a. pengukuran capaian kinerja tahun...

172
46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012 Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012 Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strateji instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Pemerintah Kabupaten Bintan selaku pemegang amanah masyarakat Bintan telah melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 dengan memaksimalkan seluruh potensi yang ada sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bintan sehingga memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran dan program/kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan.

Upload: duongliem

Post on 04-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012

Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban untuk menyampaikan

pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan

tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi

kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta

keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan Kinerja Instansi

Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun

tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strateji

instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan

kebijakan yang ditetapkan. Dari kedua pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah

perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui

sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Pemerintah Kabupaten Bintan selaku pemegang amanah masyarakat

Bintan telah melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 dengan memaksimalkan seluruh potensi yang

ada sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bintan sehingga

memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran dan

program/kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan.

Page 2: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

47 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan

tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian

indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Pemerintah

Kabupaten Bintan tahun 2012 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja

Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2012 berdasarkan hasil pengukurannya

dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya toleransi antar umat beragama yang ditandai dengan tidak adanya

kasus perselisihan antar umat beragama

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah kasus perselisihan antar umat beragama

0 0 100

Sasaran Strategis 2 Menurunnya angka pengangguran terbuka dari 9,94% menjadi 8,00%.

Indikator kinerja Target Realisasi %

Tingkat pengangguran terbuka 9% 5.39% 59.89

Tingkat partisipasi angkatan kerja 67.26 54.06 80.37

Rasio Penduduk yang bekerja 0.93 0.89 95.70

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wirausaha dan UKM

6.350 6.425 101,18

Sasaran Strategis 3 Terpenuhinya standar aturan ketenagakerjaan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase kasus PHK yang terselesaikan

70% 87.50% 125

Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan kematian

<1% 0.15% 100

Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun

20 41 0

Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)

70% 60.97% 87.10

Sasaran Strategis 4 Terpenuhinya standar/ketentuan nasional pendidikan anak usia dini serta

pendidikan dasar dan pendidikan menengah Indikator kinerja Target Realisasi %

Page 3: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

48 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

APK PAUD 32,9 46.87 142,46

Rasio guru murid PAUD 1:9 1:9 100

Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,00 7,98 99,75

Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Dasar)

99,30% 101,16% 101,87

Rasio anak perempuan terhadap Anak laki-laki ditingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi yang diukur dari angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak laki-laki

94% 99% 105,31

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

108,50% 109,26% 100,70

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B

94,25% 94,80% 100,58

Angka pendidikan yang ditamatkan SD/MI/Paket A

22,00% 21,00% 95,45

Angka pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs/Paket B

19,00% 21,00% 110,52

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

93,25% 93,07% 99,80

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

66,90% 88,31% 132,00

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah dasar per 10.000 penduduk (Pendidikan Dasar)

59,00 88,00% 149,15

Rasio guru per murid SD/MI (Pendidikan Dasar)

1:13 1:13 100

Rasio guru per murid SLTP (Pendidikan Dasar)

1:12 1:11 91,66

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah menengah per 10.000 penduduk (Pendidikan Menengah)

25,00 33,23 132,92

Rasio guru per murid SLTA (Pendidikan Menengah)

1:11 1:11 100

Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata (Pendidikan Menengah)

0,52 0,81 155,76

Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Menengah)

44,00% 61,27% 139,25

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C

68,58% 68,80% 100,32

Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Paket C

30,00% 29,37% 97,92

Page 4: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

49 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C

50,45% 53,74% 106,52

Angka Melek Huruf (AMH) 98,50% 98,36% 99,85 Rasio melek huruf perempuan terhadap laki- laki usia 15-24 tahun yang diukur melalui angka melek huruf

103% 103% 100

Total guru bersertifikat profesi sesuai dengan kuota

584 orang 670 orang 117,76

Persentase total guru bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia

100% 117,76% 117,76

Persentase guru TK bersertifikat profesi

0,34% 0,51% 150

Persentase guru SD bersertifikat profesi

69,86% 59,98% 85,85

Persentase guru SLTP bersertifikat profesi

18,32% 19,87% 108,48

Persentase guru SLTA dan SMK bersertifikat profesi

11,47% 19,05% 166,08

Persentase pengawas bersertifikat profesi

0 2,40 240%

Persentase Kelayakan Guru mengajar SD

50% 30,43% 60,86

Persentase Kelayakan Guru mengajar SMP

85% 84,15% 99

Persentase Kelayakan Guru mengajar SLTA

98,79% 97,79% 98,98

Angka kelulusan SD 100% 100% 100 Angka kelulusan SLTP 100% 100% 100 Angka kelulusan SLTA 99,60% 97,92% 98,31 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

44% 60,10% 136,59

Sasaran Strategis 5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pelestarian nilai seni dan budaya

daerah. Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah karya seni budaya yang Memperoleh perlindungan hak Kekayaan intelektual

1 karya 0 karya 0

Sasaran Strategis 6 Terlindunginya peninggalan sejarah dan warisan budaya melalui Peraturan Daerah

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah Perda perlindungan Benda, situs dan kawasan cagar budaya

1 perda 0 perda 0

Page 5: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

50 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Jumlah situs, benda danb kawasan cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara

6 unit 6 unit 100

Jumlah naskah sejarah / kuno yang diselamatkan dan dikelola

0 naskah 0 naskah 0

Sasaran Strategis 7 Meningkatnya persentase koperasi aktif dari 79,15% menjadi 82,80% serta

pertumbuhan rata-rata UMKM sebesar 3,77% pertahun Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah koperasi/koperasi aktif 206/160 unit

275/171 133,50/1

06,88 Persentase koperasi aktif 77,67% 83,01 106,88 Jumlah UMKM Aktif 1.427 unit 1.485 104,06 Jumlah BPR/LKM aktif 3 unit 3 100 Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat

100% 100% 100

Kontribusi sektor Perdagangan terhadapPDRB

22,00% 20,38% 92,64

Sasaran Strategis 8 Meningkatnya unit usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebesar 150%

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah

160 unit 160 unit 100

Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

52,00% 51,06% 98,19

Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN)

123/10 investor

127/11 investor

100

Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) USD

852.355.000 902.605.674 100

Rasio daya serap tenaga kerja 185 16.881 100 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN

255,13 (milyar Rp)

586.589 (milyar Rp)

129,91

Sasaran Strategis 9 Terbentuknya kawasan minapolitan di 3 lokasi yang terletak di Kecamatan Bintan

Pesisir, Kecamatan Mantang, dan Kecamatan Bintan Timur Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase pengembangan kawasan minapolitan

15% 15% 100

Sasaran Strategis 10 Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata dalam PDRB dari 20,19% menjadi

25,00% Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah kunjungan wisatawan 520.000 orang

478.774 orang 92,07

Jumlah kunjungan wisatawan pada 28.200 30.000 orang 106,37

Page 6: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

51 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

event pariwisata orang Lama tinggal wisatawan (hari) Mancanegara dan Nusantara

3 hari 3 hari 100

Pengeluaran wisatawan (harian) Mancanegara (USD) dan Nusantara

900usd/Rp4 jt

900usd/Rp4 jt 100

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

22,00% 22,00% 100

Sasaran Strategis 11 Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari 7.21% menjadi

7.70% dan Nilai Tukar Petani dari 105% menjadi 114%. Indikator kinerja Target Realisasi %

Kontribusi sektor pertanian/ Perkebunan terhadap PDRB

7,26% 5,82% 80,17

Nilai tukar petani 108% 125,78% 116 Capaian produksi komoditi unggulan perkebunan (Karet, Klp. Sawit, Kelapa, Cengkeh, Lada & jambu Mete)

24.849 ton 107.186,96 ton 431,35

Volume Ekspor Produk Perkebunan 6.290 ton 3.221,79 ton 51,2 Nilai Ekspor Produk Perkebunan

13.726 usd Rp89.012.200.

000 1.540

Jumlah Produksi Peternakan 8.485 ton 5.555 ton 65,47 Nilai Produksi Hasil Peternakan

(Rp.juta) 139.730(Rp

juta) 91.479.000 65,47

Ketersedian dan ketercukupan daging yang aman, sehat, utuh dan halal

4.270 ton 1.143 ton 26,77

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya/hektar

25 ton/ha 3 ton 12

Sasaran Strategis 12 Meningkatnya rata-rata pendapatan petani dari Rp1,35 juta menjadi Rp2,17 juta

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase ketersediaan pangan masyarakat

100% 100% 100

Jumlah Lokasi Rawan Pangan 15 lokasi 12 lokasi 120 Jumlah petani yang memiliki Kemampuan teknis SL PHT

150 orang 150 orang 100

Sasaran Strategis 13 Meningkatnya kinerja pemerintah dalam penyelesaian permasalahan di masyarakat

dengan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah yang diselesaikan

100% 0 0

Persentase/jumlah kasus hukum antar Pemerintah dengan pihak ketiga yang

100% 4 kasus 100

Page 7: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

52 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

diselesaikan Persentase Sengketa lahan yang terselesaikan

80% 80% 100

Sasaran Strategis 14 Meningkatnya Kompetensi Sumber daya aparatur dari 40% menjadi 80%

Indikator kinerja Target Realisasi %

Kompetensi sumberdaya aparatur 50% 75% 150 Sasaran Strategis 15

Meningkatnya efektifitas pengelolaan administrasi kepegawaian daerah dari 76,66% menjadi 86,66%

Indikator kinerja Target Realisasi % Efektifitas pengambilan Keputusan kenaikan pangkat PNS

100% 94% 94

Sasaran Strategis 16 Meningkatnya kinerja aparatur dari 40% menjadi 80%

Indikator kinerja Target Realisasi %

Kinerja pegawai 50% 50% 100 Sasaran Strategis 17

Meningkatnya pembinaan masyarakat di kecamatan

Indikator kinerja Target Realisasi % Jumlah majelis taklim yang dibina 22 kelompok 198 kelompok 900

Sasaran Strategis 18 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan

kecamatan dari 90% menjadi 100% Indikator kinerja Target Realisasi %

Partisipasi masyarakat dalam musrenbang

100% 100% 100

Sasaran Strategis 19 Meningkatnya produk legislasi daerah yang disahkan dari 63,64% menjadi

100%. Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Ranperda yang disahkan 100% 118% 118% Sasaran Strategis 20

Meningkatnya kesesuaian muatan perencanaan daerah dengan implementasinya dari 70% menjadi 90%

Indikator kinerja Target Realisasi % Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dikawasan strategis dan Kecamatan

60% Belum tersedia

0

Tingkat Kesesuaian Pemanfaatan Ruang (Ketaatan terhadap RTRW)

70% 86,66% 123,8

Tingkat kesesuaian perencanaan Dengan pelaksanaan dilapangan

100% 100% 100

Persentase hasil capaian 100% 100% 100

Page 8: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

53 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

output program kegiatan Opini terhadap Laporan Masa Jabatan Bupati

Diterima Diterima 100

Tingkat kesesuaian perencanaan ADD dengan pelaksanaan dilapangan

100% 100% 100

Penjabaran Program RPJMD ke Dalam RKPD

90% 91,80% 102

Persentase SKPD yang menyusun Rencana Strategish

100% 100% 100

Sasaran Strategis 21 Meningkatnya kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam penanganan awal

bencana Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah lokasi titik rawan bencana daerah bencana

30 lokasi 0 0

Sasaran Strategis 22 Membaiknya opini laporan keuangan daerah dari WDP menjadi WTP

Indikator kinerja Target Realisasi %

Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

WTP WTP 100

Persentase SKPD yang menyampaikan laporan tepat waktu

70% 70% 100%

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap sisdur keuangan daerah

70% 70% 100%

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap kebijakan akutansi keuangan daerah

70% 70% 100%

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman Pertanggung-jawaban Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran

85% 85% 100

Persentase desa yang memiliki LKPDes baik

75% 66,66% 88,88

Tingkat ketertiban pengelolaan barang daerah

70% 70% 100

Opini Kewajaran Nilai asset daerah WTP WTP 100 Tingkat Kesesuaian Neraca Aset 95% 95% 100

Sasaran Strategis 23 Meningkatnya Akuntabilitas Dan Kinerja pemerintah daerah Yang ditandai dengan opini

LAKIP Daerah dari C menjadi A Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase jumlah temuan BPK Yang ditindak lanjuti

100% 89,87% 89,87

Persentase jumlah temuan internal 100% 86,05% 86,05

Page 9: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

54 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

yang ditindak lanjuti Hasil evaluasi Kemenpan/BPKP Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kab. Bintan

B CC 50

Persentase SKPD yang mencapai nilai LAKIP baik

4 SKPD 3 SKPD 75%

Sasaran Strategis 24 Meningkatnya penerimaan daerah sebesar 60,4% yaitu dari 429,63 miliar menjadi

711,25 miliar Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah Pendapatan asli daerah 134,25 M 136,139 M 101,57 Jumlah dana perimbangan 337,69 M 630,295 M 186,91 Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah

27,24 M 96,136 M 355,74

Persentase KetaatanWajib Pajak yang memenuhi kewajiban

53% 53% 100

Jumlah objek pajak dan retribusi daerah

11/28 objek 252 objek 646,15

Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah

100% 102,82% 102,82

Realisasi Penerimaan PBB (dalam juta)

11,777 juta 19.548 juta 165,98

Jumlah WP PBB 49.934 WP 55,768 WP 111,68 Persentase WP yang membayar PBB 40% 83,91% 209,77

Sasaran Strategis 25 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum dari 49,40% menjadi

60% Indikator kinerja Target Realisasi %

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPD

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPR RI

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPRD

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Presiden

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Bupati

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur

0 0 0

Sasaran Strategis 26

Menurunnya indeks kriminalitas dari 112 menjadi 105

Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka kriminalitas yang tertangani 6,5 0 0

Page 10: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

55 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

14 0 0

Rasio Linmas per 10.000 penduduk 66 0 0

Rasio Poskamling per desa/ Kelurahan

1,1 0 0

Persentase Poskamling yang aktif 40% 0 0

Sasaran Strategis 27 Meningkatnya persentase kearsipan daerah dari 5% menjadi 80% dan

berkembangnya minat baca masyarakat Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

11200 orang 6.250 55,80

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

12.750judul 3.902 judul 30,60

Sasaran Strategis 28 Terpenuhinya pelayanan kesehatan sesuai standar

Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka Usia Harapan Hidup 70,20 tahun 70,13 tahun 99,90 Persentase balita gizi buruk < 1% 62 balita 0,53% Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

228 per 100.000

kelahiran hidup

10 org 326,8

Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kesehatan

94,00% 3.076 org 97,59%

Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

34 per 1000 kelahiran

hidup 34 bayi 11,11

Persentase balita gizi kurang < 5% 278 balita 2,37% Persentase anak balita yang pendek (stunting)

<34% 149 balita 1,26%

Angka kematian balita 6 38 balita

AKABA 12,42

Persentase desa/kel yang terkena KLB dilaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

100% 12 desa/kel 100%

Persentase desa yang mencapai UCI 100% 50 desa 98,04% Prevalensi malaria dan angka kematiannya

<50% dan 0 kasus

129 kasus dan 0 kasus

0,08% dan 0 kasus

Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian penderita tuberkulosis dengan sebab apapun selama pengobatan OAT / 100.000 penduduk

2,3% 213 penduduk 2,5%

Page 11: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

56 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Prevalensi HIV/AIDS <55,00% 68 kasus 0,04% Persentase rumah sehat 65% 22.004 rumah 73,21% Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat

70% 20.810 rumah 74,66%

Persentase tempat-tempat umum sehat 79% 352 TTU 74,58% Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

91,50% 27.637 rumah 85.15%

Rasio Posyandu per 1000 balita 11,00 146 0,88% Posyandu aktif 72,00% 146 100% Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000 penduduk

65,36 42 26,45%

Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk

1,41 2 1,26%

Rasio dokter per 100.000 penduduk 66 92 57,93 Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk

7,5 15 9,45

Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 15 30 18,89 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 111 250 157,43 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 97 143 96,05 Persentase Desa yang melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan sehat)

70% 51 desa/kel 100%

Persentase SD/MI yang melaksanakan penjaringan/pemeriksaan kesehatan

90% 95 SD/MI 96,94%

Persentase Desa Siaga Aktif 45% 51 desa/kel 100% Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan

80% 13 sarana 100%

Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar

95% 12 puskesmas 100%

Jumlah puskesmas yang melaksanakan jaminan mutu (ISO)

2 unit 1 unit 50%

Sasaran Strategis 29 Meningkatnya kontribusi sektor perikanan dalam PDRB sebesar 8%.

Indikator kinerja Target Realisasi %

Pendapatan Per Kapita Nelayan 3,60 juta 3,75 juta 104,17

Jumlah Nilai Eksport/tahun 13,7 M 34,06 M 248,62

Volume ekspor ikan segar segar/tahun 3.238,5 ton 5.431 ton 167,71

Volume ekspor ikan hidup/tahun 9.500 ton 240 ton 2,53

Volume ekspor ikan hias 228.960 ekor

273.900 ekor 119,63

Volume produksi dari pelaku usaha perikanan

242 ton 806,40 ton 333,23

Jumlah Produksi perikanan tangkap (ton)

21.774 ton 41.228 ton 189,35

Nilai Ekpor hasil perikanan tangkap 16,983 M 32,180 M 189,49

Page 12: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

57 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Volume Ekspor hasil perikanan tangkap 2.830,62 ton 3.641 ton 128,63

Volume produksi perikanan Budidaya (Laut/Tawar/Payau)

380 ton 796,44 ton 209,59

Persentase wilayah pengelolaan Perikanan bebas IUU fishing

70% 57,5% 82,14

Persentase wilayah perairan yang Bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan

80% 68% 85,00

Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran

50% 43% 86,00

Sasaran Strategis 30 Meningkatnya kuantitas dan kualitas jaringan jalan, jembatan, dan drainase

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase tingkat kemantapan jalan 89% 89% 100 Panjang jalan dilalui roda 4 428,75 km 486,101 km 113,38 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

225 km 232,071 103,11

Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perdesaan yang terpasang

776 sr 1.443 185,95

Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perkotaan yang terpasang

1.000 sr 600 60

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

91,50% 63,38% 69,27

Persentase rumah tinggal bersanitasi 74,25% 74,56% 100,42 Sasaran Strategis 31

Meningkatnya rumah tangga yang terlayani kebutuhan listrik dari 60,38% menjadi 65%

Indikator kinerja Target Realisasi % Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

62% 68,95% 111,21

Rumah tangga pengguna listrik (termasuk sosial, bisnis, publik)

16.118 rt 27,269 rt 169,18

Rasio elektrifikasi listrik desa 78% 12,54% 16,07 Rasio ketersediaan daya listrik 78% 78% 100

Sasaran Strategis 32 Tersedianya prasarana dan sarana perhubungan yang memenuhi standar

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio izin trayek per 100.000 Penduduk

3,60 0 0

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

0,05 0 0

Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum

100.000 orang

0 0

Page 13: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

58 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun :

0 0

Jumlah penumpang yang masuk Pelabuhan

626.350 orang

0 0

Jumlah penumpang yang keluar Pelabuhan

636.949 orang

0 0

Jumlah penumpang yang masuk Terminal Angk. Darat

390 orang 0 0

Jumlah penumpang yang keluar Terminal Angk. Darat

1.830 orang 0 0

Kepemilikan KIR angkutan umum 100% 0 0 Persentase wilayah yang tercakupi jaringan Operator selular

40% 0 0

Rasio wartel/warnet terhadap 10.000 Penduduk

4 0 0

Frekwensi penerbangan per thn 1 kali 0 0 Jumlah penumpang penerbangan 18

penumpang 0 0

Sasaran Strategis 33 Menurunnya persentase penduduk miskin dari 11% menjadi 8%

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio rumah tidak layak huni 0:142.382 2.222:142.382 Sasaran Strategis 34

Menurunnya persentase penyandang masalah kesejahteraan sosial dari 6,98% menjadi 6,21 %

Jumlah PMKS 9.535 jiwa 10.190 Persentase penanganan penyandang Masalah kesejahteraan sosial

29% 26,62% 91,79

Sasaran Strategis 35 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dari 10% menjadi

11,2% Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Partisipasi Masyarakat Dalam PNPM

10,4% (14.800)

10,3 99

Rasio Raskin 23,5 23 100 Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI-AD

17% 17% 100

Jumlah LSM Aktif 37 LSM 37 LSM 100 Sasaran Strategis 36

Meningkatnya Indeks kesetaraan gender dari 24,45 menjadi 30,1

Indikator kinerja Target Realisasi %

Page 14: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

59 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (eksekutif)

24,7% 1.891

Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta

14,1% 11,84%

Proporsi kursi DPRD yang Diduduki perempuan

24% 24%

Persentase Perempuan dalam Angkatan Kerja

37% 44,50%

Pesentase Jumlah Tenaga Kerja Wanita dibawah Umur

0,5% 0% 100

Jumlah KDRT 3 kasus 3 kaus 100 Angka melek huruf perempuan usia 10 tahun keatas

7% 5,98%

Persentase Perempuan Bekerja di Sektor Non Pertanian

82% 10,40%

Sasaran Strategis 37 Menurunnya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I dari 23,64% menjadi 22,49% Menurunnya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I dari 23,64%

menjadi 22,49% Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka penggunaan kondom 2,2% 135 0,7 Rata-rata jumlah anak per keluarga 1,45 orang 1,16 80 Laju pertumbuhan penduduk 2,4% 2% Cakupan peserta KB aktif 60% 19,125 77

Sasaran Strategis 38 Meningkatnya pengelolaan sumber daya kelautan Kabupaten Bintan

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase tutupan karang hidup 55% 33% 60,00

Luas padang lamun 2.800 ha 2,918.36 Ha 104,23

Sasaran Strategis 39 Meningkatnya penduduk yang memiliki dokumen kependudukan dan catatan

sipil dari 64,40% menjadi 85% Indikator kinerja Target Realisasi %

Tingkat koneksi data kependudukan Antar kecamatan serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

11 jaringan 11 jaringan 100

Rasio penduduk ber KTP per 1000 penduduk telah menikah

650 orang 645 orang 99,23

Kepemilikan KTP 94% 92,42% 98,32 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK sudah sudah 100 Rasio bayi berakte kelahiran / 100 Bayi Lahir

55 orang 64 orang 116,36

Rasio pasangan berakte nikah per 1000 pasangan penduduk menikah

3 pasang 1,15 pasang 38,33

Kepemilikan akta kelahiran 100% 56,17% 56,17

Page 15: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

60 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

penduduk Sasaran Strategis 40

Meningkatnya indeks kualitas lingkungan hidup dari 51,65% menjadi 59,79%

Indikator kinerja Target Realisasi % Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrative dan teknis pencegahan pencemaran air

76% 76% 100

Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrative dan teknis pengendalian pencemaran udara.

50% 50% 100

Sasaran Strategis 41

Meningkatnya persentase sampah yang ditangani dari 83,33% menjadi 88%

Indikator kinerja Target Realisasi % Persentase penanganan sampah 85% 84% 98,82 Persentase sampah yang dikelola 30% 21% 70 Persentase volume pengurangan Sampah melalui 3R

9% 4% 44,44

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

115 36 31,30

Sasaran Strategis 42 Meningkatnya luas ruang terbuka hijau yang dikelola dari 1.500 M2 menjadi 17.226

M2 Indikator kinerja Target Realisasi %

Luas ruang terbuka hijau yang dikelola

141.000 m2 60.555 m2 42

Sasaran Strategis 43 Menurunnya kerusakan hutan lindung dari 1658,8 Ha menjadi 9 Ha.

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan dengan program reboisasi atau hutan rakyat

72,5% 30,00% 41,37

Luas hutan lindung yang dirambah 6 HL: Hl Sei Jago 13,92 Ha, HL Gn Kijang 28,2 Ha, Hl Gn Lengkuas 240 Ha, HL Sei Pulai 200 Ha, HL Gn Bintan Besar 5 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha

474 ha 40 ha 8,44

Jumlah penebangan liar: Sei Pulai 15 ha, Sei Jago 868,68 Ha,

868,68 ha 40%, 6,50 ha 416

Page 16: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

61 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Gn Lengkuas 54 Ha, GnKijang 183 Ha, Gng Bintan Besar 3 Ha Jumlah kebakaran 6 HL : Hl Sei Jago 30 Ha, HL Gn Kijang 5 Ha, Hl Gn Lengkuas 10 Ha, HL Sei Pulai 2 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha

30 ha 10 ha

Kerusakan Kawasan Hutan 53% 23.235,47 Sasaran Strategis 44

Meningkatnya pengelolaan sumberdaya alam yang sesuai dengan dokumen lingkungan

Indikator kinerja Target Realisasi % Persentase pelanggaran Perda tentang pembatasan pemanfaatan air bawah tanah

0% 0 0

Pertambangan tanpa ijin 0% 4 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

10% 10,83 108,3

B. Analisis Capaian Kinerja

Secara umum Pemerintah Kabupaten Bintan telah dapat melaksanakan

tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Kabupaten Bintan Tahun 2010-2015. Sasaran yang telah ditetapkan

dalam RPJMD Kabupaten Bintan tahun 2010-2015 berjumlah 44 (empat puluh

empat) sasaran sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Bupati Bintan

Nomor 46 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Bintan.

Sasaran Strategis 1. Meningkatnya toleransi antar umat

beragama yang ditandai dengan tidak adanya kasus

perselisihan antar umat beragama

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah kasus perselisihan antar umat beragama

0 0 100

Page 17: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

62 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah kasus perselisihan antar umat beragama

Dari target indikator jumlah kasus perselisihan antar umat beragama 0% yang

telah ditetapkan, terealisasi 0% atau 100%. Untuk mencapai indikator ini,

Pemerintah Kabupaten Bintan selalu melakukan sosialisasi pembauran

bangsa yang diikuti oleh tokoh agama, anggota masyarakat serta pemuda dan

melakukan sarasehan kerukunan antar umat beragama dan mengadakan

rapat / sarasehan dan pertemuan dengan para tokoh-tokoh masyarakat dan

tokoh agama. Rapat koordinasi kerukunan antar umat beragama (FKUB) dan

rapat koordinasi forum kerukunan kewaspadaan dini masyarakat (FKDM)

dilaksanakan di 10 Kecamatan.

Pembangunan dibidang fisik harus diimbangi dan dilengkapi dengan pem-

bangunan dibidang mental spiritual, sehingga diharapkan akan ada keseim-

bangan dan keserasian antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. Kehidupan

beragama yang harmonis antara umat beragama di daerah ini telah terjalin

dengan kokoh. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2000, komposisi

penduduk kabupaten Bintan berdasarkan agama yang dipeluk yaitu 86,47

persen beragama Islam, 2,04 persen Khatolik, 3,74 persen Protestan, 0,27

persen Budha, 7,34 persen Hindu dan 0,15 persen beragama lainnya.

Data yang bersumber dari Kantor kementrian agama, menyebutkan bahwa

pada tahun 2011 presentase agama yang dipeluk yaitu, 84,96 persen

memeluk agama islam, 2,68 persen agama katholik, 5,33 persen agama

protestan, 5,35 persen agama budha, 0,46 persen agama hindhu, 1,22 persen

menganut kong hu chu.

Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan di Kabupaten Bintan, 2011

No Kecamatan Islam Khatolik Protestan

Budha

Hindu

Lainnya

Jumlah

1 Teluk Bintan

8.694

33

7

165

-

152

9.051

2 Seri Kuala Lobam

15.792

827

4.085

572

40

4

21.320

3 Bintan Utara

21.383

5

1.853

40

343

1.122

24.746

Page 18: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

63 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

4 Teluk Sebong

10.998

900

821

866

102

532

14.219

5 Bintan Timur

29.603

995

995

2.716

2

-

34.311

6 Bintan Pesisir

7.420 109 0 366 0

-

7.895

7 Mantang

3.564 17 1 81 0 - 3.663

8 Gunung Kijang

8.840 454 64 874 98 - 10.330

9 Toapaya

15.958 662 160 2.332 101 - 19.213

10 Tambelan

5.031 12 2 1 - 20 5.066

2011

127.283 4.014 7.988 8.013 686 1.830 149.814

persentase

2011 84,96 2,68 5,33 5,35 0,46 1,22 100

Keterangan/ Note : *) diolah dari hasil Sensus Penduduk 2000, BPS Kabupaten Bintan

Sumber : Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bintan

Untuk data tahun 2012 belum dapat didiperoleh dari BPS Kabupaten Bintan

Sasaran Strategis 2. Menurunnya angka pengangguran

terbuka dari 9,94% menjadi 8,00%.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Tingkat pengangguran terbuka 9% 5.39% 140,11

Tingkat partisipasi angkatan kerja 67.26 54.06 80.37

Rasio Penduduk yang bekerja 0.93 0.89 95.70

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wirausaha dan UKM

6.350 6.425 101,18

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tingkat pengangguran terbuka

Page 19: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

64 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization), penduduk

dapat dikelompokkan menjadi tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga

kerja dikatakan juga sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15

tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Selanjutnya,

tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan bukan angkatan kerja

(penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah bersekolah, mengurus

rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja). Angkatan kerja

merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar

kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk

yang akan masuk pasar kerja. Sedangkan, bukan angkatan kerja adalah bagian

dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari kerja. Angkatan kerja di

Kabupaten Bintan masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah,

namun baik jumlah maupun persentasenya menunjukkan perbaikan.

Pembenahan sistem pelatihan kerja di daerah telah dilakukan secara

komprehensif meliputi pengembangan standar kompetensi, sertifikasi

kompetensi, dan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi telah menjadi

prioritas pemerintah maupun pemerintah daerah untuk meningkatkan

kualitas tenaga kerja. Dari sisi ketenagakerjaan jumlah dan komposisi tenaga

kerja di Kabupaten Bintan terus mengalami perubahan sejalan dengan proses

demografi yang terus berlangsung.

Pada tahun 2012 Tingkat Pengangguran Terbuka dari target 9% dapat

terealisasi 5,39% atau tercapai 140,11%. dibanding tahun 2011 target yang

ditetapkan sebesar 9,20% dan hanya terealisasi 6,7% atau 127,17%. Hal ini

disebabkan meningkatnya peluang dan kesempatan kerja di perusahaan-

perusahaan yang ada dalam wilayah Kabupaten Bintan.

Masih adanya angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bintan disebabkan

masih kurang kompetitifnya tenaga kerja lokal, dapat dilihat dari masih

banyaknya tenaga kerja tempatan yang belum mendapat kesempatan bekerja

diperusahaan. AAnnggkkaattaann kkeerrjjaa ddiihhaarraappkkaann MMeemmppuunnyyaaii kkeeaahhlliiaann ddaann

kkeetteerraammppiillaann uunnttuukk mmeenneemmppaattii lloowwoonnggaann kkeerrjjaa yyaanngg tteerrsseeddiiaa,, bbaaiikk ddii bbiiddaanngg

iinndduussttrrii,, jjaassaa mmaauuppuunn ppeerrddaaggaannggaann,, aattaauu bbaahhkkaann mmaammppuu mmeennggeelloollaa uussaahhaa

Page 20: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

65 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

sseeccaarraa mmaannddiirrii sseerrttaa mmeemmppuunnyyaaii ddiissiipplliinn ddaann eettiikkaa kkeerrjjaa yyaanngg bbaaiikk,, sseehhiinnggggaa

ddaappaatt ddiihhaarrggaaii ddaann ddiisseeggaannii ppeekkeerrjjaa llaaiinn..

Tingkat partisipasi angkatan kerja

Berdasarkan survey tenaga kerja (SAKERNAS) 2011 terdapat 71.517 jiwa

penduduk angkatan kerja dan sekitar 92,38% diantaranya telah bekerja, Dari

penduduk yang bekerja, sebagian besar, yaitu sekitar 24,90% bekerja disektor

pertanian. Sektor- sektor berikutnya yang cukup besar peranannya dalam

ketanagakerjaan diantaranya sektor perdagangan (20,53%), jasa (19,01%)

dan industri pengolahan (12,79%)

Persentase Penduduk 15 tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Percentage of Population 15 Years

and Over Who Work in Industrial Origins, 2011

Pada tahun 2011 Tingkat partisipasi angkatan kerja dari target 66,80% dapat

terealisasi 55,81% atau 83,55%. Sedangkan tahun 2012 Tingkat partisipasi

angkatan kerja dari target 67,26% dapat terealisasi 54,06% atau 80,37%. Hal

ini disebabkan meningkatnya penduduk usia kerja yang berasal dari migrasi

penduduk dari luar daerah . Sebagai solusi untuk meningkatkan partisipasi

angkatan kerja ini adalah dengan cara peningkatan penempatan tenaga kerja

Page 21: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

66 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

di sektor informal antara lain berupa kegiatan, Padat Karya Produktif,

Penerapan Teknologi Tepat Guna dan Perluasan Kesempatan Kerja melalui

Tenaga Kerja Mandiri

Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan Yang Dilakukan Percentage of Populations 15

Years and Over by Main Activity 2011

Rasio Penduduk yang bekerja

Rasio penduduk yang bekerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang

bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Rasio penduduk yang bekerja di

Kabupaten Bintan memiliki trend yang cukup baik dari tahun ke tahun. Pada

tahun 2005 rasio penduduk yang di Kabupaten Bintan sebesar 0,87 dan

meningkat menjadi 0,92 pada tahun 2010. Pada tahun 2012 Rasio penduduk

yang bekerja dari target 0,93% (76.414 jumlah bekerja dibagi 81.890 jumlah

angkatan kerja) dapat terealisasi 0,89% (66.399 jumlah bekerja dibagi 73.783

jumlah angkatan kerja). Hal ini disebabkan kesempatan kerja yang tersedia di

perusahaan belum sesuai dengan data prediksi.

TTuujjuuaann PPeemmbbaanngguunnaann KKeetteennaaggaakkeerrjjaaaann KKaabbuuppaatteenn BBiinnttaann aaddaallaahh

mmenciptakan peluang kerja yang lebih luas, agar angka pengangguran dapat

Page 22: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

67 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

dikurangi dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan serta

meningkatkan kualitas tenaga kerja dan calon tenaga agar mempunyai daya

saing, maka Arah Kebijakan yang diambil antara lain Perluasan Kesempatan

Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja serta Penyelenggaraan Latihan

Ketenagakerjaa, kebijakan ini diambil agar angka pengangguran dapat

diturunkan, yaitu dengan cara menyebarluaskan informasi bursa kerja

melalui media cetak maupun elektronik (Website Bursa Kerja On Line);

penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja sesuai ketentuan dunia kerja, serta

melalui pembinaan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan swasta.

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wirausaha dan UKM

Pada tahun 2011, jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wirausaha dan

UKM 6.350, tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan 6.350

orang jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor wirausaha dan UKM dan

terealisasi 6.425 orang atau tercapai sebesar 101,18%.

Sasaran Strategis 3. Terpenuhinya standar aturan

ketenagakerjaan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase kasus PHK yang terselesaikan

70% 87.50% 125

Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan kematian

<1% 0.15% 100

Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun 20 41 105%

Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)

70% 60.97% 87.10

Page 23: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

68 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase kasus PHK yang terselesaikan

Masih banyaknya kasus perselisihan / persengketaan yang terjadi antara

pengusaha dengan karyawannya yang tidak dapat diselesaikan secara Bipartit

disebabkan antara lain karena masih rendahnya pengetahuan dan tingkat

pemahaman karyawan terhadap peraturan perundang-undangan

ketenagakerjaan dan belum maksimalnya penyuluhan atau pembinan yang

dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan pihak terkait lainnya kepada

karyawan dan perusahaan.

Pengadilan Hubungan Industrial berperan untuk menyelesaikan perselisihan

hubungan industrial antara pekerja dengan perusahaan, yang mana

sebelumnya sudah diupayakan penyelesaiannya secara Bipartit dan Tripartit.

