ad-art gardu prabowo baru fix

47
ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD - ART ) GARDU PRABOWO 1

Upload: gardu-prabowo-dpd

Post on 27-Oct-2015

156 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga gardu prabowo

TRANSCRIPT

Page 1: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

ANGGARAN DASAR

&

ANGGARAN RUMAH TANGGA

( AD - ART )

GARDU PRABOWO

1

Page 2: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

PEMBUKAAN

Sendi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, adalah terlaksananya tatanan Masyarakat

Adil, Makmur, Sejahtera dan Berdaulat, sesuai dengan cita-cita lahur para pendiri dan pejuang bangsa

yang tertuang dalam Proklamasi 17 Agustus 1945, sebagai puncak perjuangan dan pergerakan

seluruh rakyat Indonesia dalam melawan penindasan dan ketidakadilan, Nasionalisme, Patriotisme

dalam Demokrasi, serta Azas Kebersamaan (mutalism). Azas Kemanusiaan (Humanism) dan

Kesetaraan (egaliter) dan Kesetaraan (egaliter) yang terangkum dalam Pancasila sebagai Konsesnsus

Nasional adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam Kehidupan Sosial dan Budaya Bangsa,

sehingga menjadi perekat Kemaemukan (pluralism) dan Ragam Budaya (multiculturalism) dalam

menghidupkan sinar persatuan dan Kesatuan abadi (idiom nation-state) seluruh Nusantara, bahkan

segenap penjuru dunia mengingiat apa yang pernah diungkapkan ileh founding father kita bahwa

suatu saat Nusantara akan menjadi Mercu Suarnya Dunia, sepanjang Ridho Allah Subanawata’ala

senantiasa melindungi segenap Rakyat dan Bangsa Indonesia.

Maka daripada itu, sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang telah

menjadi jaminan kepada warga Negara Indonesia untuk membangun Negara secara demokratis dan

memberikan hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul, serta mengeluarakan gagasan pemikiran

dengan lisan dan tulisan, sudah sepatutnya GARDU Prabowo sebagai dari masyarakat Indonesia

berperan aktif secara bersama untuk menjadi pilar utama dalam upaya mencerdaskan kehidupan

bangsa, bukan hanya melawan kebodohan sosial (social foolishness) tetapi juga keterbelakangan

sosial (sosial backwardness).

Bahwa GARDU Prabowo sebagai Wadah Asipirasi Masyarakat dalam bentuk jejaring berbasis

Doktrin Kerakyatan dan Kebangsaan yang merupakan cerminan dari nilai Pancasila, dan serta kolektif

melakukan proses pencerahan dalam dimensi Kebangsaan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial dan Budaya,

serta turut berperan serta melakukan fungsi kekaryaan yang penuh dengan dedikasi, dalam

menaktualisasikan Pembangunan Nasional, sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional bangsa

Indonesia.

GARDU Prabowo diharapkan dapat menmbuhkan jiwa dan semangat nasional dan menjadi

salah satu gerbang lokomotif organisasi modern, visioner dan terdepan dalam menyongsong era

Restorasi Bangsa Indonesia melalui fase pebentukan jati diri bangsa baik ditingkat Lokal, Regional,

Nasional dan Bilateral. Membangun ”Masyarakat yang berkeadilan” dan ”keadilan yang

Bermasyarakat”, sehingga alur regenarasi kepemimpinan dapat berjalan dan menjadi inspirator bagi

terciptanya profil pemimpin yang jujur (vioner) guna menjadi duta bangsa yang peduli terhadap nasib

rakyatnya adalah suatu tugas mulia yang harus diperjuangan oleh para generasi muda bangsa.

Bahwa di dorong semangat pengabdian kepada bangsa dan Negara, organisasi Gardu Prabowo

diposisikan sebagai Ormas yang indepeden, maka dituangkan peraturan dasar organisasi sebagai

berikut :2

Page 3: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

ANGGARAN DASAR

GERAKAN RAKYAT DUKUNG PRABOWO

BAB I

NAMA, STATUS, WAKTU, TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama

GARDU PRABOWO singkatan dari Gerakan Rakyat Dukung PRABOWO

Pasal 2

Status

Gardu Prabowo diposisikan sebagai Organisasi Massa dari Partai Gerakan Indonesia Raya yang

bersifat independen.

Pasal 3

Waktu

GARDU PRABOWO dideklarasikan pada tanggal 30 November 2008 bertempat di Jakarta untuk

waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4

Tempat

Dewan Pimpinan Nasional GARDU PRABOWO, berkedudukan di Ibukota Negara Jakarta dan meliputi

seluruh wilayah Negara Republik Indonesia

Pasal 5

Kedudukan

Gardu Prabowo meliputi seluruh wilayah Negara Ksatuan Republik Indonesia

BAB II

AZAS, JATI DIRI, WATAK dan SEMBOYAN

Pasal 63

Page 4: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Azas

GARDU PRABOWO berazaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pasal 7

Jati Diri

Jati Diri GARDU PRABOWO adalah Nasionalis, Religius, Kerakyatan, Demokratis dan Pembawa

Amanat Rakyat.

Pasal 8

Watak

Watak GARDU PRABOWO adalah militan progresif.

Pasal 9

Semboyan

Semboyan GARDU PRABOWO dalam bentuk salam sebutannya adalah “MERAH PUTIH”.

BAB III

Visi dan Misi

Pasal 10

V I S I

Bekerja bersama rakyat guna keunggulan dan kemandirian bangsa.

Pasal 11

M I S I

1. Menggalang seluruh komponen anak bangsa untuk menciptakan perubahan di Indonesia.

2. Menghimpun serta mengaktualisasikan kesamaan sikap politik menjadi satu kehendak rakyat

untuk menciptakan perubahan.

3. Sebagai wadah atau alat komunikasi dan partisipasi dan perjuangan politik masyarakat.

4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa yang mengarahkan pada

kedaulatan dan kemandirian bangsa,

4

Page 5: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

BAB IV

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN

Pasal 12

Maksud dan Tujuan

Maksud Gardu Prabowo adalah menjalankan kegiatan usaha pengkajian dan pergerakan yang bersifat

masif di bidang sosial, politik, budaya, dan kemanusiaan lainnya dengan tujuan mendorong

percepatan perubahan menuju kemandirian bangsa.

Pasal 13

Kegiatan

1. Melakukan konsolidasi organisasi secara solid di semua tingkatan.

2. Membangun jaringan nasional gerakan rakyat.

3. Membangun hubungan kerja sama dengan lembaga politik atau organisasi lainnya yang sehaluan.

4. Melakukan pengorganisasian kekuatan-kekuatan progresif secara nasional.

5. Melakukan pelatihan kader secara berjenjang guna membentuk kader-kader militan progresif.

6. Melaksanakan kegiatan yang bersifat humanis sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat,

nusa dan bangsa.

7. Melaksanakan kegiatan pembelajaran politik kepada masyarakat berbasis komunitas melalui

berbagai sarana dan prasarana.

8. Mengawasi jalannya penyelenggaraan negara agar terwujudnya pemerintahan yang bersih dan

berwibawa serta membawa kesejahteraan bagi rakyat indonesia.

