acara iii (titrasi asam basa)
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
1/12
ACARA III
PENENTUAN KADAR NaOH DAN Na2CO3 DALAM SAMPEL
(TITRASI ASAM BASA)
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Dapat membuat larutan HCl 0,1 N
b. Dapat melakukan standarisasi larutan HCl dengan Natrium Tetraborat
c. Dapat menentukan kadar NaOH dan Na2CO
2. !aktu Praktikum
"amis, # Desember 201
. Tempat Praktikum
$antai %%%, $aboratorium "imia, &akultas '%P(, )ni*ersitas 'ataram
B. LANDASAN TEORI
(nalisa *olumetri merupakan sala+ satu metode analisa kualitati -ang sangat
penting kegunaann-a dalam menentukan konsentrasi at -ang ada dalam larutan.
"eber+asilan analisa *olumetri ini sangat ditentukan ole+ adan-a indikator -ang tepat
se+ingga mampu menunjukkan titik ak+ir titrasi -ang tepat /Harjanti, 200.
Pada titrasi asam basa, proton ditranser dari satu molekul ke molekul lain.
Dalam air proton biasan-a tersoluasi menjadi ion +idronium. eaksi asam basa bersiat
re*ersible. 3elain itu, sebagian besar titrasi asam basa dilakukan pada su+u kamar,
kecuali titrasi -ang meliputi basa4basa mengandung karbon dioksida. 5adi titrasi dengan
Na2CO dilakukan pada su+u 26". Titrasi dipengaru+i ole+ temperatur asam basa, pH
dan peruba+an 7arna indikator tergantung secara tidak langsung pada temperatur. "cakan bertamba+ besar dengan kenaikan temperatur sampai su+u batas tertentu. "emudian
akan turun kembali pada kenaikan lebi+ lanjut /"+opkar, 2008 91.
Pada proses titrasi, pereaksi ditamba+kan secara bertetes4tetes ke dalam analit,
biasan-a menggunakan buret. Pereaksi adala+ larutan standar -ang konsentrasin-a tela+
diketa+ui dengan pasti dengan cara distandarisasi. Penamba+an pereaksi dilakukan terus
menerus +ingga tercapai eki*alen antara pereaksi dan analit, keadaan ini disebut titik
eki*alen. (gar dapat mengeta+ui kapan terjadin-a titik eki*alen antara pereaksi dan
analit para kimia7an menamba+kan at -ang dinamakan indikator /3oebi-anto, 200#.
%ndikator asam basa adala+ at -ang dapat beruba+ 7arnan-a atau membentuk
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
2/12
lauressen atau kekeru+an pada suatu range /tra-ek pH tertentu. %ndikator asam basa
terletak pada titik eki*alen ukuran pH, at indikator dapat berupa asam atau basa, larut,
stabil dan menunjukkan peruba+an -ang kuat serta biasan-a adala+ at organik.
Peruba+an 7arna disebabkan ole+ reonansi isomer elektron. :erbagai indikator
mempun-ai tetapan ionisaasi -ang berbeda4beda dan akibatn-a mereka akan
menunjukkan peruba+an 7arna pada range pH -ang berbeda /i*ai, 200;8 101.
%ndikator enoltalein adala+ indikator dari golongan talein -ang ban-ak
digunakan dalam praktikum pemeriksaan kur*a. &enoltalein merupakan asam diprotik
dan tidak ber7arna, berbentuk sen-a7a +ablur puti+ -ang mempun-ai kerangka lakton.
%ndikator ini sukar larut dalam air tetapi dapat larut atau berinteraksi se+ingga cincin
laktonn-a terbuka da+ulu menjadi bentuk tidak ber7ana dan kemudian dengan +ilangn-a
proton kedua, menjadi ion konjugat meng+asilkan 7arna mera+. 'etil orange, indikator
lainn-a -ang ban-ak digunakan merupakan basa dan ber7arna kuning dalam bentuk
molekuln-a. 'etil orange tidak larut dalam air dan peruba+an 7arnan-a terjadi terjadi
pada larutan asam kuat /)nder7ood, 20018 191.
