abdi dalem penghulu pada masapemerintahan paku …/abdi... · agar lebih baik secara islami melalui...

124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU BUWANA X KERATON KASUNANAN SURAKARTA (1893-1939) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh YENI DWI AYU PARAMITA C.0507053 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: phungliem

Post on 22-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN

PAKU BUWANA X KERATON KASUNANAN SURAKARTA

(1893-1939)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Jurusan Ilmu Sejarah

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

YENI DWI AYU PARAMITA

C.0507053

JURUSAN ILMU SEJARAH

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“ Inna maal usri yusraa ”

(sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan)

(Q.S. Al- Insyirah: 6)

“ Bisa o rumangsa, aja rumangsa bisa ”

(pepatah Jawa)

Page 6: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk :

Ayah dan Ibu tercinta

My beloved brother.

Page 7: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik dorongan,

bimbingan, maupun pengarahan yang diberikan. Untuk itu sudah sepantasnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa beserta

jajarannya yang telah memperlancar dan mempermudah studi penulis sampai

selesainya skripsi ini.

2. Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra

dan Seni Rupa dan sebagai Pembimbing Akademis yang telah mencurahkan segenap

pengetahuan yang dimilikinya kepada penulis.

3. Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Sastra dan Seni Rupa dan sebagai pembimbing Skripsi yang telah membimbing

penulis dengan penuh perhatian, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Segenap Dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada

penulis.

5. Kepala beserta staf Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta, Sasana

Pustoko Kasunanan dan Rekso Pustoko Mangkunegaran.

6. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan support moril maupun

materiil sepenuhnya serta do’a tulus ikhlas yang tak pernah putus kepada penulis.

Page 8: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

7. Buat Belda teman seperjuanganku, terima kasih atas nasehat dan saran-sarannya.

8. Sahabat-sahabat Historia 2007, Yanuar, Lita, Dian, Dewi, Lilik, Ike, Siti, Eko, Herfi,

Nico, Efendi, Hasan, Anggawan, Dalhar, Fuad, Joyo, Seno, Akbar, Wisnu, Langgeng,

Agung, Drajat, Bendi, terima kasih untuk persahabatan dan kekeluargaan kita.

9. Buat mas Doni, mbak Sinta, mas Taufiq, dan kakak-kakak tingkat yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu terimakasih untuk dukungan dan do’a-nya.

10. Teman-teman kost Gedung Putih, Icha untuk pelajaran make up nya, Loli buat kopi

Lampungnya, Rosika, Nastiti, Agnes, Indri dan Ratna terima kasih atas dukungan

kalian semua.

11. Semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari, bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari kekurangan dan

kekeliruan. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai adanya saran maupun kritik yang

membangun, guna menyempurnakan penulisan-penulisan serupa di masa yang akan

datang.

Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pembaca semua.

Surakarta, September 2012

Penulis

Page 9: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR BAGAN........................................................................................ ............... xi

DAFTAR ISTILAH ....................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xv

ABSTRAK ................................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

E. Kajian Pustaka ................................................................................... 8

Page 10: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

F. Metode Penelitian ............................................................................ 11

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 13

BAB II STRUKTUR BIROKRASI DI KASUNANAN PADA MASA PAKU BUWANA X (1893-

1939)

A. Gambaran Umum Keraton Kasunanan Surakarta ......................... ... 15

B. Struktur Sosial Masyarakat Surakarta……………………… ..................... 18

C. Struktur Birokrasi Keraton Kasunanan ................................................ 19

1. Sistem Peradilan ........................................................................ 29

2. Gelar Jabatan atau Kepangkatan ............................................... 30

D. Raja Sebagai Kepala Urusan Keagamaan Kerajaan .......................... 34

BAB III KEHIDUPAN KE-ISLAMAN PADA MASA PEMERINTAHAN

PAKU BUWANA X (1893-1939)

A. Interaksi Antara Islam dan Jawa…………. ........................................ 39 B. Organisasi-organisasi Islam di Surakarta pada Masa Pemerintahan Paku Buwana X (1893-1939) .................................... 41

1. Sarekat Islam (SI) ......................................................................... 43 2. Muhammadiyah ......................................................................... 50 3. Sarekat Ngrukti Sawa ................................................................. 57

C. Kehidupan Keagamaan di Lingkungan Keraton Kasunanan

Surakarta ......................................................................................... 58

1. Masa Sebelum Paku Buwana X ................................................... 58 2. Pada Masa Pemerintahan Paku Buwana X .................................. 60

D. Masjid Peninggalan Paku Buwana X ................................................ 65

1. Masjid Cipto Mulyo ..................................................................... 65

2. Masjid Hastana ........................................................................... 67

Page 11: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB IV DINAMIKA KEHIDUPAN ABDI DALEM PENGHULU

A. Awal Munculnya Ulama dalam Kekuasaan Tradisional Jawa ........... 69

B. Peran Ulama dalam Kekuasaan Tradisional Jawa…………. ............... 71

C. Kehidupan Abdi Dalem Penghulu ................................................... 75 1. Jabatan Penghulu Bagi Landraad ............................................... 79

2. Penghulu Sebagai Simbol Kerajaan Islam ................................... 84

D. Tugas Abdi Dalem Penghulu ............................................................ 88 E. Peran Abdi Dalem Penghulu ............................................................. 96

1. Abdi Dalem Penghulu Sebagai Kepala Keagamaan ..................... 96

2. Penghulu Sebagai Pemimpin Masjid ........................................... 101

BAB V KESIMPULAN ............................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 106

LAMPIRAN .................................................................................................... 109

Page 12: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Birokrasi masa Pemerintahan Paku Buwana X

(1893-1939)……………………………………………. 25

Bagan 2 Struktur Birokrasi Raja Sebagai Kepala Urusan

Keagamaan di Kasunanan Masa Paku Buwana X

(1893-1939)……………………………………………. 35

Bagan 3 Struktur Administrasi Abdi Dalem Penghulu dalam

Kemasjidan…………………………………………….. 101

Page 13: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Abangan : Penganut Islam yang bercampur unsur Hindu-budha

Afdeling : wilayah bagian

AMS : Algemene Meidelbare School

Anggaduh : Tanah pinjaman sementara

Centraal comite : Komite Sentral/ pusat

District : Daerah pemerintahan kota

ELS : Europeesche Lagere School

Fasakh : Pembatalan nikah sesuai syariat

Gouvernment besluit : Keputusan Pemerintah

HBS : Hooger Burger School

Kejawen : Mengandung unsur Jawa

Khuluk : Tebus talak

Krobongan : Kamar pribadi raja

Landraad : Pengadilan agama

Mu’adzin : Orang yang mengumandangkan adzan

MULO : Meer Uitgebreit Lagere Onderwijs

Mungalim : Guru/ pengajar di Mamba’ul Ulum

Page 14: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Mutangalim : Siswa Mamba’ul Ulum

Normal school : Sekolah latihan guru bumiputera

Onderdistrict : Daerah yang sudah tidak termasuk dalam

pemerintahan kota

Pangulu : Ulama abdi dalem

Prabasuyasa :Sebuah bangunan terletak di belakang Sasana Sewaka

Priesterraad : Dewan Imam,

Recht persoon : Korporasi, badan hukum

Rijksbestuurder : yang memerintah negara

Sahadah : Setingkat Diploma

Sitinggil : Pendhopo besar

Staatsblad van : Lembaran Negara Hindia Belanda

Nederlandsh-Indie

Surambi : Pengadilan pada masa PB X

Suwita : mengabdi, menghamba

Talak : Pernyataan cerai secara lisan

Tapsiranom : Penghulu Tertinggi

Teccnische School : Sekolah Teknik

Page 15: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Voorzitter : Ketua, pemimpin

Vorstenlanden : Tanah raja-raja

Vrijtmetselari : Freemasonry, Gerakan Freemason

Zending : Misi keagamaan

Page 16: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pembukaan Konggres Muhammadiyah yang

diselenggarakan di Alun-alun Selatan

Solo tahun 1935 ……………………………………… 56

Gambar 2 Paku Buwana X bersama Permaisuri Ratu Emas,

menghadiri peringatan Maulud Nabi tahun 1924 M

di Masjid Agung Surakarta ....................................... ... 62

Gambar 3 Foto Masjid Cipto Mulyo di Kecamatan Pengging

Kabupaten Boyolali......................................................... 67

Gambar 4 Foto Masjid Hastana di Kartasura sebagai

peninggalan PB X............................................................ 68

Gambar 5 KKP Tabsir Anam V, diangkat menjadi Penghulu Landraad

tanggal 7 Januari 1903................................................ 96

Gambar 6 Para pendiri dan staf pengajar Mamba’ul Ulum

tahun 1930-an .................................................................. 99

Page 17: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Bundel Kenaiban ............................................................. 110

2. Susunan dan pembatasan kekuasaan Raad Agama ......... 117

Page 18: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRAK

Yeni Dwi Ayu Paramita. C.0507053. 2012. Abdi Dalem Penghulu Pada Masa

Pemerintahan Paku Buwana X Keraton Kasunanan Surakarta (1893-1939). Skripsi:

Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini berjudul Abdi Dalem Penghulu Pada Masa Pemerintahan Paku

Buwana X Keraton Kasunanan Surakarta (1893-1939). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui: (1) Struktur birokrasi di Keraton Kasunanan Surakarta pada masa

pemerintahan Paku Buwana X (1893-1939), (2) Kehidupan ke-Islaman di Surakarta pada

masa pemerintahan Paku Buwana X (1893-1939), dan (3) Tugas dan peran Abdi Dalem

Penghulu Keraton Kasunanan Surakarta pada masa Paku Buwana X.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan teknik

pengumpulan data dengan metode studi dokumen atau arsip dan studi pustaka. Data

yang diperoleh dikritik baik secara intern maupun ekstern sehingga menghasilkan fakta-

fakta sejarah. Fakta sejarah tersebut kemudiaan diinterpretasikan dan disusun dalam

sebuah historiografi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Surakarta yang merupakan bagian dari

Vorstenlanden dimana memiliki karakter plural memberikan konsekuansi sosial budaya,

ekonomi, politik dan agama bagi para penghuninya. Adanya tekanan-tekanan yang

dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda salah satunya melalui Kristenisasi ini

mendorong para pemuka agama untuk menggalang persatuan di kalangan masyarakat

Islam yang ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi keagamaan seperti Sarekat

Islam (SI), Muhammadiyah dan Sarekat Ngruktisawa.

Kasunanan sebagai kerajaan yang bernafaskan Islam dapat dilihat dari adanya

jabatan Penghulu pada birokrasi kerajaan. Penghulu yang merupakan kepanjangan lidah

dan tangan raja, diberi kekuasaan untuk mengatur segala tingkah laku masyarakat

dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta, agar sesuai

dengan ajaran hidup Islam yang baik dan benar. Mendidik para generasi penerusnya

agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan

di lingkungan sekitar Keraton.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini ialah akibat adanya berbagai

tekanan dari pemerintah Hindia Belanda terhadap agama Islam menimbulkan

ketidakpuasaan dan kemarahan dari para pemeluk Islam di Surakarta sehingga

mendorong terbentuknya berbagai organisasi keagamaan. Sebagai kerajaan Islam,

Page 19: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Kasunanan menempatkan seorang Penghulu pada struktur birokrasinya untuk memberi

pelajaran pada seluruh penghuni Keraton dan sekitarnya supaya dalam bertindak dan

bertingkah laku dapat secara benar sesuai tuntunan Islam. Penghulu juga sebagai

pengajar serta pendidik para generasi penerus Kasunanan agar menjadi pemimpin yang

dapat mengayomi rakyatnya.

Page 20: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti pada 13 Pebruari 1755,

kerajaan Mataram dipecah menjadi dua yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat

dan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat. Hal ini menjadikan Kasunanan Surakarta

mengalami penurunan kewibawaan karena munculnya kerajaan baru, karena

menurut konsep kerajaan tradisional Jawa, keraton ditempatkan sebagai pusat

peradaban. Munculnya keraton baru akan menjadi ancaman bagi keraton lama.

Walaupun secara resmi tetap berstatus “Vorstenlanden” (Wilayah Raja, nama

yang resmi diberikan oleh Pemerintahan Hindia Belanda), namun dengan adanya

perjanjian kerajaan-kerajaan ini terikat pada yang dipertuannya.1 Hal itu

menunjukkan bahwa penetrasi dari pemerintahan Hindia Belanda sedemikian

kuatnya terhadap permasalahan intern keraton yang juga menjadi penyebab

turunnya kewibawaan keraton. Kondisi tersebut diperparah lagi dengan adanya

Perjanjian Salatiga pada tahun 1757 yang pada intinya berisi tentang “Mataram

terpecah lagi menjadi empat kerajaan kecil: Surakarta, Yogyakarta,

Mangkunegaran dan kemudian Pakualaman (1813)”.2

1 Soemarsaid Moertono, Negara dan Usaha Bina- Negara di Jawa Masa

Lampau: Studi tentang masa Mataram II, abad XVI sampai XIX, (Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm.10. 2 Sugiarti, Pengadilan Surambi Di Kasunanan Surakarta Pasca Palihan

Nagari, Skripsi, (Surakarta: UNS, 2004), hlm.3

Page 21: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Masyarakat atau komunitas di keraton Surakarta tersusun secara hierarki

dan secara tradisional dalam tiga kelompok sosial, yaitu:

1. Raja dan keluarga raja (sentana dalem);

2. Pegawai dan pejabat kerajaan (abdi dalem);

3. Rakyat biasa (rakyat dalem).

Untuk menentukan posisi seseorang berada dalam kelompok tertentu, diperlukan

dua kriteria. Pertama, prinsip kebangsawanan yang ditentukan oleh hubungan

darah seorang dengan penguasa. Kedua, posisi seseorang hierarki birokrasi.

Seseorang yang mempunyai kriteria-kriteria tersebut dianggap termasuk golongan

elite. Mereka yang diluar golongan itu dianggap sebagai rakyat kebanyakan. Para

pejabat pemerintahan dari tingkatan tertinggi sampai ke tingkat terendah oleh raja

diberlakukan sesuatu aturan yang dapat membedakan tinggi rendahnya status

seseorang, yaitu digunakannya lambang-lambang status dari masing-masing

kelompok sosial tersebut seperti: rumah tempat tinggal, pakaian, tanda

kehormatan, gelar (kebangsawanan dan jabatan), lingkungan tempat tinggal,

pekerjaan, bahasa yang digunakan dan penghasilan yang bersangkutan. Latar

belakang penggunaan lambang status tersebut ialah tuntutan kesetiaan dari raja.3

Pemakaian gelar susuhunan dipakai oleh raja-raja Surakarta, ditambah

dengan predikat panatagama di belakang nama, sedangkan raja-raja Yogyakarta

memakai gelar sultan, ditambah dengan predikat kalifatullah. Demikian sebutan

bagi raja-raja Surakarta adalah Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng

Susuhunan Paku Buwana Senapati Ing Alaga Abdur Rahman Sayidin

3Dwi Ratna, dkk, Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta, (Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999), hlm. 27-38.

Page 22: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Panatagama. Dari nama gelar atau sebutan yang disandang raja tampak bahwa

kekuatan raja mencakup unsur pemerintahan, militer dan agama. Sehingga

menempatkan kedudukan seorang raja dalam status sosial yang tinggi dalam

kerajaan.4

Kasunanan Surakarta sebagai kelanjutan dari kerajaan Mataram telah

menggunkan hukum Islam sebagai dasar hukum dalam bermasyarakat dan

bernegara. Ideologi dan agama merupakan aspek penting yang tidak dapat

dipisahkan dari kerajaan tradisional. Pada kerajaan tradisional, ideologi berfungsi

khusus sebagai sesuatu yang datang dari atas untuk masyarakat. Ideologi dalam

kerajaan tradisional mempunyai aspek mengikat lapisan “bawah” (masyarakat dan

golongan-golongannya) dengan lapisan “atas” (raja) dan berkisar pada raja, tahta,

dan kraton.5

Faham mistik yang berintikan konsep manunggaling kawulo-gusti

memang dapat dimanfaatkan bagi pembinaan wibawa raja dan keluarga istana.

Norma-norma kesetiaan rakyat kepada sang raja dan pengagungan keluarga istana

amat ditekankan. Maka hasil-hasil kesusastraan dan kebudayaan istana merupakan

jembatan rohani untuk memelihara wibawa dan pengaruh istana kepada

rakyatnya, sesudah kekuasaan politik diramapas oleh Belanda.6

Dasar pemerintahan raja-raja Jawa, khususnya mulai abad 16 walaupun

tidak mutlak selalu menggunakan sistem pemerintahan Islam, model

4

Ibid. hlm. 32. 5 Onghokham, Rakyat dan Negara.Seri sejarah Sosial No.I, (Jakarta:

Grafiti, 1983), hlm. 93-94. 6 Nur Lufika Muhiba, “Peranan Penghulu Mangkunegaran Pada Masa

Pemerintahan Mangkunegara VII Tahun 1916-1944”, Skripsi, (Surakarta, UNS

Press, 2008), hlm.4.

Page 23: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

kepemimpinan raja-raja tersebut selalu memakai kaidah-kaidah Islam sebagai visi

pokok dasar pemerintahannya.

Dalam proses perkembangan Islam di Jawa, sebenarnya tidak lepas dari

peranan kerajaan-kerajaan Jawa mulai dari periode kerajaan Demak, Mataram dan

Kartasura. Model pemerintahan yang dianut adalah monarki, namun dari sisi lain

praktek-praktek pemerintahannya justru memakai sistem politik Islam.

Sebagai suatu negara kerajaan, keraton Kasunanan Surakarta memiliki

stuktur birokrasi yang tersusun atas beberapa lembaga diantaranya adalah lembaga

peradilan keraton. Secara kelembagaan, peradilan keraton yang merupakan bagian

dari struktur birokrasi memberikan kontribusi dalam upaya menegakkan hukum,

menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan keraton. Selain itu, peradilan

keraton adalah lembaga penegak hukum untuk mencegah terjadinya pelanggaran

dan kejahatan.7 Semua penduduk di wilayah Kasunanan Surakarta, dalam masalah

peradilan apabila diketahui melanggar undang-undang yang berlaku, akan diadili

oleh pengadilan Kasunanan sendiri.8

Terdapat dua pengadilan tertua di Kasunanan yaitu pengadilan Pradata dan

pengadilan Surambi. Pengadilan Pradata sebelum masa Kartasura, Pengadilan

Pradata Kerajaan Mataram hanya berwenang menyelesaikan dan memutuskan

perkara kriminil, misalnya pembunuhan dan kejahatan yang sejenis. Dalam

perkembangan selanjutnya, akibat pengaruh sistem administrasi Kolonial Belanda,

7 Dwi Ratna, Op.cit,hlm. 164.

8 Radjiman, Sejarah Mataram Kartasura Sampai Surakarta Hadiningrat,

(Surakarta: KRIDA, 1984), hlm.180.

Page 24: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

beberapa perkara sipil dijadikan perkara kriminal misalnya: menyamun,

membakar rumah, mencuri dan sebagainya.

Pengadilan Surambi, lembaga ini sudah ada sejak jaman Kartasura.

Kekuasaan Pengadilan Surambi yang dipimpin oleh Penghulu ini sangat besar.

Selain menangani masalah persengketaan keluarga, masalah warisan, pernikahan,

perceraian, gana-gini, wasiyat dan juga diberi tugas memutuskan segala perkara

dari pengadilan Pradata dan Pengadilan Bale Mangu yang tidak dapat

diselesaikan.

Ibadah dan keyakinan Islam menurut alur tradisional yaitu penekanannya

pada ibadah ritual yang telah ditentukan pada tingkah laku eksternal yang sejalan

dengan kewajiban agama yang sifatnya elementar.9 Dalam sejarah Indonesia

Islam memang telah menciptakan masyarakat-masyarakat dengan cara tradisi

Islam yang berbeda-beda dan bentuk struktur sosial yang tidak sama. Proses

perkembangan Islam di Indonesia tidak terlepas dari peranan kalangan pemuka

agama (ulama) dengan karismanya yang mampu memobilisasi umat melalui

organisasi-organisasi keagamaan.

Dikarenakan sebagian besar pemimpin keraton beragama Islam maka

proses Islamisasi melalui kerajaan menjadi sebuah landasan bahwa penerimaan

Islam melalui golongan raja-raja atau bangsawan telah memungkinkan proses

Islamisasi lebih cepat melalui golongan bawah, karena masyarakat Indonesia

khususnya Jawa, menganggap raja sebagai golongan yang karismatik. Raja

sebagai penguasa atau pemimpin negara memiliki wewenang untuk melakukan

9 Wertheim, Masyarakat Indonesia Dalam Transisi, (Yogyakarta: Tiara

Wacana, 1999), hlm. 152.

Page 25: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

tindakan-tindakan demi kepentingan pribadi dan rakyatnya. Kekuasaan raja

mencakup semua aspek kehidupan, ibaratnya hanya raja yang memberi anugerah

kehidupan, kesejahteraan dan kemakmuran. Oleh karenanya, pejabat dan

rakyatnya harus patuh tanpa syarat bila ingin mendapatkan kemuliaan hidup.

Masyarakat lebih percaya dan mengikuti beberapa kebijakan yang dikeluarkan

raja, berkaitan dengan hal ini bahwa untuk mengeluarkan suatu kebijakan tentang

urusan keagamaan raja selalu meminta nasehat dan dibantu oleh seorang

penghulu, dimana peranan seorang penghulu sebagai penasehat raja yang

mengatur urusan keagamaan.

Di lingkungan masyarakat agraris terdapat hubungan yang erat antara

masyarakat dan para ulama, golongan ulama sebagai alat birokrasi kerajaan atau

tradisional. Ulama birokrasi mempunyai sebuah peranan yang bertugas pada

upacara dan kegiatan urusan keagamaan di dalam keraton, seperti pernikahan

keluarga raja,urusan tempat ibadah dan makam, di samping itu sebagai pemberi

fatwa tentang hukum-hukum agama. Ulama juga disebut abdi dalem pemerintah

di bawah kepemimpinan penghulu keraton.

Penghulu mempunyai arti sebagai kepanjangan tangan dan lidah raja.

Pemimpin panatagama dan sebagai panutan dalam segala hal yang berkaitan

dengan syariat agama Islam yang patut ditiru dan ditauladani bagi seluruh rakyat

kerajaan. Dalam urusan agama penghulu memegang peranan penting saat itu, hal

ini dikarenakan untuk membangkitkan dan mengembangkan kehidupan beragama

di Keraton Kasunanan sesuai dengan perkembangan zaman.

Page 26: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Penelitian ini berusaha mengkaji “Peran Abdi Dalem Penghulu Pada

Masa Pemerintahan Paku Buwana X”. Abdi dalem penghulu sebagai ulama di

dalam Keraton Kasunanan Surakarta memiliki tugas dan peran yang penting di

dalam Keraton Kasunanan. Dari permasalahan tersebut maka banyak yang harus

diteliti lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah:

1. Bagaimana struktur birokrasi Keraton Kasunanan Surakarta masa

Pemerintahan Paku Buwana X (1893-1939)?

2. Bagaimana kehidupan ke-Islaman pada masa pemerintahan Paku Buwana

X (1893-1939)?

