a. deskripsi teori - lumbung pustaka unyeprints.uny.ac.id/22291/4/4. bab ii.pdf · behavior”,...

36
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Definisi Partai Politik Partai politik dalam dunia perpolitikan, khususnya dalam politik lokal akan mudah dipahami dengan mengerti terlebih dahulu definisi partai politik. Ada tiga teori yang mencoba menjelaskan asal usul partai politik. Pertama, teori kelembagaan yang melihat ada hubungan antara parlemen awal dan timbulnya partai politik, kedua, teori situasi historik yang melihat timbulnya partai politik sebagai upaya suatu sistem politik untuk mengatasi krisis yang ditimbulkan dengan perubahan masyarakat secara luas. Ketiga, teori pembangunan yang melihat partai politik sebagai produk modernisasi sosial ekonomi (Ramlan Surbakti, 1992: 113). Partai politik pertama lahir di negara-negara Eropa Barat. Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai- partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat dan pemerintah (Bambang Sunggono, 1992:7). Partai politik terlahir untuk mewujudkan suatu gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diikut sertakan dalam proses politik. Melalui partai politik inilah rakyat turut berpartisipasi dalam hal memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi-aspirasinya atau

Upload: vokhue

Post on 04-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Definisi Partai Politik

Partai politik dalam dunia perpolitikan, khususnya dalam politik

lokal akan mudah dipahami dengan mengerti terlebih dahulu definisi

partai politik. Ada tiga teori yang mencoba menjelaskan asal usul partai

politik. Pertama, teori kelembagaan yang melihat ada hubungan antara

parlemen awal dan timbulnya partai politik, kedua, teori situasi historik

yang melihat timbulnya partai politik sebagai upaya suatu sistem politik

untuk mengatasi krisis yang ditimbulkan dengan perubahan masyarakat

secara luas. Ketiga, teori pembangunan yang melihat partai politik

sebagai produk modernisasi sosial ekonomi (Ramlan Surbakti, 1992:

113).

Partai politik pertama lahir di negara-negara Eropa Barat. Dengan

meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu

diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai-

partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi

penghubung antara rakyat dan pemerintah (Bambang Sunggono, 1992:7).

Partai politik terlahir untuk mewujudkan suatu gagasan bahwa rakyat

merupakan faktor yang perlu diikut sertakan dalam proses politik.

Melalui partai politik inilah rakyat turut berpartisipasi dalam hal

memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi-aspirasinya atau

Page 2: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

14

kepentingan-kepentingannya. Dengan demikian, proses artikulasi

kepentingan tersalurkan melalui partai politik.

Berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah

organisasi partai politik bisa menyatukan orang-orang yang mempunyai

pikiran serupa sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa

dikonsolidasikan. Dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam

pembuatan dan pelaksanaan keputusan (Miriam Budiardjo, 2008: 403).

Definisi partai politik telah dikemukakan oleh beberapa ahli politik,

diantaranya menurut ahli politik Carl J. Friedrich yang dikutip (dalam

Miriam Budiardjo, 2008: 403) adalah sebagai berikut.

Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secarastabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaanterhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkanpenguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatanyang bersifat idiil serta materiil. (a political party is a group ofhuman beings, stably organized with the objective of securing ormaintaning for its leader the control of a goverment, with the futherobjective of giving to member of the party, through such controlideal and material benefits and advantages) (Miriam Budiardjo,2008:404).

Kemudian Sigmund Neumann (dalam Miriam Budiardjo, 2008: 403)

mengemukaan definisi partai politik sebagai berikut.

Partai politik adalah organisasi dari aktifitas-aktifitas politik yangberusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebutdukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan ataugolongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda(a political party is the articulate organization of society’s activepolitical agent; those who are concerned with the control ofgovermental policy power, and who complete for popular supportwith other group or groups holding divergent view) (MiriamBudiardjo 2008:404).

Page 3: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

15

Menurut Ramlan Surbakti (1992:116) menyatakan bahwa “partai

politik merupakan sekelompok orang yang terorganisir secara rapi yang

dipersatukan oleh persamaan ideologi yang bertujuan untuk mencari dan

mempertahankan kekuasaan dalam pemilihan umum guna melaksanakan

alternative kebijakan yang telah mereka susun”. Alternatif kebijakan

umum yang disusun ini merupakan hasil pemanduan berbagai

kepentingan yang hidup dalam masyarakat, sedangkan cara mencari dan

mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan kebijakan umum dapat

melalui pemilihan umum dan cara-cara lain yang sah.

Dalam Undang-Undang No 2 Tahun 2008 tentang partai politik pasal

1 ayat 1, partai politik didefinisikan sebagai organisasi yg bersifat

nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara

sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk

memperjuangkan dan membela kepentigan politik anggota, masyarakat,

bangsa dan negara, serta mempelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam perspektif

kelembagaan, partai politik adalah mata rantai yang menghubungkan

antara rakyat dan pemerintah. Atau dalam bahasa lain, partai politik

menjadi jembatan antara masyarakat sipil dengan pemerintah (Timothy,

1998:11).

Page 4: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

16

Dari berbagai penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa partai

politik merupakan sebuah organisasi yang dibentuk berdasarkan

kumpulan orang-orang yang memiliki kesamaan tujuan untuk

mendapatkan sebuah kekuasaan dalam pemerintahan dan menjadi

penghubung antara masyarakat sipil dengan pemerintah, yang

memberikan informasi secara bottom up maupun top down.

2. Definisi Peran

Soekanto (1987: 221) menjelaskan, peran lebih banyak menunjukan

pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses. Tepatnya adalah

bahwa seseorang menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat

serta menjalankan suatu peranan. Dan apabila seseorang melaksanakan

hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia

menjalankan suatu peranan (Soekanto, 2002: 342).

Lebih lanjut Soerjono Soekanto (1987: 53) menjelaskan aspek-aspek

peranan sebagai berikut:

a. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisiseseorang dalam masyarakat peranan, dalam arti ini merupakanrangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorangdalam kehidupan masyarakat.

b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukanoleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yangpenting bagi struktur sosial masyarakat.

Sedangkan menurut Poerwodarminta (1995: 571) “peran merupakan

tindakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

Page 5: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

17

peristiwa”. Berdasarkan pendapat Poerwadarminta maksud dari tindakan

yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu peristiwa

tersebut merupakan perangkat tingkah laku yang diharapkan, dimiliki

oleh orang atau seseorang yang berkedudukan di masyarakat. Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia : “Peran adalah seperangkat tingkat yang

diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat”.

Menurut Bryant dan White (dalam Amira 2010: 9) peran

didefinisikan sebagai suatu deskripsi “pekerjaan untuk seseorang atau

individu yang mengandung harapan-harapan tertentu yang tidak dapat

mempedulikan siapa yang menduduki suatu posisi tersebut”. Definisi

tersebut dapat menjelaskan bahwa peran merupakan suatu deskripsi

pekerjaan atau tugas seseorang yang didalamnya mengandung harapan-

harapan terhadap orang-orang yang menduduki posisi tersebut.

