a. judul penelitian pendidikan non formal … · judul penelitian pendidikan non ... kesehatan,...

33
a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL BERBASIS POTENSI DAERAH SEBAGAI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN PENDUDUK MISKIN KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG b. BIDANG KAJIAN Sosial c. LATAR BELAKANG MASALAH Masalah pokok yang dihadapi oleh setiap negara yang sedang membangun adalah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, dan kemiskinan. Mengutip dari Apridar, Karim dan Suhana (2011:32) penduduk miskin umumnya berpendidikan rendah. Sumber penghasilan utamanya dari kegiatan pertanian dan kegiatan ekonomi informal yang tidak cukup memberikan penghasilan, dan terpusat didaerah pedesaan. Karena pendidikan rendah, maka produktivitasnya pun rendah. Akibatnya, imbalan yang diterimanya tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum seperti sandang, pangan, kesehatan, perumahan, dan pendidikan, yang diperlukan untuk dapat hidup dan bekerja. Imbalan yang rendah dan keterbatasan akses kepada kegiatan ekonomi akan menghambat pengembangan kegiatan sosial ekonomi, serta membatasi peran serta mereka dalam kegiatan pembangunan. Penduduk miskin yang tersisa dewasa ini adalah yang paling rendah kemampuannya. Mereka ini terpusat dikantong-kantong kemiskinan, yaitu daerah diperbatasan negara, pantai dan kepulauan, daerah terbelakang, daerah dengan tekanan penduduk tinggi, daerah potensial namun miskin dan jarang penduduk, daerah terpencil dan terisolir, daerah kritis, daerah kering atau daerah pasang surut, dan daerah lain yang menghadapi masalah khusus (Indarti & Wardana, 2012:42) Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, sehingga diperlukan penanganan secara terpadu dan berkelanjutan. Oleh karena itu perlu adanya sinergitas dan dukungan dari semua pihak antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, pihak swasta, stake holder, dan masyarakat dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu kota di Indonesia yang memiliki tekanan penduduk cukup tinggi adalah kota Semarang. Semarang sebagai ibukota provinsi jawa tengah menjadi salah satu dari lima kota besar di Indonesia. Layaknya kota – kota besar di dunia pasti menyisakan masalah kemiskinan dan pengangguran yang terasa sulit dihilangkan.

Upload: doanhuong

Post on 05-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

a. JUDUL PENELITIAN

PENDIDIKAN NON FORMAL BERBASIS POTENSI DAERAH SEBAGAI

PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN PENDUDUK

MISKIN KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

b. BIDANG KAJIAN

Sosial

c. LATAR BELAKANG MASALAH

Masalah pokok yang dihadapi oleh setiap negara yang sedang membangun

adalah pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, dan kemiskinan. Mengutip

dari Apridar, Karim dan Suhana (2011:32) penduduk miskin umumnya berpendidikan

rendah. Sumber penghasilan utamanya dari kegiatan pertanian dan kegiatan ekonomi

informal yang tidak cukup memberikan penghasilan, dan terpusat didaerah pedesaan.

Karena pendidikan rendah, maka produktivitasnya pun rendah. Akibatnya, imbalan

yang diterimanya tidak cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum

seperti sandang, pangan, kesehatan, perumahan, dan pendidikan, yang diperlukan

untuk dapat hidup dan bekerja. Imbalan yang rendah dan keterbatasan akses kepada

kegiatan ekonomi akan menghambat pengembangan kegiatan sosial ekonomi, serta

membatasi peran serta mereka dalam kegiatan pembangunan.

Penduduk miskin yang tersisa dewasa ini adalah yang paling rendah

kemampuannya. Mereka ini terpusat dikantong-kantong kemiskinan, yaitu daerah

diperbatasan negara, pantai dan kepulauan, daerah terbelakang, daerah dengan

tekanan penduduk tinggi, daerah potensial namun miskin dan jarang penduduk, daerah

terpencil dan terisolir, daerah kritis, daerah kering atau daerah pasang surut, dan

daerah lain yang menghadapi masalah khusus (Indarti & Wardana, 2012:42)

Kemiskinan merupakan masalah yang kompleks, sehingga diperlukan

penanganan secara terpadu dan berkelanjutan. Oleh karena itu perlu adanya sinergitas

dan dukungan dari semua pihak antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan

pemerintah daerah, pihak swasta, stake holder, dan masyarakat dalam melaksanakan

program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran sebagai upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Salah satu kota di Indonesia yang memiliki tekanan penduduk cukup tinggi

adalah kota Semarang. Semarang sebagai ibukota provinsi jawa tengah menjadi salah

satu dari lima kota besar di Indonesia. Layaknya kota – kota besar di dunia pasti

menyisakan masalah kemiskinan dan pengangguran yang terasa sulit dihilangkan.

Page 2: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Penduduk desa yang mencoba peruntungan dengan pergi kekota tanpa memiliki bekal

keterampilan dan pendidikan menambah suram wajah kota Semarang ini. Data angka

kemiskinan tahun 2011 yang dilansir pemerintah kota semarang menyatakan sebanyak

128.647 KK, atau 448.398 jiwa atau 26,44% (Keputusan Walikota Semarang Nomor

400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota semarang tahun 2011)

masih menjadi penduduk miskin kota Semarang. Penduduk miskin ini tersebar di 16

wilayah kecamatan dan 177 kelurahan. Yangmana terdiri dari, penduduk rawan

miskin sejumlah 80.328 KK atau sebanyak 286.193 jiwa. Sedangkan penduduk

miskin sejumlah 48.257 KK atau 162.037 jiwa. Kemudian penduduk sangat miskin

berjumlah 62 KK yang terdiri dari 168 jiwa (Keputusan walikota semarang

No.400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota semarang tahun 2011).

Gambar 1 Persebaran warga miskin di kota Semarang

Upaya pengentasan kemiskinan terus dilakukan pemerintah kota semarang

melalui berbagai kebijakan dan program berbasis pada pemberdayaan masyarakat.

Dengan berpijak pada fokus pembangunan pemerintah kota yang terdiri dari tujuh

fokus, yaitu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, penanganan ROB dan

banjir, peningkatan pelayanan publikm peningkatan infrastruktur, peningkatan

kesetaraan gender, peningkatan pelayanan pendidikan, dan peningkatan pelayanan

kesehatan, yang akhirnya menghasilkan sebuah strategi percepatan penanggulangan

kemiskinan melalui pendekatan kewilayahan.

Dalam strategi percepatan penanggulanggan kemiskinan melalui pendekatan

wilayah tersebut pemerintah kota mencanangkan pola tri bina, yang salah satunya

adalah bina manusia yaitu pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan pengetahuan dan

keterampilan serta perubahan pola pikir (mindset) (Pemerintah kota Semarang, 2011).

Page 3: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Pemerintah kota sangat paham untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan

pengangguran ini diperlukan perubahan yang mendasar yaitu mengubah pola pikir dan

keterampilan melalui pendidikan. Dalam program pengentasan kemiskinan tersebut

program melalui pendidikan non formal menjadi pilihan wajib bagi pemerintah.

Program – program tersebut seperti pelatihan wirausaha baru dan bantuan modal,

pelatihan keterampilan dan bantuan sarana / peralatan usaha, padat karya produktif

dan kegiatan pendidikan non formal lainnya.

Salah satu wilayah di kota Semarang yang memiliki tingkat penduduk miskin

yang cukup tinggi adalah kecamatan pedurungan kota Semarang. Data yang

dikeluarkan pemerintah kota semarang tahun 2011 mengenai persebaran warga

miskin, pada kecamatan pedurungan memiliki 6.073 KK warga miskin yang tersebar

pada tiga kelurahan. Hal ini mestinya dapat ditanggulangi karena masing – masing

kelurahan memiliki potensi dan permasalahan yang hampir serupa. Tiga kelurahan

tersebut yaitu kelurahan pedurungan kidul dengan potensi batu bata, konveksi, tempe,

kue kering / basah, jamu jawa, aneka kerupuk, dan souvenir. Kelurahan berikutnya

adalah tlogomulyo, kelurahan ini memiliki potensi sale pisang, tanaman pisang buah,

dan perbengkelan. Kelurahan yang terakhir adalah penggaron kidul, dengan potensi

pembuatan telur asin, kerupuk, batu bata dan menjahit (Pemerintah Kota Semarang,

2011).

