abstrak - oceanjava.com · 8 natalie klein, maritime security: internasional law and perspective...
TRANSCRIPT
Page 1 of 14
Penguatan Keamanan Mari�m Indonesia : Memahami Ancaman Keamanan Mari�m dan
Rekonstruksi Kemari�man Indonesia Menuju Poros Mari�m Dunia
Abdurrahman Masdiana
Abstrak
Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengeluarkan sebuah doktrin bahwa Indonesia sebagai
Poros Mari�m Dunia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros
mari�m dunia. Dalam mewujudkan cita-cita sebagai Poros Mari�m Dunia Indonesia �dak lepas dari berbagai
ancaman keamanan mari�m yang dapat mengganggu stabilitas dan pembangunan mari�m. Lebih lanjut dalam
kajian ini akan membahas mengenai konsep keamanan mari�m secara terori�s, peluang dan ancaman Indonesia
sebagai wilayah mari�m, dan konstruksi kembali dunia kemari�man Indonesia dalam menunjang cita -cita
Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia. Dalam mewujudkan cita-cita yang telah didoktrinkan tersebut nan� nya
akan melihat berbagai ancaman kemari�man, peningkatan kerangka hukum, sumb er daya, serta tata lembaga
kemari�man yang masih harus terus diperbaiki. Serta pada akhirnya secara global , Indonesia memiliki tugas untuk
menciptakan keamanan mari�m pada �ngkat nasional dan juga regional, keseluruhan hal tersebut pada akhirnya
bertujuan untuk mencapai cita-cita kemari�man Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.
Kata Kunci : Keamanan Mari�m, Ancaman, Rekonstruksi, Poros Mari�m Dunia.
“Sebuah trasformasi besar sedang terjadi di
abad ke-21 ini. Pusat gravitasi geo-ekonomi
dan geo-poli�k dunia sedang bergeser dari
Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia
sedang bangkit. Momentum ini, akan
sangat baik dalam menunjang cita-cita
Indonesia sebagai poros mari�m dunia.
(Presiden Jokowi, 2015)”
Pendahuluan
Pemerintahan Indonesia di bawah
kepemimpinan Presiden Joko Widodo
menjadi suatu era baru bagi lintas sektor
pembangunan di Indonesia. Bidang
pembangunan infrastruktur dunia
kemari�man Indonesia pun tak luput
menjadi fokus pembangunan presiden.
Masyarakat Indonesia dan dunia pun
dikejutkan dengan gagasan yang
Gema Keadilan Edisi Jurnal46
Page 2 of 14
didengungkan oleh Presiden Joko Widodo
mengenai Poros Mari�m Dunia.
Dalam sambutannya di Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur Pada 13
November 2015 di Myanmar, Presiden
Jokowi bertekad untuk mewujudkan
Indonesia sebagai poros mari�m dunia.
Presiden Jokowi memilih forum KTT untuk
menyampaikan gagasannya tentang
Indonesia sebagai poros mari�m dunia.1
Sebagai negara kepulauan terbesar
di dunia, Indonesia memiliki potensi besar
menjadi poros mari�m dunia. Poros
mari�m merupakan sebuah gagasan
strategis yang diwujudkan untuk menjamin
konek�fitas antar pulau, pengembangan
industri perkapalan dan perikanan,
perbaikan transportasi laut serta fokus pada
keamanan mari�m.2
Penegakan kedaulatan wilayah laut
NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi
kelautan, penguatan dan pengembangan
konek�vitas mari�m, rehabilitasi kerusakan
lingkungan dan konservasi biodiversity,
serta peningkatan kualitas dan kuan�tas
SDM kelautan, merupakan program-
program utama dalam pemerintahan
1 http://presidenri.go.id/berita-aktual/indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia.html, diakses pada 16 Juni 2016 Pukul 14.56 2 Ibid.
Presiden Jokowi guna mewujudkan
Indonesia sebagai proros mari�m dunia.
Indonesia dalam cita-citanya untuk
menjadi sebuah negara mari�m, maka
diperlukan konek�vitas yang kuat
antarpulau dan sepanjang pantai di se�ap
pulau melalui infrastruktur yang mumpuni,
hal ini merupakan hal yang harus dibangun
dan dikembangkan. Jalan antarpulau ini
harus benar-benar dapat direalisasikan
untuk mempercepat transportasi
antarpulau di Indonesia.
