abses mammae

22
abses mammae Diposkan oleh Dewi Citra Maria di 00.50 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada saat ini penyakit peradangan payudara sangat merajala lela pada kalangan wanita khususnya pada wanita yang masih pertama kali hamil. Penyakit yang menyerang payudara ternyata tak hanya kanker payudara saja. Ada penyakit lain yang tak kalah berbahayanya yaitu abses mammae. Abses mammae ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus. ABSES MAMMAE merupakan istilah medis untuk peradangan payudara. Gejalanya antara lain payudara memerah, terasa sakit serta panas dan membengkak. Bila semakin parah, maka suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celcius dan timbul rasa lelah yang sangat. Abses ini biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami abses mammae pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dalam pembahasan tentang abses payudara, penyusun menentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. apa definisi dari abses payudara ? 2. apa saja penyebab abses payudara ? 3. bagaimana penatalaksanaan dari abses payudara ? 1.3. TUJUAN PEMBAHASAN a. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien denan abses mammae b. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian abses mammae 2. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab abses mammae

Upload: thomy-lekawael

Post on 08-Dec-2014

431 views

Category:

Documents


65 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abses Mammae

abses mammae

Diposkan oleh Dewi Citra Maria di 00.50

BAB   IPENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANGPada saat ini penyakit peradangan payudara sangat merajala lela pada kalangan

wanita khususnya pada wanita yang masih pertama kali hamil. Penyakit yang menyerang payudara ternyata tak hanya kanker payudara saja. Ada penyakit lain yang tak kalah berbahayanya yaitu abses mammae. Abses mammae ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus. ABSES MAMMAE merupakan istilah medis untuk peradangan payudara. Gejalanya antara lain payudara memerah, terasa sakit serta panas dan membengkak. Bila semakin parah, maka suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celcius dan timbul rasa lelah yang sangat.Abses ini biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami abses mammae pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.

1.2              RUMUSAN MASALAHDalam pembahasan tentang abses payudara, penyusun menentukan rumusan masalah sebagai berikut:

1.      apa definisi dari abses payudara ?2.      apa saja penyebab abses payudara ?3.      bagaimana penatalaksanaan dari abses payudara ?

1.3.      TUJUAN PEMBAHASANa.    Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada          pasien denan

abses mammae

b.    Tujuan Khusus1.      Mahasiswa mampu mengetahui pengertian abses mammae2.      Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab abses mammae3.      Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa-diagnosa yang mungkin   muncul  pada

pasien abses mammae4.      Mahasiswa mampu memahami penatalaksanaan pada pasien dengan abses  mammae

Page 2: Abses Mammae

BAB IILANDASAN TEORI

A.    DEFINISIAbses payudara adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi

bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih inilah yang mengisi rongga tersebut.

Akibat penimbunan nanah ini, maka jaringan disekitarnya akan terdorong. Jaringan pada akhirnya tumbuh di sekeliling abses dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah didalam, maka infeksi bisa menyabar di dalam tubuh maupun dibawah permukaan kulit, tergantung pada lokasi abses.

 B.      ETIOLOGI

Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus).

Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu).

Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah melahirkan.

Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan.

Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu.Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.

Suatu Infeksi bakteri bisa menyebabkan abses melalui beberapa cara :

Page 3: Abses Mammae

      Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari tusukan jarum tidak steril.      Bakteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh yang lain.      Bakteri yang dalam keadaan normal, hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan

gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.

Peluang terbentuknya suatu abses akan meningkat jika :      Terdapat kotoran atau benda asing di daerah tempat terjadinya infeksi.      Daerah yang terinfeksi mendapatkan aliran darah yang kurang.      Terdapat gangguan system kekebalan.

Abses Payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat adanya infeksi payudara. Infeksi ini paling sering terjadi selama menyusui, akibat masuknya bakteri ke jaringan payudara. Peradangan atau infeksi payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di putting, dan dermatitis yang mengenai putting. Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan dikulit (biasanya pada putting susu). Abses payudara bisa terjadi disekitar putting, bisa juga diseluruh payudara.

C.    GEJALAGejala dari abses tergantung pada lokasi dan pengaruhnya terhadap fungsi suatu organ

atau syaraf. Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses payudara diantaranya :      Tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah, panas jika disentuh, membengkak dan

adanya nyeri tekan).      Teraba massa, suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai

suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis.