Bermacam – macam program dan strategi telah dilakukan pemerintah kota

untuk menghentikan bahkan menghapus angka kemiskinan tersebut, namun sekali lagi

upaya – upaya pemerintah tersebut sepertinya berjalan tidak sesuai rencana. Program

– program pendidikan dan pelatihan bina manusia sebagai peningkatan pengetahuan

dan keterampilan serta perubahan pola pikir (mindset) yang menjadi dasar manusia

untuk berperilaku, bergerak dan melakukan segala sesuatu dirasa sangat sulit

mencapai target dan tujuan awalnya. Berpijak pada masalah kemiskinan dan

pengangguran yang sepertinya tidak pernah terselesaikan tersebut menggelitik peneliti

untuk meneliti model pendidikan non formal yang berbasis pada potensi daerah yang

dapat menanggulangi kemiskinan juga pengangguran khususnya pada masyarakat

miskin kecamatan pedurungan kota semarang.

Pemerintah kota menyadari bahwa dengan semakin bertambahnya angka

penduduk miskin, luasnya wilayah kota, terbatasnya anggaran dana, dan terbatasnya

sumberdaya manusia yang dimiliki maka dengan sangat sadar bahwa pemerintah kota

tidak mampu menangani sendiri masalah kemiskinan dan pengangguran ini.

Page 4: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Pemerintah butuh dukungan dan peran serta semua pihak seperti Swasta, pelaku

usaha, perguruan tinggi, LSM dan masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Walikota

Semarang bahwa perlu adanya sinergitas dan dukungan dari semua pihak antara

pemerintah pusat, provinsi, daerah, pihak swasta, stake holder dan masyarakat guna

melaksanakan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran ini (Pidato walikota

semarang, 2011)

d. RUMUSAN MASALAH

Fenomena pengangguran dan kemiskinan merupakan fenomena sosial yang

jamak didunia. Namun begitu, bahkan pada negara maju sekalipun fenomena umum

ini masih terus terjadi dan sulit untuk dihilangkan. Disatu sisi penduduk perkotaan

khususnya kecamatan pedurungan kota semarang adalah penduduk yang memiliki

tingkat informasi dan pendidikan yang lebih baik daripada masyarakat di desa.

Kecamatan pedurungan secara geografis berada ditengah kota Semarang, yang

notabene penduduknya sudah memiliki akses informasi yang sangat baik, TV,

internet, koran, sekolah, lingkungan berpendidikan. Namun walaupun telah

dikelilingin oleh informasi, fasilitas dan lingkungan yang terdidik penduduk miskin

dan menganggur ini masih terus ada dan tak pernah terputus. Padahal setiap daerah

pasti memiliki kekurangan dan potensinya masing-masing. ’Bagaimana model

pendidikan non formal berbasis potensi daerah yang paling tepat guna

penanggulanggan kemiskinan dan pengangguran penduduk miskin kecamatan

pedurungan kota semarang?’

e. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1) Mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat miskin kecamatan

pedurungan kota Semarang

2) Mengetahui potensi kecamatan pedurungan kota Semarang..

3) Mengetahui model pendidikan non formal yang telah diselenggarakan

pemerintah kota Semarang.

4) Mengatahi model pendidikan non formal berbasis potensi daerah yang paling

tepat guna penanggulangan kemiskinan dan pengangguran penduduk miskin

kecamatan pedurungan kota Semarang.

5) Mengetahui pengaruh pendidikan non formal terhadap kemiskinan dan

pengangguran pada kecamatan pedurungan kota Semarang.

Page 5: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

f. KONTRIBUSI PENELITIAN

Suatu bangsa yang memiliki keunggulan komparatif dalam sumberdaya alam,

akan tidak banyak berbuat dalam kancah persaingan global tanpa didukung oleh

keunggulan sumberdaya manusia. Dari berbagai survei internasional, peringkat

Human Development Index (HDI) Indonesia selalu menunjukkan penurunan serta

berada di posisi bawah, padahal HDI merupakan salah satu tolok ukur kemajuan suatu

bangsa. Faktor penyebab yang secara langsung turut menyumbang rendahnya kualitas

SDM seperti tercermin dalam HDI adalah pendidikan, derajat kesehatan dan tingkat

penghasilan masyarakat (Marwati dan kawan kawan, 2008)

Dari paparan diatas, jelas jika penduduk miskin kecamatan pedurungan kota

semarang ingin keluar dari garis kemiskinan pendidikan merupakan jawabannya.

Pendidikan baik formal, non formal dan informal merupakan jalan keluar untuk

mendapatkan kehidupan yang lebih baik (Darmastuti dan kawan kawan, 2008).

Namun sudah banyak model, desain, program juga sistem pendidikan yang coba

dijalankan pemerintah kota guna penanggulangan kemiskinan di kota Semarang.

Namun angka pengangguran dan kemiskinan masih terus menghantui.

Karena pentingnya pendidikan dalam meningkatkan Human Develop Index

(HDI) dan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran kecamatan

pedurungan kota Semarang secara khusus, penelitian ini akan menghasilkan hal – hal

penting sebagai berikut:

• Mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi masyarakat miskin

kecamatan pedurungan kota Semarang.

• Memberikan informasi tentang keadaan pendidikan non formal milik swasta

dan pemerintah yang berada pada kecamatan pedurungan kota Semarang.

• Mengetahui persepsi penduduk miskin kecamatan pedurungan kota

Semarang terhadap pendidikan non formal.

• Mengetahui potensi kecamatan pedurungan kota Semarang.

• Akan diketahuinya potensi jenis bisnis pendidikan nonformal apa yang dapat

berkembang pada kecamatan pedurungan kota Semarang.

• Menghasilkan model pendidikan non formal berbasis potensi daerah.

• Bentuk dari terapan penelitian ini adalah artikel di jurnal nasional maupun

internasional, buku atau modul model pendidikan non formal berbasis

potensi daerah.

Page 6: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

g. TINJAUAN PUSTAKA

Tingginya angka kemiskinan kota Semarang menjadi perhatian utama pemerintah

kota Semarang. Sadar akan hal tersebut pemerintah kota merumuskan program dasar

yang akan dilakukan yaitu penanggulangan kemiskinan dan pengangguran. Guna

mendukung program dasar tersebut pemerintah kota Semarang mengembangkan

strategi dan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang tepat program, tepat sasaran,

dan tepat guna sesuai dengan profil, kebutuhan, karakteristik, dan potensi warga

miskin.

1. Kemiskinan dan Pengangguran

Kemiskinan merupakan suatu masalah dalam pembangunan yang ditandai

oleh pengangguran dan keterbelakangan, yang kemudian menjadi ketimpangan.

Masyarakat miskin pada umumya lemah dalam kemampuan berusaha dan

terbatas aksesnya pada kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari

masyarakat lainnya yang memilki potensi yang lebih tinggi. Kemiskinan memiliki

beberapa cirri (Mulyono,2008), yaitu:

• Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang,

pangan dan papan)

• Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya

(kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi)

• Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga)

• Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun

missal.

• Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan

sumberdaya alam.

• Ketidak terlibatan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

• Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencahariaan

yang berkesinambungan.

• Ketidak mampuan untuk berusaha

• Ketidak mampuan dan ketidak beruntungan sosial.

Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang bersifat

multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan aspek

lainnya. Kemiskinan umumnya diukur dengan tingkat pendapatan, dan pada

dasarnya dapat dibedakan dalam kemiskinan absolute dan kemiskinan relative

Page 7: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

(Apridar,Karim, Suhana, 2011:26). Berdasarkan penyebabnya kemiskinan dapat

dibedakan dalam tiga pengertian.

1) Kemiskinan natural. Kemiskinan natural ada disetiap negara yang sedang

membangun. Pembangunan direncanakan melalui bermacam program dan

kebijakan, ditujukan untuk menghilangkan keadaan kemiskinan natural

ini. Namun pemilikan sumberdaya yang tidak merata, kemampuan

masyarakat yang tidak seimbang, dan ketidak samaan kesempatan, akan

menyebabkan tingkat keikutsertaannya menjadi tidak merata pula. Inilah

yang menyebabkan perolehan pendapatan tidak seimbang, kemudian

menimbulkan struktur masyarakat yang timpang. Perbedaan struktur

masyarakat inilah yang menyebabkan kemiskinan.

2) Kemiskinan struktural. Kemiskinan struktural juga dikenal dengan nama

kemiskinan absolute maupun kemiskinan relative.Kemiskinan struktural

ini juga dikenal dengan kemiskinan yang disebabkan hasil pembangunan

yang belum seimbang.

Seseorang dikatakan miskin secara absolute ketika pendapatannya

dibawah garis kemiskinan, atau sejumlah pendapatannya tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum yang digambarkan dengan

garis kemiskinan tersebut. Kebutuhan hidup minimum ini antara lain

diukur dengan kebutuh pangan, sandang, kesehatan, perumahan,

pendidikan, yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja. Kemiskinan

absolute umumnya disandingkan dengan kemiskinan relative.