BAB V

KEANGGOTAAN

Pasal 14

Keanggotaan

Peraturan Keanggotaan diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga.

BAB VI

TINGKATAN ORGANISASI, WEWENANG dan KEWAJIBAN

Pasal 15

5

Page 6: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Tingkatan Organisasi

Organisasi Gardu Prabowo dari tingkat Nasional sampai dengan tingkat Daerah dan RW/RT adalah

sebagai berikut:

1. Dewan Pimpinan Nasional disingkat DPN adalah kepengurusan di tingkat Nasional.

2. Dewan Pimpinan Daerah disingkat DPD adalah kepengurusan di tingkat Provinsi.

3. Dewan Pimpinan Cabang disingkat DPC adalah kepengurusan di tingkat Kabupaten/Kota.

4. Dewan Pimpinan Sektor adalah DPS adalah kepengurusan di tingkat Kecamatan.

5. Koordinator Sub Sektor adalah kepengurusan di tingkat Kelurahan/Desa.

6. Koordinator Unit adalah kepengurusan ditingkat RW.

7. Koordinator Sub Unit adalah kepengurusan di tingkat RT.

Pasal 16

Wewenang dan Kewajiban

1. Dewan Pimpinan Nasional adalah Badan Pelaksana tertinggi yang bersifat kolektif.

Dewan Pimpinan Nasional berwenang :

a. Menentukan kebijakan di Tingkat Nasional sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, Keputusan Kongres/Kongres Luar Biasa dan Rapat Pimpinan Nasional, Rapat Kerja

Nasional serta Peraturan lainnya.

b. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah.

c. Mengesahkan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Cabang.

d. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan dua tingkat dibawahnya

e. Memberikan penghargaan dan sanksi atas persetujuan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga.

f. Menetapkan dan merekomendasikan pengurus organisasi yang bersedia mencalonkan diri

sebagai anggota legislatif dan eksekutif kepada Partai Gerakan Indonesia Raya.

Dewan Pimpinan Nasional berkewajiban :

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat Tingkat Nasional Serta Peraturan lainnya.

b. Memberikan pertanggungjawaban pada Kongres dan Kongres Luar Biasa.

2. Dewan Pimpinan Daerah adalah Pelaksana yang bersifat kolektif di Tingkat Provinsi.

Dewan Pimpinan Daerah berwenang :

a. Menentukan kebijakan Tingkat Provinsi sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat, baik Tingkat Nasional maupun Tingkat Provinsi serta

Peraturan lainnya.

b. Mengajukan pengesahan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah kepada Dewan

Pimpinan Nasional.

6

Page 7: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

c. Mengesahkan komposisi dan personalia ditingkat kecamatan.

d. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Dewan Pimpinan dibawahnya.

e. Menetapkan dan merekomendasikan pengurus organisasi yang bersedia mencalonkan diri

sebagai anggota legislatif dan eksekutif kepada Dewan Pimpinan Nasional.

Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban :

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat, baik Tingkat Nasional maupun Daerah

Tingkat Propinsi serta Peraturan lainnya.

b. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah (Musda).

3. Dewan Pimpinan Cabang adalah Badan Pelaksana yang bersifat kolektif di Daerah Tingkat

Kabupaten/Kota.

Dewan Pimpinan Cabang berwenang :

a. Menentukan kebijakan di Tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Daerah Tingkat

Provinsi maupun Daerah Tingkat Kabupaten/Kota serta Peraturan lainnya.

b. Mengajukan pengesahan Komposisi dan Personalia Dewan Pengurus Kecamatan kepada

Dewan Pimpinan Daerah.

c. Mengesahkan Komposisi dan Personalia di Tingkat Kelurahan/Desa.

d. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Kecamatan.

e. Menetapkan dan merekomendasikan pengurus organisasi yang bersedia mencalonkan diri

sebagai anggota legislatif dan eksekutif kepada Dewan Pimpinan Nasional

Dewan Pimpinan Cabang berkewajiban :

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, Kongres dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, maupun Tingkat

Kabupaten/Kota serta Peraturan lainnya.

b. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Cabang (Muscab).

4. Pengurus Kecamatan adalah badan Pelaksana bersifat kolektif di Tingkat Kecamatan.

Pengurus Kecamatan berwenang :

a. Menentukan kebijakan di Tingkat Kecamatan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,

Tingkat Kabupaten/Kota maupun Tingkat Kecamatan serta Peraturan lainnya.

b. Mengusulkan Komposisi dan Personalia Koordinator Kelurahan atau Desa kepada Dewan

Pimpinan Cabang.

c. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan Kelurahan atau Desa.

7

Page 8: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Pengurus Kecamatan berkewajiban :

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Keputusan Kongres dan Rapat, baik Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi,

Tingkat Kabupaten/Kota maupun Tingkat Kecamatan atau sebutan lain serta Peraturan

lainnya.

b. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Kecamatan.

5. Koordinator Kelurahan/Desa adalah badan Pelaksana bersifat kolektif di Tingkat Kelurahan atau

Desa.

Koordinator Kelurahan/Desa berwenang :

a. Menentukan kebijakan di Tingkat Kelurahan/Desa sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, dan Peraturan lainnya.

b. Mengesahkan komposisi dan personalia Koordinator Lapangan di Tingkat RW/RT.

c. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan RW/RT.

Koordinator Kelurahan/Desa berkewajiban :

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, serta Peraturan lainnya.

c. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Kecamatan.

6. Koordinator Lapangan RW adalah Pelaksana di tingkat RW.

Koordinator Lapangan RW berwenang :

a. Menentukan kebijakan di Tingkat RW atau sebutan lain sesuai dengan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan lainnya.

b. Membentuk Koodinator-Koordinator di tingkat RT.

Koordinator Lapangan RW berkewajiban :

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, serta Peraturan lainnya.

b. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah RW atau sebutan lain.

7. Koordinator Lapangan RT adalah Pelaksana di tingkat Rukun Tetangga (RT).

Koordinator Lapangan tingkat RT berwewenang :

a. Menentukan kebijakan di Tingkat Rukun Tetangga atau sebutan lain sesuai dengan Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Peraturan lainnya.

b. Membentuk jaringan atau kelompok masa dilingkungannya.

8

Page 9: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Koordinator Lapangan berkewajiban:

a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, serta Peraturan lainnya.

b. Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah tingkat RT atau sebutan lain.

BAB VII

Pasal 17

BADAN ATAU LEMBAGA

1. Dewan Pimpinan Nasional dapat membentuk Badan dan Lembaga untuk melaksanakan tugas-

tugas dalam bidang tertentu jika dianggap perlu.

2. Ketentuan lebih lanjut tentang Badan dan Lembaga diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII

Pasal 18

KONGRES DAN RAPAT-RAPAT

1. Kongres dan Rapat-Rapat Tingkat Nasional terdiri atas:

a. Kongres.

b. Kongres Luar Biasa.

c. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS).

d. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS).

2. Kongres :

a. Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

b. Kongres berwenang:

1) Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

2) Menetapkan Program Umum.