      Gejala sistematik berupa demam tinggi, menggigil, malaise.      Nipple discharge (keluar cairan dari putting susu, bisa mengandung nanah)      Gatal-gatal      Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang

terkena.

D.    PATOFISIOLOGILuka atau lesi pada putting terjadi à peradangan à masuk (organisme ini biasanya dari

mulut bayi) à pengeluaran susu terhambat à produksi susu normal à penyumbatan duktus àterbentuk abses.

Abses dikulit atau dibawah kulit sangat mudah dikenali, sedangkan abses dalam seringkali sulit ditemukan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Jika tidak sedang menyusui, bisa ditemukan mammografi atau biopsy payudara.

Pada penderita abses biasanya pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Untuk menentukan ukuran dari lokasi bses dalam, bisa dilakukan pemeriksaan roentgen, USG atau CT scan.

Suatu abses seringkali membaik tanpa pengobatan, abses pecah dengan sendirinya san mengeluarkan isinya. Kadang abses menghilang secara perlahan karena tubuh menghancurkan infeksi yang terjadi dan menyerap sisa-sisa infeksi. Abses tidak pecah dan bisa meninggalkan benjolan yang keras.

Page 4: Abses Mammae

E.     PENANGANANAdapun penanganan untuk absees diantaranya adalah :

      Untuk meringankan neri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikelaurkan isinya dengan insisi. Insisi bisa dilakukan radial dari tengah dekat pinggir areola, ke pinggir supaya tidak memotong saluran ASI.

      Suatu abses tidak memliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotic biasanya sia-sia. Antibiotic bisa diberikan setelah suatu abses mongering dan hal ini dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Antibiotic juga diberikan jika abses menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya.

      Dapat diberikan parasetamol 500mg tiap 4 jam sekali bila diperlukan.      Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15 – 20 menit, 4 kali/hari.      Sebaiknya dilakukan pemijatan dan p emompaan air susu pada payudara yang terkena

untuk mencegah pembengkakan payudara.      Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri (misalnya acetaminophen atau

ibuprofen) karena kedua obat tersebut aman diberikan untuk ibu menyusui dan bayinya.

BAB IIIK A S U S

Jakarta - Kelahiran buah hati tentulah membawa berjuta-juta kebahagiaan. Tapi hati-hati! Ada bahaya mengancam sang ibu. Yaitu terjadi abses mammae. Inilah yang diderita Ny.Maria Phasa hingga iatidak ingin selalu menyusui bayinya setiap kali ia melihat bayinya.setiap kali ia menyusui banyinya ia merasa kesakitan pada payudaranya..Perempuan kelahiran 15 januari 1984 ini sebenarnya sangat ingin sekali menyusui bayinya,dan dia memeriksakan sakitnya ke RS setempat,dan dokter mengatakan dia menderita abses mammae,dan dianjurkan untuk segera diinsisi ..

BAB IVTINJAUAN KASUS

I.                   PENGKAJIAN

Dilakukan pada hari kamis tanggal 20 Desember 2010 di RS Budi, Jakarta  jam 10.00 WIB.

I.      DATA SUBYEKTIFBiodataNama istri                 :  Ny. M                       Nama suami                :  Tn. RUmur                        :  26 th                         Umur                           :  31thn          Agama                      :  Katolik                     Agama                         : katolik                     Pendidikan               :  SMA                                    Pendidikan                  : SMA                       Suku/Bangsa            :  Indonesia                 Suku/Bangsa               :IndonesiaPekerjaan                  :  Ibu rumah tangga     Pekerjaan                     : Wiraswasta  Kawin                      :  kawin                       Kawin                         : kawin          Umur kawin             :  21 thun                     Umur kawin                :  26 thun        Lama kawin             :  5 tahun                     Lama kawin                :  5 tahun        

Page 5: Abses Mammae

Alamat                     :  Jakarta Barat            Alamat                         : Jakarta Barat

v  Keluhan UtamaKlien mengatakan payudaranya terasa sakit dan membengkak sehingga tidak bisa

menyusui bayinya.

