abstrak - oceanjava.com · 8 natalie klein, maritime security: internasional law and perspective...

15
Penguatan Keamanan Marim Indonesia : Memahami Ancaman Keamanan Marim dan Rekonstruksi Kemariman Indonesia Menuju Poros Marim Dunia Abdurrahman Masdiana Abstrak Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengeluarkan sebuah doktrin bahwa Indonesia sebagai Poros Marim Dunia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros marim dunia. Dalam mewujudkan cita-cita sebagai Poros Marim Dunia Indonesia dak lepas dari berbagai ancaman keamanan marim yang dapat mengganggu stabilitas dan pembangunan marim. Lebih lanjut dalam kajian ini akan membahas mengenai konsep keamanan marim secara teroris, peluang dan ancaman Indonesia sebagai wilayah marim, dan konstruksi kembali dunia kemariman Indonesia dalam menunjang cita -cita Indonesia sebagai Poros Marim Dunia. Dalam mewujudkan cita-cita yang telah didoktrinkan tersebut nan nya akan melihat berbagai ancaman kemariman, peningkatan kerangka hukum, sumb er daya, serta tata lembaga kemariman yang masih harus terus diperbaiki. Serta pada akhirnya secara global , Indonesia memiliki tugas untuk menciptakan keamanan marim pada ngkat nasional dan juga regional, keseluruhan hal tersebut pada akhirnya bertujuan untuk mencapai cita-cita kemariman Indonesia sebagai Poros Marim Dunia. Kata Kunci : Keamanan Marim, Ancaman, Rekonstruksi, Poros Marim Dunia. “Sebuah trasformasi besar sedang terjadi di abad ke-21 ini. Pusat gravitasi geo-ekonomi dan geo-polik dunia sedang bergeser dari Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia sedang bangkit. Momentum ini, akan sangat baik dalam menunjang cita-cita Indonesia sebagai poros marim dunia. (Presiden Jokowi, 2015)” Pendahuluan Pemerintahan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo menjadi suatu era baru bagi lintas sektor pembangunan di Indonesia. Bidang pembangunan infrastruktur dunia kemariman Indonesia pun tak luput menjadi fokus pembangunan presiden. Masyarakat Indonesia dan dunia pun dikejutkan dengan gagasan yang Gema Keadilan Edisi Jurnal 46

Upload: others

Post on 08-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 1 of 14

Penguatan Keamanan Mari�m Indonesia : Memahami Ancaman Keamanan Mari�m dan

Rekonstruksi Kemari�man Indonesia Menuju Poros Mari�m Dunia

Abdurrahman Masdiana

Abstrak

Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengeluarkan sebuah doktrin bahwa Indonesia sebagai

Poros Mari�m Dunia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros

mari�m dunia. Dalam mewujudkan cita-cita sebagai Poros Mari�m Dunia Indonesia �dak lepas dari berbagai

ancaman keamanan mari�m yang dapat mengganggu stabilitas dan pembangunan mari�m. Lebih lanjut dalam

kajian ini akan membahas mengenai konsep keamanan mari�m secara terori�s, peluang dan ancaman Indonesia

sebagai wilayah mari�m, dan konstruksi kembali dunia kemari�man Indonesia dalam menunjang cita -cita

Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia. Dalam mewujudkan cita-cita yang telah didoktrinkan tersebut nan� nya

akan melihat berbagai ancaman kemari�man, peningkatan kerangka hukum, sumb er daya, serta tata lembaga

kemari�man yang masih harus terus diperbaiki. Serta pada akhirnya secara global , Indonesia memiliki tugas untuk

menciptakan keamanan mari�m pada �ngkat nasional dan juga regional, keseluruhan hal tersebut pada akhirnya

bertujuan untuk mencapai cita-cita kemari�man Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.

Kata Kunci : Keamanan Mari�m, Ancaman, Rekonstruksi, Poros Mari�m Dunia.

“Sebuah trasformasi besar sedang terjadi di

abad ke-21 ini. Pusat gravitasi geo-ekonomi

dan geo-poli�k dunia sedang bergeser dari

Barat ke Asia Timur. Negara-negara Asia

sedang bangkit. Momentum ini, akan

sangat baik dalam menunjang cita-cita

Indonesia sebagai poros mari�m dunia.

(Presiden Jokowi, 2015)”

Pendahuluan

Pemerintahan Indonesia di bawah

kepemimpinan Presiden Joko Widodo

menjadi suatu era baru bagi lintas sektor

pembangunan di Indonesia. Bidang

pembangunan infrastruktur dunia

kemari�man Indonesia pun tak luput

menjadi fokus pembangunan presiden.

Masyarakat Indonesia dan dunia pun

dikejutkan dengan gagasan yang

Gema Keadilan Edisi Jurnal46

Page 2: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 2 of 14

didengungkan oleh Presiden Joko Widodo

mengenai Poros Mari�m Dunia.