Disamping penguatan konek�vitas
antarpulau yang secara langsung maupun
�dak langsung berkaitan dengan ekonomi
kemari�man Indonesia, penguatan
keamanan mari�m Indonesia mutlak
menjadi perha�an yang harus dibangun
beriringan dengan peningkatan konek�vitas
dan ekonomi. Karena keamanan Mari�m
yang kuat menjadi suatu faktor pen�ng
dalam pembangunan ekonomi
kemari�man. Tanpa keamanan mari�m
yang kuat, cukup sulit kemandirian
kemari�man Indonesia dapat terwujud.
Sehingga keamanan mari�m yang
terbangun dengan baik dapat menjadi
Gema Keadilan Edisi Jurnal 47
Page 3 of 14
strategi yang sangat relevan dalam
mewujudkan Poros Mari�m Dunia.3
Selanjutnya Indonesia memiliki
potensi besar menjadi poros mari�m dunia
mengingat Indonesia berada di daerah
equator, antara dua Benua Asia dan
Australia, antara dua Samudera Pasifik dan
Hindia, serta negara-negara Asia Tenggara.
Untuk mewujudkan Indonesia sebagai
poros maririm dunia, Presiden Jokowi
memaparkan lima pilar utama yang akan
menjadikan Indonesia mewujudkan cita-
citanya sebagai poros mari�m dunia.4
Lebih lanjut, Doktrin Indonesia
sebagai Poros Mari�m Dunia (PMD) yang
telah digaungkan oleh Presiden Jokowi
merupakan manifestasi atau penjabaran
secara �dak langsung dari Misi ke-7 didalam
UU No. 17 tahun 2007 tentang rencana
pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN), tahun 2005-2025 yang bertujuan
“mewujudkan Indonesia menjadi negara
kepulauan yang maju, kuat, dan
berbasiskan kepen�ngan Nasional”. 5
Namun, dalam perjalanan panjang
menuju Indonesia sebagai Poros Mari�m
3 Dedi Dinarto, tata kelola keamanan maritime Indonesia, Jurnal Pushankam UPN, 2016, Hlm. 2 4 Presiden RI, Op. Cit. 5 UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Dunia, Indonesia menghadapi tantangan
yang besar akan adanya ancaman-ancaman
terhadap keamanan mari�m Indonesia.
Sebagai Contoh, kasus penculikan Pelaut
Indonesia oleh Kelompok separa�s Abu
Sayyaf yang bermarkas di Filipina Selatan
pada tahun 2016 silam.6
Contoh kasus diatas merupakan
se��k dari sekian panjang ancaman
keamanan mari�me yang mengancam
stabilitas pembangunan dunia mari�me
Indonesia menuju Poros Mari�m Dunia.
Berangkat dengan latar belakang tersebut,
Lebih lanjut kiranya penulis akan
membahas dalam kajian ini mengenai
Bagaimana Kondisi Keamanan Mari�m
Indonesia saat ini, dan sejauh mana
pengelolaan keamanan mari�m di
Indonesia dalam mendukung
perkembangan sektor ekonomi dalam dunia
mari�m Indonesia.
PEMBAHASAN
Memahami Konsep Keamanan Mari�m
Konsep mengenai keamanan
mari�m hingga saat ini cenderung ramai
dibicarakan oleh para ahli di berbagai dunia
6 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38837392 diakses pada 16 Juni 2017 Pukul 15.25
Gema Keadilan Edisi Jurnal48
Page 4 of 14
yang expert di dalam bidangnya, dan hingga
dewasa ini �dak mengerucut adanya
konsep tunggal mengenai keamanan
mari�me di dalam berbagai bidang seper�
keamanan dan pertahanan, hukum,
kebijakan, industri pelayaran, lembaga
pemerintah dan beberapa bidang lainnya
turut menghasilkan pluralitas dalam
memahami konsep keamanan mari�m.
