a · web viewa. sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni masalah sejarah sebagai peristiwa,...

43
PETA KONSEP SEJARAH Sebagai peristiwa Sebagai kisah Sebagai ilmu Sebagai seni Berdasarkan Pengertia Kedudukan Generalisasi , Periodisasi Kegunaan dilihat Berdasarkan Asal Usul Pandangan para Intrin Ekstrinsi Berbentuk

Upload: others

Post on 19-Dec-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

PETA KONSEP

SEJARAH

Sebagai peristiwa Sebagai kisah Sebagai ilmu Sebagai seni

Berdasarkan

Pengertian Kedudukan Generalisasi, Periodisasi &

Kronologi

Kegunaan

dilihat

Berdasarkan

Asal Usul Kata Pandangan para tokoh Intrinsik Ekstrinsik

Berbentuk

Page 2: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

TINJAUAN MATA PELAJARAN

Mata pelajaran ini di bahas hakikat dan ruang lingkup Ilmu Sejarah. Pengertian

sejarah sebagai peristiwa, kisah, Ilmu dan seni. Generalisasi, periodisasi, dan kromologi,

kegunaan sejarah manfaat teoritis mata pelajaran ini untuk pembinaan secara teori didalam

sejarah. Manfaat prolitis mata pelajaran ini untuk Pembinaan/Perluasan wawasan akademik

anda dalam bidang sejarah dan peningkatan penghayatan terhadap pada penggali/pencetus

sejarah dalam melaksanakan tugasnya mata pelajaran yang berbobot 1x 4 menit disajikan

dalam 4 (empat) modal, dengan urutan sebagai berikut :

Modal 1 : Hakikat ruang lingkup Ilmu sejarah pengertian sejarah

Modal 2 : Sejarah sebagai peristiwa, kisah, Ilmu dan seni

Modal 3 : Generalisasi periodesasi, dan kronologi

Modal 4 : Keguruan Sejarah

Masing-masing modal disajikan dalam format Self. Contoined modal 2,3 dan 4 tidak

bersifat hieralis

Aktivitas belajar secara individual (belajar mandiri) sangat diperlukan dalam belajar

dengan modul. Demikian pula dalam mempelajari modul ini. Apabila ada kesempatan

belajar secara kelompok juga sangat membantu pemahaman dan penguasaan modul-modul

ini.

Agar dapat tercapai hasil belajar yang sebaik-baiknya ikutilah dan kerjakanlah tugas-

tugas yang disebutkan dalam setiap modul.

Selamat belajar

Page 3: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni

Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul

ini merupakan modul pertama dalam bidang studi ini membuka hakikat dan ruang lingkup

Ilmu Sejarah, dilihat dari pengertian sejarah. Sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan

seni. Generalisasi, periodi sosial, dan kronologi, keguruan sejarah Secara prilitis mata

pelajaran ini bermanfaat bagi pembinaan atau perluasan wawasan dalam sejarah sebagai

peserta didik.

Dengan mempelajari modul ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan

sebagai berikut :

1. Dapat menjelaskan

2. Dapat menjelaskan sejarah sebagai peristiwa Kisah, Ilmu dan Seni

Kemampuan di atas sangat penting bagi peserta didik. Hal ini mengingat bahwa

guru sejarah yang mengajarkan bidang studi sejarah di SMA atau setempat dengan

kemampuan ini. Guru yakin dapat tampil di depan kelas dengan penuh percaya diri.

Penampilan guru yang nenjalankan akan sangat berpengaruh terhadap peserta didik.

Mereka akan merasa puas menerima penjelasan Guru dan suasana kelas pun akan sangat

menyenangkan.

Untuk membantu peserta didik memperalih, kemampuan seperti diatas, modul ini

menyajikan pembahasan sekaligus dengan latihan yang terpilih dua kegiatan belajar.

1. Kegiatan belajar yang berkaitan dengan hakikat dan ruang lingkup Ilmu sejarah

2. Kegiatan belajar yang berkaitan dengan kegunaan sejarah

Agar dalam mempelajari modul ini peserta didik memperoleh hasil yang

memuaskan, ikutilah petunjuk belajar berikut ini :

1. Bacalah pendahuluan modul ini dengan cermat ? agar peserta didik memahami garis-

garis besar materi yangdi sajikan

2. Bacalah materi pola bagian demi bagian. Temukan kata-kata kunci atau pokok pikiran

yang tertuang di dalamnya. Jika peserta didik memahami kesulitan memahami kata

kunci atau kata sulit dalam modul itu

3. Pahamilah isi modul ini dengan jalan membaca ulang satu atau dua kali sampai peserta

didik benar-benar dapat menangkap isinya. Dengan begitu peserta didik dapat bertukar

pikiran, berdiskusi, dan belajar sama

Page 4: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Selanjutnya bila peserta didik telah cukup memahami konsep, contoh-contoh dan

uraian dari materi kegiatan belajar peserta didik pelajari, kerjakanlah latihan yang di

sediakan sampai selesai. Kemudian cocokkanlah dengan rambu-rambu jawaban atau

petunjuk jawaban latihan. Setelah itu, lanjutkan dengan mengerjakan tes formatif.

Kerjakan tes ini dengan cermat sampai selesai kemudian cocokkanlah dengan rambu-

rambu jawaban atau petunjuk jawaban latihan. Setelah itu lanjutkan dengan mengerjakan

tes. Kerjakan tes ini dengan cermat sampai selesai. Sesudah itu cocokkanlah dengan kunci

jawaban yang tersedia.

Apabila anda ingin mendalami materi modul ini lebih lanjut dianjurkan anda

membaca buku-buku yang tertuang pada daftar kepustakaan di akhir modul ini.

Selamat belajar, semoga anda berhasil.

Page 5: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sejarah

Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan

peristiwa sejarah. Proses perkembangan alam semesta yang

telah berlalu, seperti terjadinya gunung merapi, bukanlah

suatu peristiwa sejarah. sejarah adalah ilmu tentang manusia. Objek kajian sejarah adalah

manusia,bukan hewan, tumbuhan, atau alam semesta beserta isinya.

Sejarah biasanya didefinisikan sebagai suatu studi tentang masa lampau. Hal

penting bagi sejarawan adalah meyakinkan bahwa apa yang ditulisnya benar dan mereka

tidak memberikan opininya. Ada juga yang mengatakan bahwa sejarah merupakan studi

tentang sebab dan akibat. Suatu peristiwa menjadi bermakna jika kita mengetahui mengapa

hal itu terjadi. Kebanyakan orang berpikir bahwa kita akan mencari makna dalam sejarah.

Jika tidak, mempelajari sejarah berarti hanya sekadar mengingat fakta dan data.

B. Arti Kata Sejarah Berdasarkan Asal Usul Katanya

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu

syajaratun. Kata syajaratun mengandung arti `pohon'.

Makna kata pohon, pada masa lalu biasanya selalu

dihubung-hubungkan dengan keturunan, atau asal usul

keluarga raja, atau dinasti tertentu. Apabila kita melihat

gambaran silsilah raja-raja atau dinasti, gambaran itu akan terlihat seperti pohon yang

terbalik. Cerita tentang silsilah raja-raja dan dinasti ini merupakan elemen utama dalam

kisah sejarah pada masa awal. Seiring dengan perkembangan zaman, cerita yang disajikan

sebagai sejarah tidak hanya kisah kehidupan istana saja, tetapi juga kisah di luar istana.

Meskipun begitu, istilah yang digunakan tetap sejarah.

Sejarah merupakan serangkaian peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu.