3) Menilai Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Nasional.

4) Memilih dan menetapkan Ketua Umum.

5) Menetapkan Ketua Dewan Pembina.

6) Menetapkan ketua Dewan Penasehat

7) Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

3. Kongres Luar Biasa:

a. Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam

keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-kurangnya 50 +

1 Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan :

- Organisasi menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa.

9

Page 10: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

- Dewan Pimpinan Nasional melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga

tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga organisasi tidak berjalan sesuai

dengan fungsinya.

b. Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Nasional.

c. Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres.

d. Dewan Pimpinan Nasional wajib memberikan pertanggung jawaban atas diadakannya

Kongres Luar Biasa tersebut.

4. Rapat Pimpinan Nasional ( RAPIMNAS ) :

a. Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres.

b. Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan sekurang-kurangnya setahun oleh Dewan

Pimpinan Nasional.

5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) :

a. Rapat Kerja Nasional adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi

program kerja hasil Kongres.

b. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode kepengurusan.

Pasal 19

Musyawarah dan Rapat – rapat Tingkat Provinsi

1. Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Provinsi terdiri atas:

a. Musyawarah Daerah

b. Musyawarah Daerah Luar Biasa

c. Rapat Pimpinan Daerah

d. Rapat Kerja Daerah.

2. Musyawarah Daerah:

a. Musyawarah Daerah adalah pemegang kekuasaan di tingkat provinsi yang diadakan sekali

dalam 5 (lima) tahun.

b. Musyawarah Daerah berwenang:

1) Menetapkan Program Kerja Provinsi.

2) Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah.

3) Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah.

4) Menetapkan Ketua Dewan Penasehat Daerah.

5) Menetapkan keputusan-keputusan lain.

3. Musyawarah Daerah Luar Biasa:

10

Page 11: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

a. Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah Musyawarah Daerah yang diselenggarakan dalam

keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 50 + 1 Dewan Pimpinan

Cabang Kabupaten/Kota dan disetujui oleh Dewan Pimpinan Nasional, disebabkan:

- Dewan Pimpinan Daerah melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga

- Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Daerah

sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

b. Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah.

c. Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan

Musyawarah Daerah.

d. Dewan Pimpinan Daerah wajib memberikan pertanggung-jawaban atas diadakannya

Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut.

4. Rapat Pimpinan Daerah:

a. Rapat Pimpinan Daerah adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah Daerah.

b. Rapat Pimpinan Daerah diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh Dewan

Pimpinan Daerah.

5. Rapat Kerja Daerah:

a. Rapat Kerja Daerah adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program

kerja hasil Musyawarah Daerah.

b. Rapat Kerja Daerah dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode kepengurusan.

Pasal 20

Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Kabupaten/Kota

1. Musyawarah dan Rapat-rapat Tingkat Kabupaten/Kota terdiri atas :

a. Musyawarah Cabang

b. Musyawarah Cabang Luar Biasa

c. Rapat Pimpinan Cabang

d. Rapat Kerja Cabang

2. Musyawarah Cabang :

a. Musyawarah Cabang adalah pemegang kekuasaan di tingkat Kabupaten/Kota yang diadakan

sekali dalam 5 (lima) tahun.

b. Musyawarah Cabang berwenang:

1) Menetapkan Program Kerja Kabupaten/Kota

11

Page 12: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

2) Menilai pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Cabang

3) Memilih dan menetapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang

4) Menetapkan Ketua Dewan Penasehat Cabang

5) Menetapkan keputusan-keputusan lain

3. Musyawarah Cabang Luar Biasa :

a. Musyawarah Cabang Luar Biasa adalah Musyawarah Cabang yang diselenggarakan dalam

keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-kurangnya 50 + 1 Pengurus

Kecamatan dan disetujui oleh Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan:

- Dewan Pimpinan Cabang melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga,

- Dewan Pimpinan Cabang tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Cabang

sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

b. Musyawarah Luar Biasa Cabang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang.

c. Musyawarah Luar Biasa Cabang mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan

Musyawarah Cabang.

d. Dewan Pimpinan Cabang wajib memberikan pertanggung jawaban atas diadakannya

Musyawarah Cabang Luar Biasa tersebut.

4. Rapat Pimpinan Cabang :

a. Rapat Pimpinan Cabang adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah

Cabang.

b. Rapat Pimpinan Cabang berwenang mengambil keputusan-keputusan selain yang menjadi

wewenang Musyawarah Cabang.

c. Rapat Pimpinan Cabang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh Dewan

Pimpinan Cabang.

5. Rapat Kerja Cabang :

a. Rapat Kerja Cabang adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan mengevaluasi program

kerja hasil Musyawarah Cabang.

b. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode kepengurusan.

Pasal 21

Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Kecamatan

1. Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Kecamatan terdiri atas:

a. Musyawarah Pengurus Kecamatan

b. Musyawarah Pengurus Kecamatan Luar Biasa

c. Rapat Pengurus Kecamatan.

2. Musyawarah Pengurus Kecamatan :

12

Page 13: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

a. Musyawarah Pengurus Kecamatan adalah pemegang kekuasaan Gardu Prabowo di tingkat

kecamatan yang diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

b. Musyawarah Pengurus Kecamatan berwenang :

1) Menetapkan Program Kerja Pengurus Kecamatan.

2) Menilai pertanggungjawaban Pengurus Kecamatan.

3) Memilih dan menetapkan Ketua Kecamatan

4) Menetapkan Ketua Dewan Penasehat Kecamatan

5) Menetapkan keputusan-keputusan lain

3. Musyawarah Pengurus Kecamatan Luar Biasa:

a. Musyawarah Pengurus Kecamatan Luar Biasa adalah Musyawarah Pengurus Kecamatan

yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan sekurang-

kurangnya 50 + 1 Pengurus Kecamatan atau sebutan lain dan disetujui oleh Pengurus

Kecamatan, disebabkan :

- Pengurus Kecamatan melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga,

- Pengurus Kecamatan tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Kecamatan

sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

b. Musyawarah Pengurus Kecamatan Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan

Daerah.

c. Musyawarah Pengurus tingkat Kecamatan Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang

yang sama dengan Musyawarah pengurus Kecamatan.

d. Pengurus Kecamatan wajib memberikan pertanggung- jawaban atas diadakannya Musyawarah

Luar Biasa Tingkat Kecamatan tersebut.

4. Rapat Pengurus Kecamatan :

a. Rapat Pengurus Kecamatan adalah rapat pengambilan keputusan di bawah Musyawarah

Pengurus Kecamatan.

b. Rapat Pengurus Kecamatan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun oleh

Pengurus Kecamatan.

5. Rapat Kerja Pengurus Kecamatan :

a. Rapat Kerja Pengurus Kecamatan adalah rapat yang diadakan untuk menyusun dan

mengevaluasi program kerja hasil Musyawarah Pengurus Kecamatan.

b. Rapat Kerja Pengurus Kecamatan dilaksanakan pada awal dan pertengahan periode

kepengurusan.