3en-a7a 4 O 4 enilao 4 2 4 natol dan metil jingga dapat digunakan sebagai
indikator pada titrasi asam kuat /HCl 0,1 N dan basa lema+ 0,1 N karena p"H in dari 04
enilao424natol dan metil jingga mendekati pH titik eki*alen dari titrasi tersebut -aitu
pada pH < #. Pada titrasi ini HCl digunakan sebagai titran -ang sebelumn-a suda+
dilakukan dengan larutan NaOH /3uita, 2010.
Natrium +idroksida /NaOH lebi+ dikenal sebagai kaustik soda dan alkali adala+
kaustik logam dasar. Natrium +idroksida murni adala+ padatan puti+ tersedia dalam
bentuk pellet, serpi+, butir dan sebagian besar larutan jenu+, at ini adala+ +igroskopis
dan muda+ men-erap air dari udara, se+ingga +arus disimpan dalam keadaan kedap
udara, at ini sangat muda+ larut dalam air, etanol dan metanol /Nurra+man, 2011.3eperti -ang tela+ diketa+ui, ba+7a larutan sangat penting dalam ke+idupan
se+ari4+ari. "ebutu+an akan larutan itu sendiri bermacam4macam konsentrasin-a,
terlebi+ dalam pengujian -ang menggunakan reaksi kimia, maka keralidar konsentrasi
sangat penting. Dalam percobaan kali ini perlu melakukan standarisasi untuk mengeta+ui
konsentrasi sebenarn-a dari larutan -ang di+asilkan. $arutan standar selanjutn-a
digunakan untuk proses analisis kimia dengan titrasi asam basa /', 200.
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
3/12
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. (lat4alat Praktikum
a. :uret #0 m$
b. 3tati
c. Corong kaca kecil ;0 mm
d. =elas kimia 100 m$
e. >rlenme-er 100 m$
. $abu takar #0 m$
g. $abu takar 100 m$
+. 3patula
i. =elas arloji
j. =elas ukur 100 m$
k. 3endok
l. Neraca analitik
m. Pipet tetes
n. Pipet *olum 1 m$
o. ubber bulb
2. :a+an4ba+an Praktikum
a. $arutan HCl pekat /(sam "lorida
b. $arutan sampel /NaOH dan Na2CO /Natrium +idroksida dan Natrium "arbonat
c. Padatan Na2:9O6 . 10 H2O /Natrium tetraborat
d. %ndikator enoltalein /PP
e. %ndikator metil orange /'o
. (?uades /H2O/l
D. SKEMA KERJA
1. Pembuatan larutan HCl 0,1 N dari HCl pekat
0, m$ HCl pekat
< a?uades sampai 100 m$
Hasil
2. 3tandarisasi larutan HCl 0,1 N dengan Na2:9O6 . 10 H2O
0,9 gr Na2:9O6 . 10 H2O
Dilarutkan +ingga #0 m$
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
4/12
Hasil
Dimasukkan dalam >rlenme-er
< tetes indikator 'o
Hasil
. Penentuan kadar NaOH dan NaCO dalam sampel
2# m$ larutan sampel
Dimasukkan dalam >rlenme-er
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
5/12
• < larutan sampel < tetes
indikator 'o
• Titirasi kedua dengan sampel
$arutan menjadi orange
$arutan menjadi orange pekat
2. Tabel *olume titrasi
Prosedr Has!" Pe#$a%a&a#
a. 3tandarisasi larutan HCl 0,1N dengan
Na2:9O6 . 10H2O
b. Penentuan "adar NaOH dan Na2CO
@ A 2,6 m$
Va A 2;,; m$
Vb = 1#,; m$
'. ANALISIS DATA
1. Persamaan eaksi
a. HCl pekat /aq < H2O/l HCl encer /aq
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
6/12
b. Normalita
s HCl
standar
Diketa+ui
@ Na2:9O6 . 10H2O A #0 m$
@alensi @ Na2:9O6 . 10H2O A 2
Ditan-a8
N HCl ......F
5a7ab8
c. '
en
en
tu
kan kadar NaOH dan NaCO
Diketa+ui8
'r NaOH A 90 grBmol
'r Na2CO A 10; grBmol
( /@ HCl A 2;,; m$
: /@ HCl A 1#,; m$
Ditan-a8
mL2D,0
12,0;0
0,1100
pekatHCl@
1,010012,0;0HCl@
HCl NHCl@PekatHCl N pekatHCl@
=
×
=
×=×
×=×
mg
gramO B
900
9,0 Na'g 692
=
=
mol gr 11
2
2
@alensi
'r O10H.: Na@ 292
=
=
=
N
O H O B NaV O H O B Na BE
O H O B Namg O H O B Na N
091,0
#011
90010.10.
10.10.
26922692
26922692
=
×
=
×
=
( ) ( )
N
HCl V
O H O B NaV O H O B Na N HCl N
HCl V N O H O B NaV N
HCl mek O H O B Namek
062,0
6,2
#0091,0
10.10.
.10..
10.
26922692
2692
2692
=
×
=
×=
=
=
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
7/12
a. "adar NaOH dalam sampelF
b. "adar Na2CO dalam sampelF
5a7ab 8
'ek NaOH A 'ek HCl
'g NaOH A N HCl G @ HCl
:e NaOH
'
ek
Na
2C
O A 'ek HCl
'g Na2CO A N HCl . @ HCl
:e Na2CO
a. "ada
r
NaOH
b. "adar
Na2CO
G. PEMBAHASAN
Titrasi merupakan suatu prOses atau prosedru dalam analisis *olumentri dimana
suatu titran atau larutan standar /-ang tela+ diketa+ui konsentrasin-a diteteskan melalui
buret ke larutan lain -ang dapat bereaksi dengann-a /belum diketa+ui konsentrasin-a.
Pada praktikum kali ini, berkaitan dengan sala+ satu jenis titrasi -ang didasarkan padareaksi penetralan, dimana ketika asam bereaksi dengan basa akan menjadi setimbang
atau netral /pH A 6 apabila jumla+ asam setara dengan jumla+ basa. Tujuan dari
( )
mg
NaOH valensi
NaOH Mr ba HCl V HCl N NaOH Mg
06;,2
9011062,0
1
90;,1#;,2;062,0
/
=
××=
×−×=
×−×=
( )
mg
CO Navalensi
CO Na Mr b HCl V HCl N CO Namg
#969,120
#2,1062,0
2
10;;,1#2062,0
2/2
22
=
××=
×××=
××=
( )
01;9,21
100;29,1#2
06;,2
100#969,12006;,2
06;,2
1002
=
×=
×
+
=
×
+
=
mg
mg
mg
mg
CO Namg NaOH mg
NaOH mg NaOH kadar
( )
#,6
100;29,1#2
#969,120
100#969,12006;,2
#969,120
1002
22
=
×=
×+
=
×
+
=
mg
mg
mg
mg
CO Namg NaOH mg
CO Namg CO Nakadar
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
8/12
praktikum ini -aitu dapat membuat larutan HCl 0,1 N, dapat melakukan standarisasi
larutan HCl dengan natrium tetraborat dan dapat menentukan kadar NaOH dan Na2CO
dalam sampe dengan titrasi.
Pada percobaan pertama -aitu pembuatan larutan HCl 0,1 N dengan
mengencerkan terlebi+ da+ulu larutan HC$ pekat menggunakan a?uades sampai dengan
*olume 100 m$. "emudian larutan HCl dijadikan sebagai larutan standar. $arutan
standarBlarutan baku adala+ larutan -ang konsentrasin-a suda+ diketa+ui. $arutan standar
biasan-a berungsi sebagai titran se+ingga ditempatkan di buret, -ang sekaligus
berungsi sebagai alat ukur *olume larutan standar. $arutan -ang akan ditentukan
konsentrasin-a atau kadarn-a, diukur *olumen-a dengan menggunakan pipet *olumetri
dan ditempatkan ke erlenme-er. $arutan standar dibagi menjadi dua -aitu larutan standar
primer dan larutan standar sekunder. $arutan standar primer adala+ larutan -ang
mengandung at padat murni -ang konsentrasi larutann-a diketa+ui secara tepat melalui
metode gra*imetri /per+itungan massa, dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi
larutan lain -ang belum diketa+ui. Nilai konsentrasi di+itung melalui perumusan
seder+ana setela+ dilakukan penimbangan teliti dari at pereaksi tersebut dan dilarutkan
dalam *olume tertentu. 3-arat4s-arat larutan standar primer -aitu at +arus muda+
diperole+, dimurnikan, dikeringkan /jika mungkin, dan disimpan dalam keadaan murni
/s-arat ini biasan-a tak dapat dipenu+i ole+ at4at ter+idrasi karena sukar untuk
meng+ilangkan air permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan penguraian parsial,
at +arus tidak beruba+ berat dalam penimbangan di udara, kondisi ini menunjukkan
ba+7a at tak bole+ +igroskopik, tidak pula dioksidasi ole+ udara atau dipengaru+i
karbondioksida, at tersebut dapat diuji kadar pengotorn-a dengan uji kualitati, at
tersebut mempun-ai massa relati dan massa eki*alen -ang besar, at tersebut +arus
muda+ larut dalam pelarut -ang dipili+, dan reaksi -agn berlangsung dengan pereaksi+arus bersiat stoikiometri dan langsung. Pada percobaan ini digunakan Natrium
tetraborat /Na2:9O6 . 10H2O sebagai larutan standar primer. 3edangkan larutan standar
sekunder merupakan larutan suatu at -ang konsentrasin-a tidak dapat diketa+ui dengan
tepat karena berasal dari at -ang tidak murni. "onsentrasin-a larutan ini ditentukan
dengan pembakuan menggunakan larutan standar primer, biasan-a melalui metode
titrimetri, s-arat4s-arat larutan sekunder -aitu derajat kemurnian lebi+ renda+ dari pada
lautan standar primer, mempun-ai berat eki*alen -ang tinggi untuk memperkecil
kesala+an penimbangan dan larutann-a relati stabil dalam pen-impanan. Dalam
percobaan ini digunakan HCl sebagai larutan standar sekunder, alasan digunakan HCl
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
9/12
karena tela+ memenu+i kriteria sebagai standar rerensi permanen untuk basa. "arena
kriteria tersebut antara lain karena HCl merupakan asam kuat, HCl terdisasosiasi
sempurna, merupakan asam -ang tidak muda+ menguap bersiat stabil serta garam4
garamn-a muda+ larut. 3elain itu, asam klorida /HCl -ang digunakan bukan merupakan
pengoksidator kuat -ang akan meng+ancurkan sen-a7a organik /indikator. Pada
pembuatan larutan HCl 0,1 N ini, berdasarkan per+itungan diperole+ nilai dari *olume
HCl pekat -ang dibutu+kan sebesar 0, m$.
Pada percobaan -ang kedua -aitu standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan
Na2:9O6 . 10H2O. 3tandarisasi ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan HCl
pasti. "arena HCl merupakan larutan standar sekunder, konsentrasin-a ditentukan
berdasarkan standarisasi degnan cara titrasi ter+adap larutan standar primer atau dalam
+al ini digunakan Na2:9O6 . 10 H2O. Natrium tertraborat /Na2:9O6 . 10H2O atua dengan
nama dagang boraks merupakan garam -ang terbentuk dari proses disasosiasi -ang
sempurna antara basa kuat atau NaOH dengan Na2:9O6 atau asam lema+. Natrium
tetraborat merupakan kristal lunak -ang mengandung unsur boron, ber7arna dan muda+
larut dalam air. :oraks berbentuk serbuk kristal puti+, tidak berbau, tidak larut dalam
alko+ol pH sekitar ,#, se+ingga untuk memperole+ larutan -ang sedikit asam +arus
menggunakan indikator. %ndikator asam4basa adala+ petunjuk tentang peruba+an pH dari
suatu larutan asam atau basa. %ndikator bekerja berdasarkan peruba+an 7arna indikator
pada rentang pH tertentu. %ndikator asam basa umumn-a berupa molekul organik -ang
bersiat asam lema+ dengan rumus H%n. %ndikator memberikan 7arna tertentu ketika ion
H
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
10/12
disebut titik ak+ir titrasi. Titik ak+ir titirasi ditentukan berdasarkan peruba+an pH pada
titik eki*alen. "etajaman peruba+an pH pada titik eki*alen merupakan suatu keadaan
dimana jumla+ mol penitrasi tepat +abis bereaksi dengan jumla+ mol -ang dititrasi.
3ecara ideal, titik ak+ir +arus sama dengan titik eki*alen. Pada ken-atann-a keadaan ini
sulit dicapai karena pasti ada perbedaan antara kedua titik tersebut. Perbedaan titik ak+ir
titrasi dengan titik eki*alen disebut kesala+an titirasi. Ole+ karena itu kesala+an dalam
melakukan titrasi +arus dibuat sekecil mungkin.