Tahun 2012 Persentase kasus PHK yang terselesaikan dari target 70% dapat

terealisasi 87,5% atau 125% lebih meningkat, dibanding tahun 2011,

persentase kasus PHK yang terselesaikan hanya 50% dari target yang

ditetapkan 60% atau tercapai 83,33%. Meningkatnya penyelesaian kasus

disebabkan pihak perusahaan dan pekerja yang berselisih dapat menerima

hasil dari mediasi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini juga didukung

oleh kemampuan pihak mediator untuk menyelesaikan kasus ini dengan baik.

Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan kematian

Masih adanya perusahaan yang belum melaksanakan ketentuan peraturan

perundang-undangan ketenagakerjaan disebabkan antara lain kurangnya

intensitas pemeriksaan Norma Umum dan Norma K3 yang dilakukan oleh

pihak Disnaker terhadap perusahaan, sehingga perusahaan kurang

menerapkan norma tersebut dan berakibat pada intensitas kecelakaan kerja.

Pada tahun 2012 jumlah perusahaan yang diperiksa tercatat 47 perusahaan

dari 173 perusahaan yang ada. Pelanggaran Norma Kerja tercatat 8 (delapan)

Page 24: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

69 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

perusahaan dan pelanggaran terhadap Norma K3 tercatat 5 (lima)

perusahaan. Jumlah kecelakaan yang terjadi tercatat 178 kasus, cidera ringan

145 kasus, cidera berat 27 kasus, cacat 5 kasus dan meninggal 1 kasus

(sumber data : PT. Jamsostek cabang Tanjungpinang)

Keberadaan lembaga yang mengurus ketenagakerjaan sangat penting dalam

membangun dunia kerja yang produktif dan kondusif. Lembaga tersebut

selain Dinas Tenaga kerja, juga ada PT. Jamsostek dan Pengadilan Hubungan

Industrial. PT. Jamsostek berperan untuk memberikan perlindungan dan

jaminan sosial kepada pekerja

Indikator Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat dan kematian

pada tahun 2012 terealisasi 0,15% dari <1% target yang ditetapkan atau 100%.

Tahun 2011 Persentase kecelakaan kerja yang menyebabkan luka berat

dan kematian juga terealisasi <1%.

Kebijakan Peningkatan Pengawasan Ketenagakerjaan yang diambil oleh

Pemerintah Kabupaten Bintan diambil agar pelaksanaan peraturan

perundang-undangan ketenagakerjaan di perusahaan dapat diterapkan

dengan baik.

Hal ini dilaksanakan melalui pemeriksaan / pengawasan, sosialisasi dan

penyuluhan, pelaksanaan bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Di

samping itu yang tidak kalah pentingnya adalah penambahan pegawai

pengawas ketenagakerjaan dan PPNS (Penyidik Pengawas Negeri Sipil) serta

peralatan pengawasan ketenagakerjaan.

Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun

Angka perselisihan pengusaha / pekerja per tahun dari target 20 kasus

ternyata meningkat menjadi 41 kasus atau 105%. Hal ini disebabkan kasus

yang terjadi ditingkat perusahaan tidak dapat diselesaikan secara bipartit

akibat kurangnya pemahaman pengusaha dan pekerja terhadap pelaksanaan

peraturan perundang-undangan.

Pada tahun 2012 jumlah kasus perselisihan atau persengketaan tercatat

sebanyak 41 kasus yang melibatkan 558 tenaga kerja, 2 kasus dapat

Page 25: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

70 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

diselesaikan secara bipartit, 25 kasus dapat diselesaikan tingkat perantara (

Perjanjian Bersama) dan 8 kasus berlanjut ke Pengadilan Hubungan

Industrial, 6 kasus belum dapat diselesaikan dan akan diteruskan

penyelesaiannya pada tahun 2013.

Pemerintah Kabupaten Bintan selalu menciptakan hubungan industrial yang

harmonis, dinamis dan berkeadilan antara pelaku produksi melalui lembaga

ketenagakerjaan, agar terciptanya ketenangan bekerja dan berusaha.

Pembentukan lembaga ketenagakerjaan (LKS Bipartit/Dewan Pengupahan)

adalah forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan hubungan industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari

unsur pengusaha dan unsur pekerja.Dinas Tenaga Kerja sebagai instansi

penanggungjawab berperan melakukan pembinaan yang meliputi :

1) Sosialisasi kepada pengusaha dan Pekerja dalam rangka pembentukan

LKS Bipartit.

2) Memberikan bimbingan dalam rangka pembentukan dan pengembangan

LKS Bipartit.

3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban pembentukan

LKS Bipartit bagi perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang

atau lebih (UU No. 13 Tahun 2013 Pasal 106).

4) Menerima permohonan dan memberikan bukti pencatatan pembentukan

LKS Bipartit (Permenakertrans No. 32 Tahun 2008)

Pemerintah Kabupaten Bintan juga melaksanakan kebijakan berkaitan dengan

Dewan Pengupahan diwujudkan melalui Surat Keputusan Bupati Bintan No.

50/I/2012. tanggal 31 Januari 2012. Tugas Dewan Pengupahan Kabupaten

adalah :

a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati dalam rangka :

- Pengusulan Upah Minimum Kabupaten dan / atau Upah Minimum

Sektoral Kabupaten (UMSK)

- Penerapan sistem pengupahan di tingkat Kabupaten.

Page 26: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

71 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

b. Menyiapkan bahan perumusan pengembangan sistem pengupahan

Kabupaten.

Perkembangan UMR Kabupaten Bintan (Rp 000) Minimum Wages of Bintan Regency, 2001- 2011

Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)

Pada tahun 2012 besaran kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama

(PB) dari target 70% terealisasi 60,97% atau 87,10%, sedangkan tahun 2011

kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama hanya terealisasi 50%

dari 60% terget yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan. Hal ini

dikarenakan setelah dilaksanakan mediasi oleh Disnaker Bintan, kedua belah

pihak yang berselisih dapat menerima saran yang diberikan sehingga

kesepakatan tersebut dituangkan dalam Perjanjian Bersama (PB), Dari 41

kasus tersebut, 2 kasus dapat diselesaikan secara bipartit, 25 kasus dapat

diselesaikan tingkat perantara ( Perjanjian Bersama) dan 8 kasus berlanjut ke

Pengadilan Hubungan Industrial; 6 kasus belum dapat diselesaikan dan akan

diteruskan penyelesaiannya pada tahun 2013

Page 27: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

72 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 4. Terpenuhinya standar/ketentuan

nasional pendidikan anak usia dini serta pendidikan dasar

dan pendidikan menengah

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

APK PAUD 32,9 46.87 142,46

Rasio guru murid PAUD 1:9 1:9 100

Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 8,00 7,98 99,75 Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Dasar)

99,30% 101,16% 101,87

Rasio anak perempuan terhadap Anak laki-laki ditingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi yang diukur dari angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak laki-laki

94% 99% 105,31

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

108,50% 109,26% 100,70

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B

94,25% 94,80% 100,58

Angka pendidikan yang ditamatkan SD/MI/Paket A

22,00% 21,00% 95,45

Angka pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs/Paket B

19,00% 21,00% 110,52

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

93,25% 93,07% 99,80

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

66,90% 88,31% 132,00

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah dasar per 10.000 penduduk (Pendidikan Dasar)

59,00 88,00% 149,15

Rasio guru per murid SD/MI (Pendidikan Dasar)

1:13 1:13 100

Rasio guru per murid SLTP (Pendidikan Dasar)

1:12 1:11 91,66

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah menengah per 10.000 penduduk (Pendidikan Menengah)

25,00 33,23 132,92

Rasio guru per murid SLTA (Pendidikan Menengah)

1:11 1:11 100

Rasio guru terhadap murid 0,52 0,81 155,76

Page 28: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

73 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

per kelas rata-rata (Pendidikan Menengah)

Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Menengah)

44,00% 61,27% 139,25

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C

68,58% 68,80% 100,32

Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Paket C

30,00% 29,37% 97,92

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C

50,45% 53,74% 106,52

Angka Melek Huruf (AMH) 98,50% 98,36% 99,85

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki- laki usia 15-24 tahun yang diukur melalui angka melek huruf

103% 103% 100

Total guru bersertifikat profesi sesuai dengan kuota

584 orang 670 orang 117,76

Persentase total guru bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia

100% 117,76% 117,76

Persentase guru TK bersertifikat profesi

0,34% 0,51% 150

Persentase guru SD bersertifikat profesi

69,86% 59,98% 85,85

Persentase guru SLTP bersertifikat profesi

18,32% 19,87% 108,48

Persentase guru SLTA dan SMK bersertifikat profesi

11,47% 19,05% 166,08

Persentase pengawas bersertifikat profesi

0 2,40 240

Persentase Kelayakan Guru Mengajar SD

50% 30,43% 60,86

Persentase Kelayakan Guru Mengajar SMP

85% 84,15% 99

Persentase Kelayakan Guru Mengajar SLTA

98,79% 97,79% 98,98

Angka kelulusan SD 100% 100% 100

Angka kelulusan SLTP 97,00% 100% 100 Angka kelulusan SLTA 99,60% 97,92% 98,31

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

44% 60,10% 136,59

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

APK PAUD

Page 29: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

74 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tahun 2011 APK PAUD terealisasi 33,61 dari 32,1 target yang telah ditetapkan

atau 104,70%. Tahun 2012, APK PAUD 32,9 yang ditargetkan telah terealisasi

46,87 atau 142,46%. Pemerintah Kabupaten BIntan melalui Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga telah melaksanakan Program Pengembangan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak melalui Pelatihan

Kompetensi Tenaga Pendidik serta Penyelenggaraan Kompetensi Anak Usia

Dini. Program ini bertujuan terwujudnya pelayanan pendidikan Anak Usia

Dini yang bermutu, murah dan merata disetiap kecamatan. Secara lebih

spesifik, program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bertujuan untuk

meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal

seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), jalur pendidikan

non-formal berbentuk Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA) dan

Pos PAUD, dan jalur informal yang berbentuk pendidikan keluarga atau

pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan, dalam rangka membina,

menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal

agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Permasalahan yang masih dirasakan adalah masih banyaknya anak usia dini

belum tertampung di lembaga PAUD dan minimnya sarana dan prasarana

PAUD.

Rasio guru murid PAUD

Target awal tahun 2012 adalah 1:9 rasio guru murid PAUD, realisasi 1:9 atau

tercapai 100%. Tahun 2011 rasio guru murid PAUD juga telah terealisasi 1:9.

Tahun ajaran 2011/2012 banyaknya Murid dan Guru di Kabupaten Bintan

adalah sebagai berikut :

1) Jumlah murid di TK negeri sebanyak 219 orang

2) Jumlah murid di TK Sawasta sebanyak 1.142 orang

3) Jumlah murid di TK Sawasta islam sebanyak 734 orang

4) Jumlah guru di TK Negeri sebanyak 18 orang

5) Jumlah guru di TK Swasta sebanyak 122 orang

Page 30: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

75 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

6) Jumlah guru di TK islam Swasta sebanyak 69 orang

Sedangkan tahun ajaran 2010/2011, dapat dilihat sebagai berikut :

1) Jumlah murid di TK negeri sebanyak 203 orang

2) Jumlah murid di TK Sawasta sebanyak 919 orang

3) Jumlah murid di TK Sawasta islam sebanyak 637 orang

4) Jumlah guru di TK Negeri sebanyak 16 orang

5) Jumlah guru di TK Swasta sebanyak 79 orang

6) Jumlah guru di TK islam Swasta sebanyak 52 orang

Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

Angka rata-rata lama sekolah (RLS) pada tahun 2011 adalah 7,98%, Untuk

tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan 8,00% dan tercapai

indikator kinerjanya hanya 7,98% atau 99,75%. Jika dilihat berdasarkan

komponennya peningkatan capaian angka IPM Kabupaten Bintan dewasa ini

merupakan kontribusi terbesar dari Indeks Pendidikan yang semakin baik.

Pada tahun 2010 capaian rata-rata lama sekolah 8,63 tahun meningkat

menjadi 84,66poin dengan rata-rata lama sekolah 8,91 di tahun 2011 atau

naik sebesar 1,90poin.Ditahun 2012 ini pencanangan pemerintah untuk target

wajib belajar 9 tahun telah dapat terwujud dengan rata-rata lama sekolah

mencapai 9,01.Dilain pihak hal tersebut menunjukkan bahwa penurunan

angka drop out yang cukup signifikan dari tahun ke tahun mampu menunjang

pencapaian rata-rata lama sekolah yang cukup membanggakan.

Perkembangan Rata-Rata Lama Sekolah dan Indeks Pendidikan di Kabupaten

Bintan Tahun 2010-2012

No. Tahun Rata-Rata Lama Sekolah Indeks Pendidikan

1. 2010 8,63 82,76 2. 2011 8,91 84,66

3. 2012 9,01* 83,20*

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2013

Page 31: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

76 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Dasar)

Angka partisipasi sekolah (pendidikan dasar) pada tahun 2011 adalah 95,61.

Ditahun 2012 terealisasi mencapai 101,16 atau 101,87% dari 99,30 target

yang ditetapkan.

Rasio anak perempuan terhadap Anak laki-laki ditingkat pendidikan dasar, lanjutan dan tinggi yang diukur dari angka partisipasi murni anak perempuan terhadap anak laki-laki

Rasio anak perempuan terhadap anak laki-laki ditingkat pendidikan dasar,

lanjutan dan tinggi yang diukur dari angka partisipasi murni anak perempuan

terhadap anak laki-laki tahun 2011 adalah 99,00%, Tahun 2012 dari 94,00

yang ditargetkan, terealisasi 99,00 atau 105,31%.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A tahun 2012 ditargetkan

Pemerintah Kabupaten Bintan adalah 108,50 dan terealisasi 109,26 atau

100,70%, sedangkan tahun 2011, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket

A yang ditetapkan 109,00, tercapai 112,65 atau 103,34%

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B tahun 2012 ditargetkan

Pemerintah Kabupaten Bintan adalah 94,25 dan terealisasi 94,80 atau

100,58%, sedangkan tahun 2011, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket

B yang ditetapkan 94,50, tercapai 110,11 atau 116,51%.

Angka pendidikan yang ditamatkan SD/MI/Paket A

Page 32: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

77 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tahun 2011 Angka Pendidikan yang ditamatkan SD/MI/Paket A, terealisasi

21,00 dari 21,00 yang ditetapkan atau 100%. Dibanding tahun 2012, Angka

Pendidikan yang ditamatkan SD/MI/Paket A ditetapkan 22,00, terealisasi

21,00 atau 95,45%.%.

Angka pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs/Paket B

Tahun 2011 Angka Pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs/Paket B,

terealisasi 21,00 dari 18,00 yang ditetapkan atau 116,66%. Dibanding tahun

2012, Angka Pendidikan yang ditamatkan SMP/MTs/Paket B ditetapkan

19,00, terealisasi 21,00 atau 110,52.

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

Target awal pada tahun 2012 adalah 93,23 Angka partisipasi murni (APM)

SD/MI/Paket A dan terealisasi sebesar 93,07 atau 99,80%. Dibanding tahun

2011, Angka partisipasi murni (APM) SD/MI/Paket A ditetapkan 93,00 dan

terealisasi 93,30 atau 100,32%. Indikator penting lainnya yang berkaitan

dengan pendidikan selain tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah angka

partisipasi sekolah. Angka partisipasi merupakan indikator yang

menunjukkan partisipasi penduduk yang bersekolah. Hasil penghitungan

tahun 2012 menginformasikan bahwa APM penduduk usia 7-12 tahun setara

SD/MI sebesar 93,30 persen

Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B

Target awal pada tahun 2012 adalah 66,90 Angka partisipasi murni (APM)

SMP/MTs/Paket B dan terealisasi sebesar 88,31 atau 132%. Dibanding tahun

2011, Angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/Paket B ditetapkan 66,70 dan

terealisasi 66,39 atau 99,53%.

Page 33: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

78 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah dasar per 10.000 penduduk (Pendidikan Dasar)

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah dasar per 10.000

penduduk (pendidikan dasar) tahun 2012 terealisasi 88,00 dari 59,00 target

yang telah ditetapkan atau 149,15%. Sedangkan tahun 2011 Rasio

ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah dasar per 10.000 penduduk

(pendidikan dasar), hanya terealisasi 57,89 dari 58,00 yang telah ditetapkan

Pemerintah Kabupaten Bintan atau 99,81%.

Tahun ajaran 2011/2012 banyaknya Sekolah Dasar di Kabupaten Bintan

adalah sebagai berikut :

1) Jumlah SD Negeri sebanyak 87 buah

2) Jumlah SD Swasta sebanyak 3 buah

3) Jumlah MI Negeri sebanyak 2 buah

4) Jumlah MI Swasta sebanyak 4 buah

Rasio guru per murid SD/MI (Pendidikan Dasar)

Rasio guru per murid SD/MI (pendidikan dasar) tahun 2012 terealisasi 1:13

dari 1:13 target yang telah ditetapkan atau 100%. Tahun 2011 Rasio guru per

murid SD/MI (pendidikan dasar), terealisasi 1:13 dari 1:13 yang telah

ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bintan atau 100%. Tahun ajaran

2011/2012 banyaknya Murid dan Guru di Kabupaten Bintan adalah sebagai

berikut :

1) Jumlah murid di SD negeri sebanyak 16.548 orang

2) Jumlah murid di SD Sawasta sebanyak 268 orang

3) Jumlah murid di MI negeri sebanyak 218 orang

4) Jumlah murid di MI swasta sebanyak 345 orang

5) Jumlah guru di SD Negeri sebanyak 1.258 orang

6) Jumlah guru di SD Swasta sebanyak 27 orang

7) Jumlah guru di MI negeri sebanyak 33 orang

8) Jumlah guru di MI swasta sebanyak 42 orang

Page 34: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

79 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio murid terhadap tingkat pendidikan

Rasio guru per murid SLTP (Pendidikan Dasar)

Rasio guru per murid SLTP (pendidikan dasar) tahun 2012 terealisasi 1:11

dari 1:12 target yang telah ditetapkan atau 109,09%. Tahun 2011 Rasio guru

per murid SLTP (pendidikan dasar), terealisasi 1:11 dari 1:12 yang telah

ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bintan atau 109,09%.

Tahun ajaran 2011/2012 banyaknya Murid dan Guru di Kabupaten Bintan

adalah sebagai berikut :

1) Jumlah murid di SMP negeri sebanyak 5.556 orang

2) Jumlah murid di SMP Sawasta sebanyak 0 orang

3) Jumlah murid di MTs negeri sebanyak 239 orang

4) Jumlah murid di MTs swasta sebanyak 493 orang

5) Jumlah guru di SMP Negeri sebanyak 464 orang

6) Jumlah guru di SMP Swasta sebanyak 0 orang

7) Jumlah guru di MTs negeri sebanyak 25 orang

8) Jumlah guru di MTs swasta sebanyak 88 orang

Page 35: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

80 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah menengah per 10.000 penduduk (Pendidikan Menengah)

Rasio ketersediaan sekolah per penduduk usia sekolah menengah per 10.000

penduduk (pendidikan Menengah) tahun 2012 terealisasi 33,23 dari 25,00

target yang telah ditetapkan atau 132,92%. Tahun 2011 Rasio ketersediaan

sekolah per penduduk usia sekolah menengah per 10.000 penduduk

(pendidikan menengah), hanya terealisasi 33,23 dari 24,00 yang telah

ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bintan atau 138,45%.

Tahun ajaran 2011/2012 banyaknya Sekolah Menengah di Kabupaten Bintan

adalah sebagai berikut :

1) Jumlah SMA Negeri sebanyak 7 buah

2) Jumlah SMA Swasta sebanyak 1 buah

3) Jumlah MA Negeri sebanyak 1 buah

4) Jumlah MA Swasta sebanyak 2 buah

Rasio guru per murid SLTA (Pendidikan Menengah)

Rasio guru per murid SLTA (pendidikan menengah) tahun 2012 terealisasi

1:11 dari 1:11 target yang telah ditetapkan atau 100%. Tahun 2011 Rasio

guru per murid SLTA (pendidikan menengah), terealisasi 1:11 dari 1:11 yang

telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bintan atau 100%.

Tahun ajaran 2011/2012 banyaknya Murid dan Guru di Kabupaten Bintan

adalah sebagai berikut :

1) Jumlah murid di SMA negeri sebanyak 2.734 orang

2) Jumlah murid di SMA Sawasta sebanyak 249 orang

3) Jumlah murid di MA negeri sebanyak 67 orang

4) Jumlah murid di MA swasta sebanyak 70 orang

5) Jumlah guru di SMA Negeri sebanyak 228 orang

6) Jumlah guru di SMA Swasta sebanyak 26 orang

7) Jumlah guru di MA negeri sebanyak 5 orang

8) Jumlah guru di MA swasta sebanyak 41 orang

Page 36: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

81 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata (Pendidikan Menengah)

Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata (pendidikan menengah) tahun

2012 terealisasi 0,81 dari 0,52 target yang telah ditetapkan atau 155,76%.

Tahun 2011 Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata (pendidikan

menengah), terealisasi 0,86 dari 0,66 yang telah ditetapkan Pemerintah

Kabupaten Bintan atau 130,30%.

Angka partisipasi sekolah (Pendidikan Menengah)

Target awal pada tahun 2012 adalah 44,00 Angka partisipasi sekolah

(pendidikan menengah) dan terealisasi sebesar 61,27 atau 139,25%.

Dibanding tahun 2011, Angka partisipasi sekolah (pendidikan menengah)

ditetapkan 43,50 dan terealisasi 63,87 atau 146,82%.

Indikator penting lainnya yang berkaitan dengan pendidikan selain tingkat

pendidikan yang ditamatkan adalah angka partisipasi sekolah. Angka

partisipasi merupakan indikator yang menunjukkan partisipasi penduduk

yang bersekolah. Hasil penghitungan tahun 2012 menginformasikan bahwa

APM penduduk kelompok 16-18 tahun setara SMA/MA mencapai 63,87

persen.

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C tahun 2012

ditargetkan Pemerintah Kabupaten Bintan adalah 68,58 dan terealisasi 68,80

atau 100,32%, sedangkan tahun 2011, Angka Partisipasi Kasar (APK)

SMA/SMK/MA/Paket C yang ditetapkan 64,87, tercapai 85,13 atau 131,23%.

Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Paket C

Page 37: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

82 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Paket C, yang ditargetkan

pada tahun 2012 adalah 30,00, terealisasi 29,37 atau 97,92%, sedangkan pada

tahun 2011 Angka pendidikan yang ditamatkan SMA/SMK/MA/Paket C,

terealisasi 29,00 dari 29,00 yang ditetapkan atau 100%.

Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C

Target awal pada tahun 2012 adalah 50,45 Angka partisipasi murni (APM)

SMA/SMK/MA/Paket C dan terealisasi sebesar 53,74 atau 106,52%.

Dibanding tahun 2011, Angka partisipasi murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket

C ditetapkan 45,74 dan terealisasi 42,61 atau 93,15%. Indikator penting

lainnya yang berkaitan dengan pendidikan selain tingkat pendidikan yang

ditamatkan adalah angka partisipasi sekolah. Angka partisipasi merupakan

indikator yang menunjukkan partisipasi penduduk yang bersekolah. Hasil

penghitungan tahun 2012 menginformasikan bahwa APM penduduk

kelompok 16-18 tahun setara SMA/MA mencapai 42,61 persen.

Angka Melek Huruf (AMH)

Dengan komposisi penduduk yang relatif besar di usia muda dewasa

ini, tampaknya perlu dipersiapkan sarana penunjang pendidikan yang

memadai, utamanya ditujukan bagi penduduk usia 10 tahun keatas yang

masih relatif besar. Jika pendidikan mereka tidak ditangani secara baik

dan lebih dini, dikhawatirkan pada tahun ke depan akan berdampak

cukup serius pada pencapaian angka melek huruf. Dari data BPS

Kabupaten Bintan diperoleh gambaran capaian Angka Melek Huruf

(AMH) penduduk 10 tahun ke atas mencapai 98,12 persen tahun 2010

dan meningkat cukup signifikan menjadi 98,38 persen di tahun 2011.

Sedangkan pada tahun 2012 naik tipis menjadi 98,42 persen. Untuk

persentase Buta Huruf juga dapat ditekan dari 1,88 persen ditahun 2010

menjadi 1,58 persen ditahun 2012.

Page 38: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

83 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase Penduduk Usia 10-44 Tahun yang Melek Huruf dan Buta Huruf di Kabupaten

Bintan pada Tahun 2010-2012

No. Tahun Melek Huruf(%) Buta Huruf(%)

1. 2010 98.12 1.882

2. 2011 98.38 1.619

3. 2012 98.42 1.583

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, 2013

Target awal pada tahun 2012 adalah 98,50 Angka Melek Huruf (AMH) dan

terealisasi sebesar 98,42 atau 99,85%. Dibanding tahun 2011, Angka Melek

Huruf (AMH) ditetapkan 98,36 dan terealisasi 98,38 atau 100%.

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki- laki usia 15-24 tahun yang diukur melalui angka melek huruf

Rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun yang

diukur melalui angka melek huruf, terealisasi 103 pada tahun 2012 dari 103

target yang telah ditetapkan atau 100%. Tahun 2011 Rasio melek huruf

perempuan terhadap laki-laki usia 15-24 tahun yang diukur melalui angka

melek huruf, terealisasi 103 dari 103 yang telah ditetapkan Pemerintah

Kabupaten Bintan atau 100%.

Total guru bersertifikat profesi sesuai dengan kuota

Total guru bersertifikat profesi sesuai dengan kuota pada tahun 2011 adalah

570 yang terealisasi, sedangkan yang ditargetkan adalah 484 atau 117,76%.

Pada tahun 2012 mengalami peningkatan Total guru bersertifikat profesi

sesuai dengan kuota yaitu terealisasi 670 dari 584 yang ditargetkan atau

117,76%.

Persentase total guru bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia

Page 39: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

84 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase total guru bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia pada

tahun 2011 adalah 117,76 yang terealisasi, sedangkan yang ditargetkan

adalah 100 atau 117,76%. Pada tahun 2012 Persentase total guru

bersertifikat profesi dari kuota yang tersedia yaitu terealisasi 117,76 dari 100

yang ditargetkan atau 117,76%.

Persentase guru TK bersertifikat profesi

Persentase guru TK bersertifikat profesi pada tahun 2011 adalah 0,51% yang

terealisasi, target yang ditetapkan adalah 0 atau 151% capaian kinerjanya.

Pada tahun 2012, Persentase guru TK bersertifikat profesi yaitu terealisasi

0,51% dari 0,34% yang ditargetkan atau 150%.

Persentase guru SD bersertifikat profesi

Persentase guru SD bersertifikat profesi pada tahun 2011 adalah 57,48% yang

terealisasi, target yang ditetapkan adalah 67,36% atau 85,33% capaian

kinerjanya. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan realisasinya dibanding

tahun 2011, Persentase guru SD bersertifikat profesi yaitu terealisasi 59,98%

dari 69,86% yang ditargetkan atau 85,85%.

Persentase guru SLTP bersertifikat profesi

Persentase guru SLTP bersertifikat profesi pada tahun 2011 adalah 20,92%

yang terealisasi, target yang ditetapkan adalah 18,59% atau 112,53% capaian

kinerjanya. Pada tahun 2012 Persentase guru SLTP bersertifikat profesi

mengalami penurunan realisasinya dibanding tahun 2011, yaitu terealisasi

19,87% dari 18,32% yang ditargetkan atau 108,48%.

Persentase guru SLTA dan SMK bersertifikat profesi

Page 40: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

85 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase guru SLTA dan SMK bersertifikat profesi pada tahun 2011 adalah

18,03% yang terealisasi, target yang ditetapkan adalah 10,33% atau 174,54%

capaian kinerjanya. Pada tahun 2012 Persentase guru SLTA dan SMK

bersertifikat profesi mengalami peningkatan realisasinya dibanding tahun

2011, yaitu terealisasi 19,05% dari 11,47% yang ditargetkan atau 166,08%.

Persentase pengawas bersertifikat profesi

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012, telah menetapkan target

indikator persentase pengawas bersertifikat sebesar 0%, terealisasi 2,40%

atau 240%. Tahun 2011, target yang ditetapkan 3,72% dan terealisasi 3,06%

atau 82,25%.

Persentase Kelayakan Guru Mengajar SD

Persentase kelayakan guru mengajar SD pada tahun 2011 adalah 20,29%

yang terealisasi, target yang ditetapkan adalah 35,00% atau 57,97% capaian

kinerjanya. Pada tahun 2012 Persentase kelayakan guru mengajar SD

mengalami peningkatan realisasinya dibanding tahun 2011, yaitu terealisasi

30,43% dari 50,00% yang ditargetkan atau 60,86%.

Persentase Kelayakan Guru Mengajar SMP

Persentase kelayakan guru mengajar SMP pada tahun 2011 adalah 80,17%

yang terealisasi, target yang ditetapkan adalah 80,00% atau 100,21% capaian

kinerjanya. Pada tahun 2012 Persentase kelayakan guru mengajar SMP

mengalami peningkatan realisasinya dibanding tahun 2011, yaitu terealisasi

84,15% dari 85,00% yang ditargetkan atau 99,00%.

Persentase Kelayakan Guru Mengajar SLTA

Page 41: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

86 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase kelayakan guru mengajar SLTA pada tahun 2011 adalah 97,22%

yang terealisasi, target yang ditetapkan adalah 97,79% atau 99,41% capaian

kinerjanya. Pada tahun 2012 Persentase kelayakan guru mengajar SLTA

mengalami peningkatan realisasinya dibanding tahun 2011, yaitu terealisasi

97,79% dari 98,79% yang ditargetkan atau 98,98%.

Angka kelulusan SD

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012, telah menetapkan target

indikator angka kelulusan SD sebesar 100%, terealisasi 100% atau 100%

capaian kinerjanya. Dibanding Tahun 2011, angka kelulusan SD tahun 2012

mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari realisasi tahun 2011 yaitu 96,70

dari 100% yang ditetapkan atau hanya tercapai kinerja sebesar 96,70%.

Angka kelulusan SLTP

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012, telah menetapkan target

indikator angka kelulusan SLTP sebesar 100%, terealisasi 100% atau 100%

capaian kinerjanya. Dibanding Tahun 2011, angka kelulusan SLTP tahun 2012

mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari realisasi tahun 2011 yaitu

82,20% dari 95% yang ditetapkan atau hanya tercapai kinerja sebesar

86,52%.

Angka kelulusan SLTA

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012, telah menetapkan target

indikator angka kelulusan SLTA sebesar 99,60%, terealisasi 97,92% atau

98,31% capaian kinerjanya. Dibanding Tahun 2011, angka kelulusan SLTA

tahun 2012 mengalami peningkatan, ini dapat dilihat dari realisasi tahun

2011 yaitu 95,07% dari 99,57% yang ditetapkan atau hanya tercapai kinerja

sebesar 95,4%.

Page 42: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

87 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV

Guru yang memenuhi kulaifikasi S1/DIV, tahun 2011 sejumlah 50,06% dari

43% yang ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan atau tercapai

116,41%. Sedangkan tahun 2012, jumlah Guru yang memenuhi kulaifikasi

S1/DIV mengalami peningkatan yaitu 60,10% terealisasi dari 44% target yang

ditetapkan atau 136,59% capaian kinerjanya.

Sasaran Strategis 5. Meningkatnya partisipasi masyarakat

dalam pelestarian nilai seni dan budaya daerah.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah karya seni budaya yang Memperoleh perlindungan hak Kekayaan intelektual

1 karya 0 karya 0

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah karya seni budaya yang Memperoleh perlindungan hak Kekayaan intelektual

Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bintan menargetkan memiliki 1

karya seni budaya yang memperoleh perlindungan hak kekayaan intelektual,

dimana hal ini menjadi salah satu langkah agar kesenian asli Kabupaten

Bintan tidak diakui oleh daerah lain. Namun ditahun 2012, indikator jumlah

karya seni budaya yang memperoleh perlindungan hak kekayaan intelektual

belum dapat dilaksanakan.

Page 43: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

88 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 6. Terlindunginya peninggalan sejarah dan

warisan budaya melalui Peraturan Daerah.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah Perda perlindungan Benda, situs dan kawasan cagar budaya

1 perda 0 perda 0

Jumlah situs, benda dan kawasan cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara

6 unit 6 unit 100

Jumlah naskah sejarah / kuno yang diselamatkan dan dikelola

0 naskah 0 naskah 0

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Perda perlindungan Benda, situs dan kawasan cagar budaya

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012 telah menargetkan 1

peraturan daerah perlindungan benda situs dan kawasan cagar budaya,

namun belum terealisasi disebabkan belum disusunnya peraturan daerah

tentang perlindungan benda, situs dan kawasan cagar budaya tersebut.

Jumlah situs, benda dan kawasan cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara

Kabupaten Bintan sampai saat ini telah memiliki situs, benda dan kawasan

cagar budaya sebanyak 46 unit. Target yang ditetapkan sebanyak 6 unit

jumlah situs, benda dan kawasan cagar budaya yang dilindungi dan dipelihara

telah terealisasi sebanyak 6 unit atau 100%. Situs, benda dan kawasan cagar

budaya yang dipelihara dan dilindungi, yaitu :

- Makam Tok Uke

- Makam Keramat Bukit Batu

- Makam Sultan Ahmad Syah

Page 44: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

89 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

- Kota Kara

- Bukit Kerang (Kjokkenmoddinger)

- Komplek Makam Sultan Muayatsyah

Jumlah naskah sejarah / kuno yang diselamatkan dan dikelola

Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bintan tidak menargetkan indikator

sasaran jumlah naskah sejarah / kuno yang diselamatkan dan dikelola.

Capaian kinerja 0% karena indikator tidak terealisasi pada tahun 2012.

Sasaran Strategis 7. Meningkatnya persentase koperasi aktif

dari 79,15% menjadi 82,80% serta pertumbuhan rata-rata

UMKM sebesar 3,77% pertahun

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah koperasi/koperasi aktif 206/160 unit 275/171

133,50/106,8

8

Persentase koperasi aktif 77,67% 83,01 106,88 Jumlah UMKM Aktif 1.427 unit 1.485 104,06

Jumlah BPR/LKM aktif 3 unit 3 unit 100

Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat

100% 100% 100

Kontribusi sektor Perdagangan terhadapPDRB

22,00% 20,38% 92,64

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah koperasi/koperasi aktif

Target awal adalah 206 koperasi dan 160 unit koperasi aktif. Capaian pada

tahun 2012 sebanyak 275 koperasi (133,50%) dan 171 unit koperasi yang

aktif atau 106,88% di Kabupaten Bintan. Dibanding tahun 2011 jumlah

Page 45: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

90 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

koperasi aktif sebanyak 191 unit, tahun 2012 mengalami penurunan

sebanyak 20 unit koperasi aktif. dapat dilihat tabel sebagai berikut :

Data Keragaan Koperasi di Kabupaten Bintan Tahun 2006-2012

No Tahun

Realisasi

Aktif Tidak

Aktif

Anggota

(orang)

Modal

sendiri

(Rp.Juta)

Modal

Luar

(Rp.Juta)

Volume

Usaha

(Rp.Juta)

SHU

(Rp.Juta)

1 KPRI 23 9 3.060 4.536 450 9.476 2.415

2 KUD 3 5 1.643 1.483 1.154 1.042 113

3 KSU 40 21 5.100 3.820 1.200 3.470 807

4 KOPONTREN 1 1 45 536 - 363 30

5 KOPERASI

SEKUNDER

1 - 48 340 5.000 1.835 -

6 KOPERASI

LAINNYA

103 68 14.466 11.116 1.071 14.195 2.402

2012 171 104 24.362 21.831 8.875 30.381 5.767

2011 191 75 24.036 16.196 9.801 29.918 4.876

2010 133 98 22.952 11.526 7.049 33.650 3.853

2009 116 98 22.450 8.178 6.764 28.197 3.855

2008 106 92 22.191 7.591 6.104 24.870 2.844

2007 99 82 22.953 7.130 7.456 27.758 3.918

2006 86 82 22.106 7.676 7.455 27.954 2.834

Keterangan/ Note : *) Koperasi binaan Kabupaten Bintan (Dinas/Instansi Kabupaten Bintan) Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Persentase koperasi aktif

Tahun 2012, persentase koperasi aktif terealisasi 83,01% dari 77,67% yang

ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan atau capaian kinerjanya

107%. Sedangkan tahun 2011, persentase koperasi aktif terealisasi 118,45%

dari 118,45% target yang ditetapkan atau 100% capaian kinerjanya.