3. Bagaimana dinamika kehidupan abdi dalem Penghulu Keraton Kasunanan

Surakarta masa Paku Buwana X (1893-1939)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui struktur birokrasi Keraton Kasunanan Surakarta masa

Paku Buwana X (1893-1939).

2. Untuk mengetahui kehidupan ke-Islaman pada masa pemerintahan Paku

Buwana X (1893-1939).

3. Untuk mengetahui dinamika abdi dalem Penghulu Keraton Kasunanan

Surakarta masa Paku Buwana X (1893-1939).

Page 27: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai tugas dan peran abdi dalem penghulu masa Paku Buwana X di Keraton

Kasunanan Surakarta. Selain itu juga diharapkan mampu menjadi sebuah

referensi, dapat menjadi sumber pertimbangan bagi institusi yang bersangkutan

dan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat pada umumnya.

E. Kajian Pustaka

Dalam mengkaji permasalahan pada penelitian ini memerlukan beberapa

sumber-sumber yang berupa buku atau hasil penulisan sejarah yang sejenis.

Soemarsaid Moertono dalam bukunya yang berjudul Negara dan Usaha

Bina-Negara di Jawa Masa Lampau (1985), buku ini menjelaskan mengenai

kedudukan raja dan seni bina negara dari segi magis-religius (identifikasi dewa-

raja). Dalam salah satu babnya menjelaskan mengenai siapa dan bagaimana abdi

dalem raja itu. Kedudukan dan jabatan dalam pemerintahan keraton diisi oleh para

pejabat yang dikenal dengan sebutan abdi dalem atau abdi raja. Mereka adalah

para birokrat kerajaan yang bertugas melaksanakan jalannya pemerintahan atas

perintah raja atau Sunan. Sejak dahulu para pejabat kerajaan ini mulai yang paling

rendah tingkatannya sampai yang paling tinggi pelan-pelan menjadi satu lapisan

sosial yang mempunyai seperangkat keyakinan dan nilai tersendiri. Dalam

masyarkat kerajaan, elite penguasa digolongkan dalam dua kelompok, yaitu

golongan yan memang berdarah bangsawan dan kaum bangsawan karena

jabatannya dalam pemerintahan. Jadi dapat dikatakan bahwa kelompok elite

kerajaan dapat dimasuki oleh rakyat kebanyakan dengan menjadi abdi dalem raja.

Page 28: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Darsiti Soeratman dalam bukunya yang berjudul Kehidupan Dunia

Kraton Surakarta 1830-1939 (2000), menjelaskan aktifitas kehidupan dan tradisi

lingkungan Keraton Kasunanan Surakarta yang nampak lekat dengan pandangan

hidup masyarakat Jawa. Selain itu juga menguraikan tentang aspek religius dari

keraton yang pada dasarnya menganut ajaran islam kejawen, proses ataupun tata

cara penobatan raja, pembagian warisan antar kerabat keraton, sistem pendidikan

yang lebih menampakkan budaya Jawa dan berbagai macam upacara adat yang

bernuansa sakral magis.

Kuntowijoyo dalam bukunya yang berjudul Raja, Priyayi, dan Kawula:

Surakarta 1900-1915 (2004) menjelaskan bagaimana kesetiaan priyayi pada

rajanya. Kepriyayian dimulai dengan suwita pada priyayi tinggi kemudian

magang pada salah satu profesi. Kemudian baru diwisuda menjadi priyayi

sungguhan yang merupakan kehormatan bagi seseorang. Maka mata rantai

kepriyayian yang bergerak di bawah ke atas itu menjadikan politik bagi priyayi

adalah patron-client-politics. Politik ini berlaku baik bagi priyayi yang bekerja

dalam pemerintahan maupun priyayi yang berkerja sebagai karyawan keraton.

Stratifikasi priyayi yang diungkapkan dalam berbagai simbol seperti jumlah

sembah, pakaian, bahasa, dan tempat duduk waktu menghadap raja. Priyayi

mempunyai pandangan dunia yang disebut dengan political mysticism. Bagi

seorang priyayi menunggu perintah raja dengan berjaga di keraton sama

kualitasnya dengan bertapa, dan mati di bawah kaki raja adalah mati mulia yang

menjadi dambaan.

Page 29: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Ma’mun Pusponegoro dalam bukunya Kauman: Religi, Tradisi dan Seni

(2007), menggambarkan adanya kelompok kampng Mutihan yang merupakan

tempat tinggal para Ulama keraton, serta memberi pengaruh pada lingkungan

masyarakat disekitar keraton mulai dari religi, tradisi dan seni.

Skripsi dari Sugiarti yang berjudul Pengadilan Surambi di Kasunanan

Surakarta Pasca Palihan Nagari (2004), menjelaskan tentang sistem peradilan di

Kasunanan Surakarta yang banyak mengalami perubahan sejak menguatnya

penetrasi sistem kompeni yang semakin intensif. Adanya reorganisasi sistem

pengadilan yang dilakukan secara bertahap oleh Kumpeni. Hal itu menyebabkan

kebijaksanaan Sunan banyak dipengaruhi oleh Kumpeni. Namun demikian

legitimasi Sunan masih tetap terjaga di mata rakyatnya. Meskipun sistem

peradilan di Kasunanan sudah menggunakan sistem peradilan barat, bukan berarti

seluruh sistem dan tata cara peradilan mengalami perubahan total.

Nur Lufika Muhiba Fatatik dalam skripsinya yang berjudul Peranan

Penghulu Mangkunegaran pada Masa Pemerintahan Mangkunegara VII Tahun

1916-1944 (2008) menjelaskan mengenai jabatan penghulu yang sudah ada sejak

berabad-abad, tetapi perkembangannya yang sempurna baru terjadi pada abad 19

dan 20. Jabatan keagamaan pada kekuasaan tradisional, jabatan yang tertinggi

yang mengurus soal-soal keagamaan adalah penghulu. Tugas utama seorang

penghulu yaitu mengadili soal-soal agama menurut hukum islam, selain itu juga

bertugas sebagai mufti (orang yang memberi penerangan tentang hukum agama),

sebagai kepala masjid, mengatur masalah peribadatan, mengurus dan mencatat

pernikahan, perceraian dan rujuk.

Page 30: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

F. Metode Penelitian

1. Metode

Metode Sejarah dalam studi sejarah adalah suatu proses menguji dan

menganalisis secara kritis rekaman peninggalan masa lampau.10

Penelitian yang

dilakukan adalah dengan menggunakan metode sejarah kritis. Langkah-langkah

itu dibagi dalam beberapa tahapan. Pertama dengan heuristik, yaitu pengumpulan

data-data yang diperlukan dalam penelitian. Data-data yang digunakan berupa

sumber primer dan sekunder. Adapun sumber primer berupa arsip. Studi

Dokumen diperoleh dari Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran dan

Perpustakaan Yogyakarta. Dokumen ataupun arsip yang diperoleh dari kedua

tempat tersebut adalah beberapa arsip tentang tugas dan peran abdi dalem

penghulu dan birokrasi pemerintahan Keraton Kasunanan Surakarta pada masa

pemerintah Paku Buwana X (1893-1939), seperti : Bundel tentang Kenaiban No.

2 L, Staatblad tahun 1905 No. 550 koleksi Reksapustaka Mangkunegaran

mengenai tugas penghulu sebagai pengawas dalam pendidikan agama, arsip

pranatan-prananatan bab pangulu (211 Ca SMP-KS/247) koleksi Sasana

Pustaka Kasunanan Surakarta, Susunan dan pembatasan kekuasaan Raad Agama

1938 No. 4729/48, wewaton wawarah shalat No. DI.44 yang berisi tentang

tatacara shalat, waktu shalat dan do’a serta salawat yang digunakan.

Studi Pustaka dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku atau literatur

untuk dijadikan referensi dalam pembuatan skripsi ini. Studi Pustaka dilakukan di

Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan FSSR UNS, Monumen Pers Surakarta,

10

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta : UI Press. 1975).

Page 31: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Perpustakaan Yogyakarta, Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran dan dari

situs-situs internet yang berkaitan.

Tahapan kedua adalah tahap kritik sumber yaitu tahapan pengolahan data

yang telah berhasil dikumpulkan, baik dengan kritik intern maupun kritik ekstern.

Kritik Intern dilakukan untuk mencari keaslian isi data, sedangkan kritik ekstern

bertujuan untuk mencari keaslian sumber. Kritik sumber ini dimaksudkan untuk

mencari keotentikan sumber sehingga akan diperoleh data yang benar-benar

valid.11

Proses selanjutnya adalah tahap interpretasi atau tahapan penafsiran

terhadap data yang telah dianalisis dalam tahap kritik. Dalam tahap ini dilakukan

penafsiran-penafsiran terhadap data-data yang sudah terseleksi dengan

disesuaikan pada tema yang dibahas. Hal ini dimaksudkan untuk berusaha

menguraikan setiap kejadian dan mendeskripsikannya dalam jalinan kausalitas

atau sebab akibat peristiwa itu secara kronologis. Data-data yang tersedia akan

menjadi valid dan hidup apabila analisis terhadap sumber yang ada sangat kritis.

Sumber tersebut akan menentukan seberapa bermutunya tulisan yang dihasilkan

Tahapan yang terakhir adalah tahap yang disebut dengan historiografi,

yaitu penulisan sejarah berdasarkan pada data-data yang telah melewati tiga tahap

tadi. Dalam penelitian ini historiografi diwujudkan di dalam bentuk penulisan

skripsi.

2. Teknik Analisis Data

11

Ibid., halaman 95.

Page 32: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif

analisis. Deskriptif artinya memaparkan ataupun menggambarkan suatu fenomena

tentang ciri-ciri khusus yang terdapat dalam suatu peristiwa. Analisis adalah usaha

untuk menganalisa ataupun mengintepretasikan data-data yang berhubungan

dengan kajian permasalahan, dengan demikian studi ini bukan hanya

mempersoalkan masalah apa, dimana, dan kapan peristiwa tersebut dapat terjadi,

namun lebih dari itu mencoba untuk mengupas bagaimana dan mengapa peristiwa

tersebut terjadi, sehingga studi ini pada dasarnya tidak akan mengabaikan prinsip

kausalitas ataupun hubungan sebab akibat serta aspek ruang dan waktu.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dimaksudkan membantu pembaca untuk mempermudah dalam

memahami penulisan skripsi ini. Serta membantu memberikan sedikit gambaran

mengenai tema yang di bicarakan di dalamnya.

Bab I merupakan bab pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II menguraikan tentang gambaran umum keraton Kasunanan

Surakarta, struktur sosial masyarakat Surakarta, administrasi wilayah, struktur

birokrasi Keraton Kasunanan Surakarta masa Paku Buwana X, sistem peradilan,

gelar jabatan yang ada serta srtruktur administrasi abdi dalem Penghulu.

Bab III berisi gambaran mengenai kondisi kehidupan ke-Islaman di

Surakarta masa sebelum Paku Buwana X dan pada masa Paku Buwana X

memerintah, adanya interaksi antara Islam dan Jawa, serta munculnya beberapa

Page 33: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

organisasi yang bergerak di bidang sosial keagamaan seperti SI, Muhammadiyah

dan Sarekat Ngrukti Sawa.

Bab IV membahas mengenai awal munculnya ulama dalam kekuasaan

tradisional Jawa beserta peranannya, kehidupan abdi dalem penghulu , mencakup

jabatan Penghulu bagi Landraad, Penghulu sebagai simbol kerajaan Islam, tugas

dan peranan abdi dalem penghulu di Keraton Kasunanan Surakarta masa Paku

Buwana X.

Bab V kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang telah diuraikan.

Page 34: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

BAB II

STRUKTUR BIROKRASI KERATON KASUNANAN SURAKARTA

MASA PEMERINTAHAN PAKU BUWANA X (1893-1939)

A. Gambaran Umum Keraton Kasunanan Surakarta

Surakarta berasal dari gabungan kata Sura berarti berani, dan Karta berarti

sejahtera. Keraton Surakarta mulai dibangun pada masa pemerintahan Sunan

Pakubuwana II (1726-1749), sebagai pengganti keraton Kartasura yang telah

rusak akibat pemberontakan orang-orang Cina dibawah pimpinan Sunan Kuning,

juga oleh pasukan Madura yang dipimpin oleh Cakraningrat IV.

Luas ibukota kerajaan Surakarta (kota Sala) adalah 24 km2

dengan ukuran

6 km, membentang dari arah barat ke timur, dan 4 km dari utara ke selatan. Kota

ini berada di tanah dataran rendah di tepi sebelah barat Sungai Bengawan Sala.

Sementara luas wilayah kerajaan Surakarta ( eks Karesidenan Surakarta) adalah

6.215 km2. Separuh daerah tersebut adalah milik Kasunanan, sedang separuh

lainnya adalah daerah Mangkunegaran. Penduduk Surakarta dapat dikatakan

homogen, artinya masing-masing etnik terkumpul dan menempati daerah-daerah

tertentu secara terpisah dengan etnik yang lainnya. Beberapa etnik yang mendiami

di sekitar wilayah ibukota kerajaan, yaitu Jawa sebagai etnik mayoritas, Cina,

Arab, dan Eropa.

Di pusat ibukota terdapat bangunan inti kerajaan berupa keraton terdiri

dari kompleks bangunan yang dikelilingi tembok, tempat kediaman raja, istri-

istrinya, dan berbagai wanita terkemuka. Daerah inti ini dikelilingi sepasang

Page 35: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

bangunan tembok yang tinggi, dengan pintu gerbang yang tebal dan kuat. Diluar

daerah inti terdapat kompleks yang lebih besar, 700 x 500 m, yang juga dikelilingi

tembok. Di tempat ini terdapat pemukiman para pegawai, pejabat, anggota istana,

dan berbagai tukang serta pekerja, yang semuanya mempunyai kaitan langsung

dengan kegiatan dalam istana.

Di sebelah Utara dan Selatan dari kompleks tersebut terhampar dua

lapangan luas, disebut alun-alun, masing-masing dengan dua pohon beringin

raksasa sebagai simbol kekuasaan raja. Alun-alun Utara berperan sebagai forum

keraton, tempat berlangsungnya upacara-upacara besar. Di sebelah alun-alun ini

terdapat pagelaran, sebuah pendhopo besar tempat menerima dan menunggu

tamu. Agak ke Selatan terletak sitinggil, pendhopo luar yang besar untuk

audiensi raja menampakkan dirinya kepada rakyat sewaktu ada peristiwa

kenegaraan.1

Kepatihan sebagai tempat kediaman pepatih dalem terletak di sebelah

Utara keraton, sekaligus berfungsi sebgai pusat administrasi pemerintahan. Istana

mangkunegaran terletak disebelah selatan Sungai Pepe, demikian pula

perkampungan orang-orang Eropa yang meliputi rumah residen, kantor-kantor,

gereja, gedung pertunjukan, gedung-gedung sekolah, toko-toko dan benteng

Vastenburg sebagai pusatnya. Perkampungan di luar benteng itu disebut Loji

Wetan, karena bangunannya berbentuk loji yang menggunakan bahan batu bata.

1 Dwi Ratna Dkk, Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta, (Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1999) hlm. 7-9.

Page 36: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Istana atau Pura Mangkunegaran yang dikelilingi oleh bangunan tembok

seluas lebih kurang 10.000 m2, terletak di sebelah Barat Laut Keraton Surakarta.

Di dalamnya terdapat halaman untuk tempat latihan legiun (pamedan) dan sebuah

kompleks yang terdiri dari bangunan yang menarik dan terpelihara dengan baik

berupa kantor, pendopo untuk pertemuan umum, dan tempat kediaman pengeran

beserta keluarga. Di luar kompleks adalah perkampungan dan rumah-rumah

pegawai termasuk anggota legiun.2

Letak Keraton Surakarta, Istana Mangkunegaran, rumah residen, dan

kepatihan tidak berjauhan. Benteng Vastenburg dibangun dekat dengan keraton

dan rumah residen. Jarak antara keraton dan Istana Mangkunegaran yang

menghadap ke selatan tidak berjauhan, keduanya dipisahkan oleh suatu jalan

besar. Jarak dari kepatihan ke rumah residen lebih dekat daripada jarak dari

kepatihan ke keraton. Untuk mencapai keraton, pepatih dalem harus melewati

rumah residen. Pengaturan tempat-tempat itu adalah untuk kepentingan dan

keamanan pemerintah kolonial Belanda di Surakarta.3

Kedhaton merupakan tempat yang paling keramat. Hal ini dihubungkan

dengan terdapatnya Prabasuyasa, tempat penyimpanan benda-benda dan tanda-

tanda kebesaran kerajaan. Prabasuyasa adalah sebuah bangunan dalem ageng

(rumah besar) yang terletak di belakang pendapa sasana sewaka. Di Prabasuyasa

terdapat empat buah kamar pribadi raja beserta ranjang kebesarannya

(krobongan). Salah satu dari empat kamar tersebut khusus dipakai untuk

2 Ibid, hlm. 9-10.

3 Darsiti Soeratman, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939,

(Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia, 2000), hlm. 84-85.

Page 37: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

menyimpan benda-benda pusaka kerajaan. Tempat yang dibangun pada tahun

1694 tahun Jawa. Selain merupakan tempat pribadi raja, juga sebagai tempat

untuk menghadap para putra raja.

B. Struktur Sosial Masyarakat Surakarta

Struktur sosial masyarakat Surakarta secara garis besar terdiri dari dua

golongan sosial yang berbeda yaitu golongan atas atau golongan yang

memerintah terdiri dari golongan bangsawan ( sentana dalem ) dan narapraja

(abdi dalem) serta golongan bawah atau golongan yang diperintah ( kawula

dalem) yang terdiri dari petani, buruh tani, pedagang, pengrajin, dan kawula alit

lainnya.4 Kedua golongan sosial tersebut menempati wadah budaya, sosial dan

politik yang berbeda. Disatu pihak golongan atas dipandang sebagai pengembang

satu sikap budaya yang alus, agung, dan adiluhung, di pihak lain golongan bawah

yang sebagian besar hidup di pedesaan mengembangkan sikap budaya sendiri

yang oleh golongan atas dipandang sebagai budaya kasar, polos, berselera rendah

namun juga mempunyai sikap terbuka.

Golongan atas yang terdiri dari bangsawan dan priyayi jumlahnya sangat

kecil jika dibandngkan dengan golongan bawah (wong cilik). Golongan atas

meskipun jumlahnya kecil, namun memiliki kedudukan lebih menyolok

dibandingkan dengan wong cilik. Pada pihak golongan atas ada legitimasi untuk

menjalankan kekuasaan serta mempunyai hak istimewa atas pelayanan dan

4 Supariadi, Kyai dan Priyayi di Masa Transisi, (Surakarta: Yayasan

Pustaka Cakra, 2001), hlm. 67.

Page 38: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pengabdian wong cilik, sedangkan di pihak lain wong cilik memiliki perasaan

menerima segala macam kewajiban serta situasi kehidupan. Dengan demikian

para bangsawan dan priyayi dapat dipandang sebagai patron, sedang wong cilik

sebagai klien. Keduanya memiliki hubungan timbal balik yang seimbang, yaitu

wong cilik melayani dan setia pada patron, sebaliknya patron mempunyai

kewajiban untuk melindungi kehidupan kliennya.5

Kelompok lain yang perlu mendapat perhatian dalam struktur masyarakat

Surakarta adalah kyai, yaitu orang yang memiliki pengetahuan agama Islam

(ulama). Kyai biasanya berperan sebagai sebagai guru agama Islam (pesantren).

Kyai juga mempunyai kedudukan sosila yang tinggi dalam masyarakat, sehingga

mereka dapat dimasukkan dalam kelompok elite.

C. Struktur Birokrasi Keraton Kasunanan

Kasunanan Surakarta membagi wilayah kerajaannya menjadi empat, yaitu

kuthagara, negaragung, mancanagara, dan pasisiran.6 Kuthagara merupakan inti

atau pusat dari wilayah kerajaan dan sebagai tempat tinggal Sunan beserta

keluarga, bangsawan, pejabat tinggi kerajaan, dan abdi dalem terdekat. Daerah ini

juga disebut daerah Narawito7 yang merupakan tanah milik raja. Negaragung

yaitu daerah yang ada di sekitar Kuthagara. Daerah ini masih termasuk daerah inti

kerajaan karena di daerah inilah terutama terdapat tanah lungguh (apanage) dari

para bangsawan keluarga kerajaan. Mancanagara adalah daerah di luar daerah

5 Ibid, hlm. 69.

6 Ibid, hlm. 57.

7 Nara=orang, wita= suwita atau mengabdi, jadi daerah dari orang-orang

yang mengabdi.

Page 39: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Negaragung (tidak termasuk daerah pasisiran), kira-kira Panaraga ke Timur dan

Purworejo ke Barat. Daerah ini dapat dikatakan tidak ada tanah-tanah lungguh

dari bangsawan-bangsawan keraton, tetapi tiap waktu tertentu harus menyerahkan

pajak ke keraton. Pasisiran, daerah ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Pasisiran

Kulon mulai Demak ke barat dan Pasisiran Wetan dari Jepara ke timur.

Kerajaan tradisional Jawa, baik pada zaman Hindu-Budha maupun Islam

selalu menempatkan kekuasaan tertinggi ditangan raja. Dalam konsep Jawa

tentang organisasi Negara, raja atau ratulah yang menjadi eksponen mikrokosmos.

Raja merupakan penguasa tunggal yang memiliki kekuasaan yang begitu besar

tetapi juga menuntut tanggung jawab yang begitu berat.

Kedudukan dan kekuasaan raja yang begitu besar dikenal dengan doktrin

Keagungbinataraan. Maksud dari konsep ini adalah bahwa Raja memiliki

segalanya baik harta maupun manusia, oleh karena itu dikalangan rakyat berlaku

prinsip nderek kersa dalem. Namun hal ini tidak berarti raja sebagai penguasa

tunggal berhak untuk berbuat sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Sebab dalam

konsep Keagungbinataraan itu juga dirangkai dengan sikap berbudi laksana,

ambeg adil para marta8, dan hal tersebut masih ditambah lagi dengan kalimat

wenang wisesa sangari9. Ini menunjukkan adanya keseimbangan antar

8 berbudi laksana, ambeg adil para marta dalam bahasa Indonesia berarti

budi luhur yang begitu luas/ meluap serta sifat adil dan penuh kasih sayang. 9 wenang wisesa sangari artinya memiliki wewenang diseluruh negeri.

Page 40: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kewenangan yang luar biasa dengan kewajiban dan tanggung jawab yang luhur,

yakni melindungi, mengasihi dan mensejahterakan rakyatnya.10

Kedudukan dan kekuasaan raja diperoleh berdasarkan warisan menurut

tradisi pengangkatan raja baru atas dasar keturunan. Seseorang yang menjadi raja

harus berasal dari keluarga yang agung. Trahing kusuma rembesing madu wijining

atapa, tedaking andana warih. Artinya, turunan bunga, titisan madu, benih

pertapa, turunan mulia.11

Sehingga raja adalah orang yang terpilih Karena

kesuciannya dan masih keturunan raja.

Hubungan raja dengan rakyatnya merupakan suatu ikatan antara kawula-

gusti (hamba-tuan) yang merupakan ikatan yang erat, akrab, saling menghormati

dan bertanggung jawab. Rakyat sebagai kawula menyerahkan segalanya termasuk

jiwanya jika raja menginginkannya. Demikian tingginya kuasa raja terhadap

kawulanya, hingga menyejajarkan kedudukan antara dewa dan raja.