Bueger dalam pendapatnya
mengemukakan bahwa keamanan mari�me
�dak memiliki kesepakatan yang universal
dalam penger�annya. Hal ini mendorong
terjadinya interpretasi dari berbagai aktor
sehingga konsep keamanan mari�m adalah
konsep yang kaya dan dependable pada
bagaimana aktor mengolah konsep tersebut
sesuai dengan kepen�ngannya.7
Sebagian pakar melihat bahwa
keamanan mari�m adalah domain yang
terhubung dengan ‘adanya berbagai
ancaman’ di laut yang mengancam
kehidupan kemari�man serta stabilitas
keamanan di wilayah yang menjadi cakupan
suatu yurisdiksi pemerintahan.8
7 Christian Bueger, What is Maritime Security?, Marine Policy, 2015, Hlm. 160 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82
Sedikit berbeda dengan pendapat
tokoh lain yang mengungkapkan bahwa
keamanan mari�m adalah suatu konsep
“good order at sea” didalam suatu wilayah
mari�m negara yang terjamin tatanan
keter�ban, keamanan, ekonomi, serta
aspek-aspek lainnya yang mendukung
terwujudnya keamanan mari�m melalui
kestabilan serta tatanan yang baik sehingga
tercipta keamanan di laut.
Pada sisi yang lain, beberapa
kalangan melihat bahwa keamanan mari�m
adalah sebuah studi yang berfokus pada
angkatan laut antar negara, dan ada pula
yang melihat bahwa keamanan mari�m
adalah mengenai pengelolaan sumber daya
laut, perdagangan dan pelayaran global,
serta kejahatan transnasional.9
Ada pula pendapat tokoh lainnya
yang melihat bahwa hanya mengkhususkan
persoalan keamanan mari�m kedalam
berbagai isu yang melibatkan sengketa
batas mari�m, penyelundupan,
perompakan, terorisme mari�m, dan Illegal
Fishing.10 Ditengah-tengah berbagai
9 John F. Bradford, The Growing Prospect for Maritime Security Cooperationin Southeast Asia, Naval War College review, 2005, Hlm. 64 10 C. Liss, new Actors and State: Addressing Maritime Security Threats in Southeast Asia, Contemporary Southeast Asia, 2013, Hlm. 141
Gema Keadilan Edisi Jurnal 49
Page 5 of 14
interpretasi tersebut, Sekretaris Jenderal
yang lalu yakni Ban Ki-Moon memberi
gambaran detail tentang ancaman terhadap
keamanan mari�m melalui reports on
Oceans and The Law Of The Sea yang
terbagi dalam berbagai bentuk, yaitu
perompakan, pelayaran, instalasi lepas
pantai, dan infrastruktur lainnya,
penyelundupan narkoba dan psikotropika
secara illegal, people smuggling, IUU
Fishing, dan ak�vitas yang merusak laut.11
Menelisik lebih lanjut apa yang akan
dibahas dalam kajian ini, kiranya perlu
melihat definisi yang disampaikan oleh
Klein dimana keamanan mari�m adalah
usaha untuk melindungi wilayah teritori,
infrastruktur, ekonomi, lingkungan, dan
masyarakat sebuah negara dari ancaman
yang terjadi di laut, termasuk
perompakan.12 Definisi yang disampaikan
Klein menjadi sangat relevan dengan apa
yang dialami Indonesia dimana selama ini
melihat isu perompakan dan kejahatan
bersenjata sebagai prioritas yang rendah,
disamping mengutamakan isu
penyelundupan barang dan manusia, serta
11 United Nations, United Nations general Assembly: UN Secretary General Reports on Oceans and The Law Of The Sea, New York, 2008, Paragraph 39. 12 N. Klein, Op. Cit., Hlm. 82
degradasi lingkungan laut akibat eksplorasi
yang berlebihan.13
Dengan melihat beberapa konsep
pemahaman mengenai keamanan mari�m
diatas, dengan begitu kajian ini dapat
menghubungkan potensi ancaman
keamanan mari�m dalam hal kaitannya
terhadap urgensi peningkatan keamanan
mari�m dalam contoh konkrit Indonesia
dalam hal lebih jauh mendukung cita-cita
Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.
Wilayah Mari�m Indonesia : Antara
Peluang dan Ancaman
Secara geografis, Indonesia memiliki
peluang yang sangat besar dalam dunia
kemari�man, Indonesia secara geografis
memiliki posisi sebagai penghubung
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia
melalui �ga Alur Laut kepulauan Indonesia
(ALKI), yang diatur secara spesifik dalam UU
No. 37 Tahun 2002 tentang Hak dan
Kewajiban Kapal dan pesawat udara asing
dalam melaksanakan Hak lintas alur laut
Kepulauan melalui ALKI yang telah
ditetapkan.14
13 Martin Murphy, Contemporary Piracy and Maritime Terrorism: The Threat to Internasional Security, Adelphi Paper, 2007, Hlm. 26 14 Republik Indonesia, UU No. 37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan pesawat udara asing
Gema Keadilan Edisi Jurnal50
Page 6 of 14
ALKI 1 terbentang dari Samudera Hindia,
lewat Selat Sunda, hingga ke Laut Natuna.