v  Riwayat Menstruasia.       Menarche Umur       : 14 Tahunb.      Siklus                       : 28 haric.       Lamanya                  : 7 Harid.      Banyaknya               :  -          Hari ke 1 – 2 = 3 Kotek penuh per hari-          Hari ke 4 – 7 = 2 kotek penuh per harie.       Konsistensi              :-          Hari ke 1 – 2 = kental ada gumpalan-          Hari ke 4 – 7 = encer dan tidak ada gumpalanf.          Warna                               :-          Hari ke 1 – 2 = Merah Tua-          Hari ke 3 – 6 = merah segarg.      Bau                          : khas, tidak berbau busuk

Dysmenorhoe            : Ada biasanya pada hari pertama tidak selalu terjadi, rasa nyeri pada perut yang masih normal tidak sampai menyebabkan pingsan

i.           Flour Albus                       : Sebelum dan sesudah menstruasi, tidak bauj.           HPHT                   : 15-3-2010k.      HPL                         :  22-12-2010l.           UK                                    :  9 bulan

v  Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas4 RIWAYAT PERSALINAN, NIFAS SEKARANG

Sumi ke

Hamil ke

Persalinan NifasUmur anak

sekarang

L / P

UK

H / M

Tempat persalin

an

Penolong

penyulit

Lama

nifas

Kelainan

KBmenyus

ui

1 1 L9 bln

H BPS Bidan -7

hariAbses mamae

tidak

tidak 7 hari

v  Riwayat persalinan saat iniPersalinan berlangsung normal tanpa indikasi ditolong oleh bidan rinda. Bayi lahir tanggal 13 Desember 2010, jam 13.00 WIB. Jenis kelamin laki-laki. BB 3000 gram PB 48 cm, AS 6-8, tidak ada kelainan konginental, anus ada.

v  Riwayat imunisasi·          Imunisasi           : imunisasi TT sebelum menikah 1 kali dan TT kedua setelah kehamilan 2

minggu·         Obat-obatan       : Fe, Kalk. Vitamin·         He                     ü  Kebutuhan nutrisi ibu hamil, seperti :

Dianjurkan minum susu hamil

Page 6: Abses Mammae

Banyak makan buah-buahanü  Perlunya ANC atau pemeriksaan kehamilan yang rutin, untuk mengetahui kesehatan ibu dan

janin·         Kegunaan pemberian imunisasi TT yaitu mencegah terjadinya infeksi tetanus·         Personal hygiene

v  Riwayat kesehatanØ Riwayat kesehatan yang lalu

1. Apakah pernah menderita penyakit menular?Ä  Tidak ada penyakit menular

seperti Hepatitis, Aids, PMS (penyakit menular seksual), Typoid.2. Apakah pernah menderita penyakit menurun?

Ä  Tidak ada penyakit menurun ( Herediter )seperti Diabetes Melitus ( DM ), hipertensi3. Apakah pernah menderita penyakit menahun?

Ä  Tidak ada penyakit menahun (kronis)seperti TBC, Asma.4. Apakah pernah menderita infeksi virus?

Ä  Tidajk pernah menderita infeksi virus lainSeperti TORCH ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus )5. Apakah klien pernah mempunyai alergi terhadap makanan/minuman,obat-obatan?

Ä  Tidak ada riwayat alergi terhadap obat atau makanan tertentu.6. Apakah pernah mengalami kecelakaan/operasi: IYA/TIDAK?

Ä  Tidak pernah kecelakaan atau operasi

Ø Riwayat kesehatan suami atau keluarga1. Apakah pernah menderita penyakit menurun?

Ä  Tidak ada penyakiit herediter atau keturunan.Contoh : DM (Diabetes mellitus), Hipertensi.     2. Apakah pernah menderita penyakit menular?

Ä  Tidak ada penyakit menularContoh : Hepatitis, AIDS, Tipoid

3.Apakah pernah menderita infeksi virus?Ä  Tidak ada virus lain Torch ( Toksoplasmosi Rubela Citomegalovirus )

      4. Apakah pernah menderita penyakit menahun?Ä  Tidak ada penyakit Menahun

Contoh : Asma, TBC5.Apakah pernah mengalami kecelakaan/operasi: IYA/TIDAK?

