abstrak - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/skripsi_pdf_e.pdf ·...

89
1 ABSTRAK TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGGUNAAN LILIN SEBAGAI PENYEGAR DALAM JUAL BELI BUAH (Studi pada Penjual Buah Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung) Oleh : INDAH AMALIA Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses jual beli buah yang mengandung lilin sebagai penyegar di Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang penggunaan lilin sebagai penyegar dalam jual beli buah (studi pada Penjual buah Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung). Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya tahan kesegaran yang cukup lama, khususnya buah apel. Hal ini berbeda dengan buah impor, karena buah impor sudah terdapat lilin pada dasar kulit buah apel tersebut. Lilin tersebut melindungi buah dari bakteri, sehingga bakteri tadi tidak dapat menembus ke dalam kulit buahnya, sehingga buah-buahan yang sudah dilapisi oleh lilin bisa bertahan lama. Praktek pelilinan ini sudah dilakukan di Negara asal buah-buahan tersebut dipetik. Tujuan pelilinan agar buah bisa bertahan lama saat dikirim di negara-negara di seluruh dunia, dalam keadaan buah yang masih segar. Jika buah berlilin ini sering dikonsumsi dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan dalam tubuh. Dalam hal ini konsumen tidak mengetahui bahwa buah yang dibeli nya tersebut terdapat lilin, sehingga jual beli ini bisa dikatakan jual beli yang mengandung unsur penipuan, penjual tidak memberikan keterangan yang sebenarnya oleh pihak konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses jual beli buah yang mengandung lilin sebagai penyegar di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung. Untuk mengetahuai tinjauan hukum Islam tentang penggunaan lilin sebagai penyegar dalam jual beli buah pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), Guna mendapatkan data yang mendukung penelitian ini menggunakan beberapa metode data, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Setelah data terkumpul maka dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan metode berfikir deduktif. Berdasarkan hasil penelitian ini adalah 1) proses jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung ini bahwa pembeli tidak mengetahui buah-buahan yang telah dibelinya terdapat lilin pada dasar kulit buah apel tersebut. Pembeli merasa dirugikan ketika mengetahui

Upload: donga

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

1

ABSTRAK

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PENGGUNAAN LILIN SEBAGAI

PENYEGAR DALAM JUAL BELI BUAH

(Studi pada Penjual Buah Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung)

Oleh :

INDAH AMALIA

Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses jual beli buah

yang mengandung lilin sebagai penyegar di Pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang penggunaan lilin

sebagai penyegar dalam jual beli buah (studi pada Penjual buah Pasar Gintung

Tanjung Karang Bandar Lampung).

Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya tahan

kesegaran yang cukup lama, khususnya buah apel. Hal ini berbeda dengan buah

impor, karena buah impor sudah terdapat lilin pada dasar kulit buah apel tersebut.

Lilin tersebut melindungi buah dari bakteri, sehingga bakteri tadi tidak dapat

menembus ke dalam kulit buahnya, sehingga buah-buahan yang sudah dilapisi

oleh lilin bisa bertahan lama. Praktek pelilinan ini sudah dilakukan di Negara asal

buah-buahan tersebut dipetik. Tujuan pelilinan agar buah bisa bertahan lama saat

dikirim di negara-negara di seluruh dunia, dalam keadaan buah yang masih segar.

Jika buah berlilin ini sering dikonsumsi dalam jangka panjang, maka akan

menimbulkan gangguan kesehatan dalam tubuh. Dalam hal ini konsumen tidak

mengetahui bahwa buah yang dibeli nya tersebut terdapat lilin, sehingga jual beli

ini bisa dikatakan jual beli yang mengandung unsur penipuan, penjual tidak

memberikan keterangan yang sebenarnya oleh pihak konsumen.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui proses jual beli buah

yang mengandung lilin sebagai penyegar di pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung. Untuk mengetahuai tinjauan hukum Islam tentang penggunaan

lilin sebagai penyegar dalam jual beli buah pasar Gintung Tanjung Karang Bandar

Lampung.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), Guna

mendapatkan data yang mendukung penelitian ini menggunakan beberapa metode

data, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian

ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Setelah data

terkumpul maka dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan

metode berfikir deduktif.

Berdasarkan hasil penelitian ini adalah 1) proses jual beli yang dilakukan

oleh penjual dan pembeli di Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung ini

bahwa pembeli tidak mengetahui buah-buahan yang telah dibelinya terdapat lilin

pada dasar kulit buah apel tersebut. Pembeli merasa dirugikan ketika mengetahui

Page 2: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

2

bahwa buahnya terdapat lilin. 2) Penggunaan lilin sebagai penyegar pada buah

tidak diperbolehkan. Hal ini dikarenakan salah satu syarat jual beli yaitu objek

dalam jual beli haruslah bermanfaat. Selain itu, di dalam Undang-undang juga

telah dijelaskan bahwa buah-buahan yang memakai lilin berbahaya jika

dikonsumsi dalam jangka panjang, karena akan membahayakan kesehatan tubuh.

Oleh karena itu penjualan buah-buahan yang memakai lilin tidak diperbolekan

dalam hukum Islam. Karena merugikan salah satu pihak, yaitu pembeli yang tidak

mengetahui buah yang dibeliny terdapat lilin pada dasar buah tersebut.

Page 3: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

3

Page 4: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

4

Page 5: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

5

MOTTO

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah

kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang

kepadamu” (Q.S. An-Nisa : 29)1

1 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahan, (Bandung: Diponegoro, 2006),

h.65

Page 6: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

6

PERSEMBAHAN

Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau.

Engkau curahkan kasih-mu pada setiap mahluk-Mu.

Telah banyak karunia yang Engkau berikan kepadaku ya Allah, termasuk

terselesainya karya kecil yang membanggakan ini.

Dengan ketulusan dan kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Indawan yang sudah tenang disana,

serta Ayahanda Damiri S.Pd dan Ibunda Malikhatun terimakasih untuk cinta,

kasih sayang, pengorbanan, dukungan, serta nasihat dan do‟a yang tiada henti

untuk menanti keberhasilanku.

2. Kakak-kakak dan adik-adikku semoga kita semua bisa membuat orang tua

kita selalu tersenyum bahagia. Dan nenekku tersayang Zaenah, pamanku

Vikri Akmaludin, yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

motivasi.

3. Almamater tercinta Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung yang telah mendidik, mengajarkan, serta mendewasakan dalam

berfikir dan bertindak secara baik.

RIWAYAT HIDUP

Page 7: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

7

Nama lengkap Indah Amalia, dilahirkan pada tanggal 22 Januari 1995 di

Purwodadi, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Putri pertama dari satu

bersaudara, buah perkawinan pasangan Bapak Indawan dan Ibu Malikhatun.

Pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 04 Gisting Bawah dan

selesai pada tahun 2007. Setelah itu melanjutkan pendidikan menengah pertama

pada SMP Muhammadiyah 01 Gisting, tamat pada tahun 2010. Selanjutnya

menempuh pendidikan pada jenjang menengah atas pada SMA Muhammadiyah

01 Gisting, selesai pada tahun 2013. Pada tahun yang sama melanjutkan

pendidikan kejenjang pendidikan tinggi, pada Universitas Islam Negeri (UIN)

Raden Intan Lampung, mengambil Program Studi Muamalah pada Fakultas

Syari‟ah.

KATA PENGANTAR

Page 8: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

8

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya

berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk, sehingga skripsi dengan judul

“Tinjauan Hukum Islam Tentang Penggunaan Lilin Sebagai Penyegar dalam Jual

Beli Buah” dapat diselesaikan. Salawat serta salam disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW, para sahabat, dan pengikut-pengikutnya yang setia.

Skripsi ini sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada

program Srata Satu (S1) Jurusan Muamalah Fakultas Syari‟ah UIN Raden Intan

Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) dalam bidang ilmu

Syari‟ah.

Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak lupa

dihaturkan terimakasih sedalam-dalamnya. Secara rinci ungkapan terimakasih

disampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Alamsyah, S.Ag, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN

Raden Intan Lampung yang senantiasa tanggap terhadap kesulitan-kesulitan

mahasiswa.

2. Bapak H.A Khumaidi Ja‟far, S.Ag., M.H. selaku ketua jurusan Muamalah

Fakultas Syari‟ah.

3. Ibu Yufi Wiyos Rini Masykuroh, S.Ag., M.Si., dan Bapak Khoiruddin M.S.I

masing-masing selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi

hingga skripsi ini selesai.

4. Bapak dan Ibu Dosen, para Staf Karyawan Fakultas Syari‟ah.

5. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan Pusat, Perpustakaan Fakultas Syari‟ah

dan Institut yang telah memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain.

6. Bapak Nofiandri selaku penjual buah di pasar Gintung Tanjung Bandar

Lampung yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan data-data

yang penyusun butuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

9

7. Sahabat-sahabatku Lusiana, Nurul Mukromah, Selly Nuridah Choirunnisa,

Arnis Alfiana, mbak Fitri Hasanah, Nurul Fauziah, Ulfa Fauziah, Ana

Efriyani yang telah meluangkan waktunya untuk membantu proses

penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman KKN kelompok 41 angkatan 2016, serta teman-teman Fakultas

Syari‟ah jurusan Muamalah angakatan 2013 kelas A,B,C yang telah

memberikan motivasi dan memberikan warna dalam sejarah hidupku selama

perjalanan menjadi mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, namun telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah SWT, tentunya dalam penulisan

skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal itu tidak lain disebabkan karena batasan

kemampuan, waktu, dan dana yang dimiliki. Untuk itu kiranya para Pembaca

dapat memberikan masukan dan saran-saran, guna melengkapi tulisan ini.

Akhirnya, diharapkan betapapun kecilnya karya tulis (skripsi) ini dapat

menjadi sumbangan yang cukup berarti dalam pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya ilmu-ilmu ke-Islaman.

Bandar Lampung, 11 Febuari 2017

Indah Amalia

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................. ii

PERSETUJUAN ................................................................................... iv

Page 10: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

10

PENGESAHAN ..................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ................................................................................. vii

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ......................................................................... 1

B. Alasan Memilih Judul ................................................................. 3

C. Latar Belakang Masalah ............................................................. 4

D. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 7

F. Metode Penelitian ....................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Jual Beli ................................................................ 14

B. Dasar Hukum Jual Beli ............................................................ 17

C. Rukun dan Syarat Jual Beli ...................................................... 20

D. Macam-Macam Jual Beli ......................................................... 28

E. Jual Beli yang Dilarang Dalam Islam ....................................... 33

F. Asas-asas Jual Beli .................................................................. 40

G. Batal dan Berakhirnya Jual Beli................................................ 42

H. Tinjauan Umum Tentang Lilin ................................................ 46

1. Pengertian Lilin .................................................................. 46

2. Kandungan Bahan Kimia dalam Buah ............................... 46

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pasar Gintung ............................................. 51

1. Sejarah Singkat Pasar Gintung ........................................... 51

2. Struktur Organisasi Pasar Gintung .................................... 52

B. Mekanisme Penggunaan Lilin Sebagai Penyegar Buah di Pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung ................................... 55

1. Proses Jual Beli Buah yang Mengandung Lilin sebagai

Penyegar di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar

Lampung .............................................................................. 55

2. Penggunaan Lilin sebagai Penyegar dalam Jual Beli Buah

di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung ............. 60

Page 11: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

11

BAB IV ANALISA DATA

A. Proses Jual Beli Buah yang Mengandung Lilin sebagai

Penyegar di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar

Lampung ............................................................................... 66

B. Tinjauan Hukum Islam Tentang Penggunaan Lilin Sebagai

Penyegar dalam Jual Beli Buah ................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 74

B. Saran ....................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 77

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagaiamana kerangka awal guna mendapatkan gambaran yang jelas dan

memudahkan dalam memahami skripsi ini. Maka perlu adanya uraian terhadap

penegasan arti dan makna dari beberapa istilah yang berkaitan dengan tujuan

skripsi ini. Dengan penegasan tersebut diharapkan tidak akan terjadi kesalah

pahaman terhadap pemaknaan judul dari beberapa istilah yang digunakan,

disamping itu langkah ini merupakan proses penekanan terhadap pokok

permasalahan yang akan dibahas.

Adapun judul proposal ini adalah TINJAUAN HUKUM ISLAM

TENTANG PENGGUNAAN LILIN SEBAGAI PENYEGAR DALAM JUAL

BELI BUAH (Studi pada Penjual Buah Tanjung Karang Bandar Lampung).

1. Tinjauan : adalah pendapat meninjau, pandangan, pendapat sesudah

menyelidiki, mempelajari, dan sebagainya.2 Tinjauan yang dimaksud adalah

melihat kejadian yang terjadi di lapangan dan disesuaikan dengan hukum

islam yang sebenarnya.

2. Hukum Islam : Ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT berupa

aturan dan larangan bagi umat Islam.3 Sedangkan menurut Prof. Dr.T.M

Hasbi Ash Shiddieqy di dalam kitabnya Fiqh Muamalah, mengartikan

2 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka

Amani),h. 552 3 Khalaf Abdul Wahab, Kaidah-Kaidah Hukum Islam, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1994), h.154

Page 13: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

13

hukum Islam sebagai segala yang dikeluarkan (ditetapkan) Allah untuk

manusia. Baik yang berupa perintah maupun tata aturan alamiah yang

mengatur kehidupan masyarakat dan hubungan mereka satu sama lainnya

dan membatasi tindakan mereka.4

3. Penggunaan : proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu.5

4. Lilin : adalah bahan terbuat dari parafin, mudah mencair jika dipanaskan,

dapat dipakai sebagai pelita dan/atau untuk membatik.6 Lilin yang dimaksud

ini adalah lilin untuk melapisi pada kulit buah apel.

5. Penyegar : adalah sesuatu yang menyegarkan.

6. Jual beli menurut bahasa adalah tukar menukar secara mutlak.7 Adapun

menurut kalangan Hanafiyah, pertukaran harta (benda) dengan harta

berdasarkan cara khusus (yang dibolehkan).8 Secara singkat pengertian jual

beli adalah suatau transaksi yaitu menyerahkan hak milik atau suatu barang

kepada pihak kedua, dengan menerima harga yang telah disetujui, berupa

uang atau suatu perjanjian timbal balik, dimana pihak penjual berjanji untuk

menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedangkan pihak pembeli

membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari

perolehan hak milik tersebut.