Berdasarkan teori diatas, peranan dapat simpulkan sebagai suatu

tindakan yang merupakan hak maupun kewajiban yang dilakukan dalam

sebuah kondisi bermasyarakat. Jika dipahami dalam konteks peran partai

politik, peran yang dimaksud merupakan sebuah status yang berupa

tindakan untuk dapat dilaksanakan demi menjaga keseimbangan

kehidupan bermasyarakat dan melaksanakan harapan-harapan

masyarakat terhadap partai politik.

3. Peran Partai Politik

Peran partai politik dirumuskan berdasarkan definisi peran dan

definisi partai politik, yang kemudian dipermudah penentuannya dalam

Page 6: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

18

fungsi-fungsi partai politik. Fungsi yang dilaksanakan partai politik

menggambarkan peran yang sedang dilakukan partai politik. Adapun

beberapa peran partai politik yang dapat dirumuskan berdasarkan fungsi-

fungsi partai politik adalah sebagai berikut.

a. Komunikator Politik

Dalam komunikasi politik, komunikator politik merupakan salah

satu faktor yang menentukan efektivitas komunikasi. Beberapa studi

mengidentifikasi sejumlah karakteristik yang mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain.

Komunikator politik disini adalah orang yang secara tetap dan

berkesinambungan melakukan komunikasi politik.

Sosiolog J.D Halloran, seorang pengamat komunikasi massa,

berpendapat bahwa Komunikator politik memainkan peran sosial

yang utama, terutama dalam proses pembentukan suatu opini publik.

Salah satu teori opini publik yang seluruhnya dibangun di sekitar

komunikator politik, yaitu teori pelopor mengenai opini publik.

Dalam hal ini menegaskan bahwa pemimpin menciptakan opini

publik karena mereka berhasil membuat beberapa gagasan yang

mula-mula ditolak, kemudian dipertimbangkan, dan akhirnya

diterima.

Meskipun setiap orang boleh berkomunikasi tentang politik,

namun yang melakukannya secara tetap dan berkesinambungan

Page 7: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

19

jumlahnya relatif sedikit. Walaupun sedikit, para komunikator politik

ini memainkan peran sosial yang utama, terutama dalam proses opini

publik. Dan Nimmo (1989) mengklasifikasikan komunikator utama

dalam politik sebagai berikut: politikus; professional; dan aktivis.

1) Politikus

Politikus adalah orang yang bercita-cita untuk dan atau

memegang jabatan pemerintah, tidak peduli apakah mereka

dipilih, ditunjuk, atau pejabat karier, dan tidak

mengindahkan apakah jabatan itu eksekutif, legislatif, atau

yudukatif. Daniel Katz (dalam Nimmo, 1989) membedakan

politikus ke dalam dua hal yang berbeda berkenaan dengan

sumber kejuangan kepentingan politikus pada proses

politik. Yaitu: politikus ideolog (negarawan); serta politikus

partisan. Politikus ideolog adalah orang-orang yang dalam

proses politik lebih memperjuangkan kepentingan

bersama/publik. Mereka tidak begitu terpusat perhatiannya

kepada mendesakkan tuntutan seorang langganan atau

kelompoknya. Mereka lebih menyibukkan dirinya untuk

menetapkan tujuan kebijakan yang lebih luas, mengusahkan

reformasi, bahkan mendukung perubahan revolusioner-jika

hal ini mendatangkan kebaikan lebih bagi bangsa dan

negara. Sedangkan politikus partisan adalah orang-orang

Page 8: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

20

yang dalam proses politik lebih memperjuangan

kepentingan seorang langganan atau kelompoknya.

Dengan demikian, politikus utama yang bertindak

sebagai komunikator politik yang menentukan dalam

pemerintah Indonesia adalah: para pejabat eksekutif

(presiden, menteri, gubernur, dsb.); para pejabat eksekutif

(ketua MPR, Ketua DPR/DPD, Ketua Fraksi, Anggota

DPR/DPD, dsb.); para pejabat yudikatif (Ketua/anggota

Mahkamah Agung, Ketua/anggota Mahkamah Konstitusi,

Jaksa Agung, jaksa, dsb.).

2) Profesional

Komunikator profesional adalah peranan sosial yang

relatif baru, suatu hasil sampingan dari revolusi komunikasi

yang sedikitnya mempunyai dua dimensi utama: munculnya

media massa; dan perkembangan serta merta media khusus

(seperti majalah untuk khalayak khusus, stasiun radio, dsb.)

yang menciptakan publik baru untuk menjadi konsumen

informasi dan hiburan. Baik media massa maupun media

khusus mengandalkan pembentukan dan pengelolaan

lambang-lambang dan khalayak khusus.

Page 9: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

21

3) Aktivis

Aktivis adalah komunikator politik utama yang

bertindak sebagai saluran organisasional dan interpersonal.

Pertama, terdapat jurubicara bagi kepentingan yang

terorganisasi. Pada umumnya orang ini tidak memegang

ataupun mencita-citakan jabatan pada pemerintah; dalam

hal ini komunikator tersebut tidak seperti politikus yang

membuat politik menjadi lapangan kerjanya. Jurubicara ini

biasanya juga bukan profesional dalam komunikasi. namun,

ia cukup terlibat baik dalam politik dan semiprofesional

dalam komunikasi politik.

Richard E. Petty dan John T. Cacioppo dalam bukunya Attitudes

and Persuasion: Classic and Contemporary Approaches, dikatakan

bahwa ada empat komponen yang harus ada pada komunikator

politik, yaitu communicator credibility, communicator

attractiveness, communicator similarity dan communicator power

(Petty, 1996).

a. KredibilitasKredibilitas sumber mengacu pada sejauh mana sumber

dipandang memiliki keahlian dan dipercaya. Semakin ahlidan dipercaya sumber informasi, semakin efektif pesanyang disampaikan. Kredibilitas mencakup keahlian sumber(source expertise) dan kepercayaan sumber (sourcetrustworthiness).

b. Daya tarikDaya tarik seorang komunikator bisa terjadi karenapenampilan fisik, gaya bicara, sifat pribadi, keakraban,

Page 10: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

22

kinerja, keterampilan komunikasi dan perilakunya.Sebagaimana dikemukakan Petty (1996):

“Two communicators may be trusted experts on someissue, but one may be more liked or morephysicallyattractive than the other… in part because ofhis physical appearance, style of speaking andmannerism, …the attractiveness is due to theperformance, communication skills, self evaluation …by verbal and by the behavioral measure.”

