abrasive materials

Upload: ririnfitr

Post on 02-Jun-2018

380 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    1/22

    ABRASIVE MATERIALS

    MAKALAH

    disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Teknik Material

    Kedokteran Gigi (ITMKG)

    Disusun oleh

    Ririn Fitri Pebriani

    160110130079

    \

    \

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    BANDUNG

    2014

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    2/22

    i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan

    karunia-Nya makalah yang berjudul Abrasive Materials ini dapat diselesaikan tepat

    pada waktunya.

    Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata

    kuliah ITMKG.

    Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari

    berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima

    kasih atas bantuan bantuan yang telah diberikan, baik berupa bimbingan,

    pengarahan maupun saran.

    Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis maupun bagi

    siapapun yang menjadikan makalah ini sebagai bahan referensi dalam pembuatan

    makalah lainnya.

    Penulis telah berusaha mewujudkan makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun

    apabila terdapat kesalahan, penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat

    membangun.

    Bandung, 2 Oktober 2014

    Penulis

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    3/22

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    4/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Restorasi gigi diselesaikan sebelum dipasang di dalam rongga mulut untuk

    mendapatkan tiga manfaat dari perawatan gigi : kesehatan mulut, fungsi, dan

    estetika. Restorasi dengan kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan

    kesehatan mulut dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri

    patogen. Ini diperoleh melalui reduksi daerah permukaan total dan mengurangi

    kekasaran permukaan restorasi. Permukaan yang lebih mulus akan lebih mudah

    dijaga kebersihannya dengan tindakan pembersihan preventif yang biasa dilakukan

    sehari-hari karena benang gigi dan sikat gigi akan mendapat jalan masuk yang lebih

    baik ke semua permukaan dan daerah tepi. Dengan beberapa bahan gigi tertentu,

    aktivitas karat dan korosi dapat dikurangi cukup besar jika seluruh restorasi dipoles

    dengan baik. Fungsi rongga mulut akan meningkat jika restorasi dipoles dengan baik

    karena makanan akan meluncur lebih bebas pada permukaan oklusal dan embrasur

    selama mastikasi. Yang lebih penting lagi, daerah kontak restorasi yang halus akan

    mengurangi tingkat keausan pada gigi tetangga maupun antagonisnya. Ini khususnya

    berlaku untuk bahan restorasi seperti keramik yang mengandung fase yang lebih

    keras daripada email gigi dan dentin. Permukaan yang kasar menyebabkan terjadinya

    tekanan kontak yang tinggi yang dapat menimbulkan hilangnya kontak fungsional

    dan stabilisasi antara gigi-gigi. Akhirnya, kebutuhan estetik dapat membuat dokter

    gigi menangani permukaan restorasi yang tampak jelas dengan cara berbeda daripada

    permukaan yang sulit dijangkau. Walaupun pemolesan yang mirip cermin diinginkan

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    5/22

    2

    demi alasan di atas, jenis permukaan ini mungkin secara estetik kurang baik karena

    tidak cocok dengan gigi-gigi di sebelahnya bila berada di daerah yang mudah

    kelihatan seperti permukaan labial dari gigi-gigi aterior atas. Meskipun demikian,

    permukaan ini tidak terkena tekanan kontak yang tinggi dan mudah dibersihkan. Ciri

    dan corak anatomi yang samar dapat ditambahkan pada daerah ini tanpa

    mempengaruhi kesehatan maupun fungsi rongga mulut.

    1.2 Rumusan Masalah

    a. Apa itu finishing dan polishing?

    b.

    Bagaimana prinsip dari cutting, grinding, finishing, dan polishing?

    c.

    Apa itu abrasi dan erosi?

    d.

    Bagaimana tipe-tipe dari abrasif?

    e. Bagaimana desain instrumen abrasif?

    f. Bagaimana prosedur finishing dan polishing?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Teknik

    Material Kedokteran Gigi (ITMKG) mengenai abrasive materials.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    6/22

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Definisi dan Keuntungan Finishing dan Polishing

    Finishing adalah prosedur mengurangi kelebihan material restorative,

    membentuk kontur yang tepat, menghasilkan permukaan restorasi yang rata.