Kemiskinan relative adalah keadaan perbandingan antara kelompok

masyarakat dengan tingkat pendapatan sudah diatas garis kemiskinan.

Sehingga sebenarnya tidak termasuk miskin, tetapi masih lebih miskin

dibanding dengan kelompok masyarakat lain dengan ukuran pendapatan,

keadaan ini dikenal dengan ketimpangan dalam distribusi pendapatan

antar golongan penduduk, antar sektor kegiatan ekonomi maupun

ketimpangan antar daerah.

3) Kemiskinan kultur. Kemiskinan cultural mengacu kepada sikap hidup

seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan

hidup dan budaya, dimana mereka sudah merasa kecukupan dan tidak

merasa kekurangan. Kelompok masyarakat ini tidak mudah diajak

berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mudah untuk melakukan

Page 8: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

perubahan, menolak untuk mengikuti perkembangan, dan tidak mau

berubah untuk memperbaiki tingkat hidupnya. Akibatnya tingkat

pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang dipakai umum. Dengan

ukuran absolute misal tingkat pendapatan minimum, mereka dapat

dikatakan miskin. Tetapi mereka tidak merasa miskin dan dan tidak mau

disebut miskin. Dengan keadaan seperti ini bermacam tolok ukur dan

kebijakan pembangunan akan sulit menjangkau mereka.

Pemahaman penggolongan kemiskinan ini dirasa sangat penting dalam

kaitannya dengan penelitian yang ingin memecahkan kebuntuan masalah

kemiskinan. Dengan mengetahui perbedaan golongan kemiskinan dapat diberikan

sebuah saran konkrit tentang pemecahan permasalahan kemiskinan ini, agar tidak

terjadinya kesalahan penanganan masalah kemiskinan ini (Indarti & Wardana,

2012:6).

Salah satu alasan terjadinya kemiskinan adalah pengangguran.

Pengangguran memiliki korelasi positif dengan kemiskinan. Perluasan

kesempatan kerja yang produktif dan terbukanya kesempatan yang sama bagi

golongan penduduk, menjadi saluran bagi peningkatan keadilan sosial dan mutu

kehidupan. Karena penciptaan lapangan kerja baru, perluasan kesempatan kerja

yang produktif, serta penentuan sistem pemberian imbalan yang memadai, adalah

sejalan dengan upaya untuk meningkatkan pendapatan dan sekaligus

memeratakan pembagian pendapatan antar golongan penduduk.

Kecamatan pedurungan kota semarang pada tahun 2011masih memiliki

6.073 KK miskin, jumlah ini kemungkinan akan meningkat sejalan dengan

naiknya harga BBM yang berimbas pada meningkatnya inflasi daerah. Belum lagi

angka pengangguran yang dinilai tinggi menambah semakin terpuruknya

penduduk miskin pada wilayah ini. Secara geografis kecamatan pedurungan ini

berada di tengah kota Semarang, sebuah wilayah pemukiman penduduk yang

berada pada tengah kota Semarang dengan segudang permasalahan sosial. Tidak

semua penduduk kecamatan ini memiliki status miskin bahkan banyak yang

berada pada status sosial kelas menengah sampai kelas menengah atas. Menurut

data BPS 2001 jumlah penduduk pada kecamatan pedurungan sebanyak 141.695

jiwa yang artinya pada tahun 2013 ini pasti lebih dari jumlah tersebut. Menjadi

sangat ironi ketika anda melihat pemandangan adanya ketimpangan kehidupan

sosial ini. Ketidak seimbangan kemampuan masyarakat, ketidak merataan

Page 9: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

kesempatan dan sumberdaya menjadi semakin sempurnanya ketimpangan sosial

ini. Pola pikir, keterampilan maupun pengetahuan merupakan hal dasar yang

harus dirubah pada penduduk miskin wilayah ini. Karena ketika mereka memilki

sumberdaya diri yang sama maka mereka memiliki kesempatan yang sama

sehingga semakin terbuka peluang mereka untuk menjadi setara.

2. Potensi Daerah

Potensi diartikan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan. Potensi

daerah adalah segala kemampuan yang ada pada suatu daerah yang dapat

dikembangkan. Agar potensi daerah dapat bermanfaat, maka masyarakat

melakukan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang berkaitan

dengan kelangsungan hidup manusia. Karakter potensi suatu daerah akan

menentukan kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat (Siregar, 2008).

Potensi daerah dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu :

! Potensi Alam. Potensi alam adalah kemampuan berupa kekayaan

kenampakan dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Bidang

pertanian, yaitu menanam tanaman pangan, menggarap lahan, menjual

hasil panen dan mengolah hasil panen. Bidang Perkebunan, yaitu

menggarap lahan perkebunan, memetik hasil panen, mengolah hasil

panen, dan bekerja di perkebunan. Bidang peternakan, yaitu

membudidayakan ternak, menjual ternak, bekerja pada peternakan, dan

mengolah hasil ternak. Bidang pertambangan, yaitu menjadi penambang,

bekerja pada pertambangan dan menjual hasil tambang. Bidang

pariwisata, yaitu menyewakan penginapan, membuat, menjual kerajinan,

menyewakan perahu, menyewakan perlengkapan selancar, dan selam.

Bidang perikanan, yaitu menangkap ikan, membudidayakan ikan, dan

membudidayakan rumput laut.

! Potensi Sosial Budaya. Potensi sosial budaya adalah kemampuan yang

dapat dikembangkan dari pola kehidupan yang terdapat pada suatu

masyarakat di suatu daerah. Indonesia memiliki potensi sosial budaya

yang beragam, yaitu :

• Pakaian daerah, seperti Ulos Raga, Batik, Baju Bodo, dan lain-lain.

• Tarian daerah, seperti Jaipong, tari Lilin dan lain-lain.

• Pertunjukan, seperti Debus, Ogoh-Ogoh dan lain-lain.

Page 10: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

• Lagu daerah, seperti Boungong Jeumpa, Ampar-Ampar Pisang,

dan lain-lain.

• Alat musik daerah, seperti sasando, tifa, dan lain-lain.

• Kerajinan, seperti ukiran Jepara, Seni patung Papua dan lain-lain.

• Cerita daerah, seperti Asal mula telaga biru, dan lain-lain.

• Makanan daerah, seperti Papeda, Oncong-oncong pisan, Pempek,

Taoge goring, dan lain-lain.

• Adat istiadat, seperti tradisi bergotong royong dalam membangun

rumah, uapacara adat pembakaran mayat.

Sedangkan menurut Siregar (2008) potensi wilayah adalah sesuatu yang

dimiliki (Sumberdaya Alam / Sumberdaya Manusia) suatu wilayah baik yang

telah di mobilisir maupun yang belum, yang dapat mendukung upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat suatu wilayah dan wilayah lainnya.

Pengertian potensi adalah sesuatu hal yang dapat dijadikan sebagai bahan

atau sumber yang akan dikelola baik melalui usaha yang dilakukan manusia

maupun yang dilakukan melalui tenaga mesin dimana dalam pengerjaannya

potensi dapat juga diartikan sebagai sumber daya yang ada disekitar kita.

(Kartasapoetra, 1987 : 56). Potensi yang dimaksudkan adalah sumber daya alam

(SDA) yang dikelola secara cermat oleh sumber daya manusia (SDM) dimana

potensi tersebut dapat menjadi suatu keterkaitan yang menyatu dalam pelaksanaan

pembangunan yang ada di kota Semarang.

Secara umum kota Semarang memiliki potensi alam secara geografis dan potensi

sosial budaya yang cukup besar. Semarang mendapat predikat salah satu dari lima kota

besar di Indonesia, memiliki bandar udara, pelabuhan, memiliki potensi perikanan dan

kelautan yang besar, infrastrukut yang baik yang kesemuanya mengarah pada pencapaian

visi kota semarang yang berbunyi ‘Terwujudnya Semarang Sebagai Kota Perdagangan

dan Jasa Yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera’. Guna mencapai visi dan misi

ini pemerintah kota Semarang telah melakukan identifikasi terhadap potensi yang

dimiliki oleh 16 kecamatan dan 177 kelurahan yang dimiliki kota Semarang.