Daya tarik fisik sumber (source physical attractiveness)merupakan syarat kepribadian. Daya tarik fisik komunikatoryang menarik umumnya lebih sukses daripada yang tidakmenarik dalam mengubah kepercayaan. Beberapa item yangmenggambarkan daya tarik seseorang adalah tampan ataucantik, sensitif, hangat, rendah hati, gembira, dan lain-lain.

c. KesamaanSumber disukai oleh audience bisa jadi karena sumbertersebut mempunyai kesamaan dalam hal kebutuhan,harapan dan perasaan. Dari kacamata audience makasumber tersebut adalah sumber yang menyenangkan (sourcelikability), yang maksudnya adalah perasaan positif yangdimiliki konsumen (audience) terhadap sumber informasi.

d. PowerPower, menurut Petty (1996) adalah “the extent to which thesource can administer rewards or punishment.” Sumberyang mempunyai power, menurutnya, akan lebih efektifdalam penyampaian pesan dan penerimaannya daripadasumber yang kurang atau tidak mempunyai power. Padadasarnya, orang akan mencari sebanyak mungkinpenghargaan dan menghindari hukuman. Sebagaimanadikemukakan oleh Kelman (dalam Petty, 1996) bahwa,“people simply report more agreement with the powerfulsource to maximize their rewards and minimize theirpunishment.”

Berdasarkan teori komunikator diatas, peran komunikator dalam

partai politik sangat jelas kedudukannya yang jika diklasifikasikan

dalam jenis komunikator, partai politik dapat muncul sebagai

komunikator yg berasal dari politikus dengan kader partai yang

Page 11: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

23

menduduki badan eksekutif maupun legislatif dan berasal dari

aktivis, sebagai organisasi yang memiliki massa.

b. Negosiasi Politik

Menurut Stephen Robbins dalam bukunya “Organizational

Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa

antara dua pihak atau lebih, dan masing-masing pihak berupaya

untuk menyepakati tingkat harga yang sesuai untuk proses

pertukaran tersebut. Dalam buku Teach Yourself Negotiating,

karangan Phil Baguley, dijelaskan juga tentang definisi negosiasi

yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati

dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana

tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Negosiasi adalah

cara yang paling efektif untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik

atau perbedaan kepentingan.

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa negosiasi berkaitan

dengan kemampuan komunikasi dari seseorang sehinggai menurut

Wahab (1997) negosiasi adalah : alat dasar untuk memperoleh hal

yang di kehendaki dari pihak lain. Sehingga dapat definisikan

sebagai:

“Komunikasi timbal balik yang dirancang untuk mencapaipersetujuan ketika terdapat dua pihak dengan kepentinganbersama, dan salah pihak ada unsur yang menentang”

Page 12: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

24

Pramono (1997) mengacu pendapat dari Folwer menyebutkan

bahwa Definisi negosiasi:

“ adalah proses interaksi dengan mana kedua pihak atau yanglebih perlu terlibat secara bersama didalam hasil akhir kendatipada awalnya masing-masing pihak mempunyai sasaran yangberbeda beruasaha untuk menyelesaikan perbedaaan merekadengan menggunakan argumen dan persuasi untuk mencapaijalan keluar yang dapat diterima bersama”

Dari definisi tersebut tersirat adanya suatu proses dalam jangka

waktu tertentu yang harus diikuti dengan strategi (akan diuraikan

pada strategi organisasi). Kata negosiasi berasal dari kata to

negotiate, to be negotiating dalam bahasa Inggris yang berarti

merundingkan, membicarakan kemungkinan tentang suatu kondisi

dan atau menawar. Kata-kata turunannya anata lain negotiable yang

berarti dapat dirundingkan, dapat dibicarakan, dapat ditawar dan kata

negotiation yang berarti suatu proses/aktivitas untuk merundingkan,

membicarakan sesuatu hal untuk disepakati dengan orang lain.

Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, negosiasi

artinya perundingan. Kemudian politik artinya segala urusan dan

tindakan mengenai pemerintahan suatu negara. Jadi negosiasi politik

yaitu perundingan dua belah pihak yang menyangkut segala urusan

dan tindakan mengenai pemerintahan suatu Negara. Pada dasarnya

ada dua macam negosiasi, yaitu:

1) Distributive negotiation- Zero sum negotiation (win-lose)

Yaitu suatu bentuk negosiasi yang di dalam proses

Page 13: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

25

pelaksanaannya para pihak yang terlibat bersaing untuk

mendapatkan sebanyak mungkin keuntungan atau manfaat yang

ada. Meningkatnya manfaat yang diperoleh salah satu pihak

akan mengurangi manfaat yang diperoleh oleh pihak lain.

Biasanya perundingan semacam ini terjadi bila hanya ada satu

masalah yang menjadi materi perundingan.

2) Integrative negotiation (win-win)

Yaitu suatu bentuk negoasiasi yang dalam proses

pelaksanaannya, para pihak yang terlibat bekerja sama untuk

mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya atas hal-hal yang

dirundingkan dengan menggabungkan kepentingan mereka

masing-masing untuk mencapai kesepakatan. Negosiasi

semacam ini biasanya terjadi bila ada lebih dari satu masalah

yang menjadi materi perundingan.

Dalam kenyataannya hampir semua negosiasi merupakan

kombinasi dari kedua macam bentuk negosiasi tersebut di atas.

Dalam proses negosiasi politik perlu berkompetisi dengan pihak lain

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Namun tidak jarang juga

bekerja sama dengan pihak lain untuk dapat memaksimalkan hasil

negosiasi yang akan dicapai.

c. Lobby Politik

Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan individu

ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pimpinan

Page 14: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

26

organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting

dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan

keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan

pelobi.

Pengertian lobi menurut AB Susanto (dalam Redi Panuju, 2010 ;

18) adalah :

“Melobi pada dasarnya merupakan usaha yangdilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-pihak yangmenjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positifterhadap topik pelobi, dengan demikian diharapkanmemberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan ....Kegiatan melobi bisa jadi sama pentingnya denganpemngembangan kompetensi profesional”

Menurut A.B Susanto, salah seorang konsultan manajemen,

yang dikutip oleh Zainal Abidin Partao (2006), melobi pada

dasarnya suatu usaha yang dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-

pihak yang menjadi sasaran agar terbentuk sudut pandang positif

terhadap topic lobi. Lobi merupakan bagian dari aktivitas

komunikasi. Lingkup komunikasi yang luas menyebabkan aktivitas

lobi juga sama luasnya. Lobi ditujukan untuk memperoleh sesuatu

yang menjadi tujuan atau target seseorang atau organisasi, dan apa

yang dimaksudkan tersebut berada di bawah kontrol atau pengaruh

pihak lain (individu maupun lembaga). Pada esensinya lobbying dan

negosiasi mempunyai tujuan yang sama yaitu menggunakan tehnik

komunikasi untuk mencapat target tertentu. Dibandingkan dengan

Page 15: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

27

negosiasi yang merupakan suatu proses resmi atau formal, lobbying

merupakan suatu pendekatan informal.

