abstract

4
ABSTRAK Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar di Indonesia. UKM terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi dan bahkan mengalami peningkatan yang signifikan. Perkembangan UKM yang semakin meningkat ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta sumbangannya terhadap penyediaan lapangan kerja Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor non migas, dimana hal ini tentunya bermuara pada peningkatan pendapatan nasional. Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UKM yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) UKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan. Memperhatikan perkembangan pesat dari UKM serta permasalahannya, maka diperlukan partisipasi atau keterlibatan dari Pemerintah selaku Regulator maupun dari unit usaha yang lebih besar. Keterlibatan dunia usaha dalam pembinaan dan pengembangan UKM, diterapkan dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Tanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk nyata kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya. Berbagai sektor dituju dalam kegiatan ini, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan bahkan sosial budaya. Saat ini konsep dan pelaksanaan CSR di Indonesia semakin berkembang. Hal ini tentu sangat menggembirakan. Hanya saja pemahaman kalangan dunia usaha tentang konsep CSR masih beragam. Namun yang terpenting, agar masyarakat bisa merasakan manfaat kegiatan CSR secara maksimal, maka kegiatan itu harus berkelanjutan. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah mengukur pengaruh kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) terhadap pengembangan Usaha Kecil dan Mikro (UKM), di bawah pembinaan unit Telkom CDC Area Medan yang melingkupi Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model Tobit, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan kegiatan CSR yang dilakukan Telkom CDC Area Medan dan kapabilitas pemilik UKM terhadap peningkatan pendapatan UKM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan pemilik UKM, jangkauan Universitas Sumatera Utara

Upload: dwi-ananda-putri

Post on 24-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Belajar buat abstrak

TRANSCRIPT

Page 1: Abstract

ABSTRAK

Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar di Indonesia. UKM terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi dan bahkan mengalami peningkatan yang signifikan. Perkembangan UKM yang semakin meningkat ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta sumbangannya terhadap penyediaan lapangan kerja Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor non migas, dimana hal ini tentunya bermuara pada peningkatan pendapatan nasional. Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UKM yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) UKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan. Memperhatikan perkembangan pesat dari UKM serta permasalahannya, maka diperlukan partisipasi atau keterlibatan dari Pemerintah selaku Regulator maupun dari unit usaha yang lebih besar. Keterlibatan dunia usaha dalam pembinaan dan pengembangan UKM, diterapkan dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Tanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk nyata kepedulian kalangan dunia usaha terhadap lingkungan di sekitarnya. Berbagai sektor dituju dalam kegiatan ini, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan dan bahkan sosial budaya. Saat ini konsep dan pelaksanaan CSR di Indonesia semakin berkembang. Hal ini tentu sangat menggembirakan. Hanya saja pemahaman kalangan dunia usaha tentang konsep CSR masih beragam. Namun yang terpenting, agar masyarakat bisa merasakan manfaat kegiatan CSR secara maksimal, maka kegiatan itu harus berkelanjutan. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah mengukur pengaruh kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. Telkom) terhadap pengembangan Usaha Kecil dan Mikro (UKM), di bawah pembinaan unit Telkom CDC Area Medan yang melingkupi Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model Tobit, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan kegiatan CSR yang dilakukan Telkom CDC Area Medan dan kapabilitas pemilik UKM terhadap peningkatan pendapatan UKM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan pemilik UKM, jangkauan

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Abstract

pemasaran hasil produksi UKM, pembinaan melalui kegiatan pelatihan (training) dan seminar, serta pemberian pinjaman dari Telkom CDC Area Medan kepada UKM binaannya berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan pendapatan UKM. Namun kegiatan pameran yang dilakukan atau disponsori Telkom CDC Area Medan kepada UKM binaannya serta jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan UKM berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap peningkatan pendapatan UKM, selain itu walaupun harga jual produksi UKM berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan UKM namun tidak signifikan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan UKM.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Abstract

ABSTRACT

Small and Micro Enterprises (SMEs) is a business group that has the greatest number in Indonesia. SMEs proved resistant to a wide range of economic crisis and even shock has increased significantly. Development of SMEs indicated by the increasing number of business units and entrepreneurs, as well as its contribution to the employment of Gross Domestic Product (GDP) and non-oil exports, which it certainly led to an increase in national income. Development of SMEs which increased in quantity has not been offset by the prevalence of SMEs quality improvement. The classic problems faced by low productivity. This situation is caused by internal problems faced by SMEs, namely the poor quality of human resources (HR) of SMEs in management, organization, control technology, and marketing, lack of entrepreneurial SMEs, and SMEs have limited access to capital, information, technology and markets, as well as other production factors. While the external problems faced by SMEs include the amount of transaction costs due to unfavorable business climate and the scarcity of raw materials. Also related to the acquisition of formal legality is still a fundamental issue for SMEs in Indonesia, following the high costs in licensing arrangements. Noting the rapid development of SMEs as well as the problem, it would require the participation or involvement of the government as regulator and of the larger business unit. The involvement of businesses in the promotion and development of SMEs, implemented in the form of Corporate Social Responsibility (CSR). Social responsibility and environmental or Corporate Social Responsibility (CSR) is a visible demonstration of the business world on the surrounding environment. Various sectors addressed in this activity, such as economics, education, health, environmental and even socio-cultural. At present the concept and implementation of CSR in Indonesia is growing. It is certainly very encouraging. It's just an understanding of the business world about the concept of CSR is still diverse. But most importantly, so that people can feel the benefits of CSR activities to the maximum, then the activity must be sustainable. The problem in this study was to measure the influence of CSR activities undertaken by PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom) towards the development of Micro and Small Enterprises (SMEs), under the guidance unit Telkom CDC Medan Area surrounding the city of Medan, Binjai city, Deli Serdang regency and Langkat regency. The research method used in this study is to use Tobit models, which aims to determine the relationship between implementation of CSR activities undertaken by Telkom CDC Medan Area and capabilities of SME owners to increase the income of SMEs. The results of this study showed levels of SME owners, SME marketing reach production, improvement through training and seminars activities, as well as from Telkom CDC Medan Area lending to SMEs proxies have a positive and significant effect to increase income of SMEs. But the exhibition activities conducted or sponsored by Telkom CDC Medan Area to SMEs proxies and the number of workers

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Abstract

employed in SMEs are negative effect and not significant to increase income of SMEs, besides with it despite selling price of UKM have positive influence against increased revenue SMEs but insignificant to affect the increased revenue UKM.

Universitas Sumatera Utara