Berdasarkan data pada evaluasi program gerdukepling pemkot Semarang

pada 2012 lalu Kecamatan tembalang memiliki potensi konseling reproduksi

remaja, bahan makanan olahan, dan pembuatan handycraft. Kecamatan

banyumanik dengan tiga kelurahan memiliki potensi batik, bandeng, tempe,

krupuk, sulam pita, makanan dan kerajinan. Pada kecamatan gajah mungkur yang

Page 11: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

memiliki tiga kelurahan dengan potensi pembuatan tempe, kue, lontong, jualan

keliling, kerajinan kain perca, makanan ringan, susu kedelai, wingko babat, batik

dan jamu. Kecamatan Semarang barat dengan tiga kelurahan memiliki potensi

daerah pembuatan sabun bubuk, makanan ringan, bandeng kremes dan kecap,

pembuatan serbet, batik tahu bakso, kerajinan kain perca dan kain kosa.

Gambar 2 Potensi Kelurahan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Gerdu Kepling Tahun II/ 2012

Kecamatan pedurungan memiliki tiga kelurahan yang oleh pemerintah

kota diidentifikasi memiliki potensi sebagai berikut. Kelurahan pedurungan kidul

memiliki potensi buat batu bata, konveksi, tempe, dan kue kering/ basah, jamu

jawa, aneka krupuk, souvenir/ pernik. Kelurahan Tlogomulyo memiliki potensi

pembuatan sale pisang, criping pisang, wirausaha dan tanaman pisang buah juga

perbengkelan. Sedangkan pada kelurahan penggaron kidul memiliki potensi

pembuatan telur asin, krupuk, batu bata, dan menjahit. Beberapa kecamatan dan

kelurahan lain masih banyak memiliki potensi wilayah yang menunggu untuk

dikembangkan.

Page 12: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Gambar 3 Potensi Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

3. Pendidikan Non Formal.

Belajar merupakan satu cara yang digunakan oleh manusia untuk

memenuhi kebutuhannya sehingga muncullah proses pembelajaran. Pentingnya

belajar ini dapat dilihat dari ungkapan Andrias Harefa yang terkenal dengan

manusia pembelajar dengan ungkapan, ”Aku berdoa, aku belajar, aku berkarya

bagi sesama, maka aku ada”. Ungkapan ini jelas menunjukkan bahwa proses

pembelajaran menjadi satu hal yang penting dalam kehidupan setiap manusia.

Karena melalui proses pembelajaran itulah seorang individu akan merasa dirinya

berarti. Proses pembelajaran dalam kehidupan seseorang dapat diperoleh melalui

pendidikan formal, non formal, maupun informal (Darmastuti, Prasela,

Sudaryantiningsih,2008). Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang

terjadi dalam kehidupan seseorang dengan harapan dapat membawa orang itu

keluar sehingga mendapatkan keadaan yang lebih baik

Pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah adalah suatu institusi

pendidikan yang bergerak dan bekerja diluar sistem persekolahan formal dalam

masyarakat. Organisasi pendidikan luar sekolah harus mampu cair dan luluh

dalam masyarakat untuk memberdayakan masyarakat terutama kelompok

pengangguran perkotaan, dalam rangka mengejar ketertinggalan – ketertinggalan

dengan masyarakat lain. dengan demikian pendidikan luar sekolah akan selalu

mengadakan inovasi-inovasi secara kreatif dalam masyarakat untuk

memberdayakan dan mengembangkan sumberdaya masyarakat tersebut (Syamsi,

2010:64).

Page 13: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Pendidikan Luar sekolah, atau pendidikan nonformal adalah setiap

kegiatan yang terorganisasi dan sistematis di luar sistem persekolahan yang

mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan

yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu

didalam mencapai tujuan belajarnya (Syafe’I, 2006).

Program pendidikan nonformal sebagaimana tercantum dalam pasal 26

ayat 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional terdiri dari:

1) Pendidikan kecakapan hidup

2) Pendidikan anak usia diri

3) Pendidikan kepemudaaan

4) Pendidikan pemberdayaan perempuan

5) Pendidikan keaksaraan

6) Pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja

7) Pendidikan kesetaraan

8) Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan

peserta didik.

Pemerintah kota Semarang sadar bahwa salah satu hal dasar terciptanya

kemiskinan dan pengangguran karena kurang terpenuhinya kebutuhan dasar,

kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat miskin, juga masih

melekatnya pemikiran-pemikiran (mindset) lama yang menghambat

perkembangan masyarakat. Untuk memenuhi ‘BINA MANUSIA’ ini maka

dibutuhkan model pendidikan non formal yang terintegrasi guna memiliki

pengetahuan, keterampilan juga pemikiran dan motivasi untuk terus maju namun

berbasis pada potensi daerah

Pengintegrasian dapat dilakukan antara program pemberantasan buta

aksara dengan program life skill, atau semua program yang ditawarkan

pemerintah harus diintegrasikan dengan program kecakapan hidup sebagaimana

terlihat dalam bagan berikut sehingga akan menghasilkan output yang diharapkan

yaitu sumberdaya manusia yang berakhal mulia, cerdas, trampil dan mandiri.

Page 14: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Gambar 4 Konsep Dasar Pengembangan Program Pendidikan Luar Sekolah/ Pendidikan Non

Formal

Ada beberapa pendekatan yang perlu dipergunakan dalam pendidikan non

formal yang menekankan pada proses pemberdayaan antara lain yang

dikemukakan oleh Hiryanto (2008) terdiri atas:

1) Community organization, yaitu karakteristik yang mengarah pada tujuan

untuk mengaktifkan masyarakat dalam usaha meningkatkan dan

mengubah keadaan sosial ekonomi mereka. Hal yang perlu diperhatikan

antara lain:

• Peranan partisipan ikut terlibat dalam kepengurusan atau tugas

kelompok.

• Peranan tutor hanya sebagai perantara, pembimbing dan

motivator serta fasilitator.

• Metode dan proses mengutamakan metode pemecahan masalah,

mengorganisasi masyarakat sebagai kekuatan dasar.

2) Participatory approaches, yaitu pendekatan yang menekankan pada

keterlibatan setiap anggota dalam seluruh kegiatan, perlunya melibatkan

para pemimpin, tokoh masyarakat serta tenaga-tenaga ahli setempat.

3) Education for justice, yaitu pendekatan yang menekankan pada

terciptanya situasi yang memungkinkan warga masyarakat tumbuh dan

berkembang analisisnya serta memiliki motivasi untuk ikut berperan

serta.

Agar proses pembelajaran yang dilakukan melalui Pendidikan Luar Sekolah,

dapat terjadi proses pemberdayaan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Page 15: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

1) Need oriented, yaitu pendekatan yang berorientasi dan didasarkan pada

kebutuhan warga masyarakat.

2) Endegenious, yaitu pendekatan yang berorientasi dan mengutamakan

kesesuaian nilai-nilai keaslian lokal, dengan cara menggali dan

menggunakan potensi yang dimiliki warga belajar.

3) Self reliant, yaitu pendekatan yang membangun rasa percaya diri atau

sikap mandiri pada setiap warga masyarakat.

4) Ecologically sound, ialah pendekatan yang berorientasi, memperhatikan

dan mempertimbangkan aspek perubahan lingkungan.

5) Based on structural transformation, yaitu pendekatan yang dilakukan

berdasarkan pada perubahan struktur sistem, baik yang menyangkut

hubungan sosial, kegiatan ekonomi, penyebaran keuangan, sistem

manajemen maupun partisipasi masyarakat setempat.

Sedangkan menurut Sudjana (2000), agar pendidikan nonformal dapat

memberdayakan masyarakat maka harus didasarkan pada lima strategi dasar

yaitu:

1) Pendekatan kemanusiaan (humanistic approach), masyarakat dipandang

sebagai subjek pembangunan dan masyarakat diakui memiliki potensi

untuk berkembang sedemikianrupa ditumbuhkan agar mampu

membangun dirinya.

2) Pendekatan partisipatif (participatory approach), mengandung arti

bahwa masyarakat, lembaga-lembaga terkait dan atau komunitas

dilibatkan dalam pengelolaan dan pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat.

3) Pendekatan kolaboratif (collaborative approach), dalam melaksanakan

pemberdayaan masyarakat perlu adanya kerjasama dengan pihak lain

(terintegrasi) dan terkoordinasi dan sinergi.

4) Pendekatan berkelanjutan (continuing approach) yaitu pemberdayaan

masyarakat harus dilakukan secara berkesinambungan dan untuk itulah

pembinaan kader yang berasal dari masyarakat menjadi hal yang paling

pokok.

5) Pendekatan budaya (cultural approach), penghargaan budaya dan

kebisaan, adat istiadat yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dalam

pemberdayaan masyarakat adalah hal yang perlu diperhatikan.

Page 16: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

4. Pemberdayaan Masyarakat.

Mujiono (2009) mengungkapkan bahwa pemberdayaan menunjuk pada

kemampuan orang / kelompok / masyarakat yang rentan dan lemah, sehingga

mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalah:

1) Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan

dalam arti bukan saja bebas mengungkapkan pendapat, melainkan bebas

dari kelaparan, kebodohan dan kesakitan.

2) Mengjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka

dapat meningkatkan pendapatnya dan memperoleh barang-barang dan

jasa-jasa yang mereka perlukan.

3) Berpartisi pasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan

yang mempengauhi mereka.

Ciri-ciri masyarakat yang telah berdaya menurut Sumarjo dan Saharuddin (2004)

adalah:

• Mampu memahami diri dan potensinya.

• Mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan kedepan) dan

mengarahkan dirinya sendiri.

• Memiliki kekuatan untuk berunding dan bekerja sama secara saling

menguntungkan dalam posisitawar yang memadai.

• Bertanggung jawab atas tindakan sendiri.

Dari konsep-konsep pemberdayaan yang ada pada intinya membahas

bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol

kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan masadepan sesuai dengan

keinginan mereka.

Istilah pemberdayaan masyarakat atau empowerment merupakan istilah

yang diangkat dari hasil penelitian seorang sarjana pendidikan nonformal

Suzanne Kindervatter dalam bukunya Nonformal as An Empowering process,

memiliki makna agar orang-orang yang diberdayakan itu mempunyai “daya” atau

mempunyai kemampuan untuk hidup layak sama dengan temannya sesama

manusia. Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa berarti

memberdayakan setiap warga negara agar mampu berbuat seimbang baik dalam

pikiran, perkataan dan perbuatan, antara hak dan kewajiban, menjadi warga

negara yang bersikap dan berbuat demokratis terhadap sesama manusia menuju

Page 17: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

masyarakat yang memahami akan hak, kewenangan dan tanggungjawab mereka

dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Palupi, Darmono, Gunardo (2008) menyatakan bahwa pemberdayaan

masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai-

nilai sosial yakni bersifat people-centered, participatory, empowering and

sustainable. Pengertian lain yang disampaikan Kusnadi (2006) konsep ini lebih

luas dari hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar (basic need) akan tetapi juga

menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan lebih lanjut (safety

need). Apridar, Karim, Suhana (2011) menyatakan memberdayakan masyarakat

adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang

dalam kondisi sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkat

kemiskinan dan keterbelakangan.

Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat bermaksud untuk

mengembangkan kemampuan masyarakat agar secara berdiri sendiri memiliki

ketrampilan untuk mengatasi masalah-masalah mereka sendiri. Proses

pemberdayaan masyarakat berarti kemampuan seseorang untuk memahami dan

mengendalikan keadaan sosial, ekonomi dan kemampuan politiknya yang sangat

diperlukan dalam upaya memperbaiki keduduknnya dimasyarakat, dengan kata

lain proses pemberdayaan adalah setiap usaha pendidikan yang bertujuan untuk

membangkitkan kesadaran/pengertian dan kepekaan pada warga masyarakat

terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan/atau politik sehingga pada akhirnya

warga masyarakat memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kedudukannya dalam masyarakat, atau menjadi masayarakat yang berdaya.

Masyarakat yang berdaya adalah masyarakat yang hidup dalam suatu

masyarakat madani (civil society), yakni suatu masyarakat yang percaya atas

kemampuan para anggotanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik serta

masyarakat yang menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam hidup

bermasyarakat dimana kondisi pemberdayaan akan terwujud apabila anggota

masyarakat memperoleh kesempatan agar semakin berdaya.

Berdasarkan uraian singkat diatas dapat disimpulkan bahwa

pemberdayaan sangat identik dengan pendidikan dan merupakan hakekat

pendidikan itu sendiri, karena apa yang disebut dengan pendidikan termasuk

pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal adalah usaha memberdayakan

manusia, memampukan manusia, mengembangkan talentatalenta yang ada pada

Page 18: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

diri manusia agar dengan kemampuan/potensi yang dimilikinya dapat

dikembangkan melalui pendidikan/pembelajaran.

Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal,

sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang memungkinkan masyarakat dengan

segala keberadaanya dapat memberdayakan dirinya. Dengan pusat aktivitas

harusnya berada di tangan masyarakat itu sendiri dengan bertitik tolak dari

masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan manfaatnya untuk masyarakat

atau dengan istilah lain pendidikan berbasis pada masyarakat. Dalam kaitannya

dengan hal ini, ada lima prinsip dasar yang patut diperhatikan:

1) Keperdulian terhadap masalah, kebutuhan dan potensi/sumberdaya

masyarakat.

2) Kepercayaan timbal balik dari pelayan program dan dari

masyarakat pemilik program.

3) Fasilitasi (pemerintah) dalam membantu kemudahan masyarakat

dalam berbagai proses kegiatan.

4) Adanya partisipatif, yaitu upaya melibatkan semua komponen

lembaga atau individu terutama warga masyarakat dalam proses

kegiatan.

5) Mengayomi peranan masyarakat dan hasil yang dicapai.

5. Pendidikan Non Formal Sebagai Penanggulangan Kemiskinan Dan

Pengangguran.

Agar Masyarakat memiliki kemampuan mengembangkan potensinya

dalam rangka pemberdayaan masyarakat maka peran pendidikan nonformal

sangat strategis. Pendidikan Luar sekolah, atau pendidikan nonformal adalah

setiap kegiatan yang terorganisasi dan sistematis di luar sistem persekolahan yang

mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan

yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu

didalam mencapai tujuan belajarnya (Sudjana, 2000: 23).

Penelitian Palupi darmo dan Gunardo (2002) yang berjudul pemberdayaan

masyarakat melalui pendidikan kecakapan hidup bidang produksi dan pemasarn

makanan kecil bagi komunitas perempuan dikelurahan kricak, kecamatan

tegalrejo Yogyakarta mendukung konsep diatas. Penelitian ini menunjukan hasil

bahwa warga belajar kelurahan kricak Yogyakarta setelah dilakukan pendidikan

kecakapan hidup melalui bidang produksi dan pemasaran mampu menghasilkan

Page 19: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

kue berselera modern. Kue yang dihasilkan yaitu kue lapis, kue mangkuk, kue

lemet, getuk lindri, kroket singkong, sarang burung singkong kue pisang, panada,

bolu kukus dan putu ayu. Bahwa pemberdayaan komunitas perempuan pada

wilayah tersebut telah mampu memberi peluang untuk menjadi lebih baik lagi.

Pada penelitian ini respon masyarakat dan warga belajar (WB) terhadap program

pendidikan kecakapan hidup ini sangat baik, keterlibatan masyarakat dalam

organisasi program pendidikan kecakapan hidup menunjukan hasil yang baik.

Penelitian ini menjadi bukti kuat bahwa pemberian pendidikan nonformal

menjadi kekuatan pada masyarakat yang tadinya kurang berdaya menjadi

masyarakat yang lebih berdaya, terampil, berkembang dan terbebas dari belenggu

kemiskinan dan pengangguran.

Penelitian lain yang sejalan menyatakan bahwa pendidikan dapat menjadi

jawaban atas pengentasan kemiskinan adalah Syafei (2006). Penelitian tersebut

menyatakan bahwa pendidikan dalam konteks transformasi sosial berorientasi

pada pengembangan dan pemberdayaan manusia secara utuh dan holistic. Untuk

mampu memberdayakan masyarakat miskin diperlukan metode pembelajaran

yang mampu menjadikan peserta didik lebih kritis sehingga tercapainya

masyarakat yang berdaya yang mampu mengkritisi ketidak adilan yang ada.

Pendidikan pada penelitian ini dipandang menjadi sebuah amuni pada sisi yang

berbeda, namun tujuan tetap untuk memberdayakan masyarakat.

Penelitian berbeda (Marwati, Karomah, Sumardiningsih, Alteza, 2008)

mencoba menemukan formula pemberdayaan masyarakat miskin melalui

program life skills berbasis potensi daerah yang terintegrasi dengan

pemberantasan buta aksara berwawasan gender di kabupaten bantul. Pada

penelitian ini kualitas SDM ditingkatkan melalui formula implementasi

integrative yang nantinya mampu menuntaskan buta aksara, meningkatkan

keterampilan produktif meningkatkan produktifitas keluarga yang pada akhirnya

dapat menurunkan angka kemiskinan. Pemberdayaan manusia melalui pendidikan

non formal ini juga menghasilkan fakta bahwa formula pemberdayaan melalui

program life skill berbasisi potensi daerah ini mampu memberikan kekuatan pada

masyarakat kecamatan kretek kabupaten Bantul. Dengan hasil model

pemberdayaan masyarakat yang telah teruji ini dinyatakan model pemberdayaan

melalui pendidikan nonformal ini layak diimplementasikan khususnya pada

Page 20: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

kecamatan Kretek kabupaten Bantul, karena model ini berdasarkan pada potensi

daerah yang diteliti.

