every
graduate of the education unit, especially the vocational program, is ready for work. In
response, ASEKMA Don Bosco has designed a flagship program so that all of its
graduates can be immediately accepted in the industry. This paper discusses how the three
advantages can be achieved by each student. Three advantages referred to is the superiority
of appearance, communication, and technology.
Keywords: appearance, communication, technology
PENDAHULUAN
Sejak beberapa tahun silam, lulusan program vokasi dalam perguruan tinggi telah
ditargetkan untuk siap kerja. Dengan demikian banyak yang berpendapat bahwa lulusan
vokasi lebih siap menghadapi MEA daripada lulusan sarjana. Namun dilain pihak tidak
sedikit yang mengatakan bahwa banyak lulusan sekolah vokasi yang menganggur.
Dalam kajian ini Penulis ingin menyoroti aspek keunggulan yang seharusnya
dimiliki oleh lulusan vokasi. Hipotesanya adalah ada korelasi antara kemampuan
komunikasi terhadap keunggulan penampilan dan keterampilan kerja.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 52
Responden dan data primer yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah data nilai
yang diberikan oleh dosen dan data nilai yang diberikan oleh pimpinan perusahaan dimana
para lulusan ASEKMA Don Dosco bekerja. Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana korelasi keunggulan penampilan dan keterampilan kerja
dengan kamampuan komunikasi.
Manfaat dari hasil karya ilmiah ini adalah setiap pihak khususnya manajemen
perguruan tinggi yang dalam kasus ini adalah manejemen ASEKMA Don Bosco dapat
menentukan sikap dalam membentuk nilai-nilai keunggulan lulusan. Dengan demikian
seluruh lulusan vokasi dapat diterima bekerja secara langsung. Metodologi penyusunan
karya ilmiah ini menggunakan analisis diskriptif secara statistik dan studi pustaka serta
menggabungkan dengan hasil pengamatan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Atau komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 53
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan atau pengalaman.
Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan,
dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif, komunikasi
bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat
dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan
yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”,
topik ini menjadi penting khususnya pada abad ini karena pertumbuhan komunikasi
selalu berkembang. Hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat
seperti radio, televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer seiring dengan
industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam
tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi
dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan
lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Menurut Laswell dalam https://id.wikipedia.org/wiki/,
komponen-komponen komunikasi adalah: 1) Pengirim atau komunikator (sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain; 2) Pesan (message) adalah isi
atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain; 3) Saluran
(channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara; 4) Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 54
menerima pesan dari pihak lain; 5) Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari
penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya; 6) Aturan yang disepakati para
pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("protokol").
Sedangkan proses berlangsungnya suatu komunikasi adalah : 1) Komunikator
yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan
kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam
bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak; 2)
Pesan itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara
langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat,
e-mail, atau media lainnya; 3) Media alat yang menjadi penyampai pesan dari
komunikator ke komunikan; 4) Komunikan menerima pesan yang disampaikan dan
menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
komunikan itu sendiri; 5) Komunikan memberikan umpan balik atau tanggapan atas
pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang
dimaksud oleh si pengirim.
Model-model komunikasi terdiri dari :
a. Model komunikasi linear, yaitu model komunikasi dikemukakan oleh Claude
Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena
tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model
yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication
model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan
(message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 55
hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang
sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
b. Model interaksional, yaitu model interaksional yang dikembangkan oleh Wilbur
Schramm pada tahun 1954 dan menekankan pada proses komunikasi dua arah di
antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses
melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain.
c. Model transaksional, yaitu model komunikasi transaksional yang dikembangkan
oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan
penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim
dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-
menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen
verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator)
melalukan proses negosiasi makna.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya : 1) Latar belakang budaya,
yaitu interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator
dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif; 2) Ikatan kelompok atau grup,
bahwa nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 56
mengamati pesan. 3) Harapan. Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga
dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. 4) Pendidikan, yaitu semakin
tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan; 5) Situasi, bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi.
2. Pengertian Keunggulan
Seseorang dikatakan mempunyai keunggulan apabila mempunyai “lebih”
dibanding yang dimiliki orang lain pada umumnya. Keadaan yang dimiliki orang pada
umumnya disebut standar atau bechmark. Benchmark adalah teknik pengetesan dengan
menggunakan suatu nilai standar. Suatu program atau pekerjaan yang melakukan
perbandingan kemampuan dari berbagai kerja dari beberapa peralatan dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas pada produk yang baru.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian keunggulan adalah keadaan
(lebih) unggul; keutamaan; kepandaian (kecakapan, kebaikan, kekuatan, dan
sebagainya) yang lebih daripada yang lain.
Keunggulan dapat terdiri dari beberapa bagian.
a. Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu
perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain
pada industri atau pasar yang sama. Istilah ini berasal dari judul buku Michael
Porter, Competitive Advantage (1985), yang dibuat sebagai jawaban atas kritik
terhadap konsep keunggulan komparatif. Porter merumuskan dua jenis keunggulan
kompetitif perusahaan, yaitu biaya rendah atau diferensiasi produk.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 57
Menurut Michael E. Porter dalam tulisannya pada tahun 1985 memberikan
gambarannya tentang keunggulan kompetitif sebagai berikut: "Keunggulan
kompetitif adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang kompetitif ...
Keunggulan kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar
menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik." (Porter, 1985, p.xv).
Lebih lanjut menurut Porter (1985, p. 3), keunggulan kompetitif bertumbuh secara
fundamental dari nilai yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan nilai itu
bagi para pembelinya melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menciptakannya.
Fred David mendefinisikan keunggulan kompetitif sebagai “apa pun yang
perusahaan lakukan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan
saingan”. Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan
perusahaan saingan atau memiliki sesuatu yang diinginkan perusahaan saingan,
maka itu dapat merepresentasikan keunggulan kompetitif (David, 2011, p. 9).
b. Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori
yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional
terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat
bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah
daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama
memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien
dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara
efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara
efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 58
secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan
jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar
kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi
barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
c. Teori keunggulan mutlak. Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage)
merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa
setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila
melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik
dari negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang
mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di
negara tersebut secara efisien. Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki
keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau
jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. Misalnya, Indonesia
memproduksi keris dan tidak memproduksi satelit pemancar. Sebaliknya, Jepang
memproduksi satelit pemancar dan tidak memproduksi keris. Dengan demikian,
perdagangan internasional akan terjadi di antara keduanya bila Indonesia dan
Jepang bersedia bertukar satelit pemancar dan keris.
d. Keunggulan relatif (hubungan internasional). Keunggulan relatif dalam hubungan
internasional adalah tindakan negara untuk mengejar keseimbangan kekuasaan
tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti ekonomi. Dalam hubungan
internasional, kerja sama antarnegara diperlukan untuk menyeimbangkan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 59
kekuasaan, namun usaha mengejar keunggulan relatif akan mengurangi kerja sama
karena rendahnya kualitas informasi mengenai perilaku dan kepentingan negara
lain. Keunggulan relatif berkaitan dengan permainan tanpa hasil. Teori permainan
tanpa hasil menyatakan bahwa kekayaan tidak dapat diperbanyak, dan satu-satunya
cara negara memperkaya diri adalah dengan mengambil kekayaan negara lain.
e. Keunggulan absolut (hubungan internasional). Keunggulan absolut dalam teori
hubungan internasional liberal adalah sesuatu yang dicari para pelaku internasional
dalam menentukan kepentingan pribadinya dan menimbang dampak total sebuah
keputusan terhadap negara atau organisasi dan menanggapinya dengan baik.
Kepentingan pelaku internasional tidak hanya terkait kekuasaan, tetapi juga
dampak ekonomi dan budaya dari aksi-aksi mereka. Teori ini juga terkait dengan
permainan hasil (non-zero-sum-game) yang menyatakan bahwa melalui keunggulan
komparatif, semua negara yang memiliki hubungan damai dan perdagangan dapat
memperbanyak kekayaannya.
3. Pengertian Penampilan
Ada beberapa pengertian penampilan, antara lain: penampilan adalah bentuk
peryataan diri atas penampilan yang menarik dan menimbulkan rasa percaya diri;
penampilan adalah bentuk citra diri yang terpancar dari diri seorang dan merupakan
sarana komunikasi; penampilan adalah bagaimana kita memandang dan
memperlakukan diri kita.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, penampilan adalah proses, cara,
perbuatan menampilkan. Contoh : Acara itu diisi dengan penampilan pakaian adat;
penampilan mereka sangat mengesankan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 60
4. Pengertian Keterampilan kerja
Kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan. Kemampuan seseorang merupakan perwujudan dari pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki. Oleh sebab itu, karyawan yang memiliki kemampuan
tinggi dapat menunjang tercapainya visi dan misi organisasi untuk segera maju dan
berkembang pesat, guna mengantisipasi kompetisi global. Kemampuan yang dimiliki
seseorang akan membuatnya berbeda dengan yang mempunyai kemampuan rata-rata
atau biasa saja.
Menurut Thoha (2011) kemampuan merupakan salah satu unsur dalam
kematangan berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang dapat diperoleh dari
pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman. Menurut Kaleta (2006:170), keterampilan
kerja merujuk suatu fitur yang kompleks dan tingkat mencerminkan interaksi antara
volume kedua kegiatan fisik dan mental dan kemampuan fungsional pekerja, kesehatan
mereka dan penilaian subjektif dari status mereka dalam kondisi organisasi dan sosial
yang diberikan. Soelaiman (2007:112) menyatakan bahwa kemampuan adalah sifat
yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat
menyelesaikan pekerjaannya, baik secara mental ataupun fisik.
Menurut Robbins (2006: 52), keterampilan kerja adalah kapasitas individu untuk
melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu. Dimana kemampuan individu
pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: kemampuan intelektual dan
kemampuan fisik.
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan mental, misalnya berfikir, menganalisis dan memahami. Kemampuan
intelektual yang bagus dan dimiliki oleh pegawai diharapkan dapat meningkatkan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 61
kinerja organisasi. Dengan demikian kemampuan intelektual yang tinggi juga secara
tidak langsung akan berpengaruh terhadap kemajuan organisasi. Kemampuan fisik
adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut
stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
kemampuan pegawai dalam penelitian ini adalah semua potensi yang dimiliki pegawai
untuk melaksanakan tugas berdasarkan pengetahuan, sikap, pengalaman, dan
pendidikan.
a. Jenis – Jenis Kemampuan
Ada 3 jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk mendukung
seseorang dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas, sehingga tercapai hasil yang
maksimal (Robert R.Katz, dalam Moenir 2008), yaitu:
1) Technical Skill (kemampuan teknis) adalah pengetahuan dan penguasaan
kegiatan yang bersangkutan dengan cara proses dan prosedur yang menyangkut
pekerjaan dan alat-alat kerja.
2) Human Skill (kemampuan bersifat manusiawi) adalah kemampuan untuk
bekerja dalam kelompok suasana di mana organisasi merasa aman dan bebas
untuk menyampaikan masalah.
3) Conceptual Skill (kemampuan konseptual) adalah kemampuan untuk melihat
gambar kasar untuk mengenali adanya unsur penting dalam situasi memahami
di antara unsur-unsur itu.
Pengertian keterampilan kerja terdiri dari dua kata, yaitu kemampuan dan
kerja. Pengertian mampu menurut Wojowasito (1995) adalah kesanggupan atau
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 62
kecakapan, sedangkan kemampuan berarti seseorang yang memiliki kecakapan atau
kesanggupan untuk menjalankan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya
untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Menurut Robbins (2002) dalam
Pertiwi (2008) kemampuan (ability) merupakan suatu kapasitas individu untuk
mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Menurut Zainun (1994) dalam Sariyathi (2003) bahwa kemampuan (ability)
dimaksudkan sebagai kesanggupan (capacity) karyawan untuk melaksanakan
pekerjaannya. Kemampuan mengandung berbagai unsur seperti keterampilan
manual dan intelektual, bahkan sampai kepada sifat-sifat pribadi yang dimiliki.
Unsur-unsur ini juga mencerminkan pendidikan, latihan dan pengalaman yang
dituntut sesuai rincian kerja. Kemampuan sesungguhnya merupakan suatu unsur
pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk memungkinkan para karyawan bekerja
dengan cara tertentu.
Menurut Gitosudarmo dan Sudita (2008) pencapaian prestasi berkaitan
dengan kemampuan menyelesaikan tujuan yang menantang (challenging goal).
Sebagian orang menyenangi tujuan-tujuan yang menantang (tujuan yang cukup
berat tetapi masih mungkin dicapai), dan sebagian lagi menyenangi tujuan yang
moderat maupun rendah. Kemampuan seseorang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan. Ini berarti bahwa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan selalu
masih tersedia suatu tingkatan kemampuan yang belum dipergunakan oleh
seseorang.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 63
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Profil Data
Data sumber yang diolah untuk karya ilmiah ini sebanyak 59 mahasiswa
Akademi Sekretari dan Manajemen (ASEKMA) Don Bosco angkatan tahun 2012-
2014. Data sumber terdiri dari lembar penilaian oleh pimpinan perusahaan tempat kerja
atau praktik kerja, dan nilai kemampuan presentasi tugas akhir. Variabel yang akan
diolah adalah : variabel Y diwakili dengan nilai kemampuan berkomunikasi (presentasi
tugas akhir), variabel X1 diwakili dengan nilai penampilan, dan variabel X2 diwakili
dengan nilai keterampilan kerja.
Data statistik yang didapatkan dari hasil pengolahan data primer sebagaimana
disebutkan di atas melalui software Excell diperoleh hasilnya sebagai berikut :
a. Terhadap variabel penampilan (X1) dan komunikasi (Y).