ALKI 2 terbentang dari Samudera Hindia,
Selat Lombok, Selat Makassar, Hingga
Samudera Pasifik, dan yang terakhir ALKI 3
yang terbentang dari Laut Timor, hingga
Samudera Pasifik. Ke�ga ALKI ini berperan
sebagai �ga jalur utama perdagangan di
Asia Tenggara dan bahkan dunia yang
bertanggung jawab terhadap hampir
setengah dari total perdagangan barang
dan cadangan minyak dunia.15
Menurut United Na�ons Conference
on Trade and Development (UNCTAD),
Indonesia berada di peringkat ke-8 dari
total 80 negara berkembang dengan
kapasitas bongkar muat 11.900.763 ton
kontainer di tahun 2014,16 dengan
sumbangsih 200 trilliun rupiah per tahun
bagi PDB Indonesia, Indonesia memiliki
peluang untuk diarahkan menjadi negara
yang berperan sebagai ��k persinggahan
perdagangan pelayaran global.17 Potensi
tersebut pada akhirnya direspon oleh
presiden Jokowi yang menggemparkan
15 Jacqueline Ho, Securing the Seas as a Medium of Transportation in Southeast Asia, Maritime Institute of Malaysia, Kuala Lumpur, 2007, Hlm. 206 16 UNCTAD, Review Of Maritime Transport, UNCTAD, New York, 2015. 17 Jamaluddin Jompa, Seminar Transformasi Konsep kemaritiman Indonesia : Penelusuran Kebijakan dan Desain Kelembagaan Maritim Nasional, Jakarta, 2014.
dunia domes�k maupun internasional
dengan digaungkannya Indonesia sebagai
Poros Mari�m Dunia selain Cina yang telah
terlebih dahulu mengumumkan konsep One
Belt One Road nya, dimana Indonesia
merupakan salah satu mitra strategis
didalam rencana pembentukannya.
Presiden Jokowi yang telah
mempromosikan cita-cita Indonesia sebagai
Poros Mari�m Dunia dihadapan para kepala
negara di Myanmar menekankan
pen�ngnya membangun kembali dunia
kemari�man dan potensi kelautan
Indonesia serta mengajak para investor
untuk berinvestasi di Indonesia.18
Pada tataran nasional pun presiden
tak luput memberikan arahan dan kebijakan
guna mendukung doktrin PMD. Dalam
sektor industri dan jasa mari�m sebagai
contoh, presiden meminta agar proses
bongkar muat kontainer (dwelling �me)
dapat dipangkas seringkas mungkin, serta
diiku� oleh peningkatan infrastruktur
pelabuhan, seper� penambahan deep sea
port.19
18 Ratu Anandita Witoelar, Jokowi Launches Maritime Doctrine to the world, The Jakarta Post, 13 Nov 2014, diakses pada tanggal 16 Juni 2016. 19 Primadhita, Jokowi minta Dwelling Time dipangkas, CNN Indonesia, 13 September 2016, cnnindonesia.com, diakses pada 16 Juni 21.46
Gema Keadilan Edisi Jurnal 51
Page 7 of 14
Namun disaat yang sama, wilayah maritim Indonesia juga berperan sebagai tempat ancaman
keamanan laut yang sangat potensial, seper� perompakan, kejahatan bersenjata dan
sebagainya. Dalam skala global, ak�vitas di laut tergolong masih cukup �nggi. Seper� data yang
telah dihimpun oleh Internasional Mari�me Organiza�on (IMO)20 berikut ini :
Tabel 1. Da�ar Perompakan dan Serangan bersenjata terhadap k apal berdasar lokasi (IMO, 2016)
Dalam skala global ak�vitas kejahatan perompakan dan kejahatan bersenjata di laut terhitung masih
�nggi. Data diatas yang berhasil dihimpun oleh IMO menunjukkan hal tersebut dalam bentuk angka
guna mengukur data yang ada dari waktu ke waktu. Dua wilayah yang rentan bagi perompakan dan
perampokan bersenjata adalah wilayah laut teritorrial dan laut internasional, meskipun kejahatan di
pelabuhan juga �dak dapat diremehkan. Selain data global, IMO juga merilis data serangan yang pernah
terjadi di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sepanjang 2012-2015, sebagai berikut:21
20 IMO, IMO Report 2012-2016 on Piracy and Armed Robbery against ships, 2016. 21 ICC-IMB, Piracy and Armed Robbery against ships, ICC-IMB, London, 2015
Tahun Laut
Internasional
Laut
Teritorial
Kawasan
Pelabuhan
Total Perompakan dan
Serangan Bersenjata
2016 44 21 96 161
2015 36 141 126 303
2014 82 118 90 290
2013 70 51 182 303
2012 127 73 152 352
Gema Keadilan Edisi Jurnal52
Page 8 of 14
Kejahatan
di
Pelabuhan
2012 2013 2014 2015
Total
Kasus
81
Kasus
106
Kasus
100
Kasus
108
kasus
Tabel 2. Jumlah Serangan terhadap kapal di sejumlah
pelabuhan di Indonesia (ICC-IMB, 2012-2015)
Berbagai ancaman yang dapat
dilihat diatas tentu dapat menjadi an�tesa
dari peluang pembangunan ekonomi dan
industri kemari�man Indonesia apabila
�dak ditangani dengan baik. Peran
pemerintah serta penegak hukum sudah
tentu menjadi ujung tombak dalam
pemberantasan segala ancaman keamanan
mari�m di Indonesia.
