abstract

1

Click here to load reader

Upload: cipta-andri-jhona-sinuraya

Post on 04-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ambil gan

TRANSCRIPT

  • ABSTRAK Pengutipan brondolan kelapa sawit dilakukan para buruh panen (BP) secara manual atau tidak menggunakan alat bantu. Posisi kerja para BP tersebut umumnya dalam keadaan jongkok dan membungkuk yang dilakukan secara berulang-ulang mulai dari jam 7 pagi sampai jam 1 siang. Sikap kerja dari berbagai postur tersebut cenderung menyebabkan timbulnya kelelahan pada beberapa anggota tubuh dan merupakan penyebab terjadinya gangguan musculoskeletal. Oleh karena itu, postur tubuh dari berbagai sikap kerja diamati pada penelitian ini untuk menganalisis produktivitas para buruh panen pengutip brondolan. Pengamatan juga dilakukan pada uji coba alat bantu pengutip brondolan yang sudah ada selama ini tetapi belum digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner Standard Nordic Questionnaire untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan buruh panen pada 28 bagian tubuh yang ditanyakan dan analisis sikap kerja atau postur kerja terhadap buruh panen brondolan dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment). Penilaian postur kerja dilakukan pada saat bekerja manual terhadap 13 buruh panen dan pada saat uji coba alat bantu pengutip brondolan. Adapun alat bantu yang dicobakan masih belum sesuai dengan dimensi tubuh pekerja dan akan dianalisis dengan menggunakan metode antropometri. Jam produktif buruh panen juga diamati untuk menganalisis produktivitas yang diukur dengan membagi jumlah brondolan yang dikutip dengan jumlah waktu produktif masing-masing buruh panen brondolan. Hasil dari metode ini digunakan sebagai masukan bagi perancangan alat bantu yang pengutipan brondolan yang ergonomis. Alat bantu disebut Ergo Picker. Alat bantu ini dikembangkan dari alat yang sudah ada dan diharapkan mampu mereduksi keluhan MSDs. Pengukuran antropometri merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perancangan alat bantu guna menentukan dimensi alat bantu yang tepat dan dapat memfasilitasi pengguna dengan sikap berdiri yang baik. Hasil yang diperoleh ketika mengutip brondolan adalah posisi membungkuk, dan posisi jongkok. Dari 13 BP yang diamati, sikap kerja pada posisi membungkuk dilakukan oleh 8 BP dan posisi jongkok dilakukan oleh 5 BP. Sedangkan untuk persentasi keluhan tertinggi kategori sangat sakit terdapat pada bagian anggota tubuh 7 (pinggang) sebesar 76,9 % dan keluhan tertinggi pada kategori sakit terdapat pada bagian anggota tubuh 22 (betis kiri) dan bagian tubuh 23 (betis kanan) yang sebesar 69,2 %. Penilaian postur REBA terhadap 13 BP berada dari nilai 9-11 (perlu tindakan secepatnya dan sekarang juga). Produktivitas BP pada saat bekerja manual adalah 0,3 dan mengalami peningkatan setelah menggunakan alat bantu menjadi 0,5. Namun, alat bantu yang dicobakan tersebut belum sesuai dengan dimensi BP. Ketidaksesuain berada pada dimensi diameter genggaman dan tinggi tiang. Oleh karena itu dirancang alat bantu yang lebih ergonomis. Alat bantu disebut Ergo Picker. Alat bantu ini dikembangkan dari alat yang sudah ada dan diharapkan mampu mereduksi keluhan MSDs dan meningkatkan produktivitas. Kata Kunci: SNQ, REBA, Produktivitas, Antropometri

    Universitas Sumatera Utara