1. Multiple R (korelasi) sebesar 0.8652
2. R Square (determinasi) sebesar 0.7485 atau 74.85 persen
3. T-Hitung sebesar 13.0254
4. T-Tabel sebesar 2.0025
5. Intercept (a) sebesar 14.45
6. Slope (b) sebesar 0.82
b. Terhadap variabel keterampilan kerja (X2) dan komunikasi (Y).
1. Multiple R (korelasi) sebesar 0.8251
2. R Square (determinasi) sebesar 0.6807 atau 68.0741 persen
3. T-Hitung sebesar 11.0244
4. T-Tabel sebesar 2.0025
5. Intercept (a) sebesar 26.81
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 64
6. Slope (b) sebesar 0.71
2. Analisis Peningkatan Keunggulan Mahasiswa
Sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesa yang telah disebutkan sebelumnya,
proses pembuktiannya dilakukan dengan pendekatan statistik. Dalam penelitian ini agar
hasil yang diperoleh lebih akurat dan untuk menghemat waktu, proses pengolahan
datanya menggunakan software Exell.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat korelasi komunikasi terhadap
keunggulan penampilan dan keterampilan kerja lulusan ASEKMA Don Bosco, telah
dilakukan pemrosesan data yang diperoleh dengan menggunakan alat analisis yaitu (1)
koefisien korelasi sederhana, (2) uji signifikansi dengan uji t, (3) Uji Koefisien
Diterminasi Pengaruh; dan (4) Regresi Sederhana.
Analisis dilakukan secara bertahap. Analisis pertama akan dilakukan untuk
menguji korelasi antara variabel komunikasi dengan variabel penampilan, dan analisis
kedua untuk menguji korelasi antara variabel komunikasi dengan variabel keterampilan
kerja.
a. Analisis korelasi variabel komunikasi dengan penampilan
1) Data statistik variabel komunikasi (Y) dan penampilan (X1)
(a) Multiple R (korelasi) sebesar 0.8652
(b) R Square (determinasi) sebesar 0.7485 atau 74.85 persen.
(c) T-Hitung sebesar 13.0254
(d) T-Tabel sebesar 2.0025
(e) Intercept (a) sebesar 14.45
(f) Slope (b) sebesar 0.82
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 65
2) Koefisien Korelasi Sederhana (multiple R)
Hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat korelasi antara variabel
penampilan dan komunikasi yang tercermin dari harga koefisien korelasi
sebesar r = 0. 8652. Ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan kedua variabel
penampilan dan komunikasi lulusan tergolong dalam kategori tinggi (kuat) dan
mempunyai arah hubungan yang positif (korelasi yang sempurna mendekati
angka 1). Dengan kata lain apabila keunggulan penampilan ditingkatkan maka
kemampuan komunikasi lulusan akan meningkat.
3) Uji Signifikansi dengan Uji t (T-Hitung dan T-Tabel)
Hasil penelitian di atas masih perlu dilanjutkan dengan pengujian
signifikansi. Pengujian signifikansi hubungan antara variabel penampilan
dengan variabel komunikasi lulusan dapat diketahui dengan menggunakan uji t,
yaitu dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Dengan kriteria
pengujian yang didasarkan pada ketentuan jika nilai t hitung > t tabel maka
korelasi variabel X dengan variabel Y adalah signifikan.
Angka t hitung didapat dari hasil perhitungan dari software Excell yaitu
sebesar 13.0254. Angka t tabel didapat dari tabel t atau melalui software Excell
dengan ketentuan σ (alpha) = 0,05, derajat kebebasan 59 - 2 = 57 sehingga
diperoleh nilai t tabel sebesar 2.0025.
Berdasarkan perhitungan di atas ternyata t hitung lebih besar dari t tabel
yaitu 13.0254 lebih besar 2.0025. Ini memberikan arti bahwa terdapat korelasi
yang sangat signifikan dan positif antara variabel penampilan dan komunikasi
lulusan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 66
4) Uji Koefisien Diterminasi Pengaruh (R Square)
Melalui pengukuran koefisien diterminasi pengaruh dapat diketahui
seberapa variabel penampilan dapat mempengaruhi kemampuan komunikasi
lulusan apakah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Semakin besar nilai
koefisien diterminasi pengaruh maka semakin besar pengaruh penampilan
terhadap perubahan kemampuan komunikasi lulusan, atau sebaliknya semakin
kecil nilai koefisien diterminasi pengaruh maka semakin kecil pengaruh
penampilan terhadap perubahan kemampuan komunikasi lulusan.
Kontribusi pengaruh variabel penampilan terhadap kemampuan
komunikasi lulusan, dihitung dengan rumus koefisien diterminan (R Square,
0.7485 x 100%) adalah sebesar 74.85 persen. Ini memberikan arti bahwa
sebesar 74.85 persen kemampuan komunikasi lulusan ditentukan atau
dipengaruhi oleh penampilan lulusan dan sisanya sebesar 25.15 persen
ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya kepribadian,
tanggungjawab, disiplin, inisiatif, kerjasama, kepekaan terhadap lingkungan.
5) Regresi Sederhana (Intercept, Slope)
Analisis koefisien regresi variabel penampilan dan kemampuan
komunikasi lulusan dapat dilakukan dengan menggunakan data sebagaimana
yang tersedia. Melalui pengukuran koefisien regresi ini dapat diketahui
seberapa besar peningkatan kemampuan komunikasi lulusan dengan
peningkatan penampilan dalam satu satuan. Dari data dalam tabel tersebut,
secara matematis persamaan regresi dapat dinyatakan bahwa :
Y = 14.45 + 0.82X1
Dimana :
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 67
Y = kemampuan komunikasi lulusan.
X1 = penampilan.
Arti dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa :
1) Konstanta 14.45 (intercept) menunjukan angka kemampuan komunikasi
lulusan tanpa dipengaruhi oleh variabel penampilan.
2) Penampilan (X1) sebesar 0.82 (slope) menunjukan bahwa setiap
keunggulan penampilan ditingkatkan satu satuan, maka hal tersebut juga
akan meningkatkan kemampuan komunikasi lulusan sebesar 0.82.
Dari penjelasan hasil empat analisis di atas dapat disimpulkan sementara
bahwa variabel komunikasi dan variabel penampilan mempunyai korelasi yang
sangat signifikan dengan indikator sebagai berikut :
1) Terdapat korelasi kuat sebesar 0.8652 antara variabel komunikasi dan variabel
penampilan (multiple R) (korelasi sempurna mendekati nilai 1).
2) Terdapat hubungan yang signifikan nilai t hitung > t tabel sebesar 13.0254 >
2.0025 antara variabel komunikasi dan variabel penampilan.
3) Koefisien diterminasi pengaruh sebesar 74.85 persen antara variabel
komunikasi dan variabel penampilan (R Square).
4) Regresi sederhana Y = 14.45 + 0,82X1 dengan arti penambahan 1 satuan
variabel penampilan dapat menambah 0,82 variabel komunikasi.
b. Analisis korelasi variabel komunikasi dengan keterampilan kerja
1) Data statistik variabel komunikasi (Y) dan keterampilan kerja (X2)
(a) Multiple R (korelasi) sebesar 0.8251
(b) R Square (determinasi) sebesar 0.6807 atau 68.07 persen
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 68
(c) T-Hitung sebesar 11.0244
(d) T-Tabel sebesar 2.0025
(e) Intercept (a) sebesar 26.81
(f) Slope (b) sebesar 0.71
2) Koefisien Korelasi Sederhana (multiple R)
Hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat korelasi antara variabel
keterampilan kerja dan komunikasi yang tercermin dari harga koefisien korelasi
sebesar r = 0.8251. Ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan kedua variabel
keterampilan kerja dan komunikasi lulusan tergolong dalam kategori tinggi
(kuat) dan mempunyai arah hubungan yang positif (korelasi yang sempurna
mendekati angka 1). Dengan kata lain apabila keunggulan keterampilan kerja
ditingkatkan maka kemampuan komunikasi lulusan akan meningkat.
3) Uji Signifikansi dengan Uji t (T-Hitung dan T-Tabel)
Hasil penelitian di atas masih perlu dilanjutkan dengan pengujian
signifikansi. Pengujian signifikansi hubungan antara variabel keterampilan
kerja dengan variabel komunikasi lulusan dapat diketahui dengan menggunakan
uji t, yaitu dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Dengan
kriteria pengujian yang didasarkan pada ketentuan jika t hitung > t tabel maka
korelasi variabel X dengan variabel Y adalah signifikan.
Angka t hitung didapat dari hasil perhitungan dari software Excell yaitu
sebesar 11.0244. Angka t tabel didapat dari tabel t atau melalui software Excell
dengan ketentuan σ (alpha) = 0,05, derajat kebebasan 59 - 2 = 57 sehingga
diperoleh nilai t tabel sebesar 2.0025.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 69
Berdasarkan perhitungan di atas ternyata t hitung lebih besar dari t tabel
yaitu 11.0244 lebih besar 2.0025. Ini memberikan arti bahwa terdapat korelasi
yang sangat signifikan dan positif antara variabel keterampilan kerja dan
komunikasi lulusan.
4) Uji Koefisien Diterminasi Pengaruh (R Square)
Melalui pengukuran koefisien diterminasi pengaruh dapat diketahui
seberapa variabel keterampilan kerja dapat mempengaruhi kemampuan
komunikasi lulusan apakah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Semakin besar
nilai koefisien diterminasi pengaruh maka semakin besar pengaruh
keterampilan kerja terhadap perubahan kemampuan komunikasi lulusan, atau
sebaliknya semakin kecil nilai koefisien diterminasi pengaruh maka semakin
kecil pengaruh keterampilan kerja terhadap perubahan kemampuan komunikasi
lulusan.
Kontribusi pengaruh variabel keterampilan kerja terhadap kemampuan
komunikasi lulusan, dihitung dengan rumus koefisien diterminan (R Square,
0.6807 x 100%) adalah sebesar 68.07 persen. Ini memberikan arti bahwa
sebesar 68.07 persen kemampuan komunikasi lulusan ditentukan atau
dipengaruhi oleh keterampilan kerja lulusan dan sisanya sebesar 31.93 persen
ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya kepribadian,
tanggungjawab, disiplin, inisiatif, kerjasama, kepekaan terhadap lingkungan.
5) Regresi Sederhana (Intercept, Slope)
Analisis koefisien regresi variabel keterampilan kerja dan kemampuan
komunikasi lulusan dapat dilakukan dengan menggunakan data sebagaimana
yang tersedia. Melalui pengukuran koefisien regresi ini dapat diketahui
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 70
seberapa besar peningkatan kemampuan komunikasi lulusan dengan
peningkatan keterampilan kerja dalam satu satuan. Dari data dalam tabel
tersebut, secara matematis persamaan regresi dapat dinyatakan bahwa :
Y = 26.81 + 0.71X1
Dimana :
Y = kemampuan komunikasi lulusan.
X1 = keterampilan kerja.
Arti dari persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa :
1) Konstanta 26.81 (intercept) menunjukan angka kemampuan komunikasi
lulusan tanpa dipengaruhi oleh variabel keterampilan kerja.
2) Keterampilan kerja (X1) sebesar 0.71 (slope) menunjukan bahwa setiap
keunggulan keterampilan kerja ditingkatkan satu satuan, maka hal
tersebut juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi lulusan
sebesar 0.71.
Dari penjelasan hasil empat analisis di atas dapat disimpulkan sementara
bahwa variabel komunikasi dan variabel keterampilan kerja mempunyai korelasi
yang sangat signifikan dengan indikator sebagai berikut :
1) Terdapat korelasi kuat sebesar 0.8251 antara variabel komunikasi dan variabel
keterampilan kerja (multiple R) (korelasi sempurna mendekati nilai 1).
2) Terdapat hubungan yang signifikan nilai t hitung > t tabel sebesar 11.0244 >
2.0025 antara variabel komunikasi dan variabel keterampilan kerja.
3) Koefisien diterminasi pengaruh sebesar 68.07 persen antara variabel
komunikasi dan variabel keterampilan kerja (R Square).
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 71
4) Regresi sederhana Y = 26.81 + 0,71X2 dengan arti penambahan 1 satuan
variabel keterampilan kerja dapat menambah 0,71 variabel komunikasi.
c. Kesimpulan hasil analisis korelasi
Analis korelasi antara variabel Y dan dua variabel X dilakukan secara
terpisah. Dua variabel X adalah variabel penampilan sebagai variabel X1 dan
variabel keterampilan kerja sebagai variabel X2, sedangkan variabel kemampuan
komunikasi sebagai variabel Y. Hipotesanya adalah apabila variabel penampilan
dan variabel keterampilan kerja ditingkatkan maka akan meningkatkan kemampuan
komunikasi lulusan ASEKMA Don Bosco. Dari dua hasil kesimpulan sementara
dua-duanya memenuhi hipotesa yaitu variabel penampilan dan variabel
keterampilan kerja mempunyai korelasi yang signifikan terhadap variabel
penampilan dan variabel keterampilan kerja.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapatlah dibuktikan bahwa
variabel penampilan dan variabel keterampilan kerja mempunyai hubungan (korelasi)
signifikan dan positif dengan variabel kemampuan komunikasi lulusan ASEKMA Don
Bosco. Dapat diartikan bahwa jika variabel penampilan dan variabel keterampilan kerja
ditingkatkan, maka variabel kemampuan komunikasi lulusan juga akan meningkat.
