abses hepar

3
 ABSES HATI Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri,  parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam  parenkim hati. Dan sering timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran empedu. Bakteri ini bisa sampai ke hati melalui : 1) kandung kemih yang terinfeksi 2) Luka tusuk atau luka tembus 3) Infeksi didalam perut, dan 4) Infeksi dari bagian tubuh lainnya yang terbawa oleh aliran darah Gejalanya berkurangnya nafsu makan, mual dan demam serta bisa terjadi nyeri perut. Pada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati  pyogenik (AHP). AHA merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering dijumpai di daerah tr opik/ subtropik, termasuk indonesia. Abses hepar pyogenik (AHP) dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess of the liver, bacterial hepatic abscess. Pada era pre-antibotik, AHP terjadi akibat komplikasi appendisitis bersamaan dengan  pylephlebitis. Bakteri phatogen melalui arteri hepatika atau melalui sirkulasi vena  portal masuk ke dalam hati, sehingga terjadi bakteremia sistemik, ataupun menyebabkan komplikasi infeksi intra abnominal seperti divertikulitis, peritonitis dan infeksi post operasi. Patogenesis Hati adalah organ yang paling sering terjadinya abses. Abses hati dapat berbentuk soliter atau multipel. Hal ini dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun secara langsung dari tempat terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum. Hati menerima darah secara sistemik maupun melalui sirkulasi vena portal, hal ini memungkinkan terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut. Manifestasi klinis Manifestasi sistemik AHP lebih berat dari pada abses hati amebik. Dicurigai adanya AHP apabila ditemukan sindrom klinis klisik berupa nyeri spontan perut kanan atas, yang di tandai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan diletakan di atasnya. Demam/panas tinggi merupakan keluhan yang paling utama, keluhan lain yaitu nyeri  pada kuadran kanan atas abdomen, dan disertai dengan keadaan syok. Apabila AHP letaknya dekat digfragma, maka akan terjadi iritasi diagfragma sehingga terjadi nyeri  pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektesis, rasa mual dan muntah,  berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan yang unintentional.

Upload: fearky87

Post on 07-Jul-2015

190 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: abses hepar

5/9/2018 abses hepar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-559bf6278e58f 1/3

 

ABSES HATI

Abses hati adalah bentuk infeksi pada hati yang disebabkan karena infeksi bakteri,

 parasit, jamur maupun nekbrosis steril yang bersumber dari sistem gastrointestinal

yang ditandai dengan adanya proses supurasi dengan pembentukan pus di dalam

 parenkim hati. Dan sering timbul sebagai komplikasi dari peradangan akut saluran

empedu.

Bakteri ini bisa sampai ke hati melalui :

1) kandung kemih yang terinfeksi

2) Luka tusuk atau luka tembus

3) Infeksi didalam perut, dan

4) Infeksi dari bagian tubuh lainnya yang terbawa oleh aliran darah

Gejalanya berkurangnya nafsu makan, mual dan demam serta bisa terjadi nyeri perut.

Pada umumnya abses hati dibagi dua yaitu abses hati amebik (AHA) dan abses hati

 pyogenik (AHP). AHA merupakan komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang sering

dijumpai di daerah tropik/ subtropik, termasuk indonesia. Abses hepar pyogenik 

(AHP) dikenal juga sebagai hepatic abscess, bacterial liver abscess, bacterial abscess

of the liver, bacterial hepatic abscess.

Pada era pre-antibotik, AHP terjadi akibat komplikasi appendisitis bersamaan dengan

 pylephlebitis. Bakteri phatogen melalui arteri hepatika atau melalui sirkulasi vena

 portal masuk ke dalam hati, sehingga terjadi bakteremia sistemik, ataupun

menyebabkan komplikasi infeksi intra abnominal seperti divertikulitis, peritonitis daninfeksi post operasi.

Patogenesis

Hati adalah organ yang paling sering terjadinya abses. Abses hati dapat berbentuk 

soliter atau multipel. Hal ini dapat terjadi dari penyebaran hematogen maupun secara

langsung dari tempat terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum. Hati menerima

darah secara sistemik maupun melalui sirkulasi vena portal, hal ini memungkinkan

terinfeksinya hati oleh bakteri tersebut.

Manifestasi klinis

Manifestasi sistemik AHP lebih berat dari pada abses hati amebik. Dicurigai adanyaAHP apabila ditemukan sindrom klinis klisik berupa nyeri spontan perut kanan atas,

yang di tandai dengan jalan membungkuk kedepan dengan kedua tangan diletakan di

atasnya.

Demam/panas tinggi merupakan keluhan yang paling utama, keluhan lain yaitu nyeri

 pada kuadran kanan atas abdomen, dan disertai dengan keadaan syok. Apabila AHP

letaknya dekat digfragma, maka akan terjadi iritasi diagfragma sehingga terjadi nyeri

 pada bahu sebelah kanan, batuk ataupun terjadi atelektesis, rasa mual dan muntah,

 berkurangnya nafsu makan, terjadi penurunan berat badan yang unintentional.