Jumlah UMKM Aktif

Target awal pada tahun 2012 adalah 1.427 unit dan terealisasi sebanyak

1.485 unit UMKM atau 104,06%. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah UMKM

aktif yang semula ditargetkan sebanyak 1.377 unit, tercapai sebanyak 1.427

Page 46: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

91 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

unit UMKM aktif. Terjadi peningkatan 58 unit atau sebesar 2,9% UMKM, dapat

berperan aktif dalam meningkatkan posisi, tawar efisiensi usaha dan daya

saing sebagai dampak eksternalitas positif dari pasar bebas. Untuk

memberdayakan UMKM diharapkan dapat berperan dalam memperluas

penyediaan lapangan kerja. Tahun 2011, UMKM menyerap tenaga kerja

sebesar 6.350 orang dan tahun 2012 sebesar 6.425 orang. Kenaikan 9,8%

berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh UMKM terdiri dari sektor usaha

dan jumlah tenaga kerja.

Uraian Jumlah UMKM %Pertumbuhan

rata-rata pertahun

%Pencapaian

pertumbuhan UMKM

Target tahun

2012

1.427 3.768 100

Realisasi tahun

2012

1.485 6.897 104

Sumber : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Jumlah BPR/LKM aktif

Tahun 2012 jumlah BPR/LKM aktif sebanyak 3 unit yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten Bintan, dan terealisasi sebanyak 3 unit atau 100%,

yaitu Bank Perkreditan Rakyat dan 2 unit simpan pinjem swuamitra. Tahun

2011 jumlah BPR/LKM aktif juga terealisasi sebanyak 3 unit dari 3 unit yang

ditargetkan atau 100% capaian kinerjanya. Tidak ada penambahan ditahun

2012.

Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat

Tahun 2012, persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi

masyarakat di targetkan 100%, realisasi mencapai 100% atau capaian

kinerjanya 100%. Tahun 2011, persentase ketersediaan barang kebutuhan

pokok bagi masyarakat di targetkan 100%, juga terealisasi 100% atau capaian

Page 47: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

92 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

kinerjanya 100%. Barang kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten tahun

2012, seperti : beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, daging sapi dan

daging ayam, susu, garam beryodium, tepung terigu, dan gas elpiji dapat

terpenuhi seluruhnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk

mengetahui ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat tersebut,

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui dinas Koperasi, UKM, Perindustrian

dan Perdagangan melakukan monitoring secara berkala dan periodik ke

pasar-pasar ataupun pusat penjualan barang kebutuhan pokok yang ada

diseluruh kecamatan.

Kontribusi sektor Perdagangan terhadapPDRB

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB

Kabupaten Bintan tahun 2012 atas dasar harga berlaku tercatat sebesar

Rp.5,29 trilyun,- yang diukur dari sembilan sektor lapangan usaha yaitu

sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan listrik,

gas dan air bersih; bangunan/konstruksi; perdagangan, hotel dan restoran;

pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

dan jasa-jasa. Sektor-sektor yang memiliki nilai kontribusi besar terhadap

PDRB adalah sektor industri pengolahan sebesar 51,06persen, sektor

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,38 persen, sektor

pertambangan dan penggalian sebesar 10,83 persen dan sektor pertanian

sebesar 5,82 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 3,68

persen, sektor lain masing-masing hanya memberikan kontribusi kurang dari

3,28 persen.

Dari target yang ditetapkan sebesar 22%, kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB tercapai 20,38% atau 92,64%. Dibanding tahun 2011,

mengalami penurunan sebesar 0.12%.

Page 48: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

93 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha,

2009 – 2012

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

5.74 5.78 5.78 5,82

2 Pertambangan dan Penggalian 11.02 11.02 10.98 10,83

3 Industri Pengolahan 51.29 50.98 50.72 51,06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.32 0.32 0.32 0,31

5 Bangunan 3.74 3.77 3.78 3,28

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

19.87 20.19 20.50 20,38

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.77 3.75 3.74 3,68

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1.46 1.46 1.47 1,45

9 Jasa - Jasa 2.79 2.76 2.75 2,64

Produk Domestik Regional Bruto

100.00 100.00

100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

Untuk memperlihatkan pertumbuhan PDRB secara riil digunakan PDRB–

Harga Konstan. PDRB Harga Konstan ini merepresentasikan pertumbuhan

ekonomi tanpa dipengaruhi oleh masalah perubahan harga atau inflasi yang

terjadi atas barang dan jasa yang diproduksi karena menggunakan harga

dasar yang konstan yakni harga dasar tahun tertentu yang dipilih. Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang diukur dari kenaikan PDRB (Produk

Domestik Regional Bruto) berdasarkan harga konstan pada tahun 2012

tumbuh sebesar 5,81 persen, sementara PDRB Kepri pada tahun

2012 tumbuh sebesar 8,21 persen.Terjadinya percepatan pertumbuhan yang

cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar

6,66 persen. Pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor bangunan tumbuh

sebesar 11,55 persen.Sedangkan LPE Nasional diperkirakan sebesar 6,3

persen (Sumber BI). Selama periode tahun 2012 Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bintan mencapai Rp5,29

trilyun atau mengalami peningkatan sebesar 8,42persen dibandingkan tahun

sebelumnya yang hanya sebesar Rp4,87trilyun. PDRB atas dasar harga

konstan tahun 2000 juga mengalami peningkatan sebesar 5,81 persen, yaitu

dari Rp3,30 trilyun tahun 2010 naik menjadi Rp3,49 trilyun pada tahun 2012.

Page 49: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

94 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kelompok sektor sekunder masih mendominasi dalam penciptaan nilai

tambah di Kabupaten Bintan. Total Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar

harga berlaku dari kelompok sektor sekunder pada tahun 2012 mencapai

Rp2,92 trilyun atau meningkat sebesar 9,18 persen dibandingkan tahun

sebelumnya. Pada kelompok sektor tersier mengalami peningkatan sebesar

7,36persen menjadi Rp1.488 trilyun di tahun 2012, dan kelompok primer

meningkat sebesar 7,75 persen menjadi Rp880,06 Milyar di tahun 2012.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2012 No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

162,55

175,37

189,48 201,54

2 Pertambangan dan Penggalian 307,06

325,84

346,03 362,22

3 Industri Pengolahan 1.562,13

1.634,16

1.723,30 1.826,40

4 Listrik, Gas & Air Bersih 8,05

8,38

8,96 9,41

5 Bangunan 90,69

96,90

103,59 110,59

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

576,17

615,25

660,76 749

7 Pengangkutan & Komunikasi 106,55

112,771

119,42 126,72

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

45,78

48,65

51,85 54,28

9 Jasa - Jasa 88,07

93,47

99,60 103,33

Produk Domestik Regional Bruto

2.947,05

3.110,79

3,302,99 3.494,99

LPE 5.56 6.18 5.81

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

Sasaran Strategis 8. Meningkatnya unit usaha Industri Kecil

dan Menengah (IKM) sebesar 150%.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah

160 unit 160 unit 100

Page 50: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

95 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

52,00% 51,06%

Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN)

121/10 investor

127/11 investor

104,96/1

10

Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) USD

1.477.287.173 1.087.799.956.566

902.605.647 428.517.082.500

61,10/39

Rasio daya serap tenaga kerja 185 16.881 100 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN

255,13 (milyar Rp)

586.589 (milyar Rp)

129,91

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah

Jumlah unit usaha Industri Kecil Menengah Kabupaten Bintan pada tahun

2012 sebanyak 160 unit, meningkat sejumlah 119 unit dari tahun 2011

sejumlah 41 unit. Penambahan IKM diketahui dari jumlah IKM yang mengikuti

pelatihan dengan peserta dari pelaku usaha industri kecil menengah di 10

Kecamatan yang berada di lingkungan Pemerintahaan Kabupaten Bintan.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas

Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Bintan pada tahun 2012 adalah dengan

melakukan Peningkatan Mutu Kemasan Produk Hasil IKM serta melaksanakan

Promosi Pemasaran (Pertisipasi Pameran) Produk IKM Kabupaten Bintan.

Data jumlah IKM pada 10 Kecamatan :

No Kecamatan Jumlah IKM Nilai Investasi

(Rp)

Jumlah

Tenaga Kerja 2011 2012

1 Teluk Bintan 6 8 32.340.000 65

2 Seri Kuala Lobam - 7 75.460.000 20

3 Bintan Utara - 21 66.836.000 27

4 Teluk Sebong 8 15 282.436.000 62

5 Bintan Timur 13 17 673.750.000 119

6 Bintan Pesisir 2 5 63.602.000 32

7 Mantang 7 14 106.722.000 37

Page 51: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

96 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

8 Gunung Kijang - 52 245.784.000 43

9 Toapaya - 15 649.818.400 70

10 Tambelan 5 6 128.282.000 40

41 160 2.325.030.400 515

IKM Untuk 4 kecamatan yaitu Seri kuala lobam, Bintan utara, Gunung kijang

dan Toapaya pada tahun 2011 belum terdata sehingga tidak dapat dipastikan

jumlah IKM sebenarnya.

Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

Untuk indikator kinerja kontribusi sektor industri terhadap PDRB, target 52%.

Dari target yang ditetapkan dapat terealisasi sebesar 51,06% atau 98,19%

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB

Kabupaten Bintan tahun 2012. Sektor yang memiliki nilai kontribusi besar

terhadap PDRB adalah sektor industri pengolahan sebesar 51,06 persen

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha,

2009 – 2012

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

5.74 5.78 5.78 5,82

2 Pertambangan dan Penggalian 11.02 11.02 10.98 10,83

3 Industri Pengolahan 51.29 50.98 50.72 51,06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.32 0.32 0.32 0,31

5 Bangunan 3.74 3.77 3.78 3,28

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

19.87 20.19 20.50 20,38

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.77 3.75 3.74 3,68

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1.46 1.46 1.47 1,45

9 Jasa - Jasa 2.79 2.76 2.75 2,64

Produk Domestik Regional Bruto

100.00 100.00

100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

Page 52: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

97 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2009 - 2012 No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

162,55

175,37

189,48 201,54

2 Pertambangan dan Penggalian 307,06

325,84

346,03 362,22

3 Industri Pengolahan 1.562,13

1.634,16

1.723,30 1.826,40

4 Listrik, Gas & Air Bersih 8,05

8,38

8,96 9,41

5 Bangunan 90,69

96,90

103,59 110,59

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

576,17

615,25

660,76 749

7 Pengangkutan & Komunikasi 106,55

112,771

119,42 126,72

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

45,78

48,65

51,85 54,28

9 Jasa - Jasa 88,07

93,47

99,60 103,33

Produk Domestik Regional Bruto

2.947,05

3.110,79

3,302,99 3.494,99

LPE 5.56 6.18 5.81

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN)

Dari target awal 121/10 jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN), telah

terealisasi 127 perusahaan PMA atau 104,96% dan PMDN sebanyak 11

perusahaan atau 110%.

Potensi unggulan sektor industri di Wilayah Kabupaten Bintan terdapat

perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha industri sebanyak 138

perusahaan yang terdiri dari PMA sebanyak 127 perusahaan dan PMDN

sebanyak 11 perusahaan. Dari data diatas dapat dilihat bahwa ada

penambahan yang signifikan investor asing yang menanamkan modalnya di

Kabupaten Bintan yaitu sebanyak 6 perusahaan. Sedangkan dari investor

dalam negeri bertambah 1 perusahaan. Disamping itu juga terdapat

perusahaan industri kecil sebanyak 160 buah. Pada sektor pertanian terdapat

sentra produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura unggulan antara

lain Padi, sayuran, buah naga,salak dan lain sebagainya. Jenis-jenis tanaman

perkebunan seperti karet, kelapa, dan cengkeh dapat dijumpai disemua

kecamatan dengan luas yang bervariasi. Potensi lain yang dimiliki di

Page 53: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

98 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kabupaten Bintan adalah disektor pariwisata terdapat obyek-obyek wisata

antara lain wisata seperti lagoi, air terjun, wisata sejarah dan lain sebagainya.

Begitu juga adanya kasawan industri di Lobam merupakan sektor andalan

yang memberikan arti penting bagi pembentukan PDRB Kabupaten Bintan.

Terdapatnya potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar untuk

kegiatan perikanan tangkap maupun budidaya juga merupakan andalan untuk

dapat dikembangkan di Kabupaten Bintan.

Jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional (PMA/PMDN) USD

Untuk indikator kinerja jumlah nilai investasi perusahaan berskala nasional

(PMA/PMDN), target PMA sebesar 1.477.287.173 US$ dan PMDN sebesar

Rp1.087.799.956.566. Dari target yang ditetapkan dapat terealisasi sebesar

902.605.647 US$ untuk PMA atau sebesar 61.10% dan RP428.517.082.500 untuk

PMDN atau sebesar 39%.

PERKEMBANGAN PMA DAN PMDN S/D TAHUN 2012

TAHUN 2012

No Status Jumlah Investasi ( US$/Rp ) Tenaga

Kerja Rencana Realisasi

1 PMA ( US$ ) 127 1.477.287.173 902.605.647 TKI :

13.909

TKA :

326

2 PMDN (Rp ) 11 1.087.799.956.566 428.517.082.500 TKI :

2.972

TKA : -

Pada tabel diatas dijelaskan bahwa jumlah perusahaan PMA di Kabupaten

Bintan sebanyak 127 perusahaan dengan total nilai realisasi investasi sebesar

U$ 902.605.647, terjadi peningkatan nilai investasi sebesar 5,60 % jika

Page 54: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

99 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

dibandingkan dengan realisasi investasi pada Tahun 2011 yaitu sebesar U$

852.355.240, dengan jumlah perusahaan PMA sebanyak 121 perusahaan,

sedangkan untuk perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN ) pada

Tahun 2012 terjadi peningkatan nilai investasi yang cukup signifikant dari 11

perusahaan PMDN dengan total investasi yaitu sebesar Rp.428,517,081,500,-

atau sekitar 81,94% dari total realisasi investasi tahun 2011 yaitu Rp.

235,529,650,000, hal ini disebabkan oleh peningkatan nilai modal /investasi

dari beberapa perusahaan PMDN di Kabupaten Bintan

Peningkatan yang sangat signifikan ini disebabkan meningkatnya nilai

realisasi investasi PMDN dari PT.Numbing Jaya menjadi 350.1 milyar dan

beberapa perusahaan yang telah merealisasikan kegiatan usahanya.Dengan

peningkatan nilai investasi tersebut menjadikan kontribusi investasi terhadap

pembentukan PDRB Kabupaten Bintan meningkat sebesar 6 persen. Wilayah

Kabupaten Bintan memiliki beberapa industri besar, sehingga mesin dan alat-

alat berat juga mempunyai peranan yang cukup besar.

Rasio daya serap tenaga kerja

Rasio daya serap tenaga kerja tahun 2012 ditargetkan Pemerintah Kabupaten

Bintan sebesar 185 dan terealisasi 16.881.

Kenaikan / penurunan Nila Realisasi PMDN

Dibanding tahun 2011, Capaian kinerja kenaikan/penurunan nilai realisasi

PMDN tahun 2012 mengalami peningkatan, yaitu target sebesar Rp255,13 M

dan terealisasi 586.589 M atau 196,39%. Tahun 2011, kenaikan/penurunan

nilai realisasi PMDN terealisasi 232,78 M dari 168,47 M yang ditargetkan

Pemerintah Bintan atau 138,17% capaian kinerjanya.

Page 55: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 9. Terbentuknya kawasan minapolitan di 3

lokasi yang terletak di Kecamatan Bintan Pesisir, Kecamatan

Mantang, dan Kecamatan Bintan Timur.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase pengembangan kawasan minapolitan

15% 15% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase pengembangan kawasan minapolitan

Dari 15% target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

atas persentase pengembangan kawasan minapolitan, telah terealisasi 15%

atau 100%.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

12/MEN/2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan yang ditindaklanjuti

dengan SK Bupati Bintan Nomor: 377/VIII/2010 tentang Kawasan

Minapolitan di Kabupaten Bintan, maka ditetapkanlah Kecamatan Mantang,

Kecamatan Bintan Pesisir dan Kecamatan Bintan Timur sebagai Kawasan

Minapolitan di Kabupaten Bintan. Secara keseluruhan luas wilayah yang telah

ditetapkan sebagai Kawasan Minapolitan adalah seluas 18.878,51 km2 atau

sebesar 21,44% dari total luas Kabupaten Bintan.

Dalam upaya untuk mencapai sasaran ini, Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Bintan sebagai instansi penanggungjawab telah melakukan

Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Bintan dengan

melaksanakan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis pengembangan kawasan minapolitan (Peningkatan keterampilan

masyarakat pembudidaya rumput laut dan kerapu dikawasan minapolitan).

Tujuannya adalah untuk :

1) Meningkatkan produksi perikanan, produktivitas usaha, dan

meningkatkan kualitas produk kelautan dan perikanan,

Page 56: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

101 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

2) Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan yang

adil dan merata, serta

3) Mengembangkan kawasan minapolitan sebagai pusat pertumbuhan

ekonomi di daerah dan sentra-sentra produksi perikanan sebagai

penggerak ekonomi rakyat.

Adapun sasaran pengembangan minapolitan adalah sebagai berikut :

1) ekonomi rumah tangga masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil

makin kuat

2) usaha kelautan dan perikanan kelas menengah ke atas makin bertambah

dan berdaya saing tinggi, serta

3) sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi Bintan.

Sasaran Strategis 10. Meningkatnya kontribusi sektor

pariwisata dalam PDRB dari 20,19% menjadi 25,00%.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah kunjungan wisatawan 520.000 orang

478.774 orang

92,07

Jumlah kunjungan wisatawan pada event pariwisata

28.200 orang

30.000 orang

106,37

Lama tinggal wisatawan (hari) Mancanegara dan Nusantara

3 hari 3 hari 100

Pengeluaran wisatawan (harian) Mancanegara (USD) dan Nusantara

900usd/Rp4 jt

900usd/Rp4 jt

100

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

22,00% 22,00% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah kunjungan wisatawan

Page 57: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

102 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Arus kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kabupaten

Bintan masih menunjukkan angka yang berfluktuasi. Pada tahun 2011,

wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Bintan tercatat

sebanyak 329.671 orang atau mengalami kenaikan sebesar 4,99 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 313.982 orang. Wisatawan

Mancanegara yang datang sebagian besar berasal dari Singapura, Korea

Selatan dan Rep Rakyat Cina.

Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bintan setiap tahunnya mengalami

peningkatan yang cukup membanggakan. Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten

Bintan menargetkan 520.000 orang wisatawan yang berkunjung ke

Kabupaten Bintan. Sampai akhir tahun 2012, jumlah kunjungan wisatawan

yang berkunjung ke Kabupaten Bintan berjumlah 478.774 orang atau 92,07%.

Belum tercapainya indikator ini ada beberapa alasan, diantaranya ada

beberapa hotel dan penginapan yang belum terealisasi pembangunannya,

baik dikawasan lagoi maupun pantai timur seperti Alila Lagoi, Lagoi Bay dan

Swis Bell sehingga sarana dan prasarananya untuk mendukung jumlah

kunjungan yang ditargetkan masih belum memadai.

Jumlah Wisatawan Mancanegara Yang berkunjung ke Bintan Total of Tourism visited Bintan, 2001 –

2011

Page 58: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

103 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada pariwisata untuk

menggalakkan kegiatan ekonomi, sehingga lapangan kerja, pendapatan

masyarakat serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya

pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan

Persentase Wisatawan Mancanegara Yang berkunjung ke Bintan percentage of Tourism visited Bintan

2011

Jumlah kunjungan wisatawan pada event pariwisata

Pelaksanaan event-event pariwisata di Kabupaten Bintan selalu mengalami

peningkatan, baik event bertaraf nasional maupun internasional, seperti :

Triatlon, Tour de Bintan, Meta Man, Festival Kite Surfing, Festival Mancing dan

Bintan Culture Festival, sehingga berakibat meningkatnya kunjungan

wisatawan pada waktu event pariwisata dilaksanakan. Target 28.200 orang

yang ditetapkan, terealisasi sebanyak 30.000 orang atau 106.37%. Terjadi

peningkatan yang signifikan dibanding tahun 2011 wisatawan yang

berkunjung ke Kabupaten Bintan sebanyak 23.500 orang, terdapat

penambahan kunjungan wisatawan sebanyak 6.500 orang.

Page 59: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

104 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Lama tinggal wisatawan (hari) Mancanegara dan Nusantara

Dengan melaksanakan enam event wisata juga diharapkan akan berpengaruh

terhadap lama kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bintan. Dari 3 hari target

lama tinggal wisatawan mancanegara dan nusantara yang ditetapkan,

terealisasi 3 hari lama tinggal wisatawan atau 100%. Untuk data lengkap atas

indikator lama tinggal wisatawan (hari) mancanegara dan nusantara untuk

tahun 2012 belum dapat disajikan, tabel dibawah ini sebagai bahan

perbandingan untuk tahun-tahun sebelumnya.

Tingkat Hunian Kamar, Tempat Tidur, Ganda Kamar dan Rata-rata Lama Menginap Wisatawan Menurut Bulan di Kabupaten Bintan, 2011

No Bulan

Lama Menginap Pesentase Tamu

Tamu

asing

Tamu

domestik Asing Domestik

1 Januari 1,97 3,96 87,16 12,84

2 Februari 2,09 3,11 83,22 16,78

3 Maret 2,25 3,56 86,11 13,89

4 April 2,38 3,13 83,55 16,45

5 Mei 2,13 4,06 83,76 16,24

6 Juni 1,86 4,06 85,25 14,75

7 Juli 1,43 3,09 84,03 15,97

8 Agustus 1,87 2,60 86,13 13,87

9 September 1,70 2,55 84,00 16,00

10 Oktober 1,57 2,45 82,80 17,20

11 November 2,03 2,50 83,22 16,78

12 Desember 1,88 3,53 84,00 16,00

2011

2010

2009

1,92

1,67

1,76

3,19

2,09

1,81

84,42

82,33

87,62

15,58

17,67

12,38

Sumber : BPS Propinsi Kep Riau

Page 60: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

105 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pengeluaran wisatawan (harian) Mancanegara (USD) dan Nusantara

Pengeluaran wisatawan (harian) Mancanegara (USD) dan Nusantara selain

peningkatan lama tinggal, dengan dilaksanakannya 6 event wisata di tahun

2012 diharapkan juga akan berpengaruh terhadap peningkatan pada

pengeluaran wisatawan mancanegara dan nusantara yang berkunjung ke

Kabupaten Bintan. Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bintan

menargetkan pengeluaran wisatawan (harian) mencanegara (USD) dan

nusantara sebesar Rp900 usd untuk mancanegara dan Rp4.000.000 untuk

wisatawan nusantara. Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah pengeluaran

wisatawan (harian) mancanegara (USD) dan nusantara ke Kabupaten Bintan

yang dicapai yaitu 900 usd untuk mancanegara dan Rp4.000.000 untuk

nusantara atau 100%. Dibanding realisasi tahun 2011 yaitu 600 usd untuk

mancanegara dan Rp3.000.000 untuk nusantara, tahun 2012 mengalami

peningkatan pengeluaran wisatawan (harian) mancanegara (usd) dan

nusantara.

Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) PDRB

Kabupaten Bintan tahun 2012, sektor-sektor yang memiliki nilai kontribusi

besar kedua terhadap PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran

sebesar 20,38 %. Dibanding tahun 2011 sektor perdagangan, hotel dan

restoran mengalami penurunan sebesar 0,12%.

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha,

2009 – 2012

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

5.74 5.78 5.78 5,82

2 Pertambangan dan Penggalian 11.02 11.02 10.98 10,83

3 Industri Pengolahan 51.29 50.98 50.72 51,06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.32 0.32 0.32 0,31

5 Bangunan 3.74 3.77 3.78 3,28

Page 61: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

106 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

19.87 20.19 20.50 20,38

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.77 3.75 3.74 3,68

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1.46 1.46 1.47 1,45

9 Jasa - Jasa 2.79 2.76 2.75 2,64

Produk Domestik Regional Bruto

100.00 100.00

100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Bintan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan

Usaha, 2009 - 2012

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

162,55

175,37

189,48 201,54

2 Pertambangan dan Penggalian 307,06

325,84

346,03 362,22

3 Industri Pengolahan 1.562,13

1.634,16

1.723,30 1.826,40

4 Listrik, Gas & Air Bersih 8,05

8,38

8,96 9,41

5 Bangunan 90,69

96,90

103,59 110,59

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

576,17

615,25

660,76 749

7 Pengangkutan & Komunikasi 106,55

112,771

119,42 126,72

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

45,78

48,65

51,85 54,28

9 Jasa - Jasa 88,07

93,47

99,60 103,33

Produk Domestik Regional Bruto

2.947,05

3.110,79

3,302,99 3.494,99

LPE 5.56 6.18 5.81

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

Untuk memberikan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, Pemerintah

Kabupaten Bintan pada tahun 2012 melaksanakan pengembangan pemasaran

wisata dan pengembangan destinasi wisata. Antara lain :

- Penyelenggaraan Lomba Mancing, merupakan langkah untuk

mempromosikan potensi alam berakit Kabupaten Bintan yang dapat

dijadikan potensi pariwisata pemancingan baik kepada wisatawan

domestik maupun mancanegara.

- Penyelenggaraan Festival Kite Surfing, merupakan kegiatan baru yang

sangat memiliki potensi untuk dikembangkan di wilayah pantai timur

Kabupaten Bintan. Kegiatan ini sebagai salah satu pendongkrak dalam

Page 62: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

107 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

meningkatkan kunjungan wisatawan disebabkan komunitas kite surfing

cukup ramai diberbagai negara baik asia maupun eropa.

- Peningkatan Promosi ke Singapura

- Peningkatan Promosi Pariwisata Dalam Negeri, berupa pameran dan

ekspo yang dilaksanakan di Jakarta dan Pekanbaru.

- Penyediaan Bahan Materi Promosi Wisata adalah pendukung untuk

pameran atau ekspo dimana kegiatan ini menyediakan bahan-bahan

promosi seperti baleho, famlet, brosur, stiker, map dll.

- Penyelenggaraan Familiarization, merupakan pemasaran dimana Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bintan mengundang agen travel

dan biro perjalanan dari luar daerah dan luar negeri untuk diajak melihat

potensi alam yang dimiliki Kabupaten Bintan dengan harapan agen dan

biro tersebut dapat memasarkan atau memperkenalkan kepada

pelanggang didaerahnya.

- Partisipasi Kegiatan Parade Tari Provinsi Kepulauan Riau, selain

mempromosikan potensi alam Kabupaten Bintan Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Bintan juga mempromosikan seni budaya yang

ada di Kabupaten Bintan yang juga dapat dijadikan daya tarik untuk para

wisatawan.

- Penyambutan Wisatawan Perdana, merupakan kegiatan untuk

memberikan apresiasi kepada wisatawan mancanegara yang pertama

berkunjung ke Kabupaten Bintan dari Pelabuhan Bintan Telani Lagoi.

Wisatawan akan disambut dengan tarian tradisional makan sirih dan

pengalungan bunga oleh Bapak Bupati Bintan dan diberikan bingkisan

serta disuguhi bingkisan.

Sasaran Strategis 11. Meningkatnya kontribusi sektor

pertanian terhadap PDRB dari 7.21% menjadi 7.70%

dan Nilai Tukar Petani dari 105% menjadi 114%.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 63: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

108 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Indikator kinerja Target Realisasi %

Kontribusi sektor pertanian/ Perkebunan terhadap PDRB

7,26% 5,78% 79,61

Nilai tukar petani 108% 125,78% 116 Capaian produksi komoditi unggulan perkebunan (Karet, Klp. Sawit, Kelapa, Cengkeh, Lada & jambu Mete)

24.849 ton 107.186,96 431,35

Volume Ekspor Produk Perkebunan 6.290 ton

3.221,79 ton

51,2

Nilai Ekspor Produk Perkebunan

13.726 usd

Rp89.012.220.000

12.092.919 usd

1.540

Jumlah Produksi Peternakan 8.485 ton 5.555 ton 65,47 Nilai Produksi Hasil Peternakan

(Rp.juta) 139.730.00

0 91.479.000 65,47

Ketersedian dan ketercukupan daging yang aman, sehat, utuh dan halal

4.270 ton 1.143 ton 26,77

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya/hektar

25 ton/ha 3 ton 12

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Kontribusi sektor pertanian/Perkebunan terhadap PDRB

Pada tahun 2012 kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB

adalah sebesar 5,82 persen, dibanding tahun 2011 sektor ini hanya

menyumbang 5,78%. Rincian dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha,

2009 – 2012

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

5.74 5.78 5.78 5,82

2 Pertambangan dan Penggalian 11.02 11.02 10.98 10,83

3 Industri Pengolahan 51.29 50.98 50.72 51,06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.32 0.32 0.32 0,31

5 Bangunan 3.74 3.77 3.78 3,28

Page 64: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

109 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

19.87 20.19 20.50 20,38

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.77 3.75 3.74 3,68

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1.46 1.46 1.47 1,45

9 Jasa - Jasa 2.79 2.76 2.75 2,64

Produk Domestik Regional Bruto

100.00 100.00

100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan, Tahun 2013

Pemerintah Kabupaten Bintan untuk meningkatkan kontribusi sektor

pertanian/perkebunan terhadap PDRB, ditahun 2012 melakukan peningkatan

produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman hortikultura berkelanjutan,

seperti :

- Melaksanakan peningkatan produk unggulan Balai benih Kabupaten (BBK)

- Menyediakan bibit unggul serta faktor-faktor penunjangnya

- Meningkatkan pemasaran komoditas tanaman pangan dan hortikultura

- Pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan dan hortikultura

- Pengawasan pupuk bersubsidi

Nilai tukar petani

Target awal tahun 2012, nilai tukar petani sebesar 108% dan terealisasi

125,78% atau 116%. Tahun 2011, nilai tukar petani terealisasi 106% dari

106% target yang ditetapkan atau mencapai 100% kinerjanya.

Tahun 2012, dalam rangka meningkatkan pendapatan petani maka

Pemerintah Kabupaten Bintan telah melakukan pengembangan tanaman bibit

durian 1000 batang dan bibit duku 500 batang yang dibagikan di kelompok

tani di desa Toapaya Utara, desa Toapaya, desa Bintan Buyu dan desa

Tembeling. Selain itu, alat dan mesin pertanian yang telah diberikan kepada

petani yang terdiri dari Wheel traktor/traktor mini 1 unit, Hand traktor 17

unit, Rumah rangkai raphis 3 unit dan Gerobok/Caisar 3 unit.

Capaian produksi komoditi unggulan perkebunan (Karet, Klp. Sawit, Kelapa, Cengkeh, Lada & jambu Mete)

Page 65: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

110 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Capaian produksi komoditi unggul perkebunan karet,kelapa sawit, cengkeh,

lada dan jambu mete pada tahun 2012 terealisasi sebanyak 107.186,96 ton,

target yang ditetapkan sebanyak 24.849 ton atau mencapai 431.35%.

Dibanding tahun 2011, Capaian produksi komoditi unggul perkebunan

karet,kelapa sawit, cengkeh, lada dan jambu mete ditahun 2012 mengalami

penurunan. Target tahun 2011 yaitu sebanyak 24.587 ton dan teralisasi

126.887,64 ton atau 516,08%. Kabupaten Bintan termasuk dalam kawasan

andalan pertumbuhan nasional dan kawasan yang terletak tidak jauh dari

perkembangan asia tenggara yang merupakan koridor lintasan sangat ramai

yang menghubungkan kawasan regional asia sehingga prospek bisnis dan

pemasaran komoditi perkebunan seperti karet, kelapa, lada, dan cengkeh

wilayah kabupaten bintan sangat berpeluang menjadi produsen bagi negara-

negara lainnya. Data tahun 2011, perkebunan karet memiliki luas lebih

kurang 5.679 ha, dengan kondisi tanaman belum menghasilkan lebih kurang

312 ha, tanaman menghasilkan 2.172 ha dan tanaman tua rusak seluas 3.195

ha. Potensi lahan untuk pengembangan tanaman karet 1.595 ha, jumlah

petani karet 1.229 KK. Kendala pengembangan karet antara lain :

- Penanaman karet yang tumbuh berasal dari biji asalan tidak bibit unggul

sehingga produktifitas tanaman rendah dibawah potensi normal

- Tanaman karet pertumbuhannya tidak teratur disebabkan dari biji yang

tumbuh dari tanaman yang sudah tua

- Petani tidak mempunyai dana/ modal untuk peremajaan dan

pemeliharaan tanaman perkebunan.

- Kurang tersedianya bibit karet unggul sehingga diperlukan penakar-

penakar bibit perkebunan.

Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten melakukan pemeliharaan kebun entrys

karet dan penanaman seedling sebanyak 100.000 biji/bibit karet

Perkebunan kelapa pada wilayah Kabupaten Bintan data tahun 2011 memiliki

luas lebih kurang 5.125 ha, dengan kondisi tanaman belum menghasilkan

lebih kurang 481 ha, tanaman menghasilkan 2.851 ha dan tanaman tua rusak

seluas 17,93 ha. Produksi kelapa tahun 2011, 6.418,62 ton. Jumlah petani

kelapa 1.913 KK. Tahun 2012 Pemerintah Kabupaten melakukan peremajaan

Page 66: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

111 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

kelapa unggul 3000 batang. Tanaman kelapa tahun 2012 seluas lebih kurang

4.825 ha, yang sudah tua dan perlu peremajaan lebih kurang 1.669 ha (34%).

Sebagai sumber bibit kelapa di bintan telah ada blok penghasil tinggi (BPT)

kelapa yang telah ditetapkan oleh surat keputusan kepala dinas pertanian,

kehutanan dan peternakan provinsi kepulauan riau atas rekomendasi dari

balai penelitian kelapa (Balitka) manado, blok penghasil tinggi (BPT) kelapa

seluas 8 ha di Tanjung Kapur kelurahan kawal kecamatan gunung kijang.

Volume Ekspor Produk Perkebunan

Volume ekspor produk perkebunan tahun 2012 mengalami penurunan

dibanding tahu 2011. Ditargetkan 6.290 ton dan terealisasi sebesar 3.221,79

ton atau 51,2%. Tahun 2011, terealisasi sebesar 4.838 ton dari target yang

ditetapkan oleh Pemerintah Bintan sebesar 6.207 ton atau 77,94%.

Potensi lahan pertanian di Kabupaten Bintan seluas 22,667 ha, sedangkan

yang sudah diolah sebanyak 3.729 ha. Dari areal tersebut diperkirakan

produksi buah-buahan sebanyak 6.429,9 ton dari berbagai komoditi

sedangkan produksi sayuran sebanyak 15.406,5 ton. Hasil-hasil tersebut

dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan berbagai daerah

diantaranya lokal sebanyak 20%, kota tanjungpinang 50% dan daerah lain

30%.Untuk buah naga yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten

Bintan sampai saat ini luas kawasan sebanyak 86 ha dengan jumlah batang

93.500 batangyang diusahakan oleh 310 petani. Disamping itu buah naga juga

dikembangkan oleh sektor swasta dan dipasarkan ke Tanjungpinang,

Pekanbaru, Jakarta, Medan, Padang, Surabaya, Malang dan Papua.