Diketahui pula bahwa variabel penampilan dan variabel keterampilan kerja mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan kemampuan komunikasi lulusan. Hal ini
dipertegas melalui analisis regresi sederhana, terbukti secara signifikan bahwa variabel
penampilan dan variabel keterampilan kerja dapat digunakan untuk memprediksi
perubahan variabel kemampuan komunikasi lulusan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 72
DAFTAR PUSTAKA
Akademi Sekretari dan Manajemen (ASEKMA) Don Bosco . Handbook of Modern
Secretary: Panduan Sukses Secretaris dalam Dunia Kerja Modern. Penerbit
PPM . Jakarta. 2010.
Rr Laeny Sulistyawati. Lulusan Vokasi Lebih Siap Hadapi MEA Daripada Sarjana. Dalam
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/05/20/nom8ma-
lulusan-vokasi-lebih-siap-hadapi-mea-daripada-sarjana, diakses tanggal 17
Juni 2017
Dessy Suciati Saputri. Ini Penyebab Lulusan Sekolah Vokasi Banyak yang Menganggur.
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/10/25/ofly31383
-ini-penyebab-lulusan-sekolah-vokasi-banyak-yang-menganggurxx. ,
diakses tanggal 17 Juni 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi, diakses tanggal 17 Juni 2017
https://id.wikipedia.org/w/index.php?search=keunggulan&title=Istimewa:Pencarian&go=L
anjut, diakses tanggal 17 Juni 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Keunggulan_kompetitif, diakses tanggal 17 Juni 2017
http://kbbi.kata.web.id/keunggulan/, diakses tanggal 17 Juni 2017
https://www.kamusbesar.com/penampilan, diakses tanggal 17 Juni 2017
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-kemampuan-kerja.html, diakses
tanggal 17 Juni 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 73
PERAN PUBLIC RELATIONS OFFICER DALAM PENANGANAN MEDIA
SOSIAL PT KOMPAS GRAMEDIA NUSANTARA
Oleh:
Cecilia Agustien Umbas, S.Kom., M.Pd (Dosen ASEKMA Don Bosco,
Gishella Monica Florence (Mahasiswa ASEKMA Don Bosco, [email protected])
ABSTRACT
The development of information and communication technologies today can not be
dammed. This technology has the power and enormous potential to change everything.
Internet technologies give freedom to communicate digitally to users. Internet technology
provides many benefits for the users but at the same time provide a negative content. The
Internet users starting from children, teenagers, and adults. The children have not been able
to filter out negative content that may be damaging ethics. Negative content can contain
pornographic, hateful speech, and a hoax. The women are considered effective to provide
healthy technology education to children. Education in the use of sound technologies
starting from his own household. The housewives better understand the activities of family
members, especially in the use of internet. Guarding children of his own household will
have a great impact on the healthy use of technology in the future.
Keyword : Public Relations Officer, Social Media
PENDAHULUAN
Dunia industri secara nyata membutuhkan tenaga lulusan perguruan tinggi yang siap
kerja. Lulusan program vokasi diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang dapat
memenuhi kebutuhan dunia industri tersebut. Namun dalam kenyataannya masih banyak
program vokasi yang belum siap kerja.
Praktik kerja merupakan salah satu program yang harus ditempuh oleh mahasiswi.
Praktik kerja ini sendiri dapat dilakukan di perusahaan apa saja dalam arti pada perusahaan
swasta maupun instansi pemerintah yang berkaitan dengan bidangnya.
Tujuan dari kegiatan praktik kerja yaitu agar Penulis mendapatkan informasi data
secara langsung apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam dunia kerja.
Selain itu dimaksudkan juga untuk menyelaraskan pengetahuan dan teori yang telah
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 74
diperoleh selama kuliah dalam bidang sekretari dan manajemen dengan pengaplikasiannya
di dunia kerja secara nyata.
Pada pelaksanaan praktik kerja ini, Penulis mendapat kesempatan untuk melakukan
praktik kerja sebagai Public Relations Officer (PRO) di PT Kompas Gramedia Nusantara
yang terletak di Palmerah Selatan.
Dalam karya tulis ini, masalah yang akan dibahas adalah seberapa penting
kemampuan menangani media sosial yang harus dimiliki seorang PRO. Public Relations
juga berkaitan dengan bidang yang Penulis peroleh di Akademi Sekretari dan Manajemen
Don Bosco, yaitu sekretaris karena Public Relations merupakan salah satu kemampuan
yang harus dimiliki seorang sekretaris. Tujuan karya tulis ini adalah Penulis ingin
memberikan kontribusi secara maksimal untuk memajukan perusahaan tempat praktik
kerja sebagai PRO dengan menerapkan kemampuan yang telah diperoleh selama kuliah
seputar Public Relations.
Manfaat karya tulis ini adalah memperoleh wujud nyata pengetahuan dalam dunia
kerja; memperluas wawasan, khususnya dalam bidang Hubungan Masyarakat; menambah
kemampuan bekerja sama dalam tim; dapat mengembangkan soft skills yang meliputi
mental, kepribadian, inisiatif dalam menghadapi segala keadaan yang ada dalam
masyarakat dan dunia kerja; dapat memahami strategi Public Relations dalam
mempromosikan dan mempertahankan citra perusahaan; menambah kemampuan
menghadapi dan menemukan solusi untuk sebuah masalah; dan mampu menciptakan rasa
tanggung jawab dan loyalitas dalam menjalani suatu pekerjaan.
Metode penyusunan karya ilmiah ini ini adalah studi pustaka dan studi lapangan
berdasarkan pengamatan dan pelaksanaan praktik kerja.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 75
LANDASAN TEORI
1. Public Relation Office
a. Pengertian Public Relations Officer
Public Relations Officer (PRO) dalam Kamus Bahasa Indonesia dan bahasa sehari -
hari sering disebut Hubungan Masyarakat (Humas). Bidang Humas ini dapat
dikatakan sebagai bagian vital dari suatu institusi baik yang bersifat swasta maupun
pemerintah. PRO, dianggap vital karena berperan sebagai ujung tombak suatu
institusi dalam menjaga citra positif dan hubungan baik dengan para stakeholders,
maka tidak heran jika praktisi humas selalu berada paling depan dan selalu paling
pertama untuk menangani setiap kasus yang menimpa institusi tersebut.
Humas menurut para ahli.
Teori tentang dunia humas menurut tokoh yang sudah diakui karya ilmiahnya
dalam dunia komunikasi maupun Humas :
1) Definisi Humas menurut Edward L. Bernays “the father of public relations”,
yaitu: Public relations mempunyai tiga arti: penerangan kepada masyarakat,
persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat, usaha untuk
mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan dengan sikap perbuatan
masyarakat dan sebaliknya. (F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan
Praktek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1992, p. 19)
2) Menurut Frank Jefkins, Public Relations adalah sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berdasarkan saling pengertian.” (Frank Jefkins,
Public Relations, Erlangga, Jakarta, 1992, p. 9)
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 76
3) Menurut Jeffkins dan Daniel Yadin dalam bukunya yang berjudul Public
Relations, Frank Jeffkins Revisi Daniel Yadin, 2002:10, Public Relations
(Humas) adalah suatu sistem komunikasi yang menumbuhkan niat baik.
4) Menurut Prof. Drs. H.A.W Widjaja dalam bukunya yang berjudul Komunikasi
dan Hubungan Masyarakat, 2002:54, Public Relations adalah profesi yang
mengurusi hubungan antara sesuatu unit dan publiknya yang menentukan hidup
unit itu.
b. Tujuan Kegiatan Public Relations
Tujuan pokok kegiatan Public Relations sebuah perusahaan antara lain:
1) Untuk mengubah citra umum di mata khalayak, sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2) Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3) Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan
kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
4) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas serta membuka
pasar-pasar baru.
5) Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
6) Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayaknya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik
perusahaan.
7) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar lebih efektif dan mengerti
dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 77
8) Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan atau
bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
9) Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi risiko pengambilalihan oleh pihak-pihak lain.
10) Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
11) Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
12) Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu
acara.
13) Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami kegiatan
atau produk perusahaan yang positif agar perusahaan yang bersangkutan
terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang
merugikan.
14) Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
c. Tugas Public Relations Officer
Public Relation Officer memiliki tugas dalam perusahaan, sebagai berikut :
1) Mengantisipasi, menganalisis, dan menerjemahkan atau memaknai opini publik,
perilaku dan isu – isu yang mungkin mempengaruhi (baik itu pengaruh positif
atau pengaruh negatif), terhadap aktivitas keorganisasian.
2) Manajemen konseling pada semua level organisasi dengan menghormati
pengambilan kebijakan.
3) Meneliti dan mengevaluasi program - program yang berkelanjutan dan telah
dijalankan dengan maksud untuk menciptakan kesepahaman publik yang sangat
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 78
berpengaruh pada kesuksesan tujuan organisasi. Hal ini mungkin meliputi sisi
pemasaran, finansial, penambahan biaya, pegawai, community atau goverment
relations dan terhadap program - program lainnya.
4) Merencanakan dan mengimplementasikan tujuan organisasi untuk
mempengaruhi atau mengubah kebijakan publik.
5) Menentukan tujuan, merencanakan, pembiayaan, rekruitmen dan pelatihan
karyawan, mengembangkan fasilitas, pendek kata dengan mengelola segala
sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Tanggung Jawab Public Relation Officer
Sebagai sebuah profesi seorang Staf Humas atau Public Relation Officer
bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat
masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Seorang humas selanjutnya
diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara
sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan
memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh
suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal,
dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara
organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang
mungkin terjadi di antara keduanya.
e. Fungsi Public Relations
Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relations, Principles and Problem
mengemukakan tiga fungsi public relations yakni :
1) Mengabdi kepada kepentingan umum
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 79
2) Memelihara komunikasi yang baik
3) Menitik-beratkan moral dan tingkah laku yang baik.(Onong hlm 137)
f. Tujuan Public Relation
Tujuan Public Relation adalah ”membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling
kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation)
serta memperoleh opini public yang favorable, image yang tepat berdasarkan
prinsip-prinsip hubungan yang harmonis baik hubungan ke dalam (internal
relations) maupun hubungan keluar (external relations)” (Ruslan, 1999:31) Bonar
(1987:21) merumuskan tujuan PR adalah :
1) Public understanding (pengertian publik)
2) Public confidence ( kepercayaan publik)
3) Public support (dukungan publik)
4) Public cooperation (kerjasama publik)
g. Peranan Public Relations Officer
Peran PRO dalam perusahaan adalah menginformasikan seluruh informasi
mengenai perusahaan, misalnya dari mulai sejarah perusahaan, struktur organisasi,
berita terkini yang terjadi di dalam perusahaan serta melakukan promosi akan
produk maupun jasa. Tujuan dari PRO memperbaharui tentang perusahaan ke dunia
maya adalah agar eksistensi perusahaan tetap terjaga.
Selain itu untuk mempermudah masyarakat mengetahui tentang perusahaan
secara mendetail agar mendapatkan citra yang baik juga dimata masyarakat. Bagian
penting dari pekerjaan staf humas atau public relation dalam suatu organisasi
adalah :
1) Membuat kesan (image)
2) Pengetahuan dan pengertian
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 80
3) Menciptakan ketertarikan
4) Penerimaan
5) Simpati.
2. Media Sosial
a. Pengertian Media Sosial
Media Sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial
secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial
berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan
membangun jaringan (networking). Andreas Kaplan dan Michael Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai “Sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.” (Kaplan,
Andreas M.; Michael Haenlein, 2010).
b. Karakteristik Media Sosial
Gamble, Teri, dan Michael dalam Communication Works sebagaimana dikutip
Wikipedia menyebutkan, media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke
berbagai pihak, contohnya, Short Message Service (Pesan singkat) ataupun
internet.
2) Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui gatekeeper.
3) Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya.
4) Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
c. Jenis - Jenis Media Sosial
Berikut di bawah ini ada klasifikasi macam-macam jejaring sosial berdasarkan
fungsi dan kegunaannya:
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 81
1) Konten kolaborasi (contohnya, Wikipedia)
2) Blog dan microblog (contohnya, Twitter)
3) Situs jejaring sosial berita (contohnya, Digg)
4) Konten video (contohnya, YouTube)
5) Situs jejaringan sosial (contohnya, Facebook)
6) Game dunia maya (contohnya, World of Warcraft)
7) Situs dunia sosial virtual (contohnya, Second Life)
d. Media Sosial yang Populer Digunakan di Indonesia
Media sosial yang populer digunakan di Indonesia antara lain :
1) Facebook. Facebook adalah situs jejaring sosial yang didirikan oleh Mark
Zuckerberg bersama temannya sesama mahasiswa Universitas Harvard,
Eduardo Saverin. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh facebook adalah
beragamnya aplikasi yang dapat memanjakan pengguna, baik yang
dikembangkan oleh pihak internal maupun eksternal facebook.
2) Youtube. Sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan
karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna
mengunggah, menonton, dan berbagi video.
3) Twitter. Twitter merupakan situs jejaring sosial pertemanan Twitter didirikan
oleh Jack Dorsey pada bulan Maret 2006 dan secara resmi diluncurkan pada
bulan Juli 2006. Ciri khas yang sangat melekat dari twitter yaitu trending topik.
Dengan adanya fitur ini para pengguna twitter dapat selalu update dan
mengikuti trending dunia. Trending topik dapat membantu penggunanya untuk
selalu update dengan keadaan terkini.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 82
4) Yahoo! Answer. Yahoo! Answer adalah salah satu situs tanya jawab buatan
Yahoo! Melalui situs ini, para penggunanya bisa mendapatkan berbagai macam
informasi dengan menanyakannya di ruang percakapan situs.
5) Instagram. Instagram adalah aplikasi berbagi foto dan video yang
memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan
membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram
sendiri.