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun. Kata ini berhubungan dengan silsilah raja-raja dan dinasti yang menjadi elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal

Page 6: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Dalam khasanah bahasa Indonesia, sejarah setidaknya

mengandung tiga pengertian. Pertama, sejarah adalah silsilah

atau asal usul. Kedua, sejarah adalah kejadian atau peristiwa

yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Ketiga, sejarah

adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian, atau peristiwa yang benar-

benar terjadi di masa lampau.

Dalam Kamus Indonesia–Inggris, kata 'sejarah' diterjemahkan sebagai history. Kata

history mengandung beberapa arti. Pertama history merupakan kumpulan peristiwa masa

lalu. Kedua, history merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi berturut-turut dari masa

lalu sampai masa sekarang, bahkan sampai masa depan. Ketiga, history merupakan suatu

catatan atau deskripsi naratif dari peristiwa-peristiwa masa lalu. Keempat, history

merupakan disiplin ilmu yang mencatat dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa masa

lalu yang berkaitan dengan manusia. Kelima, history merupakan sernua yang diingat

tentang masa lalu dalam bentuk tulisan.

History berasal dari kata Yunani historia, yang berarti 'informasi atau pencarian'.

Perkataan historia menunjukkan bahwa kajian sejarah bergantung sepenuhnya kepada

penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi. Aristoteles

menggunakan kata historia untuk menjelaskan suatu penelaahan sistematis mengenai

seperangkat gejala alam, baik itu menyangkut susunan kronologis maupun tidak. Lama-

kelamaan, makna istilah ini menyempit. lstilah ini diperuntukkan untuk menyebutkan

penelaahan mengenai gejala-gejala (terutama hal-ikhwal manusia) dalam urutan

kronologis. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengkajian sejarah bergantung sepenuhnya

kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi di seputar

kehidupan manusia.

C. Sejarah dalam Pandangan Para Tokoh

Aristoteles melihat bahwa sejarah berbeda dengan puisi dan filsafat. Baginya,

sejarah berhubungan dengan hal-hal partikular hal-hal aktual yang sudah terjadi.

Sebaliknya, puisi dan filsafat berhubungan dengan hal universal dan hal-hal yang ada atau

mungkin ada.

Sementara itu, bagi Francis Bacon, berdasarkan materi pokoknya, sejarah berbeda

dengan disiplin ilmu yang lain. Sejarah mempelajari hal-hal yang berkisar dalarn waktu

dan tempat, dengan menggunakan ingatan sebagai instrumen esensialnya.

Setiap bangsa mempunyai kata yang mengandung arti sejarah. Dalam bahsa inggris sejarah adalah history. Dalam bahasa yunani sejarah adalah historia.

Page 7: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Dalam pandangan Vico, sejarah adalah disiplin ilmu pertama manusia.

Menurutnya, manusia hanya dapat mengerti apa yang sudah dibuatnya sendiri. Sejarah

menjadi pusat pengertian manusia karena manusialah yang menciptakan sejarah.

Dalam Al-Muqaddimah Kitab Al-Ibar wa Diwan Al-Mubtada wa Al-Khabar Ibn

Khaldun memberikan definisi sejarah. Menurutnya, pada sisi

eksternalnya, sejarah tidak lebih dari penginformasian mengenai

peperangan, negara-negara, dan masyarakat pada masa silam.

Akan tetapi, pada sisi internalnya, sejarah merupakan observasi,

analisis, dan kajian secara cermat terhadap prinsip-prinsip semesta

dan sebab-sebab yang mendasarinya. Sejarah adalah pengetahuan

tentang proses-proses berbagai realitas dan sebab-musababnya

secara mendalam. Seiring dengan itu, Ibn Khaldun menegaskan

bahwa seorang sejarawan yang baik niscaya memerlukan berbagai sumber data, aneka

disiplin pengetahuan, perspektif yang baik, dan konsistensi yang akan mengantarkannya

kepada kebenaran dan meminimalkan kekeliruan. Hal ini disebabkan kutipan berbagai

informasi sejarah yang tidak disertai dengan pemahaman sejarawan yang utuh terhadap

prinsip-prinsip adat-istiadat, politik, bentuk-bentuk peradaban.

Akibatnya sejarah yang dipahami oleh masyarakat tidak akan

terjamin bebas dari kekeliruan, penipuan, atau penyimpangan

dari kebenaran.

Hasan bin Husain Al-Thuluni adalah seorang arsitek

yang berminat terhadap sejarah. Karya sejarahnya antara lain

An-Nuzhah assaniyyah fi Dzikr Al-khulafa wa AI Muluk Al-

Mishriyyah. Karya ini merupakan ringkasan dari uraian yang

dimulai dari masa kehadiran Islam hingga masa pemerintahan

Sultan Thuman Baya, penguasa terakhir Mamalik di Mesir.

Dalam biografinya, dikatakan bahwa Al-Thuluni menulis buku

sejarah untuk mencatat berbagai peristiwa.

Menurut Collingwood, sejarawan berpikir bahwa sejarah merupakan ilmu atau

suatu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang masalah tindakan manusia pada masa

lalu. Jawaban itu diperoleh melalui interpretasi bukti-bukti sejarah dan dari self-knowledge

manusia.

Mohammad Ali dalam buku Pengantar Ilmu Sejarah menyatakan bahwa sejarah

adalah sejumlah proses perubahan, kejadian, dan peristiwa yang ada di sekitar kita.

- Menurut Collingwood sejarah merupakan ilmu yang menaruh perhatian terhadap tindakan manusia pada masa lalu.

- Mohammad Ali menyatakan bahwa sejarah adalah sejumlah proses perubahan, kejadian, peristiwa yang ada di sekitar kita.

- Dalam pandangan Kuntowijoyo sejarah menyujuhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik dan empiris.

Page 8: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Baginya, sejarah adalah cerita tentang proses perubahan dalam kehidupan manusia dan

seperangkat ilmu yang menyelidiki perubahan itu.

Dalam pandangan Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis,

ideografis, unik, dan empiris. Sejarah itu bersifat diakronis karena berhubungan dengan

perjalanan waktu. Sejarah mencatat segala sesuatu berdasarkan rentang waktu. Ibarat

meneliti sebuah pohon, sejarah berisi penelitian tentang asal bibit, kapan pohon tumbuh,

kapan pohon bercabang dan berranting, dan kapan pohon berbuah. Sejarah bersifat

ideografis karena sejarah bersifat rnenggambarkan, memaparkan, dan menceritakan

sesuatu. Berbeda dengan ilmu sosial yang lain, sejarah berusaha melukiskan sesuatu

sedetail mungkin. Sejarah bersifat unik karena berisi basil penelitian tentang hal-hal yang

unik dan secara khas hanya berlaku pada sesuatu, hal yang ada pada suatu tempat dan pada

waktu tertentu. Hal ini terlihat dalam topik-topik sejarah yang bersifat tunggal dan sekali

terjadi. Misalnya, revolusi Prancis, revolusi Indonesia, dan perjuangan Sisingamangaradja

XII.

Selain itu, sejarah juga bersifat empiris. Artinya, sejarah bersandar pada

pengalaman manusia yang sungguh-sungguh. Tanpa pengalaman empiris, sejarawan tidak

bisa berbicara. Oleh karena harus bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-

sungguh, sejarah harus berdasarkan pada fakta dan penelitian yang akurat. Akan tetapi,

banyak juga sejarah yang ternyata tidak berasal dari fakta-fakta yang akurat. Tugas kitalah

untuk selalu meneliti dan mempelajari sejarah dengan saksama.

Berdasarkan pandangan para tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah pada

intinya merupakan cerita tentang masa lampau. Cerita itu sangat panjang dan mencatat

berbagai peristiwa. Cerita itu masih tetap berlanjut. Apa yang terjadi sekarang akan

menjadi sejarah di hari esok.

