abstrak perjanjian sewa-menyewa

2
i ABSTRAK Dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa gedung terlebih dahulu ditetapkan secara tegas dan cermat apa saja isi perjanjian/apa saja hak dan kewajiban para pihak. Pada dasarnya kontrak berawal dari perbedaan atau ketidaksamaan kepentingan para pihak perumusan hubungan kontraktual tersebut diawali dengan proses negoisasi diantara pihak. Melalui negoisasi para pihak berupaya menciptakan bentuk-bentuk kesepakatan untuk saling mempertemukan sesuatu yang diinginkan. Namun dalam kenyataannya kepentingan penyewa tetap saja terabaikan. Mengenai Permasalahan perjanjian- perjanjian yang dibuat dibawah tangan namun tidak diperjanjikan secara tegas. Dalam keadaan demikian pihak pemilik gedung menggunakan kedudukan untuk membebankan kewajiban yang berat kepada Penyewa, sedangkan ia sedapat mungkin membatasi mengesampingkan tanggung jawabnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka timbul permasalahan bagaimana pengaturan dan pelaksanaan perjanjian sewa menyewa antara Yayasan Pendidikan Panca Mitra Karya dengan pemilik gedung sekolah, bagaimana kedudukan para pihak dilihat dari hak dan kewajiban yang diatur didalam perjanjian sewa menyewa antara Yayasan Pendidikan Panca Mitra Karya dengan pemilik gedung sekolah, bagaimana penyelesaian hukum terhadap masalah perbedaan persepsi antara pihak penyewa dengan yang menyewakan terhadap klausula perjanjian sewa menyewa. Untuk menjawab permasalahan dilakukan penelitian yang bersifat dekriptif dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sumber data yang diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa didalam perjanjian sewa menyewa merupakan suatu bentuk perjanjian yang bersifat perseorangan dari bukan perjanjian yang bersifat hak kebendaan yaitu dengan perjanjian sewa menyewa ini, kepemilikan terhadap rumah sewa tersebut tidaklah beralih kepada penyewa tetapi tetap menjadi hak milik dari orang yang menyewakan. Didalam perjanjian sewa menyewa antara Yayasan Panca Mitra Karya selaku penyewa dengan pemilik gedung sekolah selaku pihak yang menyewakan menggunakan akta perjanjian dibwah tangan yang dilegalisasi oleh Notaris. Jadi pelaksanaannya, setelah para pihak sepakat tentang isi dan persyaratan yang tercantum didalam perjanjian tersebut, kemudian aktanya ditandatangani dihadapan Notaris selaku Pejabat umum. Disarankan dalam membuat akta perjanjian sewa menyewa gedung sebaiknya menggunakan akta otentik (notariil) untuk menjamin kepastian hukum bila bersengketa sampai di Pengadilan, pertimbangan lain karena pihak penyewa adalah badan Hukum Yayasan. Sebaiknya juga menambahkan klausula tentang adanya asuransi gedung dan mengenai kewenangan menyewakan kembali fasilitas yang ada, dituangkan dengan jelas untuk menghindari permasalahan dikemudian hari. Kata Kunci : Perjanjian Dibawah Tangan, Sewa-Meneyewa Universitas Sumatera Utara

Upload: asdfghjkl

Post on 20-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abstrak

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak Perjanjian Sewa-menyewa

i

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan perjanjian sewa menyewa gedung terlebih dahulu ditetapkansecara tegas dan cermat apa saja isi perjanjian/apa saja hak dan kewajiban para pihak.Pada dasarnya kontrak berawal dari perbedaan atau ketidaksamaan kepentingan parapihak perumusan hubungan kontraktual tersebut diawali dengan proses negoisasi diantarapihak. Melalui negoisasi para pihak berupaya menciptakan bentuk-bentuk kesepakatanuntuk saling mempertemukan sesuatu yang diinginkan. Namun dalam kenyataannyakepentingan penyewa tetap saja terabaikan. Mengenai Permasalahan perjanjian-perjanjian yang dibuat dibawah tangan namun tidak diperjanjikan secara tegas. Dalamkeadaan demikian pihak pemilik gedung menggunakan kedudukan untuk membebankankewajiban yang berat kepada Penyewa, sedangkan ia sedapat mungkin membatasimengesampingkan tanggung jawabnya. Sehubungan dengan hal tersebut maka timbulpermasalahan bagaimana pengaturan dan pelaksanaan perjanjian sewa menyewa antaraYayasan Pendidikan Panca Mitra Karya dengan pemilik gedung sekolah, bagaimanakedudukan para pihak dilihat dari hak dan kewajiban yang diatur didalam perjanjian sewamenyewa antara Yayasan Pendidikan Panca Mitra Karya dengan pemilik gedung sekolah,bagaimana penyelesaian hukum terhadap masalah perbedaan persepsi antara pihakpenyewa dengan yang menyewakan terhadap klausula perjanjian sewa menyewa.