Nilai Ekspor Produk Perkebunan

Target awal nilai ekspor produk perkebunan sebesar 13.726 US$, terealisasi

Rp89.012.220.000/12.092.919 US$ atau capaian kinerjanya 1.540%. Tahun

Page 67: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

112 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

2011 nilai ekspor produk perkebunan sebesar 26.354 US$ yang terealisasi,

targetnya adalah 13.655 US$ atau 192,99%.

Jumlah Produksi Peternakan

Jumlah produksi peternakan tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding

tahun 2011. Target awal sebanyak 8.485 ton dan terealisasi sebanyak 5.555

ton atau 65,47%. Tahun 2011 jumlah produksi peternakan terealisasi

sebanyak 4.674 ton dari 8.486 ton yang ditargetkan atau 55,08%.%.

Pada tahun 2012, populasi ternak di Kabupaten Bintan tercatat sebagai

berikut :

- Ternak sapi potong sebanyak 1.029 ekor

- Ternak kambing sebanyak 1.129 ekor

- Ternak babi sebanyak 2.902 ekor

- Ternak ayam ras pedaging sebanyak 1.633.750 ekor

- Ternak ayam ras petelur sebanyak 219.850 ekor

- Ternak ayam buras sebanyak 181.151 ekor, dan

- Ternak itik sebanyak 6.498 ekor

Khusus untuk ternak sapi pada bulan juni 2012, Kementerian Pertanian

bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik melaksanakan pendataan sapi

potong, sapi perah dan kerbau (PSPK 2011) yang dilaksanakan diseluruh

wilayah indonesia, termasuk kabupaten bintan. Berdasarkan hasil PSPK

2012, jumlah ternak sapi di kabupaten bintan pada 1 juni 2012 sebanyak

1.029 ekor. Namun demikian, pada hari raya idul adha 1433 H (hari raya

qurban tahun 2012), banyak sapi masyarakat khususnya sapi program

penggemukan yang dijual untuk memenuhi kebutuhan akan hewan qurban

tersebut. Jumlah sapi yang sudah terjual pada hari raya idul adha 1433 H

sebanyak 237 ekor dengan hasil penjualan senilai Rp2.321.500.000,-,

keuntungan yang diperoleh petani sebesar Rp847.130.000,- meningkat 43%

dibanding tahun 2011 sebesar Rp591.770.000,- sedangkan dana perguliran

sejumlah Rp1.458.050.000,- digunakannya untuk membeli sapi kembali untuk

digulirkan kepada masyarakat.

Page 68: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

113 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Nilai Produksi Hasil Peternakan (Rp.juta)

Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2011 menetapkan nilai produksi hasil

peternakan sebesar Rp138.720.000 terealisasi Rp58.863.000 atau 42,43%.

Tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011. Target sebesar

Rp 139.730.000 dan terealisasi Rp 91.479.000 atau 65,47%. Untuk produksi

ternak, banyaknya ternak yang dipotong pada tahun 2012, daging spi

sebanyak 16.170 kg, daging kambing sebanyak 1.862 kg, daging babi

sebanyak 28.640 kg dan daging potong (broiler) sebanyak 518.300 kg.

Sedangkan untuk produksi telur pada tahun 2012 adalah untuk ayam buras

sebesar 15.977.518 butir, ayam ras petelur sebanyak 55.171.675 butir dan

itik sebanyak 573.124 butir.

Ketersedian dan ketercukupan daging yang aman, sehat, utuh dan halal

Ketersediaan dan ketercukupan daging yang aman, sehat, utuh dan halal pada

tahun 2012 mengalami peningkatan, telah terealisasi 1.143 ton dari target

yang ditetapkan 4.270 ton atau capaian kinerjanya 26,77%. Tahun 2011,

ditargetkan 4.265 ton dan terealisasi 532,7 ton atau 12,49%. Pengembangan

ternak sapi di Kabupaten Bintan, secara umum dilaksanakan melalui program

bantuan pemerintah, namun demikian ada beberapa masyarakat yang juga

mengusahakan ternak sapi secara swadaya (mandiri).

Populasi sapi sumber bantuan pemerintah dan sumber usaha pribadi masyarakat di kabupaten bintan tahun 2012

No Kecamatan

Sapi bantuan pemerintah Sapi usaha

masyarakat

pribadi (ekor)

Jumlah

(ekor) Sapi penggemukan

(ekor)

Sapi pengembangbiakan

(sapi)

1 Tekuk Bintan 28 89 18 135

2 Bintan Utara 51 4 0 55

3 Teluk Sebong 82 137 8 227

4 Seri Kuala Lobam 4 5 28 37

5 Bintan Timur 124 6 2 132

6 Gunung Kijang 41 59 10 110

7 Mantang 0 0 1 1

Page 69: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

114 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

8 Bintan Pesisir 0 0 6 6

9 Toapaya 48 174 56 268

10 Tambelan 0 0 48 48

Jumlah 378 434 217 1.029

Tahun 2012 juga telah dilaksanakan pengadaan ternak ayam potong (broiler)

sebanyak 1.500 ekor , pengadaan ayam buras (ayam kampung) sebanyak 500

ekor.

Untuk memenuhi ketersediaan dan ketercukupan daging yang aman, sehat,

utuh dan halal, telah dilaksanakan pemeriksaan dan pengawasan kesehatan

hewan kurban pada saat hari raya idul adha, baik pada saat hewan sebelum

disembelih maupun pemeriksaan daging setelah hewan disembelih menjelang

puasa ramadhan dan hari raya idul fitri dipasar tradisional. Pemeriksaan dan

pengawasan bekerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian,

Kehutanan, dan Peternakan Provinsi Kepulauan Riau, Balai Karantina

Pertanian kelas II tanjungpinang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten

Bintan, dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kepri.

Selain itu juga telah dilaksanakan pengamanan ternak daerah dan

pengendalian zoonosis yaitu pelayanan aktif (aktif service) kesehatan hewan

kepada masyarakat, pengendalian dan surveillance penyakit zoonosis seperti

flu burung, rabies, brucelosis dan lain sebagainya agar meningkatnya

ketahanan tubuh hewan/ternak sehingga terciptanya kesehatan hewan yang

berimplikasi terhadap peningkatan status kesehatan masyarakat dan

peningkatan pendapatan peternak di Kabupaten Bintan.

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya/hektar

Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya/hektar tahun 2012

mengalami penurunan dibanding tahun 2011, terealisasi 3 ton dari 25 ton

yang ditargetkan Pemerintah Kabupaten Bintan atau hanya mencapai 12%

capaian kinerjanya. Tahun 2011, terealisasi 3,2 ton dari 25 ton yang

ditargetkan atau 12,8% capaian kinerjanya.

Page 70: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

115 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 12. Meningkatnya rata-rata pendapatan

petani dari Rp1,35 juta menjadi Rp2,17 juta

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase ketersediaan pangan masyarakat

100% 100% 100

Jumlah Lokasi Rawan Pangan 15 lokasi 12 lokasi 120

Jumlah petani yang memiliki Kemampuan teknis SL PHT

150 orang 150 orang 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase ketersediaan pangan masyarakat

Persentase ketersediaan pangan masyarakat yang ditargetkan dalam tahun

2012 adalah 100% pada realitasnya sudah tercapai. Hal ini dapat dilihat

tingkat kebutuhan dan suplai sembilan bahan makanan pokok (sembako) di

semua desa sudah tercukupi.

Untuk ketersediaan pangan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bintan telah

melaksanakan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat dengan

cara :

- Menggerakan sadar pangan dan Gizi kepada masyarakat

- Pengolahan Produk Pangan

- Peningkatan Desa Mandiri Pangan dan Diversifikasi Pangan

- Melaksanakan sosialisasi Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bintan

Jumlah Lokasi Rawan Pangan

Dari target indikator jumlah lokasi rawan pangan sebanyak 15 desa rentan

pangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan, telah

terealisasi 12 desa rentan pangan atau 120%. Dibanding tahun 2011, jumlah

lokasi rawan pangan mencapai 25 desa rentan pangan.

Page 71: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

116 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Jumlah petani yang memiliki Kemampuan teknis SL PHT

Jumlah petani yang mempunyai kemampuan Sekolah Lapang Pengendalian

Hama Terpadu ( SL PHT) yang ditargetkan pada tahun 2012 adalah sebanyak

150 orang dan telah terealisasi untuk mendapatkan pelatihan SL PHT sampai

dengan tahun 2012 mencapai 150 orang petani dari 7 BPK yang ada di

Kabupaten Bintan atau sudah mencapai 100%. Dibanding tahun 2011, jumlah

petani yang mempunyai kemampuan Sekolah Lapang Pengendalian Hama

Terpadu ( SL PHT) 0% atau belum memliki kemampuan teknis SL PHT.

Sasaran Strategis 13. Meningkatnya kinerja pemerintah

dalam penyelesaian permasalahan di masyarakat dengan

berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah yang diselesaikan

100% 100% 100

Persentase/jumlah kasus hukum antar Pemerintah dengan pihak ketiga yang diselesaikan

100% 3 kasus 100

Persentase/ jumlah kasus hukum antar pemerintah dengan masyarakat yang diselesaikan

100% 2 kasus 100%

Persentase Sengketa lahan yang terselesaikan

80% 80% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah yang diselesaikan

Tahun 2012, persentase/jumlah kasus hukum antar pemerintah yang

diselesaikan telah terealisasi 100% dari target yang ditetapkan Pemerintah

Page 72: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

117 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kabupaten Bintan. Tahun 2011, persentase/jumlah kasus hukum antar

pemerintah yang diselesaikan terealisasi 0 dari target yang ditetapkan.

Persentase/jumlah kasus hukum antar Pemerintah dengan pihak ketiga yang diselesaikan

Target awal persentase/jumlah kasus hukum antar Pemerintah dengan pihak

ketiga yang diselesaikan adalah 100%, telah terealisasi 3 kasus atau 100%

capaian kinerjanya. Tahun 2011 jumlah kasus hukum antar Pemerintah

dengan pihak ketiga yang diselesaikan adalah 2 kasus atau 100%. Tahun 2012

mengalami peningkatan jumlah kasus yang diselesaikan. Berikut kasus-kasus

hukum yang diselesaikan oleh Pemerintah untuk tahun 2012, yaitu :

- Jumlah kasus yang diselesaikan perkara Tata Usaha nomor Register

Perkara 42 PK/TUN 2011 dengan gugatan Keputusan Bupati Bintan atas

kasus KP Tambang dengan PT Wargi Sentosa dengan putusan gugatan PT

Wargi Sentosa ditolak.

- Kasus gugatan PTUN di PTUN pekanbaru oleh Eva Damayanti Br,

Sitanggang atas SK Bupati Bintan tentang pemecatan dengan register

perkara nomor 41/G/2011/PTUN. Pbr ditingkat kasasi Mahkamah Agung.

Persentase/ jumlah kasus hukum antar pemerintah dengan masyarakat yang diselesaikan

Target awal tahun 2012, persentase/jumlah kasus hukum antar Pemerintah

dengan masyarakat yang diselesaikan adalah 100%, telah terealisasi 2 kasus

atau 100% capaian kinerjanya. Tahun 2011 jumlah kasus hukum antar

Pemerintah dengan masyarakat yang diselesaikan adalah 2 kasus atau 100%.

Berikut kasus-kasus hukum yang diselesaikan oleh Pemerintah untuk tahun

2012, yaitu :

- Gugatan Perdata Banding dalam perkara nomor 59/Pdt G/2011 PN Tpi

oleh M Riafai alias Thong Liang.

Page 73: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

118 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

- Gugatan Perdata dengan Register perkara nomor 70/Pdt-G/2012/PN. TPI

an. Sukarni alias NA Aing sebgaai penggugat di Pengadilan

Tanjungpinang.

Persentase Sengketa lahan yang terselesaikan

Persentase sengketa lahan yang terselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan

80% oleh Pemerintah Kabupaten Bintan, terealisasi 80% atau 100% capaian

kinerjanya. Tahun 2011, terealisasi 70% dari target 75% yang ditetapkan.

Permasalahan tanah yang masuk ke Bagian Agraria Setda kabupaten Bintan

tahun 2012 adalah sebanyak 7 kasus, yaitu antara lain :

1. Sengketa tanah antara TNI AL Fasharkan Mentigi Tanjung Uban dengan

masyarakat Tanjung Uban

2. Kasus sengketa tanah antara pihak PT. Buana Megawisatama dengan

masyarakat 10 Desa di kawasan Pariwisata Internasional Lagoi.

3. Sengketa tanah antara kelompok Ismanan Cs dengan masyarakat Desa

Gunung Kijang Kecamatan Gunung Kijang

4. Sengketa tanah antara PT. Surya Bangun Pertiwi dengan saudara Burhan

Saleh dkk

5. Tanah terlantar PT. Sunny Mas Prima Agung

6. Sengketa tanah antara LSM Damai dengan PT. Buana Megawisatama

tentang penggarapan tanah oleh masyarakat yang tergabung didalam LSM

Damai diatas tanah PT. Buana Megawisatama di Desa Toapaya Utara

Kecamatan Toapaya.

7. Sengketa tanah antara PT. Bintan Cabana Beach dengan Gunawan Makmur

yang terletak di Desa Malang Rapat Kecamatan Teluk Sebong.

Sasaran Strategis 14. Meningkatnya kompetensi sumber

daya aparatur dari 40% menjadi 80%

Page 74: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

119 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Kompetensi sumberdaya aparatur 50% 75% 150

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Kompetensi sumberdaya aparatur

Target awal kompetensi sumberdaya aparatur 50% ditahun 2012, tercapai

75% atau 150%. Tahun 2011 kompetensi sumber daya aparatur hanya

terealisasi 40%. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

kompetensi kepemimpinan bagi pejabat struktural di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Bintan. Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Badan Kepegawaian

Daerah telah melaksanakan Program Pendidikan Kedinasan yang terbagi

kedalam Kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Diklat Kepemimpinan

Tingkat IV yng diselenggarakan di Kabupaten Bintan. Seluruh peserta yang

mengikuti kedua kegiatan diklat tersebut telah dinyatakan lulus atau dengan

kata lain peserta diklat telah meningkatkan kompetensi kepemimpinannya

sebagai pejabat struktural eselon III dan IV. Sementara itu, untuk diklat

kepemimpinan tingkat II yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi

Negara Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bintan tidak dapat

mengikutinya, hal ini disebabkan karena keterlambatan informasi dan

keterbatasan kuota peserta diklatpim tingkat II. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa realisasi dari indikator kompetensi sumber daya aparatur untuk tahun

2012 telah mencapai 75%, yang artinya bahwa 75% pejabat struktural di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Bintan yang telah menduduki jabatan

struktural telah mengikuti diklat kepimimpinan tingkat II, III dan IV.

Sasaran Strategis 15. Meningkatnya efektifitas pengelolaan

administrasi kepegawaian daerah dari 76,66% menjadi

86,66%

Page 75: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

120 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Efektifitas pengambilan Keputusan kenaikan pangkat PNS

100% 94% 94

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Efektifitas pengambilan Keputusan kenaikan pangkat PNS

Dari 100% target efektifitas pengambilan Keputusan kenaikan pangkat PNS,

hanya 94% yang tercapai. Tahun 2011 efektifitas pengambilan Keputusan

kenaikan pangkat PNS telah mencapai 100%. Tidak tercapainya indikator ini

disebabkan adanya berkas usulan pangkat yang setelah dilakukan verifikasi

oleh Kanreg XII BKN dinyatakan kurang memenuhi persyaratan sehingga

tidak dapat dikeluarkan persetujuan kenaikan pangkat dari Kepala Kanreg XII

BKN, selain itu juga terdapat beberapa orang yang dinyatakan tidak lulus

dalam ujian dinas dan penyesuaian ijazah.

efektifitas pengambilan keputusan kenaikan pangkat PNS, terdiri dari :

1) Pelaksanaan Mutasi Jabatan dan Kepangkatan .

Realisasi dari pengurusan kenaikan pangkat periode april adalah

sebanyak 454 untuk pengusulan pangkat III/d kebawah dan 40

pengusulan untuk IV/a keatas, sedangkan untuk pengurusan kenaikan

pangkat periode oktober adalah sebanyak 389 pengusulan untuk pangkat

III/d kebawah dan 31 pengusulan untuk IV/a keatas. Selain itu juga

terealisasi mutasi jabatan sebanyak 317 orang dengan 12 kali baperjakat.

2) Pelaksanaan Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah

Untuk ujian penyesuaian ijazah diikuti peserta sebanyak 47 orang (PI

SLTP : 2, PI SLTA : 6, PI D-3 : 0, PI S-1 : 38, PI S-2 : 1) dan ujian dinas

diikuti sebanyak 11 orang (UD TK I : 8, UD TK II : 3).

Page 76: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

121 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 16. Meningkatnya kinerja aparatur dari

40% menjadi 80%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Kinerja pegawai 50% 50% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Kinerja pegawai

Indikator ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat kinerja pegawai di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Bintan yang dituangkan pada program

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur dan di dukung oleh kegiatan Penyusunan

Standar Kompetensi Jabatan. Kegiatan Penyusunan Satndar Kompetensi ini

merupakan kegiatan lanjutan yang sebelumnya sudah dilaksanakan oleh Bagian

Organisasi Setda Kabupaten Bintan, kegiatan ini belum tuntas semuanya. Sehingga

realisasi dari indikator kinerja pegawai ini telah sesuai dengan target yang

ditentukan yaitu 50%.

Sasaran Strategis 17. Meningkatnya pembinaan

masyarakat di kecamatan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi % Jumlah majelis taklim yang dibina 22 kelompok 198 kelompok 900

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah majelis taklim yang dibina

Page 77: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

122 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tahun 2012, jumlah majelis taklim yang dibina adalah 198 kelompok, target

yang ditetapkan sebanyak 22 kelompok. Dibandingkn tahun 2011, meningkat

sebanyak 2 kelompok yang dibina oleh Pemerintah Kabupaten Bintan.

Banyaknya Majelis Taklim, Jama’ah dan Ustadz Menurut Kecamatan di Kabupaten Bintan

No

Kecamatan

Majelis Taklim

Jama’ah

Ustadz

1

Teluk Bintan

24 910 78

2

Seri Kuala Lobam

12 432 15

3

Bintan Utara

40 1.362 71

4

Teluk Sebong

17 903 67

5

Bintan Timur

36 1.332 173

6

Bintan Pesisir

23 460 13

7 Mantang

10 290

8

8

Gunung Kijang

7 225 20

9

Toapaya

27 534 7

10

Tambelan

2 70 2

2012

2011

198 196

6.518 6.439

454 455

Sasaran Strategis 18. Meningkatnya peran serta

masyarakat dalam perencanaan pembangunan kecamatan

dari 90% menjadi 100%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Partisipasi masyarakat dalam musrenbang

100% 100 100

Page 78: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

123 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Partisipasi masyarakat dalam musrenbang

Partisipasi masyarakat dalam musrembang tahun 2012 mencapai target

100%. Hal ini Ini terbukti dari tingginya tingkat kehadiran para undangan dan

peserta yang hadir dalam pelaksanaan musrembang. Dengan hadirnya

keseluruhan undangan maupun peserta, aspirasi masyarakat yang diwakili

oleh mereka dapat tersampaikan secara langsung. Juga dapat disimpulkan

bahwa, dengan hadirnya para tokoh masyarakat maupun aparat desa dan

lainnya ini membuktikan bahwa mereka menginginkan peningkatan

kemajuan di wilayahnya, baik dibidang ekonomi, pendidikan atau kesehatan.

Musyawarah Perencanaan Pembangunan merupakan suatu forum yang

dilaksanakan dalam upaya untuk menjaring aspirasi masyarakat sebagai salah

satu wujud keikutsertaan dan partisipasi masyarakat sebagai salah satu

pelaku pembangunan yang diharapkan tidak hanya mampu menjadi objek

namun diharapkan dapat berperan serta sebagai subjek pelaku pembangunan

Peserta kegiatan ini yang kebanyakan berasal dari kalangan tokoh

masyarakat, perangkat desa ataupun perwakilan dari berbagai bidang antara

lain pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya mengikuti dengan sangat tertib

dan atraktif dalam mengikuti pelaksanaan kegiatannya

Sasaran Strategis 19. Meningkatnya produk legislasi daerah yang disahkan dari 63,64% menjadi 100%.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Ranperda yang disahkan 100% 118% 118

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 79: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

124 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase Ranperda yang disahkan

Target awal adalah sebanyak 11 Rancangan Peraturan Daerah yang akan

disahkan pada tahun 2012, realisasi sebanyak 13 Perda yang telah disahkan.

Terealisasinya peraturan daerah yang disahkan melebihi target disebabkan

karena 4 rancangan peraturan daerah tahun 2011 baru disahkan pada akhir

tahun 2011 sehingga penomoran dilakukan pada tahun 2012. Untuk 9

Ranperda lainnya dibahas dan disahkan menjadi Perda di tahun 2012,

diantaranya adalah :

No No & tgl srt msk dri

Bupati

No & tgl Perda No & tgl SK DPRD Nama Perda

1 188.342/HK/469

Tgl.31 mei 2011

01 tahun 2012

03 jan 2012

032/KPTS/DPRD-

BINTAN/2011

20 nop 2011

Pengelolaan Pertambangan dan

Mineral Kabupaten Bintan

2 900/DPPKD/183

27 juni 2011

02 tahun 2012

3 jan 2012

030/KPTS/DPRD-

BINTAN/2011

26 okt 2011

RT RW tahun 2011-2013

3 180/HK/778

03 okt 2011

03 tahun 2012

3 jan 2012

033/KPTS/DPRD-

BINTAN/2011

20 nov 2011

Pembentukan Organisasi dan

tata Kerja Badan

Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bintan

4 04 tahun 2012

26 jan 2012

031/KPTS/DPRD-

BINTAN/2011

20 des 2011

APBD Tahun 2012

5 180/HK/778

03 okt 2011

05 tahun 2012

25 mei 2012

017/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

22 mei 2011

Penambahan penyertaan modal

pemerintah kab. Bintan kepada

PT Bank Riau Kepri untuk tahun

2011 s/d 2014

6 188.342/HK/171

28 feb 2012

06 tahun 2012

27 juni 2012

016/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

22 mei 2012

Perubahan atas perda no. 7

tahun 2011 tentang satuan

polisi pamong praja

7 188.342/HK/171

28 feb 2012

07 tahun 2012

27 juni 2012

018/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

05 juni 2012

Pembentukan organisasi dan

tata kerja RSUD kabupaten

bintan

8 900/DPPKD/424

19 juni 2011

08 tahun 2012

25 juli 2012

021/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

24 juli 2012

Pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD tahun

anggaran 2011

9 188.342/HK/171

28 feb 2012

09 tahun 2012

27 juli 2012

015/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

22 mei 2012

Penyelenggaraan pendidikan

Page 80: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

125 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

10 10 tahun 2012

18 okt 2012

025/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

03 okt 2012

Perubahan APBD Kabupaten

Bintan tahun 2012

11 188.342/HK/171

28 feb 2012

11 tahun 2012

27 des 2012

029/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

04 des 2012

APBD tahun 2013

12 188.342/HK/595

12 sept 2012

12 tahun 2012

28 des 2012

029/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

04 des 2012

Penyelenggaraan kebersihan

13 188.342/HK/171

12 sept 2012

13 tahun 2012

28 des 2012

029/KPTS/DPRD-

BINTAN/2012

04 des 2012

Penataan penanggulangan tanah

untuk keperluan tempat

pemakaman

Sasaran Strategis 20. Meningkatnya kesesuaian muatan

perencanaan daerah dengan implementasinya dari 70%

menjadi 90%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dikawasan strategis dan Kecamatan

60% Belum

tersedia 0

Tingkat Kesesuaian Pemanfaatan Ruang (Ketaatan terhadap RTRW)

70% 86,66% 123,8

Tingkat kesesuaian perencanaan Dengan pelaksanaan dilapangan

100% 100% 100

Persentase hasil capaian output program kegiatan

100% 100% 100

Opini terhadap Laporan Masa Jabatan Bupati

Diterima Diterima 100

Tingkat kesesuaian perencanaan ADD dengan pelaksanaan dilapangan

100% 100% 100

Penjabaran Program RPJMD ke Dalam RKPD

90% 91,80% 102

Persentase SKPD yang menyusun Rencana Strategis

100% 100% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 81: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

126 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dikawasan strategis dan Kecamatan

Tingkat kesesuaian pemanfaatan ruang dikawasan strategis dan kecamatan

tahun 2011 dan 2012 belum dapat diukur atau 0%.

Tingkat Kesesuaian Pemanfaatan Ruang (Ketaatan terhadap RTRW)

Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan target tingkat

kesesuaian pemanfaatan ruang (ketaatan terhadap RTRW) 70%, terealisasi

86,66% atau 123,80%. Tahun 2011 target yang ditetapkan sebesar 60% dan

terealisasi 83,52% atau 139,2%.

Tingkat kesesuaian perencanaan Dengan pelaksanaan dilapangan

Indikator Tingkat kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan dilapangan

pada tahun 2012, nilai capaian kinerjanya adalah 100%. Target yang

ditetapkan 100% dan terealisasi 100%.

Persentase hasil capaian output program kegiatan

Persentase hasil capaian output program kegiatan tahun 2012, terealisasi

100% dari 100% yang ditargetkan.

Opini terhadap Laporan Masa Jabatan Bupati

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012, menargetkan opini terhadap

laporan masa jabatan bupati diterima, terealisasi diterima atau 100%. Tahun

2011 indikator opini terhadap laporan masa jabatan bupati juga telah

teralisasi diterima atau 100%.

Page 82: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

127 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tingkat kesesuaian perencanaan ADD dengan pelaksanaan dilapangan

Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan target tingkat

kesesuaian perencanaan ADD dengan pelaksanaan dilapangan, terealisasi

100% dari 100% target yang ditetapkan atau 100%. Tahun 2011 target yang

ditetapkan sebesar 100% dan terealisasi 100% atau 100%.

Penjabaran Program RPJMD ke Dalam RKPD

Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD tahun 2012 ditargetkan 90% dan

terealisasi 91,80% atau 102%. Tahun 2011, teralisasi 90% dari target 90%

atau 100%.

Persentase SKPD yang menyusun Rencana Strategis

Tahun 2012 indikator sasaran persentase SKPD yang menyusun rencana

strategis ditargetkan 100%, dan terealisasi 100%. Tahun 2011, realisasi 10%

dari target 100% atau capaian kinerjanya 10%.

Sasaran Strategis 21. Meningkatnya kesiapsiagaan

pemerintah dan masyarakat dalam penanganan awal

bencana

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah lokasi titik rawan Bencana Daerah bencana

30 lokasi 0 0

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah lokasi titik rawan Bencana Daerah bencana

Page 83: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

128 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tahun 2012 jumlah lokasi titik rawan bencana daerah bencana belum dapat

direalisasikan.

Sasaran Strategis 22. Membaiknya opini laporan keuangan

daerah dari WDP menjadi WTP

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

WTP WTP 100

Persentase SKPD yang menyampaikan laporan tepat waktu

70% 70% 100

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap sisdur keuangan daerah

70% 70% 100

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap kebijakan akutansi keuangan daerah

70% 70% 100

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman Pertanggung-jawaban Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran

85% 85% 100

Persentase desa yang memiliki LKPDes baik

75% 66,66% 88,88

Tingkat ketertiban pengelolaan barang daerah

70% 70% 100

Opini Kewajaran Nilai asset daerah WTP WTP 100

Tingkat Kesesuaian Neraca Aset 95% 95% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Berdasarkan pasal 31 undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang

Keuangan Negara dan undang-undang terkait lainnya, Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Bintan per

tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan

Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada

Page 84: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

129 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggungjawab

Pemerintah Kabupaten Bintan. Tanggung jawab BPK terletak pernyataan

pendapat atas Laporan Keuangan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan.

Menurut pendapat BPK, Neraca Pemerintah Kabupaten Bintan per tanggal 31

Desember 2011, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan

atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,

menyajikan secara wajar (WTP), dalam semua hal yang material, posisi

keuangan Pemerintah Kabupaten Bintan per tanggal 31 Desember 2011,

realisasi anggaran, arus kas dan catatan atas laporan keuangan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintah. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan tahun 2011 disajikan dalam Laporan

Nomor 5.A/LHP/XVIII.TJP/06/2012 tanggal 1 Juni 2012. Opini BPK atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2011 mengalami peningkatan

dibanding tahun 2010 yang hanya mendapat opini Wajar Dengan

Pengecualian (WDP). Untuk diprovinsi Kepulauan Riau, Opini BPK atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2011 yang mendapat WTP

hanya Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau.

Untuk mendukung tercapainya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah tahun 2011 menjadi WTP, Pemerintah Kabupaten Bintan melakukan

Pembinaan atas Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah atas SKPD,

Pembinaan Keuangan Desa, Optimalisasi Tim Tuntutan Bendahara dan

Tuntutan Ganti Rugi, Verifikasi dan Pelaporan Pengeluaran PPKD,

Singkronisasi Data Keuangan Triwulan SKPD, Penerapan Aplikasi Sistem

Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan lain-lain yang tergabung dalam

Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Persentase SKPD yang menyampaikan laporan tepat waktu

Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan menargetkan indikator

persentase SKPD yang menyampaikan laporan tepat waktu 70%, terealisasi

Page 85: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

130 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

70% atau capaian kinerjanya 100%. Tahun 2011, persentase SKPD yang

menyampaikan laporan tepat waktu, terealisasi 97,30% dari 100% yang

ditargetkan atau tercapai kinerjanya 97,30%.

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap sisdur keuangan daerah

Dari 70% target yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan tahun

2012 atas indikator tingkat kepatuhan SKPD terhadap sisdur keuangan daerah

telah terealisasi 70% atau 100%. Tahun 2011, tingkat kepatuhan SKPD

terhadap sisdur keuangan daerah terealisasi 90% dari 100% target yang telah

ditetapkan. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan sebagai instansi yang bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan

daerah berupaya agar seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan

Pemerintahan Kabupaten Bintan mematuhi sistem dan prosedur keuangan

daerah yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan. Tahun

2012, telah melaksanakan program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah dengan mengadakan Workshop Akuntansi yang pesertanya

terdiri dari Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) dan Bendahara

Pengeluaran SKPD se-Kabupaten Bintan untuk meningkatkan pemahaman

peserta terhadap Sisdur Keuangan Daerah.

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap kebijakan akuntansi keuangan daerah

Target awal Tahun 2012, tingkat Kepatuhan SKPD terhadap Kebijakan

Akuntansi Keuangan Daerah 70% dan terealisasi 70% atau 100%, Tahun

2011, target 100% dan terealisasi 100%. untuk mendukung tercapainya

sasaran ini Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah melaksanakan Program Peningkatan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Menyusun Kebijakan

Akuntansi dan Singkronisasi Data Keuangan Triwulan SKPD.

Page 86: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

131 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman Pertanggung-jawaban Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran

Tingkat kepatuhan SKPD terhadap pedoman pertanggungjwaban bendahara

penerimaan dan pengeluaran tahun 2011, ditargetkan 100% dan terealisasi

90%. Pada tahun 2012, terealisasi 85% dari 85% target yang ditetapkan atau

100% capaian kinerjanya.

Persentase desa yang memiliki LKPDes baik

Persentase desa yang memiliki LKPDes baik tahun 2012, terealisasi 66,66%

dari 75% yang telah ditargetkan oleh Pemerintah Daerah atau 88,88%. Tahun

2011, Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan 100% Persentase desa yang

memiliki LKPDes baik, terealisasi 90%.

Untuk mendukung tercapainya indikator sasaran ini, Pemerintah Bintan

melaksanakan pembinaan pengelolaan keuangan Desa, Tahun 2012 telah

diselesaikan LKPDes oleh 24 desa atau 66,66%. Kondisi ini terjadi karena

aparat desa terlambat menyampaikan LKPDes secara tepat waktu.

Tingkat ketertiban pengelolaan barang daerah

Tahun 2012 Tingkat ketertiban pengelolaan barang daerah mengalami

peningkatan dibanding tahun 2011. Tahun 2012, ditargetkan 70% dan

terealisasi 70% atau 100% capaian kinerjanya. Tahun 2011, target 100% dan

terealisasi 60% atau 60% capaian kinerjanya.

untuk mencapai indikator sasaran ini diadakan Sosialisasi Pelaksanaan

Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Barang Daerah, Verifikasi dan

Pelaporan Inventaris Barang Daerah, Penghapusan Barang Daerah,

Pembinaan Kinerja Pengurus Barang dan Penyimpan Barang Daerah,

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Paket Regulasi tentang Pengelolaan Aset

Daerah, Pengamanan Aset Daerah serta Asuransi Kendaraan Dinas Milik

Pemerintah Kabupaten Bintan

Page 87: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

132 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Opini Kewajaran Nilai asset daerah

Kewajaran nilai aset daerah untuk tahun 2012 memperoleh opini WTP atau

100% capaian kinerjanya.

Tingkat Kesesuaian Neraca Aset

Tingkat kesesuaian neraca aset pada tahun 2012, ditargetkan 95% dan

terealisasi 95% atau capaian kinerjanya 100%, Tahun 2011, capaian

kinerjanya hanya mencapai 80%, realisasi 80% dari 100% yang ditargetkan.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bintan dalam mencapai

indikator ini adalah dengan melakukan Verifikasi dan Pelaporan Inventaris

Barang Daerah dengan merekap laporan Semester I dan Semester II

(Tahunan) seluruh SKPD se-Kabupaten Bintan.

Sasaran Strategis 23. Meningkatnya Akuntabilitas dan Kinerja daerah yang ditandai dengan opini LAKIP daerah dari C menjadi A

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase jumlah temuan BPK Yang ditindak lanjuti 100%

89,87

89,87

Persentase jumlah temuan internal yang ditindak lanjuti 100%

86,05

86,05

Hasil evaluasi Kemenpan/BPKP Atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kab. Bintan

B CC 50

Persentase SKPD yang mencapai nilai LAKIP baik

4 SKPD 3 SKPD 75

Page 88: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

133 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase jumlah temuan BPK Yang ditindak lanjuti

Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 merupakan salah satu reformasi atas ketentuan Pasal 23 ayat (5)

tentang Badan Pemeriksa Keuangan telah memperkokoh keberadaan dan

kedudukan BPK yaitu sebagai satu lembaga negara yang bebas dan mandiri.

Kedudukan BPK sebagai lembaga negara pemeriksa keuangan negara perlu

dimantapkan disertai dengan memperkuat peran dan kinerjanya.

Kemandirian dan kebebasan dari ketergantungan kepada Pemerintah dalam

hal kelembagaan, pemeriksaan, dan pelaporan sangat diperlukan oleh BPK

agar dapat melaksanakan tugas yang diamanatkan oleh Undang- Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pimpinan satuan kerja penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi,

kabupaten/kota dan Desa wajib melaksanakan tindak lanjut hasil

pengawasan. Menteri; Menteri Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non

Departemen, Gubernur, Bupati/Walikota melakukan pemantauan atas

pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan. Wakil Gubernur, Wakil

Bupati/Wakil Walikota bertanggungjawab atas pelaksanaan tindak lanjut

hasil pengawasan.

Hasil pemeriksaan BPK meliputi hasil pemeriksaan atas laporan keuangan,

hasil pemeriksaan kinerja, hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu dan

ikhtisar pemeriksaan semester. Hasil pemantauan tindak lanjut hasil

pemeriksaan dimuat dalam ikhtisar hasil pemeriksaan semester.

Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI atas rekomendasi yang

belum selesai ditindaklanjuti tahun sebelumnya serta rekomendasi temuan

hasil pemeriksaan semester I tahun 2012 dilaksanakan pada tanggal 19 s.d. 21

Juni 2012 bertempat di Auditorium BPK - RI Perwakilan Provinsi Kepulauan

Page 89: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

134 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Riau, Batam dan untuk Pembahasan semester II tahun 2012 dilaksanakan

tanggal 13 s.d. 14 Desember 2012, dengan hasil sebagai berikut :

Dari ke 11 item temuan tersebut diatas nilai penyerahan aset atau penyetoran

uang ke kas negara/daerah sebesar Rp11.334.874.868,00. Rekomendasi yang

belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut sebanyak 30 buah rekomendasi

dengan nilai sebesar Rp15.151.649.551,00.

