94698366 laporan pendahuluan kanker payudara

14
1 KANKER PAYUDARA (Ca Mammae) I. Pengertian Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat bermetastase (Soeharto Resko Prodjo, 1995). Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995). Kanker payudara adalah jenis kanker yang berasal dari kelenjar saluran dan jaringan penunjang payudara. Tingkat insidensi kanker payudara di kalangan wanita adalah 1 berbanding 8. Di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker. Sedangkan sekitar 60-80 % ditemukan pada stadium lanjut dan berakibat fatal. Biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas. II. Penyebab dan Faktor Predisposisi 1. Ca Payudara yang terdahulu Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena mammae adalah organ berpasangan 2. Keluarga Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini, dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.

Upload: cindra-elvan

Post on 24-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan pendahuluan kanker payudara

TRANSCRIPT

Page 1: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

1

KANKER PAYUDARA (Ca Mammae)

I. Pengertian

Carsinoma mammae adalah neolasma ganas dengan pertumbuhan jaringan

mammae abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan

destruktif dapat bermetastase (Soeharto Resko Prodjo, 1995). Carsinoma mammae

merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae dimana sel abnormal

timbul dari sel – sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi jaringan limfe dan

pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995). Kanker payudara adalah jenis kanker

yang berasal dari kelenjar saluran dan jaringan penunjang payudara. Tingkat

insidensi kanker payudara di kalangan wanita adalah 1 berbanding 8. Di Indonesia,

kanker payudara menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker. Sedangkan

sekitar 60-80 % ditemukan pada stadium lanjut dan berakibat fatal. Biasanya kanker

ini ditemukan pada umur 40-49 tahun dan letak terbanyak di kuadran lateral atas.

II. Penyebab dan Faktor Predisposisi

1. Ca Payudara yang terdahulu Terjadi malignitas sinkron di payudara lain karena

mammae adalah organ berpasangan

2. Keluarga Diperkirakan 5 % semua kanker adalah predisposisi keturunan ini,

dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena carsinoma mammae.

Page 2: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

2

3. Kelainan payudara ( benigna ) Kelainan fibrokistik ( benigna ) terutama pada

periode fertil, telah ditunjukkan bahwa wanita yang menderita / pernah menderita

yang porliferatif sedikit meningkat.

4. Makanan, berat badan dan faktor resiko lain Status sosial yang tinggi

menunjukkan resiko yang meningkat, sedangkan berat badan yang berlebihan ada

hubungan dengan kenaikan terjadi tumor yang berhubungan dengan oestrogen

pada wanita post menopouse.

5. Faktor endokrin dan reproduksi Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan

graviditas lebih dari 30 tahun Menarche kurang dari 12 tahun

6. Obat anti konseptiva oral Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari

12 tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.

Kelompok wanita yang kemungkinan terkena kanker payudara adalah :

Wanita dengan kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, asupan lemak

berlebihan dan kurang olahraga.

Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara – Insidensi kanker

payudara oleh karena genetik menunjukkan 5-10 %.

Pernah menderita kanker pada salah satu payudara

Menderita tumor jinak payudara

Infertil dan kehamilan pertama pada usia 35 tahun

Tidak memiliki anak

Faktor hormonal

Awal menstruasi (menarche) sebelum usia 12 tahun dan berhenti

menstruasi (menopause) setelah usia 50 tahun.

Periode menstruasi lebih lama

Tidak pernah menyusui anaknya

Usia yang makin bertambah – Kanker payudara 78 % menunjukkan terjadi

pada usia lebih 50 tahun dan 6 % terjadi pada usia kurang dari 40 tahun.

Sedangkan rata-rata kanker payudara ditemukan pada usia 64 tahun.

Page 3: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

3

III. Gambaran Klinik dan Patofisiologi

Gambaran Klinik :

1. Tanda carcinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas,

mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan

elips

2. Gejala carcinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari

puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri

tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase.