Beberapa sumber lain juga memberikan penjelasan bahwa model untuk

memberdayakan masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan non

formal dan sangat layak diberikan pada masyarakat, namun disesuaikan dengan

keadaan masyarakat. Memberikan pendidikan, pengetahuan, keterampilan dapat

merubah cara pandang mereka dalam menyikapi segala sesuatu yang akhirnya

mempengaruhi mereka dalam berperilaku. Perilaku ini yang pada akhirnya dapat

membantu mereka lepas dari belenggu kemiskinan.

6. ROADMAP Penelitian

h. METODE PENELITIAN

1) Research Steps

Sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yakni

penyusunan model pendidikan non formal berbasis potensi daerah sebagai

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran penduduk miskin kecamatan

Pedurungan kota Semarang yang kemudian dapat diimplementasikan pada

kecamatan pedurungan, maka penelitian ini menggunakan metode action

PENDIDIKAN NON FORMAL BERBASIS POTENSI DAERAH SEBAGAI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN PENDUDUK MISKIN KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG (2013, Belum terlaksana)

MODEL PENGUATAN USAHA KECIL MELALUI JALUR PENGUATAN MANAJEMEN (2014, Belum terlaksana)

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMUDA MELALUI JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL (2015, Belum terlaksana)

MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI (2016, Belum terlaksana)

PENGUATAN KELEMBAGAAN KOPERASI SEBAGAI STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (2017, Belum terlaksana)

PENGUATAN USAHA KECIL BERBASIS WILAYAH

Page 21: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

research. Metode ini dirasa sesuai oleh peneliti karena pada langkah awal akan

dilakukan kajian terhadap metode pemberdayaan masyarakat melalui

pendidikan non formal yang telah diteliti sebelumnya dan kajian terhadap

keadaan dilapangan. Kemudian pada tahap berikutnya akan dirumuskan model

pendidikan nonformal yang berbasis pada potensi wilayah tersebut yang

diharapkan dapat diimplementasikan pada tataran praktik.

Secara keseluruhan kegiatan penelitian ini akan diselesaikan dalam satu

tahun, dengan rincian kegiatan pada masing-masing tahap atau langkah sebagai

berikut:

! Langkah 1

Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah untuk menghasilkan

informasi awal bagaimana keadaan penduduk miskin pada kecamatan

Pedurungan, bagaimana karakteristik penduduk miskin pada kecamatan

ini. Selain itu langkah ini juga bertujuan menjawab apa yang

menyebabkan penduduk ini miskin. Hal ini penting guna nantinya

merumuskan sebuah model yang sesuai dengan permasalah yang ada,

karakteristik penduduk miskin, dan sebuah model yang tepat guna.

Metode yang digunakan pada tahap ini adalah metode studi pustaka

untuk mengumpulkan data sekunder, metode observasi untuk melihat

karakteristik penduduk miskin, dan metode wawancara pada pihak-pihak

yang terkait.

! Langkah 2

Tujuan yang ingin dicapai pada langkah kedua ini adalah mendapatkan

data potensi yang ada pada wilayah ini. Metode yang digunakan adalah

studi pustaka, observasi juga wawancara dengan pihak terkait seperti

kecamatan, LSM juga penduduk miskin pada wilayah ini.

! Langkah 3

Pada langkah ketiga ini bertujuan untuk mendapatkan data pendidikan

nonformal yang ada pada wilayah ini baik itu dari pemerintah, swasta

maupun penduduk setempat. Data ini dapat menjadi dasar kami untuk

mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam mengentaskan

kemiskinan. Metode yang digunakan yaitu studi pustaka, observasi dan

wawancara langsung terhadap para pihak yang terkait.

Page 22: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

! Langkah 4

Setelah didapatkan informasi awal mengenai masalah potensi dan

kendala pendidikan nonformal yang ada maka selanjutnya disusu model

pendidikan nonformal seperti apa yang sesuai dengan potensi, karakter

dan masalah yang dihadapi penduduk miskin pada wilayah ini. Metode

yang digunakan pada tahap ini adalah analisa data langkah 1, 2 dan 3.

! Langkah 5

Langkah yang terakhir adalah implementasi model pendidikan

nonformal berbasis potensi daerah sebagai penanggulangan kemiskinan

dan pengangguran penduduk miskin kecamatan Pedurungan kota

Semarang.

Gambar 7 Bagan Alir Penelitian Model Pendidikan Nonformal Berbasis Potensi Daerah Sebagai

Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran Penduduk Miskin Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

2) Penetapan Wilayah Penelitian

Penelitian ini berfokus pada kecamatan Pedurungan kota Semarang.

Alasan pemilihan wilayah ini karena pada wilayah ini masih terdapat penduduk

Langkah 4 Perumusan dan penyusunan model pendidikan nonformal berbasis potensi daerah pada kecamatan Pedurungan kota Semarang  

Langkah 1 Identifikasi masalah/ kondisi penduduk miskin kecamatan Pedurungan

Langkah 2 Identifikasi potensi wilayah kecamatan Pedurungan

Langkah 3 Metadata pendidikan nonformal

Studi pustaka, Observasi dan Wawancara

Studi pustaka, Observasi dan Wawancara

Studi pustaka. Observasi dan Wawancara

Langkah 5 Implementasi model pendidikan nonformal berbasis potensi daerah pada kecamatan Pedurungan kota Semarang

Analisis data penyusunan model  

Page 23: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

miskin yang perlu penanganan. Data kemiskinan yang dikeluarkan oleh

pemerintah kota Semarang pada kecamatan ini masih terdapat 6.073 KK miskin.

Jika dilihat secara geografis kecamatan ini bukanlah kecamatan yang berada

pada daerah rawan banjir dan ROB yang terkenal di Semarang, melainkan

daerah yang relatif tenang, dengan status sosial yang sangat bervariasi. Menjadi

pertanyaan ketika melihat perbedaan signifikan sebuah bangunan megah

bersebelahan dengan rumah yang sepertinya menumpang sepetak tanah.

Sebagian besar penduduk kecamatan Pedurungan ini sudah dapat mengakses

kegiatan ekonomi yang baik sebagian kecil yang lain masih bergandengan

dengan kemiskinan. Ada sesuatu yang salah pada penduduk miskin kecamatan

ini, oleh karena itu peneliti tertarik untuk menggali lebih dalam pada kecamatan

Pedurungan ini.

3) Metode Pengumpulan Data

Data sekunder akan dikumpulkan menggunakan teknik wawancara,

pengumpulan dokumen atau arsip, juga penggunaan internet. Untuk

mendapatkan data sekunder peneliti akan menggali informasi pihak terkait

seperti dinan sosial, dinas pendidikan, LSM, kantor kecamatan dan kelurahan.

Data sekunder ini diharapkan nantinya akan mendapatkan informasi mengenai:

• Jumlah warga miskin atau keluarga miskin terbaru.

• Jumlah warga menganggur

• Pendidikan nonformal yang pernah dilakukan pihak swasta maupun

negara pada kecamatan ini

• Program pemberdayaan masyarakat dari pihak luar yang pernah

dilakukan.

• Potensi kecamatan Pedurungan

• Jumlah pendidikan nonformal yang ada pada Kecamatan Pedurungan

Data primer akan dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara atau

suvey. Data primer peneliti gali dari warga miskin, pemerintah, pihak swasta

yang mana memiliki informasi langsung terhadap penelitian ini.