Page 2: abses hepar

5/9/2018 abses hepar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-559bf6278e58f 2/3

 

Pemeriksaan fisik 

Febris yang tidak begitu tinggi hingga demam tinggi bisa terjadi pada pasien. Pada

 palpasi abdomen ditemukan Hepatomegali terdapat pada semua penderita, yang teraba

sebesar tiga jari sampai enam jari arcus-costarum yang disertai nyeri tekan.

Splenomegali bisa ditemukan pada pasien kronik. Selain itu bisa ditemukan ascites,

ikterik, dan tanda-tanda gipertensi portal.

Pemeriksaan laboratorium

Pada pemeriksaan laboratorium yang di periksa adalah darah rutin termasuk kadar Hb

darah ditemukan anemia, jumlah leukosit darah ditemukan leukositosi, kecepatan

endap darah meningkat dan percobaan fungsi hati, termasuk kadar bilirubin total, total

 protein dan kadar albumin menurun dan glubulim dalam darah.

Pemeriksaan penunjang

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis yang tinggi dengan

 pergeseran ke kiri, anemia, peningkatan laju endap darah, peningkatan alkalin

fosfatase, peningkatan enzim transaminase dan serum bilirubin, berkurangnya kadar albumin serum dan waktu protrombin yang memanjang menunjukan bahwa terdapat

kegagalan fungsi hati yang disebabkan AHP.

 pada pemeriksaan radiologi foto polos abdomen ditemukan air fluid level, pada foto

thoraks PA-Lat ditemukan peninggian diafragma kanan. Pada pemeriksaan USG

ditemukan lesi anechoic dinding tebal dan air fluid level bulat/oval.

Pemeriksaan CT-Scan mempunyai sensitifitas 95-100% dan dapat mendeteksi luas

lesi kurang dari 1 cm.

Tes serologi negatif dapat menyingkirkan diagnosis AHA meskipun terdapat pada

sedikit kasus, tes ini menjadi positif setelah beberapa hari kemudian. Diagnosa bakteri

 penyebab dapat dilakukan pemeriksaan kultur.

Komplikasi

Saat dignosis ditegakan, menggambarkan keadaan penyakit yang berat, seperti

septikaemia/bakteriemia dengan mortalitas 85%, ruptur abses hati disertai peritonitis

generalisata dengan mortalitas 6-7% kelainan plueropulmonal, gagal hati, kelainan

didalam rongga abses, henobilia, empiema, fisistula hepatobronkial, ruptur kedalam

 perikard atau retroperitoneum. Sistem plueropulmonum merupakan sistem tersering

terkena. Secara khusus, kasus tersebut berasal dari lesi yang terletak di lobus kanan

hepar. Abses menembus diagfragma dan akan timbul efusi pleura, empyema abses

 pulmonum atau pneumonia. Fistula bronkopleura, biliopleura dan biliobronkial juga

dapat timbul dari reptur abses amuba. Pasien-pasien dengan fistula ini akanmenunjukan ludah yang berwarna kecoklatan yang berisi amuba yang ada.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan secara konvensional adalah dengan drainase terbuka secara operasi

dan antibiotik spektrum luas oleh karena bakteri penyebab abses terdapat didalam

cairan abses yang sulit dijangkau dengan antibiotik tunggal tanpa aspirasi cairan

abses. Penatalaksanaan saat ini, adalah dengan menggunakan drainase perkunancus

abses intra abdominal dengan tuntunan abdomen ultrasound atau tomografi komputer,

komplikasi yang bisa terjadi adalah perdarahan, perforasi organ intra abdominal,

infeksi, ataupun terjadi kesalahan dalam penempatan kateter untuk drainase.

Page 3: abses hepar

5/9/2018 abses hepar - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abses-hepar-559bf6278e58f 3/3

 

Prognosis

Prognosis yang buruk, apabila terjadi keterlambatan diagnosis dan pengobatan, jika

hasil kultur darah yang memperlihatkan penyebab bacterial organisme multiple, tidak 

dilakukan drainase terhadap abses, adanya ikterus, hipoalbuminemia, efusi pleural

atau adanya penyakit lain.

Peningkatan umur, manifestasi yang lambat, dan komplikasi seperti reptur 

intraperikardi atau komplikasi pulmonum meningkatkan tiga kali angka kematian.

Hiperbilirubinemia juga termasuk faktor resiko, dengan reptur timbul lebih sering

 pada pasien-pasien yang jaundice.

Kesimpulan

Abses hati merupakan infeksi pada hati yang di sebabkan bakteri, jumur, maupun

nekbrosis steril yang dapat masuk melalui kandung kemih yang terinfeksi, infeksi

dalam perut, dsb. Adapun gejala-gejala yang sering timbul diantaranya demam tinggi,

nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, dll. Dan pada umumnya diagnosis yang di

 pakai sama seperti penyakit lain yaitu pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, danlaboratorium. Secara konvensional penatalaksanaan dapat dilakukan dengan drainase

terbuka secara operasi dan antibiotik spektrum luas.