abstract

2
Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Penyakit Mulut Tahun 2008 Abdul Hafiz bin Mohamed Pemphigus Vulgaris: Mekanisme dan Penanggulangannya (Laporan Kasus). viii + 48 halaman Pemphigus vulgaris merupakan penyakit autoimun yang sangat jarang terjadi namun memberikan dampak yang sangat buruk kepada penderita sehingga dapat menyebabkan kematian akibat infeksi yang menyeluruh atau sepsis pada pasien. Mekanisme terjadinya lesi pada pemphigus vulgaris yang dikenali sebagai akantolisis dikaitkan dengan penumpukan antibodi klas IgG dan juga kerusakan desmosom akibat antibodi tubuh bertindak melawan desmoglein 3 yaitu sel yang berfungsi untuk melekatkan antara satu sel dengan sel lain. Epitel oral mengandung jumlah Dsg 3 yang banyak sehingga gambaran klinis dari pemphigus vulgaris sering dimulai dengan lesi di rongga mulut sehingga dokter gigi mungkin merupakan penemu pertama. Perawatan bertujuan untuk mengontrol penyakit dan mencegah infeksi dari lesi yang melepuh. Jika dibiarkan tanpa diobati, pemphigus vulgaris dapat menyebabkan kematian. Perawatan yang paling populer dan sering diberikan kepada pasien pemphigus vulgaris adalah kortikosteroid. Penulisan ini merupakan laporan kasus pemphigus vulgaris dimana diduga faktor pemicunya adalah obat hipertensi dan stress. Penatalaksanaan untuk kasus ini adalah dengan pemberian kortikosteroid. Respon penyembuhan terlihat semasa Universitas Sumatera Utara

Upload: brandon-lewis

Post on 10-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zz

TRANSCRIPT

  • Fakultas Kedokteran Gigi

    Departemen Penyakit Mulut

    Tahun 2008 Abdul Hafiz bin Mohamed Pemphigus Vulgaris: Mekanisme dan Penanggulangannya (Laporan Kasus).

    viii + 48 halaman

    Pemphigus vulgaris merupakan penyakit autoimun yang sangat jarang terjadi

    namun memberikan dampak yang sangat buruk kepada penderita sehingga dapat

    menyebabkan kematian akibat infeksi yang menyeluruh atau sepsis pada pasien.

    Mekanisme terjadinya lesi pada pemphigus vulgaris yang dikenali sebagai akantolisis

    dikaitkan dengan penumpukan antibodi klas IgG dan juga kerusakan desmosom

    akibat antibodi tubuh bertindak melawan desmoglein 3 yaitu sel yang berfungsi untuk

    melekatkan antara satu sel dengan sel lain. Epitel oral mengandung jumlah Dsg 3

    yang banyak sehingga gambaran klinis dari pemphigus vulgaris sering dimulai

    dengan lesi di rongga mulut sehingga dokter gigi mungkin merupakan penemu

    pertama. Perawatan bertujuan untuk mengontrol penyakit dan mencegah infeksi dari

    lesi yang melepuh. Jika dibiarkan tanpa diobati, pemphigus vulgaris dapat

    menyebabkan kematian. Perawatan yang paling populer dan sering diberikan kepada

    pasien pemphigus vulgaris adalah kortikosteroid.

    Penulisan ini merupakan laporan kasus pemphigus vulgaris dimana diduga

    faktor pemicunya adalah obat hipertensi dan stress. Penatalaksanaan untuk kasus ini

    adalah dengan pemberian kortikosteroid. Respon penyembuhan terlihat semasa

    Universitas Sumatera Utara

  • perawatan kontrol dilakukan yaitu seminggu setelah pemberian obat dan gejala hilang

    keseluruhan setelah 2 minggu perawatan.

    Lesi awal yang sering muncul di rongga mulut akibat taburan Dsg3

    menyebabkan dokter gigi sering berperan sebagai penemu pertama penyakit

    pemphigus vulgaris, maka dokter gigi haruslah berkompetensi untuk menegakkan

    diagnosa dan merawat penyakit ini. Perawatan yang paling sering digunakan adalah

    kortikosteroid, sejenis obat yang sangat berguna dan berkesan namun juga

    mempunyai efek samping yang sangat besar, maka dokter haruslah mempunyai

    pengetahuan yang mendalam tentang pemphigus vulgaris untuk menberi edukasi

    yang cukup dalam meminimumkan efek samping dari perawatan serta hal-hal lain

    yang membantu pasien menghadapi komplikasi dari penyakit ini sendiri.

    Daftar pustaka: 26 (1995-2008)

    Universitas Sumatera Utara