    Polishing merupakan rangkaian prosedur yang berfungsi untuk mengurangi

    atau menghilangkan goresan-goresan yang terjadi dari proses pekerjaan sebelumnya.

    Pekerjaan ini dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan permukaan

    restoratif yang mengkilat.

    Keuntungan :

    Restorasi dengan kontur dan pemolesan yang baik akan meningkatkan

    kesehatan mulut dengan jalan mencegah akumulasi sisa makanan dan bakteri

    patogen

    diperoleh melalui reduksi daerah permukaan dan mengurangi kekasaran

    permukaan restorasi

    Permukaan yang lebih halus akan lebih mudah dijaga kebersihannya dengan

    tindakan pembersihan preventif yang biasa dilakukan sehari-hari karena

    dental flos dan sikat gigi akan mendapat jalan masuk yang lebih baik ke

    semua permukaan dan daerah tepi

    Fungsi rongga mulut akan meningkat jika restorasi dipoles dengan baik sisa

    makanan tidak mudah melekat pada permukaan restorasi selama proses

    mastikasi

    daerah kontak restorasi yang halus akan mengurangi tingkat keausan (susut

    krn tergosok) pada gigi tetangga maupun antagonisnya terjadi pada

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    7/22

    4

    restorasi porselen yang mempunyai kekerasan yang lebih dibanding email

    dan dentin

    permukaan yang kasar menyebabkan terjadinya tekanan yang tinggi pada gigi

    sehingga dapat menimbulkan hilangnya kontak fungsional dan stabilitas antar

    gigi.

    2.2 Prinsip Cutting, Grinding, Finishing, dan Polishing

    Proses penyelesaian (finishing) mengubah bahan dari bentuk kasar ke bentuk

    yang lebih rapi. Hasil penyelesaian dapat berarti diperolehnya permukaan akhir atau

    diaplikasikannya permukaan tersebut pada bahan. Pemotongan (cutting), pengasahan

    (grinding) dan pemolesan (polishing) merupakan serangkaian tahapan yang

    dilakukan dalam proses merapikan suatu restorasi. Proses penyelesaian biasanya

    menghilangkan bahan-bahan seperti :

    1. Noda permukaan dan ketidaksempurnaan.

    2. Pembentukan ke bentuk ideal.

    3. Permukaan paling luar dari restorasi dibentuk sesuai yang diinginkan.

    Pemotongan (cutting) biasanya mengacu pada permukaan instrument yang

    berbentuk bilah. Contoh : roda pengasah. Roda ini tidak mempunyai bilah-bilah

    individual tetapi bentuknya memungkinkan alat ini digunakan dalam bentuk bilah

    berputar untuk mengasah sprue dan bahan stone gigi.

    Pengasahan (grinding) adalah menghilangkan partikel-partikel dari substrat

    melalui aksi instrument abrasif. Instrumen pengasah mengandung partikel

    abrasif yang tersusun acak. Setiap partikel memiliki beberapa ujung tajam yang

    berjalan sepanjang permukaan substrat. Karena partikel tersusun secara acak maka

    akan menyebabkan suatu goresan . contoh : bur intan.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    8/22

    5

    Pemolesan (polishing) bertujuan untuk menghasilkan permukaan partikel yang

    paling halus dan bekerja pada region permukaan yang sangat tipis. Contoh :

    abrasif karet, amplas, pasta poles dengan partikel halus (Anusavice, 2004)