Menurut Anwar (1997) definisi yang lebih luas adalah suatu

upaya informal dan persuasif yang dilakukan oleh satu pihak

(perorangan, kelompok, Swasta, pemerintah) yang memiliki

kepentingan tertentu untuk menarik dukungan dari pihak pihak yang

dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target yang

diinginkan tercapai.

Menurut Pramono (1997) lobi merupakan suatu pressure group

yang mempraktekkan kiat-kiat untuk mempengaruhi orang-orang

dan berupaya mendapatkan relasi yang bermanfaat. Pola ini lebih

menekankan bahwa lobby untuk membangun koalisi dengan

organisasi- organisasi lain dengan berbagai tujuan dan kepentingan

untuk melakukan usaha bersama. Digunakan pula untuk membangun

akses guna mengumpulkan informasi dalam isu-isu penting dan

melakukan kontak dengan individu yang berpengaruh.

Istilah lobbying atau kemudian menjadi “Lobi” dalam bahasa

Indonesia sering dikaitkan dengan kegiatan politik dan bisnis.

Perkembangan dewasa ini Lobi-melobi tampaknya tidak terbatas

pada kegiatan tersebut namun mulai dirasakan oleh manajer

organisasi untuk menunjang kegiatan manajerialnya baik sebagai

Page 16: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

28

lembaga birokrat maupun lembaga usaha khususnya dalam

pemberian pelayanan Kesehatan

Dalam dunia politik istilah “pelobian” adalah merupakan usaha

individu atau kelompok dalam kerangka berpartisipasi politik, untuk

menghubungi para pemimpin politik atau pejabat pemerintah dengan

tujuan mempengaruhi keputusan pada suatu masalah yang dapat

menguntungkan sekelompok orang.

b. Mediator Politik

Menurut Syahrizal Abbas definisi mediasi dalam Kamus Bahasa

Indonesia mengandung tiga unsur penting, pertama, mediasi

merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang

terjadi antara dua pihak atau lebih. Kedua, pihak yang terlibat dalam

penyelesaian sengketa adalah pihak-pihak yang berasal dari luar

pihak yang bersengketa. Ketiga, pihak yang terlibat dalam

penyelesaian sengketa tersebut bertindak sebagai penasihat dan tidak

memiliki kewenangan apapun dalam pengambilan keputusan.

Secara etimologi (bahasa), mediasi berasal dari bahasa latin

mediare yang berarti berada di tengah. Makna ini menunjuk pada

peran yang ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalam

menjalankan tugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa

antara pihak. ‘Berada ditengah’ juga bermakna mediator harus

berada pada posisi netral dan tidak memihak dalam menyelesaikan

Page 17: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

29

sengketa. Ia harus mampu menjaga kepentingan para pihak yang

bersengketa secara adil dan sama, sehingga menumbuhkan

kepercayaan pihak yang bersengketa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata mediasi diartikan

sebagai proses pengikutsertaan pihak ketiga dalam penyelesaian

suatu perselisihan sebagai penasihat. Mediasi menurut Valerine JL

Kriekhoff sebagaimana disampaikan oleh Zainuddin Fajari “salah

satu bentuk negosiasi antara dua individu atau kelompok dengan

melibatkan pihak ketiga dengan tujuan membantu

tercapainyapenyelesaian yang bersifat kompromistik atau salah satu

cara menyelesaikan masalah diluar pengadilan.” Menurut Priatna

Abdurrasyid mediasi adalah “suatu proses damai di mana para pihak

yang bersengketa menyerahkan penyelesaiannya kepada seorang

mediator (seorang yang mengatur pertemuan antara dua pihak atau

lebih yang bersengketa) untuk mencapai hasil akhir yang adil, tanpa

biaya besar, tetapi tetap efektif dan diterima sepenuhnya oleh kedua

belah pihak yang bersengketa.

Mediasi merupakan sebuah proses di mana pihak-pihak yang

bertikai, dengan bantuan dari seorang praktisi resolusi pertikaian

(mediator) mengidentifikasi isu-isu yang dipersengketakan

mengembangkan opsi-opsi, mempertimbangkan alternatif-alternatif

dan upaya untuk mencapai sebuah kesepakatan. Dalam hal ini sang

mediator tidak memiliki peran menentukan dalam kaitannya dengan

Page 18: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

30

isi/materi persengketaan atau hasil dari resolusi persengketaan

tersebut, tetapi ia (mediator) dapat memberi saran atau menentukan

sebuah proses mediasi untuk mnegupayakan sebuah

resolusi/penyelesaian).

Garry Goopaster memberikan definisi mediasi sebagai proses

negosiasi pemecahan masalah dimana pihak luar yang tidak

memihak (imparsial) bekerja sama dengan pihak-pihak yang

bersengketa untuk membantu mereka memperoleh kesepakatan

perjanjian yang memuaskan. Goopaster mencoba mengeksplorasi

lebih jauh makna mediasi tidak hanya dalam pengertian bahasa,

tetapi ia juga menggambarkan proses kegiatan mediasi, kedudukan

dan peran pihak ketiga, serta tujuan dilakukannya suatu mediasi.

Goopaster jelas menekankan, bahwa mediasi adalah proses

negosiasi, di mana pihak ketiga melakukan dialog dengan pihak

bersengketa dan mencoba mencari kemungkinan penyelesaian

sengketa tersebut. Keberadaan pihak ketiga ditujukan untuk

membantu pihak bersengketa mencari jalan pemecahannya, sehingga

menuju perjanjian atau kesepakatan yang memuaskan kedua belah

pihak.

Jadi, secara singkat bisa digambarkan bahwa mediasi

merupakan suatu proses penyelesaian pihak-pihak yang bertikai

untuk mencapai penyelesaian yang memuaskan melalui pihak ketiga

yang netral (mediator).

Page 19: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

31

4. Fungsi Partai Politik

Untuk memahami peran partai politik, akan lebih mudah apabila

memahami terlebih dahulu fungsi dari partai politik seperti yang

dijelaskan oleh Miriam Budiardjo dalam A. Rahman H. I (2007:103-104)

terkait fungsi partai politik yang melekat dalam suatu partai politik

sebagai berikut.

a. Komunikasi PolitikKomunikasi politik merupakan fungsi menyalurkan

berbagai macam pendapat dan aspirasi masyarakat ditengahkeberagaman pendapat masyarakat modern yang terusberkembang. Pendapat atau aspirasi seseorang atau suatukelompok akan hilang tidak berbekas apabila tidak ditampungdan digabung dengan pendapat dan aspirasi orang lain yangsenada, proses tersebut dinamakan (interest aggregation).Setelah penggabungan pendapat dan aspirasi tersebut diolah dandirumuskan sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuranpendapat dalam masyarakat berkurang (interest articulation).Jika peran utama ini tidak dilakukan pasti akan terjadikesimpang siuran isu dan saling berbenturan.