Sekilas Tokoh

Francis Bacon lahir pada 22 Januari 1561 di York Strand House, London. la anak

termuda dari lima bersaudara pasangan Sir Nicolas Bacon dan Ann

Cooke Bacon. la adalah seorang filosof Inggris yang memimpin

revolusi ilmu pengetahuan dengan teori observasi dalam metode

penelitian empiris.

Page 9: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Francis Bacon dikenal karena tulisannya yang menyangkut masalah filsafat ilmu

pengetahuan. Buku yang berhasil ditulisny adalah Novum Organum atau New instrument,

yang pada dasarnya merupakan pernyataan pengukuhan untuk penerimaan metode empiris

mengenai penelitian.

Ilmu pengetahuan bukanlah tempat untuk memulai dan mengambil kesimpulan

darinya, tapi ilmu pengetahuan adalah suatu tempat sampai ketujuan. Maksudnya, untuk

memahami sesuatu, seseorang harus "mengamatinya", kemudian mengumpulkan fakta, dan

mengambil kesimpulan dari fakta tersebut dengan cara argumentasi induktif yang logis.

Metode penelitian ini disebut juga dengan metode Baconian.

Buku terakhir Bacon adalah The New Atlantis. Buku ini mengungkapkan

pandangannya bahwa kemakmuran dan keadilan dalam negeri idealnya tergantung pada

hasil langsung dari pemusatan penelitian ilmiah. Secara implisit, Bacon mengemukakan

bahwa penggunaan intelegensia dalam penelitian ilmiah dapat membuat Eropa makmur

dan bahagia seperti penduduk yang hidup di pulau Atlantis. Bacon wafat pada 9 April

1926. Dengan demikian, berakhirlah kiprahnya dalarn ilmu pengetahuan.

1. Kolom Sejarah

Tulisan sejarah di dunia barat awalnya dimulai di Yunani kuno. Pada abad ke-5

SM, Herodotus yang dikenal sebagai Bapak Sejarah menulis catatan yang terkenal tentang

Perang Persia. Pada abad ke-17 dan ke-18 sejarah sebagai salah satu disiplin ilmu sudah

mulai diajarkan di universitas-universitas Eropa. Akan tetapi kemunculan ilmu ini baru

mulai terasa di abad ke-19, bersamaan dengan berkembangnya ilmu-ilmu sosial lainnya. Di

ilhami karya Leopold von Ranke, para sejarawan mulai memusatkan perhatian pada

pemaparan narasi-narasi peristiwa politik berdasarkan dokumen-dokumen resmi. Di bawah

pengaruh Leopold von Ranke, sejarah menerima identitasnya sebagai ilmu yang berdiri

sendiri dengan metode dan pendekatan yang kritis. Ranke mendesak objektivitas yang

tidak memihak sebagai titik pandang sejarawan dan membuat konsultasi sumber-sumber

kontemporer sebagai suatu hukum konstruksi sejarah. Kurun waktu 1950-an adalah titik

balik historografis. Saat itu, sejarawan Marxis muncul ke permukaan. Pada kurun waktu

1970-an di kalangan sejarawan timbul reaksi. Dalam mendekati objek sejarah, mereka

memiliki pendekatan-pendekatan baru. Dengan munculnya pendekatan baru itu dan

sebagai reaksi atas pendekatan tersebut, para peminat ilmu sejarah menyaksikan

kebangkitan dua unsur lama, yaitu politik dan narasi. Kebangkitan politik ditandai dengan

masuknya tinjauan politik dalam ilmu sejarah. Kebangkitan narasi ditandai dengan

Page 10: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

pergeseran narasi besar (grand narrative) yang menekankan peristiwa-peristiwa kunci ke

narasi tentang peristiwa berskala kecil dengan teknik pemaparan sejarawan mikro. Selain

itu, berkembang pula paparan sejarah yang diceritakan dari sudut pandang majemuk.

Uji Penguasaan Materi

1. Kata Arab yang menjadi asal usul kata sejarah adalah …….

2. Dalam bahasa Yunani, historia berarti ………

3. Seorang arsitek yang berminat pada sejarah adalah ……….

4. Tokoh Indonesia yang memberikan pendapatnya tentang sejarah adalah ……..

5. Filsuf yang mengatakan bahwa sejarah herbeda dengan puisi dan filsafat adalah ……

Jawaban

1. Syajaratun

2. Informasi atau pencarian

3. Hasan bin Husain Al-Thuluni

4. Kontowijoyo

5. Aristoteles

Aktivitas

Buatlah silsilah keluarga Anda, kemudian tulislah sejarah keluarga

Anda dalam hentuk karangan!

D. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU, DAN SENI

Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai peristiwa.

Selain itu, Sejarah juga dapat dilihat sebagai sebuah kisah dan ilmu. Bahkan dapat dilihat

sebagai seni.

1. Sejarah sebagai peristiwa

Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sejarah sebagai peristiwa

merupakan sejarah sebagainiana terjadinya (histoire realite). Peristiwa yang dimaksudkan

di sini bukanlah semua peristiwa. Agar suatu peristiwa dapat menjadi sejarah, peristiwa itu

harus dihubungkan dengan manusia. Di sini, ada unsur perbuatan yang disengaja. Selain

Page 11: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

itu, dimensi waktu dari sejarah perlu diperhatikan. Tidak semua peristiwa di masa lalu

dianggap sebagai sejarah. Suatu peristiwa dapat dianggap sebagai sejarah jika peristiwa itu

dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain sebagai bagian dari

proses atau dinamika dalam suatu konteks historis. Antara

peristiwa-peristiwa itu terdapat hubungan sebab akibat.

Penyebab merupakan hal yang menyebabkan suatu peristiwa

dapat terjadi. Contoh sejarah sebagai peristiwa misalnya,

pergerakan nasional di Indonesia lahir pada awal abad ke-20

karena pada masa itu muncul kesadaran kebangsaan di

kalangan kaum pelajar Indonesia. Hubungan sebab akibat itu merupakan suatu dinamika

menuju perubahan sebagai suatu hakikat sejarah.

Kesinambungan antara peristiwa yang satu dan peristiwa yang lain dalam hubungan

sebab akibat terdapat dalam konteks waktu, pelaku, dan tempat. Contohnya, perkelahian di

kantor camat mungkin tidak sepenting kudeta di pusat pemerintahan. Secara praktis dan

metodologis, sejarah harus diartikan sebagai tindakan manusia dalam jangka waktu

tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu.

Sejarah sebagai peristiwa pada dasarnya adalah objektif. Objektivitas sejarah

sebagai peristiwa terletak pada fakta yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang

benar-benar terjadi.

Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang

abadi, unik, dan penting. Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang abadi karena

peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. Peristiwa

sejarah juga bersifat unik karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali dan tidak pernah

terulang kembali secara persis. Selain abadi dan unik, peristiwa sejarah juga merupakan

peristiwa yang penting karena peristiwa itu mempunyai arti dalam menentukan kehidupan

orang banyak.

2. Sejarah sebagai kisah

Huizinga, sejarawan Belanda, mengatakan bahwa sejarah adalah "suatu kisah yang

telah berlaku". Sejarah, sebagaimana dikisahkan (histoire-recite) mencoba menangkap dan

memahami sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite). Sejarah sebagai kisah

merupakan narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap

kejadian atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

- Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite).

- Sejarah sebagai peristiwa merupakan hasil tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan tertentu.