6) Situs Web. Situs web (website) adalah suatu halaman web yang berisikan
kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau
organisasi.
7) LinkedIn. LinkedIn adalah sebuah situs jejaring sosial yang dirancang khusus
bagi para profesional. LinkedIn memiliki anggota lebih dari 35 juta orang yang
sebagian besar penggunanya adalah para eksekutif dari berbagai perusahaan
besar dunia. Di situs LinkedIn ini para anggota difokuskan pada profil pribadi.
Termasuk di dalamnya adalah curriculum vitae kualifikasi ketrampilan dan
pekerjaan para anggota.
8) Pinterest. Pinterest adalah sebuah jenis sosial media yang lainnya. Di Pinterest
para pengunjung akan disuguhkan koleksi berbagai foto dan gambar. Di
Pinterest ini memang para anggota hanya bisa berbagi pesan dalam bentuk foto
atau gambar.
9) Tumblr. Tumblr merupakan situs microblogging yang cukup populer. Tumblr
didirikan oleh David Carp dan saat ini situs ini dimiliki oleh Yahoo! Di Tumblr
para anggota bisa saling berbagi pesan baik tulisan maupun pesan multimedia
lainnya.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 83
10) MySpace. MySpace adalah salah satu situs jejaring sosial yang dimiliki oleh
perusahaan specific Media LLC bersama dengan penyanyi pop dan aktor
terkenal Justin Timberlake. MySpace didirikan pada tahun 2003. Memiliki
spesifikasi khusus di konten musik, membuat MySpace masih cukup digemari
sampai dengan saat ini.
11) Google+. Google Plus+ adalah sebuah situs jejaring sosial yang sejenis
dengan facebook. Dimana di Google Plus+ para anggota bisa saling berbagi
status, gambar, foto, video, tautan, dan lain sebagainya.
12) Flickr. Flickr adalah sebuah situs jejaring sosial yang mirip dengan instagram.
Dimana di Flickr para pengguna bisa saling berbagi koleksi foto mereka
dalam resolusi yang sangat baik. Flickr merupakan salah satu situs jejaring
sosial yang dimiliki oleh Yahoo!
3. Hubungan Public Relation Officer dengan Sosial Media
Public Relations lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun
citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena
mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Jika fungsi PR yang dilaksanakan dengan
baik benar-benar merupakan alat terbaik untuk memperbaiki, mengembangkan
peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta
peka terhadap karyawan, diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam
meningkatkan kinerjanya.
Fungsi PR adalah memelihara, mengembang-tumbuhkan, mempertahankan
adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah
yang muncul, atau meminimalisir munculnya masalah (Black, 2002).
Media sosial membawa perspektif dan pola baru di era informasi yang
memungkinkan setiap orang mengakses ke mana saja untuk memenuhi kebutuhannya.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 84
Organisasi atau perusahaan yang menggunakan internet akan mengalami
perkembangan pesat di tengah-tengah masyarakat yang lebih besar jumlahnya. Kini
dunia PR memasuki masa keemasan, karena teknologi internet atau sosial media ini
telah membawa praktisi mampu mencapai publik secara efektif dan efisien.
a. Manfaat Media Sosial bagi Public Relations
Manfaat media sosial bagi PR dalam berhubungan dengan konsumennya:
1) Sebagai media komunikasi dua arah dimana brand dan fans/followers sebagai
sahabat yang sama kedudukannya.
2) Sosial media merupakan cara yang mudah untuk mencari tahu lebih banyak
mengenai pelanggan anda salah satunya memberikan layanan “customer
service” dua arah.
3) Sosial media membantu pencarian target konsumen lebih efektif sehingga
mempermudah untuk menggali insight atau pendapat konsumen tentang
produk.
4) Sosial media membantu anda menemukan konsumen baru dan memperluas
target pasar.
5) Sosial media memudahkan konsumen untuk memberikan feedback mengenai
bisnis anda secara langsung.
6) Sebagai sarana product knowledge maupun edukasi produk. terutama pada saat
ada “friend” yang menyerang lewat media sosial atau beredar luasnya keluhan
pelanggan.
7) Mengembangkan target pasar dan selangkah lebih maju dari kompetitor.
8) Sosial media dapat membantu meningkatkan pengunjung website dan ranking
search engine.
9) Membagikan informasi lebih efektif dan efisien dengan sosial media.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 85
10) Sosial media membantu konsumen menjangkau bisnis.
11) Lebih dekat dengan konsumen melalui sosial media.
12) Sosial media meningkatkan brand awareness dan promosi dengan biaya yang
minim.
b. Cara PRO Mengelola Hubungan Konsumennya di Media Sosial
Cara yang digunakan Public Relation Officer untuk mengelola hubungan
konsumennya di media sosial, antara lain :
1) Giving. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan follower/friend gunakan
prinsip “giving”, memberi. Berikan konten yang berguna berupa informasi,
inspirasi, tips-tips yang berkaitan dengan merek ata perusahaan. “the more you
give, the more you get”. Semakin banyak perusahaan memberi, maka
followers/friends akan memberikan loyalitas dan trust mereka kepada merek
atau perusahaan.
2) Conversations. Komunikasi yang dilakukan perusahaan lakukan harus dua arah,
di mana setiap komentar, masukan, dan curhat dari follower/friends harus
direspons secara interaktif.
3) Listening. Fungsi penting komunikasi disamping conversation adalah
mendengarkan (listening), diranah media sosial kita harus melakukan
conversation dan listening secara proporsional.
4) Passing. Harus mengerti gaya obrolan pada masing-masing media. Gaya
bahasanya bagaimana, seorang staf humas harus tahu dan bersedia meniru.
5) Enthusiasm. Bersifat jujur, benar-benar ingin mengobrol. Jangan disebut ingin
mengobrol tapi berjualan. Boleh juga diselipkan berjualan, tapi jangan terlalu
terlihat. Dan harus dapat menerima kritik. Kritik di media sosial adalah hal
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 86
biasa, terhadap suara sumbang, harus bisa menjelaskan dengan baik agar
permasalahan menjadi clear.
c. Etika Menggunakan Media Sosial
Etika, berasal dari kata Yunani ethos (bentuk tunggal) dan etha (jamak). Ethos
berarti akhlak, watak dan perasaan. Sedang Etha, berarti adat kebiasaan. Kata Etika
mengacu pada arti dari bentuk jamak itu. Etika sebagai sebuah ilmu pengetahuan
berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
(K.Bertens, 2000). Etika dalam tataran ilmu pengetahuan merupakan cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dalam penggunaan sosial media, Public Relation Officer perlu
memperhatikan beberapa etika sebagai berikut:
1) Hindari pengucapan kata-kata kasar, provokatif, porno, atau SARA (Suku,
Agama, Ras, Antargolongan)
2) Mem-posting atau membagikan status bersifat fakta dan objektif
3) Hindari mengunggah terlalu sering mengumbar status yang bersifat pribadi
yang semesti menjadi rahasia (curhat)
4) Jangan copy-paste gambar, artikel, atau apapun yang mungkin berhak cipta
(berlisensi)
5) Hindari pertengkaran di sosial media
6) Memperhatikan kerahasiaan informasi pribadi yang bersifat penting
7) Bila beropini, harus mengacu pada fakta, bukan dugaan semata.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 87
PEMBAHASAN
1. Data Umum Perusahaan
PT Kompas Gramedia Nusantara merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak
di bidang media massa. Perusahaan didirikan, oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama pada
17 Agustus 1963 dan ditandai dengan terbitnya Majalah Intisari. Kehadiran perusahaan
tidak terlepas dari sejarah panjang demi mencapai cita-cita mulia dalam rangka
mencerdaskan bangsa. Pada tahun 80-an perusahaan ini mulai berkembang pesat,
terutama dalam bidang komunikasi.
Saat ini, Kompas Gramedia merupakan perusahaan multi industri yang memiliki
beberapa anak perusahaan atau unit bisnis yang bervariatif, mulai dari media massa
cetak maupun daring, toko buku, percetakan, penerbitan, radio, hotel, lembaga
pendidikan, Bentara Budaya, penyelenggara acara, stasiun televisi, hingga universitas.
Bersama seluruh komponen bangsa, perusahaan terus bergerak dinamis, mencerahkan
manusia, enlightening people. Perusahaan, bersama seluruh komponen masyarakat,
akan terus menyebarkan semangat positif bagi bangsa dan negara, Indonesia.
Nilai keutamaan perusahaan terdiri dari lima sifat yang dikenal dengan 5C
(Caring, Credible, Competent, Competitive, Customer Delight) dan ditetapkan sebagai
pedoman perilaku karyawan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.
a. Caring. Nilai ini didasarkan pada filosofi Humanisme Transendental, artinya
berperi kemanusiaan, berdasarkan keyakinan akan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
menyelenggarakan segala sesuatu.
b. Credible. Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa manusia yang bekerja selalu
berdimensi sosial, menuntut interaksi timbal balik dengan lingkungannya. Dengan
melaksanakan tanggung jawabnya secara ikhlas, disiplin, konsisten dan profesional,
maka ia akan dipercaya dan dapat diandalkan oleh orang lain.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 88
c. Competent. Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa manusia bekerja harus selalu
berkembang dan mengembangkan dirinya untuk memberikan hasil yang terbaik
bagi dirinya dan lingkungannya.
d. Competitive. Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa di jaman modern yang serba
tidak pasti yang dibutuhkan adalah keberanian menghadapi tantangan.
Menunjukkan kecerdasan mental (Adversity Quotient) yang mengubah ancaman
menjadi peluang, untuk selalu berkembang dan berorientasi pada daya saing.
e. Customer Delight. Nilai ini didasarkan pada prinsip memenangkan hati pelanggan
dengan memberikan pelayanan yang melebihi harapannya.
2. Job Description Corporate Communication
Penjelasan job description masing-masing bagian adalah :
Direktur Corporate Communication membawahi dua bagian, yaitu Bentara Budaya
Bentara Budaya dan Corporate Affairs/Humas.
a. Bentara Budaya Bentara Budaya adalah lembaga kebudayaan perusahaan, yang
artinya utusan budaya. Bentara Budaya menampung dan mewakili wahana budaya
bangsa, dari berbagai kalangan, latar belakang, dan cakrawala, yang mungkin
berbeda. Balai ini berupaya menampilkan bentuk dan karya cipta budaya yang
mungkin pernah mentradisi. Ataupun bentuk-bentuk kesenian massa yang pernah
populer dan merakyat. Juga karya-karya baru yang seolah tak mendapat tempat dan
tak layak tampil di sebuah gedung terhormat. Sebagai titik temu antara aspirasi
yang pernah ada dengan aspirasi yang sedang tumbuh. Bentara Budaya siap bekerja
sama dengan siapa saja.
b. Corporate Affairs/Humas sebagai divisi yang mewadahi seluruh Public Relations
dari unit bisnis perusahaan. Humas memiliki database media internal maupun
eksternal yang berhubungan baik dengan perusahaan. Sehingga setiap unit yang
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 89
akan mengadakan kegiatan akan membuat press release dan akan dikirim kepada
Public Relations Officer (PRO) dalam Divisi Coorporate Communication.
Dalam menjalankan perannya, Corporate Affairs/Humas dibantu oleh Corporate
Affair Supporting yang bertugas untuk mengelola segala keperluan rumah tangga
kantor (Corporate Communication). Segala keperluan administratif (surat-surat dan
keuangan) menjadi tanggung jawab supporting.
Corporate Affairs/Humas terbagi menjadi 2 bagian, antara lain :
1) Eksternal Communication :
a) CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan
yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan
terhadap sosial maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada,
seperti melakukan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar dan menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk
anak tidak mampu di daerah tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk membangun desa, fasilitas masyarakat yang
bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya
masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. CSR
merupakan sebuah fenomena dan strategi yang digunakan perusahaan untuk
mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder. CSR dimulai
sejak adanya kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang
adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan.
b) Media Relations dan Media Sosial: Menjalin dan menjaga hubungan dengan
media untuk membangun, menjaga, dan meningkatkan citra atau reputasi
organisasi dimata stakeholder. Media relations sangat penting artinya
sebagai wujud komunikasi dan mediasi antara suatu lembaga dengan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 90
publiknya. Dalam media relations ada dua kegiatan berbeda, yaitu kegiatan
penulisan, seperti pembuatan press release dan kegiatan non-penulisan,
seperti pers conference.
c) Corporate Relations : memiliki tugas untuk branding mengenai perusahaan
dan berhubungan dengan perusahaan lain (client perorangan maupun
instansi).
d) Protokoler bertugas untuk mengatur, mempersiapkan sampai
menyelenggarakan suatu acara, khususnya kunjungan atau yang disebut
“Media Visit” dari sekolah, perguruan tinggi maupun instansi lain ke unit
bisnis perusahaan. Media Visit ini adalah salah satu strategi komunikasi
perusahaan dalam rangka memperkenalkan dan memberikan edukasi
mengenai perusahaan beserta unit bisninya kepada publik, sehingga
pengetahuan tentang perusahaan yang didapat akan terus diingat. Selain itu,
media visit ini dilakukan dalam rangka menjalin hubungan kerjasama yang
baik dengan instansi atau perusahaan lain.
2) Internal Communication :
a) Internal Communication Officer : memiliki tanggung jawab untuk
mengelolah komunitas karyawan (terkait kesenian dan olahraga), forum
karyawan (forum pemengang redaksi dan forum media sosial) dan website
perusahaan.
b) Forum Komunikasi Daerah (FKD) : bertujuan untuk merajut sinergi unit-
unit perusahaan yang ada di daerah. Melakukan kunjungan ke daerah-
daerah untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
c) InfoKita: bertugas untuk membuat majalah internal kantor yang bernama
InfoKita. Majalah InfoKita memuat berbagai informasi kegiatan-kegiatan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 91
karyawan perusahaan. Majalah InfoKita terbit setiap bulan dan nantinya
akan disebarkan ke seluruh unit perusahaan untuk dibagikan kepada
karyawan-karyawan perusahaan.