Benjolan di payudara atau ketiak, perubahan bentuk dan ukuran payudara

yang luar biasa, kerutan atau lekuk yang luar biasa pada payudara, puting

payudara tertarik ke dalam., perdarahan atau keluar cairan abnormal dari

puting payudara.

Patofisiologi :

Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi

pada sistem duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan

perkembangan sel – sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi

carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma membutuhkan waktu

7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang

cukup besar untuk dapat diraba ( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada

ukuran itu kira – kira seperempat dari carsinoma mammae telah

bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis dengan penyebaran

langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran

darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 ).

IV. Klasifikasi Kanker Payudara

1. Klasifikasi Patologik

a. Paget‟s disease

Paget‟s disease merupakan bentuk kanker yang dalam taraf permulaan

manifestasinya sebagai eksema menahun putting susu, yang biasanya merah

dan menebal. Suatu tumor sub areoler bisa teraba. Sedang pada umumnya

kanker payudara yang berinfiltrasi ke kulit mempunyai prognosis yang buruk

Page 4: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

4

namun pada paget‟s disease prognosisnya lebih baik. Paget‟s disease

merupakan suatu kanker intraduktal yang tumbuh dibagian terminal dari

duktus laktiferus. Secara patologik cirri-cirinya adalah: sel-sel paget(seperti

pasir), hipertrofi sel epidermoid, infiltrasi sel-sel bundar di bawah epidermis.

b. Kanker duktus laktiferus

- Comedo carcinoma terdiri dari sel-sel kanker non papillary dan

intraductal, sering dengan nekrosis sentral sehingga pada permukaan

potongan terlihat seperti terisi kelenjar, jarang sekali comedo carcinoma

hanya pada saluran saja biasanya akan mengadakan infiltrasi kesekitarnya

menjadi infiltrating comedo carcinoma.

- Adeno carcinoma dengan infiltrasi dan fibrosis, ini adalah kanker yang

lazim ditemukan 75 % kanker payudara adalah tipe ini. Karena banyak

terdiri dari fibrosis umumnya agak besar dan keras. Kanker ini disebut

juga dengan tipe scirrbus yaitu tumor yang mengadakan infiltrasi ke kulit

dan kedasar.

c. Medullary carcinoma

Tumor ini biasanya sangat dalam di dalam kelenjar mammae, biasanya

tidak seberapa keras, dan kadang-kadang disertai kista dan mempunyai

kapsul. Tumor ini kurang infiltratif disbanding dengan tipe scirrbus dan

mestatasis ke ketiak sangat lama. Prognosis tumor ini lebih baik dari tipe-tipe

tumor yang lain.

d. Kanker dari Lobulus

Kanker lobulus sering timbul sebagai carcinoma in situ dengan lobulus

yang membesar. Secara mikroskopik, kelihatan lobulus atau kumpulan

lobulus yang berisi kelompok sel-sel asinus dengan bebrapa mitosis. Kalau

mengadakan infiltrasi hamper tidak dapat dibedakan dengan tipe scirrbus.

2. Klasifikasi klinik

a. Steinthal I : kanker payudara besarnya sampai 2 cm dan tidak memiliki anak

sebar.

Page 5: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

5

b. Steinthal II : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar dikelenjar

ketiak.

c. Steinthal III : kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar

ketiak, infra dan supraklavikular, atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke

kulit atau kanker payudara yang apert (memecah ke kulit).

d. Steinthal IV : kanker payudara dengan metatasis jauh misal ke tengkorak,

tulang punggung, paru-paru, ahti dan panggul.

3. Klasisikasi TNM kanker payudara

T artinya tumor, N artinya nodule atau kelenjar yang membesar regional, M

artinya metastase.

