abomasum

5
Abomasum: bagian lambung tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim dan HCl yang dihasilkan oleh dinding abomasums Hewan Poligastrik (ruminansia) adalah hewan herbivora yang mencerna makanannya dengan dua langkah, pertama dengan menelan bahan makanan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan ruminansia tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi memiliki lebih dari satu ruang (poligastrik). Pada ruminansia dewasa, rumen adalah bagian lambung yang paling besar. Sebenarnya ada banyak bakteri yang melakukan fermentasi selulosa. Total ada sekitar 32 strain bakteri yang melakukan fermentasi. Diantara sekian banyak itu yang terkenal adalah: Lachnospira multiparous, Butyrivbrio fibrisolvens, Bacteroides ruminicola, dan semua bersifat anaerob. Saat para ruminansia ini sudah santai di kandangnya, bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim selulase yang akan menghancurkan selulosa. Mikroba penghasil selulase tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah (asam), akibatnya bakteri ini akan mati, namun para mikroba ini malah dapat dicerna sebagai sumber protein bagi hewan ruminansia. Dengan demikian, rumimansia tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia. Lambung Ruminansia a. Rumen Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.

Upload: nurulwardhani11

Post on 05-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Abomasum

TRANSCRIPT

Page 1: Abomasum

Abomasum: bagian lambung tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim dan HCl yang dihasilkan oleh dinding abomasums

Hewan Poligastrik (ruminansia) adalah hewan herbivora yang mencerna makanannya dengan dua langkah, pertama dengan menelan bahan makanan mentah, kemudian mengeluarkan makanan yang sudah setengah dicerna dari perutnya dan mengunyahnya lagi. Lambung hewan ruminansia tidak hanya memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi memiliki lebih dari satu ruang (poligastrik). Pada ruminansia dewasa, rumen adalah bagian lambung yang paling besar.

Sebenarnya ada banyak bakteri yang melakukan fermentasi selulosa. Total ada sekitar 32 strain bakteri yang melakukan fermentasi. Diantara sekian banyak itu yang terkenal adalah: Lachnospira multiparous, Butyrivbrio fibrisolvens, Bacteroides ruminicola, dan semua bersifat anaerob.

Saat para ruminansia ini sudah santai di kandangnya, bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya, dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim selulase yang akan menghancurkan selulosa. Mikroba penghasil selulase tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah (asam), akibatnya bakteri ini akan mati, namun para mikroba ini malah dapat dicerna sebagai sumber protein bagi hewan ruminansia. Dengan demikian, rumimansia tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.

  Lambung Ruminansiaa.      Rumen

Rumen merupakan bagian saluran pencernaan vital pada ternak ruminansia. Pada rumen terjadi pencernaan secara fermentatif dan pencernaan secara hidrolitik. Pencernaan fermentatif membutuhkan bantuan mikroba dalam mencerna pakan terutama pakan dengan kandungan selulase dan hemiselulase yang tinggi. Sedangkan pencernaan hidrokitik membutuhkan bantuan enzim dalam mencerna pakan. Ternak ruminansia besar seperti sapi potong dan sapi perah dapat memanfaatkan pakan dengan kandungan nutrisi yang sangat rendah, akan tetapi boros dalam penggunaan energi.

Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla dan papillae. Sedangkan substrat pakan yang dimakan akan mengendap dibagian ventral. Pada retikulum dan rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat bermilyaran mikroba.

LETAK: sebelah kiri rongga perutANATOMI :

         Permukaan dilapisi papila (papila lidah) → memperluas          permukaan untuk absorbs

Page 2: Abomasum

         Terdiri 4 kantong (saccus)         Terbagi menjadi 4 zona

KONDISI :          BK isi rumen : 10 -15%         Temperatur : 39-40ºC                 pH = 6,7 – 7,0         BJ = 1,022 – 1,055         Gas: CO2, CH4, N2, O2, H2, H2S            mikroba: bakteri, protozoa, jamur         Anaerob

FUNGSI     :           Tempat fermentasi oleh mikroba rumen         Absorbsi : VFA, ammonia         Lokasi mixing         Menyimpan bahan makanan→ fermentasi

PEMBAGIAN ZONA DI DALAM RUMENPEMBAGIAN MIKROBIOLOGIS:

1)      Zona gas : CO2, CH4, H2, H2S, N2, O22)      Zona apung (pad zone) : Ingesta yang mengapung (ingesta baru dan mudah dicerna)3)      Zona cairan (intermediate zone) : cairan dan absorbsi                           metabolit yang   terlarut

dalam cairan (>>mikroba)4)      Zona endapan (high density zone) : ingesta tidak dapat                       dicerna dan benda-benda

asing

b.      RetikulumRetikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsi retikulum adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen. Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.

         Secara fisik tidak terpisahkan dari rumen         Terdapat  lipatan-lipatan esofagus  yang meru-pakan lipatan jaringan yg langsung dr esofagus ke

omasum         Permukaan dalam : papila → sarang laba-laba (honey comb) perut jala

Fungsi:         tempat fermentasi         membantu proses ruminasi         mengatur arus ingesta ke omasum         Absorpsi hasil fermentasi         tempat berkumpulnya benda-benda asing

c.       OmasumOmasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku-buku. Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Antara omasum dan abomasums terdapat lubang yang disebut omaso abomasal orifice.

Page 3: Abomasum

         Letak : sebelah kanan(retikulum) grs media (disebelah rusuk 7-11)         Bentuk : ellips         Permukaan dalam berbentuk laminae → perut buku (pada lamina terdapat papila untuk absorpsi)         Fungsi: grinder, filtering, fermentasi, absorpsi)

d.      AbomasumAbomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembali ke omasum. Ph pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan jika kondisi tiba-tiba menjadi sangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk melindungi dinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel mukosa menghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan secara otokatalitik.Letak :

         dasar perut (kanan bawah)         Bentuk : memanjang         Bagian dalam terdapat tonjolan : fold → absorpsi         Terdiri 3 bagian:         kardia  : sekresi mucus         Fundika: pepsinogen, renin, HCl, mukus            Pilorika : sekresi mukus         Fungsi: - tempat permulaan pencernaan enzimatis (perut sejati) → Pencernaan protein         mengatur arus digesta dari abomasum ke duodenum

2.2.3        Usus Halus (Intestinum Tenue)Fungsi : pencernaan enzimatis dan absorpsiKedalam usus halus masuk 4 sekresi:

         Cairan duodenum: alkalis, fosfor, buffer         Cairan empedu: dihasilkan hati, K dan Na (mengemulsikan lemak), mengaktifkan lipase   

pankreas, zat warna         Cairan pankreas: ion bikarbinat untuk menetralisir asam lambung         Cairan usus

PankreasLetak : lengkungan duodenumMensekresikan enzim:

         Amilase  : alfa amilase, maltase, sukrase         Protease : tripsinogen,  kemotripsinogen,prokarboksi, peptidase         Lipase    : lipase, lesitinase, fosfolapase, kolesterol, esterase         Nuklease: ribonuklease, deoksi ribonuklease

2.2.4        SEKUM DAN KOLONBentuk: tabung berstruktur sederhana,  kondisi = rumen

         Fungsi: fermentasi oleh mikroba         Absorpsi VFA dan air → kolon         Konsentrasi VFA: sekum: 7 mM, kolon: 60 mM (rumen = 100 – 150 mM)