abstrack
TRANSCRIPT
AbstractHalusinasi merupakan salah satu gejala positif pada pasien skizofrenia yang dapat terjadi pada
sistem pengindraan, dimana klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, hanya
dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan data yang diperoleh pada bulan
September 2011 dari Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa'anin Padang, menunjukkan bahwa dari 169
orang pasien yang dirawat, 87 orang (57,74%) diantaranya adalah pasien dengan halusinasi dan
kambuh sebanyak 68 orang (78,16%). Dukungan keluarga merupakan salah satu factor yang
dapat menyebabkan terjadinya kekambuhan pada klien halusinasi. Untuk menurunkan angka
kekambuhan keluarga dapat mewujudkannya dengan memberi bantuan berupa dukungan
emosional, penghargaan, instrumental dan informasional. Ekspresi emosi yang tinggi dari
keluarga diperkirakan menyebabkan kekambuhan yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan klien halusinasi di ruang
rawat inap Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa`anin Padang tahun 2012. Desain penelitian yang
digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross secsional, pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 49 orang dari
tanggal 9- 17 Januari 2012. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang
dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat menunjukkan lebih banyak
(51,1%) responden memiliki dukungan keluarga yang kurang, dan lebih dari separoh (59,2%)
memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi, dan hasil analisa chi-square dengan derajat
kemaknaan p<0,05 menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dengan
tingkat kekambuhan klien halusinasi di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa`anin
Padang. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat melihat dari variabel lain yang dapat
mempengaruhi kekambuhan klien halusinasi yaitu klien itu sendiri, dokter, dan penanggung
jawab klien. Kata kunci : dukungan keluarga, tingkat kekambuhan halusinasi