Raja secara tradisional dianggap sebagai pusat dunia, pusat kehidupan

masyarakat, maka tanggung jawab baik buruknya kerajaan terletak di tangan raja.

Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi raja berhak mengangkat dan

memberhentikan pejabat-pejabat dalam pemerintahan yang dipegangnya. Para

pejabat tersebut turut serta menjalankan kekuasaan raja. Dalam hal ini Pepatih

Dalem (patih) sebagai orang nomor dua setelah raja, berkedudukan di pusat

kerajaan dan sebagai tangan pertama raja dalam melaksanakan aktivitas

10

G. Moedjanto, Konsep Kekuasaan Jawa dan Penerapannya oleh Raja-

raja Mataram, (Yogyakarta: Kanisius, 1987), hlm. 87. 11

Soemarsaid moertono, Negara dan Usaha Bina Negara di Jawa Masa

Lampau, Studi Tentang Masa Mataram II, Abad XVI Sampai XIX,(Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm.62.

Page 41: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pemerintahan Kasunanan Surakarta dibagi dalam tiga bagian administrasi

pemerintahan yang terdiri atas :

a. Reh Kepatihan, yaitu lembaga administrasi pemerintahan yang dipimpin

seorang patih, dimana dalam hierarki birokrasi patih berfungsi sebagai

pejabat tertinggi. Patih berfungsi sebagai wakil raja dalam bidang

pemerintahan dan patih disebut sebagai rijksbestuurder artinya yang

memerintah Negara atau mangreh negara. Jabatan fungsionaris langsung

dibawah reh kepatihan di pegang oleh Bupati Nayaka.

b. Reh Kadipaten Anom, berkedudukan sebagai kepala administrasi, mengurusi

kebutuhan para sentana dalem, lembaga ini dipimpin oleh seorang Pangeran

Adipati Anom.

c. Reh Pengulon, mengurusi administrasi keagamaan yang secara integrativ di

bawah pimpinan Penghulu Tafsir Anom. Penghulu Keraton berfungsi

sebagai penasehat raja, khususnya ketika raja mengambil keputusan

hukuman di pengadilan, dalam kedudukannya sebagai anggota lembaga

peradilan Surambi.12

Kekuasaan seorang raja, sebagai diatur dalam struktur birokrasi tradisional

memiliki kekuasan sentral dalam wilayah kerajaan. Kedudukan dan kekuasaan

raja diperoleh berdasarkan warisan menurut tradisi pengangkatan raja baru atas

dasar keturunan Raja yang memerintah. Raja-Raja Surakarta memakai gelar dan

sebutan Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Paku Buwana

12

Dwi Ratna, op.cit, hlm.111-112.

Page 42: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Senapati Ing Alaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama Khalifatullah. Atas

dasar gelar ini, maka Raja mengepalai urusan politik pemerintahan, keagamaan

dan sebagai primus interpares di wilayah kekuasaannya.

Pola demikian merupakan pola Caesar-papisme, yaitu raja sebagai orang

pertama dan terhormat di negaranya (Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng

Susuhunan), dia juga sebagai pusat kehidupan masyarakat dan dunia (Paku

Buwana). Selain itu raja adalah kepala pemerintahan dan juga sebagai panglima

tertinggi angkatan perang (Senapati Ingalaga), serta sebagai kepala bidang

keagamaan (Ngabdurahman Sayidin Panatagama). Sebagai penguasa tertinggi

Raja harus adil dalam memerintah dengan hukum yang seadil-adilnya, hal ini

karena Raja dianggap sebagai wakil Allah di dunia yang tampak pada gelar

Khalifatulah.13

Oleh karena itu raja duduk sebagai wali hakim bagi kawula dalem

wanita yang akan menikah, sebagaimana dalam kutipan “Asma Dalem mawi

jejuluk Panatagama punika tegesipun dados panuntun tuwin pangayomanipun

para Kawula Dalem ingatasipun Agami Islam, jumeneng Wali Khakim Kawula

Dalem estri ingkang emah-emah miturut Agami Islam”. 14

Raja sebagai pemimpin atau penguasa negara mempunyai wewenang

untuk melakukan tindakan-tindakan demi kepentingan pribadinya. Kekuasaan raja

mencakup semua aspek kehidupan, hanya raja yang dapat memberi anugerah

kehidupan, kesejahteraan dan kemakmuran. Oleh karena itu, pejabat dan

rakyatnya harus patuh tanpa syarat bila ingin mendapat kemuliaan hidup.

13

Ibid.hlm. 124-125. 14

Pawarti Surakarta 1939, hlm. 69. Koleksi Sanapustaka Kasunanan

Surakarta.

Page 43: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Tradisi istana yang berlaku dalam pergantian tahta kerajaan adalah hanya

putra laki-laki tertua dari permaisuri ataupun yang ditunjuk langsung oleh raja

yang berhak menggantikan raja.15

Hal ini berdasarkan hukum Islam bahwa yang

berhak menjadi wali adalah seorang laki-laki atau ayah atau saudara laki-laki dari

ayah. Maka menurut adat kerajaan yang berhak menjadi raja adalah putera laki-

laki.

Raja secara tradisional dianggap sebagai poros dunia, pusat kehidupan

masyarakat sehingga tanggung jawab baik buruknya kerajaan di tangan raja.

Dengan demiakian sunan menempatkan diri pada puncak kekuasaan yang

tertinggi dalam struktur birokrasi tradisional Surakarta. Raja berhak mengangkat

dan memberhentikan pejabat kerajaan yang turut serta dalam menjalankan

kekuasaan kerajaan. Hubungan antara raja dengan abdi dalem berbentuk

hubungan ikatan antara seorang penguasa politik dengan orang yang dikuasainya.

Mereka diberi kekuasaan untuk menjalankan sebagian dari kekuasaan dan

kewenangan raja. Oleh Karena itu, loyalitas para pejabat terhadap pribadi raja

harus dijamin. Ada berbagai cara ditempuh untuk menjaga loyalitas pejabat antara

lain melalui dongeng-dongeng, ajaran-ajaran, lakon-lakon, seperti wayang tentang

nilai loyalitas dan akibat kemarahan raja terhadap para pengkhianat. Dikatakan,

bahwa para pengkhianat yang durhaka akan ditimpa malapetaka, kalau tidak dari

raja tentu akan datang dari Tuhan.16

15

Soemarsaid Moertono, op.cit., hlm. 123. 16

Catriantoro Dedik Agung, “Abdi Dalem Juru Suranata: Tugas dan

Peranannya di Keraton Kasunanan Surakarta”, Skripsi, (Surakarta: UNS,2000),

hlm. 43-44.

Page 44: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Bagan 1

Struktur birokrasi masa penerintahan Paku Buwana X (1893-1939).17

Keterangan:

Struktur pemerintahan pada masa Paku Buwana X, dalam hal ini raja

(Sunan) menduduki jabatan dan kekuasaan tertinggi. Untuk melaksanakan roda

17

Sri Wulandari, “Sejarah Kampung Kauman Surakarta Tahun 1900-1945

(Sebuah Studi Perubahan Sosial)”, Skripsi, (Surakarta: UNS,1989), hlm. 28-30.

Raja

Panitra Dalem (Sekretaris)

Patih

(Reh Kepatihan)

II

Mantri

Panewu

I

Bupati

Nayaka

III III II

Putro Sentana Dalem

(Reh Kasentanan)

I IV V VI

Dst

Page 45: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pemerintahan, Sunan dibantu para Sentana Dalem dan Abdi Dalem, mereka

menerima pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dari Sunan di dalam

melaksanakan roda pemerintahan, berdasarkan kebijakan Sunan.

Pada masa pemerintahan Paku Buwana X, terdapat pemisah antara

Pemerintahan Istana (lebet) dengan Pemerintahan Kerajaan (Nagari=jawi).

Pemerintahan Istana diserahkan kepada Reh Kasentanan, sedang pemerintahan

Kerajaan (Nagari) dilimpahkan kepada Reh kepatihan.

Pemerintahan istana yang diserahkan kepada Putra Sentana Dalem, Reh

Kasentanan mempunyai struktur lembaga sebagai berikut:

I. Reh Kasentanan, lembaga ini mengurusi tentang raja, permaisuri,

garwa ampeyan (priyantun dalem) serta putra-putra raja. Lembag ini

dipimpin oleh seorang Pangeran Sentana, kantornya berada di Sasana

Wilapa.

II. Lembaga yang mengurusi para abdi dalem yang bekerja di dalam

istana (abdi dalem lebet). Lembaga ini tergabung di dalam Reh

Kanayakan yang dipimpin oleh seorang Wedana Bupati Nayaka.

Termasuk dalam Reh Kanayakan ini adalah kantor kapilihan mengurus

pekerjaan di istana, kantor kaniten jawi mengurus kebutuhan pangan

dan sandang istana, kantor pangranbe mengurus tentang tanah dusun

dan menerima pajaknya.

III. Lembaga yang mengurus keuangan istana. Mereka tergabung dalam

kas keraton yang dipimpin oleh seorang Wedana Bupati Gedong.

Page 46: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

IV. Lembaga yang mengurus adanya yayasan, rumah tangga istana,

perlengkapaan istana dan kegiatan istana yang lain. Misalnya, wisudan,

manten, dan sebagainya. Lembaga ini tergabung dalam Reh Parentah

Keraton yang dipimpin oleh seorang Wedana (Nayaka).

V. Lembaga yang mengurus usaha-usaha dibidang perkebunan, dipimpin

seorang Bupati Pangrembe.

VI. Lembaga yang mengurus tanah pamijen kerton dan pembangunan di

lingkungan istana. Lembaga ini bergabung dalam lembaga harta benda

yang dipimpin oleh seorang abdi dalem Bupati Pangrembe.

Pemerintahan Nagari (Kerajaan) yang diserahkan kepada Patih, dalam struktur

Reh kepatihan mempunyai lembaga sebagai berikut:

I. Golongan Sekretariat, mengurusi masalah kegiatan kerajaan,

pengangkatan dan pemberhentian abdi dalem Patih yaitu abdi dalem yang

menangani kegiatan ekonomi kerajaan, serta memimpin abdi dalem Kantor

Agraria.

II. Golongan pengelola keuangan, tugasnya meliputi kegiatan administrasi

keuangan kerajaan, yayasan-yayasan yang ada, mengangkat dan

memberhentikan abdi dalem keuangan dan kartipraja.

III. Golongan pengadilan dan pemerintahan, mengurusi masalah ketentraman,

kesehatan, pendidikan dan bidang ekonomi, perundang-undangan,

mengangkat dan memberhentikan abdi dalem Pangreh Praja dan

Pengadilan.

Page 47: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Di bawah Bupati Nayaka terdapat para Mantri, Panewu, dan seterusnya ke

bawah, yang termasuk dalam abdi dalem Garap Nagari.18

Pegawai-pegawai pada lembaga Reh Kasentanan yang bertugas mengurusi

keraton dan seluruh keluarga raja disebut Abdi Dalem Lebet, sedang yang

mengurusi lembaga di luar istana disebut Abdi Dalem Jawi yang bertugas

mengelola pemerintahan. Abdi Dalem Lebet dan Abdi Dalem Jawi dibagi ke

dalam dua kelompok, yaitu Abdi Dalem Damel dan Abdi Dalem Anon-anon.19

Abdi Dalem Damel pada pokoknya terbagi dalam 8 golongan, dan tiap

golongan dikepalai oleh seorang Bupati Nayaka. Sebagai Kondang (Wakil) adalah

Abdi Dalem Damel Bupati Anom. Kedelapan golongan tersebut adalah sebagai

berikut:20

a) Abdi Dalem Lebet, dibagi dalam empat kelompok menurut tugasnya yaitu:

abdi dalem keparak kiwo dan tengen, abdi dalem gedong kiwo dan tengen.

Abdi Dalem Keparak bertugas menangani urusan raja dan keluarganya,

sedangkan Abdi Dalem Gedong mengurusi masalah pemerintah keraton

yang berpusat di Keraton.

b) Abdi Dalem Jawi menurut tugasnya dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

Penumping, Bumi, Bumi Gede dan Sewu. Bawahan dari mereka ini ialah

Abdi Dalem Garap Nagari. Pusatnya di Kantor Kepatihan. Kepalanya

berpangkat Bupati dan sebagainya Kondangnya adalah Bupati Anom.

18

Ibid. 19

Radjiman, Sejarah mataram Kartasura sampai Surakarta Hadiningrat

(Surakarta: Krida, 1984), hlm. 213-214. 20

Ibid, hlm.214.

Page 48: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

1. Sistem Peradilan

Pada awal pemerintahan Paku Buwana IV, Kasunanan Surakarta mengenal

tiga sistem peradilan yaitu pengadilan balemangu, pengadilan surambi, dan

pengadilan pradata. Pengadilan balemangu berpusat di Kepatihan dan pepatih

dalem bertindak sebagai hakim kepala sehingga pengadilan ini disebut juga

pengadilan balemangu kepatihan.

Pengadilan Balemangu mengurus masalah pelanggaran hukum orang

Jawa, menangani masalah yang berhubungan dengan tanah lungguh, tanah

sanggan, dan tanah anggadhuh. Pengadilan Balemangu dipimpin langsung oleh

pepatih dalem dan dibantu oleh delapan bupati nayaka serta bupati patih kadipaten

anom sehingga jumlahnya menjadi sepuluh. Sepuluh pejabat ini dikenal dengan

mantri sadasa. Sidang pengadilan ini dilaksanakan setiap Rabu dan Sabtu.21

Sistem peradilan kedua adalah pengadilan Surambi, lembaga peradilan ini

bertugas menangani masalah persengketaan keluarga seperti warisan, perceraian,

wasiyat, gana-gini, dan persoalan keluarga lainnya. Pengadilan Surambi juga

diberi tugas untuk memutuskan perkara-perkara yang tidak dapat diselesaikan

oleh pengadilan balemangu dan pengadilan pradata. Pengadilan Surambi

mengalami perluasan tugas dan wewenangnya dengan menangani masalah

pembunuhan dan penganiayaan.

21

Supariadi, Kyai dan Priyayi di Masa Transisi, (Surakarta: Yayasan

Pustaka Cakra, 2001), hlm.65.

Page 49: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Sistem peradilan ketiga adalah pengadilan pradata. Tugas lembaga

peradilan ini adalah menyelesaikan perkara criminal seperti pencurian,

penggelapan, jambret (nyeler) dan perkara-perkara perdata yaitu utang-piutang,

gadai dan berbagai penipuan lainnya.

2. Gelar Jabatan atau Kepangkatan

Gelar jabatan atau kepangkatan berdasarkan pada resolusi tanggal 24

Pebruari 1824 tahun Jawa adalah sebutan yang dikenakan para abdi raja, yakni

orang-orang yang hidupnya mengabdi pada raja atau kerajaan. Berikut gelar

jabatan menurut Serat Wadu Aji.22

a) Patih

Sebutan patih berarti parentah, yaitu yang berhak memerintah para

prajurit serta memiliki kekuasaan untuk menyempurnakan perintah raja

maupun menguasai segala peraturan negara. Peraturan itu akan

disosialisasikan kepada aparat bawahannya. Patih yang kedudukan atau

kekuasaannya sebagai pemimpin para punggawa sehingga mendapat sembah

berulang kali karena merupakan mangkubumi seorang raja. Secara tatanan

istana pun dianggap orang tua yang dihormati; maka juga mendapat sebutan

raja diluar istana. Gelar jabatan atau pangkat patih dapat disandang oleh

keluarga raja atau orang biasa. Jika dijabat keluarga raja (misalnya cucu raja)

gelarnya Kangjeng Raden Adipati jika dijabat perempuan gelarnya Kangjeng

Raden Ayu Adipati. Masa jabatran patih antara 5 sampai 8 tahun dan

22

Subandi, “Serat Wadu Aji Nagian Gelar Tradisional Jawa ( Sebuah

Kajian Filologis)”, Skripsi, (Surakarta, UNS Press,1991), hlm. 98.

Page 50: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

sesudahnya berhenti. Tentang penggantinya mendasarkan pada perilaku patih

dan pengabdiannya bukan karena keturunan.

b) Adipati

Sebutan adipati juga berarti pangagenging parentah, yaitu yang

mendapatkan kekuasaan atas perintah patih yang lebih menilai dan

menerapkan peraturan negara kepada bawahannya. Demikian pula menerima

segala perintah raja yang berhubungan dengan istana atau pemerintahan

maupun kehendak atasannya. Kekuasaan wewenang serta pekerjaannya

menjalankan semua pengadilan dengan benar, berbuat baik dengan bawahan

istana. Kehormatannya disembah oleh Pangeran, Hariya, dan saudara dekat

yang lebih muda usia-usianya kebawah, sedangkan adipati merupakan gelar

dibawah patih yang berhak menerima perintahnya serta menyebarkan kepada

bawahannya seperti bupati, wadana dan seterusnya.23

c) Senapati

Sebutan bagi orang yang atas kehendak raja dapat menerima kuasa atas

segala perintah atau kekuasaan raja, lebih menggeluti dalam keprajuritan,

taktik strategi perang maupun cerdik dalam melihat musuh negara, sehingga

dapat disebut pula bayangan dari seorang patih. Kewajiban senapati mengajar

perang, melatih para prajurit, menugaskan petugas sandi, waspada terhadap

peristiwa-peristiwa yang mengancam negara termasuk keselamatan diri raja,

serta menjaga prajuritnya.

d) Bupati

23

Ibid, hlm. 99.

Page 51: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Sebutan bupati berarti bawahaning parentah, yang memiliki otonomi

bawahannya sendiri. Bupati berhak menerima perintah dari patih untuk

disebarkan pada lingkungan bawahannya. Dalam melancarkan tugasnya

bupati berpedoman pada perintah raja maupun patih, baik peraturan istana

maupun dalam menjaga keselamatan dan keluhuran kerajaan, bertanggung

jawab kepada raja atas kelancaran pemerintah di tingkat daerah maupun

keberhasilan mengerahkan hasil upeti kepada istana, menyelesaikan segala

persoalan yang dapat mengancam kewibawaan raja. Bupati dapat di jabat

oleh sentana dalem atau orang biasa.24

e) Tumenggung

Sebutan tumenggung yang berarti dhenggung atau tertindhih, yairu orang

yang berhak memeriksa segala tindakan raja dan berkewajiban memeilhara

senjata milik raja.

f) Wadana

Wadana berarti pemuka atau pemimpin; yaitu yang berhak menjadi

perantara pekerjaan. Perantara pekerjaan yang dimaksud adalah antar pejabat

di lingkungan istana, seperti tumenggung dengan nayaka dan segala perintah

atasan yang dianggap perlu disampaikan kepada seluruh aparat istana. Di

bawahnya masih terdapat nayaka, hariya serta pejabat lainnya.

g) Nayaka

Nayaka berarti panunggul atau pangirit, yang berhak menjadi pimpinan

tentara, identik dengan pertahanan dan keamanan negara. Tugas lainnya

24

Ibid, hlm. 101-102.

Page 52: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

mengajar perang, melatih prajurit, mengarahkan dan member tugas kepada

para prajurit serta waspada terhadap peristiwa-peristiwa yang mengancam

dan merugikan negara25

.

Terdapat juga gelar khusus atau sebutan golongan lain, kekhususan ini

didasarkan pada pengertian dan stratifikasi sosial istana yang mencirikan

pada pembedaan gelar kebangsawanan dan gelar jabatan. Gelar khusus itu

dapat dibedakan menjadi gelar yang bersifat keagamaan (sebutan golongan

keagamaan) dan keprajuritan ataupun keprajuritan di tingkat bawah istana.

Gelar khusus yang bersifat keagamaan seperti; kiyai, pangulu, ngulama,

kaum dan santri, sedangkan gelar khusus yang bersifat kemiliteran atau

keprajuritan adalah panji, pakathik, pagundhal dan jajar. 26

Gelar jabatan atau kepangkatan tersebut tidak hanya dijabat oleh priyayi

atau orang yang masih memiliki darah keturunan atau kerabat raja, melainkan

dapat pula dijabat oleh rakyat biasa. Rakyat kecil yang ingin masuk menjadi

priyayi harus melewati proses suwita27

dan magang.28

Suwita dimulai ketika anak

berusia sekitar dua belas tahun, dan dilaksanakan di rumah kerabat yang tela

menjadi priyayi. Anak yang sedang suwita tersebut harus mau melakukan

pekerjaan baik yang kasar maupun yang menggunakan pikiran, selain itu harus

membiasakan diri dengan keadaan setempat, belajar sopan santun yang berlaku

dalam keluarga tempatnya mengabdi, harus banyak menimba macam-macam

25

Ibid, hlm. 104-105. 26

Ibid, hlm. 137. 27

Suwita atau ngenger, ngawula berarti mengabdi, menghamba. 28

Magang berarti calon; calon abdi dalem mengerjakan suatu pekerjaan,

namun tidak mendapat gaji.

Page 53: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

pengetahuan dan ketrampilan dengan tujuan agar mengenal kebudayaan priyayi,

seperti pengetahuan tentang hal kuda, menunggang kuda, penggunaan senjata, hal

pusaka, pengetahuaan dalam bidang artistic, terutama kesusastraan, tari dan

gamelan29

3. Raja Sebagai Kepala Urusan Keagamaan Kerajaan

Kasunanan Surakarta sebagai sebuah kerajaan yang bercirikan Islam, dapat

dilihat dari penggunaan gelar Sayidin Panatagama Khalifatullah oleh Sunan dan

berdirinya Masjid Agung di lingkungan keraton juga upacara-upacara yang

mencerminkan sifat Islami dan menjadi bukti yang kuat. Raja sebagai Sayidin

Panatagama Khalifatullah dapat di lihat ketika pelaksanaan upacara-upacara adat

seperti Sadranan, yaitu upacara yang memperingati akan datangnya bulan

Ramadhan (puasa). Pada acara tersebut Raja berlaku sebagai kepala Agama yang

meminpin jalannya prosesi acara Sadranan hingga selesai. Disamping itu adanya

jabatan penghulu dan abdi dalem ngulama dalam birokrasi kerajaan, serta

diberlakukannya peradilan Surambi yang didasarkan pada ajaran dan hukum Islam

29

Darsiti Soeratman, op.cit., hlm. 248.

Page 54: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Bagan 2

Struktur Birokrasi Raja Sebagai Kepala Urusan Keagamaan Di Kasunanan

Masa Paku Buwana X Tahun 1893-1939. 30

Raja

Panitra Dalem (Sekretaris)

Penghulu

Kotib Modin Naib Suranata

Keterangan:

Kekuasaan raja dalam bidang keagamaan dilimpahkan kepada Penghulu dalam

struktur Reh Kapanghuluan.

1. Di bidang keagamaan Keraton Surakarta, jabatan tertinggi adalah

Penghulu. Di dalam istana Penghulu diberi tugas memimpin upacara-

upacara keagamaan, berdoa untuk keselamatan kerajaan dan keluarga raja,

menguatkan dalam upacara pelantikan raja baru, memberi pengajaran

30

Sri Wulandari, Op. cit hlm. 32.

Page 55: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

agama pada kerabat raja dan sebagainya. Untuk melaksanakan tugas-

tugasnya penghulu dibantu oleh pejabat-pejabat di bawahnya, yakni;

Kotib, Modin, Naib, dan Suranata.