Pasal 22

Musyawarah dan Rapat-rapat Tingkat Kelurahan/Desa

1. Musyawarah dan Rapat-Rapat Tingkat Kelurahan terdiri atas:

a. Musyawarah Tingkat Kelurahan

13

Page 14: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

b. Musyawarah Tingkat Kelurahan Luar Biasa

c. Rapat Tingkat Kelurahan.

2. Musyawarah Tingkat Kelurahan:

a. Musyawarah Tingkat Kelurahan adalah pemegang kekuasaan di tingkat kecamatan yang

diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun.

b. Musyawarah Tingkat Kelurahan berwenang :

1. Menetapkan Program Kerja Tingkat Kelurahan.

2. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Tingkat Kelurahan.

3. Memilih dan menetapkan Ketua Tingkat Kelurahan

4. Menetapkan Kepengurusan Tingkat Kelurahan

5. Menetapkan Ketua Dewan Penasehat Tingkat Kelurahan.

6. Menetapkan keputusan-keputusan lain Tingkat Kelurahan.

3. Musyawarah Koodinator Kelurahan/Desa Luar Biasa atau sebutan lain:

a. Musyawarah Sub Sektor Luar Biasa sebutan lain adalah Musyawarah Sub sektor atau

sebutan lain yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, karena adanya permintaan

sekurang-kurangnya

50 + 1 jumlah koordinator unit disebabkan :

- Koordinator Sub Sektor atau sebutan lain melanggar Anggaran Dasar atau Anggaran

Rumah Tangga.

- Koordinator Sub sektor atau sebutan lain tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah

Sub sektor atau sebutan lain sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.

b. Musyawarah Sub sektor Luar Biasa atau sebutan lain diselenggarakan oleh Koordinator sub

sektor

c. Musyawarah Sub Sektor Luar Biasa atau sebutan lain mempunyai kekuasaan dan wewenang

yang sama dengan Musyawarah Sub sektor atau sebutan lain.

d. Koordinator Sub Sektor atau sebutan lain wajib memberikan pertanggungjawaban atas

diadakannya Musyawarah Sub sektor Luar Biasa atau sebutan lain tersebut.

4. Rapat Koordinator Sub sektor atau sebutan lain :

a. Rapat Pengurus Ranting atau sebutan lain adalah rapat pengambilan keputusan dibawah

Musyawarah Sub sektor atau sebutan lain.

b. Rapat Pengurus ranting atau sebutan lain diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam

setahun, dan diselenggarakan oleh Pinpinan Pengurus Ranting atau sebutan lain.

BAB IX

KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 23

14

Page 15: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

1. Dalam hal musyawarah mengambil keputusan tentang pemilihan Pimpinan, sekurang-kurangnya

disetujui oleh ½ +1 jumlah peserta yang hadir.

2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat dan atau

keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

3. Khusus tentang perubahan peraturan dasar organisasi :

a. Sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah peserta harus hadir.

b. Keputusan adalah sah apabila diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua per tiga

dari jumlah peserta yang hadir.

BAB X

DEWAN PEMBINA

Pasal 24

Persyaratan Dewan Pembina

1. Yang dapat diangkat menjadi Anggota Dewan Pembina adalah :

a. Orang perorangan sebagai pendiri Gardu Prabowo; dan atau;

b. Mereka yang ditentukan langsung oleh Ketua Dewan Pembina berdasarkan hasil rapat pleno

yang dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Gardu

Prabowo.

2. Anggota dewan Pembina dapat dicalonkan oleh Dewan pengurus.

3. Ketua Dewan Pembina diangkat dan ditetapkan melalui Rapat Pleno yang dihadiri oleh seluruh

pengurus DPN dan seluruh anggota Dewan Penasehat.

4. Anggota Dewan Pembina sebanyak-banyaknya berjumlah 37 orang dan masing-masing Dewan

Pembina ditempatkan sebagai Koordinator Wilayah Provinsi atau zona wilayah.

Pasal 25

Kewenangan Dewan Pembina

1. Ketua Dewan Pembina mempunyai kewenangan :

a. DEWAN PEMBINA GARDU PRABOWO hanya ada di tingkat Pusat. DEWAN PEMBINA di

susun dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar GARDU PRABOWO.

b. DEWAN PEMBINA terdiri dari tokoh-tokoh Nasional dari GARDU PRABOWO, maupun

tokoh-tokoh berpengaruh tingkat Nasional dan atau pejabat-pejabat Pemerintah tingkat

Pusat yang berjasa dan bersimpati kepada GARDU PRABOWO.

c. DEWAN PEMBINA merupakan forum berhimpunnya para tokoh nasional yang berjasa

dan atau bersimpati kepada GARDU PRABOWO dan keberadaannya merupakan figur

perekat dan pemersatu bagi kebersamaan dan kebesaran GARDU PRABOWO.

15

Page 16: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

d. DEWAN PEMBINA secara perorangan dapat memberikan saran. pendapat dan atau

masukan baik secara lisan atau tulisan kepada Dewan Pimpinan Nasional dan DEWAN

PENASEHAT PUSAT untuk kemajuan dan kebesaran GARDU PRABOWO.

e. Saran, pendapat dan atau masukan dari DEWAN PEMBINA sebagaimana dimaksud butir

(4) diatas disampaikan pada saat dikunjungi oleh Dewan Pimpinan Nasional yang

didampingi oleh DEWAN PENASEHAT Pusat GARDU PRABOWO, dan apabila

berkehendak Ketua dan atau Angota DEWAN PEMBINA dapat mengundang dan atau

mengunjungi Dewan Pimpinan Nasional dan atau DEWAN PENASEHAT Pusat GARDU

PRABOWO.

Pasal 26

Masa Jabatan

1. Masa jabatan Ketua dan Anggota Dewan Pembina disesuaikan dengan Dewan pengurus

2. Jabatan Ketua dan Anggota Dewan Pembina akan berakhir dengan sendirinya apabila :

a. Meninggal Dunia;

b. Mengundurkan diri dengan pemberitahuan tertulis kepada Ketua Dewan Pembina;

c. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Dewan Pembina;

d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Pembina.

BAB Xl

DEWAN PENASEHAT

Pasal 27

1. Kewenangan Dewan Penasehat

a. DEWAN PENASEHAT GARDU PRABOWO mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat

Sub sektor disusun dan ditetapkan dalam Musyawarah Organisasi menurut tingkatannya.

b. Personalia DEWAN PENASEHAT terdiri dari tokoh - tokoh GARDU PRABOWO, tokoh - tokoh

masyarakat dan pejabat - pejabat Pemerintah yang bersimpati kepada GARDU PRABOWO

menurut tingkatannya.

c. DEWAN PENASEHAT merupakan badan yang bersifat kolektif yang mempunyai tugas pokok

memberikan pertimbangan, arahan, saran dan usulan baik diminta atau tidak diminta,

terutama menyangkut persoalan strategis Organisasi, Bangsa dan Negara, dan masalah

strategis lainnya yang dihadapi GARDU PRABOWO.

d. DEWAN PENASEHAT dapat mengambil inisiatif untuk memberikan pertimbangan dan arahan

apabila ada permasalahan pada Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya yang tidak dapat

diselesaikan secara internal oleh Dewan Pimpinan dimaksud.