4 Hasbi Ash Shidieqy, Fiqh Mu‟amalah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h.57 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011) h.466 6Ibid., h.592 7 Ahmad Wardi Muslich, Fikih Muamalah. (Bandung: Pustaka Setia, 2010), Cet Ke-

1, h. 173 8 Rachmad syafei, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), Cet. Ke-4, h. 73

Page 14: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

14

7. Buah : adalah bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik (biasanya

berbiji).9 Buah yang dimaksud dalam masalah ini adalah buah apel.

Jadi dari istilah-istilah di atas tersebut menjelaskan bahwa menggunakan

lilin sebagai penyegar buah yaitu memakai lilin yang dilakukan dengan cara

mencairkkan lilin yang berguna untuk melapisi kulit buah agar tetap terlihat bagus

dan segar. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat penulis maksudkan

judul proposal ini adalah TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG

PENGGUNAAN LILIN SEBAGAI PENYEGAR DALAM JUAL BELI BUAH.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan penulis dalam memilih judul ini adalah sebagai berikut:

1. Alasan Obyektif

Adanya kegiatan yang melakukan jual beli yang dengan cara penggunaan

lilin sebagai penyegar buah, karena dengan menggunakan penyegar tersebut

akan memberikan jangka yang panjang bagi buah untuk membusuk, dan juga

bagi seorang penjual buah bertujuan agar buah yang dijual tidak cepat

membusuk.

2. Alasan Subyektif

a. Obyek kajian sesuai dengan bidang Mu‟amalah Fakultas Syari‟ah UIN

Raden Intan Lampung.

b. Tersedianya banyak referensi serta data-data lapangan yang menunjang

penulis untuk mengadakan penelitian.

9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa, Edisi Keempat, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991) h.211

Page 15: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

15

C. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw

sebagai Nabi dan Rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia

hingga akhir. Islam diatur oleh syariat yang didasarkan pada ketuhanan Allah

SWT. Yang sumber utamanya adalah Al-Qur‟an. Islam pun mengatur secara jelas

apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan terhadap kehidupan atau

didalam bisnis.

Bisnis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk

memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan hidupnya dengan cara mengelola sumber daya ekonomi

secara efisien.10

Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma

mendefinisikan serangkaian aktifitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak

dibatasi jumlahnya (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang atau jasa) termasuk

profit, namun dibatasi dalam cara memperoleh dan pendayagunaan hartanya.11

Setiap manusia diwajibkan mencari rizeki yang ada didunia ini. Salah satu

usaha yang dianjurkan agama adalah dengan harta jual beli.12

Jual beli adalah

suatu perjanjian tukar menukar barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan

sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan syara‟ (hukum islam).13

10 Muslich, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta : Adipura, 2004), h.46 11 Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjadjakusuma,

Menggagas Bisnis Islam (Jakarta : Gema Isnani Press, 2002), h.18 12 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 12, (Bandung : alm Arif Bandung, 1997) 13 Khumedi Ja‟far, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Bandar Lampung : IAIN

Raden Intan Lampung, 2015

Page 16: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

16

Tidak hanya agama, pemerintah pun telah memberikan peraturan dan

penegasan mengenai kualitas makanan yang dikonsumsi agar tidak

membahayakan jiwa manusia. Perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan

dan perkembangan di bidang perekonomian, perindustrian dan perdagangan telah

menghasilkan beberapa varian dalam hal barang dan jasa yang dapat diperoleh

secara cepat dan mudah. Dampak dari perkembangan tersebut terutama sekali

terlihat pada hal buah-buahan dengan berbagai cara pengolahan dan

pembuatannya. Agar hasil nya akan terlihat baik, tahan lama, dan unggul

dikompetitifnya dunia perdagangan, seperti buah-buahan yang menggunakan

pengawet berupa lilin agar buah-buahannya tetap segar, tanpa berpikir dampak

dari campuran bahan kimia bagi kesehatan.

Contohnya untuk sekarang ini banyak beredaran buah-buahan yang

menggunakan lilin. Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki

daya tahan kesegaran yang cukup lama, khususnya buah apel. Hal ini berbeda

dengan buah impor, karena buah impor sudah terdapat lilin pada dasar kulit buah

apel tersebut. Lilin tersebut melindungi buah dari bakteri, sehingga bakteri tadi

tidak dapat menembus ke dalam kulit buahnya, sehingga buah-buahan yang sudah

dilapisi oleh lilin bisa bertahan sampai lama. Apel yang telah dilapisi lilin tersebut

bisa bertahan 3 sampai 6 bulan dan masih tetap terlihat segar. Praktek pelilinan ini

sudah dilakukan di Negara asal buah-buahan tersebut dipetik. Tujuan pelilinan

tersebut agar bisa bertahan lama sampai diterima di negara-negara di seluruh

dunia, dalam keadaan buah yang masih segar. Jika buah berlilin ini sering

Page 17: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

17

dikonsumsi dalam jangka panjang, akan menimbulkan gangguan kesehatan dalam

tubuh.

Dalam hal ini konsumen tidak mengetahui bahwa buah yang dibelinya

tersebut terdapat lilin, sehingga jual beli ini bisa dikatakan jual beli yang

mengandung unsur penipuan, penjual tidak memberikan keterangan yang

sebenarnya oleh pihak konsumen.

Hal inilah yang terjadi pada distributor buah yang ada di pasar Gintung

Tanjung Karang Bandar Lampung yang sudah lama dijalani. Untuk itu distributor

tidak mau banyak mengeluh karena buah-buahannya beresiko cepat BS (busuk)

saat diterima. Buah-buahan tersebut diberikan pengawet seperti lilin agar tetap

terihat segar dan tidak cepat busuk saat diperjual belikan.

Karena itulah diperlukan penelitian yang mendalam agar dapat membahas

masalah ini untuk mengetahui penyebab semakin banyaknya penjual buah yang

menjual buahnya menggunakan lilin, terkait mengenai adanya isu Buah yang

menggunakan lilin sebagai penyegar buah.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul Tinjauan Hukum Islam Tentang

Penggunaan Lilin Sebagai Penyegar dalam Jual Beli Buah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan

yang timbul, diantaranya:

1. Bagaimana proses jual beli buah yang mengandung lilin sebagai penyegar

di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung?

Page 18: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

18

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang penggunaan lilin sebagai

penyegar dalam jual beli buah?

E. Tujuan dan Kegunaan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini yaitu:

1. Untuk mengetahui proses jual beli buah yang mengandung lilin sebagai

penyegar di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung.

2. Untuk mengetahui tinjauan hokum Islam tentang penggunaan lilin

sebagai penyegar dalam jual beli buah.

Kegunaan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Secara teoritis, sebagai wahana untuk menambah kehasan keilmuan.

b. Secara praktis, penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu syarat

memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar S.H. pada Fakultas

Syari‟ah UIN Raden Intan Lampung.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field

research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam kancah kehidupan yang

sebenarnya.14

Mengingat penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan maka

dalam pengumpulan data dilakukan pengolahan data-data yang bersumber dari

lapangan (lokasi penelitian). Dalam hal ini akan langsung mengamati dan meneliti

tentang jual beli menggunakan lilin sebagai penyegar buah.

14 Hadi Sutrisno, Metode Research, (Jogjakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1994),

h.142

Page 19: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

19

Selain lapangan penelitian ini juga menggunakan penelitian

kepustakaan (Library Research) sebagai pendukung dalam melakukan penelitian

dengan menggunakan berbagai literatur yang sesuai dengan masalah yang

diangkat dalam penelitian.

2. Sifat penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif ini digunakan untuk melukiskan secara

sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara aktual dan cermat.

Metode deskriptif pada hakikatnya adalah mencari teori bukan untuk menguji

teori metode ini menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah. Penelitian

bertindak sebagai pengamat.

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data disini adalah subjek dari mana data

diperoleh. Dalam penelitian ini sumber data ada dua, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.15

Biasanya

melalui angket, wawancara, jajak pendapat dan lain-lain. Dalam

penelitian ini data primer diperoleh langsung dari pedagang buah dan

pembeli di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung.

15

Marzuki, Metodologi Riset, BPFE-VII, Cet 4, Yogyakarta, 1997,h.55.

Page 20: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

20

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulanya, jadi data sekunder berasal dari tangan kedua.

Diperoleh melalui badan atau instansi yang bergerak dalam proses

pengumpulan data, baik oleh instansi pemerintah maupun swasta.16

4. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data

penelitian dengan pengamatan. Peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau, yang digunakan

sebagai sumber data penelitian.17

Observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah observasi secara lansung, dalam artian peneliti

ikut langsung terjun ke lapanga untuk memperoleh data-data yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, dimana peneliti

mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang ada pada

pedagang buah yang memakai lilin sebagai penyegar buah di pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung.

b. Interview ( wawancara )

Metode interview adalah suatu pengumpulan data dengan cara

Tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau lebih saling

berhadap-hadapan secara fisik yang diarahkan pada pokok

16 Sedamayanti, Metodologi Penelitian, (Bandung: Mandar Maju,2001), h.73 17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Cet ke-11 (Bandung:

Alfabeta, 2010), h.227

Page 21: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

21

permasalahan tertentu. Penelitian ini menggunakan wawancara

secara bebas dan terpimpin, yaitu dengan menyiapkan beberapa

pertanyaan yang telah ditentukan, tentunya yang berkaitan dengan

permasalahan.

Interview yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

fakta-fakta atau keterangan dari para distributor buah dan para

pembeli buah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

para pedagang buah yang ada di pasar Ginung Tanjung Karang

Bandar Lampung yang menjadi objek penelitian. Metode interview

yang digunkan dalam penelitian ini adalah interview bebas (tidak

berstruktur), sehingga responden secara spontan dapat

mengeluarkan segala sesuatu yang ingin dikemukakannya. Dengan

demikian bisa diperoleh gambaran yang lebih luas mengenai

masalah yang sedang diteliti kepada penjual buah pasar Gintung

Tanjung Karang Bandar Lampung.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

sesuatu yang berkaitan dengan masalah variabel yang berbentuk

catatan, gambar, majalah, surat kabar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.18

Dokumentasi ini dilakukan di Pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung.

18

Ibid., h. 240

Page 22: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

22

5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah objek penelitian19

atau keseluruhan unit manusi, dapat

juga berbentuk gejala atau peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama, adapun

yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah pedagang buah dan pembeli

buah yang berjumlah <100 orang.

Sampel adalah contoh yang mewakili dari populasi dan cermin dari

keseluruhan objek yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

diambil dari beberapa populasi dan digunakan sebagai objek penelitian. Adapun

teknik yang digunakan memilih sampel, menggunakan Random Sampling yaitu

pemilihan sekelompok subjek yang akan dijadikan sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.20

Menurut Sugiono dalam bukunya “apabila subyek penelitiannya < 100

lebih baik diambil semua. Mengingat jumlah populasi yang penulis temukan

dalam penelitian ini < 100 orang, yaitu 10 orang.

a. Para penjual buah di Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar

Lampung sebanyak 2 orang.

b. Pembeli buah sebanyak 8 orang.

6. Metode Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, kemudian diolah dengan cara, antara lain:

a. Pemeriksaan Data (Editing)

19 Amirudin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1991), h.102 20 Sutrisno, Metodologi Reseach Pendekatan Kwalitatif, R&D, Bandung, 2009, h.

120

Page 23: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

23

Adalah pengoreksian data yang telah dikumpulkan, karena

kemungkinan data yang masuk atau data yang terkumpul itu tidak

logis dan meragukan.21

Data yang diedit merupakan data hasil

penelitian tinjauan hukum Islam tentang penggunaan lilin sebagai

penyegar buah.

b. Systematizing

Yaitu melakukan penyusunan pokok bahasaan secara

sistematis atau berurutan sehingga memudahkan pembahasan.

c. Tabulasi data

Setelah dilakukan pemeriksaan data dan sistematika data

yang diperoleh baik dari lapangan maupun dari studi literature,

selanjutnya data dimasukan dalam bentuk table data

kependudukan, data pemerintah, dan lain-lain.22

7. Metode Analisis Data

setelah data dikumpulkan, diedit, sistematika data dan tabulasi data, maka

langkah selanjutnya data dianalisis secara kualitatif, yaitu suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan atau lisan

dari orang-orang yang berprilaku yang dapat dimengerti.23

Setelah analisis data selesai maka hasilnya akan disajikan secara

deskriptif, yaitu suatu penjelasan dan penginterpretasian secara logis, sistematis.

21 Sugiono, Op.Cit, h.107 22 Kartini Kartono, Pengertian Metodologi Research Sosial, (Bandung: Alumni,

1990), h.33 23 Lexy L. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Cet. Ke-XIV, (Bandung: Remaja

Rosda Karya, 2001), h.3

Page 24: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

24

Dari hasil tersebut kemudian ditarik suatu kesimpulan yang merupakan jawaban

atas permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dengan menggunakan cara

berfikir deduktif. Cara berfikir deduktif adalah metode analisa data dengan cara

bermula dari data yang bersifat umum tersebut, kemudian ditarik kesimpulan yang

bersifat khusus.24

24 Sutrisno Hadi, Methodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,

1984), h.42

Page 25: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Jual Beli

Jual beli disebut bai‟ dalam bahasa Arab. Bai‟ adalah suatu transaksi yang

dilakukan oleh pihak penjual dengan pihak pembeli terhadap sesuatu barang

dengan harga yang disepakatinya.25

Sedangkan perdagangan atau jual beli

menurut bahasa berarti al-Bai‟, al-Tijarah dan al-Mubadalah, sebagaimana Allah

Swt berfirman:

Artinya: … mereka mengharapkan tijarah (perdagangan) yang tidak akan rugi

(Faathir: 29).26

Menurut istilah (terminologi) yang dimaksud dengan jual beli adalah sebagai

berikut.

1. Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan

melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling

merelakan.27

2. Pemilikan harta benda dengan jalan tukar-menukar yang sesuai dengan

aturan Syara‟.

3. Saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola dengan ijab dan qabul,

dengan cara yang sesuai dengan syara‟.

25 Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006),

h. 143 26 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahan, (Bandung: Diponegoro,

2006), h. 349 27

Hendi suhendi. Fiqh Muamalah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), h. 68

Page 26: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

26

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa inti jual beli ialah suatu

perjanjian tukar-menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara

sukarela di antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak

lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan

Syara‟ dan disepakati.