2. Ketib adalah wakil Penghulu, bila Penghulu wafat Ketib berhak jadi

Penghulu. Ia berhak menjadi Imam dan Khotib pada masjid keraton.

3. Modin adalah tukang adzan. Bila waktu sholat tiba, ia memukul bedug dan

kentongan.

4. Naib bertugas menikahkan putra-putri raja serta kerabat raja atau sebagai

juru nikah di kerajaan.

5. Suranata bertugas mengurusi upacara tradisional kerajaan yang bermakna

sakral.31

Abdi Dalem Penghulu meskipun dalam menjalankan tugasnya seringkali

berada di dalam keraton namun tempat tinggal mereka di dekat Masjid Besar

kerajaan yang berada didekat alun-alun, yang merupakan tanah gaduhan atau

tanah anggaduh dari raja.

Selain ulama-ulama dalam birokrasi kerajaan, juga terdapat ulama-ulama

yang mengepalai daerah perdikan. Mereka diberi tugas oleh raja untuk mengurusi

pekerjaan tertentu. Ulama yang mengepalai desa Perdikan Mutihan ditugaskan

untuk memelihara tempat ibadah seperti masjid, langgar, dan member pelajaran

agama di daerahnya. Begitu juga di keraton Kasunanan, Raja selain mengangkat

31

Op. Cit, hlm. 32.

Page 56: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Penghulu Kerajaan juga mengangkat Penghulu yang ditugaskan di Masjid Agung

Surakarta.

Penghulu merupakan pimpinan dari pengadilan keagamaan, dimana

pegawai-pegawai pengurus masjid ada dibawah kekuasaannya. Pegawai-pegawai

yang termasuk pengurus harian pada masjid biasanya terdiri dari empat orang

imam, yaitu yang berkewajiban memimpin sholat setiap hari, dan sholat tiap

Jum’at dan tiap tahun ( Idul Fitri dan Idul Adha ), kemudian Ketib, Modin dan

Merbot.

Dalam urusan keagamaan di Keraton Kasunanan Surakarta atau urusan

kemasjidan pada Masjid Agung Surakarta, dijabat oleh Penghulu, yang bergelar

Kyai Raden Tumenggung Penghulu Tafsir Anom. Nama jabatan abdi dalem

Mutihan (Pamethakan) yaitu penghulu dalem dimulai sejak keraton masih berada

di Kartasura. Kanjeng Penghulu diangkat oleh raja sebagai penasehat spiritual

dibidang agama Islam. Nama Tabsir ‘Anam diambil dari bahasa Arab yang berarti

pembawa kabar gembira, tetapi lidah orang Jawa menyebutnya Tabsir Anom, ada

pula yang menyebut Tafsir Anom. Seorang Penghulu merupakan kepanjangan

tangan dan lidah raja yang menjabat pada saat itu, yaitu sebagai pemimpin

(sayyidin panatagama) dan panutan dalam segala hal yang berkaitan dengan

syariat agama Islam, yang patut untuk ditiru dan ditauladani bagi seluruh rakyat

kerajaan, sehingga tercipta rakyat yang bermoral dan berbudi pekerti yang luhur.32

32

Ma’mun Pusponegoro,dkk, Kauman: Religi, Tradisi dan Seni,

(Surakarta: Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, 2007), hlm. 35.

Page 57: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Penghulu Tafsir Anom bertempat tinggal di Pengulon Kauman yang

merupakan tanah paringan Dalem dari Raja yang terletak di dekat Masjid Agung

Surakarta dekat Alun-alun. Beliau juga berdinas sebagai Imam Rowatib, sekaligus

menjadi Khotib Jum’at. Juga mengatur tata tertib dan kebersihan masjid agar

terpelihara kesuciannya.33

33

Sri Wulandari, op.cit , hlm.33.

Page 58: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB IV

DINAMIKA KEHIDUPAN ABDI DALEM PENGHULU

A. Awal Munculnya Ulama dalam Kekuasaan Tradisional Jawa.

Proses Islamisasi di tanah Jawa sudah ada lama, sejak sebelum zaman

Majapahit dan berkembang pesat tanpa ada hambatan-hambatan dari penguasa

(kerajaan) setelah runtuhnya Majapahit pada tahun 1478 M. Proses Islamisasi

dapat mencapai kesuksesan karena didasarkan pada kepercayaan masyarakat

Indonesia yang menganggap raja sebagai golongan karismatik serta sikap toleran

dari para Wali terhadap sikap hidup dan kebatinan orang Jawa yang dapat

dipadukan dengan ajaran Islam.

Ajaran yang dibawa Wali Sanga pada dasarnya ialah untuk menemukan

kebenaran sejati. Ajaran filsafat kawula-Gusti sebagai lambang manusia dan alam

atau kodrat alam mengandung ajaran kesatuan sekaligus keseimbangan.

Keseimbangan itu meliputi bidang yang luas, soal hidup lahir dan batin, antara

iman dan amal,antara ilmu dan akhlak, antara kemampuan dan kesanggupan, serta

antara amal ibadah kita sebagai umat dengan partisipasi pembinaan tata hidup

lahir dan batin.

Jabatan Penghulu di Pulau Jawa sudah ada sejak berabad-abad lalu. Kata

Penghulu (Sunda: pangulu; Jawa: pengulu; Madura: pangoloh; Melayu:

penghulu) berasal dari kata hulu artinya kepala, mula-mula berarti orang yang

Page 59: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

mengepalai, orang yang terpenting. Lama-lama penghulu berarti seorang yang ahli

dalam bidang agama Islam yang diakui dan diangkat oleh penguasa.1

Di Pulau Jawa yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam itu ada tiga

golongan masyarakat yang dibebani dengan soal-soal agama: pegawai tinggi

dalam soal agama (penghulu); guru agama swasta (yang disebut dengan berbagai

nama: dalam bahasa arab alim,ulama; dalam bahasa Sunda ulama, kiai; dalam

bahasa Jawa ulama, guru, kiai); dan pegawai agama rendahan di desa yang

disebut modin/ kaum/ kayin.

Pada tahun 1882 Pemerintah Belanda membuat aturan mengenai daerah

dan komposisi “priesterraad” (rad agama). Priesterraad itu resmi terdiri dari

seorang Penghulu sebagai ketua dan paling sedikit tiga, paling banyak delapan

anggota.2

Awal munculnya peranan ulama ialah ketika raja sebagai Sayyidin

Panatagama Khalifatullah, mengangkat dan menempatkan seorang ulama/

Penghulu (seorang ahli dibidang agama sekaligus penasehat raja) di Masjid

tersebut. Penghulu juga diberi hak pakai atas sebidang tanah yang terletak di

sebelah utara Masjid. Tanah disekitar Masjid ini oleh keraton hanya boleh

ditempati oleh rakyat yang beragama Islam. Masjid Agung dan sekitarnya,

tanahnya adalah milik keraton yang disebut Bumi Pamijen Keraton atau Domein

Keraton Surakarta (DKS) sedangkan Kauman disebut bumi mutihan atau bumi

1 G. F. Pijper, Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-

1950, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984), hlm. 67. 2 Keputusan Ratu 19 Januari 1882 No. 24, Staatsblad van nederlandsch-

Indie 1882 No. 152 dalam G. F. Pijper, Beberapa Studi Tentang Sejarah Islam di

Indonesia 1900-1950, (Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1984), hlm.73.

Page 60: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

pamethakan, yaitu wilayah yang hanya boleh dihuni oleh rakyat (kawula dalem)

yang beragama Islam.

Lahirnya kampung Kauman dimulai dengan adanya penempatan abdi

dalem pamethakan yang bertugas dalam bidang keagamaan dan kemasjidan yaitu

seseoramg yang bergelar KRP (Kanjeng Raden Penghulu) Tabsir Anam., yang

bermukim di sekitar masjid Agung. Penghulu membawahi tanah di sekitar masjid

yang warganya terdiri dari abdi dalem pamethakan dan ulama sebagai pembantu

atau mewakili tugas Penghulu apabila Penghulu berhalangan. Tanah yang beliau

tempati adalah pemberian dari Sunan PB III dengan status tanah anggaduh, yang

berarti hanya berhak menempati atau nglungguhi dan tidak punya hak milik.3

B. Peran Ulama dalam Kekuasaan Tradisional Jawa

Ulama pada masa kepemimpinan Paku Buwono X memiliki peran penting

dalam susunan struktur organisasi dalam Kasunanan Surakarta, hal ini dapat

dilihat dan dicermati seperti berikut ini:

a. Jabatan Ulama

Dalam kehidupan sosial masyarakat ulama merupakan seorang tokoh

masyarakat yang ahli dalam bidang agama, sebagai guru dan sebagai seorang

pemimpin dalam urusan agama bagi masyarakat. Peranan ulama sebagai

pemangku persoalan dalam bidang keagamaan di lingkungan Keraton

Surakarta, diawali dengan diakuinya abdi dalem ulama sebagai pegawai

kerajaan. Dalam melaksanakan tugas sebagai panatagama raja mengangkat

3 Ma‟mun Pusponegoro,dkk, Kauman: Religi, Tradisi dan Seni,

(Surakarta: Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, 2007), hlm. 5.

Page 61: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dan menempatkam seorang penghulu yang dipilih dari orang-orang ahli agama

sekaligus menjadi penasehat raja.4

Dalam struktur birokrasi di keraton Kasunanan Surakarta terdapat satu

kelompok pejabat dimana merupakan bagian terpenting dari kerajaan ialah

para ulama yang mengurusi masalah keagamaan serta kehidupan rohani dalam

istana yang bertugas untuk membantu raja mengurusi ibadah agama Islam,

masjid, upacara keagamaan serta urusan dalam pengadilan agama.

Ulama biasa juga berperan sebagai guru agama Islam, biasanya diantara

mereka ada yang memiliki sekolah agama seperti madrasah dan pesantren.

Masyarakat menganggap ulama adalah seorang pemimpin dan pemuka agama

yang memiliki karisma luar biasa, selain mengetahui tentang pendidikan

agama Islam juga dinilai mengetahui segalanya serta sebagai penasehat bagi

masyarakat.

Islam dapat berkembang di dalam keraton karena adanya penghulu atau

ulama yang masuk ke dalam birokrasi pemerintahan keraton. Adanya

perkembanan zaman memberi pengaruh terhadap sikap dan bentuk sebuah

pemikiran dan keputusan. Para ulama kraton dalam struktur birokrasi

pemerintahan mengurusi masalah social keagamaan, dan kehidupan duniawi

dan membawa pengaruh perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.

4 Nur Lufika Muhiba, “Peran Penghulu Mangkunegaran Pada Masa

Pemerintahan Mangkunegara VII Tahun 1916-1944”, Skripsi, (Surakarta:

UNS,2008), hlm. 43.

Page 62: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Perubahan yang terjadi dapat kita lihat ketika masyarakat dalam kraton

maupun di lingkungan kraton belum mengenal agama Islam lebih dalam

banyak di antara mereka yang memuja patung dan belum mengetahui hukum

Islam secara mendalam.

Hadirnya kelompok ulama ini bertujuan untuk memberi bimbingan dan

pelajaran kepada masyarakat dan priyayi tentang kehidupan secara Islami.

Ulama di mata masyarakat dianggap sebagai orang yang benar, ulama menjadi

kelompok yang sangat di agungkan masyarakat dan memiliki anyak

simpatisan.

Tabligh yang sekarang tampak sebagai perbuatan biasa, pada waktu itu

adalah perbuatan luar biasa. Tabligh mempunyai dua implikasi, yaitu perlawan

tidak langsung terhadap idolatry (pemuja tokoh) ulama dan perlawanan tidak

langsung terhadap mistifikasi agama (agama di buat misterius). Seperti yang

diketahui pada waktu itu kedudukan ulama dalam masyarakat sangat tinggi.

Mereka adalah mediator antar manusia dengan Tuhan, elit agama dalam

masyarakat dan guru dalam menyampaikan agama.5

b. Kriteria Ulama

Ulama berasal dari bahasa Arab dan semula merupakan bentuk jamak

dari kata „alim‟, yang berarti orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan

tentang agama Islam. Dalam kehidupan bermasyarakat, ulama mempunyai

kedudukan sosial yang tinggi.

5 Abdul Munir Mulkhan, Islam Murni Dalam Masyarakat Petani,

(Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2000), hlm. xiv.

Page 63: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Disebut ulama bebas karena tidak terikat dan tergantung pada sistem

birokrasi. Ulama bebas yaitu ulama yang berada di tengah-tengah masyarakat,

untuk membantu masyarakat dalam urusan keagamaan, tidak tergantung pada

penguasa, serta lebih mendekatkan diri kepada lapisan masyarakat kelas

bawah.

Ulama bebas mengembangkan sikap budaya sendiri dan dalam lapangan

politik cenderung bersikap kritis terhadap penguasa. Dalam aktivitas

kehidupan sehari-hari, ulama bebas lebih dekat hubungannya dengan golongan

bawah dari pada golongan atas. Kewibawaan serta karismanya didapatkan atas

dasar kesalehan dan kemampuan serta pengetahuan keIslaman yang

dimilikinya.6

Ulama terikat adalah Ulama yang berada di dalam birokrasi

pemerintahan, ulama ini menjadi seorang abdi dalem kraton. Dalam bidang

politik Ulama terikat sehingga tidak begitu leluasa seperti ulama bebas. Ulama

terikat ini diangkat menjadi seorang pegawai kraton berdasarkan pilihan.

Ulama terikat mengabdikan hidup dan ilmu agamanya untuk kepentingan

didalam pemerintahan atau di dalam kraton.7

Menjadi seorang Ulama terikat tidaklah mudah, dibutuhkan pengetahuan

ilmu agama Islam dan minimal telah menyelesaikan sekolah atau madrasah

penghulu baik di pesantren maupun dari lulusan madrasah penghulu sendiri.

Mempunyai pengetahuan yang luas, serta mampu dalam mengemban tugas di

6 Nur Lufika, op.cit, hlm. 46.

7 Ibid.

Page 64: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dalam birokrasi pemerintahan. Ulama birokrasi diangkat dan ditunjuk oleh

pemerintahan bagi Land Raad.8

C. Kehidupan Abdi Dalem Penghulu

Kampung Kauman yang dikenal sebagai kampung santri, keberadaannya

yang dikehendaki raja sebagai tempat atau domisili para abdi dalem pamethakan

sekaligus sebagai pusat dakwah atau syiar Islam. Kampung Kauman ini memiliki

hukum dan aturan khusus yang ditetapkan oleh raja. Dikeluarkan oleh Paku

Buwana VII dalam Naskah no. 86 b, berupa Undang-undang bagi para buruh dan

Pangindhung yang tinggal di tanah Pakauman Surakarta untuk tidak berbuat

maksiat dan membunyikan gamelan pada saat hajatan. Peraturan tersebut berisi :9

Panget laying manira paprentah undhang-undhang Kangjeng Raden

Adipati Sasradiningrat terang kaliyan Kangjeng Tuwan Sasradiningrat

Mister Baronhehir Residhen ing Surakarta Hadiningrat, atas dhawuh

Dalem ingkang Sinuhun Kngjeng Susuhunan, dhawuha marang

sarupaning wong kang lumaku ing gawe utawa pangindhung kang padha

omah-omah ana ing bumi Pakauman kan kalebu bawah ing Pakauman.

Bab 1

Manira aparing weruh marang ing pakenira kabeh, yen manira

anampaniatur panuwune Mas Pangulu, Tapsir Anom sakancane, ngulama

sa-Ketib Modin kabeh, yen ing saiki mungguh patrape wong kang padha

omah-omah ana bumi Pakauman, asuwun kabangun kaya alame

panjenengan-Dalem ingkang Sinuhun Pakubuwana kaping 4, ingkang

supaya aja ana wong padha anglakoni panggaweyan maksiyat, wis

manira saosake kunjuk ing saandhape Sampeyan-Dalem ingkang Sinuhun,

mungguh dhawuh-Dalem iya marengake.

Bab 2

Iku sarupaning wong kang padha omah-omah ana sajroning Pakauman

kabeh, ing saiki aja wani-wani anglakoni panggawe kang jeneng maksiyat

kayata: nanggap taledhek utawa wayang walulang lan nabuh gamelan

8 Arsip Raad Agama 1938, Mangkunegaran : Reksopustoko, No.4729.

9 Ma‟mun Pusponegoro, Dkk, Kauman: Religi, Tradisi dan Seni,

(Surakarta: Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, 2007), hlm.25.

Page 65: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

kang ora ana gawene, apadene angombe arak sarta ngabotohan

sapapadhane, kang jeneng panggawe maksiyat kaadat kang wus kalakon

kang mau-mau.

Bab 3

Dene kang maira lilani anabuh gamelan, manawa duwe gawe mantu,

duwe anak, tingkep, lan anetakaken, liya saka iku ora manira lilani kabeh,

sapapadhane Manawa ana wong kang wani anerak paprentah kaya kang

wus manira dhawuhaken ora kalilan, amasthi manira res ana ing

surambi-Dalem lawase 40 dina, sarta manira patrapake ing gawene

angresiki palataran masjid gedhe.

Bab 4

Dene Manawa nganti wani-wani nerak kaping pindho, iku sapa wonge

banjur katundhunga saka bale omahe bumi ing Pakauman kono, yen

meksa mogok ora gelem ngalih ing bumi liyane, amasthi banjur manira

res ana ing sipir, ora manira luwari yen omahe during kabedhol, banjur

kaelih, sabab iku wus manira tetepake wong maha wani-wani ngrusak

agamaning rasul.

Bab 5

Kang iku parentah manira marang sarupaning wong kang omah-omah

ana bumi Pakauman, padha nglakokna wawaler agamaning rasul kabeh,

aja kongsi ana kang nglakoni panggaweyn maksiyat mau, angestokna

saunine laying undhang-undhang iki kabeh, sapa wonge kang ora

angestokaken amasthi nemu kaluputan saka ing Kangjeng parentah gedhe.

Bab 6

Dene laying manira parentah undhang-undhang iki banjur dadiya

sasimpenane Mas Pangulu Tapsir Anom, sarta sakancane, ngulama,

Ketib, Modin kabeh, katunggalna karo gadhuhan pakenira laying palekat

kang supaya masa ana kang padha nglakoni panggawe maksiyat, pakenira

Mas Pangulu inggal angaturana uninga ing parentah, banjur kunjuk ing

saandhap-Dalem ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan.

Dhawuh perentah undhang-undang ing dina senen tanggal kaping 22 sasi

Sura tahun Wawu ongka 1777.10

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

10

Ibid, hlm. 26-27.

Page 66: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Peringatan Surat Perintah Undang-undangku Kanjeng Raden Adipati

Sasradiningrat diketahui oleh Kanjeng Tuan Meester Baron de Geer di

Surakarta Hadiningrat, atas perintah Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan,

memerintahkan kepada semua orang yang bekerja atau pangindhungyang

tinggal di tanah Pakauman yang termasuk wilayah Kauman.

Bab 1

Aku memberitahu kepada kalian semua, bahwa aku menerima permintaan

Mas Pangulu Tapsir Anom dan temannya Ulama beserta semua Ketib,

Modin, bahwa sekarang tata cara orang yang tinggal di tanah Pakauman

diminta dibuat seperti waktu Ing-kang Susuhunan Pakubuwana IV, supaya

jangan ada orang yang melakukan perbuatan maksiat, hal itu sudah aku

sampaikan kepada Ingkang Sinuhun, beliau sudah mengijinkan.

Bab 2

Semua orang yang bertempat tinggal di dalam Pakauman, mulai sekarang

jangan ada yang berani melakukan perbuatan maksiat, seperti: menanggap

tledek, wayang kulit, dan membunyikan gamelan tanpa ada alasannya,

demikian juga minum arak, berjudi dan sebagainya, semua perbuatan yang

bernama kemaksiatan, seprti kebiasaan yang dijalankan dulu.

Bab 3

Adapun yang aku perbolehkan membunyikan gamelan adalah apabila

mempunyai hajat pernikahan, mempunyai anak, tingkeban, dan khitanan,

selain dari itu tidak aq perbolehkan, apabila ada orang yang berani

melanggar perintah seperti yang sudah aku larang, pasti akan aku hukum

Page 67: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

di Surambi selama 40 hari, dan aku suruh membersihkan halaman Masjid

Agung.

Bab 4

Adapun apabila ada yang berani melanggar dua kali, siapapun orangnya

harus segera diusir dari rumahnya di Pakauman, apabila memaksa tidak

mau pindah ke daerah lain, pasti akan aku hukum di penjara, tidak aku

bebaskan apabila rumahnya belum dipindahkan, karena orang itu aku

anggap sebagai orang yang berani merusak agama Rosul.

Bab 5

Untuk itu perintahku kepada semua orang yang tinggal di daerah

Pakauman, semua harus menjauhi larangan agama Rosul, jangan sampai

ada yang melakukan perbuatan maksiat tadi, harus mentaati semua isi

Surat Undang-Undang ini, siapapun yang tidak mentaati, pasti akan

mendapat hukuman dari Kanjeng Parentah Gedhe.

Bab 6

Adapun Surat Perintah Undang-Undangku ini kemudian menjadi simpanan

Mas Panghulu Tapsir Anom dan semua temannya Ulama, Ketib, Modin,

dijadikan satu dengan gadhuhan-mu Surat Plakat, supaya apabila suatu

saat ada yang melakukan perbuatan maksiat, Mas Pangulu dapat segera

memberitahu kepada pemerintah kemudian diserahkan kepada Ingkang

Sinuhun Kanjeng Susuhunan.

Surat Perintah Undang-Undangku pada hari Senin tanggal 22 bulan Sura

tahun Wawu tahun 1777.

Page 68: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Peraturan ini berisi larangan berbuat maksiat, seperti menanggap tledek,

wayang kulit, minum arak, berjudi, serta membunyikan gamelan selain saat ada

hajat pernikahan, mempunyai anak, tingkeban dan khitanan. Terdapat hukuman

bagi siapa saja yang melanggarnya dengan hukuman 40 hari di Surambi,

membersihkan halaman Masjid Agung serta pengusiran dari rumah bila sudah dua

kali melanggar. Peraturan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat yang tinggal di

Pakauman dan Penghulu sebagai pengawas pelaksana peraturan dan hukum Islam

di Kauman. Adanya peraturan tersebut menjadikan kehidupan di kampung

Kauman kala itu lebih relijius dibanding kampung lain.

1. Jabatan Penghulu Bagi Landraad

Penghulu berasal dari kata hulu, yang berarti kepala. Mula-mula berarti

orang yang mengepalai. Lama kelamaan penghulu diartikan sebagai seorang yang

ahli dalam bidang keagamaan (Islam) yang diakui dan diangkat oleh yang

berwajib.11

Jabatan Penghulu telah disebutkan pada permulaan abab ke-19 oleh

Daendels yang berada di Jawa tahun 1808-1811, dalam terbitan berita resmi

tentang pemerintahan di Jawa, menyebut adanya “ penghulu” atau “priest” dan

mengatakan:

“In every chief town there is a high priest, holds an

ecclesiastical court, and superintends the priest who are appointed

in the subordinate district and villages”.12

(di setiap ibu kota

terdapat ulama tertinggi, berlakunya hukum agama dalam

pengadilan, dan ulama yang mengawasi masalah keagamaan, dan

mengangkat bawahan di kota dan desa).