Dari jumlah rekomendasi sebanyak 306 yang harus ditindaklanjuti, terealisasi

sebanyak 257 rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau 89,87%.

Dibanding realisasi tahun 2011 yaitu 81,64%, terdapat peningkatan jumlah

rekomendasi yang ditindaklanjuti sebesar 8.23%.

Hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bintan dalam mencapai

indikator sasaran ini adalah Auditan atau SKPD dalam menindaklanjuti

rekomendasi hasil pemeriksaan BPK-RI belum dilaksanakan secara tepat

waktu dan masih kurang efektifnya SKPD dalam menagih kepada pihak ke tiga

atas temuan kerugian negara.

No Objek

Pemeriksaan

Temuan

Pemeriksaan

Rekomendasi sesuai Belum

sesuai

Belum di

TL

Tidak

dpt di TL

%

Sesuai

yang di

TL

1 LKPD TA 2006 14 29 29 0 0 0

2 LKPD TA 2007 13 25 25 0 0 0

3 BM 2007 & 2008 11 19 18 1 0 0

4 LKPD TA 2008 15 21 21 0 0 0

5 PAD 2008 & 2009 15 24 19 5 0 0

6 LKPD TA 2009 20 42 39 3 0 0

7 Kinerja

Pendidikan Kab.

Bintan

13 18 10 8 0 0

8 LKPD TA 2010 21 47 46 0 0 1

9 BM TA 2011 14 47 41 6 0 0

10 BPR Bintan 7 11 11 0 0 0

11 LKPD TA 2011 14 23 16 7 0 0

Total 157 306 257 30 0 1 89,87

Page 90: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

135 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase jumlah temuan internal yang ditindak lanjuti

Pelaksanaan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan atas

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara nasional dikoordinasikan oleh

Menteri. Pelaksanaan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan

dapat dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun. Hasil

pemeriksaan Pejabat Pengawas Pemerintah ditindaklanjuti oleh pemerintah

daerah sesuai dengan rekomendasi.

Untuk memenuhi target indikator “jumlah temuan hasil pemeriksaan internal

yang ditindaklanjuti” yang ditetapkan 100%, telah dilakukan pemantauan

hasil pemeriksaan oleh aparat Inspektorat Daerah Kabupaten Bintan sebagai

SKPD yang bertanggungjawab secara berkelanjutan selama tahun 2012,

dengan cara :

1. Melaksanakan Pembahasan tindak lanjut hasil pemeriksaan Inspektorat

Daerah Kabupaten Bintan dengan seluruh pimpinan SKPD pada tanggal

17 Desember 2012 yang bertempat di ruang rapat 2 kantor Bupati Bintan

yang dipimpin oleh Wakil Bupati Bintan.

2. Melakukan pemantauan hasil pemeriksaan langsung ke 10 Kecamatan

dari mulai bulan April 2012 sampai dengan bulan Nopember 2012.

Dari hasil pembahasan dan pemantauan tahun pemeriksaan 2006 s.d. 2012

tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut :

No Thn

pemeriksaan

Temuan Rekomendasi Selesai Dalam Proses Belum %

1 2006 178 193 190 3 0 98.45

2 2007 240 267 259 8 0 97.00

3 2008 251 287 274 13 0 95.47

4 2009 308 384 360 24 0 93.75

5 2010 356 427 350 77 0 81.97

6 2011 248 297 247 50 0 83.16

7 2012 170 181 72 109 0 39.78

1.751 2.036 1.752 284 0 86.05

Dari jumlah rekomendasi sebanyak 2.036 yang harus ditindaklanjuti,

terealisasi sebanyak 1.752 rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau

Page 91: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

136 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

86,05%. Dibanding realisasi tahun 2011 yaitu 82,06%, terdapat peningkatan

jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebesar 3.99%.

Hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bintan dalam mencapai

indikator sasaran ini adalah Auditan atau SKPD dalam menindaklanjuti

rekomendasi hasil pemeriksaan belum dilaksanakan secara tepat waktu.

Hasil evaluasi Kemenpan/BPKP Atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kab. Bintan

Sebagaimana diketahui penerapan manajemen kinerja di instansi pemerintah

dilakukan secara bertahap dimulai sejak diterbitkannya Inpres 7 Tahun 1999

yang mewajibkan instansi pemerintah menerapkan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan diterbitkannya inpres tersebut,

Pemerintah Daerah didorong untuk lebih akuntabel dan lebih bertanggung

jawab terhadap kinerja atau hasil yang telah dicapai. Efektivitas penerapan

SAKIP dapat dilihat mulai dari segi formalitas, substansi maupun

pemanfaatannya. Formalitas penerapan SAKIP dapat dilihat dari tingkat

kepatuhan Pemerintah Daerah dalam menyampaikan dokumen-dokumen

yang terkait dengan Sistem AKIP seperti dokumen Perencanaan Strategis,

Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) serta yang telah menyusun Indikator Kinerja Utama (IKU).

Pada tahun 2012, Badan Pengawas Keuangan Pembangunan Perwakilan

Provinsi Kepulauan Riau telah melakukan evaluasi implemenasti Sistem AKIP

terhadap Pemerintah Kabupaten Bintan. Berdasarkan hasil penilaian yang

direpresentasikan dengan nilai (score) tertentu yang diperoleh berdasarkan

hasil penelitian, reviu, pembuktian, konfirmasi dan wawancara selama proses

evaluasi serta mereviu capaian kinerja instansi. Hasil evaluasi SAKIP

Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2011, dengan nomor LHE : LHE-

1414/PW028/1/2012 tanggal 28 Agustus 2012, yang dituangkan dalam

bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d. 100. Pemerintah Kabupaten

Bintan memperoleh nilai sebesar 56,21 atau memperoleh predikat “CC” atau

Cukup Baik. Di Dibandingkan dengan hasil evaluasi yang dilakukan

Page 92: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

137 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kementerian PAN & RB tahun 2010 memperoleh predikat “C” atau Cukup

dengan nilai 32.

Persentase SKPD yang mencapai nilai LAKIP baik

Akuntabilitas kinerja adalah suatu kondisi dimana SKPD telah merubah

orientasinya dari yang biasanya berorientasi kepada anggaran (input) atau

kegiatan (output) semata menjadi berorientasi kepada hasil atau outcome.

Sebelum diterapkannya SAKIP, SKPD bekerja berdasarkan perencanaan yang

ukuran keberhasilannya kurang memadai. Banyak SKPD yang mengklaim

keberhasilannya semata-mata berdasarkan persentase (banyaknya) anggaran

yang diserap atau banyaknya program dan kegiatan yang telah dilaksanakan.

Mereka merasa berhasil jika telah sukses menyerap anggaran lebih dari 95%

atau pekerjaan fisik bangunan dan sarana prasarana selesai 100% tanpa

mengaitkannya dengan manfaat yang (seharusnya) diperoleh atau dirasakan

masyarakat atau stakeholdersnya. Saat ini pola pikir seperti itu harus segera

diubah dan diarahkan agar SKPD mulai merencanakan hasil atau outcome

yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mengukur capaian

serta melaporkannya kinerjanya secara periodik. Sikap akuntabel tersebut

diwujudkan dalam menyusun rencana strategis yang memuat kondisi ideal

yang ingin diwujudkan dalam jangka menengah dan tahunan, menetapkan

indikator (ukuran) keberhasilannya serta target kinerja yang akan dicapai.

Efektivitas penerapan SAKIP dapat dilihat mulai dari segi formalitas,

substansi maupun pemanfaatannya. Formalitas penerapan SAKIP dapat

dilihat dari tingkat kepatuhan SKPD dalam menyampaikan dokumen-

dokumen yang terkait dengan Sistem AKIP seperti dokumen Perencanaan

Strategis, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) serta yang telah menyusun Indikator Kinerja Utama

(IKU).

Sejak mulai diterbitkannya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan selanjutnya

diikuti dengan berbagai peraturan lain, sampai dengan saat ini masih banyak

Page 93: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

138 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

instansi pemerintah yang belum secara utuh menerapkan ketentuan-

ketentuan tersebut diatas sebagaimana yang diharapkan. Mulai dari ketepatan

waktu penyampaian dokumen-dokumen yang diwajibkan sampai kepada

kualitas substansi penerapan Sistem AKIP.

Untuk mengetahui tingkat akuntabilitas SKPD terhadap kinerjanya, setiap

tahun Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Inspektorat Daerah Kabupaten

Bintan melakukan evaluasi atas akuntabilitas kinerja SKPD. Berdasarkan hasil

evaluasi, sebagian besar instansi pemerintah memperoleh hasil penilaian

yang masih belum memuaskan.

Pada tahun 2012, evaluasi implementasi Sistem AKIP dilakukan terhadap 4

SKPD, hasilnya yang akuntabilitas kinerjanya baik baru mencapai 3 instansi

atau 75 % yang dievaluasi. Sedangkan 1 SKPD penerapan Sistem Akuntabilitas

Kinerja yang mengarah kepada manajemen kinerja masih dipengaruhi oleh

orientasi kegiatan dengan indikator berlebihan pada indikator kegiatan

menyebabkan kurang berfokus pada keberhasilan organisasi.

Inspektorat Daerah Kabupaten Bintan melakukan evaluasi atas akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah Satuan Kerja Perangkat Daerah berdasarkan

Peraturan Bupati Bintan Nomor 18 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis

Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bintan

Sasaran Strategis 24. Meningkatnya penerimaan daerah sebesar 60,4% yaitu dari 429,63 miliar menjadi 711,25 miliar

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah Pendapatan asli daerah 134,25 M 136,139 M 101,57 Jumlah dana perimbangan 337,69 M 630,295 M 186,91

Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah

27,24 M 96,136 M 355,74

Page 94: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

139 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase KetaatanWajib Pajak yang memenuhi kewajiban

53% 53% 100

Jumlah objek pajak dan retribusi daerah

11/28 objek 252 objek 646,15

Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah

100% 102,82% 102,82

Realisasi Penerimaan PBB (dalam juta)

11,777 juta 19,548 juta 165,98

Jumlah WP PBB 49.934 WP 55,768 WP 111,68

Persentase WP yang membayar PBB 40% 83,91% 209,77

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah Pendapatan asli daerah

Jumlah Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012 dengan target 134,25 M dan

dengan realisasi 136,198 M mencapai 101,57%.

Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2012, terdiri dari :

1) Pajak Daerah Rp107.697.659.311

2) Retribusi Daerah Rp6.818.075.635

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Rp4.666.718.216

4) Lain-lain PAD yang Sah Rp15.958.281.328,-

Dibanding tahun 2011, Pendapatan Asli Daerah untuk tahun 2012 mengalami

penurunan sebesar 34 M. Untuk tahun 2011 realisasi sebesar Rp136.232 M

Realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2011, terdiri dari :

1) Pajak Daerah Rp107.697.659.311

2) Retribusi Daerah Rp4.093.814.03

3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Rp5.252.730.71

4) Lain-lain PAD yang Sah Rp19.188.721.55

Jumlah dana perimbangan

Anggaran pendapatan Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2011 masih

mengandalkan bagian dana perimbangan yaitu 67,65 persen dari seluruh

penerimaan.

Page 95: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

140 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Jumlah Dana Perimbangan Tahun 2012 dengan target 337,69 M dan dengan

realisasi 630,295 M mencapai 186,91 % yang terdiri dari :

1) Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sebesar Rp. 381.628.653.906,

2) Dana Alokasi Umum sebesar Rp. 232.884.448.000

3) Dana Alokasi Khusus sebesar Rp. 19.188.772.551.

Dibanding tahun 2011, Dana Perimbangan untuk tahun 2012 mengalami

peningkatan sebesar 136.542 M. Untuk tahun 2011 realisasi sebesar

Rp493.753 M

Realisasi Dana Perimbangan tahun 2011, terdiri dari ;

1) Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak sebesar Rp293.112.660.000

2) Dana Alokasi Umum sebesar Rp184.730.492.000

3) Dana Alokasi Khusus sebesar Rp15.910.700.000

Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah

Pada Tahun 2011, lain-lain pendapatan daerah yang sah Pemerintah

Kabupaten Bintan mecapai 92.585 M, Dibanding tahun 2011, Jumlah Lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah untuk Tahun 2012 dengan target 27,24 M dan

dengan realisasi 96,136 M mencapai 355,74 % yang terdiri dari Dana Bagi

Hasil Pajak dari Provinsi, Dana Penyesuaian & Otonomi Khusus serta Bantuan

Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya.

Persentase Ketaatan Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban

Tahun 2012, dari 252 Wajib Pajak yang ada, ketaatan wajib pajak yang

memenuhi kewajibannya mencapai 100%. Pemerintah Kabupaten Bintan

selalu berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada Wajib Pajak agar mereka

memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan SPTPD dan membayar pajak

Jumlah objek pajak dan retribusi daerah

Page 96: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

141 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Jumlah Objek Pajak Tahun 2012 sebanyak 252 Wajib Pajak yang terdiri dari

Pajak Hotel 32 WP, Pajak Restoran 163 WP, Pajak Hiburan 13 WP, Pajak

Parkir 1 WP, Pajak Mineral bukan Logam Batuan 20 WP, Pajak Penerangan

Jalan 11 WP dan Pajak Sarang Burung Walet 12 WP, untuk tercapainya

sasaran ini dilaksanakan kegiatan-kegiatan Pendataan dan Penggalian Pajak

dan Retribusi Daerah di Kecamatan-kecamatan.

Persentase pencapaian target penerimaan pajak daerah

Berdasarkan Target Pajak Daerah Tahun 2012 sebesar Rp. 105.780.100.284

yang terealisasi sebesar Rp. 108.758.174.413 atau 102,82 %

Realisasi Penerimaan PBB (dalam juta)

Jumlah SPPT PBB sebanyak 55.768 terealisasi pembayaran sebanyak 22.603

SPPT dengan target Rp. 23.296.652.350,- terealisasi sebesar Rp.

19.548.039.839,- (83,91%) didukung dengan kegiatan Penyampaian SPPT

PBB Sektor Pedesaan dan Perkotaan dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.

96.476.800,- dan terealisasi sebesar Rp. 93.923.800,- atau 97,35%.

Jumlah WP PBB

Untuk Jumlah WP PBB Tahun 2012 dengan target 49.934 WP dan terealisasi

55.768 WP atau 111.68%, dengan adanya Monitoring Penyampaian SPPT PBB

dan bekerjasama dengan Petugas Pungut Desa dan Kelurahan se-Kabupaten

Bintan untuk melakukan Pandataan Wajib Pajak PBB yang selama ini belum

terdaftar, untuk tercapainya sasaran ini dilakukan Kegiatan Penyampaian

SPPT PBB Sektor Pedesaan dan Perkotaan dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.

96.476.800,- dan terealisasi sebesar Rp. 93.923.800,- atau 97,35%.

Persentase WP yang membayar PBB

Page 97: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

142 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Untuk Persentase WP yang membayar PBB dari Target Rp. 23.296.652.350,-

sudah terealisasi pembayaran PBB untuk tahun 2012 sebesar Rp.

19.548.039.839,- atau 83,91%.

Jumlah SPPT PBB yang disampaikan dari 49.934 OP yang ditargetkan belum

terealisasi 100% karena sampai akhir tahun 2012 jumlah SPPT PBB yang

disampaikan baru terealisasi sebanyak 32.195 SPT PBB atau 64,47% dari

Jumlah SPPT PBB 55.768 SPT PBB

Sasaran Strategis 25. Meningkatnya partisipasi masyarakat

dalam pemilihan umum dari 49,40% menjadi 60%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPD

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPR RI

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPRD

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Presiden

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Bupati

0 0 0

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur

0 0 0

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPD

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPR RI

Partisipasi pemilih dalam pemilihan anggota DPRD

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Presiden

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Bupati

Page 98: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

143 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Partisipasi pemilih dalam pemilihan Gubernur

Pada tahun 2012, ke enam indiktor tersebut diatas belum dilaksanakan.

Sasaran Strategis 26. Menurunnya indeks kriminalitas dari

112 menjadi 105

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka kriminalitas yang tertangani 6,50 0 0

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

14 0 0

Rasio Linmas per 10.000 penduduk 66 0 0 Rasio Poskamling per desa/Kelurahan 1,1 0 0 Persentase Poskamling yang aktif 40% 0 0

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Angka kriminalitas yang tertangani

Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk

Rasio Linmas per 10.000 penduduk

Rasio Poskamling per desa/Kelurahan

Persentase Poskamling yang aktif

Tahun 2012, ke lima indikator sasaran diatas tidak dapat diukur realisasinya.

Sasaran Strategis 27. Meningkatnya persentase kearsipan daerah dari 5% menjadi 80% dan berkembangnya minat baca masyarakat

Page 99: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

144 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

11200 orang 6.250 55,80

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

12.750judul 3.902 judul

30,60

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun

Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun di Kabupaten Bintan ditargetkan

11.200 orang, namun terealisasi hanya 6.250 orang atau 55,80%. Tahun 2012,

mengalami peningkatan jumlah pengunjung dibanding tahun 2011, yaitu

terealisasi 2.512 orang dari 8.500 orang pengunjung yang ditargetkan atau

29,55% capaian kinerjanya. Salah satu penyebab tidak tercapainya indikator

sasaran ini adalah letak atau lokasi gedung perpustakaan yang ada saat ini

tidak strategis.

Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

Pada tahun 2011 koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan daerah belum

terdata oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip, Tahun 2012, ditargetkan koleksi

buku sebanyak 12.750 judul buku dan terealisasi 3.902 judul buku atau

30,6%. Tidak tercapainya target indikator ini adalah pengadaan buku tidak

dilaksanakan pada setiap tahun anggaran.

Sasaran Strategis 28. Terpenuhinya pelayanan kesehatan sesuai standar

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 100: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

145 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka Usia Harapan Hidup 70,20 tahun 70,13

Persentase balita gizi buruk < 1% 62 balita 0,53 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

228 per 100.000

kelahiran hidup

10 org 326,8

Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kesehatan

94,00% 3.076

org 97,59

Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

34 per 1000 kelahiran hidup

34 bayi 11,11

Persentase balita gizi kurang < 5%

278 balita

2,37

Persentase anak balita yang pendek (stunting)

<34% 149

balita 1,26

Angka kematian balita 6 38 balita

AKABA

12,42

Persentase desa/kel yang terkena KLB dilaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

100% 12

desa/kel 100

Persentase desa yang mencapai UCI

100% 50 desa 98,04

Prevalensi malaria dan angka kematiannya <50% dan 0

kasus

129 kasus dan 0 kasus

0,08 dan 0 kasus

Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian penderita tuberkulosis dengan sebab apapun selama pengobatan OAT / 100.000 penduduk

2,3 213

penduduk

2,5

Prevalensi HIV/AIDS <55,00% 68 kasus 0,04

Persentase rumah sehat 65%

22.004 rumah

73,21

Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat

70% 20.810 rumah

74,66

Persentase tempat-tempat umum sehat 79% 352 TTU 74,58

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

91,50% 27.637 rumah

85.15

Rasio Posyandu per 1000 balita 11,00 146 0,88 Posyandu aktif 72,00% 146 100

Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000 penduduk

65,36 42 26,45

Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk

1,41 2 1,26

Page 101: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

146 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio dokter per 100.000 penduduk 66 92 57,93

Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk

7,5 15 9,45

Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 15 30 18,89

Rasio Perawat per 100.000 penduduk 111 250

157,43

Rasio Bidan per 100.000 penduduk 97 143 96,05 Persentase Desa yang melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

70% 51

desa/kel 100

Persentase SD/MI yang Melaksanakan penjaringan/ pemeriksaan kesehatan

90% 95

SD/MI 96,94

Persentase Desa Siaga Aktif 45%

51 desa/kel

100

Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan

80% 13

sarana 100

Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar

95% 12

puskesmas

100

Jumlah puskesmas yang melaksanakan jaminan mutu (ISO)

2 unit 1 unit 50

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Angka Usia Harapan Hidup

Pencapaian angka harapan hidup Kabupaten Bintan dewasa ini masih belum

begitu menggembirakan, walaupun terdapat peningkatan yang cukup

signifikan, tetapi belum mampu mencerminkan bahwa kualitas kesehatan

masyarakat Kabupaten Bintan dapat dikatakan cukup baik. Menurut data BPS

Kabupaten Bintan capaian Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Bintan

sejak tahun 2005 baru mencapai sebesar 69,33 terus meningkat hingga 69,76

tahun 2011 dan di tahun 2012 Angka Harapan Hidup telah menembus angka

70,13. Dari data ini tampaknya Pemerintah telah berupaya secara

komprehensif melalui koordinasi lintas sektoral agar perbaikan derajat

kesehatan yang ditunjukkan dengan makin meningkatnya AHH dan terus

menurunnya angka kematian bayi secara baik dapat terwujud di masa

mendatang.

Page 102: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

147 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Perkembangan Angka Harapan Hidup dan Indeks Kesehatan di Kabupaten

Bintan Tahun 2010-2012

No

Tahun

Angka Harapan Hidup

Indeks Kesehatan

1. 2010 69,71 74,50

2. 2011 69,76 74,58

3. 2012 70,13*

Sumber: BPS Kabupaten Kabupaten Bintan, Tahun 2012

Peningkatan AHH penduduk selama kurun waktu 2005-2012, sebenarnya

sudah cukup mampu memberikan kontribusi pencapaian angka IPM secara

signifikan.

Persentase balita gizi buruk

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012 telah menetapkan indikator

“persentase balita gizi buruk” dibawah 1% dan realisasi tercapai dibawah 1%

yaitu 0,53%. Tahun 2011, persentase balita gizi buruk terealisasi 0,20% dari

<1% yang ditargetkan. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bintan

melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan adalah dengan melaksanakan

Program Peningkatan Gizi dan Kesehatan Keluarga dengan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka kekurangan Gizi,

kematian ibu serta bayi. Semua kecamatan dan desa telah dilakukan

pemantauan status gizi balita, pemberian vitamin A serta pemberian makanan

tambahan pada balita kurang gizi dan ibu hamil kurang energikronis,

pelayanan kesehatan pada ibu hamil, ibu nifas/bersalin. Melakukan

penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi, berupa surveilans gizi di

10 puskesmas dan 51 desa/kel di Kabupaten Bintan informasi yang diperoleh

antara lain; jumlah balita gizi buruk selama tahun 2012 sebanyak 53 kasus

(0,45%), cakupan ASI eksklusif (46,22%), konsumsi garam beryodium

Page 103: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

148 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

masyarakat (97,97%), balita mendapatkan vitamin A (90,24%), bumil dapat

tablet besi (98,7%) dan balita ditimbang (70,98%). Kemudian melaksanakan

penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY, dan KVA serta kekurangan gizi

mikro lainnya, berupa bantuan makanan tambahan bagi balita gizi buruk serta

multivitamin untuk memulihkan penderita gizi buruk di Kabupaten Bintan

tahun 2012, dan pemberian reward dengan melakukan lomba balita tingkat

Kabupaten Bintan untuk meningkatkan peran serta masyarakat terhadap

peningkatan kesehatan balita.

Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup

Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan telah menetapkan target awal

angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup adalah 228 per

100.000 kelahiran hidup, realisasi 10 orang atau tercapai 326,8%. Sedangkan

Dibanding tahun 2011, angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran

hidup mencapai 119 orang dari <100 orang yang ditargetkan.

Upaya untuk mencapai target angka kematian ibu melahirkan per 100.000

kelahiran hidup telah dilakukan dengan peningkatan kesehatan ibu,

pelayanan kesehatan ibu diberikan bagi ibu hamil, ibu nifas, ibu bersalin dan

menyusui selama tahun 2012. Kunjungan ibu hamil pertama kali (K1)

sebanyak 3.347 orang (101,4%), pelayanan ibu hamil sebanyak 4 kali (K4)

sebanyak 3.259 orang (98,7%), pelayanan dan pendampingan persalinan oleh

tenaga kesehatan sesuai stadar 3.085 orag (97,9%), pelayanan ibu nifas

lengkap (KF3) sebanyak 2.935 orang (93,1%), deteksi dini resiko tinggi

pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi komplikasi sebanyak 354

orang (10,7%), cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 512 orag

(77,5%), KB aktif 17.891 orang (793%), PMT ibu hamil keluarga miskin 600

orang, pemeriksaan golongan darah setiap ibu hamil terutama keluarga

miskin beserta calon pendonor dan pemeriksaan hamoglobin (Hb) darah pada

setiap ibu hamil minimal 2 kali selama kehamilan.

Page 104: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

149 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan target awal untuk indikator

persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah 94,00% dan

terealisasi sebanyak 3.076 orang atau 97,59% . Tahun 2011 indikator ini

terealisasi 95,50% dari target 93,50% yang ditetapkan. Upaya Pemerintah

Kabupaten Bintan, diantaranya melakukan Kemitraan bidan dan dukun serta

adanya MoU tentang peran dari bidan dan dukun harus diperjelaskan serta

memberi insentif pada dukun bayi yang merujuk pasien ke tenaga kesehatan

berupa penggantian uang transport, Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) diaktifkan kembali sampai ke tingkat desa,

melengkapi alat kesehatan bidan di desa seperti reagen golongan darah serta

pemeriksaan HB pada ibu hamil, Peningkatan pengetahuan dan skill bidan

melalui pelatihan-pelatihan yang mendukung, melakukan kunjungan rumah

“dor to dor” oleh bidan di desa sehingga semua ibu hamil terdeteksi dan

ditangani oleh tenaga kesehatan yang professional dan melakukan kunjungan

rumah “dor to dor” oleh bidan di desa sehingga semua ibu hamil terdeteksi

dan ditangani oleh tenaga kesehatan yang profesional.

Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

Pemerintah Kabupaten Bintan menetapkan target awal untuk indikator angka

kematian bayi per 1000 kelahiran hidup adalah 34 per 1000 kelahiran bayi,

terealisasi 34 bayi dengan nilai capaian kinerja 11,11%. Tahun 2011 angka

kematian bayi mencapai 16.60% dari target 7% atau -37.14%. Adanya

peningkatan kematian bayi (AKB) dikarenakan SDM yang ada masih minim

pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan

kebidanan, juga tidak semua bidan desa mempunyai peralatan lengkap untuk

kasus emergency bayi seperti Amubag sementara kasus yang mendukung

semakin meningkat dan belum semua ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya sesuai standar pelayanan kebidanan. Tindak lanjut kedepan

yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bintan adalah melaksanakan Program

Page 105: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

150 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) diaktifkan

kembali sampai ke tingkat desa, Peningkatan pengetahuan dan skill bidan

melalui pelatihan-pelatihan yang mendukung dan Pengadaan alat-alat yang

mendukung dalam penurunan angka kematian bayi.

Persentase balita gizi kurang

Tahun 2011, persentase balita gizi kurang telah tercapai yaitu dibawah <5%,

dengan realisasi 1,96%, capaian kinerja 161,60 %. Pada tahun 2012, target

yang ditetapkan <5%, terealisasi 278 balita atau 2,37%. Tercapainya indikator

kinerja ini merupakan usaha dari Pemerintah Kabupaten Bintan melalui

peningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka

kekurangan Gizi, kematian ibu serta bayi. Semua kecamatan dan desa telah

dilakukan pemantauan status gizi balita, pemberian vitamin A serta

pemberian makanan tambahan pada balita kurang gizi. Selain itu, Dinas

Kesehatan sebagai penanggungjawab bidang kesehatan telah melakukan

kegiatan, diantaranya :

- Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi berupa surveilans gizi

di 10 puskesmas dan 51 desa/kel di Kabupaten Bintan informasi yang

diperoleh antara lain; jumlah balita gizi buruk selama tahun 2012

sebanyak 53 kasus (0,45%), cakupan ASI eksklusif (46,22%), konsumsi

garam beryodium masyarakat (97,97%), balita mendapatkan vitamin A

(90,24%), bumil dapat tablet besi (98,7%) dan balita ditimbang

(70,98%).

- Penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY, Kurang Vitamin A,

kekurangan Zat Gizi Mikro penanggulangan KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY,

dan KVA serta kekurangan gizi mikro lainnya, berupa bantuan makanan

tambahan bagi balita gizi buruk serta multivitamin untuk memulihkan

penderita gizi buruk di Kabupaten Bintan tahun 2012, dan pemberian

reward dengan melakukan lomba balita tingkat Kabupaten Bintan untuk

meningkatkan peran serta masyarakat terhadap peningkatan kesehatan

Page 106: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

151 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

balita serta review bimtek dan monev program gizi tingkat Kabupaten

Bintan Tahun 2012.

- Revitalisasi operasional posyandu dan pengembangan TOGA/UPGK,

berupa pemberian honor bagi 1.314 kader posyandu di 146 posyandu

(masing-masing posyandu 9 kader) yang ada di 12 puskesmas Kabupaten

Bintan tahun 2012. Disamping pemberian honor kader juga dilakukan

workshop kader sebanyak 401 kader masing-masing posyandu 2 orang

beserta bidan desa.

- Peningkatan kesehatan anak (bayi)

Angka kematian balita

Tahun 2011, angka kematian balita ditargetkan sebanyak 7 balita dan

terealisasi 3 balita atau tercapai 157,14%. Tahun 2012 angka kematian balita

mengalami peningkatan, yaitu Target awal tahun 2012, angka kematian balita

adalah 6 balita, terealisasi 38 balita. Permasalahan adalah Adanya

peningkatan kematian bayi (AKB) dikarenakan SDM yang ada masih minim

pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan

kebidanan, juga tidak semua bidan desa mempunyai peralatan lengkap untuk

kasus emergency bayi seperti Amubag sementara kasus yang mendukung

semakin meningkat. Upaya tindaklanjutnya adalah dengan peningkatan

pengetahuan dan skill bidan melalui pelatihan-pelatihan yang mendukung

Persentase desa/kel yang terkena KLB dilaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

Target yang telah ditetapkan 100% untuk indikator Persentase desa/kel yang

terkena KLB dilaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam, telah dilaksanakan

100% atas 12 desa/kelurahan yang berada dilingkungan Pemerintah Kabupaten

Bintan. Dalam programnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan sebagai instansi

yang bertanggungjawab telah melakukan kegiatan peningkatan surveilans

epidemiologi dan penanggulangan KLB, jenis kegiatan yang dilakukan antara

Page 107: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

152 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

lain; surveilans AFP terintegrasi dengan PD3I, surveilans aktif Rumah Sakit

(SARS), Sistem Kewaspadaan Dini (SKD-KLB) serta surveilans haji.

Secara program target AFP adalah 2 kasus per 100.000 anak dibawah 15

tahun sehingga target tahun 2012 di Kabupaten adalah 1 kasus, target ini

telah tercapai karena elah ditemukan 1 kasus AFP di wilayah puskesmas

Kijang berusia 6,1 tahun dengan spesimen adekuat, sedangkan untuk kasus

campak telah ditemukan kasus campak klinis sejumlah 60 kasus yang terdiri

dari 12 kasus dengan hasil laboraturium, 3 kasus rubella, 1 kasus negatif dan

8 kasus pending.

Pelaksanaan SARS dilaksanakan oleh tenaga surveilans puskesmas Teluk

Sasah, dengan temuan kasus DHF 186 kasus, diare 22 kasus, pneumonia 2

kasus, malaria 3 kasus, TB paru 6 kasus, HIV 6 kasus dan Thypoid 52 kasus.

Selama tahun 2012 terjadi 4 kali Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit, yaitu:

a. KLB Hand Foot and Mouth Desease (HFMD) di wilayah kerja puskesmas

Sri Bintan mulai tanggal 5 Maret 2012, lama periode KLB dari minggu 9

sampai minggu 18 (Maret - Mei 2012) dengan jumlah kasus 41 kasus.

b. KLB DBD di wilayah kerja puskesmas Teluk Sasah tanggal 1 April 2012 di

kawasan industri Lobam periode KLB dari minggu 13 sampai dengan

minggu 22 (Maret - April 2012) dengan jumlah kasus 29 kasus.

c. KLB DBD di wilayah kerja puskesmas Tambelan desa Kukup, Kampung

Hilir dan Kampung Melayu mulai tanggal 9 April 2012 periode KLB

minggu 15 sampai dengan minggu 20 (April - Mei 2012) dengan jumlah

kasus 19 kasus dan kematian 1 kasus.

d. KLB DBD di wilayah kerja puskesmas Tanjung Uban mulai tanggal 4 Mei

2012 dengan periode minggu 18 sampai dengan minggu 27 (Mei - Juli

2012) dengan jumlah kasus 48 kasus dan 2 kasus kematian.

Surveilans haji tahun 2012 dilakukan pada jamaah haji Kabupaten Bintan

sebanyak 62 orang terdiri dari 30 jamaah laki-laki dan 32 jamaah perempuan,

lokasi pemeriksaan haji dilaksanakan di puskesmas Kijang sebanyak 44 orang

dan puskesmas Tanjung Uban sebanyak 18 orang dengan hasil pemeriksaan

jamaah haji sehat 19 orang, resiko tinggi 43 orang (Lansia 20 orang, DM 5

Page 108: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

153 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

orang, hipertensi 17 orang, cardiomegali 4 orang, jantung 6 orang,

hiperkolesterol 5 orang, gastritis 2 orang, asma 1 orang dan artritis 2 orang).

Persentase desa yang mencapai UCI

Untuk mencapai target indikator persentase desa yang mencapai UCI yang

telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan sebesar 100% pada

tahun 2012, hanya terealisasi 50 desa atau 98,04%. Dalam mencapai target

yang telah ditentukan, maka Dinas Kesehatan telah melaksanakan kegiatan

peningkatan imunisasi, kegiatan imunisasi dasar lengkap merupakan

pemberian vaksin kepada bayi umur <1 tahun meliputi BCG, polio, DPT+HB

dan Campak, dengan tujuan untuk mencegah penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi (PD3I). Sebagai indikator keberhasilan program

imunisasi ditingkat desa/kelurahan adalah bilamana imunisasi dasar lengkap

telah mencapai 80% dari jumlah bayi yang ada atau disebut dengan Universal

Child Imunization (UCI).

Hasil cakupan UCI Tahun 2012 sebesar 98% terdapat 1 desa dari 51

desa/kelurahan yang tidak mencapa UCI yaitu desa Mantang Besar

Kecamatan Mantang hal ini disebabkan karena semua antigen dibawah 85%.

Permasalahan mendasar yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

adalah :

1) Rantai dingin penyimpanan vaksin di setiap puskesmas (cold chain) harus

mendapat perhatian khusus karena belum semua puskesmas yang

memiliki cold chain seperti Puskesmas Berakit dan Puskesmas Sri Bintan,

dan belum semua puskesmas memiliki sarana listrik yang memadai

seperti Puskesmas Mantang dan Puskesmas Kelong.

2) Terbatasnya vaksin carier untuk mobilisasi vaksin ke setiap posyandu

atau desa.

3) Masih ditemukannya kasus penyakit PD3I (penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi) yaitu penyakit campak. Munculnya Kejadian Ikutan

Pasca Imunisasi (KIPI)

Page 109: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

154 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Langkah-langkah yang akan diambil oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan adalah :

1) Penemuan kasus AFP dan penyakit PD3I dengan memperkuat Sistem

Surveilans Rumah Sakit dengan menemukan kasus ke Rumah Sakit

(Hospital Based Surveillance) dan Sistem Surveilans Masyarakat dengan

menemukan kasus di masyarakat (Community Based Surveillance).

2) Pertemuan review pada setiap program dalam rangka penyegaran

program dan validasi data. Serta bimbingan teknis dalam rangka

meningkatkan pengetahuan pengelola program di puskesmas.

Prevalensi malaria dan angka kematiannya

Prevelensi malaria dan angka kematiannya tahun 2011, terealisasi 0,33/0 dari

target 55/0 atau 1899,40% capaian kinerjanya. Tahun 2012 ditargetkan

<50% atau 0 kasus, terealisasi 129 kasus dan 0 kasus atau 0,08%.