Dalam sambutannya di Konferensi

Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur Pada 13

November 2015 di Myanmar, Presiden

Jokowi bertekad untuk mewujudkan

Indonesia sebagai poros mari�m dunia.

Presiden Jokowi memilih forum KTT untuk

menyampaikan gagasannya tentang

Indonesia sebagai poros mari�m dunia.1

Sebagai negara kepulauan terbesar

di dunia, Indonesia memiliki potensi besar

menjadi poros mari�m dunia. Poros

mari�m merupakan sebuah gagasan

strategis yang diwujudkan untuk menjamin

konek�fitas antar pulau, pengembangan

industri perkapalan dan perikanan,

perbaikan transportasi laut serta fokus pada

keamanan mari�m.2

Penegakan kedaulatan wilayah laut

NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi

kelautan, penguatan dan pengembangan

konek�vitas mari�m, rehabilitasi kerusakan

lingkungan dan konservasi biodiversity,

serta peningkatan kualitas dan kuan�tas

SDM kelautan, merupakan program-

program utama dalam pemerintahan

1 http://presidenri.go.id/berita-aktual/indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia.html, diakses pada 16 Juni 2016 Pukul 14.56 2 Ibid.

Presiden Jokowi guna mewujudkan

Indonesia sebagai proros mari�m dunia.

Indonesia dalam cita-citanya untuk

menjadi sebuah negara mari�m, maka

diperlukan konek�vitas yang kuat

antarpulau dan sepanjang pantai di se�ap

pulau melalui infrastruktur yang mumpuni,

hal ini merupakan hal yang harus dibangun

dan dikembangkan. Jalan antarpulau ini

harus benar-benar dapat direalisasikan

untuk mempercepat transportasi

antarpulau di Indonesia.

Disamping penguatan konek�vitas

antarpulau yang secara langsung maupun

�dak langsung berkaitan dengan ekonomi

kemari�man Indonesia, penguatan

keamanan mari�m Indonesia mutlak

menjadi perha�an yang harus dibangun

beriringan dengan peningkatan konek�vitas

dan ekonomi. Karena keamanan Mari�m

yang kuat menjadi suatu faktor pen�ng

dalam pembangunan ekonomi

kemari�man. Tanpa keamanan mari�m

yang kuat, cukup sulit kemandirian

kemari�man Indonesia dapat terwujud.

Sehingga keamanan mari�m yang

terbangun dengan baik dapat menjadi

Gema Keadilan Edisi Jurnal 47

Page 3: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 3 of 14

strategi yang sangat relevan dalam

mewujudkan Poros Mari�m Dunia.3

Selanjutnya Indonesia memiliki

potensi besar menjadi poros mari�m dunia

mengingat Indonesia berada di daerah

equator, antara dua Benua Asia dan

Australia, antara dua Samudera Pasifik dan

Hindia, serta negara-negara Asia Tenggara.

Untuk mewujudkan Indonesia sebagai

poros maririm dunia, Presiden Jokowi

memaparkan lima pilar utama yang akan

menjadikan Indonesia mewujudkan cita-

citanya sebagai poros mari�m dunia.4

Lebih lanjut, Doktrin Indonesia

sebagai Poros Mari�m Dunia (PMD) yang

telah digaungkan oleh Presiden Jokowi

merupakan manifestasi atau penjabaran

secara �dak langsung dari Misi ke-7 didalam

UU No. 17 tahun 2007 tentang rencana

pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN), tahun 2005-2025 yang bertujuan

“mewujudkan Indonesia menjadi negara

kepulauan yang maju, kuat, dan

berbasiskan kepen�ngan Nasional”. 5

Namun, dalam perjalanan panjang

menuju Indonesia sebagai Poros Mari�m

3 Dedi Dinarto, tata kelola keamanan maritime Indonesia, Jurnal Pushankam UPN, 2016, Hlm. 2 4 Presiden RI, Op. Cit. 5 UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

Dunia, Indonesia menghadapi tantangan

yang besar akan adanya ancaman-ancaman

terhadap keamanan mari�m Indonesia.

Sebagai Contoh, kasus penculikan Pelaut

Indonesia oleh Kelompok separa�s Abu

Sayyaf yang bermarkas di Filipina Selatan

pada tahun 2016 silam.6

Contoh kasus diatas merupakan

se��k dari sekian panjang ancaman

keamanan mari�me yang mengancam

stabilitas pembangunan dunia mari�me

Indonesia menuju Poros Mari�m Dunia.