11

G.F. Pijper, Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950, ( Jakarta:

Universitas Indonesia Press, 1984), hlm. 64. 12

Thomas Stamford Raffles, The History of Java jilid II

Page 69: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Abad ke-19 dan 20, Jawa berada di bawah kekuasaan pemerintahan

Belanda. Tingkat jabatan agama mengikuti tingkat jabatan pemerintahan. Seperti

kepala sebuah Kabupaten adalah Bupati, di bawahnya ada beberapa pejabat

pemerintahan di bawahnya yang lebih rendah yaitu kepala distrik dan kepala

onderdistrik.13

Pada setiap daerah yang terdapat landraad maka didirikan raad agama.

Raad agama terdiri dari seorang ketua yaitu penghulu yang diangkat bagi landraad

dan sekurang-kurangnya tiga dan sebanyak-banyaknya delapan orang ulama

sebagai anggota yang diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Jendral.14

Dan

dalam propinsi atau daerah lain yang diadakan menurut pasal 119 dari Peraturan

Pemerintahan Hindia oleh Gubernur.

Terdapat susunan dan pembatasan kekuasaan Raad Agama di Tanah Jawa

dan Madura. Bertahun 1938 No.A 3623/48 maka atas perintah Kanjeng/

Guvernur. Susunan dan pembatasan kekuasaan tentang Raad Agama, sebagai

berikut susunan rad agama di tanah Jawa dan Madura maka diatur dalam bentuk

pasal-pasal : 15

Pasal 1

Pada tempat yang ada landraad di tanah Jawa dan Madura di situ didirikan

raad agama, yang sama jajahannya sama dengan jajahan landraad itu.

13

Pijper, Op.cit, hlm 65. 14

Raad Agama, Berkas tentang Pembatasan Kekuasaan agama tahun

1938. Government Surakarta, Bundel Surakarta, Mangkunegaran: Reksopustoko,

No. 4729/48. 15

Ibid.

Page 70: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Pasal 2

Adapun raad agama terdiri dari seorang ketua yaitu penghulu yang diangkat

bagi Landraad dan sekurang-kurangnya tiga dan sebanyak-banyaknya delapan

orang ulama sebagai anggota yang diangkat dan diberhentukan oleh Gubernur

Jendral dan dalam propinsi serta daerah lain diadakan menurut pasal 119 dari

Peraturan Pemerintah Hindia Gubernur.

Pasal 2a.

(1) Raad agama kuasanya semata-mata memeriksa perselisihan antara

suami istri yang beragama Islam dan perkara-perkara pengadilan lain tentang

nikah, talak, rujuk dan perceraian antara orang Islam, yang mesti diperiksa oleh

hakim agama, demikian juga memutuskan perkara perceraiandan mempersaksikan

bahwa syariat takliq sudah berlaku : dalam perselisihan dan perkara inipun, segala

tuntutan pembayaran uang dan segala tuntutan penyerahan benda-benda atau

barang-barang yang sudah ditentukan harus diperiksa oleh hakim biasa, kecuali

tentang tuntutan pembayaran mahar dan tuntutan nafkah perempuan, yang harus

diputuskan oleh landraad agama sama sekali.

(2) Raad agama tidak berkuasa memeriksa perkara-perkara yang tersebut

dalam ajat diatas, untuk perkara itu berlaku Buku Hukum Sipil Hindia Belanda.

(3) Apabila orang tidak hendak melakukan fonis yang dijatuhkan oleh raad

agama atau oleh Mahkamah Islam Tinggi tentang mahr atau nafkah maupun

hendak membayar ongkos perkara yang tersebut dalam fonis. Maka yang

berkepentingan dapat menyerahkan salinan fonis itu kepada voorzitter landraad di

tempat raad agama itu.

Page 71: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

(4) Setelah ternyata vonis itu tidak ada halangannya lagi dijalankan, maka

voorzitter landraad itu menerangkan bahwa fonis itu sudah boleh dijalankan, yaitu

dengan menuliskan : In naam des Konings (Atas nama Seri Baginda Ratu)

disebelah diatasnya dan membuat keterangan yang dibubuhkannya hari bulan dan

tanda tangan, bahwa fonis itu sudah boleh dijalankan senelah dibawahnya.

(5) Sesudah itu fonis boleh dijalankan menurut aturan-aturan menjalankan

fonis sipil landraad.

Pasal 2b

(1) Apabila pada waktu memeriksa sesuatu perselisihan sipil, ternyata

kepada pengadilan bahwa sebelum perkara diputuskan, harus diputuskan lebih

dahulu satu perselisihan itu ditunda. Perselisihan yang masuk kuasa raad agama

itu diserahkan oleh pengadilan kepada raad agama.

(2) Raad agama itu menyebut dalam keputusannya, hakim mana yang

menyuruh periksa perselisihan itu kepadanya dan keputusannya itu apapun

keputusan Mahkamah Islam Tinggi. Kalau keputusannya itu disbanding selekas-

lekasnya diberitahukan kepada hakim yang bersangkutan itu.

Pasal 3

Maka raad agama baru boleh memutuskan, bila banyaknya anggota yang

bersidang sekurang-kurangnya tiga orang (dengan voorzitternya). Bila suara

berimbang maka perkara itu diputuskan menurut suara voorzitter.

Pasal 4

Adapun keputusaan raad agama itu harus ditulis dengan diterangkan

sebab-sebabnya dengan singkat. Dibubuhi tanggal dan ditanda tangani oleh

Page 72: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

anggota yang turut bersidang. Dalam keputusan itu dituliskan juga banyaknya

uang yang harus dibayar oleh tiap-tiap pihak yang mencari keadilan dan lagi

keterangan pendek tentang pengakuan tiap-tiap pihak serta saksi-saksi.

Pasal 5

Orang yang berkepentingan haruslah diberi salinan keputusan yang

lengkap dan yang ditandai oleh voorzitter, kecuali kalau salinan keputusan itu

tidak mungkin diberikan sebelum lewat sebulan sesudah keputusan itu.

Pasal 6

Adapun keputusan itu seluruhnya dicatat di dalam daftar. Daftar itu harus

dikirimkan pada tiap-tiap tiga bulan.

Pasal 7

Apabila raad agama melewati batas kekuasaannya atau apabila pasal 2,3

dan 4 beslit ini tidak diturut maka keputusannya tidak dapat dijalankan.16

Penghulu yang diangkat diizinkan untuk melaksanakan hukum agama

yang pantas untuk dipercayakan. Kemudian hukum yang diberikan untuk talak,

waris, wasiat, perkawinan, harta gono-gini dan sebagainya telah dipercayakan

kepada para penghulu landraad yang terlebih dahulu dilakukan mufakat dengan

Ketib dan Ulama. Dalam masalah busana juga telah dipercayakan sesuai dengan

ajaran para penghulu yang sesuai dengan pelaksanaan agama Rasul dan

pelaksanaan hukum secara benar.

Wewenang raad agama ialah memeriksa perselisihan antara suami istri

yaitu nikah, talak, rujuk dan perceraian. Raad agama berkuasa memutuskan fonis

16

Ibid.

Page 73: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

perselisihan apabila banyaknya anggota yang bersidang sekurang-kurangnya tiga

orang (dengan voorzitternya).

Wewenang pengadilan Surambi yaitu menangani perkara keluarga seperti

perikahan, perceraian, warisan, wasiat dll, sementara untuk Pengadilan Pradata,

wewenangnya ialah menangani perkara kriminal, seperti perkara pencurian,

penggelapan, utang piutang dan sebagainya.17

2. Penghulu Sebagai Simbol Kerajaan Islam

Sebagian besar komunitas keraton sebagai penganut agama Islam, namun

bersifat sinkretik denagn istilah agami Jawi atau Kejawen.18

Agama Islam

sinkretik merupakan agama Islam yang bercampur dengan keyakinan dari konsep-

konsep Hindu-Budha yang cenderung kearah mistik, serta unsurr-unsur yang

berasal dari zaman pra Hindu.19

Ciri kerajaan Islam dapat dilihat dari adanya jabatan Penghulu dan Abdi

Dalem Ulama dalam birokrasi kerajaan. Namun pada perilaku dan sikap

keagamaan masyarakatnya menampakkan sifat Islam sinkretik, dimana kehidupan

keagamaan masyarakat keraton tidak lepas dari pengaruh budaya dan kepercayaan

pra Islam.

17

Sahid Wibowo Apriyanto, “Peradilan Kriminal di Surakarta Masa

Revolusi Fisik 1945-1949”, Skripsi, (Surakarta, UNS Press, 2009). Hlm. 25-26.

18

Darsiti Soeratman, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939,

(Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia, 2000), hlm. 337. 19

Nur Lufika Muhiba, “Peranan Penghulu Mangkunegaran Pada Masa

Pemerintahan Mangkunegara VII Tahun 1916-1944”, Skripsi, (Surakarta, UNS

Press, 2008), hlm. 59.

Page 74: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Pada masa pemerintahan Paku Buwana VII tahun 1830-1858, Abdi Dalem

Ulama datang ke masjid di dalam kedaton untuk membaca Al-Qur‟an.20

Pada

awalnya lembaga pengadilan kerajaan dijalankan di serambi masjid pada hari

tertentu. Pengadilan ini mempunyai hak mengadili semua perkara sipil

(perdata) dan perkara pidana. Pemimpin dari pengadilan ini yakni penghulu yang

mempunyai gelar Kanjeng Kyai Mas Penghulu Tafsir Anom Adiningrat .21

Penghulu keraton merupakan golongan rohaniawan yang membantu raja

dalam mengambil keputusan di Pengadilan Surambi22

. Jumlah Penghulu dan

anggotanya ini diangkat dan ditentukan sendiri oleh Sunan. Lain halnya dengan

pejabat-pejabat istana yang lain. Namun secara umum para pejabat di lembaga

pemerintahan Kasunanan Surakarta, termasuk para pejabat di pengadilan Surambi

harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam Tedhakan Pranatan Dalem

Pranatan Dalem tuwin Serat Warna-warni Tumrap Nagari Surakarta sebagai

berikut:

1. Berkepandaian cukup;

2. Berwajah menarik;

3. Baik budi pekertinya;

4. Tekun dalam bekerja;

5. Tidak senang berjudi;

6. Tidak senang nyeret (tidak memakai candu);

20

Darsiti Soeratman, Op.cit hlm 340. 21

Pada tahun 1903 gelar pemimpin pengadilan ini diganti dengan

Abdi Dalem Wadana yang gelarnya lebih rendah dari penghulu. 22

Pengadilan Surambi : pengadilan yang dilaksanakan di serambi Masjid

Agung setiap hari Senin dan Kamis.

Page 75: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

7. Tidak pernah terlibat perkara hukum;

8. Tidak senang minum-minuman keras dan

9. Tidak cacat jasmani dan rohani.

Syarat-syarat khusus pengangkatan pejabat pemerintah kraton Kasunanan

Surakarta sangat bergantung pada pertimbangan-pertimbangan pribadi para

penguasa yang berwenang.23

Sedangkan syarat-syarat khusus lainnya dan yang

paling menentukan datang dari pihak Kumpeni. Syarat untuk menjadi pejabat

pemerintah di Kasunanan Surakarta, meskipun bukan untuk menjadi pegawai

Kumpeni, orang tersebut harus mempunyai loyalitas terhadap Kumpeni. Data

pribadi calon pejabat-pejabat pemerintah Kasunanan Surakarta harus diserahkan

dulu kepada Residen untuk mendapatkan persetujuan. Apabila Residen setuju

terhadap calon yang diajukan, maka orang tersebut dapat diangkat menjadi pejabat

pemerintahan, tapi sebaliknya Residen tidak menyetujuinya, maka harus

dibatalkan.

Tradisi Jawa membagi dua tahap untuk mendapatkan kedudukan dalam

pemerintahan di Kasunanan Surakarta. Dengan konsep Ascribed status, seseorang

dapat melakukan nyuwita dan magang24

. Nyuwita merupakan suatu usaha untuk

mendapatkan pendidikan dengan cara mengabdi dengan salah satu keluarga yang

kedudukannya lebih tinggi (bangsawan). Sedangkan magang adalah membantu di

lembaga pemerintahan untuk mendapatkan keterampilan professional. Setelah

23

Soemarsaid moertono, Negara dan Usaha Bina Negara di Jawa Masa

Lampau, Studi Tentang Masa Mataram II, Abad XVI Sampai XIX,(Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm.129. 24

Ibid, hlm.111.

Page 76: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

masa magang dianggap cukup, selanjutnya orang tersebut bisa diajukan atau

dicalonkan untuk menjadi pejabat di lembaga pemerintahan.

Abdi Dalem Penghulu Hakim sebagai pemimpin pengadilan

Pradhatadalem di Kasunanan berkewajiban menikahkan serta mengurus perkara

nikah, perceraian, wasiyat dan perkara yang naik banding ke pengadilan Surambi.

Dalam menyelesaikan perkara-perkara tersebut, Penghulu Hakim dibantu oleh

Ketib. Dalam menjatuhkan vonis harus mendapat persetujuan Kanjeng Adipati

dan Residen. Abdi Dalem Penghulu Hakim wajib menikahkan langsung para putra

Sentana dan juga Abdi Dalem Bupati Wedana Kaliwon. Jika yang menikah adalah

anak dari Sentana Dalem maka dinikahkan di dalam keraton, sedangkan para cucu

dari Sentana Dalem dinikahkan di rumah orang tua mereka masing-masing atau

sesuai dengan perintah raja, untuk Abdi Dalem Boepati-Wedana Kaliwon dan

Abdi Dalem Militer dinikahkan di rumah mereka masing-masing.

Abdi Dalem Penghulu Naib bertugas seperti Penghulu Hakim, bedanya

Penghulu Naib tidak menjadi pemimpin dalam pengadilan dan tidak mengurusi

perkara rujuk, dan perkara yang tidak dapat diselesaikan dilaporkan ke

pengadilandhalem Surambi dan dilaporkan tiap satu bulan sekali.25

Jalannya mekanisme perceraian bagi Abdi Dalem Rangga serta

bawahannya sampai Abdi Dalem Jajar dan para masyarakat serta Abdi Dalem

Onder-Ajudan dan bawahannya jika ingin menceraikan isterinya tidak harus

menggunakan surat cerai yang ditanda tangani atau dicap serta diperiksa oleh

Abdi Dalem Polisi, tetapi mereka harus bertemu langsung dengan Penghulu atau

25

Bundel Tentang Kenaiban, Koleksi Reksapustaka.

Page 77: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Naib serta membawa saksi dari kampung atau pedesaan untuk menjadi

perceraian, sedangkan untuk Putra Sentana, Bupati Wedana Kaliwon sampai

dengan Demang, dan para petinggi militer sampai Letnan Dua itu tidak perlu

datang sendiri ke Penghulu atau Naib, mereka bisa menyuruh bawahan untuk

menyerahkan surat perceraian guna ditanda tangani atau dicap oleh Abdi Dalem

Penghulu atau Naib.26

Abdi Dalem Penghulu atau Naib bila menikahkan atau menceraikan sama

halnya seperti Chatin dan Chatinah dalam menyunati, ditulis dalam buku laporan

yang dijadikan satu.

Kerajaan yang bercorak Islam di tandai dengan pendirian masjid-masjid

keraton, membuka sekolah-sekolah agama dan madrasah, melakukan kegiatan-

kegiatan keagamaan seperti sholat berjamaah, menjalankan rukun Islsm,

melakukan upacara-upacara tradisi keagamaan yang bercampur dengan tradisi

keraton.

Seorang ulama tidak hanya di pandang sebagai orang yang memiliki

pengetahuan tentang agama saja, ataupun hanya seorang penghulu yang bertugas

dalam menjalankan urusan tentang agama baik di lingkungan pemerintahan

ataupun di masjid saja, tetapi ulama juga dipercaya sebagai pemimpin masyarakat.

D. Tugas Abdi Dalem Penghulu.

Tugas seorang Penghulu pada dasarnya sama dengan tugas para wali pada

masa Kerajaan Demak. Karena penghulu merupakan seorang ulama yang sudah

diangkat menjadi abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta. Sebagaimana tertulis

26

Ibid.

Page 78: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dalam Naskah no.61 n, berupa Surat Perintah dari Susuhunan Pakubuwana IX

tentang tugas-tugas Penghulu keraton Kasunanan Surakarta.

Dhawuh pangandhika- Dalem ijajah Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan

dhumateng Wadana Pangulu ingkang mentas katetepaken enggal

kadhawuhaken sasampunipun ngabekti kados ing ngandhap punika.

1. Tapsir anom Ingsun Pangulu marang sira Ingsun lilani anindakake

kukum sangak sapanunggalane sing kagolong bangsane bab ngibadah

lan sing pantes sira pitayakake marang bocah ingkang pamutiyan

ngibadah kang sira pitayakake ayat imamam jamangah lan

barjamangah sapanunggalane.

2. Lan kukumingSun kangingSun paringake ing SurambiningSun rupane

kayata talak, waris, wasiyat, salaki rabi utawa barang gana-gini

sapanunggalane sabanjure tumindak, Ingsun pitaya marang sira apa

kang wus dadi benere sarta mupakat ijdiyate para bocah Ingsun Ketib,

Ngulama sapanunggalane.

3. Lan Ingsun mitayakake marang sira munggah agamane bocah Ingsun

ing Surakarta kabeh sauwatira kolehira amuruk mangkono maneh

bocah Ingsun pradikan lan kaum sapanunggalane kang padha

kagolong abdiningSun Pamutiyan bab lakune harjaning agama Rasul

olehira anindake apa kang dadi benere kukum Ingsun ing wus pitaya

marang sira.

Dhawuh ing timbalan-Dalem ingkang minongka pamungkas punika manawi

kaki mboten kapundhut. Dene bab kagunganingSun Wali, Kakim lan palakine

bocah Ingsun Pinggir kang wus tatela titi priksane ing dina iki Ingsun

paringake marang sira bab idin lalakine mau sabanjure apa kang wus dadi

adate kabeh iku olehira anindakake apa kang wus kasebut ing dhawuh

Ingsun ngajap mau kabeh kang nastiti angatiyati kang kendel apa sabenere

pangadilaningSun.

Manawi kagungan-Dalem Kakim kapundhut kondur. Dene bab

kagunganningSun wali Kakim lan palakine bocah Ingsun pinggir ing dina iki

Ingsun pundhut kondur ana ngarsaningSun sira angladekna ing Sri Manganti

Ingsun ingkang aparing idin palakine mau.

Manawi Kakim kapundhut mamasa panganten sampun kaladosaken dhawuh

timbalan-Dalem dhumateng abdi-Dalem Ketib ingkang angladosaken ing

ngandhap punika.

Dhawuhana marang bocah Insun Ketib kang angladekake panganten kakim

kadhawuhna marang Si-Pangulu Tapsir Anom Ingsun wus angidini lalakine

bocah Ingsunkang padha kasebut ana ing layang paturane Si-Pangulu Tapsir

Anom kang wus terang titi priksane.

Page 79: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Dhawuhing pangandhika-Dalem ijajah nginggil punika kadhawuhaken

dhateng Raden Pangulu Tapsir Anom sapunika nalika dinten malem

Jumungah tanggal kaping 18 wulan Sapar ing tahun Dal angkanipun ng

warsa 1885.27

Terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Sembah hormat saya, abdi-Dalaem Pangulu Tapsir Anom kepada Sampeyan

Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan:

Saya menerima ijazah dari raja bahwa saya telah diangkat menjadi Abdi

Dalem Pangulu, menghadap dan menghaturkan bakti kepada raja, kemudian

mendapat perintah seperti di bawah ini.

1. Saya mengangkat kamu sebagai Pangulu aku izinkan melaksanakan

hukum agama dan sebagainya yang tergolong ibadah, dan yang pantas

kamu percayakan kepada abdiku Pamutihan, ibadah yang kamu

percayakan, seperti Imam pada waktu Sholat Jum‟at, sholat berjamaah

dan sebagainya.

2. Hukumku yang aku berikan di Surambi-ku, seperti: talak, waris,

wasiat, perkawinan, harta gono-gini dan sebagainya aku percayakan

kepadamu, apa yang sebaiknya dilakukan, serta bermufakatlah dengan

abdiku Ketib, Ngulama dan lainnya.

3. Aku juga mempercayakan kepadamu mengenai pakaian semua abdiku

di Surakarta, ajarlah semampumu, demikian juga abdiku Pradikan,

Kaum dan sebagainya, yang termasuk abdiku Mutihan, mengenai

27

Ma‟mun Pusponegoro, Dkk, Kauman: Religi, Tradisi dan Seni,

(Surakarta: Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, 2007), hlm. 35-40.

Page 80: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

pelaksanaan agama Rasul dan pelaksanaan hukum secara benar, semua

aku percayakan kepadamu.

Perintah raja yang terakhir ini, berlaku apabila Penghulu tidak dipanggil.

Adapun mengenai Penghulu milikku dan menikahnya abdiku Pinggir, yang sudah

jelas pemeriksaannya, pada hari ini aku limpahkan kepadamu, mengenai izin

menikahnya diluluskan, semua yang sudah menjadi adat, boleh kamu laksanakan

seperti semua perintahku yang tersebut di depan tadi, laksanakanlah dengan hati-

hati, berani, dan sesuai dengan kebenaran Pengadilanku.

Apabila Penghulu dipanggil kembali.

Adapun mengenai Penghulu dan menikahnya abdiku Pinggir, pada hari ini aku

minta kembali, serahkanlah di Srimanganti, aku yang akan memberi izin menikah

tadi, apabila sudah diserahkan, aku perintahkan kepada abdi-Dalem Ketib untuk

menyerahkan penghulu pengantin, perintahkanlah kepada Pangulu Tapsir Anom

yang sudah jelas pemeriksaannya.

Adapun pengetahuan saya berdasar laporan Abdi-Dalem Pangulu Tapsir Anom

yang sudah meninggal ketika masih hidup, saya serahkan kepada Sampeyan

Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan.

Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan. Diserahkan pada hari Jumat tanggal

18 bulan Sapar tahun Dal, tahun 1815.

Tugas utama seorang penghulu di dalam keraton ialah menangani masalah

pernikahan, talak, waris, perceraian, wasiat, harta gono-gini dll. Penghulu

berwenang, melaksanakan hukum agama dan ibadah, dipercaya untuk menjadi

Page 81: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

pemimpin ibadah seperti imam pada saat sholat jum‟at, sholat berjamaah serta

dipercaya untuk mengajarkan ibadah dan rukun Islam.

Dalam hal perceraian, penghulu bertugas sebagai hakim yang memutuskan

perkara perkawinan, bilamana hubungan antara suami dan isteri tidak lagi

memungkinkan terpenuhinya tujuan perkawinan. Seperti dalam Q.S An Nisa: 130

yang artinya “jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan

kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas

(Karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.”