Page 12: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Huizinga, sejarawan Belanda, mengatakan bahwa sejarah adalah "suatu kisah yang telah berlaku". Sejarah, sebagaimana dikisahkan (histoire-recite) mencoba menangkap dan memahami sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite)

Ada kemungkinan sejarah sebagai kisah bersifat subjektif. Subjektivitasnya terletak

pada bagaimana sejarah tersehut dituturkan atau diceritakan oleh seseorang. Hal ini

disebabkan oleh kepribadian si pencerita atau si penutur sejarah yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor, seperti kepentingan dan nilai yang diperjuangkan, kelompok sosial di

mana dia berada, perbendaharaan pengetahuan yang dimiliki, dan kemampuan bahasa yang

dimilikinya.

Faktor kepentingan terlihat dari cara seseorang

menuturkan kisah sejarahnya. Misalnya, dalam penulisan

biografi, seorang tokoh, secara pribadi ingin menunjukkan

bahwa pribadinya memiliki peran penting dalam suatu

peristiwa sejarah. Nilai-nilai yang diperjuangkan terlihat

dalam corak tulisan sejarah yang disampaikan oleh seorang

penutur. Misalnya, seorang yang berhaluan nasionalis akan

cenderung menulis sejarah tentang nasionalisrne. Begitu juga

dengan seseorang yang berhaluan agamais atau sosialis, yang akan cenderung menulis

sejarah berdasarkan nilai yang ia yakini.

Faktor kelompok sosial yang dimiliki si penutur sejarah juga dapat mempengaruhi

cara penulisan sejarah. Misalnya, seorang sejarawan akan menulis sejarah dengan

menggunakan kaidah akademils ilmu sejarah, sedangkan seorang wartawan Akan menulis

sejarah dengan bahasawartawan.pengetahuan dan latar belakang keilmuan penutur sejarah,

juga mempengaruhi kisah sejarah yang disampaikannya. Pengaruh ini dapat dilihat dari

kelengkapan kisah yang disampaikan. Gaya penyampaian dan

interpretasinya atas peristiwa sejarah yang akan dikisahkan. Misalnya, kisah tentang

sejarah Indonesia pada abad ke-20 pasti akan lebih Iengkap dipaparkan oleh seorang

sejarawan dari pada seorang fisikawan. Olch seorang yang mempunyai latar belakang

keilmuan ekonomi, kisah tersebut cenderung akan ditafsirkan dengan menggunakan

perspektif ekonomi. Kemampuan bahasa seorang penutur sejarah juga mempengaruhi hasil

rekonstruksi kisah sejarah yang ia tuturkan. Penuturan sejarah sebagai kisah memang

sangat bergantung pada kemampuan si penutur kisah sejarah.

3. Sejarah sebagai ilmu

Sejarah sebagai Ilmu, fositif bermula dari anjuran Leopold von Ranke kepada para

sejarawan untuk menulis apa yang sesungguhnya terjadi Leopold Von Ranke dikenal

sebagai Bapak Histonograh modern. Dengna menulis apa yang sesungguhnya terjadi,

Page 13: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

sejarah akan menjadi objek dengan melihat manusia tertentu yang

mempunyai tempat dan waktu tertentu, serta terlihat dalam kejadian

tertentu, sejarah sebagai ilmu membedakan ilmu sejarah dengan

filsafat yang bersifat abstrak dan spekulatif.

Objektivitas sejarah membuatnya berbeda dengan sastra Para

sastrawan sangat subjektif. Kebenaran secara mutlak ada dibawah

kekuasaannya. Kebebasan pengarang rnembuat ia berhak membangun sendiri dunianya,

Melalui karya sastra, para pengarang tidak dituntut untuk memberikan informasi

selengkap-Lengkapnya, setuntas-tuntasnya dan sejelas-jelasnya.

Sejarah dapat dilihat sebagai ilmu dengan karakteristik tertentu. Sejarah termasuk

ilmu manusia yang dalam perjalanan waktu dipecah

menjadi ilmu sosial dan ilmu kemanusiaan. Sebagai salah

satu ilmu manusia, dalam hal tertentu, sejarah berbeda

dengan ilmu alam. Di satu sisi, ilmu-ilmu alam bertujuan

untuk menemukan hukum-hukum umum dan bersifat

monothetis (satu hukum), sedangkan sejarah berusaha

mencatat hal-hal yang khas atau bersifat ideografis. Selain

itu, dalam ilmu alam, hukum-hukurn berlaku secara tetap

tanpa mernandang orang, tempat, waktu, dan suasana.

Sejarah termasuk ilmu empiris. Karena itulah sejarah sangat bergantung pada

pengalaman manusia. Pengalaman itu direkam dalam berbagai dokumen. Dokumen-

dokumen itu diteliti oleh sejarawan untuk menemukan fakta sejarah.

Oleh karena sejarah berbicara tentang manusia, biasanya sejarah dimasukkan dalam

ilmu kemanusiaan. Akan tetapi, sejarah berbeda dengan antropologi dan sosiologi. Sejarah

membicarakan manusia dari segi waktu. Dalam waktu, ada empat hal yang perlu

diperhatikan, yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan. Artinya,

sejarah melihat perkembangan masyarakat dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.

Misalnya, sejarah perkembangan demokrasi di Amerika yang dimulai di kota-kota kecil di

New England pada awal abad ke-17.

Sejarah juga melihat kesinambungan yang terjadi dalam suatu masyarakat.

Misalnya, kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonialisme. Hal ini misalnya

terlihat dari sikap Belanda meniru raja-raja pribumi dalam menarik upeti. Sejarah juga

melihat pengulangan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Misalnya, pada zaman

kolonial, kaum pemodal besar menyengsarakan penduduk dan menimbulkan protes sosial.

- Sejarah termasuk ilmu empiris. Karena itulah sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia

- Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu. Dalam waktu, ada empat hal yang perlu diperhatikan, yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan

Page 14: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Taman sekarang, mereka muncul lagi dan protes sosial terjadi di mana-mana sebagai reaksi

atas kehadiran mereka. Sejarah juga melihat perubahan yang terjadi di dalam masyarakat

yang biasanya disebabkan oleh pengaruh dari luar. Misalnya, gerakan nasionalisme di

Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan gerakan romantik di Eropa, gerakan pan-

islamisme di Timur Tengah, gerakan Turki muda yang berhasil menjatuhkan kekuasaan

monarki, dan kemenangan kelompok nasionalis di bawah pimpinan Sun Yat Sen di Cina.

Dalam meneliti objeknya, sejarah berpegang pada

teorinya sendiri. Teori-teori sejarah ditemukan dalam

setiap tradisi sejarah. Di Amerika. yang para sejarawannya

berorientasi pragmatis, teori sejarah yang filosofis tidak

diajarkan. Di negeri Belanda, yang mempunyai tradisi

kontinental yang lebih kontemplatif. diajarkan teori sejarah

yang filosofis. Teori sejarah diajarkan sesuai dengan

keperluan peradaban masing-masing tradisi.

Selain mempunyai teiori, sejarah juga mempunyai

generalisasi seperti ilmu lain sejarah juga menarik

kesimpulan-kesimpulan umum sering kali generalisasi sejarah merupakan koreksi atas

kesimpulan-kesimpulan Ilmu lain. Misalnya, revolusi Indonesia bukan pekerjaan kaum

ekstremis seperti propaganda Belanda, melainkan merupakanrevolusi pemuda. Untuk itu,

sejarah juga mempunyai metode sendiri. Berbeda dengan hukum ilmu-ilmu sosial yang

terlalu bersifat mekanis, metode sejarah bersifat terbuka dan hanya tuduk pada fakta.

Walaupun sejarah merupakan ilmu yang terbuka dan menggunakan bahasa sehari-

hari dengan nalar umum, sejarah juga seperti ilmu-ilmu lain yang membutuhkan riset,

penulisan yang baik, penalaran yang teratur, dan sistematika yang runtut. serta konsep

yang jelas.