Tx : Tumor primer tidak dapat ditentukan

To : Tidak terbukti adanya tumor primer

Tis - kanker in situ

- kanker intaduktal atau labular in situ

- penyakit paget‟s pada papilla tanpa teraba tumor

T1 : Tumor < 2 cm

T1a : Tumor < 0.5 cm

T1b : Tumor 0.5-1 cm

T1c : Tumor 1-2 cm

T2 : Tumor 2-5 cm

T3 : Tumor > 5 cm

T4 : berapapun ukuran tumor, dengan infiltrasi langsung ke dinding dada

atau kulit. Dinding dada termasuk costa, intercostal muskulus dan tidak

termasuk otot pektoralis.

T4a : Melekat pada dinding dada

T4b :dengan oedema, infiltrasi atau ulserasi kulit (kulit yang berbiji-biji)

T4c : T4a dan T4b

T4d : carcinoma inflamatoir (mastistis carcinoma tosis)

Nx : pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan

No : tidak teraba kelenjar aksila

N1 : teraba pembesaran kelenjar aksila homolateral yang tidak melekat

Page 6: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

6

Mx : Metastasis jauh dan tidak dapat ditentukan

Mo : Tidak ada metastasis jauh

M1 : ada metastasis jauh termasuk ke kelenjar supraklavikula

V. Metode Deteksi Dini

Pendektesian kanker payudara sedini mungkin merupakan faktor penting dalam

menanggulangi kanker payudara. Oleh karena kanker payudara merupakan jenis

kanker yang mudah dideteksi. Untuk menemukan kanker pada stadium awal

dilakukan dengan pemeriksaan medis antara lain :

1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).

2. Pemeriksaan payudara secara klinis (SARARI).

3. Pemeriksaan mammografi – adalah foto payudara dengan alat khusus.

4. Biopsi aspirasi.

5. True-cut (pengambilan jaringan dengan jarum ukuran besar).

6. Biopsi terbuka – adalah prosedur pengambilan jaringan dengan operasi

kecil, eksisi maupun insisi yang dilakukan sebagai diagnosis pre operatif

ataupun durante operationam.

7. Terapi – Untuk meningkatkan angka harapan hidup, pembedahan biasanya

diikuti dengan terapi. Misalnya terapi radiasi, terapi hormon, kemoterapi,

dan terapi imunologik.

Page 7: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

7

VI. Pengobatan

Stadium TIS : Operasi mastektomi radikal secara halsted tanpa radiasi

Stadium 1 :Modified mastektomi radikal yaitu mastektomi tanpa

pengangkatan muskulus pektoralis mayor dan minor, ditambah

dengan pengangkatan kelenjar ketiak dan radioterapi.

Stadium 2 : Seperti stadium 1 ditambah dengan sitosstatiska.

Stadium 3 : Radioterapi atau eksisi tumor yang apert dan pemberian terapi

hormon, terdiri atas antrogen sebelum menopause dan kombinasi

androgen dan esterogen sesudah menopause, sebelum menopause

dikerjakan pula ooforektomi bilateral.

Stadium 4 : Sebelum menopause dilakukan ooforektomi, jika tidak berhasil

dilakukan hipofisektomi

Page 8: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

8

Sumber :

Mansjoer, arif dkk.2000.Kapita Selekta. Jakarta : Media Aesculapius

Manuaba.1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC

Wiknjosastro, hanifa.2006.Ilmu Kandungan.Jakarta : Yayasan bina pustaka

sarwono prawirohardjo

Page 9: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

9

Landasan Varney

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “ ”

I.PENGUMPULAN DATA

1. Data Subyektif

1.1 Biodata

Identifikasi biodata ibu dan suami, meliputi: Nama, Umur, Suku/ Bangsa, Agama,

Pendidikan, Pekerjaan , Alamat Rumah, Telp. Rumah, No HP, Alamat tmp Kerja,

Golongan Darah. Pada pasien yang mengalami Ca mammae berumur + 40-46

tahun.