Setelah itu, partai politik merumuskannya menjadi usulkebijakan yang kemudian dimasukan dalam program atauplatform partai untuk diperjuangkan atau disampaikan melaluiparlemen kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum(public policy). Demikianlah tuntutan masyarakat disampaikankepada pemerintah melalui partai politik.

Di sisi lain, partai politik juga berfungsi memperbincangkandan menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijakan-kebijakanpemerintah. Dengan demikian terjadi dua arus komunikasi dariatas ke bawah maupun bawah ke atas informasi tersampaikandengan baik. Peran partai sebagai penghubungan sangat penting,karena disatu pihak kebijakan pemerintah perlu perlu dijelaskankepada seluruh masyarakat, dan dipihak lain juga pemerintahharus tanggap terhadap tuntutan masyarakat.

Menurut Sigmund Neumann dalam hubungannya dengankomunikasi politik, partai politik merupakan perantara yangbesar yang menghubungkan kekuatan-kekuatan dan ideologisosial dengan lembaga pemerintah yang resmi dan yang

Page 20: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

32

mengaitkannya dengan aksi politik di dalam masyarakat politikyang lebih luas. Namun tak jarang pelaksanaan fungsikomunikasi politik ini menghasilkan informasi yangmengandung isu-isu yang meresahkan masyarakat karenamemihak salah satu kelompok (Miriam Budiardjo, 2008:406).

b. Sosialisasi PolitikSosialisasi politik merupakan sebuah proses dimana

seseorang memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomenapolitik yang umumnya berlaku dalam masyarakat dimana diaberada. Proses ini merupakan faktor penting dalam terbentuknyabudaya politik (political culture) suatu bangsa karena prosespenyampaiannya tersebut berupa norma-norma dan nilai-nilaidari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Suatu definisi yang dirumuskan oleh seorang ahli sosiologipolitik M. Rush (dalam A. Rahman H.I., 2007:103-104) adalahsebagai berikut.

Sosialisasi politik adalah proses yang melaluinya orang dalammasyarakat tertentu belajar mengenali sistem politiknya.Proses ini sedikit banyak menentukan persepsi dan reaksimereka terhadap fenomena politik (political socialization maybe defined is the process by which individuals in a givensociety become acquainted with the political system and whichto a certain degree determines their perceptions and theirreactions to political phenomena).

A. Rahman H. I. juga mengatakan bahwa fungsi sosialisasipolitik partai juga dapat dipandang sebagai suatu upayamenciptakan citra bahwa ia memperjuangkan kepentinganumum. Ini penting jika dikaitkan dengan tujuan partai untukmenguasai pemerintahan melalui kemenangan dalam pemilihanumum. Lebih penting lagi apabila partai politik dapatmenjalankan fungsi sosialisasi untuk mendidik anggota-anggotanya menjadi manusia yang sadar akan tanggungjawabnya sebagai warga negara dan menempatkan kepentingansendiri dibawah kepentingan bersama.

c. Rekrutmen PolitikRekruitmen politik merupakan fungsi untuk mempersiapkan

kepemimpinan internal maupun nasional karena setiap partaimembutuhkan kader-kader yang berkualitas untuk dapatmengembangkan partainya. Rekrutmen politik menjaminkontinuitas dan kelestarian partai, sekaligus merupakan salahsatu cara untuk menjaring dan melatih calon-calon pemimpin.

d. Pengatur Konflik Politik

Page 21: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

33

Pendatur konflik politik merupakan fungsi untuk membantumengatasi konflik diantara masyarakat atau sekurang-kurangnyadapat diatur sedemikian rupa sehingga akibat negatifnya dapatditekan seminimal mungkin. Pendapat lain menurut ahli ArendLijphart (dalam A. Rahman H.I., 2007:103-104) perbedaan–perbedaan atau perpecahan ditingkat massa bawah dapat diatasioleh kerja sama diantara elite-elite politik. Dalam kontekskepartaian, para pemimpin partai adalah elite politik.

Teori fungsi partai milik Miriam Budiardjo diatas selaras dengan

fungsi partai politik berdasarkan undang-undang partai politik di

Indonesia yaitu, Undang – Undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai

Politik Pasal 11 ayat 1 menyatakan bahwa partai politik adalah sebagai

sarana :

a. Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agarmenjadi warga Negara Indonesia yang sadar akan hak dankewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara.

b. Penciptaan iklim yang kondusif serta sebagai perekat persatuandan kesatuan bangsa untuk mensejahterakan masyarakat.

c. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakatsecara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkankebijakan negara.

d. Partisipasi politik warga negara Indonesia; dan

e. Rekrutmen politik dalam proses pengisisan jabatan politikmelalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikankesetaraan dan keadilan gender.

Dengan melekatnya beberapa fungsi dalam partai politik diatas,

partai politik menjadi salah satu aktor penting bagi tegaknya negara

demokrasi. Hal ini dikarenakan partai politik menjadi sarana mobilitas

aspirasi masyarakat dan pemerintah. Selain itu, partai politik menjadi

sarana informasi dalam memberikan penjelasan mengenai keputusan-

keputusan politik yang diambil pemerintah.

Page 22: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

34

Secara ringkas partai politik dapat dikatakan sebagai penghubung

antara warga negara dengan pemerintahnya. Selain itu partai juga

melakukan fungsi-fungsi seperti komunikasi politik, sosialisasi politik,

rekruitmen politik, pengatur konflik politik, pendidikan politik,

pemersatu kebangsaan untuk mensejahterakan masyarakat, dan

partisipasi politik. Pelaksanaan fungsi-fungsi ini dapat dijadikan

instrumen untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan partai politik

dalam menjalankan tugasnya.

5. Partai Politik dalam Sistem Politik

Demokrasi tidak hanya melekat secara nasional namun juga di

implementasikan ke daerah melalui sistem desentralisasi. Desentralisasi

menguatkan fungsi pemerintah daerah untuk dapat menjalankan

demokrasi lokal dengan maksimal. Larry Diamond (dalam Sutoro Eko

2003:156) menjelaskan konsep pemerintahan lokal yang representatif dan

bermakna dapat memupuk demokrasi dikalanggan masyarakat melaui

lima cara sebagai berikut.

Pertama, mengembangkan nilai-nilai dan ketrampilan demokrasidikalangan masyarakat. Kedua, meningkatkan akuntabilitas danresponsivitas terhadap berbagai kepentingan dan urusan lokal.Ketiga, memberikan akses tambahan pada kekuasaan bagi kelompokterpinggirkan sehingga meningkatkan keterwakilan dalamdemokrasi. Keempat, meningkatkan check and balance terhadapkekuasaan pusat. Kelima, memberikan peluang bagi partai-partai danfraksi-fraksi oposisi di pusat untuk mendapatkan sejumlah kekuasaanpolitik.