Berangkat dengan latar belakang tersebut,

Lebih lanjut kiranya penulis akan

membahas dalam kajian ini mengenai

Bagaimana Kondisi Keamanan Mari�m

Indonesia saat ini, dan sejauh mana

pengelolaan keamanan mari�m di

Indonesia dalam mendukung

perkembangan sektor ekonomi dalam dunia

mari�m Indonesia.

PEMBAHASAN

Memahami Konsep Keamanan Mari�m

Konsep mengenai keamanan

mari�m hingga saat ini cenderung ramai

dibicarakan oleh para ahli di berbagai dunia

6 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38837392 diakses pada 16 Juni 2017 Pukul 15.25

Gema Keadilan Edisi Jurnal48

Page 4: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 4 of 14

yang expert di dalam bidangnya, dan hingga

dewasa ini �dak mengerucut adanya

konsep tunggal mengenai keamanan

mari�me di dalam berbagai bidang seper�

keamanan dan pertahanan, hukum,

kebijakan, industri pelayaran, lembaga

pemerintah dan beberapa bidang lainnya

turut menghasilkan pluralitas dalam

memahami konsep keamanan mari�m.

Bueger dalam pendapatnya

mengemukakan bahwa keamanan mari�me

�dak memiliki kesepakatan yang universal

dalam penger�annya. Hal ini mendorong

terjadinya interpretasi dari berbagai aktor

sehingga konsep keamanan mari�m adalah

konsep yang kaya dan dependable pada

bagaimana aktor mengolah konsep tersebut

sesuai dengan kepen�ngannya.7

Sebagian pakar melihat bahwa

keamanan mari�m adalah domain yang

terhubung dengan ‘adanya berbagai

ancaman’ di laut yang mengancam

kehidupan kemari�man serta stabilitas

keamanan di wilayah yang menjadi cakupan

suatu yurisdiksi pemerintahan.8

7 Christian Bueger, What is Maritime Security?, Marine Policy, 2015, Hlm. 160 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Sedikit berbeda dengan pendapat

tokoh lain yang mengungkapkan bahwa

keamanan mari�m adalah suatu konsep

“good order at sea” didalam suatu wilayah

mari�m negara yang terjamin tatanan

keter�ban, keamanan, ekonomi, serta

aspek-aspek lainnya yang mendukung

terwujudnya keamanan mari�m melalui

kestabilan serta tatanan yang baik sehingga

tercipta keamanan di laut.

Pada sisi yang lain, beberapa

kalangan melihat bahwa keamanan mari�m

adalah sebuah studi yang berfokus pada

angkatan laut antar negara, dan ada pula

yang melihat bahwa keamanan mari�m

adalah mengenai pengelolaan sumber daya

laut, perdagangan dan pelayaran global,

serta kejahatan transnasional.9

Ada pula pendapat tokoh lainnya

yang melihat bahwa hanya mengkhususkan

persoalan keamanan mari�m kedalam

berbagai isu yang melibatkan sengketa

batas mari�m, penyelundupan,

perompakan, terorisme mari�m, dan Illegal

Fishing.10 Ditengah-tengah berbagai

9 John F. Bradford, The Growing Prospect for Maritime Security Cooperationin Southeast Asia, Naval War College review, 2005, Hlm. 64 10 C. Liss, new Actors and State: Addressing Maritime Security Threats in Southeast Asia, Contemporary Southeast Asia, 2013, Hlm. 141

Gema Keadilan Edisi Jurnal 49

Page 5: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 5 of 14

interpretasi tersebut, Sekretaris Jenderal

yang lalu yakni Ban Ki-Moon memberi

gambaran detail tentang ancaman terhadap

keamanan mari�m melalui reports on

Oceans and The Law Of The Sea yang

terbagi dalam berbagai bentuk, yaitu

perompakan, pelayaran, instalasi lepas

pantai, dan infrastruktur lainnya,

penyelundupan narkoba dan psikotropika

secara illegal, people smuggling, IUU

Fishing, dan ak�vitas yang merusak laut.11

Menelisik lebih lanjut apa yang akan

dibahas dalam kajian ini, kiranya perlu

melihat definisi yang disampaikan oleh

Klein dimana keamanan mari�m adalah

usaha untuk melindungi wilayah teritori,

infrastruktur, ekonomi, lingkungan, dan

masyarakat sebuah negara dari ancaman

yang terjadi di laut, termasuk

perompakan.12 Definisi yang disampaikan

Klein menjadi sangat relevan dengan apa

yang dialami Indonesia dimana selama ini

melihat isu perompakan dan kejahatan

bersenjata sebagai prioritas yang rendah,

disamping mengutamakan isu

penyelundupan barang dan manusia, serta

11 United Nations, United Nations general Assembly: UN Secretary General Reports on Oceans and The Law Of The Sea, New York, 2008, Paragraph 39. 12 N. Klein, Op. Cit., Hlm. 82

degradasi lingkungan laut akibat eksplorasi

yang berlebihan.13

Dengan melihat beberapa konsep

pemahaman mengenai keamanan mari�m

diatas, dengan begitu kajian ini dapat

menghubungkan potensi ancaman

keamanan mari�m dalam hal kaitannya

terhadap urgensi peningkatan keamanan

mari�m dalam contoh konkrit Indonesia

dalam hal lebih jauh mendukung cita-cita

Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.