3. Hasil Pengamatan dan Praktik Kerja
Corporate Communication (Corcomm) adalah divisi yang aktif dalam
menjalankan komunikasi internal maupun eksternal dan memiliki tanggung jawab
sosial (pendidikan dan seni budaya) di perusahaan. Corcomm merupakan
representative Public Relation dari seluruh perusahaan.
Namun, di setiap unit bisnis saat ini sudah memiliki Public Relations masing-
masing. Corcomm beserta Public Relations dari masing-masing unit saling
berkomunikasi dan bersinergi dalam menciptakan strategi khusus untuk
mempertahankan eksistensi dan nama baik perusahaan di mata publik. Departemen
Public Relations bertanggung jawab dalam membangun hubungan baik dengan publik
eksternal maupun internal. Hubungan yang dibangun dengan publik eksternal antara
lain, melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), mengelola sosial media,
media relations, menjalankan tugas protokoler, hingga menjalin hubungan baik dengan
perusahaan lain (corporate relations).
Hubungan yang dibangun dengan publik internal antara lain, adanya bagian
InfoKita yang merupakan wadah informasi bagi seluruh karyawan perusahaan dan
FKD (Forum Komunikasi Daerah) untuk merajut sinergi unit-unit perusahaan yang ada
di daerah.
4. Analisis Lingkup Kerja sebagai Public Relation Officer
Selama melakukan pengamatan dan praktik kerja kegiatan-kegiatan yang dilakukan,
antara lain :
a. Tugas Rutin Penulis
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 92
1) Mengelolah media sosial perusahaan khususnya Twitter, Instagram, dan
Facebook. Penulis melakukan posting quotes pada twitter setiap hari.
2) Mencari tahu pendapat-pendapat publik yang positif maupun negatif mengenai
perusahaan.
3) Mengumpulkan bahan materi untuk posting twitter selama 3 bulan.
4) Menjalankan media relations (aktivitas menjalin hubungan baik dengan
wartawan, kalangan pers, atau media massa) untuk meningkatnya brand image
atau popularitas. Bentuk Media Relation paling populer adalah Siaran Pers
(Press Release) dan Konferensi Pers (Press Conference).
5) Membantu tugas protokoler yang berkaitan dengan kunjungan (media visit)
sebagai satu strategi komunikasi perusahaan dalam rangka memperkenalkan
dan memberikan edukasi mengenai perusahaan beserta unit bisninya kepada
publik.
6) Mempersiapkan ruangan dan alat-alat yang diperlukan seperti infocus, speaker,
goodie bag, konsumsi untuk kunjungan.
7) Mendokumentasikan segala kegiatan untuk dimuat di media sosial.
8) Telephoning dengan divisi lain yang berhubungan dengan keperluan tugas
Public Relations.
9) Foto Copy berkas data.
10) Mengarsip berkas-berkas kantor.
11) Menerima konten dari berbagai unit untuk disebar luaskan dalam media
sosial.
12) Melakukan reservation tempat untuk kunjungan instansi.
13) Melakukan setoran tunai untuk hadiah pemenang kuis.
14) Menjembatani antara publik dengan lingukungan kantor.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 93
15) Membuat desain untuk di posting dalam media sosial.
16) Menangani keluhan customer atau Sahabat KG.
17) Merespon pertanyaan customer atau Sahabat KG.
18) Menggunakan database media internal maupun eksternal untuk menerima
press release dan akan dikirim oleh PRO Corcomm.
19) Mengirimkan surat undangan peliputan serta press release kepada seluruh
media yang sudah di data sebelumnya.
20) Mengkonfirmasi media yang akan datang dan mendata media yang hadir saat
kegiatan berlangsung. Jurnalis yang datang untuk meliput kegiatan, akan
diberi press release sebagai acuan untuk memuat kegiatan dalam sebuah
berita pada medianya.
21) Membuat materi presentasi #AkuBaca, rekap tanggapan positif & negatif
dalam media sosial.
22) Membantu unit-unit perusahaan lain untuk menyebarkan informasi kepada
khalayak.
b. Tugas Khusus :
1) Meeting dengan Vendor, GORP (Group Of Retail and Publishing)
2) Membuat Minutes of Meeting (MoM)
3) Membantu dalam persiapan syukuran perusahaan
4) Menangani hadiah pemenang kuis perusahaan (menentukan pemenang,
menyiapkan hadiah voucher, mengirim hadiah)
5) Menjadi user dalam acara CSR Kampung Koran
6) Menemani General Manager menemui unit lain
7) Memesan snack untuk keperluan kunjungan
8) Membuat laporan mengenai media sosial setiap akhir bulan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 94
9) Survey salah satu program CSR perusahaan yaitu perusahaan Muda (KGM)
English Club yang bekerja sama dengan ELTI
10) Membuat desain kalender HUT seluruh brand perusahaan
11) Membuat desain pencilcase unit HRD
12) Membuat logo event Fun Games
13) Membuat desain spanduk Fun Games
14) Membuat bumper event Gemah Ripah
15) Meminta data foto asli di Kompas Data (Litbang Kompas)
16) Membuat desain piagam untuk event #KartiniKG
17) Membuat rekap data hasil survey Forum Karyawan Daerah (FKD)
18) Membuat daftar hadir komisari perusahaan
19) Membuat desain majalah InfoKita “Hari Perempuan Internasional”
20) Mengirim hadiah kuis kepada para pemenang melalui JasaMedia.
5. Analisis Media Sosial
Media sosial tentunya sudah tidak asing lagi bagi seluruh kalangan karena di
zaman modern ini, hampir semua khalayak yang memiliki gadget pastinya
menggunakan sosial media. Hal ini dimanfaatkan sebagai peluang besar bagi
perusahaan dalam memperkenalkan perusahaannya (Brand Awareness) kepada
masyarakat luas. Hingga saat ini perusahaan memanfaatkan beberapa sosial media dan
masyarakat yang menjadi followers atau pengikut dalam akun sosial media perusahaan
diberi nama Sahabat KG. Sapaan dijadikan sebagai ciri khas panggilan dari perusahaan
Kompas Gramedia untuk masyarakat publik. Selain itu, sebutan Sahabat dapat
menunjukan kedekatan antara perusahaan dan masyarakatnya. Konten dalam akun
sosial media perusahaan dituntut untuk mengedepankan informasi yang inovatif
dengan sajian yang sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar/masyarakat. Dalam
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 95
sosial media perusahaan mengangkat informasi ter-update dari seluruh aspek. Namun
dalam akunnya sering kali mengangkat aspek mengenai hiburan, pendidikan, kesehatan
dan humanism. Konten yang di posting bisanya terdiri dari gambar, video, dan kalimat-
kalimat yang mendukung sebagai caption. Sosial media atau jejaring sosial yang
dimanfaatkan untuk menunjang perkerjaan Public Relations Officer, antara lain : 1.
Facebook : Kompas Gramedia 2. Twitter : @KompasGramedia 3. Instagram :
@KompasGramedia.
Dalam mengelola seluruh media sosial perusahaan, Penulis harus memperhatikan
etika yang baik dan benar. Beberapa aturan dan etika yang dibuat untuk menjaga citra
perusahaan yang sudah dibangun :
a. Posting informasi harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Merespon keluhan mengenai perusahaan di media sosial sesegera mungkin. Penulis
menggunakan via direct message kepada pemilik akun sehingga permasalahan yang
terjadi tidak akan tersebar dibaca oleh followers yang lain. Selanjutnya komplain
tersebut akan Penulis teruskan kepada unit terkait, dan akan langsung ditangani.
Sehingga permasalahan yang timbul segera diselesaikan.
c. Hindari pengunaan kata ganti orang kamu, anda, saudara. Karena apabila posting
berupa quotes akan menunjukan kesan menggurui.
d. Perusahaan melekat dengan citra mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan
bangsa, dan serius dalam akurasi informasi. Sehingga penggunaan bahasa formal
dinilai lebih baik dilakukan meskipun media sosial merupakan wadah untuk bebas
berekspresi.
e. Konsisten dalam mem-posting informasi di sosial media dalam bentuk quotes atau
kata-kata mutiara yang dapat memberikan motivasi kepada para followers
dilakukan setiap harinya pada pagi atau sore hari.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 96
f. Selalu membuat ucapan untuk peringatan hari-hari besar nasional maupun
internasional. Seperti Hari Perempuan Internasional, Hari Kartini, Hari Bumi dan
hari-hari besar lainnya.
g. Memuat kegiatan yang diadakan oleh unit-unit bisnis perusahaan seperti Bobo,
Bentara Budaya dan Kompas TV. Tidak hanya memuat tweet, Penulis juga akan
me re-tweet tweet dari akun unit yang dinilai menarik.
h. Departemen Public Relations spesialis sosial media memiliki strategi-strategi untuk
meningkatkan jumlah followers. Salah satunya ialah Giving, dalam hal ini
perusahaan bekerja sama dengan unit bisnis lain untuk mengadakan kuis twitter
dengan mengangkat tema hari-hari besar. Followers yang akan mengikuti kuis,
diberikan syarat dan ketentuan yang harus dilakukan.
i. Pemenang kuis yang beruntung tersebut mendapatkan hadiah untuk wujud
apresiasi. Strategi tersebut dinilai berhasil meningkatkan jumlah followers twitter,
karena banyak akun media sosial yang ikut berpartisipasi dan followers mengalami
peningkatan. Peningkatan jumlah followers berdampak langsung dan dengan
mudahnya penyebaran informasi yang akan diberikan oleh perusahaan.
6. Analisis PRO pada PT Kompas Gramedia Nusantara
Setiap perusahaan, memerlukan Public Relation Officer untuk dapat menjaga
eksistensi dan mencapai tujuan perusahaan. Terlebih lagi Public Relations Officer
sangat dibutuhkan perannya bagi perusahaan besar seperti PT Kompas Gramedia
Nusantara. Selain bertujuan untuk mempromosikan perusahaan dan menjalin hubungan
baik dengan media lain, salah satu strategi lain untuk memperkenalkan perusahaan
kepada masyarakat umum yaitu dengan cara menerima permohonan kunjungan atau
media visit dari berbagai instansi ataupun perguruan tinggi. Kunjungan tersebut
diharapkan menjadi salah satu benefit perusahaan untuk memperkenalkan perusahaan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 97
secara lebih rinci dan tentunya akan menambah wawasan tentang perusahaan, sehingga
akan menumbuhkan citra positif peruahaan di mata publik.
Menjadi seorang PR dalam perusahan multi industri memiliki tanggung jawab
dan tugas yang cukup kompleks. Menghadapi keluhan akan konten media, pemenuhan
informasi di kalangan karyawan, sampai memperkenalkan perusahaan kepada publik
menjadi beberapa tugas yang secara rutin harus dihadapi. Dalam PR perusahaan
dibedakan dua sasaran publik yakni publik internal dan eksternal.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada Divisi Corporate Communication
Kompas Gramedia, adapun beberapa hal yang ditemui sebagai prioritas hambatan :
a. Adanya media sosial sebagai sarana PRO untuk mempermudah dalam berinteraksi
dengan publiknya juga untuk mempercepat penyebaran informasi yang hendak
disampaikan oleh perusahaan perlu dirasakan manfaatnya. Hal ini dimaksudkan
agar maksimal penggunaan media sosial perusahaan.
b. Konten dari sosial media perusahaan perlu informatif agar perencanaan dan
aktivitas dapat disampaikan pada publik lebih baik.
c. Kegiatan media relations yang dilakukan demi menciptakan hubungan baik dengan
media sangat baik adanya. Perusahaan perlu memiliki prosedur yang berarti dalam
menjalankan media relations. Hal ini perlu karena perusahaan memiliki unit-unit
media yang mendukung, seperti Harian KOMPAS, Tribun, Majalah HAI,
Kawanku, KOMPAS TV, Radio Sonora. Sebagai perusahaan besar, perusahaan
juga perlu menjalankan media relation dengan media eksternal agar cakupan
perusahaan semakin luas.
Dari analisis kebutuhan informasi dan catatan yang dihadapi, maka perlu adanya
solusi yang tepat dan efektif. Maka diberikan beberapa saran untuk membantu dalam
penyelesaian beberapa hambatan, antara lain:
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 98
a. Pemanfaatan media sosial perusahaan perlu ditingkatkan. PRO perlu melakukan
perbaikan konten sosial media. Konten dalam media sosial harus dibuat semenarik
mungkin, sehingga publik yang menjadi target pun setia untuk mengikuti atau
memantau aktivitas dalam media sosial perusahaan. Perbaikan tersebut dapat
dilakukan dengan cara melakukan perencanaan terstruktur terlebih dahulu di setiap
minggu atau bulannya, sehingga isi twitter tersebut dapat lebih variatif dan menarik
publik atau followers.
b. Sebagai perusahaan multi industri, perusahaan dapat memanfaatkan anak-anak
perusahaan untuk memperkenalkan perusahaan (brand awareness). Selain itu, PR
juga harus lebih aktif mencari dan menanyakan kegiatan apa saja yang sedang
diadakan oleh unit bisnis sehingga itu dapat menjadi bahan untuk dimuat ke sosial
media.
c. Sebagian besar media relation perusahaan terdiri dari media internal sudah berjalan
dengan baik. perusahaan perlu memperbanyak dan mempererat hubungan dengan
media di luar perusahaan dengan mengundang media eksternal untuk dijadikan
partner bisnis perusahaan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memperbanyak
data dan kontak jurnalis dari media-media eksternal. Sehingga ke depannya,
perusahaan akan lebih mudah untuk menjalin komunikasi yang baik dengan media
luar.