Penyakit malaria masih merupakan penyakit endemis di Kabupaten Bintan,

hal ini disebabkan karena wilayah Kabupaten Bintan sebagian besar terdiri

dari rawa-rawa, pelaksanaan pembangunan infrastruktur baik industri,

pertambangan, perkantoran dan perumahan yang sedang giat-giat

dikembangkan mengakibatkan banyaknya bekas-bekas galian yang menjadi

tempat penampungan air hujan dan menjadi sarang perkembangbiakan

nyamuk anopheles yang merupakan vektor penyebaran malaria.

Pelaksanaan pelayanan dan pencegahan penyakit malaria di Kabupaten

Bintan tahun 2012 telah dilakukan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis, sebagai berikut: penyemprotan rumah, larvaciding, telah

terealisasi 100%. Penemuan penderita klinis malaria telah dilaksanakan oleh

Juru Malaria Desa (JMD) di 20 desa selama 10 bulan serta penemuan

tersangka penderita malaria dilaksanakan melalui kegiatan MFS (Mass Fever

Survey) di 21 desa/kel.

Penemuan dan pengobatan kasus malaria positif terlaksana dengan baik, bila

dibandingkan 3 tahun terakhir penurunan kasus malaria sangat signifikan

yaitu tahun 2010 kasus malaria positif 1.073 kasus dengan API 8,2 per mil,

Page 110: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

155 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

tahun 2011 malaria positif 499 kasus dengan API 3,8 per mil dan tahun 2012

kasus malaria positif 126 kasus dengan API 0,9%. Capaian ini berada di bawah

target nasional yaitu kurang dari 1 per mil sehingga tahun 2012 Kabupaten

Bintan berada di bawah endemisitas malaria secara nasional.

Prevalensi tuberkulosis dan angka kematian penderita tuberkulosis dengan sebab apapun selama pengobatan OAT / 100.000 penduduk

Untuk mencapai 3 indikator sasaran tersebut Pemerintah Kabupaten Bintan

melalui Dinas Kesehatan telah melakukan Kegiatan Pelayanan dan

pencegahan penyakit menular Tuberculosis (TB paru) tahun 2012

dilaksanakan di 10 Kecamatan dan 12 puskesmas di Kabupaten Bintan

dengan pencapaian, sebagai berikut:

a. Case Detection Rate (CDR)

Pencapaian target indikator CDR pada tahun 2012 (57,8%) menurun jika

dibandingkan dengan tahun 2011 (71,4%) hal ini disebabkan karena

selama 5 tahun CDR Kabupaten Bintan sudah di atas 70% sehingga

sebagian besar kasus TB paru dengan BTA positif sudah ditemukan dan

diobati hinga sembuh. Temuan kasus baru (CDR) tahun 2012 per

puskesmas tertinggi di puskesmas Teluk Bintan (76,4%) dan kijang

(76,2%) sedangkan temuan terendah di puskesmas Sri Bintan tidak ada

temuan kasus TB paru.

b. Conversi Rate

Pencapaian conversi rate tahun 2012 yaitu 89%, angka telah melebihi

standar minimal nasional 80%, dimana setelah diberikan obat 2 bulan

pertama pasien yang tadinya BTA positif menjadi BTA negatif, dengan

conversi rate tertinggi di puskesmas Kijang, Tanjung Uban, Berakit, Teluk

Sasah, Mantang, Toapaya, Tambelan masing-masing 100% dan terendah

di puskesmas Sri Bintan 0%.

c. Cure Rate (kesembuhan)

Capaian angka kesembuhan TB paru dengan BTA positif tahun 2012

sebesar 89,7% telah melebihi standar minimal nasional 80% dengan

Page 111: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

156 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

angka kesembuhan tertinggi di puskesmas Teluk Sasah dan Teluk Bintan

masing-masing 100% dan terendah puskesmas Mantang, Kelong, dan Sri

Bintan masing-masing 25%.

d. Error Rate (Angka kesalahan laboratorium)

Error rate merupakan indikator untuk menilai mutu atau kualitas slide

TB paru di laboratorium puskesmas dengan target tidak lebih dari 5%.

Pada tahun 2012 terdapat beberapa unit pelayanan kesehatan yang error

rate diatas 5% antara lain: puskesmas Kijang 17,4%, Teluk Bintan 5,6%,

dan RSUD Tanjung Uban 7,3%.

Selama tahun 2012, terdapat 2 orang penderita TB paru yang meninggal dan

pasien dengan TB HIV sebanyak 12 orang.

Dari ke 3 indikator sasaran ini, 1 indikator sasaran mencapai 100% yaitu

persentase kasus TB paru (BTS positif) yang ditangani, namun 2 indikator tidak

mencapai target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

yaitu indikator Angka penemuan penderita tuberkulosis BTA positif baru dengan

capaian 123 kasus ataun 57,8% dan indikator Prevalensi tuberkulosis dan angka

kematian penderita tuberkulosis dengan sebab apapun selama pengobatan

OAT / 100.000 penduduk dengan capaian 213 penduduk atau 2,5%. Hal ini

disebabkan oleh :

1) Pencapaian target indicator CDR masih di bawah target minimal nasional

(70%) yaitu 57,8%. Hal ini disebabkan trend temuan kasus BTA Positif

selama 5 tahun berturut-turut di Kabupaten Bintan sudah diatas 70%,

dan sebagian besar pasien TB BTA positif sudah ditemukan dan di obati

pada tahun sebelumnya sehingga temuan kasus (CDR) pada tahun 2012

menjadi menurun

2) Penjaringan suspek di beberapa UPK masih rendah

3) Ada 3 (tiga) Unit Pelayanan Kesehatan/UPK (Puskesmas Berakit, Sri

Bintan, Tambelan) yang belum mempunyai analis.

4) Angka Error Rate di beberapa UPK (PKM Kijang, Teluk Bintan, RSUD Tg.

Uban) masih diatas > 5%

Page 112: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

157 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Mengoptimalkan Penemuan Kasus TB melalui :

a. Melakukan penjaringan suspeck luar gedung dalam rangka penemuan

kasus TB dengan menggunakan dana BOK dan kegiatan DTPK

b. Pengembangan Kemitraan dan jejaring internal maupun jejaring

eksternal, khususnya ke Lapas dan Rumah Sakit Bintan melalui

penandatanganan MoU/Nota Kesepahaman tentang penerapan

strategi DOTS di UPK tersebut

c. Melakukan kerjasama (MoU) serta mengembangkan kemitraan

melalui Advokasi Komunikasi Mobilisasi Sosial (AKMS) dengan

dokter praktek swasta, Perusahaan BIE Lobam dalam rangka

penjaringan dan penemuan kasus TB

d. Melakukan Pemutaran Film TB di desa pada saat kegiatan dacil dan

DTPK

e. Sosialisasi TB di tempat kerja

2) Memagangkan petugas TB Tambelan ke PKM Toapaya untuk fiksasi

sampai pembacaan BTA

3) Melakukan survey kontak serumah pasien TB dan pelacakan kasus bagi

pasien TB mangkir

4) Melakukan pelatihan pengelola program TB dan Petugas laboratorium TB

5) Melaksanakan program PPI TB ( Pencegahan dan Pengendalian Inspeksi

TB ) di semua UPK

6) Mengusulkan Pengadaan Insenerator

7) Pengembangan Kolaborasi TB-HIV pada 5 UPK

Prevalensi HIV/AIDS

Tahun 2011, target awal prevelensi HIV/AIDS adalah <0,5, realisasi sebesar

0,03 atau capaian kinerja 194%. Tahun 2012, dari 68 kasus atau 0.04% telah

terealisasi dari <55.00% yang ditargetkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan.

Page 113: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

158 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase rumah sehat

Persentase rumah sehat yang ada di Kabupaten Bintan ditargetkan 65%, telah

terealisasi sebanyak 22.004 rumah atau 73,21%. Sedangkan pada tahun 2011,

persentase rumah sehat yang telah ditetapkan sebesar 60%, terealisasi

sebesar 68,83% atau capaian kinerja sebesar 114,72%. Upaya Pemerintah

Daerah untuk mengajak masyarakat sadar hidup sehat dengan melakukan

pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, dengan cara :

1) Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan melalui media

elektronik/pemutaran film kesehatan di 12 wilayah kerja puskesmas,

dengan berbagai macam judul film seperti warung sehat dengan tema

waspada demam berdarah, malaria, bahaya rokk, PHBS, kesehatan ibu

dan anak, dll

2) Memberikan informasi kesehatan melalui leafleat sebanyak 1.000 lembar,

dengan tema bahaya rokok, cegah DBD melalui 3 M, dan waspada malaria,

yang telah disebarkan keseluruh wilayah kerja puskesmas.

Penyebarluasan informasi melalui radio baik iklan radio spot maupun dialog

interaktif seperti dokter bintan menyapa, radio spot diputar 1 kali sehari

selam setahun sebanyak 120 kali dengan tema cuci tangan pakai air mengalir

dan menggunakan sabun dan ayoo ke posyandu serta dialog interaktif yang

dilaksanakan 5 kali dalam setahun dengan tema pemakaian obat rasional,

cegah DBD dengan 3 M, pengentasan kemiskinan, bahaya rokok dan

kesehatan lingkungan.

Persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat

Indikator persentase penduduk yang menggunakan jamban sehat pada tahun

2012, ditetapkan target sebesar 70% dan terealisasi sebanyak 20.810 rumah

yang menggunakan jamban sehat atau 74,66%. Tahun 2011 target 65%,

terealisasi 82,58% atau 127,06%.

Page 114: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

159 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase tempat-tempat umum sehat

Persentase tempat-tempat umum sehat telah terealisasi pada tahun 2011

adalah sebesar 58,94% dari 77% target yang ditetapkan atau 76,55%. Untuk

tahun 2012, dari target yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Bintan

sebesar 79% hanya terealisasi sebesar 352 TTU atau 74,58%. Hal ini

disebabkan :

1) Masih adanya container yang mengandung jentik

2) Masih kurang peduli warga akan kebersihan lingkungannya

3) Kebiasaan warga membuang sampah sembarangan terutama sampah

yang dapat menampung air

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kesehatan, berupaya untuk

menindaklanjuti permasalahan diatas, dengan cara :

1) Meningkatkan kepedulian warga akan kebersihan lingkungannya

2) Memberi penyuluhan tentang akibat dari membuang sampah

sembarangan

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Dalam mewujudkan kegiatan pada program Penyehatan Lingkungan ini

dibutuhkan partisipasi setiap individu, masyarakat, pemerintah dan dunia

usaha. Melalui peran serta stakeholder diatas diharapkan mampu untuk

meningkatkan dan menjaga kebersihan lingkungan serta memanfaatkan dan

mengembangkan sarana sanitasi dasar. Dalam mendukung sosialisasi

kebijakan lingkungan sehat di tingkat desa/kelurahan telah terlaksana gotong

royong sebanyak 20 kali, tersedia sarana jamban keluarga dan sumur gali

sebanyak 5 unit dan telah dilakukan pembinaan tempat-tempat

umum/tempat pengelolaan makanan sebanyak 20 TPM/TTU. Dari 2

indikator diatas, realisasi pencapaian indikator persentase tempat-tempat

umum sehat ini hanya mencapai 74,58% dari 79% target yang telah

ditetapkan, sedangkan indikator Persentase Rumah Tangga (RT)

Page 115: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

160 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

yang menggunakan air bersih hanya mencapai 85,15% dari 91,50% target yang

ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan . Kondisi ini terjadi karena :

1) Kurangnya kegiatan gotong royong warga dalam membersihkan

lingkungannya

2) Kurang peduli warga untuk membersihkan tampat – tempat

penampungan air.

Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kesehatan, berupaya untuk

menindaklanjuti permasalahan diatas, dengan cara :

1) Memberi masukan tentang pentingnya peduli terhadap kebersihan

lingkungan

2) Memberi masukan tentang gunanya membersihkan tempat – tempat

penampungan air

Rasio Posyandu per 1000 balita

Target awal rasio posyandu per 1000 balita tahun 2011 adalah 10.42,

terealisasi 8.11 atau 77,83%. Tahun 2012, realisasi 146 dari 11,00 target yang

ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan.

Posyandu aktif

Tahun 2012 posyandu aktif sebanyak 146, target awal 72% atau 100%

capaian kinerjanya, sedangkan tahun 2011, ditargetkan 71% telah terealisasi

100 posyandu aktif.

Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per 100.000 penduduk

Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 100.000 penduduk tahun 2011

ditargetkan 65,36 dan terealisasi sebesar 26,75 atau 40,93%. Tahun 2012

target 65,36 dan terealisasi 42 atau 26,45%.

Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk

Page 116: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

161 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio rumah sakit per 100.000 penduduk tahun 2011, ditetapakn target

sebesar 0.70 dan terealisasi sebesar 0,67 atau 95,71%. Tahun 2012 terealisasi

2 rumah sakit dari target 1,41 yang ditetapkan.

Rasio dokter per 100.000 penduduk

Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk

Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk

Rasio Perawat per 100.000 penduduk Rasio Bidan per 100.000 penduduk

Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan dengan berhasil guna

dan berdaya guna yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

sampai dengan akhir tahun 2015 adalah dengan prioritas pada kelompok

sasarannya yaitu masyarakat/keluarga miskin, kelompok rentan (bayi, balita,

ibu hamil, usila), keluarga (Pasangan Usia Subur/PUS) dan masyarakat di

daerah terpencil, dengan sasaran programnya sebagai berikut :

a) Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat

b) Meningkatnya pengawasan dan pengendalian obat dan makanan

c) Meningkatnya kualitas lingkungan bersih dan pengendalian penyakit

menular

d) Tersedianya kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan bagi masyarakat

e) Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, komposisi

sesuai kebutuhan, terdistribusi secara adil dan merata, serta

dimanfaatkan secara berhasil-guna dan berdaya-guna. Rasio

kebutuhan tenaga kesehatan Kabupaten Bintan adalah :

Rasio Dokter Spesialis dengan Penduduk = 1 : 20.000

Rasio Dokter dengan Penduduk = 1 : 2.000

Rasio Dokter Gigi dengan Penduduk = 1 : 8.300

Rasio Perawat dengan Penduduk = 1 : 1.000

Rasio Bidan dengan Penduduk = 1 : 1.000

Puskesmas yang memiliki tenaga Dokter = 100 %.

Page 117: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

162 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan untuk peningkatan jumlah dan

jenis, serta mutu dan profesionalisme sumber daya tenaga kesehatan,

pelaksanaannya yaitu dengan pengembangan dan penambahan tenaga medis,

paramedis perawatan dan non perawatan serta tenaga kesehatan masyarakat

pada selesksi penerimaan CPNS baru, serta dengan mengikut sertakan dan

memberikan kesempatan kepada SDM tenaga kesehatan untuk mengikuti

pendidikan dan pelatihan baik berupa tugas belajar, pelatihan tehnis

fungsional, pelatihan peningkatan kemampuan manajerial dan lain

sebagainya. Diharapkan dengan jumlah dan jenis tenaga yang mencukupi,

ditambah dengan mutu SDM yang baik serta sikap profesionalisme, akan

meningkatkan kinerja dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada

masyarakat.

Dari 5 indikator diatas, 2 indikator yang masih belum tercapai yaitu :

- Indikator Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk

- Indikator Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk

Kondisi diatas terjadi karena :

1) Kurangnya minat dokter spesialis untuk bekerja di daerah kepulauan.

2) Belum adanya penerimaan PNS atau PTT Daerah khususnya bagi dokter

gigi dan perawat

Untuk menindaklanjuti kondisi diatas, maka Pemerintah Kabupaten Bintan

melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, merekomendasikan kepada

Bupati Bintan agar :

1) Meningkatkan insentif (tunjangan kelangkaan profesi bagi dokter

spesialis).

2) Mengupayakan penerimaan tenaga honorer khususnya di RSUD

Kabupaten Bintan

Persentase SD/MI yang Melaksanakan penjaringan/pemeriksaan kesehatan

Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan telah melaksanakan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, berupa Pelayanan dan

Pengembangan UKS, antara lain :

Page 118: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

163 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

1) Penjaringan kesehatan murid baru kelas 1 pada 98 SD/MI dengan sasaran

3.507 murid, cakupan tahun 2012 sebesar 3.451 (98.40%) murid telah

mendapatkan pemeriksaan kesehatan/screening untuk deteksi dini

adanya penyakit atau gangguan kesehatan pada anak murid guna

menunjang kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Dari hasil

penjaringan diketahui secara umum status kesehatan murid baik untuk

mengkuti pelajaran. Persentase penjaringan tahun 2012 meningkat 31%

dibandingkan tahun 2011 (98,09%).

2) Penjaringan kesehatan murid baru tingkat lanjutan kelas 1 SMP/MTs dan

SMA/MA dengan sasaran sebanyak 3.428 siswa di 49 sekolah. Cakupan

kegiatan 53.62%, kegiatan ini merupakan yang baru dilaksanakan pada

tahun 2012 sesuai dengan imbauan Menteri Kesehatan RI dengan target

cakupan sebesar 35%, sehingga cakupan telah memenuhi target yang

ditetapkan.

3) Pemeriksaan berkala kesehatan, cakupan kegiatan ini mencapai 11.007

murid (86,69%) dari 12.697 murid yang ada di seluruh SD/MI.

4) Pelatihan kader kesehatan sekolah dokter kecil dilaksanakan di 90 SD/MI

dengan peserta 628 murid (3,88%) dari kelas 4 dan 5 denga sasaran

16.204 murid.

5) Lomba dokter kecil diikuti oleh 24 orang dokter kecil terbaik/terpilih

tingkat puskesmas. Terpilih sebagai juara I adalah Elfina Tan dari SDN

003 Teluk Sebong, Juara II Farhan Al Ma’ruf dari SDN 003 Bntan Timur

dan Juara III Bayu Setiawan dari SDN 003 Teluk Sebong.

6) Pembinaan satuan karya pramuka bakti husada (SBH) dilaksanakan di 5

kecamatan/Gudep/SMA dengan jumlah anggota 91 siswa. Keberhasilan

yang dicapai tahun 2012 yaitu mendapat Tanda Kecakapan Khusus Krida

sebesar 60% dipandang telah terampil menjadi kader kesehatan di

sekolah dan diharapkan dapat menjadi teladan dan motivator bagi teman-

temannya untuk menjalankan PHBS di sekolah.

7) Palang Merah Remaja (PMR) dilaksanakan di 10 sekolah tingkat SMP dan

SMA dengan anggota aktif 227 orang.

Page 119: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

164 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Dari target 90% yang telah ditetapkan atas indikator Persentase SD/MI yang

Melaksanakan penjaringan/pemeriksaan kesehatan, terealisasi sebanyak 95 SD/MI

atau 96,94%, Kendala yang dihadapi untuk mencapai indikator tersebut diatas

adalah :

1) Cakupan pelayanan UKS masih belum optimal 100% karena belum

tercakupnya seluruh murid/siswa dan seluruh sekolah/jenjang lembaga

pendidikan mulai dari TK s/d SLTA. Keadaan geografis kepulauan dan

stigma negatif masyarakat masih mejadi kendala di lapangan.

2) Belum meratanya seluruh sekolah yang memiliki guru UKS terlatih,

beberapa sekolah belum memiliki ruang UKS yang memadai dan UKS Kit.

3) Belum optimalnya koordinasi dan dukungan sektor terkait dalam

melaksanakan pembinaan UKS.

Untuk selanjutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan mengambil langkah-

langkah kedepan, yaitu :

1) Perlu adanya pelatihan guru UKS yag dilaksanakan sesuai kebutuhan

untuk menyamakan persepsi tentang UKS guna meningkatkan peran serta

dan kemitraan sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan UKS di sekolah.

2) Peran serta tim pembina UKS/Komite Sekolah perlu ditingkatkan baik di

Kabupaten maupun di Kecamatan/Desa.

3) Fasilitas dan sarana penunjang kegiatan UKS khususnya di Puskesmas

perlu dilengkapi seperti UKS Kit, Dental Kit dan perlengkapan lainnya.

Persentase Desa yang melaksanakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Persentase Desa Siaga Aktif

Untuk mencapai 2 indikator sasaran Persentase Desa yang melaksanakan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Persentase Desa Siaga Aktif,

Pemerintah Kabupaten Bintan melakukan Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat. Program ini telah melaksanakan kegiatan, antara lain :

1) Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat, adapun

bentuk pelaksanaan kegiatan ini antara lain;

Page 120: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

165 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

a. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan melalui media

elektronik/pemutaran film kesehatan di 12 wilayah kerja puskesmas,

dengan berbagai macam judul film seperti warung sehat dengan

tema waspada demam berdarah, malaria, bahaya rokok, PHBS,

kesehatan ibu dan anak, dll

b. Memberikan informasi kesehatan melalui leafleat sebanyak 1.000

lembar, dengan tema bahaya rokok, cegah DBD melalui 3 M, dan

waspada malaria, yang telah disebarkan keseluruh wilayah kerja

puskesmas.

c. Penyebarluasan informasi melalui radio baik iklan radio spot

maupun dialog interaktif seperti dokter bintan menyapa, radio spot

diputar 1 kali sehari selama setahun sebanyak 120 kali dengan tema

cuci tangan pakai air mengalir dan menggunakan sabun dan ayoo ke

posyandu serta dialog interaktif yang dilaksanakan 5 kali dalam

setahun dengan tema pemakaian obat rasional, cegah DBD dengan 3

M, pengentasan kemiskinan, bahaya rokok dan kesehatan

lingkungan.

2) Peningkatan dan Pengembangan Desa Siaga, adapun hasil kegiatan

sebagai berikut;

a. Pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan secar rutin setiap hari di

seluruh Polindes/Pustu/Poskesdes dan surveilans berbasis

masyarakat juga dilaksanakan oleh kader/Tokoh Masyarakat yang

dimbimbing oleh Bidan Desa.

b. Survey mawas diri (SMD), dilaksanakan oleh kader/tokoh

masyarakat (TOMA) 3 bulan sekali di seluruh desa/kel yang ada di

Kabupaten Bintan.

c. Musyawarah masyarakat desa (MMD), dilaksanakan melalui forum

musyawarah tingkat desa/kel untuk membahas hasil kegiatan SMD

juga dilaksanakan 3 bulan sekali.

d. Kegiatan pembinaan/monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap

bulan oleh Dinas Kesehatan/ tim pembina desa siaga/kader secara

Page 121: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

166 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

berkala melalui kunjungan kecamatan/puskesmas dan

desa/polindes/poskesdes.

e. Peningkatan pentahapan desa siaga aktif untuk tingkat purnama dari

1,96% tahun 2011 menjadi 27,5% tahun 2012, tingkat mandiri dari

1,96% tahun 2011 menjadi 17,6% tahun 2012.

f. Review/evaluasi desa siaga yang dilaksanakan setahun sekali di

tingkat Kabupaten Bintan.

Capaian ke 2 indikator ini telah terealisasi dengan baik yaitu 100%.

Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan

Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar

Untuk menjamin sumber daya obat-obatan dan perbekalan kesehatan,

dilaksanakan penyediaan dan pendistribusian obat serta perbekalan

kesehatan, sehingga akan tersedia obat dan perbekalan kesehatan yang aman,

bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh segenap lapisan masyarakat.

Dinas Kesehatan menjamin ketersediaan obat sangat essensial di Puskesmas,

karena menggunakan sistem buffer stock.

Program kefarmasian dan alat kesehatan bertujuan untuk mewujudkan

pelayanan kesehatan yang prima, merata dan terjangkau. Untuk

mempertahankan status kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan

masyarakat yang diselenggarakan melalui unit-unit pelayanan kesehatan

Pemerintah perlu didukung dengan tersedianya obat-obatan yang bermutu,

jumlah yang memadai dan harganya relatif terjangkau masyarakat, dengan

demikian diharapkan kegiatan penyembuhan pasien lebih cepat terlaksana.

Kedua indikator tersebut diatas telah mencapai 100% dari target yang telah

ditetapkan yaitu untuk indikator Indikator Persentase penggunaan obat

rasional di sarana pelayanan kesehatan telah ditargetkan 80% dan terealisasi 13

sarana atau tercapai 100% dan indikator Persentase puskesmas yang

melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai dengan standar telah sesuai target

yang telah ditetapkan yaitu 12 puskesmas atau 100%.

Page 122: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

167 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan adalah :

1) Peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan

2) Peningkatan pelayanan kefarmasian kepada 12 puskesmas, 31 pustu dan

42 polindes.

Untuk obat esensial yang jarang digunakan dapat mengajukan permintaan ke

Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau dan Kementerian Kesehatan RI.

Sementara untuk obat-obatan yang tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan

anggaran dapat mengajukan buffer stok ke Dinas Kesehatan Propinsi

Kepulauan Riau.

Peningkatan pelayanan kefarmasian, hasil pembinaan kefarmasian di

puskesmas ditemukan beberapa hal yang perlu ditingkatkan antara lain perlu

adanya tempat penyimpanan obat yang representatif, pemusnahan obat-

obatan yang kadarluarsa setahun sekali serta resep yang sudah berusia 5

tahun dengan membuat Berita Acara penghapusan.

Jumlah puskesmas yang melaksanakan jaminan mutu (ISO)

Agar pembangunan kesehatan dapat terselenggara secara berhasil-guna dan

berdaya guna, diperlukan sumber daya manusia/tenaga kesehatan yang

bermutu, cukup jumlah dan jenisnya, serta tersebar secara adil dan merata

sesuai kebutuhan dan tuntutan dan tantangan dimasa datang.

Dari target 2 unit puskesmas yang melaksanakan jaminan mutu (ISO) untuk

tahun 2012, hanya 1 unit yang terealisasi atau 50%. Hambatan yang dihadapi

oleh Pemerintah Kabupaten Bintan untuk mencapai target indikator diatas

adalah :

1) Ketersediaan tenaga pelaksana ISO terbatas di puskesmas dan Dinas

Kesehatan Kab. Bintan

2) Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas belum siap untuk menerapkan

ISO secara menyeluruh.

Page 123: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

168 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Untuk mengatasi kendala tersebut, Pemerintah Kabupaten Bintan berupaya

untuk :

1) Menyediakan tenaga khusus pelaksana ISO di Puskesmas dan Dinas

Kesehatan Kab. Bintan

2) Menambah tenaga pelayanan kesehatan di masing-masing ruang yang

akan diberlakukan standar ISO.

3) Memberikan arahan kepada petugas kesehatan berupa sosialisasi,

pelatihan tentang kesiapan puskesmas dalam menerapkan ISO.

Sasaran Strategis 29. Meningkatnya kontribusi sektor

perikanan dalam PDRB sebesar 8%.

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Pendapatan Per Kapita Nelayan 3,60 juta 3,75 juta 104,17

Jumlah Nilai Eksport/tahun 13,7 M 34,06 M 248,62

Volume ekspor ikan segar segar/tahun 3.238,5 ton 5.431 ton 167,71

Volume ekspor ikan hidup/tahun 9.500 ton 240 ton 2,53

Volume ekspor ikan hias 228.960 ekor

273.900 ekor

119,63

Volume produksi dari pelaku usaha perikanan

242 ton 806,40 ton 333,23

Jumlah Produksi perikanan tangkap (ton)

21.774 ton 41.228 ton 189,35

Nilai Ekpor hasil perikanan tangkap 16,983 M 32,180 M 189,49

Volume Ekspor hasil perikanan tangkap 2.830,62 ton

3.641 ton 128,63

Volume produksi perikanan Budidaya (Laut/Tawar/Payau)

380 ton 796,44 ton 209,59

Persentase wilayah pengelolaan Perikanan bebas IUU fishing

70% 57,5% 82,14

Persentase wilayah perairan yang Bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan

80% 68% 85,00

Persentase wilayah perairan yang 50% 43% 86,00

Page 124: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

169 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

bebas kegiatan pencemaran

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Pendapatan Per Kapita Nelayan

Pemerintah Kabupaten Bintan telah menetapkan target indikator pendapatan

per kapita nelayan pada tahun 2012 sebesar 3,60 juta dengan realisasi 3,75

juta atau 104,17%. Tahun 2011, target pendapatan per kapita nelayan adalah

3,43 juta dan teralisasi 4,76 juta atau 138,78%.

Dari keseluruhan hasil tangkapan dari armada tangkap diperoleh penghasilan

rumah tangga sebesar Rp. 3.750.000,- per bulan. Pendapatan nelayan

berdasarkan armada tangkap yang digunakan pendapatan nelayan yang

menggunakan perahu tanpa motor adalah Rp. 6.000.000,- per tahun, nelayan

yang menggunakan motor tempel sebesar Rp. 9.000.000,- per tahun.

Sedangkan rumah tangga perikanan yang menggunakan armada tangkap

bermotor memperoleh rata-rata penghasilan sebesar Rp. 32.760.000 per

tahun sampai dengan Rp. 53.571.429 per tahun atau rata-rata sebesar

Rp.43.777.143 per tahun.

Jumlah Nilai Eksport/tahun

Total produksi perdagangan perikanan eksport maupun antar pulau meningkat

menjadi 7.354,99 ton senilai Rp.68.212.186.250,- yang sebagian besar telah

diekspor sebesar 7.347,10 ton atau 99,89% dengan nilai Rp. 34.067.470.250,-

dan perdagangan antar pulau sebesar 5,1 ton (0,07%) dengan nilai Rp.

5.359.816.000,-.

Pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan telah menargetkan Jumlah

nilai eksport/tahun sebesar 13,7 M, dan terealisasi sebesar 34,06 M atau

248,62%. Tahun 2011, jumlah nilai eksport terealisasi 13,48 M dari target

yang ditetapkan sebesar 11,45 M atau 117,73%.

Page 125: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

170 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Volume ekspor ikan segar segar/tahun

Dari 3.238,5 ton Volume eksport ikan segar/tahun yang di targetkan

Pemerintah Kabupaten Bintan pada tahun 2012, terealisasi sebanyak 5.431

ton atau 167,71% mengalami peningkatan dari tahun 2011, yaitu sebanyak

2.698,8 ton yang terealisasi. Berdasarkan Surat Keterangan Asal (SKA)

memperlihatkan bahwa produk perikanan yang diperdagangkan meliputi ikan

hidup sebanyak 17,94 ton (0,28%) dan lobster sebanyak 3,19 ton (0,05%)

seluruhnya dieksport, serta ikan segar 5.431 ton (84,10%) untuk dieksport dan

untuk diperdagangkan antar pulau sebesar 1.050 ton (47,49%) yang meliputi

ikan kembung, tenggiri, tongkol, pari, manyung/jahan, ikan karang, bulat dan

kakap merah. Tujuan pasar ekspor produk perikanan adalah Singapura(88,6%)

dan Malaysia (13,4%).

Volume ekspor ikan hidup/tahun

Target atas indikator Volume eksport ikan hidup/tahun untuk tahun 2012

adalah sebesar 9.500 ton, namun sampai dengan akhir tahun 2012 hanya

terealisasi sebanyak 240 ton atau 2,53%. Rendahnya realisasi yang dicapai

diduga adanya penurunan kwalitas perairan dimana untuk eksport ikan hidup

(kerapu) sangat tergantung dari usaha budidaya yang memerlukan kawasan

dengan lingkungan yang memadai yang diperuntukan bagi kegiatan

memelihara, membesarkan dan atau membiakkan ikan serta memanen

hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. Perikanan budidaya dapat

dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu budidaya laut, budidaya tambak dan

budidaya air tawar.

Kriteria untuk kawasan pengembangan budidaya air tawar dan tambak

adalah :

1) Kelerengan lahan < 8%,

2) Persediaan air cukup

Page 126: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

171 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

3) Jauh dari sumber pencemaran, baik pencemaran domestik maupun

industri.

4) Kualitas air baik (memenuhi kriteria kualitas air untuk budidaya

perikanan).

Sedangkan kriteria untuk kawasan pengembangan budidaya laut adalah :

1) Terlindung dari gelombang dan angin. Hal ini untuk menghindari

terjadinya kerusakan pada kegiatan atau usaha budidaya yang berasal

dari gelombang dan arus yang besar.

2) Jauh dari permukiman dan industri, karena limbah atau pencemaran yang

berasal dari rumah tangga dan industri dapat mengakibatkan kerusakan

perairan dan kegagalan usaha budidaya.

3) Jauh dari muara sungai. Muara sungai juga sangat mempengaruhi

budidaya laut dengan adanya proses sedimentasi akibat aktifitas di

daerah atas (Up-land) seperti penebangan hutan, pertanian, permukiman

dan industri yang dekat bantaran sungai.

4) Jauh dari kawasan ekosistem penting laut, seperti terumbu karang,

mangrove dan padang lamun.

5) Kualitas air baik. Kualitas ini mengidikasikan kelayakan kondisi perairan

yang dapat dijadikan lokasi budidaya laut.Kelayakan kondisi perairan ini

dapat diukur dari parameter fisika, kimia dan biologi. Parameter Fisika ;

Kecerahan; parameter kimia : Disolved Oxygen (DO), Chemical Oxygen

Demand (COD), kandungan organik (organic matter), Biolocal Oxygen

Demand (BOD), kandungan klorofil dan parameter biologi : plankton.

Volume ekspor ikan hias

Eksport ikan hias pada tahun 2012 mencapai 273.900 ekor ikan Rasbora, sp

dengan tujuan Singapore. Dibanding tahun 2011, ekspor ikan hias mengalami

peningkatan pada tahun 2012. Tahun 2011, volume ekspor hanya sebanyak

Page 127: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

172 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

190.800. Rasbora merupakan jenis ikan air tawar yang mempunyai panjang

tubuh sampai dengan 10 cm. Ikan ini merupakan perenang kuat dan

merupakan ikan omnivora. Ciri-ciri ikan jantan adalah warna tubuh lebih

gelap sedangkan ikan betina mempunyai warna tubuh lebih terang. Menurut

Kottelat (1993), Genus Rasbora memiliki 43 spesies. Hal yang membedakan

antara spesies Rasbora sp yang satu dengan lainnya adalah morfologi dan

daerah persebarannya.

Indikator Volume eksport ikan hias telah terealisasi sebanyak 273.900 ekor

atau 119,63% dari 228.960 ekor target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

Kabupaten Bintan pada tahun 2012.

Volume produksi dari pelaku usaha perikanan

Volume produksi dari pelaku usaha perikanan dengan target pada tahun 2012

sebesar 242 ton dengan realisasi 806,40 ton atau 333,23%. Tahun 2012

mengalami peningkatan produksi dibanding tahun 2011

Dalam upaya memaksimalkan hasil perikanan dan memberikan nilai

ekonomis yang lebih tinggi maka diperlukan pengolahan hasil perikanan

untuk memperoleh produk berkualitas sehingga memberikan kemudahan

dalam pemasaran hasil produk perikanan. Hasil produk pengolahan yang saat

ini diminati di Bintan dan cukup dikenal daerah lain adalah hasil pengolahan

ikan bilis/teri, ikan asin, ikan kering, ikan asap, bakso, dodol, manisan,

kerupuk, abon, rajungan, otak-tak, presto, filet pari dan filet hiu. Produk ikan

teri memiliki prospek pasar yang cukup baik. Pada tahun 2012 volume

produksi dari pelaku usaha perikanan sebesar 806,40 ton didominasi ikan

teri/bilis sebesar 357,11 ton atau 44,287%. Selain ikan teri/bilis produk

lainnya berupa ikan asin, bakso,dodol dan manisan rumput laut, kerupuk fillet

pari/hiu dan abon.

Meskipun volume eksport mengalami kenaikan namun tidak mempengaruhi

nilai produksi. Kondisi ini disebabkan jenis ikan yang diperdagangkan keluar

Page 128: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

173 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

negeri memiliki nilai ekspor yang relatif rendah seperti produk ikan bilis, ikan

asin, ikan jahan dan ikan pari.