Wilayah Mari�m Indonesia : Antara

Peluang dan Ancaman

Secara geografis, Indonesia memiliki

peluang yang sangat besar dalam dunia

kemari�man, Indonesia secara geografis

memiliki posisi sebagai penghubung

Samudra Pasifik dan Samudra Hindia

melalui �ga Alur Laut kepulauan Indonesia

(ALKI), yang diatur secara spesifik dalam UU

No. 37 Tahun 2002 tentang Hak dan

Kewajiban Kapal dan pesawat udara asing

dalam melaksanakan Hak lintas alur laut

Kepulauan melalui ALKI yang telah

ditetapkan.14

13 Martin Murphy, Contemporary Piracy and Maritime Terrorism: The Threat to Internasional Security, Adelphi Paper, 2007, Hlm. 26 14 Republik Indonesia, UU No. 37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan pesawat udara asing

Gema Keadilan Edisi Jurnal50

Page 6: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 6 of 14

ALKI 1 terbentang dari Samudera Hindia,

lewat Selat Sunda, hingga ke Laut Natuna.

ALKI 2 terbentang dari Samudera Hindia,

Selat Lombok, Selat Makassar, Hingga

Samudera Pasifik, dan yang terakhir ALKI 3

yang terbentang dari Laut Timor, hingga

Samudera Pasifik. Ke�ga ALKI ini berperan

sebagai �ga jalur utama perdagangan di

Asia Tenggara dan bahkan dunia yang

bertanggung jawab terhadap hampir

setengah dari total perdagangan barang

dan cadangan minyak dunia.15

Menurut United Na�ons Conference

on Trade and Development (UNCTAD),

Indonesia berada di peringkat ke-8 dari

total 80 negara berkembang dengan

kapasitas bongkar muat 11.900.763 ton

kontainer di tahun 2014,16 dengan

sumbangsih 200 trilliun rupiah per tahun

bagi PDB Indonesia, Indonesia memiliki

peluang untuk diarahkan menjadi negara

yang berperan sebagai ��k persinggahan

perdagangan pelayaran global.17 Potensi

tersebut pada akhirnya direspon oleh

presiden Jokowi yang menggemparkan

15 Jacqueline Ho, Securing the Seas as a Medium of Transportation in Southeast Asia, Maritime Institute of Malaysia, Kuala Lumpur, 2007, Hlm. 206 16 UNCTAD, Review Of Maritime Transport, UNCTAD, New York, 2015. 17 Jamaluddin Jompa, Seminar Transformasi Konsep kemaritiman Indonesia : Penelusuran Kebijakan dan Desain Kelembagaan Maritim Nasional, Jakarta, 2014.

dunia domes�k maupun internasional

dengan digaungkannya Indonesia sebagai

Poros Mari�m Dunia selain Cina yang telah

terlebih dahulu mengumumkan konsep One

Belt One Road nya, dimana Indonesia

merupakan salah satu mitra strategis

didalam rencana pembentukannya.

Presiden Jokowi yang telah

mempromosikan cita-cita Indonesia sebagai

Poros Mari�m Dunia dihadapan para kepala

negara di Myanmar menekankan

pen�ngnya membangun kembali dunia

kemari�man dan potensi kelautan

Indonesia serta mengajak para investor

untuk berinvestasi di Indonesia.18

Pada tataran nasional pun presiden

tak luput memberikan arahan dan kebijakan

guna mendukung doktrin PMD. Dalam

sektor industri dan jasa mari�m sebagai

contoh, presiden meminta agar proses

bongkar muat kontainer (dwelling �me)

dapat dipangkas seringkas mungkin, serta

diiku� oleh peningkatan infrastruktur

pelabuhan, seper� penambahan deep sea

port.19

18 Ratu Anandita Witoelar, Jokowi Launches Maritime Doctrine to the world, The Jakarta Post, 13 Nov 2014, diakses pada tanggal 16 Juni 2016. 19 Primadhita, Jokowi minta Dwelling Time dipangkas, CNN Indonesia, 13 September 2016, cnnindonesia.com, diakses pada 16 Juni 21.46

Gema Keadilan Edisi Jurnal 51

Page 7: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 7 of 14

Namun disaat yang sama, wilayah maritim Indonesia juga berperan sebagai tempat ancaman

keamanan laut yang sangat potensial, seper� perompakan, kejahatan bersenjata dan

sebagainya. Dalam skala global, ak�vitas di laut tergolong masih cukup �nggi. Seper� data yang

telah dihimpun oleh Internasional Mari�me Organiza�on (IMO)20 berikut ini :