Tumbangnya masa orde baru membuka peluang terjadinya reformasi

politik dan demokratisasi di Indonesia. Bangsa Indonesia sepakat untuk

Page 23: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

35

melakukan proses pendemokrasian sistem politik Indonesia sehingga

kebebasan rakyat terbentuk, dapat ditegakkan, dan ada pengawasan

terhadap lembaga eksekutif oleh lembaga perwakilan rakyat (DPR)

(Miriam Budiardjo, 2008:128).

Partai politik menjadi salah satu organisasi politik yang terdiri dari

sekelompok warga negara yang dibentuk berdasarkan kesamaan tujuan.

Jika dilihat berdasarkan definisi tersebut, maka fungsi utama partai

politik selain mencari dan mempertahankan kekuasaan adalah fungsi

representasi. Roy C. Macridis (dalam Ichlasul Amal, 1996:26)

menjelaskan bahwa fungsi representasi yang dimaksud adalah ekspresi

dan artikulasi kepentingan kelompok melalui partai. Fungsi representasi

ini merupakan ekspresi kepentingan tertentu, kelompok sosial tertentu

atau dengan kata lain partai memberikan sarana politik langsung kepada

kepentingan yang diwakilinya. Sedangkan menurut Firmanzah, kehadiran

partai politik juga memiliki tanggung jawab konstitusional, moral, dan

etika untuk membawa kondisi dan situasi masyarakat menjadi lebih baik

(2007:69).

Meskipun dominasi partai politik telah terkikis oleh media massa

dan organisasi-organisasi masyarakat sipil, partai politik tetap merupakan

kerangka kerja kelembagaan yang sangat penting bagi perwakilan dan

kepemerintahan dalam sebuah demokrasi. Larry Diamond (dalam Sutoro

Eko, 2003:156) menjelaskan betapa pentingnya partai politik dalam

demokrasi, seperti “kelompok-kelompok kepentingan tidak dapat

Page 24: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

36

menampung kepentingan diantara kelompok-kelompok sosial dan isu-isu

politik seluas yang bisa dilakukan partai politik” dan “tanpa partai-partai

yang efektif yang setidaknya memiliki basis dukungan yang agak stabil,

negara-negara demokrasi tidak akan dapat memiliki pemerintahan yang

efektif”.

Sistem politik tak lain adalah mekanisme seperangkat fungsi atau

peranan dalam struktur politik dalam hubungannya satu sama lain yang

menunjukan suatu proses yang langgeng (persistent pattern). Proses

tersebut mengandung dimensi waktu (masa lampau, kini dan mendatang).

Dari sudut ini terlihat bahwa sistem politik merupakan bagian suatu

sistem yang lebih besar yaitu sistem sosial (A. Rahman H. I, 2007:68).

Sistem tersebut digambarkan dalam Diagram Sistem Politik dalam

Struktur dan Fungsi Menurut G. A. Almond sebagai berikut.

Page 25: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

37

Gambar 1. Diagram Sistem Politik dalam Struktur dan Fungsi

Sumber: Sistem Politik Indonesia (A. Rahman H. I. 2007:67)

Diagram diatas menggambarkan proses interaksi antar aktor

pemerintahan yang masing-masingnya memiliki fungsi tersendiri dalam

pemerintahan. Tiga fungsi utama dalam diagram diatas yaitu sosialisasi

politik, rekruitmen politik, dan komunikasi politik dilakukan oleh aktor-

aktor pemerintahan yaitu kelompok kepentingan, partai politik, badan

legislatif, eksekutif, birokrasi, dan badan peradilan untuk melihat kondisi

lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi domestik yang kemudian

mendapatkan sebuah input yang berupa aspirasi masyarakat yang

kemudian diartikulasikan oleh kelompok kepentingan dan di agregasikan

Page 26: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

38

oleh partai politik. Setelah itu, hasil dari kegiatan artikulasi dan agregasi

kepentingan tersebut dilanjutkan atau diserahkan pada badan legislatif

dan eksekutif untuk pembentukan kebijakan yang proses penerapan

kebijakannya dilakukan oleh birokrasi dan penghakiman kebijaksanaan

tersebut merupakan tanggungjawab badan peradilan. Setelah masing-

masing aktor menjalankan fungsinya, kemudian kegiatan tersebut

menghasilkan output untuk perbaikan kondisi lingkungan fisik, sosial,

dan ekonomi domestik.

Dalam hal ini dapat dilihat bahwa partai politik memiliki hubungan

yang sangat dekat dengan para pembuat kebijakan dan masyarakat

sebagai sumber aspirasi. Pentingnya partai politik dalam mengubah

sebuah aspirasi masyarakat umum menjadi sebuah kebijakan yang dibuat

oleh pemerintah menjadi sebuah hal yang baik untuk dapat dipahami

bersama.

6. Otonomi Daerah

Pasca tumbangnya Soeharto pada tahun 1998 merupakan sebuah

kesempatan bagi masyarakat daerah untuk dapat menyuarakan kebutuhan

dan keunggulan daerahnya yang sempat terabaikan karena sistem

sentralisasi pada masa orde baru. Untuk melandasi Otonomi Daerah,

maka disusunlah UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

yang kemudian di digantikan dengan UU No. 32 Tahun 2004 yang

menganut sistem desentralisasi dimana masing-masing pemerintah

daerah memiliki kewenangan untuk dapat mengelola daerahnya sendiri.

Page 27: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

39

Otonomi daerah berasal dari istilah Autos berarti sendiri dan nomos

berarti pemerintahan. Jadi otonomi daerah berarti pemerintahan sendiri.

Definisi otonomi daerah dalam UU No. 32 Tahun 2004 diatur dalam

pasal 1 ayat 5 yang menjelaskan bahwa otonomi daerah adalah hak,

wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya dijelaskan pada ayat

6, daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut keingin

sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Bowman dan Hampton (dalam Koirudin, 2005:2) menyatakan bahwa

tidak ada suatu pemerintahan dari suatu negara dengan wilayah yang

sangat luas dapat menentukan kebijakan secara efektif ataupun dapat

melaksanakan kebijakan secara efisien melalui sistem sentralisasi.

Dengan demikian urgensi pelimpahan kewenangan pusat baik dalam

konteks politis maupun secara administratif, kepada organisasi atau unit

di luar pemerintahan pusat menjadi hal yang sangat penting untuk

menggerakkan dinamika sebuah pemerintahan.

Melalui otonomi, pemerintah daerah memilik peluang untuk

mengembangkan dan membangun daerahnya dengan kondusif (Widjaja,

2002:76). Otonomi daerah merupakan fenomena politis yang sangat

Page 28: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

40

dibutuhkan dalam era globalisasi dan demokrasi. Melalui otonomi

diharapkan daerah akan lebih mandiri dalam menentukan seluruh

kegiatannya dan pemerintah pusat diharapkann tidak terlalu aktif

mengatur daerah. Pemerintahan daerah diharapkan mampu menjalankan

perannya dalam membuka peluang memajukan daerah dengan

melakukan identifikasi potensi sumber-sumber pendapatannya dan

mampu menetapkan belanja daerah secara ekonomi yang wajar, efisien,

dan efektif, termasuk kemampuan perangkat daerah meningkatkan

kinerja dan mempertanggungjawabkannya kepada pemerintah pusat

maupun masyarakat.