    2.3 Abrasi dan Erosi

    Abrasi

    Keausan material terjadi ketika dua permukaan saling geser atau saling

    bergesekan terhadap satu sama lain. Proses finishing melibatkan keausan dari

    partikel. Partikel terluar pada permukaan instrumen yang mengelupas disebut sebagai

    abrasive. Bahan yang selesai disebut sebagai substrat. Rotasi arah alat berputar

    merupakan faktor penting dalam mengendalikan aksi instrumen pada permukaan

    substrat. Ketika handpiece dan bur dalam arah yang sama, translasi menghasilkan

    permukaan yang kasar dan rotasi bur cenderung lari dari permukaan. Ketika

    handpiece dan bur pada permukaan yang terkelupas ditranslasikan dalam berlawanan

    arah, permukaan halus dicapai,

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    9/22

    6

    Abrasi dapat berupa two body atau three body. Two body terjadi ketika partikel

    abrasif terikat secara kuat pada instrumen abrasif dan tidak ada partikel abrasif lain

    yang digunakan. Contoh : diamond bur. Three body terjadi ketika partikel abrasif

    bebas untuk bertranslasi dan memutar diantara dua permukaan. Contoh: permukaan

    tidak berikat.

    Pemotongan dan menggesekkan akan ditingkatkan melalui penggunaan pelumas.

    Pada umumnya yang digunakan adalah air, gliserin atau silicon. Air pelumas larut

    yang paling disukai. Kelebihan dari pelumas akan menurunkan efisiensi pemotongan.

    Erosi

    Erosi disebabkan oleh partikel keras yang mempengaruhi permukaan substrat,

    dibawa oleh salah satu cairan aliran air atau udara seperti permukaan sandblasting.

    Laboratorium gigi menggunakan metode erosif untuk penyelesaian dan pemolesan

    bahan. Dua jenis proses erosif adalah erosi kimia dan erosi partikel keras.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    10/22

    7

    2.4 Tipe-Tipe Abrasif

    Arkansas Stone

    Merupakan batu yang semi translucent dan merupakan jenis batuan sedimen

    yang berada di Arkansas. Sifatnya dense, keras, dan terdiri dari tekstur

    mikrocrystaline quartz yang seragam. Batu ini digunakan untuk fine grinding pada

    enamel gigi dan metal alloys

    Chalk

    Merupakan bahan abrasive yag berwarna putih yang mengandung CaCO3. chalk

    ini berfungsi sebagai mild abrasive paste untuk polish enamel gigi, gold foil,

    amalgam dan plastic material

    Corundum

    Merupakan mineral putih yang mengandung Al2O3. biasanya bahan ini diganti

    dengan synthetic Al2O3 in dental. Digunakan untuk grinding metal alloys

    Diamond

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    11/22

    8

    Disebut juga super abrasive karena kemampuannya untuk abrade substansi lain

    yang dikenal

    Synthetic Diamond Abrasive

    Lebih banyak digunakan dibandingkan dengan diamond natural, karena ukuran

    dan bentuknya konsisten dan lebih murah.

    Emery

    Digunakan untuk polishing metal alloy dan akrilik resin material.

    Garnet

    Mineral yang penting dalam garbet ini yaitu Al, Co, Fe, Mg, dan Mn. Yang biasa

    di gunakan dalam kedokteran gigi yaitu yang merah gelap. Berguna untuk grinding

    metal alloy dan acrylic resin materials

    Pumice

    Berguna untuk polishing anamel gigi, gold foil, dental amalgam dan acrylic resni

    Quartz

    Keras, tanpa warna, kebanyakan merupakan abundand mineral. Untuk finishing

    dental alloy bisa juga untuk grinding dental enamel

    Sand

    Gabungan dari beberapa partikel mineral. Secara predominan oleh silika.

    Partikelnya memperlihatkan warna yang beragam, sehingga tampilannya distinc.

    Sand ini dilapisi oleh paper disk yang berguna untuk grinding metal alloy dan acrilic

    resin material

    Tripoli

    Light weight, friable siliceous, batuan sedimen. Tripoli bisa berwarna putih, abu,

    pink, merah atau kuning. Yang berwarna merah dan abu biasa digunakan dalam

    kedokteran gigiuntuk polishing metal alloy dan acrilic resin materials

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    12/22

    9

    Zirconium Silicate

    Biasa digunakan sebagai komponen pada prophylactic pastes

    Cutle

    Biasa disebut cuttlefish atau cuttle bone. Merupakan white calcareous powder

    yang terbuat dari bagian dalam kerang yang ada di laut mediterannia. Digunakan

    sebagai coated abrasive dan untuk polishing metal margins, dan dental amalgam

    restoration

    Kiesselguhr

    Mengandung aquatic plants yang dikenal sebagai diatoms. Diguankan sebagai

    filler atau pengisi pada beberapa dental material, seperti hidrocoloid impression