16

Page 17: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

e. DEWAN PENASEHAT dapat menghadiri rapat - rapat yang diselenggarakan oleh Dewan

Pimpinan sesuai dengan tingkatannya dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat

strategis dan mengikat organisasi GARDU PRABOWO.

BAB XII

LAMBANG, BENDERA, MARS dan HYMNE

Pasal 28

Lambang dan Bendera

Gardu Prabowo mempunyai Lambang sebagai berikut ;

a. Bendera Gardu : Kotak Persegi Memanjang Dasar Bendera Merah Putih dengan Penampilan

Abstrak Foto Prabowo Subianto dan Tulisan Gardu Prabowo singkatan dari Gerakan Rakyat

Dukung Prabowo.

- Warna Merah melambangkan Keberanian dalam Bertindak dan Berfikir,

- Warna Putih melambangkan Kesucian dan Kejernihan Dalam Tindakan untuk Mendorong

Perubahan.

- Penampilan abstrak foto Prabowo Subianto melambangkan Tokoh Perubahan yang

kompeten, populer, visioner dan patriot.

b. Bentuk, ukuran dan tata cara penggunaan Lambang, Bendera, Mars dan Hymne Organisasi

diatur dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 29

Mars dan Hymne

Gardu Prabowo mempunyai Mars dan Hymne yang ditetapkan oleh Kongres.

BAB XIII

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 30

Ketentuan

Berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang strategis, seperti mempertahankan

Eksistensi dan keselamatan Organisasi, Pancasila, Pembukaan UUD 1945 dan NKRI, maka kepada

Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal diberikan kewenangan sepenuhnya untuk mengambil tindakan

strategis organisatoris yang diperlukan.

BAB XIV

17

Page 18: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

KEUANGAN

Pasal 31

Keuangan

Keuangan diperoleh dari:

1. Iuran Anggota.

2. Sumbangan yang sah dan tidak mengikat.

3. Usaha-usaha lain yang sah.

BAB XV

KETENTUAN UMUM, PERALIHAN dan PERUBAHAN

Pasal 32

Ketentuan Umum

1. Masa jabatan/pengabdian kepengurusan untuk Daerah dan/atau Cabang yang baru terbentuk

akibat pemekaran wilayah sesudah Kongres I, masa jabatan/pengabdiannya berakhir pada tahun

pelaksanaan Kongres II.

2. Dewan Pimpinan nasional Gardu Prabowo membuat Peraturan organisasi untuk pelaksanaan

ayat 1 pasal ini.

Pasal 33

Ketentuan Peralihan

Untuk pertama kali maka pembentukan struktur kepengurusan daerah dan / atau struktur

kepengurusan cabang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Nasional melalui pihak yang diberi mandat

oleh Wakil Ketua Umum I Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan.

Pasal 34

Perubahan

Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi hanya dapat dilakukan dalam

Kongres Gardu Prabowo dengan persetujuan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah suara

utusan yang hadir.

BAB XVI

PERGANTIAN NAMA DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 35

Pergantian Nama Organisasi

18

Page 19: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Pergantian nama Gardu Prabowo hanya dapat dilakukan di dalam suatu Kongres yang khusus

diadakan untuk itu atau dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Pembina.

Pasal 36

Pembubaran Organisasi

1. Dalam hal pengambilan Keputusan Kongres tentang Pembubaran organisasi dinyatakan sah

apabila dihadiri oleh 2/3 peserta dan Keputusan Kongres dinyatakan sah apabila disetujui 50 + 1

peserta yang hadir.

2. Apabila organisasi dibubarkan maka inventaris organisasi diserahkan kepada

badan-badan/lembaga-lembaga sosial di Indonesia.

BAB XVII

PENUTUP

Pasal 37

Ketentuan Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga dan Peraturan organisasi lainnya.

2. Apabila terdapat perbedaan tafsir mengenai suatu ketentuan dalam Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga, tafsir yang sah adalah yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 1 Juni 2012

H. Prabowo Subianto,Letjend TNI (Purn)

19

Page 20: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Anggaran Rumah Tangga

( ART )

20

Page 21: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

BAB I

KEANGGOTAAN

Pasal 1

Syarat Keanggotaan

Syarat menjadi Anggota GERAKAN RAKYAT DUKUNG GARDU PRABOWO adalah :

1. Warga Negara Indonesia.

2. Berusia sekurang-kurangnya 17 (tujuh belas) tahun atau telah nikah.

3. Bersedia mematuhi peraturan dasar dan peraturan rumah tangga organisasi.

4. Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota.

Pasal 2

Kewajiban Anggota

Setiap Anggota berkewajiban :

1. Mematuhi dan melaksanakan seluruh peraturan dasar dan peraturan rumah tangga

organisasi.

2. Mematuhi dan melaksanakan keputusan Kongres dan peraturan lainnya.

3. Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan organisasi.

4. Membela kepentingan organisasi dari setiap usaha dan tindakan yang merugikan organisasi.

5. Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan organisasi.

6. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program perjuangan organisasi.

7. Membayar Iuran Anggota.

Pasal 3

Hak Anggota

Setiap Anggota berhak :

1. Memperoleh perlakuan yang sama.

2. Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan.

3. Memilih dan dipilih.

4. Memperoleh perlindungan dan pembelaan.

5. Mengikuti pendidikan dan pelatihan kader.

6. Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri.

21

Page 22: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

BAB II

BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN

Pasal 4

Masa Berakhirnya Keanggotaan

1. Berakhirnya keanggotaan karena :

b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis.

c. Diberhentikan.

d. Meninggal dunia.

2. Anggota diberhentikan karena :

a. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota

b. Melanggar peraturan dasar dan peraturan rumah tangga organisasi serta Peraturan

Lainnya.

c. Melakukan tindakan tercela.

3. Ketentuan pemberhentian dan pembelaan diri anggota diatur dalam Peraturan organisasi.

BAB III

K A D E R

Pasal 5

Kaderisasi

1. Kader Gardu Prabowo adalah Anggota yang telah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader dan

disaring atas dasar kriteria :

a. Mental ideologi.

b. Penghayatan terhadap visi, misi, dan platform organisasi.

c. Prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas, dan tidak tercela.

d. Kepemimpinan.

e. Militansi dan mandiri.

2. Dewan Pimpinan Nasional dapat menetapkan seseorang menjadi Kader berdasarkan prestasi

yang luar biasa.

3. Ketentuan lebih lanjut tentang Kader diatur dalam Peraturan organisasi.

BAB IV

PERSYARATAN, STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN

GARDU PRABOWO

Syarat-syarat menjadi Pengurus Gardu :

a. Menyetujui perturan dasar dan peraturan rumah tangga serta Platform Perjuangan organisasi.

b. Pernah mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader organisasi.

c. Memiliki prestasi, dedikasi, disiplin, loyalitas dan tidak tercela.

22

Page 23: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

d. Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas.

e. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam Kepengurusan.

f. Setiap Pengurus dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan Dewan Pimpinan yang

bersifat vertikal.