Tabel 1. Da�ar Perompakan dan Serangan bersenjata terhadap k apal berdasar lokasi (IMO, 2016)

Dalam skala global ak�vitas kejahatan perompakan dan kejahatan bersenjata di laut terhitung masih

�nggi. Data diatas yang berhasil dihimpun oleh IMO menunjukkan hal tersebut dalam bentuk angka

guna mengukur data yang ada dari waktu ke waktu. Dua wilayah yang rentan bagi perompakan dan

perampokan bersenjata adalah wilayah laut teritorrial dan laut internasional, meskipun kejahatan di

pelabuhan juga �dak dapat diremehkan. Selain data global, IMO juga merilis data serangan yang pernah

terjadi di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia sepanjang 2012-2015, sebagai berikut:21

20 IMO, IMO Report 2012-2016 on Piracy and Armed Robbery against ships, 2016. 21 ICC-IMB, Piracy and Armed Robbery against ships, ICC-IMB, London, 2015

Tahun Laut

Internasional

Laut

Teritorial

Kawasan

Pelabuhan

Total Perompakan dan

Serangan Bersenjata

2016 44 21 96 161

2015 36 141 126 303

2014 82 118 90 290

2013 70 51 182 303

2012 127 73 152 352

Gema Keadilan Edisi Jurnal52

Page 8: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 8 of 14

Kejahatan

di

Pelabuhan

2012 2013 2014 2015

Total

Kasus

81

Kasus

106

Kasus

100

Kasus

108

kasus

Tabel 2. Jumlah Serangan terhadap kapal di sejumlah

pelabuhan di Indonesia (ICC-IMB, 2012-2015)

Berbagai ancaman yang dapat

dilihat diatas tentu dapat menjadi an�tesa

dari peluang pembangunan ekonomi dan

industri kemari�man Indonesia apabila

�dak ditangani dengan baik. Peran

pemerintah serta penegak hukum sudah

tentu menjadi ujung tombak dalam

pemberantasan segala ancaman keamanan

mari�m di Indonesia.

Ke�ka Indonesia berani

mendeklarasikan diri sebagai poros mari�m

dunia, Indonesia juga harus mampu untuk

meningkatkan kemampuan dalam

mencapai cita-cita PMD tersebut. Indonesia

selain memiliki potensi yang luar biasa

dalam wilayah kemari�man nya juga

memiliki banyak tantangan dalam masalah

keamanan. Keadaan ini menegaskan bahwa

Indonesia perlu memiliki will untuk

menegakkan hukum secara tegas di dalam

wilayah yurisdiksinya.22

Rekonstruksi Kemari�man Indonesia

Menuju Poros Mari�m Dunia

Melihat berbagai persoalan yang

dihadapi dunia kemari�man Indonesia,

kiranya perlu adanya ‘Re-Konstruksi’

terhadap perencanaan, pengelolaan serta

pengamanan domain mari�m di

Indonesia.23 Ke�ka membicarakan

konstruksi domain kemari�man di

Indonesia, tentu �dak dapat dilepaskan dari

berbagai aspek seper� kerangka hukum,

kelembagaan, dan sumber daya yang saling

berkaitan guna mewujudkan tata

kemari�man yang baik.

Dalam banyak kajian, kri�k terhadap

aspek hukum yang belum komprehensif,

agency yang saling tumpang �ndih

kewenangan dan pengawasannya, serta

sumber daya yang terbatas menjadi faktor

yang mengelaborasi tantangan bagi

konstruksi kemari�man di Indonesia.

22 Robert Cribb, Indonesia as an archipelago: Managing Islands, Managing the seas, Institue of southeast asian studies, Singapore, 2009, Hlm. 5 23 Rekonstruksi yang penulis maksudkan dalam kajian ini ialah, konstruksi pengelolaan, pengamanan serta kebijakan yang ada didalam dunia kemaritiman saat ini membutuhkan penyegaran kembali melalui konstruksi ulang dalam berbagai aspek kemaritiman di Indonesia, hal tersebut yang nantinya diharapkan dapat menjadi pedoman dan pendorong dalam menggapai cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Gema Keadilan Edisi Jurnal 53

Page 9: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 9 of 14

Goldrick menggarisbawahi bahwa

fungsi pengawasan mari�m �dak pernah

secara murni hanya menjadi tanggung

jawab militer atau sipil, kecuali oleh negara

yang sangat kuat atau negara yang lemah.24

Dalam hal ini dimaksudkan tumpang �ndih

kepen�ngan dalam pengelolaan dunia

kemari�man berkaitan erat dengan

kapasitas kekuasaan Indonesia, yang �dak

tergolong kedalam great power country

maupun weak power country, akan tetapi

sebagai middle power.25

Untuk mewujudkan rekonstruksi

pengelolaan kemari�man Indonesia,

Pemerintah kiranya perlu melakukan

terobosan pada dua �ngkat, yakni nasional

dan regional. Langkah yang perlu diambil di

�ngkat nasional berkaitan dengan

penyediaan hukum yang memadai dan

konstruksi ulang aspek kelembagaan yang

tumpang �ndih di Indonesia. Sedangkan

langkah di internasional adalah untuk

menjawab keterbatasan sumber daya yang

dihadapi Indonesia.