4) Teknik Analisis

Penelitian ini merupakan penelitian research and development. Teknik analisi

data pada pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif juga

analisis faktor. Semua data yang kami dapatkan dari hasil wawancara/survey,

observasi dan studi pustaka kami analisa menggunakan analisis deskriptif untuk

Page 24: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

mendapatkan hasil seperti jumlah pendidikan nonformal yang sudah ada, jumlah

warga miski dan menganggur, dan beberapa temuan lain. Analisis faktor

digunakan untuk menyederhanakan faktor apa yang menyebabkan warga

tersebut menjadi miskin, faktor penyebab gagalnya program pemberdayaan

masyarakat miskin dan lainnya.

i. JADWAL PENELITIAN

1) Jadwal Penelitian

Bulan ke Kegiatan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

OBSERVASI √   √   √   √       WAWANCARA √   √   √   √      

Langkah I identifikasi Masalah/ Kondisi Penduduk Miskin STUDI PUSTAKA √   √   √   √      

OBSERVASI √   √   √   √           WAWANCARA √   √   √   √          

Langkah II identifikasi potensi kecamatan pedurungan STUDI PUSTAKA √   √   √   √          

OBSERVASI √   √   √   √       WAWANCARA √   √   √   √      

Langkah III metadata pendidikan nonformal

STUDI PUSTAKA √   √   √   √           √   √   √           √   √   √      

Langkah IV Perumusan model pendidikan nonformal berbasis potensi daerah pada kecamatan Pedurunangan     √   √   √      

√   √   √   √   √  

√   √   √   √   √  

Langkah V Implementasi model pendidikan nonformal berbasis potensi daerah pada kecamatan Pedurunangan √   √   √   √   √  

j. PERSONALIA PENELITIAN

1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap & Gelar : Dwiyadi Surya Wardana, SE, MM

b. Golongan, Pangkat & NIP : 3A, Asisten ahli, 629930159

c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

d. Jabatan Struktural : Kepala Biro Administrasi

e. Fakultas/Program Stud i : Ekonomi Manajemen

f. Perguruan Tinggi : STIE Widya Manggala

g. Bidang Keahlian : Kewirausahaan, Perilaku Konsumen

Page 25: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

h. Waktu untuk penelitian ini : 2 jam/hari

2. Anggota Peneliti

a. Nama Lengkap & Gelar : Iin Indarti, SE, MSi

b. Golongan, Pangkat & NIP : Penata Tingkat I, III D & 629930015

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Jabatan Struktural : Pembantu Ketua III

e. Fakultas/Program Studi : Ekonomi/ Akuntansi

f. Perguruan Tinggi : STIE Widya Manggala

g. Bidang Keahlian : Akuntansi dan Audit

h. Waktu untuk penelitian ini : 1,8 jam/hari

3. Tenaga Administrasi

a. Nama : Rina Febriyanti, Spd

b. Pekerjaan : Rumah Tangga

4. Pekerja lapangan

a. Nama : Okki Irwanda

Purnaningtias Ardhi

b. Pekerjaan : Mahasiswa

k. ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

Rancangan Alokasi Anggaran Penelitian

1. Persiapan Administrasi No Nama alat Jumlah

(rupiah) 1 Studi Pustaka 20,000

2 Penggandaan Proposal 50,000 3 Pengiriman Proposal 30,000  

TAH

AP

PER

SIA

PAN

Sub total 100,000 100,000

Page 26: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

2. Bahan Habis Pakai No Nama alat Jumlah Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (rupiah)

1 Kertas Kuarto 10 rim 50,000 500,000 2 Pulsa 6 kali 600,000 3,600,000 3 Pulpen 4 box 25,000 100,000 4 Brosur 1 rim 200,000 200,000 5 Baterai 10 buah 20,000 200,000 6 Toner/tinta 2 buah 250,000 500,000 7 Setting dan Layout Bahan Ajar 1 Paket 210,000 210,000

Sub total 5,310,000 5,310,000

3. Peralatan No Nama alat Kegunaan Jumlah Harga

Satuan (Rp)

Lama sewa (bulan)

Jumlah (rupiah)

1 Proyektor Mendukung

proses belajar mengajar

1 buah 3,000,000

3,000,000

Sub total 3,000,000 3,000,000

4. Perjalanan Dinas No Tempat dan Kota Tujuan Jumlah Tim Frekuensi Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (rupiah)

1 Perizinan ke Kesbanglinmas

Pemkot Semarang 1 2 20,000 40,000

2 Perizinan ke Bappeda Kota Semarang 1 2 20,000 40,000

3 Pengumpulan data rekam

penelitian dilapangan 4 10 30,000 1,200,000

4 Pengumpulan data catat-simak di lapangan 4 5 30,000 600,000

Sub total 1,880,000 1,880,000

5. Gaji dan Upah

No Pelaksana Jumlah Pelaksana

Jumlah Jam/Minggu

Jumlah Bulan

Honor/Jam (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Peneliti

Utama 1 12 10 30,000 3,600,000

2 Anggota

Peneliti 1 11 6 25,000 1,650,000

3 Mahasiswa

pekerja lapangan

3 8 3 10,000 720,000

TAH

AP

OPE

RA

SIO

NA

L

Sub total 5,970,000 5,970,000

Page 27: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

6. Seminar dan Pemantauan No

Jenis Pengeluaran Jumlah Harga

Satuan Jumlah

(Rp)

1 Penyusunan Laporan 1 500,000 500,000 2 Seminar Hasil Penelitian 1 500,000 500,000

3 Penyebarluasan Laporan Hasil Penelitian 1 500,000

500,000

PEN

YU

SUN

AN

LA

POR

AN

D

AN

SEM

INA

R H

ASI

L PE

NEL

ITIA

N,

PEN

YEB

AR

LUA

SAN

LA

POR

AN

HA

SIL

PEN

ELIT

IAN

Sub total 1,500,000 1,000,000

7. PPn dan PPh 22 No Jenis

Pengeluaran Jumlah Harga

Satuan Jumlah

(Rp) 1 PPn dan PPh

22 0.12 20,000,000 2,400,000

Sub total 2,400,000 2,400,000

8. Lain-lain No Jenis Pengeluaran Jumlah Harga

Satuan Jumlah

(Rp)

1 Penjilidan 5 20,000 240,000 2 Lainya 110,000

LAIN

- LA

IN

Sub total 350,000 350,000

TOTAL  ANGGARAN  BIAYA  PENELITIAN       20,000,000

L. LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Apridar, Karim M, Suhana. 2011 Ekonomi kelautan dan Pesisir. Graha Ilmu. Yogyakarta

Darmastuti, Prasela, Sudaryantiningsih, 2008, Pemetaan Model Pembelajaran Berbasis ‘TWO

WAY COMMUNICATION’ Dalam Kehidupan Kominitas Samin, Proposal HIBER, UKSW, Salatiga

Hardjono. Raharjo. Suminar, 2008, Model pemberdayaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

Dalam Pengelolaan Program Pendidikan Kesetaraan Berbasis Life Skills Dan Kewirausahaan, Artikel Penelitian non Publikasi

Hiryanto, 2008, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Nonformal, Makalah

Lokakarya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan Luar Sekolah, Bantul

Indarti, Wardana, 2012, Indonesia Pesisir Dan Koperasi, Penerbit Yayasan Widya Manggala

Indonesia, Semarang

Page 28: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Keputusan Walikota Semarang No 400/451 Th 2011, Tentang Penetapan Warga Miskin Kota Semarang, tahun 2011

Kusmiadi, 2009, Model Pengelolaan Pembelajaran Pasca Keaksaraan Melalui Penguatan

Pendidikan Kecakapan Hidup Bagi Upaya Keberdayaan Perempuan Pedesaan, Jurnal PNFI/ vol 1/ no 1

Marwanti, Karomah, Sumardiningsih, Alteza, 2008, Pemberdayaan masyarakat Miskin

Melalui Program Life Skills Berbasis Potensi Daerah Terintegrasi Dengan Pemberantasan Buta Aksara Berwawasan Gender Di Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Muclas, Samani, 2008, Pengembangan Life skill: Tantangan bagi guru vokasi. Makalah

disampaikan dalam Seminar Nasional Mencetak Guru Profesional dan Kreatif bidang Vokasi

Mujiono, 2009, Model Pemberdayaan Masyarakat Melalui Posdaya (Pos Pemberdayaan

Keluarga), Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Mulyono, 2008, Model Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Jalur Pendidikan Non

Formal Di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, Penelitian non publikasi Fakultas Ilmu Pendidikan UNES, Semarang

Palupi, Darmono, Gunardo, 2008, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Pendidikan

Kecakapan Hidup Bidang Produksi Dan Pemasaran Makanan Kecil Bagi Komunitas Perempuan Di Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta, Artikel Penelitian Non Publikasi UNY, Yogyakarta

Siregar, 2008, Analisis Potensi Daerah Pulau-Pulau Terpencil Dalam Rangka Meningkatkan

Ketahanan, Keamanan Nasional, Dan Keutuhan Wilayah NKRI Di Nunukan – Kalimantan Timur, Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 7, April 2008

Suradi, Mujiyadi, 2009, Pemberdayaan Masyarakat Miskin: Studi Evaluasi Penanggulangan

Kemiskinan Di Lima Provinsi, P3KS, Cawang Jakarta Syafe’I, 2006, Pemberdayaan masyarakat Melalui Pendidikan Kritis, Topik Utama vol 2, No

1, Juni 2006 Syamsi, 2010, Pendidikan Luar Sekolah Sebagai Pemberdayaan Dalam Masyarakat, Diklus,

Vol 14, No 1, Maret 2010 Tampubolon, 2006, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendekatan Kelompok, Makalah

Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Pascasarjana IPB, Bogor

Page 29: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

• Curriculum Vitae

Biodata Ketua Peneliti Nama Lengkap : Dwiyadi Surya Wardana

NIS : 629930159

Tempat/ Tanggal Lahir : Pontianak/ 28 November 1982

Jenis Kelamin : Laki-laki

Bidang Keahlian : Manajemen Pemasaran

Alamat Rumah : Dusun Sinangoh, Rt 1, Rw 1, Desa Sinangoh

Prendeng, Kajen Pekalongan

a. Pendidikan :

Universitas   Gelar   Tahun  Selesai   Bidang  Studi  

Universitas  Pembangunan  Nasional  ‘Veteran’  Yogyakarta   S1   2008   Manajemen   Sumber   Daya  

Manusia  

Universitas  Atma  Jaya  Yogyakarta   S2   2011   Manajemen  Pemasaran  

b. Pengalaman kerja professional dan penelitian :

Pengalaman  Organisasi/  Kerja  

Institusi   Jabatan   Periode  

Jogja  English  Dormitory   Promotion  and  Public  Relation   September  08-­‐Juli  09  

Jogja  English  Dormitory   Vice  Manager   Agustus  09-­‐Juli  10  

Pengalaman Seminar/ Penelitian

Institusi   Judul   Jabatan   Periode  

UNWAHAS   Peran  Bank  Indonesia  Dalam  Menjaga  Stabilitas  Moneter  Indonesia  

Peserta   26  Mei  2011  

Bank  Indonesia   Perkembangan   Ekonomi   Moneter  Terkini  

Peserta   20  mei  2011  

STIE  Widya  Manggala   Sumber-­‐Sumber   Penelitian   Perilaku  Organisasi  

Pembicara   22  Mei  2011  

Universitas  Atma  Jaya  Yogyakarta   Students  Green  Action   Peserta   22  September  2009  

Universitas  Atma  Jaya  Yogyakarta   Peluang   Tantangan   Pendidikan  Pascasarjana   Dalam   Membangun  

Budaya  Yang  Humanis  Dan  Inklusif  

Peserta   29  Agustus  2009  

Page 30: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Biodata Anggota Peneliti Nama : Iin Indarti, SE, MSi

Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 13 Juli 1971

Program Studi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

Perguruan Tinggi : STIE WIDYA MANGGALA

Alamat : Jl. Ringin Telu Rt 01 / Rw 01 Kalipancur, Ngaliyan

Semarang

No. Telepon Rumah : ( 024 ) 7608025 , 70222167

Status Akademik : Dosen

Jabatan Struktural : Pembantu Ketua III ( Bidang Kemahasiswaan )

Pendidiksn terakhir : Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada, 2000

Pengalaman Penelitian :

a. Buku :

Tahun Judul Penerbit

2005 Akuntansi Manajemen (ISBN No. 979-3986-03-4) Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2005 Akuntansi Keuangan Lanjutan I (ISBN No. 979-3986-05-0) Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2006 Akuntansi Biaya (ISBN No. 979-3986-06-9) Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2006 Akuntansi Keuangan Lanjutan (Jilid 1 dan Jilid 2) ISBN No.

975-3986-04-2

Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2008 Edisi Ulang: Akuntansi Manajemen (ISBN No. 979-3986-03-

4)

Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2008 Edisi Revisi: Akuntansi Keuangan Lanjutan (Jilid 1 dan Jilid

2) ISBN No.975-3986-04-2

Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2008 Cetak Ulang: Akuntansi Biaya (ISBN No. 979-3986-06-9) Yayasan Widya

Manggala Indonesia

2009 Edisi Revisi: Akuntansi Keuangan Lanjutan (Jilid 1 dan 2)

ISBN No. 975-3986-04-2

Yayasan Widya

Manggala Indonesia

Page 31: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

b. Penelitian :

Tahun Judul Penerbit

2000 Analisis Portofolio sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan

Keputusan Saham di Pasar Modal

P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET,

ISSN 1411-1179

2000 Pengujian Standar CAPM dan Perluasannya P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET,

ISSN 1411-1179

2001 Nilai Tambahan Penerapan Alternative Income pada Penilaian

Kinerja BUMD di Daerah Tingkat I Jawa Tengah

P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET,

ISSN 1411-1179

2002 Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan

Laba Emiten di BEJ Tahun 1997-1999

P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET,

ISSN 1411-1179

2002 Analisa Fluktuasi harga Saham Warant PT. Bank Indonesia

Tahun 2000-1999

P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET,

ISSN 1411-1179

2003 Analisa Perubahan Keuntungan Dengan Perubahan Deviden

Tunai.

P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET

2003 Pengaruh Praktek Budaya Organisasi dan Strategi Inovasi

Terhadap Kinerja Organisasi

2005 Analisa Diskriminasi Current ratio, Quick Ratio, Debt Equity

Ratio, ROI, ROE, Laba yang Ditahan dan Kas Dalam

Pengambilan Keputusan Pembayaran Deviden Kas dan

Deviden Saham

P3M STIE Widya

Manggala / ASET,

ISSN 1411-1179

2006 Analisa Struktur Modal, ROI, dan Ukuran Perusahaan, Dalam

Pemilihan Metode Akuntansi Depresiasi Bagi Lesse

P3M STIE Widya

Manggala / ASET,

Terakreditasi SK No.

55/DIKTI/Kep/2006

2008 Persepsi Karyawan Terhadap Kepemimpinan Wanita (Ditinjau

Dari Gaya Kepemimpinan, Gender, Budaya, dan Pekerjaan)

Peneliti Utama

KOPERTIS Wilayah

Page 32: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Studi Kasus PNS dan Pengusaha Wanita di Kota Semarang VI Jawa Tengah

2008 Pengaruh Anggaran Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial P3M STIE WIDYA

MANGGALA / ASET,

Terakreditasi SK No.

55/DIKTI/Kep/2006

2009 Persepsi Karyawan dan Pemimpin Wanita Terhadap

Kepemimpinan Wanita Ditinjau Dari Motivasi, Gaya

Kepemimpinan, Gender, Budaya dan Pekerjaan (Studi Kasus

PNS Lingkungan Pemerintah Daerah Jawa Tengah)

Peneliti Utama

Dibiayai DIKTI

2011 Analisis Perbandingan Harga Saham dan Volume

Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham

(Stock Split) Pada Perusahaan Di BEI Tahun 2007

Anggota Penelitian

Mandiri

c. Makalah :

Tahun Judul Penyelenggara

2003 Auditing STIE Widya

Manggala

2003 How Teach in A Private High Education STIE Widya

Manggala

2004 Strategi Memperoleh Kredit Bagi UKM Dan Sektor Rumah

Tangga

STIE Widya

Manggala

2004 Pembuatan Laporan Keuangan Untuk Perusahaan Dagang dan

Jasa

STIE Widya

Manggala

2005 Sukses Menyusun Skripsi STIE Widya

Manggala

2005 Pentingnya Akreditasi perguruan Tinggi Bagi Calon

Mahasiswa

STIE Widya

Manggala

2005 Pengembangan Pendidikan perpajakan menuju Masyarakat

Sadar dan peduli pajak

STIE Widya

Manggala

2006 Saatnya Perempuan Bicara KPPI Jateng

Bersama Biro

Pemberdayaan

Perempuan Tk I

Page 33: a. JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON FORMAL … · JUDUL PENELITIAN PENDIDIKAN NON ... kesehatan, perumahan, dan pendidikan, ... 400/451 tahun 2011 tentang penetapan warga miskin kota

Jawa Tengah

2006 Membuka Tabir Perempuan HWP bersama

kesbang Linmas

Kota Semarang

2007 Menggapai Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan KPPI jateng

Bersama Biro

Pemberdayaan

Perempuan Kota

Surakarta

2007 Kepemimpinan Wanita di Era Sekarang KPPI Jateng Dalam

Rangka Peresmian

KPPI Kota Solo

2007 Perempuan Dan Wanita Gabungan

Organisasi Wanita

Semarang

2008 Wanita Dan Kekuasaan HWP Kota

Semarang

2008 Pemimpin Wanita HWP Kota

Semarang

2008 Persepsi Tentang Kepemimpinan Wanita Di Sektor Swasta

dan negeri (Hasil Penelitian)

Kopertis Wilayah VI

Jawa Tengah

2009 Hak Pilih Perempuan Sebuah Partai politik

Bersama KPPI Kota

Semarang

2011 Sumber-Sumber Tema Penelitian Akuntansi STIE Widya

Manggala

2011 Metodelogi Penelitian STIE Widya

Manggala

2011 Sumber-Sumber Tema Penelitian organisasi STIE Widya

Manggala