    material

    Silicon Carbid

    Meruapakan sintetik abrasive yang pertama di produksi, biasanya berwarna

    hujau dan biru kehitaman memiliki equivalent physical properties. Silikon carbid

    sangat keras, dan brittle, menghasilkan efisiensi pada saat cutting material termasuk

    metal alloy, ceramic dan acrylic resin

    Alumunium Oxide

    Jenis sinthetic kedua yang di produksi. Lebih keras dari corundum (natural

    alumina). Sering menggantikan emery dalam hal abrasive. Untuk adjusting dental

    enamel, finishing metal alloy, resin based composites, dan ceramic material

    Rouge

    Merupakan Fe2O3, berwarna merah. Berguna untuk polish high noble metal

    alloys.

    Tin Oxide

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    13/22

    10

    Mengandung SnO. Berguna untuk piloshing gigi dan matalik restoration. Dapat

    di campur dengan air, alcohol, atau glycerin untuk menjadi abrasive pasta

    Abrasive Paste

    Abrasive pasta yang digunakan biasanya yang mengandung alumina atau

    diamond particles. Alumina pasta mengguanakan rotary instrument dan dapat me

    ingkatkan jumlah pada air. Diamond abrasiv, digunakan dalam keadaan kering

    2.5 Desain Instrumen Abrasif

    Abrasive Grits

    Abrasive Grits berasal dari bahan-bahan yang telah hancur dan telah melewati

    serangkaian mesh screens untuk mendapatkan berbagai ukuran partikel. Dental

    Abrasive Grits diklasifikasikan menjadi

    Coarse ( Kasar )

    Medium coarse

    Medium ( Sedang )

    Fine (Halus)

    Superfine

    Pada umumnya, tipe dari abrasive grits menentukan hasil pekerjaan bahan

    Bounded Abrasives

    Bonded abrasives terbentuk melalui empat metode umum:

    1.

    sintering,

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    14/22

    11

    2. ikatan vitreous (kaca atau keramik),

    3.

    resinoid ikatan (biasanya resin fenolik), dan

    4.

    ikatan karet (lateks-based atau karet silikon berbasis )

    Disk abrasif digunakan untuk gross reduction, contouring, finishing, dan

    polishing permukaan restorasi. Alumunium oxide abrasive merupakan jenis yang

    sering digunakan.

    Coated Abrasive Disks and Strips

    Coated abrasive dibuat dengan mengamankan partikel abrasif untuk dasar yang

    fleksibel bahan (heavyweight paper, logam, atau Mylar) dengan bahan perekat yang

    cocok. Abrasive biasanya tersedia dalam disk dan strip finishing. Disks tersedia

    dalam diameter yang berbeda dan ketebalan yang berbeda

    Nonbonded Abrasives

    Polishing pastes merupakan nonbonded abrasive digunakan untuk polishing

    akhir. Polishing pastes harus digunakan bersama dengan nonabrasive seperti busa

    sintetis, karet, atau kain chamois merasa. Alumunium oksida adalah nonbonded

    abrasive paling populer

    Abrasives Motion

    Abrasive Motion diklasifikasikan sebagai rotary, planar atau reciproral. Pada

    umumnya burs dianggap rotary, disk merupakan planar, dan reciprocating

    handpieces bergerak siklik. Perbedaan ukuran abrasive mempengaruhi setiap

    pergerakan.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    15/22

    12

    2.6 Prosedur Finishing dan Polishing

    Akrilik

    Sebelumnya,finishing seharusnya tidak diselesaikan sebelum 24 jam setelah

    hasil restorasi dimasukkan,hingga reaksi polymerisasi selesai.

    Selama melakukan finishing, operator harus melepaskan pelapis dengan

    menggunting atau mengelupasnya dari sisi tepinya,hal itu akan membuatnya

    terkelupas dan akan meninggalkan pembuka untuk kebocoran berikutnya.