Pada tataran domes�k nasional,

pemerintah perlu memper�mbangkan

24 James Goldrick, People Smuggling : Four principles for maritime security, The Interpreter, 2013. 25 Hans Morgenthau, Politics among Nations: The struggle for power and peace, New York, 1965, Hlm. 186

ketersediaan kerangka hukum yang

komprehensif mengatur persoalan

keamanan mari�m. Hal ini tentunya

bertujuan untuk mendirikan basis legal yang

kuat bila dikaitkan dengan sistem negara

kita yang menganut civil law, dimana

kerangka legal melalui legislasi merupakan

suatu hal yang fundamental. Hal ini lah yang

nan�nya diturunkan dalam undang-udang,

peraturan pemerintah, hingga cetak biru,

dan strategi.

Lebih lanjut kerangka hukum yang

kiranya nan� dibuat perlu mengatur lebih

jelas mengenai posisi kelembagaan ins�tusi

kemari�man yang ada di Indonesia, karena

bila kita lihat kelembagaan yang mengurusi

urusan kemari�man sangat banyak di

Indonesia sebagai contoh Bakamla, TNI AL,

POLAIR, KKP, Kemenhub, Ditjen Bea Cukai.

Perlu dikaji apakah kelembagaan yang ada

tersebut memerlukan instansi payung untuk

mengatur koordinasinya kedalam satu

wadah dalam hal penegakan hukum, seper�

lazimnya banyak dipraktekkan oleh Coast

Guard di berbagai negara, ataukah hanya

melalui lembaga koordinator antar agency

seper� yang dipraktekkan oleh negara

tetangga kita yakni Malaysia.

Gema Keadilan Edisi Jurnal54

Page 10: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 10 of 14

Selanjutnya kiranya Indonesia perlu

mengkaji peranan penegakan hukum yang

saat ini masih banyak tertangani oleh TNI

AL, mengingat masih banyaknya sengketa

wilayah perbatasan di bidang mari�m hal

ini tentunya menjadi satu tantangan

tersendiri. Kehadiran TNI AL yang terlalu

besar dalam hal penegakan hukum

dikhawa�rkan akan dapat memancing

provokasi, sedangkan jikalau coast guard

akan jauh lebih dapat diterima.26

Pada sisi lainnya Indonesia perlu

memperkuat kerjasama keamanan mari�m

dalam hal pengelolaan sumber daya

kemari�man, Indonesia sebagai middle

power country tentunya masih memiliki

keterbatasan dalam hal sumber daya

anggaran maupun manusia. Hal ini sudah

sepatutnya untuk Indonesia kembangkan

kerjasama yang hangat dan stratejik dengan

negara lain di kawasan dalam mempererat

hubungan dan menjaga keamanan.

Hal ini juga dijelaskan oleh Bernard

Wood dalam tulisannya, dimana Wood

mengungkapkan keterlibatan middle power

dibidang tertentu harus sesuai dengan

kepen�ngan negara tersebut sehingga

26 Sam Bateman, Maritime Security Governance in the Indian Ocean Region, Journal of the Indian Ocean Region, 2016, Hlm. 13

dapat memperoleh spesial dalam area

fungsional.27 Dengan adanya keterlibatan

Indonesia dapat memanfaatkan status

middle power tersebut untuk memperkuat

kerjasama keamanan mari�m yang selaras

dengan kepen�ngan nasional.

Pada tataran pelaksanaannya,

kiranya Indonesia dapat memanfaatkan

program kerjasama keamanan mari�m yang

telah terbentuk dan juga telah berjalan

dengan cukup efek�f, seper� Malacca

Straits Sea Patrols (MSSP) dan Sulu Sea

Patrol Ini�a�ve (SSPI) dimana Indonesia

merupakan salah satu inisiator

terbentuknya kerjasama tersebut.

Selanjutnya dalam kerangka yang

lebih besar, Indonesia diharapkan dapat

memanfaatkan kerjasama kawasan secara

regional yang lebih kuat, dalam hal ini

kerjasama ASEAN secara regional harus

lebih kuat dan erat dalam membangun

kepen�ngan keamanan di kawasan

khususnya keamanan di bidang mari�m.