Islam memberi hak talak28

kepada suami untuk menceraikan isteri dan hak

khuluk29

kepada isteri untuk menceraikan suaminya serta hak fasakh30

untuk

keduanya suami dan isteri. Namun dalam melaksanakan hak-hak itu ada beberapa

persyaratan yang perlu dipertimbangkan, yakni:

a. Hak Talak dapat dilaksanakan oleh suami:31

1. Apabila isteri berbuat zina

2. Apabila isteri tidak mau mentaati nasehat suami untuk bertingkah

laku secara terhormat

3. Apabila isteri suka mabuk atau berjudi

4. Apabila tingkah laku isteri mengganggu ketentraman rumahtangga

28

Talak adalah suatu bentuk perceraian yang dinyatakan oleh suami secara

lisan atau tulisan, dengan bunyi: “aku talak engkau” atau “aku ceraikan engkau”. 29

Khuluk sama dengan tebus talak. 30

Fasakh/ rosak/ putus yaitu pembatalan nikah disebabkan oleh sifat yang

dibenarkan oleh syariat, misalnya pada suatu perkawinan suami isteri yang di

fasakhan oleh karena suaminya tidak mampu member nafkah kepada isterinya. 31

Hisako Nakamura, Perceraian Orang Jawa: Studi Tentang Pemutusan

Perkawinan di Kalangan Orang Islam Jawa, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1991), hlm. 32.

Page 82: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

5. Apabila ada hal-hal lain yang menyebabkan tidak

mungkinpenyelenggaraan rumahtangga yang damai dan teratur.

b. Hak Khuluk dapat dilaksanakan oleh isteri:

1. Apabila ia khawatir tidak dapat melakukan ibadah kepada Allah

dalam kelangsungan perkawinannya

2. Apabila ia khawatir tidak dapat taat kepada suaminya karena ia

menjadi benci kepadanya

3. Apabila suami berbuat zina

4. Apabila suami suka mabuk atau berjudi, atau berlaku sangat kasar

5. Apabila ada hal-hal lain yang menyebabkan tidak mungkin

penyelenggaraan rumatangga yang damai dan teratur.

c. Hak Fasakh dapat dilaksanakan oleh suami maupun isteri:

1. Apabila suami atau isteri menderita sakit gila

2. Apabila suami atau isteri mendapat sakit kusta

3. Apabila suami atau isteri mendapat sakit sopak (sejenis penyakit

kulit)

4. Apabila suami atau isteri menderita penyakit yang menyebabkan

mereka tidak dapat melakukan persetubuhan, seperti peluh

(impoten), hilang zakar (kemaluan pria) atau isteri rataq (tertutup

kemaluannya)

5. Apabila suami terlalu miskin untuk mampu memberikan nafkah

(makan, pakaian dan tempat tinggal)

Page 83: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

6. Apabila suami hilang selama empat tahun dan tidak ada

seorangpun yang mengetahui keadaan hidup atau matinya.

Suami dan isteri masing-masing mempunyai hak untuk memutuskan perkawinan

dan menuntut pelaksanaannya bilamana keadaannya membenarkan penggunaan

hak-hak tersebut.32

Para abdi dalem Penghulu dilarang menikahkan, menceraikan dan

mengkhitan bila belum ada surat keterangan dari abdi dalem Panewu Mantri

Gunung. Setelah menyelesaikan tugasnya Penghulu wajib memberikan laporan

kepada pemerintah negara pada tanggal 1 setiap 1 bulan.

Selain tugas yang diberikan dari dalam keraton seorang Penghulu juga

bertugas sebagai penasehat raja yang diberi tugas untuk mengurusi Masjid Agung

baik dari segi kebersihan hingga mengajarkan mengenai ilmu agama bagi

masyarakat disekitar Masjid Agung.

Penghulu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh

orang-orang ahli agama yang berkedudukan di bawah statusnya, seperti: Ketib/

Khotib, Modin, koyyim, dan merbot. Para Penghulu dalam menjalani

kesehariannya sangat sederhana, dalam berpakaian mereka mengenakan busana

yang sederhana pula, serasi dan lebih baik mengenakan pakaian serban dan jubah.

Pada beberapa kegiatan ketika mengadakan suatu perkumpulan di masjid

dapat dibedakan berdasar bentuk busana yang dikenakan oleh para penghulu,

ulama atau kiai dan guru agama. Dimana dalam berbusana para penghulu

32

Ibid, hlm. 33.

Page 84: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

mengenakan jas putih yang kaku dan sarung batik sederhana, sedang para kiai dan

guru agama lebih bebas dalam berbusana.33

Penghulu yang menjabat pada masa Paku Buwana X adalah KRP

(Kanjeng Raden Penghulu) Tabsir Anam V. Dilahirkan pada tanggal 10

Rabiulawal jumakir 1786 Jawa atau 1853 M dengan nama Raden Mohammad

Qomar, putra ke 6 dari KKP Tabsir Anam ke IV. Setelah remaja beliau belajar

agama Islam dibeberapa pondok pesantren. Pada tahun 1885 KKP Tabsir Anam

IV (ayahnya) meninggal, kemudian Paku Buwana IX mengangkat beliau menjadi

Penghulu Keraton menggantikan kedudukan ayahnya, dengan sebutan Kyai

Penghulu Tabsir Anam.

Begitu tingginya hubungan antara Raja dengan Penghulu baik dalam

bidang agama maupun pemerintahan, karena kemampuan serta kepandaian yang

dimiliki oleh KKP Tabsir Anam V. Pemerintah Hindia Belanda Willem De Vogel

(Residen Kota Surakarta) mengangkat beliau menjadi Penghulu Landraad dengan

beslit dari Bogor tanggal 7 Januari 1903, dan berdinas selama 20 tahun.34

33

Nur Lufika Muhiba, Op.cit, hlm. 51.

34 Op.cit. hlm. 45.

Page 85: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Gambar. 5

Foto KKP Tabsir Anam V, diangkat menjadi Penghulu Lanraad

tanggal 7 Januari 1903

(Ma‟mun Pusponegoro)

E. Peran Abdi Dalem Penghulu

1. Abdi Dalem Penghulu Sebagai Kepala Keagamaan

Abdi Dalem penghulu diangkat dan diberi tugas oleh Sunan untuk

mengurusi permasalahan-permasalahan keagamaan yang melanda wilayah

Kasunanan Surakarta. Jabatan Penghulu ini sudah ada sejak berabad-abad

lamanya, namun perkembangannya muncul pada awal abad ke-20. Sekitar tahun

1900-an muncul beberapa gerakan modern Islam. Gerakan modernisasi Islam

tersebut berpengaruh di dalam kehidupan keagamaan di dalam Keraton, ditandai

dengan pendirian sekolah-sekolah agama oleh keraton Kasunanan dengan tujuan

untuk menyebarkan agama Islam melalui jalur pendidikan.

Page 86: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Penghulu juga berperan sebagai guru agama bagi madrasah atau sekolah-

sekolah Islam yang didirikan di sekitar Keraton, seperti Mamba‟ul Ulum, sekolah

ini berdiri tahun 1914. Sekolah Islam ini bertujuan untuk membentuk dan

mendidik kader-kader ulama, mendidik calon pejabat keagamaan yang ahli dan

cakap dalam melaksanakan tugas.

Sekolah ini dibentuk sebagai pendidikan formal dengan adanya kurikulum,

kelas-kelas, ijazah dan lain-lain. Kurikulum dan Kitab yang diajarkan di

Mamba‟ul Ulum adalah:

1) Ilmu-ilmu yang pokok : membaca Al-Qur‟an, Tafsir Al-Qur‟an, Hadits,

Fiqih, Ushul Fiqih, Tauhid dan Akhlak.

2) Ilmu-ilmu bantu : bahasa Arab, Ilmu Falak, Berhitung, Ilmu Ukuran, Ilmu

Rupa, Ilmu Manthiq, Aljabar, Ilmu Pendidikan, Bahasa, Tarich.

Kitab-kitab lain yang digunakan, kitab Tasauf seperti Al Hikam, Ihya

Ulumuddin, Minhajul Abidin dan lain-lain. Mamba‟ul Ulum dikembangkan dari

kelas I sampai kelas XI yang memiliki tiga jenjang pendidikan, sebagai berikut:

a) Tingkat Ibtida‟iyah, kelas I – IV : Al-Qur‟an, Fiqih, Tauhid, Nahwu,

Shorof, Berhitung, Bahasa.

b) Tingkat Wustin, kelas V – VIII : Fiqih, Tauhid, Nahwu, Shorof, Badi dan

Bayan, Ilmu Rupa, Ilmu Ukuran, Pendidikan dan Pengajaran, Akhlak.

Page 87: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

c) Tingkat Ulya, kelas IX – XI : Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, tauhid,

Ilmu Falaq, Aljabar, Pendidikan dan pengajaran.35

Berdirinya Mamba‟ul Ulum diawali dengan timbulnya berbagai rintangan

dan tantangan, namun hal itu dapat diatasi. Pada saat itu Mamba‟ul Ulum belum

begitu teratur dimana sistem pendidikannya merupakan model baru yang belum

pernah dipakai dilingkungan pendidikan Islam, sekalipun sudah lama dipakai

dalam sistem pendidikan Belanda. Tidaklah mengherankan jika sistem ini

dipandang asing dikalangan pendidikan Islam.

Sebagai lembaga pendidikan milik pemerintah kasunanan, Mamba‟ul

Ulum dikelola oleh suatu komisi yang disebut “Mufattisy” yang ditetapkan oleh

pemerintah Kasunanan. Mufattisy itu terdiri dari :

1. Mufattisy Akbar : berwenang mengatur dan menentukan

pengelolaan Mamba‟ul Ulum (Pembina).

2. Mufattisy Kabir : Pengelola dan pembina harian.

3. Mufattisy : Anggota Pembina.

4. Katibul Mufattisy : Sekretaris Pembina.

Pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran ialah kepala dan guru-

guru Mamba‟ul Ulum pada waktu itu dewan guru dipimpin oleh Kyai Bagus

Arfah, sedangkan guru-guru diberi pangkat dan tingkatan Mualim I dan Mualim

II, serta Mudarris (guru bantu). Juga diangkat beberapa pegawai demi kelancaran

35

Ibid, hlm. 47-48.

Page 88: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

administrasi sekolah yaitu: Qabidl (Penerima uang sekolah), Dlobith (Tata

Usaha), Safir (pesuruh) dan Kannas (Tukang Kebun).

Gambar. 6

Foto para pendiri dan staf pengajar Mamba‟ul Ulum tahun 1930-an

(Ma‟mun Pusponegoro)

Dalam hal pekerjaan kedinasan baik di lingkungan pemerintah Keraton

maupun Gubernemen, tamatan Mamba‟ul Ulum mendapat tempat yang terhormat

dan ijazahnya diakui pemerintah:

1. Tamatan Mamba‟ul Ulum kelas IV, dipandang cakap menduduki

jabatan Modin atau Jajar.

2. Tamatan Mamba‟ul Ulum kelas VIII, dipandang mampu menduduki

jabatan Penghulu Naib.

Page 89: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

3. Tamatan Mamba‟ul Ulum kelas XI, dipandang pantas menduduki

jabatan Penghulu Agama Kabupaten atau Penghulu Landraad.36

Karena para tamatan Mamba‟ul Ulum diyakini memiliki kemampuan

keagamaan yang lebih baik dibandingkan dengan tamatan sekolah lain yang

sejajar pada masa itu.

Dalam perjalannanya, Madrasah Mamba‟ul Ulum sangat diminati

masyarakat, sehingga untuk jenjang Madrasah Ibtidaiyah diperluas dan didirikan

di tujuh kabupaten, yaitu; Klaten, Boyolali, Kartosuro, Sukoharjo, Sragen,

Wonogiri, dan Surakarta. Kebijakan ini ditempuh untuk member kesempatan

kepada anak-anak usia sekolah di kabupaten-kabupaten itu agar dapat menikmati

pendidikan formal keagamaan. Untuk jenjang Tsanawiyah dan Aliyah tetap

dipusatkan di Masjid Agung Surakarta.37

Awalnya siswa yang diterima adalah anak-anak abdi dalem pamethakan

(golongan agama), namun dalam perkembangannya anak-anak kawula dalem

(masyarakat umum) dapat diterima dalam madrasah ini. Materi yang diajarkan

tidak hanya membaca dan memahami Al-Qur‟an, Fiqih, Hadist, tetapi juga bahasa

Jawa, Melayu, berhitung, dan ilmu kodrat.38

Di dalam kurikulum Mamba‟ul Ulum

dapat ditafsirkan adaanya upaya memadukan antara pengetahuan agama dan

pengetahuan umum. Penambahan pelajaran bahasa, berhitung dan ilmu kodrat

(ilmu pengetahuan alam) menunjukkan adanya perbedaan dengan pendidikan di

pondok pesantren yang mengutamakan pelajaran mempelajari kitab-kitab agama

36

Ma‟mun Pusponegoro, ibid, hlm. 50. 37

Ibid, hlm 105. 38

Darsiti Soeratman, op.cit. hlm. 105.

Page 90: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Islam serta intensifikasi ritual peribadatan. Madrasah Mamba‟ul Ulum dapat

dikatakan sebagai bentuk transisional menuju pendidikan Islam modern. 39

2. Penghulu Sebagai Pemimpin Masjid

Terbentuknya sebuah peranan ulama terlihat nyata setelah didirikannya

beberapa masjid di lingkungan keraton. Raja dalam melaksanakan tugasnya

sebagai panata gama, maka raja mengangkat dan menempatkan seorang

penghulu, orang ahli agama sekaligus penasihat raja di Masjid tersebut.

Jenjang Kapanghuluan Masjid Agung Surakarta dapat dijabarkan sebagai

berikut dimulai dari jenjang yang tertinggi yakni Penghulu, kemudian Ketib, lalu

Modin, Koyyim, dan yang terakhir Merbot.

Bagan 3

Struktur Administrasi Abdi Dalem Penghulu dalam Kemasjidan

PENGHULU

KETIB MODIN KOYYIM MERBOT

Keterangan:

Ketib adalah wakil Penghulu yang yang berhak menjadi Penghulu apabila

penghulu wafat. Para Ketib tersebut bertugas enjadi Imam dan Khotib

39

Hermanu Joebagio, op.cit, hlm. 106.

Page 91: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

pada setiap sholat Jum‟at secara berjamaah di Masjid Agung Surakarta,

serta mengajarkn agama dalam pengajian, berjumlah 7 orang.

Modin berasal dari bahasa Arab Mu’adzin yang artinya orang yang

mengumandangkan adzan. Jika waktu sholat tiba, Modin memukul

kentongan dan bedug lalu adzan. Dalam kehidupan sehari-hari Modin

adalah seorang ahli agama di salah satu kampong yang tugasnya

mengurusi hal-hal kehidupan yang berkaitan dengan agama Islam,

misalnya; ada orang mati, dia memimpin memandikan, mengkafani,

menyolatkan sampai memasukkan ke dalam liang kubur, kalau ada orang

yang mau menikah, dia mengurusi surat-surat dan mengantarkannya ke

Kenaiban, dalam membagi warisan dia menjadi penengah. Modin

berjumlah 5 orang dan terdapat seorang seorang Lurah modin.

Koyyim berasal dari bahasa Arab Koyyamu. Artinya penguat. Dalam hal

ini Koyyim bertindak sebagai kepala Modin untuk menguatkan kedudukan

Modin, dan berjumlah 15 orang.

Merbot berasal dari bahasa Arab Morbaton, artinya yang mengikat, orang

yang terikat di dalam masjid, merbot bertugas sebagai juru bersih masjid

dan mengelola fisik Masjid, misalnya menyediakan air, tikar, alat-alat

perkakas Masjid, berjumlah 10 orang.40

Kotib/ Ketib sebagai wakil dari seorang penghulu mempunyai beberapa

peranan, selain sebagai juru khotbah pada hari Jum‟at di Masjid Kerajaan, mereka

juga sebagai imam sholat rowatib. Jabatan Khotib satu tingkat dibawah Penghulu.

40

Sri Wulandari, “Sejarah Kampung Kauman Surakarta Tahun 1900-

1945”, Skripsi, (Surakarta: UNS Press,1989),hlm. 35-36.

Page 92: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Jabatan Khotib dipandang oleh masyarakat sebagai jabatan yang sangat bergengsi,

dan menunjukkan bahwa Khotib bukannlah jabatan sembarangan melainkan

orang-orang terpilih yang memiliki ilmu agama dan status sosial yang tinggi. Di

Kauman Surakarta pernah ditinggali oleh tujuh (7) ketib yaitu :

1) Ketib Anom

2) Ketib Arum

3) Ketib Winong

4) Ketib Semi

5) Ketib Trayem

6) Ketib cendana

7) Ketib Iman

Jabatan khotib tidak sepenuhnya bersifat turun-temurun, ada yang diangkat oleh

raja dari golongan ulama lain yang tidak memiliki hubungan darah.

Bagi masyarakat seorang ulama tidak hanya dipandang sebagai orang yang

memiliki pengetahuan tentang agama saja. Seorang penghulu tidak hanya bertugas

menjalankan urusan tentang agama baik di lingkungan keraton maupun di masjid

saja. Ulama juga dipercaya sebagai pemimpin masyarakat, karena ulama

mempunyai karisma yang bisa membuat masyarakat menjadi simpatik dan ulama

bertanggung jawab untuk mengurusi pendidikan agama dan pelaksanaan ritual

keagamaan dalam masyarakat.41

41

Nur Lufika Muhiba, Op.cit, hlm. 80.

Page 93: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

BAB V

KESIMPULAN

Kasunanan Surakarta sebagai sebuah kerajaan yang bercirikan Islam, dapat

dilihat dari adanya jabatan penghulu dan abdi dalem ngulama dalam birokrasi

kerajaan, serta diberlakukannya peradilan Surambi yang didasarkan pada ajaran

dan hukum Islam. Dalam urusan keagamaan di Keraton Kasunanan Surakarta atau

urusan kemasjidan pada Masjid Agung Surakarta, dijabat oleh Penghulu, yang

bergelar Kyai Raden Tumenggung Penghulu Tafsir Anom. Kanjeng Penghulu

diangkat oleh raja sebagai penasehat spiritual dibidang agama Islam. Nama Tabsir

Anam diambil dari bahasa Arab yang berarti pembawa kabar gembira, tetapi lidah

orang Jawa menyebutnya Tabsir Anom, ada pula yang menyebut Tafsir Anom.

Seorang Penghulu merupakan kepanjangan tangan dan lidah raja yang menjabat

pada saat itu, yaitu sebagai pemimpin (sayyidin panatagama) dan panutan dalam

segala hal yang berkaitan dengan syariat agama Islam.

Kondisi ke-Islaman di Surakarta pada masa pemerintahan Paku Buwana X

sangat berkembang, terbukti dengan berdirinya beberapa organisasi Islam yang

besar, seperti Sarekat Islam, Muhammadiyah dan Sarekat Ngrukti Sawa.

Tugas seorang penghulu di dalam keraton adalah seperti Pengadilan agama

yaitu mengurusi permasalahan hukum talak, waris, wasiat, khitan, pernikahan,

harta gono-gini dan sebagainya.

Page 94: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Penghulu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dibantu oleh

orang-orang ahli agama yang berkedudukan di bawah statusnya, seperti: Ketib/

Khotib, Modin, Naib, dan Suronoto. Ketib adalah wakil penghulu, bila penghulu

wafat maka Ketib berhak menjadi penghulu.

Penghulu berperan sebagai guru agama bagi madrasah atau sekolah-

sekolah Islam yang didirikan di sekitar Keraton. Seperti Mamba’ul Ulum, sekolah

ini berdiri tahun 1914. Sekolah Islam ini bertujuan untuk membentuk dan

mendidik kader-kader ulama, mendidik calon pejabat keagamaan yang ahli dan

cakap dalam melaksanakan tugas.

Peran lain penghulu ialah sebagai pemimpin masjid, raja mengangkat dan

menempatkan seorang penghulu, orang ahli agama sekaligus penasihat raja di

masjid-masjid sekitar lingkungan keraton. Kotib/ Ketib sebagai wakil dari

seorang penghulu mempunyai beberapa peranan, selain sebagai juru khotbah pada

hari Jum’at di Masjid Kerajaan, mereka juga sebagai imam sholat rowatib. Jabatan

Khotib satu tingkat dibawah Penghulu. Jabatan Khotib dipandang oleh masyarakat

sebagai jabatan yang sangat bergengsi, dan menunjukkan bahwa Khotib

bukannlah jabatan sembarangan melainkan orang-orang terpilih yang memiliki

ilmu agama dan status sosial yang tinggi.

Page 95: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB III

KEHIDUPAN KE-ISLAMAN PADA MASA PEMERINTAHAN

PAKU BUWANA X

(1893-1939)

A. Interaksi antara Islam dan Jawa

Selama bertahta, Paku Buwana X sangat menghargai kebudayaan adat atau

tradisional, seperti berbagai upacara adat yang selalu dilaksanakan. Upacara

adalah suatu deret tindakan yang menunjuk pada pemujaan, penghormatan atau

peristiwa yang mempunyai arti sangat penting.1

Salah satu upacara yang masih dilaksanakan adalah Upacara Garebeg.

Menurut tradisi, Kerajaan Surakarta dan Yogyakarta dalam setahun melaksanakan

tiga kali upacara Garebeg. Garebeg tersebut adalah Garebeg Maulud untuk

memperingati lahirnya Nabi Muhammad S.A.W (12 Rabiulawal), Garebeg Puasa

untuk merayakan Hari Raya Idulfitri (1 Syawal), dan Garebeg Besar untuk

merayakan Hari Haji (10 Dzulhijah). Kegiatan Garebeg dilaksanakan di

Sitihinggil dan Mesjid Ageng. Alun-alun Selatan tidak digunakan untuk rangkaian

upacara Garebeg tersebut. Pada waktu Garebeg di Alun-alun Utara penuh dengan

hiasan berupa gendera (bendera), umbul-umbul, daludag (umbul-umbul yang

diberi ular-ularan di puncaknya), lalayu (tombak yang diberi bendera kecil), dan

rontek (tombak pendek yang diberi bendera kecil). Selain itu juga terdapat dua

pasang paying agung, berwarna gula kelapa dan pare anom juga bawat. Sepasang

kuda pandengan dan gajah yang sudah dirias bagus dihadirkan untuk menambah

1 Darsiti Soeratman, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939,

(Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia, 2000), hlm.123.

Page 96: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

semarak upacara. Prajurit yang bertugas sudah bersiap di Alun-alun untuk

menyalakan meriam sebagai tanda penghormatan keluarnya gunungan. Raden

Penghulu bersama bawahannya merupakan petugas-petugas yang sangat berperan

pada hari besar itu dan berada di dalam masjid. Lalu Sunan member isyarat di

Sitihinggil dengan hanya melambaikan saputangan tanpa kata-kata, untuk

memerintahkan agar gamelan monggang dibunyikan, sebagai aba-aba gunungan

mulai dijalankan. Berikutnya isyarat untuk memerintahkan abdi dalem tertentu

untuk menyampaikan pesan raja kepada patih kerajaan di Tratagrambat, juga

isyarat untuk mengganti gamelan monggang dengan kodhok ngorek. Ketika

gunungan sampai di Alun-alun, benda-benda upacara dan ampilan serta dhampar

dibawa oleh abdi dalem pria. Para bedhaya dan abdi dalem wanita tidak ikut ke

masjid dan mereka tetap menunggu di Sitihinggil. Sekembalinya dari masjid,

acara dilanjutkan dengan prosesi yang kedua hingga selesai. Acara berikutnya

meninggalkan Sitihinggil menuju Kedhaton. Prosesi tersebut berlangsung seperti

pada saat menuju Sitihinggil setelah beristirahat sejenak di Pendapa

Sasanasewaka.2 Garebeg Mulud tersebut dirayakan secara besar-besaran, terlebih

lagi jika jatuh pada tahun Dal.