Pasal 6

Struktur dan Kepengurusan

Dewan Pimpinan Nasional

1. Struktur Susunan Dewan Pimpinan Nasional terdiri atas :

a. Dewan Pembina

b. Dewan Penasehat

c. Ketua Umum

d. Wakil-Wakil Ketua Umum

e. Sekretaris Jenderal

g. Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal

h. Bendahara

i. Wakil-Wakil Bendahara

j. Ketua Harian

k. Ketua-Ketua Departemen

Pasal 7

Struktur Dan Kepengurusan

Dewan Pimpinan Daerah

1. Susunan Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas :

a. Ketua.

b. Wakil-Wakil Ketua

c. Sekretaris

d. Wakil-Wakil Sekretaris

e. Bendahara

f. Wakil-Wakil Bendahara.

g. Ketua – Ketua Departeman atau sebutan lain.

2. Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian.

3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Penasehat

Daerah.

4. Pengurus Harian terdiri dari:

a. Ketua

b. Sekretaris.

c. Bendahara.

23

Page 24: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Pasal 8

Struktur dan Kepengurusan

Dewan Pimpinan Cabang

1. Susunan Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas :

a. Ketua.

b. Wakil-Wakil Ketua

c. Sekretaris

d. Wakil-Wakil Sekretaris

e. Bendahara

f. Wakil-Wakil Bendahara.

g. Koordinator Biro atau sebutan lain.

2. Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian.

3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pembina

Cabang.

4. Pengurus Harian terdiri dari :

a. Ketua

b. Sekretaris.

c. Bendahara

Pasal 9

Struktur dan Kepengurusan

Dewan Pimpinan Sektor

1. Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Sektor di tingkat Kecamatan terdiri atas :

a. Ketua.

b. Sekretaris

c. Bendahara

2. Dewan Pimpinan Sektor terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian.

3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Dewan Pimpinan Sektor dan Koordinator Sub Sektor.

4. Pengurus Harian terdiri dari :

a. Ketua.

b. Sekretaris.

c. Bendahara.

Pasal 10

Struktur Dan Kepengurusan

Koordinator Sub Sektor

1. Susunan Koordinator Sub Sektor terdiri atas :

a. Ketua.

b. Sekretaris

c. Bendahara

2. Pengurus Sub sektor atau sebutan lain terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian.

3. Peserta Rapat Pleno adalah seluruh Pengurus Sub Sektor dan Pengurus Koordinator Unit.

24

Page 25: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

4. Pengurus Harian terdiri dari :

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

5. Koordinator Sub Sektor membentuk Kelompok Kader.

6. Ketentuan lebih lanjut tentang pembentukan Kelompok Kader diatur dalam Peraturan organisasi.

Pasal 11

Struktur dan Kepengurusan

Pendukung Lainnya

1. Pembentukan organisasi di Luar Negeri dibentuk di satu negara dan/atau gabungan beberapa

negara.

2. Susunan Pengurus di Luar Negeri sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. Ketua

b. Sekretaris

c. Bendahara

BAB V

KEDUDUKAN, TUGAS BADAN DAN LEMBAGA

Pasal 12

Kedudukan

1. Badan dan atau Lembaga dapat dibentuk di setiap tingkatan organisasi sesuai dengan kebutuhan

yang berkedudukan sebagai sarana penunjang pelaksanaan program organisasi.

2. Komposisi dan personalia kepengurusan Badan dan atau Lembaga diangkat dan diberhentikan

oleh Dewan Pimpinan Nasional sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 13

Tugas

1. Badan dan atau Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan atau Lembaga yang berada

satu tingkat di bawahnya.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan dan atau Lembaga diatur dalam Peraturan organisasi.

BAB VI

SUSUNAN PERSONALIA DAN KEWENANGAN

DEWAN PEMBINA DAN DEWAN PENASEHAT

25

Page 26: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Pasal 14

DEWAN PEMBINA

Dewan Pembina merupakan badan yang bersifat kolektif.

Pasal 15

Susunan dan Personalia

1. Susunan dan anggota Dewan Pembina ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina dengan Ketua

Umum dan Sekretaris Jenderal.

2. Mekanisme dan Tata Kerja Dewan Pembina ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina.

Pasal 16

Kewenangan

1. Ketua Dewan Pembina mempunyai kewenangan :

a. DEWAN PEMBINA GARDU PRABOWO hanya ada di tingkat Pusat. DEWAN PEMBINA di

susun dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar GARDU PRABOWO.

b. DEWAN PEMBINA terdiri dari tokoh-tokoh Nasional dari GARDU PRABOWO, maupun tokoh-

tokoh berpengaruh tingkat Nasional dan atau pejabat-pejabat Pemerintah tingkat Pusat yang

berjasa dan bersimpati kepada GARDU PRABOWO.

c. DEWAN PEMBINA merupakan forum berhimpunnya para tokoh nasional yang berjasa dan

atau bersimpati kepada GARDU PRABOWO dan keberadaannya merupakan figur perekat

dan pemersatu bagi kebersamaan dan kebesaran GARDU PRABOWO.

d. DEWAN PEMBINA secara perorangan dapat memberikan saran. pendapat dan atau masukan

baik secara lisan atau tulisan kepada Dewan Pimpinan Nasional dan DEWAN PENASEHAT

PUSAT untuk kemajuan dan kebesaran GARDU PRABOWO.

e. Saran, pendapat dan atau masukan dari DEWAN PEMBINA sebagaimana dimaksud butir (4)

diatas disampaikan pada saat dikunjungi oleh Dewan Pimpinan Nasional yang didampingi

oleh DEWAN PENASEHAT Pusat GARDU PRABOWO, dan apabila berkehendak Ketua dan

atau Angota DEWAN PEMBINA dapat mengundang dan atau mengunjungi Dewan Pimpinan

Nasional dan atau DEWAN PENASEHAT Pusat GARDU PRABOWO.

Pasal 17

DEWAN PENASEHAT

Dewan Penasehat merupakan badan yang bersifat kolektif.

Pasal 18

Susunan dan Personalia

26

Page 27: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

1. Susunan dan Personalia Dewan Penasehat ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Nasional atau

pengurus organisasi sesuai tingkatannya.

2. Mekanisme dan tata kerja Dewan Penasehat diatur dalam peraturan organisasi.

Pasal 19

Kewenangan

1. Kewenangan Dewan Penasehat

a. DEWAN PENASEHAT GARDU PRABOWO mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat

Sub sektor disusun dan ditetapkan dalam Musyawarah Organisasi menurut tingkatannya.

b. Personalia DEWAN PENASEHAT terdiri dari tokoh - tokoh GARDU PRABOWO, tokoh - tokoh

masyarakat dan pejabat - pejabat Pemerintah yang bersimpati kepada GARDU PRABOWO

menurut tingkatannya.

c. DEWAN PENASEHAT merupakan badan yang bersifat kolektif yang mempunyai tugas pokok

memberikan pertimbangan, arahan, saran dan usulan baik diminta atau tidak diminta,

terutama menyangkut persoalan strategis Organisasi, Bangsa dan Negara, dan masalah

strategis lainnya yang dihadapi GARDU PRABOWO.

d. DEWAN PENASEHAT dapat mengambil inisiatif untuk memberikan pertimbangan dan arahan

apabila ada permasalahan pada Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya yang tidak dapat

diselesaikan secara internal oleh Dewan Pimpinan dimaksud.

e. DEWAN PENASEHAT dapat menghadiri rapat - rapat yang diselenggarakan oleh Dewan

Pimpinan sesuai dengan tingkatannya dalam rangka pengambilan keputusan yang bersifat

strategis dan mengikat organisasi GARDU PRABOWO.