Saat ini Presiden Jokowi diharap dapat lebih

fokus terhadap pembangunan kerjasama

kawasan dibandingkan dengan kerjasama

bilateral yang saat ini telah lebih cenderung

27 Bernard Wood, The Middle Power and The General Interest, The North-South Intitute, Ottawa, 1988, Hlm. 4

Gema Keadilan Edisi Jurnal 55

Page 11: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 11 of 14

dipraktekkan oleh Presiden Jokowi, dalam

hal ini kerjasama ASEAN dipandang masih

kurang menjadi perha�an.28

Dalam banyak hal kerjasama pada

�ngkat kawasan dapat dimanfaatkan

Pemerintah Indonesia untuk

mengembangkan keamanan di �ngkat

kawasan yang lebih kuat kedepannya.

Kerjasama kawasan dapat menjadi wadah

saling berbagi manfaat, kepercayaan serta

rasa saling percaya diantara negara-negara

di kawasan ASEAN khususnya dalam

kerjasama untuk mewujudkan keamanan

mari�m yang mumpuni didalam kawasan

regional ASEAN.

Hingga saat ini, isu keamanan dan

keselamatan mari�m secara general dapat

dipandang masih dalam tahap membangun

kepercayaan serta belum secara de�l

membahas isu teknis dan operasional

secara mende�l. Dengan kondisi yang ada

saat ini, Indonesia sebagai marwah secara

posisi negara yang besar didalam kawasan

dapat menjadi inisiator dalam bidang

kerjasama keamanan mari�m, yang

tentunya dapat menaikkan citra, serta

28 Avery Poole, Is Jokowi Turning His Back on ASEAN?, http://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/is-jokowi-turning-his-back-on-asean/, diakses pada 18 Juni 2016 Pukul 07.22

marwah Indonesia dalam cita-cita menuju

Poros Mari�m Dunia (PMD).

Namun, untuk mewujudkan strategi

keamanan di�ngkat kawasan, kiranya

persoalan batas mari�m dengan beberapa

negara tetangga di kawasan ASEAN perlu

menjadi fokus utama untuk diselesaikan

sehingga menimbulkan rasa percaya

didalam kawasan regional. Pasca hal

tersebut menjadi fokus dan dapat

diselesaikan dengan baik, isu keamanan

mari�m dapat di emerge serta dikelola

dengan baik dengan cara Indonesia perlu

menyadarkan negara lain untuk dapat

melihat bahwa ancaman keamanan mari�m

seper� perompakan, perampokan

bersenjata di laut memiliki dampak yang

luar biasa bagi kawasan, isu sekuri�sasi di

bidang mari�m perlu untuk diperkuat untuk

dapat menjaga stabilitas kawasan.29

Pada ��k dan posisi inilah Indonesia

kiranya dapat menjadi central player yang

sangat strategis dan berpengaruh untuk

menciptakan kerjasama keamanan mari�m

dalam �ngkat kawasan secara

komprehensif yang secara jangka panjang

29 Makmur Keliat, Keamanan Maritim dan Implikasi Kebijakannya bagi Indonesia, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Juli 2009, Hlm. 123

Gema Keadilan Edisi Jurnal56

Page 12: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 12 of 14

sangat baik untuk mendukung cita-cita

Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.

Kesimpulan

Penulis dalam kajian ini berusaha

untuk mengkaji bahwa ancaman keamanan

mari�m seper� perompakan, kejahatan

bersenjata di laut dan beberapa ancaman

lainnya merupakan suatu hal yang sangat

nyata dapat berpotensi mengganggu

kepen�ngan pembangunan mari�m

nasional Indonesia dalam mewujudkan cita-

cita Indonesia sebagai Poros Mari�m Dunia.

Pemerintah Indonesia melalui stakeholder

yang berkepen�ngan perlu

mengembangkan strategi serta kebijakan

yang efek�f dalam memerangi serta

mengatasi berbagai ancaman keamanan

mari�m yang ada.

Berbagai tantangan seper� kerangka

hukum yang belum komprehensif, sumber

daya yang terbatas, serta koordinasi antar

lembaga yang belum efek�f menjadi

tantangan bagi Indonesia kedepan dalam

pembangunan dunia mari�m Indonesia

menjadi negara berbasis mari�m yang kuat

seper� yang dicita-citakan Presiden Jokowi

sebagai kepala negara dan termaktub

dalam Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Indonesia 2005-2025.