Beberapa alasan bagi masyarakat atau rakyat tertarik pada upacara

Garebeg, diantaranya karena rakyat ingin memiliki benda-benda yang terdapat

pada gunungan dengan anggapan bahwa benda-benda tersebut memiliki kekuatan

magis, rakyat ingin melihat sang raja yang ada dalam prosesi yang megah dan

2 Ibid, hlm. 148-153.

Page 97: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

menakjubkan itu. Gunungan sebagai alat komunikasi yang sangat menonjol

mengandung arti:

Bentuk yang menyerupai gunung menunjukkan kesakralannya.

Sebagai hajat dalem, maka gunungan yang dibuat dari magangan dan

dianggap mempunyai kekuatan magis, dan untuk sampai di masjid disertai

upacara resmi dan melewati ruang-ruang di halaman keraton.

Gunungan melambangkan negara agraris yang makmur, karena terdiri atas

buah-buahan, sayuran, telur, makanan dari beras dan ketan, juga masakan

dari daging lembu, ayam dan sebagainya.

Penerapan klasifikasi dualism yang saling melengkapi dengan dibuatnya

gunungan laki-laki dan gunungna perempuan.

Menunjukkan adanya sinkretisme dalam kehidupan beragama masyarakat

keraton, karena gunungan berbentuk lingga dan yoni yang dibawa ke masjid

diberi do‟a secara Islam oleh seorang penghulu.

Lewat gunungan ini sunan mengadakan selamatan makanan yang telah di

sucikan dan mengandung magis, bersama para abdi dalem dan rakyat pada

umumnya.3

B. Organisasi-organisasi Islam di Surakarta pada masa Pemerintahan Paku

Buwana X (1893-1939)

Pada awal abad XX perkembangan masyarakat Surakarta memperlihatkan

berbagai perubahan yang terjadi pada komunitas Islam. Masyarakat Muslim yang

paling dominan di Surakarta. Islam adalah agama yang ikonoklastis ( menentang

3 Ibid, 168.

Page 98: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pemujaan patung dan berhala) dan monoteistis dan tidak mendukung anggapan

yang secara terbuka mengidentifikasi manusia dengan Tuhan.4 Karesidenan

Surakarta sebagian besar penduduknya adalah orang Jawa, dimana secara

tradisional terbagi dalam tiga kelompok sosial, yaitu:

1. Raja dan keluarga raja

2. Pegawai dan pejabat kerajaan

3. Rakyat biasa.

Masyarakat Jawa di Surakarta, baik aristokrasi maupun rakyat jelata,

dibedakan pula menurut penghayatan agama Islam masing-masing. Seorang

Muslim yang saleh disebut santri (murid agama) atau orang putihan yang berasal

dari kata „putih‟. Mereka yang menganut agama Islam bercampur unsur Hindu-

Budha yang animis disebut dengan abangan yang berasal dari kata Jawa „abang‟

yang berarti merah (makna sebenarnya). Sebagian besar dari rakyat biasa dan

aristokrasi adalah abangan dan umumnya orang Muslim yang taat rupanya tidak

banyak berpengaruh di Surakarta pada masa kolonial.5

Pendudukan pemerintahan kolonial di Surakarta menjadi permasalahan

tersendiri bagi masyarakat muslim di daerah tersebut, keberadaan mereka

mengisyaratkan bahwa pribumi berada dalam cengkeraman kekuasaan orang

kafir. Sentimen agama semakin meruncing ditambah dengan adanya ayat yang

mengajarkan bahwa cinta tanah air merupakan wujud nasionalisme. Hal ini

4 George D. Larson, Masa Menjelang Revolusi: Keraton dan Kehidupan

Politik di Surakarta 1912-1942, ( Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,

1990), hlm. 12. 5 Ibid, hlm. 24.

Page 99: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

merupakan ancaman serius bagi kelangsungan kekuasaan Belanda di tanah

jajahan.

Fakta akan kuatnya pengaruh agama dalam kehidupan masyarakat ini

menimbulkan kontradiksi antara harapan dan rasa takut yang berlebihan di pihak

pemerintah kolonial. Sebagai solusi atas persoalan itu, maka kristenisasi

merupakan upaya untuk meminimalisir ancaman-ancaman yang muncul dari umat

Islam yang bernafaskan politik kenegaraan. Pemerintah harus bersikap keras dan

tidak membiarkan kemungkinan-kemungkinan munculnya aspirasi politik atau

keagamaan. Berbagai usaha untuk menghalangi perkembangan dan kebangkitan

agama Islam terus dilakukan pemerintah Hindia Belanda. Kondisi seperti itu

menyebabkan umat Islam bangkit untuk melawan pengaruh kolonial yang

semakin mempersempit ruang gerak umat Islam.

Adanya penyebaran agama Kristen (Kristenisasi) ini mendorong para

pemuka agama Islam untuk menggalang persatuan di kalangan masyarakat Islam,

ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi yang bergerak dibidang sosial

keagamaan yaitu:

1. Sarekat Islam (SI)

Organisasi Sarekat Islam didirikan pada akhir tahun 1911 atau awal tahun

19126 di Surakarta oleh Samanhoedi, seorang pengusaha batik di Laweyan.

Sarekat Islam Surakarta ini merupakan perkembangan dari Sarekat Dagang Islam

(SDI) Surakarta yang didirikan atas inisiatif H. Samanhoedi. Terbentuknya

6 Van Niel menyebut tahun 1911 sebagai tahun didirikannya, tetapi

pengamat-pengamat Eropa serperti Rinkes menyebut bahwa tanggal didirikannya

tidak lama setelah Februari 1912 A. P. E. Korver, Sarekat Islam. Gerakan Ratu

Adil?, ( Jakarta: Grafiti Press, 1985), hlm, 11.

Page 100: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Sarekat Dagang Islam tidak lepas dari peran Tirtoadisoerjo. H. Samanhoedi

bekerjasama dengan tokoh pendiri Sarekat Dagang Islam di Bogor. Penghapusan

kata “dagang” dilakukan pada tahun 1912 dengan pertimbangan agar

keanggotaannya bersifat lebih terbuka, bukan hanya untuk kaum pedagang. Syarat

utama untuk bergabung menjadi anggota SI adalah beragama Islam. Masalah

profesi menjadi lebih longgar karena tidak hanya dari kaum pedagang saja.

Terbentuknya Sarekat Islam Surakarta berawal dari keprihatinan

Samanhoedi melihat keadaan bangsanya yang menjadi tangan bawah pemerintah

kolonial. Menurut pemikirannya tekanan intensif pemerintah kolonial terhadap

Bumiputera kian menjadi-jadi pasca kegagalan Perang Diponegoro. Kesempatan

penjajah untuk mengeksploitasi rakyat semakin besar. Sejak itu di kalangan

bangsa Indonesia mulai timbul gejala rendah diri yang lama-kelamaan menjadi

rasa perbudakan. Rakyat kehilangan semangat dan patuh terhadap perintah

penguasa meskipun mereka menyadari tindakan pemerintah tidak adil. Jika jiwa

budak itu dibiarkan berkelanjutan, akibatnya kelangsungan hidup bangsa

Indonesia akan hancur oleh karena itulah timbul pikiran-pikiran untuk

memperkuatkan bidang keagamaan dan perdagangan. Tidak cukup sampai di situ,

Samanhoedi juga menginginkan adanya pendidikan yang maju bagi pribumi.

Jawaban dari keinginan-keinginannya adalah dengan membentuk Sarekat Islam

yang pada saat itu telah menunjukkan adanya kesadaran berbangsa, bukan sekedar

komersil.7

7 Lilik Yulianti, op.cit, hlm. 63-64.

Page 101: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Munculnya Sarekat Islam merupakan isyarat bagi kaum muslim untuk

menunjukkan kekuatan mereka terhadap penindasan dari pemerintah kolonial

dengan ideologi Islam yang menjadi dasar pengikat kuat para anggotanya. Tujuan

dirikan Sarekat Islam dapat dilihat dari rumusan Anggaran Dasar organisasi.

Menurut Anggaran Dasar Sarekat Islam yang disahkan di hadapan notaries B. Ter

Kuille, organisasi ini bertujuan untuk:

1) Memajukan Perdagangan.

2) Memberi pertolongan kepada para anggota yang mendapat kesukaran yang

terjadi bukan karena disengaja.

3) Memajukan kepandaian dan pengetahuan serta segala hal yang menjadikan

kesenangan dan kemuliaan Bumiputera supaya derajat anak negeri

terangkat.

4) Melawan pengertian yang sesat tentang agama Islam dan memajukan

agama tersebut menurut hukum syariat dan cara agama itu.8

Kegiatan-kegitan SI terarah guna meningkatkan kesejahteraan hidup para

anggotanya. Upaya peningkatan kesejahteraan tersebut dibagi menjadi empat

jenis, yaitu: 1) meningkatkan semangat dagang dan kepentingan materiil rakyat

Indonesia dalam lapangan dagang, kerajinan dan pertanian; 2) memberikan

bantuan kepada anggota yang sedang dalam kesulitan; 3) meningkatkan

pendidikan; 4) meningkatkan kehidupan beragama di kalangan anggota.9

8 Tjaja Hindia, No. 12 Tahoen II, 1913.

9 Korver, op.cit, hlm.89.

Page 102: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tujuan berdirinya SI adalah untuk mempertahankan dan mengimbangi

penyebaran perdagangan orang-orang Cina, selain itu juga melakukan pembelaan

terhadap penghinaan kolonial Belanda terhadap agama Islam. Awalnya SI

merupakan gerakan reaktif terhadap situasi kolonial. Pada langkah berikutnya

gerakan SI menuju kearah rekonstruksi kehidupan bangsa yang kemudian

menentukan identitasnya hingga akhirnya arah pergerakan SI tertuju pada agama

sebagai pengikat anggotanya untuk membangkitkan revivalisme agama islam dan

mengembangkan nasionalisme.

Syarat menjadi anggota SI bersifat longgar, calon anggota berumur

sekurang-kurangnya 18 tahun dengan keharusan mengucap sumpah setia yang

bersifat setengah keagamaan. Selain itu juga diharuskan membayar iuran

keanggotaan minimal f 0,30. Para anggota harus mematuhi para pemimpin dan

peraturan-peraturan organisasi.10

Pada perkembangannya di tahun 1913, syarat menjadi anggota SI

mengalami perubahan. Mereka yang hendak masuk menjadi anggota SI dituntut

harus bersih kelakuannya. Anggota SI yang reputasinya buruk dikenakan masa

percobaan selama setengah tahun, selama waktu itu orang harus membuktikan

bahwa telah memperbaiki kehidupannya, barulah ia diperkenankan menjadi

anggota SI. Ketika sudah menjadi anggota mereka harus berjanji, antara lain, akan

berusaha menanmbah pengetahuan, bersikap tidak berlebih-lebihan dalam segala

10

Lilik Yulianti, op.cit, hlm. 69-70.

Page 103: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

hal, serta tidak akan melakukan penipuan, pembakaran, dan kejahatan-kejahatan

lain.11

Mereka yang menjadi anggota adalah orang yang pantas dan berkelakuan

baik. Mereka haruslah ikhlas dan suci hatinya, sanggup mentaati peraturan

perhimpunan, dan sanggup menjalankan apa yang diperintahkan oleh

perhimpunan Sarekat Islam, diantaranya;

a. Anggota harus mau mengalah demi kemaslahatan umum, namun bukan

berarti mau dikalahi.

b. Anggota tidak boleh berkelakuan seperti hewan, panas hati, dengki, jahil,

menghasut, dan sebagainya.

c. Anggota tidak boleh „menyukai‟ anak, istri, atau ibu dari para anggota SI.

d. Anggota dilarang berbuat segala hal yang bisa merusak perhimpunan,

melakukan tindakan yang mengganggu pemerintah negeri dan keselamatan

umum.12

Keorganisasian SI tidaklah memberatkan para anggotanya. Tujuan yang

hendak dicapai organisasi ini, bersifat praktis dan yang melihat realita yang terjadi

pada waktu itu. Hal-hal demikian mempercepat tumbuh kembangnya Sarekat

Islam, sehingga dalam waktu singkat SI dapat menarik massa dalam jumlah besar

dan Laweyan sebagai tempat lahir serta pusat kegiatan Sarekat Islam (SI)

Surakarta, daerah ini juga sebagai pusat gerakan ekonomi dan keagamaan di

Surakarta.13

11

Korver, op.cit, hlm. 52. 12

Tjaja Hindia, No. 1 Tahoen II,1913. 13

Lilik Yulianti, op.cit, hlm. 71

Page 104: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Pada Kongres kedua SI bertempat di Taman Sriwedari Surakarta pada 25

Maret 1913 yang bertujuan untuk memilih pengurus besar yang selanjutnya

bernama Centraal Comite . Melihat kenyataan yang terjadi pada tahun 1913,

Sarekat Islam telah berhasil menembus benteng keraton dan menarik beberapa

bangsawan istana, terutama Pangeran Hangabehi (putra PB IX).

Paku Buwana X memandang Sarekat Islam sebagai suatu organisasi yang

dapat membantunya mengembalikan kekuasaan para birokrat tradisional.

Paku Buwana X tidak terlibat langsung, tetapi bentuk dukungan yang ia berikan

untuk SI tercermin dalam bantuannya dengna menyumbangkan uang secara diam-

diam untuk membangun beberapa masjid seperti yang terdapat di Langenharjo,

Boyolali, Ampel, Kedung Gudel, dan lain-lain.14

Samanhoedi selaku pemimpin SI memberikan masukan kepada raja. Ia

katakan bahwa raja adalah khalifah, penerus Nabi dan wakil Tuhan. Tidak pantas

jika raja tunduk pada perintah orang lain apalagi mereka adalah “orang-orang

kafir”. Pernyataan demikian merupakan bentuk upaya SI untuk menarik dukungan

pihak keraton agar legitimasi organisasi ini semakin kokoh.15

Pada awal munculnya SI, keraton belum menunjukkan keterlibatannya

dalam organisasi bentukan Samanhoedi ini. Hubungan dengan keraton baru

berubah setelah di Surakarta juga berdiri Sarekat Islam afdeling Surakarta. Karena

nasionalisme Jawa pada hakekatnya merupakan reaksi terhadap dominasi orang

asing dan campur tangan yang semakin banyak dalam adat istiadat Jawa. Suatu

14

Retno Cahyanti Nurpramesti, “Hubungan Kasunanan Surakarta dengan

Pergerakan Sarekat Islam 1912-1921”, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, (Surakarta: UNS, 2002), hlm. 59. 15

Ibid, hlm. 57.

Page 105: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

hal yang wajar apabila Sarekat Islam mencari dukungan pada Sunan dan

pembesar-pembesar istana lainnya untuk melawan pegawai-pegawai pemerintah

yang banyak dipengaruhi oleh politik pemerintah Hindia Belanda.

Sunan diuntungkan dengan kehadiran SI sebab organisasi ini dapat ia

manfaatkan sebagai alternative untuk menegakkan kembali kekuasaannya yang

sudah berkurang sebagai akibat penetrasi pemerintah kolonial. Sarekat Islam

hidup subur di daerah pedesaan Surakarta. Hal tersebut sebagai bukti bahwa

gerakan politik di Surakarta mendapat dukungan dari lapisan atas yang terdiri dari

para bangsawan dan priyayi, serta lapisan bawah. Baik Sunan maupun Sarekat

Islam dalam hal ini bekerjasama dengan memobilisasi massa untuk mencari

perimbangan kekuasaan yang secara tegas berguna untuk menanggulangi

pengaruh Barat yang semakin meluas.16

Perkembangan Sarekat Islam dibagi menjadi beberapa periode seperti pada

periode pertama tahun 1911-1916, dimana jumlah seluruh anggota SI kira-kira

700.000 orang di 180 cabang SI.17

Pada tahun 1919 pendukung organisasi ini

mengalami penurunan. Tahun 1921-1927 organisasi ini bersaing keras dengan

penggolongan komunis, disamping juga mengalami tekanan-tekanan yang

dilancarkan oleh pemerintah Hindia Belanda. Tahun 1927-1942 yang

memperlihatkan usaha organisasi ini untuk tetap mempertahankan eksistensinya

di forum politik Indonesia.18

16

Lilik Yulianti, op.cit, hlm. 102. 17

A.P.E. Korver, op.cit., hlm. 195. 18

Deliar Noer, Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, ( Jakarta:

LP3ES, 1973), hlm. 114.

Page 106: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Muhammadiyah

Salah satu organisasi sosial Islam yang hadir di Indonesia pada awal

permulaan abad 20, adalah Muhammadiyah. Organisasi ini didirikan di

Yogyakarta tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan atas saran yang

diajukan oleh murid-muridnya.19

K.H. Ahmad Dahlan menyadari bahwa

pendidikan Islam sudah sangat kuno. Pendidikan Islam tidak mampu menghadapi

tantangan baru yang dibawa oleh misi Kristen yang mendapat dukungan dari

kekuasaan Kolonial Belanda. Sistem pendidikan yang ingin didirikan oleh K.H.

Ahmad Dahlan adalah berusaha menggabungkan sistem pengajaran pesantren

dengan barat yaitu dengan memberikan pengajaran keagamaan juga ilmu umum

dengan menggunakan metode barat.20

Organisasi ini mempunyai maksud “menyebarkan pengajaran Kanjeng

Nabi Muhammad S.A.W kepada penduduk bumiputera” dan “ memajukan hal

agama Islam kepada anggota-anggotanya”. Untuk mencapai ini Muhammadiyah

bermaksud mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, mengadakan rapat-rapat dan

tabligh dimana dibicarakan masalah-masalah Islam, mendirikan wakaf dan

masjid-masjid serta menerbitkan buku-buku, brosur-brosur, surat-surat kabar dan

majalah-majalah.21

Lambang dari organisasi Muhammadiyah berupa: “matahari yang bersinar

putih bersih dan cemerlang, dengan sinarnya sebanyak 12 yang memancar

19

Ibid, hlm. 84. 20

Retna Ariyanti, “Pendidikan Muhammadiyah sebagai Strategi

Pembaharuan Sosial di Surakarta (1930-1970)” , Skripsi, (Surakarta: UNS,2010),

hlm.19. 21

Javasche Courant No. 71, 4 September 1914 dalam Deliar Noer, Gerakan

Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, ( Jakarta: LP3ES, 1973), hlm. 86.

Page 107: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

kesegenap penjuru”. Matahari yang menyinari alam semesta, matahari termasuk

salah satu ciptaan Allah SWT yang sinarnya sangat berguna bagi kehidupan

semua makhluk hidup termasuk manusia. Tanpa sinar matahari dunia akan

menjadi gelap gulita. Muhammadiyah akan memberikan cahayanya yang berupa

keyakinan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya

Nabi Muhammad itu adalah pesuruh Allah.22

Muhammadiyah menyeru kepada

umuat manusia agar dengan sadar bersedia memeluk agama Islam, pada

hakekatnya hati mereka telah terang benderang, jauh dari kegelapan.

Dalam rangka mengukuhkan organisasi Muhammadiyah, K.H. Ahmad

Dahlan mengajukan permintaan Recht Persoon (Badan Hukum) kepada Gubernur

Jenderal Belanda di Jakarta. Permintaan itu baru dikabulkan pada 22 Agustus

1914 dengan surat ketetapan Gouvernement Besluit No.81 tertanggal 22 Agustus

1914. Gubernur Jenderal Willem Frederik Idenburg dalam surat izin tersebut

ditentukan bahwa Muhammadiyah diizinkan hanya untuk daerah Yogyakarta. 23

Selanjutnya pengurus Muhammadiyah mengajukan surat agar Muhammadiyah

dapat berkembang di luar Yogyakarta. Pengajuan permohonan dikabulkan

pemerintah Hindia Belanda dengan Surat Ketetapan Pemerintah No. 40 tanggal 16

Agustus 1920 yang mengijinkan Muhammadiyah untuk memperluas gerakannya

se-karesidenan Yogyakarata. Setahun kemudian berkat kegigihan dan upaya para

pengurus Muhammadiyah pada waktu itu, maka keluarlah surat Ketetapan No. 36

22

Retna Ariyanti, op.cit, hlm. 21. 23

Imam Samroni, dkk, Daerah Istimewa Surakarta, ( Yogyakarta: Pura

Pustaka Yogyakarta,2010), hlm.92.

Page 108: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

tanggal 2 September 1921. Isi ketetapan itu adalah Muhammadiyah diijinkan

untuk bergerak dan mengembangkan aktivitasnya diluar Yogyakarta.24

Surat keputusan dari pemerintah Hindia Belanda tahun 1921 tersebut

memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Mensyahkan berdirinya Persyarikatan Muhammadiyah di Hindia Belanda

untuk jangka waktu 29 tahun sejak tanggal berdirinya, dan diberi hak untuk

menjalankan misinya dengan mengadakan berbagai kegiatan dan

memyelenggarakan amal usaha sesuai dengan misi tersebut.

2. Karena Muhammadiyah berbadan hukum barat, maka dipersamakan

kedudukannya dengan bangsa atau orang Belanda didalam dan diluar

pengadilan.

3. Setiap kali ijin berdirinya habis, masa berlakunya dapat meminta

perpanjangan.

Permohonan itu isinya agar Muhammadiyah diijinkan memperluas

organisasinya ke seluruh nusantara, maka maksud dan tujuan Muhammadiyah

berubah menjadi:

1. Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran Agama Islam di

Hindia Belanda.

2. Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang

kemauan Agama Islam kepada lid-lidnya.25

24

Uittreksel: Uit het Register der Besluit van den Gouverneur General van

Nederlands-Indie No. 36 Batavia den 2 den September 1921 dalam Retna

Ariyanti, Pendidikan Muhammadiyah sebagai Strategi Pembaharuan Sosial di

Surakarta (1930-1970), Skripsi, ( Surakarta: UNS,2010), hlm. 23.

Page 109: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sewaktu K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah, tidak sedikit

hambatan yang Ia alami, baik secara fisik maupun mental. Cobaan itu bukan saja

dari masyarakat sekitar melainkan juga dari pihak keluarganya. Berbagai tuduhan,

fitnah dan hasutan dilemparkan kepadanya. Ada yang menuduh dia ingin

mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam, ada pula yang menuduhnya

kiai palsu atau kiai kafir, karena Ia meniru cara-cara Barat. Bahkan ada pula yang

ingin membunuhnya. Namun seluruh hambatan tersebut diterimanya dengan

lapang hati dan keyakinan bahwa apa yang Ia lakukan adalah suatu kebenaran.

Cikal bakal terbentuknya Muhammadiyah di Surakarta berawal dari

organisasi Islam yang bernama SATV. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1917

oleh K.H. Ahmad Dahlan, merupakan kepanjangan dari “ Sidiq Amanah Tabligh

Vatonah”. Tujuannya utamanya adalah memperkuat kebenaran Islam dan

memajukan Islam meniru Muhammadiyah Yogyakarta. Dasar keyakinan SATV

adalah membuat agama Islam “bergerak” yang sekaligus menjadi slogan SATV.

Dasar dan tujuan dari SATV sama dengan Muhammadiyah. SATV merupakan

akronim dari sifat-sifat nabi yang memiliki arti sebagai berikut:

1. Sidiq atau jujur, untuk menjadi seorang pemimpin yang baik sangatlah

diperlukan adanya kejujuran.

