92679512 laporan saraf otak besar dan otak kecil

Download 92679512 Laporan Saraf Otak Besar Dan Otak Kecil

If you can't read please download the document

Upload: eyuswap

Post on 06-Dec-2014

32 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

saraf

TRANSCRIPT

LAPORAN ANATOMI FISIOLOGI HEWAN FUNGSI SARAF OTAK BESAR DAN OTAK KECIL Oleh: Nama Nim Kelas Kelompok Asisten : Nurul Faizah : 105090100111030 :B :3 : Nur Cristian JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJ AYA 2011

KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rah mat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikanlaporan praktikum fisio logi hewan yang berjudul fungsi saraf otak besar dan otak kecil.Untuk menyelesaika n laporan ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pe nulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.Kedua orangtua tercinta dan segenap ke luarga yang telah banyak memberi dorongan baik moril maupun materiil 2.Para prob andus (Ida I dewa agung, maic audo eybi meyer, eki tottilisa dan emi rohmawati) yang bersedia secara sukarela untuk membantu kelancaran pelaksanaan praktikum in i 3.Asisten praktikum yang selalu membimbing Penulis dalam pelaksanaan praktikum dan pembuatan laporan hingga dapat diselesaikan secara keseluruhan. Semoga Alla h SWT berkenan mencatatnya sebagai amal shaleh. Penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran ya ng membangun dari semua pihak. Dengan iringan doa semoga laporan ini dapat berma nfaat dalam pengembangan ilmu dan wacana berpikir kita bersama. Amin. Malang, 08 Nopember 2011 Penulis

BAB I HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1. Uji Nervus olfactorius A. Analisa Prosedur Dalam melakukan uji nervus olfactorius, probandus di tutup pada mata dan didudkk an sehingga penilaian yang diberikan oleh probandus lebih objektif. Hal ini bert ujuan untuk mengetahui tingkat sensitifitas tiap probandus yang berbeda dalam ge nder dalam penciumannya. Selanjutnya serbuk bawang dan serbuk kopi dilewatkan se cara bergantian melewati hidung probandus dengan jarak 8 cm dari muka. Tujuan di berikannya serbuk yang berbeda adalah mengetahui kemampuan tiap probandus untuk membedakan bau dar masing masing serbuk. Disamping itu, bubuk kopi juga berfungs i untuk menetralkan kemampuan saraf penciuman dikarenakan kopi mengandung senyaw a polifenol untuk menghilangkkan bau artinya dapat menghilangkan bau yang meleka t sebelumnya sehingga keadaan hidung dapat kembali netral untuk selanjtnya mampu membedakan bau dengan tepat dan akurat (agromedia, 2008). B. Analisa Hasil Hasi l uji nervus olfactorius menunjukkan tiap probandus dapat membaui setiap bahan y ang diberikan oleh asisten probandus (bubuk kopi dan bawang putih), namun saat p robandus diminta untuk membedakan warna, didapatkan 1 probanus yang tidak dapat membedakan bau dengan baik. Dalam uji nervus olfactorius, sebaiknya dilaksanakan pemeriksaan untuk memberikan hasil yang lebih akurat saat dilaksanakannya pengu jian, karena gangguan pada hidung seperti sinusitis dan alergi menyebabkan hilan gnya kemampuan hidung untuk mencium suatu aroma.dalam uji nervus olfactorius, pr obandus wanita memiliki sensitifitas untuk mencium bau lebih baik dibanding prob andus laki-laki. Namun menurut Schuenke et al. 2007, gender tidak mempengaruhi s enitifitas seseorang untuk membaui. Melainkan disebabkan oleh saraf pembau (nerv us olfactorius) yang mengantarkan suatu aroma menuju otak dan terdistribusi pada membran mukosa regio olfaktori cavitas nasal. Cavitas nasal merupakan daerah ya ng terletak di

sekitar concha nasalis superior hingga septum nasal. Nervus olfaktorius berasal dari processus sentral sel-sel olfaktorius membran mukosa nasal. Nervus ini memb entuk jejaring plexiform pada membran mukosa dan kemudian terkumpul menjadi 20 c abang. Adapun pusat pengecapan dan pembauterletak di lobus temporal bagian ujung anterior. Udara yang masuk dalam hidung tidak melewati sel sel sensorik secara langsung, melainkan udara yang membawa bau tersebut berputar putar untuk mencapa i tujuannya. Untuk dapa tercium, zat zat tersebut harus mudah mnguap dan mudah l arut dalam lemak. Molekul-molekul yang tercium terlaut dalam sekresi kelenjar mu kus lokal dan terdeteksi oleh sel sel olfactorius sensori yang mempunyai rambut rambut tumpul silia dan terletak pada di tengah tengah sel sel penyokong. Stimul asi menyebabkan impuls impuls menjalar sepanjang serabut sel sensori. Serabut sa raf ini menembus atap hidung untuk masuk ke rongga kranial tempat bergabung deng an bulbus olfactorius. Dari bulbus olfactorius saraf saraf dalam traktus olfacto rius melewati inti sel tertentu pada dasar otak, area piriformis dan menuju ke a rah korteks cerebri di celah antara hemisfer, girus singulet (ginsberg, 2005). n o 1 2 3 4 1.2. membau membedakan bau Ya tdk ya tdk sehat 1 sehat 2 sehat 1 2 Tabel 1. Uji nervus olfactorius Uji Nervus Aculomotor A. Analisa Prosedur pro bandus Dalam pengujian nervus oculomotor, probandus diperintahkan untuk mengamati gerak an gerakan yang dilakukan oleh asisten probandus dengan media pensil baik ke ara h vertikal, horisontal, serong kiri, serong kanan dan berputar, untuk selanjutny a ditiru oleh probandus dengan gerakan yang sama persis arahnya. Hal ini bertuju an untuk mengetahui kemamuan pobandus untuk mengingat tiap gerakan dengan baik. Setelah probandus melakukan gerakan, asisten memberi tahukan pada probandus gera kan gerakan yang telah dilakukan untuk dilakukan evaluasi perhitungan antara ger akan yang dlakukan dengan benar dan