    Untuk pengetriman akan efektif jika menggunakan:

    pisau tipis,

    disk abrasive,

    atau bor

    Lalu, dikibaskan dengan halus diatas permukaan.

    Permukaan dapat diperhalus menggunakan bor yang tumpul atau disk yang

    telah dibasahi dan amplas.

    Untuk finishing akhir dapat dilakukan dengan penggunaan :

    kapur basah pada buff wheel,

    atau dengan pumice basah pada rubber cup.

    Pemolesan yang berlebihan harus dihindari untuk mencegah kualitas estetika

    dari resin.

    Amalgam

    Saat sebuah restorasi amalgam sudah termanipulasi secukupnya, amalgam ini

    akan mengeras dalam beberapa menit sehingga bisa diukir dengan alat yang

    tajam. Pengukuran tepi amalgam harus dilakukan untuk menghilangkan

    semua ekses amalgam. Memburnish dengan instrument metal yang memiliki

    permukaan luas juga bisa diterapkan untuk menghaluskan permukaan.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    16/22

    13

    Setelah proses awal pengukiran ini, restorasi harus dibiarkan untuk beberapa

    saat sebelum finishing dan polishing dengan instrumen rotasi. Kebanyakan

    amalgam bisa dipoles sehari setelah pemasangan. Penundaan waktu akan

    membuat amalgam makin kuat. Polishing amalgam dilakukan melalui

    aplikasi tahapan yang mencakup penggunaan batu yang baik dan disk abrasif.

    Pemolesan akhir dikembangkan dengan pengaplikasian silex yang sangat

    baik (extra fine silex), diikuti dengan selapis tipis oksida timah dengansikat

    halus berputar (rotating soft brush). Selama proses pemolesan akhir ini,

    restorasi harus dijaga kelembabannya untuk mencegah suhu yang terlalu

    tinggi (Craig, OBrien, dan Powers, 2006)

    Metal Inlay

    Cetakan dibersihkan dari sisa pencetakan (oleh air, sikat gigi)

    Cetakan direndam/diawetkan dalam hidrochloric acid (HCl) untuk

    menghilangkan lapisan oxida.

    Kelebihan hasil cetakandihilangkan dgn batu carburundum

    Cetakan dipisahkan dari spruedengan menggunakanseparating disk

    Hasil ditempatkan pada die

    batu carburundum digunakkan dengan

    kecepatan rendah, karena untuk menciptakan daerah yang sesuai untuk

    permukaan occlusalnya .

    Kemudian, dengan batu hijau dapat digunakkan untuk menyelesaikan garis

    tepinya dengan memutarkannya dari permukaan inlaynya menuju garis

    tepinya. Tujuan untuk membentuk metal sedemikian rupa ,dengan

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    17/22

    14

    membentuknya kearah garis tepi dan membentuk adaptasi yang menyerupai

    gigi.

    Untuk inlay kelas II ,

    finishing garis tepi proximalnya dilakukan dengan cuttle disk

    medium.

    Perawatan dilakukan untuk menghindari ganguan pada gusi dilakukan

    dengan pemolesan.

    Permukannya memiliki kekasaran 0.3-0.5 m setelah dilakukan

    pemolesan.

    Jadi guratan-guratan masih dapat terlihat pada hasil.

    Setelah inlay dipasangkan ke gigi, Finishing terakhir dilakukan dengan :

    prophylaxis cup atau bristle brush

    penggunaan XXX Silex ,

    tepung , atau pumice.

    Composite

    Untuk mengurangi kekasaran digunakan :

    diamond,

    bor carbide,

    finishing disk, atau lembaran alumina.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    18/22

    15

    Untuk Finishing akhir, baik untuk microhybrid atau microfilled composite,

    digunakan :

    rubber rag yang berlapiskan bahan abrasive,

    atau rubber cup dengan pasta untuk polishing.

    Finishing akan diselesaikan pada area yang basah oleh air.

    Finishing akhir untuk light-cured composite dapat dimulai segera setelah

    light-curing.