2. Amanah atau dapat dipercaya, apabila seseorang ingin menjadi pemimpin

yang baik diperlukan adanya sifat amanah, maka masyarakat yang dipimpin

tidak akan menjadi lemah.

25

Retna Ariyanti, “Pendidikan Muhammadiyah sebagai Strategi Pembaharu

an Sosial di Surakarta (1930-1970)” , Skripsi, ( Surakarta: UNS,2010), hlm.23-24.

Page 110: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

3. Tabligh atau menyampaikan, yaitu sifat menyampaikan segala pesan-pesan

atau kebenaran dan kebaikan kepada rakyat yang dipimpin.

4. Vatonah atau cerdas, seorang pemimpin haruslah cerdas selain itu juga

dituntut kreatif dan inovatif dalam menghadapi masalah yang ada agar

dapat memajukan rakyatnya.26

Misbach tampil sebagai mubaligh terkemuka SATV, bukan karena kata-

katanya tetapi karena perbuatan dan usahanya untuk menggerakkan Islam,

mengadakan pertemuan tabligh, menerbitkan jurnal, mendirikan sekolah,

menentang tindakan melawan wabah penyakit yang merugikan serta semua

bentuk-bentuk penindasan.

Aktivitas SATV tidak banyak berbeda dengan yang dilakukan oleh

Muhammadiyah Yogyakarta. Sama halnya dengan Muhammadiyah, SATV

mengadakan pertemuan tabligh, mendirikan sekolah Bumiputera modern dengan

memadukan pelajaran keagamaan dan ilmu pengetahuan, mulai menerjemahkan

Al-Qur‟an dan teks-teks keagamaan klasik berbahasa Arab ke dalam bahasa Jawa.

Medan Moeslimin27

dan Islam Bergerak28

menjadi media propaganda SATV.

26

Ibid, hlm. 43-44. 27

Medan Moeslimin berdiri tahun 1916. Media bulanan dengan

penyampaian bahasa Jawa dan Melayu, dipimpin dan diterbitkan oleh H. Misbach

di Kauman Solo dengan pembantu utamanya Sastrosiswoyo dan pembantu-

pembantu tetap Marco Kartodikromo sebagai redaktur Doenia Bergerak, Raden

Sosrokornia sebagai redaksi administrasi Sarotama, Mas Ngabehi Sastrosadargo

dari Jawi Kondo. Media ini merupakan bentuk kerja sama surat kabar yang

menjadi kebanggan pada waktu itu. Medan Moeslimin terbit tiap tanggal 15.

Nomor pertama tahun 1 terbit pada 15 Januari 1916. 28

Islam Bergerak berdiri tahun 1917, surat kabar ini menggunakan sebagian

aksara dan bahasa Jawa sebagian lagi aksara latin bahasa Jawa. Nomor 1 tahun 1

terbit di Surakarta pada Senin Legi tanggal 1 Januari 1917. Terbit tiga kali dalam

sebulan dengan redaktur Joyodikromo, Tohir dan Kusen.

Page 111: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Awal berdiri SATV memiliki perbedaan dengan organisasi

Muhammadiyah pusat dalam 2 hal yaitu; (1) Muhammadiyah menempati posisi

strategis di tengah masyarakat keagamaan Yogyakarta, sedang SATV dipimpin

oleh seorang pedagang batik muslim saleh yang merasa dikhianati oleh pejabat-

pejabat keagamaan dan manipulasi melalui kebohongan, penipuan yang dilakukan

pemerintah kapitalius dan misionaris Kristen. (2) Militansi Propaganda

Muhammadiyah bergerak atas dasar keyakinan bahwa bekerja untuk

Muhammadiyah berarti hidup sebagai Muslim sejati. Militansi SATV berasal dari

ketakutan akan manipulasi dan dari keinginan membuktikan keislaman mereka

melalui perbuatan.29

Tahun 1921, Muhammadiyah Yogyakarta sudah diijinkan mendirikan

cabang-cabangnya di luar Yogyakarta. Pada 25 Januari 1922, K.H. Ahmad Dahlan

didampingi oleh Muhammad Husni dan R.M. Prawirowiworo datang ke Surakarta

untuk meresmikan berdirinya Muhammadiyah cabang Surakarta, namun Surat

Ketetapan Resminya baru di keluarkan pada 1 Juli 1928 dengan Ketetapan

(Besluit) No. 8 Tahun 1928. Diresmikannya SATV menjadi cabang dari

Muhammadiyah maka SATV berubah nama menjadi Muhammadiyah Afdeling

Surakarta (Muhammadiyah Cabang Surakarta). Setelah adanya perubahan nama

baru ini, Muhammadiyah Cabang Surakarta dapat menjalankan pergerakannya

dengan dasar dan tujuan yang sama dengan Muhammadiyah Yogyakarta yaitu

sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadist.30

29

Takashi Shiraishi, Zaman Bergerak : Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-

1926, (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2005), hlm. 172. 30

Retna Ariyanti, op.cit, hlm 46-47.

Page 112: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sebagian besar pemimpin Muhammadiyah cabang Surakarta adalah para

pengusaha batik kaya, generasi Misbach. Para pengusaha batik ini siap

mengumpulkan dana dan menyumbangkan uang pribadi mereka untuk berbagai

kegiatan Muhammadiyah cabang Surakarta, seperti penerbitan jurnal, pendirian

sekolah Muhammadiyah, perpustakaan serta menyelenggarakan pertemuan

tabligh.

Gambar. 1

Foto Pembukaan Konggres Muhammadiyah yang diselenggarakan di Alun-alun

Selatan Solo tahun 1935

Kegiatan tabligh Muhammadiyah Surakarta pada awal berdirinya

mempunyai tujuan untuk menumbuhkan rasa sebagai bagian dari Muhammadiyah

Page 113: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Pusat. Tokoh penggerak aktivitas Muhammadiyah Surakarta adalah Moechtar

Boechari. Sosoknya yang masih muda dan pintar, selain pandai membaca tulisan

Arab juga menguasai dengan baik teks-teks agama serta dapat membaca tulisan

Belanda. Aktivitas tabligh yang dilakukan Moechtar Boechari juga diterapkan di

kalangan anggota muda Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta dan di

kalangan siswa sekolah HIS (Sekolah Pribumi Belanda) dan Normal School

(Sekolah Latihan Guru Bumiputera) yang sebagian murid-muridnya merupakan

anak-anak priyayi Solo. Aktivitas tabligh ini disebut Kursus Islam.31

Seiring dengan perkembangan Muhammadiyah di Surakarta, pada tahun

1937 Sekolah Muhammadiyah resmi didirikan. Selain pendidikan, organisasi

Muhammadiyah juga mendirikan organisasi khusus wanita yaitu Aisiyah, dan

organisasi kepanduan pemuda Muhammadiyah Hisbul Wathan.

3. Sarekat Ngrukti Sawa

Organisasi ini berdiri pada tanggal 5 Jumadilawal tahun 1844 H atau 1

April 1914 M dan bergerak dibidang sosial kemasyarakatan. Organisasi ini

awalnya lebih mengutamakan pada urusan kematian, yaitu mengurusi soal jenasah

mulai dari memandikan, mengkafani, mengantarkan ke makam, menguburkan

serta kegiatan-kegiatan ritual selamatan yang dilengkapi dengan do‟a, tahlil seta

dzikir. Perkumpulan ini terus berkembang bergerak dibidang jasa persewaan meja

kursi, gelas dan piring.

Perkumpulan ini didirikan oleh R. Ng. Djojo Prasonto sekaligus menjabat

sebagai ketua, jabatan sekretaris di pegang oleh Martodiwirjo, Bendahara;

31

Ibid, hlm.49.

Page 114: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Somadiharjo, Juru Tunggu; Potrosukarto, Pangrukti; Kartosukotjo, Juru Sawa;

Brotopranoto. Syarat-syarat menjadi anggota SNS tertuang dalam Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

Membayar uang pangkal Rp. 5,- kepada pengurus.

Membayar uang administrasi tiap tahun dan iuran sebesar Rp. 6,-. Jika

ada anggota yang meninggal akan mendapat santunan sebesar Rp. 50,-.

Anggota tetap yang baru, akan menerima sumbangan setelah sebulan

menjadi anggota.

Anggota SNS terdiri dari orang-orang kaya berumur 18-63 tahun dan

bertempat tinggal di Kauman, Keprabon, Kemlayan, Sorogenen, Carikan,

Nandon, Nglorengan, dan alun-alun utara bagian barat. Jumlah anggota SNS

terbanyak 505 orang pada tahun 1924. Perkumpulan ini akhirnya berakhir karena

kemajuan jaman, masyarakat tidak membutuhkan kereta jenasah lagi apabila ada

yang meninggal dunia.32

C. Kehidupan Keagamaan di lingkungan Keraton Surakarta

1. Masa Sebelum Paku Buwana X

Setelah kerajaan Pajang jatuh dan digantikan oleh Mataram, proses

perluasan agama Islam dari Jawa Tengah pantai utara ke daerah pedalaman bagian

selatan terhambat.

32

Ma‟mun Pusponegoro,dkk, Kauman: Religi, Tradisi dan Seni, (Surakarta:

Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman, 2007), hlm. 12.

Page 115: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Raja Mataram pernah mengirim utusan ke Mekah untuk mendapatkan

gelar sultan dan raja-raja kerajaan itu berkedudukan sebagai Sayidin Panatagama,

tapi pada umumnya mereka tidak melaksanakan rukun Islam secara penuh.

Mereka mengucapkan dua kalimat Syahadat, mengeluarkan zakat dan puasa pada

bulan Ramadhan, tetapi mereka tidak menjalankan sholat lima waktu sehari

semalam dan tidak tertarikuntuk melaksanakan rukun ke lima agama Islam, yaitu

menunaikan ibadah haji ke Mekah.

Agama yang dianut sebagian besar anggota komunits keraton adalah Islam

sinkretik yang disebut dengan istilah kejawen.33

Pengembangan kebudayaan Jawa

oleh kerajaan Mataram disesuaikan dan di perkaya dengan unsur-unsur agama

Islam. Ketika pusat kerajaan pindah ke Surakarta, pada masa pemerintahan Paku

Buwana III (1749-1788) dan Yasadipura sebagai pujangganya, kesusastraan suluk

sangat berkembang. Suluk walaupun sebagaian besar bahannya berasal dari

agama Islam, namun coraknya bersifat Jawa. Suluk ditulis dalam bahasa Jawa,

dalm bentuk tembang (nyanyian), dan berisi mistik.

Selain suluk, di dalam keraton juga terdapat primbon, naskah Islam berasal

dari abad XVI, di tulis dalam bahasa Jawa, merupakan catatan tentang berbagai

macam hal. Isinya mengenai mistik, hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan

seperti jimat, doa, keterangan mengenai masa bahagia dan tidak bahagia, suratan

nasib, pralambang, tafsir mimpi, ramalan dan sebagainya.

33

Darsiti Soeratman, Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939,

(Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia, 2000), hlm.337.

Page 116: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Pada masa pemerintahan Paku Buwana VII (Sunan Purbaya, 1830-1858),

setiap hari Kamis malam, abdi dalem ngulama datang ke masjid di dalam

kedhaton untuk membaca Al-Qur‟an sampai tengah malam.

2. Pada Masa Pemerintahan Paku Buwana X (1893-1939)

Paku Buwana X yang bernama kecil Raden Mas Gusti Sayidin Malikul

Kusna, lahir pada Kamis Legi, 21 Rajab Tahun Alip 1795 atau 29 November

1866. Putra dari Paku Buwana IX dengan Gusti Raden Ajeng Kustiyah. Sejak

awal, pendidikan Paku Buwana X diarahkan pada pendidikan esosetris yang

meliputi berbagai bidang pengetahuaan kesusastraan, agama, pengetahuan dan

ketrampilan menggunakan besi aji, kuda, kesenian olah raga, dan pengetahuan

kejiwaan.34

Tindakan-tindakan politik sunan merupakan bentuk pembebasan, karena di

dalam simbol-simbol personal dan publik terdapat unsur-unsur yang saling

bertentangan. Sebagai contoh, upacara Garebeg Mulud sebagai budaya Jawa yang

dapat dikatakan tidak selaras dengan sendi-sendi Islam. Hampir semua warisan

tradisi budaya Jawa sudah mengalami proses Islamisasi. Dimana proses

plaksanaaan „ritual‟ dalam tradisi budaya itu sudah menggunakan do‟a-do‟a

Islam.35

Pada masa pemerintahan Paku Buwana X, pembacaan kitab-kitab agama

dilangsungkan pada hari Rabu malam Kamis bertempat di Bangsal Pracimarga.

34

Ibid, hlm. 312.

35 Hermanu Joebagio, Kajian Sejarah Mikro Sebagai Muatan Lokal: Paku

Buwana X, Meniti Kebesaran Berteraskan Wahyu, (Surakarta: UNS Press, 2005),

hlm. 97-98.

Page 117: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Mereka yamg telah pandai membaca dipilih dan diatur secara bergantian,

kemudian Raden Penghulu menguraikan isi kitab yang baru saja dibaca. Pada hari

Kamis malam Jum‟at Paku Buwana X melakukan udhik-udhik (sedekah, artinya

menyebar dana uang). Di beberapa tempat tertentu, uang sedekah disebarkan

untuk rakyat yang telah menunggu, berebutan untuk memperolehnya, karena uang

itu dapat dipakai sebagai jimat.36

Paku Buwana X melakukan sholat Jum‟at di Mesjid Ageng, ketika masih

berusia muda, sunan bersama permaisuri (Ratu Paku Buwana) pergi berjalan kaki

menuju ke masjid. Setelah usia bertambah, sunan bersama Ratu Mas pergi ke

masjid untuk melaksanakan sholat Jum‟at dan dalam menghadiri acara-acara atau

undangan tidak lagi berjalan kaki melainkan naik kereta, seperti pada saat

menghadiri peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW tahun 1924 di Masjid

Agung Surakarta.37

36

Op.cit. hlm. 341.

37 Ibid. hlm. 342.

Page 118: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar. 2

Foto Paku Buwana X bersama Permaisuri Ratu Emas, menghadiri peringatan

Maulud Nabi tahun 1924 M di Masjid Agung Surakarta

(Ma‟mun Pusponegoro)

Pertumbuhan sistem pendidikan pada masa kolonial saat itu sudah

terbilang maju. Beberapa sekolah seperti Hooger Burger School (HBS),

Europeesche Lagere School (ELS) atau Sekolah Rakyat Belanda, Sekolah Rakyat

Angka II; HIS, atau Sekolah Bumi Putera. Di samping sekolah tersebut mulai

dikembangkan pula sekolah lanjutan, seperti: MULO (Meer Uitgebreid Lagere

Onderwijs), AMS (Algemeene Medelbare School), Teccnische School atau sekolah

Teknik, dan sebagainya.38

38

Dwi Ratna, dkk, Sejarah Kerajaan Tradisional Surakarta, (Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1999), hlm. 183.

Page 119: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Kehidupan keagamaan di dalam Keraton Kasunanan pada masa

pemerintahan Paku Buwana X berkembang menjadi lebih baik. Modernisasi Islam

yang muncul didalam Lingkungan Keraton Kasunanan, ditandai dengan

didirikannya sekolah dan madrasah Islam di Lingkungan Keraton.

Pendirian madrasah atau sekolah agama tersebut merupakan bentuk

perlawanan dari Paku Buwana X, karena dalam Staatsblad van Nederlandsh-Indie

1893, No. 125, pasal 5, dikemukakan adanya larangan terhadap pengajaran agama

Islam di sekolah-sekolah yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta, baik

di dalam maupun luar kelas. Bertumpu pada staatsblad tersebut, muncul

pemikiran-pemikiran dari para elit keraton (ulama dan pembesar keraton), yaitu:

a. Dengan tidak diajarkannya pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah dapat

mempengaruhi akhlak anak-anak pribumi. Pengajaran agama merupakan

aspek penting yang diharapkan dapat membangun sikap akhlakul kharimah

yang bermakna bagi kehidupan masa depan. Dalam kitab Q.S. At- Tahrim

ayat 6 dikemukakan “ berilah pelajaran kepada keluargamu tentang syariat

Allah, dan didiklah mereka dengan akhlak yang sempurna”. Begitu pula

dalam Q.S. Al- Mujadalah ayat 11 disebutkan “Allah akan mengangkat

derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang mempunyai ilmu

diantara kalian”.

b. Sejak dua dekade akhir abad XIX, gerakan Zending atau pengabar Injil

mulai meluas di kota-kota Vorstenlanden. Sunan Paku Buwana X

menentang dan menolak gerakan tersebut yang dilandasi pemikiran bahwa:

(1) Sunan sebagai sayidin panatagama, sehingga tidak mungkin memberi

Page 120: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

izin agama lain untuk mendirikan sekolah agama di wilayah kekuasaannya;

(2) gerakan Zending dapat mendorong dan memicu radikalisme dan

fanatisme Islam di Kasunanan Surakarta; (3) hampir di semua kota-kota

Vorstenlanden sedang tidak aman, banyak penggarongan, perampokan dan

pembakaran rumah, yang sudah bersifat endemis, sehingga gerakan Zending

dikhawatirkan dapat memperkeruh suasana.

Melihat kenyataan sosial tersebut sejumlah ulama menyampaikan

pemikiran-pemikiran kepada KRTP Tapsiranom ke V dan Pepatih Dalem KRA

Sosrodiningrat untuk selanjutnya diajukan kepada Sunan, agar keraton memiliki

madrasah dalam mengantisipasi kehidupan keagamaan di masyarakat, serta

sebagai kompensasi dari tidak diajarkannya pelajaran agama Islam disekolah-

sekolah formal. Dikemukakan pula alasan lain, yaitu sulitnya mencari ulama-

ulama baru sebagai pengganti ulama-ulama pengelola langgar dan masjid yang

telah meninggal dunia. Kesulitan keratin dalam mencari pengganti terletak pada

ketidaksepadanan kualifikasi yang ditentukan keraton.

Sunan menyetujui usulan tersebut dan selanjutnya dimintakan izin kepada

pemerintah Belanda dengan alasan dan landasan pemikiran, yaitu: (1) untuk

mengadakan pergantian ulama-ulama pengelola langgar dan masjid yang telah

meninggal dunia di seluruh district dan onderdistrict Kasunanan Surakarta; (2)

berlandaskan pada Undang-Undang Hindia Belanda 1855, pasal 24, dan

Staatsblaad van Nederlandsch-Indie 1905, No. 550, pasal 1 yang disebutkan

bahwa siapa saja yang hendak memberikan pengajaran agama Islam diwajibkan

Page 121: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

untuk memiliki izin tertulis dari bupati atau patih dengan mencantumkan sifat dari

pengajaran tersebut.39

D. Masjid-masjid Peninggalan Paku Buwana X.

Proses Islamisasi yang terjadi di dalam Keraton Kasunan tidak hanya sebatas

pada akulturasi kebudayaan Jawa dan Islam,tetapi juga pada bangunan-bangunan

keagaamaan yang dibuat pada masa itu. Paku Buawana X memabangun beberapa

masjid yang secara fisik, bangunan tersebut mencerminkan penggabungan antara

kebudayaan jawa dan Islam.

1. Masjid Cipto Mulyo

Masjid yang terletak di Kecamatan Pengging, Kabupaten Boyolali, Jawa

Tengah pada awalnya hanyalah masjid untuk kerabat raja Keraton Surakarta.

Masjid dengan desain limasan ini dulu menjadi tempat jujugan dari kerabat

keraton seusai melakukan peristirahatan dengan siraman (mandi) di

Umbul Pengging. Di belakang masjid terdapat makam pujangga Jawa kuno,

Yosodipuro dan Ronggowarsito. Masjid ini terbilang cukup unik. Salah

satunya terlihat dari namanya yang menggunakan bahasa Jawa, tidak seperti

masjid lainnya menggunakan bahasa Arab.

Cipto Mulyo sendiri memiliki arti menciptakan kemuliaan di dunia dan

akhirat. Dilihat dari bangunannya pun terasa kuno yang merupakan

perpaduan bagunan nuansa Jawa. Di mana desain masjid ini adalah limasan,

menyerupai pendopo, pilar-pilarnya pun masih menggunakan kayu jati deng

39

Hermanu Joebagio, op.cit, hlm. 102-104.

Page 122: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

an warna krem. Meskipun, umurnya hampir satu abad, masjid ini

masih terlihat kokoh dan gagah, berada di tengah-tengah lokasi sumber mata

air. Dekorasi dari masjid dengan lima pintu utama ini masih terasa

kekunoannya, seperti keberadaan lampu Jawa klasik. Ditambah ukiran-

ukiran yang berada di atas tiap pintu dan jendela dengan sisipan tulisan PB

X yang menandakan bahwa pembangunan masjid itu terjadi pada masa

pemerintahan Paku Buwana X. Bagian atas gerbang serambi terdapatnya

tulisan aksara Jawa kuno. Aksara Jawa tersebut bertuliskan Adegipun

Masjid Cipto Mulyo, Selasa Pon, Kaping 24 Jumadilakhir 1838. Selain itu,

juga terdapat bedug dan kentongan yang diletakkan di sisi kanan serambi ma

sjid. Sedangkan di tengahtengah serambi terdapat arah mata angin, sebagai

petunjuk araah kiblat. Ini sangat menarik, karena bangunan masjid ini miring

sekitar 45 derajat ke utara dari arah kiblat sehingga shaf pun dibuat miring

sesuai arah kiblat.40

40

http://www.VIVAnews/Masjid Cipto Mulyo Masjid Peninggalan PB X

(diakses pada tanggal 8 Januari 2013).

Page 123: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar. 3

Foto Masjid Cipto Mulyo sebagai Peninggalan PB X di Kecamatan

Pengging Kabupaten Boyolali

(VIVAnews)

2. Masjid Hastana

Masjid yang berada di Kartasura ini bernma masjid Hastana sebagai

peninggalan Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X sejak pertama

kali dibangun pada tahun 1826. Sebagian besar bangunan masjid masih asli dari

pertama kali dibangun, seperti pitu, jendela, tiang penyangga, mimbar dan juga

bedug masih asli. Hanya bagian teras dan beberapa peralatan elektronik yang

beberapa kali dilakukan penggantian dengan yang baru. Pintu masuk dan

jendela masih nampak ciri khas keraton surakarta dengan ukiran kayu berwarna

biru dan merah dengan ornamen bunga kantil, di tengah ukirannya terdapat

lambang mahkota yang bertuliskan aksara jawa yang bisa diartikan angka 1826.

Sisi kanan bangunan masih terdapat sebuah bedug dan kentongan yang masih

Page 124: ABDI DALEM PENGHULU PADA MASAPEMERINTAHAN PAKU …/Abdi... · agar lebih baik secara Islami melalui pesantren atau sekolah-sekolah Islam yang didirikan ... elite. Mereka yang diluar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

asli sejak ratusan tahun meskipun dalam beberapa tahun terakhir ini tidak

pernah lagi dipakai.41

Gambar. 4

Foto Masjid Hastana di Kartasura sebagai peninggalan PB X.

(Artikel Online, Soloraya Online)

41

http://www.artikelonline,solorayaonline (diakses pada tanggal 8 Januari

2013) .