Ke�ka Indonesia berani
mendeklarasikan diri sebagai poros mari�m
dunia, Indonesia juga harus mampu untuk
meningkatkan kemampuan dalam
mencapai cita-cita PMD tersebut. Indonesia
selain memiliki potensi yang luar biasa
dalam wilayah kemari�man nya juga
memiliki banyak tantangan dalam masalah
keamanan. Keadaan ini menegaskan bahwa
Indonesia perlu memiliki will untuk
menegakkan hukum secara tegas di dalam
wilayah yurisdiksinya.22
Rekonstruksi Kemari�man Indonesia
Menuju Poros Mari�m Dunia
Melihat berbagai persoalan yang
dihadapi dunia kemari�man Indonesia,
kiranya perlu adanya ‘Re-Konstruksi’
terhadap perencanaan, pengelolaan serta
pengamanan domain mari�m di
Indonesia.23 Ke�ka membicarakan
konstruksi domain kemari�man di
Indonesia, tentu �dak dapat dilepaskan dari
berbagai aspek seper� kerangka hukum,
kelembagaan, dan sumber daya yang saling
berkaitan guna mewujudkan tata
kemari�man yang baik.
Dalam banyak kajian, kri�k terhadap
aspek hukum yang belum komprehensif,
agency yang saling tumpang �ndih
kewenangan dan pengawasannya, serta
sumber daya yang terbatas menjadi faktor
yang mengelaborasi tantangan bagi
konstruksi kemari�man di Indonesia.
22 Robert Cribb, Indonesia as an archipelago: Managing Islands, Managing the seas, Institue of southeast asian studies, Singapore, 2009, Hlm. 5 23 Rekonstruksi yang penulis maksudkan dalam kajian ini ialah, konstruksi pengelolaan, pengamanan serta kebijakan yang ada didalam dunia kemaritiman saat ini membutuhkan penyegaran kembali melalui konstruksi ulang dalam berbagai aspek kemaritiman di Indonesia, hal tersebut yang nantinya diharapkan dapat menjadi pedoman dan pendorong dalam menggapai cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Gema Keadilan Edisi Jurnal 53
Page 9 of 14
Goldrick menggarisbawahi bahwa
fungsi pengawasan mari�m �dak pernah
secara murni hanya menjadi tanggung
jawab militer atau sipil, kecuali oleh negara
yang sangat kuat atau negara yang lemah.24
Dalam hal ini dimaksudkan tumpang �ndih
kepen�ngan dalam pengelolaan dunia
kemari�man berkaitan erat dengan
kapasitas kekuasaan Indonesia, yang �dak
tergolong kedalam great power country
maupun weak power country, akan tetapi
sebagai middle power.25
Untuk mewujudkan rekonstruksi
pengelolaan kemari�man Indonesia,
Pemerintah kiranya perlu melakukan
terobosan pada dua �ngkat, yakni nasional
dan regional. Langkah yang perlu diambil di
�ngkat nasional berkaitan dengan
penyediaan hukum yang memadai dan
konstruksi ulang aspek kelembagaan yang
tumpang �ndih di Indonesia. Sedangkan
langkah di internasional adalah untuk
menjawab keterbatasan sumber daya yang
dihadapi Indonesia.