    Polishing adalah proses terakhir dari finishing dan biasanya dilakukan dengan

    aluminium oxide abrasive dengan kenaikan tingkat ukuran bahan

    abrasivenya.

    Polishing untuk composite penting,karena permukaan yang halus dibutuhkan

    untuk mencegah retensi dari plak dan itu diperlukan untuk menjaga

    kebersihan mulut.

    Ukuran dari kualitas polishing adalah kekasaran permukaannya .

    Perbandingan kekasaran permukaan dari composite dicantumkan pada table

    dibawah ini.

    Tingkat kehalusan dipengaruhi oleh mylar matriksnya.

    Bor carbide menghasilkan permukaan yang lebih halus dari bor

    diamond,tetapi setelah polishing hasil kekasarannya serupa.

    Ceramic

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    19/22

    16

    Permukaan ideal ceramic resoration yakni halus dan permukaan mengkilap

    (glaze)

    Lapisan kilap/ glaze tidak akan diperoleh pada permukaan halus, jika

    permukaan inisial pada ceramic memiliki kekasaran.

    Permukaan paling halus dpt diperoleh secara ekstraoral sebelum protesa di

    semen

    Polishing dapat meng-improve kekuatan yang ada pada permukaan protesa

    ceramic karena akan menutup porus dan microcracks.

    Cooling/ pendinginan yang adekuat, penting dalam in vivo, ketika mem

    finishing dan polishing restorasi ceramic.

    Kontak secara kontiny antara restorasi an instrumen rotary, harus di hindari

    Silicone carbida (heatless stone) menyediakan reduksi panas dan dapat

    digunakan sebagai alternatif

    Beberapa peralatan tersedia untuk finishing dan polishing dari restorasi

    ceramic.

    Instruksi pabrik harus diikuti ketika mengggunakan sistem yang berbeda.

    Berdasarkan preferensi dari doker gigi, teknnik generalmya, yakni:

    Kontur denganflexible diamond disks, diamod burs, polymer stone

    atau dengangreen stone (silicone carbida)

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    20/22

    17

    Finishing dengan white stones atay abrasive-impregnated rubber disk,

    cusp dan point. Atau jika dibutuhkan, gunakan diamondpaste dengan

    sikat ataufelt wheel

    Gunakan overglaze layer, atau natural glaze.

    Untuk polishing pada intraoral, gunakan aplikasi intermitten untuk memutar

    instrumen dengan jumlah air yang banyak sebagai pendingin.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    21/22

    18

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan

    Jadi, bahan abrasive/polishing merupakan suatu bahan untuk meratakan,

    menghaluskan dan mengkilapkan. Berbagai macam bahan abrasive

    dipergunakan di kedokteran gigi, diantaranya adalah emery yang merupakan

    suatu aluminium oxide alam yang sering disebut corundum, aluminium oxide

    adalah bahan abrasive murni dari berbentuk emery, garnet dibentuk dari

    sejumlah mineral digunakan pada polishing gigi, pumice berupa bubuk abrasive

    kedokteran gigi atau bahan polish untuk conservative, zirconium silicate

    merupakan bahan yang digunakan sebagai bahan polish konservatif,

    diatomaceous earth merupakan bahan abrasive dan polishing tetapi juga sebagai

    filer pada beberapa bahan kedokteran gigi, tripolis merupakan bahan yang dipaki

    untuk polish ringan, rouge yang merupakan bahan berbentuk padatan yang

    mempunyai komposisi iron oxide,iron oxide ini dipergunakan sebagai

    bahan polish untuk gigi dan restorasi metal dalam mulut, sand adalah pasir dan

    bentuk lain dari quartz, carbides terdiri dari silicon carbides dan boron carbides,

    serta diamond yang paling keras dan sangat efektif untuk enamel gigi.

  • 8/10/2019 Abrasive Materials

    22/22

    19

    DAFTAR PUSTAKA

    Anusavice, Kenneth J. 2013. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi, Edisi 10.

    Jakarta : EGC.

    William J,OBrien. Dental Materials and Their Selection. Third Edition. 2002.

    Quintessence Pubhlishing.