Pada dasarnya, kebijakan otonomi daerah diarahkan pada

peningkatan pelayanan publik dan pengembangan kreativitas masyarakat

serta aparatur pemerintah daerah, keseimbangan hubungan antara pusat

dan daerah dalam kewenangan dan keuangan, menjamin rasa kebangsaan

demokrasi dan kesejahteraan masyarakat daerah, dan menciptakan

kemandirian daerah (Widjaja, 2002:99-100).

6. Pemekaran Wilayah

Pemekaran wilayah merupakan salah satu aktualisasi dari kebijakan

otonomi daerah dan desentralisasi yang bertujuan untuk memaksimalkan

pelayanan pemerintah daerah. Pemekaran wilayah merupakan suatu

proses pembagian wilayah menjadi lebih dari satu wilayah, dengan

tujuan meningkatkan pelayanan dan mempercepat pembangunan

(Effendy, 2008: 2). Pemekaran wilayah juga diharapkan dapat

Page 29: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

41

menciptakan kemandirian daerah sebagai salah satu kunci dari

keberhasilan otonomi daerah. Upaya pemekaran wilayah dipandang

sebagai sebuah terobosan untuk mempercepat pembangunan melalui

peningkatan kualitas dan kemudahan memperoleh pelayanan bagi

masyarakat. Pemekaran wilayah juga merupakan bagian dari upaya untuk

meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam memperpendek

rentang kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas

penyelenggaraan pemerintah dan pengelolaan pembangunan.

Salah satu aspek yang sangat penting dari pelaksanaan otonomi

daerah saat ini adalah terkait dengan pemekaran dan penggabungan

wilayah yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara pemerintah

daerah dan masyarakat lokal dalam rangka pertumbuhan kehidupan

demokrasi. Dengan interaksi yang lebih intensif antara masyarakat dan

pemerintah daerah baru, maka masyarakat sipil akan memperoleh hak-

hak dan kewajiban-kewajibannya secara lebih baik sebagai warga

Negara.

Terdapat beberapa alasan pemekaran wilayah sekarang menjadi

salah satu pendekatan yang cukup diminati dalam kaitannya dengan

penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan public

seperti yang dijelaskan oleh Effendy (2008:1), sebagai berikut.

a. Keinginan untuk menyediakan pelayanan publik yang lebih baikdalam wilayah kewenangan yang terbatas/terukur. Pendekatanpelayanan melalui pemerintahan daerah yang babru diasumsikanakan lebih dapat memberikan pelayanan yanag lebih baik

Page 30: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

42

dibandingkan dengan pelayanan melalui pemerintahan daerahinduk dengan cakupan wilayah pelayanan yang lebih luas.Melalui proses perencanaan pembangunan daerah pada skalayang lebih terbatas, maka pelayanan publik sesuai kebutuhanlokal akan lebih tersedia.

b. Mempercepat pertumbuhan ekonomi penduduk setempatmelalui perbaikan kerangka pengembangan ekonomi daerahberbasiskan potensi lokal. Dengan dikembangkannya daerahbaru yang otonom, maka akan memberikan peluang untukmenggali berbagai potensi ekonomi daerah baru yang selama initidak tergali.

c. Penyerapan tenaga kerja secara lebih luas di sektor pemerintahdan bagi-bagi kekuasaan di bidang politik dan pemerintahan.Kenyataan politik seperti ini juga mendapat dukungan yangbesar dari masyarakat sipil dan dunia usaha, karena berbagaipeluang ekonomi baru baik secara formal maupun informalmenjadi lebih tersedia sebagai dampak ikutan pemekaranwilayah.

Senada dengan teori diatas, Tri Ratnawati (2009:23-30) menjelaskan,

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan PP No.129 Tahun 2000 (tentang

Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan

Penggabungan Daerah) memaparkan beberapa prinsip kebijakan

pemekaran, sebagai berikut.

a. Tujuan pembentukan, pemekaran, penghapusan, danpenggabungan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat melalui peningkatan pelayanan, percepatandemokrasi, percepatan perekonomian daerah, percepatanpengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan danketertiban, serta peningkatan hubungan antara pusat dan daerah.

b. Syarat pembentukan daerah dan kriteria pemekaran adalahmenyangkut kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosialbudaya, sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, danpertimbangan-pertimbangan lain yang memungkinkanterselenggaranya otonomi.

c. Prosedur pembentukan dan pemekaran daerah diawali olehadanya kemauan politik Pemda dan aspirasi masyarakatsetempat, didukung oleh penelitian awal yang dilaksanakan olehPemerintah daerah.

Page 31: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

43

d. Pembiayaan penyelenggaraan pemerintah daerah baru untuktahun pertama ditanggung oleh daerah induk berdasarkan hasilpendapatan yang diperoleh dari gabungan kabupaten atau kotadi provinsi baru dan dapat dibantu melalui APBN atau hasilpendapatan yang diperoleh dari kabuaten atau kota yang barudibentuk.

e. Evaluasi kemampuan daerah dalam menyelenggrakan otonomisampai kepada penghapusannya didahului dengan penilaiankerja.

Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulan bahwa, proses

pemekaran suatu wilayah merupakan kelanjutan dari adanya kebijakan

otonomi daerah. Pemekaran baik tingkat daerah propinsi, daerah

kabupaten, maupun kecamatan memiliki kesamaan atau latar belakang

yang sama, yaitu pemerataan pembangunan, walaupun dalam prosesnya

terdapat kepentingan-kepentingan diluar makna seharusnya.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan Jacqualine Ratu Marine Kala’suso (2005)

dengan judul “Proses Pemekaran Kabupaten Pulang Pisau di Kalimantan

Tengah”, mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, Universitas Gajah Mada.

Penelitian tersebut menunjukan otonomi adalah penjabaran penting

dari tunutan demokratisasi di segala segi. Dan realisasi otonomi daerah

akan sangat bergantung pada kepercayaan penuh dari pusat dan adanya

prakarsa yang kuat dari daerah. Kombinasi antara kepercayaan pusat dan

adanya prakarsa dari daerah menjadi kekuatan besar bagi daerah untuk

dapat berkembang secara baik dan menjadikan pemerintah daerah

sebagai representasi kepentingan masyarakat di daerah dan menjawab

kebutuhan masyarakat. Pemekaran wilayah menjadi salah satu

Page 32: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

44

implementasi dari kebijakan otonomi daerah yang memunculkan peluang

untuk peningkatan pembangunan namun pada kenyataannya juga

memunculkan beberapa konflik kepentingan pasca pemekaran.