Pada tataran domes�k nasional,
pemerintah perlu memper�mbangkan
24 James Goldrick, People Smuggling : Four principles for maritime security, The Interpreter, 2013. 25 Hans Morgenthau, Politics among Nations: The struggle for power and peace, New York, 1965, Hlm. 186
ketersediaan kerangka hukum yang
komprehensif mengatur persoalan
keamanan mari�m. Hal ini tentunya
bertujuan untuk mendirikan basis legal yang
kuat bila dikaitkan dengan sistem negara
kita yang menganut civil law, dimana
kerangka legal melalui legislasi merupakan
suatu hal yang fundamental. Hal ini lah yang
nan�nya diturunkan dalam undang-udang,
peraturan pemerintah, hingga cetak biru,
dan strategi.
Lebih lanjut kerangka hukum yang
kiranya nan� dibuat perlu mengatur lebih
jelas mengenai posisi kelembagaan ins�tusi
kemari�man yang ada di Indonesia, karena
bila kita lihat kelembagaan yang mengurusi
urusan kemari�man sangat banyak di
Indonesia sebagai contoh Bakamla, TNI AL,
POLAIR, KKP, Kemenhub, Ditjen Bea Cukai.
Perlu dikaji apakah kelembagaan yang ada
tersebut memerlukan instansi payung untuk
mengatur koordinasinya kedalam satu
wadah dalam hal penegakan hukum, seper�
lazimnya banyak dipraktekkan oleh Coast
Guard di berbagai negara, ataukah hanya
melalui lembaga koordinator antar agency
seper� yang dipraktekkan oleh negara
tetangga kita yakni Malaysia.
Gema Keadilan Edisi Jurnal54
Page 10 of 14
Selanjutnya kiranya Indonesia perlu
mengkaji peranan penegakan hukum yang
saat ini masih banyak tertangani oleh TNI
AL, mengingat masih banyaknya sengketa
wilayah perbatasan di bidang mari�m hal
ini tentunya menjadi satu tantangan
tersendiri. Kehadiran TNI AL yang terlalu
besar dalam hal penegakan hukum
dikhawa�rkan akan dapat memancing
provokasi, sedangkan jikalau coast guard
akan jauh lebih dapat diterima.26
Pada sisi lainnya Indonesia perlu
memperkuat kerjasama keamanan mari�m
dalam hal pengelolaan sumber daya
kemari�man, Indonesia sebagai middle
power country tentunya masih memiliki
keterbatasan dalam hal sumber daya
anggaran maupun manusia. Hal ini sudah
sepatutnya untuk Indonesia kembangkan
kerjasama yang hangat dan stratejik dengan
negara lain di kawasan dalam mempererat
hubungan dan menjaga keamanan.
Hal ini juga dijelaskan oleh Bernard
Wood dalam tulisannya, dimana Wood
mengungkapkan keterlibatan middle power
dibidang tertentu harus sesuai dengan
kepen�ngan negara tersebut sehingga
26 Sam Bateman, Maritime Security Governance in the Indian Ocean Region, Journal of the Indian Ocean Region, 2016, Hlm. 13
dapat memperoleh spesial dalam area
fungsional.27 Dengan adanya keterlibatan
Indonesia dapat memanfaatkan status
middle power tersebut untuk memperkuat
kerjasama keamanan mari�m yang selaras
dengan kepen�ngan nasional.
Pada tataran pelaksanaannya,
kiranya Indonesia dapat memanfaatkan
program kerjasama keamanan mari�m yang
telah terbentuk dan juga telah berjalan
dengan cukup efek�f, seper� Malacca
Straits Sea Patrols (MSSP) dan Sulu Sea
Patrol Ini�a�ve (SSPI) dimana Indonesia
merupakan salah satu inisiator
terbentuknya kerjasama tersebut.
Selanjutnya dalam kerangka yang
lebih besar, Indonesia diharapkan dapat
memanfaatkan kerjasama kawasan secara
regional yang lebih kuat, dalam hal ini
kerjasama ASEAN secara regional harus
lebih kuat dan erat dalam membangun
kepen�ngan keamanan di kawasan
khususnya keamanan di bidang mari�m.