Ä  Tidak pernah kecelakaan atau operasi

v  Keadaan Psiko-Sosial-BudayaØ PsikoÄ  Klien mengatakan ini kehamilan pertama,kehamilan diharapkan tetapi klien merasa sedih

karena tidak bisa menyusui bayinya.Ø SosialÄ  Hubungan klien dengan suami, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar baik. Klien

tinggal bersama suami. Dalam mengambil keputuisan saling memberi masukan secara bijaksana

Ø BudayaÄ  Klien ada kebiasaan minum jamu atau pantangan makanan yang berbau amis.

Page 7: Abses Mammae

v  Pola kegiatan sehari-hariØ Pola Nutrisia.       Selama hamil

Makan       :   3 x 1 hari dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk pauk,tahu,tempe,daging/ikan dan buah.Porsi          : 1 ½  piringMinum      :   Air putih          : 6 gelas / hari                     Teh hangat       : 1 gelas / hari (pagi hari)

b.      Selama nifasMakan       : 2 x per hari  dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk  pauk (tahu dan tempe) dan buah.Porsi          : 1 piringMinum      :   Air putih          : 7 Gelas / hari                     Susu                 : 2 gelas / hari (untuk ibu hamil)

Ø Pola eliminasia.       Selama hamil

BAB         :   1 kali / hari rutinBAK         : 5 Kali / hari

b.      Selama nifasBAB         : 1 Kali / hariBAK         : 9 Kali / hari

Ø Pola aktivitasa.       Selama hamil

Klien melakukan pekerjaan rumah tangga sendiriÄ  NyapuÄ  NgepelÄ  Mencuci piringÄ  Mencuci bajub.      Selama nifas

Klien melakukan kegiatan hanya memasak

Ø Pola istirahata.       Selama hamil

Siang         :   Tidur siang 2 jam,mulai 11.30-13.30 WIBMalam       :   Tidur malam 8 jam,mulai 21.00-05.00 WIB

b.      Selama nifasSiang         : Tidur siang 3 jam,mulai 11.00 -  14.00 WIBMalam       : Tidur malam  10 jam , mulai 20.00 – 06.00 WIB

Ø Pola Personal Hygenea.       Selama Hamil

Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 3 kali sehari, cuci rambut 1 kali / 2 hari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari, ganti celana 2 x /hari.

b.      Selama nifasMandi 2 kali sehari, gosok gigi 1 kali sehari, cuci rambut 1 kali /2 hari, ganti pakaian dalam 2 kali sehari, ganti celana 3 x/hari.

Ø Pola Seksualitasa.       Selama hamil

Page 8: Abses Mammae

 Karena merasa tidak nyaman, takut terjadi keguguran, akan hal-hal yang dapat membahayakan kandungannya seperti kecacatan.

b.      Selama nifasBelum pernah melakukan hubungan seksual.

v  KetergantunganØ Selama hamil

Klien tidak pernah ketergantungan dengan obat-obatan tertentu, tidak minum jamu-jamuan

II.      DATA OBYEKTIFKedaan umum                                  : lemasKesadaran                                        : Composmentis/sadarPostur tubuh                                     : normalCara berjalan                                    : tegakTinggi Badan                                   : 157 cmBerat badan sekarang                       : 49 KgLila                                                   : 24 cm

v  TTV (Tanda Tanda Vital)Suhu                                           : 38º CNadi                                           : 70-80 x per menit normalnyaTekanan darah                            : 110 / 70 mmHgRespirasi                                     : 20 x per menit

v  Pemeriksaan FisikKepala                : Tekstur rambut, warna hitam dan tidak bercabang, tidak ada kutu, ada ketombe, tidak ada lesi,

tidak ada benjolan.Muka                  :  Tidak Pucat, tidak oedema, tidak ada chloasma gravidarum.

Mata                   :  Simetris, conjungtiva merah muda, palpebra tidak oedema, sclera putih keabu-abuan.Hidung               :  Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung.Mulut dan gigi   : Bibir  simetris, gigi tampak kotor, tidak ada ingus, tidak ada caries, gusi tidak ada ginggivitas,

tidak ada stomatitis.Telinga               : Simetris, Tidak ada OMP, bersih, tidak ada serumen.

Leher                  : Tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena juguraris, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe.