gerakan yang salah. Tujuannya adalah menghitung gerakan benar dan salah dar prob andus sehingga analisis dapat dilanjutkan. B. Analisa Hasil Uji terhadap nervus oculomotor menunjukkan probandus pria dan wanita dapat melakukan gerakan yang di tunjukkan oleh asisten probandus. Probandus pria 2 (Eybi) melakukan 2x kesalahan , yakni kesalahan dalam urutan gerakan yang seharusnya dilakukan. Sedangkan prob andus wanita 1 (Eki) melakukan 3 kali kesalahan. no 1 2 3 4 probandus sehat 1 se hat 2 sehat 1 sehat 2 gerakan probandus asisten P, H, Sa, Si, Hi P, H, Sa, Si, H i Vb, Sa, P, Si, Hi Vb, Si, P, Sa, Hi Sa, Ha, P, Va, Si Sa, H, Va, P, Si Sa, P, Ha, Si, Va Sa, P, Ha, Si, Va Tabel 2. Uji nervus oculomotor jumlah B S 5 3 2 2 3 5 Nervus oculomotor menginervasi serabut motorik somatik ke seluruh musculus pada bola mata, kecuali musculus obliquus superior dan rectus lateralis. Nervus ini j uga menginervasi melalui anastomosis dengan ganglion ciliaris, serabut motorik s impatik ke musculus sphincter pupil dan ciliaris. Serabut nervus occulomotor ber asal dari nukleus yang terletak pada substansi grisea pada dasar aqueductus cere bralis yang meluas ke depan aqueductus menuju dasar ventrikel ketiga. Dari nukle us ini, serabut nervus berjalan ke depan melewati tegmentum, nucleus merah dan b agian medial substansia nigra, membentuk seri kurva dengan konveksitas lateral d an muncul dari sulcus oculomotor ke sisi medial pedunculus cerebralis. Epitel ol factorius menempati beberapa sentimeter persegi dari atap hidung. Nervus oculomo tor merupakan salah satu dari 12 percabangan saraf kranial. Memiliki fungsi utam a mengontrol gerakan mata, penyempitan pupil dan menjaga kelopak mata tetap terb uka (Leong, 1986). 1.3. Uji Saraf Otak Kecil A. Analisa Prosedur Proabandus diminta berdiri sejauh 2 meter dari kertas yang bertuliskan perintah utuk dilakukan tiap probandus secara bergantian. Setelah probandus elaksanakan p erintah dari kertas tersebut, probandus

segera memberi tanda bahwa perintah telah dilakukan dengan mengatakan sudah. Keben aran gerakan yang dilakukan probandus dicatat beserta waktu untuk melakukan suat u perintah. B. Analisa Hasil Waktu tercepat untuk melakukan gerakan dilakukan ol eh probandus perempuan sehat 2 (Emi) yakni dengan waktu rata rata 10,78. Waktu t erlama untuk melakukan gerakan tercatat dilakukan oleh probandus laki laki sehat 1 (Agung). Fungsi utama otak kecil (Serebelum) adalah sebagai koordinator gerak an otot yang terjadisecara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangs angan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Uji saraf otak kecil memperlihatkan bahwa gender tidak mempengaru hi kecepatan waktu maupun kesalahan yang dibuat tiap probandus. Probandus pria 1 melkukan gerakan yang benar, artinya 100% benar, sedangkan ketiga probandus lai n melakukan kesalahan gerakan pada gerakan ketiga, no 1 2 3 4 probandus sehat 1 sehat 2 sehat 1 sehat 2 waktu pelaksanaan (s) 1 2 3 2,76 3,53 8,94 1,31 4,01 5,5 7 3,42 1,61 7,84 2,30 2,41 6,07 Tabel 3. Uji saraf otak kecil 1 B B B B B/S 2 B B B B 3 B S S S Otak Kecil atau Cerebellum berada di kepala bagian belakang. Cerebellum mengontr ol banyak fungsi otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, m engkontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga meny impan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gera kan mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan s ebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pad a sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi (Schuenke , et al., 2007).

BAB II PENUTUP 2.1. Kesimpulan Tiap saraf dalam tubuh memiliki fungsi tersendiri untuk mempertahankan tubuh dari segala sesuatu yang membahayakan. Saraf pencium an (nervus olfactorius) berfungsi mengantarkan bau yang diterima hidug untuk sel anjutnya diantarkan ke otak, saraf oculomotor merupakan saraf yang fungsinya dal am mengatur kerja otot mata dan pupil untuk dapat melihat. Sedangkan otak kecil berperan dalam sistem koordinasi dan keseibangan manusia dalam melakukan gerakan , uji nervus olfactorius, kemampuan untuk membedakan bau lebih ditekankan dari k emampuan untuk membaui.

DAFTAR PUSTAKA Leong, Seng Kee. 1986. An Introduction To The Human Nervous Syste m. NUS Press. Singapore Schuenke, Michael., Schulte, Erik., Ross, Lawrence M., L amperti, Edward D., Schumacher, Udo., Rude, Jrgen. 2007. Thieme Atlas Of Anatomy: Head And Neuroanatomy. Thieme. New York Agromedia. 2008. Buku pintar tanaman ob at: 431 jenis tanaman penggempur aneka penyakit. agroMedia. Jakarta Ginsberg, Li onel. 2005. Neurolgy. Blackwell Publishing Ltd. New York