Saat ini Presiden Jokowi diharap dapat lebih
fokus terhadap pembangunan kerjasama
kawasan dibandingkan dengan kerjasama
bilateral yang saat ini telah lebih cenderung
27 Bernard Wood, The Middle Power and The General Interest, The North-South Intitute, Ottawa, 1988, Hlm. 4
Gema Keadilan Edisi Jurnal 55
Page 11 of 14
dipraktekkan oleh Presiden Jokowi, dalam
hal ini kerjasama ASEAN dipandang masih
kurang menjadi perha�an.28
Dalam banyak hal kerjasama pada
�ngkat kawasan dapat dimanfaatkan
Pemerintah Indonesia untuk
mengembangkan keamanan di �ngkat
kawasan yang lebih kuat kedepannya.
Kerjasama kawasan dapat menjadi wadah
saling berbagi manfaat, kepercayaan serta
rasa saling percaya diantara negara-negara
di kawasan ASEAN khususnya dalam
kerjasama untuk mewujudkan keamanan
mari�m yang mumpuni didalam kawasan
regional ASEAN.
Hingga saat ini, isu keamanan dan
keselamatan mari�m secara general dapat
dipandang masih dalam tahap membangun
kepercayaan serta belum secara de�l
membahas isu teknis dan operasional
secara mende�l. Dengan kondisi yang ada
saat ini, Indonesia sebagai marwah secara
posisi negara yang besar didalam kawasan
dapat menjadi inisiator dalam bidang
kerjasama keamanan mari�m, yang
tentunya dapat menaikkan citra, serta
28 Avery Poole, Is Jokowi Turning His Back on ASEAN?, http://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/is-jokowi-turning-his-back-on-asean/, diakses pada 18 Juni 2016 Pukul 07.22
marwah Indonesia dalam cita-cita menuju
Poros Mari�m Dunia (PMD).
Namun, untuk mewujudkan strategi
keamanan di�ngkat kawasan, kiranya
persoalan batas mari�m dengan beberapa
negara tetangga di kawasan ASEAN perlu
menjadi fokus utama untuk diselesaikan
sehingga menimbulkan rasa percaya
didalam kawasan regional. Pasca hal
tersebut menjadi fokus dan dapat
diselesaikan dengan baik, isu keamanan
mari�m dapat di emerge serta dikelola
dengan baik dengan cara Indonesia perlu
menyadarkan negara lain untuk dapat
melihat bahwa ancaman keamanan mari�m
seper� perompakan, perampokan
bersenjata di laut memiliki dampak yang
luar biasa bagi kawasan, isu sekuri�sasi di
bidang mari�m perlu untuk diperkuat untuk
dapat menjaga stabilitas kawasan.29
Pada ��k dan posisi inilah Indonesia
kiranya dapat menjadi central player yang
sangat strategis dan berpengaruh untuk
menciptakan kerjasama keamanan mari�m
dalam �ngkat kawasan secara
komprehensif yang secara jangka panjang
29 Makmur Keliat, Keamanan Maritim dan Implikasi Kebijakannya bagi Indonesia, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Juli 2009, Hlm. 123
Gema Keadilan Edisi Jurnal56
Page 12 of 14
sangat baik untuk mendukung cita-cita
Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.
Kesimpulan
Penulis dalam kajian ini berusaha
untuk mengkaji bahwa ancaman keamanan
mari�m seper� perompakan, kejahatan
bersenjata di laut dan beberapa ancaman
lainnya merupakan suatu hal yang sangat
nyata dapat berpotensi mengganggu
kepen�ngan pembangunan mari�m
nasional Indonesia dalam mewujudkan cita-
cita Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.
Pemerintah Indonesia melalui stakeholder
yang berkepen�ngan perlu
mengembangkan strategi serta kebijakan
yang efek�f dalam memerangi serta
mengatasi berbagai ancaman keamanan
mari�m yang ada.
Berbagai tantangan seper� kerangka
hukum yang belum komprehensif, sumber
daya yang terbatas, serta koordinasi antar
lembaga yang belum efek�f menjadi
tantangan bagi Indonesia kedepan dalam
pembangunan dunia mari�m Indonesia
menjadi negara berbasis mari�m yang kuat
seper� yang dicita-citakan Presiden Jokowi
sebagai kepala negara dan termaktub
dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Indonesia 2005-2025.