Payudara            : Tidak Simetris terjadi pembengkakan, payudara berwarna merah, terdapat pus.Aksila                 : terdapat benjolan.

Abdomen           : tidak ada bekas luka SCGenetalia            : Genetalia bersih, lochea berwarna merah

Anus                   : Bersih, tidak ada luka dan tidak ada hemoroid.Ekstrimitas atas  : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada penyakit kulit, kuku bersihEkstrimitas bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada penyakit kulit, kuku bersih

v  PalpasiLeher                  :  Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada bendungan vena jugularis.

Payudara            : payudara membengkak,terjadi nyeri tekanAbdoment          : TFU : 2-3 jari dibawah pusat

v  AuskultasiDada                  : Bunyi jantung normal, pernapasan teratur, jelasPerut                   : tidak dilakukan

Kesimpulan :Ny . M, K/U lemah, P1001, Post partum hari ke 7 dengan abses mamae

Page 9: Abses Mammae

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAHDATA DASAR DIAGNOSA / MASALAH

DS : Klien mengatakan bahwa setelah bayi lahir tidak bisa menyusui bayinya dikarenakan payudaranya sakit dan membengkak.DO :Keadaan umum : lemahKesadaran : composmentis

v  TTV (Tanda Tanda Vital)Suhu                   : 38º CNadi                   : 70-80 x per menitTekanan darah    : 110 / 70 mmHgRespirasi             : 20 x per menit

      TFU: 2-3 jari dibawah pusattidak simetris,terjadi pembengkakan payudara

sebelah,terdapat pus,terdapat nyeri tekan.

DiagnosaP 1001, Postpartum hari ke 7dengan abses mamae.

 

Page 10: Abses Mammae

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL      Kebutuhan ASI bayi terpenuhi.      Bengkak dan sakit pada mamae ibu berkurang

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA

KONSULTASI DAN KOLABORASI                        Berkolaborasi dengan dokter anak dan dokter SpOG

Page 11: Abses Mammae

VI. VII   INTERVENSI, IMLPEMENTASI, EVALUASIDx/Mx/Keb. Tujuan / kriteria

keberhasilanINTERVENSI

Dx:P 1001, Postpartum hari ke 7dengan abses mamae

Tujuan :

Setelah dilakukan asuhan

Kriteria :pembengkakan dan sakit pada payudara dapat teratasi.

TTV :

TD : 110/70-120/80 mmHg

N : 60-100 x /menit

S: 38°C

RR: 16-20 x /menit

1. BHSP

Rasional :

Terjalin hubungan terapeutik antara petugas dengan klien

2Jelaskan keadaan ibu sekarangRasional :Dengan mengetahui keadaanya saat ini kx akan mengurangi kecemasan ibu danibu tau penyebab penyakitnya

3 Yakinkan suami atau kelurga untuk selalu memperhatikan ibuRasional:Dengan memberikan perhatian lebih pada ibu maka kejiwaan ibu akan lebih tenang

4 Kompres air hangat payudara selama 15-20 menit, 4x sehariRasional:Untuk mengurangi nyeri

Page 12: Abses Mammae

5

6.

7.

8

9

Berikan obat pereda nyeriRasional:Untuk mengurangi nyeri

Berikan paracetamol 500 mg tiap 4 jam sekli

Rasional :Untuk menurunkan suhu tubuh

Lakukan insisi payudara pada px.Rasional :Untuk mengeluarkan

pus,mengurangi nyeri, dan mempercepat penyembuhan

Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit

Rasional :Untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi

Kolaborasi dengan tim medisRasional :Untuk menentukan terapi berikutnya

Page 13: Abses Mammae

IMPLEMENTASITanggal : 20-12-2010 / Pkl. 10.00 WIB

Dx/Mx/Keb. ImplementasiDx:P1001  post partum hari ke 7dengan Abses mamae

1. Melakukan komunikasi terapiutik kepada ibu dengan bahasa yang

Sopan agar ibu mau mengatakan semua keluhan yang ibu rasakan

2. Menjelaskan keadaan ibu sekarang bahwa keadaanya harus segara diobati dan memerlukan perawatan

3. Meyakinkan suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan keluarga.

45..

Mengompres payudara selama 15 – 20 menit, 4x sehari

Memberikan obat anti nyeri pada px

6.7.