Selain itu, Indonesia perlu untuk

memperkuat kerjasama keamanan mari�m

baik secara bilateral dengan negara

tetangga yang dekat maupun secara

regional dengan seluruh negara ASEAN

guna menciptakan keamanan kawasan

serta mendatangkan keuntungan nasional

dalam hal peningkatan keamanan di dalam

kawasan yang secara �dak langsung

berperan pen�ng dalam peningkatan

ekonomi kemari�man Indonesia. Disamping

itu, Indonesia dapat membangun marwah

sebagai inisiator dan pelopor keamanan

kemari�man di kawasan yang kedepannya

diharapkan semakin kuat dan menjadi

faktor utama pembangunan Indonesia

menjadi Poros Mari�m Dunia.

Gema Keadilan Edisi Jurnal 57

Page 13: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 13 of 14

DAFTAR PUSTAKA

LITERATUR

Bateman, Sam, Mari�me Security Governance in the Indian Ocean Region, Journal of the Indian

Ocean Region, 2016.

Bradford, John F., The Growing Prospect for Mari�me Security Coopera�onin Southeast Asia,

Naval War College review, 2005.

Bueger, Chris�an, What is Mari�me Security?, Marine Policy, 2015.

Cribb, Robert, Indonesia as an archipelago: Managing Islands, Managing the seas, Ins�tute of

southeast asian studies, Singapore, 2009.

Dinarto, Dedi, Tata Kelola Keamanan Mari�m Indonesia , Jakarta: Jurnal Pushankam UPN, 2016.

Goldrick, James, People Smuggling : Four principles for mari�me security, The Interpreter, 2013.

Ho, Jacqueline, Securing the Seas as a Medium of Transporta�on in Southeast Asia, Mari�me

Ins�tute of Malaysia, Kuala Lumpur, 2007.

ICC-IMB, Piracy and Armed Robbery against ships, ICC-IMB, London, 2015.

IMO, IMO Report 2012-2016 on Piracy and Armed Robbery against ships, 2016.

Indonesia, Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005-2025

Indonesia, Undang-Undang No. 37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan pesawat

udara asing.

Jompa, Jamaluddin, Seminar Transformasi Konsep kemari�man Indonesia : Penelusuran

Kebijakan dan Desain Kelembagaan Mari�m Nasional, Jakarta, 2014.

Keliat, Makmur ,Keamanan Mari�m dan Implikasi Kebijakannya bagi Indonesia, Jurnal Ilmu

Sosial dan Ilmu Poli�k, Juli 2009.

Klein, Natalie, Mari�me Security: Internasional law and perspec�ve policy perspec�ves from

autralia and new zealand, Routledge, London, 2010.

Liss, Carolin, New Actors and State: Addressing Mari�me Security Threats in Southeast Asia,

Contemporary Southeast Asia, 2013.

Gema Keadilan Edisi Jurnal58

Page 14: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Page 14 of 14

Morgenthau, Hans, Poli�cs among Na�ons: The struggle for power and peace, New York,1965.

Murphy, Mar�n , Contemporary Piracy and Mari�me Terrorism: The Threat to Internasional

Security, Adelphi Paper, 2007.

UNCTAD, Review Of Mari�me Transport, UNCTAD, New York, 2015.

United Na�ons, United Na�ons general Assembly: UN Secretary General Reports on Oceans and

The Law Of The Sea, New York, 2008.

Wood, Bernard, The Middle Power and The General Interest, O�awa:The North-South In�tute,

1988.

ONLINE SOURCE

h�p://indonesiaatmelbourne.unimelb.edu.au/is-jokowi-turning-his-back-on-asean/,

h�p://presidenri.go.id/berita-aktual/indonesia-sebagai-poros-mari�m-dunia.html,

h�p://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38837392

h�p://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20160913142213-92-157918/jokowi-minta-dwelling-

�me-di-pelabuhan-dipangkas-jadi-2-hari/

h�p://www.thejakartapost.com/news/2014/11/13/jokowi-launches-mari�me-doctrine-

world.html

Gema Keadilan Edisi Jurnal 59

Page 15: Abstrak - oceanjava.com · 8 Natalie Klein, Maritime Security: Internasional law and perspective policy perspectives from autralia and new zealand, Routledge, London, 2010, Hlm. 81-82

Gema Keadilan Edisi Jurnal60

Profil Penulis

Abdurrahman Masdiana , biasa disapa dengan panggilan Adul. Alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Angkatan 2011, Semasa di Fakultas Hukum Undip pernah bergabung dalam LPM Gema Keadilan dan Asian Law Students' Associa�on (ALSA). Saat ini sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Universitas Pertahanan Indonesia pada Fakultas Keamanan Nasional dengan fokus studi Keamanan Mari�m dan Program Pascasarjana Magister Hukum Universitas Indonesia pada fokus studi Hukum Administrasi Negara. Penulis memiliki ketertarikan pada isu Poli�k, Pengelolaan Pemerintahan, Good Governance, serta Isu Keamanan dan Pertahanan Nasional.