acara 4 (ldr pt dan jw)

Upload: valakhy-van-braam

Post on 15-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    1/31

    LAPORAN PRAKTIKUM

    INSTRUMENTASI

    PENGKONDISI RANGKAIAN LDR MENGGUNAKAN

    PEMBAGI TEGANGAN DAN JEMBATAN WHEATSTONE

    Oleh :

    Dhamar Adhi Kurniawan

    A1H012017

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    PURWOKERTO

    2014

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    2/31

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangCahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat

    mata dengan panjang gelombang sekitar 380750 nm. Pada bidang fisika, adalah

    radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun

    tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi di atas

    adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut dualisme

    gelombang-partikel. Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan

    secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal

    dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern.

    Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran cahaya

    menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah

    mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat

    membangkitkan satu elektron. Salah satu jenis sensor cahaya adalah LDR. Nilai

    resistansi LDR berubah-ubah bergantung pada intensitas cahaya di sekitarnya.

    Untuk dapat menggunakan LDR dengan baik, diperlukan pengetahuan tentang

    karakteristik LDR.( Supatmi, Sri. 2010 )

    B. Tujuan1.Mengetahui rangkaian pembagi tegangan untuk sensor LDR.2.Mengetahui hubungan antara luaran pembagi tegangan LDR.

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    3/31

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran

    cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah

    mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat

    membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya sangat luas penggunaannya, salah

    satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat ini sudah ada alat yang

    digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton saja.

    Di bawah ini adalah jenis-jenis sensor cahaya, di antaranya:

    1.Detektor kimiawi, seperti pelat fotografis, dimana molekulsilverhalidadibagi menjadi sebuah atom perak metalik dan atom

    halogen. Pengembang fotografis menyebabkan terbaginya molekul yang

    berdekatkan secara sama.

    2.Fotoresistor atau Light Dependent Resistor (LDR) yang merubahresistansinya ketika dikenai cahaya.

    3.Sel fotovoltanik atau sel matahari menghasilkan tegangan dan memberikanarus listrik ketika dikenai cahaya.

    4.Fotodioda yang dapat beroperasi pada mode fotovoltaik maupunfotokonduktif.

    5.Tabung fotomultiplier yangmengandung fotokatoda yang memancarkanelektron ketika dikenai cahaya, kemudian elektron-elektron tersebut akan

    dikuatkan dengan rantai dynode.

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    4/31

    6.Tabung cahaya yang mengandung foto katoda yang memancarkanelektron ketika dikenai cahaya, dan umumnya bersifat sebagai fotoresistor.

    7.Fototransistor menggabungkan salahsatu dari metode penyensoran di atas.8.Detektor optis yang berlaku seperti termometer, secara murni tanggap

    terhadap pengaruh panas dari radiasi yang masuk, seperti detektor

    piroelektrik, sel Golay,termokopel dan termistor, tapi kedua yang terakhir

    kurang sensitif.

    9.Detektor cryogeniccuku tanggap untuk mengukur energi dari sinar-xtunggal, serta foton cahaya terlihat dan dekat dengan inframerah (Enss

    2005).

    LDR (Light Dependent Resistor) adalah resistor yang nilai resistansinya

    berubah-ubah karena adanya intensitas cahaya yang diserap. LDR juga merupakan

    resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif, dimana resistansinya

    dipengaruhi oleh intensitas cahaya. LDR dibentuk dari cadmium sulfied (CdS)

    yang mana CdS dihasilkan dari serbuk keramik. Secara umum, CdS disebut juga

    peralatan photo conductive, selama konduktivitas atau resistansi dari CdS

    bervariasi terhadap intensitas cahaya. Jika intensitas cahaya yang diterima tinggi

    maka hambatan juga akan tinggi yang mengakibatkan tengangan yang keluar juga

    akan tinggi begitu juga sebaliknya disinilah mekanisme proses perubahan cahaya

    menjadi listrik terjadi. (Sitorus, Syarif Abdullah. 2008 )

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    5/31

    Gambar 1. LDR

    LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang

    resistansinya tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas cahaya semakin

    besar maka resistansi LDR semakin kecil, jika intensitas cahaya semakin kecil

    maka resistansi LDR semakin besar. LDR sering juga disebut dengan sensor

    cahaya. Cara merangkai LDR ada 2, tergantung dengan respon yang diinginkan.

    (Supatmi, Sri. 2010. ) Rangkaian itu antara lain:

    1.Rangkaian LDR Pembagi Tegangan

    Gambar 2. Jenis Rangkaian LDR Pembagi Tegangan

    Cara kerja rangkaian 1 adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR

    membesar, maka hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan tegangan

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    6/31

    pada Titik1 semakin besar. Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar LDR

    semakin kecil, maka hambatan LDR semakin besar. Hal ini menyebabkan

    tegangan pada Titik1 semakin kecil.

    Cara kerja rangkaian 2 adalah pada saat intensitas cahaya disekitar LDR

    membesar, maka hambatan LDR akan mengecil. Hal ini menyebabkan tegangan

    pada Titik2 semakin mengecil. Dan sebaliknya, jika intensitas cahaya disekitar

    LDR semakin besar, maka hambatan pada LDR semakin kecil. Hal ini

    menyebabkan tegangan pada Titik2 semakin besar.

    2.Rangkaian Jembatan WheatstonePrinsip dasar dari jembatan wheatstone adalah keseimbangan. Sifat umum

    dari arus listrik adalah arus akan mengalir menuju polaritas yang lebih rendah.

    Jika terdapat persamaan polaritas antara kedua titik maka arus tidak akan mengalir

    dari kedua titik tersebut. Dalam rangkaian dasar jembatan wheatstone penghubung

    kedua titik tadi disebut sebagai jembatan wheatstone.

    Gambar 3. Jenis Rangkaian LDR Jembatan Wheatstone

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    7/31

    Keterangan Gambar :

    S : Saklar penghubung

    G : Galvanometer

    E : Sumber tegangan arus

    Rs : Hambatan geser

    Ra dan Rb : Hambatan yang sudah di ketahui nilainya.

    Rx : Hambatan yang akan di tentukan nilainya (LDR).

    Prinsip dari metode jambatan wheatstone

    1.Hubungan antara resitivitas dan hambatan, yang berarti setiap penghantarmemiliki besar hambatan tertentu. Dan juga menentukan hambatan

    sebagai fungsi dari perubahan suhu

    2.Hukum Ohm yang menjelaskan tentang hubungan antara hambatan,tegangan dan arus listrik. Yang mana besar arus yang mengalir pada

    galvanometer diakibatkan oleh adanya suatu hambatan.

    3.Hukum Kirchoff 1 dan 2, yang mana sesuai dari hukum ini menjelaskanjembatan dalam keadaan seimbang karena besar arus pada ke-2 ujung

    galvanometer sama besar sehingga saling meniadakan.

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    8/31

    III. METODOLOGI

    A. Alat dan Bahan1.LDR2.Lux meter3.Project board4.Kabel penghubung5.Multimeter6.Sumber cahaya7.Power supply8.LED9.Potensio

    A.Prosedur Kerja

    Percobaan I

    1. Mengambil satu buah komponen LDR dan resistor. Mencatat besarnya nilairesistor tersebut.

    2. Mengambil lux meter.3. Menyusun LDR, resistor dan LED pada project board seperti rangkaian

    dibawah ini:

    a. Pin 1 terhubung ke : + power supplyb.Pin 2 terhubung ke : probe merah multimeter

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    9/31

    c. Pin 3 terhubung ke : - power supply dan probe hitam multimeter+Vs

    4. Mengatur tegangan power supply pada tegangan tertentu ( misal 6 volt)5. Mengukur tegangan LDR ( pin 2) pada kondisi :

    a. Diluar ruangan (terkena sinar matahari langsung)b.Dalam ruangan danc. Kondisi LDR tertutup

    6. Melakukan Percobaan 2 sebnyak 3 kali ulangan.7. Mencatat hasil pengukuran pada lebar dataPercobaan II

    1. Mengambil 1 buah komponen LDR, dua resistor, dan sebuah potensio.Mencatat besarnya nilai masingmasing komponen tersebut.

    2. Mengambil lux meter.3. Menyusun LDR, resistor, dan LED padaproject boardseperti rangkaian ini :4. Mengaturpower supplypada tegangan tertentu (misal 6 Volt).

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    10/31

    5. Mengukur tegangan keluaran (Vout) pada kondisi : (+ terhubung probeemerah).

    a. Di luar ruangan (terkena sinar matahari langsung)b.Dalam ruanganc. Kondisi LDR tertutup

    6. Melakukan percobaan sebanyak 3 kali ulangan.7. Mencatat hasil pengukuran pada lembar data.

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    11/31

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    Data percobaan 1

    Tabel 1. Percobaan 1(Pengkondisian Sinyal : Pembagian Tegangan)

    Kondisi LDR Ulangan Tegangan luaran (V) Flux

    Luar ruangan 1 1,622 30,17 lux

    2 0,473

    3 0,49

    Dalam ruangan 1 5,5 12,70 lux

    2 5,6

    3 5,7

    Tertutup 1 0,4 0 lux

    2 0,4

    3 0,4

    1. Dalam ruanagnNilai resistor = 1,96 k

    LDR = 1,65 k

    LED = 89,6 k

    Tegangan = 5,1 volt

    2. Tertutup

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    12/31

    Nilai resistor = 9,77 k

    LDR = 5,4 k

    LED = 6 ohm

    Tegangan = 7,2 volt

    3. Luar ruanganNilai resistor = 96,9 k

    LDR = 6,3 k

    LED = 0 ohm

    Tegangan = 6,54 volt

    Data percobaan 2

    Tabel 2. Percobaan 2(Jembatan Wheatstone)

    Kondisi LDR Ulangan Tegangan luaran (V) Flux

    Luar ruangan 1 2,2 30,17 lux

    2 3,6

    3 5,6

    Dalam ruangan 1 5,2 12,70 lux

    2 5,3

    3 5,6

    Tertutup 1 6,29 0 lux

    2 6,28

    3 6,27

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    13/31

    1.Dalam ruanagnNilai R1 = 6,23 k

    Nilai R2 = 0,76 k

    LDR = 2,02 k

    Potensiometer = 2 ohm

    Tegangan = 5,1volt

    2.TertutupNilai R1 = 1,95 k

    Nilai R2 = 0,3 k

    LDR = 4,78 k

    Potensiometer = 2,5

    Tegangan = 7 volt

    3. Luar ruanganNilai R1 = 2,1 k

    Nilai R2 = 2,0 k

    LDR = 6,3

    Potensiometer = 5 k

    Tegangan = 6,54 volt

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    14/31

    B. PembahasanPengkondisian sinyal adalah pengkonversian level atau jenis dari sinyal

    menjadi level atau jenis sinyal lainnya. Pengkondisian sinyal yang umum dipakai

    adalah op-amp. Karena sensor biasanya mengeluarkan sinyal tegangan atau

    perubahan resistensi yang sangat kecil maka diperlukan op-amp untuk

    menguatkan level perubahan sinyal yang sangat kecil tersebut menjadi level sinyal

    yang bisa digunakan oleh sistem kendali.

    Jembatan Wheatstone merupakan rangkaian yang terdiri dari resistor dan

    catu daya (power supply). Jembatan wheatstone sendiri adalah rangkaian

    jembatan yang pada umunya digunakan untuk mengukur presisi tahanan dengan

    nilai 1 ohm sampai dengan mega ohm. Pada umumnya rangkaian jembatan

    wheatstone banyak digunakan untuk menghitung resistansi yang tidak diketahui

    dengan bantuan dari rangkaian jembatan. Dua kaki yang terdapat pada rangkaian

    wheatstone harus disimpan seimbang dan satu kaki yang lainnya termasuk

    resistansi yang tidak di ketahui.( Dedi Akbar. 2010 )

    Rangkaian jembatan wheatstone juga dapat di gunakan untuk mengukur

    hambatan listrik. Hambatan sendiri merupakan hasil bagi antara tegangan dengan

    arus. Jembatan wheatstone tidak memerlukan alat ukur seperti voltmeter dan

    amperemeter, cukup menggunakan satu galvanometer untuk melihat apakah ada

    arus listrik yang melalui suatu rangkaian.

    Prinsip kerja jembatan wheatstone sangat mirip dengan prinsip kerja dari

    potensiometer. Jembatan wheatstone dapat membantu dalam mencari jumlah lain

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    15/31

    dari seperti kapitansi dan juga induktansi. Jembatan ini terdiri dari 4 lengan resisif

    beserta sumber (batere) dan sebuah detektor nol yang biasanya menggunakan

    galvanometer atau pengukur arus lainnya yang sensitif.( Dedi Akbar. 2010 )

    Kapitansi dan induktansi di gunakan dalam menemukan jumlah gas tertentu

    yang di campur di antar sampel. Dengan menggunakan alat ini, untuk mengukur

    jembatan wheatstone sangat akurat dan nilai resistansi yang tidak di ketahui

    kebanyakan di temukan dalam rangka untuk mengukur nilai nilai fisika lain seperi

    suhu, tekanan kekuatan dan sebagainya.

    Hal ini dapat di gunakan untuk semua rangkaian atau sirkuit elektronik.

    Perangkat semacam ini, pertama kali di temukan oleh Samuel Hunter Cristie pada

    1833. Konsep semacam ini kemudian di modifikasi dan langsung di populerkan

    oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843, yakni di beri nama dengan

    Rangkaian Jembatan Wheatstone.

    Untuk menyederhanakan dan mempermudah mengukur hambatan rangkaian

    resistor dapat di gantikan dengan kawat lurus yang serba sama dan panjang.

    Sedangkan untuk menambah ketinggian pengukuran pada rangkaian dapat di

    tambahkan komutator yang dapat di gunakan untuk membalikan arah arus dalam

    rangkaian. Pada kawat arus dapat di geser untuk mengubah besarnya hambatan

    resistor.

    Salah satu aplikasinya adalah dalam percobaan mengukur regangan pada

    benda uji berupa beton atau baja. Dalam percobaan kita gunakan strain gauge,

    yaitu semacam pita yang terdiri dari rangkaian listrik untuk mengukur dilatasi

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    16/31

    benda uji berdasarkan perubahan hambatan penghantar di dalam strain gauge.

    Strain gauge ini direkatkan kuat pada benda uji sehingga deformasi pada benda uji

    akan sama dengan deformasi pada strain gauge. Seperti kita ketahui, jika suatu

    material ditarik atau ditekan, maka terjadi perubahan dimensi dari material

    tersebut sesuai dengan sifat-sifat elastisitas benda. Perubahan dimensi pada

    penghantar akan menyebabkan perubahan hambatan listrik, ingat persamaan R =

    .L/A. Perubahan hambatan ini sedemikian kecilnya, sehingga untuk

    mendapatkan hasil eksaknya harus dimasukkan kedalam rangkaian jembatan

    Wheatstone. Rangkaian listrik beserta jembatan Wheatstonenya sudah ada di

    dalam strain gauge.

    Pada praktikum ini menggunakan beberapa komponen alat seperti berikut :

    1. LDR (Light Dependent Resistor)

    Gambar 4.1 Simbol dan Fisik Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    17/31

    Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) adalah salah satu jenis

    resistor yang dapat mengalami perubahan resistansinya apabila mengalami

    perubahan penerimaan cahaya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya

    LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang

    diterima oleh LDR itu sendiri. LDR sering disebut dengan alat atau sensor yang

    berupa resistor yang peka terhadap cahaya. Biasanya LDR terbuat dari cadmium

    sulfida yaitu merupakan bahan semikonduktor yang resistansnya berupah-ubah

    menurut banyaknya cahaya (sinar) yang mengenainya. Resistansi LDR pada

    tempat yang gelap biasanya mencapai sekitar 10 M, dan ditempat terang LDR

    mempunyai resistansi yang turun menjadi sekitar 150 . Seperti halnya resistor

    konvensional, pemasangan LDR dalam suatu rangkaian sama persis seperti

    pemasangan resistor biasa.( Blocher,R. 2004.)

    2. Lux Meter

    Gambar 4.2 Lux Meter

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    18/31

    Luxmeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat

    penerangan (tingkat penerangan) pada suatu area atau daerah tertentu. Alat ini

    didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat

    ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor

    tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya

    akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus

    listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun

    semakin besar. (Ibnu Malik, Muhammad, Anistardi. 1973 )

    Sensor yang digunakan pada alat ini adalah photo diode. Sensor ini

    termasuk kedalam jenis sensor cahaya atau optic. Sensor cahaya atau optic adalah

    sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya

    ataupun bias cahaya yang mengenai suatu daerah tertentu. Kemudian dari hasil

    dari pengukuran yang dilakukan akan ditampilkan pada layar panel.( Blocher,R.

    2004 )

    Berbagai jenis cahaya yang masuk pada luxmeter baik itu cahaya alami

    atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai

    warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda,dan panjang

    gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan yang ditampilkan hasil

    yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang

    yang ditangkap oleh sensorphoto diode. (Supatmi, Sri. 2010)

    Pembacaan hasil pada Luxmeter dibaca pada layar panel LCD (liquid

    Crystal digital) yang format pembacaannya pun memakai format digital. Format

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    19/31

    digital sendiri didalam penampilannya menyerupai angka 8 yang terputus-putus.

    LCD pun mempunyai karakteristik yaitu Menggunakan molekul asimetrik dalam

    cairan organic transparan dan orientasi molekul diatur dengan medan listrik

    eksternal.

    Fungsi bagian- bagian lux meter :

    1.Layar panel : Menampilkan hasil pengukuran2.Tombol Off/On : Sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan alat3.Tombol Range : Tombol kisaran ukuran4.Zero Adjust VR : Sebagai pengkalibrasi alat (bila terjadi error)5.Sensor cahaya : Alat untuk mengkoreksi/mengukur cahaya.

    3. Project Board

    Gambar 4.3 Project Board

    Bread board atau project board adalah susunan kartu (papan) tipis yang

    terbuat dari fiberglass atau plastik dengan banyak lubang kecil, dan digunakan

    dengan menghubungkan sejumlah chipdan komponen elektronika lainnya. Cara

    http://www.total.or.id/info.php?kk=fiberglasshttp://www.total.or.id/info.php?kk=fiberglasshttp://www.total.or.id/info.php?kk=chiphttp://www.total.or.id/info.php?kk=chiphttp://www.total.or.id/info.php?kk=komponen%20elektronikahttp://www.total.or.id/info.php?kk=komponen%20elektronikahttp://www.total.or.id/info.php?kk=chiphttp://www.total.or.id/info.php?kk=fiberglass
  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    20/31

    penggunaan papan ini sangatlah sederhana dan praktis. Dengan menggunakan

    papan rangkaian ini, kita dapat dengan mudah memasang, merubah, dan

    memperbaiki suatu rangkaian yang dianggap belum sempurna atau mengalami

    salah hubung, sehingga kesalahan fatal tidak terjadi. Dengan menggunakan

    project board, kita dapat memasang komponen elektronika tidak permanen.(

    Lister. 1988 )

    4. Kabel Penghubung

    Gambar 4. 4 Kebel Penghubung atau KabelJumper

    Kabel penghubung merupakan kabel-kabel yang digunakan untuk

    menghubungkan rangkaian elektronika yang berfungsi agar pengukuran intensitas

    cahaya dapat dilakukan dengan benar.

    5. Multimeter

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    21/31

    Gambar 4.5 Multimeter Digital

    Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM

    (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-

    meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter

    digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil

    pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur

    listrik AC, maupun listrik DC. Fungsi Dasar Multimeter :

    1. Amperemeter DC

    2. Voltmeter DC

    3. Voltmeter AC

    4. Ohmmeter

    Pengukuran Resistansi Pada Multimeter yaitu :

    1.Memutar saklar pemilih pada posisi Ohm. Selanjutnya memutar saklarpemilih sekaligus mementukan batas ukur yang dipakai. Untuk mengetes

    kabel misalnya gunakan batas ukur x1. Untuk mengukur resistor yang tidak

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    22/31

    diketahui nilainya gunakan batas ukur yang paling besar. Jika nantinya

    setelah diukur jarum penunjuk hanya bergerak sedikit ke kiri, maka saklar

    putar dapat ke batas ukur yang lebih kecil lagi.

    2.Menghubung singkatkan kabel hitam dan merah pada multimeter. Mengaturpengatur nol sehingga jarum penunjuk berada pada tepat nol sebelah kanan

    skala.

    3. Menghubungkan kabel hitam dan merah secara bebas ke komponen yangakan ditest. Melihat skala apakah jarum bergerak atau tidak. Jika skala perlu

    dibaca untuk mengetahui resistansi maka bacalah skalanya. (Lister. 1988 )

    6. Sumber CahayaSumber cahaya di sini adalah saat LDR terkena sinar matahari atau di luar

    ruangan, di dalam ruangan, ataupun saat LDR dalam keadaan tertutup.

    7.Power supply

    Gambar 4.7Power Supplyatau Catu Daya

    Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memasok

    daya ke komponen lain pada perangakat elektronika. Semua komponen

    elektronika yang ada dalam suatu perangkat elektronika akan memperoleh

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    23/31

    pasokan daya dari power supply tersebut. Power supply sangat mempunyai

    peranan yang sangat penting dalam suatu perangkat elektronika. Oleh karena itu,

    tanpa power supply, maka suatu perangkat elektronika tidak akan dapat bekerja.

    Adapun tegangan yang umum disediakan oleh power supply adalah +5V, +12V, -

    5V, -12V.

    Besar tegangan keluaran dari Power supply ini juga harus kita sesuaikan

    dengan kebutuhan tegangan 'beban' atau perangkat elektronika kita. Karena, suatu

    perangkat elektronika akan dapat bekerja dengan baik jika supply tegangan dan

    daya kepadanya sama seperti spesifikasi dari komponen elektronika tersebut.

    (spesifikasi dapat kita lihat di datasheet suatu Komponen).

    8. LED

    Gambar 4.8. Bentuk Fisik LED

    LED adalah dioda yang dapat mengeluarkan cahaya. Karena

    kemampuannya itu maka LED lebih sering dipakai sebagai indikator dalam suatu

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    24/31

    alat. Prinsip kerja LED adalah dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan

    mengeluarkan cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat

    kimia ini, kita dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan,

    seperti infrared, hijau/biru/merah dan ultraviolet.

    Cara kerja LED, LED adalah dioda, sehingga memiliki kutup ( polar ). Arah

    arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan bagaimana

    kita dapat membedakan kutup-kutupnya ? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki ) pada

    LED memiliki panjang yang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda

    sedangkan yang pendek adalah katoda. Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat

    dari atas, kamu akan mengetahui ada sisi yang datar. Sisi yang datar itu adalah

    katoda. Jika kamu lihat ke dalamnya, kamu dapat membedakannya berdasarkan

    bentuk yang terlihat.( Ibnu Malik, Muhammad, Anistardi. 1973 )

    9. Potensiometer

    Gambar 4.9 Bentuk Fisik Potensiometer

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    25/31

    Potensiometer merupakan resistor yang menggunakan tiga terminal dengan

    sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan yang dapat di setel.

    Biasanya perangkat elektronika ini juga ada yang menggunakan dua terminal,

    sehingga nantinya salah satu terminal tetap dan terminal geser. Komponen yang

    satu ini berperan sebagai resistor variabel atau rheostat.

    Potensiometer biasanya di gunakan untuk mengendalikan peranti elektronik

    seperti pengendali suara pada penguat yang kita bunyikan. Potensio yang biasanya

    di operasikan ataupun di gunakan oleh suatu alat mekanisme sebagai transduser,

    misalnya sebagai sensor joystick.

    Perangkat potensiometer sangat jarang di gunakan untuk mengendalikan

    daya tinggi (tegangan lebih dari 1 watt) secara langsung. Potensiometer digunakan

    untuk menyetel taraf isyarat analog, misalnya pengendali suara pada peranti audio

    dan juga sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik.

    Prinsip kerja potensiometer dapat di ibaratkan sebagai gabungan dua buah resistor

    yang di hubungkan secara seri R1 dan R2. Di dalam dua buah resistor ini nilai

    resistansinya dapat di rubah. Nilai resistansi total dari resistor akan selalu tetap

    dan nilai ini merupakan nilai resistansi dari potensiometer. Jika nilai resistansi R1

    kita perbesar, maka otomatis nilai resistansi dari R2 akan berkurang, begitu juga

    sebaliknya.( Doebelin. O. Ernest.1987 )

    Meskipun di samakan dengan resistor, tapi bentuk dari potensiometer

    sendiri sangat jauh berbeda dengan bentuk resistor pada umumnya. Resistor hanya

    berbentuk gelang yang di mana masing-masing gelang tersebut memiliki warna

    yang berbeda, ini di gunakan untuk menentukan nilai tahanannya. Sementara

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    26/31

    untuk menentukan nilai tahanan dari potensio hanya dengan memutar ataupun

    menggeser pada bagian yang sudah di tetapkan.

    Pengendali volume yang menggunakan potensiometer di lengkapi dengan

    saklar yang sudah terintegrasi, sehingga pada saat potensiometer membuka saklar,

    penyapu berada pada posisi terendah. Kebanyakan dari komponen ini di gunakan

    untuk rangkaian power amplifier pengatur volume, bass dan treble. Dan juga

    dalam Control Motor DC yang berfungsi sebagai pengatur kecepatan putaran

    motor.

    Nilai dari potensiometer dapat berubah sesuai dengan perputaran ataupun

    pergeseran yang di hasilkan. Range yang di hasilkan juga bervariasi, misalnya

    nilai yang tertera pada potensio adalah 100k ohm, maka range resistansi akan

    dimulai dari tahanan 0 ohm sampai dengan 100k ohm.

    Demikian penjelasan singkat mengenai Potensiometer, semoga pengertian

    komponen elektronik kali ini berguna dan bermanfaat. Baca juga artikel kami

    lainnya tentang Power Amplifier 14 Watt IC TDA2030 dan Fungsi Dioda.

    Data percobaan 1

    Kondisi LDR Intensitas (Lux) Tegangan luaran rata-rata (V)

    Luar ruangan 30,17 0,863

    Dalam ruangan 12,7 5,6

    Tertutup 0 0,4

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    27/31

    Data percobaan 2

    Kondisi LDR Intensitas (Lux) Tegangan luaran rata-rata (V)

    Luar ruangan 30,17 0,0016

    Dalam ruangan 12,7 5,366

    Tertutup 0 6,28

    y = -0.0562x + 14.419

    R = 0.00010

    10

    2030

    40

    0 2 4 6

    Flux

    Tegangan (V)

    Hubungan Tegangan LDR dengan flux

    tegangan (V)

    Linear (tegangan (V))

    y = -4.2698x + 30.867

    R = 0.9141

    0

    10

    20

    30

    40

    0 2 4 6 8

    Flux

    Tegangan (V)

    Hubungan Tegangan LDR dengan Flux

    Tegangan (V)

    Linear (Tegangan (V))

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    28/31

    Keluaran LDR terhadap intensitas cahaya berupa hambatan, semakin besar

    intensitas cahaya (terang), maka hambatannya semakin kecil, dan semakin kecil

    intensitas cahaya (redup), maka hambatan LDR makin besar, jadi hambatan dan

    intensitas cahaya berbanding terbalik.

    Alat- alat yang sudah dijelaskan sedikit diatas akan dirangkai sedemikian

    rupa sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tegangan keluaran dari LDR

    dan apakah LED menyala atau tidak saat terjadi perlakuan pada LDR. Caranya

    adalah memasang resistor dan LDR secara seri pada bread board, kemudian LED

    juga dipasang pada bread board secara paralel dengan LDR. Setelah terhubung,

    kaki resistor yang tidak terhubung dengan LDR disambungkan dengan sumbu

    positif (+) power supply, kemudian kaki positif dari LED disambungakan dengan

    kabel merah dari multimeter, dan yang terakhir adalah pertemuan sumbu positif

    LED dan kaki LDR dihubungkan dengan dengan sumbu negative (-) dari power

    supply dan kabel warna hitam dari multimeter. Saat power supply dinyalakan,

    dapat langsung menghitung nilai resistansi LDR dan dapat dilihat LED menyala

    atau tidak. Proses penghitungan dilakukan sesuai dengan cara kerja. Sementara

    penghitungan intensitas cahaya dengan lux meter tidak perlu dihubungkan dengan

    alat apapun, dapat langsung digunakan untuk menghitung intensitas cahaya.

    Gambar 5. Konfigurasi rangakaian

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    29/31

    Pada praktikum ini pengukuran dilakukan dengan tiga kali pengulangan.

    Pada percobaan 1 di luar ruangan dihasilkan ulangan 1 yaitu 1,622 volt, ulangan 2

    yaitu 0,473 volt, ulangan 3 yaitu 0,49 volt dan nilai fluxnya adalah 30,17 lux.

    Percobaan 1 di dalam ruangan dihasilkan ulangan 1 yaitu 5,5 volt, ulangan 2 yaitu

    5,6 volt, ulangan 3 yaitu 5,7 volt dan nilai fluxnya adalah 12,70 lux. Percobaan 1

    di ruangan tertutup dihasilkan ulangan 1 yaitu 0,4 volt, ulangan 2 yaitu 0,4 volt,

    ulangan 3 yaitu 0,4 volt dan nilai fluxnya adalah 0 lux. Pada percobaan 2 di luar

    ruangan dihasilkan ulangan 1 yaitu 2,2 volt, ulangan 2 yaitu 3,6 volt, ulangan 3

    yaitu 5,6 volt dan nilai fluxnya adalah 30,17 lux. Percobaan 2 di dalam ruangan

    dihasilkan ulangan 1 yaitu 5,2 volt, ulangan 2 yaitu 5,3 volt, ulangan 3 yaitu 5,6

    volt dan nilai fluxnya adalah 12,70 lux. Percobaan 1 di ruangan tertutup

    dihasilkan ulangan 1 yaitu 6,29 volt, ulangan 2 yaitu 6,28 volt, ulangan 3 yaitu

    6,27 volt dan nilai fluxnya adalah 0 lux.

    Pada praktikum ini terdapat kendala yaitu pembacaan nilai pada multimeter

    sangat sulit karena nilainya tidak stabil dikarenakan multimeternya mengalami

    kerusakan.

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    30/31

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan1. Rangakaian pembagi tegangan untuk sensor LDR adalah sebagai berikut:

    2. Keluaran LDR terhadap intensitas cahaya berupa hambatan, semakin besarintensitas cahaya (terang), maka hambatannya semakin kecil, dan semakin

    kecil intensitas cahaya (redup), maka hambatan LDR makin besar, jadi

    hambatan dan intensitas cahaya berbanding terbalik.

    B. Saran

    Sebaiknya alat-alat yang digunakan untuk praktikum diperbanyak lagi. Agar

    semua praktikan dapat mencoba alat-alat yang digunakan. Dan juga alat yang

    akan digunakan pada praktikum terlebih dahulu diperiksa jangan ada alat yang

    rusak.

  • 5/25/2018 Acara 4 (LDR PT Dan JW)

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Dedi Akbar. 2010. Prinsip Dasar Jembatan Wheatstone. [Online]http://www.dediakbar.com/2010/03/prinsip-dasar-jembatan-

    wheatstone.html. Diakses Tanggal 6 april 2014 Pukul 19.33 WIB.

    Blocher,R. 2004.Dasar Elektronika. Andi: Yogyakarta.

    Doebelin. O. Ernest. 1987. Sistem Pengukuran Aplikasi danPerancangan.Penerbit

    Erlangga: Jakarta.

    Ibnu Malik, Muhammad, Anistardi. 1973. Bereksperimen dengan Mikrokontroler

    8031. Elex Media Komputindo: Jakarta.

    Lister. 1988.Mesin dan Pengkajian Listrik. Erlangga: Jakarta.

    Sitorus, Syarif Abdullah. 2008. Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR

    dan Handphone. Medan : Universitas Sumatera Utara.

    Supatmi, Sri. 2010.Pengaruh Sensor LDR terhadap Pengontrolan Lampu. Jakarta

    : Universitas Komputer Indonesia.

    Tim Penyusun. 2014. Pedoman Praktikum Instrumentasi. Universitas Jenderal

    Soedirman: Purwokerto.

    http://www.dediakbar.com/2010/03/prinsip-dasar-jembatan-wheatstone.htmlhttp://www.dediakbar.com/2010/03/prinsip-dasar-jembatan-wheatstone.htmlhttp://www.dediakbar.com/2010/03/prinsip-dasar-jembatan-wheatstone.htmlhttp://www.dediakbar.com/2010/03/prinsip-dasar-jembatan-wheatstone.htmlhttp://www.dediakbar.com/2010/03/prinsip-dasar-jembatan-wheatstone.html