abstract

2
ABSTRAK Latar Belakang : Secara global, sekitar satu juta kematian akibat bunuh diri dicatat setiap tahun. Dari laporan studi klinis menunjukkan sebesar 78 – 89 % pasien gangguan depresif mayor berat memiliki keinginan dan percobaan bunuh diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat risiko gagasan bunuh diri pada pasien gangguan depresif mayor berbeda berdasarkan karakteristik demografi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 62 pasien depresif mayor yang berobat ke BLUD RSJ dan RSUP. H. Adam Malik Medan. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien gangguan depresif mayor yang memenuhi kriteria DSM – IV – TR, kooperatif dan dapat diwawancarai, memiliki gagasan bunuh diri, usia 20 – 50 tahun. Kriteria eksklusi adalah komorbiditas penyakit medis umum dan atau gangguan psikiatrik lainnya, adanya penggunaan zat dan penggunaan alkohol. Hasil : Distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan BSIS yang terbanyak adalah skor BSIS tinggi yaitu 45 sampel ( 72,5%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan kelompok umur yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada kelompok umur 40 – 50 tahun sebanyak 29 sampel (64,5%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 sampel (73,3 %), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan status perkawinan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak kawin sebanyak 34 sampel (75,6 %), distribusi tingkat gagasan Dari data demografi berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa kelompok umur 40 – 50 tahun lebih banyak dijumpai sebanyak 35 sampel (57%), berdasarkan jenis kelamin yang memiliki paling banyak sampel adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 43 sampel (69%), berdasarkan status perkawinan yang memiliki paling banyak sampel dijumpai pada mereka yang tidak kawin sebanyak 41 sampel (66%), berdasarkan status pekerjaan yang memiliki paling banyak sampel adalah tidak bekerja sebanyak 38 sampel (61%) dan berdasarkan status pendidikan yang memiliki paling banyak sampel adalah pendidikan SMA sebanyak 35 sampel (57%). Universitas Sumatera Utara

Upload: syahruddin-zackia

Post on 15-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Abstraksi

TRANSCRIPT

  • ABSTRAK

    Latar Belakang : Secara global, sekitar satu juta kematian akibat bunuh diri dicatat setiap tahun.

    Dari laporan studi klinis menunjukkan sebesar 78 89 % pasien gangguan depresif mayor berat memiliki keinginan dan percobaan bunuh diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat risiko gagasan bunuh diri pada pasien gangguan depresif mayor berbeda berdasarkan karakteristik demografi.

    Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 62 pasien depresif mayor yang berobat ke BLUD RSJ dan RSUP. H. Adam Malik Medan. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling.

    Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien gangguan depresif mayor yang memenuhi kriteria DSM IV TR, kooperatif dan dapat diwawancarai, memiliki gagasan bunuh diri, usia 20 50 tahun. Kriteria eksklusi adalah komorbiditas penyakit medis umum dan atau gangguan psikiatrik lainnya, adanya penggunaan zat dan penggunaan alkohol.

    Hasil :

    Distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan BSIS yang terbanyak adalah skor BSIS tinggi yaitu 45 sampel ( 72,5%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan kelompok umur yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada kelompok umur 40 50 tahun sebanyak 29 sampel (64,5%), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 33 sampel (73,3 %), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan status perkawinan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak kawin sebanyak 34 sampel (75,6 %), distribusi tingkat gagasan

    Dari data demografi berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa kelompok umur 40 50 tahun lebih banyak dijumpai sebanyak 35 sampel (57%), berdasarkan jenis kelamin yang memiliki paling banyak sampel adalah jenis kelamin perempuan sebanyak 43 sampel (69%), berdasarkan status perkawinan yang memiliki paling banyak sampel dijumpai pada mereka yang tidak kawin sebanyak 41 sampel (66%), berdasarkan status pekerjaan yang memiliki paling banyak sampel adalah tidak bekerja sebanyak 38 sampel (61%) dan berdasarkan status pendidikan yang memiliki paling banyak sampel adalah pendidikan SMA sebanyak 35 sampel (57%).

    Universitas Sumatera Utara

  • bunuh diri berdasarkan status pekerjaan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada status tidak bekerja sebanyak 29 sampel (64,5 %), distribusi tingkat gagasan bunuh diri berdasarkan pendidikan yang paling banyak adalah skor BSIS tinggi yang terdapat pada pendidikan SMA sebanyak 24 sampel (53,4%). Kesimpulan :

    Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tingkat gagasan bunuh diri pada pasien depresi mayor yang terbanyak adalah skor BSIS tinggi sebanyak 72,5%, dengan kelompok umur 40 50 tahun, jenis kelamin perempuan, tidak kawin, tidak bekerja dan pendidikan SMA.

    Kata Kunci : Pasien depresif mayor, bunuh diri, Beck Suicide Intent

    Scale.

    Universitas Sumatera Utara