1.2 Alasan Ibu Berkunjung

Data ini perlu dikaji untuk mengetahui keluhan utama ibu, sejak kapan

dirasakan, dimana dirasakan dan apa saja yang sudah dilakukan untuk

mengatasinya. Pada pasien Ca mammaae keluhan umum yang dikeluhkan

pasien adalah adanya benjolan pada payudara, kadang disertai kadang tidak

nyeri, kadang disertai bengkak, dan pada stadium lanjut disertai pengeluaran

abnormal dan perubahan dalam bentuk, dan penampakan payudara (tidak

simetris, kulit payudara seperti kulit jeruk „peau d‟orange‟ putting tertarik

kedalam)

1.3 Riwayat Menstruasi

Data ini perlu dikaji untuk mengetahui usia menarche, siklus haid, lama haid,

ganguan dalam haid, umur menopause. Pada pasien Ca mammae umumnya

menarche pada usia < 12 tahun dan menopause > 50 tahun dan periode haid

lebih lama

1.4 Riwayat Perkawinan

Data ini diperlukan untuk mengetahui usia saat menikah, berapa kali menikah,

lama pernikahan dan status pernikahan.

1.5 Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas laktasi dan Pemakaian Metode

Kontrasepsi

Page 10: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

10

Data ini dikaji untuk mengetahui riwayat kehamilan, persalinan, nifas, laktasi

dan pemakaian kontrasepsi. Pada pasien Ca mammae biasanya memiliki

riwayat hamil pertama > 35 tahun, hamil pertama < 20 tahun, tidak memiliki

anak tidak pernah menyusui, penggunaan kontrasepsi pil jangka panjang lebih

dari 12 tahun.

1.6 Riwayat Kesehatan

Data ini dikaji untuk mengetahui status kesehatan ibu dan keluarga. Pada pasien

Ca mammae pada umumnya memiliki riwayat kesehatan : pernah menderita Ca

mammae pada satu payudara, ada keluarga (ibu/saudara wanita) menderita

penyakit ini dan dikuatkan bila 3 anggota keluarga terkena Ca. mamma,

kelainan payudara lain (benigna), pernah/ sedang menjalani terapi hormonal,

infertil

1.7 Keadaan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual

a. Pola Makan dan Minum

Data ini dikaji untuk mengetahui pola makan dan minum pasien. Ca

mammae cenderung terjadi pada orang yang sering mengkonsumsi

makanan yang kurang sehat (fast food, dengan bahan pengawet, penyedap

rasa, asupan makanan berlemak berlebih dan pewarna makanan)

b. Pola Eliminasi

Data ini dikaji untuk mengetahui pola eliminasi pasien.

c. Istirahat dan Tidur

Data ini dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan gangguannya.

d. Personal Hygiene

Data ini dikaji untuk mengetahui personal hygiene pasien.

e. Prilaku Seksual

Data ini dikaji untuk mengetahui kapan umur pertama kontak seksual, dan

pola hubungan seksual (gonta ganti pasangan)

f. Respon Keluarga Terhadap Kesehatan pasien

Data ini untuk mengetahui bagaimana respon keluarga terhadap kesehatan

pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan.

g. Dukungan Keluarga

Page 11: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

11

Data ini perlu dikaji bagaimana dukungan keluarga dalam memotivasi dan

memberikan dorongan psikis pada pasien untuk menghadapi dan

menjalani pemeriksaan/ pengobatan lebih lanjut.

h. Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga

Hali ini diperlukan untuk mengetahui pola pemecahan dalam keluarga dan

siapa yang bertanggung jawab terhadap masalah dalam keluarga.

i. Prilaku/ Kebiasaan yang Merugikan kesehatan

Data ini dikaji untuk mengetahui pola hidup pasien yang menjadi faktor

predisposisi terjadinya Ca mammae seperti merokok (pasif/ aktif) dan

konsumsi minuman beralkohol dan kurang olahraga.

j. Prilaku Spiritual

Data ini dikaji untuk mengetahui bagaimana penerimaan ibu terhadap

suatu keadaan berhubungan dengan spiritual (berdoa)

1.8 Pengetahuan

Data ini dikaji untuk mengetahui seberapa pengetahuan ibu tentang kesehatan

terutama yang terkait dengan keluhan yang dialami.