BAB VII

HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN

Pasal 20

1. Gardu Prabowo dapat bekerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan sehaluan dan Lembaga

atau badan melalui pelaksanaan program dan penyaluran aspirasi.

2. Tata Cara menjalin hubungan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam

peraturan tersendiri yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Nasional.

27

Page 28: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

BAB VIII

KONGRES, MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Bagian Kesatu

KONGRES DAN RAPAT-RAPAT NASIONAL

Pasal 21

KONGRES

2. Kongres dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

3. Peserta terdiri atas :

a. Dewan Pimpinan Nasional.

b. Dewan Pembina Nasional

c. Dewan Penasehat Nasional.

d. Unsur Dewan Pimpinan Daerah, berjumlah minimal 3 orang.

e. Unsur Dewan Pimpinan Cabang, berjumlah minimal 1 orang.

4. Peninjau terdiri atas :

a. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang sehaluan.

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Nasional.

c. Pihak-pihak yang diundang oleh DPN.

5. Undangan terdiri atas :

a. Perwakilan Institusi.

b. Perorangan.

6. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh DPN.

7. Pimpinan Kongres dipilih dari dan oleh Peserta.

8. Sebelum Pimpinan Kongres terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan Pimpinan Nasional.

9. Jumlah suara Kongres terdiri dari; DPN 5 suara, Dewan Pembina 1 suara dan Dewan Penasehat

1 suara. Untuk DPD 3 Suara, DPC 1 Suara.

9. Ketentuan mengenai Kongres sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 ayat (1) sampai dengan

ayat (7) berlaku bagi Kongres Luar Biasa.

Pasal 22

Rapat Pimpinan Nasional

1. Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh :

a. Peserta

b. Peninjau

c. Undangan

2. Peserta terdiri atas :

a. Dewan Pimpinan Nasional

b. Dewan Pembina Nasional

28

Page 29: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

c. Dewan Penasehat Nasional

d. Unsur Dewan Pimpinan Daerah

e. Unsur Pendiri

3. Peninjau terdiri atas :

a. Unsur Pimpinan Pusat Ormas sehaluan.

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Nasional.

4. Undangan terdiri atas :

a. Perwakilan Institusi

b. Perorangan

5. Jumlah peserta, peninjau, dan Undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan

Pimpinan Nasional.

Pasal 23

Rapat Kerja Nasional

1. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh :

a. Peserta

b. Peninjau

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Dewan Pimpinan Nasional

b. Unsur Dewan Pimpinan Daerah

c. Dewan Pembina Nasional

d. Dewan Penasehat Nasional

3. Peninjau terdiri atas :

a. Unsur Pimpinan Pusat Ormas yang sehaluan.

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Nasional.

4. Undangan terdiri atas :

a. Perwakilan Institusi

b. Perorangan

5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Kerja Nasional ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Nasional.

Bagian Kedua

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT DAERAH

Pasal 24

Musyawarah Daerah

1. Musyawarah Daerah dihadiri oleh:

a. Peserta

29

Page 30: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

b. Peninjau

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Nasional.

b. Dewan Pimpinan Daerah.

c. Dewan Penasehat Daerah

d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang.

3. Peninjau terdiri atas :

a. Unsur Pimpinan Daerah Ormas yang menyalurkan aspirasinya melalui Gardu Prabowo.

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah

4. Undangan terdiri atas :

a. Perwakilan Institusi

b. Perorangan

5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah.

6. Pimpinan Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh Peserta.

7. Sebelum Pimpinan Musyawarah Daerah terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan Pimpinan

Daerah.

8. Jumlah suara pada Musyawarah Daerah terdiri dari ; DPD 3 suara, Dewan Penasehat Daerah 1

suara, DPC 2 suara.

Pasal 25

Ketentuan Musda

Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 24 ayat (1) sampai

dengan ayat (7) berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa.

Pasal 26

Rapat Pimpinan Daerah

1. Rapat Pimpinan Daerah dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Nasional.

b. Dewan Pimpinan Daerah.

c. Dewan Penasehat Daerah

d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang.

3. Peninjau terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan Daerah Ormas yang menyalurkan aspirasinya melalui Gardu Prabowo.

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah.

4. Undangan terdiri atas:

30

Page 31: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

a. Perwakilan Institusi

b. Perorangan

5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Pimpinan Daerah ditetapkan oleh Dewan

Pimpinan Daerah.

Pasal 27

Rapat Kerja Daerah

1. Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Nasional.

b. Dewan Pimpinan Daerah.

c. Dewan Penasehat Daerah.

d. Unsur Dewan Pimpinan Cabang.

3. Peninjau terdiri atas :

a. Unsur Pimpinan Daerah Ormas yang menyalurkan aspirasinya melalui Gardu Prabowo.

b. Unsur Badan, Lembaga dan Pokja Dewan Pimpinan Daerah.

4. Undangan terdiri atas ;

a. Perwakilan Institusi

b. Perorangan.

5. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Kerja Daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Daerah.

Bagian Ketiga

MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT CABANG

Pasal 28

Musyawaran Cabang

1. Musyawarah Cabang dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah.

b. Dewan Pimpinan Cabang.

c. Dewan Penasehat Cabang.

d. Unsur Dewan Pimpinan Sektor.

3. Peninjau terdiri atas :

a. Unsur Pimpinan Cabang Ormas yang menyalurkan aspirasinya melalui Gardu Prabowo.

b. Perorangan / Tokoh Masyarakat.31

Page 32: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan cabang.

5. Pimpinan Musyawarah Cabang dipilih dari dan oleh peserta.

6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Cabang terpilih, Pimpinan Sementara adalah Dewan Pimpinan

Cabang.

7. Jumlah suara terdiri dari : Dewan Penasehat 1 suara dan Dewan Pimpinan Sektor di tingkat

Kecamatan 1 suara.

Pasal 29

Ketentuan Musyawarah Cabang

Ketentuan mengenai Musyawarah Cabang sebagaimana tercantum dalam Pasal 28 ayat (1) sampai

dengan ayat (6) berlaku bagi Musyawarah Cabang Luar Biasa.

Pasal 30

Rapat Kerja Cabang

1. Rapat Kerja Cabang dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah.

b. Dewan Pimpinan Cabang.

c. Dewan Penasehat Cabang.

d. Unsur Pimpinan Dewan Pimpinan Sektor.

3. Peninjau yaitu :

Unsur Pimpinan Cabang Ormas yang menyalurkan aspirasinya Melalui Gardu Prabowo.