PENUTUP
Beberapa catatan dalam bentuk kesimpulan selama melakukan pengamatan dan
praktik kerja di perusahaan yaitu :
1. Sekretaris pimpinan dalam bertugas harus dapat bersikap dengan cerdas, sigap dan
punya hati.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 99
2. Dalam menjalankan tugasnya sekretaris pimpinan harus dapat menempatkan diri,
menjaga sikap dan mental terhadap situasi sehingga mampu membawa nama baik
perusahaan.
3. Sekretaris pimpinan harus mampu menjaga hubungan baik dengan karyawan dalam
satu unit maupun unit yang lainnya.
4. Sekretaris pimpinan dalam menjalankan ruang lingkup public relations, harus lebih
fleksibel dalam arti memberikan bantuan kepada divisi lain yang membutuhkan
bantuan dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Sekretaris pimpinan pada dasarnya memiliki tanggung jawab penuh dalam
menciptakan kerjasama dengan cara membangun hubungan baik dengan publik
eksternal perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins, Frank. Public Relations. Erlangga. Jakarta. 1992.
Kaplan, Andreas M & Michael Haenlein, Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media. Business Horizons. 2010.
Rachmadi, F. Public Relations dalam Teori dan Praktek. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 1992.
Widjaja H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. 2002.
Yadin, Daniel. Public Relations. (Edisi Revisi). Erlangga. Jakarta. 2002.
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial, diakses pada tanggal 20 Maret 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Kompas_Gramedia, diakses pada tanggal 20 Maret 2017
http://www.kompasgramedia.com/about-kg/overview, diakses pada tanggal 20 Maret 2017
https://komunikasimanajemen.wordpress.com/2011/01/20/public-relations-2/, diakses pada
tanggal 20 Maret 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 100
http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html,
diakses pada tanggal 20 Maret 2017
http://www.komunikasipraktis.com/2015/04/tugas-pokok-fungsi-tupoksi-humas.html,
diakses pada tanggal 22 Maret 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 101
PERAN SEKRETARIS DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA
PIMPINAN PADA DEPARTEMEN HRD DI PT ASTRA INTERNATIONAL –
ISUZU SALES OPERATION
Oleh:
Muller Sagala, S.E.,M.M. (Dosen ASEKMA Don Bosco, [email protected])
Yoventia Chrisnandhita (mahasiswa tingkat III, [email protected])
ABSTRACT
One of the ways to improve the competence of a lead secretary is to do practical work.
Through practice, a graduate of a college will ensure that the person is ready for work.
Industrial world does require human resources ready for work. Practice work can be done
in the desired company, such as private companies or government agencies. The Secretary
is a supportive profession, assisting the leadership and the whole organization in the
administrative field responsible for carrying out routine tasks, setting up a management
agenda, correspondence, telephoning, preparing meetings, and arranging client meetings
with leaders. Through the observation of leadership performance at the Department of
HRD at PT Astra International - Isuzu Sales Operation can be concluded that the support
of a secretary in this company is very important because it can ease the tasks of leadership
in detail so that leaders can carry out the job in accordance with the job description.
Keyword : Role of Secretary, Performance
PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk meningkatkan mutu kompetensi lulusan dari suatu unit
pendidikan yang diperintahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo adalah
agar unit pendidikan program vokasi menerapkan pola 3:2:1. Program ini berarti 3 satuan
waktu dilaksanakan di pendidikan / pengajaran kelas, 2 satuan waktu praktik kerja
dilaksanakan di industri, dan 1 satuan waktu untuk melakukan tugas akhir. Dengan
demikian kegiatan praktik kerja merupakan suatu keharusan bagi siswa / mahasiswa
program vokasi. Praktik kerja ini dapat dilakukan di perusahaan apa saja dalam arti dalam
perusahaan swasta maupun instansi pemerintah dalam bidang apa saja yang berkaitan
dengan bidang kompetensinya.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 102
Di dalam dunia kerja, kinerja setiap perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya
manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor pendukung dan keberhasilan
di dalam suatu perusahaan. Sebaik apapun perusahaan yang dilengkapi dengan sarana dan
fasilitas kerja, semuanya tidak akan memiliki arti tanpa kehadiran staf yang menjadi sosok
utama dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Sosok utama tersebut adalah sekretaris.
Sekretaris merupakan suatu profesi yang sangat penting dan selalu diperlukan di setiap
perusahaan maupun organisasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan era globalisasi yang berkembang
pesat, sekretaris tidak hanya berperan dalam bidang administrasi saja, tetapi juga memiliki
fungsi managerial dimana sekretaris harus mampu memimpin suatu organisasi dan
mengatur jadwal untuk pimpinannya. Oleh karena itu, sekretaris dituntut untuk gesit,
cakap, cepat tanggap, inisiatif, teliti, dan berpikir secara objektif. Selain itu, sekretaris
dituntut untuk membantu pekerjaan pimpinan, berpartisipasi dalam menjalankan aktivitas
kantor, serta dapat meningkatkan kinerja pimpinan. Dengan adanya sekretaris, pimpinan
akan merasa lebih terbantu dan lebih bisa memanfaatkan waktunya untuk lebih fokus pada
tugas-tugas managerial yang penuh tantangan.
Pokok yang akan dibahas dalam karya tulis ini adalah sejauhmana peran seorang
sekretaris dapat meningkatkan kinerja pimpinan. Tujuan karya tulis adalah sebagai
berikut : memberikan gambaran secara nyata mengenai ruang lingkup pekerjaan
sekretaris pada Departemen HRD, dan mempersiapkan lulusan guna memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya.
Manfaat penyusunan karya tulis ini adalah memberikan keahlian profesional di
bidang kesekretarisan bagi mahasiswa yang baru lulus khususnya, dan meningkatkan sikap
bertanggung jawab, disiplin, jujur serta mental. Metodologi penyusunan karya ilmiah ini
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 103
menggunakan analisis diskriptif secara statistik dan studi pustaka serta menggabungkan
dengan hasil pengamatan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sekretaris
Sekretaris berasal dari beberapa bahasa yaitu dari bahasa latin yaitu “Secretum”
yang berarti rahasia, bahasa Medival Latin yaitu “Secretarius atau Secretarium” yang
berarti pejabat yang memegang rahasia dan bahasa Inggris yaitu “secretary”.
Sekretaris adalah profesi yang bersifat mendukung, membantu pimpinan serta seluruh
organisasi dalam bidang administrasi yang bertugas untuk melaksanakan tugas rutin,
membuatkan agenda pimpinan, surat-menyurat, menerima telepon, mempersiapkan
rapat, dan mengatur pertemuan klien dengan pimpinan.
Berikut adalah beberapa pendapat tentang definisi sekretaris menurut para ahli,
antara lain :
a. Menurut Saiman, sekretaris adalah orang yang mempunyai tugas yang sangat
berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis, atau kegiatan catat-mencatat dari suatu
kegiatan perkantoran atau perusahaan.
b. Menurut M. Braum dan Roman, sekretaris adalah pembantu dan seorang pimpinan
yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu,
memeriksa atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajiban yang sudah
dijanjikan, dan melakukan banyak kewajiban lain yang bertujuan meningkatkan
efektivitas dan pimpinannya tersebut.
c. Menurut H.W. Fowler dn F.G. Fowler (Drs. Sutarto, 1989 : 3), sekretaris adalah
orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam korespondensi,
pekerjaan tulis, mendapatkan informasi dan masalah-masalah rahasia lainnya.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 104
d. Menurut Louis C. Nahassy dan William Selden (Drs. Sutarto, 1989 : 4), sekretaris
adalah pegawai kantor yang kedudukannya memiliki tanggung jawab lebih
daripada tanggung jawab seorang stenografer. Tugas-tugasnya biasanya meliputi
pengambilan dan penyalinan dikte (menyalin apa yang disampaikan oleh pimpinan
ke dalam bentuk tulisan, biasanya yang didiktekan adalah konsep surat) yang
berurusan dengan publik, menjawab telepon, mengundang pertemuan, membuat
perjanjian, serta memelihara atau mengarsip warkat dan surat. Seorang sekretaris
sering bertindak sebagai seorang pembantu administrasi atau pimpinan muda.
e. Menurut Jess Stein (Drs. Sutarto, 1989 : 5), sekretaris adalah orang yang
melakukan korespondensi, memelihara warkat, dan lain-lain untuk perorangan atau
organisasi.
Dari beberapa pengertian sekretaris menurut para ahli sebagaimana disebut di
atas, sudah jelas bahwa sekretaris bukan hanya sebagai asisten, melainkan juga
seseorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab tinggi dalam memimpin,
mengelola suatu perusahaan, mengurus perjanjian, mengatur rapat, korespondensi, dan
administrasi. Semua pekerjaan pimpinan dalam mengurus keperluan-keperluan kecil
tersebut akan dibebankan kepada sekretaris yang mendampinginya, sehingga pimpinan
merasa terbantu dan dapat lebih fokus terhadap pekerjaan-pekerjaan besar yang penuh
tantangan.
2. Peran dan Tugas Sekretaris
Seorang sekretaris memegang peran yang sangat penting di dalam suatu
perusahaan sehingga dapat menentukan keberhasilan perusahaan tersebut.
Berikut adalah peranan seorang sekretaris di dalam suatu perusahaan, sebagai
pemegang rahasia pimpian (secret keeper) :
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 105
a. Dalam peranannya sebagai secret keeper, sekretaris harus menjaga semua rahasia
pimpinan maupun perusahaan dan tidak boleh diberitahukan kepada pihak lain.
b. Sebagai tangan kanan pimpinan dalam menjalankan aktivitas kantor. Sekretaris
harus bisa membantu segala pekerjaan pimpinan. Jika pimpinan sedang tidak ada
waktu untuk mengurus pekerjaan yang seharusnya dikerjakan, maka sekretarislah
yang harus turun tangan untuk melakukan pekerjaan pimpinan tersebut.
c. Sebagai pintu gerbang. Peran sekretaris dikatakan sebagai pintu gerbang karena
ruangan sekretaris ada di paling depan berdekatan dengan ruangan pimpinan,
dimana para tamu, relasi, dan karyawan yang ingin bertemu dengan pimpinan harus
melapor atau ijin kepada sekretaris.
d. Sebagai mediator antar pimpinan dengan bawahan, maupun dengan klien. Dalam
peranannya sebagai mediator, sekretaris harus membina hubungan baik dengan
pihak-pihak yang ada hubungan kerja dengan pimpinan dan belajar memahami
bagaimana sifat dan perilaku setiap orang. Saat menghadapi orang lain, sekretaris
harus mampu menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, demi
tercapainya tujuan perusahaan.
e. Memperlancar kegiatan administrasi. Sekretaris berperan untuk menjalankan
berbagai kegiatan administratif, seperti kearsipan, korespondensi, menerima
telepon, dll.
Disamping peran tersebut, sekretaris memiliki banyak tugas dan tanggung jawab
yang harus segera diselesaikan. Tugas-tugas sekretaris dibagi menjadi beberapa
macam, antara lain :
a. Tugas rutin, yaitu tugas-tugas umum yang hampir setiap hari dihadapi tanpa
menunggu instruksi khusus dari pimpinan. Beberapa tugas rutin tersebut, antara
lain :
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 106
1) Menerima telepon dan melakukan panggilan keluar
2) Mengatur jadwal pimpinan
3) Kearsipan
4) Korespondensi
5) Membuka email
6) Menerima tamu
7) Copying, printing, scanning, faxing.
b. Tugas khusus, yaitu tugas-tugas dari pimpinan yang tidak dilakukan setiap hari dan
membutuhkan perintah dari pimpinan. Beberapa tugas khusus tersebut, antara lain :
1) Mempersiapkan rapat
2) Membuat notulen
3) Mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan
4) Menyusun acara pertemuan
5) Menyusun surat rahasia
6) Mempersiapkan event perusahaan
7) Mewakili pimpinan di berbagai pertemuan.
c. Tugas kreatif, yaitu tugas atas inisiatif diri sendiri tanpa diminta atau diperintah
oleh pimpinan. Beberapa tugas kreatif, antara lain :
1) Mengikuti seminar, kursus, atau pelatihan demi menunjang pekerjaan sekretaris
2) Mengucapkan selamat kepada rekan yang memperoleh promosi jabatan
3) Memberikan hadiah untuk rekan kerja yang berulang tahun
4) Merapikan ruang kerja pimpinan agar rapi dan bersih sehingga pimpinan
merasa nyaman
5) Mengumpulkan brosur dari berbagai pameran yang berguna bagi perusahaan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 107
3. Syarat-syarat menjadi Sekretaris Profesional
Untuk bisa mengurus segala pekerjaan kantor dengan baik, seorang sekretaris
profesional tidak hanya harus berwajah cantik dan berpenampilan menarik. Sekretaris
harus memiliki syarat-syarat tertentu agar ia dapat melaksanakan pekerjaan sebaik
mungkin. Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki untuk menjadi sekretaris adalah :
a. Syarat Pengetahuan
Sebagai seorang sekretaris, harus mampu memiliki pengetahuan di berbagai bidang
yang dapat mengangkat nama perusahaan ataupun dirinya sendiri. Syarat-syarat
tersebut adalah : 1) Pengetahuan tentang hal-hal atau informasi yang bersifat
umum; 2) Pengetahuan yang berhubungan dengan tugas-tugas kesekretarisan; dan
3) Pengetahuan di bidang administrasi dan manajerial.
b. Syarat Keterampilan
Menjadi seorang sekretaris bukanlah hal yang mudah. Ia harus memiliki berbagai
keterampilan agar dapat meningkatkan kinerja pimpinannya. Syarat-syarat tersebut
adalah : Mengetik 10 jari dengan cepat (speed typing); Mengatur jadwal pimpinan;
Membuat dan mengatur perjalanan dinas pimpinan; Membuat presentasi dan
notulen; Korespondensi; Kearsipan; Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan
berbahasa Inggris minimal pasif; Mampu menggunakan internet dan program
komputer (Microsoft Office); Telephoning; Scanning; Faxing; Printing;
Accounting.
c. Syarat Kepribadian
Tidak banyak orang yang memiliki bakat untuk menjadi sekretaris yang baik.