8.

9.

Memberikan parasetamol 500 mg setiap 4 jam sekali

Melakukan tindakan insisi pada payudara px

Melakukan kolaborasi dengan tim gizi

Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi berikutnya

Page 14: Abses Mammae

VII EVALUASI

Tanggal : 21-12-2010 /  Pkl. 15.00 WIBDiagnosa/Mslh/

Kebt.Evaluasi

Dx:P1001, post partum hari ke 7 dengan abses mamae

S : Klien mengatakan payudaranya sakit dan membengkan

O : k/u : cukupibu  bisa diajak komunikasi dengan baik

A : P1001, post partum hari ke 7dengan abses mammae

P : - Beri dukungan emosi ibu- Yakinkan suami dan keluarga untuk selalu

memperhatikan ibu- Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian

terapi

                              EvaluasiTgl 22-12-2010, jam 08.00 WIB

Dx :P1001, post partum hari ke 8 dengan abses mamae.

S : Klien mengatakan payudaranya masih sakit dan bengkak

O : k/u cukupibu bisa diajak komunikasi dengan baik

A : P1001, post partum hari ke 10dengan abses mammae

P : Beri dukungan pada ibuYakinkan pada suami dan keluarga untuk selalu memperhatikan ibuKolaborasi dengan tim medisdalam pemberian terapi

 

 

 

 

Page 15: Abses Mammae
Page 16: Abses Mammae

BAB IIIPENUTUP

A.    KesimpulanAbses adalah suatu penimbunan nanah, biasanya terjadi akibat suatu infeksi

bakteri. Jika bakteri menyusup ke dalam jaringan yang sehat, maka akan terjadi infeksi. Sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah menelan bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih inilah yang mengisi rongga tersebut. Biasanya abses disebabkan melalui beberapa cara :

ü  Bakteri masuk ke bawah kulit akibat luka dari tusukan jarum tidak steril.ü  Bakteri menyebar dari suatu infeksi dibagian tubuh yang lain.ü  Bakteri yang dalam keadaan normal, hidup di dalam tubuh manusia dan tidak menimbulkan

gangguan, kadang bisa menyebabkan terbentuknya abses.Sedangkan Gejala dan tanda yang sering ditimbulkan oleh abses payudara diantaranya

:      Tanda-tanda inflamasi pada payudara (merah, panas jika disentuh, membengkak dan

adanya nyeri tekan).      Teraba massa, suatu abses yang terbentuk tepat dibawah kulit biasanya tampak sebagai

suatu benjolan. Jika abses akan pecah, maka daerah pusat benjolan akan lebih putih karena kulit diatasnya menipis.

      Gejala sistematik berupa demam tinggi, menggigil, malaise.      Nipple discharge (keluar cairan dari putting susu, bisa mengandung nanah)      Gatal-gatal      Pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang

terkena.Adapun penanganan untuk absees diantaranya adalah :

      Untuk meringankan neri dan mempercepat penyembuhan, suatu abses bisa ditusuk dan dikelaurkan isinya dengan insisi.

      Suatu abses tidak memliki aliran darah, sehingga pemberian antibiotic biasanya sia-sia.      Dapat diberikan parasetamol 500mg tiap 4 jam sekali bila diperlukan.      Dilakukan pengompresan hangat pada payudara selama 15 – 20 menit, 4 kali/hari.      Sebaiknya dilakukan pemijatan dan pemompaan air susu pada payudara.      Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.

B.     Saran dan KritikPenulis dalam penyusunan makalah ini telah berusaha semaksimal mungkin, namun

penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kesempurnaan makalah ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca selalu penulis harapkan demi penyusunan makalah-makalah selanjutnya.

Page 17: Abses Mammae

DAFTAR PUSTAKA

1. Anemous www.google.com abses payudara2. Diakses pada Tanggal 28 Desember 2008

Pukul 16.00 WIB

3. Soedigmarto, M.Prof.1979. Perawatan Ibu.Surabaya4. Pardoko R.H.dr.MPH. 1978. Perawatan Anak di Pusat Kesehatan. Surabaya

5. Taber Ben-Zion, MD. 1994. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN. Jakarta: EGC.

http://marsupilami13.blogspot.com/2013/04/abses-mammae_8.html