4. Sejarah sebagai seni

Sejarah juga dapat dilihat sebagai seni. Sebagaimana seni, sejarah juga

membutuhkan intuisi, emosi, dan gaya bahasa. Sering kali dalam memutuskan apa yang

harus dilakukan, sejarawan menggunakan intuisinya. Kebutuhan sejarawan akan intuisi

terlihat ketika ia melakukan penelitian. Untuk mendapatkan intuisi, sejarawan harus

bekerja keras dengan data yang ada. Hal itulah yang membedakan pengarang dengan

sejarawan. Pengarang cenderung bekerja sambil mengkhayal. Sementara itu; sejarawan

harus tetap ingat akan data-datanya.

- Dalam meneliti objeknya, sejarah berpegang pada teorinya sendiri dengan metode sejarah bersifat terbuka dan hanya tuduk pada fakta.

- Sejarah juga membutuhkan riset, penulisan yang baik, penalaran yang teratur, dan sistematika yang runtut. serta konsep yang jelas.

Page 15: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Dalam melihat sejarah sebagai seni yang memakai intuisi, sejarawan harus dapat

membayangkan apa yang sebenarnya sedang terjadi dan apa yang terjadi sesudahnya.

Misalnya, seorang sejarawan yang menulis tentang perlawanan arek-arek Surabaya.

Cenclerung dituntut untuk dapat membayangkan keadaan kota Surabaya saat itu.

Penulisan sejarah juga memerlukan emosi. Penulisan

sejarah dengan emosi sangat penting untuk pewarisan nilai,

asalkan penulisan itu tetap setia pada fakta. Dalam penulisan

sejarah yang melibatkan emosi, pembaca seakan-akan diajak

hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu. Penulisan sejarah juga membutuhkan gaya

Bahasa yang baik yang dapat menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak

berbelit-belit.

Sejarah sebagai seni mempunyai beberapa

kekurangan. Pertama, sejarah sebagai seni akan kehilangan

ketepatan dan objektivitasnya karena seni merupakan hasil

imajinasi. Ketepatan dan objektivitas sangat perlu dalam

penulisan sejarah. Ketepatan berarti kesesuaian antara fakta

dengan tulisan sejarah. Objektivitas, berarti tidak ada

pandangan yang individual. Kedua, sejarah akan terbatas. Hanya sejarah yang dapat

dideskripsikan sebagai karya seni yang diakui. Sementara itu, tema-tema sejarah yang

penting lainnya, seperti sejarah ekonomi dan sejarah kuantitatif yang menyuguhkan angka-

angka dan analisis tidak akan ditulis. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan antara

sejarah sebagai seni dan ilmu, perhatikan tabel berikut.

Walaupun demikian, seni juga memberikan sumbangan terhadap penulisan sejarah.

Seni memberikan karakteristik yang dapat menggambarkan watak orang dalam biografi

kolektif. Misalnya, dalam penulisan sejarah tentang Perang Diponegoro, seorang sejarawan

akan terdorong untuk mengungkapkan berbagai peristiwa yang berkaitan dengan Perang

Diponegoro tersebut. Pengungkapan berbagai peristiwa ini akan semakin lengkap jika ada

pelukisan watak orang-orang yang terlibat di dalamnya. Di sinilah seni memainkan

perannya. Selain itu, seni juga memberikan struktur plot atau alur tulisan sejarah yang

kerap kali dilupakan oleh sejarawan.

Uji Penguasaan Materi

1. Sejarah sebagai peristiwa sebagaimana terjadinya disebut ……….

sejarah juga membutuhkan intuisi, emosi, dan gaya bahasa

Sejarah sebagai seni mempunyai beberapa kekurangan, seperti kehilangan ketepatan dan objektivitasnya. Selain itu sejarah juga menjadi terbatas.

Page 16: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

2. Kisah sesuatu yang telah beriaku adalah definisi sejarah menurut ……….

3. Sejarah sebagai kisah merupakan narasi yang disusun berdasarkan ……..

4. Bapak historiografi modern adalah ………..

5. Sejarah sangat bergantung dari pengalaman. Oleh karena itu, sejarah termaksud ilmu

Jawaban

1. Histoire realite

2. Huizinga

3. Memori dan kesan

4. Leopold von Ranke

5. Empiris

Aktivitas

Buatlah kelompok dengan teman sekelas Anda. Tiap kelompok mencari tulisan sejarah

sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Kemudian, diskusikan dan buatlah analisis

mengapa tulisan-tulisan tersebut dapat digolongkan demikian!

E. GENERALISASI, PERIODISASI, DAN KRONOLOGI

Periodisasi dan kronologi merupakan hal yang penting dalam sejarah. Dengan

periodisasi, sejarawan dapat lebih memfokuskan dirinya pada penelitian dalam suatu

pembabakan sejarah. Hasil penelitiannya juga akan lebih sempurna. Kesempurnaan ini

akan semakin lengkap jika hasil penelitian sejarah itu disajikan secara kronologis di mana

urutan waktu terjadinya peristiwa-peristiwa sejarah itu dapat dilihat dengan baik.

1. Generalisasi dan Periodisasi

Oleh karena sejarah adalah ilmu, generalisasi sangat diperlukan dalam sejarah.

Generalisasi adalah pekerjaan penyimpulan dari khusus ke umum. Ada dua tujuan

generalisasi, yaitu untuk saintifikasi dan untuk simplifikasi. Tujuan saintifikasi

mengandung arti bahwa sejarah melakukan penyimpulan umum. Generalisasi sejarah

sering dipakai untuk mengecek teori yang lebih luas, karena teori di tingkat yang lebih luas

kerap kali berbeda dengan generalisasi sejarah di tingkat yang lebih sempit. Misalnya, hagi

Marxisme, semua revolusi adalah perjuangan kelas. lni merupakan teori di tingkat yang

lebih luas yang mula-mula dipakai untuk menganalisis revolusi Prancis, kernudian dipakai

untuk semua revolusi. Berdasarkan penelitian sejarah, ternyata generalisasi ini tidak besar

Page 17: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

karena ada petani di suatu daerah yang melakukan hal yang sebaliknya. Mereka tidak

melakukan perjuangan kelas, tetapi mereka cenderung lebih senang bersama kaum borjuis.

Demikian juga dengan revolusi Indonesia. Revolusi Indonesia bukan perjuangan kelas,

tetapi digerakkan oleh cita-cita nasionalisme.

Selain saintifikasi, generalisasi juga bertujuan untuk simplifikasi atau

penyederhanaan. Simplifikasi perlu bagi sejarawan dalam melakukan analisis. Contoh

simplifikasi dapat dilihat dari penggambaran Anton Lucas, sejarawan Australia, terhadap

peristiwa gerakan rakyat yang beramai-ramai menurunkan para pejabat dalam peristiwa

tiga daerah di Pekalongan, Tegal, dan Brebes pada pascarevolusi dengan sebutan Bambu

Runcing Menembus Payung.

Ada banyak generalisasi sejarah. Salah satu di antaranya adalah generalisasi

periodik atau periodisasi. Periodisasi merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa

sejarah dalam tahapan atau pembabakan tertentu. Dalam membuat periodisasi, para

sejarawan pasti membuat kesimpulan umum mengenai sebuah periode. Contoh periodisasi

dalam sejarah terlihat dalam pembagian sejarah perkembangan budaya manusia oleh para

ahli atas dua periode besar berikut.

a. Zaman prasejarah, yakni zaman di mana manusia belum mengenal tulisan.