Namun, bakat saja tidak cukup bilamana kita tidak tahu kepribadian yang
seharusnya dimiliki untuk menjadi sekretaris. Adapun syarat-syarat kepribadian,
antara lain : menampilkan citra perusahaan; jujur, disiplin, dan teliti; percaya diri;
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 108
sopan, ramah, dan rendah hati; dapat menyimpan rahasia dan dapat dipercaya;
cerdas dan pintar; mudah bergaul; pandai berbicara di depan publik; inisiatif dan
kreatif; bertanggung jawab; memiliki etika yang baik; mampu bekerja sama dalam
individu maupun tim; mau menerima kritikan yang membangun; dapat
mengendalikan emosi; dan mempunyai perhatian atas pekerjaannya, dll.
d. Syarat Penampilan
Seorang sekretaris tidak dapat lepas dari penampilan karena penampilan seorang
sekretaris sangat mempengaruhi dalam pekerjaan dan sebagai cerminan kantor
tempat ia bekerja. Dalam dunia kerja, kesan pertama merupakan hal yang sangat
penting. Maka dari itu, sekretaris harus memperhatikan penampilannya dari ujung
rambut hingga ujung kaki. Penampilan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Make-up. Make-up bukan hanya sekedar perias wajah, tetapi hal ini mencakup
perawatan wajah agar terlihat bersih dan berseri. Dalam merias wajah,
sekretaris dapat menggunakan make-up natural dan sewajarnya.
2) Rambut. Dalam urusan rambut, sekretaris harus dapat merawat rambut dalam
keadaan bersih dan tertata rapi.
3) Parfum. Parfum merupakan salah satu hal yang memiliki peranan penting
dalam kehidupan kantor. Seorang sekretaris tidak harus menggunakan parfum
yang mahal dan bermerek, tetapi pilihlah parfum yang sesuai dengan
kepribadian dan memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat.
4) Aksesoris dan Perhiasan. Dalam hal ini, seorang sekretaris lebih baik
menggunakan aksesoris dan perhiasan yang sewajarnya, tidak terlalu
mencolok, tidak berlebihan, dan tidak perlu terlalu berharga. Selain memiliki
jam tangan dan anting, cincin juga merupakan perhiasan yang sudah
selayaknya dimiliki.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 109
5) Pakaian. Mode pakaian pada zaman ini tentunya sangat beranekaragam, tetapi
seorang sekretaris harus memakai pakaian yang cocok dan sesuai dengan
pekerjaannya. Jangan kenakan pakaian yang terlalu ketat, terlalu tipis atau
transparan, rok yang terlalu pendek dan motif yang terlalu berlebihan,
sebaiknya gunakan pakaian yang sopan, rapi, dan serasi.
6) Tas. Seorang sekretaris tentu selalu mengikuti tren tas terbaru. Dalam hal ini
akan memperhatikan apakah tas yang akan dipakai keesokan harinya sesuai
dengan pakaian yang akan di pakai. Sebaiknya sekretaris harus memiliki lebih
dari satu tas dengan berbagai aneka warna, besar dan kecil untuk aneka
kesempatan. Bila tidak, maka gunakan tas berwarna hitam dan coklat yang
merupakan warna pilihan untuk menyesuaikan dengan pakaian yang dipakai.
7) Sepatu. Dalam hal ini, seorang sekretaris lebih baik tidak menggunakan sepatu
flatshoes atau tanpa hak. High heels lebih disarankan karena lebih sedap
dipandang dan membuat figur tubuh akan menjadi lebih tegap ketika sedang
berjalan. Selain itu, harus dipastikan bahwa sepatu tersebut nyaman untuk
digunakan dan berwarna netral.
4. Pengertian Kinerja Pimpinan
Kinerja berasal dari kata ”kerja” atau sama dengan prestasi kerja. Pengertian
kinerja yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan
yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
Berikut beberapa pengertian kinerja menurut para ahli :
a. Menurut Stolovitch dan Keeps. Kinerja merupakan seperangkat hasil yang dicapai
dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 110
diminta. Menurut Griffin, kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja
yang ada pada diri pekerja.
b. Menurut Hersey dan Blanchard. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki
derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan
seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman
yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
c. Menurut Mangkunegara. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
d. Menurut Mink (dikutip dari Wikipedia). Individu yang memiliki kinerja yang tinggi
memiliki beberapa karakteristik yaitu berorientasi pada prestasi, memiliki percaya
diri, berpengendalian diri, dan kompetensi.
Selain kinerja, Penulis juga ingin menjelaskan tentang definisi pimpinan. Kata
pemimpin mengandung dua makna yaitu “orang yang memimpin” dan “petunjuk” atau
“pedoman”. Kata pimpinan ada hubungannya dengan kata memimpin. Pimpinan
merupakan hasil dari proses memimpin dan kumpulan para pemimpin. Ia harus bekerja
dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi
tidak akan berhasil tanpa tingkat komitmen dan usaha tertentu dari para anggotanya.
Selain itu, pimpinan juga harus dapat memotivasi karyawan dengan mengenal
kebutuhan sosialnya dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
Kinerja pimpinan adalah suatu prestasi kerja yang harus dicapai oleh para
pemimpin agar dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin. Dari beberapa pengertian
kinerja dan pimpinan di atas, sudah jelas bahwa seorang sekretaris dapat meningkatkan
kinerja pimpinannya dalam pencapaian tujuan atas tugas yang diberikan sesuai dengan
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 111
job description yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang bersangkutan.
Keberhasilan maksimal sangat tergantung pada keterampilan masing-masing individu.
PEMBAHASAN
1. Data Umum Perusahaan
PT Astra International – Isuzu Sales Operation merupakan salah satu
perusahaan otomotif terbesar yang bergerak di bidang penjualan mesin diesel, truk,
manufaktur kendaraan dan sparepart. Perusahaan ini telah melayani pelanggan di
seluruh dunia dengan produk dan layanan bermutu tinggi. Selain itu, Isuzu juga ikut
menciptakan kesejahteraan sosial melalui bisnisnya.
PT Astra International – Isuzu Sales Operation 100% share holdernya
dimiliki oleh PT Astra International Tbk. Pada tanggal 12 Desember 2011 tercetuslah
corporate branding baru untuk PT Astra International – Isuzu Sales Operation
menjadi Astra Isuzu. Harapan kedepannya corporate branding ini mudah dikenal
dan diingat di kalangan masyarakat luas.
2. Job Description Manajemen
Di dalam struktur organisasi pada HRD di PT Astra International – Isuzu Sales
Operation, departemen HRD dikepalai oleh seorang Kepala Human Resource
Department. Kepala HRD membawahi beberapa seksi yaitu Organisation
Development, People Administration & Service, Recruitment & Assessment, People
Development, Astra Management & System, dan Industrial Relations.
Pada setiap bagian tentunya masing-masing memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Tugas dan tanggung jawab tersebut,
antara lain :
a. Organization Development, yaitu bertugas melakukan pengelolaan data yang
berkaitan dengan regulasi salesman unit, parts, dan service.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 112
b. People Administration and Service, yaitu bertugas memproses data seperti
jamsostek, dana pensiun, dan asuransi jiwa karyawan, melaporkan,
mendokumentasikan data-data kepegawaian dan penggajian karyawan.
c. Recruitment and Assessment, yaitu bertugas mengelola proses rekrutmen,
assessment dan review karyawan dengan kebutuhan bisnis serta sejalan dengan
ketentuan yang berlaku.
d. People Development, yaitu bertugas melakukan pengawasan terhadap
pengembangan karyawan serta pemenuhan kompetensi sesuai dengan kebutuhan
organisasi dan bekerja sama dengan seluruh departemen perusahaan.
e. Astra Management System, yaitu bertugas mengumpulkan data karyawan Astra
Isuzu untuk Pusat dan memastikan berjalannya proses PDCA (Plan, Do, Check,
Action) berjalan dengan baik.
f. Industrial Relations, yaitu bertugas menjadi jembatan penghubung yang harmonis
antara perusahaan dengan karyawan internal maupun eksternal, memberikan
informasi terbaru kepada seluruh departemen, dan mengadaptasikan peraturan-
peraturan pemerintah yang baru kepada perusahaan dan karyawan.
3. Hasil Pengamatan dan Praktik Kerja
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, adalah membantu Divisi Human Resource
Department (HRD) pada pukul 07.30 – 16.30. Sebagai sekretaris bertugas untuk
membantu seluruh kegiatan staf HRD dalam bidang administratif.
Secara umum ruang lingkup tugas adalah meng-input data karyawan cabang PT
Astra International – Isuzu Sales Operation di Indonesia di seluruh Indonesia,
memasukkan data karyawan baru yang telah digolongkan ke dalam map, menggunting
map bekas untuk dijadikan pembatas dokumen atau berkas, menerima telepon dari
pihak dalam (telephoning), melakukan penggandaan data (copying), scanning,
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 113
korespondensi, menempelkan materai di surat perjanjian dan mengantarkan surat dari
HRD ke pihak luar melalui General Affairs.
Beberapa tugas rutin yang dilakukan, antara lain :
a. Mengatur kearsipan aktif dan tidak aktif
Kearsipan yang dilakukan yaitu memasukkan data karyawan baru dan
mengeluarkan data karyawan lama. Dokumen yang sudah tidak aktif dipisahkan
dengan dokumen-dokumen yang aktif. Kemudian dokumen yang sudah tidak aktif
tersebut disimpan di tempat khusus atau bahkan dimusnahkan apabila dokumen
tersebut benar-benar sudah tidak diperlukan lagi. Sedangkan untuk dokumen-
dokumen yang aktif, dimasukkan ke dalam map, kemudian dimasukkan ke dalam
master file atau file cabinet. Penataan arsip tersebut disusun berdasarkan sistem
numerik. Dokumen tersebut berisi PKB, Kartu Asuransi Jiwa Karyawan, BPJS,
Jamsostek, Mutasi Jabatan, Surat Pengajuan Tunjangan, dll.
b. Berkomunikasi melalui telepon (outgoing and ingoing calls) Telephoning yang
dilakukan yaitu menerima telepon (ingoing calls) dari pihak luar maupun pihak
dalam, serta melakukan telepon keluar (outgoing calls). Untuk outgoing calls,
menelepon ke agen kurir terkait penerima dokumen dari HRD di PT Astra
International – Isuzu Sales Operation karena belum diinformasikan, memberikan
informasi kepada calon karyawan baru untuk melakukan proses interview dan
psikotest, memberikan informasi kepada receptionist bahwa pada hari tersebut akan
ada proses interview dan psikotes, serta menanyakan kepada pihak dealer terkait
ukuran jaket yang digunakan untuk souvenir. Sedangkan untuk ingoing calls,
menerima telepon dari pihak luar maupun dalam. Kemudian, menyampaikan kan
kepada pihak yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan tidak ada di tempat,
maka ditanyakan kepada caller terkait pesan apa yang ingin disampaikan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 114
c. Melakukan penggandaan data (copying). Penggandaan data yang dilakukan adalah
meng-copy lampiran BPH kemudian distepler dibelakang BPH. Selain itu, juga
mengcopy dokumen-dokumen penting lainnya, seperti surat keputusan, surat
mutasi atau perpindahan kerja karyawan dan surat pengesahan karyawan baru yang
belum ditanda tangani.
d. Mencetak dokumen (printing). Printing yang dilakukan adalah mencetak dokumen
staf, surat keputusan pengangkatan dealer, dll.
e. Mengoperasikan mesin scan (scanning). Penulis melakukan scanning dokumen staf
dengan menggunakan mesin scanner. Dokumen-dokumen tersebut adalah daftar
riwayat hidup, form calon karyawan, identitas karyawan, dll. Setelah discan, soft
copy tersebut dikirim ke alamat email yang sudah tertera di mesin scanner.
f. Menggunakan mesin fax. Mesin fax digunakan untuk mengirimkan dokumen
dengan menggunakan nomor tujuan. Cara menggunakannya adalah dokumen
dimasukkan ke dalam tray, kemudian tekan nomor tujuan. Setelah itu dokumen
akan bergerak dengan sendirinya dan apabila dokumen sudah diterima, mesin fax
akan mengeluarkan bunyi.
g. Memasukkan surat atau dokumen ke dalam amplop. Pada saat melakukan
korespondensi, dimasukkan surat atau dokumen ke dalam amplop. Setelah
memasukkan surat, amplop tersebut ditulis alamat tujuan, tutup amplop kemudian
dilem dengan isolasi, serta membuat tanda terima surat keluar.
h. Mengantarkan surat ke Bagian General Affairs. Penulis memberikan surat atau
dokumen ke Bagian General Affairs untuk dikirimkan ke alamat tujuan. Sebelum
memberikan dokumen tersebut, harus dibuat tanda terima surat keluar, kemudian
ditempel di luar amplop.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 115
i. Melakukan registrasi BPH dari HRD ke bagian Finance. Penulis melakukan
registrasi BPH yang belum ditanda tangani ke Bagian Finance. Setelah ditanda
tangani, lampiran BPH dicopy dan didistribusikan ke Bagian Finance juga.