Selain itu, Indonesia perlu untuk
memperkuat kerjasama keamanan mari�m
baik secara bilateral dengan negara
tetangga yang dekat maupun secara
regional dengan seluruh negara ASEAN
guna menciptakan keamanan kawasan
serta mendatangkan keuntungan nasional
dalam hal peningkatan keamanan di dalam
kawasan yang secara �dak langsung
berperan pen�ng dalam peningkatan
ekonomi kemari�man Indonesia. Disamping
itu, Indonesia dapat membangun marwah
sebagai inisiator dan pelopor keamanan
kemari�man di kawasan yang kedepannya
diharapkan semakin kuat dan menjadi
faktor utama pembangunan Indonesia
menjadi Poros Mari�m Dunia.
Gema Keadilan Edisi Jurnal 57
Page 13 of 14
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR
Bateman, Sam, Mari�me Security Governance in the Indian Ocean Region, Journal of the Indian
Ocean Region, 2016.
Bradford, John F., The Growing Prospect for Mari�me Security Coopera�onin Southeast Asia,
Naval War College review, 2005.
Bueger, Chris�an, What is Mari�me Security?, Marine Policy, 2015.
Cribb, Robert, Indonesia as an archipelago: Managing Islands, Managing the seas, Ins�tute of
southeast asian studies, Singapore, 2009.
Dinarto, Dedi, Tata Kelola Keamanan Mari�m Indonesia , Jakarta: Jurnal Pushankam UPN, 2016.
Goldrick, James, People Smuggling : Four principles for mari�me security, The Interpreter, 2013.
Ho, Jacqueline, Securing the Seas as a Medium of Transporta�on in Southeast Asia, Mari�me
Ins�tute of Malaysia, Kuala Lumpur, 2007.
ICC-IMB, Piracy and Armed Robbery against ships, ICC-IMB, London, 2015.
IMO, IMO Report 2012-2016 on Piracy and Armed Robbery against ships, 2016.
Indonesia, Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025
Indonesia, Undang-Undang No. 37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan pesawat
udara asing.
Jompa, Jamaluddin, Seminar Transformasi Konsep kemari�man Indonesia : Penelusuran
Kebijakan dan Desain Kelembagaan Mari�m Nasional, Jakarta, 2014.
Keliat, Makmur ,Keamanan Mari�m dan Implikasi Kebijakannya bagi Indonesia, Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Poli�k, Juli 2009.
Klein, Natalie, Mari�me Security: Internasional law and perspec�ve policy perspec�ves from
autralia and new zealand, Routledge, London, 2010.
Liss, Carolin, New Actors and State: Addressing Mari�me Security Threats in Southeast Asia,
Contemporary Southeast Asia, 2013.
Gema Keadilan Edisi Jurnal58
Page 14 of 14
Morgenthau, Hans, Poli�cs among Na�ons: The struggle for power and peace, New York,1965.
Murphy, Mar�n , Contemporary Piracy and Mari�me Terrorism: The Threat to Internasional
Security, Adelphi Paper, 2007.
UNCTAD, Review Of Mari�me Transport, UNCTAD, New York, 2015.
United Na�ons, United Na�ons general Assembly: UN Secretary General Reports on Oceans and
The Law Of The Sea, New York, 2008.
Wood, Bernard, The Middle Power and The General Interest, O�awa:The North-South In�tute,
1988.
ONLINE SOURCE
h�p://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/is-jokowi-turning-his-back-on-asean/,
h�p://presidenri.go.id/berita-aktual/indonesia-sebagai-poros-mari�m-dunia.html,
h�p://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38837392
h�p://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160913142213-92-157918/jokowi-minta-dwelling-
�me-di-pelabuhan-dipangkas-jadi-2-hari/
h�p://www.thejakartapost.com/news/2014/11/13/jokowi-launches-mari�me-doctrine-
world.html
Gema Keadilan Edisi Jurnal 59
Gema Keadilan Edisi Jurnal60
Profil Penulis
Abdurrahman Masdiana , biasa disapa dengan panggilan Adul. Alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Angkatan 2011, Semasa di Fakultas Hukum Undip pernah bergabung dalam LPM Gema Keadilan dan Asian Law Students' Associa�on (ALSA). Saat ini sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Universitas Pertahanan Indonesia pada Fakultas Keamanan Nasional dengan fokus studi Keamanan Mari�m dan Program Pascasarjana Magister Hukum Universitas Indonesia pada fokus studi Hukum Administrasi Negara. Penulis memiliki ketertarikan pada isu Poli�k, Pengelolaan Pemerintahan, Good Governance, serta Isu Keamanan dan Pertahanan Nasional.