Babakan ini dimulai sejak adanya manusia hingga ditemukannya peninggalan-

peninggalan tertulis.

b. Zaman sejarah, yakni zaman di mana manusia sudah mengenal tulisan.

Babakan ini dimulai sejak manusia mengenal tulisan hingga sekarang.

Periodisasi dalam penulisan sejarah tergantung pada jenis penulisan sejarah yang

akan dilakukan. Periodisasi dapat dilakukan berdasarkan perkembangan politik, sosial

ekonomi, kebudayaan, dan agama. Berdasarkan perkembangan politik, periodisasi dapat

dilakukan berdasarkan raja-raja yang memerintah di suatu daerah, seperti kesultanan

Yogyakarta. Berdasarkan perkembangan sosial ekonomi, periodisasi dapat dilakukan

dengan pembagian sejarah berdasarkan sistem mata pencarian masyarakat. Misalnya, masa

berburu dan hidup berpindah-pindah yang diikuti dengan masa bercocok tanam' dan hidup

menetap. Berdasarkan perkembangan kebudayaan. periodisasi dilakukan dengan

mengelompokkan masyarakat dari kebudayaan yang terendah dengan teknologi yang

sederhana sampai masyarakat dengan kebudayaan yang sudah tinggi dengan teknologi

canggih

2. Kronologi

Page 18: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Istilah kronologi dipahami sebagai urutan peristiwa yang disusun berdasarkan

waktu terjadinya. Kronologi sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani,

yaitu chronos dan logos. Chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu. Secara harfiah,

kronologi berarti ilmu tentang waktu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, karya

W.J.S. Poerwadarininta, kronologi dipahamni sebagai ilmu

pengukuran berdasarkan kesatuan waktu dan urut-urutan

waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa tertentu.

Dalam ilmu sejarah, kronologi adalah ilmu untuk

menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa clan tempat

peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu.

Tujuan kronologi adalah untuk menghindari anakronisme

atau keracunan waktu dalam sejarah. Dengan memahami

konsep kronologi, peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di

masa lalu dapat direkonstruksi kembali secara tepat

berdasarkan urutan waktu terjadinya. Dengan bantuan

konsep kronologi, kita juga dapat melihat kaitan sebuah

peristiwa sejarah yang terjadi di belahan bumi yang satu dengan peristiwa yang terjadi di.

belahan bumi yang lain. Kronologi merupakan ilmu dasar yang sangat penting bagi ilmu

sejarah karena konsep ini menggambarkan proses sejarah. Sebuah kronologi dapat disusun

berdasarkan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Misalnya, hari terjadinya atau tahun

terjadinya. Catatan tentang tahun terjadinya suatu rentetan peristiwa sejarah biasa disebut

kronik.

Salah satu cara yang baik dalam menunjukkan

tatanan kronologis di mana peristiwa-peristiwa terjadi

adalah penggunaan garis waktu. Suatu garis waktu dapat

menunjukkan peristiwa-peristiwa dalam suatu hari atau

seluruh abad. Hal ini tergantung pada skala garis tersebut.

Dalam menentukan skala garis waktu itu, sejarawan sering

harus membagi waktu dalam banyak cara. Kadang-kadang,

mereka menggunakan periode waktu yang panjang.

Misalnya, masa Orde Baru adalah sebutan yang diberikan untuk suatu periode pada akhir

abad ke-20 di Indonesia. Periode tersebut merupakan masa pemerintahan rezim Soeharto

yang berkuasa antara tahun 1966-1998. Contoh kronologi dan peristiwa-peristiwa

bersejarah di Indonesia dapat dilihat pada skema 1.1.

- Kronologi sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos dan logos. Chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu.

- kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa clan tempat peristiwa tersebut secara tepat berdasarkan urutan waktu

- Tujuan kronologi adalah untuk menghindari anakronisme atau keracunan waktu dalam sejarah.

- Catatan tentang tahun terjadinya suatu rentetan peristiwa sejarah biasa disebut kronik.

- Salah satu cara yang baik dalam menunjukkan tatanan kronologis di mana peristiwa-peristiwa terjadi adalah penggunaan garis waktu

Page 19: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Dalam mengurutkan berbagai peristiwa sejarah secara kronologis, sejarawan

menggunakan ukuran waktu. Ada berbagai macam ukuran waktu atau sistem penanggalan.

Ada penanggalan Kristiani dan ada penanggalan Islam.

Penanggalan Kristiani berawal dari penanggalan Romawi Kuno. Penanggalan ini

diganti oleh Penanggalan Julian. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada penanggalan

Julian kemudian diperbaiki dalarn penanggalan Gregorian yang diajukan oleh Paus

Gregorius XIII. Penanggalan inilah yang banyak

digunakan orang saat ini. Dalam penanggalan Kristiani kita menyebut tahun-tahun sebelum

Yesus dilahirkan dengan istilah BC (Before Christ [Sebelum Kristus]). Misalnya, 1901 BC.

Tahun pertama kalender Kristiani adalah tahun ketika Yesus lahir. Untuk menunjuk pada

tahun-tahun sesudah Kristus lahir, digunakan istilah AD (Anno Domini) dalam Bahasa

Latin yang berarti tahun "Tuhan kita". Misalnya, abad ke-20 AD.

Penanggalan Islam dimulai pada saat Nabi Muhammad 622 AD. Jadi, tahun 622

AD rnerupakan tahun pertama dalam penanggalan Islam atau 1 Hijriah. Penanggalan Islam

banyak digunakan di Asia Barat dan masyarakat di negara-negara muslim di dunia. Selain

itu, penanggalan int banyak digunakan di negara-negara Islam di luar wilayah itu

bersamaan dengan penanggalan Kristiani.

3. Sekilas Tokoh

Paus Gregorius XIII adalah salah satu Paus termasyhur yang dimiliki oleh Vatikan.

Paus Gregorius XIII mendirikan universitas di Roma, Italia. Universitas itu dipimpin oleh

imam-imam Jesuit dan memiliki fakultas-fakultas seperti fakultas agama, filsafat, dan

hukum. Selain itu, universitas ini memberikan kursus-kursus misionaris dan sejarah gereja.

Paus Gregorius XIII menyetujui penetapan sistem kalender

baru yang sebelumnya menggunakan kalender Julian. Perubahan

kalender ini diusulkan oleh seorang Doktor dari Napoli, Italia yang

bernama Aloysius

F. KEGUNAAN SEJARAH

Page 20: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

Pada saat kita mempelajari sejarah, kita juga mempelajari adalah kebudayaan dan

prestasi yang berhasil dicapai para leluhur masyarakat di berbagai belahan dunia. Melalui

sejarah, kita diajak untuk memahami, menghargai, serta menghormati kebudayaan dan

prestasi orang lain. Melalui sejarah, manusia setiap tahun tidak hanya mengagumi sejarah

bangsanya sendiri, tetapi juga sejarah bangsa lain.

Mempelajari sejarah berarti belajar memahami masa lalu, masa kini, dan masa

depan. Belajar sejarah juga berarti merasakan dan menghayati semangat zaman (zeit geist)

yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah di masa lalu. Kesadaran akan masa lalu

dapat menjadi pedoman dalam melangkah di masa depan. Dengan mempelajari sejarah

niscaya kita akan mampu memahami, menilai„ dan mengambil keputusan secara lebih

cermat dan bijaksana. Oleh karena itu, kegunaan sejarah dapat dilihat secara intrinsik

maupun ekstrinsik.

1. Guna Sejarah secara Intrinsik

Secara intrinsik, sejarah berguna sebagai ilmu, sebagai mengetahui masa lampau,

sebagai pernyataan pendapat, dan sebagai profesi. Sebagai ilmu, sejarah adalah ilmu yang

terbuka dan berkembang baik dari sudut teori maupun

metodenya. Perkembangan ini menunjukkan bahwa sejarah

selalu responsif lerhadap perkembangan kebutuhan

masyarakat. Perkembangan teori terlihat dalam pencanangan

perlunya nasionalisme dalam penulisan sejarah pada Seminar

Sejarah I di Yogyakarta. Setelah pencanangan tersebut, ada pergantian “sejarah dari

geladak kapal” ke sejarah yang indosentrisme. Perkembangan dalam metode sejarah pada

masa ini terlihat ketika dalam sejarah muncul metode kuantitatif. Keterbukaan sejarah

terlihat dari penggunaan bahasa sehari-hari dalam penulisan sejarah dan dari kesempatan

yang diberikan kepada siapapun untuk menjadi sejarawan, asalkan hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan sebagai ilmu.

Ilmu sejarah sangat dibutuhkan dalam upaya menjelaskan berbagai hal yang terjadi

dalam kehidupan manusia di masa lalu. Ilmu sejarah akan membantu kita dalam

memahami berbagai peristiwa penting yang mempengaruhi peradaban umat manusia

sepanjang masa. Dalam konteks ini ilmu sejarah memiliki arti dan peranan yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Secara umum arti penting ilmu sejarah dalam

kehidupan masyarakat adalah sebagai tiang pegangan untuk melangkah ke masa depan.

Dengan mempelajari sejarah kita akan dapat memahami apa yang telah terjadi di masa lalu,

Secara intrinsik, sejarah berguna sebagai ilmu, sebagai mengetahui masa lampau, sebagai pernyataan pendapat, dan sebagai profesi

Page 21: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

apa yang harus kita lakukan di masa kini, dan apa yang bisa kita lakukan di masa depan.

Dengan demikian arti penting sejarah adalah sebagai kompas penunjuk arah kemajuan

suatu masyarakat.

2. Guna Sejarah secara Ekstrinsik

Secara ekstrinsik sejarah dapat memberikan sumbangan dari berbagai aspek

pendidikan diluar kepentingan keilmuan sejarah. Sejarah mempunyai fungi pendidikan

moral, penalaran politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan dan ilmu bantu.

Peran pendidikan moral sejarah dapat dilihat dari berbagai peristiwa sejarah yang

dikandungnya. Di dalam berbagai peristiwa sejarah terdapat contoh-contoh tindakan dan

sikap moral yang dapat diteladani atau yang harus dihindari. Misalnya dalam pergerakan

nasional banyak contoh tentang tindakan yang benar dan yang salah, baik dan buruk, cinta

dan benci, atau merdeka dan terjajah.

Peran sejarah sebagai pendidikan penalaran dapat dilihat melalui hubungan sebab

akibat yang dikandung dalam setiap peristiwa sejarah.

Hubungan sebab akibat ini mengantar orang yang

mempelajari sejarah untuk tidak berpikir monokausal (pikiran

yang menyatakan bahwa peristiwa terjadi karena satu alasan.

Cara berpikir monokausal menafikan kesadaran manusia dan

membuat manusia berpikiran sempit. Sejarah harus membuat

orang berpikir plurikausal, yaitu beranggapan bahwa suatu

peristiwa disebabkan oleh banyak hal. Dengan berpikiran

seperti itu, segala sesuatu akan dilihat secara multidimensional.

Peran sejarah sebagai pendidikanan politik ditunjukkan oleh ormas-ormas antara

lain melalui berbagai pelatihan. Di sini, tentu perlu ditanamkan pendidikan mengenai

sejarah organisasi. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan diperlukan oleh semua lembaga

penelitian. Untuk menentukan suatu kebijakan diperlukan pandangan tentang lingkungan,

masyarakat, dan sejarah. Misalnya, kebijakan perpajakan diambil dengan lebih dahulu

mengetahui sejarah ekonomi bangsa itu, khususnya dalam kebijakan fiskal di masa

sebelumnya, seperti bagaimana pajak ditarik pada masa indonesianisasi atas usaha-usaha

asing.

Peran sejarah sebagai pendidikan perubahan diperlukan oleh politisi, ormas-ormas,

usaha-usaha, dan pribadi-pribadi. Dengan mempelajari sejarah, kelompok politisi dapat

mengantisipasi sejarah gelagat perubahan. Sebagai rekonstruksi masa lalu, sejarah tidak

Secara ekstrinsik sejarah dapat memberikan sumbangan dari berbagai aspek pendidikan diluar kepentingan keilmuan sejarah. Sejarah mempunyai fungi pendidikan moral, penalaran politik, kebijakan, perubahan, masa depan, keindahan dan ilmu bantu.

Page 22: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

hanya membangun masa lalu itu untuk kepentingan masa lalu wartawan dan saja. Sejarah

sebagai kisah nyata pengalaman hidup manusia yang unik dapat digunakan untuk

memprediksi dan mengantisipasi kejadian berikutnya yang memiliki kecenderungan yang

sama dengan pengalaman tersebut. Pengantisipasian perubahan tidak hanya penting bagi

politisi, tetapi juga bagi ormas. Mereka perlu mengenalkan kepada anggotanya tentang

pentingnya pengelolaan perubahan untuk menghindari moral, penalaran, konservatisme

atau radikalisme yang dapat merusak organisasi. Hal yang sama juga berlaku bagi pribadi-

pribadi Autobigrafi dan biografi yang banyak bercerita tentang perubahan akan memberi

inspirasi untuk melangkah.

Sejarah negara-negara yang sudah maju seperti Amerika dan Jepang yang sudah lama

menjadi negara industri perlu dipelajari oleh negara-negara yang sedang melakukan

industrialisasi. Hal itu, perlu ditempuh agar di masa depan mereka dapat menghindari

masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara industri tersebut sebelumnya. Dengan

mempelajari sejarah negara-negara yang lebih maju, suatu bangsa dapat merancang masa

depannya.

Ketika seseorang pergi ke candi dan menemukan lukisan di dinding candi, dia

dapat mernbayangkan keindahan yang ada pada saat lukisan itu dibuat. Ketika kita

membaca sejarah kota-kota kuno di Eropa, seperti di Yunani dan Mesir, kita dapat

merasakan keindahan kota tersebut.

Dengan mempelajari sejarah, dampak-dampak dari peristiwa-peristiwa politis yang

terjadi dapat dianalisis. Dengan mempelajari sejarah arsitektur, dapat direncanakan model-

model arsitektur yang tepat dengan kondisi lingkungan dan zamannya. Dengan

mempelajari sejarah kedokteran, misalnya, kita dapat mengetahui cara

menanggulangi epidemi di masa lalu. Dengan mempelajari sejarah

perencanaan kota, kita dapat menyusun perencanaan kota kita dapat

menyusun perencanaan kota yang tepat sehingga masalah yang terjadi

di masa sebelumnya tidak terulang kemnbali.

3. Kolom Sejarah

Sejarah juga dapat menjadi rujukan, bukti, dan latar belakang yang dibutuhkan oleh orang

yang ingin melakukan sesuatu yang berkaitan dengannya. Seorang kader LSM perlu

mengatahui latar belakang sosial, gerakan dari LSM-nya supaya ia terampil menangani

Page 23: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

permasalahan yang dihadapi LSM-nya. Pertimbangan sejarah juga harus diketahui oleh

agen inovasi agar dapat menjalankan perannya dengan baik. Selain itu, tokoh, peristiwa,

dan suasana sejarah dapat menjadi latar belakang kesenian. Misalnya, Eros Djarot tidak

akan sanggup membuat film Cut Nyak Dien tanpa membaca sejarah Aceh. Sejarah telah

digunakan oleh Sultan Hamengkubuwono IX yang selalu menyebut Sultan Agung dan

Pangeran Diponegoro sebagai pemberi semangat. Sejarah sebagai rujukan juga diperlukan

oleh para pemimpin politik yang memimpin sebuah partai politik berdasarkan agama.

Mereka perlu mempelajari bagaimana partai-partai sosial demokrat keagamaan dapat

tumbuh di Eropa yang sekuler. Sejarah sebagai bukti dapat dikaji untuk membenarkan

suatu perbuatan. Misalnya, Jepang dan Cina memiliki pendapat yang berbeda tentang

pendudukan portofolia Jepang. Bagi Jepang, pendudukan itu baik. Sebaliknya, bagi Cina,

pendudukan itu buruk. Pernyataan ini mereka perkuat dengan memakai data sejarah

sebagai bukti. Penggunaan sejarah sebagai rujukan juga terjadi di Indonesia. Pada masa

pemerintahan Orde Baru, setiap tahun diputar film G/30/S/PKI sebagai bukti adanya

pemberontakan yang dilakukan oleh PKI.

Uji Penguasaah Materi

1. Sejarah sebagai ilmu, sebagai cara mengetahui masa lalu, sebagai pernyataan

pendapat, dan sebagai profesi merupakan kegunaan sejarah sebagai guna ….

2. Memberikan pendidikan moral, penalaran, politik, dan kebijakan merupakan

kegunaan sejarah sebagai guna …

3. Hubungan sebab akibat dalam sejarah membuat seseorang yang mempelajari

sejarah tidak berpikir ….

4. Salah satu guna sejarah sebagai profesi adalah

5. Peran sejarah sebagai pendidikan politik ditujukan dalam bentuk …

Jawaban

1. Instruksi

2. Ekstrinsik

3. Monokausal

Page 24: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

4. Guru sejarah

5. Pengkaderan oleh partai politik

Aktivitas

Carilah situs sejarah masa lampau dari majalah atau internet! Buatlah mengenai fungsi

situs tersebut sebagai sebuah pendidikan keindahan dalam ilmu sejarah! Analisis detail

yang ada pada situs tersebut yang dapat menjadi pendidikan keindahan buat Anda.

Analitika

Ilmu sejarah sangat penting peranannya dalam kehidupan kita. Kebenaran sebuah peristiwa

sejarah yang dialami sebuah bangsa akan mempengaruhi masa depan bangsa itu. Akhir-

akhir ini terutama setelah gerakan reformasi, berkembang tuntutan untuk mengkaji dan

menulis kembali sejarah indonesia.

RANGKUMAN

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun. Kata ini pada mulanya,

dihubungkan dengan silsilah raja-raja dlan dinasti yang menjadi elemen utama dalam kisah

Page 25: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

sejarah pada masa awal. Setiap bangsa mempunyai kata yang mengandung arti “sejarah”.

Dalam bahasa inggris sejarah adalah history. Dalam bahasa Yunani sejarah adalah historia.

Dalam bahasa jerman adalah geschitche. Semua kata ini mengacu pada peristiwa lampau.

Dalam pandangan Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis,

ideografis, dan unik. Sejarah itu diakronis karena sejarah memanjang dalam waktu. Sejarah

bersifat ideografis.' karena sejarah itu menggambarkan, memaparkan, dan menceritakan

sesuatu. Sejarah pada suatu tempat dan dalam waktu tertentu. Selain itu, sejarah juga

bersifat empiris. Artinya, sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sesungguhnya.

Di dalam penulisan sejarah perlu ada periodisasi dan kronologi. Periodisasi

merupakan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejarah dalam tahapan atau pembabakan

tertentu. Kronologi adalah ilmu untuk menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa dan

tempat peristiwa secara tepat berdasarkan urutan waktu.

EVALUASI

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu ..

Page 26: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

a. syajaratun d. historia

b. history e. geschicthe

c. story

2. Sejarah menjadi pusat pengertian manusia karena manusia menciptakan sejarah.

Pendapat itu dikemukakan oleh ..

a. Vico d. Collingwood

b. Ibn Khaldun e. Kuntowijoyo

c. Aristoteles

3. Sejarah akan melihat segala sesuatu berdasarkan rentang waktu. Hal tersebut

menunjukkan sejarah bersifat. …..

a. diakronis d. penting

b. ideografis e. empiris

c. unik

4. Sejarah berusaha menggambarkan, memaparkan, dan menceritakan sesuatu sedetail

mungkin. Hal itu menunjukkan sejarah bersifat….

a. diakronis d. penting

b. ideografis e. empiris

c. unik

5. Sejarah bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh terjadi. Hal

tersebut menunjukkan sejarah bersifat …

a. diakronis d. penting

b. ideografis e. empiris

c. unik

6. Bapak sejarah yang menulis catatan yang terkenal tentang Perang Persia adalah …

a. Ibn Khaldun d. Julius Caesar

b. Herodotus e. Socrates

c. Leopold von Ranke

DAFTAR PUSTAKA

Adullah, Tafuik. 1995. Sejarah: Disiplin Ilinu, Rekonstruksi, Masa Lalu, Berita Pikiran.

Jakarta: LIPI.

Page 27: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

------------------ dan Drs. Abdurrachman Surjornihardjo. 1985, Ilrnu Sejarah dan

Historiografi. Jakarta: PT Gramedia.

Adam, Ahmat. 1995. Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Kelndonesiaan, 1855-

1913. Jakarta: Hasta Mitra.

Adam, Asvi Warman. 2004. Pelurusan Sejarah Indonesia. Yogyakarta: TriDE,

Badrika, I Wayan. 2004. Sejarah Nasional lndonesiaan Umum SMA Kelas I, Jakarta,

Penerbit Erlangga.

Barraclough, Geoffrey (ed). 1998. Hammond Concise Atlas of World History. London:

Times Books.

Black, Jeremy (ed). 1999. DK Atlas of World History. London: Dorling Kindersley

Limited.

Budhihartono, DR, et.al. Indonesia Indah: Bangsa Indonesia I, Jakarta: Perum Percetakan

Negara Republik Indonesia.

Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

de Jonge, Drs. Nico, et.al. 1990. Indonesia in Focus. London: Kegan Paul International

Ltd.

Galvin, John. “Abydos, Life and Death at the Dawn of Egyptian Civilization,” National

April 2005, hal. 108.

Gottschalk, Louis. 1969. Understanding History: a Primer of Historical Method, atau

Mengerti Sejarah. Terj. Nugroho Notosusanto. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia.

Kuntowijoyo, Dr. 1999. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

--------------2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

--------------2001. Pengantar llmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

GLOSARIUM

· Abris Sau Roche: Peradaban ketika manusia purba mulai tinggal di gua-gua di pinggir

pantai dan sungai.

Page 28: A · Web viewA. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni Masalah sejarah sebagai Peristiwa, Kisah Ilmu dan Seni yang dibahas dalam modul ini merupakan modul pertama dalam bidang

· Anakronisme: Suatu ketidakcocokan dari suatu zaman terhadap zaman tertentu; atau

sebuah peristiwa percakapan dan unsur latar yang tidak sesuai menurut waktu di dalam

karya sastra.

· Arkais: Berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno

· Arkeologi: Ilmu tentang kehidupan dan kebudayaan zaman kuno berdasarkan benda

peninggalannya, seperti patung dan perkakas rumah tangga.

· Babad: Kisah berbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, dan Madura yang berisi peristiwa

sejarah.

· Balada: Sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan, kadang-

kadang dinyanyikan, kadang-kadang berupa dialog.

· Biografi: Riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh prang lain.

· Dinasti: Keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dan satu keluarga.