2. Data Obyektif

2.1 Keadaan Umum

a. Keadaan Umum

Pasien Ca mammae stadium dini pada umumnya terlihat sehat, akan tetapi

keadaannya akan bertambah buruk seiring dengan makin parahnya

penyakit.

b. Keadaan Emosi

Tergantung dari tingkat penerimaan pasien dan tingkat dukungan dari

keluarga

c. Postur

Postur tubuh pasien pada umumnya terlihat baik

2.2 Tanda – Tanda Vital

a. Tekanan Darah

Page 12: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

12

b. Nadi

c. Suhu

d. Respirasi

2.3 Antropometri

a. Berat Badan

Ca mammae pada umumnya terjadi pasien obesitas (hal ini berhubungan

dengan kadar estrogen)

b. Tinggi Badan

c. LILA

Untuk mengetahui status gizi pasien

2.4 Keadaan Fisik

a. Kepala

1. Wajah

2. Mata

3. Mulut dan Gigi

b. Leher

c. Payudara dan Aksila

1. Bentuk

Pada Ca mammae pada umumnya bentuknya tidak simetris

2. Putting Susu

Pada Ca mammae dapat disertai dengan penarikan putting susu,

adanya sel-sel paget‟s, merah dan menebal)

3. Pengeluaran

Pada Ca mammae dapat disertai pengeluaran abnormal (cairan seperti

nanah)

4. Kelainan

Page 13: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

13

Pada Ca mammae pada umumnya terdapat benjolan abnormal, yang

keras, padat, mobile/ tidak, kulit seperti kulit jeruk (peau d‟orange),

kulit terlihat lebih gelap)

5. Aksila

Ada kemungkinan terjadi pembesaran, pembengkakan dan benjolan

pada aksila sehingga nyeri saat perabaan.

d. Abdomen

1. Bekas Luka Operasi

e. Tangan dan Kaki

1. Tangan

2. Kaki

f. Genetalia Luar

2.5 Pemeriksaan Penunjang

HB :

Protein Urine :

Urine Reduksi :

II. INTERPRETASI DATA DASAR/ ANALISA DATA

Diagnosa Aktual

Diagnose ditegakan berdasarkan keluhan yang disampaikan dan hasil

pemeriksaan sehingga dapat dilakukan penatalaksanaannya. Diagnose yang dapat

ditegakkan antara lain : Ibu “…” umur … tahun dengan tanda gejala Ca mammae.

Masalah Aktual

Masalah aktual

- Psikologis pasien

- Dukungan keluarga

- Hubungan dengan keluarga

- Ekonomi

- Penerimaan masyarakat

Kebutuhan

Page 14: 94698366 Laporan Pendahuluan Kanker Payudara

14

- Dukungan emosional

- Informasi untuk penanganan dan pengobatan lebih lanjut

- Sarana dan prasarana untuk penanganan dan pengobatan

III. ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Antisipasi diagnose : -

Masalah potensial :

- Psikologis pasien terganggu

- Tidak ada dukungan keluarga

- Hubungan dengan keluarga tidak harmonis

- Ekonomi tidak mendukung

- Tidak ada penerimaan masyarakat

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA, KOLABORASI

DAN RUJUKAN

1. Kolaborasi dengan Dokter spesialis untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut

(biopsi)

2. Rujukan bila memernlukan pengobatan/ penatalaksanaan lebih lanjut (radiasi,

kemoterapi, operasi)

V. PERENCANAAN

1. Jelaskan hasil pemeriksaan

2. Berikan KIE tentang sadari sebagai deteksi dini

3. Berikan dukungan emosional

4. Lakukan inform consent

5. Lakukan kolaborasi/rujukan untuk pemeriksaan/pengobatan lebih lanjut

VII. PELAKSANAAN

Pelaksaaan disesuaikan dengan perencanaan.

VIII. EVALUASI

Hasil keefektifan dari pelaksanaan.