Dari analisis data, diperole+ +asil ba+7a normalitas HCl -ang didapatkan adala+
0,062 N dengan *olume titrasi 2,6 m$. Nilai normalitas -ang didapatkan sedikit
berbeda dengan nilai HCl -ang sebenarn-a -aitu 0,1 N. Hal tersebut dapat disebabkan
ole+ kurang telitin-a praktikan pada saat melakukan titrasi dan meli+at peruba+an 7arna
-ang terjadi. Dari +asil standarisasi -ang tela+ dilakukan diperole+ reaksi8
N2:9O6 . 10H2O/aq + 2HCl/aq H2:9O6 . 10H2O/aq < 2NaCl/aq
Pada percobaan terak+ir -aitu penentuan kadar NaOH dan Na2CO dalam sampel.
Pada percobaan ini digunakan dua indikator -ang berbeda -akni 'etil orange dengan
tra-ek pH 2,1 4 9,9 dan enoltalein /PP dengan tra-ek pH , 4 10. Pada percobaan ini
dilakukan dua kali titrasi. Pertama digunakan indikator PP karena indikator ini akan
memberikan peruba+an 7arna -ang mencolok pada larutan -ang bersiat basa /NaOH
dan Na2CO -ang memberikan peruba+an 7arna dari bening menjadi ungu. eaksi -ang
terjadi merupakan reaksi penetralan antara ion Na
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
11/12
titik eki*alenn-a. :erdasarkan +asil analisis data diperole+ kadar NaOH dalam sampel
sebesar 2,06; mg atau 2;,#1 serta kadar Na2CO sebesar 120,#969 mg dengan
persentase 6,#.
H. KESIMPULAN
:erdasarkan praktikum -ang tela+ dilakukan dapat disimpulkan ba+7a8
a. Pembuatan larutan HCl 0,1 N dengan pengenceran HCl pekat dengan a?uades
sampai *olumen-a 100 m$. @olume HCl pekat -ang digunakan untuk pembuatan
larutan -aitu 0, m$
b. 3tandarisasi larutan HCl dengan natrium tetraborat dibutu+kan *olume titrasi sebesar
2,6 m$. HCl merupakan larutan standar sekunder konsentrasin-a ditentukan
berdasarkan standarisasi cara titrasi ter+adap larutan standar primer -aitu natrium
tetraborat.
c. "adar NaOH -ang diperole+ dalam sampel sebesar 2,06; mg dengan persentase
2;,#1 serta kadar Na2CO -ang diperole+ dalam sampel sebesar 120,#969 mg
dengan persentase sebesar 6,#
DA'TAR PUSTAKA
Harjanti, atna 3ari. 200. Pemungutan urkumin dari un!it "Cur#uma domesti#a val$ dan
Pemakaiann!a %ebagai &ndikator 'nalisis Volumetri. og-akarta8 Politeknik $PP.
"+opkar, 3'. 200. onse()konse( *asar imia 'nalitik. 5akarta8 )%8 press.
'r. 'ariati. 200. Pembuatan Larutan dan %tandarisasin!a. 'edan8 )ni*ersitas 3erambi
'eka+.
Nurra+man. 2011. Proses Pembuatan Biodiesel Min!ak elanta, Menggunakan atalis
Natrium Hidroksida "NaOH$ dan *ia(likasikan (ada Mesin *iesel -% ) /. Depok8)ni*ersitas =unad+arma
i*ai, Harial. 200;. 'rus Pemeriksaan imia. 5akarta8 )% Press.
3oebi-anto, dkk. 200#. onsentrasi &ndikator -erkontrol (ada 'rgentometri Mo,r. 3urakarta8
)ni*ersitas 3etia :udi.
3uirta, % !. 2010. %intesis %en!a0a Orto)1enila2o)3)Na4tol sebagai &ndiaktor dalam -itrasi.
Denpasar8 )ni*ersitas )da-ana.
)nder7ood, (. $ dan . ( da- jr. 2001. 'sas imia uantitati4. 5akarta8 )% Press.
-
8/16/2019 ACARA III (Titrasi Asam Basa)
12/12