Selain tugas-tugas di atas, ada juga tugas khusus, antara lain:
a. Membuat notulen rapat. Pada suatu kesempatan, diminta ikut serta dalam kegiatan
rapat. Rapat tersebut bernama rapat “Bipartit” yang dilakukan oleh cabang PT
Astra International – Isuzu Sales Operation yang berada di Jabodetabek. Dalam
membuat notulen, ada beberapa hal yang harus disampaikan ke dalam notulen. Hal-
hal tersebut, antara lain judul, hari, tanggal, tempat, waktu, peserta rapat, dan isi
rapat.
Sebelum rapat berlangsung, ada beberapa hal yang dipersiapkan, antara lain meja,
kursi, ruangan rapat, LCD, laptop, laser dan list kehadiran peserta rapat.
Pada awal rapat, pemimpin rapat membuka rapat tersebut dengan menyampaikan
tema dan tujuan. Setelah itu, pemimpin rapat mempersilahkan peserta yang
ditunjuk untuk menjelaskan presentasi dan isi rapat tersebut. Saat berjalannya rapat,
dicatat hal-hal penting apa saja yang disampaikan oleh pembicara dari awal hingga
akhir. Kemudian, notulen tersebut diberikan kepada pihak yang bersangkutan untuk
diperiksa atau direvisi.
b. Melakukan pengecekan pada hasil psikotes, adalah membantu HR Recruitment
untuk melakukan pengecekan serta memberi nilai pada psikotest (DISC, PAPI
berupa grafik, dan matematika). Untuk menilai tes DISC menggunakan program
Microsoft Excel, diminta untuk memasukkan tanda checklist (v) yang tersedia pada
tabel dan mengisi tabel tersebut sesuai dengan jawaban calon karyawan yang
mengikuti psikotest. Setelah itu, hasilnya akan keluar secara otomatis. Untuk
menilai tes PAPI (PA Preference Inventory), Perlu dihitung jumlah panah,
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 116
kemudian dijumlahkan berdasarkan angka yang ada dalam huruf. Setelah itu, dibuat
grafik sesuai dengan angka yang sudah dijumlahkan. Untuk menilai tes
matematika, diminta untuk menilai dengan cara memberikan checklist (v) pada
jawaban yang benar dan cross (x) untuk jawaban yang salah.
c. Melakukan booking ruangan untuk psikotest, melakukan booking ruangan untuk
psikotest yang diadakan (Jumat, 7 April 2017). Untuk melakukan hal tersebut,
harus menghampiri Bagian General Affairs untuk melihat list ruangan yang kosong
pada hari tersebut. Setelah itu, menulis kepentingan serta waktu yang digunakan
untuk meminjam ruangan tersebut.
d. Menggunting serta memasukkan nama calon pemenang doorprize ke sedotan, yaitu
menggunting nama calon pemenang doorprize, setelah itu dimasukkan ke dalam
sedotan.
e. Memberikan stempel atau cap pada amplop surat. Pada saat ingin mengirimkan
surat, diminta untuk memberikan stempel atau cap pada amplop surat. Stempel
tersebut bertuliskan “PT Astra International – Isuzu Sales Operation, beserta
alamatnya”.
f. Menjadi penerima tamu saat seminar, menjadi penerima tamu seminar bertema
“How to Be Insanely Productive and Happy Balanced Person” (Rabu, 12 April
2017). Seminar tersebut dibawakan oleh Isyana Bagoes Oka (mantan presenter
berita di beberapa televisi swasta). Tugas selama menjadi penerima tamu adalah
duduk di meja tamu untuk menjaga absensi serta membagikan undian doorprize
kepada tamu yang hadir.
Selain tugas rutin dan tugas khusus, ada juga tgas kreatif, antara lain :
a. Membantu merapikan dokumen-dokumen yang ada di meja pimpinan agar terlihat
rapi
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 117
b. Mengikuti kegiatan kerohanian dengan menonton film rohani di PT Astra
International – Isuzu Sales Operation.
Dalam menjalankan tugas, ditemui beberapa catatan yang memerlukan problem
solving, antara lain :
a. Banyaknya dokumen atau berkas-berkas yang sudah tidak dipakai, tetapi masih
diletakkan di meja. Solusi untuk masalah ini adalah seharusnya berkas atau
dokumen yang sudah tidak dipakai bisa dimusnahkan atau diletakkan di dalam
gudang, sehingga tidak mengganggu kinerja masing-masing staf.
b. Kardus dan barang-barang yang sudah tidak dipakai di gudang terlalu menumpuk
dan letaknya kurang tepat. Solusi untuk masalah ini adalah kardus dan barang-
barang yang sudah tidak dipakai lagi lebih baik dipindahkan. Hal tersebut bertujuan
agar mudah dalam melakukan kearsipan karena saat melakukan kearsipan selalu
terkena dengan kardus yang diletakkan di bawah. Selain itu, gudang dapat terlihat
lebih rapi,bersih, dan tidak terlalu penuh.
c. Map file untuk meletakkan dokumen ukurannya tidak sama atau berbeda. Solusi
untuk masalah ini adalah seharusnya menggunakan map file dengan ukuran yang
sama, agar file cabinet terlihat lebih rapi dan teratur.
4. Analisis Peningkatan Kinerja Pimpinan
Analisis terhadap peningkatan kinerja pimpinan dapat dijelaskan sebagai berikut :
No. Uraian Tugas Mencapai
Sasaran
Sesuai
Rencana
1. Kearsipan Ya Ya
2. Telephoning, copying, scan, fax, print Ya Ya
3. Mendistribusikan surat atau dokumen Ya Ya
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 118
4. Melakukan registrasi BPH Ya Ya
5. Melakukan booking ruangan Ya Ya
6. Membuat notulen rapat Ya Ya
7. Melakukan pengecekan pada hasil psikotes Ya Ya
8. Menjadi penerima tamu Ya Ya
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2017
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja sekretaris di HRD sangatlah
membantu dalam bidang administrasi serta saat pendistribusian dokumen ke cabang
Isuzu di seluruh Indonesia. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan adalah telephoning,
scan, print, kearsipan dan melakukan registrasi BPH ke Bagian Finance agar dapat
ditanda tangani oleh pihak yang bersangkutan. Sekretaris berperan penting untuk
menjadi penghubung antara atasan dengan para staf. Selain itu, sekretaris harus dapat
membagi waktu, cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, menghemat tenaga. Oleh
karena itu, sekretaris sangat dibutuhkan di HRD agar sistem kerja berjalan dengan
lancar dan lebih efisien.
PENUTUP
Berdasarkan pengamatan selama praktik kerja, terdapat beberapa hal penting yang
menjadi catatan sebagai sekretaris pimpinan yaitu :
1. Sangat penting untuk mampu mengelola dan mengarsipkan suatu file dengan benar dan
sesuai dengan Numerical System, copying, scanning, telephoning, dan faxing.
2. Sekretaris pada departemen HRD adalah profesi yang bersifat mendukung, membantu
pimpinan serta seluruh organisasi dalam bidang administrasi yang bertugas untuk
melaksanakan tugas rutin, membuatkan agenda pimpinan, surat-menyurat, mengangkat
telepon, mempersiapkan rapat, dan mengatur pertemuan klien dengan pimpinan.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 119
3. Peran dan tugas sekretaris adalah antara lain : sebagai pemegang rahasi pimpinan
(secret keeper); sebagai mediator antara pimpinan dengan bawahan maupun rekan
lainnya; sebagai pintu gerbang; sebagai tangan kanan pimpinan dalam menjalankan
aktivitas kantor, dan memperlancar kegiatan administrasi; serta tugas-tugas rutin, tugas
khusus, tugas kreatif lainnya.
4. Syarat-syarat yang harus dimiliki sekretaris yang baik, meliputi syarat pengetahuan,
keterampilan, kepribadian, dan penampilan.
5. Peran sekretaris dalam meningkatkan kinerja pimpinan dalam perusahaan adalah
sekretaris dapat membagi waktu, cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, menghemat
tenaga, mampu mengatur ruang kerja, dan mampu mengembangkan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Adair, John. Menjadi Pemimpin Efektif. Gramedia. Jakarta. 1994.
Budihardjo, M., Ir. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Raih Asa Sukses.
Jakarta. 2015.
L., Jimmy, CHR dan L., Rayendra. Keandalan Dan Sukses Sekretaris Perusahaan Dan
Organisasi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 2015.
Stoner, A.F, James dan Freeeman, R. Edward. Manajemen. Gramedia. Jakarta.1994.
Sutarto, Drs. Sekretaris Dan Tatawarkat. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 1989.
Wardhani, Dwi Kartika, dkk. Top Secretary – Membangun Kepribadian dan Keterampilan
Menjadi Sekretaris Profesional. Erlangga. Jakarta. 2008.
https://rosmerimanik.wordpress.com/2010/08/09/bab-1-pendahuluan/, diakses pada 15
Maret 2017
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-fungsi-dan-tugas-penting-hrd-
dalamperusahaan/ , diakses pada 15 Maret 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 120
http://jhonly4jc.blogspot.co.id/2009/12/bab-i-pendahuluan.html, diakses pada 15 Maret
2017
http://eprints.uny.ac.id/16937/1/TUGAS%20AKHIR.pdf , diakses pada 16 Maret 2017
http://www.pengertianahli.com/2014/05/pengertian-sekretaris-menurut-paraahli.html#,
oleh M. Braum, Rohman, diakses tanggal 17 Maret 2017
http://debiregiregina.blogspot.co.id/2013/01/tugas-dan-peranan-sekretaris.html, diunggah
pada 20 Maret 2017
http://mypvitasecretary.blogspot.co.id/2016/02/sikap-sekretaris-yang-baik.html, diakses
pada 20 Maret 2017
http://sekretarisprofesional2.blogspot.co.id/2016/02/menurut-para-ahli.html, oleh Saiman,
diakses tanggal 21 Maret 2017
http://www.academia.edu/8623254/BAB_II_PELAKSANAAN_PKL_2.1_Aktivitas_
Kegiatan_Selama_PKL, diakses tanggal 23 Maret 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja, oleh Mink, diakses tanggal 24 Maret 2017
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-kinerja-menurut-
paraahli.html, oleh Stolovitch dan Keeps, Griffin, Hersey dan Blanchard
diakses tanggal 24 Maret 2017
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-kinerja-menurut-paraahli.html,
oleh Mangkunegara, diakses tanggal 27 April 2017
http://biz.kompas.com/read/2016/01/18/233626628/Catatan.Diary.Seorang.Personalia.War
na-warni.BPJS.Ketenagakerjaan.Ada.di.Sini, Kartu Jamsostek, diakses
tanggal 28 April 2017
https://www.panduanbpjs.com/nama-yang-tertera-pada-kartu-bpjs-kesehatan-salah/, Kartu
BPJS, diakses tanggal 28 April 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 121
http://fairuzzabadi57.blogspot.co.id/2012/05/kalbe-recruitment-tahap-berkaspsikotes.html,
DISC, diakses tanggal 28 April 2017
http://psikotes9.blogspot.co.id/2013/12/papi-perception-and-preferenceinventory.html,
PAPI, diakses tanggal 28 April 2017
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017 122
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
1. Naskah merupakan tulisan yang bersifat ilmiah baik dari dosen, mahasiswa, pegawai
ASEKMA Don Bosco di bidang Sekretaris.
2. Naskah merupakan hasil penelitian lapangan, studi kasus, dan studi kepustakaan yang
bersifat objektif, sistematis, analitis dan deskriptif.
3. Naskah harus asli dan belum pernah dipublikasikan melalui media lainnya.
4. Kata atau istilah asing yang belum diubah menjadi kata Indonesia atau belum menjadi
istilah teknis diketik dengan huruf miring (italic).
5. Naskah diketik dalam Microsoft Word huruf Times New Roman 12, jarak baris 2 spasi,
jumlah halaman seluruhnya 14-20 lembar ukuran A4, dengan margin kiri dan bawah 3
cm, margin kanan dan atas 2.5 cm dan dikirim ke alamat redaksi.
6. Sistematika terdiri dari : Judul, Nama Penulis, Instansi, Alamat Email, ABSTRAK
(jika makalah ditulis dalam Bahasa Indonesia maka abstrak ditulis dalam Bahasa
Inggris dan demikian sebaliknya), PENDAHULUAN (meliputi latar belakang,
permasalahan, tujuan, manfaat, dan metodologi), PEMBAHASAN, PENUTUP
(meliputi kesimpulan dan saran), dan DAFTAR PUSTAKA.
7. ABSTRAK merupakan intisari (substansi) yang mencakup pendahuluan, pendekatan,
metode, hasil dan kesimpulan; ditulis dalam Bahasa Inggris/Indonesia kurang lebih
100-200 kata, dalam 1 paragraf.
8. Daftar Pustaka ditulis tanpa nomor, diurutkan secara alfabetis: Nama pengarang (tanpa
gelar). Judul (cetak miring). Penerbit. Kota. Tahun Penerbitan.
Contoh: Ignatius Wursanto. Kompetensi Sekretaris Profesional. Andi. Yogyakarta.
2004.
9. Isi naskah bukan tanggungjawab redaksi. Redaksi berhak memilih naskah dan
mengedit redaksionalnya tanpa mengubah arti.
Jurnal ADB’S Secretary Vol.6, No.2, Juli 2017
1