Peneliti memilih penelitian tersebut sebagai penelitian yang relevan

karena peneliti melihat bahwa dari hasil penelitian tersebut, menjelaskan

pemekaran wilayah menjadi sebuah implementasi dari kebijakan otonomi

daerah yang dalam prosesnya juga menimbulkan beberapa konflik

kepentingan. Konflik kepentingan inilah yang menjadi sorotan, pada

penelitian ini penulis membahas konflik tersebut beserta aktor-aktor yang

terlibat dan peneliti membahas mengenai peranan salah satu aktor utama

dalam proses pemekaran wilayah di Kabupaten Cilacap.

2. Penelitian yang dilakukan Febri Dyah Sukmawati (2013) dengan judul

“Peran Partai Politik dalam Pendidikan Politik (Studi Rekruitmen dan

Pendidikan Politik oleh DPC PDI Perjuangan Kulon Progo pada Bakal

Calon Legislatif Pemilu 2014)”, mahasiswa Pendidikan

Kewarganegaraan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa: 1) Pola rekruitmen yang

dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan Kulon progo pada Bacaleg pemilu

2014 menunjukan bahwa kurang berjalannya pengkaderan. Pendidikan

politik dilakukan oleh DPC PDI Perjuangan Kulon Progo melalui forum

diskusi, kuliah umum, kuliah khusus, dan kerja lapangan. 2) Implikasi

pola rekruitmen dan pendidikan politik DPC PDI Perjuangan Kulon

Page 33: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

45

Progo pada Bacaleg belum menunjukan secara efektif peran partai politik

dalam pendidikan politik. Kurang efektifnya peran partai dalam

pendidikan politik dikarenakan dalam pelaksanaannya bersamaan dengan

indoktrinisasi politik.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti menjadikan penelitian

tersebut sebagai penelitian yang relevan dikarenakan terdapat kesamaan

topik penelitian, yaitu peran partai politik. Meskipun dalam penelitian

diatas lebih mengarah pada pelaksanaan fungsi rekruitmen politik dan

pendidikan politik saja dimana pembahasan hanya terkerucut pada sistem

pemilihan umum. Namun pada penelitian ini fungsi dalam penelitian

tersebut dijadikan pandangan untuk melihat bagaimana peran partai

politik diluar pemilu, yaitu dalam proses pemekaran wilayah di

Kabupaten Cilacap khususnya

C. Kerangka Pikir

Partai politik memiliki peran yang sangat besar dalam negara demokrasi,

tidak hanya berhubungan dengan pemilihan umum tapi juga dalam kegiatan

politik pemerintahan. Partai politik juga berfungsi memperbincangkan dan

menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Dengan demikian terjadi dua arus komunikasi dari atas ke bawah maupun

bawah ke atas informasi tersampaikan dengan baik. Peran partai sebagai

penghubung sangat penting, karena disatu pihak kebijakan pemerintah perlu

dijelaskan kepada seluruh masyarakat, dan dipihak lain juga pemerintah harus

Page 34: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

46

tanggap terhadap tuntutan masyarakat, termasuk tuntutan pemekaran wilayah

di Kabupaten Cilacap.

Pemerintah Kabupaten Cilacap belum bisa memberikan pelayanan yang

maksimal sehingga kesejahteraan masyarakat dibeberapa kecamatan masih

tertinggal jauh dengan pusat kota kabupaten. Infrastruktur, kondisi geografis

dan sarana perhubungan yang minim merupakan faktor utama sulitnya

pelayanan diterima secara merata, seperti terjadi pada pemekaran Provinsi

Bangka Belitung (pemekaran dari Provinsi Sumatera Selatan) dan Provinsi

Irian Jaya Barat (pemekaran dari Provinsi Papua) serta pemekaran Kabupaten

Keerom (pemekaran dari Kabupaten Jayapura). Dimana pemekaran daerah

diharapkan dapat mempercepat pembangunan di daerah dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Pemekaran dijadikan alasan untuk mendapatkan

keadilan dalam hal pengisian jabatan pubik dan pemerataan pembangunan.

Sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) dan (2) UU No. 22 tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, daerah yang tidak mampu menyelenggarakan Otonomi

Daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain, dan Daerah Otonom

dapat dimekarkan menjadi lebih dari satu daerah jika dipandang sesuai

dengan perkembangan daerah.

Cilacap merupakan kabupaten terluas di Jawa Tengah. Luas wilayahnya

sekitar 6,6% dari total wilayah Jawa Tengah. Mengingat begitu luasnya

wilayah Kabupaten Cilacap yang berdampak pada buruknya pelayanan

publik, muncullah wacana pemekaran di tengah masyarakat, dengan harapan

Page 35: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

47

agar urusan administratif bagi warga yang bertempat tinggal jauh dari ibukota

dapat lebih ditingkatkan lagi pelayanannya.

Berbagai tuntutan masyarakat adalah sesuatu yang perlu

dipertimbangkan, seperti usulan besar masyarakat mengenai Pemekaran

Wilayah Kabupaten Cilacap. Dari beberapa aktor yang berperan dalam proses

pemekaran wilayah di Kabupaten Cilacap, Partai politik menjadi sorotan yang

menarik jika dilihat berdasarkan kedudukan dan fungsi mereka dalam negara

demokrasi seperti sarana komunikasi politik, sosialisasi politik, rekruitmen

politik, pengatur konflilk politik, pendidikan politik, perekat kesatuan bangsa

untuk mensejahterakan masyarakat, dan partisipasi politik. PDIP menjadi

partai yang dipilih oleh penulis karena fraksi PDIP menduduki kursi anggota

DPRD dengan jumlah paling banyak. Beberapa hal pendukung lain berupa

kontribusi dalam masyarakat dan proses pengelolaan aspirasi masyarakat juga

mendasari ketertarikan untuk menjadikan PDIP aktor sorotan dalam

penelitian ini, yang semakin jelas dalam penjabaran hasil penelitian mengenai

Peran PDIP dalam Pemekaran Wilayah di Kabupaten Cilacap. Dari

penjelasan tersebut, maka kerangka pemikiran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 36: A. Deskripsi Teori - Lumbung Pustaka UNYeprints.uny.ac.id/22291/4/4. BAB II.pdf · Behavior”, negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara dua pihak atau lebih, dan

48

Gambar 3. Kerangka Pikir

Pemekaran Wilayah Kabupaten Cilacap

Latar Belakang

Proses

Permasalahan dalam ProsesPemekaran Wilayah

Peran PDIP dalamPemekaran Wilayah

Pemerintah

Paguyuban Warga

Partai Politik

Perguruan tinggi

LSM

PDIP

Komunikator

Negosiator

Lobbier

Mediator

Fungsi Partai Politik

Komunikasi Politik

Sosialisasi Politik

Pengatur KonflikPolitik

Aktor – Aktor yangTerlibat

Mengkaji

Koordinasi

Komunikasi

Informasi

Isu Pemekaran Wilayah

Proses dan permasalahanPemekaran KabupatenCilacap

a. Kepentingan Politik

b. Kecemburuan Sosial