Sesuai dengan ketetapan hukum maksudnya ialah memenuhi persyaratan-

persyaratan, rukun-rukun, dan hal-hal lain yang ada kaitannya dengan jual beli

sehingga bila syarat-syarat dan rukunnya tidak terpenuhi tidak sesuai dengan

kehendak Syara‟.28

Benda dapat mencakup pengertian barang dan uang, sedangkan sifat benda

tersebut harus dapat dinilai, yakni benda-benda yang berharga dan dapat

dibenarkan penggunaannya menurut Syara‟. Benda itu adakalanya bergerak

(dipindahkan) dan ada kalanya tetap (tidak dapat dipindahkan), ada yang dapat

dibagi-bagi, ada kalanya tidak dapat dibagi-bagi, ada harta yang ada

perumpamaannya (mitsli) dan tidak ada yang menyerupai (qimi) dan yang lain-

lainnya. Penggunaan harta tersebut dibolehkan sepanjang tidak dilarang syara‟.

Benda-benda seperti alkohol, babi, dan barang terlarang lainnya haram

diperjualbelikan sehingga jual beli tersebut dipandang batal dan jika dijadikan

harga penukar, maka jual beli tersebut dianggap fasid.

R. Subekti, mengatakan bahwa jual beli adalah suatu perjanjian dimana

pihak yang satu menyanggupi akan menyerahkan hak milik atas suatu barang,

28

Ibid., h. 69

Page 27: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

27

sedangkan pihak lain menyanggupi akan membayar sejumlah uang sebagai

harga.29

Jual beli menurut ulama Malikiyah ada dua macam, yaitu jual beli yang

bersifat umum dan jual yang bersifat khusus.

1. Jual beli dalam arti umum ialah suatu perikatan tukar-menukar sesuatu

yang bukan kemanfaatan dan kenikmatan. Perikatan adalah akad yang

mengikat dua belah pihak. Tukar-menukar yaitu salah satu pihak

menyerahkan ganti penukaran atas suatu yang ditukarkan adalah dzat

(berbentuk), ia berfungsi sebagai objek penjualan, jadi bukan manfaatnya

atau bukan hasilnya.30

2. Jual beli dalam arti khusus ialah ikatan tukar-menukar sesuatu yang bukan

kemanfaatan dan bukan pula kelezatan yang mempunyai daya tarik,

penukarannya bukan mas bukan pula perak, bendanya dapat direalisir dan

ada seketika (tidak ditangguhkan), tidak merupakan utang baik barang itu

ada di hadapan si pembeli maupun tidak, barang yang sudah diketahui

sifat-sifatnya atau sudah diketahui terlebih dahulu.31

B. Dasar Hukum

29 R. Subekti, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, (Jakarta: Praditya Paramita,

1983), h. 327 30 Ibid., h. 327 31

Hendi suhendi. Op.Cit, h. 70

Page 28: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

28

Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia

mempunyai landasan yang kuat dalam al-Qur‟an dan sunnah Rasulullah Saw.

Landasan jual beli, yaitu:

1. Al-Qur‟an

Q.S. Al-Baqarah ayat 275

Artinya: Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…

Q.S. An-Nisa‟ ayat 29

33

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali

dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara

kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha

Penyayang kepadamu.

Q.S. Al-Baqarah : 282

Artinya: Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli.

2. Hadis Nabi Saw

Hadist adalah sumber kedua setelah al-Qur‟an. Dan hal ini

merupakan rahmat dari Allah SWT kepada umatnya sehingga hukum

32 Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 36 33 Ibid., h.65 34

Ibid., h. 37

Page 29: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

29

Islam tetap elastis dan dinamis sesuai dengan perkembangan zaman.

Adapun hadist yang menerangkan jual beli adalah:

a. Hadis Jabir bin Abdullah:

Artinya: dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata, Rasulullah Saw

bersabda: “Allah mengasihi orang yang murah hati ketika menjual,

ketika membeli dan ketika menagih”. (H.R. Bukhari).

b. Hadis dari „Adbullah bin „Umar:

Artinya: hadis „Abdullah bin „Umar ra., bahwasannya Rasulullah

Saw bersabda: “dua pihak yang saling berjual beli, salah satunya

menggunakan hak memilih (khiyar) terhadap pihak lain, selama

keduanya belum berpisah kecuali mengenai jual beli dengan

khiyar. (H.R Bukhari)

c. Hadis dari Bukhari bin Musa

35 Zainuddin, Dkk, Terjemahan Hadits Shahih Bukhari, Jilid I-IV, (Jakarta: Widjaya,

1992), h. 255, Hadits No: 1020 36 Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu‟ Wal Marjan, Koleksi Hadis yang

Disepakati Oleh Al-Bukhari dan Muslim, Penerjemah Muslich Shabir (Semarang: 1993). H.

328, Hadis no. 1039

Page 30: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

30

Artinya: mewartakan Ibrahim bin Musa, bercerita „Isa bin Yunus

dari Tsaur, dari Khalid bin Ma‟dan r.a. Rasulullah Saw, bersabda:

tidak ada maknan yang dimakan seseorang, sekali-kali tidak, yang

lebih baik daripada makanan-makanan hasil usaha tangannya

sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud a.s., maka dari hasil usaha

tangannya beliau sendiri (H.R Bukhari Muslim).

3. Ijma‟

Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa

manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang

lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya

itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai.38

Ummat sepakat bahwa jual beli dan penekunannya sudah berlaku (dibenarkan)

sejak zaman Rasulullah hingga hari ini.39

Terakhir, dalil dari ijma‟ bahwa umat Islam sepakat bila jual beli itu

hukumnya boleh dan terdapat hikmah di dalamnya. Pasalnya, manusia bergantung

pada barang yang ada di orang lain dan tentu orang tersebut tidak akan

memberinya tanpa ada imbalan balik. Oleh karena itu, dengan diperbolehkannya

jual beli maka dapat membantu terpenuhinya kebutuhan setiap orang dan

37 Abu Abdullah Muhammad Bin Ismail Bin Ibrahim Bin Al-Mughirah Al-Ja‟fai,

Shahih Bukhari, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2004), h. 373. Hadist No. 2072 38 Rachmat Syafe‟I, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 75 39

Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid 12, (Bandung: Al-Ma‟arif, 1997), h.48

Page 31: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

31

membayar atas kebutuhannya itu. Manusia itu sendiri adalah mahluk sosial,

sehingga tidak bisa hidup tanpa adanya kerja sama dengan yang lain.

Pada prinsipnya, dasar hukum jual beli adalah boleh. Imam Syafi‟i

mengatakan, “semua jenis jual beli hukumnya boleh kalau di lakukan oleh dua

pihak yang masing-masing mempunyai kelayakan untuk melakukan transaksi,

kecuali jual beli yang dilarang atau diharamkan dengan izin-Nya maka termasuk

dalam kategori yang dilarang. Adapun selain itu maka jual beli boleh hukumnya

selama berada pada bentuk yang ditetapkan oleh Allah.40

C. Rukun Dam Syarat Jual Beli

1. Rukun Jual Beli

Rukun jual beli ada tiga, yaitu akad (ijab kabul), orang-orang yang

berakad (penjual dan pembeli), dan ma‟kud alaih (objek akad).

Akad ialah ikatan kata antara penjual dan pembeli. Jual beli belum dikatakan

sah sebelum ijab dan Kabul dilakukan sebab ijab kabul menunjukkan kerelaan

(keridhaan). Pada dasarnya ijab kabul dilakukan dengan lisan, tetapi kalau tidak

mungkin, misalnya bisu atau yang lainnya, boleh ijab kabul dengan surat

menyurat yang mengandung arti ijab dan kabul.

Adanya kerelaan tidak dapat dilihat sebab kerelaan berhubungan dengan hati,

kerelaan dapat diketahui melalui tanda-tanda lahirnya, tanda yang jelas

menunjukkan kerelaan adalah ijab dan kabul.41

40 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, (Jakarta: Gema Insani, 2011), h.

27 41

Hendi Suhendi, Op.Cit, h. 70

Page 32: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

32

Menurut Hanafi, rukun jual beli adalah ijab-qabul yang menunjukkan adanya

maksud untuk saling menukar atau sejenisnya (mu‟athaa). Dengan kata lain,

rukunnya adalah tindakan berupa kata atau gerakan yang menunjukan kerelaan

dengan berpindahnya harga dan barang. Inilah hal pernyataan ulama Hanafi dalam

hal transaksi. Adapun mayoritas ahli fiqih berpendapat bahwa jual beli memiliki

empat rukun yaitu penjual, pembeli, pernyataan kata (ijab-qabul), dan barang.

Pendapat mereka ini berlaku pada semua transaksi.

Ijab menurut Hanafi, adalah menetapkan perbuatan khusus yang menunjukkan

kerelaan yang terucap pertama kali dari perkataan salah satu pihak, baik dari

penjual seperti kata bi‟tu (saya menjual) maupun dari pembeli seperti pembeli

mendahului menyatakan kalimat, “saya ingin membelinya dengan harga sekian.”

Sedangkan qabul adalah apa yang dikatakan kali kedua dari salah satu pihak.

Dengan demikian, ucapan yang dijadikan sandaran hukum adalah siapa yang

memulai pernyataan dan menyusulinya saja, baik itu dari penjual maupun dari

pembeli.

Namun, ijab menurut mayoritas ulama adalah pernyataan yang keluar dari

orang yang memiliki barang meskipun dinyatakannya di akhir. Sementara qabul

adalah pernyataan dari orang yang akan memiliki barang meskipun dinyatakan

lebih awal.

Adapun rukun jual beli menurut mayoritas ulama selain Hanafi ada tiga atau

empat: pelaku transaksi (penjual/pembeli), objek transaksi (barang/harga),

pernyataan (ijab/qabul).42

42

Wahbah Az-Zuhaili, Op Cit, h. 28

Page 33: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

33

2. Syarat jual beli

a. Penjual dan pembeli

Syaratnya adalah:

1) Berakal, agar tidak terkecoh

Orang yang gila atau bodoh tidak sah jual belinya.

Sebagaimana

firman Allah Swt, dalam surat An-Nisa ayat 5: 43

Artinya: dan janganlah kamu serakah kepada orang-orang

yang bodoh, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)

yang dijadikan Allah untukmu sebagai pokok kehidupan.

2) Dengan kehendak sendiri (bukan dipaksa)

Pada dasarnya jual beli itu hendaknya dilakukan atas

kemauan sendiri (adanya kerelaan) atau tidak ada paksaan dari

masing-masing pihak. Karena kerelaan itu adalah perkara yang

tersembunyi dan tergantung pada qarinah diantara ijab dan qabul,

seperti suka sama suka dalam ucapan, penyerahan dan

penerimaan.

3) Tidak mubazir (pemboros)

orang yang pemboros apabila melakukan jual beli, maka jual

belinya tidak sah. Sebab orang yang pemboros itu suka

43

Departemen Agama RI, Op Cit, h. 61

Page 34: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

34

menghambur-hamburkan hartanya. Hal tersebut dinyatakan oleh

Allah SWT dalam firmannya surat al-isra ayat 27 yang berbunyi:

Artinya: sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah

saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar

kepada Tuhannya.44

4) Baligh (berumur 15 tahun keatas/dewasa).

Anak kecil tidak sah jual belinya. Adapun anak-anak yang

sudah mengerti tetapi belum sampai umur dewasa, menurut

pendapat sebagaian ulama, mereka dapat diperbolehkan berjual

beli barang yang kecil-kecil karena kalau tidak diperbolehkan,

sudah tentu menjadi kesulitan dan kesukaran, sedangkan agama

Islam tidak akan menetapkan peraturan yang mendatangkan

kesulitan kepada pemeluknya.45

b. Mauqud alaih (objek akad), harga dan barang yang diperjual

belikan.

Syarat-syarat jual beli ditinjau dari ma‟qud „alaih yaitu:

1) Suci barangnya

Ulama malikiyah berpendapat bahwa tidak sah jual beli

barang najis, seperti tulang bangkai dan kulitnya walaupun telah

dimasak, karena barang tersebut tidak dapat suci dengan

44 Departemen Agama RI, Op.Cit, h. 227 45 Sualiman Rasjid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994), cet. 27, h.

279

Page 35: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

35

dimasak, termasuk khamr, babi dan anjing. Tetapi sebagian

ulama Malikiyah membolehkan jual beli anjing yang digunakan

untuk berburu, menjaga rumah dan perkebunan.

Menurut madzhab Hanafi dan Zahiri, semua barang yang

mempunyai nilai manfaat dikategorikan halal untuk dijual. Untuk

itu mereka berpendapat bahwa boleh menjual kotoran-kotoran

dan sampah-sampah yang mengandung najis karena sangat

dibutuhkan penggunaannya untuk keperluan perkebunan dan

dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Demikian pula

diperbolehkan menjual setiap barang najis yang dapat

dimanfaatkan selain untuk dimakan dan diminum seperti minyak

najis untuk keperluan penerangan dan untuk cat pelapis serta

diguanakan mencelup wanter. Semua barang tersebut dan

sejenisnya boleh diperjual belikan meskipun najis selama

penggunaannya tidak untuk dimakan.

2) Dapat diambil manfaatnya

Menjual belikan binatang serangga, ular, semut, tikus atau

binatang-binatang lainnya yang buas adalah tidak sah kecuali

untuk dimanfaatkan. Adapun jual beli harimau, buaya, kucing,

ular dan binatang lainnya yang berguna untuk berburu, atau dapat

dimanfaatkan maka diperbolehkan.

3) Milik orang yang melakukan akad

Page 36: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

36

Menjual belikan sesuatu barang yang bukan menjadi

miliknya sendiri atau tidak mendapatkan ijin dari pemiliknya

adalah tidak sah.46

Karena jual beli baru bisa dilaksanakan

apabila yang berakad tersebut mempunyai kekuasaan untuk

melakukan jual beli.

4) Dapat diserah terimakan

Barang yang diakadkan harus dapat diserah terimakan secara

cepat atau lambat, tidak sah menjual binatang-binatang yang

sudah lari dan tidak dapat ditangkap lagi, atau barang yang sulit

dihasilkannya.47

5) Dapat diketahui

Barang yang sedang dijual belikan harus diketahui banyak,

berat, atau jenisnya. Demikian pula harganya harus diketahui

sifat, jumlah maupun masanya. Jika barang dan harga tidak

diketahui atau salah satu dari keduanya tidak diketahui, maka jual

beli tidak sah karena mengandung unsur penipuan. Mengenai

syarat mengetahui barang yang dijual cukup dengan penyaksian

barang sekalipun tidak diketahui jumlahnya. Untuk barang

46 Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,

1996), h. 39 47 Ibnu Mas‟ud, Fiqh Madzhab Syafi‟i Edisi Lengkap, (Bandung: Pustaka Setia), h.

31

Page 37: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

37

zimmah (dapat dihitung, ditakar), maka kadar kualitas dan

kuantitas harus diketahui oleh pihak berakad.

Barang yang tidak dapat dihadirkan dalam majlis,

transaksinya disyaratkan agar penjual menerangkan segala

sesuatu yang menyangkut barang itu sampai jelas bentuk dan

ukurannya serta sifat dan kualitasnya. Jika ternyata pada saat

penyerahan barang itu cocok dengan apa yang telah diterangkan

penjual, maka khiyar berlaku bagi pembeli untuk meneruskan

atau membatalkan transaksi.

Demikian juga boleh memperjual belikan barang yang tidak

ada di tempat seperti jual beli yang tidak diketahui secara

terperinci. Caranya kedua belah pihak melakukan akad perihal

barang yang ada tetapi tidak diketahui kecuali dengan perkiraan

oleh para ahli yang biasanya jarang meleset. Sekiranya nanti

terjadi ketidak pastian biasanya pula bukanlah hal yang berat.

Karena bisa saling memaafkan dan kecilnya kekeliruan.

Diperoleh pula jual beli yang diketahui kriterianya saja, seperti

barang yang tertutup dalam kaleng, tabung oksigen, minyak

tanah melalui kran pompa yang tidak terbuka, kecuali waktu

penggunaannya.

c. Ijab dan qabul (sighat/aqad)

Sighat atau ijab-qabul artinya ikatan berupa kata-kata penjual

dan pembeli. Umpamanya: “saya jual benda ini kepadamu untuk

Page 38: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

38

kamu miliki”. Kemudian si pembeli mengucapkan, “saya terima”

atau “ya, saya beli.”48

Dalam fiqih al-Sunnah dijelaskan ijab

adalah ungkapan yang keluar terlebih dahulu dari salah satu

pihak sedangkan qabul yang kedua. Dan tidak ada perbedaan

antara orang yang mengijab dan menjual serta mengqabul si

pembeli atau sebaliknya, dimana yang mengijabkan adalah si

pembeli dan yang mengqabul adalah si penjual. Adapun syarat-

syarat umum suatu aqad adalah sebagai berikut:

1. Pihak-pihak yang melakukan aqad telah cukup bertindak

hukum.

2. Objek akad diakui oleh syara‟.

3. Aqad itu tidak dilarang syara‟.

4. Aqad itu bermanfaat.

5. Pernyataan ijab tetap utuh dan shahih sampai terjadinya

qabul.

6. Ijab dan qabul dilakukan dalam satu majlis, yaitu suatu

keadaan yang menggambarkan proses suatu transaksi.

7. Tujuan aqad jelas diakui syara‟ dalam jual beli tujuannya

memindahkan hak milik penjual kepada pembeli.

8. Tujuan aqad tidak bertentangan dengan syara‟.

48 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Muamalah Hukum Perdata Islam, UII

Press, Yogyakarta, 2000, h. 103

Page 39: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

39

Berdasarkan syarat umum di atas, jual beli dianggap sah jika

terpenuhi syarat-syarat khusus yang disebut dengan syarat Ijab

dan Qabul sebagai berikut.

1) Orang yang mengucapkan telah balikh dan berakal

2) Qabul sesuai dengan ijab

3) Ijab dan qabul dilakukan dalam satu majlis.49

D. Macam-Macam Jual Beli

Dalam macam atau bentuk jual beli, terdapat beberapa klasifikasi yang

dikemukakan oleh para Ulama, antara lain :

a. Ulama Hanafiyah, membagi jual beli dari segi atau tidaknya menjadi tiga

bentuk, yaitu:50

1) Jual beli yang shahih

Suatu jual beli dikatakan sebagai jual beli yang shahih apabila jual beli

itu disyariatkan, memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan, bukan milik

orang lain, dan tidak bergantung pada Khiyar lagi.

2) Jual beli yang bathil

Jual beli dikatakan jual beli yang bathil apabila salah satu atau

seluruh rukunnya tidak terpenuhi, atau jual beli tersebut pada dasar dan

sifatnya tidak disyari‟atkan atau barang yang dijual adalah barang-barang

yang diharamkan syara‟. Jenis-jenis jual beli yang bathil antara lain :

49 Mardani, Fiqih Ekonomi Syari‟ah, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 74 50

Narun Harun, Fikih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h. 121-129

Page 40: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

40

a) Jual beli sesuatu yang tidak ada. Para ulama fiqih sepakat

menyatakan jual beli seperti ini tidak sah atau bathil. Misalnya,

memperjual belikan buah yang putiknya pun belum muncul

dipohon.

b) Menjual barang yang tidak boleh diserahkan oleh pembeli,

seperti menjual barang yang hilang atau burung piaraan yang

lepas dan terbang di udara. Hukum ini disepakati oleh ulama

Fiqh dan termasuk ke dalam kategori bai al-gharar (jual beli

tipuan).

c) Jual beli yang mengandung unsur penipuan, yang ada lahirnya

baik, tetapi ternyata di balik itu semua terdapat unsur tipuan.

d) Jual beli benda-benda najis, seperti khamr, babi, bangkai, dan

darah karena dalam pandangan Islam adalah najis dan tidak

mengandung harta.

e) Jual beli al-„arbun, yaitu jual beli yang bentuknya dilakukan

melalui perjanjian, pembeli membeli sebuah barang dan

uangnya seharga barang diserahkan kepada penjual, dengan

syarat apabila pembeli tertarik dan setuju maka jual beli sah.

Tetapi apabila pembeli tidak setuju dan barang dikembalikan,

maka uang yang telah diberikan kepada penjual, menjadi hibah

bagi penjual. Kebanyakan fuqaha melarang dengan alasan

Page 41: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

41

bahwa jual beli termasuk bab kesamaran dan pertaruhan, juga

memakan harta orang lain tanpa imbalan.51

f) Memperjualbelikan air sungai, air danau, air laut, dan air yang

tidak boleh dimiliki seseorang, karena air yang tidak dimiliki

seseorang merupakan hak bersama ummat manusia, tidak boleh

diperjualbelikan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah Saw :

Artinya : Diceritakan Tahya bin Bakri, menceritakan Al-Laits

dari „Ukil bin Ibnu Syihab dari Ibnu Musayyib dan Abu

Salamah dari Abu Hurairah r.a., berkata bahwa Rasulullah

Saw. Bersabda: “Tidak boleh ditahan (ditolak) orang yang

meminta kelebihan air, yang akan mengakibatkan tertolaknya

kelebihan rumput.” (H.R. Bukhari Muslim).

3) Jual beli fasid adalah jual beli yang rusak dan apabila kerusakan itu

menyangkut harga barang dan boleh diperbaiki. Jenis-jenis jual beli

fasid, antara lain :

51 Ibnu Rusyd, Bidayatu‟l Mujatahid,, Terjemah oleh M.A. Abdurrahman dan A.

Haris Abdullah, Jus III, Asy-Syifa‟, Semarang 1990 h. 80 52 Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Al Bukhari, Shahih Bukhori, Jilid

II, No. Hadits 2201, h. 893

Page 42: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

42

a) Jual beli al-majhul, yaitu jual beli yang barangnya secara

global tidak dapat diketahui, dengan syarat kemajhulannya

bersifat menyeluruh. Akan tetapi, apabila kemajhulannya

bersifat sedikit, maka jual belinya sah.

b) Jual beli yang dikaitkan dengan suatu syarat. Menurut ulama

Hanafiyah, jual beli seperti ini dianggap sah pada saat

persyaratannya terpenuhi atau tenggang waktu yang disebutkan

dalam akad jatuh tempo.

c) Menjual barang yang ghaib yang tidak dapat dihadirkan pada

saat jual beli berlangsung, sehingga tidak dapat dilihat

langsung oleh pembeli.

d) Jual beli yang dilakukan oleh orang buta.

e) Barter dengan barang yang diharamkan, umpamanya

menjadikan barang-barang yang diharamkan sebagai harga,

seperti babi, khamr, bangkai, dan darah.

f) Jual beli ajal, misalnya seseorang menjual barangnya kepada

orang lain yang pembayarannya ditunda selama satu bulan,

kemudian setelah penyerahan kepada pembeli, pemilik barang

pertama membeli barang itu dengan harga yang lebih rendah,

sehinga pertama tetap berutang kepada penjual. Jual beli seperti

ini dikatakan fasid karena jual beli ini menyerupai dan

menjurus kepada riba.

Page 43: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

43

g) Jual beli anggur dan buah-buahan lainnya untuk tujuan

membuat khamr.

h) Jual beli dengan dua syarat. Misalnya seperti ungkapan

pedagang yang mengatakan, “jika tunai harganya Rp 50.000,

dan jika berutang harganya Rp 75.000”.

i) Jual beli barang yang sama sekali tidak dapat dipisahkan dari

satuannya. Misalnya membeli tanduk kerbau pada kerbau yang

masih hidup.

j) Jual beli buah-buahan atau padi-padian yang belum sempurna

matangnya untuk dipanen.

b. Ulama Malikiyah, membagi jual beli dari segi terlihat atau tidaknya barang

dan kepastian akad, anatara lain :

1) Jual beli dilihat dari segi terlihat atau tidaknya barang, yaitu :

a) Jual beli yang hadir, artinya barang yang dijadikan objek jual beli

Nampak pada saat transaksi berlangsung.

b) Jual beli yang disebutkan sifat-sifatnya dalam perjanjian yaitu jual

beli salam (pesanan). Karena orang yang memesan itu sanggup

menyerahkan modal uang di majlis akad.

2) Jual beli dilihat dari segi kepastian akad, yaitu:

a) Jual beli tanpa khiyar,

b) Jual beli khiyar.

E. Jual Beli yang Dilarang Dalam Islam

Page 44: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

44

Dalam pembagian atau macam-macam jual beli yang dilarang dalam Islam,

Wahbah Az-Zuhaili membagi atau beberapa bagian sebagai berikut :53

a. Jual beli yang dilarang karena pihak-pihak yang berakad. Adapun orang-

orang yang tidak sah jual belinya adalah sebagai berikut:

1. Orang gila

Maksudnya bahwa jual beli yang dilakukan oleh orang yang gila

tidak sah, berdasarkan kesepakatan ulama, karena tidak memiliki sifat

ahliyah (kemampuan). Disamakan dengannya orang yang pingsan,

mabuk, dan dibius.

2. Anak kecil

Maksudnya bahwa jual beli yang dilakukan anak kecil (belum

mumayyiz) dipandang tidak sah, kecuali dalam perkara-perkara yang

ringan. Adapun jual beli anak yang telah mumayyiz maka tidak sah

menurut Ulama Syafi‟iyah dan Hanabilah, karena tidak memilki sifat

ahliyah. Sedangkan menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah, jual beli

sah jika ada izin walinya dan persetujuannya.

3. Orang buta

Jumhur ulama sepakat bahwa jual beli yang dilakukan orang buta sah

jika diterangkan sifat barang yang mau dibeli, karena adanya rasa rela.

Sedangkan menurut ulama Syafi‟iyah tanpa diterangkan sifatnya

dipandang batil dan tidak sah, karena ia dianggap tidak bisa membedakan

53

Wahbah Az-Zuhaili, Op.Cit, h. 162

Page 45: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

45

barang yang jelek dan baik walaupun diterangkan sifatnya tetap

dipandang tidak sah.

4. Orang yang dipaksa

Menurut ulama Hanafiyah, berdasarkan pengkajian, jual beli yang

dipaksa bersifat menggantung dan tidak berlaku. Jika orang yang dipaksa

membolehkannya setelah terlepas dari paksaan, maka jual belinya

berlaku.

5. Fudhuli

Jual beli fudhuli yaitu jual beli milik orang lain tanpa seizin

pemiliknya, oleh karena itu, menurut para ulama jual beli yang demikian

dipandang tidak sah, sebab dianggap mengambil hak orang lain

(mencuri).

Ulama malikiyah berpendapat bahwa jual beli semacam ini

diperbolehkan, karena mereka menafsirkan jual beli tersebut kepada

pembelian untuk dirinya dan bukan orang lain. Sedangkan Ulama yang

lain mengategorikan ini kedalam jual beli untuk dirinya sendiri. Oleh

karena itu, para Ulama sepakat bahwa jual beli fudhul tidak sah.

6. Jual beli terhadap orang yang terhalang (sakit, bodoh, atau

pemboros)

Maksudnya bahwa jual beli yang dilakukan oleh orang-orang yang

terhalang baik karena ia sakit maupun kebodohannya dipandang tidak

sah, sebab ia dianggap tidak mempunyai kepandaian dan ucapannya

dianggap tidak dapat dipegang.

Page 46: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

46

7. Jual beli Mulja‟

Jual beli Mulja‟ yaitu jual beli yang dilakukan oleh orang yang

sedang dalam bahaya. Jual beli yang demikian menurut kebanyakan

Ulama tidak sah, karena dipandang tidak normal sebagaimana yang

terjadi pada umumnya.

b. Jual beli yang dilarang karena objek jual beli (barang yang diperjual

belikan) antara lain:

1. Jual beli gharar

Jual beli gharar yaitu jual beli barang yang mengandung

kesamaran. Menurut Sayyid Sabiq, yang dimaksud dengan jual beli

gharar ialah semua jenis jual beli yang mengandung jahalah

(kemiskinan) atau mukhatarah (spekulasi) atau qumaar (permainan

taruhan).54

2. Jual beli yang barangnya tidak dapat diserahkan

Jual beli yang barangnya tidak dapat diserahkan maksudnya adalah

jual beli barang yang tidak dapat diserahkan, seperti burung yang masih

terbang di udara dan ikan yang masih berenang di air, dipandang tidak

sah karena jual beli seperti ini dianggap tidak ada kejelasan yang pasti.

3. Jual beli majhul

54 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, alih bahasa oleh Kamaluddin A Marzuki dkk., Jilid

ke-12, (Bandung : Alma‟arif, 1993), h. 74

Page 47: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

47

Jual beli majhul adalah jual beli barang yang tidak jelas, misalnya

jual beli singkong yang masih di tanah, jual beli buah-buahan yang

masih berbentuk bunga, dan lain-lain.

4. Jual beli sperma binatang

Dalam jual beli sperma (mani) binatang, maksudnya adalah seperti

mengawinkan seekor pejantan dengan betina agar mendapatkan

keturunan yang baik adalah haram.

5. Jual beli yang dihukumi najis dalam agama Islam (Al-Qur‟an)

maksudnya ialah bahwa jual beli barang-barang yang sudah jelas

hukumnya oleh agama, seperti arak/khamr, babi, bangkai, dan berhala

adalah haram.

Dilarangnya memperdagangkan barang-barang tersebut adalah

karena dapat menimbulkan perbuatan maksiat, dapat membuat orang

berbuat maksiat atau mempermudah dan mendekatkan manusia

melakukan kemaksiatan. Tujuan diharamkannya dapat melambangkan

perbuatan maksiat dan dapat mematikan orang untuk ingat kepada

kemaksiatan serta menjauhkan manusia dari perbuatan maksiat. 55

6. Jual beli anak binatang yang masih di dalam kandungan

Jual beli yang demikian itu adalah haram, sebab belum ada dan

belum tampak jelas. Penjualan ini dilarang, karena penjualan yang gelap

masanya, spekulasi, juga belum diketahui jantan atau betina. 56

55 Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram Dalam Islam, Alih Bahasa oleh H. Mu‟amalah

Hamidy, (Surabaya: Bina Ilmu, 2003), h. 352 56 Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al Lu‟lu‟ Wal Marjan, penerjemah Salim Bahreisy,

(Surabaya: Bina Ilmu, 2005), h. 518

Page 48: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

48

7. Jual beli muzabanah

Jual beli muzabanah yaitu jual beli buah yang basah dengan buah

yang kering. Misalnya jual beli padi kering dengan bayaran padi yang

basah, sedang ukurannya yang sama sehingga akan merugikan pemilik

kering.57

8. Jual beli Muhaqallah

Jual beli muhaqallah yaitu jual beli tanam-tanaman yang masih

diladang atau kebun atau di sawah. Jual beli seperti ini dilarang oleh

agama, karena mengandung unsur-unsur riba di dalamnya (untung-

untungan).

9. Jual beli Mukhadharah

Jual beli mukhadharah adalah jual beli buah-buahan yang belum

pantas untuk dipanen, misalnya rambutan yang masih hijau, mangga yang

masih kecil, dan lain sebagainya. Jual beli seperti ini dilarang oleh agama

karena barang tersebut masih samar (belum jelas) dalam artian bisa saja

buah tersebut jatuh (rontok) tertiup angin sebelum dipanen oleh pembeli,

sehingga menimbulkan kekecewaan salah satu pihak.

10. Jual beli Mulammasah

Jual beli mulammasah adalah jual beli secara menyentuh sehelai

kain dengan tangan atau kaki (memakai), maka diangga telah membeli

kain itu. Jual beli seperti ini dilarang oleh agama, karena mengandung

57 Khumedi Ja‟far, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Bandar Lampung: IAIN

Raden Intan Lampung, 2015), h.153.

Page 49: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

49

tipuan (akal-akalan) dan kemungkinan dapat menimbulkan kerugian pada

salah satu pihak.

11. Jual beli munabadzah

Jual beli munabadzah adalah jual beli secara lempar-melempar,

misalnya: seorang berkata: “lemparkanlah padaku apa yang ada padamu,

nanti kulemparkan pula padamu apa yang ada padaku, setelah terjadi

lempar-melempar, maka terjadilah jual beli. Jual beli seperti ini dilarang

oleh agama, karena mengandung tipuan dan dapat merugikan salah satu

pihak58

.

c. Jual beli yang dilarang karena lafadz (ijab kabul), antara lain:

1. Jual beli mu‟athah

Jual beli mu‟athah yaitu jual beli yang telah disepakati oleh para

pihak (penjual dan pembeli) berkenaan dengan barang maupun harganya

tetapi tidak memakai ijab kabul. Jual beli seperti ini dipandang tidak sah,

karena tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli.

2. Jual beli dengan tulisan (surat menyurat) atau perantara utusan

Jual beli seperti ini sah menurut kesepakatan para ulama. Yang

menjadi tempat transaksi adalah tempat sampainya surat dari pelaku

akad pertama kepada pelaku akad kedua. Jika kabulnya terjadi di luar

tempat tersebut, maka akadnya tidak sah.

3. Jual beli tidak bersesuaian dengan ijab kabul

58Ibid., h. 155

Page 50: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

50

Adalah jual beli yang terjadi tidak sesuai antara ijab dari pihak

penjual dengan kabul dari pihak pembeli, maka dipandang tidak sah

karena ada kemungkinan untuk meninggikan harga atau menurunkan

kualitas barang.

4. Jual beli munjiz

Yaitu jual beli yang digantungkan dengan suatu syarat tertentu atau

ditangguhkan pada waktu yang akan datang. Jual beli seperti ini

dipandang tidak sah, karena dianggap bertentangan dengan syarat dan

rukun jual beli.59

5. Jual beli najasyi

Yaitu jual beli yang dilakukan dengan menambah atau melebihi

harga temannya, dengan maksud mempengaruhi orang agar orang itu

mau membeli barang kawannya.

6. Menjual atas penjualan orang lain

Maksudnya bahwa menjual barang kepada orang lain dengan cara

menurunkan harganya. Contohnya seseorang berkata: “kembalikan saja

barang itu kepada penjualnya, nanti barangku saja kau beli dengan harga

yang lebih murah dari barang itu”

Jual beli seperti ini dilarang oleh agama karena dapat menimbulkan

perselisihan (persaingan) tidak sehat di antara penjual (pedagang).

7. Jual beli dibawah harga pasar

59Ibid., h. 157

Page 51: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

51

Jual beli dibawah harga pasar maksudnya adalah jual beli yang

dilaksanakan dengan cara menemui orang-orang (petani) desa sebelum

mereka masuk pasar dengan harga semurah-murahnya sebelum tahu

harga pasar, kemudian dijual dengan harga setinggi-tingginya. Jual beli

seperti ini dipandang kurang baik (dilarang), karena dapat merugikan

pihak pemilik barang (petani) atau orang desa.

8. Menawar barang yang sedang ditawar orang lain

Contohnya seseorang berkata: “jangan terima tawaran orang itu,

nanti aku akan membeli dengan harga yang lebih tinggi.” Jual beli

seperti ini dilarang oleh agama sebab dapat menimbulkan persaingan

tidak sehat dan dapat mendatangkan perselisihan diantara pedagang

(penjual).

F. Asas-asas Jual Beli

Transaksi ekonomi maksudnya adalah perjanjian atau akad dalam bidang

ekonomi. Misalnya pada kegiatan jual beli, sewa menyewa, upah mengupah

ataupun kerjasama di bidang pertanian dan perdagangan.

Dalam setiap transaksi ada beberapa prinsip dasar yang diterapkan oleh

Syara‟ (hukum Islam), yaitu:

1. Setiap transaksi pada dasarnya mengikat orang (pihak) yang

melakukan transaksi. Kecuali apabila transaksi itu menyimpang dari

hukum syara‟ misalnya adalah memperdagangkan barang haram.

Pihak-pihak yang bertransaksi harus memenuhi kewajiban yang telah

disepakati dan tidak boleh saling menghianati.

Page 52: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

52

2. Syarat-syarat transaksi dirancang dan dilaksanakan secara bebas tetapi

penuh dengan tanggung jawab, dan tidak menyimpang dari hukum

syara‟ dan adab sopan santun.

3. Setiap transaksi dilakukan dengan sukarela, tanpa ada paksaan dari

pihak manapun.

4. Islam mewajibkan agar setiap transaksi dilandasi dengan niat yang

baik dan iklas karena Allah SWT, sehingga terhindar dari segala

bentuk penipuan dan kecurangan. Nabi Muhammad SAW

menyebutkan bahwa: “Aku (Rasulullah) melarang jual beli yang

mengandung unsur penipuan.” (H.R Muslim).

5. „Urf (adat kebiasaan) yang tidak menyimpang dari hukum syara‟ boleh

digunakan untuk menentukan batasan atau kriteria-kriteria dalam

transaksi. Misalnya dalam akad sewa-menyewa rumah. Menurut

kebiasaan setempat, kerusakan rumah sewaan merupakan tanggung

jawab penyewa. Maka dari itu. Pihak yang menyewakan boleh

menuntut penyewa untuk memperbaiki rumah sewaannya. Tapi, pada

saat transaksi atau terjadinya akad, kedua belah pihak telah sama-sama

mengetahui kebiasaan tersebut dan menyepakatinya.

G. Berakhirnya Akad Jual Beli dan Hikmah Jual Beli

berakhirnya akad berbeda fasakh dan batalnya, berakhirnya akad karena

fasakh adalah rusak atau putus akad yang mengikat antara muta‟aqidain (kedua

belah pihak yang melakukan akad) yang disebabkan karena adanya kondisi dan

sifat-sifat tertentu yang dapat merusak iradah. Akad yang batal adalah akad yang

Page 53: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

53

menurut dasar dan sifatnya tidak diperbolehkan seperti akad yang tidak terpenuhi

salah satu rukun dan syarat. Sedangkan berakhirnya akad adalah berakhirnya

ikatan antara kedua belah pihak yang melakukan akad (mujib dan qabil) setelah

terjadinya atau berlangsungnya akad secara sah.

Para fuqaha berpendapat bahwa suatu akad dapat berakhir apabila:60

1. Telah jatuh tempo atau berakhirnya masa berlaku akad yang telah

disepakati, apabila akad tersebut memiliki waktu.

2. Terealisasinya tujuan dari pada akad secara sempurna. Misalnya pada

akad tamlikiyyah yang bertujuan perpindahan hak kepemilikan dengan

pola akad jual beli, maka akadnya berakhir ketika masing-masing

pihak yang telah melakukan kewajiban yang menerima haknya.

Penjual telah menyarahkan barangnya dan pembeli memberikan

staman/harga yang telah disepakati.

3. Berakhirnya akad karena fasakh atau digugurkan oleh pihak-pihak

yang berakad. Prinsip umum dalam fasakh adalah masing-masing

pihak kembali kepada keadaan seperti sebelum terjadi akad atau seperti

tidak pernah berlangsung akad.

4. Salah satu pihak yang berakad meninggal dunia. Dalam hubungan ini

para ulama fiqh menyatakan bahwa tidak semua akad otomatis

berakhir dengan wafatnya salah satu pihak yang melaksanakan akad.

Akad yang bisa berakhir dengan wafatnya salah satu pihak yang

melaksanakan akad, diantaranya adalah akad sewa, ar-rahn, al-kafalah,

60

Mugiati, Hukum Perjanjian Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 42

Page 54: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

54

asy-syirkah, al-wakalah, dan al-muzara‟ah. Akad juga akan berakhir

dalam suatu bentuk jual beli yang keabsahan akadnya tergantung pada

persetujuan orang lain apabila tidak mendapat persetujuan dari pemilik

modal.61

5. Berakhirnya akad dengan sebab tidak ada kewenangan dalam akad

yang mauquf. Akad mauquf akan berakhir jika yang berwenang al-

akad tidak mengizinkan.

Allah SWT mensyari‟atkan jual beli bukan hanya sekedar mencari

keuntungan, namun keuntungan yang diperoleh tersebut dapat

dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan

demikian hikmah yang disyari‟atkan jual beli (berdagang) adalah

sebagai berikut:

1. Untuk membina ketentraman dan kebahagiaan.

2. Usaha niaga yang dilakukan maka dapat dicapai keuntungan dan

sejumlah laba yang dipergunakan memenuhi hajat sehari-hari.

Apabila kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi maka diharapkan

ketenangan dan ketentraman jiwa dapat pula dicapai.

3. Memenuhi nafkah keluarga

Salah satu kewajiban muslim diantaranya adalah

memberikan nafkah keluarganya sebagai firman Allah surat al-

Baqarah (2) ayat 233:

61 Ahmad Azhar Basyir, Asas-asas Hukum Muamalat, (Yogyakarta: Rajawali Pers,

2000), h. 31

Page 55: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

55

Artinya: …dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian

kepada para ibu dengan cara ma‟ruf.62

Seorang muslim mendapatkan keuntungan/laba dari usaha

yang dilakukan dapat memenuhi kebutuhan keluarga yang iklas,

karena hal itu termasuk kedalam perbuatan shadaqah. Dan Allah

memberikan ganjaran pahala bagi yang melakukannya dengan

ikhlas.

4. Memenuhi hajat masyarakat

Melakukan usaha perdagangan (jual beli tidak hanya

melaksanakan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan nafkah

keluarganya, namun juga membantu hajat masyarakat, hal ini

disebabkan tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhannya tanpa ada

pertolongan dari orang lain.

5. Sarana ibadah

Keuntungan yang diperoleh dari usahanya (perdagangan)

dapat dipergunakan sebagai sarana ibadah, haji, membayar zakat,

shadaqah, dan lain sebagainya. Membersihkan zakat dan shadaqah

adalah kewajiban seseorang muslim yang memiliki kelebihan

62

Departemen Agama RI, Op.Cit., h. 57

Page 56: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

56

harta, karena di dalam kekayaan terdapat bagian untuk orang yang

membutuhkan (fakir miskin).

6. Menolak kemungkaran

Adapun hikmah yang terakhir adalah menolak

kemungkaran, karena dengan adanya jual beli yang sah, maka

dapat memperoleh rezeki secara halal dan dapat memenuhi

kebutuhan bersama sesuai dengan apa yang diperlukan, sehingga

permusuhan, perampokan, pencurian untuk memenuhi kebutuhan

hidup dapat dihindarkan.

H. Tinjauan Umum Tentang Buah Berlapis Lilin

1. Pengertian Lilin

Lilin adalah zat lemak yang banyak digunakan untuk menyalut berbagai

permukaan sebagai pelindung agar tahan terhadap udara, air, dan perubahan

kimia. Pelapisan lilin merupakan salah satu cara untuk mempertahankan

mutu buah. Tujuan dari pelilinan untuk mengurangi kerusakan karena

serangan mikroba. Buah yang dilapisi lilin kenampakannya lebih mengkilat

dan mencegah terjadinya penguapan air sehingga dapat memperlambat

kelayuan, Selain itu luka atau goresan pada permukaan buah dapat tertutupi

oleh lapisan lilin.

Umur simpan apel sangat bervariasi dari yang tersingkat 3 bulan hingga

yang terpanjang 8 bulan. Hal tersebut disebabkan oleh varietas, daerah

Page 57: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

57

produksi, cara budidaya, iklim, tingkat kematangan, dan cara-cara

penanganan serta penyimpanan sangat mempengaruhi umur simpan. Hal ini

menunjukan bahwa pelilinan mampu membentuk lapisan pada seluruh

permukaan buah dan menutupi pori-pori secara merata. Proses ini yang

diduga sebagai proses penghambatan sehingga buah lebih tahan lama

dibandingkan dengan tanpa adanya pelilinan.

2. Kandungan Bahan Kimia dalam Buah

Dalam tubuh kita terdiri dari sel-sel, dan alat-alat atau organ-organ.

Bagian-bagian itu sendiri seluruhnya terdiri atas unsur-unsur kimia yang

banyak macamnya. Unsur-unsur kimia ini berkelompok-kelompok menjadi

satu, bercampur, bereaksi dan berinteraksi satu dengan yang lainnya

membentuk suatu susunan yang rumit tetapi terorganisasi dengan rapi.

Kombinasi yang demikian ini sangat banyak jumlahnya dan beraneka ragam

macamnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan berbagai

bahan kimia. Dari mulai makanan yang kita makan, bahan pewarna,

pengawet, sampai pembungkus produk-produk telah menggunakan bahan

kimia. Sebagian besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari

bahan-bahan kimia tersebut, bahan kimia yang banyak digunakan didalam

kehidupan sehari-hari memang tidak memberikan akibat secara langsung

dan cepat, namun membutuhkan waktu lama. Selaras denga apa yang

disampaikan oleh Badan Karantina Pertanian, bahwa buah impor tersebut

mengandung beberapa unsur kimia yang bisa membahayakan tubuh

manusia, seperti:

Page 58: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

58

1. Lilin parafin (proses penghambatan pembususkan buah)

2. Formalin (pengawetan buah)

3. pestisida

4. poly-ethilen dalam pengemasan yang digunakan untuk penekanan

proses pembusukan.63

Menurut hasil penelitian, lilin parafin ternyata memiliki efek Karsinogenik

alias dapat menimbulkan kanker. Apabila lilin parafin hanya terkonsumsi pada

saat tertentu mungkin efek yang dikeluarkannya tidak akan mempengaruhi

kesehatan, namun apabila lilin parafin ini dikonsumsi setiap hari bertahun-tahun

maka akan menibulkan masalah bagi kesehatan. Selain dapat menimbulkan

pengaruh yang serius, orang-orang yang alergi dengan parafin juga dapat langsung

memperlihatkan reaksi alergi dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung

bahan lilin ini.

Formalin digunakan para produsen buah dari Negara asal untuk

mengawetkan produk buahnya agar bisa tahan lama hingga sampai ketangan

konsumen. Formalin ini mudah mengikat air. Hal yang sama akan menyerang

makanan lainnya, buah misalnya, oleh karenanya buah yang telah terkontaminasi

oleh formalin dalam jangka waktu yang lama, maka kebaikan dari buah itu sendiri

lama-kelamaan akan habis dan hilang hingga yang mengkonsumsinya akan

merasakan rasa yang hampa pada buah tersebut. Jika masuk ketubuh manusia,

formalin juga akan menyerang pada lambung, terlebih bila formalin tersebut

masuk ke tubuh dengan dosis tinggi. Jika digunakan sebagai pengawet makanan

63 http://www.alfinlatife.blogspot.com/2011/8/kandungan-bahan-kimia-dalam-buah.html,

diakses tanggal 22 Januari 2017

Page 59: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

59

dalam dosis rendah, efek formalin tidak seketika dirasakan. Tapi bisa

menyebabkan tubuh manusia terinfeksi kanker akibat zat karsinogen yang ada

didalamnya.

Bahan pengawet lainnya, seperti boraks, rhodamine, dan pestisida, sama

berbahayanya dengan formalin. Mengkonsumsi zat ini dalam jangka panjang akan

menimbulkan mutasi genetik, kanker, dan keracunan pada alat-alat reproduksi

manusia. Bila masuk ketubuh ibu yang mengandung dan menyususi, zat ini akan

mempengaruhi perkembangan prilaku pada bayi, gangguan hormonal, dan cacat

lahir.

Pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam

konsep Pengendalian Hama Terpadu pestisida berperan sebagai salah satu

komponen pengendalian. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama

hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil panen dapat

dikurangi. Sedang pengkontaminasian pestisida pada manusia itu bisa terjadi

ketika proses mengkonsumsinya tidak dicuci sampai bersih terlebih dahulu

terlebih lagi bahan lilin yang digunakan akan memberikan efek semakin kuatnya

pestisida menempel pada buah.

Para ahli menyatakan bahwa salah satu penyebab terbesar penyakit dan

penuaan dini pada manusia adalah banyaknya bahan kimiawi yang ada di

lingkungan kita, dan rekayasa genetika yang kerap dilakukan pada budidaya

bahan pangan non-organis merupakan salah satu penyebabnya. Beberapa pestisida

bersifat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker. Menurut NRDC

(Natural Resources Defense Council) tahun 1998, hasil penelitian menunjukan

Page 60: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

60

bahwa kebanyakan penderita kanker otak, leukemia dan cacat pada anak-anak

awalnya disebabkan tercemar pestisida kimia. Penelitian terbaru yang dilakukan

oleh Harvard School of Public Health di Boston, menemukan bahwa resiko

terkena penyakit Parkinson meningkat sampai 70% pada orang yang terekspose

pestisida meski dalam konsentrasi sangat rendah. Masa pembusukan buah organik

bagi setiap buah memiliki masa ketahanan yang berbeda dalam masa

pembusukannya, oleh karenanya perlu diwaspadai terhadap buah-buahan yang

tidak wajar karena terlalu lama bahkan ada yang mencapai 2 tahun. Berikut

kejelasan tentang perkiraan masa tahan maksimal hinga pembusukan terhadap

buah organik/lokal dari awal pemetikan, apel : 30 hari, jeruk : 30 hari, anggur : 15

hari, kelengkeng : 15 hari, pisang : 6 hari, sawo : 6 hari, sirsat : 3 hari.

Page 61: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

61

BAB III

LAPORAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pasar Gintung

1. Sejarah Singkat Pasar Gintung

Sebelum berdirinya Pasar Pasir Gintung berawal dari Kantor Dinas

Sosial yang kemudian diganti dengan Asrama Tentara. Pada tahun 1972 berubah

menjadi pasar Tempel yang juga menjadi pasar kambing. Pada tahun 1978 pasar

tempel berubah menjadi pasar loak besi. Pada tahun 1988 pasar loak besi berubah

menjadi pasar inpres. Kemudian didirikan pasar tradisional yang biasa disebut

dengan Pasar Pasir Gintung. Pada tahun 2008 Pasar Pasir Gintung menjadi

tanggung jawab pemerintah yaitu Dinas Pasar Kota Bandar Lampung.

Pada tahun 2008 UPTD (Unit Pelaksaan Teknis Dinas) II Pasar Pasir

Gintung berubah menjadi UPT (Unit Pelaksaan Teknis) Pasar Pasir Gintung.

Dasar hukum terbentuknya UPT Pasar Pasir Gintung berdasarkan Perda

(Peraturan Daerah) yang terdiri dari:

a. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1982 tanggal 18 Januari 1982 tentang

Dinas Pasar Kotamadya Dati II Bandar Lampung.

b. Peraturan Daerah No. 3 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi

Dinas Daerah Kota Bandar Lampung dan Keputusan Walikota Bandar

Lampung No. 19 tahun 2008 tentang organisai dan tata kerja Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Bnadar Lampung.

Page 62: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

62

2. Struktur Organisasi Pasar Gintung

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 138 tahun 2008 Tentang

Pembentukan Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pasar

pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Bandar Lampung.

Gambar 1

SUB BAGIAN TATA USAHA

ANEDI, S. IP

NIP.1972112019955031001

STAF BAGIAN TATA USAHA

BUDY YAMIN, S.H

NIP.197412112009021001

ARDIANSYAH

RAMA ASMARA

FRISDIAN. M. ASRI

KEPALA DINAS

Drs. GIRENDRA, MM

NIP.19620412 198303 1 015

KEPALA UPT PASAR

YOPI IBRAHIM. YS, S. Sos

NIP.195809131981031008

Page 63: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

63

Sumber: data-data yang didapat dari Kantor upt pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung

URUSAN PEMELIHARAAN

TRANTIB PASAR

YUSWAN

NIP.197205042007011010

STAF

HARUN

NIP.197209052008011013

SYAHBUDDIN

NIP.195903151982031010

URUSAN PENDAPATAN

EFRYANTONI

NIP.1968040420090212002

STAF

ABIDIN

NIP.197008102007011015

MUHARDI

NIP.198002022009021005

URUSAN

PEMELIHARAAN DAN

PRASARANA PASAR

HASANUDIN

NIP.196307072006041004

STAF

MURSALIN

NIP.197506022007011007

AS‟ARI

NIP.197807072008011022

BASYAR

NIP.197112252007011012

ROY YAMIN

SILAYUDIANSYAH

NICO MUCHTAR. D

WAHYUDI

NIP.198406142009021008

SAIWAN

NIP.197408122009021003

MARDI

RAHMAN

DENAN

SYAHRULSYAH

ASRY

SUKANA

Page 64: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

64

Table 1

Data UPT Pasar Gintung

I. Fasilitas Pasar

1 Luas Tanah Pasar Gintung 1700

2 Luas Bangunan Pasar 2400

3 Ruang Kantor Unit Pasar 1 Unit

4 Ruang Kantor Kantib Pasar 1 Unit

5 Ruang Alat-alat Juru Sapu 1 Unit

6 WC dan Kamar Mandi Umum 1 Unit

7 Kekuatan Daya 2000 Watt

8 Penerangan Lantai Dasar 9 Lampu

9 Penerangan Lantai Atas 11 Lampu

10 Pedagang Ikan Basah _

11 Pedagang Telur _

12 Pedagang Sayur _

13 Pedagang Cabe _

14 Pedagang Ayam Potong _

15 Pedagang Kelapa _

16 Pedagang Buah Impor 4 orang

17 Pedagang Buah Lokal 9 orang

18 Pedagang Kelontong _

Page 65: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

65

B. Mekanisme Penggunaan Lilin sebagai Penyegar dalam Jual Beli Buah

1. Proses Jual Beli Buah yang Menggunakan Lilin sebagai Penyegar di

Pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung

a. Penjual menjual buah kepada pembeli, jenis buah yang diperjualkan

yaitu buah apel, anggur, jeruk, pir, dll.64

b. Buah yang dijual penjual berasal dari luar negeri, seperti Amerika,

Tiongkok, hingga Afrika.

c. Buah tersebut mengandung lilin, dan pelilinan buah, khususnya buah

apel ini dilakukan ketika buah masih berada di Negara asal buah-buahan

tersebut dipetik. Adapun tahap buah impor ini masuk ke Indonesia yaitu

sebagai berikut:

1. Menentukan jenis barang dan Negara asal buah yang akan

diimpor.

Sebelum mengimpor barang, hal yang sangat perlu

diperhatikan adalah HS Code. (Kodifikasi barang yang

tercantum dalam BTKI 2012 – (Buku Tarif Kepabeanan

Indonesia) menentukan HS Code dengan tepat akan dapat:

a) Menghitung biaya-bea masuk, PPN dan PPH.

b) Menghindari permasalahn pengeluaran barang di Bea dan

Cukai (Custom Process).

c) Dapat mengurus aspek perijinan impor barang tersebut

sebelum importasi barang.

64 Wawancara dengan penjual buah pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung

bapak Noviandri dan bapak Anton, tanggal 22 Januari 2017, pukul 10.00

Page 66: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

66

2. Menentukan cara penyerahan barang (negosiasi barang seller) –

Incoterms

Cara penyerahan barang yang terkait dengan tugas dan

tanggung jawab importir dalam pengurusan barang, biaya-biaya

apa saja yang akan ditanggung oleh importir pada saat

mengimpor barang dan resiko yang harus ditanggung oleh

importir.

Contoh: transaski impor adalah pembelian FOB Shanghai,

China, artinya importir wajib untuk mengurus barang dari sejak

barang termuat diatas kapal di pelabuhan Shanghai, China,

mengurus pengangkutan, membayar Bea masuk, PPN dan PPH,

mengurus bongkar, hingga mengantar barang ke tempat atau

gudang importir.

3. Menentukan cara pembayaran impor

Cara pembayaran impor dapat dilakukan baik dengan Non

LC (cash in advance payment, open accound, documentary

credit- LC (Red Clause, Sight LC, usance)

4. Mengurus perjanjian impor

a) Perjanjian pokok, terdiri dari:

1) Legalitas perusahaan: PT, CV

2) API (Angkatan Pengenal Impor)

3) NIK ( Nomor Induk Kepabeanan)

Page 67: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

67

b) Perjanjian khusus, yaitu: perjanjian terkait dengan jenis

barang yang akan diimpor

1) Impor buah-buahan: perusahaan harus mengurus

perjanjian: IP - hortikultura (Impor Produsen) atau

sebagai IT – Hortikultura (Impor Terdaftar).

Perusahaan harus memenuhi persyaratan tertentu dalam

mendapatkan IP – Hortikultura atau IT – Hortikultura

sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu:

Permandag No. 16 Tahun 2013, tentang ketentuan

impor produk hortikultura.

c) Menentukan freight forwarder atau transporter yang akan

mengurus barang.

Importir harus tepat dalam memilih siapa pihak yang akan

mengurus barang impor. Kegiatan apa yang menjadi

tanggungjawab importir yang akan diserahkan kepada pihak

freight forwarder atau transporter tergantung dari deal awal

dengan seller.

d) Menentukan jadwal pengiriman barang (importasi barang)

Jadwal pengiriman barang adalah salah satu faktor kritis

yang harus diperhatikan oleh importir. Importir sudah harus

mengetahui berapa lama perjalanan barang (transit time) dari

sejak barang dimuat di pelabuhan pemberangkatan hingga

barang tiba di pelabuhan tujuan, beberapa lama waktu proses

Page 68: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

68

penegeluaran barang (proses di Bea dan Cukai), hingga barang

bisa tiba ditempat gudang importir. Jangan sampai, pada saat

barang impor dibutuhkan barang ternyata belum selesai proses

di Bea dan Cukai (Costum Process). Barang terhambat karena

adanya perjanjian khusus yang belum dilengkapi. Menentukan

jadwal pengiriman sebaiknya melakukan konsultasi dengan

pihak freight forwarder yang akan ditunjuk.

e) Melakukan kegiatan importasi barang

Kegiatan importasi barang ini diserahkan kepada freight

forwarder yang ditunjuk oleh importir, kegiatan ini sangat

dipengaruhi tipe transaksi yang disepakati anatara seller dengan

buyer (importir). Kegiatan importasi barang seperti:

1) Mengurus pengangkutan barang

2) Mengurus pengambilan dokumen impor

Dokumen impor adalah dokumen-dokumen yang

diperlukan dalam pengeluaran barang, seperti: Packing List,

Invoice, B/L, Sertifikat Asuransi, COO.

Pengambilan dokumen asli impor tergantung dari cara

pembayaran, jika melakukan pembayaran dengan LC

(Letter of Credit) maka proses pengambilan barang harus

dilakukan kepada Bank pada saat pembukaan L/C. syarat

pengambilan dokumen impor tergantung dari jenis L/C

yang dibuka pada ssat impor barang. Kemudian setelah

Page 69: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

69

dokumen asli telah diambil, maka importir akan

menyerahkan dokumen asli tersebut kepada freight

forwarder atau PPJK yang ditunjuk dalam melakukan

proses pengeluaran barang. Dokumen yang perlu diurus

adalah pengambilan DO Impor kepada pelayaran atau

penerbangan dengan menyerahkan Bill of Lading

Asli/Airway Bill Asli.

3) Melakukan proses pengeluaran barang (custom clearance

process)

Proses pengeluaran barang adalah kegiatan dalam

mengeluarkan barang dari pelabuhan tujuan dengan

melakukan proses kepabeanan seperti: membuat dokumen

impor (PIB), membayar Bea masuk, PPN dan PPH, prosese

penjaluran barang (merah, kuning, hijau) hingga melakukan

fiat keluar ke petugas bea dan cukai hingga penarikan

barang. Proses pengeluaran barang ini akan dilakukan oleh

pihak Freight forwarder atau PPJK ( Pengusaha Pengurus

Jasa Kepabeanan).

4) Melakukan pengiriman barang ke tempat/gudang importir

Setelah barang yang diimpor sudah selesai proses

pengeluaran barang, maka pihak freight forwarder atau

PPJK akan mempersiapkan armada trucknya untuk

mengirimkan barang tersebut ke tempat/gudang importir.

Page 70: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

70

d. Penjual mengetahui bahwa di dasar kulit buah impor terdapat lilin

sebagai pengawet agar tidak membusuk.

e. Pembeli yang ingin membeli buah bisa langsung datang ke pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung dari jam 08.00 sampai

16.00.65

f. Pembeli dapat membeli buah apel impor kepada penjual buah dengan

harga 35.000 per kg.

g. Pembeli tidak mengetahui adanya lilin pada dasar kulit buah apel impor

yang telah dibelinya, karena penjual tidak memberitahu kepada pembeli

h. Pembeli pernah ada yang jatuh sakit akibat mengkonsumsi buah impor

yang dibelinya di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung.

2. Penggunaann Lilin Sebagai Penyegar dalam Jual Beli Buah di Pasar

Gintung Tanjung Karang

Penjual buah di pasar Gintung memulai mendirikan usaha dengan memiliki

bisnis kecil-kecilan, berjualan buah semangka di amparan pasar Gintung Tanjung

Karang Bandar Lampung, akan tetapi seiring berjalannya waktu bisnis tersebut

menghasilkan omset yang tinggi dan memiliki banyak pelanggan. Sehingga para

pedagang buah yang dulunya memulai dengan bisnis kecil-kecilan akhirnya

memiliki cukup modal untuk berjualan buah dengan lapak tetap dan bisa menjual

buah impor di Distributor pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung

hingga sekarang ini. Buah-buahan yang dijualkan di pasar Gintung umumnya

buah impor seperti buah apel, jeruk, anggur, kelengkeng, pir, dll.

65 Wawancara dengan pembeli buah di pasar Gintung Tanjung Karng Bandar Lampung,

pada tanggal 22 Januari, pukul 11.00

Page 71: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

71

Buah-buahan yang biasanya dijualkan oleh pedagang buah di pasar Gintung

adalah buah-buahan yang berasal dari Amerika, Tiongkok, hingga Afrika. Namun

untuk penjual buah yang mengambil buah-buahan di distributor pasar Gintung

Tanjung Karang Bandar Lampung ini tidak mengimpor langsung dari luar negeri,

melainkan buah-buahan tersebut terlebih dahulu di impor di Jakarta, untuk

selanjutnya dikirim kepada distributor buah di pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung, kemudian para pedagang-pedagang eceran langsung

mendatangi distributor buah untuk di jual kan lagi.

Meskipun pedagang buah ini menghasilkan keuntungan yang besar, akan

tetapi usaha ini juga memiliki resiko kerugian yang besar. Mengingat buah yang

beresiko cepat busuk jika tidak cepat terjual. Akan tetapi untuk sekarang ini resiko

yang diterima oleh pedagang buah menjadi kecil. Hal ini disebabkan karena buah-

buahan yang mereka jual adalah buah impor yang bisa bertahan lebih lama. Buah

impor tersebut bisa bertahan 3 sampai 6 bulan tanpa layu dan membusuk. Hal ini

dapat diketahui dari tulisan packing date yang terdapat pada dus buah yang

peneliti temukan saat observasi ke lapangan. Pada observasi tersebut ditemukan

bahwa packing date pada kardus tersbut tertulis tahun 2016, yang saat itu berarti

buah impor yang berasal dari Amerika, Tiongkok dan Afrika dipetik sejak 3 atau

6 bulan yang lalu. Berbeda dari buah bisanya yang berasal dari dalam negeri atau

lokal yang cepat layu dan busuk.

Selain hal tersebut para pembeli yang membeli buah-buahan di penjual buah

pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung lebih senang memilih buah

impor di bandingkan buah lokal. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Para pembeli

Page 72: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

72

mengaku bahwa dia lebih menyukai buah impor, karena buah tersebut tidak cepat

busuk, sehingga kerugian yang ditanggung lebih kecil apabila buah tidak terjual

dengan cepat. Selain itu para pembeli memilih buah-buahan impor karena rasa

buah yang manis dan ukurannya lebih besar, dibandingkan dengan buah lokal.

Selain itu tampilan dari buah impor yang terlihat segar dan mengkilap juga

menarik peminat pembeli.

Sudah banyak dimana-mana buah yang memakai lilin untuk lapisan luar

kulit buahnya, kalau tidak memakai lilin buah-buahan impor yang masih ada

dalam perjalan mungkin sudah busuk sampai disini. Maka dari itu lilin ini sebagai

penyegar buah-buahan tersebut, karena lilin sebagai bahan memperlambat

pembusukan, sehingga bakteri susah untuk masuk kedasar kulit buah. Buah impor

semakin membanjiri pasar Indonesia, termasuk telah masuk di pasar Gintung

Tanjung Karang Bandar Lampung.66

Buah-buahan impor yang dibeli oleh ibu Yanti, bapak Ali Alhamidi dan

bapak Vikri Akmaludin belum lama ini, mereka menyatakan bahwa memilih

untuk membeli buah-buahan impor di pasar Gintung itu karena buah-buahan

impor ini memiliki rasa yang manis dan ukuran buahnya pun lebih besar dari buah

lokal biasanya, sehingga banyak yang menyukainya.67

Biasanya buah impor yang dibeli oleh mbak Arnis dan mas Yanto itu buah

apel dan anggur yang rasanya manis. Setelah dibelinya buah-buahan tersebut tidak

langsung habis termakan, melainkan bisa sampai 1 minggu belum habis, akan

66 Wawancara dengan Distributor buah impor bapak Noviandri dan bapak Anton, pada

tanggal 20 Januari 2017, pkl. 10.11 WIB 67 Wawancara dengan pembeli ibu Yanti, Bapak Ali Alhamdi dan bapak Vikri, pada

tanggal 20 Januari 2017, pkl. 10.30 WIB

Page 73: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

73

tetapi buah yang di belinya awet tidak cepat layu, tampilannya masih segar

walaupun sudah dalam waktu berminggu-minggu.68

Menurut bapak Adius, ibu Hepri dan ayu menanggapi tentang buah yang di

beli ternyata memakai lilin, mereka tidak ingin membelinya apalagi untuk di

konsumsi. Itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, karena lilin tidak

diperuntukan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Efek buruk buah

berlilin adalah tentu sama saja membahayakan kesehatan, sebab tubuh

memerlukan waktu yang lama untuk mencerna lilin. Bila lilin berkumpul dalam

tubuh, mungkin akan beresiko terkena kanker, seperti kanker usus, hati, atau

bahkan leukemia. Mereka menanggapi bahwa was-was untuk membeli buah

impor, sebaiknya mereka mengkonsumsi buah lokal saja yang dipetik dari petani

kita. 69

Buah-buahan segar peminatnya akan semakin banyak karena masyarakat

kini semakin sadar dengan mengkonsumsi buah bisa membantu menjaga

kesehatan, setiap masing-masing buah memiliki vitamin dan khasiat untuk

mengobati jenis penyakit-penyakit tertentu. Ada dua macam buah yang dijualkan

di pasar gintung ini, yaitu buah lokal dan buah impor. Buah lokal yang di

datangkan dari daerah sekitar dan pulau jawa, buah ini bisa bertahan hanya 3

minggu saja, itu pun sudah lembek dan cenderung busuk. Sedangkan buah-buahan

impor yang di datangkan khusus dari luar negeri seperti Amerika, Tiongkok,

hingga Afrika. Buah impor juga bisa bertahan 3 sampai 6 bulan. Dalam

68 Wawancara denga mbak Arnis dan mas Yanto, pada tanggal 20 Januari 2017, pkl.

13.00 WIB 69 Wawancara dengan bapak Adius, ibu Hepri dan Ayu, pada tanggal 20 Januari 2017,

pkl. 15.09 WIB

Page 74: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

74

pengiriman membutuhkan waktu yang lama kira-kira 40 hari didalam perjalanan

untuk bisa sampai di Indonesia.

Maka dari itu buah-buahan impor mayoritas sudah dilapisi oleh lilin yang

dilakukan di negara asal sebelum dikemas dan dikirim ke negara tujuan ekspor

salah satunya ke Indonesia. Penjual buah di pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung masih mengambil buah impor di distributor buah impor yang

buah-buahannya berasal dari luar negeri, karena permintaan yang sangat tinggi

bahwa buah-buahannya sangat menawan dan digembor-gemborkan memiliki

kandungan gizi yang tinggi. Buah impor juga kini tidak saja memasuki ranah

konsumsi, tetapi juga telah menyerbu ke dalam hal yang lebih substansial, seperti

ritual keagamaan. Sebagian warga lebih suka menggunakan buah impor sebagai

bahan sesajen dalam upacaranya, karena buah impor lebih berkelas dan buahnya

besar-besar.

Mereka telah menyatakan bahwa, mengkonsumsi buah apel tidak dengan

cara dikupas kulitnya, namun hanya dengan dicuci bersih buah apel yang telah

dibelinya dan langsung dikonsumsi bersama kulit buah apel tersebut. Jika dikupas

kulitnya, menurut mereka ribet dan rasanya kurang enak.70

Yang dikatakan oleh bapak Noviandri dan bapak Anton bahwa proses jual

belinya seperti hal biasanya, buah-buahan impor yang didatangkan langsung dari

luar negeri, setelah buah masuk ke Indonesia, buah-buahan tersebut di taruh di

Jakarta, setelah sudah berada di Jakarta buah-buahan impor tersebut, kemudian

70 Wawancara dengan Enam orang pembeli buah-buahan di pasar Gintung Tanjung

Karang Bandar Lampung, tanggal 22 Januari 2017, pukul 09.21 WIB

Page 75: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

75

distributor buah impor pasar gintung memesan di Jakarta agar bisa di antarkan

atau bisa diambil sendiri di Jakarta.

Ketika buah-buahan impor tiba di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar

Lampung, para penjual buah yang ada di sekitar pasar gintung mengambil buah-

buahan impor di pasar gintung untuk diperjualkan kepada konsumen.

Page 76: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

76

BAB IV

ANALISA DATA

A. Proses Jual Beli Buah yang Mengandung Lilin sebagai Penyegar

di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung

Berdasarkan penjabaran mengenai proses jual beli buah yang

mengandung lilin sebagai penyegar di pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung akan dianalisis secara objektif dan sistematis. Proses

jual beli buah yang mengandung lilin sebagai penyegar di pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung juga akan dianalisis dalam

sudut pandang semaksimal mungkin agar pemecahan masalah dalam

penelitian ini dapat diterima secara ringan dan mudah.

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab sebelumnya bahwa proses

jual beli di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung yaitu:

a. Penjual menjual buah kepada pembeli

b. Buah yang dijual penjual berasal dari luar negeri

c. Buah tersebut mengandung lilin, dan pelilinan buah,

khususnya buah apel ini dilakukan ketika buah masih berada di

Negara asal buah-buahan tersebut dipetik. Adapun tahap buah

impor ini masuk ke Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan jenis barang dan Negara asal buah yang akan

diimpor.

a) Menghitung biaya-bea masuk, PPN dan PPH.

Page 77: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

77

b) Menghindari permasalahn pengeluaran barang di Bea

dan Cukai (Custom Process).

c) Dapat mengurus aspek perijinan impor barang tersebut

sebelum importasi barang.

2. Menentukan cara penyerahan barang (negosiasi barang

seller) – Incoterms

3. Menentukan cara pembayaran impor

4. Mengurus perjanjian impor

a) Perjanjian pokok

b) Perjanjian khusus

c) Menentukan freight forwarder atau transporter yang

akan mengurus barang.

d) Menentukan jadwal pengiriman barang (importasi

barang)

e) Melakukan kegiatan importasi barang

d. Penjual mengetahui bahwa di dasar kulit buah impor terdapat

lilin sebagai pengawet agar tidak membusuk.

e. Pembeli yang ingin membeli buah bisa langsung datang ke

pasar Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung dari jam

08.00 sampai 16.00.

f. Pembeli dapat membeli buah apel impor kepada penjual buah

dengan harga 35.000 per kg.

Page 78: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

78

g. Pembeli tidak mengetahui adanya lilin pada dasar kulit buah

apel impor yang telah dibelinya, karena penjual tidak

memberitahu kepada pembeli

h. Pembeli pernah ada yang jatuh sakit akibat mengkonsumsi

buah impor yang dibelinya di pasar Gintung Tanjung Karang

Bandar Lampung.

Proses jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung ini bahwa pembeli tidak

mengatahui buah-buahan yang telah dibelinya terdapat lilin pada dasar

kulit buah apel tersebut. Pembeli merasa dirugikan ketika mengetahui

bahwa buahnya terdapat lilin.

B. Tinjauan Hukum Islam Tentang Penggunaan Lilin Sebagai

Penyegar Buah

Penjualan buah-buahan yang menggunakan lilin agar buahnya

terlihat segar dan tahan dalam jangka waktu yang cukup lama, pada

dasarnya tidak dibahas secara rinci dalam Islam, tidak ada dalil Al-Qur‟an

dan hadis yang menyebutkan hukum dari penjualan buah-buahan yang

memakai lilin. Masalah hukum boleh atau tidaknya sebenarnya hukum

setiap kegiatan mu‟amalah adalah boleh, sesuai dengan kaidah fiqih yang

berbunyi:

71 Ahmad Sudirman Abbas, Qawa‟id Fiqhiyyah dalam Perspektif Fiqh, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, dengan Anglo Media Jakarta, 2004), h.68

Page 79: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

79

Artinya: hukum yang pokok dari segala sesuatu adalah boleh, sehingga ada

dalil yang mengharamkannya.

Dari kaidah fiqh di atas, sebenarnya hukum jual beli pada

umumnya tidak ada masalah, karena sejauh ini belum ada dalil yang

mengharamkannya. Akan tetapi, dalam transaksi mu‟amalah ada ketentuan

rukun dan syarat yang harus dipenuhi yang berpengaruh dengan sah atau

tidaknya suatu transaksi.

Artinya: Rasulullah Shallahu „alaihi wa sallam melarang jual beli al-

hashah dan jual beli gharar.72

Dari sabda Rasulullah di atas jelas telah dikatakan Rasulullah

SAW bahwa jual beli gharar itu merupakan hal yang dilarang jadi tidak

ada alasan untuk kita untuk melakukan jual beli yang seperti ini. Sangat

besar mudharatnya apabila kita sebagai ummat Islam sendiri dan akan

menimbulkan kebencian karena telah terjadi kecurangan antara penjual

dan pembeli.

72 HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi

Gharar, 1513

Page 80: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

80

Secara kontekstual, jual beli yang dibahas peneliti memang

ditemukan banyak kejanggalan. Akan tetapi, pada dasarnya dalam jual beli

dalam Islam, unsur yang ada dalam jual beli sudah terpenuhi, suka sama

suka. Sebagaimana firman Allah Swt :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu

memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di

antara kamu, dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. An-Nisaa

: 29)

Ayat di atas menerangkan bahwa dalam setiap transaksi jual beli,

hendaknya harus disertai perasaan suka sama suka, tidak ada unsur

paksaan. Sedangkan pada penjualan buah-buahan yang menggunakan lilin

sebagai penyegar dan tahan lamanya buah agar tidak cepat busuk, pembeli

sama sekali tidak mengtahui bahwa terdapat buah-buahan yang terlihat

segar dan tahan lama itu ternyata memakai lilin. Sangat jelas bahwa unsur

suka sama suka tidak terdapat dalam penjualan buah-buahan yang

menggunakan lilin.

73 Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahan, (Bandung: Diponegoro,

2006), h. 65

Page 81: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

81

Dari pengertian jual beli adalah tukar-menukar harta dengan harta

lain dan salah satu pihak memberikan imbalan (uang) untuk dipindah

kepemiliknya, sedangkan pihak lain menerima imbalan (uang) tersebut.

Buah-buahan yang memakai lilin sebagai penyegar buah tersebut termasuk

harta, tetapi harta yang tidak dapat ditukar atau dipindah kepemiliknya.

Karena harta itu sendiri dapat disimpan dan digunakan apabila dibutuhkan,

sedangkan buah-buahan yang memakai lilin tidak dapat dikonsumsi untuk

setiap hari, karena lilin bukan untuk dikonsumsi, jika terus menerus

dikonsumsi akan membahayakan kesehatan tubuh.

Penjualan buah-buahan yang memakai lilin sebagai penyegar buah

tersebut agar tahan lama, sudah jelas mengandung unsur penipuan, karena

ditemukan adanya ketidaksesuaian seperti buah pada umumnya. Perilaku

tersebut tidak sesuai dengan sabda Rasulullah Saw:

Artinya: Ibnu Umar ra. Berkata, “Ada seseorang lelaki mengadu

kepada Rasulullah Saw. Bahwa dirinya telah tertipu dalam jual

beli.” Kemudian beliau bersabda, “Apabila kamu berjual beli,

katakanlah, “Janganlah saling menipu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah melarang pedagang tersebut curang dan menipu

pembeli dengan cara tidak memberi tahu bahwa buah-buahannya memakai

lilin agar tidak cepat busuk, penjual sengaja menyembunyikan hal tersebut.

74 Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram Koleksi Hadis-

hadis Hukum, (Jakarta: Pustaka Amani, 1995), h.324

Page 82: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

82

Hal ini sangat bertentangan dengan hadits Rasulullah dan jelas dilarang.

Seharusnya, dalam praktik jual beli harus disertai dengan prinsip kejujuran

yang dilakukan oleh kedua belah pihak, khususnya penjual. Namun, pada

kenyataannya para penjual tidak mengutamakan prinsip kejujuran yang

dianjurkan oleh Rasulullah Saw.

Selain itu dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen pasal (7) butir 1 dijelaskan bahwa salah satu

kewajiban pelaku usaha adalah “memberi informasi yang benar, jelas, dan

jujur, mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta

memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.” Dan

pada butir 2 lebih diterangkan lagi bahwa “pelaku usaha dilarang

memperdagangkan barang yang rusak, cacat, atau bekas dan tercemar atau

bekas dan tercemar dengan atau tanpa memberikan informasi secara

lengkap dan benar.”

Berdasarkan penjelasan di atas, perilaku penjual buah yang

memberikan keterangan yang tidak sesuai bertentangan dengan hukum

Islam dan undang-undang karena mengandung unsur penipuan dan

hukumnya tidak diperbolehkan.

Berbicara tentang definisi buah yang memakai lilin yang sudah

jelas rusak dan tidak ada manfaatnya juga diatur dalam Islam, kategori

makanan yang wajib dikonsumsi manusia di dalam al-Qu‟ran sudah

dijelaskan, sebagai firman Allah SWT:

Page 83: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

83

Artinya: wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan

baik yang terdapat dibumi… (Q.S. Al-Baqarah : 168)

Penjelasan ayat diatas adalah perintah kepada manusia untuk

memakan makanan yang thayyib (baik) dan halal. Baik dalam hal ini

diartikan bahwa makanan yang hendak kita makan harus bermanfaat bagi

tubuh, mendatangkan kesehatan, dan tidak mengundang penyakit. Jika

dihubungkan dengan buah yang hendak di makan mengandung lilin yang

terdapat di kulitnya, jelas sangat berbeda dan bertentangan dengan

perintah Allah SWT. Yang memerintahkan kita untuk memakan makanan

yang baik.

Selain itu, dalam Undang-undang dijelasakan bahwa buah-buahan

yang memakai lilin tidak boleh dikonsumsi karena didalam buah tersebut

sudah mengandung bahan yang berbahaya.

Berdasarkan penjelasan tentang buah-buahan yang memakai lilin,

baik dalam Islam maupun Undang-undang dapat diambil kesimpulan

bahwa buah berlilin tidak bermanfaat juga tidak boleh dikonsumsi karena

sudah banyak mengandung racun dan berbahaya.

Page 84: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang berhasil dihimpun oleh penelitian

dalam judul skripsi “Tinjauah Hukum Islam Tentang Penggunaan Lilin Sebagai

Penyegar dalam Jual Beli Buah (Studi Pada Penjual Buah di Pasar Gintung

Tanjung Karang Bandar Lampung), maka penelitian mengambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses jual beli buah impor di pasar Gintung Tanjung Karang Bandar

Lampung adalah buah yang berasal dari luar negeri, setelah buah-buahan

masuk ke Indonesia, buah kemudian dikumpulkan di gudang

penampungan seperti di Jakarta, setelah buah berada di Jakarta kemudian

distributor buah Pasar Gintung memesan buah-buahan tersebut untuk siap

dijualkan kepada pedagang pengecer buah, sampai bisa diterima oleh

konsumen. Dalam pertemuan antara penjual dan pembeli, maka terjadilah

proses jual beli buah yang mengandung lilin sebagai penyegar di pasar

Gintung Tanjung Karang Bandar Lampung

2. Tinjauan hukum Islam tentang penggunaan lilin sebagai penyegar buah

adalah tidak diperbolehkan atau batal. Hal ini dikarenakan salah satu

syarat jual beli yaitu objek dalam jual beli haruslah bermanfaat. Adanya

unsur penipuan karena penjual tidak memberitahukan kondisi buahnya

juga salah satu hal yang menyebabkan jual beli tersebut batal. Selain itu, di

Page 85: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

85

dalam undang-undang juga telah dijelaskan bahwa buah-buahan yang

memakai lilin berbahaya jika dikonsumsi setiap hari, akan membahayakan

kesehatan tubuh. Oleh karena itu penjualan buah-buahan yang memakai

lilin tidak diperbolekan dalam hukum Islam. Karena buah yang dikirim

dari luar Negeri ke Pasar Gintung terdapat lilin dan buah yang memakai

lilin tersebut sudah dilakukan di Negara asal buah tersebut dipetik.

B. Saran

Berdasarkan analisis data di lapangan dan telah disimpulkan bahwa

penjualan buah-buahan yang memakai lilin sebagai penyegar buah di pasar

gintung Tanjung Karang Bandar Lampung hukumnya tidak diperbolehkan atau

batal, maka penelitian mempunyai beberapa saran, antara lain:

1. Pihak penjual buah harusjujur atau menjelaskan yang sebenarnya

kepada pembeli bahwa buahnya memakai lilin, agar pembeli atau

masyarakat tahu bagaimana cara ia mengkonsumsinya.

2. Untuk pembeli, jika ingin mengkonsumsi buah impor setiap hari,

buah terlebih dahulu dicuci menggunakan air hangat dan dikupas

kulitnya jika ingin mengkonsumsinya.

3. Sebaiknya cerdas memilih buah-buahan yang akan dibelinya, yaitu

pilihlah buah apel lokal (apel malang) atau apel daerah lainnyan di

Indonesia, karena aman dikonsumsi tidak memakai lilin dikulitnya

karena tidak terlalu lama pengirimannya dan untuk menyejahterakan

petani kita, juga menumbuhkan semangat persaudaraan dengan

membeli buah hasil jerih payah petani negeri sendiri daripada

Page 86: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

86

memperkaya petani bangsa asing, menggerakan roda perekonomian

desa dan jelas sehat produknya.

Page 87: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khalaf, Wahab. Kaidah-Kaidah Hukum Islam, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1994

Abu Abdullah Muhammad bin Ismail Bin Ibrahim Bin Al-Mughirah al-Ja‟fai,

Shahih Bukhari, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2004, Hadis no. 2072

Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram Koleksi Hadis-

Hadis Hukum, (Jakarta: Pustaka Amani, 1995)

Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka

Amani

Ali, Zainuddin, Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika,

2006

Amiruddin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1991

Ash Shidieqy, Hasbi. Fiqh Muamalah, Jakarta: Bulan Bintang, 1980

Azhar Basyir, Ahmad, Asas-asas Muamalah Hukum Perdata Islam, UII Press,

Yogyakarta, 2000

Azhar Basyir, Ahmad. Asas-Asas Hukum Muamalat, Yogyakarta: Rajawali Pers,

2000

Az-Zuhaili, Wahbah, Fiqih Islam Wa Adillatuhu, Jakarta: Gema Insani, 2011

Departemen Agama RI. Al-Qur‟an Dan Terjemahan, Bandung: Diponegoro,

2006

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa, Edisi Keempat, Jakarta: Balai Pustaka, 1991

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Jakarta: Gramedia, 2011

Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Page 88: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

88

HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi

Gharar, 1513

Ismail Yusanto, Muhammad, Menggagas Bisnis Islam, Jakarta : Gema Isnani

Press, 2002

Ja‟far Khumedi, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Bandar Lampung : IAIN

Raden Intan Lampung, 2015.

Kartono, Kartini, Pengertian Metodologi Research Sosial, Bandung: Alumni,

1990, h.33.

Mardani, Fiqih Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2012

Marzuki, Metodologi Riset,Yogyakarta: BPFE-VII, 1997

Mas‟ud, Ibnu, Fiqh Madzhab Syafi‟I, Edisi Lengkap, Bandung: Pustaka Setia.

Moeloeng, Lexy L, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung,

2001

Mugianti, Hukum Perjanjian Islam, Bandung: Pustaka Setia, 1997

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al Lu‟Lu Wal Marjan, penerjemah salim

Bahreisy, Surabaya: Bina Ilmu, 2005

Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Al-Lu‟lu‟ Wal Marjan, Koleksi Hadis yang

Disepakati Oleh Al-Bukhari dan Muslim, Penerjemah Muslich Shabir,

Semarang: 1993, Hadis no. 1039

Muslich, Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta: Adipura, 2004), h.46

Pasaribu, Chairuman, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: Sinar Grafika,

1996

Qardhawi Yusuf, Halal dan Haram Dalam Islam, Alih bahasa oleh H. Mu‟amalah

Hamidy, Surabaya: Bina Ilmu, 2003

Rasyid, Sulaiman, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994

Page 89: ABSTRAK - repository.radenintan.ac.idrepository.radenintan.ac.id/682/1/SKRIPSI_PDF_E.pdf · Sebagaimana diketahui bahwa buah-buahan tidak memiliki daya ... yang Engkau berikan kepadaku

89

Rusyd Ibnu, Bidayatu‟l Mujatahid, Terjemah oleh M. A. Abdurrahman dan A.

Haris Abdullah, Jus III, Asy-Syifa‟, Semarang, 1990

Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, alih bahasa oleh Kamaluddin A Marzuki dkk, jilid

ke-12, Bandung: Alma‟arif, 1993

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah, jilid 12, Bandung : ALM Arif Bandung, 1997

Sedamayanti, Metodologi Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 2001

Subekti R, Kitab Undang-undang Perdata, Jakarta: Praditya Paramita, 1983

Sudirman Abbas, Ahmad, Qawa‟id Fiqhiyyah dalam Perspektif Fiqh, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, dengan Anglo Media Jakarta, 2004

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Cet ke-II,

Bandung: Alfabeta, 2010

Suhendi, Hendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013

Sutrisno, Hadi, Metode Research, Jilid III , Yogjakarta: Fakultas Psikologi UGM,

1997

Syafe‟i Rachmat, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001

Wardi Muslich, Ahmad. Fikih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2010

Zainudin, Dkk, Terjemahan Hadis Shahih Bukhari, Jilid I-IV, Jakarta: Widjaya,

1993

http://www.alfinlatife.blogspot.com/2011/8/kandungan-bahan-kimia-dalam-

buah.html