4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Pimpinan Cabang ditetapkan oleh Dewan

Pimpinan Cabang.

Pasal 31

Rapat Pimpinan Cabang

1. Rapat Pimpinan Cabang dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Daerah.

b. Dewan Pimpinan Cabang.

c. Dewan Penasehat Cabang

d. Unsur Dewan Pimpinan Sektor di Tingkat Kecamatan.

3. Peninjau yaitu :

32

Page 33: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Unsur Pimpinan Cabang Ormas yang menyalurkan aspirasinya Melalui Gardu Prabowo.

4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan Rapat Kerja Cabang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Cabang.

Bagian Keempat

MUSYAWARAH DAN RAPAT SEKTOR

Pasal 32

Musyawarah Sektor

1. Musyawarah Sektor Kecamatan dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Cabang.

b. Dewan Pimpinan Sektor di Tingkat Kecamatan.

c. Dewan Penasehat Sektor Kecamatan.

d. Unsur Koordinator Sub Sektor Kelurahan / Desa

3. Peninjau yaitu :

Unsur Pimpinan Kecamatan Ormas yang menyalurkan aspirasinya Melalui Gardu Prabowo.

4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Sektor Kecamatan.

5. Pimpinan Musyawarah sektor Kecamatan dipilih dari dan oleh peserta.

6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Kecamatan terpilih, Pimpinan Sementara adalah Pimpinan Sektor

Kecamatan.

Pasal 33

Ketentuan Musyawarah Sektor

Ketentuan mengenai Musyawarah Sektor Kecamatan sebagaimana tercantum dalam Pasal 32 ayat

(1) sampai dengan ayat (6) berlaku bagi Musyawarah Sektor Kecamatan Luar Biasa.

Pasal 34

Rapat Pimpinan Sektor

1. Rapat Pimpinan Sektor Kecamatan dihadiri oleh :

a. Peserta.

b. Peninjau.

c. Undangan.

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Cabang.

b. Dewan Pimpinan Sektor Kecamatan.

c. Dewan Penasehat Sektor Kecamatan.

d. Unsur koordinator Sub Sektor Kelurah/Desa atau Sebutan Lain.

33

Page 34: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

3. Peninjau yaitu :

Unsur Pimpinan Kecamatan Ormas yang menyalurkan aspirasi politiknya kepada Gardu Prabowo.

4. Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Sektor Kecamatan.

Bagian Kelima

MUSYAWARAH DAN RAPAT SUB SEKTOR KELURAHAN /

DESA ATAU SEBUTAN LAIN

Pasal 35

Musyawarah Sub Sektor

1. Musyawarah Sub Sektor Kelurahan/Desa atau sebutan lain dihadiri oleh:

a. Peserta

b. Peninjau

2. Peserta terdiri atas :

a. Unsur Dewan Pimpinan Sektor Kecamatan

b. Koordinator Sub Sektor Kelurahan / Desa atau sebutan lain

c. Dewan Penasehat Sub Sektor Kecamatan.

d. Anggota

3. Peninjau terdiri atas :

Unsur Pimpinan atau sebutan lain Ormas yang sehaluan.

4. Jumlah Peserta dan Peninjau ditetapkan oleh Koordinator Sub Sektor atau sebutan lain.

5. Pimpinan Musyawarah Sub Sektor Kelurahan/Desa atau sebutan lain dipilih dari dan oleh peserta.

6. Sebelum Pimpinan Musyawarah Sub Sektor atau sebutan lain terpilih, Pimpinan Sementara

adalah Koordinator Sub Sektor Kelurahan/Desa atau sebutan lain.

Pasal 36

Rapat Koordinator Sub Sektor

1. Rapat Koordinator Sub Sektor Kelurahan/Desa atau sebutan lain dihadiri oleh :

a. Peserta

b. Peninjau

2. Peserta terdiri atas :

a. Dewan Pimpinan Sektor Kecamatan

b. Koordinator Sub Sektor Kelurahan/Desa

c. Dewan Penasehat Sub Sektor Kelurahan/Desa.

d. Unsur Koordinator Unit (RW)

e. Unsur Koordinator Sub Unit (RT).

3. Peninjau yaitu : Unsur Pimpinan Ormas yang sehaluan.

4. Jumlah Peserta dan Peninjau ditetapkan oleh Koordinator Sub Sektor Kelurahan/Desa atau

sebutan lain.

34

Page 35: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

Pasal 37

Ketentuan Teknis

Ketentuan tentang teknis penyelenggaraan musyawarah dan rapat-rapat sebagaimana tercantum

dalam BAB VIII diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan Gardu Prabowo.

BAB IX

HAK BICARA DAN HAK SUARA

Pasal 38

Hak Bicara dan Hak Suara

1. Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara.

2. Peninjau memiliki hak bicara.

BAB X

PEMILIHAN PIMPINAN GARDU PRABOWO

Pasal 39

Pemilihan Pimpinan

1. Pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional, Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Ketua Dewan

Pimpinan Cabang, Ketua Dewan Pimpinan Sektor Kecamatan dan Koordinator Sub Sektor

dilaksanakan secara langsung oleh Peserta Kongres/Musyawarah.

2. Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan Pencalonan dan Pemilihan.

3. Ketua Umum Terpilih ditetapkan sebagai Ketua Formatur dibantu oleh beberapa anggota untuk

menyusun kepengurusan.

4. Tata Cara Pemilihan sebagaimana tercantum pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dalam Pasal

ini diatur dalam Peraturan Tersendiri.

BAB XI

KEUANGAN

Pasal 40Keuangan

1. Sumber-sumber keuangan Gardu Prabowo terdiri atas:

a. Iuran Wajib;

b. Iuran Sukarela;

c. Sumbangan Perorangan;

d. Sumbangan Badan atau Lembaga;

e. Usaha-usaha lain yang sah;

f. Bantuan dari Anggaran Negara/Daerah.

2. Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi dipertanggungjawabkan secara

organisatoris.

35

Page 36: AD-ART Gardu Prabowo Baru FIX

3 Ketentuan mengenai pengelolaan dan mekanisme pertanggungjawaban keuangan diatur dalam

Peraturan organisasi.

BAB XII

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUKUM

Pasal 41

Penyelesaian perselisihan dalam Organisasi di semua tingkatan diselesaikan secara kekeluargaan

dengan azas musyawarah untuk mufakat.

BAB XIII

ATRIBUT

Pasal 42Atribut

1. Gardu Prabowo mempunyai Atribut yang terdiri dari Panji-panji, Lambang, Hymne dan Mars Gardu

Prabowo.

2. Ketentuan tentang Atribut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gardu Prabowo.

BAB XIV

PENUTUP

Pasal 43

1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan

Organisasi dan keputusan-keputusan lainnya.

2. Peraturan dasar rumah tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 1 Juni 2012

DEWAN PIMPINAN NASIONALGERAKAN RAKYAT DUKUNG PRABOWO

( DPN – GARDU PRABOWO )

PETRUS SUNYOTO ASALDIN GEA Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Menyetujui,Ketua Dewan Pembina,

H. PRABOWO SUBIANTO,Letjend TNI (Purn)

36