Untuk menjawab permasalahan dilakukan penelitian yang bersifat dekriptifdengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Sumber data yang diperoleh denganmengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukanwawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yangselanjutnya dianalisis secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa didalam perjanjian sewa menyewamerupakan suatu bentuk perjanjian yang bersifat perseorangan dari bukan perjanjianyang bersifat hak kebendaan yaitu dengan perjanjian sewa menyewa ini, kepemilikanterhadap rumah sewa tersebut tidaklah beralih kepada penyewa tetapi tetap menjadi hakmilik dari orang yang menyewakan. Didalam perjanjian sewa menyewa antara YayasanPanca Mitra Karya selaku penyewa dengan pemilik gedung sekolah selaku pihak yangmenyewakan menggunakan akta perjanjian dibwah tangan yang dilegalisasi oleh Notaris.Jadi pelaksanaannya, setelah para pihak sepakat tentang isi dan persyaratan yangtercantum didalam perjanjian tersebut, kemudian aktanya ditandatangani dihadapanNotaris selaku Pejabat umum.

Disarankan dalam membuat akta perjanjian sewa menyewa gedung sebaiknyamenggunakan akta otentik (notariil) untuk menjamin kepastian hukum bila bersengketasampai di Pengadilan, pertimbangan lain karena pihak penyewa adalah badan HukumYayasan. Sebaiknya juga menambahkan klausula tentang adanya asuransi gedung danmengenai kewenangan menyewakan kembali fasilitas yang ada, dituangkan dengan jelasuntuk menghindari permasalahan dikemudian hari.

Kata Kunci : Perjanjian Dibawah Tangan, Sewa-Meneyewa

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Abstrak Perjanjian Sewa-menyewa

ii

ABSTRACT

Before a building rent contract is implemented, it is necessary to confirmcarefully the content of the contract and the right and obligation of the partiesconcerned. Basically, a contract begins with the differences of interest among theparties; the formula of the contractual relationship begins with the process ofnegotiation among the parties concerned. They attempt to create the form of acontract to meet what they want through negotiation. But, in reality, the tenant’s rightis usually ignored. The problem is that the contract is made underhandedly; inconsequence, the owner of the building uses his position to place a burden on thetenant, while he sets his responsibility aside. The problems in the study were asfollows: how to regulate and to implement the rental contract between YayasanPendidikan Panca Mitra Karya and the owner of the school building, how theposition of the parties concerned was, viewed from the right and obligation stipulatedin the rental contract between Yayasan Pendidikan Panca Mitra Karya and theowner of the school building, and how the legal solution on the difference inperception between the tenant and the owner of the building on the clauses of therental contract was.

In order to answer the problems above, it is necessary to perform a researchdescriptively with judicial normative approach. The data comprised the primary andsecondary data. The primary data were gathered by performing interviews, and thesecondary data were obtained from the library research. All of them were analyzedqualitatively.

The result of the research showed that the rental contract between YayasanPendidikan Panca Mitra Karya as the tenant and the owner of the school building asthe person who rented the building was made underhandedly and legalized by aNotary. The implementation was as follows : after the parties concerned agreedabout the content and the requirements in the contract, the deed was signed before aNotary as the public official. In this case, the positions of the tenant and the owner ofthe building were balanced, viewed from their right and obligation. The disputebetween the Tenant (Yayasan Pendidikan Panca Mitra Karya) and the Owner of thebuilding were solved by performing reconciliation peacefully without going to theCourt.

Keywords: Underhanded Contract, Rent

Universitas Sumatera Utara