Nilai Ekpor hasil perikanan tangkap

Nilai eksport hasil perikanan tangkap dengan target pada tahun 2012 sebesar

16.983 M, dengan realisasi 32.180 M atau 189,49%. Tahun 2011, nilai ekspor

hasil perikanan tangkap terealisasi 15.891 M. Total nilai eksport hasil

perikanan tangkap tahun 2012 mencapai Rp. 32.180.000.000,-. Peningkatan

ini ditandai dengan adanya peningkatan volume perdagangan yang disertai

dengan meningkatnya jenis komoditi perdagangan ikan yang memiliki nilai

ekonomis seperti jenis ikan hidup (kerapu, merah) dan segar (tenggiri dan lain-

lain). Upaya Pemerintah Kabupaten Bintan tahun 2012 untuk mencapai indikator

sasaran ini adalah dengan melakukan pengembangan dan pengelolaan

perikanan tangkap, antara lain dengan cara :

a. Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan

skala kecil (DAK Tangkap),

b. Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan

skala kecil

c. Peningkatan dukungan manajemen & pelaksanaan tugas teknis bidang

perikanan tangkap,

Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap bertujuan untuk

meningkatkan produktivitas perikanan tangkap dengan sasaran peningkatan

hasil tangkapan dalam setiap upaya tangkap.

Volume Ekspor hasil perikanan tangkap

Volume eksport hasil perikanan tangkap dengan target pada tahun 2012

sebesar 2.830,62 ton dengan realisasi 3.641 ton atau 128,63%. Tahun 2011,

volume ekspor hasil perikanan tangkap sebanyak 2.648,50 ton

Total volume eksport hasil perikanan tangkap tahun 2012 mencapai

3.641 ton. Peningkatan produksi tangkap cenderung mengalami kenaikan yang

berarti, ditandai dengan adanya bantuan armada dan alat tangkap kepada

Page 129: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

174 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

nelayan. Dibandingkan dengan potensi sumberdaya alam yang dimiliki

Kabupaten Bintan, sektor perikanan belum memberikan peranan yang cukup

berarti terhadap ekonomi wilayah Kabupaten Bintan. Dengan luas wilayah

lautan 86.398,33 Km2 yang merupakan 98,50 persen dari total luas wilayah,

kontribusi sektor perikanan terhadap ekonomi wilayah diperkirakan

mencapai 4,71% pada tahun 2012. Kondisi ini mencerminkan pemanfaatan

sumberdaya perikanan belum optimal dan belum memberikan nilai tambah

yang tinggi.

Berdasarkan data produksi perikanan tangkap Tahun 2012 jumlah produksi

perikanan laut di Kabupaten Bintan adalah sebesar 41.228 ton atau 25% saja

dari stok ikan yang ada 165.959,85 ton/tahun. Keseluruhan produksi

perikanan tangkap ini diperoleh dari jumlah nelayan tangkap sebanyak 9.605

RTP dengan menggunakan armada sebanyak 4.945 unit yang terdiri dari

1.352 unit PTM, 188 unit MT ; 2.852 unit < 5 GT ; 369 unit 5-10 GT ; 158 unit

10-30 GT ; 26 unit > 30GT.

Volume produksi perikanan Budidaya (Laut/Tawar/Payau)

Volume produksi perikanan pada tahun 2011 tercatat 40.324,63 ton.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya produksi perikanan naik 88 persen.

Nilai produksi perikanan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar

186,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 635,92 Milyar

Terealisasinya Volume produksi perikanan budidaya (laut/tawar/payau) pada

tahun 2012 sebesar 796,44 atau 209,59% dari 380 ton yang ditetapkan

Pemerintah Kabupaten Bintan, dikarenakan meningkatnya produksi

perikanan budidaya di Kabupaten Bintan diawali dengan ditetapkannya

Kabupaten Bintan sebagai salah satu kawasan Minapolitan di Indonesia,

dengan produk unggulan kerapu dan rumput laut.Dengan ditetapkannya

Kabupaten Bintan sebagai kawasan Minapolitan maka dilaksanakan berbagai

Program dan Kegiatan untuk peningkatan produksi budidaya seperti

pengadaan sarana dan prasarana budidaya kerapu berupa KJA, benih, pakan,

Page 130: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

175 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

obat-obatan dan vitamin, sarana budidaya rumput laut, bibit dan peralatan

pendukung lainnya. Disamping itu juga dilaksanakan pelatihan untuk

meningkatkan keterampilan para pembudidaya kerapu dan rumput laut.

Selain budidaya kerapu dan rumput laut, diberikan juga bantuan dan

pelatihan untuk pembudidaya ikan air tawar berupa benih, pakan, obat-

obatan dan sarana budidaya.

Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Volume Produksi Perikanan (Ton) Total of Fishery Household and

Volume of Fishery Production (Ton) in Bintan Regency, 2004 – 2011

Selain itu dilaksanakan juga program pengembangan dan pengelolaan

perikanan budidaya, dengan melaksanakan antara lain :

1) Pengembangan sistem produksi pembudidayaan ikan

2) Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis bidang

budidaya

3) Pengembangan sistem produksi pembudidayaan

Page 131: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

176 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya

(volume dan nilai). Produksi perikanan budidaya 362,27 ton tahun 2010

menjadi 410 ton tahun 2015. Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Bintan

akan mendorong peningkatan pendapatan perkapita nelayan dari 3,26 juta

tahun 2010 menjadi 4 juta tahun 2015 dan peningkatan Nilai Tukar

Nelayan/Pembudidaya Ikan dari 105 pada tahun 2010 menjadi 115 pada

tahun 2015. Dengan target peningkatan produksi seperti yang telah diuraikan

di atas, maka strategi difokuskan pada tiga hal mendasar dalam strategi dasar

pencapaian produksi yakni:

1) Ekstensifikasi, memperluas dan atau menambah unit usaha budidaya.

2) Intensifikasi, meningkatkan produktivitas dari setiap unit usaha

budidaya.

3) Diversivikasi, menambah jenis/komoditas yang diusahakan.

Pencapaian angka 410 ton produksi perikanan budidaya diatas bukanlah

sesuatu yang mustahil. Melihat potensi pengembangan perikanan yang masih

cukup luas maka hal tersebut dapat dicapai dan cita-cita untuk menjadi yang

terbesar terwujud tentu dengan ketekunan dan kerja keras.

Luas lahan budidaya sesuai target produksi disertai data potensi yang akurat

(kolam, tambak, kantong keramba) dengan target pada tahun 2012 sebesar

89 ha, 133 ha dan 1.661 kantong, telah terealisasi masing-masing 134 ha

(150%), 131,30 ha (98,72%) dan 2.098 (126,31%) kantong.

Potensi pengembangan perikanan budidaya laut (marine culture) sebesar

55.477 Ha yang terdiri dari 17.193 Ha untuk marikultur pesisir (coastal

marine culture) dan 37.517 Ha untuk marikultur lepas pantai (offshore

marine culture) tersebar hampir di setiap Kecamatan. Luas lahan budidaya

kolam sebesar 91,73 ha tahun 2010 menjadi 134,11 ha tahun 2012.

Sedangkan untuk usaha budidaya air payau (tambak) luasannya tidak

menunjukkan peningkatan, hanya 131,30 ha saja sampai tahun 2012 dan

2.098 kantong KJA/KJT.

Persentase wilayah pengelolaan Perikanan bebas IUU fishing

Page 132: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

177 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU dengan target pada

tahun 2012 sebesar 70% dengan realisasi 57,5% atau 82,14%. Tahun 2011,

persentase wilayah pengelolaan perikanan bebas IUU fishing terealisasi 60%.

Belum tercapainya target dalam pengelolaan perikanan bebas IUU disebabkan

masih adanya penangkapan ikan yang merusak sumberdaya ikan dan

lingkungan (destructive fishing) dengan bahan racun, stroom dan lain-lain.

Hal ini dapat diminimalisir dengan meningkatkan aktifitas kegiatan dan

kerjasama unsur-unsur Keamanan Laut dan meningkatkan pengawasan

melalui sistem pengawasan masyarakat dengan membentuk Kelompok

Masyarakat Pegawasan (POKMASWAS) sumberdaya ikan.

Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang dilakukan oleh

Pemerintah Kabupaten Bintan, telah melaksanakan peningkatan operasional

dan pemeliharaan kapal pengawas, tujuannya adalah untuk meningkatkan

ketaatan dan ketertiban dalam pemanfaatan sumberdaya kelautan dan

perikanan dengan sasaran perairan Indonesia bebas Illegal, Unreported &

Unregulated (IUU) fishing, serta pencegahan perusakan sumberdaya kelautan

dan perikanan.

Konstribusi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan dalam

peningkatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan adalah

wilayah perairan Bintan yang bebas Illegal, Unreported & Unregulated (IUU)

Fishing serta kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan dari

50% pada tahun 2010 menjadi 100% pada tahun 2015, mewujudkan

pengelolaan pulau-pulau kecil termasuk pulau kecil terluar pulau pada tahun

2015, Mewujudkan kerjasama internasional dan antar daerah, dan

meningkatkan riset dan iptek kelautan.

Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan

Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem

perairan dengan target pada tahun 2012 sebesar 80%, namun hanya

terealisasi 68% atau 85%. Tahun 2011, persentase wilayah perairan yang

Page 133: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

178 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

bebas kegiatan perusakan ekosistem perairan terealisasi 75%.

Masih rendahnya realisasi capaian target wilayah perairan yang bebas

kegiatan perusakan ekosistem perairan karena kurangnya sarana dan

prasarana serta keterbatasan sumberdaya manusia yang melakukan

pengawasan terhadap lingkungan ekosistem perairan.

Pemerintah Kabupaten Bintan telah melakukan pengawasan sumberdaya

kelautan dan perikanan, telah melaksanakan peningkatan operasional dan

pemeliharaan kapal pengawas, tujuannya adalah untuk pencegahan

perusakan sumberdaya kelautan dan perikanan.

Salah satu tujuan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan dalam

peningkatan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan adalah

mewujudkan wilayah perairan yang bebas kegiatan perusakan ekosistem

perairan dari 70% tahun 2010 menjadi 95% tahun 2015.

Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran

Persentase wilayah perairan yang bebas kegiatan pencemaran dengan target

pada tahun 2012 sebesar 50% dengan realisasi 43% atau 86%. Sedangkan

tahun 2011, realisasi sebesar 40%.

Masih rendahnya realisasi capaian target wilayah perairan yang bebas

kegiatan pencemaran karena kurangnya sarana dan prasarana serta

keterbatasan sumberdaya manusia yang melakukan pengawasan terhadap

kegiatan pencemaran, yang diduga berasal dari kapal-kapal yang membuang

limbah di perairan Kabupaten Bintan.

Sasaran Strategis 30. Meningkatnya kuantitas dan kualitas

jaringan jalan, jembatan, dan drainase

Page 134: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

179 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase tingkat kemantapan jalan

89% 89% 100

Panjang jalan dilalui roda 4 428,75 km

486,101 km

113,38

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

225 km 232,071

km 103,14

Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perdesaan yang terpasang

776 sr 1443 sr 185,95

Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perkotaan yang terpasang

1.000 sr 600 sr 60

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

91,50% 63,38% 69,27

Persentase rumah tinggal bersanitasi

74,25% 74,56% 100,42

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase tingkat kemantapan jalan

Target awal tahun 2012, persentase tingkat kemantapan jalan adalah 89%

dan terealisasi 89% atau 100% capaian kinerjanya. Tahun 2011, target yang

ditetapkan 85% dan terealisasi 85%.

Panjang jalan dilalui roda 4

Tahun 2011, realisasi panjang jalan yang dilalui roda 4 yaitu 465,341 Km dari

423,75 km target yang ditetapkan atau 109,81%. dan pada tahun 2012

panjang jalan yang dilalui roda 4 bertambah 20,76 Km sehingga total panjang

jalan yang dapat dilalui roda 4 adalah 486,101 Km dari target 428,75 km atau

113,38%.

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )

Page 135: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

180 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Panjang jalan di kabupaten bintan dalam kondisi baik tahun 2011 adalah 230

Km yang terealisasi dari 220 km yang ditargetkan atau 104,55% capaian

kinerjanya. Dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,90% atau

2,071 Km maka panjang jalan kabupaten bintan dalam kondisi baik sebesar

232,071 Km yang terealisasi, target awalnya 225 km atau 103,14%

Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perdesaan yang terpasang

Tahun 2011 jumlah sambungan rumah pedesaan yang terpasang ditarget 476,

terealisasi 330 atau 69,33%. dari 776 Sr yang di targetkan pada tahun 2012,

telah terealisasi sebanyak 1.443 atau 185,95%. Pemerintah Kabupaten

melalui Dinas PU Kab.Bintan telah melakukan pengadaan meteran air dan

pengembangan SPAM di 5 desa sebanyak 1.443 meteran air dimana untuk

penyambungan dan pengoperasiannya telah diserahkan ke masing-masing

desa

Jumlah Sambungan Rumah (SR) Perkotaan yang terpasang

Tahun 2011, jumlah sambungan rumah perkotaan yang terpasang terealisasi

600 sr, target yang ditetapkan 600 sr. Dari 1000 sambungan rumah (Sr)

perkotaan yang terpasang yang ditargetkan pada tahun 2012, Dinas PU

Kab.Bintan hanya dapat melakukan pengadaan meteran air yang melekat

pada kegiatan pengembangan SPAM di 1 kecamatan sebanyak 600 meteran

air atau 60%, dimana untuk penyambungan dan pengoperasiannya telah

diserahkan ke masing-masing desa, kekurangan dari target yang telah di

tetapkan ini disebabkan karna untuk SPAM Perkotaan lebih banyak dititik

beratkan pada rehabilitasi dan pengembangan jaringan air bersih.

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih

Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih pada tahun

2011, terealisasi 88% dari 91 % target yang ditetapkan oleh Pemerintah

Page 136: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

181 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kabupaten Bintan atau 96,70%. Tahun 2012 mengalami penurunan yaitu

terealisasi hanya 63,38% dari 91,5% yang telah ditetapkan atau tercapai

69,27%. Rendahnya persentase realisasi pengguna air bersih secara

keseluruhan di Kabupaten Bintan ini di karenakan pengoperasian dan

pelayanan penyambungan yang dilakukan oleh masing-masing kota/desa

yang tidak optimal

Persentase rumah tinggal bersanitasi

Persentase rumah tinggal yang bersanitasi di kabupaten bintan mengalami

kenaikan sebesar 0,31% dari target yang telah ditetapkan sebesar 74,25%

menjadi 74,56% atau 100,42%, Namun dibanding tahun 2011, terealisasi

78,30% dari 73,50% target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten

Bintan atau 106,53% capaian kinerjanya. kecilnya peningkatan rumah yang

bersanitasi disebabkan bahwa tidak adanya program lain yang dapat

mendukung sanitasi rumah tinggal selain program pembangunan saluran

drainase dan program air bersih ( SPAM)

Sasaran Strategis 31. Meningkatnya rumah tangga yang

terlayani kebutuhan listrik dari 60,38% menjadi 65%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

62% 68,57% 111,21

Rumah tangga pengguna listrik (termasuk sosial, bisnis, publik)

16.118 rt 27,269 rt 169,18

Rasio elektrifikasi listrik desa 78% 12,54% 16,07

Rasio ketersediaan daya listrik 78% 78% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Page 137: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

182 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

Rasio elektrifikasi di Kabupaten Bintan pada tahun 2012 baru mencapai 68,57

%, yang artinya hanya mengalami kenaikan sebesar 9,22 % dari 59,35 % pada

tahun 2011. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Jumlah Rasio

Pelanggan Elektrifikasi (%)

1. Listrik Pedesaan 5.301 13,40%

2. PLN 21.818 55,17%

Jumlah 27.119 68,57%

RASIO ELEKTRIFIKASI KAB. BINTAN TAHUN 2012

No. Sumber Daya

Jumlah Rumah Tangga 39549

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Bintan adalah sebanyak 39.549 rumah

tangga.

Dari data di atas dapat dilihat bahwa terdapat 17.731 rumah tangga yang

belum menikmati listrik PLN. Melalui Program Pengembangan Listrik

Pedesaan, pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Bintan telah

merealisasikan 5.301 rumah tangga yang menikmati listrik desa untuk

membantu daerah-daerah yang belum teraliri listrik PLN. Sehingga dapat

disimpulkan masih terdapat 12.430 rumah tangga di Kabupaten Bintan yang

belum teraliri listrik.

Rumah tangga pengguna listrik (termasuk sosial, bisnis, publik)

Rumah tangga pengguna listrik pada tahun 2012, telah terealisasi sebanyak

27,269 rumah tangga dari 16.118 rumah tangga yang ditargetkan atau

capaian kinerjanya sebesar 169,18%, sedangkan ditahun 2011, rumah tangga

pengguna listrik hanya sebesar 59,35 rumah tangga.

Banyaknya Tenaga Listrik yang Digunakan Menurut Lokasi di Kabupaten Bintan, 2011 (KWh)

No Uraian Ktr Kijang Ktr Kawal PLTD Pengujan

PLTD Kelong

PLTD Mantang

PLTD Dendun

PLTD Pangkil

PLTD Tanjung uban

PLTD Tambelan

jumlah

1 Kva Tersedia 33.571.517 7.336.676 147.226 816.311 256.232 158.182 249.485 27.020.883 1.009.150 70.565.662

Page 138: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

183 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

2 Banyaknya Kwh Terjual Menurut Klasifikasi Pelanggan

Sosial 312.490

273.942

3.148

28.484

10.645 5.221 7.529 1.116.920 34.482 1.792.861

Rumahtangga 16.857.487

4.091.156

125.493

702.770

214.819 127.104 238.794 17.343.251 877.060 40.577.934

Bisnis 5.249.516

2.456.597

15.844

65.511

13.806 13.116 3.162 5.607.377 63.089 13.488.018

Industri 9.524.603

89.740 350.728 9.965.071

Publik 769.356

425.241

2.741

19.546

16.962 12.741 2.225.602 34.519 3.506.708

Multiguna 858.065 377.005 1.235.070

3 Jumlah Pelanggan

9.495

2.020

222

388

279 173 277 9.511 828 23.193

Jumlah Kwh Terjual 2 0 1 1 2 0 1 0

33.357.517 2.368.255

r

7.336.676 559.705

147.226 11.580

816.311 60.800

256.232 19.653

158.182 150.406

249.485 246.495

27.020.883 25.754.721

1.009.150 721.820

70.565.662 30.041.355

Rasio elektrifikasi listrik desa

Tahun 2012, rasio elektrifikasi listrik desa terealisasi 12,54%. Sepanjang

tahun 2006 sampai dengan tahun 2011, Pemerintah Kabupaten Bintan telah

merealisasikan sebanyak 76 lokasi yang tersebar di Kabupaten Bintan dan

pulau-pulau terpencil. Pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan

memfokuskan kegiatan untuk mengkoneksikan jaringan listrik desa dengan

jaringan milik PLN melalui perjanjian Kerja Sama Operasi dengan PT. PLN

(Persero) Area Tanjungpinang. Sehingga pada tahun 2012 tinggal 74 lokasi

listrik desa yang ada di Kabupaten Bintan.

Dapat kita dilihat pada tabel data listrik desa di Kabupaten Bintan berikut :

Page 139: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

184 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Daya (

KV

A)

Pela

ng

gan

Daya (

KV

A)

Pela

ng

gan

Daya (

KV

A)

Pela

ng

gan

Daya (

KV

A)

Pela

ng

gan

Daya (

KV

A)

Pela

ng

gan

Daya (

KV

A)

Pela

ng

gan

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Bintan Timur - - 20 38 - - 100 112 200 213 250 45 11343 408 3,60%

2 Bintan Pesisir 150 218 165 231 165 108 - - 320 370 100 - 2097 927 44,21%

3 Mantang 40 53 - - 125 130 - - 10 10 100 96 1082 289 26,71%

4 Gunung Kijang - - 10 15 100 95 200 165 125 126 65 46 2952 419 14,19%

5 Tuapaya - - - - 50 33 50 41 50 135 - 100 2875 309 10,75%

6 Teluk Bintan 360 631 - - 200 171 100 87 160 150 - 59 2694 1098 40,76%

7 Teluk Sebong 250 222 250 306 150 95 300 399 200 228 575 76 4114 1326 32,23%

8 Seri Kuala Lobam 40 37 - - 100 92 - - 150 176 - - 4776 278 5,82%

9 Bintan Utara - - - - - - 50 77 - - - 55 6152 55 0,89%

10 Tambelan - - 50 94 - - 75 98 - - - - 1464 192 13,11%

TOTAL 840 1161 495 684 890 724 875 979 1215 1408 1090 477 39549 5301 13,40%

Keterangan :

To

tal

Pela

ng

gan

(K

K)

Rasio

Lis

trik

Desa (

%)

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tanjungpinang, 21 Juni 2010

Terdapat 6 lokasi yang sudah tersambung dengan jaringan PLN yaitu : Kp. Mengkurus Desa Teluk Bakau Kec. Gunung Kijang, Kp. Lepan Kec. Sri Kuala

Lobam, Kp. Sei Jeram Kec. Bintan Utara, Kp. Kawal Pantai Kec. Gunung Kijang, Kp. Lome Desa Toapaya Utara, Kp. Kangboi Desa Toapaya Utara Kec.

Toapaya.

Data Listrik Desa Kabupaten Bintan

No Kecamatan

Realisasi

Ju

mla

h P

en

du

du

k (

KK

)

Dari tabel di atas, jumlah rumah tangga yang ada di Kabupaten Bintan

sebanyak 39.549 rumah tangga dan sebanyak 5.301 rumah tangga yang

menggunakan listrik desa. Sehingga pada tahun 2011 ini rasio listrik desa di

Kabupaten Bintan adalah sebesar 13,40 %. Untuk daerah-daerah terpencil

yang belum bisa terjangkau oleh jaringan listrik PLN dan dikarenakan lokasi

rumah tangga yang tersebar dan jarak yang terlalu jauh sehingga tidak

memungkinkan untuk dibangun jaringan listrik desa, maka Pemerintah

Kabupaten Bintan memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

(PLTS). Pada tahun 2012, diberikan bantuan PLTS di dua lokasi yaitu di

RT.09/RW.III Kp. Rawa Mangun Desa Toapaya Selatan Kec. Toapaya sebanyak

6 unit dan Kp. Jiput Desa Kuala Sempang Kec. Sri Kuala Lobam sebanyak 15

unit.

Rasio ketersediaan daya listrik

Target awal rasio ketersediaan daya listrik tahun 2012 adalah 78%,

terealisasi 78% atau capaian kinerjanya 100%. Tahun 2011, realisasi rasio

ketersediaan daya listrik adalah 75% dari 72,3% yang telah ditetapkan.

Page 140: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

185 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sebagian besar kebutuhan listrik di Kabupaten Bintan dipenuhi oleh

PT.Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pada tahun 2010 total daya

terpasang sebanyak 6.286 kwh dengan produksi sebesar 30.124 ribu kwh.

Sedangkan pada tahun 2011 daya terpasangnya lebih tinggi 7,92 persen

(6.784 kwh) dan menghasilkan listrik 6,62 persen lebih tinggi dari tahun

sebelumnya (32.117,87 ribu kwh).

Pada tahun 2012 ini, Pemerintah Kabupaten Bintan yang diwakili oleh Dinas

Pertambangan dan Energi Kabupaten Bintan melakukan kerja sama dengan

PT.PLN (Persero) Area Tanjungpinang yang dituangkan dalam perjanjian

Kerja Sama Operasi dalam rangka pengoperasian jaringan-jaringan distribusi

yang telah di bangun oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Bintan.

Adapun lokasi-lokasi yang dimaksud antara lain :

NO LOKASI KONDISI LAPANGAN

URAIAN JARINGAN DISTRIBUSI VOL STN

1. Kelurahan Sei Enam Kec. Bintan Timur

SUTM AAAC 70 mm2 SKUTR 3x35 + 1x25 mm2 Trafo STEP DOWN 100 kVA

1500 1500

1

Mtr Mtr Unit

2. Kp. Jawa Cikolek Desa Toapaya Utara Kec. Toapaya

SUTM AAAC 70 MM2 SKUTR 3x50 + 1x35 mm2 SKUTR 3x35 + 1x25 mm2 Trafo STEP DOWN 50 kVA

1000 750

1100 1

Mtr Mtr Mtr Unit

3. Kp. Lome RT.07 Desa Toapaya Utara Kec. Toapaya

SUTM AAAC 240 mm2 SKUTR 3x70+1x50 mm2 Trafo STEP DOWN 100 kVA

1950 4700

1

Mtr Mtr Unit

4. Kp. Busung – Kp. Limau - Kp. Simpang Kec. Sri Kuala Lobam

SUTM AAAC 150 mm2 SUTM AAAC 70 mm2 SKTTM NA2XSEFGbY 3x150 mm2 SKUTR 3x35 + 1x25 mm2 Trafo STEP DOWN 100 kVA Trafo STEP DOWN 50 kVA

900 1500

600

4380 2 1

Mtr Mtr Mtr Mtr Unit Unit

5. Pusat Pemerintahan Kab. Bintan Bandar Seri Bentan Kec. Teluk Bintan

SKTTM NA2XSEFGbY 3x150 mm2 SKTTR NYFGbY 3x50 mm2 Trafo STEP DOWN 160 kVA

2000

270 5

Mtr Mtr Unit

6. Kp. Granat Desa Teluk Bakau Kec. Gunung Kijang

SUTM AAAC 70 MM2 SKUTR 3x50 + 1x35 mm2 Trafo STEP DOWN 100 kVA

1000 1650

1

Mtr Mtr Unit

7. Kp. Telaga Biru RT.02 RW.01 Desa Gunung Lengkuas Kec. Bintan Timur

SKUTR 3x50 + 1x35 mm2

1000

Mtr

8.

Jl. Raya Tembeling Trafo STEP DOWN 50 kVA 1 Unit

9.

Kp. Tekis Cikolek Desa Toapaya Utara Kec. Toapaya

Trafo STEP DOWN 100 kVA SKUTR 3x35 + 1x25 mm2

1 1000

Unit Meter

10. Kp. Kangboi Desa Toapaya Utara Kec. Toapaya

Trafo STEP DOWN 50 kVA SKUTR 3x50 + 1x35 mm2

1 2500

Unit Meter

Page 141: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

186 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Gbr. Pemasangan Jaringan Distribusi

Sasaran Strategis 32. Tersedianya prasarana dan sarana

perhubungan yang memenuhi standar

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio izin trayek per 100.000 penduduk

3,60 0 0

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

0,05 0 0

Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum

100.000 orang 0 0

Jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/ terminal per tahun :

0

Jumlah penumpang yang masuk 626.350 orang 0 0

Page 142: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

187 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pelabuhan

Jumlah penumpang yang keluar Pelabuhan

636.949 orang 0 0

Jumlah penumpang yang masuk Terminal Angk. Darat

390 orang 0 0

Jumlah penumpang yang keluar Terminal Angk. Darat

1.830 orang 0 0

Kepemilikan KIR angkutan umum 100% 0 0

Persentase wilayah yang tercakupi jaringan Operator selular

40% 0 0

Rasio wartel/warnet terhadap 10.000 penduduk

4 0 0

Frekwensi penerbangan per thn 1 kali 0 0 Jumlah penumpang penerbangan 18 orang 0 0

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Rasio izin trayek per 100.000 penduduk

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Jumlah orang/ barang yang terangkut angkutan umum

Jumlah penumpang yang masuk Pelabuhan Jumlah penumpang yang keluar Pelabuhan

Jumlah penumpang yang masuk Terminal Angk. Darat Jumlah penumpang yang keluar Terminal Angk. Darat Kepemilikan KIR angkutan umum

Persentase wilayah yang tercakupi jaringan Operator selular

Rasio wartel/warnet terhadap 10.000 penduduk Frekwensi penerbangan per thn

Jumlah penumpang penerbangan

Tahun 2012, ke dua belas inidktor diatas belum diukur realisasinya

Sasaran Strategis 33. Menurunnya persentase penduduk

miskin dari 11% menjadi 8%

Page 143: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

188 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio rumah tidak layak huni 0:142.382 2.222:142.382

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Rasio rumah tidak layak huni

Rasio rumah tidak layak huni pada tahun 2011 adalah 0:142:382. Tahun 2012

adalah 2.222:142.382. Permasalahan yang terjadi pada rumah tidak layak

huni adalah, diantaranya :

- Untuk rumah layak huni yang berada dilokasi pesisir pantai/laut,

pelaksanaan pembangunan rehabilitasi rumah sangat tergantung pada

pasang surut dan pasang naiknya air laut.

- Sebagian besar masyarakat penerima RTLH memperbesar ukuran rumah

dari yang sudah ditentukan tanpa memperhitungkan anggaran biaya yang

dimiliki sehingga penyelesaian rumah menjadi terhambat.

- Masih adanya masyarakat penerima kegiatan RTLH yang bekerja asal-

asalan sehingga perlu pengawasan yang sungguh-sungguh agar tercapai

rumah yang layak dan berestetika.

- Belum adanya petunjuk teknis dari Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau

tentang pelaksanaan kegiatan RS-RTLH yang seragam yang dapat

dijadikan sebagai acuan sehingga dalam pelaksanaan dilapangan masing-

masing kabupaten / kota membuat dengan model sendiri.

Upaya Pemerintah Kabupaten Bintan dimasa yang akan datang, yaitu :

- Melakukan pembinaan terhadap pengurus RTLH, sehingga fungsinya

dapat berjalan dengan baik

- Perlu adanya pengawasan desa/kelurahan serta pengawas kecamatan

untuk memonitor serta memberikan suport/ dukungan bagi masyarakat

secara terus menerus untuk dapat melaksanakan dan memanfaatkan

bantuan yamg diterima dengan penuh tanggungjawab.

Page 144: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

189 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 34. Menurunnya persentase penduduk

miskin dari 11% menjadi 8%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah PMKS 9.535 jiwa 11.190 jiwa

Persentase penanganan penyandang Masalah kesejahteraan sosial

29% 26,62% 91,79

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah PMKS

Jumlah PMKS pada tahun 2011 tercatat 9.137 orang dan naik menjadi 11.190

orang ditahun 2012. Data penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

khususnya kecacatan dan ketunaan sosial masih belum akurat karena

penyandang masalah tidak terbuka dengan permasalahan yang dihadapi

sehingga menyulitkan dalam pemberian intervensi. Tindak lanjut kedepan,

pelaksanaan pendataan dengan melibatkan persatuan penyandang cacat

indonesia cabang bintan dan FKKDAC.

Jumlah PMKS tahun 2012 : 11. 190 orang

- Penca sebanyak 548 orang

- Lansia sebanyak 3.500 orang

- Kelg Miskin seabnyak 5.731 RTM

- Jumlah anak dipanti sebanyak 272 orang

- RTLH sebanyak 886 KK

- WTS sebanyak 253 orang

Persentase penanganan penyandang Masalah kesejahteraan sosial

Page 145: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

190 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial mengalami

peningkatan dari 14,72% ditahun 2011 menjadi 26,62% yang ditangani

ditahun 2012. Pemerintah Kabupaten Bintan melalui program pleayanan dan

rehabilitasi kesejahteraan sosial telah melakukan pelatihan keterampilan dan

praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat

dan anak nakal serta penanganan orang mengalami gangguan jiwa/mental.

Permasalahan yang dihadapi antara lain luasnya wilayah kerja sehingga

jangkauan pelayanan dan rehabilitasi menjadi terbatas, belum adanya

kendaraan operasional yang dapat digunakan untuk memberikan pelayanan

pada PMKS terutama untuk melayani penyandang cacat dan orang yang

mengalami gangguang jiwa/mental serta orang yang mengalami gangguan

jiwa/mental yang telah dikirim ke RSJ Tampan di Pekanbaru yang dinyatakan

sembuh oleh dokter terkadang sifatnya situasional dan ketika kembali kepada

keluarga menjadi sakit kembali. Upaya ke depan yang dilakukan Pemerintah

Kabupaten Bintan adalah menyediakan anggaran yang cukup untuk

pelayanan dan rehabilitasi sosial sehingga luas wilayah kerja tidak menjadi

hambatan, pelayanan dengan menggunakan kendaraan dinas dan perlu

dukungan keluarga dalam proses pemulihan mental dari RSJ dan mengirim ke

panti sosial untuk kemudian bersosialisasi mental dan bimbingan

keterampilan sehingga ketika kembali ke masyarakat sudah siap secara

mental dan keterampilan.

Jumlah PMKS yang diberi bantuan Tahun 2012 adalah : 2.979 orang, terdiri

dari :

a. Bantuan Sosial sebanyak 1.751 jiwa

- RTLH : 498 orang

- KUBE P2FM : 560 orang

- KUBE Paca : 20 orang

- Bencana alam : 16 orang

- Pelayanan Lanjut Usia : 50 orang

- RTLH BSPS : 133 0rang

- LKM : 405 orang

Page 146: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

191 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

- LK3 : 69 orang

b. Jaminan Sosial sebanyak 1.228 jiwa

- PKH : 883 orang

- Askesos : 200 orang

- JS Paca : 16 orang

- Permakanan panti (5 panti) : 35 + 30+15+15+29 = 129 orang

Sasaran Strategis 35. Meningkatnya partisipasi masyarakat

dalam pembangunan dari 10% menjadi 11,2%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase Partisipasi Masyarakat Dalam PNPM

10,4% (14.800) 10,3% 99

Rasio Raskin 23,5 23 100

Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI-AD

17% 17% 100

Jumlah LSM Aktif 37 LSM 37 LSM

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase Partisipasi Masyarakat Dalam PNPM

Persentase partisipasi masyarakat dalam PNPM tahun 2012, ditargetkan

10,4% dan terealisasi 10,3% atau 99% capaian kinerjanya. Tahun 2011, target

10.2% dan terealisasi 10.2%.

Rasio Raskin

Rasio raskin tahun 2012, ditargetkan 23,5% dan terealisasi 23% atau 100%

capaian kinerjanya.

Page 147: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

192 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI-AD

Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI AD ditargetkan 17% dan

terealisasi 17% atau pencapaian kinerjanya 100%. Tahun 2011, tingkat

partisipasi masyarakat dalam kegiatan TNI AD terealisasi 16% daari 15%

yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan.

Jumlah LSM Aktif

Jumlah LSM aktif pada tahun 2012 di Kabupaten Bintan ditargetkan sebanyak

37 lembaga dan teralisasi 37 lembaga atau 100%.

Sasaran Strategis 36. Meningkatnya Indeks kesetaraan

gender dari 24,45 menjadi 30,1

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (eksekutif)

24,7% 1.891 (51,10%)

Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta

14,1% 11,84%

Proporsi kursi DPRD yang Diduduki perempuan

24% 24% 100

Persentase Perempuan dalam Angkatan Kerja

37% 44.50%

Pesentase Jumlah Tenaga Kerja Wanita dibawah Umur

0,5% 0% 100

Jumlah KDRT 3 kasus 3 kasus 100 Angka melek huruf perempuan usia 10 tahun keatas

7% 5,98%

Persentase Perempuan Bekerja di Sektor Non Pertanian

82% 10,40%

Page 148: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

193 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (eksekutif)

Jumlah pegawai negeri sipil dilingkungan pemerintah kabupaten bintan

sebanyak 3.701 orang. Laki-laki berjumlah 1.810 orang atau 48,90%,

sedangkan perempuan sebanyak 1.891 orang atau 51,10%. Tahun 2011,

persentase partispasi perempuan dilembaga pemerintah hanya mencapai

24,5%. Peran perempuan dalam pemerintahan di kabupaten bintan sangat

tinggi, ini dapat dilihat dari jabatan struktural yang diisi / diduduki oleh

perempuan.

Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta

Tahun 2012 persentase partisipasi perempuan dilembaga swasta, terealisasi

11,84% dari target sebesar 14,1%.

Proporsi kursi DPRD yang Diduduki perempuan

Jumlah anggota DPRD yang ada di kabupaten bintan berjumlah 25 orang,

diantaranya laki-laki 19 orang atau (76%), sedangkan perempuan sebanyak 6

orang atau (24%). Tahun 2011 tidak ada perbedaan dengan tahun 2012.

Target indikator proporsi kursi DPRD yang diduduki perempuan tercapai

kinerjanya 100%.

Persentase Perempuan dalam Angkatan Kerja

Persentase perempuan dalam angkatan kerja pada tahun 2012, terealisasi

44,50% dari 37% target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten

Bintan. Tahun 2011, Persentase perempuan dalam angkatan kerja terealisasi

hanya 11,84% dari target sebesar 11,84%.

Pesentase Jumlah Tenaga Kerja Wanita dibawah Umur

Page 149: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

194 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Target awal untuk tahun 2011 adalah 0,6% dan terealisasi sebesar 0,6% atau

100% capaian kinerjanya. Untuk tahun 2012 ditetapkan target sebesar 0,5%

dan terealisasi 0% atau capaian kinerjanya 100%. Jumlah tenaga kerja mulai

dari umur 15 sampai 21 tahun berjumlah 1.250 orang, terdiri dari 479 orang

tenaga kerja wanita dan 753 tenaga kerja pria.

Jumlah KDRT

Jumlah KDRT pada tahun 2011 terdapat 3 kasus dan pada tahun 2012 juga

terdapat 3 kasus dan semua telah diselesaikan dengan prosedur.

Angka melek huruf perempuan usia 10 tahun keatas

Angka melek huruf perempuan usia 10 tahun ke atas 94,02% dan terealisasi

95,79%.

Persentase Perempuan Bekerja di Sektor Non Pertanian

Persentase perempuan bekerja di sektor non pertanian pada tahun 2012,

ditargetkan 82% dan terealisasi 10,40%. Tahun 2011, target 1.14% dan

terealisasi 1.14%.

Sasaran Strategis 37. Menurunnya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I dari 23,64% menjadi 22,49% Menurunnya jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I dari 23,64% menjadi 22,49%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Angka penggunaan kondom 2,2% 135 org Rata-rata jumlah anak per keluarga 1,45% 1,16% 80

Laju pertumbuhan penduduk 2,4% 2% 83,3 Cakupan peserta KB aktif 60% 19.13% 77

Page 150: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

195 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Angka penggunaan kondom

Angka penggunaan kondom untuk tahun 2012 ditargetkan 2,2% dan

terealisasi 135 orang .

Rata-rata jumlah anak per keluarga

Target rata-rata jumlah anak per keluarga tahun 2012 yaitu 1,45%, terealisasi

rata-rata jumlah anak per keluarga yang ada di kabupaten bintan 1,16% atau

80%. Tahun 2011 target jumlah anak per keluarga sebesar 1,45% dan

terealisasi 1,45%.

Laju pertumbuhan penduduk

Laju pertumbuhan penduduk tahun 2012 di kabupaten bintan ditarget

sebesar 2,4% dan terealisasi 2% atau 83,3%. Tahun 2011, laju pertumbuhan

penduduk ditargetkan 2,00% dan terealisasi sebesar 2,62% atau 131%.

Cakupan peserta KB aktif

Cakupan peserta KB aktif tahun 2012 ditargetkan 60% dan terealisasi 19,13%

atau capaian kinerjanya 77%. Tahun 2011, target 59% dan terealisasi 77,5%

atau 131,35% capaian kinerjanya.

Sasaran Strategis 38. Meningkatnya pengelolaan sumber

daya kelautan Kabupaten Bintan

Page 151: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

196 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase tutupan karang hidup

55% 33% 60,00

Luas padang lamun 2.800 ha 2,918.36 Ha 104,23

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase tutupan karang hidup

Menurunnya persentase tutupan karang hidup diduga karena perubahan

lingkungan perairan, dimana untuk pertumbuhan terumbu karang sangat

dibutuhkan kondisi perairan yang baik, tidak terdapat pencemaran. Upaya

melestarikan, merehabilitasi dan mengelola terumbu karang dalam program

COREMAP II, diantaranya melalui komponen kebijakan dan pengembangan

MMA/MCA telah memfasilitasi pencadangan kawasan konservasi laut daerah.

Khususnya di wilayah Indonesia Barat, terdapat 8 (delapan) kawasan

konservasi perairan laut daerah di Kabupaten/Kota yaitu: Natuna, Batam,

Bintan, Lingga, Kepulauan Mentawai, Tapanuli Tengah, Nias dan Nias Selatan.

Dari 55% yang telah ditargetkan pada tahun 2012 atas indikator Persentase

tutupan karang hidup, namun hanya 33% yang telah terealisasi atau 60%.

Tahun 2011, ditargetkan 50% dan terealisasi sebesar 50%

Luas padang lamun

Target indikator Luas padang lamun yang telah ditetapkan oleh Pemerintah

Kabupaten Bintan pada tahun 2012 adalah 2.800 ha, dan terelaisasi sampai

akhir tahun 2012 adalah 2.918,36 ha atau 104,23%. Dibanding tahun 2011,

tahun 2012 mengalami peningkatan. Untuk tahun 2011, luas padang lamun

2.700 ha.

Meningkatnya luas areal pertumbuhan padang lamun, diduga karena

perubahan kondisi lingkungan yang mengandung sedimen dan nutrien

Page 152: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

197 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

sehingga pertumbuhan lamun dan spesies sejenisnya dapat tumbuh dan

berkembang dengan pesat.

Sasaran Strategis 39. Meningkatnya penduduk yang memiliki dokumen kependudukan dan catatan sipil dari 64,40% menjadi 85%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Tingkat koneksi data kependudukan Antar kecamatan serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

11 jaringan 11 jaringan 100

Rasio penduduk ber KTP per 1000 penduduk telah menikah

650 orang 645 orang 99,23

Kepemilikan KTP 94% 92,42% 98,32

Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

sudah sudah 100

Rasio bayi berakte kelahiran / 100 Bayi Lahir

55 orang 64 orang 116,3

6

Rasio pasangan berakte nikah per 1000 pasangan penduduk menikah

3 pasang 1,15

pasang 38,33

Kepemilikan akta kelahiran penduduk

100% 56,17% 56,17

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Tingkat koneksi data kependudukan Antar kecamatan serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Tingkat koneksi data kependudukan antar kecamatan serta dinas

kependudukan dan catatan sipil tahun 2011 adalah 8 jaringan. Tahun 2012

telah terealisasi sebanyak 11 jaringan dari target 11 jaringan yng telah

ditetapkan. Pada tahun 2012 Terlaksananya pengadaan peralatan jaringan on-

line di 3 titik, terdiri dari : Kecamatan Bintan Pesisir, Kecamatan Mantang,

Kecamatan Tambelan, adapun pembangunan sistem jaringan SIAK sudah

tercapai 100% untuk 10 Kecamatan dan 1 Dinas Kependudukan dan

Page 153: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

198 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Pencatatan Sipil. Dengan adanya jaringan SIAK ini maka pihak Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan dapat mengetahui

berapa jumlah penduduk yang telah di lakukan penginputan oleh pihak

Kecamatan. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Bintan tahun 2012 adalah

159.116 jiwa dan pada tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Bintan

adalah 155.463 jiwa, terdapat kenaikan penduduk berjumlah 3.653 jiwa

(0,98%).

Rasio penduduk ber KTP per 1000 penduduk telah menikah

Rasio penduduk ber KTP per 1000 penduduk telah menikah tahun 2011

berjumlah 633 orang. Tahun 2012 meningkat menjadi 645 orang atau

tercapai 99,23% dari 650 orang yang ditargetkan.

Kepemilikan KTP

Kepemilikan KTP tahun 2011 sebesar 90,34%, sedangkan tahun 2012

mengalami peningkatan menjadi 92,42% dari 94% yang telah ditargetkan

oleh Pemerintah Kabupaten Bintan.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

yang berhubungan dengan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Adapun pengawasan yang telah

dilaksanakan di tahun 2012 yaitu data ganda berdasarkan SIAK tahun 2011-

2015 sebanyak 6.000 jiwa, dan telah terealisasi (up date) di tahun 2012

sebanyak 4.483 jiwa, jadi yang belum terealisasi (up date) sebanyak 1.517

jiwa (0.75%). Dalam pelaksanaan program penerapan e-ktp secara nasional

yang dilakukan perakaman secara online di pusat, khususnya Kabupaten

Bintan terjaring kembali data ganda sebanyak 13.166 jiwa dari 158.805 jiwa.

Hal ini membuat Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil bekerja keras dalam penyelesaian data ganda dalam

wilayah Kabupaten Bintan. Sehingga pelaksanaan kegiatan pengawasan ini

Page 154: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

199 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

sangat penting dilaksanakan berkelanjutan di tahun berikutnya dalam

penertiban dokumen kependudukan di Kabupaten Bintan.

Pengawasan yustisia dan perda juga dilaksanakan dalam pengawasan

kepemilikan dokumen penting khususnya dokumen kependudukan seperti

KK (Kartu Keluarga), KTP (Kartu Tanda Kependudukan) dan dokumen lainnya

bagi masyarakat di Kabupaten Bintan. Pelaksanaan dilaksanakan di 3

kecamatan antara lain kecamatan bintan timur, kecamatan bintan utara dan

kecamatan gunung kijang. Hasil dari pelaksanaan tersebut masih banyak

masyarakat Kabupaten Bintan yang belum memiliki dokumen kependudukan

seperti tersebut diatas, juga tidak memiliki surat keterangan domisili (tempat

tinggal) ini dikarenakan belum adanya kesadaran masyarakat dalam arti

penting dokumen tersebut.

Penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Penerapan KTP Nasional berbasis NIK tahun 2012 sudah dilaksanakan.

Penerapan e-KTP dalam meningkatkan kebutuhan dokumen kependudukan

kepada masyarakat antara lain yaitu dokumen KK (Kartu Keluarga), KTP

(Kartu Tanda Penduduk). Tujuannya adalah membentuk data base

kependudukan yang valid karena 1 arah memiliki 1 data (1 Nomor Induk

Kependudukan).

Upaya Pemerintah Kabupaten Bintan melakukan peningkatan kapasitas

aparatur kependudukan dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan untuk

tenaga pelayanan kependudukan (suvervisor, validator, registor dan

operator) di 10 Kecamatan dan di Dinas Kependudukan untuk menjalankan

aplikasi Penerapan e-KTP, pelayanan dokumen kependudukan dan aplikasi

penunjang tentang penataan dokumen kependudukan.

Rasio bayi berakte kelahiran / 100 Bayi Lahir

Page 155: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

200 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Rasio bayi berakte kelahiran / 100 bayi lahir tahun 2011 terealisasi 40,74

orang dari 50 orang yang ditargetkan, sedangkan tahun 2012 meningkat

menjadi 64 orang dari target sebanyak 55 orang atau 116,36%.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

yang berhubungan dengan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk akta kelahiran dari jumlah

penduduk 159.116 jiwa, yang telah memiliki akta kelahiran berjumlah 89.372

jiwa, sedangkan yang belum memiliki akta kelahiran sebanyak 69.374 jiwa

(78%).

Rasio pasangan berakte nikah per 1000 pasangan penduduk menikah

Tahun 2011 rasio pasangan berakte nikah per 1000 pasangan penduduk

menikah 1,85. Tahun 2012, rasio pasnagan berakte nikah per 1000 pasangan

penduduk menikah terealisasi 1,15 dari 3 yang ditargetkan atau capaian

kinerja nya 38,33%.

Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bintan

yang berhubungan dengan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil

selalu dilaksanakan. Adapun pengawasan yang telah dilaksanakan di tahun

2012 yaitu data akta perkawinan tercatat sebanyak 82.042 jiwa, yang telah

memiliki akta berjumlah 55.421 jiwa, yang akta tidak teregistrasi di

Pemerintahan berjumlah 26.621 jiwa (48%). Sehingga pelaksanaan kegiatan

pengawasan ini sangat penting dilaksanakan berkelanjutan di tahun

berikutnya dalam penertiban dokumen kependudukan di Kabupaten Bintan.

Kepemilikan akta kelahiran penduduk

Kepemilikan akta kelahiran penduduk tahun 2011 terealisasi sebesar 60,58%,

sedangkan tahun 2012 mengalami penurunan yaitu sebesar 56,17% dari

target sebesar 100%.

Pemerintah Kabupaten dalam peningkatan pelayanan publik dalam bidang

catatan sipil disini, telah memberikan kepada masyarakat yang tidak mampu

Page 156: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

201 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

dalam kepengurusan akta kelahiran, dengan terlaksananya 1.500 akta.

Pelayanan diharapkan dapat berlanjut ditahun berikutnya dalam pengentasan

kepemilikan akta kelahiran bagi masyarakat yang tidak mampu, hal ini

menunjang program pemerintah dalam perlindungan anak indonesia.

Kemudian melakukan sosialisasi kebijakan pencatatan sipil dengan cara

mengadakan pelatihan dan penjelasan yang diberikan kepada pengurus-

pengurus dokumen kependudukan khususnya dibidang pencatatan sipil.

Sasaran Strategis 40. Meningkatnya indeks kualitas

lingkungan hidup dari 51,65% menjadi 59,79%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrative dan teknis pencegahan pencemaran air

76% 76% 100

Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrative dan teknis pengendalian pencemaran udara.

50% 50% 100

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrative dan teknis pencegahan pencemaran air

Jumlah usaha atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrative dan

teknis pencegahan pencemaran air ditahun 2011adalah sebesar 61%,

sedangkan ditahun 2012 meningkat menjadi 76% yang terealisasi, dari target

76% yang ditetapkan atau 100% capaian kinerjanya.

Page 157: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

202 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran khusus hendak dicapai Pemerintah Kabupaten Bintan adalah

Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan sungai/pesisir dan laut

serta air tanah. Usaha yang selalu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Bintan dalam pencegahan dalam pencemaran air adalah terus dilakukan

pengawasan yang intensif khusunya bagi pengusaha yang tidak taat terhadap

pengelolaan lingkungan. pengendalian dan pengawasan juga melalui usaha

konservasi Sumber Daya Air dan kerusakan sumber-sumber Air

Jumlah usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrative dan teknis pengendalian pencemaran udara.

Jumlah usaha dan atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi

persyaratan administrative dan teknis pengendalian pencemaran udara pada

tahun 2011 sebesar 40% dan tahun 2012 terealisasi 50%.

Sasaran yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Bintan adalah membaiknya

kualitas udara dan pengelolaan sampah serta limbah bahan berbahaya dan

beracun ( B3 ). Cara yang dilakukan adalah dengan Pemantauan lingkungan

melalui pemantauan kualitas lingkungan dengan melakukan pemantauan

kualitas udara 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun sehingga tersedia data

kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Bintan, kemudian dengan

melaksanakan Workshop Pengelolaan limbah domestik.

Sasaran Strategis 41. Meningkatnya persentase sampah

yang ditangani dari 83,33% menjadi 88%

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase penanganan sampah 85% 84% 98,82

Persentase sampah yang dikelola 30% 21% 70

Page 158: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

203 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Persentase volume pengurangan Sampah melalui 3R

9% 4% 44,44

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

115 36 31,30

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase penanganan sampah

Tahun 2012, persentase penanganan sampah terealisasi 84% dari 85% target

yang ditetapkan. Tidak tercapai disebabkan karena kondisi dan jumlah alat

angkut yang sangat minim dan kondisi kendaraan yang sudah sangat tua.

Persentase sampah yang dikelola

Dari target awal 30% persentase sampah yang dikelola, terealisasi hanya 21%

atau 70%. Pengelolaan sampah dilakukan di TPA Sungai Enam, saat ini sangat

minim sarana pengolahan sampah sehingga banyak sampah yang tidak

dikelola dengan baik.

Persentase volume pengurangan Sampah melalui 3R

Persentase volume pengurangan sampah melalui 3R pada tahun 2012

ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Bintan sebesar 9% dan terealisasi

hanya 4% atau 44,44%. Realisasi volume pengurangan sampah melalui 3R

sangat rendah, hal ini berkaitan dengan perilaku masyarakat dan sarana TPS

3R yang tersedia.

Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

Target awal 115 rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan

penduduk dan terealisasi 36 atau 31,30%. Rendahnya realisasi indikator ini

disebabkan kurang tersedianya TPS dipemukiman penduduk, sebab

Page 159: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

204 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

penyebaran penduduk yang jarang dan jarak yang jauh. Untuk TPS yang ada

hanya terdapat dikota Kijang dengan rasio 1:1000

Sasaran Strategis 42. Meningkatnya luas ruang terbuka

hijau yang dikelola dari 1.500 M2 menjadi 17.226 M2

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio tempat pemakaman umum per 1000 penduduk

104,72 60.555 42

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Rasio tempat pemakaman umum per 1000 penduduk

Rasio tempat pemakaman umum per 1000 penduduk, target awal 104,72 dan

terealisasi 60.555 atau 42%. Kecamatan Bintan Timur 72.274,25 m2,

Kecamatan Teluk Sebong 91.506,25 m2, Kecamatan Bintan Utara 62,867 m2,

Kecamatan Seri Kuala Lobam 81.473 m2, Kecamatan Toapaya 524.929,55 m2

(20.000 m2 surat diterbitkan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang),

Kecamatan Bintan Pesisir 117.957,25 m2

Sasaran Strategis 43. Menurunnya kerusakan hutan

lindung dari 1658,8 Ha menjadi 9 Ha

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan dengan program reboisasi atau hutan rakyat

72,5% 30,00% 41,37

Page 160: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

205 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Luas hutan lindung yang dirambah 6 HL: Hl Sei Jago 13,92 Ha, HL Gn Kijang 28,2 Ha, Hl Gn Lengkuas 240 Ha, HL Sei Pulai 200 Ha, HL Gn Bintan Besar 5 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha

474 ha 40 ha 8.44

Jumlah penebangan liar: Sei Pulai 15 ha, Sei Jago 868,68 Ha, Gn Lengkuas 54 Ha, GnKijang 183 Ha, Gng Bintan Besar 3 Ha

868,68 ha 40% 6,50

ha 416

Jumlah kebakaran 6 HL : Hl Sei Jago 30 Ha, HL Gn Kijang 5 Ha, Hl Gn Lengkuas 10 Ha, HL Sei Pulai 2 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha

30 ha 10 ha 33

Kerusakan Kawasan Hutan 53%

23.235,47 ha

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan dengan program reboisasi atau hutan rakyat

Rasio luas kawasan tertutup pepohonan yang dilakukan dengan program

reboisasi atau hutan rakyat tahun 2011 adalah 126,1%, sedangkan tahun

2012 mengalami penurunan menjadi 30,00% atau capaian kinerjanya hanya

41,37%. Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan telah melaksanakan

konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan dengan cara

melakukan konservasi dan reboisasi hutan dan lahan dan perlombaan

penghijauan kehutanan serta pengamanan dan perlindungan hutan.

Kemudian melakukan inventarisasi dan pemetaan sumber daya hutan dengan

cara paduserasai peta (TGHK) dengan tata ruang Kabupaten Bintan.

Luas hutan lindung yang dirambah 6 HL: Hl Sei Jago 13,92 Ha, HL Gn Kijang 28,2 Ha, Hl Gn Lengkuas 240 Ha, HL Sei Pulai 200 Ha, HL Gn Bintan Besar 5 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha

Luas hutan lindung yang dirambah 6 hl, hl sei jago 13,92 ha, hl gunung kijang

28,2 hl, hl gunung lengkuas 240 ha, hl sei pulai 200 ha, hl gunung bintan besar

Page 161: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

206 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

5 ha, hl gunung bintan kecil 0,5 ha ditahun 2011 adalah 49,33%, sedangkan

tahun 2012 luas hutan lindung yang dirambah 40%.

Luas hutan di kabupaten Bintan pada tahun 2011 sekitar 4.490,60 Ha.

Semuanya termasuk hutan lindung, yang tersebar hampir disemua

kecamatan. Hutan Lindung Gunung Bintan Besar di kecamatan Teluk Bintan

seluas 280 Ha, Hutan Lindung Sei Jago di kecamatan Bintan Utara seluas

1.629,60 Ha, Hutan Lindung Gunung Bintan Kecil seluas 308 Ha di kecamatan

Teluk Sebong, Hutan Lindung Gunung Lengkuas dan Hutan Lindung Sei Pulai

masing-masing seluas 1.071,80 Ha dan 441,20 Ha di kecamatan Bintan Timur

dan di kecamatan Gunung Kijang ada Hutan Lindung Gunung Kijang seluas

760 Ha.

Jumlah penebangan liar: Sei Pulai 15 ha, Sei Jago 868,68 Ha, Gn Lengkuas 54 Ha, GnKijang 183 Ha, Gng Bintan Besar 3 Ha

Jumlah penebangan liar di sei pulai 15 ha, sei jago 868,68 ha, gunung lengkuas

54 ha, gunung kijang 183 ha, gunung bintan 3 ha ditahun 2011 ditargetkan

1.123 ha, terealisasi 49,33 ha. Ditahun 2012, jumlah penebangan liar 40 ha

dari target 868,68 ha.

Tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bintan melakukan pemeliharaan hutan

lindung sei jago 150 ha, penanaman bibit KBR sebanyak 16 kelompok tani dan

pembuatan kebun KBR sebanyak 26 kelompok tani.

Upaya pembangunan kehutanan dari berbagai aspek terus dilakukan

diantaranya dengan mengadakan perlombaan penghijauan kehutanan tingkat

desa di Kabupaten Bintan.

Jumlah kebakaran 6 HL : Hl Sei Jago 30 Ha, HL Gn Kijang 5 Ha, Hl Gn Lengkuas 10 Ha, HL Sei Pulai 2 Ha, HL Gn Bintan Kecil 0,5 Ha

Jumlah kebakaran 6 hutan lindung, sei jago 30 ha, gunung kijang 5 ha, gunung

lengkuas 10 ha, sei pulai 2 ha dan gunung bintan kecil 0,5 ha tahun 2012

adalah 10 ha, sedangkan tahun 2011 jumlah kebakaran hutan lindung

mencapai 49,33 ha.

Page 162: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

207 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kerusakan Kawasan Hutan

Kerusakan kawasan hutan ditahun 2012 adalah 23.235,47 ha, angka ini

menurun sebesar 0,31% (129,03 ha) dari tahun sebelumnya.

No Hutan Lindung Data Kerusakan Hutan Lindung

2011 (ha) % Ket 2012 (ha) % Ket

1 HL. Sei Jago 303 18,59 297,97 18,24

2 HL. Gunung Bintan Kecil 63 20,45 63 20,45

3 HL. Gunung Bintan Besar 58 20,71 58 20,71

4 HL. Gunung Kijang 264 34,74 264 34,74

5 HL. Gunung Lengkuas 222,5 20,76 222,5 20,76

6 HL. Sei Pulai 243 55,07 243 55,07

7 HL. Catchment Area 22.217 60,05 22,087 59,69

Jumlah 23.364,5 23,235,47

Kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di Kabupaten Bintan :

1) Pemantapan kawasan hutan

2) Rehabilitasi hutan, lahan kritis dan peningkatan daya dukung daerah

aliran sungai (DAS)

3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan

4) Revitalisasi pemanfaatan hutan

5) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan

6) Penguatan kelembagaan kehutanan.

Untuk mengimplementasikan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan di

atas, maka tahun 2011-2015, melalui dinas Petanian dan Kehutanan

melaksanakan program teknis, yaitu :

1) Program inventarisasi dan pemetaan sumber daya

2) Program konservasi, keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan

3) Program peningkatan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS)

Page 163: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

208 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sasaran Strategis 44. Meningkatnya pengelolaan

sumberdaya alam yang sesuai dengan dokumen

lingkungan

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi %

Persentase pelanggaran Perda tentang pembatasan pemanfaatan air bawah tanah

0% 0 0

Pertambangan tanpa ijin 0% 4 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

10% 10,83 108,3

Analisis atas capaian indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

Persentase pelanggaran Perda tentang pembatasan pemanfaatan air bawah tanah

Pemanfaatan air bawah tanah dikelola oleh Distamben Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau. Peraturan yang mengatur tentang ruang lingkup pengawasan

disetiap daerah belum diatur.

Pertambangan tanpa ijin

Pertambangan tanpa ijin ditahun 2011 sebanyak 6 perusahaan, ditahun 2012

menurun menjadi 4 perusahaan pertambangan tanpa ijin. Sepanjang tahun

2012, Pemerintah Kabupaten Bintan melalui Dinas Pertambangan dan Energi

melakukan pengawasan dilapangan untuk menimalisir pertambangan ilegal.

Beberapa hambatan yang dialami adalah letak lokasi –lokasi tambang yang

tersebar di wilayah Kabupaten Bintan masih menimbulkan kesulitan dalam

pengawasan serta proses penertiban tambang tanpa ijin yang kerap kali

terkendali oleh kepentingan pihak tertentu.

Page 164: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

209 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sepanjang tahun 2005 sampai dengan 2010 ada beberapa perusahaan

pertambangan yang di audit, diantaranya adalah :

1) Perusahaan Bina Riau Jaya dan Sindo Mandiri ( perusahaan granit)

2) Harap panjang ( perusahaan bauksit)

3) Bina Dompak Indah ( perusahaan bauksit)

4) Bintang Cahaya Terang ( perusahaan bauksit)

5) Gunung Kijang Jaya Lestari ( perusahaan bauksit)

6) Gunung Bintan Abadi ( perusahaan bauksit)

7) Wahana Karya Suksesindo Utama ( perusahaan bauksit)

8) Tri Dinasti Mulia ( perusahaan bauksit)

9) Gunung Sion ( perusahaan bauksit)

10) Danpac Resources ( perusahaan bauksit)

Perkembangan hasil audit oleh Tim Optimalisasi Penerimaan Negara Bukan

Pajak (OPN) untuk pembayaran iuran dan pajak pada umumnya sudah

dilaksanakan.

Pada tahun 2010 sampai dengan 2013, perusahaan yang akan diaudit adalah :

1) PT. Wahana Karya Suksesindo Utama

2) PT. Tunggul Ulung Makmur

3) PT. Harap Panjang

4) PT. Lobinda

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses audit adalah lambatnya data

yang diterima dari setiap perusahaan dan pembayaran yang sering ditunda-

tunda.

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

Jenis bahan galian yang banyak di tambang adalah bauksit , kemudian granit

dan pasir darat. PT. Antam Kijang yang merupakan perusahaan pertambangan

bauksit pada tahun 2010 di tutup, karena selama 3 tahun terakhir mengalami

penurunan dari produksi maupun volume ekspor bauksit.

Page 165: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

210 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Gambar 6.2. Jumlah Perusahaan Tambang di Kabupaten Bintan, 2011 Number of Mining Industry in

Bintan regency , 2011

Jumlah Produksi Hasil Tambang Menurut Lokasi dan Jenis Bahan Galian di Kabupaten Bintan, 2011

No Kecamatan Jenis Barang Galian

Bauksit Timah Batu Besi

Granit Pasir Darat

1 2 3 4 5 6 7

1 Teluk Bintan 968.284.00 - - -

2 Seri Kuala Lobam

- - - - nihil

3 Bintan Utara - - - - 50.057.05

4 Teluk - - - - -

Page 166: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

211 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Sebong

5 Bintan Timur

4.318.170.51 - - - -

6 Bintan Pesisir

3.911.157.41 - - - -

7 Mantang 2.416.142.24 - - - -

8 Gunung Kijang

153.395.50 - - 1.039.192.41 104.923.70

9 Toapaya - - - - -

10 Tambelan - - - - -

2011 11.767.149.66 1.039.192.41 154.980.75

2010 5.866.569.35 2.332.100.92 158.760.25

2009 3.754.049.45 1.792.783.78 111.414.72

Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bintan

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Bintan Menurut Lapangan Usaha, 2009 –

2011

No Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

5.74 5.78 5.78 5,82

2 Pertambangan dan Penggalian

11.02 11.02 10.98 10,83

3 Industri Pengolahan 51.29 50.98 50.72 51,06

4 Listrik, Gas & Air Bersih 0.32 0.32 0.32 0,31

5 Bangunan 3.74 3.77 3.78 3,28

6 Perdagangan, Hotel & Restoran

19.87 20.19 20.50 20,38

7 Pengangkutan & Komunikasi 3.77 3.75 3.74 3,68

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

1.46 1.46 1.47 1,45

9 Jasa - Jasa 2.79 2.76 2.75 2,64

Produk Domestik Regional Bruto

100.00 100.00

100.00 100.00

Sumber : BPS Kabupaten Bintan

C. Akuntabilitas Keuangan

Realisasi anggaran dan kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2012

adalah sebagai berikut :

1. Anggaran belanja Tahun 2012 setelah Perubahaan adalah sebesar

Rp.882.500.634.271,90,- (Delapan ratus delapan puluh dua milyar

lima ratus juta enam ratus tiga puluh empat ribu dua ratus tujuh puluh

satu ribu sembilan puluh rupiah), dengan rincian:

Page 167: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

212 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

a. Belanja operasi Rp.682.932.184.206.90,- terdiri dari :

- Belanja pegawai Rp.372.467.814.954.90,-

- Belanja barang Rp.197.854.672.524.00,-

- Belanja subsidi Rp.1.251.000.000.00,-

- Belanja hibah Rp.38.174.384.200.00,-

- Belanja bantuan sosial Rp.26.797.674.200.00,-

- Belanja bantuan keuangan Rp.46.386.638.328.00,-

b. Belanja Modal Rp.197.568.450.065.00,- terdiri dari :

- Belanja tanah Rp.8.729.905.000.00,-

- Belanja peralatan dan mesin Rp.37.077.779.609.00,-

- Belanja gedung dan bangunan Rp.87.849.317.956.00,-

- Belanja jalan, irigasi dan jaringan Rp.62.725.606.000.00,-

- Belanja aset tetap lainnya Rp.1.003.341.500.00,-

- Belanja aset lainnya Rp.182.500.000.00,-

c. Belanja Tidak Terduga Rp.2.000.000.000.00,- terdiri dari :

- Belanja tidak terduga Rp.2.000.000.000.00,-

2. Realisasi anggaran pada per 31 Desember 2012 adalah sebesar

Rp.801.292.927.468.00,- (Delapan ratus satu milyar dua ratus

sembilan puluh dua juta sembilan ratus dua puluh tujuh ribu empat

ratus enam puluh delapan rupiah) atau 90.80% dari pagu anggaran,

dengan rincian :

a. Belanja operasi Rp.624.338.743.792.00,- terdiri dari :

- Belanja pegawai Rp.339.189.303.439.00,-

- Belanja barang Rp.182.029.296.980.00,-

- Belanja subsidi Rp.398.846.960.00,-

- Belanja hibah Rp.36.356.921.750.00,-

- Belanja bantuan sosial Rp.21.813.809.280.00,-

- Belanja bantuan keuangan Rp.44.550.565.363.00,-

b. Belanja Modal Rp.175.927.054.159.00,- terdiri dari :

- Belanja tanah Rp.7.646.352.456.00,-

- Belanja peralatan dan mesin Rp.32.367.906.546.00,-

Page 168: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

213 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

- Belanja gedung dan bangunan Rp.73.964.604.964.00,-

- Belanja jalan, irigasi dan jaringan Rp.60.788.134.224.00,-

- Belanja aset tetap lainnya Rp.983.832.960.00,-

- Belanja aset lainnya Rp.176.223.000.00,-

c. Belanja Tidak Terduga Rp.1.027.129.517.00,- terdiri dari :

- Belanja tidak terduga Rp.1.027.129.517.00,-

D. Perbandingan Regional

Pada tahun 2010 Jumlah penduduk Provinsi kepulauan Riau 1.679.163

jiwa. Bintan merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar

keempat dengan jumlah penduduk 142.300 (8,47%) setelah Batam (56,24 %),

Karimun ( 12,66 %), dan Tanjungpinang (11,16 %). Hampir semua

kabupaten/kota di Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan penduduk.

Laju pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau terus mengalami kenaikan

selama periode 2008-2011. Pertumbuhan tertinggi sebesar 7,52% terjadi

pada tahun 2010. Fluktuasi laju pertumbuhan ekonomi terjadi di semua

Kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam memiliki laju

pertumbuhan ekonomi yang tertinggi selama periode 2008-2011 dan selalu

berada diatas laju pertumbuhan ekonomi provinsi yaitu 7,77% pada tahun

2010 dan 7,22% pada tahun 2011. Laju pertumbuhan Bintan selama periode

2008-2010 menjadi terendah dibandingkan kabupaten/kota di Provinsi

Kepulauan Riau yaitu sebesar 5,27% , 5,11%, 5,56% dan 6,18%.

Dilihat dari besarnya kontribusi PDRB kabupaten/kota terhadap PDRB

Provinsi Kepulauan Riau selama 2007-2011 yang tercermin dari besarnya

nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Kontribusi terbesar diberikan oleh Kota

Batam yaitu Rp 33.022,50 milyar (63,72%) pada tahun 2007 terus meningkat

menjadi Rp 52.634,56 milyar (70,17%) pada tahun 2011. Kontribusi terkecil

diberikan oleh Kabupaten Lingga yaitu Rp 1.135,94 milyar (1,51%) pada

tahun 2011 dan Kabupaten Kepulauan Anambas Rp 719,89 milyar (0,96%)

pada tahun 2011.

Page 169: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

214 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Kontribusi PDRB Kabupaten/Kota terhadap PDRB Provinsi Kepulauan Riau atas dasar harga berlaku

Pendapatan Regional Per Kapita Tanpa Migas ADHB Kabupa-ten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau, 2009-2011 (Juta

Rupiah)

Page 170: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

215 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

Bab IV P e n u t u p

A. Simpulan

1) Pemerintah Kabupaten Bintan dalam melaksanakan amanahnya

berlandaskan pada tujuan, sasaran dan program kerja yang

ditetapkan baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015, Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD), dan Penetapan Kinerja/Kontrak Kinerja Bupati

Bintan Tahun 2012.

2) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Pemerintah Kabupaten Bintan Tahun 2012 ini menyajikan berbagai

keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan

oleh Pemerintah Kabupaten Bintan pada Tahun anggaran 2012.

Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian

Indikator Kinerja Sasaran, maupun analisis kinerja berdasarkan

tujuan dan sasaran.

3) Hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat

memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja

Pemerintah Kabupaten Bintan memberikan gambaran bahwa

keberhasilan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh komitmen,

keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen aparatur

negara, masyarakat, dunia usaha dan civil society sebagai bagian

integral dari pembaharuan sistem administrasi negara.

Page 171: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

216 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

B. Saran

1) Diperlukan komitmen dan dukungan semua pihak untuk

memperteguh pelaksanaan pembangunan sehingga tidak hanya

menjadi wacana dan pergulatan pemikiran semata-mata, namun

benar-benar dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan sistem

pemerintahan yang baik.

2) Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan

secara optimal sesuai dengan target indikator kinerja yang telah

ditetapkan, maka optimalisasi mekanisme manajemen internal

organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bintan akan

ditingkatkan untuk secara pro aktif memonitor dan mengevaluasi

pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan.

3) Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai

instansi terkait akan dilakukan dengan lebih intensif, mengingat

berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya

dapat dilakukan dengan melibatkan satuan kerja perangkat daerah

dan dunia usaha.

4) Agar implementasi Sistem AKIP benar-benar efektif, perlu segera

direalisasikan sinergitas antara laporan kinerja dan laporan

keuangan sebagai satu kesatuan, sehingga realisasi anggaran yang

digunakan untuk melakukan kegiatan berbanding lurus dengan

out put maupun out comes kegiatan yang bersangkutan. Dengan

sinergitas tersebut, kinerja organisasi dari setiap satuan kerja

perangkat daerah yang dibiayai oleh APBD benar-benar terukur,

bermanfaat dan akuntabel.

Page 172: A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012bintankab.go.id/master/wp-content/uploads/2013/2014/01/BAB-III.pdf · 46 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

217 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Bintan 2012

5) Menjadikan SAKIP sebagai ukuran kinerja organisasi pemerintah

secara nyata dan akuntabel, dengan menerapkan fungsi reward

and punishment yang tegas dan ketat.

PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN